lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6126/8/lampiran.pdf · kusmiri...

38
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Upload: others

Post on 24-Feb-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6126/8/LAMPIRAN.pdf · Kusmiri ya itu nanti ada di RENSTRA kita. Tapi kalau rohnya, saya pikir visi dan misi kita

Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP 

 

 

 

 

 

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Page 2: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6126/8/LAMPIRAN.pdf · Kusmiri ya itu nanti ada di RENSTRA kita. Tapi kalau rohnya, saya pikir visi dan misi kita

Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP 

 

 

 

 

 

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Page 3: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6126/8/LAMPIRAN.pdf · Kusmiri ya itu nanti ada di RENSTRA kita. Tapi kalau rohnya, saya pikir visi dan misi kita

147

LAMPIRAN

Strategi Perencanaan Komunikasi..., Merlian Dea Gisela, FIKOM UMN, 2018

Page 4: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6126/8/LAMPIRAN.pdf · Kusmiri ya itu nanti ada di RENSTRA kita. Tapi kalau rohnya, saya pikir visi dan misi kita

148

Strategi Perencanaan Komunikasi..., Merlian Dea Gisela, FIKOM UMN, 2018

Page 5: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6126/8/LAMPIRAN.pdf · Kusmiri ya itu nanti ada di RENSTRA kita. Tapi kalau rohnya, saya pikir visi dan misi kita

149

Strategi Perencanaan Komunikasi..., Merlian Dea Gisela, FIKOM UMN, 2018

Page 6: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6126/8/LAMPIRAN.pdf · Kusmiri ya itu nanti ada di RENSTRA kita. Tapi kalau rohnya, saya pikir visi dan misi kita

150

Strategi Perencanaan Komunikasi..., Merlian Dea Gisela, FIKOM UMN, 2018

Page 7: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6126/8/LAMPIRAN.pdf · Kusmiri ya itu nanti ada di RENSTRA kita. Tapi kalau rohnya, saya pikir visi dan misi kita

151

Strategi Perencanaan Komunikasi..., Merlian Dea Gisela, FIKOM UMN, 2018

Page 8: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6126/8/LAMPIRAN.pdf · Kusmiri ya itu nanti ada di RENSTRA kita. Tapi kalau rohnya, saya pikir visi dan misi kita

152

TABEL OBSERVASI PENELITIAN

Tanggal Penelitian : 14 Agustus 2017 – 19 Januari 2018

Waktu Penelitian : -

Tempat Penelitian : DISPARPORA Bangka

NO AKTIVITAS MINGGU KE-

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Menyusun Latar Belakang Penelitian

2 Menyusun Bab II

3 Menyusun Bab III

4 Melakukan Penelitian Lapangan:

Wawancara Key Informan dan Informan

5 Melakukan Penelitian Berdasarkan Data

6 Menyusun Bab IV

7 Menyusun Bab V

8 ACC Skripsi

Strategi Perencanaan Komunikasi..., Merlian Dea Gisela, FIKOM UMN, 2018

Page 9: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6126/8/LAMPIRAN.pdf · Kusmiri ya itu nanti ada di RENSTRA kita. Tapi kalau rohnya, saya pikir visi dan misi kita

153

Strategi Perencanaan Komunikasi..., Merlian Dea Gisela, FIKOM UMN, 2018

Page 10: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6126/8/LAMPIRAN.pdf · Kusmiri ya itu nanti ada di RENSTRA kita. Tapi kalau rohnya, saya pikir visi dan misi kita

154

Dokumentasi Peneliti Ketika Wawancara:

Wawancara dengan Indrata Yusaka (Kepala Bidang Promosi Pariwisata Dinas

Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Bangka)

Wawancara dengan Ilham Prisgunanto (Pakar IMC di Perguruan Tinggi Ilmu

Kepolisian)

Strategi Perencanaan Komunikasi..., Merlian Dea Gisela, FIKOM UMN, 2018

Page 11: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6126/8/LAMPIRAN.pdf · Kusmiri ya itu nanti ada di RENSTRA kita. Tapi kalau rohnya, saya pikir visi dan misi kita

155

Transkrip Wawancara

Key Informan : Indrata Yusaka

Jabatan : Kepala Bagian Promosi Pariwisata

Bangka

Tempat dan Waktu Wawancarara : Kantor DISPARPORA

Sungailiat, BANGKA

Kamis, 30 November 2017

(09.00 WIB – 11.05 WIB)

Keterangan : P (Pewawancara): Merlian Dea G.

