ref otitis eksterna
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Ref Otitis Eksterna
1/19
Otitis Eksterna Kronis Maria & Chong Jen
4
BAB I
PENDAHULUAN
Otitis eksterna adalah radang liang telinga akut maupun kronis yang disebabkan oleh
bakteri terlokalisir atau difus dengan gejala telinga terasa sakit. Faktor penyebab timbulnya
otitis eksterna ini dapat berupa kelembaban, penyumbatan liang telinga, trauma lokal dan
alergi. Faktor ini menyebabkan berkurangnya lapisan protektif yang menyebabkan edema
dari epitel skuamosa. Keadaan ini menimbulkan trauma lokal yang mengakibatkan bakteri
masuk melalui kulit, inflasi dan menimbulkan eksudat. Bakteri patogen pada otitis eksterna
akut adalah pseudomonas (41%), streptokokus (22%), stafilokokus aureus (15%) dan
bakteroides (11%).
Otitis eksterna ini merupakan suatu infeksi liang telinga bagian luar yang dapat
menyebar ke pina, periaurikular, atau ke tulang temporal. Biasanya seluruh liang telinga
terlibat, tetapi pada otitis eksterna furunkulosis melibatkan liang telinga sepertiga luar. Otitis
eksterna difusa merupakan tipe infeksi bakteri patogen yang paling umum disebabkan oleh
pseudomonas, stafilokokus dan proteus atau jamur. Penyakit ini merupakan penyakit telinga
bagian luar yang sering dijumpai, disamping penyakit telinga lainnya. Penyakit ini sering
dijumpai pada daerah-daerah yang panas dan lembab dan jarang pada iklim-iklim sejuk dan
kering.
Patogenesis dari otitis eksterna sangat komplek dan banyak peneliti mengemukakan
faktor pencetus dari penyakit ini seperti berenang dan menimbulkan kekambuhan. Selain itu
keadaan panas, lembab dan trauma terhadap epitel dari liang telinga luar juga merupakan
faktor penting untuk terjadinya otitis eksterna.
Umumnya penderita datang ke Rumah Sakit dengan keluhan rasa sakit pada telinga,
terutama bila daun telinga disentuh dan waktu mengunyah. Bila peradangan ini tidak diobati
secara adekuat, maka keluhan-keluhan seperti rasa sakit, gatal dan mungkin sekret yang
berbau akan menetap. Dalam upaya menanggulangi otitis eksterna, sejak dahulu telah
dipergunakan larutan Burrowi, yang dikemukakan pertama kali oleh dr.Karl August Von
Burrow (1809-1874) seorang ahli bedah Jerman dari Koningsburg. Dia menggunakan larutan
Burrowi sebagai obat untuk telinga sejak akhir abad ke-19. Larutan Burrowi (Burrows
Solution), berisi larutan aluminium sulfat dan digunakan secara luas sebagai obat kompres
yang sekaligus bekerja sebagai antiseptik dan adstrigensia dan mempunyai pH 3,2.
-
8/10/2019 Ref Otitis Eksterna
2/19
Otitis Eksterna Kronis Maria & Chong Jen
5
BAB II
ANATOMI TELINGA
Gambar 1. Anatomi Telinga
A. Telinga Luar
Telinga luar terdiri dari daun telinga dan liang telinga sampai membran timpani.
Daun telinga terdiri dari tulang rawan elastin dan kulit. Liang telinga berbentuk huruf S,
dengan rangka tulang rawan pada sepertiga bagian luar, sedangkan dua pertiga bagian
dalam rangkanya terdiri dari tulang. Panjangnya kira-kira 2,5 3cm. Sepertiga bagian
luar kulit telinga terdapat banyak kelenjar serumen dan rambut. Kelenjar keringat
terdapat pada seluruh liang telinga. Pada dua pertiga bagian dalam hanya sedikit
dijumpai kelenjar serumen.
B. Telinga Tengah
-
8/10/2019 Ref Otitis Eksterna
3/19
Otitis Eksterna Kronis Maria & Chong Jen
6
Telinga tengah berbentuk kubus yang terdiri dari membran timpani yang
merupakan membran fibrosa tipis yang berwarna kelabu mutiara. Berbentuk bundar dan
cekung bila dilihat dari arah liang telinga dan terlihat oblik terhadap sumbu liang telinga.
Membran timpani dibagi atas 2 bagian yaitu bagian atas disebut pars flaksida
(membrane sharpnell) dimana lapisan luar merupakan lanjutan epitel kulit liang telinga
sedangkan lapisan dalam dilapisi oleh sel kubus bersilia, dan pars tensa merupakan
bagian yang tegang dan memiliki satu lapis lagi ditengah, yaitu lapisan yang terdiri dari
serat kolagen dan sedikit serat elastin.
Tulang pendengaran terdiri dari maleus, inkus, dan stapes. Tulang pendengaran
ini dalam telinga tengah sering berhubungan. Tuba eustachius menghubungkan rongga
telinga tengah dengan nasofaring.
C. Telinga Dalam
Telinga dalam terdiri dari koklea (rumah siput) yang berupa dua setengah
lingkaran dan vestibuler yang terdiri dari 3 buah kanalis semisirkularis. Ujung atau
puncak koklea disebut helikotrema, menghubungkan perilimfa skala timpani dengan
skala vestibuli.
