lp otitis eksterna

11
A. KONSEP MEDIS 1. Definisi Otitis eksterna difus dikenal dengan swimmer ear (telinga perenang) atau telinga cuaca panas (hot weather ear) adalah infeksi pada 2/3 dalam liang telinga akibat infeksi bakteri yangmenyebabkan pembengkakan stratum korneum kulit sehingga menyumbat saluran folikel. 2 2. Etiologi Organisme yang paling sering ditemukan pada pasien dengan otitis eksterna difusa adalah bakteri gram negatif Pseudomonas aeruginosa (Bacillus pyocaneus) dan staphylococci. Yang lebih jarang ditemukan adalah bakteri streptococci dan Proteus vulgaris.Selain itu, jamur dapat terlibat dalam infeksi pada telinga luar, yaitu jamur Candida albicans dan Aspergillus niger.Otitis eksternadifusa dapat juga terjadi sekunder pada otitis media supuratif kronis. 3,6 Beberapa faktor yang mempermudah terjadinya otitis eksterna, yaitu : 2,4,7 a. Derajat keasaman (pH) pH pada liang telinga biasanya normal atau asam, pH asam berfungsi sebagai protektor terhadap kuman. Peningkatan pH menjadi basa (di atas 6.0) akan mempermudah terjadinyaotitis eksterna yang disebabkan oleh karena proteksi terhadap infeksi menurun. b. Udara Udara yang hangat dan lembab lebihmemudahkankuman dan jamur mudah tumbuh. c. Trauma

Upload: rirind

Post on 15-Jan-2016

34 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

LP OE

TRANSCRIPT

Page 1: Lp Otitis Eksterna

A. KONSEP MEDIS

1. Definisi

Otitis eksterna difus dikenal dengan swimmer ear (telinga perenang) atau telinga

cuaca panas (hot weather ear) adalah infeksi pada 2/3 dalam liang telinga akibat infeksi bakteri

yangmenyebabkan pembengkakan stratum korneum kulit sehingga menyumbat saluran folikel.2

2. Etiologi

Organisme yang paling sering ditemukan pada pasien dengan otitis eksterna difusa adalah

bakteri gram negatif Pseudomonas aeruginosa (Bacillus pyocaneus) dan staphylococci. Yang

lebih jarang ditemukan adalah bakteri streptococci dan Proteus vulgaris.Selain itu, jamur dapat

terlibat dalam infeksi pada telinga luar, yaitu jamur Candida albicans dan Aspergillus niger.Otitis

eksternadifusa dapat juga terjadi sekunder pada otitis media supuratif kronis. 3,6

Beberapa faktor yang mempermudah terjadinya otitis eksterna, yaitu :2,4,7

a. Derajat keasaman (pH)

pH pada liang telinga biasanya normal atau asam, pH asam berfungsi sebagai

protektor terhadap kuman. Peningkatan pH menjadi basa (di atas 6.0) akan mempermudah

terjadinyaotitis eksterna yang disebabkan oleh karena proteksi terhadap infeksi menurun.

b. Udara

Udara yang hangat dan lembab lebihmemudahkankuman dan jamur mudah tumbuh.

c. Trauma

Trauma ringan misalnyamengorek-ngorek telinga dengan benda tumpul seperti cotton bud

merupakan faktor predisposisi terjadinya otitis eksterna.

d. Berenang

Terutama jika berenang pada air yang tercemar. Air kolam renang menyebabkan maserasi

kulit dan merupakansumber kontaminasi yang sering dari bakteri

3. Patofisiologi

Saluran telinga dapat membersihkan dirinya sendiri dengan cara membuang sel-sel

kulityang mati dari gendang telinga melalui saluran telinga. Membersihkan saluran telinga

dengancotton bud bisa mengganggu mekanisme pembersihan ini dan bisa mendorongsel-sel kulit

yang mati ke arah gendang telinga sehingga kotoran menumpuk disana.3

Penimbunan sel-sel kulit yang mati dan serumen akan menyebabkan penimbunan

air yang masuk ke dalam liang telinga ketika mandi atau berenang.Terjadinya kelembaban yang

berlebihan karena berenang atau mandi menambah maserasikulit liang telinga dan menciptakan

