ls-yogurt
TRANSCRIPT
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM TEKNIK BIOPROSES
IDENTITAS PRAKTIKAN
NAMA : JUANG PRIHANTORO S
NIM : 03111003040
KELOMPOK : VI (ENAM)/ JUMAT SIANG
I. NAMA PERCOBAAN :Pembuatan Yoghurt
II. TUJUAN PERCOBAAN
1) Mengetahui cara mengolah susu agar bisa bertahan dalam jangka waktu yang
lama
2) Mengetahui bakteri yang digunakan dalam pembuatan yoghurt
3) Mengetahui proses fermentasi
III. DASAR TEORI
3.1 Fermentasi
Proses fermentasi adalah suatu proses pemecahan senyawa yang kompleks
menjadi senyawa yang lebih sederhana secara anaerob. Fermentasi adalah suatu
proses penguraian senyawa komplek menjadi senyawa tidak kompleks
(sederhana) dengan bantuan enzim atau mikroba.
Melalui fermentasi diperoleh nilai gizi, nilai ekonomis, cita rasa yang lebih
baik dibandingkan bahan asalnya. Bahan makanan yang di fermentasi biasanya
menghasilkan suatu produk baru yang mudah dicerna, aroma yang baik serta rasa
yang lebih sedap dengan nilai jual yang ekonomis. Dalam mikrobiologi proses
fermentasi ini dilakukan oleh mikroba tertentu yang menghasilkan atau
mempunyai enzim yang sesuai dengan proses tersebut.
Proses fermentasi yang melibatkan kemampuan mikroba sesuai dengan
kondisi proses dan hasilnya terbagi dalam dua bentuk :
a) FermentasiAlkoholis
Fermentasi alkoholis adalah fermentasi yang menghasilkan alkohol
sebagai produk akhir dan bahan lain. Contoh : pembuatan sake, wine, tape, dan
lain-lain.
b) Fermentasi Non Alkoholis
Fermentasi Non alkoholis adalah fermentasi yang tidak menghasilkan
alkohol sebagai produk akhir. Contoh : pembuatan tempe, oncom, antibiotika, dan
lain-lain.
Berikut ini mikroba yang menguntungkan manusia, diantaranya membantu
dalam proses fermentasi, yaitu:
1) Streptococcus thermophilus untuk pembuatan yoghurt.
2) Lactobacillus bulgaricus untuk pembuatan yoghurt.
Faktor – faktor yang mempengaruhi fermentasi adalah sebagai berikut :
1) Suhu Fermentasi
Suhu sangat mempengaruhi keseimbangan antara pertumbuhan dan
kematian sel. Pertumbuhan Saccharomyces cerevisiae bervariasi dari suhu 9 oC –
37 oC dengan suhu optimum 25 oC. Suhu pertumbuhan Acetobacteraceti adalah 5 oC – 42 oC dengan suhu optimum 20 oC – 30 oC (Pelezzar& Chan, 1986 ).
2) Jenis Mikroba
Pemilihan mikroorganisme didasarkan pada jenis karbohidrat yang
digunakan sebagai medium. Tujuan pemilihan tersebut agar didapatkan
mikroorganisme yang mampu tumbuh dengan cepat dan mempunyai toleransi
terhadap konsentrasi gula yang tinggi.
Susu merupakan sumber gizi terbaik bagi mamalia yang baru dilahirkan.
Susu disebut sebagai makanan yang hamper sempurna karena kandungan zat
gizinya yang lengkap. Selain air, susu mengandung protein, karbohidrat, lemak,
mineral, enzim-enzim, gas serta vitamin A, C, dan D dalam jumlah yang
memadai. Manfaat susu merupakan hasil dari interaksi molekul-molekul yang
terkandung didalamnya.
