ltr1-fl/pa-lr - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9539/1/evi...
TRANSCRIPT
Ltr1-f l/pA-lr-
UPAVA PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR BIOLOGI
SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TiPE JIGSAW
Skripsi
Olch:
EVI NUR ALFIAH
103016127083
PROGRAM STUDI PENDIDlKAN DlOLOGI
.JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALA M
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNI'lERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1428 H / 2007 M
LEMBAU PENGESAHANDPAYA PENINGKATANKREATIVITAS BELAJAR BIOLOGISISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE JIGSAW
Studi Kasus di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) II Jakartall. H. Gandun No. 60 Lebak Bulus Jakarta Selatan
Skripsi
Diajukan pada Fakultas Tarbiyah dan IImu Keguruan sebagai Syarat mendapat Gelar
S.Pd (Sarjana Pendidikan) Hmu Pengetahuan Alam
Oleh:
EVI NUR ALFIAH
NIM. 103016127083
Pembimbinc T
Abdul Rozak, M.Si
NIP. !50 277 689
Pembimbing II
NIP. 150299933
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF mDAYATULLAH
JAKARTA
1428 H 12007 M
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MONAQASYAH
SkrifJsi berjudul: "Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar Biologi Siswa
melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw" diajukan keprda
Fakuitas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan
telah dmyatakan lulu.> dalam ujian munaqasyah pada, 18 September 2007 di hadapan
dewan renguji. K:lreua itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjanah S I (S.Pd)
dalam bidang pendidikan Biologi.
Jakarta, September 2007
Panitia Ujian Munaqasyah
Ketua Panitia (Ketua Jurusan IPA) Tanggal Tanda Tangan
Ir. Mahmlld M. Siregm, M.Si
NIP. 150222933
Sekretaris Jurusan IPA
Baiq Hana Susanti, M.Sc
NIP. 150299475
Penguji I
Baiq Hana Susanti, M.Sc.
NIP. 150299475
Penguji JI.
Drs. Ahmad SC'fyan, M.Pd
NIP. 150231 502
4 - I.:l.· ~oor
:s - I;>. - ;;looTM""getahui: .
Dekan,
M.A
ABSTRAK
EVl NUR ALFIAH. The aim ofthis research is to investigate the JigsawejJectiviness which is the one of teaching models. The implementation of theteaching models include: question and examplanation skills, colaboratior, andappreciation 10 each other. This study I:S a colaborative, classroom actionresearch using Jive cycles, and reflection. The research finds out that: theimplementation of Jigsaw model can improve student creativity, especially as,seen on student qlJcstion quality and explanation given quality. The studentcreativy can be worked oUi by separating between group expert activities withcooperative group in different meetings. In addition, student creativities developin relation 10 studyfor reward given.
EVI NUR ALFIAH. Tujuan dari penelitian ini untuk menyelidikiefektivitas Jigsaw sebagai salah satu model pembelajaran. Implementasi daTimodel pembelajaran ini diantaranya: KlJmampuan bertanya dan menjelaskan,me~bagi tuga.' dalam kelompok keeil, bekerjasama dan berapresiasi satu denganyang lainnya. Pembelajaran ini merupakan be1ajar seeara berkelompok, dalampenelitian tindnkall kelas ini terdiridari lima siklus dan refleksi. Dalam peneIitianditemukan bahwa implementasi daTi model pembelajaran Jigsaw dapatmeningkatkan siswa dalam berkreativitas, terutama terIihat dari .kualitaspertanyaan dan penjelasan yang diberikannya.Kreativitas siswa dapat di susundengan memisahkan antara kelompok ahli dan kelompok kooperatif dalam s0Siyang berbeda-beda. Di samping itu kreativitas siswa dapat berkembang denganbekerjasama dalam belajar untuk memperoleh penghargaan.
Kala KUIlI:i: Kreativitas Kiswa, Pembelojaran Kooperatlj, Model Jigsaw.
KATAPENGANTAR
Puji dan syckur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, a~ segala
pertolongan dan penyertaan-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul "llraya Pellingkatan Kreativitas Belajar Biologi Siswa Melalui
Penerapan Model Pembelajarall Kooperatif Tipe Jigsaw" dapat terselesaik~n
deng~n baik. Sholawat serta salam semoga selalu dilimpahkan kepada Nabi
Muhardmad SA\Iv, yang telah menjadi suri teladan terbaik bagi umat manusia
dal~rr. menempuh kehidupan didunia in!.
Sekali pun skripsi ini masih jauh dari sempurna, ini merupakan hasil usaha
maksimal Penulis yang prosusnya tidak sedikit hambatan Penulis hadap!. Namun
berkat pertolongar. Allah SWT serta bimbingan, bantuan dan saran-saran dari
berbagai pihak, ~khirnya hambatan tersebut dapat diatasi.
Selanjutnya Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dan memberikan dOl'Ongan baik moril maupun mater!I, sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya
Penulis sampaikan kepada:
I. Bapak Prof. Dr Dede Rosyada, M.A sebagai Dekan Fakultas IImu Tarbiyah
dan Keguruan (FITK).
2. Bapak II'. Mahmud Siregar, M.Si sebagai Ketua Jurusan Pendidikan lPA dan
Ibu Baiq Hana Susanti, M.Se sebagai Pembimbing A!<.ademik.
3. Bapak Abdul Rozak, M.Si dan Bapak Drs. Sujiyo Miranto, M.Pd sebagai
pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan dalam penulisan
skripsi ini, sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
4. Bapak Drs H.U. Effendi Halba sebagai Kepala MAN II Jakarta yang telah
memberikan izin_ dan kesempatan untuk melakukan penelitian di sekolah
tersebut.
5. Ibu Sulis, S.rci sebagai guru Biologi Kelas Xl yang telah menjadi panner
penalitian Penulis serta banyak memberikan saran ciemi terselesainya skripsi
ini.
6. Sahabat-sahabat ku Enur, Ratu, Selly, Memey, Helly, Anita, dan Ida yang
begitu baik dan perhatian serta ternan-teman seperjuanganku angkatan
2003/2004. Kimnya masih banyak pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu
persatu, terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya.
Teristimewa ucapan terima kasih ini Penulis sampaikan kepada orang tua
tercinta Bapak H. Nur Ali dan Ibu Hj. Maswanih yang telah berjuang
membesarkan dan mendidik Pllnulis dengan tulus dan sabar serta memberikan
bantuun moril, materil, dan doa yang tak henti-hen~inya ul1tuk keberhasilanku.
Kepada seseorang yang ku cintai (Irfan Arfiansyah) yang menjadi tumpuan suka
dan duka yang Penulis hadapi dan selalu setia memberikan motivasi dan semangat
untuk terus maju mencapai cita-cita serta adik-adikku tersayang (A. Furkon,
Nurmawaddah. Fahru Rozik) yang selalu menghibur, dan tak lupa pula kepada
saudara-saudaraku keluarga besar Bapak H. Wahab dan Bapak H. Romelih.
Jakarta, Agustus 2007
Penulis
DAFTARISI
LEMBAR JUDUL. .
LEMBAR PENUSAHAN.................... ii
ABSTRAK.................................................................................. iii
KATA PENGANTAR..................................................................... iv
DAFTAR ISI................................................................................ v·
DAFTAR LAMPTRAN.................................................................... vi
BAB I. PENDAHULUAN , 1
A. Latar Belakang....................... I
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian.......................................... 6
C. Pembatas!\n Masalah Penelitian....... 6
D. Perumusan Ma.;alah Penelitian ,............. 7
E. Kegunaan Basil Penelitian............................... 7
BAB II. KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL........... 8
A. Acuan Teori Area-de.n Fokus yang diteliti............................... ..... 8
B. Acuan Teori Rnncangan-Rancangan Aiternatifintervensi
Tindakan yang dipilih......... 8
I. Hakikat Belajar. 8
2. Hakikat IPA-Biologi dan Pengajarannya............................... 12
1. Kreativitas........................................................ 13
a. Pengertian kreativitas................................................... 13
b. Konsep mengembangkan kreativitas anak.......................... 18
c. Ciri-Giri kreativitas anak..... 19
4. KooperatifTipe Jigsaw. 23
a. Pengertian pembelajaran kooperatif.......................... 23
a. Ciri-ciri pembelajaran kooperatif.......................... 23
O. Teknikjigsaw........................................................... 24
C. Pembahasan HasH-HasH Penelitian yang Relevan... 29
D. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan.. 30
E. Hipotesis Tindakan............................................................ 32
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ..
A. Tujuan Penelitian .
B. Tempat dan Waktu Penelitian ..
C. Metode dan Disain Intervensi Tindakan .
D. Subjek yang terlibat dalam penelitian ..
E. Peran dan posis! Peneliti dalam Penelitian .
F. Tahapan Intervensi Tindakan ..
G. Hasi! inter"ensi Tindakan yang Diharapkan .
H. Data dan Sumber Data .
I. Instrumen-Instrumen Pengumpulan Data yang Uigunakan .
J. Teknik Pengumpulan Data ..
K. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan (Trusworthiness) Studi. ..
L. Analisis Data dan lnterpretasi Hasi! Analisis .
M. Tindak Lanjnt Pengembangan Perencanaan Tindakan ..
33
33
33
33
34
35
35
35
36
37 u
38 .'
39
40
41
BAB IV. DESKRII'SI DATA, INTERPRETASI HASIL ANALISIS, DAN
PEMBAHASAN 43
A. Deskripsi Data Husil Pengamatan................................................ 43
B. Pemeriksaan Keabsahan Data :................................... 46
C. Analisis Data....... 53
D. Interpretasi Hasi! Analisis.. .. 57
E. Pembahasan TemuanTindakan................................................. 58
BAB V. KESIMl'ULAN DAN SARAN............................................. 63
A. Kesimpulan........................................... 63
B. Saran.............................................................................. 63
DAFTARPUSTAKA
DAFfAR LAMPIRAN
l. Hasil Penelitian Terhadap Sikap Kreativitas Siswa....... 67
2. Rencana Model Pembelajaran Jigsaw " 77
3. HasH Persentase dan Nilai Kreativitas Siswa :.................... 91
4. Rencana Model Pembelajaran Jigsaw.............. 81
5. Lembar Obser\'asi Siswa '" .. 92
6. Lembar Observasi Guru....... 93
7. Pedoman Wawancara Guru '" 94
8. Pedoman Diskusi Kelas........ . . 95
9. Tabel Penentuan dan Penghargaan Skor Tim.. 96
10. Dokumentasi Proses Pembelajaran............................................. 97
II. Grafik HasH Penelitian Terhadap Sikap Kreativitas Siswa..... 99
12. Sural Jzin Bimbingal1 Skripsi. ......•.. , ::........ 104
13. Surat Izin Melakukan Peneliliall...................... 105
14. Sural Izin Melakukan Wawancara.............................................. 106
15. Surat Ketcrangan Tetah Melakukan Penelitian............. 107
BABI
PENDAHULUAN
A. Lata,. Belalumg
Pernbelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut aktifitas,
kreatifitas, dan kearifan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan kegiatan
pesetta didik sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan, seC!lra ef.:ktif dan
menyenangkan. Saylor (1998 : 227) dalam E. Mulyasa buku yang berjudul "
Kuriku IU;T\ yang Disempurnakan" menyat~kan \;oahwa " Intructionai is thus the
implementation of curriculum pian, usually, but not necessaril)~ involving
teaching in the sense ofstudent, teacher interaction in an educational setting ". I
Guru seeara j1.mg~ional memegang peranan yang sangat menentukan
dalam keberhasilan pembelajaran siswa. Tugas guru mencakup banyak aspek,
merencanakan, melaksanakan proses pembehljaran, membimbing siswa,
mengevaluasi proses dan hasil belajar. Tak kalah penting, meningkatkan kualitas
proses dan hasil pembelajaran tersebul.
Dengan demikian guru harus dapat mengambil keputusan a~as dasar
penilaian yang tepat k(.tika peserta didik belum d!tpat membentuk kompetensi
dasar, apakah kegiatan pembelajaran dihentikan, diubah metodenya, atau
mengulang dulu pembelajaran yang lalu. Guru harus menguasai prinsip-prinsip
pembelajaran, pemilihan dan penggunaan media per,lbelajaran, pemilihan dan
penggunaan metode mengajar, keterampilan menilai hasil belajar, serta 'memilih
dan menggunakan strategi dan pendekatan pembelajaran. Kompetensi-kompetensi
tersebur merupakan bagian integral bagi seorang guru sebagai tenaga profesional,
yang hanya tiapat dikuasai dengan baik melalui pengalaman praktek secara
intensif.
Model pemb~lajaran merupakan salah satu unsure yang ikut membangt1n
iklim ke1as, tcnnasuk kreativitas siswa dalam pencapaian hasil belajar. Oleh sebab
itu, guru harus dapat menernpkan berbagai mocel belajar-mengajar seara tepal.
Mesk; pun disadari bahwa menentukan model membelajaran yang 'dianggap
I E. Mulyas,", Krd!wlllm Yang Disempllrnakall, (Bandung: Rosdakarya, 2006), Cet. 1h;m, 189· 190.
2
paling tepat adalah sesuatu yang sulit, namun banyak model pembelajaran yang
dapat Jigunakan, masing-masing mempunyai keunggulan dan kelemahan,
tergantung tujuan pembelajaran itu sendiri.
Pembela.iaran selama ini lebih mengutamakan bagaimana. r.ara mengisi
pikir2.n siswa (content of mind) bukan pada penekanan cara berpikir (how to
think). Fakih (2002) dalam jumal Yumi Suasti yang beljudul "Upaya Peningkatan
;<reaiivitas Siswa SMU Pembangunan UNP Melalui Modifikasi Cooperatlf
Learning Model Jigsaw" menjelaskan pembelajaran st;perti ini kemudian akan
melahirkan model pembelajaran pasif dan tidak demokratis, karena p~ran inti di
tangan guru dan guru bahkan seringkali bersikap otoriter.2 Pe~erta didik selama ini
hanya dianggap anak-anak yang hanya dapat dikembangkan secara mekanik.
Dengan sikap guru yang demikian memperkuat daya tekan yang dapat mematikan
aspek positif yang semestinya dimiliki siswa. Aldbatnya siswa tidak dapat
mengembangkan kreativita~ belajar ~ecara optimal, ke'lilangan kemampuan se{f
reliance, toleransi terhadap perbedaan pendapat dan mengambil keputusan yang
bertanggung jawab.
Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptalberkreasi. Kr-eativitas
sering dianggap terdiri dari 2 unsur, Pertama: Kefasihan yang ditunjukkan oleh
kemampuan menghasilkan sejumlah besar gagasan pemecahan masalah secara
hncar dan cerat. Kedua: Keluwesan yang pada umumnya mengacu pada
kemampuan untuk menemukan gagasan yang berbeda-beda dan luar biasa untuk
memecahkan suatu masalah.3
Pi lembaga pendidikan formal, guru diharapkan dapat mengajar dan
mendidik siswanya dengan tidak mengabaikan perkembangan imajinasi dan
kreat:vitas anak, tetapi jika sebaliknya, justru guru tersebut telah membuat
"gembok" Jalam otak belahan kanan anak-anak. Gembok itu harus segera dibuka
sehingga perkt;rnbang1n otak kanan anak bisa seimbang dengan otak kirinya. Cara
untuk men'b'lka gembok itu antara lain dengan memberikan latihan kepada alak
2 Yumi S"sant', ..Upaya Penlng/(Qlan Kreativitas Siswa SMU Pembanl'71nan UNP Meta/IIIMndojlkasl CooperatifLearning Model Jigsaw". dalam Juroal Pembelajaran No.04Tahun ke-26, Desember 2003, him. 236.
3 http://www.kapanlagi.eom/al2007/2703Ihtm.
3
lew1I! kegiatan pengamatar., interpretasi. ramalan, dan eksperimen atau penerapan
teori.
Psikolog Prof Dr Conny Semiawan menyatakan hal !ersebut diatas dalam
seminar "Kiat Menggali Potensi Anak: Kompromi Antara Ambisi Orangtua Vs
Kapasitas Anak" yang diadakan Persatuan Orangtua Murid dan Guru TK Lab
School Jakarta, Sabtu (2/10). Melengkapi uraian mantan Rektor IKIP Jakarta itu,
panj~ia menampil1<an pula psikolog Elly Risman, pemilik Yayasan Kita dan Buah
Hati Jakarta.4
Semiawan ml'mberikan contoh mengenai sikap guru yang mengunci
kreativitas dan imajinasi anak. Mereka memberi soal yang punya lebih dari satu
jawaban, tetapi ketika siswa memberi jawabal1 tak sarna dengan keingil)an guru,
jawaban itu dianggap salah. Padahal, fungsi be1ahan otak kanan adalah berpikir
divergen yang menuntut lebih dari salu jawaban benar lerhadap masalah
multidimensial. Sl'mentara belahan otak kiri lebih banyak merespon hal bersifat
linear, logis, dan teratur.
Pola mengajar dan mendidik seperti itu harus berubah dengan lebih
banyak mcngaja;': anak mengamati untuk membu'lt perbandingan, interpretasi
untuk menemukan maks!\d dan hubungannya, serta menyarankan kemungkinan
altenatif penemuan jawaban serta kesimpulan. Kegiatan lain, ramalan untuk
melatch penalaran dari pengamatan dan menyimpulan dari pengamatan dan
interp,'e:asi, seJangkan eksperimen untuk melatih perencanaan pengamatan dari
penerapan teori sampai menguraikan kesimpulannya.s
Menyikapi hal demikian seharusnya proses pembelajaran dapat terpusat
padl: siswa. Dengan kata lain adalah guru dapat menggunakan pendekatan
pembelajaran yar.g memandang siswa sebagai subjek belajar yang dinamis,
sedangkan guru hany aberfungsi sebagai fasilitator.
Siluasi ini dapal ditemukan diantaranya dengan membangun atau
mengaplikasikan pembelajaran kooperatif yang diyakini menjadi salah satu
• Herml NIIIgsih Farid,"CAR Menlngka/kan Mil/II Pendldi/"m" dnlnm http://wW1,V.pikirnn rnkyatcomlcetl200510405128/1104.htm.
, Kompas 4/10104 ed res. http://www.ntmnjnyn.nc.id
4
alternative dalam perbaikan kualitas pembelajaran yang pada akhimya dapat
memperbaiki kualitas pendidikan.
Model pembelajaran kooperatif pada r1asamya menggalakkan siswa belajar
bersama-sama dalam suatu kelompok keeil dengan kcmampuan heterogen.6 Salah
satu model pembelajaran kooperatif yaitu tipe jigsaw. Pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw merupakan teknik pengembangan dari pembelajaran cooperative
learning, yaitu kegiatan belajar mengajar seeara kelompok kecil; siswa belajar dan
bekerjasama untuk sampai kepada pengalaman belajar yang optimal, baik
pengalaman individu maupun kelompok (Johnson, 1991) dalam Barokah Santoso
padajumal "Cooperative Learning: penerapan teknikjigsaw dalam pembelajarall
bahasa Indonesia di SLTP ".7
Namun pada teknik Jigsaw ini setiap anggota keJompok mempelajari atau
mengerjakan ~alah satu bagian informasi yang berbeda dari anggota lainnya,
setiap anggota kelompok bergantung kepada anggota kelompok yang lain untuk
dapat mempelajari atau memahami informasi seeara utuh, setiap anggota
kelompok berbagi informasi dengan anggota kelompuk yang lain Jalam rangka
menangkap keutuhan informasi, dan setiap anggota kelompok menjadi pemilik
"ilhli" informasi sehingga kelompok akan bertanggung jawab dan menghargai
ma~ing·masing anggotanya.
Di shilah sebenarnya proses pemberdayaan yang paling efektif terjadi.
Siswa yang kurang mengerti akan menjadi mengerti karena mendapat penjelasan
dari temannya. Mereka tidak malll untuk bertanya dan belajar. Mereb malah
tidak menganggap ini sebagai tugas, tetapi sebagai suatu permainan. Dan karena
itu tuga~ kelompok, maka keberhasilan atau kegagalan dalam menjawab tugas
yang di berikan merupakan tanggung jawab setiap anggota kelompok. Akibatnya
masing-masing anggota kelompok merJadi termotivasi untuk memberikan yang
terbaik bagi kelomooknya.8
6 Rahayu Karyadinata, Mengembangkan Keterampilan Sasial Siswa melatui PembelajaranKonperat!f, seminar nasional, 10 Juli 2004, h. 2.
7 Barokah Santoso, Cooperative Learning: penerapan teknikjigsaw dulam pembelajaran bahasaIndonesia di SLTP, Buletin Pendidikan Pelanni, Volume 1No.1 Tahun 1998/1999, h. 6
, Adl W. Gunawan, Born to be a Genius, (Jakarta: Gramedia), h. 173·174
5
IImu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang
diprogramkan untuk menanamKan dan mengembangkan pengetahuan, tentang
berbagai jenis lingkungan alam dan buatan serta pemanfaatannya bagi kehidupan
manusia. Carr in (1993:39) menjelaskan bahwa IPA mempakan kegiatan aktif
yang melibatkan pe:1gamatan mengenai apa yang teljadi dialam dan mencoba
menjelaskannya mdalui model dan teori tentang fenomen.l tersebut.9 Oleh sebaj
itu pem"elaja~an IPA disekolah hendaknya melibatkan siswa dalan pembelajaran
untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam menerapkan pengetahuan yanG
berguna pada kehidupan sehari-hari.
Hiologi sebagai salah satu cabang Hmu pengetahuan alam yang
memfoku&kan pembahasan pada masalah-masalah biologi di alam sekitar, salah
s,.tunya mengenai pencemaran Iingkungan yaitu perrnasalahan lingkungan yang di
sebabkan oleh manusia itu sendiri dan akan berdampak pada manusia juga.
Namun hal bi kurang dapat dipahami oleb manusia, sehillgga masih belum ada
kesadaran untuk memperbaiki Iingkungan atau pun menjaganya. Pencemaran itu
uiantaranya pencemaran air, udara, tanah, dan suara. Berbagai ·macam
pemcemaran Iingkungan tersebut dapat mengakibatkan penyakit yang berbahaya
bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.. Jika dilihat materi
pcncemaran Iingkungan ini merupakan materi pembelajaran yang tidak terlalu
sulit untuk dipelajari namun penting untuk diketahui begitu pula mengenai
perkembangan kasus-kasus pencemaran Iingkungan yang terjadi saat ini. Dengan
demikian siswa perlu bertukar pengetahuan mengenai masalah pencemaran
Iingkungan beserta kasus-kasusnya yang terjadi saat ini.
Dari uraian di atas dapat dikesimpulankan lJahwa gum mempunyai
kewajiban untuk meningkatkan kreativitas pada diri siswa. Untuk berkonsentrusi
mengikuti proses belajar di kelas dalam mencapai tujuan belajar yang diharapkan.
Merujvk pada uraian di atas, maka penelitian ini akan berusaha mencari
jalan keluar terhadap perrnasalahan tersebut dalam dalam hal upaya meningkatkan
kreativitas belajar biologi siswa belajar dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatiftipe Jigsaw.
