lo sel
DESCRIPTION
human cellTRANSCRIPT
SEL
1.) Struktur dan Fungsi Sel
Sel Gabus (Sumber : biology.clc.uc.edu)
Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Setiap Organisme di dunia ini tersusun
atas sel-sel yang saling berintegrasi membentuk suatu fungsi tertentu dalam tubuh
makhluk hidup. Baik organisme tingkat seluler (Uniseluler) maupun organisme
Multiseluler. Sel pertama kali dikenalkan oleh Robert Hooke pada tahun 1665 yang
mengamati jaringan gabus pada pada tumbuhan dengan menggunakan lensa
pembesar. Gabus merupakan bangunan yang berlubang-lubang kecil seperti susunan
sarang lebah yang dipisahkan oleh “diafragma“. Bangunan seperti sarang lebah ini
selanjutnya disebut dengan Cell (sel). Nama sel diambilnya dari bahasa Yunani
“Kytos” yang berarti ruang kosong, sedangkan bahasa latin ruang kosong adalah
“cella“.
Perkembangan teori tentang sel dimulai pada tahun 1839 sampai akhir abad XIX.
1. Schleiden dan T. Schwann. Sel sebagai unit struktural terkecil makhluk
hidup. Teori ini menjelaskan bahwa setiap makhluk hidup disusun atas sel-sel.
Sel adalah bagian terkecil makhluk hidup yang menyusun makhluk hidup.
2. Max Schultze. Sel sebagai unit fungsional terkecil makhluk hidup. Teori ini
menjelaskan bahwa sel adalah bagian terkecil dari makhluk hidup yang
melakukan fungsi kehidupan. Fungsi-fungsi kehidupan di dalam sel dapat
ditunjukkan dengan adanya metabolisme sel dan pengaturan sel oleh nukleus.
3. Rudolf Virchow. Sel sebagai unit pertumbuhan terkecil makhluk hidup. Sel
sebagai penyusun terkecil makhluk hidup selain menjalankan suatu fungsi
kehidupan juga mengalami pertumbuhan. sel dapat mengalami perpanjangan
ukuran maupun perbesaran volume sel.
4. Akhir abad XIX. Sel sebagai unit hereditas terkecil makhluk hidup. sel
memiliki struktur yang dinamakan degan nukleus (inti sel). Nukleus memiliki
peranan sebagai pembawa materi genetik (tersimpan sebagai molekul DNA)
yang memiliki sifat diwariskan ke generasi sel selanjutnya.
Sel dapat digolongkan menjadi dua berdasarkan ada tidaknya membran nukleus
(membran inti), yaitu sel prokariot, jenis sel yang tidak dilengkapi dengan
membran inti contohnya bakteri dan ganggang alga biru (Cyanophita); dan sel
eukariot, yaitu jenis sel yang memiliki membran inti contohnya sel hewan,
tumbuhan, fungi.
Sel Prokariot
Bakteri sebagai organisme prokariotik yang merupakan organisme uniseluler
memiliki struktur sel yang tidak memiliki membran inti. Struktur sel secara umum
yang dimiliki oleh sel prokariot dapat kita lihat pada sel bakteri.
Struktur Sel Bakteri
Nukleoid (Nukleus) atau inti sel berfungsi sebagai pengendali dan pengatur sel.
seluruh aktifitas sel diatur oleh nukleus. Nukleus juga berfungsi sebagai pembawa
informasi genetik yaitu kromosom, yang diwariskan ke generasi selanjutnya.
Kromosom adalah struktur yang tersusun oleh molekul DNA dan protein (histon).
Nukleus sel bakteri terpapar atau kontak langsung dengan sitoplasma karena tidak
memiliki membran inti.
Cytoplasm (Sitoplasma) adalah bagian sel yang berisi cairan tempat berlangsungnya
metabolisme sel. Kandungan terbesar dalam sitoplasma adalah air (80-90%).