Air susu adalah perahan yang diperoleh dari lembu sehat dan lemak yang
tidak kurang dari 3,25% dan bahan bukan lemak dari 8,25%. Air susu bukan
hanya bahan makanan yang baik bagi manusia tapi baik juga bagi bakteri. Susu
yang pertama-tama dihasilkan disebut susu awal atau susu baru mengandung lebih
banyak albumine yang menjadi beku jika dimasak (hamper tidak dipakai). Lemak
susu mudah dicernakan, berwarna kekuning-kuningan dan enak rasanya. Protein
terdiri dari 3 % zat keju dan 0,5 % albumine yang menjadi beku pada panas 70 -
80 oC. Hydrat arang dalam susu disebut gula susu atau lactose yang mempunyai
rasa yang tak begitu manis. Jika susu dididihkan beberapa waktu, maka air akan
menguap sehingga rasa susu menjadi lebih manis. Jika dibiarkan terus mendidih,
maka warna susu menjadi gosong dan protein berubah warnanya sehingga
memberi rasa pahit pada susu. Garam-garam yang terpenting di dalam susu adalah
garam kapur.
Berikut ini merupakan manfaat darisusu :
a) Mengandungsemuazat-zat yang diperlukan oleh tubuh kita dan yang mudah
dicernakan
b) Dapat dibuat macam-macam masakan
c) Kadang-kadang dapat mengganti susu ibu
d) Menghasilkan mentega, keju, gula susu, dan kepala susu (room).
Bakteri yang hampir selalu ada pada susu adalah bakteri penghasil asam
susu yang kebanyakan berasal dari famili Lactebacteriacene, yang terutama
Streptococcus lactis yang banyak terdapat dalam jumlah besar. Spesies ini
berkembang biak cepat sekali, dan dapat menguraikan lactosa pada temperatur 37 oC sampai 50 oC, aktifitasnya tidak begitu besar. Bakteri yang menghasilkan asam
susu pada umumnya dipandang tidak mengganggu mutu air susu, tetapi bakteri
yang menguraikan protein dapat mengakibatkan rusaknya air susu. Susu yang
berlendir, dimana benang-benang lendir itu disebabkan oleh bakteri yang
berlendir.
Pasteurisasi air susu didasarkan atas pertimbangan sampai berapa lama
pemanasan harus dilakukan supaya Mycobacterius tuberculosisi terbunuh
karenanya. Biasanya dengan meninggikan suhu sedikit serta memperpanjang
waktu dengan maksud supaya bakteri patogen yang tidak berspora dan sebagian
besar dari bakteri asam susu juga terbunuh.Pedoman untuk menentukan baik
buruknya air susu adalah sebagai berikut:
1) Air susu sebelum di pasteurisasi dinyatakan baik sekali jika terdapat kurang
dari 200.000 mikroorganisme per miililiter dengan penyelidikan langsung
atau dengan perhitungan jumlah koloni pada agar-agar.
2) Jika air susu yang sudah di pasteurisasikan masih mengandung lebih dari
30.000 mikroorganisme per mililiter air susu juga terhitung kurang baik.
Pada dasarnya air susu mengandung bakteri. Bakteri adalah sebagian dari
organisme bersel satu yang tubuhnya bersifat prokariotik, artinya terdiri atas sel
yang tidak mempunyai sel pembungkus bahan inti sel. Susu segar merupakan
cairan yang berasal dari ambing sapi sehat dan bersih yang diperoleh dengan cara
pemerahan yang benar yang kandungan alaminya tidak dikurangi atau ditambah
sesuatu apapun dan belum mendapat perlakuan apapun. Dalam prakteknya sangat
kecil peluang kita untuk mengkonsumsi susu segar. Umumnya susu yang
dikonsumsi masyarakat adalah susu olahan baik dalam bentuk cair maupun susu
bubuk.
Tabel 3.1 Komponen yang terdapatdidalamsususapitiap 100 gram
Sumber : http://www.annehara.blogspot.com
Susu pasteurisasi merupakan susu yang diberi perlakuan panas sekitar
63-72 derajat Celcius selama 15 detik yang bertujuan untuk membunuh bakteri
pathogen. Susu pasteurisasi harus disimpan pada suhu rendah (5-6 derajat celcius)
dan memiliki umur simpan hanya sekitar 14 hari. Susu bubuk berasal dari susu
segar baik dengan atau tanpa rekombinasi dengan zat lain seperti lemak atau
protein yang kemudian dikeringkan. Umumnya pengeringan dilakukan dengan
menggunakan spray dryer atau roiler dryer. Umur simpan susu bubuk maksimal
adalah 2 tahun dengan penanganan yang baik dan benar. Susu bubuk dapat
Komponen Berat
Kalori (Kkal) 61,00
Protein (g) 3,20
Lemak (g) 3,50
Karbohidrat (g) 4,30
Kalsium (mg) 143,00
Fosfor (g) 60,00
Besi (g) 1,70
Vitamin A (SI) 130,00
Vitamin B1 (Tiamin) (mg) 0,03
Vitamin C (mg) 1,00
Air (g) 88,33
dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu susu bubuk berlemak (full cream milk
powder), susu bubuk rendah lemak (partly skim milk powder), dan susu bubuk
tanpa lemak (skim milk powder).