9 Daroni, Pembelajaran kopera/IflPA dl SLTP melallli Model Jigsaw, LlK UNNES, No.2- TahunXXXl-2002, H. 231.
6
B. ldentifikasi Area dan Fokus Peuelitian
Penelitian ir.i akan dilakukan pada jenjang tingkat Sekolah Lanjutan
Ting!:at Atas lSLTA) dengan fokus penelitian mengenai upaya peningkatan
kreativitas belajar siswa pada konsep pencemaran lin melalui pen"rapan model
pembelajaran kuuperatiftipe Jigsaw, dengan identifikasi masalah :
I. Apakal, terdapat peningkatan kreativitas siswa dalam belajar setelah
diterapkan model pembelajarun Koop~ratiftipe Jigsaw?
2. Apakah kreativitas siswa dalam belajar memberikan pengaruh terhadap
efekti'litas diskusi I:elas?
3. Bagaimanakah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. dengan
model pe;nbelajaran kooperatiftipe Jigsaw?
4. Bagaimanakah aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan
medel pembelajaran kool'eratiftipe Jigsaw?
5. Bagail'lanakah kesan guru terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw?
C. Pembatasan Masalah Penelitian
Karena keterbatasan penelitian dalam hal waktu, tenaga dan biaya sella
untuk menjaga agar penelitian lebih terarah dan fokus, maka diperlukan adanya
pembatasan masalah. Dengan demikian, maka penelitian ini dibatasi pada
masalah" upaya peningkatan kreativitas belajar biologi siswa pada konsep
pencemaran lingkungan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw. Konsef) ini dibllgi ke dalam lill)a siklus, dimana siklus pertama membahas
materi: pencemaran air; pada siklusJcedlJa: membllhas pencemaran udara; pa~a
siklus ketiga membllhas materi: pencemaran tanah sedangkan pada siklus kee'Ppat
membahas materi: ~'~n\lemaran suara. Dan pada siklis kelima dilakukan diskusi
kelas oleh setiap kelompok ahli.
7
D. Peru£l1usan Masalah Peuelitian
BerJasarkan latar belakang, identifikasi dan batasan masalah diatas, maka
tJermasalahz!1 oenelitian ini adalah: "Bagaimanakah peningkatan kreativitas siswa
dalam oembelajaran biologi pada konsep pencemaral' lingkungan melalui
penerapah model pembelajaran kooperatiftipe Jigsaw?"
E. Kegunaan Hasil Penelitian
HasH penelitian mengenai hubungan penerapan pembelajaran cooperative
learning tipe jigsaw dengan pendekatan sains teknologi masyarakat terhadap
motivasi berprestasi bel'\iar biologi siswa ini diharapkan memberikan manfaat,
antara lain:
I. Se.;ara j.;oritis diharapkan penelitian ini dapat memperkaya kepustakaan
kependidikan, khususnya mengenai penerapan pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw terhadap peningkatan kreativitas siswa daJam belajar, serta dapat
dijadikan bahan masukan bagi guru sebagai salah satu strategi mengajar.
2. Bagi siswa diharapkan dapat menyadari potensi yang dimiliki dalam dirinya
s'::rta dapat bersikap berani dalam berkreativitas.
3. Bagi lembaga pendidikan formal (sekolah) dapai oerkolaborasi dengan guru
dalam pel1ingkatan mutu pendidikan melalui pengembangan strategi
pembelajaran.
BAB II
KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
A. Acuan Trori Area dau Fokus yang di Teliti
Penelitian ini dhlakukan pada sebuah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
(SLTA) di wilayah Jakarta Selatan yaitu MAN II Jakarta dengan fokus penelitian
meng~nai upaya prningkatan kreativitas siswa dalam belajar pada konsep
peneemaran lingkungan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw.
B. Acuan Teori Rancangan-Rancangan Alternatif Intervensi Tindakan yang
diPilih
1. Haldkat Belajar
Dalam lImu Psikologi, belajar tidak diartikan sebagaiman pengertian
sehad-hari yang digunakan orang. Dalam kehidupan sehari-hari belajar diartikan
seeara sempit ataJ tcrbatas dengan menghafal atau meneari atau memperoleh
pengetahuan.
Dalam kaitannya dengan perkembangan manusia, belajar adalah
merupakan faktor penentu proses perkembangan, manusia memperoleh has:1
perkembangan berupa pengetahuan, sikap, keterampilan, nilai reaksi, keyakinan
dan lain-lain tingkahlaku yang dimiliki manusia adalah diperoleh melalui belajar.
Dengan demikian "belajar" yang diartikan orang seeara terbatas di arns
kurang repr~~entative dalam mew~k:m peng~rtian belajar sebagai "sebab"
perkembangan. Datam hubunga:l ini psikologi akan memberikan pandangan atau
pengertian yang lebih luas dan lebih proposional sesuai dengan hakikat belajar
yang dilakukau manusia.!
Sebagai landasan penguraian mengenai apa yang dima1<:sud dengan belajar,
terlebih dahllit. akan dikemukakan beberapa definise belajar menumt para ahli:
Menurllt I-1ilgard dan Bower dalam bukll Theoris of Learning (I975) dalam
Muhibin Syah dengan judul buku "Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan
I AlisuiSabri, Pslkologl PenJldlkon, (Jakarta: Pedoman lImu Jaya, 1996). Cet. I, him. 54.
9
Earu" mengemukakan, "belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku
seseorang terhadap 5csuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya
dan berulang-ula'1g dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak
dapat dijelaskan atau riasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau
keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh' obat, dan
sebagainya)."
Gagne, dalam buku The Condition of Learning (1977) dalam Muhibin
Sya:l dengan judul buku "Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru"
menyntakan bahwa: "Belajar terjadi apabia sesuatu situasi stimulus bersama
dengan isi inga~an mempengaruhi seswa sedemikian rupa schingga perbuatannya
(performance-nya) berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu
sesudah ia mengalami situasi tadi."
Morgan dalam buku Introduction to Psyc,hology (1978) dalam Muhibin
Syah dengan judul buku "Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru"
mengemukakan: "Belajar adalah setiap perubahan yang relatiF menetap dalam
tingkah laku yang tcrjadi scoagai suatu hasil dan latihan atau pengalaman."
Witherington dalam buku Educational Psychology, dalam Muhibin Syah
dengall judul buku "Psikologi Pendidikan dcngan Pcndekatan
Bnru"mengcmukakan "Belajar adalah suatu perubahan didalam kcpribadian yang
menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kccakapan,
sikap, kcbiasaan, kepandaian, atau suatu pengcrtian.,,2
Dari definisi-definisi yang dikemukakan diatas, maka dapat dikemukakan
adanya bcbcrapa clemen penting yang mencirikan pengertian tentang belajar,
yaitu bahwa:
I. Belajar merupakan suatu pcrubahan tingkah laku, dimana perubahan itu
dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik tetapi juga ada
kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.
2. Pcrubahan tingkah Jaku yang ditimbulkan oleh belajar, clapat berupa
perilaku yang baik (positif) atau perilaku yang buruk (ncgatif)
2 Muhibin Syah, PslkoJogl Pendldlkan dengan Pendekatan Bani, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2UOS), Cel. Xl, hLM. 13.
10
3. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajarmenyallgkut
sell'ua aspek kepribadian, baik perubahan dalam pengertian, pemecahan
masalail, terampilan, kecakapan, kabiasaan atau sikap.
4. Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relative mantap;
harus merupakan akhir daripada periode waktu )'ang cukup panjang.
Sebarapa lama periode itu berlangsung sulit ditentukan. Ini berarti kita
harus menyampaikan perubahan tingkahlaku yang disebabkan oleh
motivasi, kelelahan, adaptasi, ketajaman perhatian atau
kepekaanseseorang, yang biasanya hanya berlangsung sementara.
Dengan demikian ciri-ciri yang menunjukkan bahwa seseorang
melakukan kegiatan be-Iajar dapat ditandai dengan adanya:
I. Perubahan tingkah laku yang aktual atau potensial. Aktual beralti
perubahan tingkah laku yang terjadi sebagai hasil belajar itu nyatadall
dapat dilihat seperti: hasil belajar keterampilan motorik (psikomotorik)
misalnya anak bisa menulis, membaca, dan sebagnillya, juga hasil belajar
kognitif seperti pengetahuan fakta atau ingatan, pemahaman danaplikasi.
Sedangkan perubahan potensial yang berarti perubahan tingkahlaku
sebagai hasil belajar tidak daj:lat dilihat perubahannyasecara Ilyata,
perubahan Itanya dapat dirasakall oleh yangbelajarsaja,sepertihasil
belajar afektif (penghargan, keyakinan, dan sebagainya) juga hasil belajar
kognitif tinggi pengetahuanatau kemampuananalisis,sintesis, dan
evaluasi.
2. Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar diatas bagi individu
merupakan kemampuan baru dalam bidang kognitif, atau afektif, atnu
psikomotirik. yaitu sebagai kemampuan baru hasilperbaikall atau
peningkatan dari kemampuan sebelumnya. Dan kemampuan hasil betajar
itu sifatnya relative mantap tidak segera lenyap.
3. Ada usaha atau aktifitas yang scngajadilakukan oteh orang yang belajar
dengan pengataman (memperhatikan, mengamati,mernikirkan,merasakan,
menghayati, dan sebagainya) atau dengan tatihan (rnetatihdan rnellirukan).
I 1
Beiajar adalph suatu aktifitas yang bertujuan. Tujuan belajar ini ada yang
benar-benar disadari dan ada pula yang kurang begitu disadari oleh orang
y&ng belajar.
Tujuan belajar tersebut erat kaitannya dengan perubahan atau
pembentvkar. tingkah laku tertentu. Dan tujuan belajar yang positif serta dapat
dieapai seeara efektif hanyalah mungkin terjadi dalam proses belajar mengajar
disekolah.
Menurut Wipamo Suraehman, tujuan belajar disekolah itu ditujukan untuk
meneapai:
a. Pengumpulan pengetahuan
b. Penanaman konsep dan keeekatan atau keterampilan
c. Pembentukan sikap dan perbuatan
Tujuan belajar tersebut dalam dunia pendidikan kita sekarang lebih dikenal
dengan tujuan pendidikan menllrut Taksonomi Bloom yaitu tujllan belajar siswa
diarahkan untuk meneapai ketiga ranah: kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Tujuan belajar kognitif untuk memperoleh pengetahuan fakta atau ingatan,
pemahaman, aplikasi, dan kemampuan berpikir analisis, sintesis, pan evaluasi.
Tujuan belajar afektif untuk memperoleh sikap, apresiasi, karakteristik dan tujuan
psikomotorik untuk memperoleh keterampilan gerak maupun keterampilan verbal
dan non verbal.
Telah kita katakana bahwa belajar adalah suatu proses yang menimbulkan
teljadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku dan are.u
keeak&pan. Sampai dimanakah perubahan itu dapat tereapai atau dengan kata lain,
berhasil baik atau tidak-nya belajar it" tergantung kepada bermaeam-maean:
factor yang mompengaruhinya. Adapu faktor-faktor itu dapat dibedakan menjadi
dua golongan:3
I. Faktor yang ada dalam diri siswa (internal), yaitu berupa faktor fisiologis
dan psikologi. Faktor fisiologis terdiri dari kOPdisi kesehatan dan
kebugaran fisik dan kondisi panea inderanya terutama penglihatan dan
pendengaran. Sedangkan factor psikologi yang akan mempengaruhi
3 Alisuf Sabri, op ci~ h. 58·60
12
k.:berhasilan belajar siswa adalah factor: mina!, baka\, intetigensi, motivasi
dan kemampuan-kemampuan kognitif seperti: kemampuan persepsi,
ingatan, berpikir, dan pcngetahuan dasar kemampuan (bahan appersepsi)
yll'1g dimiliki siswa.
2. Faktor yang ada di luar did siswa (ekstemal), yaitu berupa faktor
tingkungan dan instrumental. Faktor tingkungan ini s<:perti keadaan suhu,
kelambaban udara, waktu, tempat letak gedung sekolah, dan sebagainya
(noil sosial), dan budaya (sosial) yang juga akan mempp.ngaruhi proses dan
hasil be;ajar siswa. Sedangkan yang terrnasuk factor instrumental yaitu.
gedung euu sarana fisik kelas, sarana atau alat pengajaran, media
pengajaran, guru dan kurikulum atau mated pelajaran serta stategi b.:lajar
mengajar yang digunakan yang akan mempengaruhi proses dan hasil
behuar siswa.
2. Hakikat IPA-Biologi dan Pellgajarannya
Sains merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang diperoleh tidak hanya
[,roduk 3lIja, akan tetapi juga mencakup pengetahaun sepcrti kclcrampilan
keingintahuan, keteguhan hati, dan juga keterampilan dalam hal mclakukan
pcnyetidikan ilmiah.
Para ilmuwan IPA dalam mempelajad gejala !.lam, menggunakan proses
dan sikap ilmiuh. Proses ilmiah yang dimaksud misalnya melalui pengamatan,
eksperimen, dan anatisis yang bersifat rasional. Sedangkan sikap ilmiah misalnya
objektif dan juj'lr dalam mengumpulkan data yeng diperoleh. Dengan
menggundkan c>roses dan sikap ilmiah im saintis memperoleh penemuan
penemuan a,au produk yang berupa fakta, konsep, Ilrinsip, dan teorL Carin (1993)
menyatakan bahwa IPA sebagai produk atau isi mencakup fakta, konsep, prinsip,
hukum-hukl'm, dan teod IPA. 4
Jadi pada hakikatnya IPA terdiri dari tiga komponen, yaitu sikap ilmiah,
pr,)ses ilmiah, dan produk ilmiah. Hal ini berarti bahwa IPA tidak hanya terdiri
alas kumpulan xngetahuan atau berbagai macam fakla yang dihafal, IPA juga
4 http://www.gcocilies.com/gardner02_8/lilmiah I.hlm
13
merupakan kegiatan atau proses aktif menggunakan pikiran dalam mempelajari
gejala-gejala alam yang lJelum dapat direnungkan. IPA menggunakan apa yang
telah uiketahui sebagai batu loncatan untuk memahami apa y(;ng belum diketahui.
Suatu masalah IPA yang telah dirumuskan dan kemudian berhasil dipecahkan
akan memungkinkan IPA untuk berkembang secara c1inamis. Akibatnya kumpulan
pengetahuan sebagai produkjuga bertambah.
Biologi sebagai salah satu cabang i1mu pengetahuan alam memfokuskan
pembahas<ln pada masalah-masalah biologi Iii alam sekitar melalui proses dan
sikap i1miah. Sebagai cabang IPA, maka dalam pembel!uaran biologi berpatokan
pada pembelajaran IPA seperti yang tertuang dalam kurikulum KYD, yaitu
pembeJajaran yang ~erorientasi pada hakikat IPA yang meliputi produk,. proses,
dan sikap i1miah melalui berbagai pendekatan dan metode, dengan penekanan
penilaian pacta eyalua,i berbasis kelas (EBK) atau penilaian berbasis kelas (PBK).
Berdasarkan uraian di atas jelas bahwa pembelajaran IPA biologi lebih
menekankan pada siswa untuk menemukan fakta-fakta, membangun konsep
konsep, teori dan sikap i1miah serta mempunyai sikap tanggung jawab yang dapat
berpengaruh positif t~rhadap kualitas maupun produk pelldidikan. Pembelajaran
biologi sdama ini lebih banyak menghafalkan fakta, prinsip, dan teoH saja. Untuk
mengantisipasi hal tersebut perlu dikembangkan strategi pembelajaran, biologl
yang dapat melibatkan siswa seeara aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk
menemukar dan menerapkan ide-ide mereka.
3. Kreativitas
a. Pengertian kreatiyitas
Dalum proses belajar mengajar di sekolah saat ini tidak atau belum
memberi kese~lJatan yang maksimum kepada siswa untuk dapat membangkitkan
kreatiYitasnya. Hal ini disebabkan beberapa hal sebagai berikut:s
I. Gaya :nengajar guru yang seialu mendrill siawa untuk menghafal b(;rbagai
knsep tanpa disertai pemahaman terhadap konsep tersebut.
S Rusmansyah dan Yudhalrhns;;uarna, Prospek Peaerapaa Peadekataa Salns TekaologlMasyarakllt do/am Pembe/ajarall KiMla DI Kallmalltall Sela'all, Jurnal Pcndidiknn danKcbudayaan No.029 Tahun ke-7, Mel 2001, hIm. 191.
14
2. Pengajaran sains umumnya hanya dipelajari dengan cara menghafal saja
tanpa disertai ketja laboratorium.
3. Pada llmumnya guru masih berpendapat hahwa mengajar itu suatu
kegiatan menjelaskan dan menyam~aikan in fmmasi tentang konsep
konsep.
4. Banyak buku-buku yang digunakan di sekolah kurang memenuhi kaidah
pendidikan. Buku yang digunakan hanya informasi saja, bahkan bu-ku yang
disenangi adalah buku yang berupa tanya-jawab tanpa diiringi dengan
penalaran jawaban.
5. Soal-soal ujian akhir kurang memotivasi siswa untuk berpikir lJeatif,
karena soal-soal yang diajukan hanya dititik beratkan pada aspek kogn6itif,
citambah lagi bentuk soal yang ummnya berbentuk pilihan ganda.
o. Fasilitas sekolah untuk menopang mengembangkan kreativitas, terutama
yang herkaitan dengan perkembangan sains dan teknologi umumnya
kurang m~mGdai.
Istilah kreativitas didefinisikan oleh beberapa ahli seeara b~rbeda-beda.
SeddemiKian beragan definisi tersebut, sehingga pengertian kreatiitas tergantung
keepada bagaimana orang mendefinisikannya.
Antara lain Anastasi menyatakan, Kreativitas merupakan lebih dari semata
berpik;r divergen (Khatena, 1992) dalam Conny Semiawan dengan judul buku
"Perspektif Pendidikan Anak Berbakat", karena kemajuan kreatif yang murni
merupakan fase evaluasi kritis yang muneul setelah produksi divergen yang tak
terhalang (u'1inhibited). Sejalan dengan pendapat ini ranc:angan dengan urun piker
(brainstorming approach), sebagaimana dikemukakan oleh Alex Osbron dan
Sidney Parnes {Khatena, 1992), yang harus diikiti oleh penilaian terhadap
beberapa ide dan juga yang di tiodak lanjuti dengan evaluasi yang didasarkan pada
perangkat kriteria tentang nilai dan kegunaannya, merllpakan langkah-Iangkah
dalam proses berpikir kreatif yang pengukurannya tidak terlalu sulit untuk
dilaksanakan.
(, Berry Widyastono, Ktnelja Guru Sekolah Dasar Studl Korelaslonal ~tara Bakul Skolasllk,Kreallvltas, dan Mollvasl Berpreslasl dengan Klnelja Guru Sekolah Dasar dalamMengajar IPA, Jumal Pendidlkan dan KebuJayaan No.20 T"an ke-S, Desember 1999,blm.139-142.
15
Dalam menjelaskan lebih lanjut tentang penguknran kreativitas ini, Rogers
(Kitano dan Kirby, 1986) menjelaskan proses Icreatif yang menekankan
produktivitas kreativitas adalah munculnya hasil ide yang di peroleh melalui
interaksi antara keunikan individu dengan berbagai pemgalamannya?
Dari berbagai definisi yang diajukan oleh beberapa ahli, kreativitas pada
dasarnya dapat dibeclakan kepada dimensi pribadi, pendorong, proses, da:?
pr()duk, sehingga sering disebut sebagai "the Foul' P's of
Creativity"(Vmallcio, 1992; Urban,1996) atau "konsep 4p"(Utar,ri
Munan<l:ir.1988)
a. Dimensi Pribadi
Clark (1983) dalam H. Veithzal Rivai dengan jurnal yang berjudul
"Faktor-Frktor yang Mempengaruhi Efektivitas Be;ajar Mahasiswa", melihat
kreativitas sebagai fungsi integral dari pikiran (thinking), perasaan (feeling),
penginderaan (sensing), dan firasat (intuiting). Selanjutnya Utami munandar
(1098) menge:nllkakan bahwa dari segi pribadi kreativitas merupaka ungkapan
unit dari kesduruhan kepribadian sebagai hasil interaksi individu dengan
Iingkungannya, dan yang tercerrnin dalam piiran, perasaan, sikap, dan
perilak1mya.
Menurut Guilford, seperti dikutip oleh Clark (1983), kemampuan krentif
scseorar,g clapat terccrmin melalui lima macam pcrilaku, yaitu (I) Fluency, yakni
kcmampuan atau kelancaran untuk menghasilkan banyak gagasan, (2) Flexibility,
yakni kemampuan menggunakan berrnllbam-macam pendekatan dalam mengatasi
persoalan, (3) Originality, kemampuan mcncetuskan gagasan-gagasan asH, (4)
Elaboration, yakni kemampuan menyatakana gagasan secara terperinci, (5)
Sensitivity, yaicni kepekatan menangkap dan menghasilkan gagasan sebagai
tanggapan terhada.p suatu situasi.
7 Conny Semiawan, PerspektifPendldl/ran Anak Derha/rat, (Jakarta: Graslndo, !997), Cel.l,hlm.t04.
16
b. Dimensi Pelldorong
Kreativitas agar dapat berkembang memerlubn pula ''pendorong'', yaitu
kondisi yang mencorong seseorang ',e perilaku kre~ti:. Perlunya dorongan
ekstemal, seperti ditekankan oelh Selo Surnardjan (1983), bahwa timbul dan
tumbuhnya kreativit!1S dan s~lanjutnj'a berkembangnya sesuatu kreasi yang
diciptakan oleh seseorang individu tidak dapat luput dari pengaruh kebudayaan
tempat individu herada. Lebih jauh Rogers (1970) men) atakan bahwa kreativitas
tumbuh kaiena danya dorongan dari dalam diri individu juga berupa: (I)
Ke'erbukaan terhadap pengalaman, (2) kemampuan untuk menilai situasi sesuai
deng~n patokan pribadl, (3) kemampuan untuk bereksperimen , unttuk bermain
dengan kcnser-konsep.
c. Dimensi hoses
Kreativitas sebagai suatu ''proses'' suatu pemikiran diman inJividu
berusaha untuk menemukan hubungan-hubungan yang baru, untuk mendapatkan
jawaban, metode atau cara-cara baru dalam menghadapi masalah. Kreativitas
adalah kemampuan untuk membentuk kombinasi-kombinasi baru dari dua konsep
atau lebih yang sudah ada oalam pikiran.
Pentingnya melihat kreativitas dari segi proses ditekankan oleh banyak
ahli. liurlock (1972) mengemukakan bahwa kreativitas adalah suatu proses yang
menghasilakan sesuatu yang baru, apakah suatu gagasan atau suatu objek dalam
suatu bentuk atau susunan yang baru. Sedangkan Roge.s (1970) merumuskan
proses kreatif sebagai munculnya dalam tindakan suatu produk baru yang tUl"1buh
dari keunukan individu di satu pihak, dan dari kejadian, orang-orang dan keadaan
hidupnYfl di lain pihak.. Dua definisi tersebut menekankan aspek interaksi (proses)
antara individu dan lingkungannya atau kebudayaannya, juga aspek "baru" dari
produk kreati yang dihasilkan.
d. Dimensi Produk
Kreativitas sebagai suatu "produk" yaitu kreativitas sebagai kemampuall
untuk menghasilkan sesuatu yang baru .
