log kombinasi

19
BAB VI LOG KOMBINASI 6.1. TUJUAN ANALISIS LOG KOMBINASI 1. Mengetahui lithologi jenis batuan. 2. Mengetahui jenis fluida yang terkandung dalam suatu lapisan batuan. 3. Menentukan porositas dan saturasi air. 4. Menentukan lapisan/zona prospek. 6.2. DASARTEORI Dalam melakukan kombinasi log, hal yang perlu diperhatikan adalah pemilihan jenis log yang akan dikombinasikan, sehingga dapat memperoleh hasil yang akurat. Kombinasi log yang optimum merupakan kombinasi log sumuran yang komposisi atau jumlah “minimal”, tetapi mampu menghasilkan data pengukuranyang akurat. Untuk mendapatkan suatu kombinasi log sumuran yang optimum, maka perlu dilakukan pemilihan terhadap berbagai jenis log sumuran yang tersedia di lapangan. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangankan dalam pemilihan kombinasi logging open hole yang optimum adalah : 1. Jenis fluida (lumpur) pemboran yang digunakan (salt mud, water base mud, oil base mud).

Upload: andi-susetio

Post on 09-Dec-2015

10 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

combinasi

TRANSCRIPT

Page 1: Log Kombinasi

BAB VI

LOG KOMBINASI

6.1. TUJUAN ANALISIS LOG KOMBINASI

1. Mengetahui lithologi jenis batuan.

2. Mengetahui jenis fluida yang terkandung dalam suatu lapisan batuan.

3. Menentukan porositas dan saturasi air.

4. Menentukan lapisan/zona prospek.

6.2. DASARTEORI

Dalam melakukan kombinasi log, hal yang perlu diperhatikan adalah pemilihan

jenis log yang akan dikombinasikan, sehingga dapat memperoleh hasil yang

akurat. Kombinasi log yang optimum merupakan kombinasi log sumuran yang

komposisi atau jumlah “minimal”, tetapi mampu menghasilkan data

pengukuranyang akurat.

Untuk mendapatkan suatu kombinasi log sumuran yang optimum, maka perlu

dilakukan pemilihan terhadap berbagai jenis log sumuran yang tersedia di

lapangan.

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangankan dalam pemilihan kombinasi

logging open hole yang optimum adalah :

1. Jenis fluida (lumpur) pemboran yang digunakan (salt mud, water base mud,

oil base mud).

2. Jenis formasi batuan yang ditembus lubang bor (sand stone, carbonat,

vulcanic/tuff).

3. Karakteristik invasi filtrat lumpur.

4. Kondisi Lubang bor (diameter lubang bor, cased hole, dan lain sebagainya).

5. Ketebalan lapisan batuan yang akan diukur logging.

6. Distribusi porositas dan resistivitas batuan.

7. Kondisi optimum darisetiap peralatan logging sumur yang ada.

Page 2: Log Kombinasi

Komposisi kombinasi log minimal harus meliputi tiga jenis log, yaitu:

1. Log lithologi.

2. Log resistivitas.

3. Log porositas.

Dari ketiga kelompok log di atas, yang paling banyak dipengaruhi oleh fluida

pemboran adalah log resistivitas (listrik).

Data alat logging digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam

evaluasi formasi serta menentukan potensial produktivitas yang dimiliki.Potensial

produksi dilakukan dengan cara pengujian terhadap lapisan yang diperkirakan

mempunyai prospek mempunyai kandungan hidrokarbon. Penilaian suatu

lapangan ditunjukkan pada penentuan parameter fisik yang terdiri dari ketebalan

lapisan, permeabilitas, porositas dan kandungan minyak. Metode interprestasi log

ada dua:

