lp fraktur mandibula 2003

16
LAPORAN PENDAHULUAN & RESUME FRAKTUR MANDIBULA Oleh : NI LUH AYU WIDYANA, S. Kep. NIM.14014104135

Upload: ni-luh-ayu

Post on 12-Dec-2015

436 views

Category:

Documents


68 download

DESCRIPTION

mj,

TRANSCRIPT

Page 1: Lp Fraktur Mandibula 2003

LAPORAN PENDAHULUAN & RESUME

FRAKTUR MANDIBULA

Oleh :

NI LUH AYU WIDYANA, S. Kep.NIM.14014104135

UNIVERSITAS SAM RATULANGI FAKULTAS KEDOKTERANPROGRAM PROFESI NERS

MANADO 2015

Page 2: Lp Fraktur Mandibula 2003

A. PENGERTIAN

Fraktur adalah patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik.

Kekuatan otot dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan tulang, dan jaringan lunak di

sekitar tulang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi itu lengkap atau tidak

lengkap (Price dan Wilson, 2006).

Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan

luasnya (Brunner & Suddarth, 2001).

Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan, baik yang bersifat

total maupun sebagian. (Muttaqin, Arif. 2008)

Mandibula adalah tulang rahang bawah, tulang yang tidak teratur dan

merupakan satu-satunya tulang kepala yang dapat bergerak (Watson,2002).

Fraktur mandibula adalah rusaknya kontinuitas tulang mandibula yang dapat

disebabkan oleh trauma baik secara langsung atau tidak langsung.

B. ETIOLOGI

Klasifikasi Fraktur (Chairuddin, 2003)

Klasifikasi Etiologis:

1. Trauma langsung: benturan pada tulang mengakibatkan fraktur ditempat

tersebut.

2. Trauma tidak langsung: tulang dapat mengalami fraktur pada tempat yang jauh

dari area benturan.

3. Fraktur patologis: fraktur yang disebabkan trauma yamg minimal atau tanpa

trauma. Contohfraktur patologis: Osteoporosis, penyakit metabolik, infeksi

tulang dan tumor tulang.

Klasifikasi Klinis

1. Fraktur tertutup, merupakan fraktur tidak menyebabkan robek pada kulit

2. Fraktur terbuka, merupakan dengan luka pada kulit atau robek dan ujung tulang

menonjolsampai menembus kulit

3. Fraktur komplit adalah patah pada seluruh garis tengah tulang dan biasanya

mengalami pergeseran

Page 3: Lp Fraktur Mandibula 2003

4. Fraktur tidak komplit, patah hanya terjadi pada sebagian dari garis tengah tulang

Klasifikasi Radiologis

1. Lokalisasi/letak fraktur seperti diafisis, metafisis, intra-artikular.

2. Konfigurasi/sudut patah dari fraktur :

Fraktur transversal

Fraktur oblik

Fraktur spiral

Fraktur kominutif

Fraktur segmental

Fraktur Impaksi/kompresi

3. Menurut ekstensi:

Fraktur total

Fraktur tidak total (fracture crack)

Fraktur buckle/torus

Fraktur garis rambut

Fraktur greenstick

Fraktur avulse

Fraktur sendi

4. hubungan antara fragmen dengan fragmen lainnya yaitu tidak bergeser dan

Bergeser (bersampingan, angulasi, rotasi, distraksi, overiding, impaksi)

Menurut R. Gustino Fraktur Terbuka dibagi atas 3 derajat yaitu:

Derajat I:

Luka < 1 cm

Kerusakan jaringan lunak sedikit, tidak ada tanda luka remuk

Fraktur sederhana, transversal, atau kominutif ringan

Page 4: Lp Fraktur Mandibula 2003

Kontaminasi minimal

Derajat II:

Laserasi >1 cm

Kerusakan jaringan lunak, tidak luas, flap/ avulsi

Fraktur kominutif sedang

Kontaminasi sedang

Derajat III:

Terjadi kerusakan jaringan lunak yang luas meliputi struktur kulit, otot.

C. MANIFESTASI KLINIK

Tidak dapat menggunakan anggota gerak

Nyeri pembengkakan

Terdapat trauma

Gangguan fungsi anggota gerak

Deformitas

Kelainan gerak

D. PATOFISIOLOGI

Penyebab fraktur diakibatkan oleh trauma minimal atau tanpa trauma berupa

yang disebabkan oleh suatu proses, yaitu :

Osteoporosis Imperfekta (kelainan genetika langka pada remaja, tulang

rapuh)

Osteoporosis (penurunan kualitas dan kepadatan massa tulang)

Penyakit metabolik (makanan, racun, infeksi, dan sebagainya)

Trauma, yaitu benturan pada tulang. Biasanya terjatuh dengan posisi dagu

langsung terbentur dengan benda yang lebih kuat/keras daripada tulang itu

sendiri.