Saphira (1970) mengemukakan bahwa dari segi produk, kreativitas
mengacu kepada hasil perbuatan, kinaerja, atau karya individu dalam bentuk
17
barang utau gagasan. Oi tegaskan bahwa produk kreatif sebagai "kre,eria puncak"
(the ultimate criteria) karena produk merupakan hal yang paling eksplisit dalam
lTlenentukar. kreativitas seseorang.
Sementara itu, Amabile (1989) mempersyaratka adanya dua kriteria
kreativitas yaifJJ: kebaharuan (nevelty) dan kesesuainn (appropriateness).
Kebaharul11l menganduug unsur adanya perbedaan dari segala se&uatu yang telah
ada. Sedangkan kesesuaian mengaeu kepada kebermaknaan bagi kehidup~n. Jadi
kreativitas menekankan kepada penciptaan sesuatu yang baru dan bermakna bagi
kehidupnn. Sedangkan Rogers (1970) mengemukakan bahwa kriteria produk
kreatif adalah: (I) produk itu hams nyata atau dapat diamati, (2) produ~ itu harus
baru, (3) p-roduk tersebl1t adalah hasil dari kualitas unik daam interaksi dengan
Iingkungannya.
Oengan demikian dapat disimpulkan bahwa ditinjau dari segi produk,
kreativitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya: (I) baru
(novel), (2) berguna (useful), (3) dapat dimengeri (ul1derstanuble) (Campbell,
1992). Baru amksudnya dalah lebih enak, lebih praktis, mempermudah,
memperlancar, mendorong, menembangkan, mendidik, memecahkan masalah,
mengurangi hambatan , megatasi kest1litan, mendatangkan hasil lebih baik atau
banyak. Sedangkan dapat dirnengeti rnaksudnya ad.llah hasil yang sarna dapat
dimengerti dan dapat dibuat di lain waktu. Peristiwa-peristiwa yang terjadi begitu
saja tanpa tak terduga, tidak dapat dimengerti, tidak dapat dirarnalkan, tidak dapat
diulangi, meskipun baru atau sangat berguna tetapi lebih merupakan hasil
keberuntuga'1 (luck) tierarti bukan kreativitas.
. Oengan dllrnikian yang dimaksud dengan kreativitas dalam hal ini
memiliki indikatC'r, yaitu kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan,
dan orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mcngelaborasi
(mengembangkan, memperkaya, memperinci) suatu gagasatl.
18
Dengan memperhatikan berbagai pendapat tersebut diatas dapat
disimpulkan bahwa kreativitas adalah kemampuar, menyampaikan gagasan,
melakukan tindakan, mengubah pola pikir, pemecahan masalah dan
mengembangkan konsep baru dengan cara-cara tidak konvensional. Berdasarkan
pemahaman tersebut, maka aspek-aspek kreativitas adalah (1) memiliki daya
imajinasi yang kuat, (2) memiliki banyak inisiatif, (3) nmemiliki energi besar, (4)
arientasi jangka panjang, (5) memiliki sikap tegas, (6) memiliki minat luas, (7)
mempunyai s:fat illgin tahu, (8) berani mengambil resiko, (9) berani berpendapat,
dan (10) memiliki rasa percaya diri.8
b. Konsep MengembaDgkaD kreativitas ADak
Mengapa kreativitas penting dipupuk dan dikembangkan dalam diri anak?
?ertam:l, karena dengan berkreasi orang dapat mewujudkan diri t(rmasuk salah
satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia, seorang ahli, Maslow (1968) dalam
SC Utaml Munandar dengan buku berjudul "Mengembangkan Bakat dan
Kreativitas <\nak Sekolah Petunjuk Bagi Guru dan Orang tua" yang menyelidiki
sistem kebutunan manush menekankan bahwa kreativitas merupakan manifestasi
dan individ'.l yang berfungsi sepenuhnya dalam perwujuctan dirinya. Orang yang
sehat mental, yang bebas dari hambatan, dapat mewujudkan diri sepenuhoya. Hal
ini ia berani berhasil mengembangkan dan menggunakan semua bakat dan
kemampuannya dan dengan demikian memperkaya hidupnya.
Kedua, kreativitas atau berpikir kreatif sebagai kemampuan untuk melihat
bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah, merupakan
bentuk pemikiran yang sampai saat ini masih kurang mendapat perhatian dalam
pendidikan formal (Guilford,1957). Di sekolah yang terutama, dilatih adalah
pengetahuan, ingatan dan kemampuan berpikir logis atau penalaran yaitu
kemampuan menemukan suatu jawaban yang peling tepat terhadap masalah yang
diberikan berdasarkan informasi yang tersedia.
8 H. Vclthzal Rival, FaktorFfaktor yang Mempengamhl Efektlvltas Be/ajar Mahaslswa (Survei diSTIE annesha. 1999), Jurnal Pcndldikan dan Kebudayaan No.029 Tahnn kc-7 Mel 200 I,him. 191
19
Ketiga, bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat, tetapi juga
memberikan kepuasan kepada individu. lni tampak sekali jika kita mengamati
anak-anak yang ser:lang bermain dengan balok-balok kayu atau dengan bahan
bahan permai>1an kOllstrukiiflainnya. Mereka tidak mau diganggu dan seolah-olah
tidak bosan setiap kali membuat kombil'asi baru dari mainaon)'a.
Keempat, kreativitaslah yang memungkinkan manusiameningkatklln
kualitas hidupnya. Dalmn era pembangunan ini tak dapat dipungkiri bahwa
kesejahteraan dan kejayaan masyarakat dan negara kita tergantung pada
sumbangan kreatif, berupa ide-ide baru, penemuan-penemuan baru"dan teknologi
baru dari anggota masyarakatnya.9
c. Ciri-Ciri Kreativitas Anak
Adapun merlUrut konsep Renzulli ciri-ciri kreativitas yang dikutip SCDMunandar adalah:1. Dorongan ingin tahu besar2. Sering mengajukan pertanyaan yang baik3. Memberi banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah4. Bebas dalam menyatakan pendapat5. Mempunyai rasa kerindahan6. Menonjol dalamsalah satu bidang seni7. Mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya, tidak mhdah
terpengaruh deh orang lain8. llasa humor yang tinggi9. Daya imajinasi yang kuat10. Keaslian (orisinaJitas), tinggi ( tampak dalam ungkapan gagasan,
karangan, dan sebllgainya, dalam pemecahan masalah menggunakan caracara orisinal yangjarang diperlihatkan anak-anak lain).
I 1. Uapat bekerjn selldiri12. Senang mencoba-hal-hal baru13. Kemampuan mengembangkan atau merinci sllatu gagasan (kemampuan
.elaborasi).Berikut iniakan dikemukakan ciri-ciri non aptitude kreativitas, yaitu ciri-
ciri yang lebih berkaitan dengan sikap. Ciri-ciri tersebut akan diuraikan lebih
lanjut dengan memberikan (definisi) yang menjelaskan konsepnya, serta contoh
perilaku siswa yang mencerminkan ciri-ciri tersebllt, sebagai tuntutan para
pendidik (William, 1977):
9 SC Utami Munandar, Mengembangkan Bakal dan Kreatlvitas Anak Sekolah Petunjuk.Bagl Gurudan Orang /IIa (Jakarta: PT Gramedia Widisarana Indonesia, 1999), Cet Ill, him. 47.
20
a. Rasa Ingin Tahu
1) Definisi
a) Selalu terdorong untuk mengetahui lebih banyak
b) Mengajukan banyak pertanyaan
c) Sela~u memperhatikan orang, objek, dan situasi
d) Peka dalam pengamatan dan ingin mengetahui/meneliti
2) Perilaku siswa
a) Mempertanyakan segala sesualu
b) Senang. menjajaki buku-buku, peta-peta, gambar-gambar, dan
sebagainya untuk meneari gagasan-gagasan baru
c) Tidak membutuhkan dorongan untuk menjajaki atan meneoba
sr;:suatJ yang belu dikenal
d) Men!;gunakan semua panea inderanya untuk mengenal
e) Tidak takut untuk menjajaki bidang-bidang baru
t) Ingin mengamati Perubahan-perubahan dari hal-hal atau keje.dian
kejadian
g) Ingin bereksperimen dengan benda-benda mekanik
B. Bersifat Imajinatif
I) Definisi
a) Mampu memperagakan atau membayangkan hal-hal yang tidak
atau belum pemah terjadi
b) Menggunakan khayalan, tetapi mengetahui perbedaan antara
khayalan dan kenyataall
2) Perilaku siswa
a) Memikirkan/membayallgkan hal-hal yang belum pernah tcrjadi
b) Memikirkan bagaimanajka mehkukan sesuatu ya:Jg belUm pernah
dilakukan orang lain
c) Meramalkan apa nayang akan dikatakan alau dilakukan orang lain
d) Mempunyai firasat tentang sesuatu yang belum terjadi
e) Melihat hal-hal dalam suatu gambar yang tidak dilihat okh orang
lain
21
f) Membuat cerita-cerita tentang tempat yang belum pernah
dikunjungi atau tentang kejadian-kejadian yang 'belum pernah
diala'11i.
c. Merasa Tcrtantang oleh Kemajemukan
I) Definisi
a) Terdorong untuk mengatasi masalah yang rumit
b) Mcrasa tertantang olehb situasi-situasi yang rumit
c) Lebih tertarik pada tugas-(ugas yang sulit
2) Perilaku siswa
a) Mencarijawaban-jawabQ~ yang lebih suit dari pada menerima yang
menggunakan gagasan-gagasan atau masalah yang rumit
b) Melibatkandiri dalam tugas-tugas yang suit
c) Tertantang oleh situasi yang tidak dapat diramalkan keadaannya
d) MeJ1cari penyelesaian tanpa bantuan orang lain
e) Tidak cenderung mencarijalan yang tergampang
f) Berusaha teru-menerus agar berhasi I
g) Mudah
h) Senang menjajaki jalan yang rumit
d. Sifat Berani Mengambil Resiko
I) Definisi
a) Berani memberikan jawaban meskipun belurn tentu benar
b) Tidak takut gagal atau mendapat kritik
c) Tidak mel1jadi ragu-ragu karena ketidak jelasan, hal-hal yan tidak
konvensional, atau kurang berstruktur
2) Sikap siswa
a) Berani memperthankan gagasan atau pendapatnya walaupnn
mendapat tantangan atau kritikan
b) Bersedia mengakui kesalahan-kesalahann;va
c) Berani menerima tugas yang sulit meskipun ada kemungkinan
gagal
22
d) Berani mengajukan pertanyaan atau mengemukakan masalah ynng
tidak dikemukakan orang lain
e) Tidak mudah dipengamhi orang lain
f) Melakukan hal-hal yang diyakini, meskipuntidak disetuhui
sebagian orang
g) Berani mencoba hal-hal bam
h) Berani mengakui kegagalan dan berusaha lagi
e. Sifat Menghargai
I) Definisi
a) Dapat menghargai bimbingan dan pengarahan oalam hidup
b) M.:nghargai kemampuan dan bakat-bakat sendiri yang berkembang
2) Sikap siswa
a) Menghargai hak-hak sendiri dan hak-hale orang lain
b) Menghargai diri sendiri dan prestasi .;~ndiri
c) Menghargai makne orang lain
d) Menghargai keluarga, sekolah, dan ternan-ternan
e) Menghargai kebebasan tetap tahu bahwa kebebasan menuntut
tanggungjawab
f) Tahu apa yang helul-belul penting dalam hidup
g) Menghargai kesempatan yang diberikan
h) Senang dengan penghargaan terhadap dirinya.
Dao! pcmyalaan yang dikemukakan diatas nyata bahwa agar sikap krealif
siswa dapal lerwujud tidak han:;a dibuluhkan kelerampihn berpikir krealif lelrpi
juga ;ir;·ciri afektif kreatif. Oleh karena itu, pendidikan hendaknya tidak hanya
memperhntikan ket.erampilan-ketrampilan berpildr semata, tetapi pembentuklr.
sikaf', perasann, dan ciri-ciri kepribadian yang mencenninkan kreativilas perlu
. d' k 10Juga lPUPU •
\0 SC U M"npndar, ibid, h.?1-93
23
4. Koc-peratif Tipe Jigsaw
a. Pengertian pembelajaran kooperatif
Pembelajaran kooperatif atan CLS (children learning in science) adalah
salah satll bcntu!< p~mbelajaran yang berdasarkan fanam konstruktivisme untllk
membangun pengetahuan sendiri melalui berpikir rasiunal. ll Pembelajaran
kooperatif illllrupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota
kelompok kecn yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan
tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerjasama dan
saling membartu untllk memahami materi pelajaran.
b. Ciri-ciri pembelajaran kooperatif
SejaJan dengan ciri-ciri pembelajaran cooperative learning yang
dikemukakan oleh Carin (1993) bahwa: (a) setiap anggota memiliki peran, (b)
teJjadi hubungan iuteraksi langsung di antara siswa, (0) setiap anggota kelompok
bertanggung jawab atas belajamya dan juga ternan-ternan sekelompoknya, (d)
guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal
kelornpok, (e) guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.
Dalam sl1atu Iiteratllr ilmu sosial, hasil penelitian di sekolah menyatakan
bahwa ada satll elemen penting dalam meningkatkan suatu pengetahuan siswa,
yaitn dengan belajar bersama dengan pelajar lainnya C:alam suatll kelompok. '2
KelompQI< a1alah kumpulan beberapa orang yang bekerja sarna untllk
menyelesaikan suatll pekerjaan dan memberikan seluruh kemamp~an yang
diper1ukan untllk dapat menyelesaikan pekerjaan tersebul. '3
Kemampuan dalam kelompok menurut Katzenbach dan Smith (1993)
terdiri dari tiga bagian yaitll:
I. Keahlian: dalam setiap kelompok harus memiliki ahli dalam bidang tertentll.
2. Problem s·)I"ing: dalam setiap kelompok harus dapat memecahkan masalah
dan men.buat 1(eputusan melalui identif:kasi, evaluasi, dan interpretasi.
II Nuryani, Strategi Betajar Mengajar Biologi, (Malang: Universita:. Negeri Malang, 200 I), him.173·174
"Geoffrey Walford, Doing Educational Research, (London & New york: Routledge, 1991), him.109.
Il John Humphries, Managing Suceesful Teams, (Londo,,, How to books, 2001),'Cet I, him. 109.
24
3. Interaksi interpersonal: dalam suatu kelompok harus terbangun interaksi
dengan cara berkomunikasi secara efektif dengan anggota kelompok lainnya. 14
Ada beberapa faktor yang diperlukan untuk kesuksesan dalam kelompok,
diantaranya: Bekerja bersama, memiliki komitml:n, berkomunikasi, memiliki
kepercayaan, memiliki rasa senang, kepemimpinan y:mg bagus, saling membantu,
saling menyemangati, dan sebagainya. Dan yang perlu ditekankan dalam hal ini
adalah bahwa selama keJja kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai
ketuntasan.
c. Tcknik .Jigsaw
Teknik mengajar Jigsaw dikembangkan oleh Aronson sebagai metode
cooperative barning. Teknik ini menggabungkan kegiatan membaca, menulis,
m~ndengarkan, dan berbicara. 15 Dalam cooperative learning: jigsaw ini
mewajibkau masing-masing peserta menggabungkan ket~iatan-kegiatan ter&ebut
untuk belaj'lr satu sama lain dari temannya yang satu kelompok . Disinilah
selJenamya proses pemberdayaan yang paling efcktif terjadi. Peserta yang kurang
mcngcrti akan menjadi mengcrti karena mendapat penjelasan dari temannya.
Ivlereku tidak malu untuk bertanya dan belajar. Mereka malah tidak 1.1engangap ini
sebagai t'jgas, tetapi sebagai suatu permainan. Dan karena itu tugas kelompok,
maka keberimsilan atau kegagalan dalam menjawab tugas yang diberikan
,nerupakan :anggung jawab setiap anggota kelompok. Akibatnya masing-masing
anggota kelompok menjadi termotivasi untuk memberil:an yang terbaik bagi
kelompoknya. 16 Dalam pembelajaran ini, belajar dikatakan belum selesai jika
salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.
14 Nicky Haley, Succesful Team M'lnagcmcnt. (London: International Thomson Businihs Pre'ls,1997), Cet. 1. him. 51-52.
" Anita Lie. CooperallfLearning: memprakllkkan cooperalive di ruang-ruang kelas, (Jakarta:Grafindo). elm. 2.
16 Adi W. Ounawan. Born 10 be a Genius, (Jakarta: Oramedia, 2003), Cet. I, him. 173-174.
25
Dengan demikian menurut Bennet br hwa dalam pembelajaran cooperative
learning: jigsaw terda:::-at unsur-L,nsur sebagai berikut: J7
I. Ketergantungan positif, artinya setiap siswa saling bergantung satu sama
lain, yang per~u sipupuk adalah kerjasama.
2. Akuntibilitas individual, siswa saling bertanggungjawab secara bersama
juga bertanggung jawab secara individual, mengembangkan potensi dan
ide-ide yang melekat pada dirinya.
3. Interaksi tatap muka, artinya karena pembelajaran dilakukan dalatn
kelompokkecil interaksi dapat dialkukan secara langsung satu sama lain.
J,. Menggunakan keterampilan sosial, yang merupaKan bagian dari berpikir
"ritis ~ntuk menilai, menginterpretasikan informasi yang diperolehnya,
artinya ~iswa dituntut untuk memiliki kemampuan interaksi.
5. Prosesing, yang terjadi pada saat angguta kelompok mendiskusikan tingkat
!<eberhasilan dan ef(oktivitas kerjasama yang telah dilakukan dalam tingkat
pencapaian tujuan kelompok, bagaiman mereka bekerjasama dan ber\ilku
positif untuk menungkinkansetiap individu dan kelompoksecara
ke:;elw utan berhasil.
0alaln sitl:asi seperti ini, peran guru menjadi sangal kompleks. Di samping
sebagai seorang fasilitator, guru juga berperan sebagai manager dan kC'nsultan
calam inemoerdayakan kerja kelompok siswa. Berikut disampaikan lima hal yang
terrnasuk peran utama guru (Johnson, 1991) dalam cooperative learning. ls
a. Menyampaikan tujuan pembela,jaran yang sejelas-jelasnya.
b. Menyampaikan tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa dengan sejelas
jelasnya.
e. Memanu:u efektivitas kerja keloropok dan menyediakan bahan kepada
siswa (misalnya: menjawab pertanyaan) untuk memaksimalkan kerja
kelompok.
d. Mcngcvaluasi hasil kcrja siswa.
17 Yumi Susanti, Upaya Pen/ngkatan Kreativltas Siswa SMU Pembangunan UNP Me/aluiModojika,/ Cooperat!f Learn/ng Mode/J/g.,aw. dalam }unlal Pemhelajaran No.04 Thn ke26, Deszmbcr 2003, him. 327.
IB Barokah Sa"loso, Cooperative Learning: penerapan teknikjiiJsa;y da/am pembe/ajaran bahasaIndonesia di SLTP, dalam Bulctin Pendidikan Pelangi, Volume I No.1 Tahun 1998/1999, him. 6.
26
e. Membantu siswa berdiskusi tentang manfaat kerja kelompok.
'I'erdapat tiga konsep sentral yzng menjadi karakteristik pembelajarap
cooperative krning: Jigsaw sebagairnana dikemukukan oleh Slavin (1995), yaitu
penghargaan kelompok, pertanggungjawaban individu, dan kesempatan yap.g
satna untuk berhasil. I9
a. Penghargaan kel0mpok
Pembclajaran ini menggunakan tujuan-tujuan kelempok untuk
memperoleh penghargaan kelompok. Penghargaan kelompok diperoleh jika
kelompok mencapui skor di atas kriteria yang ditentl'kan. Keberhusilan kelompok
didasarkan pada penampilan individu sebagai anggota kelompok dalam
menciptakan hub'Jngan antar personal yU'Ig saling ITlelldukung, saling membantu,
dan saling peduli.
b. Pertanggungjawaban individu
Keberhasilan kelompok tergantung dari pcmbdajaran individu dari semua
anggota kelompok. Pertanggungjawaban tersebut menitikberatkan pada aktivitas
anggota kclompok yang saling membantu dalam belajar. Adanya
pertanggungjawaban secara individu juga menjadiknn setiap anggota siap untuk
menghadapi ~es dan tugas-tugas lainnya secara mandiri tanpa bantuan teman
sekelOlnpoknya.
c. Kesempatan yang sama untuk mencapai keberhasilan
['embelajaran ini menggunakan metode skoring yang mencakup nilai
perkembangan berdasarkan peningkatan prestasi yang diperoleh siswa dari yang
terdahulu. Dengcn menggunakan metode skoring ini setiap siswa baik yang
berpre,tasi rendah, sedang, atau tinggi sama-sama me'nperoleh kesLinpatan untuk
berhasil clan melakukun yang terbaik bagi kelompoknya.
Tujuun pembelajaran ini berbeda dengan kelompok tradisional yang
menerapkar. sistem kompetisi, di mana keberhasilan individu diorientasikan pada
kegagalan orang lain. £edangkan tujuan dar; pembelaj1ran kooperatif adalah
menciptar.an situasi di mana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi
oleh keberhasilan kelompoknya.
19 http://www.jicsaw.comJeducation02//jlmiahl.htm
27
Dalam pembelajaran kooperatif harus memiliki keterampilan yang tidak
hanya mempelajari materi saja, tetapi siswa atau peserta didik juga harus
mempelajari kcterampilan-keterampilan khusus yang disebut keterampilan
koopcratif. Keterampilan kooperatif ini berfungsi untuk melancarkan hubungan
kerja dan tugas. Peranan hubungan kerja dapat dibangun dengan membangun
tugas anggota kelompok selama kegiatan.
Keterampilan·keterampilan selama kooperatif tersebut antara lain sebagai
berikut (Lungdren, 1994) ;20 Pertama keterampilan kooperatiftingkat awal, antara
laian meliputi;
menggllnaka.n keoepakatan, mengharca i l:ontriIJusi, mengambil giliran dan berba::li
tugas, berad" oalam kelompok, berada dalam tugas, mendorong partisipasi
al1ggota k0lompok, dan menghormati perbedaan individu.
Kedua, keterampilan tingkat menengah antal'a lain; menunjukkan
pen&hargaan dan simpati, mengungkapkan ketidaksetujuan dengan cara dapat
diterima, mendengarkan dengan arif, bertanya, membuat ringkasan, menafsirkan,
mengorganisir pekerjaan, dan bertanggungjawab.
Ketiga, keterampilan tingkat mahir meliputu; mengelaborasi, memeriksa
dengan cermat, menanyakan kebenaran, menetapkan tujuan, dan berkornpromi.