1. Metode Kualitatif.

2. Metode Kuantitatif (Quick Look dan Detail Evaluation).

Page 3: Log Kombinasi

6.3. ANALISIS

6.3.1 Data

6.3.1.1 Data percobaan

Ketebalan : 2200-2250 ft

Interval pengukuran : 10 ft

Ts : 75oF

BHT : 1290F

Bit Size : 12,25 in

ρ Clay : 2,6 gr/cc

ρ ma : 2,65 gr/cc

ρf : 0.85 gr/cc

Rmf@Ts : 2,18 ohmm

Depth BHT : 2843,76

a (Sandstone) : 1

Page 4: Log Kombinasi

6.3.1.2. Tabel

Depth Tf Rmf@tf Rw Grmax Grmin Grlog ASP

2200 116.7757 1.4428560.74047

1160 53 75 1.96

2210 116.9656 1.4406420.73949

7160 53 76 9.8

2220 117.1555 1.4384340.73852

6160 53 78 -5.88

2230 117.3453 1.4362330.73755

8160 53 86 -13.33

2240 117.5352 1.4340390.73659

3160 53 82 -7.764

2250 117.7251 1.431852 0.73563 160 53 79 -3.843

Depth Vclay SP Vclay GR ρb Ø D Ødclay ØDC

2200 1.089091 0.258824 1.955 0.386111 0.027778 0.378922

2210 1.445455 0.27381 2.21 0.244444 0.027778 0.236839

2220 0.732727 0.304878 2.171 0.266111 0.027778 0.257642

2230 0.394091 0.445946 2.249 0.222778 0.027778 0.21039

2240 0.647091 0.371795 2.19 0.255556 0.027778 0.245228

2250 0.825318 0.320988 2.288 0.201111 0.027778 0.192195

Depth Ønlog ØN ØNC Ø* Rxo Sxo

2200 0.376 0.426020.31472

60.364656 3.699 0.888775

2210 0.318 0.366860.24912

20.239568 4.126 0.988473

2220 0.318 0.366860.23576

20.25278 4.554 0.860885

2230 0.318 0.366860.17510

30.202549 2.599 0.944965

2240 0.329 0.378080.21820

80.239224 4.239 0.799239

2250 0.306 0.354620.21659

50.197617 3.908 0.978828

Page 5: Log Kombinasi

6.3.1.2. Tabel Lanjutan

Depth Shr Ø*c Rt Sw

2200 0.111225 0.3606 3.699 0.74226

2210 0.011527 0.239292 4.126 0.853635

2220 0.139115 0.249264 4.48 0.757611

2230 0.055035 0.201434 4.486 0.653972

2240 0.200761 0.234421 4.239 0.713138

2250 0.021172 0.197199 3.7 0.893928

Page 6: Log Kombinasi

6.3.2 Prosedur Perhitungan

1. Menentukan kedalaman lapisan yang dianalisa dengan interval kedalaman =

10 ft.

2. MenentukanTf.

Tf = Ts+(BHT - Tsdepth BHT

× Depth Analisa)3.MenentukanRmf@Tf.

Rmf @Tf =(Ts+ 6,77Tf +6 , 77

× Rmf@Ts)4. Menentukan SSP dari slip Spontaneous Potential Log.

5. MenentukanRw.

Rw=Rmf

10[SSP

-70,7(Tf ∘F + 46077∘ F+460 ) ]

6. MenentukanVclay.

o Vclay Gamma Ray

VclayGR=GRlog - GRminGRmax - GRmin

o VclaySpontaneous Potential.

VclaySP= 1 - (SPSSP )

7. MenentukanØD.

ΦD=ρ ma - ρbρ ma−ρf

8. MenentukanØDC.

Φ DC=ΦD - (Vclay×Φ Dclay )

Φ Dclay=ρ ma−ρclayρ ma−ρf

Page 7: Log Kombinasi

9. MenentukanØN.

ΦN= 1. 02 ΦN log+0 . 0425

10. MenentukanØNC.

Φ NC=ΦN−(Vclayx Φ Nclay )

11. Menentukanporositas FDL-CNL (Ø*).

Φ∗¿ 2Φ NC+7 Φ DC9

12. MenentukanSxo.

Sxo= 1

√ Rxo ¿¿¿¿

o Rxodari chart ILM (Medium).

o Rclaydar chart ILD (Rtminimum pada GammaRay max).

13. MenentukanShr.

Shr= 1 - Sxo

14. Menentukanporositas FDL-CNL (Ø*c)

Φ∗c=2 Φ NC+ 7 Φ DC9

×(1 - 0 . 1Shr )

15. MenentukanSw

Sw= 1

√ Rt [Vclay(1-

Vclay2 )

√Rclay+

Φ∗c

√axRw ]o Rtdari chart ILD.

Page 8: Log Kombinasi

6.3.3. Perhitungan

1. Tf = Ts+(BHT - Ts

depth BHT× Depth Analisa)

- Kedalaman 2200 ft

Tf = 75+(129 - 75

2843,76× 2200)=116,776° F

2.

Rmf @Tf =(Ts+ 6,77Tf +6 , 77

× Rmf@Ts)

- Kedalaman 2200 ft

Rm@Tf =(75+ 6,77116,776+6 , 77

× 2,18)= 1,44286 ohm-m

3. SSP = -22 mV

4.

