lo jiwa

4
5. Hubungan gejala yang dirasakan dengan gelisah ? 12. Prognosis sama follow up ? JAWAB 5. Pasien demensia vascular mungkin mengalami gejala neurologis tambahan, seperti nyeri kepala, pusing, pingsan, kelemahan, tanda neurologis fokal, dan gangguan tidur, yang kemungkinan disebabkan oleh lokasi penyakit serebrovaskular. Pseudobulbar palsy, disartria, dan disgafia juga lebih sering terjadi pada demensi vascular disbanding pada kondisi demensia lain. 12. perjalanan penyakit demensia yang klasik adalah awitan pada pasiem berusia 50-an atau 60-an tahun, dengan perburukan bertahap selama 5 sampai 10 tahun, yang akhirnya berujung pada kematian. Usia saat awitan dan kecepatan perburukan bervariasi di antara tipe demensia dan dalam kategori diagnosis individual. Data menyimpulkan bahwa penderita demensia dengan awitan dini atau adanya riwayat keluarga demensia cenderung mengalami perjalanan penyakit yang cepat. Sekali demensia didiagnosis, pasien harus menjalani pemeriksaan medis dan neurologis lengkap karena 10-15 % pasien demensia memiliki kondisi potensial reversible jika pengobatan dimulai sebelum terjadi kerusakan otak permanen. Penderita demensia mungkin menjadi sensitive terhadap penggunan benzodiazepine atau alcohol, yang dapat memicu perilaku agitatif, agresif, atau psikotik. Pada stadium terminal demensia, pasien seolah menjadi cangkang hampa dari dirinya yang dulu sangat terdisorientasi, inkoheren, amnesik, serta mengalami inkontenesia uri dan alvi. Perjalan penyakit demensia bervariasi dari progresi mantap ( biasanya terlihat pada demensia tipe Alzheimer) hingga demensia yang menjadi semakin parah ( biasanya tampak pada demensia vascular) sampai demensia yang stabil ( seperti demensia akibat trauma kepala). Etiologi

Upload: adit

Post on 02-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

lo jiwaa

TRANSCRIPT

Page 1: lo jiwa

5. Hubungan gejala yang dirasakan dengan gelisah ?

12. Prognosis sama follow up ?

JAWAB

5. Pasien demensia vascular mungkin mengalami gejala neurologis tambahan, seperti nyeri kepala, pusing, pingsan, kelemahan, tanda neurologis fokal, dan gangguan tidur, yang kemungkinan disebabkan oleh lokasi penyakit serebrovaskular. Pseudobulbar palsy, disartria, dan disgafia juga lebih sering terjadi pada demensi vascular disbanding pada kondisi demensia lain.

12. perjalanan penyakit demensia yang klasik adalah awitan pada pasiem berusia 50-an atau 60-an tahun, dengan perburukan bertahap selama 5 sampai 10 tahun, yang akhirnya berujung pada kematian. Usia saat awitan dan kecepatan perburukan bervariasi di antara tipe demensia dan dalam kategori diagnosis individual. Data menyimpulkan bahwa penderita demensia dengan awitan dini atau adanya riwayat keluarga demensia cenderung mengalami perjalanan penyakit yang cepat. Sekali demensia didiagnosis, pasien harus menjalani pemeriksaan medis dan neurologis lengkap karena 10-15 % pasien demensia memiliki kondisi potensial reversible jika pengobatan dimulai sebelum terjadi kerusakan otak permanen. Penderita demensia mungkin menjadi sensitive terhadap penggunan benzodiazepine atau alcohol, yang dapat memicu perilaku agitatif, agresif, atau psikotik. Pada stadium terminal demensia, pasien seolah menjadi cangkang hampa dari dirinya yang dulu sangat terdisorientasi, inkoheren, amnesik, serta mengalami inkontenesia uri dan alvi. Perjalan penyakit demensia bervariasi dari progresi mantap ( biasanya terlihat pada demensia tipe Alzheimer) hingga demensia yang menjadi semakin parah ( biasanya tampak pada demensia vascular) sampai demensia yang stabil ( seperti demensia akibat trauma kepala).