Page 5: Lp Fraktur Mandibula 2003

E. PATHWAY (POHON MASALAH)

Trauma langsung trauma tidak langsung kondisi patologis

FRAKTUR MANDIBULA

Diskontinuitas tulang pergeseran frakmen tulang

Perub jaringan sekitar kerusakan frakmen tulang

Pergeseran frag Tlg laserasi kulit: spasme otot tek. Ssm tlg > tinggi dr kapiler

putus vena/arteri tekanan kapiler reaksi stres klien

deformitas

perdarahan pelepasan histamin melepaskan katekolamin

gg. fungsi

protein plasma hilang memobilisai asam lemak

syok hipovolemik

edema bergab dg trombosit

penekanan pembuluh drh emboli

penurunan perfusi jar menyumbat pembuluh darah

Defisit perawatan diri makan Kekurangan

Volume Cairan Dalam Tubuh

Kerusakan

integritas jaringan

Gangguan perfusi jaringan

Nyeri

Page 6: Lp Fraktur Mandibula 2003

F. Pemeriksaan Penunjang

X.Ray

Bone scans, Tomogram, atau MRI Scans

Arteriogram : dilakukan bila ada kerusakan vaskuler.

CCT kalau banyak kerusakan otot.

G. Penatalaksanaan Medik

Konservatif : Immobilisasi, mengistirahatkan daerah fraktur.

Operatif : dengan pemasangan Traksi, Pen, Screw, Plate, Wire ( tindakan

Asbarg)

H. Komplikasi

1. Malunion : tulang patah telahsembuh dalam posisi yang tidak seharusnya.

2. Delayed union : proses penyembuhan yang terus berjlan tetapi dengan

kecepatan yang lebih lambat dari keadaan normal.

3. Non union : tulang yang tidak menyambung kembali

Page 7: Lp Fraktur Mandibula 2003

I. Rencana Asuhan Keperawatan

Pengkajian

1. Pengkajian primer:

a. Airway

Adanya sumbatan/obstruksi jalan napas oleh adanya penumpukan sekret

akibat kelemahan reflek batuk

b. Breathing

Kelemahan menelan/ batuk/ melindungi jalan napas, timbulnya pernapasan

yang sulit dan / atau tak teratur, suara nafas terdengar ronchi /aspirasi

c. Circulation

TD dapat normal atau meningkat , hipotensi terjadi pada tahap lanjut,

takikardi, bunyi jantung normal pada tahap dini, disritmia, kulit dan

membran mukosa pucat, dingin, sianosis pada tahap lanjut

2. Pengkajian sekunder

a. Aktivitas/istirahat

kehilangan fungsi pada bagian yangterkena

Keterbatasan mobilitas

b. Sirkulasi

Hipertensi ( kadang terlihat sebagai respon nyeri/ansietas)

Hipotensi ( respon terhadap kehilangan darah)

Tachikardi

Penurunan nadi pada bagiian distal yang cidera

Cailary refil melambat

Pucat pada bagian yang terkena

Masa hematoma pada sisi cedera

c. Neurosensori

Kesemutan

Deformitas, krepitasi, pemendekan

kelemahan

d. Kenyamanan

Page 8: Lp Fraktur Mandibula 2003

nyeri tiba-tiba saat cidera

spasme/ kram otot

e. Keamanan

laserasi kulit

perdarahan

perubahan warna

pembengkakan lokal

Page 9: Lp Fraktur Mandibula 2003

Diagnosa keperawatan, tujuan, intervensi, rasional

No. Diagnosa

Keperawatan

Tujuan Intervensi Rasional

1 Nyeri akut b/d

Agen cidera

fisik

(Nanda, 2013)

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 1x20 menit

nyeri berkurang

atau hilang

KH:

Klien Mengatakan

nyerinya berkurang

atau hilang

Skala nyeri (0-1)

1. Kaji ulang lokasi, intensitas

dan tipe nyeri

2. Pertahankan imobilisasi

bagian yang sakit dengan

tirah baring

3. Berikan lingkungan yang

tenang dan berikan dorongan

untuk melakukan aktivitas

hiburan

4. Ganti posisi dengan bantuan

bila ditoleransi

5. Dorong menggunakan

tehnik manajemen stress,

contoh : relasksasi, latihan

nafas dalam, imajinasi

visualisasi, sentuhan

6. Observasi tanda-tanda vital

7. Kolaborasi : pemberian

analgetik

1. Mengetahui karakteristik

nyeri

2. Untuk mengurangi nyeri

3. Untuk menambahkan rasa

nyaman

4. Untuk mengurangi nyeri

5. Untuk mengurangi sensasi

nyeri

6. Untuk mengetahui keadaan

umum klien

7. Untuk mengurangi nyeri

2 Kerusakan

Integritas

Jaringan b/d

Faktor

mekanik

(misal:koyaka

n/robekan)

