loa loa

12
Loa loa Infection Loa-loa merupakan filarial nematoda (roundworm), yang merupakan peyebab loa- loa filariasis atau dikenal dengan Loiasis. Spesies ini dikenal dengan “eye worm”. Loa-loa merupakan salah satu dari empat species filarial parasitik nematoda yang mnyebabkan subkutaneous filiriasis pada manusia. Ketiga species lainnya adalah Mansonella streptocerca, Onchocerca volvulus (menyebabkan river blindness), dan Dracunculuc medinensis (guinea worm). Larva yang telah matang dan dewasa hidup di lapisan subkutan (lapisan lemak) pada manusia. Sedangkan larva yang muda berkembang di dalam tubuh vektornya. Penyakit ini akan menginfeksi manusia melalui gigitan vektor. KLASIFIKASI Loa loa Kingdom : Animalia Phyllum : Nematoda Class : Chromadorea Order : Spiruruda Superfamily : Filarioidea Family : Onchocercidae Genus : Loa Species : Loa loa SINONIM LOIASIS African eye worm Loaiasis Loaina Loa loa filariasis Filaria loa Filaria lacrimalis

Upload: desi-elfira

Post on 21-Jan-2016

47 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Loa loa

Loa loa InfectionLoa-loa merupakan filarial nematoda (roundworm), yang merupakan peyebab loa-loa

filariasis atau dikenal dengan Loiasis.  Spesies ini dikenal dengan “eye worm”.

Loa-loa merupakan salah satu dari empat species filarial parasitik nematoda yang

mnyebabkan subkutaneous filiriasis pada manusia. Ketiga species lainnya

adalah Mansonella streptocerca, Onchocerca volvulus (menyebabkan river blindness),

dan Dracunculuc medinensis (guinea worm).

Larva yang telah matang dan dewasa hidup di lapisan subkutan (lapisan lemak) pada

manusia. Sedangkan larva yang muda berkembang di dalam tubuh vektornya. Penyakit

ini akan menginfeksi manusia melalui gigitan vektor.

KLASIFIKASI Loa loa

Kingdom        : Animalia

Phyllum         : Nematoda

Class                : Chromadorea

Order              : Spiruruda

Superfamily  : Filarioidea

Family             : Onchocercidae

Genus              : Loa

Species            : Loa loa

SINONIM LOIASIS

African eye worm

Loaiasis

Loaina

Loa loa filariasis

Filaria loa

Filaria lacrimalis

Filaria subconjunctivalis

Page 2: Loa loa

Calabar swellings

Fugitive swellings

Microfilaria diurnal

 

EPIDEMIOLOGI Pada tahun 2009, loiasis dinyatakan endemik pada 11 negara, seluruhnya merupakan

bagian dari afrika barat dan afrika tengah Diduga 12 – 13 juta orang terinfeksi loa loa Angka kejadian tertinggi terdapat pada

1.      Kamerun

2.      Kongo

3.      Afrika tengah

4.      Nigeria

5.      Gabon

6.      Guinea tengah

Endemisitas terkait dengan habitat dari vektor loiasis, yaitu Chrysops silicea and C. dimidiata

Loiasis pernah dilaporkan terjadi di USA, namun terjadi pada travellers yang baru kembali dari daerah endemik

 

Page 3: Loa loa

MORFOLOGI

Memiliki kepala, tubuh, dan ekor Ukuran cacing jantan  <<< Cacing betina

Cacing Jantan, Panjang : 30 – 44 mm, Lebar : 0.35 – 0.42 mm

Cacing Betina, Panjang : 40 – 70 mm, Lebar : 0.5 mm

Hidup dalam jaringan subkutan manusia Ukuran Mikrofilaria, panjang 250-300μm, lebar 6-8μm Mikrofilaria khas

memiliki pelindung tubuh saperti sarung

inti memanjang sampai ke ujung ekor

 

Page 4: Loa loa

VEKTOR

Vektor loiasis merupakan lalat dari genus Crysops

1.         Chrysops silicea (deerflies)

2.         Chrysops dimidiata (mangroveflies)

 

Karakteristik lalat Crysops Penghisap darah Panjang 5-20 mm Ukuran kepala besar Bentuk mulut yang condong ke bawah Sayapnya polos atau berbintik cokelat Larvanya berukuran 1 – 6 cm Membutuhkan waktu 1 – 3 tahun untuk berkembang dari telur hingga dewasa Biasanya hidup di daerah hutan tropis dan habitat berlumpur seperti, rawa-rawa,

sungai, dan waduk

Gigitan lalat Chrysops sangat menyakitkan, dan dapat mengakibatkan bekas gigitan

yang lebih parah dari gigitan lalat biasa.

 

TRANSMISI

Melalui gigitan vektor (lalat Chrysops)

1.         Chrysops silicea (deerflies)

2.         Chrysops dimidiata (mangroveflies)

 

SIKLUS HIDUP

Page 5: Loa loa

Spesies yang terlibat dalam siklus hidup Loa loa Loa – Loa Vektor Host ( Manusia)

 

Siklus Hidup1. Vektor  Loa loa menghisap darah manusai dan memaparkan  mikrofilaria ke dalam

tubuh host dan berpenetrasi ke dalam kulit manusia melalui bekas gigitan2. Larva berkembang menjadi cacing dewasa di dalam kelenjar subkutan3. Mikrofilaria dapat ditemukan di cairan sum-sum tulang, urine, dan sputum4. Mikrofilaria masuk ke dalam tubuh vektor melalui gigitan lalat pada manusia yang

terinfeksi5. Mikrofilaria melepaskan selubungnya, dan berpenetrasi menuju usus lalat dan

bermigrasi ke otot dada lalat6. Mikrofilaria berkembanbg menjagi larva stage 1. 7. Mikrofilaria berkembang menjadi larva stage 38. Infektif larva (stage 3) bermigrasi ke kelenjar ludah lalat