Kanalis semisirkularis saling berhubungan secara tidak lengkap dan membentuk
lingkaran yang tidak lengkap. Pada irisan melintang dari koklea tampak skala
vestibuli sebelah atas, skala timpani sebelah bawah dan skala media (duktus
koklearis) diantaranya. Skala vestibuli dan skala timpani berisi perilimfa sedangka
skala media berisi endolimfa. Dimana cairan perilimfa tinggi akan natrium dan rendah
kalium, sedangkan endolimfa tinggi akan kalium dan rendah natrium. Hal ini penting
untuk pendengaran.
Dasar skala vestibuli disebut sebagai membran vestibuli (Reissners Membrane)
sedangkan skala media adalah membran basalis. Pada membran ini terletak organ
corti yang mengandung organel-organel penting untuk mekanisme saraf perifer
pendengaran. Organ corti terdiri dari satu baris sel rambut dalam (3000) dan tiga baris
sel rambut luar (12000). Ujung saraf aferen dan eferen menempel pada ujung bawah
sel rambut. Pada permukaan sel-sel rambut terdapat stereosilia yang melekat pada
suatu selubung diatasnya yang cenderung datar, bersifat gelatinosa dan aselular
sehingga dikenal sebagai membran tektoria.
-
8/10/2019 Ref Otitis Eksterna
4/19
Otitis Eksterna Kronis Maria & Chong Jen
7
Membran tektoria disekresi dan disokong limbus yang terletak di medial. Pada
skala media terdapat bagian yang berbentuk lidah yang disebut membran tektoria, dan
pada membran basal melekat sel rambut yang terdiri dari sel rambut dalam, sel rambut
luar dan kanalis Corti yang membentuk organ Corti.
-
8/10/2019 Ref Otitis Eksterna
5/19
Otitis Eksterna Kronis Maria & Chong Jen
8
BAB III
OTITIS EKSTERNA
3.1 DEFINISIOtitis eksterna adalah suatu inflamasi, iritasi, atau infeksi kulit dari liang/saluran
telinga luar (meatus akustikus eksterna) yang disebabkan oleh kuman maupun jamur
(otomikosis) dengan tanda-tanda khas yaitu rasa tidak enak di liang telinga, deskuamasi,
sekret di liang telinga dan kecenderungan untuk kambuhan. Infeksi ini bisa menyerang
seluruh saluran (otitis eksterna generalisata) atau hanya pada daerah tertentu sebagai bisul
(furunkel) atau jerawat.
3.2 EPIDEMIOLOGI
Setiap tahun, otitis eksterna terjadi pada 4 dari setiap 1000 orang di Amerika Serikat.
Kejadian lebih tinggi selama musim panas, mungkin karena partisipasi dalam kegiatan air
lebih tinggi. Otitis eksterna akut, kronis, dan eczematous merupakan otitits yang umum di
Amerika Serikat, namun otitis necrotizing jarang terjadi. Secara umum di dunia frekuensi
otitis eksterna tidak diketahui, namun insidennya meningkat di Negara tropis seperti
Indonesia.
Tidak ada ras ataupun jenis kelamin yang berpengaruh terhadap angka kejadian otitis
eksterna. Umumnya, tidak ada hubungan antara perkembangan otitis eksterna dan usia.
Sebuah studi epidemiologi tunggal di Inggris menemukan prevalensi selama 12-bulan yang
sama untuk individu yang berusia 5-64 tahun dan prevalensinya meningkat pada usia lebih
dari 65 tahun.
3.3 ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO
Otitis eksterna terutama disebabkan oleh infeksi bakteri, yaitu staphylococcus aureus,
staphylococcus albus, dan escherichia coli. Penyakit ini dapat juga disebabkan oleh jamur
(10% otitis eksterna disebabkan oleh jamur terutama jamur pityrosporum dan aspergilosis),
alergi, dan virus (misalnya: virus varisela zoster). Otitis eksterna dapat juga disebabkan oleh
penyebaran luas dari proses dermatologis yang bersifat non infeksi.
-
8/10/2019 Ref Otitis Eksterna
6/19
Otitis Eksterna Kronis Maria & Chong Jen
9
Gambar 2. Infeksi Jamur Gambar 3. Infeksi HZV
Swimmers ear (otitis eksterna) sering dijumpai. Terdiri dari inflamasi, iritasi atau
infeksi pada telinga bagian luar. Dijumpai riwayat pemaparan terhadap air, trauma mekanik
dan goresan atau benda asing dalam liang telinga. Berenang dalam air yang tercemar
merupakan salah satu cara terjadinya otitis eksterna (swimmers ear).
Kebanyakan disebabkan alergi pemakaian topikal obat tetes telinga. Alergen
yang paling sering adalah antibiotik, contohnya: neomycin, framycetyn, gentamicin,
polimixin, dan antihistamin. Sensitifitas poten lainnya adalah metal dan khususnya nikel yang
sering muncul pada kertas dan klip rambut yang mungkin digunakan untuk mengorek telinga.
Faktor predisposisi otitis eksterna, yaitu :
a.
Udara hangat dan lembab memudahkan kuman dan jamur untuk tumbuh.
b. Derajat keasaman (pH) liang telinga, dimana PH basa mempermudah terjadinya
otitis eksterna. PH asam memproteksi terhadap kuman infeksi.
c.
