ln toaru majutsu no index vol. 17

161
Chapter 1: Mereka yang Mencari Tumpukan Uang Tunai dan Pertempuran Jumat Ketiga Bulan Januari Sebuah mobil Station Wagon sedang menderu melewati Academy City, yang dibuat dari bagian barat kota Tokyo. Ada tiga lelaki di dalamnya. Komaba Ritoku, Hanzou dan Hamazura Shiage. Ketiga orang ini adalah anggota dari kelompok preman yang dikenal dengan Skill Out. Seseorang yang sedang memegang setir adalah Hamazura, yang jelas-jelas terlalu muda untuk punya suatu SIM. Namun ada dua peraturan yang mereka langgar sehingga membuat ini tidak relevan. Pertama, mobil Station Wagonnya hasil curian. Kedua, ATM (mereka menggunakan mesin berat untuk membawanya) dijepit pada kursi belakang mobil Station Wagon ini. Mobil Station Wagon yang dinaikki ketiga lelaki ini menelusuri jejalanan dengan turbin angin dan dibelakangnya ada zappelin yang mengapung di langit biru. “Oh, wow. Salah satu dari benda-benda ini terdapat uang sebesar dua puluh juta di dalamnya?” Mata Hanzou berseri-seri sembari dia melihat ATM yang layarnya pecah dan bagian tubuhnya rusak itu. dia berbicara pada Hamazura yang sedang duduk di depannya, pada kursi sopir. “Kami di sini untuk memandumu. Kita tidak akan pernah bisa untuk merobek dan mencuri sebuah peralatan yang diperkuat untuk melawan gempa bumi tanpa seseorang yang bisa mengoperasikan peralatan konstruksi.” “Ngomong-ngomong, bagaimana kau mengumpulkan uang sebelumnya?” “Hm? Mencuri sesuatu yang mudah dan kemudian kabur darinya.” “Itu cukup timpang!!”

Upload: len-chan

Post on 15-Dec-2015

37 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Another Fantasy from bakatsuki

TRANSCRIPT

Page 1: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Chapter 1: Mereka yang Mencari Tumpukan Uang Tunai dan Pertempuran Jumat Ketiga Bulan Januari

Sebuah mobil Station Wagon sedang menderu melewati Academy City, yang dibuat dari bagian barat kota Tokyo. Ada tiga lelaki di dalamnya. Komaba Ritoku, Hanzou dan Hamazura Shiage. Ketiga orang ini adalah anggota dari kelompok preman yang dikenal dengan Skill Out.

Seseorang yang sedang memegang setir adalah Hamazura, yang jelas-jelas terlalu muda untuk punya suatu SIM. Namun ada dua peraturan yang mereka langgar sehingga membuat ini tidak relevan.

Pertama, mobil Station Wagonnya hasil curian.

Kedua, ATM (mereka menggunakan mesin berat untuk membawanya) dijepit pada kursi belakang mobil Station Wagon ini.

Mobil Station Wagon yang dinaikki ketiga lelaki ini menelusuri jejalanan dengan turbin angin dan dibelakangnya ada zappelin yang mengapung di langit biru.

“Oh, wow. Salah satu dari benda-benda ini terdapat uang sebesar dua puluh juta di dalamnya?”

Mata Hanzou berseri-seri sembari dia melihat ATM yang layarnya pecah dan bagian tubuhnya rusak itu. dia berbicara pada Hamazura yang sedang duduk di depannya, pada kursi sopir.

“Kami di sini untuk memandumu. Kita tidak akan pernah bisa untuk merobek dan mencuri sebuah peralatan yang diperkuat untuk melawan gempa bumi tanpa seseorang yang bisa mengoperasikan peralatan konstruksi.”

“Ngomong-ngomong, bagaimana kau mengumpulkan uang sebelumnya?”

“Hm? Mencuri sesuatu yang mudah dan kemudian kabur darinya.”

“Itu cukup timpang!!”

“Yaaa, menyeret seseorang yang kelihatannya lemah ke gang belakang dan kemudian menjotosnya sedikit adalah lebih cepat, tetapi, kau tahu lah, Pemimpin Komaba tak akan membiarkan kami mengganggu seorang gadis lemah.”

“Tapi cara ini cukup menarik!!” kata Hamazura sembari dia dan Hanzou tertawa dengan slengek’an.

Komaba tidak memberikan reaksi ketika disinggung dalam pembicaraan ini. Hamazura memeriksa spion atas mobilnya dan melihat pria bertubuh besar itu duduk dengan beratnya di kursi belakang seperti seseorang pada bangku Koshien. (Koshien adalah nama salah satu stadion di Jepang)

Page 2: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“Namun demikian, ada apa dengan Komaba-san?”

“Kau melihat hal itu tadi, kan? Ada seorang pria berpistol bungkuk yang menyerbu sekolah SD pada permulaan jam pelajaran ketiga, dan Pemimpin Komaba mengirimkannya terbang sejauh 5 meter hanya dengan sekali tinju. Mungkin sedikit menyimpang dari pribadinya, tapi ketika ada gadis kecil yang dicintainya dia menjadi sangat malu.”

Pundak pria seukuran gorila itu akan menjadi diam ketika ada bocah yang menangis padanya.

“Eh….? Komaba-san sedang melihat pada toko online di PDA, kan? Dia terhenti dan sudah menatap pada kostum Santa berukuran XL dan perlengkapan topi kabaret putih selama hampir 10 menit.”

Bahkan pundaknya menjadi lebih kejang sekarang.

“Yeah, aku ingat apa yang dia katakan, ketua. Dia bertanya jikalau Santa Claus benar-benar ada, kan? Jadi, apakah sang Santa preman ini akan mengunjunginya pada akhir tahun nanti??”

Seraya kedua idiot ini tertawa dengan terbahak-bahak karenanya, Komaba tiba-tiba meremas PDA di tangannya seakan-akan dia meremas pakaian.

“Fgaaaaaaaaaaaaaaahhhhhh!!”

“E-eeee?? Perasaan malu Pemimpin Komaba membuat dia gila!!”

Komaba tidak sedang mengoperasikan setir mobil itu, tetapi Sation Wagon tersebut masih juga selip ke samping dengan tidak biasa.

“Hey, Hamazura. Adakah cara khusus untuk membuka mesin ATM ini?” Hanzou bertanya sembari mereka meluncur ke tempat persembunyian mereka dengan mobil Station Wagon tersebut.

“Oh, aku akan bongkar itu. Ada sejenis kapsul pengamannya, jadi itu tidak bisa dibuka dengan cara biasa.”

“Sebuah kapsul?”

“Ada semacam cat berpijar padanya. Jika kau membukanya dengan cara yang salah, itu membuat semua uangnya menjadi tidak bisa terpakai lagi. Jadi jangan menyentuhnya sampai kita kembali ke tempat persembunyian.”

Tetapi, hanya setelah Hamazura memberikan peringatannya…

“….Hamazura. Menurutmu apa in..?”

“Hey, Komaba-san!! Hanya 5 detik yang lalu, aku bilang tidak untuk ---- Tunggu…tunggu…apaaa?”

Hamazura melihat kearah kursi belakang melalui spion atas dan kemudian berenti bergerak.

Page 3: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Yang dipegang oleh jari tebal Komaba adalah sebatang benda panjang yang mirip dengan USB drive.

Wajah Hamazura berubah pucat dan berbisik kepada Komaba.

“……….Itu terlihat seperti…….GPS transmiter…..”

Hanya setelah dia mengatakan ini, sirine berdering dengan melengking dari belakang mereka. Cahaya merah membuatnya tak penting lagi untuk mengecek apa yang sedang terjadi. Ada mobil sports berkecepatan tinggi yang dikendarai oleh Anti-Skill, sang penjaga kedamaian di kota ini.

Dan di tengah jalan sejauh 100 meter di depan terlihat berikade robot berbentuk silinder dengan bantalan yang tebal. Itu terlihat seperti gulungan besar yang berdiri dan terbuka melebar membentuk bantalan dinding yang membendung jalan.

Ketika itu berakhir, 2 atau 3 mobil Anti-Skill parkir di sisi lain barikade itu dan memperkuatnya.

Hanzou memegang kepala dengan tangannya.

“Rintangan di depan dan belakang!!?? Hey Hamazura, apa yang harus kita lakukan??”

“Yaaaaa…..”

Hamazura berpikir sejenak.

“Kita akan menerobos.”

Mobil Station Wagon meraung dengan kecepatan tinggi menuju barikade seakan-akan akselerasinya tertekan sampai pada puncaknya dan anggota Anti-Skill wanita yang menunggu, dengan segera melompat keluar dari jalannya. Hanya setelah wanita Anti-Skill loncat keluar dari mobilnya dan berhenti di jalan, mobil Station Wagon mereka menerobos dan merusak barikade dan membawa semuanya keluar.

Delapan puluh persen warga Academy City adalah pelajar, jadi sebagian besar dari kriminal di kota ini adalah remaja. Barikade itu tidak mempunyai kekuatan seperti tembok beton yang jika ada yang hendak menembusnya, sang penembuslah yang mati. Dan juga, mobil Station Wagon ini menuju bagian depan dari mobil Anti-Skill menurut panjangnya, jadi itu membuka jarak antara dua buah mobil dan dengan menerobosnya, menyebarkan serpihan besi dari bempernya kemana-mana.

Mobil yang mengejar mereka dari belakang, dengan kebingungan langsung saja membanting remnya sebelum mereka tersentak pada sisa barikade yang sudah tertembus.

Tak lama, mobil Station Wagon belok dengan tajam pada persimpangan dan menghilang.

“Wow.”

Page 4: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Wanita Anti-Skill yang telah mendarat di aspal setelah loncat dari mobilnya yang telah membentuk bagian dari barikade, melihat barikade yang dibuatnya tadi menjadi seperti ini, hanya bisa tersenyum sambil menikmati.

“Aku pikir aku telah menemukan idiot yang menjanjikan kesenangan yang banyak.”

Hanzou menolehkan kepalanya, dan melihat sekitar pada pemandangan dibelakangnya yang semakin menghilang, pada mobil yang berkecepatan tinggi.

“Wow! Aku tak percaya kau menerobos barikade seperti itu dengan kekuatanmu sendirian.”

“Yaaaa, kau perlu mengetahui dahulu jenis dinding macam apakah itu. Jika itu jenis dinding yang akan menghentikanmu bahkan jika menghancurkan mobil atau jenis yang secara sengaja membiarkanmu lewat untuk kemudian menusuk dari belakang saat kau kelelahan, metode seperti itu harusnya akan berakhir dengan buruknya.”

Dengan tanpa ekspresi pada wajahnya seperti biasa, Komaba membuka pintu mobil dan membuang keluar transmiter GPS itu.

“……Mungkin harusnya kita mendapatkan mobil berbeda….”

“Kita terlebih dahulu perlu menjauh. Tak ada tanda-tanda pengejar, tetapi lebih baik….”

Kata-kata Hamazura terpotong di tengah-tengah kalimatnya.

Kendaraan khusus raksasa yang terlihat seperti tank sudah dikendarai pada sisi jalan. Itu terlihat seperti truk tank, tetapi itu terlihat sangat tangguh dengan banyaknya, sesuatu yang terlihat seperti, baju zirah yang kaku.

“!?”

Sebelum Hamazura bisa merespon, bagian depan truk menghantam mobil Station Wagon seakan-akan truk itu sedang menggembalakan hewannya kembali pulang. Mobil Station Wagon mereka tetap melaju pada kecepatannya tetapi secara paksa terputar sekitar 60 derajad. Pagar jalanan yang seharusnya berada di pinggirnya kini terlihat tepat di depannya. Hamazura bahkan tidak mencoba untuk mengimbangi mobilnya yang berputar dengan membelokkan setirnya, dia membiarkan kendaraannya selip dan ternyata berhasil menghindari pagar tersebut dengan suatu putaran yang ajaib.

Bannya menciut dan bagian belakangnya pecah ke permukaan jalan.

Jika dia membanting remnya, dia sebenarnya akan kehilangan kendali, jadi Hamazura menginjak gasnya adan menyetabilkan kendaraannya.

“Apa-apa’an itu tadi!!??” Hamazura berteriak sambil menoleh kebelakang.

Dan ketika dia menyipitkan matanya.

Dia melihat garis merah tipis pada bagian atas truk khusus raksasa itu.

Page 5: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“Kau idiot!! Jangan bilang kau sedang mencoba melewati kendaraan Anti-Skill yang itu tadi!!”

Ketika Hamazura meneriakkan itu, truk tersebut membelok pada suatu tikungan tajam, seakan-akan itu mengayunkan begian tankernya ke arah mobil Station Wagon.

Ekspresi Hanzou berubah.

“Oh, sial!! Mereka sungguh-sungguh sedang berusaha untuk membunuh kita.”

Seorang wanita dengan dada besar sedang duduk di kursi pengemudi seakan-akan dia telah menunjukkan lencananya dan meminjam truk tersebut dengan paksa. Dia punya peralatan pembesar suara seperti megaphone di tangannya.

“U—umm. Di sini Yomikawa Aiho dari Anti-Skill cabang 73. Dengan tuduhan pencurian, perusakan properti, usaha pembunuhan, dan ikut campur pada tugas pelayan masyarakat, aku akan membawa serpihan kotoran kalian ke bawah neraka!!”

“Cih!! Si Nona Payudara itu pastinya punya dendam untuk ikut campur pada tugas pelayan masyarakat pada daftar klimaks!!!”

Ketika Hanzou berteriak dan mengeluarkan pistol tangannya, truk itu mendekat dengan kecepatan berkekuatan kuda yang mengerikan seolah-olah merespon kata-kata Hanzou tadi.

Yomikawa Aiho mengoperasikan truk dengan setir seukuran hola-hop dan berusaha menyusul mobil Station Wagon. Lelaki dengan bando itu mencoba mengeluarkan sebagian tubuhnya dari jendela mobil dengan pistol tangannya, tetapi Yomikawa membanting setirnya dan mengayunkan bagian belakang tanker truk tersebut dan menyerang sisi mobil Station Wagon.

Dia mendengarkan suara benturan yang nikmat.

Mobil Station Wagon terjepit diantara truk dan pagar pinggir jalanan, dan dengan paksa terseret kedepan, tetapi pagar jalannanya semestinya tidak mampu menahan dampak yang disebabkan helaian logam yang mengelupas. Mobil Station Wagon kehilangan kendalinya dan terbanting pada suatu gudang tak berpenghuni bersamaan dengan truk itu.

Setelah menghancurkan dinding besi yang tebal dan memporak porandakan tumpukan kotak kardus di gudang, mobil Station Wagon dan truk itu terpisahkan ke arah yang berbeda. Mobil Station Wagon terperosok lebih jauh ke tumpukan kotak kardus dan truknya terjepit pada dinding bagian dalam gudang.

Kantong udara di setir truk Yomikawa aktif dan wajah Yomikawa tertempel di sana.

“Uwwppphh!!....Kau anak-anak sialan! Sekarang aku akan mengejar kalian sanpai ujung dunia.”

Dia memutuskan untuk membelakangi dinding, jadi dia menggerakkan pedalnya dan menginjak gas, tetapi truknya tidak bergerak mundur sama sekali.

Page 6: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Ketika dia menyadari seluruh portal telah hancur atau itu terjepit pada sesuatu, dia melihat 2 atau 3 bocah lelaki dengan pistol.

“Oh, sial!!” gumam Yomikawa.

Dia membuka pintu supir dan lompat keluar.

Sedetik kemudian, sejumlah peluru terbang dari bagian penumpang.

(….tiga ledakan tembakan sekaligus??)

Yomikawa menunduk sambil bersembunyi dibalik bagian tanker dari truk tersebut. Tiga ledakan tembakan berarti tiga kali tembakan akan ditembakkan setiap sekali pelatuk ditarik. Itu meningkatkan kekuatan tembak, namun….

“Oww!!? Hanzou, kau idiot! Mengapa kau membuat magnum besar itu menjadi tiga ledakan tembakan!?? Dan kau bahkan tidak mengganti modenya!!”

“Eh?? Tapi bukankah kuat dan keren bisa menembakkan banyak peluru sekaligus?”

“….Kau bahkan menyesuaikan panjang tempat pelurunya untuk itu?”

(Oke, mereka semua idiot, jadi aku harus bisa merenggut mereka semua.)

Pada tahapan ini, bocah itu sedang kehilangan rekoil dari pitol tangan tiga ledakan tembakan yang dimodifikasi, jadi dia tidak bisa mengarahkannya dengan layak. Yomikawa diam-diam percaya bahwa dia akan memenangkan ini semua, tatpi kemudian dia menyadari bahwa ada obyek seukuran bola sepak bergulir dari truk menuju ke sekitar kakinya.

“Geh.”

Saat ini, dia lari dengan kecepatan penuh.

Seluruh konsep magnum dengan tiga ledakan tembakan diturunkan dari keidiotannya, tapi itu masih memiliki daya tembak yang beralasan. Hamazura merasa bahwa truk tempat si perempuan Anti-Skill yang bersembunyi di belakangnya itu mengganggu pandangannya, jadi dia berfokus untuk menembak tanki bahan bakar yang berada di bawah tempat duduk supir.

Kemudian dia melihat si perempuan ini melarikan diri.

Dia pasti sudah khawatir bahwa tanki bahan bakarnya akan meledak.

“Oka, kita berhasil mengusirnya. Aku hampir ingin menangkap wanita itu dan payudara besarnya lantas kemudian menunjukkan padanya apa itu.”

“…..Tak boleh ada kejahatan seksual…..”

“Aku tahu, Komaba-san, aku tahu. Namun, mesin ATM-nya. Itu akan menyusahkan jika dia memanggil bala bantuan dan kita terkepung. Aku kira mobil Station Wagonnya masih bisa berlari.”

Page 7: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Sembari Hamazura mulai berjalan ke mobil Station Wagon yang telah terjepit pada gunungan kotak kardus, sesuatu mengenai sepatunya.

Ketika dia melihat ke bawah, dia melihat bulatan seukuran bola sepak di tanah.

Wajah Hamazura terkaku, Hanzou berubah pucat, dan Komaba masih tanpa ekspresi seperti biasanya.

“Hey, Hamazura. Itu kan…..”

“…..Yeah….”

Itu adalah sejenis kembang api raksasa yang biasanya hanya dilihat pada pertunjukan kembang api.

Berlari kembali ke truk khusus itu, mereka melihat tulisan “Pabrik Kembang Api Fukuoka” pada sisinya. Dan mereka melihat bayangan benda berbentuk bola serupa dengan itu tersebar di sekitar gudang.

Itu terjadi ketika mereka melihat suatu percikan.

Itu adalah sejenis kawat listrik yang telah terkoyak di dekat tanki bahan bakar di bawah tempat duduk sopir yang telah tertembak oleh magnum tiga kali ledakan tadi. Suatu cahaya kebiru-biruan telah dipancarkan menuju bensin yang telah tercecer di lantai.

“!?”

“!?”

“!?”

Teriakan tiga orang idiot ini diikuto oleh bunga-bunga api yang terbang tinggi di langit musim dingin ini.

Pada akhirnya, Hamazura, Hanzou, dan Komaba telah terhembuskan ke langit seperti di bagian akhir cerita suatu komik dan Yomikawa kembali untuk menahan mereka untuk kemudian melemparkan mereka ke penjara. Ada sedikit preman yang terlihat pesakitan seperti mereka di ruangan itu, tetapi mereka harusnya sudah merasakan sesuatu tentang tiga orang yang tertutup jelaga dan babak belur, karena tidak satupun dari mereka yang melihat tiga orang ini secara detail.

Hamazura menggenggam jeruji di penjara itu dengan kedua tangannya dan dengan lemasnya menggantungkan kepalanya diantaranya.

“…Aku setuju bahwa mencuri mesin ATM bukanlah hal baik untuk dilakukan, tapi bukankah yang terburuk adalah wanita dengan dada besar itu?? Karena dia, semua uang tunai di mesin ATM kita hangus.”

Page 8: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“….Dia membuat itu akan menjadi lebih damai jika dia hanya membiarkan kriminal pergi… betapa mengerikannya anggota Anti-Skill satu itu. Kau benar-benar akan melihat idiot seperti itu di suatu drama tentang kepolisisan, mungkin…. Aku sungguh benci si dada besar itu.”

“Ah, sial!! Hey, Komaba-san, dia tidak dihitung sebagai cewek yang rapuh kan!!? Ketika aku keluar dari sini, aku akan menunjukkan padanya apa itu!! Menggenggamnya seperti ini dan menjepit diantaranya!!”

Tidak seperti biasanya, Komaba sedang protes disamping Hamazura, namun Hanzou belum mengatakan sepatah kata pun. Mungkin keterkejutannya setelah dihembuskan oleh kembang api di wajahnya, terlalu berat baginya, karena dia sedang duduk di lantai, pada pojok sel tahanan dengan tangannya yang memeluk kakinya.

Akhirnya dia meneguhkan hatinya dan membuka mulutnya yang berat itu.

“Ma’af Hamazura. Dan terhadapmu juga, Ketua Komabawa. Aku sungguh minta ma’af.”

“Huh?? Ada apa denganmu?”

Mereka berdua melihat ke arahnya dan Hanzou membuang wajahnya kesamping seakan-akan dia tidak bisa menerima sorotan mata mereka.

Kemudian dia dengan segera berbicara.

“…..Aku rasa, aku sedang kasmaran.”

“Ugheeeeeeeehhh!!”

“Ugheeeeeeeehhh!!”

Chapter 2: Seorang Prajurit dan Penari Dari Mitologi Nord — Jumat Pertama Bulan Februari.

Ada suatu toko celana Jeans tertentu di London.

“Tidak. Aku tak punya barang untuk dijual padamu.”

“Ke-kenapa tidak??” Kanzaki Kaori membantingkan kedua tangannya pada suatu meja kasir kecil. “Aku punya uang di sini!! Aku bawa cukup uang untuk membeli hargamu yang kelewat mahal itu, yang mengabaikan harga pasaran dari celana Jeans klasik dan cukup untuk sebuah tip, jadi mengapa kau tak akan menjualnya padaku??”

“Karena, lihat dirimu!!”

Pemilik toko itu menunjuk paha Kanzaki.

Celana Jeans yang dia pakai terpotong sebelah sampai ke bagian paha atasnya. Ini menampilkan kecantikan yang tidak simetris dan mengumbar keseksian, tapi….

Page 9: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“Aku tidak akan membiarkanmu memotong celana Jeans klasik yang aku cari dengan bepergian keliling dunia untuk mendapatkannya!! Sini, aku akan menerangkannya padamu karena sepertinya kau tidak paham nilai Jeans ini. Jeans-jeans ini dipenuhi berbagai jenis kreatifitas oleh para pria yang bekerja demi tambang pada Jaman Gold Rush!!”

“Aku tahu itu. Dan seperti yang kukatakan tadi, aku yakin untuk menyimpan potongan Jeans yang nanti akan aku potong pada sebuah tas.”

“Mooohhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh!!!”

Sang pemilik toko meremas-remas kepalanya dengan kedua tangannya dan berteriak seperti banteng yang ngamuk.

“Bagaimanapun juga, aku takkan menjual sesuatu pun padamu dan aku tak akan bekerjama denganmu pula!! Jika kau tak suka akan hal itu, pergilah merengek pada Dewa Jeans dan benda-benda premium lainnya dan meminta ma’aflah!!”

“…Aku paham. Dan aku bahkan belum menerangkan pekerjaan apa yang mengikutinya…Jika kau begitu tidak ingin menolongku….sayang sekali….”

Kanzaki kecewa.

“Sepertinya aku harus mengurusi kasus tentang seseorang dengan rumor ‘Pemotong Celana Jeans’ sendirian.”

“Menyebutkan hal itu kemudian.”

Pekerjaan Kanzaki adalah mengalahkan penyihir-penyihir jahat.

Itu adalah sejenis pekerjaan samar-samar yang akan kau lihat pada suatu buku cerita bergambar, tetapi itu nyata. Dan karena dia bekerja pada suatu organisasi yang berhubungan dengan gereja nasional, dia sebenarnya mempunyai pendapatan yang tetap dari pekerjaan milik pemerintah. Pajak tinggi Inggrs mengalir ke orang seperti ini bahkan tanpa seorang pun tahu.

(Seperti di buku cerita bergambar…?)

Kanzaki merasa sedikit mencemooh dirinya sendiri.

Sebenarnya hatinya telah tertutup rapat karena suatu kejadian…. Kecuali bahwa tidak mungkin untuk manusia menjaga hanya satu jenis emosi pada hatinya. Jika bukan orang yang kepribadian dasarnya aneh dan sedang diperbaiki, kesopanan dan perasaan haru akan keluar begitu saja dari wajahnya.

“Ngomong-ngomong, dimanakah si Stiyl bajingan itu.”

Stiyl adalah rekan sejawat Kanzaki.

“Dia sedang mengejar gadis itu.”

Page 10: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“Dia masih melakukan itu?”

“………….”

“Yaaa, bukan kewenanganku untuk mengatakannya akan hal itu. Aku hanya akan berdoa ada beberapa orang idiot yang datang untuk mencampuri urusannya.”

Setelah mengatakan ini, sang pemilik toko mengganti topik pembicaraannya.

“….Oh, Kanzaki. Apakah kau berdandan seperti itu di musim dingin bulan Februari ini?”

Sang pemilik toko membungkus badannya dengan tangannya sendiri dan menggigil. Di London, Februari adalah musim salju. Dan tahun itu, Inggris Raya terbungkus oleh sejenis gelombang dingin yang akan membunuh gadis korek api. Danau kecil akan membeku sampai cukup padat untuk bisa dilewati.

Dan masih, salah satu dari sepasang celana di kaki Kanzaki terbuka sampai keatas pahanya.

“Tidak juga.”

“Tak bisa dipercaya….”

Sang pemilik toko mempunyai bibir biru membeku, hembusan nafas berupa uap yang cukup jelas terlihat, dan berdandang setebal seseorang yang mendaki Gunung Everest.

“Jadi ‘Pemotong Celana Jeans’ apakah yang kau sebutkan?”

“Jelas-jelas seperti kedengarannya. Beberapa orang yang tak diketahui memotong celana Jeans dari para pejalan kaki di jalanan. Sejauh ini, semua kerusakan terjadi hanya pada celana Jeans mereka, tak satupun yang menderita luka fisik.”

“Kita akan membunuh orang ini, kan?”

“Terlalu dini untuk memutuskan hal itu.”

“Si Pemotong Celana Jeans, huh? Aku terkejut sebab bukan kau tersangka utamanya.”

“??? Kenapa aku harus menjadi tersangka?” Kanzaki bertanya dengan sedikit memiringkan kepalanya dengan kebingungan dan pahanya yang terekspose.”

Sang pemilik toko hanya menghela nafas.

“Jadi kau punya ide dimakah si kriminal ini berada?”

“Sedikit. Aksi orang ini memiliki aroma Mitologi Nord padanya.”

“….Apakah kau punya bukti? Siapa yang menginsvestigasinya?”

“Theodosia.”

Page 11: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“Dia? Dapatkah kita benar-benar bergantung padanya?.....Ah.”

Seorang pria tua berjenggot terjatuh di lantai di depan sang pemilik toko dan Kanzaki. Kedua bagian celana Jeans-nya sudah sepenuhnya terpotong dan membuatnya terlihat lebih mirip suatu celana dalam daripada Jeans yang terpotong.

Sang pemilik toko secara naluri menutupi wajahnya dengan tangan.

“Betapa mengerikan!! Si pria sejati kebanggan Inggris ini telah diambil semua kebanggaannya dan bahkan dia sekarang bahkan tidak punya daya untuk membenarkan jenggotnya.”

“Ya, jika kau hendak memotong-motong mereka, itu harus dilakukan dengan lebih elegan.”

“Aku sungguh tidak akan menjual apapun padamu!!”

Kemudian Kanzaki mendengar sesuatu yang bersuara seperti plat logam yang digosokkan bersamaan.

Itu terdengar seperti sepasang gunting.

“!?”

Kanzaki sesegera mungkin berbalik dan mengayunkan sarung pedang panjangnya pada waktu yang hampir bersamaan dengan seseorang yang membawa mata pisau dengan kecepatan tinggi. Kedua sosok ini berbentrokan. Suara tanpa arti “doplah!!” pecah di udara, tetapi Jeans Kanzaki tidak berubah menjadi kain yang terpotong-potong.

“Siapa kau!!?” Kanzaki berteriak sembari menatap musuhnya.

Identitas yang penyerang yang pastinya merupakan sang ‘Pemotong Jeans’ adalah seorang wanita seusia dengan Kanzaki. Dia adalah wanita cantik dengan rambut yang lebih mirip berwarna perak daripada berwarna emas. Dia mengenakan penutup dada yang terbuat dari pelat besi yang disusun oleh berbagai pecahan besi disekujur kostumnya, dan hal serupa terdapat pada pinggangnya, sepasang sarung tangan panjang yang mencapai sampai sikunya dan dihiasi dengan corak seperti kulit sapi ata suatu alasan tertentu, dan sepatu boot panjang sampai pada pahanya yang bercorak sama dengan sarung tangannya tadi.

Kanzaki Kaori menyipitkan matanya.

Sang pemiliki toko Jeans sepenuhnya kaget. Dia berbicara sembari menggigil.

“Itu adalah…….sang bikini berjubah yang legendaris.”

Kanzaki Kaori sedikit kebingungan dengan pakaian aneh di depan matanya.

“Um, uh….bahkan darimana seharusnya aku memulainya?? Yaa, aku tidak berpikir kau memakai cukup pakaian sampai atas, jadi lakukan sesuatu terhadap hal itu!!”

Page 12: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Sang misterius yang suka pamer itu membusungkan dadanya yang begitu besar itu dan berkata.

“Kau juga tak pakai pakaian yang cukup sampai atas. Bahkan aku terkejut dengan keseksianmu.”

“…..!!”

“Tunggu, Kanzaki!! Terlalu cepat untuk mencabut pedangmu!! Dan biarkan aku berkata bahwa kau juga berdandan terlalu seksi secara obyektif!!”

“Ke-kenapa kau menahanku dan setuju dengannya?? Apakau kau lupa bahwa aku harus melawan sang Pemotong Jeans yang suka pamer ini!!??”

“Tidak, kita mungkin masih bisa menyelesaikan ini dengan damai!! Kita harus menanggungnya sekarang!!”

“Su-sungguh!? Sejujurnya, aku sudah hampir setengah menyerah! Tidakkah aku harus buru-buru dan menghabisi si mesum itu?”

“Tahan itu sebentar lagi!! Walaupun, benar sebagai seorang profesional pakaian aku bisa bilang kepadamu bahwa kostum itu aneh. Corak kulit sapi itu tak punya suatu makna pun!! Itu ada hanya sebagai ide untuk menonjolkan payudaranya!! Dan itu menyebabkan pandanganku terpusat pada dadanya semenjak dari tadi!!”

“Itu hanya karena kau mirip dengan mereka!!”

Sang pemilik toko dilambungkan ke udara setinggi 5 meter seperti pada film-film Hongkong dengan tinju Kanzaki.

Melihat itu, si cewek berbikini ini cekikikan. Itu tadi tenang, tawa yang hangat yang berbeda jauh dengan pakaian yang diapakainya.

Page 13: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“Lelaki itu tidak bisa disalahkan karena telah terangsang. Itulah, atas alasan seperti itulah aku, seorang Valkyrie ada.”

(Seorang Valkyrie??)

Pada Mitologi Nord, seorang Valkyrie adalah gadis langit pada bentuk gadis prajurit. Dikatakan, mereka mempunyai tugas untuk mengirimkan jiwa-jiwa prajurit kepada Valhalla milik Odin untuk persiapan pertarungan Ragnarok yang akan datang, namun ada kelompok yang percaya bahwa mereka bukanlah asli malaikat atau roh atau sesuatu yang lain yang terdifinisikan sebagai “bukan manusia biasa”. Tampaknya, gadis manusia bisa menjadi Valkyrie dengan berharap pada pertempuran melebihi dari apapun dan kemudian itu membuat Odin memberikan kekuatannya. Pada dasarnya, gadis yang pemberani bisa menjadi dewa dengan mengerjakan suatu cara khusus.

Manusia bisa menjadi Valkyrie.

Seperti itu, tidaklah mengejutkan bagi seseorang yang bergelut di dunia sihir, untuk menjalankan suatu kelompok yang mencoba secara palsu guna melakukan hal serupa. Sihir itu mirip berlian palsu. Itu dengan sengaja menyebabkan suatu fenomena yang ajaib yang terjadi secara kebetulan. Jadi tidaklah begitu salah untuk ingin menciptakan respan yang simpel dan mudah guna menjadi Valkyrie.

“Kenapa seorang Valkyrie yang masih belajar sepertimu melakukan hal ini? Jika kau mencari suatu jiwa yang macho, kau tidak akan menemukannya di tempat ini.”

“Tsk tsk tsk. Mengantarkan jiwa prajurit bukanlah satu-satunya tugas seorang Valkyrie. Jauh lebih penting untuk melayani prajurit di minuman Valhalla dan menghangatkannya dengan tarian dan melatih jiwa-jiwa tersebut demi kepentingan Valhalla. Tujuanku adalah untuk menggunakan daya tarikku untuk meningkatkan Einhenjar milikku dan mengumpulkan sebanyak mungkin kekuatan untuk membentuk komplotan sihir pribadiku.”

“Dengan kata lain,” kata si gadis prajurit sembari membusungkan dadanya lebih jauh lagi, “Inilah jawabanku tentang apakah seharusnya Valkyrie itu!! Kadang bertarung, kadang berdansa, dan aku, yang mengandung keberanian dan kecantikan sekaligus!! Aku adalah penari pada jubah yang seeeeeeeekkkssssiiiiiiiiiiiiiii!!”

(….Jadi dia tidak dengan dungunya berpakaian seperti itu?? Dia juga seorang idiot juga??)

Seketika – hanya seketika – Kanzaki Kaori merasa seperti sungguh putus asa, tapi dia menggoyangkan kepalanya dan berhasil meyakinkan dirinya sendiri. Nama sihir Kanzaki adalah Salvare000. Dia tidak bisa menyerah di sini.

Tapi dia tidak bisa memungkiri bahwa dia terganggu.

“Oke! Aku tadi bimbang sebentar, jadi, mari akhiri percakapan ini dan bertarung!!”

“Hah hah!! Kita berdua telah melepas rasa kemanusiaan kita untuk mengenakan pakaian memalukan ini!! Seorang Valkyrie sepertiku tidak bisa dihentikan oleh penyihir sepertimu!!”

“Jadi kau masih punya rasa malu!?? Bagus, kau masih bisa diselamatkan…!!”

Page 14: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Kanzaki dengan ganjilnya menanggulangi emosinya, tetapi serangan sang Valkyrie seksi itu sungguh cepat dan kuat bagi seseorang yang semata-mata menyebut dirinya sendiri Valkyrie. Dan sembari kedua pedang mereka berbenturan, sang Valkyrie berbicara.

“Ini adalah nilai sebenarnya dari menjadi seorang gadis prajurit….. Ini adalah Sembilan Penumpu!!”

Setelah dia meneriakkan suara yang lantang, bayangan di kakinya tiba-tiba terbagi menjadi sembilan bagian. Kanzaki dengan hati-hati mengamati bayang-bayang misterius itu yang kini lebih mirip dengan liangkaran sihir.

“!?”

Namun, sesungguhnya tidak ada yang benar-benar terjadi pada sembilan bayangan itu, Valkyrie berputar di tengahnya, dan bayangan tersebut menghilang. Kemudian Kanzaki mendengar sesuatu sambil duduk disana dengan kebingungan.

“Muuhhhhhhooooooooooooohhhhhhhhhhhhhh!!” Tiba-tiba datang teriakan dari sang pemilik toko.

“Apa? Apa? Apa yang terjadi?” Kanzaki berkata sembari menoleh ke samping.

Sang pemilik toko yang telah roboh di lantai, kemudian berdiri di pola aneh bersudut itu. Tidak. Sebenarnya, 9 orang gadis sedang memegang tangannya, kakinya, pinggangnya, dan juga lehernya yang kemudian memaksanya untuk bergerak.

“Hee hee hee. Ketika ada panggilan sihir prajurit, seorang Valkyrie bisa menarik sampai 9 orang sekaligus. Sihirku bisa menggunakan 9 orang gadis untuk mengendalikan seorang pria untuk jadi bidakku!!”

“Dan bagaimana dengan harapannya?”

“Sihir ini bisa dengan mudah memperalat seseorang yang berpikiran ‘Betapa suatu kecantikan feminim tertinggi yang tidak terbandingkan! Kau sungguh terlalu cantik!! Aku ingin membuang semua wanita di hidupku hanya untuk melayanimu!! Faktanya, kecantikanmu sungguh sangat hebat seperti dewi yang tiada bandingannya!!”

Kanzaki Kaori mengartikan kata-kata tersebut dengan artian dia memakai kecantikannya untuk tujuan mengeluarkan kegairahan seksual pada lelaki untuk kemudian bisa mengontrol mereka. Kanzaki melihat sang pemiliki toko secara mendalam dan dingin.

Dia mengalihkan tatapannya dengan janggal dan hanya berkata, “Ma’af.”

Kanzaki dengan simpelnya mengangguk.

“Aku akan memotong kepalamu.”

“Tunggu! Tunggu! Tunggu dulu Kanzaki!! Perasaanku akan keadilan sedang ada konflik dengan kepribadianku saat ini! Aku akan membebaskan diriku dari sihir pengecut ini dengan cinta dan keberanian, jadi cukup lihat saja cara hidupku yang jantan ini!!”

Page 15: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Kemudian Valkyrie membungkuk, menaruh telapak tangannya di pangkuannya dan menggunakan lengan atasnya untuk meremas-remas payudaranya sambil dia mengedipkan matanya.

“Jika kau menghabisinya, aku akan menunjukkanmu banyak hal. Kau lebih suka akan melakukan sesuatu atau sesuatu yang sudah ada padamu??”

“….Aku minta ma’af, Kanzaki. Hatiku telah bergerak ke titik dimana aku tidak bisa kembali.”

“Oke, aku akan melepaskan kepalamu.”