Ribosome (Ribosom) merupakan struktur berupa butiran-butiran kecil yaang
merupakan tempat sintesis protein. Protein disintesis atau dibuat dengan
menggabungkan beberapa asam amino yang sesuai informasi genetik yang ada di
molekul DNA. Ribosom berada di sitoplasma.
Cytoplasmic membrane (Membran Plasma) adalah lapisan di luar sitoplasma yang
tersusun atas . Fungsi membran plasma adalah sebagai pelindung dan mengatur
transportasi sel. Pengaturan transportasi sel dimasksudkan untuk mengatur keluar
masuknya substansi ke dalam dan ke luar sel. Membran plasma juga berperan dalam
penerima rangsang yang datang dari luar sel.
Membran sel pada sel prokariot mengalami pelekukan ke arah dalam membentuk
struktur yang disebut mesosome (mesosom). Mesosom berfungsi sebagai tempat
terjadinya respirasi sel sehingga dihasilkan energi yang akan digunakan untuk
aktifitas di dalam sel.
Cell wall (Dinding Sel) adalah struktur pelindung kedua setelah membran plasma.
Capsule (Kapsul) adalah struktur pelindung sel ketiga setelah membran plasma dan
dinding sel.
Pili (Bulu Rambut) berfungsi sebagai alat pelekatan sel bakteri pada suatu
permukaan substrat atau benda.
Flagella (Flagel) berfungsi dalam pergerakan sel. Baik flagel dan pili disusun oleh
mikrotubulus.
Sel Eukariot
Sel Eukariot memiliki struktur yang lebih komplek dibandingkan dengan sel
prokariot. Sel eukariot memiliki membran inti yang memisahkan Nukleus dengan
sitoplasma. Sel ini juga memiliki struktur endomembran yang disebut dengan
Organel. Organel-organel sel eukariot memiliki fungsi-fungsi tertentu yang
menunjang kehidupan sel eukariot. Macam organel yang dimiliki Sel eukariot antara
lain :
1. Membrane sel
Membrane sel yang menyelubingi sel merupakan struktur elastis tipis,tebalnya hanya
7,5 sampai 10 nanometer. Membrane sel ini hampir seluruhnya terdiri dari protein
dan lipid. Komposisinya adalah protein 55%,lipid 25%,kolesterol 13%,lipid lain
4%,dan karbohidrat 3%.
Struktur dasar membrane sel adalah sebuah lapisan lipid ganda yang merupakan
lapisan lipid tipis,hanya setebal 2 molekul,yang bersambung diseluruhpermukaan
sel.berselang seling diantara lapisan lipid yang tipis ini adalah molekul besar protein
globular.
Struktur dasar dari lapisan lipid ganda ini terdiri atas molekul-molekul fosfolipid.
Salah satu bagian dari setiap molekul fosfolipid ini larut dalam air,yaitu hidrofilik
yang merupakan gugus fosfat. Bagian lain hanya larut dalam lemak yang disebut
hidrofobik yang merupakan gugus asam lemaknya. Oleh Karena gugus hidrofobik
dari molekul fosfolipid itu ditolak oleh air,tetapi satu sama lain saling tarik
menarik,maka keduanya memiliki kecenderungan untuk saling berdampingan
dibagian pusat dari membrane.
2. Sitoplasma dan organelnya
Bagian cair bening dari sitoplasma yang merupakan tempat dimana partikel-partikel
itu tersebar disebut sebagai sitosol yang terutama terdiri atas protein yang
larut,elektrolit,dan glukosa serta sejumlah kecil senyawa lipid.
Bagian sitoplasma tepat dibawah membran sel seringkali mengandung jalinan
mikrofilamen seperti tikar yang terutama terdiri atas fibrilar aktin. Jalinan ini
membentuk gel setengah padat yang dipakai untuk menyokong membrane sel.