Trauma mekanik seperti trauma lokal dan ringan pada epitel liang telinga luar
(meatus akustikus eksterna), misalnya setelah mengorek telinga menggunakan lidi
kapas atau benda lainnya.
d.
Berenang dan terpapar air. Perubahan warna kulit liang telinga dapat terjadi setelah
terkena air. Hal ini disebabkan adanya bentuk lekukan pada liang telinga sehingga
menjadi media yang bagus buat pertumbuhan bakteri. Otitis eksterna sering disebut
sebagaiswimmer's ear.
e. Benda asing yang menyebabkan sumbatan liang telinga, misalnya manik-manik,
biji-bijian, serangga, dan tertinggal kapas.
f.
Bahan iritan (misalnya hair spray dan cat rambut).
g. Alergi misalnya alergi obat (antibiotik topikal dan antihistamin) dan metal (nikel).
-
8/10/2019 Ref Otitis Eksterna
7/19
Otitis Eksterna Kronis Maria & Chong Jen
10
h. Penyakit psoriasis
i. Penyakit eksim atau dermatitis pada kulit kepala.
j.
Penyakit diabetes. Otitis eksterna sirkumskripta sering timbul pada pasien diabetes.
k.
Penyumbat telinga dan alat bantu dengar. Terutama jika alat tersebut tidakdibersihkan dengan baik.
Otitis eksterna kronik dapat disebabkan :
Pengobatan infeksi bakteri dan jamur yang tidak adekuat.
Trauma berulang.
Benda asing.
Alat bantu dengar (hearing aid), penggunaan cetakan (mould) pada hearing aid.
3.4 PATOFISIOLOGI
Secara alami, sel-sel kulit yang mati, termasuk serumen, akan dibersihkan dan
dikeluarkan dari gendang telinga melalui liang telinga. Cotton bud (pembersih kapas telinga)
dapat mengganggu mekanisme pembersihan tersebut sehingga sel-sel kulit mati dan serumen
akan menumpuk di sekitar gendang telinga. Masalah ini juga diperberat oleh adanya susunan
anatomis berupa lekukan pada liang telinga.
Keadaan diatas dapat menimbulkan timbunan air yang masuk ke dalam liang telinga
ketika mandi atau berenang. Kulit yang basah, lembab, hangat, dan gelap pada liang telinga
merupakan tempat yang baik bagi pertumbuhan bakteri dan jamur.
Adanya faktor predisposisi otitis eksterna dapat menyebabkan berkurangnya lapisan
protektif yang menimbulkan edema epitel skuamosa. Keadaan ini menimbulkan trauma lokal
yang memudahkan bakteri masuk melalui kulit, terjadi inflamasi dan cairan eksudat. Rasa
gatal memicu terjadinya iritasi, berikutnya infeksi lalu terjadi pembengkakan dan akhirnya
menimbulkan rasa nyeri.
Proses infeksi menyebabkan peningkatan suhu lalu menimbulkan perubahan rasa
nyaman dalam telinga. Selain itu, proses infeksi akan mengeluarkan cairan / nanah yang bisa
menumpuk dalam liang telinga (meatus akustikus eksterna) sehingga hantaran suara akan
terhalang dan terjadilah penurunan pendengaran.
Bakteri patogen yang sering menyebabkan otitis eksterna yaitu pseudomonas (41%),
streptokokus (22%), stafilokokus aureus (15%) dan bakteroides (11%). Infeksi pada liang
-
8/10/2019 Ref Otitis Eksterna
8/19
Otitis Eksterna Kronis Maria & Chong Jen
11
telinga luar dapat menyebar ke pinna, periaurikuler dan tulang temporal.
Otalgia pada otitis eksterna disebabkan :
Kulit liang telinga luar beralaskan periostium & perikondrium bukan bantalanjaringan lemak sehingga memudahkan cedera atau trauma. Selain itu, edema dermis
akan menekan serabut saraf yang mengakibatkan rasa sakit yang hebat.
Kulit dan tulang rawan pada 1/3 luar liang telinga luar bersambung dengan kulit dan
tulang rawan daun telinga sehingga gerakan sedikit saja pada daun telinga akan
dihantarkan ke kulit dan tulang rawan liang telinga luar sehingga mengakibatkan rasa
sakit yang hebat pada penderita otitis eksterna.
3.5 KLASIFIKASI
Otitis eksterna diklasifikasikan atas :
1. Otitis eksterna akut :
Otitis eksterna sirkumskripta (furunkel/bisul).
Otitis eksterna difus
2.
Otitis eksterna kronik
Otitis eksterna sirkumskripta (furunkel/bisul) adalah otitis eksterna lokal yang
bermula dari infeksi folikel rambut dan menimbulkan furunkel (bisul) pada sepertiga
luar dari liang telinga luar (meatus akustikus eksterna). Otitis eksterna difus adalah
otitis eksterna yang dapat disebabkan bakteri (pseudomonas, stafilokokus, proteus)
atau jamur pada dua per tiga dalam dari liang telinga luar (meatus akustikus eksterna).
Otitis eksterna kronik adalah otitis eksterna yang berlangsung lama dan ditandai
oleh terbentuknya jaringan parut (sikatriks). Adanya sikatriks menyebabkan liang
telinga menyempit.