Susu UHT (Ultra High Temperature) merupakan susu yang diolah
menggunakan pemanasan dengan suhu tinggi dan dalam waktu yang singkat (135-
145 derajat celcius) selama 2-5 detik. Pemanasan dengan suhu tinggi bertujuan
untuk memenuhi seluruh mikroorganisme (baik pembusuk maupun pathogen) dan
spora. Waktu pemanasan yang singkat dimaksudkan untuk mencegah kerusakan
nilai gizi susu serta untuk mendapatkan warna, aroma dan rasa yang relative tidak
berubah seperti susu segarnya.
Kelebihan kelebihan susu UHT adalah simpannya yang sangat panjang
pada suhu kamar yaitu mencapai 6-10 bulan tanpa bahan pengawet dan tidak perlu
dimasukkan ke lemari pendingin. Jangka waktu ini lebih lama dari umur simpan
produk susu cair lainnya seperti susu pasteurisasi. Selain itu susu UHT merupakan
susu yang sangat higienis karena bebas dari seluruh mikroba serta spora sehingga
potensi kerusakan mikrobiologis sangat minimal, bahkan hampir tidak ada.
Kontak panas yang sangat singkat pada proses UHT menyebabkan mutu sensori
(warna, aroma dan ras khas susu segar) dan mutu zat gizi relatif rendah.Proses
pengolahan susu cair dengan teknik sterilisasi atau pengolahan menjadi susu
bubuk sangat berpengaruh terhadap mutu sensoris dan mutu gizinya terutama
vitamin dan protein. Pengolahan susu cair segar menjadi susu UHT sangat sedikit
pengaruhnya terhadap kerusakan protein. Dilain pihak kerusakan protein sebesar
30% terjadi pada pengolahan susu cair menjadi susu bubuk
Yoghurt diproduksi dengan fermentasi susu oleh dua spesies bakteri :
Lactobacillus sp dan Streptococus sp. Gula dalam susu yaitu laktosa dofermentasi
menjadi asam laktat yang akhirnya membentuk karakteristik curel (lapisan kental
dan lembut). Asam yang terbentuk juga menghalangi pertumbuhan bakteri yang
dapat merusak makanan dan beberapa jenis bakteri pembusuk. Sehingga
walaupun susu adalah media yang sangat potensial dan cepat membusuk/rusak,
dengan terbentuknya asam saat susu difermentasikan menjadi yoghurt, susu dapat
bertahan sampai 10 hari/lebih, tentunya dibawah kondisi penyimpanan yang
memadai.Pencemaran oleh bakteri pembusuk dapat disebabkan oleh peralatan
yang kurang steril, susu yang terkontaminasi atau pekerja yang kurang higienis.
Karena itu, dalam pembuatan yoghurt semua alat yang digunakan harus steril dan
susu yang digunakan harus terbebas dari kontaminan dengan cara pasteurisasi dan
tidak boleh menggunakan susu yang sudah lama. Semua pekerja dipastikan harus
bersih dan tidak menderita penyakit perut, batuk atau infeksi kulit.
3.2 Yoghurt Kedelai
Seperti halnya susu sapi, susu kedelai juga dapat dibuat menjadi susu
asam. Kalau susu asam yang dibuat dari susu sapi disebut yoghurt, maka susu
asam dari susu kedelai dinamakan soyoghurt.Proses pembuatan yoghurt dan
kultur (biakan murni) starter yang digunakan pada dasarnya sama seperti pada
pembuatan yoghurt. Tetapi, proses fermentasi pada pembuatan soyoghurt
mempunyai kesulitan. Karena, jenis karbohidrat yang terdapat pada susu kedelai
berbeda dengan karbohidrat susu sapi. Karbohidrat susu kedelai terdiri atas
golongan oligosakarida yang tidak dapat digunakan sebagai sumber energi
maupun sumber karbon oleh kultur starter.