Rw=Rmf

10[SSP

-70,7(Tf ∘F + 46077∘ F+460 ) ]

- Kedalaman 2200 ft

Page 9: Log Kombinasi

Rw=1,44286

10[27

-70,7(116,776∘F + 46077∘ F+460 ) ]

= 0,74047 ohm-m

5. VclayGR=GRlog - GRmin

GRmax - GRmin

VclaySP= 1 - (SPSSP )

- Kedalaman 2200 ft

VclayGR=75 - 53160 - 53

= 0,25882

VclaySP= 1 - |1,96-22

|= 1,08909

6.

ΦD=ρ ma - ρbρ ma−ρf

-Kedalaman 2200 ft

ΦD=2,65 - 1,9552 ,65−0 ,85

= 0,38611

7. Φ DC=ΦD - (Vclay×Φ Dclay )

- Kedalaman 2200 ft

Φ DC= 0,38611- (0,25882× 0,02778 )= 0,37892

8. ΦN= 1. 02 ΦN log+0 . 0425

- Kedalaman 2200 ft

ΦN= 1. 02 x 0,376+0 . 0425=0,42602

Page 10: Log Kombinasi

9. Φ NC=ΦN−(Vclayx Φ Nclay )

- Kedalaman 2200 ft

Φ NC= 0,42602−(0,25882 x 0,43)=0,31473

10.

Φ∗¿ 2Φ NC+7 Φ DC9

- Kedalaman 2200 ft

Φ∗¿2 x0,31473+7 x 0,378929

=0,36466

11.

Sxo= 1

√ Rxo ¿¿¿¿

- Kedalaman 2200 ft

Sxo= 1

√3,699[0,25882(1-

0,258822 )

√1,2+

0,36466

√1 ×1,44286 ]= 0,88878

12. Shr= 1 - Sxo

- Kedalaman 2200 ft

Shr = 1- 0,888775 = 0,111225

13.

Φ∗c=Φ∗¿ (1 - 0,1Shr )

Page 11: Log Kombinasi

- Kedalaman 2200 ft

Φ∗c= 0,36466 ×(1 - 0,1 x0,111225 )= 0,3606

14.

Sw= 1

√ Rt [Vclay(1-

Vclay2 )

√Rclay+

Φ∗c

√axRw ]

- Kedalaman 2200 ft

Sw= 1

√3,699[0,25882(1-

0,258822 )

√1,2+

0,3606

√1 x0,74047 ]= 0,74226

Page 12: Log Kombinasi

6.3.4 Analisa Data

1. Pada kedalaman 2200 ft, kedalaman tersebut memiliki suhu sebesar

116.77 oF, nilai Rmf pada Tf sebesar 1,442, Rw sebesar 0.7404, Rt sebesar

3,699, GR log yang dibaca sebesar 75, nilai ASP sebesar 1,96, Sw sebesar

0,798 harga porositas 0,364 yang dikatagorikan porositas sangat baik, dan

memiliki harga Vclay sebesar 0,2056 yang merupakan jenis lithology

batuan shally sand sehingga lapisan tersebut berpotensi menjadi batuan

reservoir.

2. Pada kedalaman 2210 ft, kedalaman tersebut memiliki suhu sebesar

116.965 oF, nilai Rmf pada Tf sebesar 1,4406, Rw sebesar 0.7394, Rt

sebesar 4,126 , GR log yang dibaca sebesar 71, nilai ASP sebesar 9,8, Sw

sebesar 1,02, harga porositas 0,2395 yang dikatagorikan porositas sangat

baik, dan memiliki harga Vclay sebesar 0,168 yang merupakan jenis

lithology batuan clean sand sehingga lapisan tersebut berpotensi menjadi

batuan reservoir.

3. Pada kedalaman 2220 ft, kedalaman tersebut memiliki suhu sebesar

117.155 oF, nilai Rmf pada Tf sebesar 1,4384, Rw sebesar 0.7385, Rt

sebesar 4,48 , GR log yang dibaca sebesar 75, nilai ASP sebesar -5,88 , Sw

sebesar 0,8489 harga porositas 0,2527 yang dikatagorikan porositas sangat

baik, dan memiliki harga Vclay sebesar 0,2336 yang merupakan jenis

lithology batuan shally sand sehingga lapisan tersebut berpotensi menjadi

batuan reservoir.

4. Pada kedalaman 2230 ft, kedalaman tersebut memiliki suhu sebesar

117.3453 oF, nilai Rmf pada Tf sebesar 1,4362, Rw sebesar 0.7375, Rt

sebesar 4,486 , GR log yang dibaca sebesar 78, nilai ASP sebesar -13,33 ,

Sw sebesar 0,7907 harga porositas 0,2025 yang dikatagorikan porositas

baik, dan memiliki harga Vclay sebesar 0,3084 yang merupakan jenis

lithology batuan shally sand sehingga lapisan tersebut berpotensi menjadi

batuan reservoir.