Daerah sitoplasma ini disebut sebagai korteks,atau ektoplasma. Sitoplasma antara
korteks dan membrane inti sifatnya lebih cair dan disebut endoplasmic.
Didalam sitoplasma tersebar lemak netral berbentuk globulus,granula
glikogen,ribosom,vesikel sekretoris,dan lima macam organel yang sangat penting
yaitu RE,apparatus golgi,mitokondria,lisosom dan peroksisom.
Lisosom, Organel yang berperan dalam pencernaan sel. Organel ini
mengandung enzim lisozim yang akan melisis bagain sel yang telah mati,
rusak atau sudah tua.
Mitokondria, Organel yang berperan dalam respirasi sel. Respirasi sel
bertujuan untuk mengahasilkan energi yang akan digunakan dalam aktivitas
sel.
Aparatus Golgi, Oraganel yang berperan dalam sekresi produk, baik protein,
polisakarida maupun lemak.
Retikulum Endoplasma (RE), organel yang berperan dalam sintesis produk.
Ada dua jenis RE, yaitu RE kasar (RE yang di bagian permukaannya terdapat
butiran ribosom) dan RE halus (RE yang tidak memiliki ribosom). RE kasar
berfungsi untuk mensintesis protein, sedangkan RE halus berfungsi dalam
sintesis lemak dan sterol.
Plastida, organel yang mengandung pigmen (warna).
Vakuola, organel yang berfungsi dalam penyimpanan cadangan makanan,
minyak atsiri dan sisa metabolisme sel.
Mikrotubulus, organel yang memiliki struktur tabung. contohnya flagela
(untuk pergerakan sel), silia (alat pelekatan sel) dan spindel (untuk
pembelahan sel).
Mikrofilamen, oragnel yang memiliki struktur filamen (benang). berfungsi
dalam pergerakan sitoplasma dan kontraksi otot.
Badan Mikro, ada dua macam badan mikro, yaitu Peroksisom (mengandung
enzim katalase) dan Glioksisom (mengandung enzim katalase dan oksidase)
Dinding Sel, struktur selulolitik dan kitin yang berfungsi memberi bentuk sel
dan sebagai pelindung sel.
Sentriol, organel yang berperan dalam pembelahan sel. Sentriol berfungsi
menarik kromosom ke arah kutub yang berlawanan.
Sel Eukariot dibedakan atas sel hewan dan sel tumbuhan. Perbedaan yang mendasar
antara kedua jenis sel tersebut adalah adanya beberapa bagian sel yang hanya dimiliki
sel hewan (Sentrosom dan Lisosom) dan yang hanya dimiliki oleh sel tumbuhan
(Plastida dan Dinding Sel). Berikut ini adalah video animasi yang menjelaskan
perbedaan sel tumbuhan dengan sel hewan.
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL
Penelitian menunjukkan bahwa satuan unit terkecil dari kehidupan adalah Sel. Kata
“sel” itu sendiri dikemukakan oleh Robert Hooke yang berarti “kotak-kotak kosong”,
setelah ia mengamati sayatan gabus dengan mikroskop.
Selanjutnya disimpulkan bahwa sel terdiri dari kesatuan zat yang dinamakan
Protoplasma. Istilah protoplasma pertama kali dipakai oleh Johannes Purkinje;
menurut Johannes Purkinje protoplasma dibagi menjadi dua bagian yaitu Sitoplasma
dan Nukleoplasma
Robert Brown mengemukakan bahwa Nukleus (inti sel) adalah bagian yang
memegang peranan penting dalam sel,Rudolf Virchow mengemukakan sel itu berasal
dari sel (Omnis Cellula E Cellula).
ANATOMI DAN FISIOLOGI SEL HEWAN
Secara anatomis sel dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Selaput Plasma (Membran Plasma atau Plasmalemma).