-
8/10/2019 Ref Otitis Eksterna
9/19
Otitis Eksterna Kronis Maria & Chong Jen
12
Gambar 4. Otitis Eksterna Akut Gambar 5. Otitis Eksterna Kronis
Otitis eksterna sirkumskripta
Otitis eksterna sirkumskripta adalah infeksi oleh kuman pada kulit disepertiga luar liang
telinga yang mengandung adneksa kulit, seperti folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar
serumen sehingga membentuk furunkel. Sering timbul pada seseorang yang menderita
diabetes. Kuman penyebabnya biasanya Staphylococcus aureus atau Staphylococcus albus.
Gejalanya ialah rasa nyeri yang hebat, tidak sesuai dengan besar bisul. Hal ini
disebabkan karena kulit liang telinga tidak mengandung jaringan longgar dibawahnya,
sehingga rasa nyeri timbul pada penekanan perikondrium. Rasa nyeri dapat juga timbul
spontan pada waktu membuka mulut (sendi temporomandibula). Selain itu terdapat juga
gangguan pendengaran bila furunkel besar dan menyumbat liang telinga. Rasa sakit bila daun
telinga ketarik atau ditekan. Terdapat tanda infiltrat atau abses pada sepertiga luar liang
telinga.
Beberapa furunkel mungkin bersatu membentuk karbunkel jika infeksi berlanjut tidak
diterapi, akan timbul selulitis dan mungkin limfadenitis regional. Furunkulosis sering
bersama-sama dengan Otitis Eksterna Difusa (OED). Pada kasus berat, edema dapat
menyebar ke sulkus post aurikular menyebabkan daun telinga terdorong ke depan. Kesulitan
mendiagnosa timbul apabila liang telinga bengkak keseluruhan yang menghalangi
pemeriksaan membrana timpani. Keadaan ini harus dibedakan dari mastoiditis akuta,
pembengkakan dan tenderness dapat menyebar ke daerah post aurikula.
Terapinya tergantung pada keadaan furunkel. Bila sudah menjadi abses, diaspirasi
secara steril untuk mengeluarkan nanahnya. Lokal diberikan antibiotic dalam bentuk salep,
seperti polymyxin B atau bacitracin, atau antiseptik (asam asetat 2-5% dalam alkohol. Kalau
dinding furunkelnya tebal, dilakukan insisi, kemudian dipasang salir (drain) untuk
-
8/10/2019 Ref Otitis Eksterna
10/19
Otitis Eksterna Kronis Maria & Chong Jen
13
mengalirkan nanahnya. Biasanya tidak diperlukan pemberian antibiotik secara sistemik,
hanya diberikan obat simtomatik seperti analgetik dan obat penenang.
Otitis Eksterna DifusOtitis eksterna difusa biasanya mengenai kulit liang telinga dua pertiga bagian dalam.
OED dikenal juga sebagai telinga cuaca panas (hot weather ear), telinga perenang (swimmer
ear), karena merupakan suatu problema umum dibagian otologi yang didapat pada 520 %
penderita yang berobat ke dokter di daerah-daerah tropis dan subtropis pada musim panas.
Otitis eksterna difusa merupakan komplek gejala peradangan yang terjadi sewaktu cuaca
panas dan lembab dan dapat dijumpai dalam bentuk ringan, sedang, berat dan menahun.
Diduga bahwa suhu yang tinggi, kelembaban yang tinggi dan kontaminasi kulit
(kolonisasi) dengan basil gram negatif merupakan tiga faktor terpenting yang menunjang
didalam hal patogenesis otitis eksterna difusa. Tidak adanya serumen didalam liang telinga
luar bisa merupakan suatu keadaan predisposisi untuk terjadinya infeksi telinga. Serumen dari
telinga penyebab terjadinya lapisan asam yang bersifat anti bakteri yang dianggap berguna
untuk mempertahankan telinga yang sehat.
Gejalanya sama dengan gejala otitis eksterna sirkumskripta. Kadang-kadang kita
temukan sekret yang berbau namun tidak bercampur lendir (musin). Lendir merupakan sekret
yang berasal dari kavum timpani dan kita temukan pada kasus otitis media. Rasa sakit
didalam telinga bisa bervariasi dari yang hanya berupa rasa tidak enak sedikit, perasaan
penuh didalam telinga, perasaan seperti terbakar hingga rasa sakit yang hebat, serta
berdenyut, Kehebatan rasa sakit bisa agaknya tidak sebanding dengan derajat peradangan
yang ada. Kulit dan tulang rawan sepertiga luar liang telinga bersambung dengan kulit dan
tulang rawan daun telinga sehingga gerakan yang sedikit saja dari daun telinga akan
dihantarkan kekulit dan tulang rawan dari liang telinga luar dan mengkibatkan rasa sakit yang
hebat dirasakan oleh penderita otitis eksterna.
Rasa penuh pada telinga merupakan keluhan yang umum pada tahap awal dari otitis
eksterna difusa dan sering mendahului terjadinya rasa sakit dan nyeri tekan daun telinga.