N (Narasumber): Indrata Yusaka

P: Selamat pagi pak, saya Merlian Dea Gisela dari Universitas Multimedia

Nusantara ingin mewawancarai Bapak sebagai key informan saya untuk

penelitian saya yang membahas mengenai komunikasi pemasaran pariwisata

yang dilakukan DISPARPORA dalam menarik minat wisatawan. Bisa kita

mulai pak?

N: Iya silahkan.

P: Yang pertama yang ingin saya tanyakan itu perkembangan pariwisata di

Bangka sendiri seperti apa sih pak?

N: Kalo pariwisata di Bangka perkembangannya tidak pesat. Kalau dinilai dari

skala 1-10 mungkin beranjak dari angka enam tujuh enam tujuh seperti itu.

P: Berarti peningkatannya tidak terlalu signifikan ya pak. Baik, selanjutnya yang

saya ingin tanyakan Visi dan Misi dari Dinas Pariwisata Bangka ini sendiri

apa sih pak?

Strategi Perencanaan Komunikasi..., Merlian Dea Gisela, FIKOM UMN, 2018

Page 12: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6126/8/LAMPIRAN.pdf · Kusmiri ya itu nanti ada di RENSTRA kita. Tapi kalau rohnya, saya pikir visi dan misi kita

156

N: Kalau visi dan misi bahasa formalnya nanti bisa minta langsung ke Pak

Kusmiri ya itu nanti ada di RENSTRA kita. Tapi kalau rohnya, saya pikir visi

dan misi kita itu sederhana, satu menambah jumlah wisatawan yang datang,

yang kedua menambah destinasi wisata yang representatif, destinasi

unggulan. Destinasinya banyak, tapi yang unggulannya so so. Nah baru yang

ketiga, destinasi unggulan itu dan tingkat kunjungan itu harus melibatkan

peran serta masyarakat. Jadi usaha kepariwisataan yang berbasis masyarakat.

Tiga itu saya pikir visi dan misinya itu tercakup disitu.

P: Dari analisis SWOT, Kekuatan seperti apa yang dimiliki pariwisata di

Bangka ini?

N: Yang paling menunjang itu saya pikir adalah jarak eeh gate ya, gate kita kan

pariwisata ini yang paling besar adalah dari bandara di Pangkal Pinang dan

daerah yang paling siap dengan jarak yang paling dekat itu adalah Kabupaten

Bangka khususnya Kota Sungailiat, Bangka Tengah di pelosok, artinya

kekuatan destinasinya di pelosok dan membutuhkan waktu satu sampai dua

jam lebih. Sungailiat itu Cuma empat puluh lima menit apalagi nanti dengan

adanya Lintas Timur mungkin dengan tiga puluh menitan sudah bisa sampai

dari Pangkal Pinang ke Sungailiat. Mentok jauh, Toboali apalagi, lebih jauh

lagi. Saya pikir jarak kita yang jarak tempuh wisatawan dari bandara ke sini

yang di bawah satu jam itu kekuatan utamanya. Karena kalau berbicara

tentang kekuatan alami, seperti katakanlah modal alam yang telah diberikan

Tuhan Yang Maha Esa semua hampir sama. Bangka Barat punya yang bagus,

Bangka Selatan Punya yang bagus, Bangka Induk punya yang bagus. Nah,

pengembangan yang mungkin tidak dimiliki daerah lain yaitu wisata berbasis

resort, resort yang dipinggir pantai. Cuma kita yang punya, Bangka yang lain

tidak punya, di Belitung banyak . Kemudian, akulturasi budaya itu tetep jadi

poin penting di kita kan budaya seperti Tionghoa. Berbagai budaya lah yang

bercampur di sini dan aman, tingkat keamanan itu modal, tingkat toleransi

masyarakatnya tinggi.

Strategi Perencanaan Komunikasi..., Merlian Dea Gisela, FIKOM UMN, 2018

Page 13: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6126/8/LAMPIRAN.pdf · Kusmiri ya itu nanti ada di RENSTRA kita. Tapi kalau rohnya, saya pikir visi dan misi kita

157

P: Lalu kelemahan atau hambatan dari pariwisata di Bangka ini sendiri apa pak?