Walaupun dia mengatakan itu, sedikit kebajikan pasti masih tersisa dalam diri Kanzaki, karena dia hanya menusuk sang pemilik toko celana Jeans dengan bagian belakang pedangnya dan mengirimkannya terbang ke langit London.

Setelah mengurus si pengkhianat, Kanzaki kembali ke pertempuran dan menanyakan tentang inti keadaannya.

“Ngomong-ngomong, mengapa kau memotong celana Jeans para lelaki?”

“Oh, keahlianku dalam menyambut para prajurit adalah permainan penghinaan (S-side).”

Kemarahan Kanzaki meningkat sebanyak 20 %.

Chapter 3: Harapan Sang Ayah Menciptakan Titik Kontak dan Interaksi — Jumat Keempat Bulan Februari.

Ini adalah sampah terakhir bulan Februari yang datang detelah hari Valentin.

Paling tidak, seperti itulah cara pandang seorang pria paruh baya bernama Kamijou Touya.

“Aku paham. Jadi mereka sedang ada karnaval di sini, di Eropa.”

Kata ‘karnaval’ membuat Touya berpikir tentang cewek di Brazil yang mengenakan pakaian seperti bulu berak dan menggoyangkan pinggulnya kedepan dan kebelakang dengan amat cepat, tapi sepertinya tak ada suatu gadis merak di Itali. Sayang sekali. Pria dan wanita mengenakan topeng yang sungguh terlihat aneh. Dia merasa benda sperti itu akan membuat kau ditangkap polisi bila dipakai di dalam suatu departemen store.

Sangatlah jelas dari sejauh ini melihat kedalam pemikirannya, Kamijou Touya bukanlah bagian dari suatu agama tertentu dan dia tidak membeda-bedakan antara ketetapan agama di dunia ini, agama baru, dan cara memuja. Seperti itu, si pria dengan tipe lelaki Jepang pada umumnya ini memiringkan kepalanya kesamping dan dengan anehnya memikirkan karnaval jenis apakah ini.

Dia menanyakan pertanyaan itu kepada gadis yang bekerja pada toko suvenir lokal pada tenda yang menyebar pada pinggiran jalan berpaving batu.

Page 16: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“Ummmm, yaaaaa, kau tahu. Waktu berpuasa yang disebut Lent sedang datang. Ini adalah festival dimana kita mengisi penuh perut kita sebelum berpuasa, tetapi berbagai macam benda telah dicampurkan kedalamnya. Sebagai contoh, samba dari karnaval di Rio yang aslinya berasal dari musik religi Afrika yang kemudian berkembang lebih jauh di Brazil.”

“Itu sungguh penjelasan yang tidak rapi…. Jadi apakah topeng-topeng itu secara resmi adalah bagian darinya?”

“Hmmm…. Itu hanyalah adat dari Venice yang orang pikir sangat menyenangkan, maka dari itu mereka membawanya kesini. Tak ada tradisi topeng dari kaca di Milan. Oh, iya, mau membeli topeng?”

Seorang gadis berambut pirang dan bermata biru memberanikan dirinya untuk membeli suatu suvenir yang bahkan bukan produk lokal dengan senyum di wajahnya.

Touya sedikit terkejut.

“Ha ha. Bahkan kau tidak tahu dasar berbisnis, kan?”

“Huh? Mister, kau bukan pelancong yang datang kemari karena ada karnaval?”

“Sepertinya tidak, tetapi aku hanya menyelesaikan beberapa pekerjaan. Aku baru saja menyelesaikan suatu negosiasi bisnis.”

Touya sedang dalam mandat persetujuan dengan perusahaan investasi asing.

Menjelaskan itu mungkin membuat dia terlihat seperti pegawai bayaran normal harian, tetapi jenis bisnis yang dia geluti lebih spesial lagi. Secara teknis, dia adalah bagian dari perusahaan “Grup Pengukur Perhitungan Pertukaran Jaminan”.

Tugasnya adalah melakukan apapun yang dapat dilakukan untuk menghentikan semua jenis penggabungan dan perdagangan saham yang bisa berbahaya pada perusahaannya. Di dunia yang siapapun bisa menggunakan komputer untuk membeli dan menjual saham hanya dalam hitungan jam, posisinya sangatlah penting.

Pada umunya, pergantian keamanan sangatlah diijinkan dengan bebas, tetapi, ketika itu melibatkan batas persilangan negara, peraturan legal dari suatu negara tertentu akan membuatnya menjadi sulit. Tetapi itulah mengapa di datang kemari. Hanya ada sebelas orang petinggi perusahaan yang menanda tangani Grup Pengukur Perhitungan Pertukaran Jaminan dan mereka akan menggunakan ekonomi, psikologi, dan teknik-teknik lainnya yang mereka punya untuk melakukan bisnis di “zona abu-abu”.

(Yaaa, dapat dikatakan, kau tidak bisa mengatakan “berhenti membeli jaminan ini”, tetapi mengatakan “kau mungkin kalah lebih banyak jika kau tetap membeli jaminan ini”, seperti itu baik dipertimbangkan.)

“Yeah, aku tidak tahu apa-apa tentang bisnis. Seperti yang bisa kau lihat, ini hanya kerja sampingan bagiku. Aku hanya kesasar jauh dari jalan manajemen suatu perusahaan seperti gadis penjual korek api di cerita dongeng.”

Page 17: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“Mari mulai dari hal itu. Kau perlu mempunyai kepercayaan diri pada produk yang kau sedang jual. Itu bukan karen atmosfir dari festival ini seperti yang membuat Yakisoba pada pawai Ennichi terlihat begitu enak. Itu karena orag tua menjual ini berpikiran ini sungguh enak.”

“Apa itu festival Ennichi?”

“Itu adalah alasan yang sama yang membuat toko eceran berlagak barangnya sudah terstandardisasi. Jika jelas apakah si pekerja pada suatu restoran tertentu percaya diri pada produknya atau tidak, itu akan merubah bagaimana cara pelanggannya melihatnya dengan sendirinya. Itulah kenapa mereka distandardisasi untuk menunjukkan kepercayaan diri yang seragam.”

“Jadi, kau mau beli atau tidak? Aku tidak peduli jika kau hanya melihat atau membuang-buang waktu.”

Touya menghela nafas karena dia kekuranga motivasi.

“Aku sedang mencari sovenir Itali. Aku ingin sesuatu yang terlihat seperti barang Itali hanya dengan sekali lirik dan tak akan ada satupun orang yang bakal menolak benda itu. Dan juga, sesuatu yang diberkahi oleh Tuhan akan menjadi nilai tambah bagiku.”

“Oh, oh, aku tahu. Kau menginginkan jimat pembawa keberuntungan buatan lokal. Kalian orang Jepang sungguh suka pendeskripsian tak langsung kalian, bukan?”

Setelah merespon, si gadis toko ini mulai menggeledah melalui barang-barangnya yang dirasa bagus.

“Ini dia. Ini adalah uang kertas satu dolar keberuntungan. Bagaiamana jika ini berharga 100 euro?”

“Bahkan Itali tidak menggunakan dolar.”

“Sini, aku akan memberimu kwitansi. Mereka akan memperlakukanmu seperti penghindar taksi jika kau tidak menunjukkan benda itu.”

“Hey, jangan mulai memberikan aku kwitansi jika aku bahkan belum membeli sesuatupun!! Bicarakan tentang keahlian berjualan yang lebih tinggi.”

“….Aneh. aku dengar orang Jepang akan membeli apapun jika itu kelihatan mendatangkan keberuntungan.,” si gadis toko tersebut bergumam, tetapi kemudian wajahnya berubah pucat seakan-akan dia telah memuntahkan makanannya.

Dia dengan bergegas mengumpulkan semua barang dagangannya, menarik tali untuk menutup tendanya, dan telah menyelesaikan persiapan kaburnya hanya dalam 15 detik. Touya melihat dengan terkejut dan si gadis berbicara padanya.

“Oh, sial. Sesuatu yang buruk sedang menuju kemari! Ma’af Tuan!! Sampai jumpa bila memang kita akan bersua kembali!!!”

Page 18: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“Ah……….ummmmm……apa?”

“Seseorang yang tidak akan membiarkanku menjual sovenir sedang menuju kemari dengan cepat!! Dia terkenal cukup keras dalam membersihkan pelancong Jepang sepertimu!! Dan juga, jika aku harus menuliskan dalam daftar tentang tiga hal yang paling aku benci, itu pasti : keluarga, guru, dan para misionaris!!”

Sembari bicara, si gadis toko mengemasi barang dagangannya, melipat tendanya pada bagian atas ranselnya yang sudah terlihat seperti gunungan, dan lantas kabur.

Dia tidak tahu tentang apa itu Ennichi, tetapi dia tau kata “en”…? (“en” dalam bahasa Jepang bisa diartikan “jika kita bersua kembali”)

Touya merasa sedikit tak dihiraukan karena ditinggal begitu saja dan dia hanya bisa berdriri kebingungan.

“…Mh. Aku yakin sifat kekuatan sihir Balbina berasal dari sini.”

Bersamaan dengan itu, sesosok yang terdengar sedang bergumam dalam bahasa Itali, mendekat.

Itu adalah wanita yang berpakaian seperti suster kuno. Entah sepertinya dia berusia dua puluhan atau hampir tiga puluhan tahun. Touya menebak, bahwa orang ini dulu pasti sempat mempunyai paras cantik, namun kini dia terlihat seperti orang yang di film dan filmnya telah rusak dan buram.

Dia sedang jongkok dengan telapak tangan di tanah di tempat dimana lapak si gadis tadi digelar.

“Ya, ini masih hangat. Yang berarti dia barusan kabur. Ngomong-ngomong, apakah kau melihat seorang anak domba tak berpendidikan yang berusia pada umur yang gemar berontak??”

Touya terpaku karena tiba-tiba ditanyai, tapi kemudian dia perlahan merespon.

“Tidak. Aku hanya melihat seorang gadis muda berbinar-binar dengan bintik-bintik di wajahnya.”

“Aku harus mengambil setiap hal yang membuatmu bisa cengengesan seperti itu dikala aku sedang menggertakkan gigiku seperti ini. Tetapi, apa yang sedang kau lakukan di sini??”

“Aku sedang mencari sovenir Itali. Ngomong-ngomong siapakah dirimu ini? Apakah kau penjaga di gadis tadi ataukah gurunya?”

Touya menanyakan hal ini karena si gadis tadi sudah menyebutkan apa-apa yang paling tidak disukainya di dunia ini.

“Tidak.”

Page 19: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Namun, wanita ini tampaknya bukan kedua pihak yang disebutkan Touya tadi. Jadi , hanya tersisa satu peluang.

“Aku adalah misionaris dari Gereka Katolik Roma. Namaku Lidvia Lorenzetti. Jika kau tertarik pada Tuhan atau punya ide tentang dimana Balbina yang ditundukkan pada suatu kotbah pagi demi tujuan untuk mengumpulkan uang, kontak aku.”

…Meskipun apa yang telah Lidvia katakan kepadanya, Kamijou Touya berakhir dengan bertemu Lidvia si misionaris lebih dari 5 kali pada hari itu.

“Kenapa aku menemukanmu di semua tempat Balbina??”

“Karena aku sedang mencari suvenir Itali. Dia ada di setiap tempat yang aku kunjungi. Ngomong-ngomong, kenapa si gadis itu selalu mengemasi barangnya dan kabur setiap kali kau nampak?”

“? Mereka menjual suvenir dimana-mana. Lihat, mereka sedang menjual kue Milan dan kue manjuu Milan di sana. Cepat beli sesuatu dan pergi.”

“….Tunggu, mereka menjual manjuu di Itali??” (manju adalah sejenis kue yang umumnya ada di Jepang)

“Dan kalian punya makanan sejenis pasta yang kalian sebut Nepolitan di Jepang. Tak perlu bagimu dengan teliti membeli barang-barang Balbina yang sedang dijual.”

“Yaaa, aku punya alasanku sendiri.”

Touya menambil nafas panjang karena kelelahan.

“Apakau kau percaya pada kesialan?”

“?”

“Iya. Karena aku telah mengirimkannya. Sejujurnya, putra semata wayangku adalah orang yang selalu dikelilingi dengan kesialan. Dia belum melakukan sesuatu yang buruk, dan sudah harus terperangkap dengan berbagai macam masalah. Hal seperti itu sugguh biasa terjadi baginya, bahkan ketika dia menderita suatu pengalaman yang sepenuhnya tidak beralasan, kesialannya hanya meliputinya dan tertawa.”

Touya menunjuk pada boneka kecil di lapak lainnya.

“…..Menyedihkan, bukan? Aku protes akan hal itu setiap waktu dan masih saja, pada akhirnya, aku tidak melakukan apapun tentang itu. Aku pikir aku bisa menolongnya sedikit dengan membeli setiap jimat keberuntungan setiap kali aku menemukannya, tetapi itu mungkin tidak lebih dari hal yang hanya bisa menghibur diriku sendiri saja. Aku hanya ingin mengatakan bahwa aku sudah melakukan sesuatu untuk mengatasi kesialan putraku.”

Lidvia tidak mengatakan apa-apa.

Page 20: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Touya tidak bisa tinggal diam walaupun dia pikir dia mungkin telah mengganggu Lidvia dengan membuatnya mendengar curhatannya.

“Kenyataannya adalah, aku ingin membuang semua masalah yang mengelilinginya dengan tanganku sendiri. Aku ayahnya. Tetapi, apa yang bisa aku lakukan terhadap barang gaib seperti kesialan? Aku sungguh-sungguh menyedihkan. Aku bodoh karena bergantung pada benda-benda seperti ini.”

“……..Heh…..”

Tiba-tiba Touya sadar bahwa Lidvia sedang menatap ke bawah tanah.

Dia memiringkan kepalanya kesamping karena kebingungan.

“Heh heh. Betapa cantik. Itu sungguh kesulitan yang mengagumkan. Itu terkena telak padamu dan kau merasa bahwa seperti kau tidak dapat melakukan apapun tak peduli apa itu. Ini semua…ini semua hanya….”

“U-ummm!?”

Touya menelan ludahnya.

Lidvia tersenyum. Namun, ini bukanlah jenis senyuman yang bermaksud untuk memberikan suatu kelegaan pada orang lain. Itu adalah senyuman untuk dirinya sendiri yang terlihat seperti air liur yang menetes keluar jika dia tidak hati-hati.

“Luar biasa!! Sungguh ketidakmungkinan yang luar biasa!! Sungguh irrasionalitas yang luar biasa!! Suatu kesulitan yang sulit, semakin sulit semakin aku ingin memecahkannya!! Heh heh heh. Jadi kau ingin membuang keapesan disekeliling putramu!? Luar biasa! Balbina! Tumbuhan Sihir Tuan Balbinaaaaaaaaaaaaa!!!”

Sembari berteriak, Lidvia lari ke gang kecil dengan kecepatan tinggi dan kemudian kembali beberapa detik kemudian dengan si gadis toko yang digenggamnya di tengkuk. Si gadis toko, Balbina, sedang cemberut ketika dia digeret.

“Ow owww owwwww!! Ayolah!! Apa yang salah dengan sedikit bekerja paruh waktu!??”

“Tak ada waktu untuk itu!! Kita punya suatu situasi di sini!!”

Lidvia menjelaskan situasinya.

“Geehhhh!! Dasar kau idiot!! Jika kau ingin menyelamatkan seseorang, kau harus mengucapkannya dari tadi!!”

Touya tidak paham dengan kegirangan kedua orang Italia ini. Meninggalkan orang paruh baya itu di belakang, Lidvia dan Balbina bahkan lebih menaikkan ketegangannya. Touya tak punya ide tak mengerti apa yang terjadi ketika Balbia mengeluarkan suatu boneka aneh dan tanaman kering dari tasnya. Kemudian dia mulai menulis pada salah satu sisi suatu buku catatan kecil.

Page 21: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“Yaaa, aku akan mengumpulkan sesuatu yang tidak memerlukan nyanyian atau upacara dan yang memiliki efek yang bisa membuatku hanya perlu duduk di sini untuk melakukannya! Jika kau yakin untuk mengikuti peringatan guna menyimpannya, maka aku akan menuliskannya untukmu, itu seharusnya bekerja!!”

“Bukankah menjadi buruk jika dia tertangkap oleh suatu organisasi anti-sihir sekitar. Apakah kau merahasiakan mereka?”

“Jangan khawatir!! Tidak apa-apa!! Mereka semua ada di bawah level kemampuan spiritual benda-benda ini dan tak satupun dari benda-benda ini semata-mata hanya digunakan untuk keperluan sihir, jadi mereka akan kurang bukti untuk mencurigai kita. Benda-benda ini hanya akan dikenali sebagai suvenir yang aneh. Benda-benda ini lebih dekat ke abu-abu daripada putih yang itu berarti bahkan seorang penyihir profesional tidak bisa membedakannya!!”

Mereka menekankan benda-bendanya kepada Touya dengan izin segelnya dan akhirnya Lidvia langsung saja mengeluarkan Bibel dari kantongnya.

“Jika itu tidak cukup, cari gereja terdekat di daerahmu. Kami membangun gereja-gereja itu demi tujuan melindungi anak-anak domba yang menderita dari suatu tragedi yang tak bermakna sama sekali.”

“Ha ha ha, aku kira juga begitu.” Touya berkata sambil tertawa sedikit. “Sejujurnya, aku tak akan berkata bahwa aku percaya pada Tuhan, tapi jika orag seperti kalian percaya, mungkin aku juga akan percaya.”

Di kota yang sama Oriana Thomson, si perempuan berdada besar yang sering bekerja dengan Lidvia, yang biasa menggunakan lidahnya yang menggairahkan itu dan beberapa gelato untuk bertarung. (gelato adalah sejenis es krim khas Itali) Tiba-tiba Lidvia datang ke arahnya dengan kecepatan yang mengerikan dan menangkapnya. “Orianaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!”

“Gbheahh!!?”

Oriana terkena serangan tiba-tiba, namun tubuhnya mental akibat tumbukan itu dan gelatonya jatuh ke tanah. Sepenuhnya tidak peduli terhadap gemetaran rekannya, Lidvia menaruh tangannya pipinya dan menggoyangkan lidahnya ke depan dan belakang dengan cepat.

“Ha-Hari ini! Hari ini sungguh luar biasa!! Aku mungkin telah salah tentang orang Jepang!! Aku telah berpikir bahwa mereka adalah musuh dari komunitas kita dengan kebiadabannya sebagai warga Academy City, jadi aku tak pernah berpikir bahwa ada suatu ayah yang begitu peduli terhadap anaknya!! Kita mungkin harus mengubah rencana kita untuk menangkap Academy City ke rencana yang lebih halus dan damai!!”

“Ap….Apa yang membuatnya…..begitu semangat??”

Oriana mempunyai masalah bernafas, tapi diua berhasil menanyakan pertanyaan ke Balbina yang digeret Lidvia tadi. Setelah mendengar penjelasan Balbina, Oriana berbicara seakan-akan dia sedikit khawatir.

“A-Aku paham. Tetapi…..huh…. Yang paling menjengkelkan dari moodnya yang lagi baik adalah…..”

Page 22: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“Okeeeeeeeeeeeeeeeeeee!!!!!!!!!!!”

Sebelum Oriana selesai bicara, Lidvia tiba-tiba berteriak. Goyangan pinggul Lidvia yang cepat mengenai Oriana dan membuatnya jatuh tersungkur di tanah. Ada suatu kehebohan yang membingungkan dan wajah Balbina berubah pucat.

Lidvia mengabaikannya dan kemudian berbicara.

“Mari lakukan seperti ini!! Kesulitan disebut kesulitan karena mereka tidak mudah diselesaikan!! Mari mulai menyelesaikannya demi siapapun yang tidak tahu kenikmatan di balik ini semua!! Pertama, kita perlu mempersiapkan benda spiritual. Itu sangat dipengaruhi oleh susunan bintang-bintang, jadi kita perlu mengukur koordinat yang cocok untuk lokasinya.”

Lidvia terlau bersemangat dan Balbina kabur lagi. Oriana juga berusaha kabur, tapi Lidvia menangkap rekannya ini sebelum dia bisa kabur.

Chapter 4: Kekuatan Sebenarnya dari yang Ketujuh dari Tujuh Orang — Jumat Ketiga Bulan Maret.

Tanggal 15 Maret, 8:10 PM.

Tak banyak terlah terjadi pada Hari Putih Haratani Yabumi. Ini adalah sehari setelahnya, dan dia dengan biasa berjalan tanpa tujuan disekitar district pembelanjaan ketika beberapa lelaki yang lebih tua darinya yang berasal dari Skill-Out yang pesakitan memegangnya di tengkuk dan menyeretnya ke kegelapan, di suatu lembah gang – yang mirip sekali dengan di manga shonen – menjadi sedikit masalah. Dia dijotos beberapa kali, dan kemudian diambil dompet dan HPnya, kesialannya menjadi dua kali lipat ketika dompet digitalnya, juga diambil darinya. Jika dia tidak menghubungi pusat pelayanan secepatnya, dia akan berakhir dengan mengalami suatu petaka yang berlipat-lipat karena kartu kreditnya dicuri.

“Oke. Kita tak ingin mendapati telponnya mati, jadi bagaimana kalo kita ikat dia untuk menunda waktu.”

Page 23: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“Huh? Sungguh? Tetapi burung-burung di kota ini brutal. Jika mereka mendapati suatu daging yang tidak lagi memberikan perlawanan, akhirnya mereka akan mematukinya.”

“Dompet telpon sangatlah cocok. Selama kau bisa mendapatkan nomor lelaki ini, tak ada batasan kredit.”

Pyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhh!? Kenapa aku mendapatkan telpon baru dengan fungsi yang aku tidak pernah gunakan hanya karena seorang perempuan di pusat pelayanan merekomendasikannyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!??

Maling ini yang terlebih dahulu akan mengambil dompetnya, biarkan dia pergi, dan itu berlalu. Alat pemenuhan kebutuhan warga kadang dapat menjadi mengerikan. Hanya dengan memilikinya, sang pengguna akan mengalami suatu perubahan krisis yang besar.

Haratani Yabumi, dikepung oleh lima atau enam lelaki yang lebih tua darinya, dia berpikir bagaimana cara keluar dari situasi yang satu ini.

Tapi kemudian sebuah saura mengaung.

“Kau kekurangan keberanian, tuan. Kau tak akan memuaskan siapapun dengan caramu itu!!”

Melihat pada jalur masuk gang tersebut, Haratani melihat sebuah sosok dengan pose yang menyolok.

Lima atau enam yang menoleh kearah sosok tersebut dan kemudian tediam beberapa detik.

Bang!!

Sebelum siapapun mengenali sosok itu, salah seorang preman mengeluarkan pistolnya dan menembakkannya.

Sosok misterius itu pun roboh ke tanah. Si preman mendecakkan lidahnya dengan ketidaktertarikan. Ketidakpuasan Haratani dibarengi dengan keluarnya Tuhan dari hatinya.

Serangkaian peristiwa edan apa tadi itu??

“Frwaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhh!!”

Si sosok misterius bangkit. Serangkaian kejadian tadi hanya berlangsung sekitar tiga detik. Dengan tak terkejut, sesosok ini bangkit seperti akan merusak langkah-langkah para preman tersebut.

Walaupun jelas-jelas menerima tembakan tepat di dadanya, dia mengeluarkan hawa seperti orang yang masih segar setelah begadang semalaman dan kemudian mendekat dengan langkah kaki yang berat.

“Kau sungguh kekurangan keberanian jika kau hanya berani menembak seseorang tanpa peringatan sebelumnya. Ataukah ini tadi suatu pengekangan? Inikah yang mengekang kekuranganmu itu? Yaaa, setelah semuanya, aku lebih suka menyebut kalian anak kecil yang melemparkan kemarahannya dengan begitu mudahnya!! Tidakkah kau pikir menyedihkan

Page 24: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

bahwa kau berada pada posisi dimana media dapat mengatakan apapun yang dia mau darimu?”

Para preman tidak mengerti apa yang sedang terjadi, jadi dia memutuskan untuk menembak lagi. Dia terus menarik pelatuknya, tetapi sosok ini bukannya jatuh lagi ke tanah, melainkan hanya bergetar sedikit.

Dengan tidak mengejutkan, si lelaki mulai lebih marah dan dia menurunkan tatapannya sekali pada pistol di tangannya.

“Mengapa kau tidak mati…?”

“Keberanian!! Ini semua perkara keberanian!!”

“Pati ada yang lebih dari itu untuk melakukan ini semua!!!”

“Jika kau memaksaku untuk bercerita padamu, aku juga salah satu dari tujuh esper level 5 di Academy City, yang dikenal dengan Sogiita Gunha, si Nomor Tujuh, tetapi itu hanyalah detail yang meremehkan. Perkaranya disini adalah, aliran keberanian yang berlebihan yang membuatku membara!!”

Si lelaki miterius bernama Sogiita Gunha membuka lengannya lebar-lebar, melengkungkan punggungnya seprti membungkuk, dan mengumumkan ini sampai ke surga. Haratani tidak tahu bagaiamana itu bekerja, tetapi sebuah ledakan asap yang berwara merah, biru, dan kuning nampak di belakangnya.

Haratani sepenuhnya tercengang.

Para preman berkumpul sebentar dan mulai saling berbisik.

“Jika dia adalah yang ketujuh dari tujuh, itu berati dia adalah yang terlemah dari level 5, kan?”

“Itu terdengar seperti sesuatu yang level 0 bisa atasi.”

Sang Nomor Tujuh tidak bisa tinggal diam sembari mereka berdiskusi.

“Non non!! Aku sudah memberitahumu!! Seluruh level 5 dan si nomor tujuh, semua itu adalah kesesatan yang menjemuhkan! Apa yang penting di sini adalah keberanian!! Tidak terlalu terlambat!! Jadi, dengar ak – Ow! Berhenti menyabetku dengan rantai sepeda motor itu dan juga hentikan menusukku dengan pengangkut es itu!! Ow ow ow ow!! Kalian semua kurang keberanian!!”

Itu terlihat seperti adegan komedi, tetapi seperti sepuluh episod dari bahan drama selama dua jam yang dipersembahkan dalam bentuk kekerasan.

Dan setelah itu semua, Sogiita Gunha dengan mudahnya tidak mati. Penyerang-penyerangnya mulai menemukan keanehan, walaupun serangan tangannya sedikitpun tidak mengendur.

“Daaaaaaaaarrrrssssssssshaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!”

Page 25: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Teriakan di Nomor Tujuh yang sedang marah, membentuk ledakan yang terkosentrasikan disekitarnya. Penjahat-penjahat itu ditiupkannya dengan semacam spesial efek seperti – BOOOM!!

“Kau hanya telah melakukan apapun yang kau mau selama ini! Aku tidak akan mengijinkan itu lagi !! aku akan menunjukkan padamu apa itu keberanian yang sebenarnya!!”

Tak ada perijinan yang jelas untuk menjadikan semua bekerja semaunya sendiri seperti ini, karena serangan terakhirnya mengenai si preman. Aksinya ketika dia melancarkan serangan tambahan menjadikan jelas siapakah penjahat sebenarnya di sini. Haratani mulai berpikir bahwa para preman itulah yang seharusnya menunjukkan keberanian jika ingin keluar dari situasi ini.

Lantas……….

“Heh. Aku sudah menduga para lalat kecil itu akan berakhir seperti itu.”

Sesosok baru hadir dari kegelapan. Haratani mendengar langkah kaki seperti monster legenda yang lahir dari kegelapan Academy City mendekat. Sesosok pria bersenjatakan otot membuat penampakannya. Dia tampak seperti jenis orang yang melewati tiga negara dengan grup tentara bayaran padanya.

“Aku adalah Yokosuka, si Penghancur Organ. Tampaknya kau menunjukkan suatu kasih sayang pada bawahanku.”

Si manusia kelas bawah, Haratani Yabumi, berpikir bahwa orang ini harusnya adalah otak dari perencanaan perobohan pondasi kedamaian dunia. Orang ini lebih pantas melakukan hal edanseperti itu daripada merampok di gang yang sempit seperti ini. Namun suara hati Haratani ini tentu saja tak bisa didengar si bos terakhir berotot ini.

“Namun, kau telah memesekkan hidungmu ke tempat dimana seharusnya dia tidak berada. Tak ada penyelesaian di sini. Sekarang kau telah berdiri sebelum seorang petarung anti-esper sepertiku, Yokosuka-sama si Penghancur Organ, kau – “

“Ma’af, aku kentut.”

“Tunggu, agghh! Tetap diam dan dengarkan kalo orang berbicara!! Jadi, ummm, sial! Sampai mana aku tadi?? Oh, ya. Ahem. Sekarang kau telah berdiri sebelum petarung ahli anti-esper sepertiku, Yokosuka-sama, si Peng....”

“Tinjuan luar biasaaaaaaaa!!”

“Aku bilang dengarkan pada apa yang…..brrrgghhh!!”

Yokosuka-san si Organic Atau-Apalah-Itu sedang berusaha mengatakan sesuatu, tetapi dia tiba-tiba berputar dengan kecepatan tinggi seperti baling-baling bambu. Ada sekitar sepuluh meter jarak antara Sang Nomor Tujuh dan Tuan Organik, tetapi semacam gelombang kejut yang aneh atau psikokinetis telah memberikan suatu pukulan telak kepadanya.

“Tunggu….Uhuk!!.....Apa……Apa itu tadi?”

Page 26: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“Hhhh hhhh hhhhh!! Itu tadi keutamaan sesungguhnya dari Si Nomor Tujuh dari Academy City. Aku menciptakan sebuah dinding psikokinetis tak stabil di depanku dan menghancurkannya dengan rangsangan yang disediakan oleh tinjuku sendiri. Itu menyebabkan pengiriman suatu efek ledakan pada jarak jauh. Itu jurus spesialku, dan aku sebut itu Serangan Tubrukaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannnnnn!!!”

Dia membongkar fakta lain dalam dirinya dengan ledakan.

Tetapi Haratani berbicara dengan pelan.

“Tidak, itu mustahil.”

“?”

“Aku tidak berpikir hanya dengan menerapkan rangsangan kepada bidang kekuatan psikokinetis akan menghasilkan reaksi seperti itu. Bidang studi pilihanku dalam kekuatan fisik mengembangkan keadaan tentang fenomena seperti itu, jadi aku tahu banyak tentang itu.”

“……………..”

“……………..”

Sang penyerang dan yang diserang keduanya tertegun sebentar dengan aneh.

Sogiita Gunha menundukkan pandangannya dan mengepalkan tinjunya dengan singkat.

“Maka, apa yang aku lakukan dan bagaimana aku melakukannya?”

“Heeeeeeeeeeeeeeeeeeeiiiiiiiiiiiiiii!!! Apa-apan itu??? Cara timpang apa itu, yang tadi kau sebut sebagai jurus spesialmu? Berpikirlah sedikit tentang orang yang terkena serangan itu!!”

“Tinjuan luar biasaaaaaaaaaaa!!”

“Itu tadi masa persis dari yang pertama – Brrrhhhhh!!”

Yokosuka-san si Organi Terserah itu terbang ke udara dan berputar-putar di sana.

Pundak Haratani melemah. Dia telah diselamatkan, tapi tidak sama sekali tidak senang.

Tampaknya Mr.Organik lebih akan mati daripada kehilangan seseorang yang akan lihat lebih pada festival rumahan, tetapi kerusakan fisik yang dia telah terima adalah sungguhan. Dia mencoba berdiri, tetapi kakinya bergetar dengan tidak terkontrol.

“Kh…A-Aku tidak akan meremehkan si Nomor Tujuh.”

Mr. Organik tidak punya kekuatan tersisa untuk melarikan diri, apalagi bertarung.

Dia harusnya sudah tahu bagaimana nanti dia akan berakhir, karena dia melihat wajah Sogiita dan berbicara.

Page 27: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“…Cukup jaminkan aku satu hal.” Suatu senyuman sejati yang tidak akan terkira dari seorang penjahat tampak di wajahnya. “Paling tidak akhiri ini dengan beberapa serangan yang luar biasa – bukan sesuatu yang terdengar membosankan seperti ‘Tinjuan Luar Biasa’-mu tadi. Berikan aku serangan sejati yang bakal terdengar keren jika aku kalah.”

Mendengar itu, si Nomor Tujuh mengangguk dengan hampa.

Sia mengepalkan tinjunya dengan perlahan, dan………

“Tinjuan luar biasaaaaaaaaaaaaa!!”

“Aku bilang jangan…….Bhdgiwgbfieb”

Chapter 5: Apa yang Tak Ada di Dunia? Jumat Pertama Bulan April

Brazil.

Mengikuti China and India, Brazil merupakan negara yang diharapkan memiliki pertumbuhan ekonomi yang besar, tapi hal itu tak terjadi di seluruh daerah di negara itu. Bahkan di kota besar Rio de Janeiro, perbedaan antara yang kaya dan yang miskin sangat terlihat. Ini membuat adanya suatu garis tak terlihat yang membedakan kehidupan orang-orang.

Di kota Brazil yang luas itu, seorang lelaki Asia berdiri di suatu tempat yang sangat dipenuhi dengan warna bayangan. Dia berusia di antara tiga puluhan, memiliki tinggi yang wajar, dan memiliki fitur wajah yang menarik. Penampilannya akan membuatnya menonjol di negara kelahirannya, tapi di sini dia benar-benar berbaur dengan lingkungan.

Tetapi, dia bukan jenis orang yang ingin kaudekati.

Dia tampak seperti orang kaya, tapi bukan seperti turis yang tidak tahu apa yang ia lakukan. Dia adalah tipe orang tampan yang terlihat nyaman di gang-gang gelap. Tidak ada yang tahu mereka akan terjebak masalah apa jika mereka mendekatinya.

“Oh, nona. kamu punya barang yang menarik di sana,” kata lelaki tersebut pada kegelapan.

Tidak ada jawaban datang. Tetapi, ada suatu kehadiran yang terdiam dalam kegelapan. Matahari tidak banyak menyinari daerah itu, tapi suatu siluet manusia bisa dilihat. Seorang gadis dengan wajah Latin dan kulit cokelat muda berdiri di sana.

Gadis itu tampak cukup tegang dan ia menatap pria itu.

“Apa maumu? Apakah kau akan bertindak keterlaluan seperti mencuri uang anak-anak?”

“Kamu punya senjata di tas itu, bukan?”

Page 28: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Pria itu menunjuk ke arah tas dan gadis itu tersentak kaget. Gadis itu tak bergerak dan raut mukanya semakin tegang(?). Pria itu tampaknya tidak terlalu memikirkan itu dan terus berbicara seolah-olah dia bersenandung.

“Oh, jadi bukan hanya bunuh diri. Tapi bunuh diri ganda. Dan orang satunya lagi bukan keluarga atau pacar. Seseorang yang kau benci. Mungkin kau berencana membunuh penagih utang untuk membantu keluargamu.”

“…Bagaimana kau tahu?”

“Aku memiliki mata yang sangat tajam.”

Pria itu menunjuk ke arah mata kanannya dengan jari telunjuknya dan ekspresi nakal muncul di wajahnya.

"Mari kita bicara. Sayangnya, sekarang aku tahu apa yang kau rencanakan, aku akan bersalah sebagai membantu pembunuhan jika tidak menghentikanmu. Percakapan ini mungkin bisa jadi hal yang baik untukmu."

“Siapa kamu?”

“Nn…Misaka. Misaka Tabigake.”

Setelah pria Asia itu memperkenalkan dirinya sebagai Misaka Tabigake, sekarang giliran gadis itu. Dia berkata namanya adalah Ines. Itu mungkin hanya nama palsu, tapi insting Misaka mengkatan itu tidak mungkin. Sederhana saja, Ines tidak dalam kondisi pikiran yang memadai untuk memberikan nama palsu.

“Kau orang Jepang? Apa pekerjaanmu? Dan apa kamu punya uang?”

“Pekerjaanku adalah… Yah, Kau bisa menyebutku seorang konsultan. Aku tak punya uang. Pekerjaanku adalah menghasilkan uang, bukan untuk menyimpannya di bank. Aku memang mendapat upah, tapi aku meninggalkan manajemen keuangan pada istriku. Uangku sangat sedikit sampai aku benar-benar serius mempertimbangkan untuk berhenti minum-minum.”

“Tak berguna.”

“Oh, dua kata singkat dan selesai? Masih terlalu cepat untuk menyerah. Pembicaraanku denganmu bisa memberimu jalan keluar dari situasi ini. Aku tahu beberapa orang yang telah berhasil keluar dari masalah mereka seperti itu.”

“?”

“Pekerjaanku adalah menunjukkan apa yang tidak ada di dunia.”

“Apa yang kau bicarakan?”

“Singkatnya, Aku menyediakan kesempatan-kesempatan baru untuk bisnis. Jika kamu berhasil pada gagasan yang aku berikan, Kamu akan menjadi presiden perusahaan dan tidur beralaskan uang.”

Page 29: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“Konyol,” sela Ines.

Dia melihat ke suatu wilayah dan menunjuk ke arah suatu tumpukan tinggi limbah elektronik.

“Hanya sampah yang ada di sini. Ada banyak hal di Rio de Janeiro, tapi hanya sampah yang bisa kita sentuh. Mengerti? Kita tak mampu membayar pengepul sampah, jadi semuanya mulai menumpuk. Bahkan jika ada kesempatan di depan kita, yang bisa kita lakukan hanya memegang jari di mulut kita. Itulah perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin. Orang yang kaya tidak mau adanya perubahan, jadi mereka mengambil setiap kesempatan yang mungkin kita punya.”

“Ah, alasan. Alasan membuatmu senang, bukan? Aku hampir mengatakan bahwa itulah hiburan terbaik yang pernah ada. Jadi kamu memilih suatu alasan tentang keadaan yang diciptakan pemerintah atau masyarakat, 'kan?”

“Kau tahu apa?” Ines hanya bisa merasa marah. Tapi, itu hanya amarah terpendam. “Aku masih muda dan tak punya pendidikan. Yang bisa kulakukan hanyalah membersihkan jendela mobil atau pekerjaan seperti itu. Bagaimana aku bisa hidup dari recehan kecil seperti itu? Aku bahkan tak bisa membayar bunga utang dengan itu. Utang itu pasti hilang setelah aku membunuh orang-orang yang menagih hutang.”