Gatal merupakan gejala klinik yang sangat sering dan merupakan pendahulu rasa sakit yang
berkaitan dengan otitis eksterna akut. Pada kebanyakan penderita rasa gatal disertai rasa
penuh dan rasa tidak enak merupakan tanda permulaan peradangan suatu etitis eksterna
akuta. Pada otitis eksterna kronik merupakan keluhan utama.
-
8/10/2019 Ref Otitis Eksterna
11/19
Otitis Eksterna Kronis Maria & Chong Jen
14
Kurang pendengaran mungkin terjadi pada akut dan kronik dari otitis eksterna akut.
Edema kulit liang telinga, sekret yang serousa atau purulen, penebalan kulit yang progresif
pada otitis eksterna yang lama, sering menyumbat lumen kanalis dan menyebabkan
timbulnya tuli konduktif. Keratin yang deskuamasi, rambut, serumen, debris, dan obat-obatanyang digunakan kedalam telinga bisa menutup lumen yang mengakibatkan peredaman
hantaran suara.
Diagnosis otitis eksterna difusa ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang. Dari anamnesis didapatkan keluhan telinga terasa nyeri, terasa
penuh, pendengaran berkurang, dan gatal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kulit liang
telinga hiperemis, dan edema dengan batas yang tidak jelas, adanya sekret yang berbau dan
tidak mengandung musin.
Pada pemeriksaaan histopatologi otitis eksterna difusa akut tampak adanya gambaran
hiperkeratosis epidermis, parakeratosis, akanthosis, erosi, spingiosis, hiperplasia stratum
korneum dan stratum germinativum, edema, hiperemis, infiltrasi leukosit, nekrosis, nekrosis
fokal diikuti penyembuhan fibroblastik pada dermis dan aparatus kelenjar berkurang, aktifitas
sekretoris kelenjar berkurang.
Terapi otitis eksterna difusa berupa pembersihan secara cermat semua debris dan nanah
di dalam liang telinga, yang mudah dilakukan dengan menggunakan ujung penghisap yang
kecil. Kemudian liang telinga dimasukkan tampon yang mengandung antibiotik. Kadang-
kadang diperlukan antibiotik sistemik.
Pasien disuruh berbaring pada satu sisi tubuhnya, kemudian diteteskan antibiotika dan
dipasang sumbat kapas dalam telinga. Harus diberikan 4 atau 5 tetes ke dalam telinga setiap 4
jam untuk 48 jam pertama, setelah itu liang diperiksa kembali. Biasanya terjadi perbaikan
dramatis. Kemudian tetesan antibiotika harus diberikan 3 kali sehari selama 1 minggu.
Kadang-kadang terdapat pembengkakkan sehingga tetesan tersebut tidak dapat masuk ke
liang telinga. Pada keadaan ini, masukkan dengan hati-hati gumpalan kapas tipis 5-7,5cm dan
ditekan hati-hati ke dalam liang telinga deengan forsep bayonet atau forsep buaya. Ujung
dalam gumpalan ini harus sedikit mungkin ke membran timapani dan ujung luarnya harus
menonjol ke luar dari liang telinga. Dengan pasien pada salah satu sisinya, gumpalan tersebut
harus dibasahi dengan larutan antibiotika setiap 3-4 jam. Setelah kapas tersebut dibasahi,
pasang sumbatan kapas ke dalam telinga. Dua puluh empat jam setelah itu kapas harus
diangkat dan telinga dibersihkan, serta kemudian dimasukkan gumpalan kapas yang lebih
-
8/10/2019 Ref Otitis Eksterna
12/19
Otitis Eksterna Kronis Maria & Chong Jen
15
besar. Biasanya dalam waktu 48 jam, edema akan mengurai sedemikian rupa sehingga tetesan
antibiotika dapat langsung masuk ke dalam telinga.
Suatu antibiotika yang mengandung neomisin bersama polimiksin B sulfat (cortisporin)
atau kolistin (colymiysin) akan efektif untuk sekitar 99 % pasien. Bila infeksi disebabkanoleh jamur, salep Nystatin (mycostatin) dapat dioleskan semuanya ke kulit liang telinga dan
dapat digunakan tetesan m-kresil asetat (creysylate) atau mertiolat dalam air (1:1000). Harus
dihindarkan masuknya air selama 2 minggu setelah infeksi teratasi untuk mencegah
rekurensi.
Biasanya terapi yang tepat menyebabkan penurunan dramatis bagi nyeri dalam 34-48
jam. Untuk nyeri hebat yang biasanya menyertai otitis ekterna difusa dapat diberikan kodein
atau aspirin. Kadang-kada ada individu yang sangat rentan terhadap otitis eksterna, pasien-
pasien ini harus diinstruksikan untuk menghindari masuknya air, busa sabun dan smprotan
rambut ke dalam telinga. Mereka dapat membersihkan telinganya dengan alkohol.
Terapi topikal biasanya cukup efektif, tetapi bila dijumpai adenopathy dan gejala
toksisitas, antibiotika sistemik dibutuhkan. Penggunaan kortikosteroid diharapkan dapat
mengurangi proses inflamasi.
Otomikosis
Infeksi jamur di liang telinga dipermudah oleh kelembaban yang tinggi di daerah
tersebut. Yang tersering ialah pityrosporum, aspergilus. Kadang kadang ditemukan juga
candida albican atau jamur lain. Pityrosporum menyebabkan terbentuknya sisik yang
menyerupai ketombe dan merupakan predisposisi otitis eksterna bakterialis.