Walaupun pembelajaran koopera~if menimbuH:an keresahan kepada guru
yang mengkhwatirkan kecairan pembelajaran apabiJa pelajar yang cerdas berada
oi oulum kumpulun yang kllrang ccrdus, tctupi mcngikut Sluvin ( 1991) ia akun
memberi faedah kepada golongan yang berbeda keholehan yang belajar dalam
satu kumpulan. Kajian menunjukkan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan
pcncapaiun dan kemah iran kognitif pell\iar. Jika dijalankan dengan sempurna,
setiap pelajar mempunyai tanggungjawab untuk me.l1.ahiri sesuatu sllbtopik serta
berpeluang tertukar pengetahuannya dengan ahli kumpulan yang lain. Untnk
tu.iuan ini , pelajar perlu betul-betul memahami subtopik itu, bukan s,~kadar
menghafal sesuat'J topik. Ini mengakibatkan pcmproses.ltl pada aras yang lel>ih
tingg.,yang meningkatkan daya ingatan dan seterusnya membolehkan mereka
menunjukkan pencapaian yang lebih baik.
20 Yurni 8m_anti, op cit, h.37.6.
28
Kajian juga menunjukkan pembelajaran kognitif dapat memberbaiki
kemahiran sosial pelajar. AhH-ahli dalam kumpulan perlu bekerjasama unluk
mencapai objektif~embelajaran. Secara tjdak langsung, rnereka perlu mempelajari
alau memperbaiki kemahiran sosial mereka. Pelajar yang bersuara perlahan perlu
meninggikan suara supaya didengari dan difahami oleh ahH ,kumpulan lain.
Teguran sesuma ahH perlu dilakukalt oengan sewajamya agar dinamik kumpulan
lidak hancur uan gerak kerja berjalan lancar.
Mengikut Kagan (1994), pembelajaran kooperatif bagi golongan berbakat
telah membawa bnn)ak Keberkesanan atau faedah seperti berikut ;21
a. Memperbaiki hubungan sosial
b. Meningkatkan pencapaian
c. Mening,katkan kemahiran kepemimpinan
d. Meningkatkan kemahiran sosial
~. Meningkatkan kemahiran teknologi
f. Mcningkatkan keyakinan diri
Dari umian diatas tampak bahwa penerapan model jigsaw dapat
meningkatkan dua sasaran pembelajaran secara bersamaan, motivasi berprestasi
dan kr~ativitas siswe.. Hal ini dapat terjadi pada setiap siswa, karena pada dasar
nya seliap siswa (individu) secara psikologis memiliki beberapa persamaan.
Sebagaimana dikemukakan Gordon (1985) setiap anak mempunyai tendensi ingin
berdiri sendiri, mengembangkan rasa harga diri atas ha~il yang dicapai, dan semua
siswa akan aktif b~lajar apabila kepada mereka dib~rikan kesibukan dan
pekerjaan. Dalam penerapan model jigsaw, antara lain anak diberi kesempatan
lIntt!k bertangbll~g jr.wab ~ecara penuh, bertanggung jawab terhadap
kelompoknya, maupun bertanggung jawab dalam penguasaan dan penyampaian
inforrnasi kepada anggota kelompok. Jika model ini diaplikasikan sec~ra teratur
dan I'erkelanjlltan dapat menumbllhkan krealivilas siswa yang sudah cllkup lama
terpa:mng. Selain itu dikcmukakan Slaving (1983) dalam model jigsaw ada
kompelisi guna memolivasi siswa bekerjasama dalam kelompo!mya.
21 Ibid
29
C. Bahasan HasH-HasH Penelitian )'ltng Relevan
Yurni Suasti dalam: Upaya Peningkatan Kreativitas Siswa SMU
PembanguD3i1 UNP melalui Modifikasi Cooperatif Learning Model Jigsaw,
memberikar. kesimpnlan: bahwa pada penelitiannya yang menggunakan empat
siklus, yaitu terjadi peningkatan kreativitas siswa dalam hal bertanya dan
memberik~.n pcnjelasan.
Tabel Kreativilas siswu pada seliap siklus pengamalan
haSH anah..:Is lembar observasi. 2003
Kesinlpulan :
I. Pada sikhlS I kreativitas siswa dalam hal bertanya dan memberikan
jJenjelasan sudah berada pada tahap instruksional, meskipun demikian
kr-:at!viws dalam hal kerjasama belum berjalan dengan baik, misalnya
terlihllt masih banyaknya siswa yang bercerita dengan teman disebelahnya,
siswa yang diam, dan berkelakar. Demikian juga halnya pada siklus kedua
:neskipun sudah terjadi peningkatan propos; siswa yang bertanya dan
memberil:an penjelasan, artinya siswa pada tahap independent, akan telapi
sllasana kelas masih belum kondusif.
2. Pada siklus ketiga terj.ldi peningkatan yang luar biasa baik dari jumiah yang
bertanya, memberikan penjelasan, maupun kerjasama sesame siswa,
p<.:mbagian tugas, dan kepemimpinan. Pada siklis ini siswa sudah berada
Kreativitas Siswa SIKLUSI SIKLUSII SIKLUSIII SIKLUS
IV
Kel. Kel. Ahli Kel Kel. ahli +
Koopel'atif Koopemtif Kooperatif
Sertanya 5 13,16 8 20,51 10 25,64 14 35
Menjelaskan/menjawab 3 7,89 6 15,38 4 10,25 14 35
Bertanya, menjelaskan, 10 26,32 16 41,03 22 56,41 7 17,5
atau menjawab
JUnllah siswa beatif 13 47,37 30 76,92 3~ 97,43 35 87,5
Jumlah siswa yang 38 95 39 97,5 40 100 40 100
I hacir..
30
pada tahap independent penuh. Hal ini sesuai dengan refleksi yang
diberikan, baik dengan motivasi melalui sosialisasi tenlang nilai-nilai yang
di dapat melalui kegiatan kelompok tipe jigsaw maupun karena pemberian
hadiah lJerangsang bagi siswa da.1 kelompok b:rpreSlasi.
3. P:lda siklus keempat terjadi penurum,n kreativi-as siswa, meskipun siswa
telap berada paoa lahap independent. Hal ini karena penerapan model, yaitu
penggabungan kegiatan pada satu kali pcrtemu,m dalam bentuk kelompok
ahli dan kelompok kooperatif yang dirasakan kurang efisien, sebagaimana
juga dinyatakan oleh siswa.
D. Pengajuan honseptual Perencanaan Tindakan
TAHAPI l~m.fiW; >- Mengenai bahan ajar yang
permllsalahan tcrsedia.
>- Kegi<:tan pembelajaran yang
biasa dilaksanakan:
>- Alat dan eara evaluasi yang
dilakukan.
lb. Penyusunan komponen- ~ Mengenai bahen ajar.
komponen ~ Media pembelajaran.
pembelajaran >- Alat dan evaluasi
pembelajlllan:
~ Strategi pembelajaran yang
relevan dengan aktivitas
pembelajaran yang
diinginkan (pembelajaran
k00peratif).
L
· Mcngkaji dan mcrivicw
kompon~n
pcmbelajaran
31
/\"Iengkaj i komponen
pembelajaran yang telah
d;susun kemudian diriview
,.ehingga komponen
komponen pembelajaran
dapat disempurnakan.
Dengan implementasi tindakan:
»- Observasi kelas : untuk
mengetahui efektivitas Jan
efsknsi komponen
komponen pembelajaran
yang dikembangkan.
»- Anf.lisis dan refleksi data
hasil pengamatan proses
pembelajaran.
»- Mengumpulkan informasi
dengan melakukan wawan
cara kepada guru.~:-:-;;:;-;-;;:-;-;-:-::----Ik:-;-; ---;-"....--1
Merencanakan pembeJajaran
yang akan diterapk8l'l.
Menentukan pokok bahasnn
Mengembangkan skenario
pembeJajaran.
Menyusun lembar kerja
siswa
mengembangkan rencana
pembeI.~aran
Mengembangkan format
observasi pembelajal'2n
(pedoman observasi, dan
wawancara)
32
Tindakan Menetapkan tindakan
pengajaran sesuai skenario
tngamatan
yang telah di buat.
~ Mengobservasi efektivitas,
efisiensi, dan relevansiI
model pembelajaran yang
diteraI:kan.
>- Mengobservasi aktivitas
siswa selama prnses
pembelajaran.
,"0> Mengobservasi aktivitas
guru selama proses
pembelajaran.
Rcfleksi » Melakukan evaluasi
tindakan yang telah
dibkukan meliputi evaluasi
efektivitas, efisiensi, dan
relevansi model yang
diterapkan, serta aktivitas
guru dan siswa selama
proses pembelajaran.
E. Hipotcsis Tindakan
Proses pembelajaran biologi pada kOllsep pencemaran Iingkungan apabila
dilakukan dengan pengembangan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
akan meningkatka,l daya kreativitas siswa dalam belaj ar.
BAB III
METODOLOGI PENELI1 IAN
A. T:ljuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini untuk meningkatkan :
I. Kre,lli',itas siswa belajar biologi
2. :Ceaktifkan siswa dalam diskusi kelas
3. Kemampuan guru dalam melaksanakan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penclitian ini akan dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 11
Jakarta tanggal 12 Maret s.d 2 Mei 2007 bertepatan dengan materi pelajaran
pcncemaran lingkungan.
C. Metode dan Disain Intervensi 1 indllk:m
Metode dan disain penelitian ini berbentuk siklus (cycle) yang mengacu
paca model Elliot (Hopkins.1993). Kegiatan yang dilaksanakan untuk s~tiap
siklus meliputl: (a) rencana, (b) tindakan, (c) observasi, dan (d) refleksi.
Pcnilaian dilakukan dcngan mengadopsi kriteria yang digllnakan Sllciadi
(2000):1 sebagai berikllt, (1) siswa berada pada tingkat independent, jika jumlah
siswa yang bertanya dan mengeluarkan pendapat diatas 60%, (2) siswa berada
pada tingkat instr.lksional, jika jumlah siswa yang be:1anya dan mengeluarkan
pendapat pacta rentang 41-60%, (3) siswa berada pada tingkat frustasi,jikajllmlah
siswa yang bertanya dan mengeluarkan pendapat klln:ng dari 40%. Hal tersebut
diamati lIetika diskllSi berlangsllng dengan membullt bagen partisipasi: 2
J Yurni Susanli, Upayt. Penlngkalan Kreal/vitas 3iswa SMU Pembangllnan UNP MelailliModojlkasl CoaperalifLearning Model Jigsaw, dalam Jumal Pembell\iaran No.04 Thn ke26, ()cncmhel' 2003, h1111. :l0.
2 Yan:; Herlanti, Science Edllcatlon Research, (Jakartn: UrN Synrilhidn)'nluilah, 200Sj, Cet. I,hlr.l.30.
34
Idcntifikasi Masalah
Perencanaan
(Pcmb'latan Pcdoman rcncana pCllgajaranLcmbar observasi poooman wnwancaru)
Implcmcnlasi Tindakan
..Tindekan Pengembangan
Kreativitas Siswa
• Rasa ingin tahu• flcrsifallmnj'inatif• Mcrasa tentang rich
kemajcmukan• Berani rncnganti resiko" Sifat Mengharagni
Siklus I
I Rcncana!
I ReOeksi , I Tindakan I1
"I Krentivitas siswa I
Obscrvasi r
D. Subjck yang Tllrlibat dalam Penelitian
Dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-I MAN II Jakarta Dari
keseluruhan siswa 1<:elas X tersebut yang dipilih sebagai subjek adalah kelas X-I
yang berjumlah 27 siswa dan guru bidang studi biologi. Penelitian yang diamati
mengellai kreativitas siswa dan guru dalam penerapan model pembelajaran
kooperatiftipe jigsaw.
35
E. Peran d?n Posisi Peneliti dalam Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti sebagai observ~r yang mengobservasi
keadaan atau situasi dan kondisi ketika pembelajaran berlangsung buik
mengoservasi aktivitas siswa dalam mengikuti model pembelajaran kooperatiftipe
jigsaw maupun aktivitas guru dalam kemampuannya menerapkan model
pembelajaran kooperatiftipe jigsaw.
F. Tabapan hl.tervensi Tindakan
Siklus I
Pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw yang diberikan dalam bentuk kelompok, setiap kelompok terdiri dari
4-6 orang, mdsing-masing kelompok mempelajari materi yang berbeda, masing
masing kelompok ahli berkumpul untuk mempelajari materi pembelajaran yang
dibelJankan kepadanya, kemudian masing-masing ahli materi kembaJi ke
kelompok tetap untuk menjelaskan materi yang dikuasai dan mendiskusikannya
dengan anggota kelompok yang lain. Pada ;iklus ini diharapkan agar siswa mulai
n.enunjukkaJl p~rubaiJan yang positif. Dalam hal ini peneliti melakukan untuk
sclanjutnya observasi dengan eara pengamatan seeara langsung untuk melilJat
kreativitas siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hasil pengamatan dati siklus ini
dianalisis dan dijadikan bahan refleksi untuk reneana pada siklus i<edua.
G. HasH Intervensi Tindakan yan~Diharap.l<an
Hasil intl';rvensi tindaka:l yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu,
peningkatan terhadap kreativitas siswa dalam belajar yang meliputi:
I. Rasa ingin tahu siswa
2. Bersifat imajinatif
3. Merasa tertantang oleh kemajemukan
4. Beran; mengambil resiko
5. Situt I11cnghnrgai
:16
H. Data ctan Sumber Dl1ta
Data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
I. K~terampilan kooperatif(kreativitas) siswa meliputi:3
Sumber: Utmm Munanadar, "Mengembangkan Bakat dan Kreatlvltas Anak"
Sikap Kreativilas Siswa Indikator Item__I. Rasa login Tahu a. Mempertanyakan sesuatu I
b. Mencari gagnsan-gagasan 2c. Mengamati kcjadian-kejadian 3
2. Bersifat Im~iinatif a. Memikirkan hal-hal yang belum 4pernah terjadi
b. Melihat hal-hal dalam suatu gambar 5yang tidak dilihat orang lain
c. Memikirkan/ melakukan hal yang 6belum pernah dilakukan orang lain
1--::-7-:.3 Merasa Tertantang-')Ieh a. Menggunakan gagasan/ masalah 7
Kemajemukan yang rumitb. Melibatkan di dalam togas-tugas 8
c. Tidak cenderung mencari jalan yang 9tcrmudah
4. Berani Mengambil a. Berani mengajukan pertanyaan/ 10Resiko men~el""lkakan pendapat
b. Tidak mudah dipengaruhi oarang 1Ilain 12
c. Berani mempertahankan gagasan/pendapat
5. Sifht Menghargai a. Menghargai hale orang lain
~b. Menghargai makna orang lain 14c. Menghargai kebebasan yanp, 15
bertanggugjawabI ..
l Utami Munandar, Mengembangkan Bakal dan Krealivil1S Anak Sekolah, (Jakarta:Gramedia,1997), Cel.I. hlm.91-93.
37
2. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sesuai
dengan skenario pembelajaran, meliputi aspek:
Aktivitas guru selama proses pembelajaran
I. Menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Memberikan informasi/menjelaskan materi dengan ceramah/menulis
3. Mengamati kegiatan siswa
4. Memberikan petunjuklmembimbing kegiatan
5. Menulis yang relevan dengan KBM
6. Menutup pembelajaran
Instrumen ini diadopsi dan disesuaikan dari instrumen penelitian kooperatif tipe
jigsaw sebelumnya oleh Pendi, S. (2002).4
I. Ins*rumen-Instrumen Pengumrul...1 Dahl yang Digunakan
I. Lembar observasi (checlciist)
Lembar Observasi ini digunakan untuk mengukur:
(a) Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran kooperatiftipe jigsaw
Instrumen ini diadopsi dan disesuaikan dari instrumen penelitian
koopcratif tipc jigsaw sebelumnya olch Pendi, S. (2002) dan untuk indikatornya
disesuaikan dengan skenario pembehljaran yang dikembangkan oleh penulis.
(b) Keterampilan kreativitas siswa
lnstrumen ini diadopsi dari Utami Munandar dalam buku yang berjudul
"Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah.
(c) Kegiatan diskusi kelolllpok
Pembuatan bagan partisipasi untuk melihat keikutsertaan siswa datam
proses pembelajaran. Bagan ini diadopsi dari Yanti Herlanti dealam buku yang
berjudul "Science Education Reserch dan digunakall untuk mellgamati kegiatall
diskusi kelas.5
4 http://,,,ww.jigsaw.com/education02//i1miahl.htm., Yanti Herlanti, op cit, hlm.31.
38
(d) Penghargaan kelompok
Pembuatan lembar penilaian dan evaluasi penting dalam pembelajaran
kooperatif adalah pengakuan dan penghargaan terhadap upaya pembelajaran yang
dilakukan siswa. Hal ini berbentuk konsep pengumuman temple kelas mingguan
yang di kembanglt:an oleh Slavin.6
2. Pedoman wawancara
P.::doman wawaneara ini digunakan untuk mengetahlli tanggapan atau kesan
guru terhadnp pembelajaran yang berorientasi model pemhelajaran kooperatif tire
jigsaw.
•J. T~knik Pengllrnpulan Data
Dntuk memperoleh data yang sesuai dengan permasalahan i\enelitian ini,
maka digllnakan mstrument sebagai berikllt:
I. Observasi
Obsrrvasi dibkukan untuk memperoleh gambaran langsung mengenai
aktivitas siswa dan guru s~lama proses pembelaj~ran kooperatiftipe jigsaw
H«I-llal yang diubservasi mengenai :
I) Keterampilan kooperatif (kreativitas) siswa
2) K~mampuan guru dalam mengelola pemrelajaran kooperatif tipe
jigsaw sesuai dengan skenario pembelajaran
2 Wawanearu
W&waneara yaitll cara pengumpulan data melalui sejumlah pertanyaan
seeara lisan dengan mengadakan hubungan langsung bertemu mukadengan
resronden.
3. Pedoman reneana Pengajaran
Reneana pengajaran ini berorientasi model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw pada pokok bahasan invertebrata. Kegiatan belajar-mengajar yang
dipersiapkan adalah mengaeu pada sintak model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw seperti yang tertuang dalam A.rends (200 I). Untuk rnelengkapi model
pembelajaran ter;ebut, sesuai dengan cirri khas pembelajaran kooperatif,maka
6 Muslim," Ibrahim, !'embe/aJaran Koopera/!f, (Surabaya: University Press, 2005), Cel. 1, hln1.60.
39
metode yang digunakan adalah eeramah dan diskusi. 3crJangkan pendekatan yang
digl!nakan adalah pencekatan seeara kooperatif.
K. Teknik Pemeri!<saan Kepercayaan (Trusworthiness) Studi
Va!iditJs suatu teknik observasi sangat bergantung kepada keeakapan,
pengertianlpengetahuan, dan sifat-sifat dari peneliti itu sendiri. Maka untuk
menjaga tetap adanya validitas observasi yang dilakukan, peneliti hendaknya
memperha;ikan ketentuan-kctentuan berukue
a. Peneatatan di dalam observasi harus dilakukan segera dan seeepat
mungkin.
b. Ohserver/pengamat harus selalu sadar akan bahaya dari mis
interpretasi yang timbul karena kekaea.mn/kurang fahamnya
membedakan mana yang berupa gejala dan mana yang berupa
sebab.
e. Generalisasi dari observasi baru dapat di terimaldilakukan
berdasarkan penelitian yang sangat berhati-hati, dan didasarkan
atas sample yang luas/banyak. Jika tidak dengan demikian
generalisasi dapat merupakan kesimpulan yang keliru dan tidak
bemr.
d. Last but not least, signifikan hasil observasi sangat bergantung
kepada keeakapan, pengertian/pengetahuan, dan sifat-sifat dari
peneliti itu sendiri.
Untuk mengetes reliabilitas pengamatan dilakukan dengan menentukan
toleransi pebedaan hasil engamatan, dengan menggunakan rumus yang
dikemukkan oleh H.J.X. Fernandes (1984;40)8
1 M. Ngalim Purwanto, Evaluasi Pengajaran, (Bandung: Remaja karya), h.193-.194, Suharsimi Arikullto, Prosed.1f Penelillon: slIat pendewtan praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,
2002), Cet XXli, him. 176.
40
IKK = n
N
Dengan keterangan: IKK= Indeks kesewaian kasar
n = Jumlah kode yang sallla
N= Banyak objek yang dialllati
L. Analisis Dl,ta dan Interpretasi Hasi! Analisis
AnalLis data dan interpretasi hasH analisis pelllbela,jaran digunakan untuk
Illenjawab pertanyaan:
I, Analisis fiata pengelolaan pembelajaran
Analisis ini digunakan untuk Illenjawab pertanyaan "Bagaimana
kelllampuan guru dalalll Illengelola pembelajaran yang berorientasi model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw?" Data hasH pengamatan aktivitas guru
selama KDM berlangsung dianalisis dengan menggunakan rumus:
_--,n...m,,-_X 100 %
N
Keterangan: nm = Jumlah item dicek dati liap aspek daftar cek
N= Jumlah seluruh item dari tiap aspek daftar cek
Data hasH observasi dijumlahkan item dari tiap aspek yang kemudiun
dipersentasekan Selanjutnya transformasikan persentase tersebut ke dalam stanel
dan predikat nilai A,B,C,D, dan E, dimuna:
0% = 10= A (Baik)
1%-10% =8=B(Cukupbaik)
II %-25% = 6 = C (Cukup)
26%-49% = 4 = 0 (Kurang)
50%-100% 0' 2 = E(Kurang sekali) :9
2, Analisis data pengamatan aktivitas guru, aktivitas siswa, dan keteramp'lan
k00peratif siswa.
Analisis ini digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian "Bagaimana
aktivitas guru dan aktivitas siswa selama pembelajaran ?", dan "Bagaimana
9 Drs. Siameto, EVuluasi Pendidikall (Jakarta: Bum! Aksara), h. 115-116
41
keterarnpilan kooperatif (kreativitas) siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw ?"Data basil pengamatan aktivitas guru, aktiv:tas siswa, dan keterampilan
kooperalif siswu se:ama KBM berlangsung dianalisis dengan menggunakan: 10
Persentase (%): banvaknya frekuensi aktivitas X 100%
seluruh frekuensi aktivitas
Sebagai pec10man penentuan kualifikasi, digunakan skala persentase (%):' 1
Bilajawabal1 "ya" mencapai:
81-100% : baik sekali
61-80% : baik
41-6~% : cukup
21-40% : kurang
0-20% : kurang sekali
3. A.natisis data ;Jendapat guru terhadap perangkat pembelajaran dan kegiatan
belajar mengajar (KBM).
Anlaisis data pendapat guru digunakan untuk menjawab pertanyaan
penelitian "Bagaimana kesan guru terhadap penerapan perangkat dan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw?" Data yang berupa jawaban guru terhadap
sejumlah butir pertanyaan pada wawancara guru, langsung dideskripsikan apa
adanya untuk menggamharkan pendapat atau penilaian guru terhadap pcrangkat
pembelajaran yang ~elah dikembangkan dan penerapan perangkat dan model
pembelajaran koopcratiftipe jigsaw yang telah dilakukan selama kegiatan ujicoba.
M. Tindak Lanjut Pengembangan PE:rencanaan Tim/akan
Setelah perencanaan tindakan dilakukan, maka untuk pengembangan
tindakan lanjutnya Jilakukan evaluasi yaitu evaluasi secara keseluruhan setelah
pelaks<.naan semua siklus dilaku:-a.t apakah tujuan yang diharapkan du;
penalilian ini sudah terca;:Jai atau belum. Kemudian jiKa memang hasilnya belurn
memuasklln atau pun belum tercapai, maka evaluasi ini digunakan untuk
melakukall refle:<si l.embali.