“Bukan itu maksudku,” Misaka dengan mudah menjawab ekspresi wajah gadis itu yang pasrah. “Ada kesempatan tersebar di sekitarmu. Kamu hanya tidak melihatnya. …Oh, hei. Boleh aku bertanya. Kamu tidak berpikir aku orang suci dengan semangat membantu sesama yang suci, bukan? Aku punya tujuanku sendiri, jadi jangan khawatir. Pikirkan saja. Aku tidak akan mengatakan hal-hal yang berguna untukmu kemudian puas dengan itu. Aku selalu menjaga orang yang aku gunakan.”

“Suatu tujuan? Kau tidak mengatakan aku harus tidur dengamu untuk mendapat uang bukan?”

“Itu tawaran yang menyenangkan, tapi aku tak bisa melakukan itu pada istriku dan dengan usiamu kau mengingatkanku pada anakku.”

“Memang apalagi yang ada disini? Kesempatan macam apa yang ada disini? Tempat ini tidak punya apa-apa kecuali kumpulan besar sampah yang dibuang sembarangan! Jangan seenaknya saja denganku!”

“Itu tepatnya.”

“?”

“Sejujurnya, aku mendapat permintaan dari pihak tertentu. Aku diminta untuk melakukan sesuatu dengan semua sampah yang dibuang secara ilegal di Brazil, jadi aku harus melakukan sesuatu walaupun ini adalah pekerjaan yang sangat menyebalkan.”

“Konyol. Tidak ada yang bisa kau lakukan. Apa kau akan memasang tanda “Jangan Buang Sampah Sembarangan”? Tidak ada yang akan mengikutinya. Orang-orang yang membuang sampah tidak melakukannya karena mereka mau. Mereka semua tahu itu salah. Sampah yang dibuang sembarangan tidak akan hilang begitu saja. Kita tidak memiliki uang untuk itu.”

Page 30: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“Begitukah?” Misaka tersenyum. “Seperti yang kukatakan, pekerjaanku adalah untuk menunjukkan apa yang tak ada di dunia. Daerah kumuh kecil seperti ini yang dipenuhi dengan sampah elektronik ilegal dan kemiskinan juga termasuk suatu jenis dunia. Apa yang tak ada di dunia seperti ini? Oke, Ines-kun, angkat tanganmu jika kamu tahu.”

“Itu jelas,” Ines segera merespon sambil menghela napas. “Uang.”

“Bingo!”

“…Dan saat itulah anda bertemu dengan orang Asia yang menyebut dirinya seorang konsultan?”

“Yah, Awalnya aku tak begitu percaya padanya, tapi aku memutuskan aku harus bertaruh pada kemungkinan jika dia benar. Setidaknya, itu terlihat lebih baik daripada berjalan menuju penagih hutang mafia sambil membawa pistol.”

Ines berada di lounge suatu hotel kelas atas yang dianggap sebagai yang terbaik atau kedua terbaik di Rio de Janeiro. Sang penulis dengan perekamnya memakai setelan yang bermerek, Tapi Ines masih berpakaian seperti sebelumnya. Walaupun begitu, tidak akan ada yang protes.

Penulis itu berbicara.

“Jadi anda memutuskan untuk memulai bisnis mengumpulkan logam langka di dalam sampah elektronik?”

“Setiap orang tahu ada sedikit kandungan emas pada IC dan LSI. Orang-orang tidak melakukannya karena mengumpulkan emas-emas itu terlalu merepotkan. Aku hanya tidak memiliki pilihan lain, jadi aku melakukannya. Bukan karena aku sangat bertekad atau hal-hal seperti itu.”

Pada awalnya, dia tidak punya alat atau tempat untuk bekerja. Dia benar-benar membuka plastik IC itu dengan tangan dan dengan sabar mengumpulkan serat-serat kecil dari emas murni. Ketika dia sudah mendapat tumpukan logam langka sebanyak kotak bento, dia akhirnya bisa menukarnya dengan uang kertas. Dia menggunakan uang itu untuk mengembangkan mesin tertentu agar lebih efisien dalam mengumpulkan logam langka. Alat itu membuatnya mengumpulkan lebih banyak emas. Tidak butuh waktu lama sampai usahanya bisa berkembang cukup untuk disebut sebagai suatu bisnis. Bahkan belum setahun sejak itu.

“Cukup sulit untuk menyiapkan mesin berlengan untuk yang bisa secara akurat membuka penutup dari sirkuit terpadu dari berbagai ukuran, tapi, setelah aku menyadari mesin itu bisa menggunakan gelombang ultrasonik untuk menghitung ukuran dengan tepat, maka solusinya sederhana saja.”

“Gelombang ultrasonik…?”

Page 31: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“Oh, apakah kau pikir itu adalah suatu ide yang tidak akan muncul pada seorang anak yang tidak pernah ke sekolah? Jika kamu benar-benar ingin belajar, entah bagaimana kamu pasti bisa.”

Batasan antara yang miskin dengan yang kaya di Rio de Janeiro sangat sulit untuk dilewati, tapi itu juga berarti, setelah ada suatu pondasi, seseorang dapat memperoleh pertumbuhan yang stabil. Ines telah menggunakan sistem itu dengan baik.

“Sepertinya pembuangan sampah ilegal telah turun sebanyak 70% tidak hanya di Rio de Janeiro tapi juga di seluruh Brazil. Dan saya dengar Menteri Lingkungan Hidup akan segera memberikan anda penghargaan publik.”

“Orang-orang tidak akan dibayar jika mereka tidak membuang sampah lagi. Orang-orang yang terpojok tidak akan mendengarkan pidato moral seperti tentang manusia pada dasarnya baik. Jika kamu ingin menghentikan mereka, kamu harus memberitahu mereka bagaimana caranya mereka bisa mendapat uang.”

“Jadi anda mengubah arus dunia dengan menyampaikan gagasan bahwa sampah bisa diubah jadi uang?”

“…”

Ines tetap diam dalam menanggapi komentar itu.

Dia menyadari bahwa inilah yang dibicarakan orang bernama Misaka itu.

Dunia akan berubah.

Selama orang-orang yang akan mengubahnya bangkit, dunia pasti berubah.

Yang penting adalah untuk bertindak.

Tugasnya adalah memberikan orang-orang kekuatan untuk melakukannya.

“Berikutnya, kita akan menggunakan dana yang kita miliki untuk mencari jalan untuk mendaur ulang plastik dan metal seperti besi dan tembaga. Jika kita berhasil, hampir 100% sampah elekronik dapat diubah menjadi sumber daya yang dapat digunakan.”

“Oh, saya menantikan itu. Dan saya sedang ingin menulis topik tentang masa depan yang cerah,” kata sang penulis dalam usaha untuk mendapat dukungan Ines.

Ines mengabaikannya dan tiba-tiba teringat dengan kata-kata Misaka Tabigake.

Apa yang tak ada di dunia?

Mungkin saat ini, dia masih bertarung melawan dunia.

Dia sudah mengatakan itu adalah pekerjaannya.

Page 32: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Chapter 6: Menuju Inti Diskusi di Sebuah Salon Kecantikan — Jumat Keempat Bulan April.

Gemerincing lonceng pada pintu otomatis berbunyi.

“Hm? Oh, seorang pelanggan?”

“…Letakkan game di tanganmu itu jika kau tidak menginginkan aku untuk memberimu beberapa trauma karena berhubungan dengan yang namanya ‘costumer service’,” kata si gadis muda dengan sepasang kuncritnya, Shirai Kuroko, sembari dia menatap kepada si ahli penatap rambut wanita dan pemilik toko yang tidak menunjukkan suatu tanda akan minat mereka terhadap pelanggan. Beberapa pria muda anggota staf dengan segera datang dari belakang tokok dan mulai membungkuk sebagai permintaan ma’af kepada Shirai.

Dia tidak dapat percaya bahwa hanya ada seorang pekerja yang sudah di sini semenjak tiga bulan yang lalu yang mengkhawatirkan tokonya, tetapi dia harus mengakui sang pemiliki itu terampil. Shirai memasuki salah satu ruangan yang terbagi-bagi oleh seperai gantung seperti di UKS sekolah dan kemudian duduk pada suatu kursi yang mirip di ruang dokter gigi.

Sang pemilik toko tanpa motivasi itu lantas mengitari di belakang Shirai dan melepaskan pita dari rambutnya dengan jarinya yang jauh lebih lembut dari seorang pria pada umunya.

Sang pemilik, Sakashima Michibata, mengelus janggutnya dengan satu tangan dan kemudian berbicara.

“Belakangan ini aku sudah mulai cukup kecanduan menggunakan besi dan aku ingin mencoba Ultra 14 Drill, jadi bagaimana dengan itu? Ingin mencoba gaya roll? Kau bisa menjadi cukup arogan, Shirai-chan, jadi aku pikir gaya rambut ikal keriting kelas atas akan terlibat bagus padamu.”

“Rambutku sudah keriting dari awal, jadi hentikan omong kosongmu dan berikan aku tatanan rambut lurus agar aku bisa mengaturnya dengan mudah.”

“Ummmm….jadi, gaya rambut keribo?”

“Aku bilang tatanan rambut lurus!!!” Mata Shirai membengkak sembari berteriak ketika Sakashima mulai meletakkan suatu peralatan berbentuk seperti mangkok setengah bundar di atas kepalanya.

“Baik, baik. Kau sama sekali nggak asyik….. Sekarang, untuk menjadikan ujung rambutmu mudah diatur.”

Dia menarik sepasang gunting tipis.

“Pastinya sulit ya…….Shirai-chan.?”

“Dengan apa??”

Page 33: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“Pada sekolah pengembang kekuatan fisik terkemuka seperti Tokiwadai kau harus mempunyai ijin guru untuk toko yang kau pilih guna memotong rambutmu, benar begitu? Walupun, karena sekolah itu memilihku sebagai toko terpilih, aku mendapat banyak uang dengan mudah dari itu. Pasti terasa cukup ketat dengan adanya semua peraturan itu.”

“Yaaa, protes akan hal-hal itu tak akan membuatmu kemana-mana. Kau bisa mendapatkan sampel genetik dasar dari rambut dan darah, dan mereka tidak ingin seseorang dengan diam-diam mengumpulkan itu dan memetakan DNA seseorang.”

“Hmmmmm.”

Di tangan kirinya, sang pemilik toko memegang sejumlah sisir yang berbeda ukuran pada jarak antara gerigi-geriginya. Dia melihat keatas kepalanya pada seperangkat besar dari kamera yang besar dan kecil. Sejumlah kamera yang berlebihan ini telah dipasang oleh SMP Tokiwadai, bukan oleh suatu perusahaan keamanan.

Sakashima Michibata memegang setumpuk rambut milik Shirai diantara jeri jemarinya.

“Coba pikir, aku dengar ada beberapa tunjangan baru untuk penelitian pengembangan kekuatan Teleportasi. Sepertinya, berurusan dengan koordinat dimensi ke-11 cukuplah sulit, dan itu cukup tidak populer, bahkan untuk seukuran para ilmuan.”

“Tidak begitu. Dimensi ke-11 sangat erat kaitannya dengan teori kuantum yang berhungan dengan Schrodinger. Para petinggi hanya merasa seperti ada krisis karena tidak banyak esper pengguna kemampuan Teleportasi. Orang-orang menggunakan istilah ‘kekuatan fisik’ yang berkenaan dengan setiap jenis kekuatan, tetapi ada beberapa kemampuan yang tampak dengan mudah dan ada pula yang tidak.”

“Itu salah satu dari misteri, bukan? Aku cukup yakin bahwa semua pelajar kelas satu mengalami kurlikurlum yang sama dengan tanpa kelas pilihan dan itupun masih berakhir dengan dibagi menjadi beberapa kekuatan berbeda, dimana seseorang bisa menghasilkan api, beberapa lagi bisa menghasilkan angin, dan begitupun seterusnya.”

Sembari dia ngobrol, Sakashima memotong sekitar 5 milimeter ujung rambut Shirai. Mata pisaunya telah diatur pada sudut yang optimum jadi itu tidak merusak selnya dan menyisakan hasil potongan yang bersih.

“Tentu saja, aku juga tak habis pikir mengapa mereka sedang mengembangkan kekuatan-kekuatan itu.”

“…..Mohon jangan memungkiri alasan terdasar adanya Academy City.”

“Oh, aku paham bahwa itu adalah prospek yang menarik, tetapi itu membuatku berpikir ada beberapa orang yang berpengaruh dibalik itu semua, yang memimpikan tentang hidup abadi, penguasaan dunia, ataupun sejenisnya.” Michibata menggertakkan lehernya sembari menggerakkan guntingnya. “Aku heran, jika buku pegangan kekuatan fisik milik siswa sepertimu berisi tentang kegemparan pengembangan kekuatan fisik selama perang dingin lalu. Amerika dan Soviet menginvestasikan sejumlah besar uang pada bagian permusuhan kenaka-kanakan mereka…dan yaaa, itu berakhri dengan kegagalan.”

Page 34: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“Itu adalah Proyek Gerbang Bintang bukan?”

“Oh, jadi kau tahu tentang itu!” Sakashima merespon dengan nada bodoh dan Shirai hanya menghela nafas.

“Kami memperlajarinya di kelas sejarah. Mereka tak mempunyai ide tentang apa yang mereka lakukan, dan kemudian mengulangi eksperimen bersekala besar mereka lagi dan lagi, walaupun mereka bahkan tidak tahu apakah yang membaca mengkualifikasi mereka sebagai kesuksesan ataukah kegagalan. Pada akhirnya, itu hanyalah sekelompok ilmuan yang meraba-raba dan menghabiskan dana pemerintah pusat.”

“Hmmm. Formalnya, proyek tersebut dikembangkan untuk kepentingan kekuatan fisik militer, tetapi aku heran jika itu sungguh benar. Aku pikir ada lebih banyak motif personal tentang keegoisan dibalik itu semua. Kau tahu, seseorang dengan harapan yang sangat-sangat murahan ingin menjadi ‘spesial’ ataupun ‘terpilih’.”

Sakashima menyisir rambur Shirai dan menggenggam setumpuk rambut berikutnya.

(Susah baguku untuk mengakuinya, tapi itu tidak terasa begitu buruk.)

“….Tapi itu semua tentang apa?”

“Itu semua tentang apa?”

“Kekuatan fisik berkembang selama perang dingin. Maksudku, adalah Academy City milik Jepang yang akhirnya berhasil mengembangkannya dengan sebenarnya, kan? Jadi kemana Amerika dan Soviet mendapatkan ‘sampel esper’-nya?”

“Yaaa, mereka tidak akan mendapatkan suatu dana jika mereka mempunyai taraf keberhasilah sebesar 0%, jadi mungkin mereka hanya menggertak.” Jawab Shirai.

“Tetapi bahkan sekarang kau melihat hal seperti ini di TV. Kau tahu, seperti para mantan penginvestigasi elit berbicara tentang kasus yang tak terpecahkan. Entah mengapa kau meragukan itu semua palsu. Paling tidak, aku tidak berpikir seorangpun akan berharap untuk menciptakan suatu hal seperti esper dari awalnya jika tak seorangpun pernah menyaksikan salah satu diantaranya.”

“…..Apakah kau tahu tentang penipuan ahli kimia selama Abad Pertengahan? Semua honor dan kebanggaan yang dipercayakan kepada pada ahli kimia karena mereka pikir mereka telah menyaksikannya dengan mata mereka sendiri.”

“Bah. Ma’af, tetapi aku jenis orang yang percaya pada ahli kimia, UFO, atau Setal New Jersey.”

“………….”

Ekspresi Shirai berubah menjadi syok dan tidak percaya. Itu adalah jenis ekspresi yang dia akan punyai jika dia telah diberitahu akan serentetan restoran hamburger yang burgernya terbuat dari daging cacing tanah.

Page 35: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“Lantas apa sedang kau katakan? Beberapa informasi dari Academy City telah dibocorkan ke Amerika dan Soviet selama perang dingin berlangsung?”

“Pada waktu itu, itu seharunya Soviet. Ah, tetapi itu mustahil. Teknologi ilmiah masuk dan keluar Academy City telah dipotong selama 20 atau 30 tahun terakhir. Bahkan jika semua informasi keluar, itu harusnya tidak akan banyak menolong mereka karena mereka harusnya tidak punya teknologi untuk memecahkan kode rumit dalam info tersebut. Itu mustinya adalah jalan sulit yang diambil.”

“Sebuah super komputer ‘luar’ di masa lalu semestinya tidak akan cukup kuat untuk menjalankan game tangan yang aku mainkan.” Tawa Sakashima. “Mereka harusnya tidak akan mampu membaca sesuatupun juga dari disk Academy Ciy, kurang atau lebih memecahkan sandinya.”

“Maka apa yang sedang kau katakan?”

“Oh, Shirai-chan, tidak pernahkah kau mendengar tentang batu permata?”

“……………..”

“Oh sayang, apakah aku telah menyinggungmu?”

“Iya. Hari demi hari, kekuatanku diperlajari dengan memakai peralatan stimulus ke otakku melalui suatu elektrode, obat, dan bahkan sugesti hipnotik, jadi aku lebih suka untuk tidak membahasnya.”

“Aku hanya melihatnya sebagai perbedaan antara berlian imitasi dan yang sungguhan.” Kata Sakashima sembari dia menggerakkan guntingnya ke poni Shirai. “Jika suatu fenomena tertentu telah disebabkan dengan palsunya, maka, selama keadaan yang sama pada percobaan diciptakan kembali pada dunia nyata dalam kaitannya dengan beberapa faktor atau yang lainnya, fenomena yang sama akan terjadi dengan tanpa bantuan manusia. Jika kau tidak menyukai contoh berlian tadi, bagaimana dengan stun gun yang berhadapan dengan kilatan halilintar?”

“Itu hanya hipotesis,” jawab Shirai dengan nada bosan. “Aku belum pernah melihat sesuatu seperti itu, dan, jika itu benar ada, ukuran sampelnya akan sangat kecil. Itu akan diperlakukan sebagai suatu kesalah data dan bahkan tidak akan dimunculkan pada hasil akhirnya.”

“Hmmmmmmmmm.”

Sakashima menyipitkkan matanya dengan senyum yang menyenangkan.

Dia tiba-tiba berhenti menggerakkan guntingnya, dan berbicara pada Shirai seakan-akan menantangnya.

“Apakah kau pikir halilintar itu menyambar lebih sering?”

“Ya, walaupun itu sangat jarang menyerang orang tertentu.”

Page 36: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Chapter 7: Seseorang di Balik Layar Tidak Siap dan Harus Membersihkannya — Jumat Kedua Bulan Mei.

Dia telah jatuh pada kunjungannya ke Kota Milan dan sepenuhnya memusnahkan organisasi perdagangan manusia.

“Ya, ya, aku paham banyak akan hal itu.”

Seorang wanita tinggi berdiri di depan pintu terbuka, Silvia, menatap ke arah seorang pria, Ollerus, dengan tatapan mencurigakan.

Atau lebih akuratnya, dia sedang menatap daerah di belakang si pria.

“Apa itu yang dibelakangmu?”

“O-oh, yaaaa, kau tahu. Aku sedang berniat untuk memusnahkan markas mereka dan kemudian memanggilnya sehari, tetapi anak-anak ini keluar. Jika aku hanya meninggalkan mereka, mungkin mereka bisa ditangkap oleh orang lain, jadi menurutmu apa lagi yang harus sudah aku lakukan?”

“Jadi kau membawa mereka bersamamu?”

“Uuuhhh…”

“Jadi kau membawa kembali hampir seratus orang anak seolah-olah lau adalah Pied Piper si Hamelin?”

Ollerus tak menjawab pertanyaan Silvia dan tetap diam beberapa saat.

Silvia menghela nafas kemudian menutup pintu depan.

“Tidak!! Tunggu, tunggu!! Aku punya kemungkinan jawaban terbaik untukmu!! Aku tidak sedang berkata kita harus mengubah apartemen menjadi asrama sekolahan!! Ini hanya sampai mereka dapat menemukan orang tua angkat!!”

“Buang mereka.”

“Itu terlalu bengis!! Tak mungkin aku melakukan itu, dasar kau wanita tanpa hati!! Apakah kau seseorang ibu pembenci hewan?? Menjulurkan tangan ketika orang lain membutuhkan adalah dasar peraturan di dunia ini!!”

“Dasar kau bangsawan sialan yang tertutup debu!!.....Jika sungguh hanya karena itu bagaimana dunia ini bekerja, suatu hal tak kan menjadi begitu suuuuuuuuuuuuuuliiiiiiiiiiiiiiiiiiiiitttt!!”

Silvia dengan cepat mengayunkan pintu lagi dan membentur Ollerus yang terbang di udara karenanya seperti di film-film Hong Kong.

Silvia berdiri dengan marah di jalan menuju pintu dengan tangan di bibirnya.

Page 37: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“Kau dapat mengatakan semua hal yang mementingkan dirimu sendiri sebanyak yang kau mau, tetapi bagaimana kau memikirkan kita yang akan memberimakan mereka semua, hmmm!!!?? Kau selalu membuat janji yang kau sendiri tidak bisa jaga! Kemarilah sebentar! Aku pikir aku akan mengikatmu dengan tali dan membuatmu menghuni rumah anjing!! Karen sepertinya kau tidak tahu apa itu artinya Bonne Dame Silvia yang marah, aku perlu memahatnya di tubuhmu!!”

“Higyaaaaaaaaaaaaaahhhh! Inikah rumah kayu yang bisa dibuat dengan mudah di dalam rumah??”

Dan seperti itu, Ollerus sedang membagi kunci paha di halaman depan apartemen. Silvia kelihatannya tidak mampu hanya meninggalkan 100 orang anak kecil diluar begitu saja, jadi dia mengundang mereka kedalam bangunan apartemen tersebut.

Sekali Silvia dan kelompok besar anak telah menghilang ke dalam bangunan, satu anak kecil mendekati Ollerus yang masih di atas rumah anjing di dekat pintu masuk.

“Aku ingin membayar lunas apa yang telah kau lakukan kepada kami.” Ujar si gadis kecil.

“Heh…….. heh heh heh. Aku tidak menyelamatkanmu semua karena kau ingin sesuatu sebagai imbalannya.”

Si gadis kecil menatap Ollerus yang sedang menunggangi rumah anjing.

“….Apakah semuanya baik-baik saja sekarang?”

“Tidak, tidak baik-baik,” jawab Ollerus dengan datar. “Pada akhirnya, ini semua tidak bermakna.”

“?”

“Aku senang kau mengagumiku, tetapi aku sebenarnya tidak begitu melakukan suatu hal pun. Merantai organisasi perdagangan manusia itu dan membuat mereka melakukan perburuhan manual adalah tidak jauh berbeda dengan apa yang mereka sendiri lakukan. Itu bukanlah apa yang aku mau.”

“Tetapi aku masih ingin membalas budi baikmu.”

“Jika kau sungguh-sungguh berpikiran begitu, maka bawalah kebahagiaan dirimu dengan kekuatanmu sendiri.”

Rumah anjing itu menyikut selangkangan Ollerus, tetapi ekspresinya menjadi serius.

“Aku menyelamatkan kalian walaupun itu berarti aku harus menghadapi kemurkaan Silvia, jadi tentu saja aku ingin kau supaya bahagia, jadi tidak masuk akal bagiku untuk berharap suatu hal yang lain.”

Bahkan demikian, dia masih mau membayar budi baiknya.

Dia hanya tidak merasa enak berhutang sesuatu kepada seseorang seperti ini.

Page 38: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Demi tujuan mencari apa yang bisa membuat Ollerus bahagia, pertama dia harus tahu lebih banyak tentang dia.

Selanjutnya gadis kecil ini pergi ke Silvia. Silvia sedang memohon ma’af pada pemilik apartemen, dan memikirkan bagaiman caranya dia bisa memasak cukup untuk 100 orang dan apakah masih ada cukup selimut dan ruang untuk keperluan tidur mereka semua. Dia menjawab pertanyaan si gadis kecil.

“Dia adalah pria yang seharusnya sudah menjadi Dewa Sihir.”

“?”

“Aku tidak sedang bercerita tentang Dewa dari Dunia Setan, aku sedang bicara tentang seseorang yang yang sepenuhnya menguasai sihir dan melangkahkan kakinya ke level Dewa. Itulah yang aku maksud dengan Dewa Sihir.”

Silvia berbicara perlahan.

“Seorang manusia biasa kayaknya bakal mati setelah membaca sejumlah besar buku sihir asli, tapi kekuatan yang dia sudah genggam sebagai Dewa Sihir adalah begitu spesial dan itu harusnya menjadi masalah yang bahkan lebih besar. Meskipun kau memiliki pengetahuan yang diperlukan, tak ada artinya jika kau tidak memiliki energi yang dibutuhkan untuk menerapkannya. Pada akhirnya, dia menggunakan teori Hlidskjaf untuk memurnikan kekuatan hidupnya jadi itu berubah menjadi suatu kekuatan sihir yang khusus. Ini baru saja mengijinkan dia untuk bertahan dari prosesnya.”

“Jika ada seseorang yang menggunakan kekuatan dari Dewa Sihir dengan kekuatan sihir biasa, mereka akan menjadi monster sejati,” tambah Silvia. Si gadis menampakkan keterkejutan karena dia telah memberikan penjelasan yang simpel, tetapi dia masih tidak memahami apa maksud dari semua ini. Silvia melihat wajah gadis itu lantas menghela nafasnya.

“Pada dasarnya, itu adalah jenis pekerjaan yang semua orang impikan untuk memilikinya. Pikirkan itu seperti menjadi pemain bola di suatu liga papan atas atau Piala Dunia Sepakbola.”

“….Kau bilang dia seharusnya telah menjadi satu-satunya.”

“Ya, cukup dengarkan apa yang si bodoh itu katakan.” Silvia menyemburkan kata-katanya seakan-akan anak-anaik ini membuatnya jijik. “Itu adalah jenis peluang yang hanya datang sekali dalam 10,000 tahun. Jika dia biarkan itu berlalu, tak seorangpun tahu kapan itu akan datang kembali. Dan tebak apa yang akan dia lakukan. Tidak, bahkan dia tidak sedang menyelamatkan seseorangpun. Dia biarkan peluang itu berlalu melewati jari-jemarinya sembari dia berlari mengelilingi kota untuk mencari rumah sakit hewan untuk seekor anak kucing yang terluka.”

“………”

“Dia harusnya sudah menjadi Dewa Sihir, tetapi dia sia-siakan itu dan gagal, bahkan sekarang dia tetap terjebak pada semua jenis permasalahan ini…. Aku tidak bilang dia idiot.

Page 39: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Walaupun aku mengira akan menyebut itu sentimental. Dia tidaklah sempurna. Bahkan sekarag, dia terkadang mengingat saat-saat itu, dia menangis di tengah-tengah malam.”

Silvia masih menghela nafasnya lagi.

Kemudian dia lenjut bicara.

“Tetapi, taukah kau dia mengatakan apa tentang semua ini?”

“Apa?”

“Dia mengatakan bahwa dia selalu meyesali ini dan jika dia berada di situasi itu lagi, tak ada jaminan dia akan melakukan hal yang sama lagi. Namun, dia masih berkata bahwa dia sungguh berpikir itulah hal terbaik yang bisa dia lakukan saat itu.”

“………”

“Yaaa, seperti itulah dia itu. Dia bodoh sampai ke inti-intinya. Dan kapanpun aku melihat idiot itu, aku mendapat ide idiot bahwa aku harus melindunginya. Terimakasih untuk itu, aku belum kembali ke Inggris dan hanya tinggal disini.”

Setelah berhasil memperoleh cukup selimut untuk 100 orang dan menjadikan anak-anak itu terbungkus oleh selimut itu dan tertidur, Silvia yang kelelahan ini kemudian rebahan di meja seakan-akan dia habis dihancurkan. Lantas dia mengucapkan kata-kata sihir.

“…..Aku akan memberimu rasa memernis yang horor setelah ini.”

“Eee!!? Setelah selangkanganku dihancurkan oleh kuda kayu tidaklah lucu, rasa gatal ini tidaklah juga hebat!!”

“Yaaa, kau hanya harus menahan itu sampai kita bisa mengoperkannya ke gereja lokal…. Itu akan mengambil puncak minggu, kan? Itu akan berat, tetapi itu adalah peluang yang baik untuk mendisiplinkan hatimu.”

“Wah!! Maksudmu aku harus menjaganya selama-lamanya?”

“Namun, aku mengira mereka ditandai?”

“Yeah, mereka cocok dengan daftar. Hanya sedikit dari mereka, tetapi organisasi perdagangan manusia itu kelihatannya harus berurusan dengan orang yang memiliki pemikiran individual tertentu.”

“….Jadi, sudah diverifikasi?”

“Ya,” jawab Ollerus sembari dia menguap, “Sepertinya aku akan sibuk lagi.”

Si gadis kecil mengatakan bahwa dia ingin membalas budi baiknya.

Tetapi waktu tidak akan menunggu sampai dia bisa mewujudkannya.

Page 40: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Pria yang seharusnya menjadi Dewa Sihir meninggalkan kota pada hari itu dan tidak kembali lagi.

Chapter 8: Kunoichi adalah Seseorang yang Muncul dengan Tak Terduga — Jumat Keempat Bulan Mei.

(Sialan Komaba. Mengapa begitu serius dan mengatakan aku akan menggantikannya sebagai pemimpin Skill Out jika sesuatu terjadi padanya?)

Hamazura Shiage, seorang preman di Academy City, sedang berada di tengah-tengah pertempuran biasanya dengan lubang kunci sebuah mobil sports, dan dia menggunakan sejumlah kawat untuk membukanya.

“….Hamazura-shi.”

Tiba-tiba mendengar suara perempuan, Hamazura berhenti bekerja dan melihat sekitar. Namun, dia melihat tak satupun orang di area parkir yang dipenuhi dengan mobil sports yang sedang parkir tentunya.

Dia memutuskan bahwa suara tadi hanya perasaannya saja dan kemudian mulai menggerakkan kabel-kabelnya lagi.

“….Hamazura-shi.”

(Apa? Apakah ada bebrapa arwah air mancur yang aneh di sekitar sini atau apa? Apakah akir akan datang melimpahi lubang got da aku akan ditanyai apakah aku mau mobil sports yang terbuat dari emas ataukah perak jika aku menceburkannya di air mencur itu?)

“Hamazura-shi!!”

Tiba-tiba sesosok misterius muncul dari dasar mobil sports seperti layaknya montir.

“F-fwa!!? Aku mencemplungkan sebuah mobil sports!! Ah, tunggu!! Aku tidak mencemplungkan apapun, jadi itu tidak menjadi suatu kejujuran!!”

“?”

Sesosok misterius itu meluncur keluar dari bawah mobil dengan kepalanya dimiringkan ke salah satu sisi karena kebingungan.

Itu seorang cewek.

Dia mungkin sedang memakai yukata, tetapi dia sama sekali bukan Yamato Nadeshiko. Rambutnya yang hitam, dikombinasi dengan beberapa warna coklat pada sekitar poninya. Dia juga dihiasi jepit rambut berbagai warna dengan manik-manik padanya dan ada tindik-tindik bergemerlipan di kedua tangannya. Dia punya sarung tangan berenda di salah satu lengannya. Apa yang dia kenakan di kakinya lebih mirip sejenis sandal daripada geta dan ada selempang tipis yang direnggangkan di sekitar lututnya. Atas beberapa alasan, dia mempunyai sesuatu yang terlihat seperti belenggu besi disekitar engkelnya.

Page 41: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Yukata mini berwarna kuning padang yang dia pakai akan membuat seorang seniman tradisional fanatik tua mengeluarkan liurnya. Pahanya yang mempesona sepenuhnya diperlihatkandan lengan kirinya tidak ditutupi pakaian sampai pundaknya karena suatu alasan. Ikat pinggang Jepang lebar yang terbuat dari bahan transparan dan yukata itu sendiri memperlihatkan rongga badannya dengan cocok. Dia mempunyai dia sabuk kulit tipis yang membungkus disekitar ikat pinggang Jepangnya dan, di atas itu semua, dia menggunakan rantai panjang sebagai hiasan.

Bagi seorang preman yang tidak memiliki pilihan kecuali memakai koleksi pakaian murahan macam Hamazura Shiage, itu terlihat mubazir dengan material berkelas tinggi seperti itu yang telah digunakan pada yukata itu.

(…..Wow, aku terkejut aku mempunyai cukup perasaan kejepangan tersisa karena aku tersinggung melihat ini semua.)

Hamazura terkejut bahwa hati-Jepangnya akan menampakkan pada cara negatif seperti itu, itu hanya nampak selama pergelaran Olimpiade atau Piala Dunia.

Namun, ini adalah kecintaannya pada negaranya yang bangkit dengan kerasnya.

“Kau adalah Kuruwa-chan, kan? Jika kau sedang mencari Hanzou, aku juga belum melihat dia.”

“Kh, jadi dia sudah mencegahku. Tetapi jika kau tidak tahu dimanakah tempat Hanzou-sama berada, diamanakah dia…?”

“……..”

Sikap bicaranya seaneh pakaiannya.

(Yaaa, dia mempunyai rak yang bagus dan itulah masalahnya.)

Sebenarnya, Hamazura tidak tahu banyak mengenai gadis bernama Kuruwa ini. Tampaknya, dia bekas teman Hamzou yang lebih tidak pernah sering-sering jalan dengannya. Hamazura pertama kali melihatnya hanya seminggu sebelumnya, ketika dia dan Hanzou dengan paksa membuka pintu untuk menyelamatkan apa yang telah mereka curi dan Kuruwa datang dengan mencari Hanzou.

Kelihatannya Hanzou sedang menghindari Kuruwa dan sekarang dia datang kepada Hamazura dan komaba Ritoku karena dia kehilangan jejak Hanzou.

(Sialan, Hanzou. Mengapa dia menghindari cewek berpayudara seperti dia??)

Hamazura menatap bagian menonjol dari yukata musim panas itu dan memberikan rintihan keluh kesah. Namun, Kuruwa terlalu sering memodifikasi yukatanya yang kini terlihat seperti pakaian Kunoichi daripada sejenis kimono.

“Hm?”

Ketika Hamazura punya suatu pikiran.

Page 42: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Kunoichi.

Ninja perempuan.

Ninja yang mencari Hanzou.

Hanzou.

“Ah haha haha. Hattori Hanzou!! Hanya bercanda.” Hamazura bergumam tanpa begitu berpikir. “Ha ha, yeah benar. Hattori Hanzou? Sial, aku adalah seorang idiot.” Dia mengakhiri pekerjaannya pada mobil sports yang sudah tidak terkunci lagi.

“A-a-a-a-a-a-a-ku harus…..Aku harus melenyapkan Hamazura-shiiiiiiiiiiiiiiii!!!”

“Gwebh? Pertanda jelas macam apa itu??? Dan itu adalah rekasi yang cukup bodoh untuk seorang ninja!!..... Tu-tunggu, apakah itu sungguh benar?? Apakah Hanzou adalah keturunan yang selamat dari masa depan prajurit Shinobi??”

Dari rekasi membingungkan Kurawa, dia terlihat berada pada jalan yang benar dan sebuah bayangan aneh datang di pikirannya.

(Keturunan ninja?? Jangan bilang dia menggunakan teknik ninja misterius atau apalah itu…..)

“Tunggu? Tetapi kenapa dia sedang dikejar oleh Kunoichi?”

“Uuuhh!!?”

“Jika Hanzou adalah berasal dari keluarga ninja, maka kau ini berasal dari grup apa, Kuruwa-chan?”

“Uuuuuuuuuuhhhh!!”

“Istilah Hattori Hanzou membawakan orang yang sangat-sangat-penting pada benaknya, jadi ada beberapa konspirasi yang melibatkan kelompok ninja yang hendak mengikutkan Hanzou pada sejenis pertarungan ajaib?”

Hamazura menjentikkan jarinya sembari mengimajinasikan krisis apa yang bisa terjadi pada temannya.

Keringat bertetesan di sekujur tubuh Kurawa dan dia terlihat syok.

“….Jika kau tahu sebanyak itu, aku sungguh-sungguh tidak bisa membiarkanmu kembali hidup-hidup.”

“Kau pasti sedang melawak!! Konspirasi di duniamu itu cukup murahan!!”

Hamazaura memegang kepalanya dengan tangannya, tetapi Kuruwa terlihat benar-benar berada di ambang kesabarannya. Hamazura mulai mengira jika dia harus menyerah pada

Page 43: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

mobil sportsnya dan lari ketika Kuruwa mengambil sebuah logam hitam dari dalam lengan baju kanannya yang sejak tadi hanya ujung jarinya yang terjepit padanya.

Gadis Kunoichi ini berbicara dengan percaya diri.

“Tah-dah!! Ini adalah pistol genggam!! Siapkan dirimu, Hamazura-shiiiiiiiiiiiiiii!!!”

“Eeehh…??”

“Re-reaksi tak bermotivasi macam apakah itu? Ini serius!! Ayolah, jangan tutup hatimu rapat-rapat! Datanglah lebih dekat!!”

“Tetapi…Apakah tidak apa-apa bagi ninja untuk menggunakan pistol genggam?”

Hamazaura diserbu oleh perasaan konyol dari kekecewaan dan gadis Kunoichi modern ini harus sudah merasa bersalah karena dia mulai menerangkan tentang dirinya sendiri dengan segera.”

“Seorang ninja selalu dipersenjatai dengan peralatan terkini! Jadi, tidak masalah! Ninja adalah mereka yang bertarung dari zaman perang sampai periode Edo dengan menggunakan penyamaran kuno sebagai inro!! Jadi itu sangat tidak apa-apa!!” (inro adalah sejenis kotak khas dari Jepang yang ada ruang untuk cap dan obat-obatannya)

“Bukan itu yang kumaksud. Aku tidak perduli tentang kau yang tahu bagimana itu bekerja secara historis. Jangan menghancurkan imipian orang !! Aku ingin melihat kau terbagi menjadi beberapa tubuh dan menggunakan bom asap untuk menghilang!! Aku menyerah!! Dan ya, aku tahu aku adalah seorang idiot karena memiliki konsepan salah yang aneh!! Cukup biarkan aku lari ke tepi sungai lantas menangis.”