 

MASA  INKUBASI

Page 6: Loa loa

Waktu yang dibutuhkan untuk menjadi cacing dewasa 1 – 4 tahun (dalam tubuh

manusia)

cacing dewasa dapat hidup hingga selama 17 tahun

 

PATOGENESIS

Loa-loa menginfeksi host dengan berpindah melalui jaringan subkutan di sepanjang

punggung, dada, scalpel, dan mata) parasit ini dapat menyebabkan inflamasi pada kulit

pada tempat migrasinya

Jika parasit berhenti pada satu tempat dalam waktu singkat, maka akan terjadi

inflamasi lokal yang dikenal dengan Calabar Swellings. Hal ini sering terjadi pada

pergelangan tangan dan pergelangan kaki, pembengkakan ini hilang ketika parasit

kembali bergerak.

Migrasi pada subconjunctiva dapat terjadi, pergerakannya dapat dirasakan oleh

penderita, pergerakan di mata umumnya terjadi selama 15 menit.

 

GEJALA Penglihatan terganggu Mata sembap Urticaria Pruritus

Page 8: Loa loa

umumnya hilang dalam 2 – 4 hari, namun bisa mencapai beberapa minggu

Penyebab pasti belum diketahui, diduga disebabkan oleh migrasi dari parasit (Loa loa) Peningkatan IgE Peningkatan jumlah Eosinofil Peningkatan jumlah eosinofil dalam darah biasanya menunjukkan respon yang tepat

terhadap sel-sel abnormal, parasit, atau bahan-bahan penyebab reaksi alergi (alergen).

Jika suatu bahan asing masuk ke dalam tubuh, akan terdeteksi oleh limfosit dan

neutrofil, yang akan melepaskan bahan untuk menarik eosinofil ke daerah ini. Eosinofil

kemudian melepaskan bahan racun yang dapat membunuh parasit dan menghancurkan

sel-sel yang abnormal. 50-70% eosinofilia sering kali ditemukan pada orang yang

terinfeksi Loa-loa, terutama bila terjadi pembengkakan.

 

Page 9: Loa loa

DIAGNOSIS Blood sample  examination, menggunakan sediaan apusan untuk menemukan

mikrofilaria

Menggunakan pewarna giemsa atau hematoxyclin dan eosin

Untuk meningkatkan sensitivitas dapat dilakukan sentrifugasi sampel dalam larutan

formalin 2% (cara Knott’s) atau filtrasi menggunakan membran nucleopore

Calabar Swellings Immunoassay, untuk mendeteksi antigen

LIPS (luciferase immunoprecipitation assay)

QLIPS (LIPS quick version)

Hanya membutuhkan inkubasi 15 menit

Sensitivitas dan spesifisitas tinggi ( 97% dan 100%)

ELISA

Biopsi Subkutan

Page 10: Loa loa

 

TREATMENT

1. Dietilcarbamazin (DEC)

Mekanisme Kerja

menurunkan aktivitas otot yang mengakibatkan paralysis & menganngu pertahanan

microfilaria sehingga mudah dihancurkan

Dosis

8 – 10 mg/kgBB/hari selama 21 hari

Efek Samping

1. Sakit kepala

2. Nyeri otot

3. Mual

4. Muntah

5. Diare

Sediaan Beredar Filarzan (Mecosin )                 Tablet, Dietilkarbamazepin Citrate 100 mg Notezine (Specia)                    Tablets 50 mg Banocide (Wellcome)             Oral solution 10 mg/ml and 24 mg/ml; tablets 50 mg, 100

mg. Hetrazan (Lederle)                  Tablets 50 mg

 

2. Ivermectin

Mekanisme Kerja

mengganggu sistem saraf dan fungsi otot dengan berikatan dengan glutamat-gated

saluran klorida sehingga tidak terjadi pengaturan flux ion yang berujung pada paralysis

Efek Samping

1. Demam

2. Nyeri

3. Edema

Page 11: Loa loa

4. Ocular inflamation

Dosis

150 µg/kg as a single dose.

Sediaan Beredar

1. Stromectol (Amerika Serikat)

2. Mectizan (Merck)                                                        Tablet, 6 mg

3. Ivexterm (Valeant Farmasi Internasional)

 

3. Albendazole

Mekanisme Kerja Menghambat polimerasi dari tubulin dalam mikrotubula  sehingga mencegah

pembelahan seluler Menghambat enzim fumarat reduktase  sehingga  mengganggu absorbsi glukosa yang

merupakan sumber energi

Dosis

200 mg, 2dd, selama 14 hari

Efek Samping

•     Nyeri epigastric

•     Diare

•     Sakit kepala

•     Demam

Sediaan Beredar

1. Zentel (SmithKline Beecham)                 Tablets 400 mg; Suspension 2%.

2. Eskazole (SmithKline Beecham)            Tablets 400 mg.

 

SURGERY

Page 12: Loa loa

Pengelolaan infeksi Loa loa pada beberapa

kasus dapat melibatkan operasi. Dilakukan penyuntikan  lidokain 2% dengan epinefrin

1:100000 melalui spekulum kawat kelopak. Dilakukan insisi 2 mm dan cacing dibuang

dengan pinset. Tetes mata Gatifloxacine dan patch mata digunakan sebagai

penanganan pasca operasi.

PENCEGAHAN

1. Vector Elimination

2. Menggunakan baju tertutup dan tebal

3. DEC 300 mg sekali seminggu, bagi yang bepergian ke daerah endemik

About these ads