Etiologi

Demensia memilki banyak penyebab, namun demensia tipe Alzheimer dan demensia vascular secara bersama sama mencakup hingga 75 persen kasus.

Demensia Tipe Alzheimer

Etiologi :

Faktor genetic Protein precursor Amiloid Gen E4 Multipel Neuropatologi Neuritransmitter Kausa lain

Demensia Vaskular

Penyakit vascular serebral multiple infark

Page 2: lo jiwa

Etiologi lainya :

Disebabkan oleh penyakit Binswanger Disebabkan oleh penyakit Pick Disebabkan oleh Penyakit Jisim Lewy Disebabkan oleh penyakit Huntinghon Disebabkan oleh penyakit Parkinson Demensia Terkait HIV Demensia terkait trauma kepala

Sumber : Buku ajar Kaplan.

8. Gangguan Mental Organik

Gangguan mental organic merupakan gangguan mental yang berkaitan dengan penyakit/ gangguan sitemik atau otak yang dapat didiagnosis tersendiri. Termasuk gangguan mental simtomatik, dimana pengaruh terhadap otak merupakan akibat sekunder dari penyakit/ gangguan sistemik di luar otak. Dimana gambaran utama dari gangguan mental organic yaitu

Gangguan gungsi kognitif ( Misalnya daya ingat, daya piker, kemampuann belajar)

Gangguan sensorium ( gangguan kesadaran dan perhatian)

Sindrom dengan manifestasi yang menonjol dalam bidang : persepsi ( halusinasi) ; isi pikiran ( waham) ; suasana perasaan dan emosi.

Untuk masing masing dari tiga kelompok besar : delirium, demensia, dan gangguan amnesik.

A. Delirium

Delirium ditandai oleh kebingungan jangka pendek serta gangguan kognisi. Delirium adalah sindrom, bukan suatu penyakit, dan memiliki banyak kausa, yang semuanya mengakibatkan pola gejala yang serupa berkaitan dengan tingkat kesadaran dan gangguan kognitif pasien.Terdapat empat subkategori berdasarkan sejumlah penyebab : (1) Kondisi medis umum, seperti infeksi ; (2) terinduksi obat, seperti kokain, opioid, fensiklidin; (3) etiologic multiple, seperti trauma kepala dan penyakit ginjal; dan (4) delirium yang tak tergolongkan di tempat lain, seperti kurang tidur

B. Demensia

Demensia ditandai oleh hendaya berat dalam memori, daya nilai, orientasi, dan kognisi. Demensia adalah berkurangnya kognisi pada tingkat kesadaran yang stabil. Sifat hendaya yang persisten dan stabil membedakan demensia dengan sifat gangguan kesadaran dan deficit yang berfluktuasi pada delirium. Terdapat enam subkategori ; (1) demensia tipe Alzheimer- biasanya terjadi pada orang berusia di atas 65 tahun dan ditunjukan dengan adanya disorientasi intelektual progresif dan demensia, waham, atau depresi, (2) demensia vascular – disebabkan oleh thrombosis atau perdarahan pembuluh darah, (3) Kondisi medis lain, seperti penyakit HIV, trauma kepala,

Page 3: lo jiwa

penyakit Pick, penyakit Creutzfedlt-jakob (disebabkan oleh virus menular yang tumbuh lambat) ; (4) terinduksi zat –disebabkan oleh racun atau obat, contohnya asap bensin, atropine (5) etiologic multiple, (6) tak tergolongkan di tempat lain

C. Sindrom Amnesik

Gangguan amnestic ditandai oleh hendaya memori dan mudah lupa. Terdapat 3 subkategori ; (1) disebabkan oleh kondisi medis (hipoksia), (2) disebabkan oleh racun atau obat, seperti marijuana , diazepam; dan (3) tidak tergolongkan