“Tu-tunggu! Kumohon tunggu!! Ahhh, jangan melarikan diri dengan tatapan memelas seperti itu di wajahmu!!”

Atmosfir diantara Hamazura dan Kuruwa seperti sepasang suami istri yang berpelukan sebelum mereka bercerai.

(Tch. Aku pikir aku bisa menjauh seperti itu.) Pikir Hamazura dalam benaknya.

Tampaknya Kuruwa tidak menyadari motif tersembunyi dari Hamazura dan dia sudah sepenuhnya lupa tentang mencari Hanzou.

“O-o-o-oke….! Aku akan menunjukkannya padamu!! Onee-san akan menunjukkan jurus ninjanya padamu sekarang!!”

“…..Eeeeehh??? Berhenti membuat omongkosong!!”

“Aku serius!! Aku akan menunjukkamu jurus ninja yang sebenarnya!! O-oh, kau benar-benar beruntung, Hamazura-shi. Peluang seperti ini tidak datang sering-sering!!” Ekspresi Kuruwa adalah setengah tersenyum dan sisanya adalah mata yang dipenuhi oleh tangisan, seperti sifat seseorang yang dipojokkan. Hamazura sedikit tertarik pada ide melihat jurus ninja dan dia semakin menyatakannya ketika Kuruwa mengundangnya dengan melambaikan tangan.

Page 44: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“Oh, jadi aku paham, kau tidak bisa membiarkan jurus ninja rahasiamu dilihat umum.”

“Itulah, tapi itu juga memalukan.”

“Hah?”

Dia mendengar suara baju yang melorot.

Dan sebelumnya, dia melihat………..

“Eh?? Tu-tunggu!! Apa yang sedang kau lakukan!!???”

“Tetapi, Hamazura-shi, katamu tadi kau mau melihat jurus Kinoichi?”

“Ini bukanlah apa yang kubilang mau kulihat!! Tapi, tunggu, kau akan menunjukkannya padaku!!?? Dasar kau idiot, kau sungguh akan menunjukkannya padaku?? Gwaaahh!! Bapak tidak akan membiarkan ini lebih jauh!! Tunggu, mengapa kau memutarkan pahamu seperti itu??”

“Tidakkah jelas?? Aku hanya menggerakkan bagian ini seperti ini dan kemudian…….”

“Fwaaaaaaaaaahhh!! Ah!! Ini……..ini…………ini!! Pada sudut seperti itu?? Aku bisa lihat, tetapi aku tidak bisa lihat, aku…..geblch…fwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhh!!”

“Ah ah, terbuka!!”

Pada waktu itu, Hamazura menyadari sesuatu yang salah, tetapi sudah terlambat.

Dengan suara tubrukan yang keras, Hamazura Shiage roboh ke tanah.

Chapter 9: Hubungan di Dunia Nyata Tidak Diperlukan di Dunia Elektronik — Jumat Kedua Bulan Juni.

Page 45: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

(Penjaga Gerbang ada disini. Itulah kenapa aku sedang bertarung disini.)

Kuyama Kihan adalah seorang hacker.

Dia adalah jenis hacker yang tidak begitu perduli dengan perbedaan antara hacker dan cracker yang cerita khayalannya sering dipercayai. Mungkin dia lebih bisa dibilang seorang penjahat internet. Kuyama pertama kali menyentuh komputer ketika kelas-kelas awal sekolah dasar. Dia telah dengan sembarangan menekan-nekan beberapa tombol dan dengan kebetulan bisa membobol password suatu fakultas. Sejak saat itu, dia telah tertarik dengan celah-celah di suatu sistem. Dia telah melihat pada banyak benda dan sewaktu dia di SMA, dia punya suatu catatan kejahatan yang aneh.

(Apakah itu disekitar sini?)

Kuyama sedang duduk di suatu café terbuka biasa dengan koneksi internet wireless LAN. Dia tidak bermaksud untuk membuat suatu kesalahan yang akan membuatnya terlacak oleh ‘lawannya’ dan, bahkan jika dia lakukan, dia bisa memalsukan sinyal aslinya, jadi tampaknya bukan suatu masalah yang besar, namun sia tetap lebih suka untuk ‘bertarung’ dari rumah.

Dia memberikan perintah sewenang-wenang kepada si pelayan tersenyum yang mendekatinya dan menarik keluar laptopnya. Ini adalah ‘senjata’ milik Kuyama. Pada luarnya, kelihatannya benda itu hanyalah mesin bermerk murahan, namun semua di dalamnya telah diganti secara diam-diam. Ini karena komputer-komputer di Academy City mempunyai rangking keamanan penggunaan terminal dari D sampai S dan memproduksi pahatan nomer padanya, dan bahkan jika sinyal aslinya dipalsukan, akan ada peringatan yang ditemukan jika tidak ada yang dilakukan tentang nomer itu yang ditempelkan secara langsung di LSIs.

(Aku tidak biasanya segugugp ini.)

Kuyama menjepit kartu komunikasi yang berbeda dengan kartu yang biasanya dimasukkan ke slot mesin tersebut.

(Aku tebak tidak semengherankan ini. Aku akan merusakkan sistem Penjaga Gerbang.)

Sang penjaga gerbang adalah sautu mitos yang bahkan lebih nyata daripada secarik informasi.

Ada beberapa hacker ahli di Academy City yang menjaga kedamaian. Sistem keamanan yang dia telah ciptakan dengan segenap pengetahuannya dan keterampilannya yang unggul itu adalah salah satu dari 10 sistem terkuat di Academy City. Namun, Dewan Direktur tidak mempercayai kemampuan orang ini dan karyanya tidak dipasang pada sistem publik. Ini telah menciptakan keadaan aneh dimana di suatu kantor kecil, ada seorang hacker yang bisa menciptakan sistim keamanan yang bahkan lebih kuat dari semua sistim yang ada di Academy City.

Itu terdengar seperti sejenis lawakan.

Dunia perhackeran telah membuat orang yang tak satupun tahu identitas dan wajahnya. Sudah biasa bagi seseorang untuk menyebarkan kabar burung untuk kemudian menyebabkan masalah atau membuat mereka sendiri seakan terlihat penting.

Page 46: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Namun, rumor yang samar-samar menghadirkan informasi yang pasti.

Selama minggu yang lalu, beberapa orang hacker yang diketahui telah ditahan. Setiap orang telah meng-hack suatu sistem tertentu.

Sebenarnya dia belum pernah bertemu dengan mereka, tetapi dia tahu betapa ahlinya mereka. Mereka telah ngobrol melalui status di game online yang telah dimodifikasi secara illegal. Dia tidak kepikiran seseorang dengan keterampilan seperti itu akan melakukan kesalahan sembari meng-hack kantor Anti-Skill atau Judgement.

Ada sesuatu disini.

Tampaknya, “sesuatu” tersebut adalah Sang Penjaga Gerbang.

(Sungguh tidak ada yang ingin kucuri dan aku sungguh tidak punya apa-apa untuk melawan Sang Penjaga Gerbang ini.)

Dibawah peraturan Academy City, semua tindakan illegal pada informasi elektronik akan dihukum dengan penjara sampai dengan lama masa tahanan 20 tahun atau membayar denda sebesar 50 juta Yen. Melanggar ini tanpa alasan yang jelas bukanlah suatu resiko yang kecil.

(Tetapi master key milikku harusnya sempurna. Jika bahkan ada satu pintu yang tidak bisa terbuka, suatu master key tidaklah lebih dari sampah.)

Itu bukan karena dia benci kekalahan, dia hanya sedang berusaha membuang label yang tanpa alasan telah menempel padanya.

Dia menginginkan kebebasan dan tidak akan mengijinkan bahkan sedikitpun rintangan sampai akhirnya nanti.

Itulah mengapa Kuyama Kihan, yaitu seorang hacker yang tidak mencari suatu keuntungan, beraksi.

Hal pertama yang dilakukan Kuyama tidaklah memalsukan ID-nya dengan suatu cara yang misterius atau membobol password dengan mengetik di keyboard dengan kecepatan tinggi.

Dia menunjuk shortcut keys.

(Aku pikir aku akan jalan dengan Kondisi 3 hari ini. Sesungguhnya, mungkin diantara 4 atau 1 akan menjadi lebih baik.)

Dia menulusuri daftar program hack yang dia punya dan memilih program apa yang akan dia gunakan. Kemudian dia menyusun beberapa kays pada keyboardnya untuk mengatur program yang dipilihnya tadi sehingga dia bisa menjalankannya dengan sekali tekan.

Apa yang Kuyama sedang lakukan adalah sama seperti perekaman prase umum pada game online seperti “sembuhkan aku” dan “ayo menyerah” jadi percakapan itu bisa dibuat dengan hanya menekan beberapa tombol. Dengan sabar dia mengetik setiap perintah dengan tangannya yang terus berupaya, dan yang terpenting, itu mencegah dia dari respon cepat.

Page 47: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Salah satu kecacatannya hanyalah dia harus mengganti ke mode manual ketika dia melalui sesuatu yang tidak bisa ditutupi oleh perintahnya yang lebih dulu. Dia sungguh tidak ingin harus melakukan itu. Sepertinya, dia harus mengerti tingkatan dari lawannya dan apa yang harus dia lakukan pada account dan menyusun rangkaian key yang paling efektif.

(Bagian terburuknya adalah aku tidak tahu keterampilan macam apa yang dimiliki Sang Penjaga Gerbang. Itu berarti aku akan lebih aman untuk menciptakan sejenis smokescreen. Menjadi terlalu berhati-hati membuatku terlihat seperti aku sedang ketakutan, tetpai aku perlu mengasumsikan ini adalah musuh yang pantas aku hormati.)

Kuyama senang pada saat dimana dia harus memikirkan kemampuan lawannya dan meletakkan tangan mereka yang terbatas itu secara bersamaan untuk saling beradu keahlian. Dia menyukainya bahkan lebih dari ketika dia telah berhasil membobol sistem tersebut. Itu membuatnya seakan merasa dia terhubung melalui internet dengan seseorang yang tidak dapat dia lihat.

Sembari dia merasakan semacam kenikmatan khusus seperti ini, dia mendengar suatu bunyi dari meja lainnya. Kuyama melihat ke sekitar dan melihat seorang wanita berdada besar mengenakan jersey hijau sedang duduk di kursinya.

“Hooo. Menulis laporan sungguh merepotkan. Hey, pelayan. Apakah tempat ini punya wireless LAN? Aku tidak ingin kembali ke sekolahan untuk mengajukan semua ini.”

(….Apa-apan itu?)

Sudah tertulis di pintu café, apakah café tersebut memiliki wireless LAN ataukah tidak. Pada faktanya, hacker seperti Kuyama tidak bisa percaya pada seseorang yang akan mengajukan laporan kantornya mealui suatu saluran wireless LAN tak dikenal yang menggunakan sinyal yang bisa disadap oleh orang lain. Dia jelas-jelas tidak terlihat menggunakan suatu peralatan untuk mencegah sinyal dari sautu penyadapan seperti yang sedang digunakan Kuyama.

(Amatir rendahan.)

Setelah berekspresi jijik dengan diam-diam pada semua pengguna komputer yang sangat mencintai komputernya tetapi tidak mengetahui apa-apa tentang itu, Kuyama membenamkan dirinya pada pekerjaannya.

Setelah mengatur hampir semua tombolnya, akhirnya dia memulai aktifitas illegalnya.

Namun, seorang hacker bukanlah manusia super. Dia sedang menggunakan program yang dikhususkan untuk pengembang. Dia menggunakan mesin pencari biasa untuk menemukan website tertentu.

Pada tengah layar notebooknya ada tampilan browser normal dan disekitarnya ada tampilan window yang sangat kompleks yang dipenuhi oleh scrolling number dan simbol. Pada dasarnya, dia telah hanya membawa informasi kasat mata biasa pada permukaannya. Ini adalah sautu hal yang tidak normal dikerjakan oleh suatu komputer.

Kuyama merasa satu-satunya perbedaan antara hacker dan pengguna komputer lainnya adalah ketimpangan dalam pengetahuan.

Page 48: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Ini tentang seberapa banyak informasi tersembunyi yang disadari oleh seseorang. Seorang hacker adalah seperti seseorang yang mahir dalam memancing ikan mas. Dia hanya paham trik dalam menggunakannya.

Hanya mengulang : hacker bukanlah seorang manusia super.

Dia sedang membawa proses yang biasanya dia urusi dari bawah sampai ke permukaan.

(Sekarang, ayo mulai.)

Dia telah menemukan sistem yang diatur oleh Sang Penjaga Gerbang.

Tentu saja, itu tidak terbuat dari sesuatu yang orang biasa bisa akses dengan mudah, tetapi setitik kontak telah disiapkan untuk menukar informasi dengan Anti-Skill dan Judgement. Kuyama menggunakannya untuk menyusup ke sistem.

Seketika dia bisa mengaksesnya, terjadi suatu pergantian pada tampilan window dari scrolling number dan simbol. Sejumlah kecil karakter yang diwarnai merah dan sejumlah simbol peringatan ditampakkan.

(Oh, link forwarding!!)

Itu adalah sebuah sistem yang membuat siapapun yang mengakses website tersebut dialihkan ke website lainnya. Pada waktu itu, situs itu terhubung itu akan menjangkiti semua yang mengaksesnya dengan virus.

Sepertinya, ini sedang menghubungkannya ke situs yang akan mengakseskannya ke informasi pribadinya. Anti-Skill dan Judgement tidak mengijinkan sistim yang diakses oleh suatu informasi personal, jadi adalah penting untuk mengirim pengacau keluar dari sistem organisasi sebelum akhirnya berurusan dengan mereka.

Kali ini si pengacau telah dipergoki sebelum dia terjebak.

Sembari dia menghindari ‘ranjau’ yang dibuat Sang Penjaga Gerbang, Kuyama tersenyum.

Ini tidak dilakukan pada suatu usaha penjagaan atau apa. ‘Senjata’ seperti link forwarding murni hanya digunakan untuk menyerang pada hacker.

Kau dapat membaca kepribadian seseorang dari sistem yang dipasangnya.

Kuyama Kihan adalah seorang yang bersemangat tinggi jika dia sedang menikmati suatu seni.

Itu terjadi ketika seseorang mendapatinya lagi melakukan aksinya.

“Aku menemukannya! Aku menemukannya! Ini dia!”

Itu adalah suara gadis yang seakan-akan memcahkan telinganya. Dia melihat sekeliling untuk mencari siapa itu dan melihat seorang gadis seusia murid SMP duduk di meja bersebelahan dengan wanita berbaju jersey hijau yang terlihat sedikit depresi sembari dia menulis

Page 49: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

laporannya. Dia terlihat dengan sejumlah besar bunga sebagai hiasan di kepalanya. Terlihat dia sedang asyik bermain game genggam melawan seseorang.

“Haahhh. Akhirnya aku berhasil menyetabilkan kecepatannya…..Oh tidak!! Kini sesuatu berangsur memburuk!!”

Si gadis sedang menekan-nekan tombol gamenya begitu keras sampai-sampai terlihat dia hendak menghancurkannya. Kuyama mencatat salah satu kelemahannya adalah dia sedikit sering teralihkan karena sesuatu ketika sedang melakukan hacking, dan kemudian dia kembali menggerakkan fokus kosentrasinya ke layar komputer.

Dia menemukan beberapa perangkap lagi setelah itu.

Dia terlihat telah berhasil memasuki sistemnya, dia mengulangi perintah yang sama tanpa henti, dan sekali menyebabkan eror dengan memaksakan dia membuka file dengan format yang tidak mungkin dibaca. Seraya Kuyama bersemangat karena sebelumnya terdapat banyak metode penyerang hacker yang telah dia atasi, beberapa metode itupun membuatnya heran karena dia tidak pernah berpikir seseorang menggunakan benda seperti itu.

Namun,masih belum ada yang menangkapnya. Sebelum terkena, kode berbahasa ditengarai dengan warna merah, dan gaya dia bekerja membuatnya semakin tersedot kedalam sistem.

Lantas, hanya ketika dia pikir dia mungkin telah menang, sebuah tampilan window kecil tiba-tiba muncul pada pojok layar. Itu adalah pesan pendek yang mengatakan bahwa koneksinya telah dipotong. Kuyama meragukannya, tetapi tidak ada masalah dengan sinyal dari jaringan wireless LAN. Sistem Sang Penjaga Gerbang pasti telah kehilangan dayanya akan suatu alasan.

(Apakah aku ketahuan?)

Kuyama melihat ke window yang terbuka, tetapi, sayangnya, tak ada tanda-tanda bahwa seseorang telah mendapatkan informasinya. Sepertinya, lawannya tahu bahwa seseorang telah menghack, tetapi dia tidak tahu pasti siapakah itu. Sepertinya, dia telah memutuskan bahwa berbahaya untuk membiarkan si pangacau lanjut jadi dia memotong dayanya.

Hanya untuk jaga-jaga, Kuyama telah menggunakan berbagai macam ‘jalan memutar’ jadi dia tidak meninggalkan suatu jejak tertentu, jadi tak ada tanda-tanda cemas di wajhnya.

(Tadi itu benar-benar waktu yang pas. Aku pikir ini desebut seri.)

Dia telah menggunakan metode elektronik dari awal hingga akhir sembari Sang Penjaga Gerbang sudah dipaksa untuk memotong dayanya secara fisik. Dengan kata lain, dia telah menang pada kemampuan menghack. Dia telah kurang lebih membuktikan keefektifan master key miliknya.

Namun, itu sampai dia menyadari sesuatu.

Itu tentang pesan sederhana yang mengatakan bahwa koneksi telah dipotong yang telah muncul beberapa menit sebelumnya. Pada waktu yang bersaamaan itu muncul di komputernya, itu harusnya juga sudah ditampilkan pada sistem Sang Penjaga Gerbang.

Page 50: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Ketika kau memotong string penghubung telepon kaleng, kedua sisi akan kehilangan kemampuan untuk mendengar.

Itu berarti, hal yang sama telah terjadi pada kedua tempat pada tahun, bulan, hari, jam, menit, detik yang sama.

(Tidakkah itu berarti bahwa jika Sang Penjaga Gerbang memeriksa tanggal dan waktu, pesan itu tersisa di sistem, dia akan mampu menemukanku sekarang?)

“…….!?”

Keringat dingin menutupi wajah Kuyama.

(Ti-tidak, aku sudah menempelkan programku yang berfungsi untuk memalsukan sinyal orijinal. Dia harusnya tidak mampu menemukanku dengan sege - !!)

Seraya dia berpikir, dia merasa seakan karena keamanan café dan lensa pada robot keamanan bergulir ke arahnya layaknya senapan seniper. Tangan seseorang menggenggam pundaknya. Dia bahkan tidak dapat menoleh. Tangan itu milik anggota Anti-Skill, sang penjaga kedamaian kota.

“Kau sedang berada pada pelanggaran peraturan dengan menentang pasal penyalahgunaan pengoperasian informasi elektronik. Dan, asalkan kau tahu, ini bukanlah pertanyaan sukarelawan.”

Namun, Kuyama tidak sedang mendengarkan ke suara dalam tersebut.

Itu adalah waktu yang sulit baginya.

(Tunggu. Ini belum tiga menit sejak koneksinya diputuskan. Bahkan jika dia telah mampu dengan segera menentukan darimana sinyalnya berasal, Anti-Skill tidak akan datang kesini secepat ini. Yang berarti….)

Lokasinya telah ditemukan jauh sebelum itu.

Tapi kapan? Dimana? Bagaimana?

Kuyama mendengar suara berisik dan kemudian melihat ke arah gadis yang telah bermain game genggamnya sejak tadi, yang kemudian berdiri. Si gadis dengan hiasan bungan di rambutnya berbicara setelah menuju ke arah pembayaran dengan tagihannya.

“Ya, aku inginkan kuwitansi. Ya, tuliskan itu untuk Uiharu Kazari dari Judgement.”

Semua yang dilakukan gadis ini hanyalah bermain game dan kemudian meminta kuwitansi, itu membuat ekspresi Kuyama berubah menjadi pesakitan. Ini karena dia telah menyadari apa yang ada di tangan gadis itu.

(Itu…….nggak mungkin……….)

Page 51: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Game genggamnya telah dibuat sedemikian sehingga itu bisa menggunakan wireless LAN. Itu berarti program bisa dioperasikan melalui internet dengan menggunakan itu.

Tetapi……….

Itu tidak mungkin. Tak seorangpun bisa melawan keahlian menghack Kuyama dengan menggunakan benda seperti itu.

(Coba pikir lagi, ketika dia datang kesini, dia sedang mengatakan sesuatu tentang menyetabilkan kecepatan dan berteriak bahwa sesuatu berangsur memburuk.)

“Hey…Hey…kau!!”

Kuyama mencoba mendekati gadis yang hendak pergi itu, tetapi para anggota Anti-Skill pasti berpikir itu adalah usaha melarikan diri, karena itu, dia dibenamkan ke tanah. Terjerembab di tanah, Kiyama masih menatap punggung si gadis. Dia tidak menoleh. Tidak, bahkan sekalipun.

Dia tidak punya bukti bahwa gadis dengan hiasan bunga di kepalanya itu adalah Sang Penjaga Gerbang.

Dari semua yang dia tahu, Sang Penjaga Gerbang yang asli sedang duduk di sisi lain dari koneksi internet sambil ketawa cekikikan. Adalah mustahil bahwa Sang Penjaga Gerbang adalah teman si gadis dan menolongnya dari kejauhan.

Tetapi…..

Masalah sebenarnya bukan hanya si gadis.

Adalah bayangan Sang Penjaga Gerbang yang telah muncul di depan matanya tetapi dia tidak mampu memegangnya.

Dengan tidak dipercaya, punggungnya berwarna abu-abu lebih ke hitam dan itu menari-nari di depan matanya, membuat dia tetap tidak bisa merengkuhnya.

“Itu adalah hacker….”

Sembari tangannya disilangkan oleh para anggota Anti-Skill, Kuyama Kihan menggumamkan suatu kalimat yang lebih mirip resahan daripada kata-kata.

“Itulah hacker sejati…”

Chapter 10: Akankah Kau Menerima atau Menolak Undangan Malam ini? — Jumat Pertama Bulan Juli.

“Aku tidak tahu jika itu karena fenomena Foehn ataukah El Niño atau apapun, tetapi malam kala waktu musim panas di London begitu panas dan lembab, ini terasa seperti aku akan mati saja.”

Page 52: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“…Kau perlu memperhatikan bicaramu, Tanaka-kun.”

“Yeah, tetapi ini masih terlalu sialan panasnya.”

Kamijou Touya mendengar dengan letihnya kepada kata-kata dari pegawai baru yang terlihat seperti hanya suatu usaha menuju profesionalisme, yang dia lakukan adalah mengeluakan ketajamannya.

“Kaulah seseorang yang mengatakan mau keluar untuk minum setelah kita menyelesaikan pekerjaan kita.”

“Yeah, dan kita sudah mengira sejak tadi dari tempat ke tempat disebabkan kau tetap saja merengek tentang setiap bar yang mempunyai perempuan, Kamijou-san.”

…Sudahkah kau berpikir tentang semua fakta bahwa aku sudah menikah? Atau kau sedang berusaha untuk menghancurkan hubunganku, dasar kau bujangan sialan.”

“Keh. Bagaimana kau dapat mengatakan itu setelah kau lari ke arah sekolah gadis dengan rambut pirang bergelombang yang berjalan di sekitar pojok dan kemudian mengarahkan seorang suster buta dengan rambut keriting ikal, menggandeng tangannya hanya untuk berjalan-jalan lantas menusuri ke dalam dadanya? Dan gadis yang kemarin itu apa? Bahkan jika ini bulan Juli, itu tidak begitu berbusana.”

“Yaaa, gadis itu sedang berlalu-lalang di dekat stasiun kereta , jadi aku memanggilnya dan berpikiran bahwa dia sedang tersesat. Aku heran ada apa dengannya.”

Tanaka tidak sedang mendengarkan apa yang Touya sedang gumamkan. Pada dasarnya, apa yang dia katakan hanyalah kemarahan seorang bujangan. Tanaka tidak bisa percaya bahwa seseorang seperti Touya mempunyai istri muda yang cantik.”

“Aku perlu minum karena panasnya begitu sialan, tetapi menemukan bar hanya membuatku bahkan semakin kepanasan.”

“Baik, kalo begitu mari pergi ke tempat berikutnya yang akan kita temukan.”

“Yaaa, paling tidak harus ada suatu tempat dimana kita bisa duduk.”

Mereka berdua cabut dengan tujuan yang tak jelas, tetapi bar terakhir yang mereka masuki seakan-akan mereka sedang tidur berjalan dan mendapatkan bir lokal berwarna gelap yang nikmat dan mengherankan. Mereka meneguk bir dengan ditemani beberapa ikan goreng, dan sebelum mereka mengetahuinya, beberapa orang mabuk berbicara pada mereka.

“Yeah dan mereka sedang mengatakan untuk tidak memotong pepohonan karena itu buruk untuk bumi. Tetapi orang-orang itu tidak akan dibayar dan tidak bisa menghidupi keluarganya jika mereka tidak memotongnya. Persetan dengan orang yang akan mendengar tentang pidato moral yang berhubungan dengan ekologi. Orang-orang melakukan sesuatu karena kerakusan!! Jadi untuk melindungi lingkungan sekitar, kau harus membuat cara agar orang-orang itu bisa menghidupi keluarganya tanpa menebang pepohonan!! Orang-orang bego itu hanya tidak paham!!”

Page 53: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“…….Um, anda ini siapa?”

“Hm?? Misaka. Misaka Tabigake. Ah, makanan gorengan itu tentang rasanya. Yeah, itu lebih ke selera anak-anak, tetapi itu sialan enaknya!!” Misaka-san memperkenalkan dirinya dan kemudian menusukkan garpunya pada hidangan orang lain. Dia terlihat seperti sejenis pria pesolek yang akan dengan normal menjadi orang yang memiliki mobil berwana hitam berkelas tinggi, tetapi nampaknya dia telah menengguk sedikit alkohol bir lokal.

“Dan aku adalah orang Jepang! Kita adalah orang yang selalu meneriakkan penebangan pohon agar kita bisa membangun rumah kayu yang sangat kita cintai itu!! Sialnya, bagaimana aku harus berhadapan dengan pekerja di Amazon dan mengatakan bahwa mereka semua salah!!?? Berhenti meneriaki aku tentang pemanasan global!! Jangan berlagak seakan kau lebih baik dari aku ketika kau bahkan tidak merubah pengaturan AC-mu, kurang lebih, matikan saja itu semua!! Jika kau tidak menyukainya, temukan cara untuk melindungi semua sembari kau membesarkan pohonmu yang berharga itu!!”

“U-um, Kamijou-senpai?? Ada apa dengan pemabuk ini?”

“….Ngomong-ngomong, pekerjaan apa yang kalian berdua punyai?”

“Oh, kami bekerja di grup pengukuran perhitungan yang mencegah pembelian untuk perusahaan kami.”

“Ah, apa?? Kau adalah presiden dari suatu perusahaan? Hey, tunggu sebentar, aku adalah orang yang mencari apa yang kurang dari dunia ini. Bagaimanapun juga, Amazon kini menjadi sedikit panas, jadi apakah kau akan mendengarkanku?”

Misaka-san tetap terlihat seperti itu dan dia datang dari meja di belakang yang agak jauh dari mereka berdua. Touya melihat ke belakang mengira jika misalnya mereka terlalu mengganggu. Dia melihat wanita bermata biru dan berambut pirang yang mengenakan pakaian ketat. Dia tidak tahu jika itu disengaja, tetapi gayanya minum sendirian di lampu yang remang-remang dan ekspresi kelelahannya membuat dia terlihat mengeluarkan aura pink.

Page 54: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Tiba-tiba, Tanaka mengalihkan perhatiannya dari Misaka-san dan punggungnya kaku.

(Oh, tidak. Aku tahu apa arti reaksi itu.)

Tanaka berbicara sebelum Touya dapat melakukan sesuatu.

“Aku akan bicara padanya!! Aku sungguh akan melakukan itu!!”

“Jangan. Kau akan ditolaknya dalam 2 detik.”

Touya mulai tertawa, tetapi lantas Misaka tib-tiba berbicara.

“Tidak, dia harusnya baik-baik saja dengannya.”

“?”

Touya melihay ke arah wajah Misaka dengan keheranan dan Misaka-san merespon dengan tanpa ketertarikan di wajahnya.

“Setelah semuanya, dia terlihat seperti pelacur.”

Touya dan Tanaka secara serempak mengeluarkan air liurnya. Touya menarik sapu tangan keluar dari kantongnya dan mengelap keringan aneh yang tiba-tiba muncul di wajahnya.

“Y-Yaaa, aku kira kau bisa bilang dia akan baik-baik saja, tetapi itu sekaligus juga membuatku tidak baik sama sekali. Peraturannya sudah cukup jelas disini.”

“Tetapi ini bukan di Jepang.”

Touya sadar bahwa Misaka benar.

Itu ketika Tanaka menampakkan ekspresi yang sopan santun, memenuhi dadanya dengan kebulatan tekad, dan kemudian berdiri.

“Aku menang.”

“Kau memenangkan apa??”

“Heh heh. Kamijou-san, sebagai pria yang sudah menikah, kau tidak bisa melakukan apa-apa disini! Tetapi bagi seorang jejaka yang bahkan tidak punya pacar, itu adalah cerita yang berbeda. Aku punya kemenangan mutlak disini!! Ha ha ha. Sial, ini terasa sangat enak!! Aku akan kembali padamu untuk menunjukkan wanita muda cantik itu padamu!!”

Setelah meneriakkan kata-kata itu, pekerja baru itu meluncur ke arah meja di belakangnya. Si wanita muda melihat ke arah orang Asia yang sedang mendekat itu dengan mata penuh kecurigaan dan dia lantas begitu saja memulai pembicaraan dengan topiknya tanpa banyak memberi salam.

“How much!?” dia berkata dalam bahasa Inggris.

Page 55: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Tiba-tiba, wanita dengan mata biru dan rambut pirang, yang tubuhnya bagus, dia mengepalkan segenggam tinju sembari masih duduk di kursinya dan lantas mengayunlkannya begitu saja ke depan. Dengan suara berisik, tinjunya terbenamkan di selangkangan Tanaka. Dia tumbang ke tanah. Touya dan Misaka-san menutupi wajah mereka dan Tanaka merangkak kembali ke arah mereka karena dia tidak mampu berdiri dan berjalan.

Kemudian Tanaka berteriak ke arah Misaka-san.

“Di-di-dia hanya seorang OL, dasar kau pemabuk!!”

“Oh? Aneh, aku tadi yakin bahwa dia adalah pelacur,” kata Misaka-san dengan ceroboh dan si wanita muda cantik itu memelototinya. Sepertinya dia paham bahasa Jepang.

Karena beberapa alasan, Touya mulai membungkuk untuk meminta ma’af. Dia merasakan keringat dingin keluar dan kemudian dia meminum bir lainnya.

“Biasanya prajurit bersahabat seperti kita harusnya tidak mengalami petualangan macam ini.”

“Begitukah?” jawab Tanaka.

“Berbicara tentang tempat prostitusi di sepanjang bar di kota penuh gaya seperti London tampaknya cukup berbahaya bagiku. Bahkan tidak untuk lakon utama di sebuah manga yang selalu terlibat masalah yang akan melakukan sesuatu yang sebahaya ini. Ini seperti melangkah keluar dari suatu jembatan gantung yang kabel-kablenya mulai rantas.”

“Oh, ya, itu benar. Apakah kalian tahu akan batu permata? Itu adalah sistem yang berbeda dari Academy City.”

Touya malah lanjut berbicara daripada memperhatikan minumannya.

“Kita harusnya tidak menempelkan kepala kita ke tempat yang bisa berakhir dengan membawa banyak permasalahan. Melakukan suatu hal yang seharusnya tidak kita lakukan hanya akan berakhir buruk. Kau tidak ingin terjebak pada semua jenis masalah, bukan? Lihat putaku. Itu bukan perkara ketawa. Itu sungguh menakutkan.”

“Tetapi aku ingin bertemu seseorang dan itu tidak akan terjadi jika aku tidak mempunyai sedikit pengalaman akan petualangan.”

“Tetapi bertemu dengan orang cantik adalah diluar kebiasaan. Aku bertaruh kau melakukan sesuatu untuk mendapatkan apa yang kau punyai sekarang ini! Itu membuatku ingin menjotosmu !!”

Touya tertawa dan tiba-tiba merasakan suatu sentakan pada lengan bajunya. Dia melihat kesamping dan menemui gadis bergaun mungil dengan usia sekitar belasan tahun. Dia menatap Touya tanpa bicara.

“Siapakah itu?”

“Oh, ini adalah gadis nyasar yang berputar-putar di sekitar stasiun tempo hari ketika kau sudah pergi. Aku memanggilnya……dan……..”

Page 56: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Touya tertegun.

Dia tidak sedang melihat ke arah wajah seksi si gadis atau tubuhnya yang feminim yang bisa dilihat melalui bahan tipis pakaiannya. Dia sedang melihat ke arah tangan kanan si gadis yang misterius.

Ada sesuatu yang berkilau pada pergelangan tangannya.

Itu bukan arloji ataupun gelang.

Itu adalah sepasang borgol.

Bagian terakhir dari borgolnya terhubung pada pegangan tas atase yang terlihat kokoh dan dia memegangnya di tangannya yang satunya.

“Oh,” kata Misaka-san yang sudah ditinggal sendirian dan dia mengarah ke gadis. “Sebuah batu permata. Kau tidak melihatnya setiap hari.”

Dia mengucapkan kata-kata misterius.

Touya memilki perasaan buruk tentang apa yang membuatnya kemari dan kemudian pintu bar ditendang oleh seseorang.

Sebuah grup pria yang berpakaian hitam masuk ke dalam bar.

Namun, pria-pria itu bukanlah yang paling berbahaya.

Dengan kegaduhan yang luar biasa, si gadis mengusir seluruh grup itu hanya dengan satu serangan.

“Penyokong bar ini telah menjadi area yang berbahaya.” Si gadis yang berusia belasan tahun itu berbicara dengan tenangnya tanpa menoleh. “Tampaknya kau harus mulai terlibat pada masalah yang mengkhawatirkan, tetapi jangan takut. Aku akan memastikan kau selamat.”

Kamijou Touya tidak begitu mendengarkan apa yang dia katakan.

Dia menghilang melalui pintu belakang bar dengan kecepatan tinggi. Ini adalah salah satu dari strategi manajemennya sebagai pejuang perusahaan global yang telah mengunjungi daerah perselisihan di Amerika Selatan. Insting survivalnya tidak berguna apa-apa. Dia sedang berdebat dengan Tanaka-san sembari mereka berlari bersama.

“Lihat!!?? Persis sama seperti yang aku katakan! Pejuang perusahaan biasa seperti kita harusnya tidak mencoba melebihi batas kita sendiri!! Aku bilang padamu bahwa berbahaya untuk hal-hal yang diluar kebiasaan!!”

“Tetapi, Kamijou-san, kau adalah satu-satunya yang menjerumuskan kita ke bahaya besar ini! Inilah kenapa aku pikir bersama-sama denganmu adalah berbahaya! Istrimu akan menangis jika dia tahu tentang semua permasalahan nikmat yang membungkusmu kemanapun kau pergi!!”

Page 57: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“Yaaa, mungkin tak ada kaitannya dengan gadis itu. dan OL yang kau ajak bicara tadi mungkin adalah putri dari bos grup misterius barusan!!”

“Sial!! Jadi dia benar-benar penyebabnya??”

Melihat dibelakangnya, dia memandang gadis misterius dengan borgol dan tas atase.

Pejuang perusaan ini terus terjebak pada masalah-masalah lainnya, pada akhirnya, mereka memalsukan kematian mereka dengan meledakkan Pesawat Cessna yang tak dikenali seolah-olah itu tebang di udara. Namun, mereka harus mengatakan sesuatu sebelum cerita bergerak jauh.

“Jangan khawatir!! Jika kita bekerja besama-sama, kita akan melalui entah bagaimana caranya!!”

“Tidak!! Tak ada jalan kita bisa memenangkan ini semua!!”

“Ha ha ha ha. Kau tidak bersama ibumu lagi anak muda!!”

“Tidak!! Bagaimana bisa kau menyepelekan hal ini seperti itu!!??”

Dan seperti itulah malam di Kota London yang bersemangat ini berjalan.

Chapter 11: Setiap Bidang Memiliki Pengecualian — Jumat Kedua Bulan Juli.

Seorang gadis sedang tidur siang di cafetaria setelah istirahat makan siang berakhir dan semua orang harusnya meniggalkan tempat itu.

“Hey. Hey kau. Kau cukup mencolok disana.”

Seorang guru laki-laki yang telah kebetulan saja lewat dengan meneriakinya, tetapi gadis yang mengenakan seragam pelaut dengan lengan pendek berwarna putih itu tidak menjawab. Dia telah menjajar 3 atau 4 kursi cafetaria dan rebahan di atas kursi-kursi itu.

Sekali dia telah mendapati bahwa si guru itu tidak juga hendak pergi, si gadis akhirnya menyadarkan dirinya sendiri.

“….Tempat tidur UKS adalah yang terbaik, tetapi kau akan ditendang keluar dari sana.”

“Kau menghabiskan masa-masamu sebagai siswa dengan enteng, kan?”

“Tidak, tidak juga. Faktanya, aku mencintai kehidupan ini.”

“Ya, kau mungkin menikmati apa yang kau sedang lakukan, tetapi hidup seorang siswa tidak murni penuh dengan kenikmatan. Kelas berapa kau dan kelas apa kau? Aku akan menghubungi guru wakil kel…..”

Page 58: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Kata-kata si guru lelaki ini dipotong oleh suara dering telepon. Dia terlihat sebal dan kemudian menekan tombol bicara di telponnya, tetapi punggungnya terkakukan pada saat dia mendengar kata pertama dari seseorang di telponnya.

“Ya, pak. Ya, pak. Aku akan memeriksanya dengan segera,” dia bicara dengan sopan lantas menutup telponnya.

Si gadis berbicara dengan tanpa ketertarikan dengan masih berada dalam ekspresi wajah ngantuk.

“Tampaknya kau ada beberapa urusan mendadak.”