2. Sitoplasma dan Organel Sel.
3. Inti Sel (Nukleus).
1. Selaput Plasma (Plasmalemma)
Yaitu selaput atau membran sel yang terletak paling luar yang tersusun dari senyawa
kimia Lipoprotein (gabungan dari senyawa lemak atau Lipid dan senyawa Protein).
Lipoprotein ini tersusun atas 3 lapisan yang jika ditinjau dari luar ke dalam urutannya
adalah:Protein – Lipid – Protein Þ Trilaminer Layer
Lemak bersifat Hidrofebik (tidak larut dalam air) sedangkan protein bersifat
Hidrofilik (larut dalam air); oleh karena itu selaput plasma bersifat Selektif Permeabel
atau Semi Permeabel (teori dari Overton).
Selektif permeabel berarti hanya dapat memasukkan di lewati molekul tertentu saja.
Fungsi dari selaput plasma ini adalah menyelenggarakan Transportasi zat dari sel
yang satu ke sel yang lain.
Khusus pada sel tumbahan, selain mempunyai selaput plasma masih ada satu struktur
lagi yang letaknya di luar selaput plasma yang disebut Dinding Sel (Cell Wall).
Dinding sel tersusun dari dua lapis senyawa Selulosa, di antara kedua lapisan selulosa
tadi terdapat rongga yang dinamakan Lamel Tengah (Middle Lamel) yang dapat terisi
oleh zat-zat penguat seperti Lignin, Chitine, Pektin, Suberine dan lain-lain. Selain itu
pada dinding sel tumbuhan kadang-kadang terdapat celah yang disebut Noktah. Pada
Noktah/Pit sering terdapat penjuluran Sitoplasma yang disebut Plasmodesma yang
fungsinya hampir sama dengan fungsi saraf pada hewan.
Organel Sel tersebut antara lain :
a. Retikulum Endoplasma (RE.)Yaitu struktur berbentuk benang-benang yang
bermuara di inti sel.
Dikenal dua jenis RE yaitu :• RE. Granuler (Rough E.R)• RE. Agranuler (Smooth
E.R)
Fungsi R.E. adalah : sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri. Struktur
R.E. hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
b. Ribosom (Ergastoplasma), Struktur ini berbentuk bulat terdiri dari dua partikel
besar dan kecil, ada yang melekat sepanjang R.E. dan ada pula yang soliter. Ribosom
merupakan organel sel terkecil yang tersuspensi di dalam sel.
Fungsi dari ribosom adalah : tempat sintesis protein.Struktur ini hanya dapat dilihat
dengan mikroskop elektron.
c. Miitokondria (The Power House), Struktur berbentuk seperti cerutu ini mempunyai
dua lapis membran.Lapisan dalamnya berlekuk-lekuk dan dinamakan KristaFungsi
mitokondria adalah sebagai pusat respirasi seluler yang menghasilkan banyak ATP
(energi) ; karena itu mitokondria diberi julukan “The Power House”.
d. Lisosom, Fungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan enzim
pencernaan seluler. Salah satu enzi nnya itu bernama Lisozym.
e. Badan Golgi (Apparatus Golgi = Diktiosom) Organel ini dihubungkan dengan
fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop
cahaya biasa. Organel ini banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan
fungsi ekskresi, misalnya ginjal.
f. Sentrosom (Sentriol) Struktur berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan
sel (Mitosis maupun Meiosis). Sentrosom bertindak sebagai benda kutub dalam
mitosis dan meiosis. Struktur ini hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop
elektron.
h. Vakuola (RonggaSel) Beberapa ahli tidak memasukkan vakuola sebagai organel
sel. Benda ini dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Selaput pembatas antara
vakuola dengan sitoplasma disebut TonoplasVakuola berisi :• garam-garam organik•
glikosida• tanin (zat penyamak)• minyak eteris (misalnya Jasmine pada melati,
Roseine pada mawar Zingiberine pada jahe)• alkaloid (misalnya Kafein, Kinin,
Nikotin, Likopersin dan lain-lain)• enzim• butir-butir patiPada boberapa spesies
dikenal adanya vakuola kontraktil dan vaknola non kontraktil.