(Nanda, 2013)

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 1 x60 menit

integritas kulit yang

baik tetap terjaga

KH:

Klien mengatakan

badannya bugar

Luka tampak bersih

1. Kaji ulang integritas luka

dan observasi terhadap tanda

infeksi atau drainae

2. Monitor suhu tubuh

3. Lakukan perawatan kulit,

dengan sering pada patah

tulang yang menonjol

4. Lakukan alih posisi dengan

sering,

5. Pertahankan seprei tempat

1. Mengetahui adanya tanda2

infeksi

2. Mengetahui adanya infeksi

kalau suhu tubuh naik

3. Untuk mempertahankan

integritas kulit

4. Untuk mencegah dekubitus

5. Mencegah kerusakan

integritas kulit

Page 10: Lp Fraktur Mandibula 2003

tidur tetap kering dan bebas

kerutan

6. Masage kulit ssekitar akhir

gips dengan alkohol

7. Kolaborasi pemberian

antibiotik.

6. Meningkatkan sirkulasi

perifer dan meningkatkan

kelemasan kulit dan otot

terhadap tekanan yang

relatif konstan pada

imobilisasi.

7. Untuk mencegah infeksi

3 Kekurangan

Volume

Cairan Dalam

Tubuh b/d

hilangannya

volume cairan

secara aktif

(Nanda, 2013)

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 1 x 6 jam,

masalah

kekurangan volume

cairan dalam tubuh

teratasi

KH:

1. Mempertahankan

urine output

sesuai dengan

usia dan BB, BJ

urine normal, HT

normal

2. Te

kanan darah,

nadi, suhu tubuh

dalam batas

normal

3. Tid

ak ada tanda

tanda dehidrasi,

Elastisitas turgor

kulit baik,

membran mukosa

lembab, tidak ada

rasa haus yang

berlebihan

1. Pertahankan catatan intake

dan output yang akurat

2. Monitor status hidrasi

(kelembaban membran

mukosa, nadi adekuat,

tekanan darah ortostatik)

3. Dorong keluarga untuk

membantu pasien makan

4. Tawarkan

minuman/makanan ringan

(snack, jus buah, buah segar

)

1. Menjaga keseimbangan

volume cairan

2. Mengetahui kualitas

pemasukan volume cairan

3. Mendapatkan nutrisi yang

adekuat.

4. Mengoptimalkan

pemasukan volume cairan

4 Gangguan

perfusi

Setelah dilakukan

tindakan

1. Monitor vital sign

2. Monitor adanya daerah yg

1. Mengetahui perubahan

sirkulasi

Page 11: Lp Fraktur Mandibula 2003

jaringan b/d

rasa nyeri

(Nanda, 2013)

keperawatan

selama 1xshift

status sirkulasi baik

KH:

TTV dalam batas

normal

hanya peka terhadap

panas/dingin/tajam/tumpul

3. Observasi kulit

4. Batasi gerakan pada rahang

5. Kolaborasi pemberian

analgetik

2. Mengetahui daerah yang

mengalami gangguan

3. Mengetahui adanya lesi /

laserasi

4. Untuk menjaga sirkulasi

darah di rahang

5 Defisit

perawatan diri

makan b/d

gangguan

muskuloskelet

al

(Nanda, 2013)

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 1x30 menit

ADL klien

terpenuhi

KH:

Klien mengatakan

bisa makan

Klien tampak bisa

makan

1. Monitor kemampuan pasien

untuk makan

2. Ciptakan lingkungan yang

nyaman

3. Atur posisi pasien senyaman

mungkin sebelum memberi

makan

4. Berikan alat bantu untuk

makan, mis: sedotan,

sendok.

5. Berikan makanan sesuai

anjuran

1. Untuk mengetahui cara

memberikan makanan

2. Menambahkan rasa nyaman

3. Agar tidak terjadi aspirasi

4. Memudahkan klien

memakan makanan

5. Agar diet terpenuhi

Page 12: Lp Fraktur Mandibula 2003

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth, 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8. Jakarta :

EGC

Muttaqin, Arif. 2008. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem

Muskuloskeletal. Jakarta : EGC

Nurarif Amih Huda, 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa

Medis dan Nanda Nic-Noc. Jakarta: EGC

Price S. A dan Wilson, Lorraine M. C, 2006, Patofisiologi Clinical Concepts of

Desiase Process, Edisi 6, Vol 2, Alih bahasa Brahm U, EGC : jakarta.