“Sial. Aku akan memanggil guru lainnya untuk berurusan denganmu. Seseorang akan berada disini setelah ini!”

Si guru lelaki meninggalkan cafetaria dengan berkesan seperti dia kalah tetapi dia tidak ingin mengakuinya. Ketika si gadis memberitahukannya tentang tidak berlari di altar, dia menerima teriakan kemarahan sebagai respon dari si guru.

(Tampaknya dia berada di batas kecerdasannya.)

Si gadis memeriksa apakah tidak ada orang lain di cafetaria dan kemudian menggapai terminal genggam pada meja sembari masih berbaring di kursi.

Jalurnya sudah terhubung.

Si gadis menguap sedikit dan kemudian berbicara melalui terminal itu.

“Mati kita mulai, orang tua.”

“Mulai apa?”

“Percakapan berbahaya kita.”

Nama si gadis ini adalah Kumokawa Seria.

Dan orang tua yang ada di ujung lain terminal itu adalah Kaizumi Tsugutoshi.

“Aku dengar beberapa hal barusan ini sudah mulai menjadi berisik ‘dari luar’.” Dia berkata, mulai membahas bisnis.

“Seperti biasanya, itu adalah misteri rumit dimana kau dapat informasimu dari mana….. aku mengasumsikan kau sedang membahas tentang batu permata?”

“Kau harusnya senang karena ‘otakmu’ itu begitu unggul.”

“Ya, kau merusaknya dengan berbicara terlalu ngelantur.” Kaizumi menghela nafas dengan maksud dia tidak akan menunjukkan sekertarisnya atau bawahan lainnya dan kemudian melanjutkan, “Apa yang kau pikirkan?”

Page 59: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“Kita harus membiarkannya apa adanya. Mereka tidak bisa melakukan apapun.”

“…Apakah kau sungguh berpikir akan ada seorang idiot diluar sana yang hendak menerima laporan macam itu?”

“Keluh. Kau sungguh-sungguh seorang borjunis kecil, bukan?” Kumokawa menekan-nekan pelipisnya dengan jarinya sembari dia rebahan di kursi. “Bagaiamana jika salah satu dari 12 anggota Dewan Direktur, yang merupakan salah satu pemimpin di Academy City, adalah yang menulis laporan itu? Jika kau hanya memandang mereka remeh, kau dapat menindas beberpa keluhan disekitarmu yang kau punyai.”

“Birokrasi tidaklah semudah itu.”

“Sebagai penggerak birokrasi, kau memiliki peran yang cukup utama, kau tahu.”

Sembari Kumokawa berbicara, dia menggapai semacam tudung saji yang ada di meja. Di dalamnya ada makanan pencuci mulut mirip roti isi yang dibalut dengan krim dan buah padanya.

“Baik, lantas. Aku akan memikirkan ini dengan serius.”

“Jangan bicara dengan mulut penuh makanan.”

“Tentang batu permata itu,” lanjut Kumokawa yang sedang rebahan dengan mulut yang dipenuhi dengan roti isi. “Betul bahwa ciptaan di daftarnya sedikit usang. Karena ini, Amerika dan Rusia telah menghembuskan kabar bahwa Academy City lah yang membuatnya. Mereka malahan telah mulai membuat daftar untuk diri mereka sendiri, daripada bekerjasama. Dengan begini, mereka bahkan mungkin telah mencampuri pekerjaan kita.”

“….Jika kau tahu itu, bagaimana bisa kau tadi berkata : ‘Kita harus membiarkannya apa adanya. Mereka tidak bisa melakukan apa-apa’…??”

“Aku belum selesai.” Kata Kumokawa dengan kasarnya. “Apakah aku benar pada asumsi bahwa isu trakhir milik kita sedang menemukan cara untuk ‘melenyapkan’ dengan efektif masalah yang dihadirkan oleh batu permata yang tersebar di seluruh dunia?”

“Ya.”

“Dan apa yang kau khawatirkan adalah tentang organisasi lainnya yang memperoleh dan menganalisa batu-batu permata itu dan kemudian menciptakan institusi pengembang kekuatan fisik milik mereka sendiri, bukankah begitu?”

“Ya.”

“Maka itu bukanlah masalah. Sekarang ini, Amerika dan Rusia sedang bergerak. Heh heh. Mereka gagal selama perang dingin dan mereka masih belum menyerah pada mimpi mereka. Namun, mereka tidak bisa menyempurnakan penelitiannya. Tak peduli seberapa banyak sampel yang mereka kumpulkan, mereka bahkan tidak memiliki cara untuk mengetahui apa arti data percobaan tersebut.”

Page 60: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“Bagaimana bisa kau begitu yakin?” Kaizumi yang sedikit bingung bertanya.

“Mari berbicara mengenai penilitian yang diadakan Rusia. ‘Esper’ yang mereka klaim telah mereka ciptakan melalui kristalisasi semua teknologi tercanggil mereka, adalah seseorang yang mengaktifkan kekuatan khususnya dengan penuh semangat berdoa pada Mary…. Yaaa, aku tidak begitu mencoba untuk menolak suatu agama, tapi hanyalah kosentrasi terhadap roh yang mereka dapatkan sejauh ini. Apakah kau mengerti apa yang sedang kucoba untuk katakan? Mengepa mereka mendirikan suatu institusi penelitian ‘ilmiah’? Mereka tidak dapat membedakan yang mana yang keajaiban yang mana yang tidak. Bahkan mereka tidak tahu jenis keajaiban apa yang sedang mereka cari. Jika mereka hanya memperlakukan semua keajaiban itu sama, mereka tidak akan pernah mengimbangi kita.”

“……….”

“Siapapun bisa secepatnya mengimbangi kemampuan manusia, tetapi seseorang yang bahkan tidak tahu-menahu jalan apa yang harus dilaluinya, tidak akan bisa melakukan apapun.”

Ekspresi wajah Kumokawa Seria menjadi jenuh.

Kengantuannya sedikit demi sedikit hilang sekan-akan dia sedang menyeruput the yang tidak menyenangkan.

“Apakah kau masih tidak rela untuk mengakuinya?”

“Tentu saja. Kau tidak punya bukti.”

“Maka kau hanya perlu untuk mempersiapkan buktinya dengan dirimu sendiri.” Kata-kata Kumokawa sejelas biasanya. “Sudah ada sejumlah institusi yang mengaku untuk menjadi pengembang kekuatan fisik, tetapi batu permata sungguh sangat jarang. Mungkin hanya ada 50 diantara mereka di seluruh dunia. Tidak seperti ilmuan yang aneh, kau tidak bisa hanya dengan menemukan batu permata dimanapun juga. Grup mana yang menurutmu akan lebih mudah mengurusi : orang-orang aneh yang bahkan tidak akan mengisi 2 kelas atau orang sinting yang sedang merangkak disekitar seperti layaknya serangga.”

“….Jadi itu kesimpulanmu.”

“Aku tidak pikir ini penting, tepi, jika kau tidak mau mengakui pemikiranku, satu-satunya pilihan. Tanggung saja pekerjaan tulis-menulis lebih banyak. Itu saja yang ingin aku katakan sebagai otakmu.”

Ada tenggang diam waktu sebentar.

Akhirnya, Kaizumi berbicara.

“Sebenarnya apakah batu permata itu?”

“Pertanyaan itu adalah partanyaan yang akan ditanyakan oleh seseorang yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan Academy City. Kau selalu mengasumsi esper ‘hanya’ bisa diciptakan disini.”

Page 61: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“Tidak, aku paham teori dibalik itu.”

Tampaknya Kaizumi memilih kata-katanya dengan berhati-hati. Namun, faktanya bahwa Kumokawa telah membalas adalah berarti dia telah gagal. Karena dia telah memperkerjakan Kumokawa sebagai otaknya, maka dia tidak perlu berlagak sok tahu di depannya.

“Aku tahu itu, jika apa yang Academy City ciptakan adalah permata tiruan, maka batu permata adalah permata alamiah yang diciptakan ketika pada keadaan yang sama diciptakan di dunia secara alamiah. Dari keterangan itu, apakah itu batu permata?”

“……….”

“Kita punya sedikit di Academy City. Deep Blood dan Imagine Breaker adalah contohnya…. Tetapi mereka tidak terlihat seperti kekuatan yang layak. Itu terasa seperti kekuatan mereka berada pada arah yang berbeda daripada kekuatan yang bisa ditampilkan dengan mudah seperti menciptakan listrik atau api atau sesuatu.”

“Heh. Sepertinya orang idiot sedang mengkhawatirkan tentang suatu hal yang idiot pula,” jawab Kumokawa. “Jika kita menambahkan pada Nomor Tujuh Academy City, itulah yang kau igninkan keterangannya, tampaknya itu adalah sifat khusus dari mereka. Ini tidak karena mereka sakti, mereka hanya langka. Tetapi itu saja sudah memberikan suatu nilai bagi kita.”

(Tetapi masalah jelas dari seorang esper yang berguna adalah karena mereka jarang dan tidak banyak jumlah mereka,) Kumokawa menambahkan dengan diam.

“Ada satu lagi yang ingin kutanyakan padamu sebagai otak.”

“Apa itu?”

“Mungkin lebih baik kau tidak meletakkan Imagine Breaker pada katagori batu permata. Aku tidak tahu detailnya, tetapi dia kemungkinan adalah sesuatu…..yang jauh lebih menarik dari yang kita pikirkan.”

“………..”

Kaizumi Tsugutoshi terdiam sebentar.

Otaknya telah mengatakan sesuatu yang dia tidak tahu. Dia berpikir tentang apa maksudnya sebelum berbicara lagi.

“….Kedengarannya kau sangat kegirangan.”

“Tentu saja. Berpikir adalah pekerjaanku.”

Mari kita pindah ke altar sepulang sekolah. Seorang lelaki dengan rambut jabrik hitam sedang berjalan dengan sejumlah siswa sembari mereka semua menuju ke aktivitas ekstrakulikulernya atau hanya keluar untuk bersenang-senang.

Page 62: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Namun, si lelaki ini mengalami kesialan dengan adanya kesalahan alat penyiram yang menyebabkan dirinya sendiri tersemprot secara langsung dari kepalanya. Ketika shower itu menyemprot kepalanya seperti lampu panggung teater, dia berteriak terkejut.

“Fbaaaaaahhh!!??”

Itu ketika seorang gadis dengan pakaian pelaut putih berlengan pendek muncul.

Dia datang ke samping si lelaki dengan rambut basahnya ini dan hanya tertawa kepadanya tanpa meminjaminya handuk ataupun saputangan atau sesuatupun juga.

“Hal-hal yang paling tidak bermakna selalu terjadi padamu, kan?”

“…..Diam. Ini hanyalah kesialanku yang biasa.”

“Aku heran bagaiamana kesialanmu itu bekerja. Jika kau memperhatikannya, kau mungkin bisa menemukan suatu tatanan peraturan yang menarik dibaliknya.”

“Kau tampaknya sangat kegirangan, senpai.”

“Oh, iya dong. Karena hal seperti inilah aku sangat mencintai hidupku.”

Dia terkikih-kikih dan kemudian terus bicara.

“Sekolah ini sedang diluapi dengan banyak hal menarik.”

Chapter 12: Debat antara Seorang Sniper Dan Bomber — Jumat Keempat Bulan Juli.

Ini terjadi tiga hari yang lalu.

“Menyeniper adalah gaya lama,” datang suara dari depan.

Page 63: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“………..”

Seorang pria yang mendapatkan biaya hidupnya dengan disewa sebagai seorang sniper, Sunazara Chimitsu, sedang kehabisan kata-kata. Namun, wanita di depannya terus berbicara sembari dia membersihkan sedikit jelaga yang telah terkumpul di dalam pistolnya.

“Sebenarnya, tidakkah menyeniper memiliki banyak hal tanpa arti padanya? Apakah itu 5mm atau 7mm, menembak kepala seseorang atau dadanya dengan suatu peluru yang kecil adalah tanpa arti. Hanya dengan sedikit hembusan angin dan arah lintasan pelurunya bisa meleset, si target hanya harus bersin dan kau telah gagal, dan, jika mereka sedang mengenakan suatu perlengkapan anti peluru, kau tidak mungkin membunuh mereka dengan sekali tembakan. Semua itulah yang membuat tanpa arti.”

“………”

Dia adalah seorang wanita yang tinggi. Dia bahkan lebih tinggi daripada Sunazara, yang membentuk tubuhnya dengan padat. Dia juga ramping. Bahkan mungkin dia cukup ramping untuk bisa dikatakan seperti sesosok model. Dia adalah wanita cantik dengan wajah yang menawan, tetapi dia tidaklah cocok dengan pekerjaan ini. Kecantikannya dirugikan oleh kemampuannya yang tersembunyi di dalam dirinya sendiri.

Ini lebih mirip menyembunyikan seseorang daripada membuat suatu kamuflase dan sembunyi di hutan.

Contohnya, ketika menyeniper di kota yang besar, seorang sniper akan membaur dengan keramaian, mengintai dari daerah yang lebih tinggi, dan kemudian membaur kembali dengan keramaian sekali serangannya komplet. Dia tidaklah cocok dengan pekerjaan ini.

Namanya adalah Stephanie Gorgeouspalace.

(Dia sungguh harusnya berdiri di atas panggung daripada bekerja sebagai seorang pembunuh.)

“Hm? Sunazara-san, apakah kau sedang dongkol?”

“….Tidak. aku tidak sedang dongkol,” jawab Sunazara dengan bisikan. “Tetapi sebagai seorang anggota pembunuh, aku akan menanyaimu ini : apakah cara lain untuk melaksanakan perintah ini selain menyeniper?”

Sunazara merakit bedilnya yang kini telah bersih dari kotoran dan menujukannya dengan dagunya menghadap suatu diagram yang ditampilkan di meja. Itu adalah diagram dari lokasi musuh yang bersifat stereotypical dan ada pengawal di sekitarnya.

“Orang-orang idiot ini sedang memalsukan kemampuan fisik dan membuat kelompok pedagang China dari seberang lautan. Mereka sudah mengumpulkan uang dengan mengatakan itu untuk mengembangkan kemampuan fisik dengan cara yang berbeda dengan Acedemy City jika mereka mendapatkan investasinya. Bagaimana kau akan melenyapkan mereka?”

Page 64: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Mereka bukanlah orang-orang yang dapat kau habisi dengan menyerangnya dengan menggunakan pisau atau mereka tidaklah cukup bodoh untuk membiarkan seseorang memasangi mobil mereka dengan bom. Sunazara merasa cara yang paling efektif adalah dengan menembakkan peluru ke mata pemimpinya dan beberapa detik kemudian meninggalkan bangunan tempat mereka mengintai untuk memasuki mobil anti peluru yang mereka punyai itu.

“Oh, kau salah sangka padaku. Aku tadi tidak mengatakan bahwa setiap detail dari menyeniper adalah ketinggalan jaman. Aku hanya berkata bahwa menggunakan senapan seperti itu adalah kuno. Aku tidak sedang memungkiri ketidakbergunaan dari setiap detail menyeniper.”

“………”

“Sekarang aku tahu kalo kau sedang dongkol.”

“Tidak, aku tidak,” jawab Sunazara sembari dia menempatkan penutup di atas senjatanya sehingga mendapatkan pandangan yang lebih jelas.

Stephanie melihat kearah Sunazara dan lantas lanjut bicara.

“Tak ada peraturan yang mengatakan menyeniper harus dilakukan dengan peluru. Kita punya semua jenis senjata pada hari ini dan kita harus menemukan cara baru untuk melakukan pekerjaan mereka dengan itu semua.”

“Saya terang-terangan aja, tidakkah ini akan lebih mudah dengan menggunakan pelontar misil?”

“……..”

“Apa…!!?? Sunazara-san, jangan melihatku seakan-akan aku ini seorang zindik!! Kau tahu, itu sungguh akan menjadi lebih mudah. Ketika kau sedang menyeniper, luput dalam menembak titik vital berarti kau telah gagal, tetapi suatu misil hanya harus menghantam seseorang yang dekat dan target akan terbunuh dalam ledakan, kan!!?? Dan itu akan membunuh mereka bahkan jika mereka memakai peralatan anti peluru, jadi itu jelas-jelas lebih mudah dari segala aspek!!!”

“….Heh…..”

“Sebuah tertawaan penghinaan!!?? Dengan senapan, kau dapat menembak dari jarak hampir 1000 meter jauhnya, tetapi kau bisa membidik dengan misil pada jarak lima kalinya!! Itu membuka kemungkinan baru untuk misi, kan!!??”

“Okelah kalo begitu. Ini adalah pekerjaan milikmu. Kau bisa melaksanakannya dengan persediaan apa saja yang kau mau.”

“Dan itulah yang akan aku lakukan!!” Stephanie mengatakan dengan bangga sembari dia melihat pelontar misil merek terbaru yang disangga di pundaknya. Tampaknya dia telah lebih memilih pelontar permukaan-ke-udara daripada senjata anti-tank demi tujuan akurasi dan jarak tembak. Dan dia masih menyerang target di daratan.

Page 65: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“….Kau sungguh seorang zandik.”

“Lalu kenapa? Aku hanya perlu membunuh targetnya!!”

Dan sekarang adalah terusan dari percakapan 3 hari sebelumnya.

Stephanie Gorgeouspalace sedang menangis di depan Sunazara Chimitsu.

“…..Kau gagal.”

“Tidak. Aku tidak gagal.”

“…..Mereka mengatakan di berita bahwa dia dengan ajaibnya selamat.”

“Tetapi itu tidak benar!!”

Stephanie melompat ke arah Sunazara untuk merebut remote TV darinya.

“Aku meledakkannya dengan pelontar misil!! Dia dan pengawalnya sekaligus!! Bahkan penarikan senjataku sempurna!! Tetapi mereka menyembunyikan tubuh mereka dan faktanya dia mati lantas dilaporkan dia selamat!! Itu tidak adil! Pelanggan melanggar janjinya dengan tidak membayarku!!”

“…Inilah kenapa aku memberitahumu untuk tidak menggunakan misil.”

“Tidak, kau tidak memberitahukau!! Kau tidak pernah mengatakan sesuatu yang sebijak itu!!”

Sembari dengan gesit menghindari serangan Stephanie. Sunazara merubah chanel TV-nya. Setiap stasiun TV memberitakan berita yang pada dasarnya sama.

“Meledakkan mereka semua membuat itu menjadi suatu bencana. Jika kau ‘menampakkan’ tubuhnya dengan efektif, kau tidak bisa membodohi siapapun.”

Sunazara mengeluh lantas melanjutkannya.

“Bagi pelanggan, tidak masalah jika targetnya sebenarnya mati ataukah hidup. Secara sosial, targetnya masih hidup. Kemamupan untuk membunuh target secara terpercaya adalah arti dari kata-kata kulitas yang dimiliki seorang pembunuh.”

“Uh….Uhhh.”

“Itulah kenapa kita keluar dengan cara kita sendiri untuk bersembunyi di dalam pawai yan dijaga ketat, dan meletakkan peluru diantara kedua buah bola mata target sembari semuanya menyaksikannya. Tidak mengakibatkan banyak kerusakan adalah lebih baik daripada mencegah siapapun untuk membuat suatu perizinan dan tembakan ke kepala adalah sangat efektif. Metode kuno digunakan di waktu modern karena betapa efektifnya itu. Sungguh deh, betapa bodohnya kau itu.”

Pada saat itu, Sunazara melempat remote TV-nya ke samping dan mendorong Stephanie.

Page 66: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“Apa yang akan kau lakukan sekarang?”

“Eh? Apa maksudmu?”

“….Kini kau telah gagal dengan sangat jelas dengan membiarkan targetmu hidup di mata publik, itu membuat sangat sulit untuk membunuhnya kembali. Dengan begini, kau telah menciptakan situasi yang bahkan lebih sulit untuk berurusan dengannya daripada sebelumnya. Ini lebih dari cukup untuk membuat pelanggan itu membencimu.”

“Ugeh.”

“Jadi bahkan kau tidak memikirkan ini dalam-dalam….Bodoh tidaklah cukup untuk menggambarkan seorang idiot sepertimu.”

Stephanie akhirnya mulai flustrasi dan panik dan Sunazara hanya menghela nafas. Dia menggapai kotak senapan sniper yang terletak di meja.

“Ayo.”

“Ah. Apakah kita akan lari karena ini?”

“Pelanggan kita sedang bersama pedagang China dari sebrang lautan, jadi melewati batas negara tidak akan banyak membantu. Jika kau ingin selamat, kau harus membunuh kembali si target.”

“?”

Stephanie memiringkan kepalanya kesamping pertanda kebingungan dan Sunazara memegangi dagunya di depan layar TV.

“Aku pikir beberapa jurnalis telah menciptakan sebuah skrip dan itu semua hanyalah sandiwara, tetapi ada terlalu banyak sifat membujuk disini….Dia mustinya sungguh masih hidup.”

“Eh? Tapi…..”

“Apakah kau sungguh melihat badannya? Dan bahkan jika kau melihatnya, itu harusnya menjadi tubuh ganda. Dengan kata lain, si target pasti sedang menggunakan ini untuk membiarkan seluruh penghuni ‘dunia bawah tanah’ percaya akan kematiannya untuk mencegah pengejaran lebih jauh lagi.”

“Um. Apakah itu berarti….Aku masih punya peluang?”

“Ya, tidakkah kau senang? Kau sudah memberikan peluang untuk hidup terus karena kekuranganmu akan keterampilan yang sangat. Seorang pembunuh yang bahkan tidak mendapatkan bukti bahwa dia telah membunuh targetnya adalah lebih kasar daripada seorang ibu rumah tangga memegang asbak berat untuk melawan suaminya yang selingkuh. Suatu hal yang kutahu adalah aku tidak akan pernah mati di dalam suatu ledakan tak peduli apapun itu.”

Page 67: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“Ohhhhh!! Sunazara-san, kau sedang menjadi dingin seperti biasanya!!”

(Tentu saja aku begitu,) Sunazara mengutarakan isi hatinya.

Setelah semua yang terjadi, dia sedang keluar untuk melakukan penyeniperan pada seseorang dengan gratis karena suatu kebodohan seseorang yang telah luput dari targetnya.

Chapter 13: Keakuratan dari Keberuntungan Kolektif Mereka — Jumat Keempat Bulan Agustus.

Ada sekitar 10 orang gadis dengan wajah yang sama persis sedang dirawat di rumah sakit di District ketujuh Academy City. Mereka adalah kloning kemiliteran yang dikenal sebagai Sisters yang diciptakan dari sel seorang esper level 5 tertentu. Karena angka kelahiran mereka telah ditingkatkan dengan paksa dengan menggunakan obat-obatan, umur mereka telah dikurangi dan seorang dokter yang terlihat diragukan sedang menyelenggarakan “penyesuaian” demi tujuan membetulkan umur mereka yang berkurang itu.

Penampilan dasar mereka adalah kulit putih, mata coklat, rambut berwarna coklat pendek sebahu, rok terlipat berwarna abu-abu, baju blus warna putih, dan sweater wol musim panas yang bertuliskan seragam musim panas SMP Tokiwadai. Sebenarnya tak ada alasan mereka harus berpakaian seragam hanya karena mereka semua adalah kloning, tetapi itu masih terlihat cocok pada mereka. Itu mungkin karena efek dari jaringan gelombang otak yang menghubungkan pemikiran mereka dan mungkin karena sifat mereka semua sudah diatur sama ketika mereka diciptakan.

Sekarang ini, ada tempat di rumah sakit yang disebut area penelitian klinis. Area itu tidaklah dibatasi dengan ketat, tetapi itu disendirikan dari jalur yang menghubungkan ruangan rumah sakit utama dan fasilitas utama. Ini menjadikan tempat ini berkesan misterius dan tidak didekati oleh banyak orang.

Misaka #10032, #10039, #13577, dan #19090 sedang berdiri dengan tatapan mata kosong di suatu ruang tunggu kecil pada ujung gang di area penelitian klinis tersebut. Ruang tunggu itu memiliki sofa umum, meja, dan rak yang penuh dengan majalah untuk mengisi waktu luang. Keempat gadis kloning ini sudah mengambil masing-masing satu majalah, membukanya pada halaman tertentu, dan menatap dengan tekunnya pada halaman tersebut.

Halaman itu adalah rubik pojok ramalan.

Sebenarnya tidak ada artikel yang benar-benar membahas tentang kegaiban yang tertulis disini, itu adalah sejenis ramalan pojok yang bisa ditemui di majalah apapun yang disisipkan di pojok sejerti jahe pada sushi. Halaman itu dibagi menjadi 12 bagian dan setiap simbol zodiak memiliki keterangan tentang keberuntungan, kesehatan, ramalan kondisi ekonomi, percintaan, dan parameter sederhana lainnya yang didaftar. Juga tertera apakah warna keberuntungan dan benda keberuntungan dari masing-masing zodiak.

“Jika Misaka melihat pada tanggal penciptaannya, pada lambang Yunani adalah….”

10032, gadis yang dipanggil “Misaka Imouto” oleh seorang lelaki tertentu berambut jabrik, melihat kepada simbol zodiak.

Page 68: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“Bulan ini adalah kesempatanmu untuk mengganti pekerjaan! Sekarang adalah saatnya untuk mengucapkan selmat tinggal pada bosmu yang kau berhutang banyak padanya tetapi tidak kau sukai sekali!!””

“………..”

Kloning kemiliteran seperti mereka bahkan tidak memiliki pekerjaan. #10032 memiringkan sedikit kepalanya kesamping.

Sisters yang lain merasakan hal yang sama pada sebagian besar bagian sembari mereka menemukan simbol yang tepat dengan hari penciptaan mereka dan kemudian membaca kolom teks dengan menggeserkan-geserkan jari pada kertas tersebut.

“Akankah informasi yang tidak pasti ini sungguh akan menguntungkan Misaka? Tanya Misaka #10039.”

“Bagaimana bisa benda-benda keberuntungan ini menghadirkan keberuntungan bagi Misaka? Tanya Misaka #13577 sembari dia menutuskan untuk melihat kapada gantungan kunci berbentuk kucing.”

“Mi-Misaka tidak bisa begitu saja menerima bahwa peruntungan asmara bulan ini turun 5 poin, kata Misaka #19090 sembari dia menuntut pemerbaikan.”

19090 terus bergumam, tetapi gadis-gadis itu bukanlah jenis yang suka memperhatikan orang lain. Itu adalah ketika #10032 melihat sesuatu sembari menyadarinya.

“….Sebenarnya, kapan waktu yang harus Misaka pertimbangkan sebagai hari kelahiran kami? Tanya Misaka #10032 sembari dia memeriksa kembali difinisi dasar.”

“?”

“Tanggal penciptaan Misaka cocok dengan waktu dimana mereka diambil dari peralatan pemeliharaan, tetapi Misaka tidak diambil dari wadah ketika mereka berusia 0 tahun. Mereka diambil setelah menjadi berusia 14 tahun secara fisik dengan obat-obatan, kata Misaka #10032 sembari dia memberikan informasi tambahan panjang.”

“Jadi itu seperti Misaka tumbuh berkembang pada rahim ibu sampai genap berumur 14 tahun kemudian sampai akhirnya keluar, kata Misaka #10039 sembari dia setuju dengan Misaka disampingnya.”

“….Tidak, itu bukan perkara seberapa lama Misaka tumbuh. Bukankah waktu ketika seseorang keluar dari rahim ibu cukup didefinisikan sebagai hari kelahirannya? Kata Misaka #13577 sembari dia berbeda pendapat.”

“Tidak, Misaka telah diambil dari berbagai mesin ketika tumbuh berkembang. Bagaimana bisa seseorang menggolongkan perkara itu? kata Misaka #19090 sembari kepalanya terisikan penuh dengan tanda tanya.”

Para Sisters ini terus mengomel dan protes diantara sesama.

Page 69: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“Mungkin tanggal yang harus diperingati sebagai hari kelahiran Misaka adalah hari disaat rencana untuk membuat kita dari peta DNA telah disetujui, kata Misaka #10032 sembari dia mengajukan saran yang berbeda.”

“Akan tetapi itu akan dianalogikan dengan hari dikala ayah dan ibu manusia melakukan hubungan intim, kata Misaka #10039 sembari dia memberikan sanggahan.”

“Atau itu lebih seperti ketika sperma diciptakan dari dalam tubuh sang ayah sebelum mereka berhubungan intim, kata Misaka sembari dia meninjau kembali bahkan lebih jauh lagi.”

“Bfeeee!! Kata Misaka #19090 sembari dia mengekspresiakan keterkejutannya pada arah dari percakapan ini.”

Para Sisters sedang mempermainkan seorang pria.

Misaka #10032 mulai mengguratkan pelipisnya.

“……Sebenarnya, project yang menciptakan Misaka-Misaka ini dibagi menjadi dua tahap : Radio Noise Project dan Level 6 Shift Project, kata Misaka #10032 sembari dia membiarkan hal-hal ini bahkan menjadi semakin rumit di dalam kepalanya. Project manakah yang harus dipertimbangkan?”

“Yaaa, tidakkah itu yang mana dulu pertamanya? Kata Misaka #10039 sembari dia mengekspresikan pendapatnya secara ragu-ragu.”

“Secara teknis, yang lebih dahulu menginginkan Level 5 penuh, dan yang terakhir menginginkan subyek penelitian yang diproduksi secara masal, jadi mendapatkan definisi yang layak mungkin sulit, kata Misaka #13577 sembari dia secara diam-diam mulai kebingungan.”

“Coba pikirkan itu, apakah gerangan yang terjadi pada Full Tuning, #0000, yang diciptakan oleh Amai Ao dan dipotong dari jaringan? Kata Misaka #19090 sembari dia menjabarkan potongan baru dari suatu pertanda.”

Keempat gadis ini memutuskan bahwa mereka tidak paham perkara seluruh simbol zodiak dan kemudian mendapatkan pandangan positif tentang mereka yang akan membuka lembaran baru masa depannya dengan kemampuannya sendiri.

Namun……………

“……Misaka telah menemukan ini, kata Misaka #10032 sembari dia menambahkan minyak lagi kedalam api yang menyala.”

“?”

“?”

“?”

Page 70: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Ketiga gadis itu menoleh ke arahnya, dan melihat majalah yang berbeda di tangan #10032. Halaman di belakang majalah itu mempunyai sampul yang bahkan lebih kecil daripada horoskop sebelumnya.

Itu adalah horoskop menurut golongan darah.

“……Apa yang sedang mereka lakukan?” tanya seorang perawat muda yang memandang keempat gadis ini dari kejauhan.

Si dokter berwajah kodok menyeruput secangkir kopi dari gelas karton dan kemudian menjawab.

“Sepertinya mereka sedang berdebat.”

“Iya sih. Tapi tetap saja……apa yang sedang mereka lakukan?”

Seraya dua orang itu melakukan percakapan yang misterius, keempat gadis yang memiliki wajah sama persis itu saling cekcok.

“Mh! Peruntungan asmara untuk tipe darah AB tidaklah jelek!! Lapor Misaka #10032!!”

“Iya, tetapi Misaka juga bertipe AB, jadi miliknya jugalah tidak buruk!! Lapor Misaka #10039!!”

“Tidak! Dari semua Misaka, Misaka yang ini adalah bertipe darah Super AB, jadi peruntungan milik Misaka adalah super tidak buruk!! Kata Super Misaka #13577 sembari dia merenggut semuanya untuk dirinya sendiri!!”

“Tidak, tidak. Misaka yang ini adalah yang terakhir tertawa, kata Misaka #19090 sembari dia menyatakan dirinya sendiri sebagai penguasa tertinggi Dunia Darah Golongan AB!!”

Sembari mereka beradu argumen, mereka saling menjambak rambut mereka, menarik-narik baju mereka satu sama lain, dan saling berebut majalah. Celana dalamnya kelihatan kemana-mana.

Si perawat muda berbicara dengan ekspresi hampa pada wajahnya.

“Gadis-gadis itu memiliki jaringan raksasa yang mereka gunakan untuk mengubar gelombang otak menjadi sinyal elektrik, kan?”

“Ya, itulah yang disebut dengan Jaringan Misaka. Memangnya kenapa?”

“Aku tahunya, setiap dari mereka memiliki egonya masing-masing, tetapi jaringan raksasa itu bekerja sebagai otak tunggal yang mengadakan kemauan tunggal yang kemudian ditransferkan kepada masing-masing pribadi.”

“Iya, seperti itulah jaringan itu bekerja.”

“……Dan mereka masih saja berdebat??”

Page 71: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Tampaknya si perawat muda ini tidak paham bagaimana itu bisa menjadi mungkin.

Si dokter berwajah kodok menyeruput lagi kopinya dan sedikit menjulurkan lidahnya karena kepahitan.

“Orang normal memilih suatu pilihan tinggal dari beberapa pilihan yang dihadirkan otaknya, kemudian bertindak. Seketika, jika kau melihat kue di depan matamu sembari kau sedang diet, kau akan memiliki dua pikiran : aku ingin memakannya bahkan jika itu akan membuatku gendut, dan aku tidak ingin memakannya karena itu akan membuatku gendut.”

“I-Iya…”

“Seorang manusia normal yang dirajut oleh banyak pilihan, satu per satu mereka pilih sampai akhirnya hanya tersisa satu pilihan dan lantas beraksi dengan pilihan tersisa itu. Kita hanya punya satu tubuh, jadi kita hanya bisa beraksi dengan menggunakan satu pola pikir walaupun sebetulnya kita punya beberapa.”

“….Jadi, jika kau mengatakan itu, lantas apakah ini?”

“Ya. Gadis-gadis itu memiliki satu harapan tunggal yang dipengaruhi oleh banyak tubuh jasmaniyah, jadi mereka tidak perlu menyempitkan pemikirannya ke hanya satu pilihan. Tentu saja itu tidak untuk semu hal, tetapi dengan pilihan seperti contoh kue tadi, mereka tidak perlu memilih karena mereka bisa melakukan keduanya. Bagaimanapun juga, mereka punya banyak tubuh.”

“……..”

Si perawat muda melihat kembali ke para gadis yang kini celana dalamnya sepenuhnya kelihatan.

Apakah mungkin dia sedang melihat pemandangan yang begitu berharga?

“Sebagai hasilnya, mereka punya satu harapan besar tunggal yang secara sepihak dipengaruhi oleh pikiran mereka dan pribadi yang berbeda telah mulai untuk memilih jalan tindakan yang berbeda. Itulah mengapa mereka memiliki percakapan dan mereka bisa berkelahi seraya semuanya masihlah Misaka. Aku pikir itu sesuatu ayng bagus. Itu sangat mirip manusia.”

Tampaknya si dokter berwajah kodok tak begitu ambil peduli.

Dia dengan ringannya meringkus gelas kopi kartonnya yang tadi dipenuhi kopi pahit, dan kemudian lanjut berbicara pada nada bicara seperti biasanya.

“Aku berdoa bahwa ini semua akan menuntun mereka tumbuh berkembang menjadi setiap individu yang berbeda.”

Chapter 14: Dansa antara Penjaga Gerbang dan Penyusup — Jumat Ketiga Bulan September.

Jelas bahwa, Uiharu Kazari bukanlah manusia super.

Page 72: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“?”

Selepas sekolah, dan dia sekarang berada di kantor Judgement Cabang ke 177, sedang mengunyah-ngunyah kue. Dia terlihat seakan-akan telah menyadari sesuatu dan dia melihat kearah laptop yang berada di atas meja besi.

(Mgh!! Seseorang yang bermasalah disini!!)

Itu adalah penyusup.

Namun, ini bukanlah tentang seseorang yang membobol komputer Uiharu atau komputer Cabang Judgement ke 177. Sekarang, serangan demi serangan elektronik sedang dilangsungkan di tempat penyimpanan yang mengatur semua data Academy City dan Uiharu sedang menangani tindakan balasan terhadap itu. Suatu link pada pertahanan tempat penyimpanan yang tugasnya mengirim semua data, harus melalui server raksasa milik Judgement terlebih dahulu.

Beberapa data mengabaikannya, dengan tidak mengirimkan data melalui server Judgement terlebih dahulu, menyalahi rutenya, dan langsung mengirim data ke tempat penyimpanan.

Aliran data ini adalah mustahil melalui operasi komputer biasa.

Seseorang sedang menghack.

Dan itu bukanlah hackingan normal. Akses ini tidak sedang dibuat melalui lubang celah keamanan yang belum terpikirkan oleh Uiharu sebelumnya. Dan dia telah menambal semua celah-celah membosankan itu.

Itu berarti…….

Misaka Mikoto, seorang gadis belia dari sekolah pengembang kemampuan fisik terkemuka, SMP Tokiwadai, sedang duduk di bangku stasiun. Terminal portabel yang dia sedang operasikan di tangannya dihubungkan pada jaringan melalui wireless LAN.

Dia adalah salah seorang dari hanya tujuh esper Level 5 di Academy City.

Dialah Railgun.

Dia diperingkati dengan rangking ketiga terkuat di seluruh kota dan dia memiliki pengendalian listrik dengan level tertinggi.

Mikoto sedang mengendalikan berbagai macam hal dengan menyentuh secara langsung layar dengan jari telunjuknya, tetapi layarnya sedang menampakkan lebih banyak hal yang jari telunjuknya tidak bisa lakukan. Simbol dan karakter string sedang digeser-geser dengan cepat dan mudahnya dibaca, Mikoto tidak ambil peduli dengan apa dan siapa yang berada di sekitarnya. Dia sudah mulai menggambarkan mesin di kepala dan komputer mengurus semua dengan sendirinya hampir bersamaan dengan efek kekuatannya dilepaskan.

Mikoto sedang berusaha untuk mengakses Tempat Penyimpanan Data Academy City.

Page 73: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Dia telah berhasil melakukannya sejak beberapa menit sebelumnya, tetapi kali ini tak seorangpun sedang menghentikannya. Dia yakin bahwa orang-orang disekitarnya mungkin memperhatikan seseorang yang mungkin sedang menghack, tetapi dia belum cukup untuk memberikan mereka alasan untuk memutuskan jaringannya dan mengisolasi Tempat Penyimpanan.

(…Yaaaa, ini pasti keputusan yang sulit. Memotong akses ke Tempat Penyimpanan akan membuat kerugian waktu yang lebih besar daripada menghentikan kereta karena ada pesan darurat.)