10 [11tP:!!www.damrndjrl.Qr.Id/Olclyusufunsbnb3.pdfII Drs. N.t'.. Ametembun, Eva!uasl Mengajar (Bandung: Suri), h. 66
42
Retlel;si ya:1g dilakukan peneliti yaitu evaluasi terhadap apa yang telah
dilakukan. Hasil observasi dalam monitoring dianalisis secara deskriptif untuk
menggamtarkan hasH observasi yang berupa proses dan hasH tindakan. HasH
observasi juga digunakan untuk evakasi terhadap prosedur, apakah yang terjadi
sudah sesuai rancangan skenario, apakah tidak terjadi penyimpangan, apakah
prosesnya seperti dalam skenario, dan apakah hasilnya sudah memuaskan sesuai
yang diha~apkon. Jika temyata hasilnya belum memuaskan dikarenakan sesuatu
hal, maka dilakukan perancangan ulang yang diperbaiki, dimodifikasi dan jika
perlu disusun skenario baru jika sarna sekali tidak memuaskan. Dengan skenario
yang telah diperbaiki dan dilakukan siklus yang berikutnya untuk mencapai hasil
yang optirr.al.
BABIV
DESKRlPSI ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL ANALISlS
DAN PEMBAHASAN
A. Dcskripsi Data Hasil Pengamatan EfekfHasillntcrprctasi Tindakan
Hasil dari penelitian ini diperoleh data kreativitas siswa dan aktivitas guru
Jalam proses belaja:' mengajar yang diperoleh dari datn-d1ta hasil observasi yang
bertujuan untuk mcndeskripsikan sikap kreativitas siswa dan aktivitas guru pada
saat proses p~mbelajaran yang merupakan bahan refleksi untuk memperbaiki dan
meningkatkan pl:mbelajaran di kelas, dan tidak ketinggalan pula data hasil angket
dan wawaneara dengal' guru yang bertujuan untuk mengetahui respon siswa dan
guru terhadap implementasi model pembelajaran dengan pendekatan kooperatif
tipe jigsaw. Bedkut ini adalah data hasil pengamatan efek atau hasil intervensi
tindakan:
Siklus I, Pembelajaran pada siklus ini sesuai dengan reneana pengajaran
yang teluh disusun oleh peneliti dan didiskusikan bersama guru. .Biologi yang
bcrsangkutan. materi yang dibiearakan pada siklus I adalah Pereemaran air. Dalam
rcnelilian ini aspek yang dianalisis dalum proses pembelajaran adalah kreativitas
sis\~a dan aktlvitas guru dalam proses belajar mengajar.
Untuk mengetahui kreativitas siswa dan akti vitas guru dalam proses
pembelajaran. dilakukan observasi dengan eara menandai aspek ~.ikap yang
dilakukan siswa dan guru pada lembar observasi yang telah tersedia.
Pada awal pembelajaran siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai
mode!. pembelajaran yang akan diterapkan. Semua siswa mulai mengerjakan tugas
yang diber~k2n d:.llam kelompok masing-masing (kdompok ahli) yang kemudian
dilanjutkan dengan kegiatan kelompok kooperatif, te' api pada siklus ini masih
terlihat ada siswa yang bekerja sendiri untuk menyelesaikan tugas tersebut tanpa
mendiskusikan dengan teman sekelompoknya.
Siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas c~nderul1g
langsung bertanya kepada guru tanpa mendiskusikannya terlebih dahulu dengan
temen sekelompoknya. Selain itu masih ada aktivitas-aktivitas siswa yang tidak
44
relevan dengan KBM, seperti jalan-jalan berpindah-pindah ke kelompok yang lain
atau bertanya kepada guru, dan ngobrol dengan temannya.
Mengamati aktivitas guru sarna' eara halnya dengan mengamati sikap
kreativitas siswa. Dari data pe.lgamatan yang dilakukan oleh observer, pada awal
pembelajaran guru langsung menginformasi';an mat·eri yang ~kan dibahas tanpa
menyampaikan tujuan pembelajarannya. Pada tahap apersepsi guru mengingatkan
siswa pada sebelumnya yang berhubungan dengan matel i yang akan dibahas.
Pada tahap kegiatan kelompok, guru mengamati kerja beberapa kelompok
dan memberikan penjelasan kepada siswa yang memerlukan bantuan. Namun
dalam memblmbing guru terlalu lama pada kelompok tertentu. Sedangkan pada
akhir pembelajarar. dalam menyimpulkan materi gun tidak mengikuts0rtakan
siswa.
Siklus II. Pokok bahasan yang dipelajari pada siklus II yaitu
pcnecmaran udara. Sikap kreati\'itas siswa pada siklus I, selama pembelajaran
berlar.gsung mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Hal ini terlihat
dari siswa-siswi yang mulai berani berlanya dan mengeluarkan pendapatnya pada
kegiat.m kelompok yang dilakukan, meskipun mereka masih kesulitan untuk
berbiear3 lialan, menjelaskan. Aktivitas siswa yang tidak relevan dengan KBM
juga agak berkurang.
Aktivitas guru pada siklus II mulai mengalami peningkatan sebagai akibat
oar; r~fleksi guru dalam meningkatkan kemampuaa mengajamya. Penggunaan
waktlJ yang sesaai dengan rencana oembelajaran, menjadikan kegiatan
pembelajaran berlangsung lebih kondusif. Siklus II ini lebih mengutamakan
kcgiatall yang belum tercapai pada siklus I.
Pada awal pembelajaran guru sudah menginfonnasikan materi dan tujuan
pembelajaran. Pada saat diskusi kelompok, guru kurang memotivasi kelompok
lam untul: berbagi ide terhadap hasil diskusi kelompok. Pada akhir pembelajaran
guru menegaskan kernbali materi yrng sudah dibahas dengan melibatkan siswa
agar dapat meningl.atkan pemahaman siswa tentang materi yang telah dibahas.
Siklus Ill, Pokok bahasan yang dipelajari pada siklus IiJ adalah
penccmaran t2.nah. Pelaksanaan pcmbelajaran pada siklus III bcrlangsung dengan
45
baik. Ini terlihat dari keaktifan semua siswa dalam kelompoknya dan kekompakan
untuk menyeiesaikan tugasnya. Para siswa bergantian memimpin kegiat.m
kelQmpoknya sehingga kegiatan kelompok dapat berjalan dengan baik. Siswa
yang memimpin kelompoknya biasanya menanyakan terlebih dahulu kepada
teman sekelompokn)'a tentang pendapat-pendapatnya dan berdiskusi sampai
tercapai suatu kesimpulan akhir. Pa,.1a 3..at mcnyelesaikan tugas setiap anggot1
kelompok m:Ilai terlihat aktif, terlihat semua anggota kelompoknya ikut
bertanggullg jawab dan saling membantu dalam menyelesaikan tugas yang
diberikan guru.
Pada umumllya aktivitas guru selama proses pembehjaran pada siklus III
slldah lebih baik disbanding pada siklus sebelumnya. Ini terlihat dari pengeJolaan
kelas yang berjalan baik dan guru mulai menempatkan posisinya sebagai
fasilisator dan motivator agar siswa dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran
dan memberi bantuan seperlunya jika ada siswa yang membutuhkannya.
Siklu.~ IV, POKok bahasan yang dipelajari pada siklus IV adalah
pencemaran suara. Pelaksanaan pcmbelajaran pada siklus IV berlangsung dengan
baik sama halnya pada siklus III. Hal ini karena siswa t~lah terbiasa depgan model
yang diterapkan dan siswa telah memahami tug~s maslllg-masing dengan baik. Ini
terlihat dari keaktifan semua siswa dalam kelompoknya serta kekompakan untuk
menyelesaikan tugas. Para siswa masing-masing mengerjakan tugasnya dengan
berdiskusi kepada anggota kelompoknya, siswa pur, bergantian mengemukakan
pendapatnya masing-masing dalam memecahkan permasalahan, pemimpin
kelompok dapal memir.1pin anggotanya dengan baik sehingga diskusi dapat
be,jalan dengan baik pula. Pada saat menyelesaikall tugas setiap anggota
kelomp0k m'llai terlihat aktif, terlihat semua anggota kelompoknya ikut
bertanggulIg jawab dan sa;ing membantu dalam menyelesaikap tugas yang
diberikan guru.
Pada uPlumnya akti'litas guru selama proses pcmbelajaran pada siklus IV
sudah lei>ih baik lagi dibanding pada siklus sebelumnya. Ini terlihat dari
"engelolaan kelas yang berjalan baik, proses pembelajaran yang dapat berjalan
de~gan baik pula dan guru mulai menempatkan posisinya sebagai fasilisator dan
46
motivator seperti pad:! siklus III agar siswa dapat lebih aktif dalam proses
pembelajaran dan tidak bergantung ccr.!>an gum sehingga siswa dapat saling
bekerja~ama kelika menemukan kesulitan dan guru memberi bantuan seperlunya
jika ~etelah diskusi pun tidak menemukan kesimpulannya.
Pada siklus V 'ni merupakan modifikasi dari model pembelajaran yang
diterapkan, dimana pada siklus ini merupakan pembahasan k~mbali materi yang
telah dikuasai pada pertemuan siklus I, II, III, dan IV dalam belltuk diskusi kelas
yang dilakllkan oleh kelompok ahli secara bergalltian. Hal ini dilakukan untuk
melihat kembali kreativitas siswa ketika melakukan diskusi kelas dan berada di
depan teman-tel'lannya yang lain. Namun, modifikasi ini tidak berjalall dengan
baik karena pada siklus ini kreativitas siswa justru bunyak mengalami penurunan
dari siklus sebelumnya. Masih banyak siswa yang malu atau takut untuk
mengemukakan pendapatnya dan sedikit siswa yang bertanya.
Pada umumnya. aktivitas guru selama prcses pembelajaran pada siklus V
sudah lebih baik lagi dibanding pada siklus sebelumnya. Ini terlihat dari
pengelolaan kelas yang berjalan baik, proses pcmbclajaran yang dapat bcrjalan
dengan baik pula dan guru mulai menempatkan posis,nya sebagai fasilisator dan
motivator agar si~wa <lnpat lebih aktif. Pada siklus V ini guru rnemang lebih ekstra
membcrikan motivasi karena krcativitas siswa yang mengalami penerunan. Dan
g~ru memhantu siswa dalam memberikan penjelas10 sesuai dengan yan"
dibutuhkannya.
B. PC'lIcriksa Kcabsahan Data
nat.! hasil observasi memberikan gambaran nlengenai kreadvitas siswa
dan aktivitas guru selama proses pembelajaran pada setiap tindakan. Gambaran
k~seluruhan kreativitas siswa dan aktivitas guru disajikan pada tabel I dan 2
47
Tabell
Aktivitas Guru Selama Pembelajarau
Aktivitas yang diamati Siklus (%) X
I II III IV V
I. Menyampaikan tujuan 0 14,29 28.57 42.86 57,14 28,57
pembelnjaran-:;----
57;l4""---
2. Memberikan 71,43 42,86 42,86 28,57 48,57
informasi/menjelaskan materi
dengan ceramah/menulis
3. Mengamati kegiatan siswa 71,43 57,14 42,86 28,57 14,29 42,86-."-".---------4. Memberikan 57,14 42,86 28,57 28,57 14,29 34,29
pctunjuklmembimbing
kegiatan
5. Menulis yang r';lle\'an dengan 42,86 28,57 28,57 14,29 0 22,89
KBM
6. Menutup per1belajaran 14,29 28,57 42,86 57,14 71,43 42,86
17. Memotivasi siswa 14,29 42,86 57,14 57,14 57,14 45)1
DMi tabel 1 terlihat b2hwa aktivitas guru pada sikilis 1 adalah mengamati
kegiatan siswa (71,43%), memberikan informasi/menjelaskan materi dengan
~er;lmahlmenulis (71,43%), memberi petunjuklmembimbing kegiatan (57,14%),
membP.ri petunj"kI'l1cmbimbing kegiatan (57,14%), menulis yang reIevan dcngan
KBM (42,86%), m~motivasi siswa (14,29%), menutup penlbelajaran (14,29%),
dan lI1enyall1paikan tujuan pembelajaran (0%).
Sikilis 11, Dari tabel 1 terlih81 bahwa aktivitas guru yang dominan .ldalah
lI1engall1ati kegiatan siswa (57,14%), memberikan inforll1asi/ll1enjelaskan materi
dengan ceramah/mcnulis (57,14%), mell1beri petunjuk/membimbing kegiatan
(42,86%), memberi pet~njuklll1embimbing kegiatan (57,14%), memotivasi siswa
(42,86%), lOenulis yang relevan dengan KBM (28,57%), menutup pell1belajaran
(28,57%), dan meny~mpaikan tujuan pembelajaran (14,29%).
48
SikIus III. Gambaran umum tentang aktivitas guru selama pembelajaran
pada siklus III [lada tabel 1 terlihat bahwa aktivitas guru yang dominan adalah
mengamati kegiatan siswa (57,14%), memotivasi sis\'.'a (57,14%), memberikan
informasi/menjelaskan materi dengan ceramah/menulis (42,86%), rilenutup
pernbelajaran (42,86%), memberi petunjuk/membimbing kegiatan (28,57%),
menulis yang relevan dengan KBM (28,57%), dan mellyampaikan tujuan
pembelajaran (28,57%).
Siklus tv, Gambaran umum tentang aktivitas guru selama pembelajaran
pada siklus IV terl:hat dalam tab!'1 1 bahwa aktivitas guru yang dominan adalah
mengamati kegiatan siswa (57,14%), memotivasi siswa (57,14%), menutup
pelllbelajaran (57,14%), memberikan informasilmenjela~kan materi dengan
ceramohlmenulis (42,86%), menyampaikan tujuan pembelajaran (42;86%) ,
m~mberi petunjuk/membimbing kegiatan (28,57%), menulis yang rel"van dengall
KBM (14,29%).
Siklu,v V; Gambaran umum tentang aktivitas guru selama pembelajaran
pada siklus V pada tabel 1 terlihat bahwf. aktivitas guru yang dominan adalah
rr.emotivasi siswa (71,43%), mengamati kegiatan siswa (71,43%), menutup
pembclajaran (71,43%), menyampaikan tujuan pembelajaran (57,14%),
memberikan informasi/menjelaskan mater! dengan ceramah/menulis (28157%),
memberi'petul'juk/membimbing kegiatan (14,29%), menu lis yang relevan dengan
KBM(O%).
Tabe12
Sikap Krcativitas Siswa
1. Rasa lugin Tahu
Indikator Siklus
I II III IV V
Mempertanyaka 5 t8,52 7 26,92 8 29,62 1 48,15 9 36,00
n sesualu % % % 3 % %
Meneari 3 11,11 4 15,38 5 18,52 7 25,93 5 20,00
gagasan- % % % % %
gagasan
49
'-'-Mcngamali 3 11,11 4 15,38 5 18,52 5 18,52 3 12,00
kejadian- % % % % %
kejadian
Jumlah s:swa
I:40,74 I 57,58 I 66,66 2 92,10 1 68,06 -
kreatif % 5 8 % 5 % 7 %
Jumlah siswa hadir 2 100% 2 96,30 2 100% 2 100% 2 92,60
7 6 % 7 7 5 %
2. Bcrsifat imajiatif
I Indikatcr Siklus
I II III IV V-- M "k'k' em1 Ir an 3 11,11% 4 15,38% 5 !8,52% 6 22,22% 3 12,00%
hal-hal yang
belum
pemah
teIjadi
Melihat hal- (j 0% 2 7,69%% 3 11,11% 4 14,81% 2 80,00%
hal dalum
suatu
gambaryag
ddak dllihat
orang lainf..~
, Memikirkanl 2 7,42% 3 11,54% j 18,52% ti 22,22% 4 J6,OO%
f melakukan
hal yangI
belum
pemah
dilakukall
orang lain
Ju.ulah siswa 5 ' 18,52% 9 34,61% 13 48,15% 14 59,25% 9 36,00%
Ikreatif
50
Jumlah siswa 27 100% 26 96,3J% 27 100% 27 100% 25 92,60%
hadir
3, Merasa tertautang oleh kemajemukan
Indikator Sil:lus
I II III IV V
Menggunaka 4 14,81 6 ~3,08 8 29,62 ; 37,04 3 12,00
n gagasan/ % % % 0 % %
masalah yailg
rum it
Melibatkan di 5 18,S2 6 23,08 7 25,93 9 33,33 1 44,00
datam tugas- % % % % 1 %
tugas~,.,-
Tidak 2 7,41% 3 11,54 4 14,81 5 18,52 7 28,00
cenderung % % % %
Imencari jalan
yang
termudah
Jumlah siswa 1 40,74 1 57,70 1 70,36 2 88,89 2 84,00
krea\if 1 % 6 % 9 % 4 % I %
Jumlah siswa 2 100% 2 96,30 2 100% 2 100% 2 92,60
hadir 7 6 % 7 7 5 %
4. Sifat beran! mengambil resiko
Indikator Siklus
I II III IV V
Berar.i 3 11,11% 4 1~,38% 6 22~22% 7 25,93% 5 20,00%
menggajukan.
pertanyaar:/
pendapat
Atnidnk 9 33,33% 11 42,31% 13 48,15% 15 55,56% 7 28,00%.
51
mudah
dipengaruhi
orang lain-
Berani 0 0% 2 7,69% 3 11,11% 4 14,81% 2 8,00%
mempertaha
nkan
p,agasan/ -
p~ndapat
-Jumlah siswa 11 40,74% 17 65,38% 22 81,84% 26 96,30% 14 56,00%
kreatif
Jumlah siswa 27 100% 26 96,30% 27 100% 27 100% 25 92,60%
hadir :
5. Sifat men~hargai----:-
Siklus IIndikator
I II III I" V
Menghargai 5 18,52% 6 23,08% 7 25,93% 9 33,13% 10 40,00%
hak orang
lain
Menghargai 2 7,41% 3 11,54% 5 18,52% (. 22,22% 7 28,00%
makna
orang lain
Menghargai 2 7,41% 4 15,38% 5 18,52% 7 25,93% 6 24,00%
kebebasan
yang
bertanggug
jawab
Jumlah siswa 9 33,34% 13 50,00% 16 71,97% 22 81,84% 23 92,00%
kn:atif
Jumlah siswa 27 100% 26 96,30% 27 100% 27
1
100% 25 92,60%
hadir.
52
Dari tabel 2 terlihat secara lengkap pada sildus 1, kreativitas siswa yang
muncul saat proses pembelajaran berlangsung. Sikap kreativitas siswa yang
terlihat dominan, yaitu sifat berani mengambil resiko (44,44%), rasa ingin tahu
siswa (40,74%), merasa tertantang oleh kemajemukan (59,25%), saling
menghargai (33,34%), dan bersifat imajinatif(18,52%).
Siklus I, Gambaran untuk lebih jelasnya kreativitas SiSWH yang terlihat
dominan, yaitu berani mengambil resiko (65,38%) meningkat dari siklus I
sebesar 20,94% dari 44,44%, merasa tertantang oleh kel'1ajemukan (57,70%)
me;]ingkat dari siklus I sebesar 16,91'% dari 40 ,74% , rasa ingin tahu siswa
(57,68%) meningkat dari siklus I sebesar 16,94% dari 40,74%, sifat saling
menghargai (50,00%) meningkat dari siklus I sebesar 16,66% dari 13,34%, dan
ber~ifat irnajinatif (34,61 %) meningkat dari siklus I sebesar 16,09% dari 18,52%.
Siklus III, kreativitas siswa yang muncul saat proses pembelajaran
berlangsung. kreativitas siswa yang terlihat dominan, yaitu sifat berani
Illcl,gambil rcsil<o (81,48%), saling Illcnghargai (71.97%), Illcrasa tcrtantang oleh
kemaj~lllukan (70,36%), rasa ingin tahu s.swa (66,f6%),dall bersifat imajinatif
(48,15%).
Sikllls IV, krcativitas siswa yang muncul saat proscs pembelajaran
berlangsung. Sikap j(reativitas siswa yang terlihat dominan, yaitu sifat berani
mengambil rcsiko (96,30%), rasa ingin tahu siswa (92,10%), merasa tertantang
oleh kemajemukan (88,89%), saling menghargai (81,48%), dan bersifat imajinatif
(59,25%).
Pada siklus 'v ini terjadi penurunan kreativitas siswa yang cukup besar.
Gambnran untuk lebih jelasnya mengenai penurunan sikap kreativitas siswa yang
terjadi pada siklus V, yaitu bcrani mengambil resik0 ('16,30%) Illenuru dari siklus
IV sebesar 40,3% dari ~6,30%, merasa tertantang oleh kcmajcmukan (84,00%)
mer,urun dari siklus IV sebesar 4,89% dari 88 ,89% , rasa ingin tahu siswa
(68,0,)%) menllrun dari siklus IV sebesar 24,1% dari 92,10%. dan bersifat
imajinatif (36\\0%) menurlln dari siklus IV sebesar 23,25% dari 59,25%.
53
C. Analisis Data
Dqri data yang diperoleh melal'li "0servasi aktivitas yang dilakukan guru
selama proses pembelajaran berlangsung meningkat dari tiap siklusnya hingga
memperole~. hasH rata-rata persentase sikap 37,14% (eukup baik).
Sesuai dengan krHeria penialain yang diadopsi dari Sueiadi (2000), data
hasH pengamatan Siklus I, terhadap kreativitas siswa belum ada yang
menunjukkar. tingkat independent, sementara hasil yang diperoldl dari siklus I ini
yaitu berani mengambH resiko, rasa iugin tahu, dan merasa tertantang oleh
kemajemukan resiko berada pada tingkat instruksional. Sikap berani mengambil
resiko yang memuneulkan indikator-indikator sikap tersebut dengan jumlah
persentase eukup besar, yaitu: berani mempertahankan gagasan/ pendapat
(11, II %), berani mengajukan pcrtanyaan (33,33%), tidak mudah dipengaruhi
orang lain( 0%). Sikap rasa ingin tahu siswa yang memuneulkan indikator
iadikator sikap te:sebut dengan jumlah persenta~;e eukup besar, yaitu:
mempertanyakan sesuatu (18,52%), meneari gagasan-gagasan (II, II %),
mengamati kejadian·kejadian ( 11,11%). Sikap merasa tertantang oleh
kemajemukan terlihat dari sikap siswa yang memur.culkan indikator-indikator
sikap tersebut dengan jumlah persentase eukup besar antara lain, yaitu:
mer.ggunakan gagasen/masalah yang rum it (14,81%), melibatkan diri dalam
tugas-tugas (l8,52°/\», tidak cenderung mencari jalan yan:Slermudah (7,41 %).
Sedangkan sikap saling menghargai dan imajinatif siswa masih berasa
pada tingkm frustasi, dengan persentase indikator sikap kreativitas yang cukup
keeil. Untuk sikap Sikap saling menghargai terlihat dari sikap siswa yang
memuneulkiln indikator-indibtor sikap tersebut yaitu: r.lenghargai hal< orang lain
(18,52,62%), menghargai makna orang lain (7,41%), menghargai kebebasan yang
be;taggung jawab (7,41%). Sementara sikap imajinatif siswa indikator-indikator
sikar antara lair., yaitu: memikirkan hal-hal yang belum pemah terjadi (11,11%),
melihat hal-h1l dalam suatu gambar yang tidak dilihbl orang lain (0%),
memikirkanlmelakukan hal yang belum pernah dilakukan orang lain (7,41%).