Page 2: Lp Otitis Eksterna

kondisi yang cocok bagi pertumbuhan bakteri. Perubahan inidapat juga menyebabkan rasa gatal

di liang telinga sehingga menambah kemungkinan traumakarena garukan.3,4

Gambar 8. Patofisiologi terjadinya otitis eksterna difusa

4. Manifestasi Klinis

Gejala klinis yang terjadi pada pasien dengan otitis eksterna difusa antara lain:4,6

a. Rasa penuh pada telinga merupakan keluhan yang umum pada tahap awal dari

otitiseksterna difusa dan sering mendahului terjadinya rasa sakit dan nyeri tekan daun telinga.

b. Gatal merupakan gejala klinik yang sangat sering dan merupakan pendahulu rasa sakityang

berkaitan dengan otitis eksterna akut. Pada kebanyakan penderita rasa gatal disertai

rasa penuh dan rasa tidak enak merupakan tanda permulaan peradangan suatu otitis eksterna

akuta.Pada otitis eksterna kronik merupakan keluhan utama.

c. Rasa sakit di dalam telinga bisa bervariasi dari yang hanya berupa rasa tidak enak sedikit,

perasaan penuh didalam telinga, perasaan seperti terbakar hingga rasa sakit yang hebat,serta

berdenyut. Meskipun rasa sakit sering merupakan gejala yang dominan, keluhan ini

jugasering merupakan gejala sering mengelirukan. Kehebatan rasa sakit bisa agaknya tidak

sebandingdengan derajat peradangan yang ada. Ini diterangkan dengan kenyataan bahwa kulit

dari liangtelinga luar langsungberhubungan dengan periosteum dan perikondrium, sehingga

edema dermismenekan serabut saraf yang mengakibatkan rasa sakit yang hebat. Lagipula,

kulit dan tulangrawan 1/3 luar liang telinga bersambung dengan kulit dan tulang rawan daun

telinga sehinggagerakan yang sedikit saja dari daun telinga akan dihantarkan kekulit dan

Page 3: Lp Otitis Eksterna

tulang rawan dari liangtelinga luar dan mengkibatkan rasa sakit yang hebat dirasakan oleh

penderita otitis eksterna.Nyeri terutama ketika daun telinga ditarik,nyeri tekan tragus, dan

ketika mengunyah makanan.Rasa gatal dan nyeri disertai pula keluarnya sekret encer, bening

sampai kental purulentergantung pada kuman atau jamur yang menginfeksi. Pada jamur

biasanya akan bermanifestasisekret kental berwarna putih keabu-abuan dan berbau.

d. Kurangpendengaran mungkin terjadi pada akut dan kronik dari otitis eksterna akut.Edema

kulit liang telinga, sekret yang sorous atau purulen, penebalan kulit yang progresif padaotitis

eksterna yang lama, sering menyumbat lumen kanalis dan menyebabkan timbulnya

tulikonduktif. Keratin yang deskuamasi, rambut, serumen, debris, dan obat-obatan yang

digunakankedalam telinga bisa menutup lumen yang mengakibatkan peredaman hantaran

suara.

Pemeriksaan fisik pada pasien biasanya menunjukkan: 

a. Kulit MAE edema dan hiperemis merata sampai ke membran timpani dengansekret pada

CAE. Jika terjadi edema CAE yang hebat, membran timpani dapat tidak tampak.

b. Nyeri tekan tragus (+)

c. Nyeri tarik auricula (+)

d. Adenopati regional yang nyeri tekan7

Menurut MM. Carr secara klinik otitis eksterna terbagi :

a. Otitis Eksterna Ringan :

Kulit liang telinga hiperemis dan eksudat, liang telinga menyempit

b. Otitis Eksterna Sedang :

Liang telinga sempit, bengkak, kulit hiperemis dan eksudat positif

c. Otitis Eksterna Komplikasi :

Pina/Periaurikuler eritema dan bengkak

d. Otitis Eksterna Kronik :