Sembari menatap window yang nampak dan kemudian mati, Mikoto menarik nafas dengan lembut.

Dia ingin menggunakan kekuatan penuhnya dan lantas mengakhirinya begitu saja, tetapi dia juga tidak ingin menghancurkan mesin miliknya itu.

(……..Hmmmm.)

Uiharu menggunakan matanya untuk mengikuti data yang berusaha mengakses secara langsung ke Tempat Penyimpanan dan menaruh kue yang sudah termakan setengahnya kembali ke piring.

(Ini telah terjadi sebelumnya. Walau kali ini sepertinya levelnya lebih tinggi.)

Dia melihat ke layar dan mengeluarkan nafas panjang.

Dia sedang melihat sesuatu yang harusnya mustahil untuk dilakukan dengan mengoperasikan komputer pada cara yang normal.

Dengan kata lain, dia sedang melawan hacker yang juga seorang esper.

Academy City adalah kotanya para esper. Tentu saja itu berarti disini ada lusinan esper yang bisa menggunakan kekuatannya untuk menghack. Beberapa bisa saja menggunakan pembacaan pikiran seorang user dan lantas memberikan password accountnya, beberapa bisa juga menggunakan listrik menangkap pengendalian komputer, bahkan beberapa dapat mengendalikan ‘informasinya’ secara langsung.

Adalah sulit untuk melacak seseorang dengan kemampuan seperti itu sembari menggunakan komputer biasa. Perbedaan antara pengguna biasa dengan hacker adalah sebagaimana terampil seseorang bisa menggunakan sistem yang dapat dilihat dan seberapa banyak bisa membaca apa yang terjadi ‘di bawah tanah’, tetapi esper hacker memiliki sesuatu yang bahkan lebih rahasia pada penyelesaiannya.

Namun…………….

Ini adalah kota yang dikerumuni oleh para esper.

(Jika aku ragu-ragu disini, bagaimana aku harus melindungi kedamaian di kota ini?)

Page 74: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Uiharu mengkukuhkan hatinya kembali dan memeriksa kembali aliran datanya. Datanya tidak akan mengalir melalui ‘rute terpendek’ yang sebelumnya telah diatur oleh Uiharu, jadi hackernya tidak membaca pemikiran Uiharu. Dan juga, datanya tidak sedang dibuang sembari sepenuhnya mengabaikan dinding penahan, jadi hackernya adalah seseorang yang bisa ‘bersentuhan’ secara langsung dengan datanya.

(Itu berarti…………..)

Sepertinya, dia sedang melawan esper yang bisa mengendalikan listrik. Namun, kekuatan pengendali listrik sangatlah umum, jadi cukup mustahil untuk mengidentifikasi siapakah hackernya hanya dari pengetahuan ini.

“………..”

Uiharu mengerutkan dahinya dan menggunakan matanya untuk mengikuti pola gerak datanya.

Interaksi yang sedikit dengan datanya berarti bahwa sistemnya ada pada pemikiran si hacker esper ini.

Sekarang, dia sedang melihat akhir dari akar datanya. Dia membayangkan sebuah tangkai dan daun dari kejadian ini dan kemudian mengasumsikan aliran air dan nutrisi tanaman. Itu semua menciptakan gambaran dari bunga-bungana yang ada di kepalanya. Memperhitungkan jenis organisasi apa yang melakukan hacking dengan membayangkan kejadiannya dari berbagai sudut pandang yang berbeda seperti ini adalah apa yang Uiharu lakukan ketika dia melakukan hacking.

Jika misalnya Uiharu memiliki kemampuan khusus, dia mungkin mampu membangun suatu Personal Realita yang hebat dan menampilkan kekuatan yang sangat besar.

Namun…………

(……)

Uiharu mengigit bibirnya.

Gambarannya yang dimulai dari ujung akar, tiba-tiba kabur ketika dia telah menggapai ranting. Lawannya pasti sudah meggunakan perhitungan tingkat tinggi, karena dia tidak bisa membaca jalur yang dikeluarkan oleh kejadian yang dilihat di depan matanya atau yang disebabkan oleh Personal Realita.

Dan jika dia tidak mengerti apa yang lawannya sedang lakukan, dia tidak akan mampu sampai pada cara untuk menghentikannya.

(Apa yang aku lakukan?)

Jari-jari Uiharu berputar-putar kebingungan di atas keyboard.

Itu adalah aksi yang serupa ketika ada seseorang yang tidak bisa memutuskan benda apa yang akan dipilihnya dan itu adalah pertanda kesusahannya.

Page 75: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“Okay, okay. Tampaknya ada itu ada disekitar sini.” Gumam Mikoto sembari dia menatap pada layar yang berubah-ubah dengan cepat.

Sekarang, dia sedang menunjukkan pembobolan password standart.

Hanya karena dia memiliki kekuatan untuk mengendalikan listrik, tidak berarti dia bisa menerobos setiap jenis pengamanan dengan kemampuannya itu. pada faktanya, Academy City dipenuhi oleh esper yang sangat mahir dalam mempertahankan segala macam serangan tak kasat mata yang telah dikembangkan seperti ini.

Namun, tak peduli seberapa tangguhnya itu, sesorang dengan kekuatan fisik memiliki keunggulan diatas seseorang yang tidak memiliki kekuatan fisik.

Bagaimanapun juga, tak ada alasan untuk tergoda melakukan hal serupa.

Dia akan menggunakan kemampuannya untuk mengatasi penjaga yang sulit didobrak dengan komputer normal dan dia akan menggunakan komputer untuk keamanan spesial anti-esper. Mikoto sedang menghack pada berbagai macam target menggunakan metode paling efektif pada setiap poin.

Dan kemudian pekerjaannya selesai.

Mikoto mengetik beberapa tombol dan membobol pertahanan keamanan terakhir.

(Sekarang…..Dimana datanya…..Oh?)

Miokoto berhenti bergerak.

Seraya dia mantap ke layar, hanya alisnya yang kejang.

Layarnya sedang menampilkan sejumlah besar data di Tempat Penyimpanan terkonversi menjadi kode pada kecepatan yang menakutkan.

(Tak mungkin…..)

Dari karakteristik simbol string acak dan nomor yang diubah, itu mirip sekali dengan Omega Secret. Omega Secret adalah nomor acak yang dikonversi yang telah memenangkan kontes konversi yang pernah diselenggarakan pada internet Academy City.

(Tida, tidak, kau harus sedang bercanda!!)

Kontes konversi absolut bukanlah sesuatu dengan keuntungan nyata seperti membiarkan suatu komputer bermain catur dengan manusia. Pada faktanya, itu terkenal karena mempunyai efek yang tidak menyenangkan. Omega Secret diciptakan pada kontes itu untuk menjadi yang tidak-bisa-terpecahkan, tetapi data yang secara acak terkonversikan mmbuat itu mustahil untuk bahkan program itu sendiri menerjemahkannya. Pernah dikatakan bahwa Omega Secret adalah pengonversian yang diciptakan oleh seorang monster yang bahkan akan membuat superkomputer milik Academy City memerlukan waktu 200 tahun untuk menerjemahkannya.

Page 76: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

(Idiot macam apa yang memutuskan untuk menggunakannya?)

Bagian yang paling bermasalah dari Omega Secret adalah bahwa setiap file, dari yang terkecil sampai yang terbesar akan membutuhkan waktu yang sama, 200 tahun, untuk diterjemahkan. Perbedaan antara setiap file terdiri dari nomor acak, jadi tak ada pola penerjemahan yang bisa digunakan pada semua file bila sekali dia ditemukan. Setelah menerjemahkan satu file, file selanjutnya bakal membuthkan waktu 200 tahun.

Seluruh data di Tempat Penyimpanan telah dikonversi menjadi kode, jadi dia bahkan tidak bisa bilang dimanakah data yang dia inginkan didalam arsip raksasa itu. satu-satunya cara untuk memastikan bahwa dia memiliki data yang dia inginkan adalah dia harus memilih apa yang dia ingini dan mencurinya, kemudian menyiapkan tempat penampungan data raksasa yang seukuran dengan server penyimpanan. Lantas mentransferkan setiap potong dari data yang tidak jelas jumlahnya itu.

Tak ada yang bisa dia lakukan.

Tindakan menyiapkan server raksasa seperti itu akan membuat dia bisa dilacak. Dan bahkan jika dia sudah punya servernya, siapa yang tahu seberapa jam waktu yang dibutuhkan untuk mentransfer semua data itu. Orang yang sedang menonton internet tak akan luput pandangannya jika ada transfer data yang sebegitu besar.

Namun……….

(….Mereka gila. Kendali server Tempat Penyimpanan dan file maintenance, semuanya telah dikonversikan!! Server raksasa ini akan sepenuhnya tidak berguna setelah ini!!)

Bahkan gadis-kaya-kelas-atas-lama seperti dia menjadi pucat ketika memikirkan harga mesin yang digunakan untuk komputer Tempat Penyimpanan. Itu semua telah dibuang dengan tanpa ragu-ragu. Membuka kotak server dan menuangkan air kepadanya akan membuat kerusakan yang jauh lebih kecil dari ini.

(Jika mereka berkeinginan melawan balik seperti ini, mereka harus punya data pada Tempat Penyimpanan yang sudah di-back-up oleh seseorang. Jika aku menyerang disana, aku mungkin saja bisa mendapat data yang belom terkonversi menjadi kode seperti ini…..)

Mikoto melihat kembali bencana yang terjadi di layarnya.

Dia mempunyai perasaan bahwa lawannya tidak akan berhenti untuk menghentikannya. Bahkan jika dia berhasil untuk menggapai data back-up-an, dia tidak bisa berbuat apa-apa melainkan lawannya yang tak akan mundur.

(Seorang hacker melakukan usahanya yang terbaik ketika dia tidak ditemukan.)

Mikoto tidak bisa memutuskan apa yang harus dilakukannya sementara waktu, tetapi dia akhirnya mengibaskan rambutnya dengan sati tangan seakan-akan dia menyerah.

(Jika aku ribet saja pada teori itu, aku harusnya menyerah kali ini. Aku lebih baik tidak berurusan begitu jauh dengan seseorang yang begini edannya.)

Page 77: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“Yap, aku kira sekian untuk hari ini,” kata Uiharu Kazari sembari dia menatap layarnya.

Jika si penyusup berkeliaran sedikit lebih lama lagi, dia mungkin bisa melacaknya, tetapi tetaplah dia sudah sukses kali ini. Daripada melacak si penyusup lebih jauh, dia malah memilih untuk menganalisis pola serangannya dan meletakkan beberapa pertahanan guna melawan itu.

Tampaknya mungkin meragukan bahwa metode normal seperti itu akan bekerja pada hacker yang bisa mengendalikan listrik secara langsung, tetapi itu terjadi. Si penyusup tak bisa melakukan apa-apa selain menggunakan kekuatannya untuk memasuki bagian tersembunyi dari sistem. Dia tadi terlihat sok bisa melakukan sesuatu karena dia cuma semata-mata bisa menelusup ke area terlarang, itu saja.

Selama si penyusup hanya mengirimkan dan menerima informasi elektronik, Uiharu hanya perlu menemukan pengecualian itu dan menambal lubang disana. Metode normal seperti itu adalah lebih dari cukup untuk mencegah esper dari usaha penghacking-an.

(Ini cukup memberi pelajaran. Penyusup itu cukup terampil, tetapi pada akhirnya itu hanya akan menambah keterampilanku untuk menghentikannya.)

Seraya dia berpikir, Uiharu mengambil kue di piringnya.

“………Uiharu.”

Dia menoleh kearah bisikan suara itu dan melihat rekan sejawat Judgementnya, Shirai Kuroko, sedang berdiri di pintu masuk ruangan. Shirai sedang menundukkan kepalanya dan itu membuat Uiharu memiringkan kepalanya kesamping tanda kebingungan. Temannya yang berambut kuncir itu mengacungkan jari jempolnya dari pintu dan lanjut berbisik.

“Kali ini kau kelewatan, jadi ini waktunya untuk aku memberimu pelajaran, dasar kau idiot.”

Chapter 15: Seni Terbagi antara Para Jenius dan Orang Eksentrik — Jumat Keempat Bulan September.

Sejumlah besar anggota tempur Gereja Anglikan berkumpul di asrama cewek di London. Salah satu dari mereka adalah Kanzaki Kaori, seorang wanita berambut panjang hitam yang diikat kuncrit.

Seperti biasa, dia memiliki Shichiten Shichitou, sebuah pedang gaya Jepang yang berpanjang lebih dari 2 meter, menggantung di pinggulnya.

Dia sedang mengigil sendirian di ruangan makan malam, dengan sebuah selebaran di tangannya, lantas berkata, “Sarung pedang ini manis dan merupakan sarung yang bergaya bagi pedangmu. Tidak akankah kau memberi pakaian pedangmu yang tercinta itu sehingga tampak lebih cantik?”

Selebaran berwarna yang dia pegang memiliki sejumlah contoh foto pakaian yang terbuat dari kulit hewan. Dan juga ada kotak yang bercorakkan sejenis pohon yang berwarna merah

Page 78: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

yang dipotong dengan baik. Ada juga corak sejenis daun emas yang akan dilihat pada bagian luar kotak bento bertingkat yang diikat.

Kanzaki mendengarkan suara menelan air ludah.

Dia tidak menyadari bahwa itu adalah suara menelannya sendiri.

(….M-mmmmhhh…!! Benar saja aku sedang memikirkan bahwa sarung pedang berwarna hitam polos milikku ini tidaklah cukup. Jika aku memiliki Pohon Merah dan Bangau Kuning….Ti-tidak !! Inti dari Gereja Gaya Campuran Amakusa harus menampakkan makna magis dari suatu objek disekitarnya dan lantas menggunakannya! Jika aku begitu saja mengganti makna dai sarung pedang dengan mudahnya…..ta-tapi… makna dari Pohon Sakura Malam ini sepertinya nggak apa-apa…)

Pola Yamato Nadeshiko yang selalu keren dan kolektif itu membuat Kanzaki tetap mengeluh kebimbangan. Ketika dia sedang murung, lantas menendang sesuatu, ada beberapa selebaran berbeda yang terjatuh dari tangannya dan jatuh mendarat pada meja di ruangan makan itu.

Yang satu ini berkata, “Jubah adalah partner terkuat yang melindungi bagian belakangmu. Kau harusnya merasakan nafas dari partner mengagumkan ini yang akan tetap berada bersamamu tak peduli pada keadaan sulit apa kau berada.”

“M-mmmhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh!!!”

Kanzaki menatap pada gambar pada iklan yang terlihat seperti boneka yang berasal dari Festival Lelaki di Bulan Mei.

(Aku menduga semua settingan dari jubah adalah sedikit…..tetapi dengan hanya lengan atau kaki….. atau bahkan penutup dada aku bisa mengenakannya dibawah pakaian biasaku dan….tidak, tidak!!)

Kanzaki terus bertingkah seperti ini sampai tiba-tiba dia kembali ke kesadaran semulanya.

Dia melihat keatas, membersihkan tenggorokannya, dan perlahan meletakkan selebaranny ke samping. Tak ada waktu untuk membiarkan hatinya dipikat oleh selebaran-selebaran itu dan terpaku padanya seperti sebuah perangkap.

Kanzaki berpindah dari ruangan makan ke area dapur.

Sembari sejumlah besar makanan harus dipersiapkan, dapurnya cukup lebar. Dapurnya memiliki oven seukuran pabrikan, kulkas pabrikan, bak cuci pabrikan. Kanzaki memasuki dapur yang dipenuhi oleh benda-benda seukuran pabrikan, mereka bisa melakukan bisnis makanan dengan itu semua. Kemudian dia membuka peti es besar berwarna keperakan, dan mengeluarkan kotak penyimpanan kecil dari belakangnya.

Terdapat sisa-sisa ikan air tawar padanya.

Kanzaki telah dibayar dengan makanan pada hari ketika dia sudah menyelamatkan tulang ikan air tawar. Dia sudah menggunakan pisau dapur untuk mengiris sedikit daging segar dari tulang yang tebal.

Page 79: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Sister Angelene mungil yang selalu menyelinap untuk mendapatkan makan, berkomentar, “Wah! Apakah kau memang serakus itu ?”, jadi Kanzaki telah merasa sedikit depresi, tetapi sekarang dia bisa mengakui bahwa Angelene betul sekali. Ini adalah salah satu makanan kegemarannya.

Kanzaki mengambil sedikit dari nasi terakhir dari penanak nasi besar yang seseorang biasa melihat benda tersebut di suatu sekolah, menaruh pada semangkuk nasi, dan kemudian menaruhkan daging ikan air tawar tersebut di tengah-tengahnya nasi. Kemudian dia mengambil air kaldu yang dia telah buat dengan merebus tulang dan kepala ikan itu, menaruhnya pada sebuah teko kecil, dan menuangkannya pada mangkuk nasi.

Dia secara perlahan meletakkan teko kecil tersebut dan kemudian menepukkan tangan di depan wajahnya tanpa membuat kegaduhan.

“Heee heee heeee. Heee heee heee…..Chazuke ikan air tawar.”

Kanzaki meneruskan kegirangannya sembari menepuk-nepukkan tangannya tanpa ragu bahwa seseorang akan menegurnya karena memakai teko sebagai tempat kaldu, yang seharusnya berisi teh, tetapi itu bukanlah suatu masalah. Dia hanya lebih suka kaldu. Seseorang mungkin akan protes karena dia tidak melakukan hal yang benar, tetapi itu tidak akan menghentikannya.

Dia mengambil sepasang sumpit dari almari dan dengan terburu-buru kembali ke ruang makan dengan semangkuk nasinya. Dia sedang tersenyum lebar dan tidak bisa menjaga pantatnya yang berayun secara selaras tanda kegirangan sembari dia terbungkus dalam Yukata nila-nya.

“Sekarang. Waktunya makan.”

“Hey, siapa yang sedang makan sesuatu yang berbau lezat pada larut malam seperti ini??”

“Ini berbau sangat lezat!! Ini membuatku kelaparan, jadi aku tidak bisa tidur!!”

Kanzaki mendadak panik ketika mendengar sepasang suara perempuan yang tiba-tiba datang dari loteng. Dia mendengar langkah kaki yang terburu-buru datang mendekat dan semakin dekat.

Dia hanya punya satu Chazuke ikan air tawar, jadi tidak mungkin dia menuruti permintaan yang pasti datang dari gadis-gadis yang telah mencium aromanya itu.

Yang tersisa hanyalah satu jalan.

(Pada keadaan ini, mereka akan mulai memperebutkan ini…..)

Kanzaki Kaori meneguhkan kembali dirinya, menggenggam mangkuk nasi miliknya yang masih mengepul uapnya, meletakkan bibirnya pada sisi mangkuk, dan mulai menggerakkan sumpitnya dengan cepat. Matanya dipenuhi dengan air, tetapi tak ada waktu untuk mengkhawatirkan itu. Ini hanyalah satu-satunya cara untuk mengentikan terjadinya perkelahian yang sia-sia. Itu bukan karena dia takut bahwa seseorang akan mengambil Chazuke ikan air tawar darinya.

Page 80: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Kanzaki melemparkan mangkuk kosong dan sumpit pada watafel penuh dengan air dan membuang sedikit sisa kaldu yang masih tersisa pada teko. Akhirnya, dia menyemprotkan semprotan pengharum disekitar area makan.

Itu semua hanya menghabiskan waktu 30 detik.

Hanya seketika setelah dia membereskan semuanya, setelah menaruh kaleng semprotan pengharum kembali pada tempatnya, ada suster kelaparan yang memasuki dapur dengan berisiknya.

Seperti dugaan, yang pertama masuk adalah suster pendek rambut pirang berombak, Angelene. Dia mengendus-endus sekitar dengan hidung mungilnya.

“K-Kanzaki-san!! Apakah kau tadi melihat beberapa orang misterius dengan makanan beraroma luar biasa enak berada disekitar sini??”

“Ti-tidak. Aku tidak melihat pria misterius tua yang mengantarkan ramen atau sejenisnya.”

“….Aneh. Aku bisa bersumpah baunya datang dari sekitar sini.”

Angelene mengitari dapur sembari mengendus seperti anjing perang yang telah kehilangan mangsanya. Kanzaki perlahan mengalihkan pandangannya pergi dari arah Angelene dan suster lain dibelakangnya dan kemudian melihat ke jendela. Dia menyadari ada sebutir nasi pada mulutnya dan dengan segera menyentiknya jatuh dari mulut menggunakan jarinya.

Sembari ini semua berlangsung, suster tinggi dengan mata kucing, Lucia, memasuki dapur setelah menyadari semua aroma ini. Dia mulai berbicara pada Angelene.

“Suster Angelene…..Apa yang terjadi disini??”

“Ini adalah seninya musim gugur! Dan kemudian aku pikir aku akan mencoba tanganku sendiri pada seni.”

Kanzaki melihat dengan penuh rasa bertanya dan memandang ada cornet coklat pada tangan Angelene. Roti cornet itu memiliki tiga garpu berwarna perak yang menancap padanya dari sisi yang berbeda. Melihat dari mata Lucia dengan fasih, mengekspresikan kemarahannya pada makanan yang disia-siakan dan dia seakan hendak menampar Angelene 100 kali kemudian.

“…………”

“Okay, sekarang uraian Master Artis Angelene usai sudah, aku akan menamparmu 100 kali,” kata Lucia dengan nafas berat.

Itu ketika Sherry Cromwell, seorang gadis berpakaian Ghotic Lolita dengan kulit coklat terang dan rambut pirang yang seperti tengkuk singa, memasuki dapur.

Sherry adalah manajer dari pihak sihir Akademi Seni Kerajaan dan, ketika dia memasuki dapur, dia sepenuhnya mengabaikan kasus Kanzaki dengan Chazuke ikan air tawarnya, dan

Page 81: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

melihat ke arah makanan pencuci mulut dengan garpu (Judul : Kemarahan Yang Membakar Diri Sendiri)

“Seni…..!!???”

“J-Jangan membuat lelucon aneh yang sulit untuk dimengerti!! Lihat, sekarang kau telah mengucapkannya, sister Angelene sedang meneriakkan seakan-akan jika dia telah memiliki mata yang terbuka pada beberapa kebenaran misterius!!”

Sementara itu, Sherry pastinya telah mempunyai rasa hormat pada makanan roti pencuci mulut misterius dengan garpu yang terang-terangan mengekspresikan emosi manusia karena dia mulai meletakkannya pada sarung tangan tebal seakan-akan dia hendak memegang barang antik yang sebenarnya.

“Hey! Suster nomor satu dan suster nomor dua!!”

“Jangan mengarahkan kepada kami seakan-akan kita ini pengungkit di toilet!!!”

“…Da-Dapatkah aku menyentuh roti pencuci mulut itu?? Tidak!! Aku mengerti!! Aku sadar betul aku sedang membuat permintaan yang kasar!! Tetapi benda dimensi tiga selalu membuatku ingin melihatnya dari setiap sudut!!”

Tampaknya pemahat patung berkulit coklat itu sedang merenta-renta, tetapi Lucia mengatakan dia bisa memilikinya selama dia akan benar-benar memakannya. Namun, seketika Sherry mengambilnya, dia mulai berbicara seolah-olah dia sedang merintih-rintih.

“Arah garpunya……bentuk seperti sayap ini……..aku paham. Ini mengatakan bahwa kemarahan seseorang dengan perut yang kosong akan menambah kekosongan pada perutnya…….!!”

Semua suster di dapur bergumam bahwa mereka tidak memahami artis ini. Kanzaki bersama-sama dengan mereka dan menghela nafas sembari dia berjalan disepanjang ruang dengan Yukatanya. Kemudian dia memiringkan kepalanya tanda kebingungan.

Page 82: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

(Huh? Mengapa kita mengakhiri topik ini dengan persoalan seni??)

Chapter 16: Ada Alasan Mereka Tidak Terlihat Seperti Ibu-Ibu — Jumat Kelima Bulan September.

Ada pusat olahraga yang hanya boleh dimasuki oleh anggota saja yang terletak tidak jauh dari tempat teramai di daerah administrasi Kanagawa.

Dinding dan langit-langit di sekitar kolam renang indoor yang semua terbuat dari kaca dan kolam renang adalah versi yang lebih mewah dan tepat dari kolam persegi panjang standar yang ditemukan di sekolah-sekolah. Jenis-jenis tamu yang hadir cukup bevariasi. Ada beberapa atlet yang berlatih sehingga memperbaiki rekornya 0,1 detik dari waktu semula, ada beberapa ibu rumah tangga yang diajarkan bagaimana untuk berenang oleh instruktur muda, dan ada beberapa orang yang mencoba untuk tetap sehat atau mencoba untuk melancarkan diet mereka.

Misaka Misuzu sedang berenang di jalur terluar kolam itu.

Misuzu tampak berada di usia dua puluhan tahun, tapi dia benar-benar ibu dari seorang anak perempuan berusia 14 tahun. Dia berenang di kolam renang setelah kuliah dari universitasnya setiap hari. Dia berolahraga karena, "Ketika kesehatan saya mengendur, itu segera datang kembali untuk menggigit saya di pantat. " Meskipun berolahraga untuk suatu alasan yang meragukan, kecepatan nya luar biasa. Para atlet wanita di jalur sebelahnya memutuskan untuk memperlakukan Misuzu sebagai saingan, tapi atlet-atlet tersebut tidak punya kesempatan melawan Misuzu yang terjun melintasi kolam air seperti torpedo.

Namun pikiran Misuzu berada di arah yang sama sekali berbeda.

(... Tidak baik.)

Dia mengangkat kepalanya sembari melontarkan beberapa percikan air dan tangannya menempel pada tepi kolam renang dan kemudian mengeluh meskipun si instruktur tampak syok pada waktu itu.

(Baju renang ini terlalu efisien. Apa gunanya berolahraga dalam sesuatu yang resisten seperti air dengan sesuatu seperti ini?)

Apa Misuzu pakai adalah lebih ke jenis wetsuit peselancar warna hitam daripada terlihat seperti pakaian renang.

Penutup tangan dan kaki dipotong sampai sekitar siku dan lutut masing-masing. Itu membuat kesan menekankan lekukan tubuhnya dan apa yang dipakainya mirip baju renang yang cuma sepotong.

Dia telah memesannya tanpa benar-benar berpikir tentang hal itu ketika ia melihat itu adalah baju renang yang bisa membiarkan Anda berenang cepat, tetapi pakaian itu mengatur aliran air terlalu baik. Ini akan menjadi hebat untuk pelanggan yang serius ingin berenang , tapi Misuzu bukan tidak jenis pelanggan seperti itu.

Page 83: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Lalu ...

"Oh, apakah kelas Anda selesai untuk hari ini?"

"Ah, halo, Kamijou-san."

Misuzu meneluarkan tangannya dari air dan melambaikan tangannya untuk menanggapi suara yang memanggilnya dari sisi kolam renang sembari ia berpegangan di tali yang kasar.

Kamijou-san ia menunjukkan seorang wanita bernama Kamijou Shiina. Sepertinya dia telah pindah ke daerah ini barusan dan telah menjadi cukup terkenal di lingkungan sebagai "wanita muda terbang" karena hobi paralayang bertenaga nya.

Dan juga, meskipun disebut sebagai "wanita muda", Shiina adalah seorang ibu dengan anak SMA. Misuzu menduga bahwa Shiina bahkan lebih tua dari dia, tapi ketahanan kulitnya dan hal-hal yang berhubungan dengan keremajaan tubuhnya semacam ini sungguh sangat baik. Lengan dan kaki yang membentang dengan anggun dari baju renang sepotong berwarna putih (hanya tampak anggun. Dia sebenarnya cukup agresif dalam setiap dalam beberapa kondisi) tampak seperti remaja.

"Kamijou-san, apakah kau melakukan hal yang sama seperti yang selalu anda lakukan?"

"Ya. Hobi saya mengharuskan saya melatih paru-paru saya sedikit lebih sering. "

Misuzu memeriksa lengan atas dan paha Shiina selama percakapan biasa ini dan menggerutu dalam hatinya atas bagaimana sempurna tubuhnya Shiina.

(….Si-Sial. Jenis peregangan apa yang dia lakukan sehingga dia tetap begini muda?)

Tentu saja, Misuzu sendiri sudah cukup cantik. Dia tampak cukup muda untuk bisa mencampur dengan siswa dan menghadiri kuliah di universitas tanpa terlihat tidak pada tempatnya. Namun, ia tahu bahwa orang-orang sering menempatkan kata-kata tambahan yang tersembunyi dalam komentar mereka, tentang betapa muda penampilannya, seperti "dia begitu cantik (untuk seseorang yang tidak begitu cantik) "," dia tampak begitu muda (untuk seseorang dengan anak-anak) ", atau" dia tampak seperti mahasiswa (meskipun dia seorang wanita paruh baya) ". Sesosok monster yang dikenal sebagai usia tua telah membuka mulutnya dan berusaha menelan seluruh tubuh Misuzu, dan dia ingin berlari secepat yang dia bisa untuk menghindari itu semua.

Misuzu tidak bisa berbuat apa-apa selain tetap iri terhadap Shiina.

Karena dia melakukan begitu banyak usaha, dia bisa bilang. Kamijou Shiina lebih tua dari dirinya namun dia tidak melakukan seperti usaha yang ia lakukan. Dan meskipun demikian, ia terlihat muda seperti wanita selingkuhan.

"Aku datang," kata Shiina sambil memegang sebuah kickboard dengan kedua tangan, dan menyelamkan wajahnya ke air, dan hanya berbaring di sana, mengambang seperti mayat.

(... Mungkin aku harus pergi ke Mikoto-chan untuk memperkenalkan saya kepada mesin kesehatan yang luar biasa dari Academy City. Tidak, tidak. Jika saya hanya diet, itu akan

Page 84: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

menghilangkan lemak yang memberi Anda kulit mengkilat dan Aku hanya akan menjadi kering kerontang...)

Misuzu terus bergumam di dalam air sampai Shiina selesai dengan gaya berenang mayatnya kemudian dua wanita itu pindah ke sisi kolam renang.

"Ah, hidup sebagai sebagai ibu rumah tangga yang sangat nyaman dan menyenangkan. Tentu saja, itu hanya karena aku tahu dia akan datang kembali secara berkala. "

"Oh, Misaka-san, apakah suami Anda pindah ke tempat lain untuk pekerjaannya?"

"Mmm, saya tidak akan benar-benar mengatakan dia pindah ... Aku hanya tidak pernah tahu di mana dia dan apa yang dia lakukan. "

"Suamiku masih tinggal di rumah, tapi dia memiliki banyak perjalanan bisnis di luar negeri. Selain itu, ia selalu datang pulang dengan membawa souvenir aneh. Saya kadang-kadang merasa seperti dia menggali pada beberapa daerah yang belum dijamah dunia pada umumnya. "

Misuzu dan Shiina tertawa bersama-sama.

Kedua wanita tidak tahu bahwa suami mereka (serta Tanaka-kun yang merupakan karyawan baru dan orang yang mereka temui dalam perjalanan mereka) yang benar-benar masuk pada suatu masalah di seluruh dunia.

Mengeringkan dirinya dengan handuk panjang, Shiina tiba-tiba berbicara.

"Saya mendengar bahwa sekolah tempat anak saya belajar tidak memiliki ujian tengah semester."

"Hm? Oh, yeah. Ini sama untuk sekolah Mikoto-chan. Saya pikir mereka memberikan nilai untuk dua semester yang akan diputuskan dalam ujian akhir. Dia tidak merasa nyaman dengan berbagai jenis tekanan, jadi dia akan melakukan hal yang sama seperti sebelumnya. "

"Apakah Touma-san-ku melakukan hal yang sama seperti sebelumnya ataukah tidak, ia masih akan berakhir dengan pelajaran tambahan karena banyak nilainya gagal. "

Kedua tertawa dan terkikik, tapi kemudian tiba-tiba menyadari sesuatu Misuzu.

"... Percakapan kami pasti mengarah ke permasalahan keibuan, bukan?"

"Oh, tapi kami adalah ibu rumah tangga."

Seorang gadis mahasiswa lewat memandang mereka dengan bingung, tapi itu tidak ada yang istimewa.

Misuzu berpikir sejenak sebelum berbicara.

"Ada satu hal yang telah mengganggu saya untuk sementara waktu."

Page 85: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

"Apa itu?"

"Apakah yang anak-anak kita lakukan di Academy City benar-benar sesuatu apa yang Anda sebut belajar? Kota yang menggunakan teknologi mutahir untuk mengembangkan kekuatan fisik. "

"Yah, saya kira ..." Shiina berkata sebelumnya diam-diam menambahkan, "Aku tidak begitu yakin itu benar bagi Touma-san-ku. "

"Aku ingin tahu apakah yang menentukan seseorang dapat memperoleh kekuatan fisik atau tidak?"

"Oh, aku tidak benar-benar tahu tentang itu, tetapi tidakkah mereka melakukan sesuatu dengan genetika dan DNA? "

"Saya kira begitu," kata Misuzu sambil mengangguk. "Tapi kemudian ..."

"?"

"Tidak, aku hanya ingin tahu fakta bahwa Mikoto-chan menjadi Level 5 terkuat ketiga di Academy City, apakah berarti bahwa saya bisa memicu listrik dari poni saya jika saya menjalani suatu keadaan tertentu. "

"Saya," adalah ungkapan halus Shiina dengan terkejut.

Mungkin itu karena dia telah meninggalkan anaknya di Academy City, tapi pikiran Misuzu terus menuju kemana-mana, tidak karuan.

"Ketika saya berpikir tentang kemungkinan bisa ada sejumlah besar orang seperti itu di dunia, itu memberi saya suatu perasaan misterius. Mikoto-chan-ku peringkat nomor tiga, tetapi bagaimana jika ada orang-orang di seluruh dunia yang memiliki kekuatan bahkan lebih menakjubkan tetapi tidak ada seorangpun yang menyadari itu? "

Dengan pertanyaan terakhir itu, ia lebih berbicara pada dirinya sendiri daripada Shiina.

Mungkin ada orang-orang yang tidak pernah menyadari kemampuan mereka sendiri dan menghabiskan seluruh hidup mereka sebagai ibu rumah tangga biasa. Dan mungkin ada orang-orang yang berpikir mereka orang normal namun mereka telah menggunakan kekuatan misterius tanpa menyadarinya.

Mungkin ada kekuatan yang tidak mudah disadari seperti mengeluarkan api berasal dari satu sisi tangannya atau mengirim kilat dari poni seseorang. Mungkin fenomena pada kehidupan sehari-hari yang mereka miliki adalah suatu insting yang bagus, memiliki tulisan tangan yang rapi daripada kebanyakan orang, tampak lebih muda dari usia anda yang sebenarnya, atau hal "Misteri" yang sedikit konyol lainnya yang memiliki hukum dan teori-teori di belakang mereka. Mungkin suatu kekhasan tertentu dari setiap individu manusialah yang menjadi kekuatan khusus yang hidup bersama suatu insan.

"Oh, lalu gimana kalo kau pindah ke suatu universitas di dalam Academy City?"

Page 86: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

"Hmm. Itu sepertinya tidak terdengar menyenangkan, tapi seseorang dengan usia saya tidak bisa mengambil bagian dalam Kurikulum yang mengembangkan kekuatan fisik, "kata Misuzu sambil tertawa. "Pada akhirnya, saya tidak tahu kebenarannya, tapi saya merasa bahwa itu benar-benar akan menjadi indah jika mimpi-mimpi saya itu benar. "

Chapter 17: Film B dan Batu Permata yang Tidak Dipoles — Jumat Pertama Bulan Oktober.

Karena berbagai keadaan, Hamazura Shiage telah berhenti dari Skill Out dan mulai melakukan kerja bawahan untuk organisasi kecil dari sisi gelap Academy City yang dikenal sebagai ITEM. ITEM hanya memiliki empat anggota, tetapi keempat cukup kuat untuk mereka menerima anggaran yang besar yang datang dari suatu tempat atau orang lain.

Cerita ini dimulai dengan permintaan dari Kinuhata Saiai, seorang gadis berusia sekitar dua belas tahun yang merupakan anggota dari organisasi misterius. "Hamazura, Hamazura. Bisakah Kau mendapatkan saya ID yang super cepat? "

"Mungkin sementara, tapi saya pernah memimpin kelompok Skill Out yang beranggotakan lebih dari 100 orang. Mengapa Kau memberi saya pekerjaan aneh seperti itu? "

"Berhenti mengeluh. Aku sangat super memerlukan ID. "

"Sialan. Jadi Kau meminta saya untuk membuat satu? Saya kira itu tergantung pada jenis yang Kau inginkan. Saya bisa memberimu kartu IC segera, tapi paspor akan memakan waktu. "

Hamazura cukup melarang itu, dan ia tidak menyangkal bahwa dia bisa melakukannya.

Kinuhata melambaikan tangan kecilnya dengan cepat.

"Aku tidak perlu sesuatu sebagai super rumit seperti itu. Aku hanya perlu mepalsukan usia saya, jadi saya Super-baik saja dengan ID siswa dari beberapa SMA. "

"??? Jenis pekerjaan apa yang Kau butuhkan itu? "

"Ini adalah misi penting yang sangat super," Kinuhata menanggapi pertanyaan sederhana Hamazura. "Saya super perlu untuk melihat film dinilai R18 yang tayang minggu ini!"

Dan itu adalah bagaimana pekerjaan pertama pada kehidupan Hamazura yang diputuskan.

Hobi Kinuhata Saiai adalah menonton film.

Istilah "Film" bisa merujuk ke sejumlah besar genre dan tingkatan, tapi dia adalah penggemar film yang bergenre tidak jelas. Jika Kau mengatakan kepada seseorang judul dari film yang dia melihat, mereka tidak akan berkata "pernah dengar"; melainkan mereka akan bilang "Apa?".

"... Benarkah ada bioskop di sini?"

Page 87: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

"Kita hanya pergi ke film B saat ini. Tempat ini super baik untuk film B. Jika Kau ingin pergi ke bioskop C, Kau akan super harus pergi bahkan lebih. "

"Uehh ..." Hamazura mengerang.