i. Mikrotubulus Berbentuk benang silindris, kaku, berfungsi untuk mempertahankan
bentuk sel dan sebagai “rangka sel”. Contoh organel ini antara lain benang-benang
gelembung pembelahan Selain itu mikrotubulus berguna dalam pembentakan
Sentriol, Flagela dan Silia.
j. MikrofilamenSeperti Mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Terbentuk dari komponen
utamanya yaitu protein aktin dan miosin (seperti pada otot). Mikrofilamen berperan
dalam pergerakan sel.k. Peroksisom (Badan Mikro) Ukurannya sama seperti
Lisosom. Organel ini senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan banyak
mengandung enzim oksidase dan katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati).
3. Inti Sel (Nukleus)Inti sel terdiri dari bagian-bagian yaitu :• Selapue Inti
(Karioteka)• Nukleoplasma (Kariolimfa)• Kromatin / Kromosom • Nukleolus(anak
inti).Berdasarkan ada tidaknya selaput inti kita mengenal 2 penggolongan sel yaitu :•
Sel Prokariotik (sel yang tidak memiliki selaput inti), misalnya dijumpaipada bakteri,
ganggang biru.• Sel Eukariotik (sel yang memiliki selaput inti).
Fungsi dari inti sel adalah : mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam
inti sel terdapat kromosom yang berisi ADN yang mengatur sintesis protein.
3. Mekanisme Transpor pada Sel
Membran sel berfungsi membatasi sel dan lingkungan sekitar. Namun demikian,
tidak berarti sel menjadi satu sistem tertutup yang tidak dipengaruhi oleh lingkungan
sekitar. Tidak ada organisme yang mampu hidup terpisah dari lingkungan sekitarnya.
Begitu pula halnya dengan sel. Sel memperoleh bahan-bahan yang dibutuhkan untuk
berbagai proses metabolismenya dari lingkungan di luar sel.
Beberapa mekanisme sel dalam memperoleh bahan-bahan yang dibutuhkan, antara
lain difusi , osmosis , transpor aktif , endositosis, dan eksositosis.
1.Difusi
Difusi merupakan proses perpindahan suatu zat yang terjadi secara spontan ketika ada
perbedaan tekanan difusi, dari tekanan yang tinggi ke arah tekanan yang lebih rendah.
Tekanan difusi berkorelasi positif dengan konsentrasi zat tersebut. Artinya, semakin
tinggi konsentrasinya, semakin tinggi pula tekanan difusi zat tersebut.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, di antaranya suhu dan zat
yang berdifusi. Dengan naiknya suhu, energi kinetik yang dimiliki molekul suatu zat
menjadi lebih tinggi sehingga pergerakan molekul zat menjadi lebih cepat.
Zat yang memiliki berat molekul kecil akan lebih cepat berdifusi dibandingkan zat
dengan berat molekul besar. Oleh karena itu, zat yang paling mudah berdifusi adalah
gas. Cairan relatif lebih lambat berdifusi dibandingkan dengan gas.
Tidak seluruh molekul dapat berdifusi masuk ke dalam sel. Membran sel terdiri atas
molekul-molekul fosfolipid dengan pori-pori ultramikroskopik yang dapat
melewatkan molekul-molekul berukuran kecil dan ion. Molekul-molekul yang dapat
melewati membran sel di antaranya adalah oksigen, karbon dioksida, air, dan
beberapa mineral yang larut dalam air.
Molekul berukuran sedang, seperti molekul gula dan protein, tidak dapat berdifusi
melewati membran sel. Membran sel juga mampu menyediakan kemudahan
biokimiawi untuk memindahkan ion-ion mineral, gula, asam-asam amino, elektron,
serta metabolit lain melewati membran. Substansi-substansi dalam larutan ini
melewati membran dengan cara difusi dan transpor aktif serta proses osmosis tidak
spesifik. Pertukaran oksigen dan CO2 pada proses respirasi hewan merupakan salah
satu contoh difusi.
