lp depresi mania

Upload: nitameliandari

Post on 04-Mar-2016

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Keperawatan Jiwa

TRANSCRIPT

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN GANGGUAN ALAM PERASAAN DEPRESI MANIA

A. PENGERTIAN Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh kepribadian dan fungsi kehidupan seseorang. Gangguan alam perasaan adalah gangguan emosional yang disertai gejala mania atau depresi. Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasaan yang meningkat, meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang. Kondisi ini dapat diiringi dengan perilaku berupa peningkatan kegiatan, banyak bicara, ide-ide yang meloncat, senda gurau, tertawa berlebihan, penyimpangan seksual. Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang berlebihan dan berkepanjangan.

B. RENTANG RESPON EMOSIONAL Respon adaptif Respon maladaptif

Responsif Reaksi kehilangan Supresi Rasa kehilangan Mania/yang wajaryang memanjangdepresiResponsive adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaannya. Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal. Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normal dialami oleh individu menghadapi realita dari kehilangan dan mengalami proses kehilangan, misalnya bersedih, berfokus pada diri sendiri, berhenti melakukan kegiatan sehari-hari. Reaksi kehilangan tersebut tidak berlangsung lama. Supresi merupakan tahap awal respons emosional yang maladaptif, individu menyangkal, menekan atau mengintemalisasi semua aspek perasaannya terhadap lingkungan. Bila anda merasa sangat marah/kesal dengan pergi mengendarai sepeda, biasanya reaksi berduka yang memanjang merupakan penyangkalan yang menetap dan memanjang,tetapi tidak tampak reaksi emosional terhadap kehilangan. Reaksi berduka yang memanjang ini dapat terjadi beberapa tahun. Mania/depresi merupakan respons emosional yang berat dan dapat dikenal melalui intensitas dan pengaruhnya terhadap fisik individu dan fungsi sosial.

C. FAKTOR PREDISPOSISI DAN PRESIPITASI1. Faktor Predisposisi Faktor genetik, mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan. Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monozigot dari dizigot. Teori agresi berbalik pada diri sendiri mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri. Freud mengatakan bahwa kehilangan obyek/orang, ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik menjadi perasaan yang menyalahkan diri sendiri. Teori kehilangan. Berhubungan dengan faktor perkembangan: misalnya kehilangan orang tua pada masa anak, perpisahan yang bersifat traumatis dengan orang yang sangat dicintai. Individu tidak berdaya mengatasi kehilangan Teori kepribadian mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalami depresi atau mania. Teori kognitif mengemukakan bahwa depresi merupakan masalah kognitif yang dipengaruhi oleh penilaian negatif terhadap diri sendiri, lingkungan, dan masa depan. Model belajar ketidakberdayaan mengemukakan bahwa depresi dimulai dari kehilangan kendali diri, lalu menjadi pasif dan tidak mampu menghadapi masalah. Kemudian individu timbul keyakinan akan ketidakmampuan mengendalikan kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan proses yang adaptif. Model perilaku mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya pujian (reinforcement) positif selama berinteraksi dengan lingkungan. Model biologis mengemukakan bahwa pada keadaan depresi terjadi perubahan kimiawi, yaitu defisiensi katekolamin, tidak berfungsi endokrin dan hipersekresi kortisol. 2. Faktor Presipitasi Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor biologis, psokologis dan sosial budaya. Faktor biologis meliputi perubahan fisiologis yang disebabkan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti infeksi, neoplasma dan ketidakseimbangan metabolism. Faktor psikologis meliputi kehilangan kasih sayang termasuk kehilangan cinta seseorang dan kehilangan harga diri. Faktor sosial budaya meliputi kehilangan peran, perceraian, kehilangan pekerjaan.

D. PERILAKU DAN MEKANISME KOPING Perilaku yang berhubungan dengan mania dan depresi bervariasi. Gambaran utama dari mania adalah perbedaan intensitas psikofisiologikal yang tinggi, dapat dilihat pada tabel 1. Pada keadaan depresi kesedihan dan kelambanan dapat menonjol atau dapat terjadi agitasi. Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi, hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat. Depresi, yaitu perasaan berduka yang belum diguanakan represi, supresi, denial, dan disosiasi. Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakibatkan dari kurang efektifnya koping dalam menghadapi kehilangan. Komponen Perilaku

Afektif Gembira yang berlebihan Harga diri meningkat Tidak tahan kritik

Kognitif Ambisi Mudah terpengaruh Mudah beralih perhatian Wahain kesabaran Ilusi Flight ofideas Gangguan penilaian

Fisik Dehidrasi Nutrisi yang tidak adekuat Berkurangnya kebutuhan tidur/istirahat Berat badan menurun

Tingkah lakuAgresifHiperaktifAktivitas motorik meningkat Kurang bertanggung jawab RoyalIrritable atau suka berdebatPerawatan diri kurang Tingkah laku seksuan yang berlebihan Bicara bertele-tele

Table 2. Perilaku yang berhubungan dengan depresi Komponen Perilaku

AfektifSedih, cemas, apatis, murung, kebencian, kekesalan, marah, perasaan ditolak, perasaan bersalah, merasa tak berdaya, putus asa, merasa sendirian, merasa rendah diri, merasa tak berharga.

Kognitif Ambivalen, bingung, ragu-ragu, Tidak mampu konsentrasi Hilang perhatian dan motovasi Menyalahkan diri sendiri Pikiran merusak diri Rasa tidak menentu Pesimis

FisikSakit perut, anoreksia, mual, muntah Gangguan pencernaan, konstipasiLemas, lesu, nyeri, kepala pusing Insomnia, nyeri dada, over acting Perubahan berat badan, gangguan selera makan Gangguan menstruasi, impotensi Tidak berespon terhadap seksual

Tingkah laku Agresif, agitasi, tidak toleran Gangguan tingkat aktifitas Kemunduran psikomotor Menarik diri, isolasi sosialIrritable (mudah marah, menangis, tersinggung)Berkesan menyedihkan Kurang spontan Gangguan kebersihan