Mereka pindah dari jalan utama ke jalur belakang, kemudian ke jalur yang lebih kecil yang bercabang, dan mereka terus dan terus ke jalan yang sempit dan semakin sempit sampai mereka mencapai tempat yang tampak seperti tidak lebih dari celah kecil. Di sana, mereka menemukan sebuah bangunna yang tampak seperti sedang dihancurkan oleh semua bangunan yang menyewa di atasnya.

Bioskop berada di daerah yang begitu kental dengan bangunan yang akan sulit untuk diperiksa dengan menggunakan satelit. Tampaknya itu menjadi tempat rahasia Kinuhata Saiai. Tentu saja, karena itu sebuah bioskop untuk film khusus, hanya menunjukkan film kecil bahwa Kau tidak bisa melihatnya di tempat lain jika Kau melewatkannya. Ini memancarkan aura yang hanya membuat seorang amatiran tertidur.

Kinuhata meletakkan tangannya di pinggul dan mendengus dalam kegirangan.

"Kau tidak mendapatkan ID untuk saya, tapi saya ingin sesuatu yang lain untuk memperkuat penampilan saya. Jika dua orang dengan dua ID membeli tiket sekaligus, itu akan super menipu wanita menjual tiket. "

Dan, keduanya berhasil berhasil melewati tatapan waspada si penjual tiket yang tampak seperti kutu buku pustakawan, dan memasuki gedung bioskop. Mereka berjalan menyusuri lorong kotor bergaya Barat yang terasa benar-benar keluar dari game horor, dan membuka pintu ganda ke bioskop yang sebenarnya.

Bangunan itu sendiri sudah kecil, tapi bioskop bahkan lebih kecil, itu seperti sedikit lebih besar dari ruangan AV sekolah, dan kursi bertingkat-tingkat mengingatkan Hamazura ruangan kuliah di suatu universitas yang kadang kala dia lihat di TV.

Tapi ada sesuatu yang menarik perhatiannya.

"... Hey. Saya pikir Kau mengatakan ini adalah satu-satunya tempat di Jepang Kau bisa melihat film ini. Jadi, kenapa tidak ada satu orangpun di sini, lima belas menit sebelum filmnya dimulai? "

"Ahhn ☆"

Hamazura menoleh kaget setelah mendengar napas berat dalam menanggapi pertanyaannya. Dia melihat Kinuhata Saiai tampak seperti dia akan pingsan dengan tangan terlipat pada pipinya.

"Saya tamu pertama pada penayangan eksklusif. Itu berarti aku satu-satunya yang mengerti bagaimana Super indah film ini! Ya, ya, aku tahu itu hanya khayalan, tapi sekarang, apa yang sutradaranya coba utarakan hanyalah menjadi milikkuuuuuuuuuuuu! "

Page 88: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Sementara si idiot ini disibukkan oleh dirinya sendiri, Hamazura pergi untuk membeli beberapa popcorn. Ketika ia kembali ke kursi tepat di tengah-tengah bioskop, Kinuhata tertawa mencemooh pada popcorn.

"Hah. Caramel popcorn akan membuat Kau sangat haus, jadi itu adalah pilihan yang mengerikan bagi nonton di bioskop. Kau Super tidak mengerti, kan, Hamazura? "

"Kalo gitu, berhentilah mengambil dan mengunyah popcornnya lebih dari yang aku lakukan. Sini, aku ambil minum juga. "

"Oh, yang seharusnya menjadi tolak-ukur untuk kehausan? Sebuah minuman, terutama yang besar dan berkarbonasi yang seperti itu, hanya akan membuat Kau perlu menggunakan kamar mandi selama film berlangsung. Hamazura, pada akhirnya, Kau hanya super Hamazura-y. "

"Saya tidak ingin mendengar itu dari seorang gadis yang merebut minuman dari saya dan sekarang mengayunkan kakinya di sekitar bawah tempat duduk. "

Akhirnya, lampu bioskop diredupkan. Sebuah bel elektronik yang biasa terdengar, dan layar menyala. Biasanya, sepuluh menit pertama akan berlarut-larut dengan semua preview dari perusahaan distribusi, tapi di sini, film dimulai segera. Rupanya, mereka bahkan tidak mampu memperkenalkan film-film lainnya.

Itu zaman keemasan CG, namun keterangan untuk judul film tampaknya telah dipotong dengan gunting dan langsung ditempatkan pada inti film. Hamazura memutuskan untuk mengajukan pertanyaan sederhana.

"Hei."

"Apa yang diperlukan untuk mengganggu saat super terbesar dalam hidupku, Hamazura?"

"... Kita hanya tiga puluh detik menonton, dan ada sejumlah besar zombie muda yang wajahnya telah dibuat kebiru-biruan karena efek make-up. Bagaimana aku harus bereaksi terhadap hal itu? "

"Kau sangat tidak tahu bagaimana menikmati film B, kan?

"Biasanya, berbicara selama film berlangsung adalah dilarang keras, tapi terserah," mulai Kinuhata sambil mengunyah popcorn Hamazura telah berikan tadi. "Ini diharapkan untuk film B ke tidak terlihat begitu baik, itu film super orang putus asa dibuat dengan tidak ada uang atau personil. Hal ini tidak akan terlihat dipoles tanpa banyak hal yang dimasukkan ke dalamnya. "

"Lalu apa yang kita lakukan dalam tempat duduk mini pada kelas ekonomi rendahan di bioskop kecil ini? Kita hanya harus pergi ke bioskop besar dan menonton film sukses besar dari Hollywood. "

"Benarkah? Film populer dapat memecahkan rekor lagi dan lagi, tapi menemukan harta karun bersinar dari film B atau C akan membuatmu ketagihan. Ini mungkin tampak bodoh pada awalnya, tapi sebelum kau tahu itu, kau akan super menikmatinya. "

Page 89: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

"Sigh. Aku hanya tidak paham. "

Hamazura memutuskan bahwa tak ada gunanya meminta seseorang yang sedang menikmati sesuatu dari awal dengan begitu tertariknya. Rasanya seperti membandingkan suatu band yang kau sama sekali tak tertarik padanya pada keterangan yang panjang lebar.

Jadi, dengan herannya, film B atau C bersinar lebih dari film blockbuster menyebalkan, ya?

Dia merasa seperti sama yang dapat dikatakan bagi mereka.

Beberapa orang di dunia memiliki segala macam kemampuan, tapi berapa banyak orang yang benar-benar dilibatkan pada situasi untuk bisa menampilkan kemampuan mereka? Berapa banyak orang yang tidak menampilkan kemampuannya yang tersembunyi karena mereka tidak memiliki anggaran yang besar, staf yang sangat baik, atau fasilitas dan peralatan yang layak?

Sudah ditetapkan bahwa Hamazura Shiage adalah Level 0, tapi itu mungkin itu hanya karena masalah dalam bagaimana guru telah mencoba untuk mendorong keluar kemampuannya. Jika Kinuhata Saiai pergi ke suatu tempat dengan lebih banyak sinar matahari, mungkin kekuatannya akan menampilkan dirinya sendiri dengan cara yang lebih sehat. Hanya ada tujuh Level 5 di Academy City, tapi apakah mereka semua itu? Mungkin di dunia besar yang membentang melampaui Academy City, ada orang-orang yang memiliki sifat-sifat untuk menjadi kedelapan atau kesembilan, tapi tidak ada yang tahu itu dan mereka akhirnya hanya menjual bunga di pinggir jalan.

Berpikir seperti itu, mungkin polisi yang membawa pistol magnum itu menembak zombie biru ditampilkan pada layar bahwa bioskop kecil adalah sebuah tantangan untuk dunia yang tidak adil. Mungkin pesan moralnya adalah, "Takdir mungkin telah membuat saya sepenuhnya menampilkan kemampuan saya, tapi aku masih akan menikmati hidup saya lebih dari siapapun di dunia ini. "

"..."

Informasi pada layar menjadi adegan bergerak dalam diri Hamazura.

Setelah ia mulai membiarkan emosi memasukinya, dia merasa bahwa cara ia melihat Film berubah. Dia tidak merasa simpati, tapi suatu rasa aneh pemahaman. Dia tidak bisa mengatakan bahwa itu adalah film yang bagus, tapi dia merasa seperti dia bisa berharap untuk mendapatkan yang lebih baik. Itu adalah perasaan misterius yang tidak benar-benar percaya dan tidak benar-benar menggembirakan. Itu adalah perasaan terus menerus yang membuatnya ingin mencari pekerjaan direktur film ini.

Ini mustinya apa yang menjadi Kinuhata begitu tertarik.

Hamazura santai melihat ke samping. Kinuhata tidak melihat tatapannya sementara wajahnya tercakup dalam cahaya yang dipantulkan dari layar. Saat ia terfokus pada layar, ekspresinya adalah suatu yang bisa dikatakan sebagai kesungguhan.

Lalu, tiba-tiba ia membuka mulutnya.

Page 90: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

"Ahh. Ini super membosankan. "

Hamazura Shiage jatuh dari kursinya, menghamburkan popcorn karamelnya kemana-mana.

"Heeeeeeeeeeyyyyyyyyyy! Kau telah membuatku memalsukan IDmu dan datang denganmu ke bioskop mungil ini! Kaulah yang tadi penuh semangat karena betapa Kau mencintai film, sehingga tidak bisakah Kau setidaknya terlihat seperti Kau menikmati dirimu sendiri!? "

"Ini aneh. Ketika saya membaca pamflet itu, terdengar super menarik, tapi sekitar sepuluh menit kemudian, aku kehilangan minat. Saya kira film adalah sesuatu yang harus Kau lihat sebelum Kau dapat memberitahu seberapa bagus itu. Sangat dalam, sangat dalam ... "

"Tunggu sebentar. Lalu apa itu perasaan memahami film B dan rasa mengidentifikasi film yang tumbuh dalam diriku!? "

"Apa? Pemahaman jenis apa yang bisa Kau dapatkan dari film super jelek seperti ini? Aku setidaknya tahukau benar-benar tidak akan belajar banyak tentang bagaimana menikmati film B disini. "

"...!?"

Setelah pertanyaannya dimentahkan begitu saja, pintu hati Hamazura Shiage tertutup rapat untuk film ini. Seolah-olah film itu menendangnya sembari dia depresi, Kinuhata terus berbicara sambil menguap.

"Yawwwn ... Ah, si heroine pasti akan super mati dalam dua puluh menit, staf telah memberikan tanda-tanda bahwa mereka hanya akan membunuhnya. " (heroine adalah karakter wanita baik yang biasa menemani sang pemeran utama)

"Apakah Kau sudah membuang semua empati untuknya!? A-aku bilang dia tidak akan mati! Si heroine akan bertahan dari neraka zombie ini dan melihat matahari pagi dengan sang pemeran utama! "

"Kalau begitu mari kita membuat taruhan super. Saya bertaruh satu pak permen karet dia meninggal. "

"Dia tidak akan mati! Bagaimanapun, heroine pemberani yang tidak berbicara banyak seperti itu cocok banget dengan cewek idamanku! "

Saat ia berbicara, sebagian dari layar berubah menjadi merah tua karena ia dimakan. Alih-alih langsung mati, kulitnya malah berubah pucat dan semakin pucat.

Hamazura membenamkan kepalanya di tangannya , dan suaranya tidak termotivasi Kinuhata Saiai bergema di bioskop itu.

“Aku super dapat permen karet!!”

Ketika pergi ke bioskop, pergilah dengan seseorang yang tidak akan menyerah pada pertengahan filmnya.

Page 91: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Chapter 18: Layak untuk Membawa Nama Itu — Jumat Pertama Bulan Oktober.

"Akhirnya aku menemukanmu, Hanzou-sama," diam-diam berbicara gadis Ninja, disekeliling tubuhnya dibungkus oleh rantai.

Dia berada di permukaan tanah District 22. Berbeda dengan District lain, hampir 100% dari Distrik 22 berfungsi sebagai kota bawah tanah, sehingga permukaan tanah sepenuhnya tertutup oleh sebuah ladang berangin. Portal baja yang dibangun sampai sekitar tiga puluh tingkatan di atas tanah tersebar di segala arah seperti gedung berhutan, dan turbin angin ditempatkan di atasnya.

Berdiri di tengah turbin yang aneh, pemkaungannya dipenuhi dengan sesosok anak dengan bkauna yang membungkus sekitar kepalanya.

Namanya Hanzou, dan ia berskaur pada sepotong portal baja yang sedang berdiri di ujung seperti pilar. Ia menatap seorang gadis bernama Kuruwa yang mengenakan Yukata mini kuning yang kelihatan bagian perutnya.

"Sungguh. Aku pergi keluar dengan cara menyamarkan status aku dan bersembunyi di kota ini, namun Kau masih menghabiskan setengah tahun lamanya untuk mengejarku. Apa yang membuat Kau sangat bersungguh-sungguh mencari aku lagi? "

"Kebangkitan garis murni Hattori dan kebangkitan Iga," jawab Kuruwa tanpa ragu-ragu.

Namun, Hanzou hanya mendesah ketika ia mendengar itu.

"Aku pikir Kau sedikit bingung tentang apa itu ninja."

"..."

"Seorang ninja awalnya adalah bandit yang disewa oleh beberapa oknum militer yang kuat, itu bukanlah sesuatu yang memiliki 'jalur murni' atau apa pun. Tentu, beberapa yang dimulai kemudian, tetapi Semakin jauh Kau melihat ke asal kita, maka semakin jelas bahwa ninja benar-benar dapat menjadi siapa pun. "

Hanzou meletakkan tangan di saku sembari ia berbicara.

"Dengar, Kuruwa. Seorang ninja harus seperti rumput dan berpikir seperti serangga beracun dan memiliki peran pendukung ... Pada saat kita memiliki 'jalur murni', kita tidak bisa bertahan hidup di dunia ini. Apakah Kau tahu mengapa? Kita hidup tersembunyi dalam kegelapan, jadi jika kita mengeluarkan banyak cahaya, orang akan mengirimkan serangan terkonsentrasi pada cahaya itu dan membunuh kita semua. "

"Itu hanya menunjukkan bahwa kita, Ninja, takut pada orang-orang berpengaruh. Tapi masa di mana kita bisa bergerak lebih efisien telah datang. "

"Seburuk itukah kau inginkah tempat seperti itu?" Kata Hanzou, menggelengkan kepalanya.

Page 92: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Sesuatu yang sungguh sial adalah bahwa Hanzou pikir dia adalah seorang idiot, namun masih dipahami bagaimana perasaannya.

"Dengar, izinkan aku memberi Kau tip: belajar menjadi seperti rumput liar, berpikir seperti serangga beracun, dan hormati peran pendukung Kau sendiri. Gulma di mana-mana, kita tidak akan menyingkirkan serangga beracun, dan peran pendukung membaur dengan latar belakang. Pahami semua itu bersama-sama dan pertimbangkan, kau akan tau apa makna sesungguhnya dari apa itu ninja. "

"Jadi, Kau menolak untuk mengerti."

"Yah, kau tidak menempatkan banyak usaha dalam meyakinkan aku."

"Lalu ..."

Suara logam terdengar dari lengan Kuruwa itu. Lengan kirinya telanjang hingga bahu, tapi satu kanannya ditutupi oleh lengan panjang. Ketika ia bergerak bahkan sedikit, suara rantai melilit tubuhnya bisa didengar.

"Jika aku tidak bisa meyakinkan Kau, aku akan memaksa Kau untuk menyerah dan membuat Kau menjadi bagian dari Kebangkitan Hattori dengan tanganku sendiri. "

"Itu usulan yang agak ekstrim. Apakah Kau ingin memiliki bayiku atau apa? "

"Jika perlu, ya. Bahkan jika itu adalah dengan kekerasan. "

Hanzou mendesah pada jawaban Kuruwa yang sepenuhnya serius itu.

"Apakah Kau akan menarik keluar pistolmu?"

"A-Aku berhenti melakukan hal itu. Aku diberitahu bahwa ninja tidak seperti itu. "

"?"

"D-Dan juga, senjata itu kompleks, sehingga pengoperasiannya bisa menjadi tidak stabil, dan ada banyak hal lain yang dengan sengaja menyebabkan ketidakstabilan itu. "

Hanzou tampak bingung, dan Kuruwa berbicara setenang yang dia bisa.

"Ada beberapa senjata yang dapat dibuat untuk gagal dengan menekuk tempat pelurunya dengan paling tidak 1 mm. Aku merasa lebih baik untuk menghadapi Kau dengan sesuatu yang sederhana. "

Sebuah suara logam keras terdengar.

Sebuah sabit sekitar 30 cm panjang terbang keluar dari lengan Kuruwa itu. Rantai membungkus tubuhnya tubuh turun, dan akhirnya terhubung ke sabit. Ujung rantai itu membelenggu logam di sekitar pergelangan kakinya.

Page 93: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

"Sebuah Kusarigama." Hanzou menyipitkan matanya dengan tangannya masih dalam saku. "Itu bukan senjata Ninja. Ini adalah senjata tersembunyi yang tidak konvensional, tapi menonjol terlalu banyak. "

“………..”

Kuruwa tidak menanggapi.

Namun, ini bukan karena dia berusaha untuk mengalahkan dia diam-diam tanpa bertukar kata-kata.

Itu karena Hanzou telah melompat lurus ke arahnya dengan kecepatan yang luar biasa.

Kuruwa tersentak dan mencoba untuk mundur, tapi Hanzou sudah mengambil langkah terakhirnya untuk maju. Pada titik tertentu, ia mengeluarkan tangan kanannya dari sakunya. Dia menaruh tangannya di belakang seakan menyiapkan suatu tinjuan.

Namun, ada sesuatu yang bersinar lengan bajunya.

Pada saat ia menyadarinya, lima jari sudah melonjak menuju wajahnya.

"!?"

Bagi Kuruwa, Hanzou bergerak terlalu cepat, yang kemudian memindahkan seluruh tubuhnya keluar dari jalan, sehingga Kuruwa memindahkan kepalanya ke samping, hampir tidak berhasil untuk menghindari serangan masuk.

"An uchine ...!"

"Ini adalah senjata Ninja."

Di tangan Hanzou ada panah yang sangat pendek dengan panjang hanya sekitar 15 cm. Panah ini digunakan untuk menusuk, tidak untuk menembak. Karena itu, jenis pisau pembunuh itu dikenal sebagai tombak terpendek di dunia.

Saat serangan Hanzou berikutnya datang, Kuruwa tidak punya pilihan selain untuk membungkus rantai tebal sekitar tangannya dan menggunakannya untuk pertahanan. Cara yang tepat untuk menggunakan kusarigama adalah menciptakan gaya sentrifugal, melemparkan rantai berat itu, dan kemudian menyerang dengan ujung sabitnya sekali rantai telah melilit senjata musuh. Namun, dengan beberapa serangan yang datang dari tepat di depannya, dia tidak punya waktu untuk mengayunkan rantai di sekitarnya untuk menciptakan gaya sentrifugal.

Kuruwa mengertakkan gigi sembari ia dipaksa untuk bertahan.

Hanzou tidak melawan dengan serius.

Sebuah teknik ninja yang asli akan membunuh pada serangan pertama, dan jika itu gagal, ninja akan cepat melarikan diri. Jika Hanzou telah melanggar teori itu, ia pastinya telah berniat untuk diam-diam mengurusnya dan membungkamnya.

Page 94: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

"Kau menyepelekanku ...!"

Kuruwa mengabaikan cara sopannya berbicara dan mengayunkan rantai sementara dia memegangnya di kedua tangan. Serangan itu tidak punya gaya sentrifugal padanya dan itu sedikit seperti jab, tapi Hanzou masih bisa mengayunkan kepalanya ke belakang untuk menghindarinya.

Tercipta bagian yang terbuka, Kuruwa berhasil membuat jarak yang cukup baik diantara mereka.

Dia pindah ke balik pilar baja untuk pada satu turbin angin, mungkin untuk berlindung.

"...!"

Hanzou segera pindah ke depan.

Bahkan tanpa memberikan Kuruwa kesempatan untuk menenangkan diri, ia menggunakan momentumnya yang diperoleh dari berbalik pilar untuk menyerang dari samping.

Uchine itu panah menusuk ke depan, robek melalui kain kuning Kuruwa yang berkibar.

Namun, wajah Hanzou tersentak.

Apa yang berada di sana hanyalah yukata yang ditinggalkan.

Dia mendengar suara udara yang diiris.

Dia menoleh dan melihat Kuruwa datang sekitar sisi lain pilar seolah-olah dia telah pergi mengelilingi pilar itu pada waktu yang sama ketika Hanzou menyerang. Dia, kini hanya mengenakan pakaian dalamnya, telah menggunakan waktu yang ia miliki untuk untuk mulai mengayunkan rantai di sekitar tubuhnya. Rantai berkeliling dalam lingkaran dengan radius semeter panjangnya. Hanzou merasakan bahaya disaat ia melihat senjata yang berayun itu menambahkan beratnya lagi dan lagi, itulah gaya sentrifugal, dengan itu, senjata itu menambahkan kecepatan ayunnya dan juga gaya serangnya.

(Ini dia!)

Rantai dilemparkan digunakan untuk yang melilit senjata, dan ujung sabit digunakan untuk menyerang sekali gerakan musuh telah terputus.

Satu hal yang baik tentang kusarigama adalah bahwa hal itu mudah ditebak waktunya. Seperti berbalik, mengumpulkan kekuatan, itu akan dilepaskan pada sudut yang tepat dengan waktu yang tepat pula atau masa benda itu akan terbang melayang ke arah yang tidak jelas.

Seperti rantai bermasa yang berputar, itu membuat suara mendesing.

Hanzou berkosentrasi, dan mendengar suara mendesing keras mencolok.

(Menghindar ...!?)

Page 95: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Dia memindahkan pusat gravitasinya tubuhnya ke samping dalam persiapan untuk melompat, ketika menyadari bahwa Kuruwa belum melepaskan rantainya.

Semakin keras ia mendengar deru saat saja Kuruwa meniru suara dengan mulutnya.

"Oh, shi-"

Hanzou telah menyadari apa yang terjadi, tapi ia tidak bisa membenarkan pusat gravitasi tubuhnya dengan segera. Karena keragu-raguan ini, ketika rantai melonjak ke arahnya, ia tidak bisa bergerak tepat waktu.

Ketika ia melepas rantai yang bermasa itu, Kuruwa yakin akan kemenangannya.

Hanzou tak bisa menghindari serangan itu. Rantai tebal akan membungkus lengan kanannya, dan menyegel gerakannya. Kemudian, Kuruwa hanya harus menarik keras pada rantai untuk merobohkan dia, dan menyelesaikannya dengan sabitnya.

Dia memiliki keunggulan mutlak, tapi dia dibungkus semacam perasaan kesepian.

Apakah hanya ini kekuatan Hanzou, kekuatan garis Hattori, itu?

Sembari ia mengertakkan gigi, rantai nya menuju akurat untuk lengan Hanzou.

Rantai menuju daerah antara ketiak dan siku, dan mulai untuk membungkus sekitar lengannya, pakaian dan semua, seperti ular.

Namun, rantai tergelincir kanan melalui lengan Hanzou, dan lanjut pada sudut tak terduga.

"Ap-?"

Kuruwa terjungkal ke depan dari momentum rantai yang berlanjut dengan tidak terduga. Alih-alih membungkus di sekitar lengan Hanzou, rantai terbang menembus itu seperti itu terbuat dari kertas Jepang. Kuruwa membutuhkan beberapa detik berpikir untuk menyadari apa yang sebenarnya telah terjadi.

Lengan kanan Hanzou bergoyang longgar.

Dia telah mengeluarkan lengannya dari bajunya, dan Kuruwa telah menyerang lengan baju yang kosong.

Lengan kanan Hanzou yang sebenarnya pasti berada dalam jaketnya.

Dia tidak bisa menyerang dengan uchinenya yang seperti itu.

Namun, tidak ada jaminan bahwa ia hanya memiliki uchine di tangan kanannya.

Hanzou melesat maju. Kuruwa berusaha untuk bertahan dengan rantai, tetapi tidak berhasil karena tubuhnya telah ditarik ke depan oleh momentum rantai.

Page 96: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Dia hanya kalah sepersekian detik oleh itu, tapi itu sudah cukup bagi Hanzou untuk membuat pendekatan yang sangat berarti.

"E ..."

Pada saat itu, Kuruwa tersenyum karena beberapa alasan.

Saat serangan yang mendekat di depan matanya, gadis yang berharap untuk kebangkitan dari garis keturunan Hattori itu tersenyum.

"Sangat baik, Hanzou-sama!"

Sesuatu bersinar di tangan kiri Hanzou.

Hanzou terdiam menatap wajah Kuruwa itu.

Gadis itu roboh di tanah mengenakan apa-apa kecuali pakaian dalamnya, tetapi tanpa sautu pendarahan yang serius. Pada detik terakhir, ia telah menyembunyikan uchine di tangannya dan memukulnya dengan kepalan tangannya.

"... Sial. Jangan terlihat begitu senang ketika aku mengalahkan Kau. "

Hanzou mendecakkan lidahnya.

Dia tidak hidup seperti seorang ninja tradisional. Kesediaannya untuk bahkan mati untuk suatu tujuan tunggal bahkan lebih mirip seorang samurai bushido.

Dia tidak bisa melakukan itu.

Ia adalah seorang ninja yang seperti rumput liar, seperti serangga beracun, dan memiliki peran pendukung. Meskipun ia secara permanen kehilangan temannya Komaba dan setidaknya untuk sementara kehilangan temannya Hamazura, ia hanya menjalani hidup normal sendiri saja.

Seorang ninja tidaklah sangat kuat atau luar biasa.

Seperti peratrungan barusan, cara ninja bertarung adalah dengan menggunakan beberapa jenis trik untuk membawa ritme pertarungan ke arah yang menguntungkannya, dan kemudian menggunakan sisi terbuka dari pertahanan lawan untuk kemudian menyerang dari titik butanya

Karena itu, seseorang yang tidak ada hal yang khusus seperti Hanzou tidak akan mengambil bagian dalam perkelahian di mana ia tidak bisa mengalahkan musuh dalam satu pukulan. Dia memahami dasar-dasar hidup sebagai seorang mata-mata.

(Betapa menyebalkan ...)

Hanzou menggeleng, dan mengambil Yukata milik Kuruwa yang ditinggalkan tadi. Meskipun dia adalah seorang kunoichi terlatih dalam teknik tersebut, ia tidak bisa membiarkan dia

Page 97: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

tinggal di sana setengah telanjang. Dia mulai menutupkan Yukata mini pada tubuh Kuruwa yang setengah telanjang itu.

“………”

Tapi kemudian ia merasakan ada secarik kertas padanya.

Dia meraba-raba lengan mini-yukata, dan menemukan sebuah laporan kecil di dalamnya.

Daftar daftar batu permata ...?

Bahkan dalam Academy City, ada desas-desus esper alami yang dikenal sebagai batu permata. Kuruwa mungkin telah mencoba untuk membuat grup Ninja baru yang terdiri dari orang-orang seperti ini.

Tegasnya, ninja yang terdiri dari orang-orang ilmiah, dan tidak seperti Hanzou, Kuruwa itu bertujuan untuk membuat grup Ninja mencolok, mewah, dan murni. Dengan tujuan itu, unit yang hanya terdiri batu permata harusnya terdengar cukup menarik.

Namun, bukan itu yang membuat Hanzou cemberut.

Dia memegang daftar Gemstones di tangannya dan berpikir,

... Mengapa Kuruwa memiliki dokumen rahasia Academy City?

Dia adalah keturunan Ninja, tetapi telah membawanya hampir setengah tahun untuk menyudutkan Hanzou. Dia mungkin memiliki spesialisasi dalam menyatu dengan lingkungan sekitra dan mencampur dengan kelompok, tapi Hanzou tidak berpikir dia memiliki kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari wilayah yang luas.

(Siapa yang menyediakan daftar ini berarti telah memanfaatkan Kuruwa untuk melakukan sesuatu. Tapi siapa? Dan apa yang mereka cari?)

Dia berpikir sebentar, tapi jawabannya tidak bisa datang.

(... Apa yang terjadi di kota ini?)

Suara laporan yang kusut berada pada tangan Hanzou.

Chapter 19: Batu Permata yang Bersinar dan Keadilan yang Berlumurkan Darah — Jumat Kedua Bulan Oktober.

Itu membuatnya marah, bahwa setiap anggota Dewan Academy City Direksi adalah orang kaya.

Si gadis jenius Kumokawa Seria menempatkan jarinya di pelipisnya saat ia melihat di sekeliling home theater pribadi milik Kaizumi Tsugutoshi.

Page 98: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Ruang berkubah yang ia sebut home theater tampak tidak mirip dengan rumah pribadi yang dilengkapi dengan peralatan akustik dalam pikirannya. Speaker tersebar 360 derajat disekeliling ruangan dan setiap celah di dinding itu penuh dengan benda seperti itu. Bahkan ada speaker di balik pintu.

"Aku punya kenalan seorang konduktor," kata pria tua yang mengenakan pakaian formal yang akan terlihat cocok dengan penampilan antiknya itu, "jadi aku ingin membuat sesuatu yang bahkan akan mebuat penggemar konser langsung cemburu dan, sebelum aku tahu itu, aku punya ini. Istriku dan putriku terkejut juga. "

"Aku tidak benar-benar peduli, tapi Kau harus membutuhkan media musik jenis khusus untuk memainkan semua speaker ini. "

"Ya begitulah. Kualitas suara yang indah, tapi setiap lagu biayanya sekitar dua puluh juta yen. "

"Pergilah ke neraka," sembur Kumokawa saat ia menoleh ke monitor raksasa teater. Ini bukanlah proyektor murahan, itu adalah tampilan gambar super tinggi. Uang yang dihabiskan untuk menampilkannya harusnya sudah bisa digunakan untuk membeli seisi bioskop beserta tanahnya.

Yang ditampilkan pada layar bukanlah jenis film yang akan dilupakan begitu saja sampai pada setahun setelah dirilisnya film itu.

Itu wajah orang yang membosankan.

Kumokawa duduk di kursi berlapis kulit yang begitu lembut dan dia merasa seperti dia bisa terjatuh ke dalam tidur abadi di dalamnya, mengulurkan tangan untuk mengambil minuman di meja samping, dan melihat kembali ke layar.

"Aku tidak suka gaya orang kaya barusan, tapi benda-benda itu kedap suara yang memungkinkan kita berbicara secara pribadi. ... Jadi kenapa tidak Kau memberitahu kita apa keluhan Kau? "

"K-kita tidak melakukan apa pun yang membuat kita perlu untuk membuat suatu alasan," kata wajah besar ditampilkan pada layar. "Menjelaskan semuanya adalah merepotkan, tapi kita tidak terlibat dalam suatu insiden. Hanya melakukan penelitian dan Kau akan tahu bahwa aku mengatakan yang sebenarnya. Seluruh runtutan peristiwa yang terjadi secara alami bahkan tanpa kita sadari. "

"Aku tahu," kata Kaizumi sambil menaruh tangannya di belakang kursi Kumokawa itu.

"Jadi kau mengatakan bahwa kau tidak ambil bagian dalam pemburuan mendadak dan simultan dari batu permata untuk sampel penelitian di Perancis, India, Austria, Thailand, Argentina, dan tempat lain? "

"Ya." Orang di layar mengangguk. "Di masa lalu kita buat dan dilaksanakan proyek seperti Proyek Stargate yang kita berpikiran dengan serius untuk bisa menggunakan espers guna keperluan militer. Tapi ini berbeda. Lihatlah ke asal-usul dari masing-masing organisasi dan

Page 99: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Kau akan tahu Aku sedang mengatakan yang sebenarnya. Mereka tidak terhubung dan mereka tidak diciptakan dari investasi kita. "

"Benar juga."

Kumokawa meneguk cairan merah muda melalui sedotannya dan menoleh ke dokumen yang berada di sisi meja seperti hiasan buah. Ada beberapa laporan investigasi pada organisasi yang mencari batu permata.

"Organisasi Akademik, kelompok pemikiran ilmiah, rekayasa kelompok olahraga, dan bahkan beberapa organisasi perdagangan manusia aneh. Memang benar bahwa tidak ada bukti bahwa ini adalah jaringan yang Kau buat, dan aku tidak bisa membayangkan Kau akan mendukung mereka. "

"Tentu saja kita tidak. Hanya karena CIA terkenal tidak berarti kita berada di belakang setiap konspirasi di dunia. "

"Ya, ya. Nomong-ngomong, aku punya pertanyaan untuk Kau. "Kumokawa melemparkan dokumen samping. "Dalam setiap satu dari organisasi akademis, kelompok pemikiran ilmiah, olahraga rekayasa kelompok, dan organisasi perdagangan manusia aneh, selalu ada dua orang mata-mata CIA. Kenapa begitu?"

"!?"

"Apakah Kau benar-benar berpikir kita tidak menyadari akan hal itu? Kau memiliki jaringan antara organisasi independen dan mereka bahkan tidak tahu itu. Tapi mengapa ...? Aku ragu pemimpin negaramu menyetujui metode ini. "

Orang di layar mulai berbicara tentang sesuatu, tapi Kumokawa memotong koneksinya tanpa mendengarkan.

Kaizumi menatap kepala Kumokawa itu.

"Bagaimana menurutmu?"

"Yah," jawab Kumokawa sambil memutar-mutarkan gelasnya yang menyebabkan es di dalam gelasnya berputar dengan ringan. "Kita tidak perlu khawatir tentang organisasi individual. Tidak peduli berapa banyak mereka bermain-main dengan batu-batu permata itu, mereka tidak akan mendapatkan teknik yang dibutuhkan untuk benar-benar mengembangkan kekuatan fisik. Mereka hanya akan gagal, sehingga kita bisa meninggalkan mereka sendirian. "

"..."

"Tapi kelompok Stargate adalah mendapatkan informasi tentang semua kegagalan dan membawanya bersama-sama. Dan kegagalan adalah benih kesuksesan.Jika mereka mengacu pada data yang tak terhitung jumlahnya kegagalan untuk kemudian dipakai guna menyimpulkan garis besar dari seluruh kegagalan itu, mereka mungkin dapat berhasil. "

"Tidakkah itu bermasalah?"

Page 100: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

"Hmm ..." jawab Kumokawa dengan lamban. "0%. Kita tidak perlu khawatir tentang hal itu. "

Kaizumi mendesah karena respon tumpul Kumokawa.

Itu bukan desahan karena lega, itu adalah napas putus asa. Dia kemungkinan sudah besar memprediksi jawabannya Kumokawa.

Kumokawa melanjutkan.

"Bahkan dengan semua itu, mereka akan gagal. Mereka tidak tahu bagaimana menggunakan semua data yang mereka kumpulkan, sehingga mereka akan berakhir dengan buntu. Tapi selama mereka tidak menyadari bahwa mereka telah gagal, mereka akan terus menggunakan batu permata tersebut. "

"Aku paham. Ketakutan sepeleku hilang sekarang, " adalah respons pendek Kaizumi Tsugutoshi mengenai hal itu. "Sekarang mari kita turun ke masalah nyata yang berada di hadapan kita. Apa yang akan kita lakukan mulai sekarang? "

"Heh. Kau senaif biasanya. "

"Aku tahu bahwa setiap organisasi individu dan kelompok akan gagal dengan sendirinya, tapi aku tidak suka bahwa batu permata akan digunakan habis. Tidak ..., mari kita berhenti menyebut mereka sebagai batu permata. Yang dalam bahaya di sini adalah anak-anak yang kebetulan memiliki kemampuan tertentu saja. "

Operasi penangkapan bisa sudah dimulai. Jika mereka ingin aman penampungan anak yang dikenal sebagai batu permata, mereka harus menyelesaikan ini sebelum "penelitian" masing-masing kelompok dimulai. Kelompok-kelompok ini menyebut diri mereka sebagai "lembaga penelitian", tetapi pengetahuan kumulatif mereka dalam mengembangkan kekuatan batin adalah mendekati nol. Asumsi dan praduga yang mereka punyai bahkan masih pada taraf pendidikan dimana mereka hanya akan membedah batu permata itu dan menempatkan mereka dalam formaldehida setelah batu-batu permata itu ditangkap. (formaldehida adalah semacam gas yang terbuat dari metanol untuk mengawetkan suatu spesies penelitian)

"Aku cukup yakin aku sudah menjawab pertanyaan itu," kata Kumokawa dengan suara yang menunjukkan betapa sedikit ia peduli. "Hanya ada sekitar 50 batu permata. Di sisi lain, ada ilmuwan eksentrik yang tak terhitung jumlahnya yang memburu mereka. Dengan demikian, akan lebih cepat untuk mengurusi batu permata itu sendiri. "

“………..”

"Undanglah mereka ke Academy City. Mengambil mereka adalah metode yang paling efisien. Kau bilang sesuatu tentang anak-anak yang memiliki kehidupan mereka sendiri, dan, pada akhirnya, Kau tidak melakukan apapun. Adalah kebaikanmu yang mencegahmu. "

"Aku akui aku yang salah," kata Kaizumi dengan suara kaku. "Dan sekarang aku punya permintaan mustahil kepada kau, otakku. Apa sebenarnya yang harus kita lakukan? Mereka menggunakan daftar batu permata yang CIA persiapkan melalui rute yang berbeda dari kita untuk mulai 'menambang' anak-anak dalam waktu dekat. Bahkan jika kita mengirimkan orang Academy City, kita tidak bisa menghentikan mereka tepat waktu dari kegiatan

Page 101: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

‘penambangan’ mereka yang dilakukan secara simultan di seluruh dunia. Bagaimana seharusnya tindakan kita untuk menghentikan itu semua?"

"Memang benar bahwa kita tidak akan berhasil jika kita hanya mengirim orang-orang dari Academy City. Bahkan dengan pesawat penumpang supersonik, masihlah ada batas geografis.”