Kulit liang telinga/pina menebal, keriput, eritema positif

Otitis eksterna akut berlangsung kurang dari 4 minggu atau terjadi kurang dari 4 kali

dalam setahun, sedangkan otitis eksterna kronis berlangsung selama lebih dari 4 minggu atau

terjadi lebih dari 4 kali dalam satu tahun. Pada penderita DM atau pasien dengan

immunocompromised, otitis eksterna dapat berkembang menjadi tipe maligna.8

Page 4: Lp Otitis Eksterna

5. Penatalaksanaan Medis

Otitis eksterna difusa harus diobati dalam keadaan dini sehingga dapat

menghilangkanedema yang menyumbat liang telinga. Dengan demikian, biasanya perlu

disisipkan tampon berukuran ½ x 5 cm kedalam liang telinga mengandung obat agar mencapai

kulit yang terkena.Setelah dilumuri obat, tampon kasa disisipkan perlahan-lahan dengan

menggunakan forsepaligator. Penderita harus meneteskan obat tetes telinga pada kapas tersebut

satuhingga dua kali sehari. Dalam 48 jam tampon akan jatuh dari liang telinga karena lumen

sudah bertambah besar.Polimiksin B dan colistemethate merupakan antibiotik yang paling efektif

terhadap Pseudomonasdan harus menggunakan vehiculum hidroskopik seperti glikol propilen

yang telahdiasamkanbahan kimia lain, seperti gentian violet 2% dan perak nitrat 5% bersifat

bakterisid dan bisa diberikan langsung ke kulit liang telinga. Setelah reaksi peradangan

berkurang, dapatditambahkan alcohol 70% untuk membuat liang telinga bersih dan kering.4

Terapi sistemik hanya dipertimbangkan pada kasus berat; dianjurkan untuk melakukan

pemeriksaan kepekaan bakteri. Antibiotik sistemik khususnya diperlukan jika dicurigai danya

perikondritis atau kondritis pada tulang rawan telinga. 5

Pasien harus diingatkan mengenai kemungkinan kekambuhan yang mungkin terjadi

pada pasien, terutama setelah berenang. Untuk menghindarinya pasien harus menjaga agar

telinganyaselalu kering, dengan cara menggunakan alkohol encer secara rutin tiga kali seminggu.

Pasien juga harus diingatkanagar tidak menggaruk/membersihkan telinga dengancotton

budterlalu sering. 2,7

6. Komplikasi

- Perikondritis

- Selulitis

- Dermatitis aurikularis 4

7. Prognosis

Otitis eksterna adalah suatu kondisi yang dapat diobati biasanya sembuh dengan cepat

dengan pengobatan yang tepat. Paling sering, otitis ekserna dapat dengan mudah diobati dengan

tetes telinga antibiotik. Otitis eksterna kronis yang mungkin memerlukan perawatan lebih

intensif. Otitis eksterna biasanya tidak memiliki komplikasi jangka panjang atau serius. 8

B. KONSEP KEPERAWATAN

1. Riwayat Keperawatan

a. Keluhan Utama:

Page 5: Lp Otitis Eksterna

Biasanya pasien merasakan nyeri pada telinga kanan, perasaan tidak enak pada telinga,

pendengaran berkurang, ketika membersihkan telinga keluar cairan berbau busuk

b. Riwayat penyakit sekarang:

Tanyakan sejak kapan keluhan dirasakan, apakah tiba-tiba atau perlahan-lahan, sejauh mana

keluhan dirasakan, apa yang memperberat dan memperingan keluhan dan apa usaha yang

telah dilakukan untuk mengurangi keluhan.

c. Riwayat penyakit dahulu:

Tanyakan pada klien dan keluarganya ; apakah klien dahulu pernah menderita sakit seperti

ini, apakah sebelumnya pernah menderita penyakit lain, seperti panas tinggi, kejang, apakah

klien sering mengorek-ngorek telinga dengan jepit rambut atau cutton buds sehingga terjadi

trauma, apakah klien sering berenang.

d. Riwayat penyakit keluarga:

Apakah ada diantara anggota keluarga klien yang menderita penyakit seperti klien saat ini

dan apakah keluarga pernah menderita penyakit DM.

2. Pemeriksaan Fisik

a. Inspeksi

- Inspeksi liang telinga, perhatikan adanya cairan atau bau, pembengkakan pada MAE,

warna kulit telinga, apakah terdapat benda asing, peradangan, tumor.

- Inspeksi dapat menggunakan alat otoskopik (untuk melihat MAE sampai ke membran

timpany). Apakah suhu tubuh klien meningkat.

b. Palpasi

Lakukan penekanan ringan pada daun telinga, jika terjadi respon nyeri dari klien, maka dapat

dipastikan klien menderita otitis eksterna sirkumskripta.