5. Pada kedalaman 2240 ft, kedalaman tersebut memiliki suhu sebesar

117.5352 oF, nilai Rmf pada Tf sebesar 1,4340, Rw sebesar 0.7365, Rt

Page 13: Log Kombinasi

sebesar 4,239 , GR log yang dibaca sebesar 82, nilai ASP sebesar -7.764 ,

Sw sebesar 0,827 harga porositas 0,2329 yang dikatagorikan porositas

sangat baik, dan memiliki harga Vclay sebesar 0,27108 yang merupakan

jenis lithology batuan shally sand sehingga lapisan tersebut berpotensi

menjadi batuan reservoir.

6. Pada kedalaman 2250 ft, kedalaman tersebut memiliki suhu sebesar

117,7251 oF, nilai Rmf pada Tf sebesar 1,4318, Rw sebesar 0.7356, Rt

sebesar 2,908 , GR log yang dibaca sebesar 67, nilai ASP sebesar -3,843 ,

Sw sebesar 1,415 harga porositas 0,197 yang dikatagorikan porositas

sangat baik, dan memiliki harga Vclay sebesar 0,1308 yang merupakan

jenis lithology batuan clean sand sehingga lapisan tersebut berpotensi

menjadi batuan reservoir.

Page 14: Log Kombinasi

6.4. PEMBAHASAN

Kombinasi log dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran lithologi

batuan, harga porositas dan saturasi air untuk setiap kedalaman. Dengan begitu

akan dapat dikorelasikan antara porositas dan saturasi air dalam batuan serta letak

saturasi air minimum ataupun maksimum sehingga dapat ditentukan lapisan yang

prospek untuk diproduksikan. Interpretasi log dapat saling melengkapi, sehingga

data yang didapat akan lebih akurat. Dengan data yang akurat maka penentuan

lithologi batuan juga akan lebih akurat sehingga kesalahan dalam perencanaan

kedepan dapat diminimalisasi.

Percobaan yang kita lakukan adalah interpretasi log dengan metode

kuantitatif yaitu metode detailed evaluatin dan metode quick look. Pada metode

detailed evaluation ini dimaksudkan untuk mencari harga-harga porositas dan

saturasi air untuk setiap interval kedalaman.

Kombinasi log nantinya menentukan indikasi apakah formasi batuan

mengandung hydrokarbon apa tidak. Dalam percobaan kombinasi log ini

menggunakan beberapa log antara lain : Gamma ray log, Induksi log, caliper log,

dan Neutron porosity log.

Vclay merupakan kandungan clay (shale) pada formasi. Hal ini tidak

digunakan untuk perhitungan karena Vclay hasil dari log SP tidak akurat. Dimana

formasi tidak terlalu resistif

Sebelum menghitung Vclay, perlu dihitung terlebih dahulu besarnya

temperatur formasi (Tf), Rmf, ESSP, Rw. Harga Tf dipakai untuk mencari harga

Rmf.

Untuk lapisan yang prospek yakni, pada kedalaman 2200-2250 ft . pada

kedalaman 2200 ft memiliki harga prositas yang besar, mengindikasikan semkin

porous batuan itu, dan juga pada kedalaman ini memiliki harga Sw yang kecil,

dengan kecil nya harga Sw ini maka semakin besar cadanan yang kita memiliki.

Adapun harga porositas dan Sw nya masing-masing yakni 0,364 dan 0,798.

Aplikasi lapangan dari praktikum ini yakni, menentukan permeabilitas,

porositas batuan. Serta juga menentukan lapisan yang mengandung unsur

hidrokarbon dengan kombinasi beberapa log agar lebih efektik hasilnya.

Page 15: Log Kombinasi

6.5. KESIMPULAN

1. Kombinasi log minimal harus memiliki : log lithologi, resistivitas, dan

juga porositas.

2. Jika harga Sw besar akan mengakibatkan harga So menjadi kecil dan

sebaliknya.

3. Dari harga Sw yang besar dan porositas yang tergolong sedang maka

lapisan ini tergolong tidak prospek karena pori-pori batuan sebagian besar

terisi oleh air formasi.

4. Kombinasi log diperlukan dalam evaluasi formasi serta menentukan

potensial produktivitas lapisan tertentu.

5. Metode kualitatif dalam interpretasi log dilakukan untuk mengetahui

ketebalan lapisan porous dan permeabilitasnya kandungan fluida dalam

batuan dan jenis lithologi.

6. Adapun lapisan yang prospek yakni pada kedalaman ft sebab harga

porositasnya besar 0,364 dan juga Sw yang kecil yakni 0,798, semakin

kecil harga Sw maka semakin besar cadangan yang kita miliki.