Dala I:asil pengamatan pada siklus II ini terhadap kreativitas siswu yaitu
sikap berani mengambil resiko pada siklus ini telah mencapai tingkat independen'.
54
3edangkan sikap rasa ir,gin tahu dan merasa tertantang oleh kem~emukan tetap
berada pada tingkat instruksional hnya saja terjadi peningkatan Jumlah persentase
dari sikap yang ditirnbulkan siswa. Sikap berani mengambil resiko yang
mernunculkan indil:ator-indikator sikap tersebut dengan jumlah persentase cukup
besar, yaitu: berani mempertahankan gagasan/ pendapat (15,38%), herani
mengajukan pertanyaan (42,31%), tidak mudah dipengaruhi orang lain( 7,69%).
Sikap rasa iog;n tahu siswa yang memunculkan indibtor-indikator sikap tersebut
dengan jumlah per,entase ct1kup besar, yaitu: memperl:h1yakan sesuatu (26,92%),
mencari gagasan-gagasan (15,38%), mengamati kejadian-kejadian ( 15,38%).
Sikap merasa tertantang oleh kemajemukan terlihat dari sikap siswa yang
memunculkan indikator-indikator sikap tersebut dengan jumlah persentase cukup
besar antara Inin, yaitu: mengg!.lnakan gagasan/masalnh yang rumit (23,08%),
melibatkan diri dalam tugas-tugas (2~,08%), tidak cenderung mencari jalan yang
te!'t1ludah (11,54%).
Sedangkan sifat saling menghargai naik satu tingkatan dari siklt1s 1
sehingga pada sikius " ini berada pada tingkat instruk~ional dengan jumiah
perSl;;nl."Se illdikator sikap yang ditunjukkan antara lain : menghargai hak orang
lain (23,08%), menghargai makna orang lain (11.54%), menghargai kebebasan
yang brtaggung jawab (15,38%). Sementara sikap imajinatif masih berada pada
tit~gkat fnlstasi dengan persentase sikap kreativitas yane ditunjukkanantara lain:
memikirkan hal-hal yang helum pernah tcrjadi (15,38%), melihat hal-hal dalam
suatn gamba~ yang tidak dilihat orang lain (7,69%), memikirkanlmelakukan hal
ya~g belum pFrnah dila!wkan orang lain (11,54%).
Data hasil pengama+lln pada siklus III ini terhadap kreativitas siswa yaitu
sifat saling 'llengharga;, berani mengambil resiko, ,nerasa tertantang oleh
kemajemukan, dan rasa ingin tahu si~wa mengalami peningkatan kernbali ".engan
jumlah l'ers(;ntase yang memuaskan sehingga, sehinggr. pada siklus ini telah
berada pada tingkat independent. Sedangkan untuk sifat imajinatifsiswa walaupu:1
rnengalami peningkatan namun belum cukup memuaskan, sehingga sifat
imajinatifilli baru berada pada tingkat instruksionaI.
55
Sikap siswa yang berani mengambil resiko, diantaranya berani
mempertahankan gagasan/ pendapat (22,22%), beralli mengajukan pertanyaan
(48,15%), tidak mudah dipengaruhi orang lain (11,1 J%). Sikap saling menghargai
terlihat dari sikap siswa yang memunculkan indikator-indikator sikap tersebut
antara lain, yaitu: menghargai hak orang lain (25,93%), menghargai makna orang
lain (I ~,52%), mcnghargai kehcbasan yang bcrtaggung jawab (18,52%). Sikap
merasa tertantang oleh kemajemukan dengan indikator-indikator sikap
diantaranya yaitu: menggunakan gagasan/masalah yang rum it (29,62%),
mdibatkan diri dalam tugas-tugas (25,93%), tidak ccnderung mencari jalan yang
termudah (14,81%). Sikap rasa ingin tahu siswa, diantaranya mempertanyakan
sesuatu (29,62%), mencari gagasan-gagasan (18,.52%), mengamati kejadian
kejadiap. (18,52%). Sedangkan untuk sikap imajinatif s':wa yang baru beranjak
dari tingkat frustasi menunjukkan sedikit kenaikan jumlah persentase dari tiap
indikator ~ifat imajinatif sisv.a diantaranya, yaitu. memikirkan hal-hal yang belum
pernah terjadi (10,52%), melihat hal-hal dai:1m suatu gambar yang tidak dilihat
orant' Jail' (II 11%), m~m;kirkan/melakukan hal yat,g belum pCflIah dilakukan
orang laiu (18,52%).
Data hasil pengamatan pada siklus IV ini terhadap sikap kreativitas siswa
yaitu sifat ~aling menghargai, berani mengambil resiko, merasa tertantang oleh
kemajcll1l1k:'n, dan rasa ingin tahu, serta sifat imajir,atif siswa mengalami
peningkatan kembali dengan jumlah persentase yang memuaskan sehingga pada
siklus ini sikap kreativitas siswa telah berada pada tingkat independen.
Indikator kreativitas yang ditunjukan antara lain: sikap siswa yang berani
mengambil resiko dengan indikator berani mempertahankan gagasan/ pendapat
(25,93%), berani mcngajukan pertanyaan (55,56%), tidak mudah dipengaruhi
orang lain (14,81%). Sikap saling menghargai terlihat dari sikap siswa yang
mcmllnclilkan indikator-indikator sikap tcrsebllt antara lain, yaitu: menghargai
hak orang lain (33,33%), menghargai makna orang lain (22,22%), menghargai
kcbcbasan yUllg bcrtaggung jawab (25,93%). Sikap mcrasa lcrlanlang olch
kemajemukan dcngan indikator-indikator sikap diantaranya yaitu: mengguna~<an
gagaslln/masalah yang rumit (37,04%), melibatkan diri dalam tllgas-tugas
56
(33,33%), tidak cenderung mencari jalan yang termudah (18,52%). Sikap rasa
ingin lahu siswa, rliantaranya mempertanyakan sl~suatu (48,15%),. mencari
gagasan-gagasan (25,93%), mengamati kejadian-kejadian (18,52%). Sedangkan
untuk sikap imajinarif siswa diantaranya, yaitu: memikirkan hal-hal yang belum
pernah terjadi (22.22%), melihat hal-hal dalam suatu <;lambar yang tidak dilihat
orang lain (14,81%), memikirkan/melakukan hal yang belum pernah dilakuka.1
orang lain (22,22%).
Data hasil [llJngamatan pada siklus IV ini terhaJap kreativitas siswa yaim
sifat sa!ir.g menghargai. berani mengambil resiko, merasa tertantang oleh
kemajemukan, dan rasa ingin tahu, serta sifat imajinatif siswa n~engalami
penin:;katan kembali dengan jumlah persentase yang memuaskan sehingga pada
siklus ini sikap kreativitas siswa telah berada pada tingKat independen.
Indikator sikap kreativitas yang ditunjukan ternyata mengalami penurunan
cari siklus yang sebelumnya, kecuali sikap saling menghargai (92,00%) yang
mcngalami pe:lingkatan pada tiap indikatornya dan tetap berada pada tingkatan
indcpcnJcnt. Sikap saling menghargai yang ditunjukkan antara lain: menghargai
hak orang lain (33,33%), menghargai makna orang lain (22,22%), menghargai
kebeba3an yang bertaggung jawab (25,93%). Sedangkan sikap kreativitas' lainnya
mengalami penurunan pada setiap indikatornya.
Sik1p siswa yang berani mengambil resiko dengan indikator berani
mempertahankan gagasanl pendapat (20,00%), berani mengajukan pertanyaan
(28,00%), tidak mudah dipengaruhi orallg lain (8%). Sikap merasa tertantang oleh
kemajemukan dengan indikator-indikator sikap diantaranya yaitu: menggunakan
gagasan/ma~alah yang rumit (12,00%), melibatkan diri dalam tugas-tugas
(44,00%), tidak cenderung mencari jllan yang termudah. (28,00%). Sikap rasa
ingin tahu siswa, diantaranya mempertanyakan sesuatu (36,00%), mencari
gagasan-gagasan (20,00%), mengamati kejadian-kejadian (12,00%). Sedangkan
untuk sikap imajinatif siswa diantaranya, yaitu: memikirkan hal-hal yang belum
pernah terjadi (12,00%), melihat hal-hal dalam suatu gambar yang tidak dilihat
orang I?.in (8,00%), memikirkan/melakukan hal yang belum pemah dilakukan
orang lain (16,00%).
57
D. Int~rpl'etasi Hasil Analisis
Setelah data diperoleh dari hasil observasi pada siklus 1, kegiatan reflelrsi
perlu dil.1ksanakan. Peneliti dan guru berkolaborasi dalam menganalisis kegiatan
yang letah dilaks8l'akan dan mencari solusinya. Hasil analisis kegiatan refleksi
pada siklus I yaitl1 : Guru tidak menyampaikan lujuan pembelajaran, belum terjadi
;nterabi antar siswa, di dalam kelompok masih terlihat individual, wOlber belajar
masih kurang, siswa masih bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan, belum
ada kebersar.1aan dan tanggung jawab, masih agak takut memberikan pendapat,
)elutTI ada "daptasi, masih agak lakut berbicara lantang, masih gugup berbicara
didepan kelas (malu-m~lu), guru terlalu lama membimbing pada kelompok
tertenlu., pengaluran waktu yang belum efektif, dan guru tidak mengikutsertakan
siswa dalam menyimpulkan materi.
Dad data hasil observasi dan pengamalan kembali aktivilas yang terjadi
selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus 11, maka diperoleh hClsil
analisis kegialan refleksi yaltu: Kegiatan kelompok sedikil berjalan efektif, siswa
masih kurang termolivasi dalam mengeluarkan pendapalnya, guru kurang
memotivasi siswa dengan kelompoknya untuk leriibal dan mengeluarlcan
pendapatnya dalam pembahasan, masih ada siswa yang berperilaku lidak relevan
lerhadap KBM.
Pada siklus III diperoleh hasil analisis kegiatan refleksi anlara lain: Tijak
semua siswa berani mengemukakan pendapatnya, masih ada siswa ya'g
berganlung pada guru, masih ada siswa yang belum melaksanakan
tanggungjawabnya, masih ada siswa yang berperilaku tidak relevan.
Sementara pada siklus IV diperoleh hasil analisis kegiatan refleksi yang
sernakin baik, diantaranya yailu: Tidak semua siswa berani mengemukakan
pendapalnya, masih ada siswa yang bergantung pada guru, masih ada siswa yang
berperilaku tidak relevan.
Sedangkan pdda siklus V lerjadi penuruna kreativitas siswa, sehingga
diperoleh hasil analisis kegiatan refleksi sebagai berikut: Tidak semua siswa
berani mengemukakan pendapatnya di depan kelas, masih ada siswa yang
58
bergdntung pada tcmannya dan guru, masih ada siswa yang berperilaku tidak
relevan, mRsih ada siswa yang malu atau pun takut untuk bertanya di depan kelas.
E. Pernbahasan Ternuan Tindakan
Pada sildus I ini sikap berani ll'engambil resiko, rasa ingin tahu, dan
'TIeraOli tertantang oleh kernajemukan berada satu tingkat dari hipotesis yang
diajukan, yaitl. tingkat instruksionaL Hal ini dapat terjadi terutarna untuk sikap
merasa tertantang oleh kemajemukan yaitu sikap antusias siswa karena peuerapan
model pembelajaran yang uerbeda dari biasanya. Sementara sikap berani dalam
mengambil resiko karena pengetahuan yang diyakininya benar, sehingga siswa
mempertahankan gagasan/ pendapatnya adalah suatu kebenaran, terutarna ketika
mereka berada pada diskusi kelompok. Sedangkan sikap rasa ingin tahu siswa
disebabkan karena hal-hal yang bdum diketahuinya dan siswa memperoleh
kesempatan untuk bertanya dengan orang yang setara dengan dirinya dengan
bahasa sendiri, sehinnga tidak ada rasa malu atau pun takut. Dengan :Iemikian
diskusi k~lompok ini lebih bersifat terbuka dengan menggunakan bahasa sendiri.
Sctelah mengidentifikasi dan menganalisis kegiatan refleksi pada siklus J,
maka un~uk itu guru diharapkan dapat lebih meningkatkan aktivitasnya dalam hal
sebagai berikut: Guru diharapkar tidak hanya mengirtformasikan materi yang
akan dipelajari t\ltapi juga menyampaikan tujuan pembelajaran, guru lebih
memotivasi siswa !mtuk mendiskusikan atau bertanya pada ternan sekelompoknya
jika menemukan kesulitan sehelum bertanya kepada guru, dalam mengamati
kegiatan keompok guru jangan terlalu lam 'llembimbing: pada kelompok tertentu
agar siswa dapat mandiri dan bekerjasama dengan ternan sekelompoknya, dalam
mengetektifkan waktu agar tujuan pembeilliaran dapat tercapai maka tugas untuk
materi selanjutnya diberikan terlebih dahulu untuk dipelajari dirumah, dalam
menyimpulkan mmeri pelajaran sebaiknya guru mengikutsertakan siswa.
Siklus II sikap berani mengambil resiko, rasa ingin tahu, dan mcrasa
tertantang 01eh kemajemukan tetapberada pada tingkat instruksjt)nal hanya saja
sedikit terjadi peningkatan jumlah pt:rsentase sikap kreativitas siswa yang
ditmUukkan.Hal ini terjadi karena siswa sedikit mengalami perubahan sikap dalam
59
dirinya atas penerapan metode sehingga siswa merasa lebih ada keleluasaan dan
keterbukaan dalam bertindak pada saat proses pembelajarannya. Begitu pun
halnya y~ng terjadi pada sikap saling menghargai, sikap ini mengalaml
peningkalan schingga pada siklus II ini berada pada tingkal inslruksional. Hal ini
d~pat leria"i !carena dalam diri siswa mulai adanya sikap kedewasaan untuk dapal
menghargai orang lab baik hak dan keberadaannya. Sementara untuk sifat
imajinatif siswa masih letap berada pada tingkal flustasi hanya s~ia terjadisedikit
pepingkatan jumlah persentase indikator sikap kreativitas siswa. Hal ini terjadi
karena siswa ma;i!1 dalam tahap penyesuain terhadap model yang diterapkan.
Pada "iklus II ini memang aktivitas guru dalam mengolah kelas sudah
meningkat terbukti dari peningkatan sikap kreativitas yang ditunjukkan oleh
siswa, namun demikian masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan lagi yaitu:
Harus adan)'a siswa yang memimpin diskusi kelompok agar lebih efektif dan
teratur, guru memotivasi siswa dalam mengeluarkan pendapatnya pada kelompok,
dalam pembahasan guru lebih memotivasi semua kelompok untuk terlibat dan
mengeluarkan pendapat kelompoknya. Jadi tidak hanya kelompok yang mendapat
lugas saja yang mengeluarkan pendapat, untuk mengurangi siswa yang
berperilaku tidak relevan, guru dapat bertindak tegas agar kegiatan kelompok
dapat berjalan dengan baik.
Pada siklus III ini sikap berani mengambil resiko, rasa ingin tahu, merasa
tertantang oleh kemajemukan, clan saling menghargai tclah berada pada lingkat
independen dengan jumlah persentase sikap yang cukup memuaskan..Hal in',
terjadi karena siswa sudah mulai bisa memahami mengenai makna pembelajaran
yang diterapkan terhadap kreativitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Namun demikian masih ada sikap yang belum terlalu dapat ditunjukkan oleh
siswa yaitu sikap imajinatifsiswa.
Dari hasil analisis kegiatan refleksi pada siklus III, ada beberapa hal yang
rnasih perlu diperlu diperhatikan dan ditingkatkan oleh guru, diantranya adalah:
Guru harus terus memotivasi semua siswa agar berani mengeluarkan pendapatnya
dan lebih aktif dalam pembelajaran, guru melatih siswa untuk berpikir dan belajar
mandiri sehingga siswa dapat lebih aktif dalam pembelajaran dan guru hanya
60
berperan sebagai fasilitator dan motivator, guru lebih memperhatikan siswa yang
berperilaku kllrang relevan dengan KBM agar tujuan pembelajaran dapat berjalan
dengan baik, sisVia harus memiliki rasa tang{,,'lIngjawab terhadap tugasnya.
Dalam kegiaran.siklus V ini kreativitas siswa yang ditunjukkan oleh siswa
dengan beberapa indikator antara lain berani mengambil resiko, rasa ingin tahu.
merasa tertantaag oleh kemajemukan, dan saling menghargai serta bersifat
imajimtif telah berada pada tingkat independent dengan jumlah persentase sikap
yang cukup memua~kan..Hal ini terjadi karena siswa sudah terbiasa dengan
penerapan model )'ang dilakukan, sehingga siswa dapat memahl!mi tugas dan
kewajibannya dalam mengikuti proses pembelajaran ini.
Walaupun hasil yang ditunjukkan oleh siswa mengenai kreativitas siswa
dan !\.eahlian guru pun juga sudah semakin bagus, namun hal itu tidak
menunjukkan bahwa hanya sampai disitu saja tugas seorang guru karena memz.ng
masih ada lagi hal-hal lainnya yang memerlukan diperhatikan khusus oleh guru,
yaitu: Guru harus terus memotivasi semua siswa agar berani mengeluarkan
pendapatnya dan lebih aktif dalam pembelajaran, guru melatih siswa untuk
berpikir dan belajar mandiri sehingga siswa dapat lebih aktif dalam pembelajaran
dan guru hany~ berperan sebagai fasilitator nan motivator, guru lebih
memperhatikan siswa yang berperilaku kuratg relevan dengan KBM agar tujuan
pembelajaran dapat berJalan dengan baik.
Sedangkan pada siklus V ini kreativitas siswa yllllg ditunjul:kan oleh siswa
dengan beberapa indikator antara lain berani mengambil resiko, rasa ingin tahu,
mcrasa tertantang oleh kemajemukan, dan bersifat imajinatif mengalami
penurunan sampai pada tingkat frustasi kembali terutama pada sifat imajinatif
siswa. Hal ini terjadi karena siswa belum terbiasa dengan modifikasi pembelajaran
yang diterapkan, siswa masih ada yang malu atau pun takut untuk memberibn
gagasan1pendapat di depan kelas, siswa masih ada yang takut untuk bertanya di
depall kelas, dan masih ada juga siswa yang hany:! mendengarkan tanpa aktif
mcmberikan tanggapan. D.:ngan demikian modifikasi ini kurang berjalan efektif.
Dari hasil ar.alisis kegiatan refleksi pada siklus 111, siklus ini justru banyak
hal yaltg perlu diperhatikan kembali oleh guru untuk dapat meningkatkan sikap
61
krel:tivitas siswa, yllitu: Guru harus terus memotivasi semua siswa agar berani
mengeluarkan jJendapatnya dan lebih aktif dalam pembelajaran, guru melatih
siswa untuk dapat bertanya mau pun mengemukakan pendapatnya di depan kelas
agar tidak merasa takut atau pun malu untuk berbicara, pru melatih siswa untuk
berpikir dan belajar mandiri sehingga siswa dapat Iebih aktif dalam pembelajalan
dan guru hanya berperan sebagai fasilitator dan motivator, guru lebih
memperhatikan sbwa yang berperilaku kurang relevlln dengan KBM agar tujuan
pembelajaran dapat berjalan dengan baik
Deskripsi Respon Guru
Untui< mengetahui pendapat guru mengenai penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, peneHti mengadakan wawancara dengan
guru biologi yang bersangkutan. Berikut ini adalah hasil rangkuman tanggapan
yang diberikan oleh guru:
I. Mengenai pertanyaan: "Apakah guru pemah mengenal model pembelajara.\
kooperatif tipe jigsaw sebelum pelaksana'm pembelajaran yang diiakukanT
Jawaball gur~ a:lalah pernah namun untuk pelaksanaannya belum pernah
dilakukan dan yang biasa dilakukan yaitu belajar kelompok pada umumnya.
Jadi model pelObel~iaran ini baru yang pertama kali dilakukan.
2. Mengenai pertanyaan: "Apakah teknik jigsaw ini tepat diterapkan dalam
pembclajllran biologi?"Jawaban guru adalah teknik ini tepat diterapkan dalam
pembelajran biulogi terutama pada pokok bahasan pencemaran lingkungan,
karena sangat membantu siswa yang menemukan kesulitan dan malu untuk
bertan.va kepada guru.
3. Menganai pertany.1an: "Apakah dengan ditera~,j;an teknik Jigsaw siswa dapat
Iebih aktif aalam proses pembelajarallT' Jawaball guru adalah iya karena
teknik jigsaw ini dapat melatih dan mengaktifkan siswa kerena siswa dilatih
untuk dapat menjelaskan materi yang dikullsainya dan mengeluarkan
pendapatny, sehingga siswa lebih berani untuk berkomunikasi dengan
tel1lannya, saling berbagi ilmll yang dikatahlli dan beke~jasama dengan sesama
teman kelompoknya.
62
4. Mengenai pertanyaan: "Apakah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
dapat meningk'ltkan kemampuan untuk memecahkan masalah dalam soal-soal
biologi?" Jawaban guru adalah model pembelajaran ini sangat membantu
kemarnpuan siswa untuk memecahkan masalah dalam soal-soal biologi
dengan mudah karena siswa dapat erbagi pendapat dengan teman
kelompoknya.
5. Meagenai peltanyaan: "Apakah kelebihan dan kekurangan mocel
pembelajaran tipe jigsaw?"Jawaban guru adalah kelebihan dari dari model
pembelajaran ini diantaranya dapat mengaktifkan siswa, melatih siswa untuk
menjelaskan dall mengeluarkan pendapatnya sehingga diantara mereka dapat
bertukar pikiran dengan teman sekelompoknya untuk dapat memecahkan soal
soa; biologi. Sedangkan kekurangannya adalah membutuhkan waktu yang
tidak sedlkit semental'a waktu yang tersedia sangat terbatas, sehingga guru
harus bcnar-benar dapat mengefektifkan waktu yang tersedia.
63
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kcsimpulan
Dalam penelitian ini ada beberapa hal yang perlu disimpulkan yaitu upaya
peningkatan kreativitas siswa dalam belajar biologi melalui pendekatan model
pembelajaran terbukti dar: peningkatan dengan be11ambahnya jumlah siswa y:mg
bertanya dan menj~laskan pendapat/gagasan.
B. Sarlll)
Per/uma. untuk mcnggunakan modei pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw
sebaiknya guru IT'engetahui dan memahami model pembelajaran ini terlebih dahulu, serta
guru dapat memposisikan did sesuai dengan ketentuan model pembelajaran yang
diterapkan.
Kedua. untuk mc.nggunakan model pembelajaran Kooperutif tipc Jigsaw
sebaiknya guru mempertimbangkan tcrlebih dahulu alokasi waktu yang diperlukan agar
tujuanpembelajaran yang dihalapkan dapat tercapai.