Hasil penelitian menunjukkan, bila susu kedelai langsung diinokulasi
(ditambah) dengan starter dan diinkubasi selama 4 jam pada suhu 45oC tidak
menghasilkan perubahan, baik pH maupun kekentalannya. Dengan kata lain, tidak
terbentuk yoghurt kedelai. Karena itu supaya fermentasi berhasil, susu kedelai
terlebih dahulu ditambah sumber gula sebelum diinokulasi. Hasil percobaan
menunjukkan, soyoghurt dapat dibuat dengan hasil baik bila kadar protein susu
kedelai berada antara 3,6-4,5% dan dengan penambahan sumber gula sebanyak 4-
5%. Sumber gula yang ditambahkan diantaranya sukrosa (gula pasir), glukosa,
laktosa, fruktosa, atau susu bubuk skim.
Yang pertama kali harus disiapkan dalam pembuatan soyoghurt adalah
bibit bakteri L. bulgaricus dan S. thermophilus, serta susu kedelai yang baru. Ada
dua cara mendapatkan starter soyoghurt, yaitu dari yoghurt yang belum
dipasteurisasi dan dari bibit (biakan) murni. Perlu diketahui, ada dua macam
yoghurt yang dijual di pasar yaitu : yoghurt dengan mikroba masih hidup dan
yang sudah dipasteurisasi atau mikrobanya sudah dimatikan. Ukuran 1,5sendok
yoghurt cukup untuk fermentsi tiga gelas susu.
Pada pembuatan soyoghurt, mula-mula susu kedelai dipasteurisasi
dengan merebusnya pada suhu antara 80-90oC selama 30 menit. Kemudian
ditambahkan gula sebanyak 4-5%. Gelatin juga sering ditambahkan (tidak mutlak)
sebanyak 0,5-1,5% untuk menjaga agar soyoghurt yang dihasilkan stabil baik
teksturnya. Untuk menambah aroma dapat pula ditambahkan panili, orange,
strawberi, atau melon.
Hasil campuran ini didinginkan sampai 43oC, baru diinokulasikan starter
campuran dengan perbandingan yang sama antara L. bulgaricus dengan S.
thermophilus sebanyak 5% dari volume susukedelai. Lalu diinkubasi padasuhu
45oC selama 3 jam atau pada suhu ruang selama 12 jam yang hasil akhirnya
merupakan soyoghurt. Untuk bisa bertahan lama soyoghurt disimpan pada suhu
dingin atau dipanaskan pada suhu 65oC.
3.3 Khasiat Yoghurt
Pada awal abad ke-20, Metchnikoff mengungkapkan, konsumsi yoghurt
yang teratur dapat memperpanjang usia. Pernyataan tersebut mengakibatkan
peningkatan produksi yoghurt secara komersial di beberapa negara.Beberapa
peneliti telah menunjukkan, mengonsumsi yoghurt dapat menurunkan kadar
kolesterol darah.
Yoghurt mengandung suatu faktor yang dapat menghambat sintesis
kolesterol sehingga kolesterol menurun dan mencegah terjadinya penyumbatan
pembuluh darah aterosklerosis penyebab penyakit jantung koroner. Menurut
Yaguchi, Goto, dan Okonogi (1992), manfaat minum yoghurt dan susu
terfermentasi lainnya adalah sebagai berikut:
1) Meningkatkan pertumbuhan. Hasil penelitian dengan tikus percobaan
menunjukkan bakteri yang hidup pada yoghurt terutama Streptococcus
thermophilus, memiliki kemampuan untuk meningkatkan pertambahan berat
badan tikus, yaitu dengan cara meningkatkan daya cerna dan absorpsi pada
saluran pencernaannya.
2) Mengatur saluran pencernaan. Asam laktat dari yoghurt dapat merangsang
gerakan peristaltik hampir pada semua bagian dalam saluran pencernaan.