Gejala biasanya berupa rasa gatal dan rasa penuh di liang telinga, tetapi sering pula
tanpa keluhan. Pengobatan dengan membersihkan liang telinga. Larutan asam asetat 2 %
dalam alkohol, larutan iodium povidone 5 % atau tetes telinga yang mengandung campuran
antibiotik dan steroid yang diteteskan ke liang telinga biasanya dapat menyembukan. Kadang
diperlukan obat anti jamur (salep) yang diberikan secara topikal yang mengandung nistatin,
klotrimazol.
Otitis eksterna kronik / maligna
Otitis eksterna maligna adalah infeksi difus di liang telinga luar dan struktur lain
disekitarnya. Biasanya terjadi pada orang tua dengan Diabetes Melitus. Pada penderita
diabetes pH serumennya lebih tinggi dibandingkan dengan pH serumen non diabetes. Kondisi
ini menyebabkan penderita diabetes mudah mengalami otitis eksterna maligna. Akibat
-
8/10/2019 Ref Otitis Eksterna
13/19
Otitis Eksterna Kronis Maria & Chong Jen
16
adanya immunocompromize dan mikroangiopati, otitis eksterna berlanjut menjadi otitis
eksterna maligna.
3.6 OTITIS EKSTERNA KRONIK / MALIGNA
Definisi
Otitis eksterna kronik adalah otitis eksterna yang berlangsung lama dan ditandai oleh
terbentuknya jaringan parut (sikatriks). Adanya sikatriks menyebabkan liang telinga
menyempit.5Otitis eksterna malignan adalah infeksi difus di liang telinga luar dan struktur
lain disekitarnya. Biasanya terjadi pada orang tua dengan penyakit diabetes mellitus. Pada
penderita diabetes mellitus PH serumennya lebih tinggi dibandingkan PH serumen non
diabetes. Kondisi ini menyebabkan penderita diabetes lebih mudah mengalami otitis eksterna.
Akibat adanya faktor immunocompromize dan mikroangiopati, otitis eksterna berlanjut
menjadi otitis eksterna malignan.
Pada otitis eksterna malignan peradangan meluas secara progresif kelapisan subkutis,
tulang rawan dan tulang disekitarnya. Sehingga dapat timbul kondroitis, osteitis, dan
osteomielitis yang menghancurkan tulang temporal.
Gejala Klinis dan Pemeriksaan FisikGejalanya dapat dimulai dengan rasa gatal pada liang telinga yang dengan cepat diikuti
oleh nyeri yang hebat dan sekret yang banyak dan pembengkakan liang telinga. Rasa nyeri
tersebut semakin meningkat menghebat, liang telinga tertutup oleh tumbuhnya jaringan
granulasi yang tumbuh secara cepat. Saraf fasial dapat terkena, sehingga menimbulkan
paresis dan paralisis fasial.1 Penebalan endotel yang mengiringi diabetes melitus berat
bersama-sama dengan kadar gula darah yan tinggi yang diakibatkan oleh infeksi yang sedang
aktif menimbulkan kesulitan pengobatan yang adekuat.
-
8/10/2019 Ref Otitis Eksterna
14/19
Otitis Eksterna Kronis Maria & Chong Jen
17
Gambar 6. Otitis Eksterna Maligna
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan:
Adanya inflamasi yang terlihat pada liang telinga luar dan jaringan lunak periaurikuler
Nyeri yang hebat, yang ditandai adanya kekakuan pada jaringan lunak pada ramus
mandibula dan mastoid
Jaringan granulasi terdapat pada dasar hubungan tulang dan tulang rawan. Jaringan ini
patognomonik pada otitis eksterna maligna. Pemeriksaan otoskopi juga dapat melihat
keterlibatan tulang.
Nervus kranialis (V-XII) harus diperiksa
Status mental harus diperiksa. Gangguan status mental dapat menunjukkan komplikasi
intrakranial
Membran timpani biasanya intak
Demam tidak umum terjadi.
Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium
a. Jumlah leukosit
-
Jumlah leukosit biasanya normal atau sedikit meninggi
- Adanya pergeseran ke kiri
b. Laju endap darah
-
Laju endap darah meningkat bervariasi dengan rata-rata 87 mm/jam
- Laju endap darah dapat digunakan untuk mendukung diagnosis klinik dari otitis
eksternal akut atau keganasan pada telinga yang tidak menyebabkan peningkatan
tes ini.
c.
Kimia darah
-
8/10/2019 Ref Otitis Eksterna
15/19
Otitis Eksterna Kronis Maria & Chong Jen
18
- Pasien yang diketahui dengan diabetik perlu pemeriksaan kimia darah untuk
menentukan intoleransi glukosa basal.
-
Pasien tanpa riwayat diabetes perlu diperiksa toleransi glukosanya
d.
Kultur dan tes sensivitas dari liang telinga- Kultur dari drainase telinga perlu dilakukan sebelum pemberian antibiotik
- Organisme penyebab utama otitis eksterna maligna adalah P. Aeruginosa (95 %).