N: Klasiknya pasti masalah dana, kalau punya dana besar bisa jor joran, bisa

lebih cepat kelihatan perkembangannya. Saya melihat Malaysia itu

menangnya di promosi, daerahnya sama kok kaya kita, gak ada yang

istimewa istimewa banget, ga ada yang wow banget ga ada juga. Tinggal

penataan kota diperbagus, intinya duit, duit ada pasti bisa. Yang kedua, kita

belum punya icon yang betul-betul mendunia. Belitung itu terbantu dengan

Laskar Pelangi, sehingga pariwisatanya langsung naik, nah kita belum ada,

kita baru ada event buatan lah seperti Sungailiat Triathlon yang itu juga setiap

tahunnya jadi wacana, jadi apa namanya, saya gak bilang itu sebagai

kontradiktri ya, eeh wacana lah kadang ada yang setuju kadang ada yang

enggak gitu kan, itu hal-hal kaya gitu. Kelemahannya juga eh objek wisata

kita itu jarak dari satu pusat objek wisata ke pusat objek wisata lainnya itu

lumayan jauh, kalau semuanya ngumpul di Sungailiat itu enak, tapi kita kan

enggak, ada yang di Belinyu itu bagus-bagus juga, ada juga wisata sejarahnya

di Mendo Barat, perjalanannya dari Sungailiat ke Mendo Barat bisa dua jam,

sehingga yang di Mendo Barat ini terabaikan kaya situs kota kapur, itu kan

sebenernya harusnya sudah masuk warisan budaya gitu karena itu termasuk

yang tertua kedua yang ada di Sumatera, tapi tempatnya jauh di sana, siapa

yang mau dateng, karena ga ada yang dateng akhirnya ya jadi kebun. Eh itu

saya pikir kalau masalah kelemahan sih.

P: Selanjutnya, peluang seperti apa yang dimiliki pariwisata di Bangka ini ?

N: Sederhana saya pikir ya, karena kelebihannya tadi saya bilang kita punya

resort, kita punya kota Sungailiat yang sangat dekat dengan bandara, itu

kekuatannya yang utama kan, tinggal bagaimana membuat paket supaya

strategi pemasaran yang bisa mencakup kedua poin yang penting tadi, gimana

caranya yang digedein itu fokus, fokus dulu deh ke Sungailiat, karena yang

paling deket kan Sungailiat gitu kan. Fokus dulu Sungailiat, kotanya sudah

siap tertata, fasilitas vasum vasos tuh udah siap di kita. Pembangunan

Strategi Perencanaan Komunikasi..., Merlian Dea Gisela, FIKOM UMN, 2018

Page 14: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6126/8/LAMPIRAN.pdf · Kusmiri ya itu nanti ada di RENSTRA kita. Tapi kalau rohnya, saya pikir visi dan misi kita

158

infrastruktur jalan jalan lintas timur itu sangat membantu. Nah tinggal fokus

dulu di sini gitu loh, jadikan ini kota pariwisata dulu, gedein, baru nanti yang

di pinggir-pinggir tuh nanti akan ikut keangkat. Itu sih yang harus dilakukan.

Yang kedua, saya pikir opportunity yang sangat bagus itu adalah Kota

Pangkal Pinang itu tidak punya objek wisata yang masif, dia menangnya

kuliner dan jasa. Kota Pangkal Pinang itu menang di kuliner dan jasa ya, dia

ga punya pantai yang bagus, dia ga punya objek wisata yang bisa menampung

ribuan orang dan ga bisa menarik ribuan orang seperti Tongaci di Sungailiat,

itu seminggu yang dateng bisa seribu-seribu gitu Pangkal Pinang ga ada, mau

nampung di Pasir Padi? Ga tertarik. Mau ke BBG? Ada titik jenuhnya gitu,

ada titik jenuhnya main ke BBG itu, sisanya kan ga ada, jadi kuliner lah. Itu

artinya dia sebagai kota jasa, kita harus menawarkan diri supaya jasanya tuh

lempar ke sini, jualannya barangnya produknya itu di sini. Biarkan dia jadi

kota jasa, produknya di kita. Itu opportunity yang harus di grab saya pikir.

P: Ancaman seperti apa yang berpengaruh terhadap pariwisata di Bangka?

N: Ancaman? Ancaman kalo dari sisi keamanan engga lah, baik saya pikir.