Rangsangan gerakan peristaltik tersebut dapat memelihara kesehatan tubuh
melalui peningkatan proses pencernaan, penyerapan, pembuangan feses, dan
pembuangan bakteri patogen dari saluran pencernaan.
3) Memperbaiki gerakan perut. Suatu penelitian yang dilakukan pada sejumlah
lansia menunjukkan, pemberian kultur streptococcus thermophilus dapat
meningkatkan gerakan perut dari 4,8 kali dalam 10 hari menjadi 5,7 kali.
Gerakan perut ini diperlukan untuk memperlancar proses pengeluaran feses.
Pada saat yoghurt melalui saluran pencernaan terjadi peningkatan jumlah
bakteri bifidobacterium yang ikut berperan dalam menormalkan gerakan perut.
4) Antikanker. Penelitian pada tikus menunjukkan, penggandaan sel-sel kanker
pada tikus yang diberi makan yoghurt lebih terhambat daripada tikus percobaan
tanpa yoghurt. Bakteri-bakteri yang berperan dalam fermentasi susu dapat
mengubah zat-zat prekarsinogenik yang ada dalam saluran pencernaan
sehingga dapat menghambat terjadinya kanker.
5) Menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Asam laktat dapat mengurangi atau
membunuh bakteri patogen (bakteri penyebab penyakit) dan menekan produksi
senyawa-senyawa berbahaya, seperti amin, fenol, skatol, dan H2S yang
diproduksi oleh bakteri patogen. Bakteri penghasil asam laktat juga
memproduksi antibiotik yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen.
Oleh karena itu, yoghurt mempunyai nilai pengobatan terhadap lambung dan
usus yang terluka.
6) Membantu penderita lactose intolerance. Minum susu terfermentasi seperti
yoghurt sangat dianjurkan bagi orang mengalami defisiensi enzim. Bakteri
asam laktat dapat memfermentasi laktosa yang ada di dalam susu menjadi
glukosa dan galaktosa, serta merangsang sekresi enzim laktase di dalam saluran
pencernaan.
7) Antidiare yoghurt dapat mencegah aktivitas dan pertumbuhan berbagai bakteri
patogen penyebab gastrointeritis pemicu penyakit diare. Lactobacillus
bulgaricus (salah satu bakteri yang berperan dalam pembentukan yoghurt)
dapat memproduksi bulgarican, yaitu antimikroba yang efektif untuk
menghambat organisme patogen.
Yoghurt dibuat dengan memasukkan bakteri spesifik ke dalam susu di
bawah temperatur yang dikontrol dan kondisi lingkungan, terutama dalam
produksi industri. Bakteri merombak gula susu alami dan melepaskan asam laktat
sebagai produk sisa. Keasaman meningkat menyebabkan protein susu untuk
membuatnya padat. Keasaman meningkat (pH = 4-5) juga menghindari proliferasi
bakteri patogen yang potensial. Di AS, untuk dinamai yoghurt, produk harus
berisi bakteri Streptococcus salivarius subsp. thermophilus dan Lactobacillus
delbrueckii subsp. bulgaricus.
Yogurt digemari penduduk dunia terutama Eropa, Amerika dan Timur
Tengah. Penduduk Belanda bahkan merupakan konsumen yogurt tertinggi di
dunia disusul Swiss, Prancis, Jepang dan Negara lainnya. Hasil fermentasi susu
kedelai disebut soygurt. Yogurt juga bisa dihasilkan dari santan kelapa yang
disebut miyogurt. Yogurt yang baik memiliki total asam laktat sekitar 0,85 – 0,95
persen. Sedangkan derajat keasaman (pH) yang sebaiknya dicapai oleh yogurt
sekitar 4,5. Ada 9 alasan mengapa yogurt baik untuk dikonsumsi :
1) Mudah dicerna
Yogurt lebih mudah dicerna ketimbang susu. Adanya bakteri hidup dan aktif
akan memproduksi enzim laktase, enzim yang jumlahnya kurang pada anak
dengan intoleransi laktosa. Proses pengulturan juga akan memecah laktosa
(gula susu) menjadi glukosa dan galaktosa , sehingga lebih mudah diserap
oleh anak dengan intoleransi laktosa.