Organisme ini anaerobik, gram negatif. Spesies pseudomonas mempunyai lapisan
mukoid untuk fagositosis. Eksotoksin (yaitu eksotoksin A, kolagenase, elastase)
dapat menyebabkan nekrosis jaringan, dan beberapa strain menghasilkan
neurotoksin yang menyebabkan neuropati cranial.
2)
Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan ini penting untuk menentukan adanya osteomielitis, perluasan penyakit, dan
respon terapi, antara lain : CT scan dan MRI keduanya berguna untuk memeriksa
perluasan inflamasi terhadap anatomi jaringan lunak, pembentukan abses, komplikasi
intracranial.
Staging
Stage I : Otitis eksterna nekrotikan (otalgi yang menetap, terbatas pada liang telingaluar, tidak ada kelumpuhan n. fasialis)
Stage II : Osteomielitis pada basis tengkorak yang terbatas (kelumpuhan nevus
fasialis pada foramen jugualar bagian lateral)
Stage III : Osteomielitis pada basis tengkorak yang ekstensif (Ekstensi sampai
foramen jugular dan lebih medial bawah dari kepala).
Diagnosa Banding
Otitis eksterna malignan didiagnosis banding dengan herpes zoster otikus, mastoiditis,
otitis media kronik dan tumor ganas tulang temporal.
Penalatalksanaan
Pengobatan otitis eksterna maligna termasuk memperbaiki imunosupresi, pengobatan
lokal pada liang telinga, terapi sistemik antibiotik jangka panjang, pada pasien tertentu
dilakukan pembedahan.
-
8/10/2019 Ref Otitis Eksterna
16/19
Otitis Eksterna Kronis Maria & Chong Jen
19
Pengobatan tidak boleh ditunda-tunda sesuai dengan hasil kultur dan resistensi.
Mengingat kuman tersering penyebabnya adalah Pseudomonas aerigenosa, diberikan
antibiotik dosis tinggi yang sesuai dengan Pseudomonas aerigenosa. Sementara menunggu
hasil kultur dan resistensi, diberikan golongan fluorokuinolon (ciprofloxasin) dosis tinggiperoral. Pada keadaan yang lebih berat dapat diberikan antibiotic parenteral kombinasi
dengan antibiotic golongan aminoglikosida yang diberikan selama 6-8 minggu. Antibiotik
yang sering digunakan adalah ciprofloxasin, ticarcilin-clavulanat, piperacilin (dikombinasi
dengan aminoglikosida), ceftriaxone, ceftazidin, cefepime(maxipime), tobramicin(kombinasi
dengan aminoglikosida) gentamicin(kombinasi dengan golongan penicillin), sebab penyakit
akan segera menyerang bagian-bagian penting di sekitarnya. Karena gentamisin dan
tobramisin bersifat nefrotoksik dan ototoksik, maka kadar kreatinin dan urin harus diawasi
ketat dan pendengaran diperiksa secara periodik.
Disamping obat-obatan, seringkali diperlukan juga tindakan membersihkan luka
(debridement) secara radikal. Tindakan membersihkan luka yang kurang bersih akan dapat
menyebabkan semakin cepatnya perjalanan penyakit. Telinga harus dibersihkan dengan teliti
setiap hari dan diolesi salep gentamisin. Diantara waktu membersihkan, harus diberikan obat
tetes gentamisin setiap 4-6 jam. Setelah terapi diberikan dan infeksi terkontrol, maka
pengangkatan jaringan granulasi manapun yang menetap di liang telinga dan biasanya
dilakukan dengan obat anastesi lokal, akan mempercepat penyembuhan. Kecuali kadang-
kadang diperlukan debrideman meatus akustikus eksternus. Biasanya tidak diperlukan
pembedahan. Tetapi bila keadaan pasien konstan atau memburuk walaupun telah diberikan
terapi medis, mungkin diperlukan mastoidektomi radikal.
Meskipun mastoidektomi yang diperluas merupakan bentuk terapi yang banyak dipilih,
namun dengan temuan antibiotik spesifik pseudomonas, maka kini intervensi dengan
antibiotik sistemik merupakan bentuk utama terapi. Ada dugaan bahwa pembedahan invasif
tanpa perlindungan antibiotik akan mendukung penyebaran infeksi pada pasien-pasien yang
telah mengalami kemunduran ini. Oleh sebab itu pembedahan sebaiknya dibatasi pada
pengangkatan sekuestra, drainase abses, debridemant lokal jaringan granulasi.
Komplikasi
Komplikasi OEM yang dapat terjadi meliputi lower cranial neuropathies, paresis atau
paralisis nervus fasial, meningitis, abses otak dan kematian. Pada otitis eksterna maligna
peradangan meluas secara progresif ke lapisan subkutis, tulang rawan, dan ke tulang
-
8/10/2019 Ref Otitis Eksterna
17/19
-
8/10/2019 Ref Otitis Eksterna
18/19
Otitis Eksterna Kronis Maria & Chong Jen
21
BAB IV
KESIMPULAN
Otitis eksterna adalah radang liang telinga akut maupun kronis yang disebabkandisebabkan oleh infeksi bakteri, jamur dan virus. Faktor yang mempermudah radang telianga
luar ialah pH di liang telinga yang biasanya normal atau asam. Bila pH menjadi basa, proteksi
terhadap infeksi menurun. Pada keadaan udara yang hangat dan lembab, kuman dan jamur
mudah tumbuh. OE ini dibagi menjadi otitis eksterna akut (otitis eksterna sirkumskripta &
otitis eksterna dufus) dan otitis eksterna kronis (otitis eksterna malignan).
