lo 4

4
LO 4 Respon Jaringan Pasca Bedah Periodontal Setelah dilakukan bedah periodontal, jaringan akan melakukan respon perbaikan untuk menuju proses penyembuhan. Ada tiga aspek penyembuhan periodontal yang berkaitan dengan hasil perawatan yang dicapai, yaitu regenerasi (regeneration), perbaikan (repair), dan perlekatan baru (new attachment). a. Regenerasi (regeneration) Regenerasi adalah suatu proses pertumbuhan dan diferensiasi sel-sel serta substansi seluler baru untuk membentuk jaringan atau bagian yang baru. Regenerasi berasal dari tipe jaringan yang sama dengan jaringan yang rusak, atau dapat berasal dari prekursornya yang merupakan zat atau bahan pemula sebagai bahan baku pengganti jaringan yang rusak. Pengganti epitel gingiva yang rusak adalah berasal dari epitel. Sementara tulang dan sementum baru bukan berasal dari tulang dan sementum yang telah ada, melainkan dari jaringan ikat yang merupakan prekursor keduanya. Jaringan ikat yang tidak berdiferensiasi akan berkembang menjadi osteoblas dan sementoblas yang nantinya dapat membentuk tulang alveolar dan sementum baru.

Upload: balqis-fildzah-badzlina

Post on 22-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tutoring

TRANSCRIPT

Page 1: LO 4

LO 4

Respon Jaringan Pasca Bedah Periodontal

Setelah dilakukan bedah periodontal, jaringan akan melakukan respon

perbaikan untuk menuju proses penyembuhan. Ada tiga aspek penyembuhan

periodontal yang berkaitan dengan hasil perawatan yang dicapai, yaitu regenerasi

(regeneration), perbaikan (repair), dan perlekatan baru (new attachment).

a. Regenerasi (regeneration)

Regenerasi adalah suatu proses pertumbuhan dan diferensiasi sel-sel serta

substansi seluler baru untuk membentuk jaringan atau bagian yang baru.

Regenerasi berasal dari tipe jaringan yang sama dengan jaringan yang rusak,

atau dapat berasal dari prekursornya yang merupakan zat atau bahan pemula

sebagai bahan baku pengganti jaringan yang rusak. Pengganti epitel gingiva

yang rusak adalah berasal dari epitel. Sementara tulang dan sementum baru

bukan berasal dari tulang dan sementum yang telah ada, melainkan dari

jaringan ikat yang merupakan prekursor keduanya. Jaringan ikat yang tidak

berdiferensiasi akan berkembang menjadi osteoblas dan sementoblas yang

nantinya dapat membentuk tulang alveolar dan sementum baru.

Pada dasarnya, regenerasi periodonsium merupakan suatu proses fisiologis

yang kontinu, yang berlangsung dalam keadaan normal maupun selama

berkembangnya penyakit periodontal yang destruktif. Hal ini dikarenakan

regenerasi juga merupakan bagian dari penyembuhan. Akan tetapi karena

bakteri beserta produk bakteri yang dihasilkan selama proses penyakit dan juga

eksudat inflamasi yang dihasilkan bersifat mencederai sel-sel dan jaringan

yang sedang regenerasi, maka penyembuhan pada saat masih berlangsungnya

penyakit tidak berakhir dengan sempurna. Sehingga dilakukan terapi

periodontal untuk menyingkirkan faktor-faktor yang menghalangi regenerasi

tersebut, sehingga kapasitas regeneratif jaringan akan maksimal.

b. Perbaikan (repair)

Page 2: LO 4

Proses perbaikan akan mengembalikan kontinuitas permukaan gingiva dan

mengembalikan sulkus gingiva yang normal, serta menghentikan perusakan

tulang alveolar. Perbaikan periodonsium yang rusak mencakup mobilisasi sel-

sel epitel dan jaringan ikat ke daerah yang rusak, dan juga peningkatan

pembelahan mitotik lokal guna penyediaan sel-sel dalam jumlah yang

memadai.

c. Perlekatan baru (new attachment)

Perlekatan baru adalah tertanamnya serabut ligamen periodontal yang baru

ke sementum yang baru dan perlekatan epitel gingiva ke permukaan gigi yang

tadinya tersingkap akibat adanya suatu penyakit periodontal. Sehingga yang

melekat kembali bukanlah serabut yang ada tetapi serabut yang baru dibentuk

dan perlekatannya terjadi ke sementum yang baru pula.

Terbentuknya perlekatan baru dan regenerasi tulang merupakan sasaran

dari terapi periodontal. Regenerasi ligamen periodontal merupakan kunci dari

tercapainya perlekatan baru. Dengan terjadinya regenerasi ligamen periodontal,

maka akan dimungkinkan kontinuitas antara tulang alveolar dengan sementum.

Disamping itu, pada ligamen periodontal, terkandung sel-sel yang dapat

mensintesa dan membentuk kembali gingiva, ligamen periodontal, dan tulang

alveolar, sehingga pada akhirnya perlekatan baru dapat dicapai dengan baik.

DAFPUS:

Williams RC, Jeffcoat MK, Howell H et.al. 1989. Altering the progression of

human alveolar bone loss with the non-steroidal anti-inflammatory drug

flurbiprofen. J Periodontal; 60: 485-90.

Carranza FA, Jr & Newman MG. 1996. Rationale for periodontal treatment, in:

Clinical Periodontology, 8th edition. Philadelphia: WB Saunders Co.