2) Baik untuk kesehatan usus
Yogurt mengandung bakteri baik seperti Lactobacteria, terutama
acidophillus. Bakteri itu meningkatkan bakteri baik pada kolon, sehingga
akan menurunkan risiko kanker kolon.
3) Membantu proses penyerapan nutrisi
Yogurt meningkatkan penyerapan kalsiumdan vitamin B. Adanya asam
laktat pada yogurt akan membantu mencerna kalsium susu. Dengan begitu ,
kalsium akan lebih mudah diserap.
4) Meningkatkan kekebalan tubuh
Penelitian yang dilakukan terhadap 68 orang yang mengkonsumsi yogurt dua
cangkir per hari menunjukkan hasil yang cukup positif. Mereka ini
mempunyai kadar interferon lebih tinggi. Dalam kamus saku kedokteran
Dorland, interferon adalah family glikoprotein yang salah satu
pembentukannya dapat dirangsang oleh bakteri, berfungsi sebagai imun
oregulator dan mengeluarkan aktivitas antivirus. Penelitian lain yang
dilakukan pada hewan menunjukkan bahwa yogurt mengandung faktor yang
memiliki efek antitumor.
5) Membantu penyembuhan infeksi saluran cerna
Keberadaan virus dan gangguan saluran cerna akan membentuk luka pada
lapisan usus, terutama sel-sel yang memproduksi laktase. Walau hanya
sementara, anak-anak bisa mengalami intoleransi laktosa selama 1-2 bulan
pasca infeksi saluran cerna. Karena mengandung sedikit laktosa dan banyak
enzim laktase , para dokter sering memanfaatkan yogurt untuk memulihkan
kesehatan alat cerna. Penelitian menunjukkan, yogurt mempercepat
penyembuhan diare pada anak.
6) Kaya kalsium
Dalam satu gelas yogurt rata-rata terkandung sekitar 450 mg kalsium.
Mineral ini sangat bermanfaat bagi kesehatan kolon. Orang yang diet tinggi
kalsium seperti di Negara Skandinavia, mempunyai tingkat kejadian kanker
kolokteral lebih rendah disbanding negara lain.
7) Sumber vitamin
Satugelas yogurt tawar mengandung 10-14 gram protein atau sekitar 20 %
dan kebutuhan protein harian. Proses fermentasi membuat protein yang ada
pada yogurt lebih mudah dicerna.
8) Menurunkan kadar kolesterol
Para ahli memperkirakan ,bakteri hidup yang ada pada yogurt mampu
berasimilasi dengan kolesterol. Bisa juga karena yogurt mengikat asam
empedu, sehingga menimbulkan efek menurunkan kolesterol.
9) Makanan penolong
Keberadaan protein yang mudah dicerna serta asam laktat yang meningkatkan
penyerapan mineral, membuat yogurt baik dikonsumsi oleh anak dengan
gangguan penyerapan di saluran cerna.
IV. ALAT DAN BAHAN
Alat : 1. Wadah plastik 5. Penangas Air
2. Termometer 6. Pengaduk
3. Lemari es 7. Baskom
4. Autoklaf 8. Erlenmeyer
Bahan :
1. Sususapisegar( bear brand ) dan Yakult
2. Starter (L. bulgaricusdan S. thermophilus (campuran))
3. Aquadest
V. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Sterilkan semua alat yang digunakan dengan autoclave sebelumnya dan
dicuci dengan aquadest.
2) Siapkan susu dan tempatkan dalam 3 erlenmeyer dengan jumlah yang sama
banyak.
3) Panaskan susu sampai 80-85oC, lalu dinginkan dengan cepat sampai 40-45oC
dalam baskom berisi air, ulangi 3 kali.
4) Pindahkan susu kedalam wadah plastic yang telah dipersiapkan.
5) Masukkan 2% bakteri starter dari volume susu.
6) Tutup wadah plastic, masukkan dalam oven bersuhu 40-45oC. Pertahankan
suhu sampai 3-4 jam selama berlangsungnya fermentasi.
7) Keluarkan dari oven dan dinginkan sampai suhu 5oC.
8) Amati setiap perubahan yang terjadi selama percobaan.