Patogenesis dari otitis eksterna sangat komplek. Factor predisposisi OE adalah keadaan
udara yang hangat dan lembab akan memudahkan pertumbuhan bakteri dan jamur,
pemaparan terhadap air dan penggunaan lidi kapas juga dapat menyebabkan terjadi otitis
eksterna baik yang akut maupun kronik.
Gejala otitis eksterna adalah otalgia, gatal-gatal (pruritus), rasa penuh (fullness) di liang
telinga, pendengaran berkurang atau hilang, deskuamasi, tinnitus, discharge dan otore,
demam, nyeri tekan pada tragus dan nyeri saat membuka mulut, infiltrat dan abses (bisul),
serta hiperemis dan udem (bengkak) pada liang telinga.
Penatalaksanaan otitis eksterna bertujuan : membuang serumen, kotoran, dan sel-sel
kulit mati dari liang telinga, mengeluarkan mikroorganisme, mengurangi rasa sakit,
peradangan dan edema, menghilangkan rasa tidak enak, memulihkan pendengaran,
menghilangkan gatal dan penggarukan yang berulang, terapi antifungal untuk menghindari
infeksi jamur, dan erapi antialergi dan antiparasit.
Otitis eksterna kronik adalah otitis eksterna yang berlangsung lama dan ditandai oleh
terbentuknya jaringan parut (sikatriks). Gejalanya dapat dimulai dengan rasa gatal pada liang
telinga yang dengan cepat diikuti oleh nyeri yang hebat dan sekret yang banyak dan
pembengkakan liang telinga. Adanya inflamasi dan jaringan granulasi ditemukan pada
pemeriksaan fisik. Pengobatan otitis eksterna maligna termasuk memperbaiki imunosupresi,
pengobatan lokal pada liang telinga, terapi sistemik antibiotik jangka panjang, pada pasien
tertentu dilakukan pembedahan.
-
8/10/2019 Ref Otitis Eksterna
19/19
Otitis Eksterna Kronis Maria & Chong Jen
22
DAFTAR PUSTAKA
1.
Sosialisman, Alfian F.Hafil, & Helmi. Kelainan Telinga Luar dalam Buku Ajar IlmuKesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher. Ed. ke-6. dr. H. Efiaty Arsyad
Soepardi, Sp.THT, dkk (editor). Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
2007. Hal : 58-59.
2. Oghalai, J.S. 2003. Otitis Eksterna. Di unduh dari: http://www.bcm.
tme.edu/oto/grand/101295.htm. Di Akses pada tanggal : 29 September 2011.
3.
Abdullah, F. 2003. Uji Banding Klinis Pemakaian Larutan Burruwi Saring dengan Salep
Ichthyol (Ichthammol) pada Otitis Eksterna Akut. Di unduh dari:
http://www.usudigitallibrary.com. Di Akses pada tanggal : 30 September 2011.
4. Kotton, C. 2004. Otitis Eksterna. Di unduh dari: http://www.sav-ondrugs.
com/shop/templates/encyclopedia/ENCY/article/000622.asp. Di Akses pada tanggal : 28
September 2011.
5. Nussenbaum Brian, MD, FACS. External Ear, Malignant External Otitis. Available from
http://emedicine.medscape.com/article/845525-overview. Di Akses pada tanggal : 28
September 2011.
6. Suardana, W. dkk. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Penyakit Telinga, Hidung dan
Tenggorok RSUP Denpasar. Lab/UPF Telinga Hidung dan Tenggorok FK Unud.
Denpasar. 1992
7. Adam GL, Boies LR, Higler PA; Wijaya C: alih bahasa; Effendi H, Santoso K: editor.
Penyakit telinga luar dalam Buku Ajar Ilmu Panyakit THT. Edisi 6. Jakarta: EGC.
1997.78-84.
8. Susana. 2009. Nyeri Telinga. Di unduh dari: http://www.ssmedika.com/
index.php?option=com_content&view=article&id=53:nyeritelinga&catid=38:telinga&Ite
mid=61.Di Akses pada tanggal : 28 September 2011.
http://www.usudigitallibrary.com/http://emedicine.medscape.com/article/845525-overviewhttp://www.ssmedika.com/%20index.php?option=com_content&view=article&id=53:nyeritelinga&catid=38:telinga&Itemid=61http://www.ssmedika.com/%20index.php?option=com_content&view=article&id=53:nyeritelinga&catid=38:telinga&Itemid=61http://www.ssmedika.com/%20index.php?option=com_content&view=article&id=53:nyeritelinga&catid=38:telinga&Itemid=61http://www.ssmedika.com/%20index.php?option=com_content&view=article&id=53:nyeritelinga&catid=38:telinga&Itemid=61http://www.ssmedika.com/%20index.php?option=com_content&view=article&id=53:nyeritelinga&catid=38:telinga&Itemid=61http://www.ssmedika.com/%20index.php?option=com_content&view=article&id=53:nyeritelinga&catid=38:telinga&Itemid=61http://emedicine.medscape.com/article/845525-overviewhttp://www.usudigitallibrary.com/