Fasilitas bertahap lah. Ancaman yang paling besar itu adalah sinkronisasi

antara pengambil kebijakan dengan DPR. DPR ini adalah tipe-tipe orang-

orang dalam pengalaman saya selama dua belas tahun di sini, yang

menginginkan result, dia pengen ngeliat hasil. Sana rame, sini rame, kita kok

ga rame. Pengambil kebijakan itu bergantung pada proses, untuk menuju ini

kita membutuhkan proses, bukan sekali jeblok dana dua miliar satu kegiatan

rame terusa tahun depan ga ada duit lagi, mendingan kita bikin yang lima

ratus juta tapi empat kali kan, setiap tahun beranjak naik. Nah itu ga sinkron

sebetulnya, sehingga tolak ukur penilaian yang dipakai juga berbeda, kita

bilang “We are doing a good job” gitu karena apa yang kita rintis itu jalan

semua. DPR ngeliatnya, kenapa kita ga kaya Belitung, selalu nariknya ke

sana, kenapa kita ga bisa mendatangkan yang lebih banyak lagi, dibanding

siapa saya bilang kan, tolak ukurnya di mana. Kunjungan wisata kita tiap

tahunnya naik kecuali yang sempet krismon atau masalah bom bali itu semua

Strategi Perencanaan Komunikasi..., Merlian Dea Gisela, FIKOM UMN, 2018

Page 15: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6126/8/LAMPIRAN.pdf · Kusmiri ya itu nanti ada di RENSTRA kita. Tapi kalau rohnya, saya pikir visi dan misi kita

159

ngedrop lah, semua daerah di Indonesia ngedrop. Kita naik terus setiap tahun,

baik, tingkat hunian hotel kita juga baik apalagi yang resort itu, hampir setiap

weekend itu sold out, saya ga pernah denger gitu wah kita sepi weekend ini,

ga ada gitu. Itu sih yang saya pikir, jadi yang dua ini mesti sinkron dulu. Oh

ada satu lagi, dan ini mungkin sekarang belum menjadi ancaman tapi nanti

akan jadi eh isu besar. Saya belum melihat daerah pariwisata yang maju di

manapun di Indonesia di dunia mungkin ya, orang dateng tuh pengen enak,

pengen nyaman, pengen santai, pengen fun, pengen rileks dan sebagainya.

Disitu ada beberapa hal yang mau tidak mau harus ada, alkohol misalnya,

kemudian entertainment, jangan langsung disamakan entertainment dengan

prostitusi, itu tidak sama, entertainment ya entertainment gitu kan, night life,

karaoke. Orang pengen fun, baru orang keluar duit, kalo engga ya duitnya ga

keluar, mau ngapain. Kalau mau cuma tidur di hotel yang enak dia bisa di

rumahnya, pantai yang bagus mungkin dia akan mendingan ke Australi,

tempat-tempat yang crowded gitu ya, ke Afrika aja sekalian lebih eksotis gitu

kan, ke Maldives gitu kan. Kalau di kita, itu jadi masalah nantinya, cari

minum alkohol susah di sini ya, bir lah ga usah jauh-jauh deh, bir deh, susah

itu jadi masalah.

P: Rencana pengembangan apa saja yang menjadi program pariwisata Bangka

untuk ke depannya?

N: Kapasitas saya sebagai Kabid, saya akan jawab seperti ini, kalo rencana

pengembangan, destinasi yang sudah ada itu sudah cukup banyak, tinggal

dinaikkan kelasnya dari destinasi menjadi destinasi unggulan, baik dari segi

fasilitas, aksesibilitasnya, jalannya dibagusin, jenis hiburannya diperbanyak,

kita banyak dari mulai pantai tikus, pantai tikus begitu masuk pantai semua

objek wisata sampai dengan matras, itu sebenernya sudah siap tinggal

bagaimana dari destinasi menjadi destinasi unggulan. Kedua, kita mesti

punya event tahunan jangan cuma satu, mestinya dua atau tiga yang rutin, jadi

orang dateng tuh emang ada tujuannya. Saya sekarang ambil contoh klasik di

Festival Bunga di Tomohon, di Tomohon tuh ga ada kebun bunga, ga ada gitu

Strategi Perencanaan Komunikasi..., Merlian Dea Gisela, FIKOM UMN, 2018

Page 16: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6126/8/LAMPIRAN.pdf · Kusmiri ya itu nanti ada di RENSTRA kita. Tapi kalau rohnya, saya pikir visi dan misi kita

160

ini juga yang ngomong orang Tomohon sendiri, mereka import bunganya ke

sana, terus di bikin parade, beda dengan Pasadena, mungkin di Pasadena

sekitarnya banyak bunga. Tomohon tuh ga ada, festival bunga tapi ngetop

sekali, nah event buatannya itu yang harus di tambah.