Ke/iga. untuk mendukung keberlmuutan penerapan model pembelajaran
Kooperatif tipe Jigsaw ini, pihak sekolah harus dapat melengkapi buku sumber ataupun
sarana belajar :ainnya. SeJain itu untuk penilain yang dilakukan gUIU, aspek kognitif
bukanlah semata penilaian yang terpusat pada siswa tetapi ada juga aspek psikomot~rik
dan afektif yang berbasis kelas.
DAFTAR PUSTAKA
Ametembun, N.A. 2000. Evaluasi Pengajaran. Bandung: Suri.
Dcroni, Pembelajaran kopera/if IPA di SLTP melalui Model Jigsaw, LIKUNNIOS, No.2- Tahlln-XXXI·2002.
f'arid, Hermi Ningsih. 2005. CAR Meningka/kan Mu/u Pendid;kan.http://w·.vw.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0405/28/1104.htm.
Gunawan, Adi W. 2003. Born /0 be a Genius. Jakarta: Gramcdia.
http://www.damandiri.or.idlfile/yusufunsbah..1P.df
http://www.geocities.com/gardner02 8/lilmiah I.htm.
http://www.jigsaw.com/education/news/arsip.
http://www.kapanlagi.com/a/2007/2703/htmI
Humphries, John. 1998. Managing Successful Teams. London: How to books.
Herlan!:, Yallti. 2006. Science Educa/ion Research. Jakarta: UINSyarifhldayatlillah.
Ibrahim, Muslim, dkk. 2000. Pembelajaran Koopera/if. Surabaya: UniversityPres>.
Karyadinata, Rahayu. Mengembangkan Ke/erampilan Sosial Siswa melalulI'embcl{!;aran I:oopera/ij; seminar nasional, 10 JlIli 2004.
65
Lie, Anita. 2005. Cooperatij Learning: mempraktikkan cooperative di ruangruang kelas Jr karla: Graftndo.
Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Yang Disempurnakan. BandungRosdakaryu.
Remaja
Munandar, Utami. 1999. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah.Jakarta: Gcamedia
Nuryani. 2005. Strategi Belajar Mengqjar Biologi. Malang: Universitas NegeriMalang.
Purwanto, Ngalim. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remftia Rosdakarya.
Race, Phil. 2000. 500 Tips on Group Learning. London: Kogan Page.
Ri"ai, H. Veithzal. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivilas Bck!iarMahasiswa (Survei di STIE Ganesha, 1999). .fumal Pendidikan danKcbudayaall No.20, Tahun ke-5 Desember 199').
Rusl'1ansyah da:1 Y:.ldha Irhasyuama. Prospek Penerapan Pendekatan S7M dalamPembelajaran Kimia di Kalimantan Selatan. Jumal pendidikan danKebudayaan No. 20 Tahun ke-7 Desember 1999.
Sabri, Alisuf. 1996. Psikalogi Pendidikarl. Jakarta: Pedoman lImu Jaya.
Santoso. Barokah. 1998/1999. Cooperative Learning: penerapan teknik jigsml'dalam pembelqjaran bahasa Indonesia di SLl1', Buletin PendidikanPeiangi, Volume I No.1.
Semiawan, R. Conny. 1997. Perspeklij Pendidikan Anak Berbakat. Jakarta:Grasindo.
56
Semiawan, R. Conny. 2007. "Guru Dituntut Bisa Ciptakan Proses Kreatif' dalamMedia Indonesia, Rabu 22 AglJstus.
Siameto. 1999. Evaluasi Pendidikan. Jakarta' Bumi Ak,ara.
Sobur, Alex. 2003. Psikologi UIIIUIII. Bandung: Pustaki' Setia.
Sudjono, Anas. 1993. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Susanti, Yurni. Upaya Peningkatan Kreativitas Siswa SMU Pelllbangunan UNPMelalui Modofikasi Cooperatij Learning Model Jigsaw. Padang:Univaesiras Negeri Padang, 2003) Jurnal Pembelajaran No.04 Thn ke 26,Desembe~ 2003.
Syah, Muhibbin. 2005. Psikologi Per,didikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:Remaja Rosda Karya.
Walford, Geotli'ey. 1991. Doing Educational Research. London & New york:RO'ltledge.
Widyastono, Herry. Kinerja Guru Sekolah Dasar Studi Korelasional AntaraBakut Skolastik, Kreativitas, dan Motivasi Be/prestasi dengan Kine/yaGltr:J Sekolah Dasar dalam Mengajar IPA. Jurnal Pendidikan danKebudayaan No.20, Tahun ke-5 Deser.1ber 1999.
Wiriaatmadja, Roehiawati. 2006. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:Remaja Rosdakarya.
ll1Ipiran I
Hasil Penelitian Terhadap Kreativitas Si:;w? Pada SikIus 1
'swa I No. Item I jmlhI : 2 I 3 i 4 I 5 1 6 1-71-8--1 9 I 10 I II I 12 i I" : 14 i IS
~:h=i :H--$~ :I j I =N : r=tW$td :I~; I4 I - - - - - - - i - - - "\ - I - T~ - I
+=1 ~ I ~ I ~ 1 ~ ~+~~ ~ I H ~ I ~ h=~ ~ I 0 ~~ I ~ I ~ I7 'I =J - -, - - - I =J =J , - - - - 681-1-1-1-1-1-1-1-1-1-1-1-1-1-1-10
~I ~l - 1~ 1--/ - 1- -:--i ~ I ~ 1--' ~ / ~ ] - I -=r Y I - l=i10 - - - - - - - I - - - - - - I - - 011 1 - 1 - 1 - 1 - 1 - 1 - 1 - I - I - - I - I - I 'I 1 - 1 - 1 1
~1 ~1T1qT1 ~ j ~ fB~ Ff~ I ~ j ~ I ~ I ~ : ~ R~14 - - - - - - - I - - - - - I - - I - 0
~ ~l - I - I - I - I I - 1 - I - F- 1 ~ I - F+~ - I - R16 - - . - - 1 - I - ! - I - I - - 1 - I I17 I - 1 ~ I ~ I - I - I - I - I - I - I - I - I - I - I - I - I 218 1 - 1 - 1 - 1 - 1 - 1 " I - 1 - 1 - 1 - I " I - 1 - 1 - i ~ 1 319 I - 1 - 1 - 1 - I 1 - 1 - I ~ 1 - 1 - 1 - 1 - 1 - 1 - 1 - 1 I20 1 ~ I - I - I - I - I - I - I - 1 - 1 - 1 - I - 1 - 1 - 1 - 1 I21 1 - 1 - 1 - 1 - 1 - 1 - I ~ I - 1 - 1 - I - I - 1 - 1 - 1 - 1 1
67
I00
'"- - N - N '"-I- --
, , , ,
t~-I-- - ,-
, , ,
'+t=, ,,, ,
r--I '~1--
, , , , , 0
" , , , ,,, 0"-
-
~, , , , , ,"
, , , , >-,.,.(~
, ,,, ,p , V')
, , , , , ,~
, I J I 10
, I I rr I I ~
I I I I 171":
I I I I l?('f")
Hasil Pene!itian Terhadac Kreativitas Siswa Pada SiKh!s II
I;"0. Item jrnlhswa I
~
I I 2 ! 3 4 5 6 7 8 9 10 II..-:-12 13 14 15I - - I - - - - ...j - - - 'i - - - 22 , - - I .J - - ...j - - - ...j - - - ...j 43 I - - I - - - - - - - - - - - - - 04 , - - I - - - - - - - - I ...j - - - - II5 - - i - - - - - - - - I - - - - - 0,6 - - I - - - - - - - - - - ...j - - I7 ...j ...j I - - - - - ...j ...j ...j ...j - - - ...j 7!
8 - - i - - - - - - - - - - - - - 0i
9 I -.J - I -.J - -.J - - -.J - -.J -.J -.J - -.J - 810 - - I - - - - - - - - - - - - - 0II -.J - I - - - - - . - - - - -.J - - 212 I - - - - - - -.J - - - - - - - - I13 I - - - -.J - - - - - - -.J - - - - 214 I - - ! - - - - - - - - - - - - - 015 'i - I - - - - - - - -.J - - - - 216 I - - 1 - ; - - - - - - - - ...j - - 1,17 - 'i I -.J - - - - - - - - - - - - 21& I - - - -.J - -.J - -.J -.J - -.J - -.J - -.J :;-19 - - ./ - -.J - -.J - - -.J -.J - ...j - 6,
I -.J-
20 - - - - - - - - - - - - - - I21 I - - - - - - -.J - - - - - - - - 122 I - 'i - - - - - - - ...j - - - ...j 3
69
1_'" '"
",I",
, , , , , ....,- -
, , , , ,~ '"
I -? ,r,... , '0
, , , , , ",Il-I- t--
, , , ,r,... --- -_. - -
, , , ,~ ..".
, , , ,p '"I-
,p '17- , '0
-- I-
, ,p ,r,... '0
P , , , . '"I-
, , , ,p '"
, ,p , , ..., , , ,r,... ...
, , , ,rl"-, ,p , ,,/"'
'" ... ""' \0 "' ]1'" '" '" "'I'"
HasH Penelitian Terhadap KRativitas SiSW2 P"da Siklus 1II
iswa No. Item jmlh :I 2 i 3 ~
I 5 6 7 8 ':i 10 I I 12 ~3 14 15I II I I
,~ V I 2- - - - - I - - - - - - - -
2 - - ! ~ I - - v - - i - V - - - V 43 V - I - i - - I - - - I v - - 2I - - - -4 - - - - - - - - - I - 'oj - - - - I5 - - I - - - - v - - - - - - - - I6 - - I - - - - - - - - - - v v - 27 ~ ~ ! - - I - ! - - ~ ,; ,; v - - - -V 78 - - - - I - v - - - - I - - - - - I9 -V - I ~ - I .j I - - v - V ,; ,; - ~ - 810 - - I - - ! - I - - I - - - - - - - - 0\I I v I
,V 2- - - - I - - - - - - - - -
TIl I i v V 2lk - - - - - - - - - - - - -131 - ~ - V I - ~ - - - - ~ - - - - 414 I
,V 2- - - - "'i - - - - - - - - -
15 I -y - ! - - - - - - - ,; - - - - 216 - . - I - - i - I - - - - - - ~ ,; - 217 - V V - I - I - v I - - - - - - - - 318 - - - 'I I - v - I ~ ~ - v - ,; - V 719 I V
, ,; v v v V 6- - - I - - - - -20 V - I - - - - - - v - - - - - - 221 - - I - ,; - - ~ - - - - - - - - 2
71
"" N M " N 0--". ,-". , , , on
- -
, , , 0 ,-". on
-
-". , -,- 'p- , r--
, 0 , , ,-". <'C
-". , '7 , 7 M---_. -- -
0 , '7 0 7 '0
--- - -, , , , , 7 ""
-, , 7 l~- , r--
, , ? 0 7 ""- C-
o , 0 0 01 0 or.,
i0 , , o L-,- M
-- -, , , 7 0 on
'7 , , , 7 on
_.- ---- _._.. - - -- .-
7 , , , , 7 on
0 , , ? ,"-;> 00
N M "" on '" r-- :SN N,N N N N J:
Hasil PFnelitian Terhadap Kreati\'itas Si~wa Pada Siklus IV
iwa Nv.ltem Jm!hI 2 3 4 5 6 7 8 9 l() I 1 12 13 14 is
I V - - - - - v - - - v - I - - - 3, - - v - - v - - - v - - - V 43 V - - - - - - - - v - - - - - 24 - - - - - - - - - - v - - - - I5 - - - - - - v - - - - - - - - I"6 1 - - - - - - - - - 1 - 1 V - 47 V " - - - - - v v v v - 'I - V 88 - - - - - v - - - - - - - - - 19 V - V - V - v v - v v v - v V 1010 - - - - - - - v - v - - - - - 2II V - V - - - - - - - - - v - - 312 - - - , - - - v - - - v - - - - 2-
13 V " - I V - V - - - - v - - - - 514 - " V I - , 'i - - v - - - - - - - 415 V - - - - v - - - v - - - - 316 - - - - - - - - - - - v v - 217 - ... - - - - v - - - - - - - - 218 V - - '/ - V - V V - '/ V V - V 919 - - v - v - v - - v v - v - 620 V - - - - - - - v - - - v - - 3
73
N 'I. M '0 'f) M N-'
,--,.. ,--,.. , ,--,.. t-
, , --,.. , , --,.. 'C
,--,.. 'p , ;> ,'"
, , , , , 'I:>- ...1- - -
, -". --,.. , ?I , ". 'f)
---
, , , ,-". ,,,. t-
, , 'p , 'p 'f)
, , 'p ,--,.. , t-
-
P , , , ;> , p 0-..- ---- -- -
, , -;> , , ,.. , '0
-
,,,. , , , , ". '0
-,. , , , ,.. , --,.. 'f)
!---, , , , , , ,- 'f)
, ". ,--,.. , , ". t-
_._-
,~, 'p ,--,.. M-~I~
..c:- N M ... 'f)
:13 ,N N N N N
Hasil Penditian Terhadap Kreativitas Siswa Par.a Siklus V
swa I i--- 3No. Item Jmlh
I,
4 lSI 6 7 8 9 i 10 II 12 I 13 14 15II I v - - - - I - - - - I - - - - - - I2 I - - - v - I - - - - I - - - - - V 23 I -.J - - - - - - - - v - - - - - 2 I4 I - - - - - I - - - - - v - - - - I5 - - - - - I - - - - - - - - - - 06 I - I - - - - I - - - - - - - V V - 27 V : v - - . I - - V -.J - V - V - - 68 - - - - - I -.J - - - - - - - - - I9 V - V - 'I - - v - V V - - ..J ..J 8
!Q....I - - - - - - - v - -.J - - - - . 2II I - - - - - i - - - - - - - ..J - - I12 - - - - - - ..J - - - - - - - - I13 - ..J - - - I - - - I - - - - - - - I14 - 1 -.J - - V I - - v - . - . - - - - 315 V i I
. -I
,I- - - - - - - - - - - - - -
16 I - I - - - - - - - - - - v v - 2171 - I - - - - ..J - - - - - - - - 218 -.J - - v - -V - ..J -.J - -V V V - ..J 919
, .1 -V -V,
-V 6- - - - - 'I - - - 'I -20 - - - - - - - - v - - - ..J - - 2
75
- '" N In '" ..". '"-'p ,.,.. ,.,.. ,, '0
, , ,-,- , -,.. ". .....
,r.-- ,r.-- ,r.-- p- O----. ----.J.- -, , , , , , 1-,.- '"
f---
, , -,.. , , , 7- .....
e- - i-e-, , , ,p- , on
, , ,r.-- r.-- '17 .....
I-
7- , ,r.-- ' p-i? ---f--
, , , , ,I, ?" '"
, , , ,T , -,. , ....-- 1---- -- J _. --- - --
I, , , , , , N
-
, , ,r.-- '17 '".-e-
, , , , , ,j?" H)
, -,. , , , , ". on
- i--
, , ". , , , ? '"--e- - - -
.c-I'" '" ..". on '0 ..... E('IN ('I '" ('I '" ('I ...,
77
RENCANAPEMBELAJARAN
MODEL JIGSAW
Nama Sckolah
MMa Pelajarnn
Kelas/Scme~ter
Alokasi W9.ktu
: MA Negcri 11 Jakarta
: Biologi
: XIII
: 2X45 Menit (2 JP)
I. Standar Kompctensi
Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan
energi serla peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem.
n. Kompetensi Dasar
Mengaitkan hubungan kegiatan manusia dcngan masalah perusakan dan
pemelihar"atl Iingkungan.
II I. Materi Pokok
» Pengertian dan jenis-jenis penccmaran air
» Penycbab terjadinja peneel11aran air
» Akibat yang ditimbulkan dari masing-masing pencelmran.
» Cara mengatasi pencemaran yang terjadi.
IV. Pen\;alaman Belajar
» lvlelakukan studi Iiteratur tcnlallg karakteristik pencemaran air.
» M~nggali informasi tentang pencemaran air yang terjadi di Iirigkungan
sekitar.
". Mclakllkan diskllsi dcngan tcman tcntang pcnccmaran air yang tc~jadl.
78
V. Indikator
j» Me~dat& upaya manusia dalam ,nengatasi masalah pencemaran air yang
sesuai dengan pril1sip etika Iingkungan.
j» Merangkum informasi tentang berbagai pencemaran lingkungan dan
dampak yang ditimbulkannya.
j» Membuat laporan diskusi pengaruh pencemaran Iingkungan terhadap
kchidupan organisme.
• Sklmario Pembelajaran
-FASE TIANGKAH- ._-,-~~--- -;---_._---
WAKTU1 I .:. Menyajikan rencanu dan tujuan pembelajaran serta 10 menit
I memotivasi siswai.:. Guru menyampaikan TPK dan keterampilan
Kooperatifjigsaw.:. GLru memotivasi siswa dengan menyampaikan
permasalahan lingkungan yang ada disekitar kita.
2 MenyJjikan informasi 15 menit.:. Guru mengaitkan dengan pengetahuan sebelumnya
inengenai keanekaragaman hayati dan penyebabkerusakannya.
•:. Guru mer.jelaskan dengan singkat tentangPpncemaran Iingkungan
3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar 10 menit.:. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok
belajar, dimana tiap kelompok beranggotakan 5-6orang dengan beragam tingkat kemampuannya.
.:. Guru mengingatkan siswa agar setiap kelompokmenggunakan keterampilan kooperatif. Dan apabilaada yang mengalami kesulitan, dianjurkanuntukb~rtanya ke;Jada ternan atau guru.
.4 Membirrbing kelompok bekerja dan belajar 15 menit
Membaca, menelaah dan menginterpretasi:.:. Guru memberikan topik.topik ahli kepada siswa dan
siswa membaca materi tersebut, menelaah danmengi.1terpretasi gambar alau skema sesuai dengantopik masing-masing (Kelompok Asal). Tiap lopikahli lerdiri beberapa siswa, yaitu sebagai berikut:
Pertemuanl : Pencemaran Air .
'---
- Topik ahli I : Pengertian pencemaran air- Topik ahli II : Pcnycbab tcrjadinya penccmaran tsb- Topik ahli" : Dampak yang ditimbulkan- Tor;k ahli IV : Cara mengatasi pencernaran I;b
.:. Diskusi kelompok ahliSiswa dengan topik-topik ahli yang sama bcrtemu untukmcndiskosikan topik tersebut (kelornpok ahli)
l_~:> Kclompok asal
Ahli tiap tupik kernbali ke blompok asalnya untukrnenjelaskan topik kepada anggota kelornpoknya
25 menit
35 menit
79
VI. Sumter, Alat, dan Bahan:
• Buku paket Sains Biologi, Bagod dan Siti Laila, yudhistira, tahun 2004
• Buku plket Biologi, Campbell, Erlangga, tahlll1 2003
• 0111' dan I~rnbar (JIlT
• Informasi dari internet
80
RENCANA PEMBELA.JARAN
MODEL JJGSAW
Nam:l Sekolah
Hata Pelajarnn
Kelas/Semester
AlokllSi W,tktu
: MA Ncgeri 11 Jakarta
: Biologi
: XIII
: 2X45 Menit (2 JP)
t. Standar Kompetensi
Meng~nalisis hllbll!lgan antara kompollen ekosistell1. perubehan materi dan
encrgi serta pcranan manusia dalam keseimbangan ckosistcm.
n. Kom petensi I1asar
Mengaitkan h1lbllngan :,egiatan manllsia dengan masalah perusakan dan
pcmelilJaraan lingkungan.
Ill. Mt,teri Pokok
a. Pengcrtian danjcnis·jcnis penccmaran udara
b. I'cnycbab tcrjadinya pcnccmaran udara
c. Akibat yang ditimblilkan dari masing-masing penccmaran.
d. Cara mcngatasi pzncemaran yang te.jadi.
IV. Pengalaman Ue!ajar
a. Mdakllkan stlldi Iiteratllr tentang karakteristik pencemaran udara .
b. Menggali informasi tentang pencemaran lIdara yang terjadi di
lingkungan sekitar.
t'. Melakllkan - diskusi dengan teman tentang pencemaran udara yang
tcrjadi.
81
V. Indikator
a M-,ndata upaya manusia dalam mengatasi masalah peneemaran udara
yang sesuai dengan prinsip etika lingkungan.
b. Merangkum infonnasi tentang berbagai peneemaran lIdara dan
dumpak yang ditimbulkannya.
e. Membuat laporan diskusi pengarllh penecrnaran lIdara lerhadap
kehidupan organismc.
Skcnario Pemhclajaran------ --_.. -- --PASE LANGKAH WAKTU1 .:. Menyajikan reneana dan tujllan pembelajaran serla 10 menit
memotivasi siswa.:. Guru menyampalkan TrK dan ketcrampilan
kooperatifjigsaw.:. Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan
pennasalahan lingkungan yang ada disekitar kita.
2 Menyajikan infonnasi 15 menit.:. Guru mengaitkan dengan pengetahuan sebelumnya
mengenai keanekaragaman hayati dan penyebabkerusakannya.
•:. Guru menjelaskan dengan singkat tentangPenecmaran lingkungan
3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar 10 menit.:. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok
bel~jar. dimana tiap kelompok beranggotakan 5-6orang dengan beragam tingkat kemampuannya.
•:. Guru mengingatkan siswa agar setiap kelompokmengguilakan ketel'l1mpiJan kooperatif. Dan apabilaada yang mengalami kesulitan, dianjurkanllntukoertllnya kepada teman atau guru.
T--I Membimbing kelompok bekerja dan belajar 15 menitMembaca, menelaah dan menginterpretasi:
.:. Guru memherikan topik-topik ahli kepada sis",a dansiswa membaea mater! tersebut, menelaah danmenginterpretasi gambor ~:"u skema sesuai dengantopik masing-masing (Kelompok Asa!). Tiap topik
I
ahli terdiri beberapa siswa, yaitu sebagai berikut:
35 mcnit
82
Pertemuan II : Pencernaran Udara- Topik ahli I : Pengcrtian pcnccrnaran udara- Topik ahli II : Pcnycbab tcrjadinya penccrnaran udara.- Topik ahli III : Darnpak yang ditirnbulkan- Topik ahli IV : Cura rnengatasi pcncernaran tcrscbut.
.:. Diskusi kelornpok ahli 25 rnenitSiswa dengan topik-topik ahli yang sarna berternu untukrncndiskusikan topik tcrsebut (kelornpok ahli) .
•:. Kelompok asal
LAhli tiap topik kernbali ke kelornpck asalnya untukrne'ljclaskan topik kepada anggota kclompoknya
-'-- -1-_--1
VI. Sumber, Alat, dan Baban :
• 3uku paket Sains Biologi, Bagod dan Siti Laila, yudhistira, tahun 2004
• Buku paket Biologi, Campbcll, Erlangga, tahun 2003
• OHP dan Icmbar OHT
• Informasi dari internet
83
RENCANA PEMBELAJARAN
MODEL JIGSAW
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Alokasi Waktu
: MA Negeri 11 Jakarta
: Biologi
:X/II
: 2X45 Menit (2 JP)
I. Standar Kompetensi
Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan
energ; selia peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem.
II. Kompetensi Dabar
Mengaitkan hubungan kegiatan manusia dengan masalah perusakan dan
pemcliharaall Iingkungan.