"Namun," tambah Kumokawa, "situasi berubah jika kita menggunakan organisasi di seluruh dunia yang bekerja dengan Academy City. Jika mereka semua dapat bertindak sekaligus di seluruh dunia, sehingga kita bisa mengentikannya. "

"Kau membuatnya terdengar sederhana," kata Kaizumi mengekspresikan ketidaksetujuan. "Kau mengatakan bahwa mereka bekerja sama dengan kita, tapi itu tidak banyak. Kebanyakan dari mereka pada dasarnya hanyalah perusahaan yang kita gunakan untuk kepentingan transaksi bisnis dan kelompok yang kita suplai dengan sumber daya. Ada kurang dari sepuluh organisasi kita yang bekerjasama dalam bidang militer, yang bisa kita harapkan bantuannya dalam hal seperti ini. Ini akan menjadi mustahil bagi mereka untuk segera mengumpulkan sekitar 50 batu permata. "

Dalam masyarakat modern Academy City yang mengkaulkan ilmu pengetahuan, hampir semuanya dikendalikan secara tidak langsung, tapi ketidaklangsungan inilah yang menyebabkan pelaksanaan perintah menjadi lambat dan kurangnya kemampuan untuk adaptasi. Tidak akan ada sejenis kartu anggota yang dengan begitu enaknya bisa digunakan untuk membuat oraganisasi-oraganisasi itu mengirimkan bala tentaranya di seluruh dunia dengan begitu instannya.

"Itu mungkin benar."

"?"

"Aku tidak suka berhutang pamrih pada seseorang, tapi kita hanya harus sujud dan meminta katak untuk membantu kita. "

"Apa yang sedang kau bicarakan?"

"Oh," Kumokawa meneguk sisa minumannya melalui sedotan dan tersenyum sebelum melanjutkan. "Aku hanya akan membuat beberapa gadis dengan wajah identik guna berperang untuk kepentingan kita."

Chapter 20: Cara Merespon Sejumlah Tragedi yang Terjadi Secara Simultan. Jumat Kedua Bulan Oktober

Waktunya untuk laporan periodik.

“’Galashiels, UK, Perkumpulan Kontak yang Lebih Tinggi. Misaka telah melumpuhkan kubah keempat, kedelapan, dan ketigabelas,’ lapor Misaka #17000.”

“’Lausanne, Swiss, Klub Intelektual Dunia. Misaka telah melumpuhkan seorang penjaga bersenjata,’ kata Misaka #18022 sambil memberikan konfirmasinya.”

Page 102: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“’Guadalajara, Meksiko, Markas Indra Keenam. Misaka telah meledakkan pintu masuk utama ke gedung riset,’ kata Misaka #14333 sambil masuk lebih dalam.”

“’Deseado, Argentina, Pusat Analisis Olahraga Manusia. Misaka telah mengambil alih kontrol dari kunci elektronik yang ketat,’ kata Misaka #15110 sambil membuka rute ke area rahasia.”

“’Davao, Filipina, Markas Kebijaksanaan Kemanusiaan. Misaka menemukan perahu untuk kabur dan akan menanganinya lebih dulu,’ kata Misaka #10090 sambil memulai serangannya.”

*Ksshh...*

*...Kssshhhhh...* *Ksssshhhh...*

*Ksssshhhhh...* *Kssshhh*

“’Ahmednagar, India, Markas Cetak Biru para Dewa. Misaka telah menghancurkan Blok A, D, dan L,’ kata Misaka #12053 sambil meneruskan pekerjaannya.”

“’Beijing, Cina, Komite Evolusi Manusia. Sebuah helikopter tempur telah muncul,’ kata Misaka #19009 sambil menghela napasnya.”

“’La Paragua, Venezuela, Laboratorium Energi Spesial. Misaka telah berhasil menghancurkan 80% dari peralatan riset,’ kata Misaka #11899 sambil terus dikejar oleh tugas yang tidak ada habis-habisnya.”

“’Moosonee, Kanada, Ruang Riset Alam Semesta dari Jantung. Misaka telah berhasil memutuskan semua aliran listrik, termasuk generator-generator darurat,’ kata Misaka #10501 sambil dengan enggan kembali ke pertarungan.”

*Thud!!*

*Slam!* *Bang bang!!*

*Boom!!*

“’Antartika, Observatorium Kekacauan Luar Bumi. Misaka telah bertemu dengan beberapa lawan,’ kata Misaka #19900 sambil membalas serangan.”

“’Chiang Mai, Thailand, Arsip Sejarah OOPArt. Kalau cuma ini saja, Misaka bisa menanganinya sendirian,’ kata Misaka #12083 sambil memberikan penilaian mengenai situasinya.”

“’Starogard, Polandia, Komite Bantuan Anti Gelombang Elektromagnetik. Sepertinya ini adalah perlawanan terakhirnya,’ kata Misaka #10855 dalam laporan polos.”

“Faenza, Italia, Inti Sayap-Sayap Menuju Masa Depan. Semua tank-tank ini membuatnya jadi sedikit sulit,’ kata Misaka #17203 dengan kesal.”

Page 103: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“’Logroño, Spanyol, Asosiasi Tepat Keimanan Mikro. Beberapa pembunuh bayaran yang sepertinya adalah eks-tentara telah muncul,’ kata Misaka #17203 sambil membunuh mereka dengan sebuah serangan cepat.”

*Crash!!*

*Boom!!* *Bang bang bang bang!!*

*Roooooar!!*

“’Gunsan, Korea Selatan, Laboratorium Sains Terdepan. Misaka telah menahan semua periset utama,’ lapor Misaka #15327.”

“’Angoulême, Prancis, Laboratorium Analisis Oneiromansi Nasional. Seseorang baru saja berkomentar bahwa Misaka akan menyesali ini suatu hari nanti,’ kata Misaka #13072 sambil meledakkan mereka tanpa memedulikannya.”

“’Codajás, Brazil, Aliansi Bangunnya Dunia Misaka menyerahkan para pemimpin yang sudah diikat pada orang lain untuk ditangani dan buru-buru melanjutkan,’ kata Misaka #17403 sambil melangkahkan kakinya ke area paling dalam.”

“’Zacapa, Guatemala, Pusat Klarifikasi Distribusi Otak. Karena tidak ada perlawanan, Misaka sedikit lagi akan menangkap Gemstone-nya,’ kata Misaka #10050 sambil menuju Gedung Riset Ketujuh.”

“’Salzgitter, Jerman, Ensiklopedia Penyelidikan Paranormal. Misaka telah menemukan sebuah pintu rahasia,’ kata Misaka #10840 sambil mengintip ke dalam.”

*Creak...*

*Step...* *Step...*

*Squeak squeak*

“’Celje, Slovenia, Badan Pertambangan Energi Baru. Misaka telah menemukan seorang Gemstone,’ lapor Misaka #12481.”

“’Bergen, Norwegia, Bukti-Bukti Mukjizat. Misaka juga telah menemukan seorang Gemstone,’ lapor Misaka #18072.”

“’Rovaniemi, Finlandia, Komite Difusi Jalur Akses Gerhana. Misaka telah mulai melindungi Gemstone-nya,’ kata Misaka #19348 sambil mengulurkan tangannya.”

“’Sydney, Australia, Klub Klarifikasi Kemampuan UMA. Misaka telah memastikan jalur untuk kabur dan meninggalkan fasilitas ini dengan Gemstone-nya,’ kata Misaka #17009 sambil mulai bergerak.”

“’Bragança, Portugal, Laboratorium Senjata Zaman Ketujuh. Misaka telah berhasil kabur, dan dia telah memastikan keamanan Gemstone-nya,’ kata Misaka #15113 sambil beristirahat sejenak.”

Page 104: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“Jangan, terlalu cepat untuk bersantai,” kata Misaka #10032 dalam laporan darurat!!

“’? Bukankah #10032 ada di Academy City?’ tanya Misaka #14014.”

“’Kenapa ada laporan darurat datang dari sana?’ tanya Misaka #18829 meminta penjelasan.”

“Ada seorang penyusup. Satu orang penyusup.

Target penyusup itu sepertinya adalah Gemstone terkuat Academy City, Level 5 yang ketujuh,” kata Misaka #10032 dalam laporan tambahan!!

*Kssh...*

*Ksshhh… ssshhh… sshhh…*

*Kkkkksssssssssssssshhhhhhhhhhhhhhhhssssssssshhhhhh!!*

Chapter 21: Orang-Orang dengan Identitas yang Tak Dapat Dipastikan. Jumat Kedua Bulan Oktober.

Ini adalah pemandangan yang aneh.

Di area penyimpanan kontainer di Distrik 11, sekitar sembilan gadis terkapar di samping deretan kotak metal raksasa. Pakaian, gaya rambut, tinggi, bentuk fisik, dan bahkan wajah semua gadis itu identik. Mereka adalah para Sisters yang diciptakan dari sel-sel seorang Level 5.

Senapan-senapan di tanah, selongsong-selongsong kosong berserakan, dan para gadis itu tidak sadarkan diri di atas tanah. Seorang laki-laki berdiri di tengah semua itu.

Dia tidak tergores sedikit pun.

Lelaki yang harusnya menjadi seorang Dewa Sihir, Ollerus, memperhatikan pemandangan malam hari itu, dan matanya sedikit memicing.

Pria ini begitu kuatnya hingga meskipun seluruh sisi Sihir mengejarnya, dia berhasil menghancurkan setiap orang yang mengejarnya. Dia belum pernah kalah, bahkan di markas sisi Sains, Academy City.

“Wow, ini cukup mengagumkan,” kata sebuah suara tiba-tiba.

Seorang anak laki-laki berdiri cukup jauh dari gadis-gadis yang pingsan itu. Dia adalah si Nomor Tujuh, Sogiita Gunha: Level 5 ketujuh Academy City, dan juga pria cinta dan nyali sejati.

Page 105: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Wajahnya menunjukkan ketidaksenangan karena pemandangan di depannya.

Tapi bukan karena adanya sembilan gadis dengan wajah yang sama.

Sogiita tidak terganggu oleh hal-hal remeh seperti itu.

“...Sembilan gadis cantik ini... Kurasa aku akan memanggil mereka dengan itu. Yah, kau terlihat cukup senang setelah memukuli beberapa gadis tanpa ampun. Hebat. Aku belum pernah melihat orang lain yang lebih tidak bernyali dari ini.”

“Aku punya alasan.”

Ollerus tersenyum kecil.

Dia dengan perlahan memutar kepalanya untuk melihat si Nomor Tujuh.

“Kalau Academy City cuma sekadar mengumpulkan Gemstone[1] yang diperkirakan ada lima puluh di dunia, aku tidak akan menghentikan mereka, tapi ada resiko mereka akan menggunakan para Gemstone itu untuk suatu riset di sini.”

Dengan metode mengundang para Gemstone ke Academy City yang tidak reguler, mereka adalah keberadaan yang langka bagi para ilmuwan Academy City. Mungkin saja ada ilmuwan-ilmuwan gila yang memenjarakan mereka di dalam laboratorium gelap.

“Kurasa aku perlu memberikan mereka peringatan. Bukan sekabur harus memeriksa mereka, tapi lebih seperti negosiasi dengan paksaan. Kalau aku bisa dengan mudah mengalahkan Gemstone terkuat yang juga Nomor Tujuh di Academy City, rasanya cukup. Ini akan menyampaikan pada orang itu apa yang akan kulakukan jika ada sesuatu yang terjadi pada para Gemstone ketika mereka ada di sini.”

“Heh...” Nomor Tujuh tersenyum kecil. “Sempurna. Itu baru kalimat dengan nyali. Jadi, kau bernegosiasi dengan kedalaman tergelap Academy City dengan bertarung dengan mereka hanya demi lima puluh orang anak. Dan kau akan beradu fisik dengan seorang Level 5 untuk melakukannya. Bagus, bagus. Itu semangat dengan nyali yang cukup besar di dalamnya.

Tapi kau tahu,” kata Sogiita setelah diam sejenak, “Aku tidak tahu siapa gadis-gadis ini, tapi mereka mempertaruhkan nyawa mereka untuk bertarung dengan penuh nyali. Bahkan mungkin mereka bertarung untuk melindungiku, orang yang belum pernah bicara dengan mereka sebelumnya.”

Page 106: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“...”

“Aku tidak punya alasan nyata untuk mempertaruhkan nyawaku di sini, tapi aku akan menunjukkan nyali. Dan karenanya... aku akan benar-benar menghancurkanmu.”

Tindakan yang diambil Nomor Tujuh segera setelahnya sederhana.

Dia berlari ke Ollerus, mencengkeram wajahnya, dan melemparnya ke dinding kontainer yang ada di dekat mereka.

Tetapi, apa yang akan terjadi jika tindakan itu dilakukan dengan kecepatan dua kali kecepetan suara?

Suara menggelegar terdengar.

Kontainer-kontainer baja itu hancur dengan mudah, dan setelah dia lepas dari cengkeraman Sogiita , tubuh Ollerus terbang melewati gunungan kontainer itu dan lusinan meter setelahnya. Gunungan kontainer itu rubuh seperti piramida kartu dan menghujani Sogiita dan para gadis yang pingsan, tapi setelah Sogiita mengangkat tangannya ke atas kepalanya, kontainer-kontainer yang jatuh itu diterbangkan ke atas seperti gunung berapi selagi masih di udara.

Debu menyelimuti area itu.

Suara metalik yang membawa pertanda buruk terus berbunyi tidak teratur untuk beberapa waktu.

Kemudian, Nomor Tujuh memicingkan matanya.

“Tch. Nyalimu mungkin busuk, tapi kau benar-benar menunjukkan nyali yang aneh.”

“Tidak, aku memang tidak punya nyali,” kata suara dari balik debu.

Sebuah siluet terlihat di tempat suara itu berasal, dan Ollerus berjalan maju dengan perlahan.

Page 107: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Dia tidak berubah sedikit pun. Tidak sehelai rambut pun yang tidak pada tempatnya.

“Tapi aku punya alasan. Tidak sepertimu, aku punya alasan untuk bertarung.”

“...”

Nomor Tujuh tidak merespon.

Sogiita mencoba mendekati Ollerus untuk memberikan nyali ke dalam pria tanpa nyali di depannya.

Saat itulah Ollerus menunjukkan nilai sebenarnya dari kekuatannya.

Sederhananya, itu adalah fenomena yang tak dapat dijelaskan.

Bahkan Sogiita yang menerima serangan itu tidak mengerti sedikit pun apa yang terjadi pada dirinya.

Sebelum dia sempat menyadarinya, dia sudah diterbangkan dengan jarak yang jauh. Seluruh tubuhnya, dari permukaan hingga ke ruhnya, sama-sama menerima luka. Hantamannya tidak hanya datang dari satu titik dan menyebar dari sana; lebih seperti ada tenaga tidak natural yang meresap ke seluruh tubuhnya seperti kain yang dicelupkan ke dalam air.

“...?”

Setelah menerima pukulan bersih itu, kekuatan menghilang dari kakinya, dan dia tumbang ke tanah. Meskipun begitu, satu-satunya yang ada dalam pikiran Sogiita Gunha bukanlah rasa takut, tapi segunung pertanyaan.

Dia bahkan tidak membiarkan dirinya merasa nyawanya dalam bahaya dari serangan Ollerus.

“Serangan yang paling menakutkan di dunia ini adalah sebuah kekuatan yang tak dapat dijelaskan,” kata lelaki yang harusnya menjadi seorang Dewa Sihir. “Tak peduli kekuatan misterius apa yang seranganmu gunakan, kalau kau mengayunkan kekuatan itu seperti pedang, maka bisa dihentikan seolah kekuatan itu adalah pedang. Kalau kau menembakkannya seperti pistol, bisa ditahan seperti pistol. Serangan misterius macam apapun yang bisa dimengerti, semuanya sama.”

“Ghhh.”

Nomor Tujuh berusaha berdiri dari posisi telungkupnya.

Ollerus tidak bergerak.

Dia tidak melakukan satu tindakan pun yang bisa dijelaskan atau dimengerti.

Dia hanya menyebabkan fenomena-fenomena tertentu, dan tubuh Sogiita diterbangkan ke belakang lebih jauh lagi.

Page 108: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

“Tapi kekuatan yang tak dapat dijelaskan tidak bisa ditangani dengan cara yang sama,” kata Ollerus pelan dan perlahan. “Hal yang paling menakutkan di dunia ini adalah dikalahkan oleh serangan yang menggunakan kekuatan yang tak dapat dijelaskan dan datang dari tempat yang tak dapat dimengerti sementara kau tidak punya cara untuk memikirkan balasannya. Serangan yang begitu samar hingga kau tidak bisa memasangkan kondisi yang diperlukan oleh serangan itu, dan kau bahkan tidak tahu apakah ada arah yang bisa menghindarinya atau apakah kau bisa lepas dari jangkauannya setelah menjauhinya hingga puluhan ribu kilometer. Sekarang kau tahu seberapa buruknya hal itu secara langsung.”

Sogiita tidak mengeluarkan suara terkejut apa pun.

Benda itu mungkin memang belum sempurna, tapi dia telah menerima dua serangan langsung dari Hliðskjálf milik Ollerus. Tahta legendaris itu sebenarnya tidak memiliki fungsionalitas serangan apapun, tapi persis karena itulah mantra Ollerus berubah menjadi suatu hal yang tidak dapat dijelaskan ketika dia dengan paksa menggunakannya untuk menyerang. Serangan Hliðskjálf adalah hal yang samar yang tidak memiliki jarak atau tenaga yang pasti, jadi Nomor Tujuh kemungkinan besar telah kehilangan kesadaran dengan berada di sisi yang menerima serangan itu.

“Tidak ada perbedaan yang besar di antara kita,” gumam Ollerus sambil merilekskan tubuhnya. “Salah satu dari kita sadar bahwa dirinya memiliki kekuatan yang tidak dapat dijelaskan, dan yang satunya lagi tidak; cuma itu saja perbedaan di antara kita. Kau adalah si Nomor Tujuh yang halus tapi kompleks yang bahkan para periset Academy City tidak bisa melakukan apapun padanya. Bahkan sebenarnya kau adalah seorang esper spesial yang mereka bahkan tidak yakin apakah harus diklasifikasikan sebagai seorang Level 5. Kalau kau sendiri mengerti itu, kau mungkin bisa mengalahkanku.”

Tujuan lelaki yang harusnya menjadi seorang Dewa Sihir adalah mengalahkan Nomor Tujuh dengan kekuatan yang jauh lebih besar.

Sebuah pemeriksaan kecil pada pengumpulan Gemstone Academy City.

Ollerus memutuskan bahwa dia telah menyelesaikan tujuannya, dan berbalik tanpa suara.

“Aku memang punya alasan untuk tidak kalah. Mungkin kurang beruntung bagimu, tapi terima saja kekalahanmu. Ini bukanlah masalah yang bisa diselesaikan dengan nyali.”

Kemudian...

“...Itu komentar yang tidak bisa kubiarkan begitu saja.”

Sebuah keberadaan berdiri.

Ollerus berbalik dengan perlahan sekali lagi. Seorang anak laki-laki berdiri di sana, dengan luka yang memenuhi tubuhnya. Dia telah menerima serangan misterius dari Hliðskjálf dua kali dan harusnya sudah kehilangan kesadarannya, tapi dia berdiri. Ollerus tidak menyangka ini akan terjadi. Tetapi, inilah dunia tempat Ollerus hidup.

“Jangan perlakukan orang seperti tidak bernyali sebelum mereka menyerah, berengsek.”

Page 109: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Darah mengalir dari kepalanya.

Napasnya terengah-engah.

Tapi Nomor Tujuh mengabaikan rasa sakitnya, dan memandang Ollerus.

“Aku tidak akan dikalahkan dengan begitu mudah. Aku akan tunjukkan padamu bahwa menjadi arogan dan sombong itu bukanlah satu-satunya jenis kekuatan! Nyali itu bukan hal yang hilang hanya karena kau berada dalam posisi yang tidak menguntungkan!!”

Sebuah kekuatan yang tidak diketahui menyelimut Sogiita Gunha.

“Aku akan tunjukkan padamu apa nyali sejati itu!! Kau tidak perlu alasan hebat. Seorang lelaki yang tidak gila atau busuk, bahkan meskipun dia benar-benar orang asing, bisa berdiri untuk gadis-gadis yang terluka!!”

Nomor Tujuh berlari ke depan dengan momentum dari kekuatan yang melimpah.

Tidak seperti kekuatan Ollerus yang tidak dapat dijelaskan, siapapun bisa mengerti pendekatan sederhana Sogiita.

Ollerus tersenyum sebagai respon pada tindakan ini.

Sambil tersenyum, dia tidak melakukan tindakan apapun yang bisa dijelaskan atau dimengerti.

Serangan ketiga dari Hliðskjálf, dan Level 5 ketujuh.

Kedua monster yang tidak dapat dimengerti, tidak dapat dijelaskan, dan tidak dapat diekspresikan itu beradu.

Dan…

Chapter 22: Kesimpulannya Tidak Bisa Didapatkan Secara Individual — Jumat Kedua Bulan Oktober..

Keringat dingin mengalir dari tubuh Raja George.

Selama Perang Dingin, ia (secara tidak resmi) menjadi pemimpin dari Proyek Stargate untuk mengembangkan kekuatan fisik di negara tertentu. Proyek yang telah gagal, tapi ia masih dikabarkan menjadi orang yang terampil yang berada di belakang berbagai proyek yang berbeda. Dia bertanggung jawab pada proyek-proyek tersebut karena CIA leluasa bisa mengendalikan dirinya dan karena nilainya adalah legendaris.

Namun, ia kini terpojok.

Page 110: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Itu aneh. Dia pikir dia telah siap untuk setiap kemungkinan yang bakal kejadian, tetapi kenyataannya telah menyelinap melalui celah-celah dan membawa itu semua kepada kesimpulan yang tak terpikirkan sebelumnya. Sudah ada lebih dari lima puluh kelompok penelitian yang semuanya memiliki dukungan keuangan independen dan metode pendanaan yang berbeda. Semua dari mereka secara bersamaan merampas Batu permata yang ada seluruh dunia, namun sekaligus, seseorang telah menghancurkan mereka dan proyek-proyek tempat mereka bekerja sebelum bisa dibuat suatu kemajuan padanya.

Kata "perlindungan diri" melayang ke belakang pikirannya.

Semua proyek tersebut telah dilakukan di bawah penilaian individu masing-masing organisasi, dan mereka semua mendapatkan kerugian besar tanpa satupun hasil. Senat tidak akan membiarkan George pergi kali ini. Dia tidak hanya akan kehilangan kemampuannya untuk bertindak, ia akan juga kehilangan nyawanya.

Namun, ada sesuatu selain dari itu yang membuat rasa takut mengisi kepala George.

(Apa ...?)

Sebuah pertanyaan.

Dia tidak perlu bertanya siapa yang telah menghentikan secara fisik proyeknya. Itu bukan seolah-olah orang-orang yang telah menyerang setiap organisasi, yang belum terlihat wujudnya. Dia telah menerima laporan akhir dari mata-mata di setiap tempat.

(Apa yang terjadi ...?)

Dia punya pertanyaan di luar itu.

Operasi ini sudahnya adalah sebuah operasi yang sangat rahasia. Hanya Raja George sendiri yang memiliki semua informasi, itu sebabnya George adalah satu-satunya dalam operasi yang ditanyai pertanyaan ini.

Bagaimana bisa gadis-gadis yang tampak sama persis telah menyerang secara bersamaan di seluruh dunia?

Sedikit suara statis kecil terdengar di telinganya. Dia hanya akan memberi frekuensi radio kepada rekan terdekatnya, dan mereka semua telah ditaklukkan dalam serangan itu.

"Apakah Kau selesai memilah-milah segala sesuatu? Ini cukup licik karena sama sekali tidak memberimu petunjuk. Aku yakin seseorang yang tinggal di sisi gelap sangat menyadari apa itu artinya membuat musuh seluruh negara. "

"Kumokawa ..."

George tercengang mendengar suara otak Direksi. Dia hanya mengajukan pertanyaan, bahkan lupa akan kemarahannya.

"Jangan bilang kalian ... memproduksi mereka secara massal ..."

Page 111: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

"Yup, itu dia," jawab gadis jenius Kumokawa Seria dengan riang. "Kloning manusia dari sel adalah melawan hukum internasional, dan yang lebih penting, membuat gadis-gadis melakukan aksi militer adalah resiko yang tidak perlu. Aku berutang kepada seseorang untuk itu, jadi aku pikir aku setidaknya harus menolong merawatnya sebagai imbalanna. "

"..."

Raja George memiliki perasaan bahwa ia telah menginjakkan kaki di suatu tempat ia seharusnya tidak dia injak. Dia saat ini sedang berdiri di dalam fasilitas khusus yang bisa berfungsi sebagai tempat berlindung, tetapi itu tidak meringankan pikirannya sama sekali. Sejak zaman kuno, nasib orang bodoh yang menyentuh sesuatu yang tidak seharusnya dia sentuh selalulah sama.

Dia mendengar langkah kaki kecil.

"Sungguh ... Aku akhirnya membuat pengembalian superku dan mereka membuat aku mengurus beberapa pria tua berlemak yang berada dalam kesalahpahaman super. Nah, setelah aku selesai di sini, aku bisa pergi menonton film super. Aku akan memiliki festival film kecil yang tidak dirilis di Jepang. "

Dia mendengar suara wanita muda.

Raja George tidak berbalik.

Sebelum ia bisa mengirim sinyal dari otak ke otot-otot di lehernya, itu sudah dihabisi.

Si Nomor Tujuh, Sogiita Gunha, terbaring roboh di tanah dengan luka yang jelas pada seluruh tubuhnya.

Ia berbaring menghadap ke atas, menatap langit berbintang.

Pertempuran intens telah meninggalkan tkau pada suatu daerah. Satu sisi dari gunungan kontainer telah runtuh, aspal telah direnggut, dan dalam beberapa tempat, tanah sendiri telah berpisah dan berdiri tegak seperti tebing.

Bahkan setelah melakukan semua itu, ia belum bisa menang.

Selama pertarungan itu, pria yang seharusnya menjadi Dewa Sihir telah berada di atas Sogiita Gunha.

(Wow ...)

Dia telah dikalahkan dengan kekuatan luar biasa, namun matanya dipenuhi dengan cahaya murni. Itu adalah cahaya harapan. Dunia masih dipenuhi dengan monster-monster berkekuatan konyol, dan ada banyak hal yang dia tidak tahu tentangnya. Dunia ini luas. Itu adalah perasaan jujur yang melilit benak Si Nomor Tujuh. Itu jelas, tetapi dunia adalah luas.

(Dunia ini penuh dengan orang-orang yang luar biasa.)

Page 112: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Si Nomor Tujuh belum sampai ke sana pada saat ini. Dan kemungkinan besar, orang yang harusnya telah menjadi Dewa Sihir telah menahan balik. Itu terasa seperti sedang bermain-main. Si Nomor Tujuh telah menghadapi dia dengan sekuat tenaga, tetapi pria tersebut telah dengan mudahnya berurusan dengan serangan-serangannya itu, dan kemudian mempecundanginya.

Itu tadi luar biasa.

Sogiita Gunha memahami kebenaran bahwa ia menatap langit berbintang, dan kemudian ia perlahan-lahan berdiri.

Itu jauh seperti tindakan seseorang yang bangun dari tidur siang tengah hari.

Dia berbicara sambil mengangkat tangannya dan perlahan-lahan membentang.

"Sekarang. Aku perlu memperbaharui nyali aku dan melatih diri sekali lagi. "

Sebuah jalan samar-samar tunggal terbentang sepanjang gurun Arizona.

Seorang pria memegang ponsel sedang duduk di atas kap mobil off-road yang terparkir.

Itu Misaka Tabigake.

Dia adalah orang yang memimpin dunia kearah yang lebih baik tanpa mengkaulkan kekerasan dengan mengusulkan tentang apa yang kurang dari dunia ini.

"Sepertinya sesuatu yang agak merepotkan terjadi."

"Ini hanya kekerasan biasa. Itu bukanlah sesuatu yang membutuhkan kehadiranmu. "

"Benar. Aku tidak menggunakan metode seperti itu. Aku bisa datang dengan setidaknya tiga lagi cara-cara damai dari atas kepala aku. "

"Ini adalah masalah biaya. Hal ini tergantung pada situasi, tapi kali ini, metode kekerasan adalah lebih murah. "

"Betapa alasan yang membosankan." Desah Misaka dan mengambil cangkir kopi yang ada di kap mesin. "Jadi, sekarang potongan-potongan kecil kemungkinan yang tersebar di seluruh dunia telah dikumpulkan oleh Academy City. Mereka tidak memiliki banyak kesempatan untuk memulainya, tapi sekarang cukup banyak petunjuk yang menuju ke arah berhasilnya pengembangan kekuatan fisik, telah benar-benar diputus. Kau sungguh seseorang yang akan diuntungkan dalam situasi ini "

Misaka tersenyum dan meneguk cairan pahit sebelum melanjutkan.

"Omong-omong, ada sesuatu yang aku ingin periksa terhadap Kau terkait tentang kekerasan itu. "

"Apa itu?"

Page 113: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

"Daerah-daerah itu cukup kacau, sehingga laporan seseorang tidaklah dapat terlalu dikaulkan, itulah sebabnya aku hanya memeriksa. Meskipun, Academy City adalah sebuah kota espers, sehingga mungkin ada seseorang yang dapat membuat salinan dirinya atau bahkan ada seorang monster yang bisa teleport ratusan ribu kilometer jauhnya. "

“………..”

"Namun demikian, aku pernah mendengar bahwa gadis-gadis yang tampak itu ditengarai berasal dari lima puluh fasilitas penelitian dari seluruh dunia . "

Cara Misaka Tabigake berpidato berubah.

Itu bukan perubahan akibat gelombang emosi, tapi pasti berubah.

"Seperti yang aku katakan sebelumnya, saksi mata tidak dapat dikaulkan, dan City Academy adalah sebuah kota dari espers. Bahkan jika sesuatu yang tampaknya bertentangan terjadi, Kau hanya bisa mengatakan bahwa, sebenarnya ada kekuatan khusus di balik itu dan percakapan berakhir di sana. "

"Aku akan meninggalkan satu ini untuk imajinasimu. Namun, aku akan memberitahu Kau: ini bukanlah masalah yang perlu kau khawatirkan. "

"Aku paham," jawab Misaka.

Dia kemudian mengajukan pertanyaan lebih lanjut.

"... Jadi, apakah Kau juga mengatakan bahwa aku tidak perlu khawatir tentang informasi yang mengatakan bahwa gadis yang terlihat mirip itu terlihat sama seperti putriku? "

"... Hrm."

"Hei, Aleister. Jika kau bilang aku tidak perlu khawatir tentang hal itu, okelah, hanya saja, aku tidak bisa percaya apa yang Kau katakan sejak pertama. Tapi ada satu hal yang perlu diingat: jika Kau melakukan suatu hal terhadap istri atau putriku, apa kau tahu tentang apa yang bakal terjadi sekali aku menyadarinya? Apakah Kau tahu apa artinya bermusuhan dengan seorang ayah? Pikirkan tentang hal-hal itu. "

"Bagaimana Kau melakukannya?" Suara Aleister yang mengajukan pertanyaan sederhana. "Bagaimana bisa seorang freelancer biasa menyerang Pimpinan Direksi Academy City? "

"Memang benar bahwa mungkin tidak ada apa pun di dunia ini yang dapat membawa Kau keluar dalam sekali pukul," Misaka Tabigake mengakuinya. "Namun, pekerjaanku adalah untuk menunjukkan apa itu yang tidak dimiliki dunia ini. Jika dunia kurang akan suatu hal, maka bolanya akan ada di lapanganku. Itulah mengapa aku memberi Kau peringatan itu. Jadi selalu ingat itu. "

Percakapan antara dua orang dewasa sudah berakhir.

Setelah pertukaran berbahaya itu, mereka berdua menyelinap kembali ke dalam dunia kegelapan.

Page 114: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Silvia sedang menyedot debu di halaman dengan vacuum cleanernya.

Sebagian besar anak-anak yang dibawa oleh seorang idiot tertentu telah diambil oleh gereja atau sudah menemukan hidup baru dengan orang tua asuh, tapi beberapa tetap di apartemen. Ini bukan karena tidak ada yang bersedia untuk mengasuh mereka, anak-anak itu sendiri yang ingin menunggu si idiot tertentu ini untuk kembali.

Dia menghela napas.

Kenapa dia disana? Pelatihan tambahan di luar negerinya tentang keterampilan memoles sebagai seorang Bonne Dame sudah berakhir, dan Inggris telah memerintahkan dia untuk kembali lagi dan lagi. Dia tidak dibayar, dan dia tidak melakukannya demi hubungan tradisional hamba dan majikan. Dia memperoleh biaya hidupnya sendiri, jadi tidak ada alasan sebenarnya yang mengikatnya ke suatu apartemen tertentu. Sekarang si idiot itu telah pergi, tidak ada artinya lagi dia tinggal disana. Kembali ke Inggris atau pindah ke tempat yang lebih baik akan menjadi pilihan bagus, tapi Silvia hanya tidak merasakan sebuah dorongan untuk meninggalkan apartemen.

Alasannya adalah konyol.

Dia menolak untuk mendeskripsikannya ke dalam kata-kata karena itu terlalu konyol.

Ketika Silvia mendesah lagi, ia melihat sesuatu. Dia mengusap rambutnya, meletakkan vacuum cleanernya, dan menuju pintu masuk. Dia membuka pintu seperti biasa, dan berkata hal yang sama seperti biasa.

"Hei, selamat datang kembali, dasar kau bajingan idiot."

Kata Penutup.

Untuk mereka yang telah membaca buku-buku satu per satu: selamat datang kembali.

Bagi mereka yang membaca semua buku sekaligus: selamat datang.

Ini adalah Kamachi Kazuma.

Ini adalah SS2! Aku menulis cerita ini sebagai peristiwa yang tidak ada dalam cerita utama tapi bagus untuk ditahui. Aku bertanya-tanya seberapa baik aku melakukannya. Aku pikir cerita yang satu ini menampilkan dunia pada seri ini dari berbagai sudut sisi Sihir, sisi Sains, dan bahkan sisi normal.

Tema keseluruhan adalah berlalunya hari dan bulan, dan kata kuncinya adalah Batu permata.

Anehnya, volume ini berlangsung selama hampir satu tahun penuh.

Kisah Batu permata selesai di sini pada SS2, tetapi mereka yang telah membaca sampai akhir pasti bertanya-tanya tentang beberapa hal, misalnya, "Apakah cerita batu permata benar-benar lengkap? "atau" Mengapa orang-orang itu tidak dikumpulkan dengan sesamanya? "Kau benar karena telah bertanya akan hal-hal ini, sementara alur cerita batu permata itu hanya ada

Page 115: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

dalam SS2, ada alur cerita lain yang belum dinyatakan. Ini mungkin menyenangkan, dengan berspekulasi tentang berbagai hal seperti ini.

Oh, benar. Tentang dua orang dengan pangkat tertinggi yang muncul dalam volume ini. Keduanya pada dasarnya adalahnya jenis karakter yang bertentangan dengan jenis kisah peperangan. Adapun mengapa, yaaa ... mereka tidak memiliki prosedur pertempuran yang sesungguhnya. Aku kira ada pendekatan paksa dalam kekuatan serangan frontal hebat yang melebihi total jumlah kekuatan yang tak dapat dijelaskan, meskipun.

Berbicara tentang orang normal, ada dua Ninja dalam volume ini. Dunia ini memang memiliki daerah dengan berbagai sudut pandang di dalamnya. Ninja disini berakhir dengan terlibat dalam pembicaraan membingungkan tentang cara-cara di mana seorang ninja, yang tidak sama dengan samurai, dan apa yang harus dilakukan tentang hal itu. Itu mungkin menyenangkan untuk melihat lebih jauh ke dalam cerita mereka, tapi itu mungkin sulit, karena mereka adalah karakter yang akan tetap tinggal karakter menjadi sampingan. Di satu sisi, mereka lebih dibawah permukaan daripada penyihir.

Secara pribadi, aku merasa bahwa karakter terkuat saat ini adalah Ayah Misaka, tapi bagaimana menurutmu? Dia berada dari bagian lain yang terpisah dari seri cerita Indeks utama, dan dia mengubah dunia melalui cara lain selain pertempuran.

Bisa dibilang, itu tidak berarti bahwa ia tidak melawan, ia hanya memiliki cara yang berbeda dalam pertempuran. Dia bukan jenis baik yang menolak perlawanan itu sendiri. Dia dengan gegabah mengganggu pondasi dari suatu komunitas, sehingga ia mungkin bahkan lebih berbahaya daripada anak-anak yang hanya mengepalkan tinju mereka dan berpukulan satu sama lain.

Dan juga, satu orang yang bisa melawan Ayah Misaka adalah Kamijou Touya. Ayah-ayah ini memiliki cara mereka sendiri dalam bertempur. Nah, salah satunya adalah seorang pejuang perusahaan yang tidak pernah dipromosikan dan bahkan dimanfaatkan oleh bawahannya sendiri, dan yang lainnya memasrahkan keuangan pada istrinya, jadi mereka lebih mirip ke tipe-tipe ayah yang kesusahan.

... Kalau dipikir-pikir, jika Kau mengikuti Volume SS 1 Volume 2, Kau akan terkejut melihat betapa sedikitnya kedua volume ini berkaitan. Aku kira kau hanya bisa membuat kaitannya pada hal kehancuran Skill-Out. Itu membuat aku ingin mengolok-olok diriku sendiri karena mengatakan dua Volume SS ini adalah "seri", tapi aku merasa itu akan lebih menarik untuk tetap pada definisi itu dan bertahan seperti itu demi tujuan menciptakan panggung dimana semua hal bisa terjadi. Dengan demikian, jika volume ketiga bisa keluar, aku bertaruh hubungan antar volume SS bahkan akan lebih memudar.

Banyak terima kasih kepada ilustratorku Haimura-san dan editorku, Miki-san. Pengaturannya tetap berubah, yang membuat ini sulit, belum lagi berapa banyak bab yang ada, sehingga terima kasih untuk bertahan dengan itu.

Aku juga ingin berterima kasih kepada semua pembaca. Terima kasih telah membaca SS ini yang aku mulai semata-mata pada gagasan menghancurkan teori bahwa setiap volume berakhir setelah periode singkat.

Dan sekarang Kau akan menutup halaman.

Page 116: LN Toaru Majutsu No Index Vol. 17

Aku berdoa agar Kau akan dapat membuka sampul dari volume berikutnya.

Dan aku akan meletakkan penaku untuk saat ini.

Banyak hal yang terjadi yang tidak diketahui Kamijou-chan, kau tahu?

-Kamachi Kazuma