Pada prinsipnya, difusi membran sel bersifat pasif. Membran sel tidak mengeluarkan
energi untuk memindahkan molekul ke luar maupun ke dalam sel.
Gambar: Sebuah osmometer. Osmometer sederhana dapat mengukur tekanan
osmotik. Osmosis akan bergerak dari air murni ke larutan hingga tekanan osmotiknya
seimbang.
2.Osmosis
Secara luas, proses osmosis diartikan sebagai proses perpindahan pelarut melewati
sebuah membran semipermeabel. Secara sederhana, osmosis dapat diartikan sebagai
proses difusi air sebagai pelarut, melewati sebuah membran semipermeabel.
Masuknya air ini dapat menyebabkan tekanan air yang disebut tekanan osmotik .
Pada sel tanaman disebut tekanan turgor .
Terdapat tiga sifat larutan yang dapat menentukan pergerakan air pada osmosis, yaitu
hipertonik, hipotonik, dan isotonik . Suatu larutan dikatakan hipertonik jika
memiliki konsentrasi zat terlarut lebih tinggi dibandingkan larutan pembandingnya.
Dalam hal ini, larutan pembanding akan bersifat hipotonik karena memiliki
konsentrasi zat terlarut lebih kecil. Larutan isotonik, memiliki konsentrasi zat terlarut
yang sama dengan larutan pembanding.
Pergerakan molekul air melalui membran semipermeabel selalu dari larutan hipotonis
menuju ke larutan hipertonis sehingga perbandingan konsentrasi zat terlarut kedua
larutan seimbang (isotonik). Misalnya, sebuah sel diletakkan di dalam air murni.
Konsentrasi zat terlarut di dalam sel lebih besar (hipertonik) karena adanya garam
mineral, asam-asam organik, dan berbagai zat lain yang dikandung sel. Dengan
demikian, air akan terus mengalir ke dalam sel sehingga konsentrasi larutan di dalam
sel dan di luar sel sama. Namun, membran sel memiliki kemampuan yang terbatas
untuk mengembang sehingga sel tersebut tidak pecah. Pada sel darah merah,
peristiwa ini disebut hemolisis.
Pada sel tumbuhan, peristiwa ini dapat teratasi karena sel tumbuhan memiliki dinding
sel yang menahan sel mengembang lebih lanjut. Pada sel tumbuhan keadaan ini
disebut turgid. Keadaan sel turgid membuat tanaman kokoh dan tidak layu. Di alam,
air jarang ditemukan dalam keadaan murni, air selalu mengandung garam-garam dan
mineral-mineral tertentu. Dengan demikian, air aktif keluar atau masuk sel. Hal
tersebut berkaitan dengan konsentrasi zat terlarut pada sitoplasma. Pada saat air di
dalam sitoplasma maksimum, sel akan mengurangi kandungan mineral garam dan
zat-zat yang terdapat di dalam sitoplasma. Hal ini membuat konsentrasi zat terlarut di
luar sel sama besar dibandingkan konsentrasi air di dalam sel.
Jika sel dimasukkan ke dalam larutan hipertonik, air akan terus-menerus keluar dari
sel. Sel akan mengerut, mengalami dehidrasi, dan bahkan dapat
mati. Pada sel tumbuhan, hal ini menyebabkan sitoplasma mengerut dan terlepas dari
dinding sel. Peristiwa ini disebut plasmolisis. Dengan demikian, pada saat tertentu,
sel perlu meningkatkan kembali kandungan zat-zat dalam sitoplasma untuk
menaikkan tekanan osmotik di dalam sel. Cara sel mempertahankan tekanan
osmotiknya ini disebut osmoregulasi (Campbell, et al , 2006 : 83).