III. Materi Pokok
a. Pengertian dan jenis-jenis pencemaran tanah
h. Penyebab t(rjadinya pencemaran tanah
c. Akibat yang ditimbu'kan d?ri :".lsing-tnasing pencemaran.
d. Carl; mengatasi penccmaran yang terjadi.
IV. Pengalaman llelajaf
a. Melakukall studi Iiteratur tentang karakteristik setirp pencemaran tanah.
b. Mer,ggali informasi tentang pencemaran tanah yang terjadi di
lingkungan sekitar.
c. Melakukan diskusi dengan teman tentang pencemaran tanah yang terj adi.
84
V. IRlli:':"tor
a. Mendata upaya manusta dalam mengatasi masalah pencemaran tana'1
yang sesuai dengan prinsip etika Iingkungan.
LJ. Merangkum informasi tentang berbagai pencemaran tanal. dan dampak
yang ditimbulkannya.
c. Ivkmbuat laporan diskusi pengaruh pcnecmaran tanah tcrhadap
kchidupan llrganismc.
Skenario P~mbclajaran
-,i.ASE LANGKAH WAKTU
I .:. Menyajikan reneana dan tujuan pembclajarln serta 10 mcnitmcmotivasi siswa
.:. Guru mcnyampaikan TPK dan kctcrampilankovpcratifjigsaw
.:. Guru mcrnotivasi siswa dcngan mcnyampaikanpermasalahan Iingkungan yang ada disekitar kita.
2 Mcnyajikan informasi 15 mcnit.:. Guru mengaitkan dengan pengctahuan scbelumnya
mcngenai keanckaragaman hayati dan penycbabkerusakannya.
•:. Guru mcnjclaskan dcngan singkat tcntangPcncemaran Iingkungan
3 Mengorganisasikan siswa kc dabm kelompok belajar 10 menit.:. Guru membagi kelas oalam beberapa kelompok
belajar, dimana tiap kelompok beranggotakan 5-6orang dengan beragam tingkat kemal11puannya.
•:. Guru mengingatkan siswa agar setiap kelompokmenggunakan keterampilan kooperatif. Dan apabilaada yang mengalami kesulitan, dianjurkanuntuk1 b"",Y" k".", "mM ,", ,"".
4--- Mcmbimbi~gkelompok bekerja dan belajar 15 menitMembaca, menelaah dan mengintel'pretasi:
.:. Guru memberikan topik-topik ahli kepada siswa dansiswa membaca materi tersebut, menelaah dnnmenginterpretasi gambar atau skema sesuai d.::ngantopik masing-masing (Kelompok Asal). Tiap topikahli terairi beberapa siswa, yaitu sebagai berikut:
Pertemuan III : Pencemaran Tanah- Topik ahli I : Pengertian pencemaran Tanah- Topik a'lli II : Penyebab teJjadinya pencerramn Tanah- Topik ahli 1II : Dampak yang ditimbulkan. Topik ahli IV : Cara mengatasi pencemaran tersebut.
.:. Diskusi kelompok ahli 25 menitSiswa dengan topik-topik ahli yang sarna bertemu untuk:nendiskusiY-ln topik tersebut (kelompok ahli).
•:. Kelompok asal 35 menitAhli ;inp topik kernbali ke kelompok asalnya untukmenjelaskan topik kepada anggota kelompoknya
'----'------------------------'------
VI. SlImber, Alai, dan Bahan:
• Bukn paket Sains Biologi, Bagod dan Siti Laila, ylldhistira, tahun 2004
• Buku paket Biologi, Campbell, Erlangga, talmn 2003
v OHP dan Icmbur OHT
• fnformasi dari internet
85
86
RENCANAPEMBELAJARAN
MODEL JIGSAW
N&ma Sekolah
Mata Pela.il'.fan
Kelas/S~mester
Alok2:si Waktu
: MA Negeri 11 Jakarta
: Biologi
: XIII
: 2X~5 Menit (2 JP)
I. Standar Kompetensri
Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, p~rubahan materi dan
energi serta pcranan manusia dalam kcscimbangan ekosistcm.
II. Kom petensi Dasar
~"engaitkan hubungan kegiatan manusia dengan masalah perusakan dan
pemeliharaan lingkungan.
Ill. Matcd Pokok
a. Pcngcrtiall can jcnis-jcnis pencemaran sliara
b. Penyebab terjadinya pcncemaran sllara
c. Akibat yang ditimblilkan dari masing-masing penccmaran.
d. Cara mcngatasi pencemaran yang terjadi.
IV. Pengalaman Belajal'
a. Melakuk,," studi Iiteratnr tentang karakteristik p~ncemaran sllara.
b. Men/5gali informasi tentang penccmaran sllara yang terjadi di lingkllngan
sekitar.
" Melakukan diskusi dengan ternan ter.tang penccmaran suara yang terjadi.
87
V. hdikator
a. Mendata upaya manusia dalam mengatasi mClsalah pencemaran suam
yang sesuai dengan prinsip etika lingkungan.
b. Merangkul'1 informasi tentang pencemaran suara dan dampak yang
dilimbulkannya.
c. Memhuat laporan diskusi pengaruh pencemaran suara tcrhadap
kehidup?n organisme.
Skcnario Pembclajar:lO
FASE LANGKAH WAKTU1 .:. Mcnyajikan rcncana dan tujuan pembdajaran serta 10 menit
memotivasi siswa.:. Guru menyampaikan TPK dan keterampilan
koopera~if jigsaw.:. Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan
petma3alahan lingkungan yang ada disekita·· kita.
1---.2 lvIenyajikan informnsi ~ 15 menit
.:. Guru mengmlkan dengan pengetahuan scbelumnyamengcnai kennekaragaman hayati dan penyel'.\bkerusakannya.
.;. Guru menjelaskan dengan singkat lentangPencen.aran ling:<Ungan
3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar 10 menit.~. GlIru membagi kelas dalam beberapa kelompok
belaJar, dimana tiap kelompok beranggotakan 5-6orang dengan beragam tingkat kemampuannya.
•:. Guru mengingatkan siswa agar setiap kelompokmenggur.akan keterampilan kooperatif. Dan apabilaaoa yang mengalami kesulitan, dianjurkanuntukbertanya kepada ternan atau gUnl.
4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar 15 menitMembaea, menelaah dan menginterpretasi;
.:. Guru memberikan topik-topik ahli kepada 3;swa dansiswa membaea materi tersebut, menelaah danmenginterpretasi gambar atau skema sesuai dengan
1--. tonik masinl!-masinl! (Kelomnok Asal). Tian tonik
88
ahli terdiri beberapa siswa, yaitu sebagai berikut:
Pertemuan IV : Penc~maran Suara- Topik ahli I : Pengertian pencemaran suara- Topik ahli II : Penyebab terjadinya pencemaran suara.- Topik ahli III : Dampak yang ditimbulkan- Tori', ahli IV : Cara mengatasi pencemaran terscbut.
.:. Diskusi kelomllok ahli 25 menitSiswa dcngan topik-top'k ahli yang sama bertemu untukmend,skusikan topik tersebut (kelompok ahli).
.:. Kelomrok asal 35 menitAhli liap topik kembali ke kelompok asalnya untukmen}elaska'1 topik kepada anggota kelompoknya
VI. Sumber, I.~at, dan Bahan:
• l3uku paket Sains Biologi, Bagod dan Siti Lalla, yudhistira, tahun 2004
• Buku pak~t Biologi, Campbell, Erlangga, tahun ?0~3
• OHP dan lembar OHT
• Informasi dad internet
89
RE1\lCANA PEMBELAJARAcN
MODEL .JIGSAW
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kellis/Semester
Alokllsi Waktl.
: MA Negeri 11 .Takarta
: Biologi
: XIII
: 2X45 Menit (2 JP)
I. Standar Kompetensi
Me ng.lnalisis hubungan untara komponen ekosistem, perubahan materi dan
energi sem perar,an manusia dalam keseimbangan ekos;stem.
II. Kompetensi Dasar
Mengaitkan hubuilga'1 kegiatan manusia dengan masalah perusakan dan
pemeliharaan Iingkungan.
III. Materi Poltok
a. Pengertian dan jenis-jenis pencemaran air, uda~a, tanah, dan suara.
b. Penyebab terjadinya pencemaran air, udara, tanah, dan suara.
c. AkiiJat yang ditimbulkan dari masing-masing p~ncemaran.
d. Cara mengatasi pencemaran yang terjadi.
IV. Pengalaman Belajllr
a. Melakukan studi Iiteratur tentang karakteristik "etiap pencemaran.
t. Mei1ggali informasi tentang pencemaran yang terjadi di Iingkungan
sekitar.
c. Melakukan diskusi dcngan ternan tentang salah satu pencemaran yang
terjadi.
90
V. Indikator
a. Mendata upaya manusia dalam mengatasi masalah pencemaran air yang
sesuai dengan prinsip etika Iingkungan.
b. Merangkum informasi tentang berbagai pencemaran Iingkungan dan
dampak yang ditilTlbulkannya.
c. Membuat I&poran diskusi pengaruh pencemaran iingkungan terhadap
kchidupan organisme.
Sk~nario Pembelajaran
I. Evaillasi: 20 menitSiswa melakukan presentasi kelompok dalan diskusikela~ yang mencakup semua topik.
10 menitmenentukandan
2. MemJerikan Penghargaan:
Jenghitllngan skor kelompok
penghargaankelO1l1pok.
_______-L__-,-----'
VI. SlImber, Alat, dan Bahan:
• Buku paket Sains Biologi, Bagod dan Siti Laila, yudhistira, tahun 2004
• Bub paket Biologi, Campbell, Erlangga, tahun 2003
• OHP dan lembar OHT
• Informasi dart internet
Persentase dan Hasil Nilai Kreativita& Siswa
91
I No Nama Siswa Persentase Tiap Siklus X. Nilai1 II 1lI IV V
1. Ad~ Kusumawati 6,7 13,3 13,3 20 6,7 9,34 El. Dwi TrimJ"arti
--26,7 26,7 26,7 26,7 13,3 24,02 D
3. Darti Mayawati 0 0 13,3 13,3 13,3 7,98 ~f---~'- Emi Sulistianingsih 6,7 6,7 6,7 6,7 6,7 6,7 E
~- fOacharisy AR 0 0 6,7 6,7 0 2,68 E6. Paizah 6,7 6,7 13,3 26,7 13,3 13,34 E7. Famh Y'lliestiana 40 46,7 46,7 53,3 40 45,34 C8. Febri Irmawan 0 0 6,7 6,7 6,7 4,02 E9. Fitri Fauziah 40 53,3 53,3 66,7 53,3 53,32 C10 Imnrn Pirmansyah 0 0 0 13,3 13,3 5.32- E11. Januarizki 6,7 13,3 13,3 20 6,7 12 E12 Laila Nuzulu 6,7 6,7 13,3 13,3 6,7 9,34 E13. La iia Oodria 13,3 13,3 26,7 33,3 6,7 18,66 E14. M. Rhomdhoui 0 0 13,3 26,7 20 12 E15. M. Rusli 13,3 13,3 13,3 20 6,7 66,67 B16. Nurhayati Chikmah 6,7 6,7 13,3 13,3 13,3 10,66 E17. Rhomdonivah 13,3 13,3 20 13,3 13,3 14,64 E13. Ririn Nmdian 20 46,7 46,7 60 60 37,34 019. Rizky Romantika 6,7 40 40 40 40 33,34 020. Sandi Ahmad 6,7 6,7 13,3 20 13,3 12 E21. Siti Manzilah 6,7 6,7 13,3 13,3 6,7 9,34 E22. Siti Riana 6,7 20 26,7 33,3 20 21,34 D23 Sri Wahyuni 6,7 6,7 ;3,3 20 13,3 12 c24. Sairah 13,3 13,3 20 40 33,3 29,98 D25. Silvia Herlena 6,7 20 33,3 33,3 20 22,66 D26 Widya A~tuti 13,3 I 13,3 13,3 20 26,7 17,32 E27. Zatil1zzati 40 I 60 66,7 [;0 80 65,34 B
LEMBAR OBSERVASI
Krcativitas Siswa
92
3ikap Kreat1vitas I lndikator Hasil Pengamatan
Va Tidak
Rasa ingin tahu 1. Mempertanyakan segala sesuatu
2. Meneari galjasan-gagasan
3. Mengamati kejadian-k"jadian
Bersifat imajinatif 4. Memikirkan hal-hal yang belum
pemah tel:jadi
5. Helihat hal-hal dalam suatu
gambar yang tidak dilihat orang
lain
6. Memikirkan lr.elakukan yang
belum pemah dilakukan orang
lain
Merasa tertartang 7. Menggunakan gagasan atau
oleh kemajemukan masalah yang rum it
8. Melibatkan diri dalam tugns-
tugas
9. Tidak eenderung meneari jalan
I yang termudah
Sifat berani '10. Berani mem?ertahankan
mengambil rGsiko gagasan atau pendapat
Il.Berani mengajukan pertanyaan
12.Tidak mudah dipengaruhi orang
lain.
Sifat 11Ienghargai 13.Menghargai hak orang lain
14.Menghargai makna orang lain
15.l\lenghargai kebebasan yang
J_bertanggung jawabI -----
LEMBAR OBSER"ASI
Aktivita~ Guru
93
Indikator Skor
1 2 3 4 5
I. Me:1yampaikan tujuan pembelajaran
2. Memberika n informasilmenjelaskan materi denganceramah/menulis
Uengamati kegiatan siswa --
4. Memberikan petunjuklmembimbing kegiatan
5. Menulis yang relevan dengan KBM
6. Menutup pembelajaran.-
7. Memotivasi siswa
PEDOMAN WAWANCARA
Kcsnn Guru Tcrhndap Pcrnbclnjaran Koopcratif: .Jigsaw
Pcrtanyaa n :
I. Apakah guru pernah mengenal model pembelajaran kooperatiftipe jig,;aw
sebelum pelaksanaan pembelajaran ini?
2. Apakab pembelajaran kooperatiftipejigsaw tepat diterapkan dalam
pembelajaran biologi?
3. Aoakah dcngan diterapkannya pembelajaran kooperatiftipejigsaw ini siswa
dapat lebih aktifdan kreatifdalam proses pembelajamn?
4. Apakah Il10del pembelajaran kooperatiftipe jigsaw dapat meningkatkan
kel11ampuan unluk l11emecahkan masalah dalam soal-soal biologi?
5. Apakah kekbihan dan kekuranganl110deJ pembeiajaran kooperatiftipe
jigsaw?
94
PEDOMAN DlSKUSI KELAS
Participation Charts
95
Kelas
Muta pelajaran
Topik
Tanggal
Waktu
Tujuan
INC', Nama , Kualitas Konstribusi *)
Sangat Penting Meragukan Tidak
berarti Relevan
I.
2,
3.- -_.
4.Ir:--'
), I~- -
+) SlIll['.nl hCfnfli : mCllgcmukakan gagasan bafu yang p~lltillg dalam diskusi.
l'cnting : mengcmukakan alasan·alasan yang penting dalaOl pcndapatnyll.
Meraguklln : pendapat yang tak didukung oleh data atau inlofmasl Icbih lanjut.
Tidllk RclcVlIll : gagasan yang diajukan tidak relevan dengan masalah yang
didiskusikan
- '-- ..
Tabd Penentuan dan Penghargaan SI;OI Tim
96
Anggota Tim Pefsentasi Ke-
I II 111
T- -
'T.3.
4.
5.
Skor tim total
Rata-rata tim
Penghargar.nI_._--
Dokllmenta~i Model Pembelajaran KooperatifTipe .Jigsaw
Gambar 1 : Siswa dalam kelompok kooperatif
Gambar 2 : Mendengarkan penjelasan guru (kcl koopcratil)
97
Gambar 3 : Guru membagikan tugas
Gambar 4: Diskusi kelompok ahli
Gal11bar 5: Diskllsi kelompok koop~r:l(ir
Gambar 6: Diskllsi k~las (ke!. ahli)
98
Lampiran 2
50
4540
35
3025201510
5
o
1. Momportanyan sosuatu
48.2'%
99
II III I~ v
100
4. Momlklrkan hal·hal yang bolum pernah torjadl
II III IV V
li. Mollhat hal-hal dalam auatu gambar yang tldakdlllhl1t orang lain
8.00%14.81 %11.11 C1/0
0%
908070506040302010o+----.,.--==-.,--==-~-'-""
II III IV V
6. Momlklrkan/molakukan hal yang bolum pornahdllakul<an orang lain
25
2.15
10
5
o
22.22 %
II III IV V
40
35
3025201510
5
o
7. Monggunakan gagasan/masalah yang rumlt
37.04%
101
II III IV V
:]30
10
o
8. Mollbatkan dl dalam tugas4ugas
44%
II III IV V
30
25
20
15
in5
o
9. Tldak condorung moncarl Jalan yang tennudah
28%
II III IV V
10. Boranl mengaJukan portanyaan/pendapat
102
30
25
20
15
10
5
o -j-......=--,--uII III
25.93 %
IV I'
12. Boranl momportllhankan Dogason
0%
10
141210
85
•2
O+---~-
II III
14.81 %
IV V
45
1
40353025
20 j151053
13. Monghargal hak orang lain
40%
103
II 111 IV V
14. Monghargaol makna orang lain
30
25
20
16
10
5
o·
28%
II iii IV V
:: i20
15
10
5
o
15. Menghargal kobob8sun yang bortanggul1gjawab
26.93 %
II III IV V
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN K~GURUAN
"nda Nomor 95, Cinutat 15412, Indonesia
Tclp. : (62-21) 7443328, 7401925, Fax. (62-21) 7443328
Email: uinjkt@cabLnetid .
NomoI'Lamp.Ha I
: ETrrL.02.1/ Iii /2007: Abs(raksilOulline: BIMBINGAN SKRIPSI
Jakarta, II Maret 2007
Kepada Yth.1. Aba Rozak, M.Si2, Drs. Sujiyo Miranto, M,PdPembimbing SkripsiFakultas I1mu Tarbiyah dan KeguruanUIN Syarif nidayatullahJakarta,
Assalamu 'alaikum WI', wb,
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi Pembimbing Jill(materilteknis) penuJisan skripsi mahasiswa:
Nama Evi Nul' Alfiah
NIM
Jurusan
Semester
103016127083
Pendidikan IPA· Biologi
VIII ( delapan )
Judul Skripsi Upaya peningkatan kreativilas belajar sis',va pada konsepinvertebrnta melalui penerapan model p~mbelajar&n'
kooperatif Jigsaw .
.ludul tersebut teJah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggaJ 26 Maret2007 dengan ahstrakloutline sebagaimana terlampir. Mcskipun del11ikian Pembimbingberhak untuk meClgubah judul tersebut bila dipandang tidak'tku~ang sesuai.
Bimbillgan skri?si ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapatdiperpanjang selrma 6 bulan berikutnya lanpa sural perpanjangan .
Atas "erhatian dan kerja ~"P1" Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu 'r/t'ai/(dm wr.wb.
'. rurrozi, MA
Tembusa~:
1. Dekan FJTK
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
I Nomo! 95, CipUlal15412, Indonosia-Telp. : (62·21) 7443328, 7401925, Fax. (62·21) 7443328
Email:[email protected]
NomoI'Lamp.Ha I
: ETrrL.02.2/1I1/2007: Outline/Proposal: Permohonan Vin Penelitian
Kepada Yth.Kepala MAN II JakartadiTempat
Assalamu 'ala!kum wr. wh.
Dengan hormal kami sampaikan bahwa,
Jakorto, II Marct 2007
Nama
NIM
Evi Nul' Alflah
103016127083
]urusan Pendidikan IPA· Biologi
Semcster VIII ( delapan )
Judui Skripsi Upaya peningkatan krealivitas bclajar siswa Ilada konscpinvertebrata melalui penerapan model pembelajarankooperati f Ji gsaw .
aualah bcnM l11ah.lsiswa FlikullllS 11I11u Tarbiyah dlln Kcguruan UJN Jllkllrta yrngsedcng menyusun ,kripsi, dan akan mengadakan penelitian di instansilsekolah yangSaudara pimrin.
U'1tuk itu kami ''loh:lI1 Saudara riapat I11cngizinkan mahasiswa tersehut meJaksanakanpenelitian dimaksud.
Atas perhatian dan bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu 'alaikun; wr. wb.
Tembusan:I. Dekan FITK2. K~tua ]urusan ybs.
ahrurrozi, MA.43 ~
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKUVfAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Ir,da Nomor 95, Ciputat 15412, Indonesia-Telp. : (62-21) 7443328, 7401925, fax. (62-21) 7443328
Email: [email protected]
NomorLamp.II n I
: ETrrL.02.2/ Ill/2007: Instrumen Riset: RlSETIWAWANCARA
I~epada Yth.Kepala MAN 11 JakartadiTempat
Assalamu 'aiaikum wr. wh.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Jakarta, 11 Maret 2007
Nama
NIM
Evi Nur Alfiah
103016127083
Juru,an Pendidikan IPA- Biologi
Semester VIIl ( del apan )
Judul Skripsi upaya peningkatal1 krcativitas belajnr siswa pada konsepinvertebrata melalui penerapan model pembelaiarankooperatif Jigsaw.
adalah benar mahasiswa Fakullas Ill11u Tarbiyah dan Keg'llruan UIN lakarta yangsedang menyuSJn skripsi, dan akan l11engadakan penelithn (risel) di instansilsekolahyang Saudara pil11pin.
Untuk itu kami mohon bantuan Saudara terhadap mahasiswa tersebut daJaml11elaksanai<an penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan bantuan Saudara, kami ucapkan teril11a kasih.
Wassalamu 'alaikllm wr. wI,.
TemblisGn:I. Dckan FITK
DEPARTEMEN AtiAMAMADRASAH ALIYAH NEGERI 11
JAKARTAJalan. H. Gandun No. 60 Lebak Bulus Cllandak -'~karta Selatan
Telp.: 76~ ~/54 Fax.: 7591 583€-SUHAT KETERANGANRYSETNomoI' : Ma.09.11/PP.00.6/933/200'l
Yang bcrianda tal1gan di bawah ini Kcpala Madrasah Aliyah Ncgcd II Jakalla :
NamaNIP.PangkatiGolonganJallatan
Menerangkan :
NalnaNIMI'ilklllta,';::>el11eslerJurusan:\sal Perguruan Tinggi
Drs. R U. ElTendi HllibaISO 177 091Pembina (IV/a)Kepala M. \N 11 Jal.al1a
Evi Nul' Al flah103016127083Ti'rbiynhVlll (delapan)BiologiUniversi,"1s Islam Negeri SYillif HidayatuUahJakal1a (U I N)
Idah mcngadakan Risel di MAN 11 Jakm1a sejak langgi\1 12 marel sid. 02 Junl 2007dalam rangka p"l1lbuatlll1 Sktipsi yang be~judul "Vpaya Pcningkatnn Krcntivitns SiswilDalmn !'cml~clajaran Biologi Mclalul Pcnerapan Model Pel11bclajaran Kooperatif Jigsaw",:1 MAN 11 Leba!. Bulus Jakarlil Sclatan.
D~mikian SUI ,II kcfcrangl\l\ tiset ini dibulllul1tuk dipergunakan scbagaiman1 mestinya.
Jakarta, 02 Juni 2007