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan agent biologis

2. Gangguan persepsi sensori : pendengaran berhubungan dengan perubahan fungsi organ

3. Hipertermi berhubungan dengan adanya peradangan

4. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya terpajan informasi

D. PERENCANAAN KEPERAWATAN

NoDiagnosa

KeperawatanNOC / Tujuan NIC / Intervensi Rasional

1. Nyeri akut Setelah dilakukan a. Kaji tingkat nyeri a. Mengetahui tingkat nyeri

Page 6: Lp Otitis Eksterna

berhubungan

dengan agent

biologis

tindakankeperawatan, diharapkan nyeri berkurang dengan kriteria hasil :- Klien melaporkan

bahwa nyeri berkurang

- Klien melaporkan kebutuhan tidur dan istirahat tercukupi

- Klien mampu menggunakan metode non farmakologi untuk mengurangi nyeri.

klienb. Jelaskan sebab dan

akibat nyeri pada klien serta keluarganya

c. Ajarkan tehnik relaksasi dan distraksi.

d. Observasi tanda tanda vital dan keluhan klien

e. Kolaborasi dengan tim medis

f. Anjurkan klien istrahat cukup

termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,kualitas dan faktor presipitasi

b. Dengan sebab dan akibat nyeri diharapkan klien berpartisipasi dalam perawatan untuk mengurangi nyeri

c. Napas dalam merupakan salah satu relaksasi mengurangi ketegangan dan membuat perasaan lebih nyaman

d. Mengetahui keadaan umum dan perkembangan kondisi klien.

e. Analgetik berguna untuk mengurangi nyeri sehingga pasien menjadi lebih nyaman

f. Istirahat dapat merileksasikan sehingga dapat mengurangi nyeri

2. Gangguan

persepsi

sensori :

pendengaran

berhubungan

dengan

perubahan

fungsi organ

Setelah diberikan tindakan keperawatan, diharapkan gangguan sensori persepsi : pendengaran berkurang.

Kriteria hasil :- Tidak terjadi

distorsi pendengaran

- Komunikasi yang dilakukan dapat diterima

a. Orientasi dengan kenyataan.

b. Memberikan dukungan secara emosional.

c. Ajarkan klien perawatan telinga yang sesuai indikasi.

d. Memperbaiki cara komunikasi dengan bicara pelan di dekat klien dan tidak berteriak-teriak.

e. Berikan posisi yang nyaman dan tidak bising

1. Menimbulkan mental klien yang positif

2. Meyakinkan klien bahwa dia tidak sendiri dan ada yang memperhatikan dirinya

3. Agar tidak memperparah penurunan pendengaran yang terjadi pada klien

4. Dengan berteriak-teriak dapat memperparah kondisi telinga klien

5. Agar telinga klien tidak tambah sakit karena kebisingan dapat menjadi faktor pencetus nyeri telinga dan penurunan pendengaran.

3. Hipertermi berhubungan dengan adanya peradangan

Setelah dilakukan tindakan perawatan, diharapkan suhu badan pasien normal Termoregulasi (0800)

a. Kaji suhu badan setiap 2 jam.

b. Anjurkan intake cairan dan nutrisi yang adekuat.

a. Mengetahui suhu badan anak

b. Intake cairan dan nutrisi dapat membantu mempercepat dalam proses

Page 7: Lp Otitis Eksterna

Kriteria hasil :- Suhu kulit

normal- Suhu badan

35,9°C-37,7°C         

c. Beri kompres hangat misalnya pada ketiak

d. Berikan obat antipiretik

pengeluaran panas tubuh.c. Kompres hangat dapat

membuka pori-pori kulit sehingga mempercepat proses evaporasi.

d. Obat antipiretik dapat membantu menurunkan panas.

4. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya terpajan informasi

Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan pengetahuan pasien meningkatDengan kriteria hasil:a. Pasien dapat

menyebutkan kembali apa yang dijelaskan perawat

b. Pasien mengangguk dan nampak mengerti

c. Pasien mengatakan mengerti

a. Kaji tingkat pengetahuan pasien

b. Lakukan BHSPc. Berikan Health

Educationd. Lakukan evaluasi

a. Untuk mengetahui seberapa tahu pasien akan penyakitnya

b. Agar pasien percaya terhadap perawat

c. Untuk menambah pengetahuan dan informasi tentang penyakitnya

d. Untuk mengetahui daya tangkap pasien setelah diberikan HE