Demikian seterusnya, sel selalu aktif dan hal tersebut dilakukan untuk
mempertahankan kondisi setimbang antara sel dan lingkungannya. Proses
metabolisme membutuhkan air dan mineral atau garam dan berbagai zat yang
terkandung dalam sitoplasma. Akibatnya, tekanan osmotik dan konsentrasi molekul-
molekul lain berubah sehingga terjadi aliran difusi dan osmosis yang terus-menerus
dari sel ke luar atau dari luar ke dalam sel.
3. Transpor Aktif
Perbedaan utama antara transpor aktif, osmosis, dan difusi adalah energi yang
dikeluarkan sel. Pada osmosis dan difusi, sel tidak mengeluarkan energi apapun untuk
memindahkan zat melewati membran sel karena zat berpindah sesuai dengan gradien
konsentrasi. Dengan kata lain, difusi dan osmosis terjadi secara spontan.
Transpor aktif merupakan mekanisme pemindahan molekul atau zat tertentu melalui
membran sel, berlawanan arah dengan gradien konsentrasi. Oleh karena itu, harus ada
energi tambahan dari sel yang digunakan untuk membantu perpindahan tersebut.
Energi tambahan yang digunakan dalam proses transpor aktif berasal dari ATP yang
dihasilkan oleh mitokondria melalui proses respirasi. Selain itu, pada membran sel
terdapat lapisan protein. Salah satu jenis protein yang terdapat di membran sel
tersebut adalah protein transpor. Protein transpor mengenali zat tertentu yang masuk
atau keluar sel.
Zat yang dipindahkan dengan cara transpor aktif pada umumnya adalah zat yang
memiliki ukuran molekul cukup besar sehingga tidak mampu melewati membran sel.
Sel mengimbangi tekanan osmosis lingkungannya dengan cara menyerap atau
mengeluarkan molekul-molekul tertentu. Dengan demikian, terjadi aliran air masuk
atau keluar sel. Kemampuan mengimbangi tekanan osmosis dengan transpor aktif
menjadi sangat penting untuk bertahan hidup.
Pompa natrium kalium merupakan contoh transpor aktif yang banyak ditemukan pada
membran sel. Perpindahan molekul ini menggunakan energi ATP untuk
mengeluarkan natrium (Na+) keluar sel dan bersama dengan itu memasukkan kalium
(K+) ke dalam sel. Perhatikan gambar berikut.
Ion Na+ dan K+ dengan transpor aktif dapat melewati membran sel. (1) Ion Na+
terikat pada suatu tempat di protein membran. (2) Ion Na+ tersusun dengan formasi
tertentu untuk dilepaskan ke luar sel. (3) Ion K+ dari luar diikat.(4) Hal ini m
erangsang memb ran sel untuk kembali ke bentuk semula. (5) Ion K+ dilepaskan
protein membran dan masuk ke dalam sel.
4. Endositosis
Endositosis merupakan mekanisme pemindahan benda dari luar ke dalam sel. Istilah
endositosis berasal dari bahasa Yunani, endo artinya ke dalam dan cytos artinya sel.
Membran sel membentuk pelipatan ke dalam (invaginasi) dan “memakan” benda
yang akan dipindahkan ke dalam sel.
Di dalam sel, benda tersebut dilapisi oleh sebagian membran sel yang terlepas
membentuk selubung. Proses makan pada Amoeba adalah contoh mudah untuk
menggambarkan proses endositosis. Endositosis membran sel pada Amoeba , akan
membentuk vakuola.
Terdapat tiga bentuk endositosis, yaitu fagositosis, pinositosis, dan endositosis
dengan bantuan reseptor. Proses makan pada Amoeba merupakan contoh
fagositosis. Pada proses fagositosis, benda yang dimasukkan ke dalam sel berupa zat
atau molekul padat. Adapun pada pinositosis berupa zat cair.
Berbeda dengan fagositosis dan pinositosis, pada endositosis dengan bantuan reseptor
hanya menerima molekul yang sangat spesifik. Di dalam lekukan membran plasma
terdapat reseptor protein yang akan berikatan dengan protein molekul yang akan
diterima sel.
5. Eksositosis
Proses Amoeba mengeluarkan sisa-sisa makanan melalui vakuolanya adalah satu
contoh eksositosis. Istilah eksositosis berasal dari bahasa Yunani, exo artinya keluar
dan cytos artinya sel. Vakuola atau selubung membran melingkupi sisa zat makanan
yang sudah dicerna. Kemudian, bergabung kembali denganmembran sel dan sisa zat
makanan untuk di buang keluar sel.
Jadi, eksositosis adalah proses mengeluarkan benda dari dalam sel ke luar sel.
Membran yang menyelubungi sel tersebut akan bersatu atau berfusi dengan membran
sel. Cara ini adalah salah satu mekanisme yang digunakan sel-sel kelenjar untuk
menyekresikan hasil metabolisme. Misalnya, sel-sel kelenjar di pankreas yang
mengeluarkan enzim ke saluran pankreas yang bermuara di usus halus. Sel-sel
tersebut mengeluarkan enzim dari dalam sel menggunakan mekanisme eksositosis.
Proses pengeluaran sekret dapat dilakukan dengan cara eksositosis.
Pada umumnya, eksosistosis dan endositosis digunakan untuk memindahkan benda-
benda yang berukuran besar. Kedua proses tersebut, saling menyeimbangkan luas
permukaan plasma membran sehingga volume sel tidak harus menjadi lebih kecil dari
semula.
1. Pengertian atom, molekul, ion,
dan contohnya
Istilah atom pertama kali dikemukakan oleh Leucippus dan Democritus sekitar
450 tahun SM, mereka menyatakan bahwa semua materi disusun oleh partikel-
partikel yang sangat kecil sekali dan tak dapat dibagi-bagi lagi yang disebut atom.
Kata atom sendiri berasal dari bahasa Yunani, yakni atomos yang berarti a artinya
tidak dan tomos berarti terbagi.
john Dalton pada tahun 1808 mengajukan pemikiran tentang atom, intisari
pemikirannya adalah:
1. Setiap unsur terdiri dari partikel-partikel terkecil yang tak dapat dibagi-bagi
lagi yang disebut atom
2. Semua atom dari unsur yang sama mempunyai ukuran dan massa yang sama,
atom -atom dari unsur yang berbeda memiliki ukran dan massa yang berbeda
pula, dengan demikian banyaknya macam atom sama dengan banyaknya
macam unsur
3. Melalui reaksi kimia, atom-atom dari pereaksi akan memiliki susunan yang
baru dan akan saling terikat satu sama lain dengan rasio bilangan tertentu.
4. Atom-atom tidak dapat dirusa,dimusnahkan, dan diciptakan
Pemikiran dari Dalton ini dikenal dengan istilah model atom Dalton.
Pengertian Molekul: molekul adalah gabungan dua atom atau lebih baik dari unsur
yang sama maupun dari unsur yang berbeda, jika atomnya berasal dari unsur yang
sama disebut molekul unsur, sedang jika atomnya berasal dari unsur yang berbeda
disebut molekul senyawa.
contoh molekul unsur molekul oksigen O2 ( ** diatomik terdiri dari 2 atom), ozon
O3 (** poliatomik, lebih dari 2 atom)
contoh molekul senyawa adalah karbon dioksida CO2 yang tersusun ndari 2 unsur
yaitu atom karbon dan atom oksigen
Pengertian Ion, ion adalah zat yang tersusun bukan oleh atom melainkan oleh partikel
- partikel bermuatan, ukuran dari partikel iuni seukuran dengan atom maupun
molekul.
jadi partikel terkecil dari materi tidak selalu tersusun dari atom atau pun molekul, tapi
juga bisa terbentuk dari ion