P: Kemarin saya sempet baca di salah satu media online, kalau Gubernur

Bangka Belitung mengajukan beberapa pariwisata di Bangka menjadi KEK

(Kawasan Ekonomi Khusus). Nah itu sekarang seperti apa perkembangannya

pak?

N: KEK itu gini, KEK itu kan sebenernya ada serangkaian, kita pasti berbicara

KEK kan Kawasan Ekonomi Khusus, ada satu kawasan yang berpotensi

untuk dijadikan pusat pengembangan pariwisata dan mungkin di Pulau

Bangka itu memang arahannya mulai dari lintas timur sampai dengan matras,

sisi timur Pulau Bangka lah, kan pantainya banyak, bagus, sebagian sudah

dikelola masyarakat. Permasalahannya antara apa yang ada di persepsi Pak

Gubernur turun ke bawah Pak Gub Pak Bupati Pak Kepala Dinas dan

sebagainya dengan yang ada di kementerian, kementerian yang bisa untuk

melaunching itu menetapkan itu dan mensupport dana. Kementerian

mengarahkan itu untuk partisipasi swasta, jadi bukan kita yang harusnya

gencar, swasta. Nah gimana caranya Pak Gubernur bisa meyakinkan orang

swasta untuk menggagas mengerjakan itu. Belitung itu kan Dharmawangsa

Group yang mengelola, bukan Pemkabnya. Pemkabnya Cuma gedor pintu

kementerian aja, yang ngerjainnya Dharmawangsa Group, karena nantinya itu

akan dijual kaya duper block gitu kan, ini blok ini buat marine areanya, ini

buat golfnya, ini buat apa. Nah ini kan ga mungkin semuanya dibangun oleh

Pemda, mau duit darimana, itu mesti swasta, gimana caranya artinya di kita

tuh katanya udah ada konstruksi. Lagi-lagi masalah duit ya, kita harus

menyiapkan visibilitis tadi sekitar setengah miliar kemudian mereka harus di

encourage, encouragenya itu harus dilakukan oleh Pak Gubernur Pak Bupati

dan seterusnya, itu sih.

Strategi Perencanaan Komunikasi..., Merlian Dea Gisela, FIKOM UMN, 2018

Page 17: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6126/8/LAMPIRAN.pdf · Kusmiri ya itu nanti ada di RENSTRA kita. Tapi kalau rohnya, saya pikir visi dan misi kita

161

P: Segmentasi dari pariwisata Bangka itu siapa saja?

N: Nah nanti segmen bicara langsung sama dia nih, nanti dia yang pegang data

wisatawannya. Kalo demografi, kita kebanyakan tiga puluh sampai empat

puluh keatas sih wisatawan kita. Masih jarang sih anak-anak muda yang

backpacker tuh masih kurang. Mungkin terbagi dua lah, sekitar empat puluh

persen itu usia tiga puluh sampai empat puluh tahun, sisanya oma opa, yang

sering dibawa itu kan oma opa. Kalau masalah gender kita laki-laki

perempuannya hampir sama saya pikir, SES nya menengah ya. Occasionsnya

mereka biasanya leisure ya, sama insentif ya von ya. Kalau wisatawan

mencanegara biasanya kita kebanyakan Asia, kalau wisatawan nusantaranya

biasanya Palembang dan Jakarta, Bandung masih sedikit, mungkin di kelas

ketiganya itu ada Jawa, Jawa Barat, Jawa Tengah, tapi yang paling besar tuh

Palembang Jakarta.

P: Diferensiasi dari wisata yang ada di Bangka dengan wisata serupa seperti Bali

dan Lombok itu apa sih pak ?

N: Diferensiasi itu harus membandingkan antara Chicken Burger sama Chicken

Burger, ga bisa membandingkan Chicken Burger dengan Chicken Shit, itu

bahasa temen saya itu. Harus dua-duanya jadi burger dulu, nah yang sana

udah jadi burger kita masih indukan ayam. Tapi bisa lah kalau dikatakan

seperti itu bisa. Apa yang membedakan kita katakanlah sekelas dengan Bali

dan Lombok gitu ya, budaya mungkin, saya pikir budaya. Bali itu identik

dengan Hindu, makanya disana bangun pura segala macem, Lombok itu

identik dengan outdoor life kaya main kuda, jalannya sepi, kosong, pantai

yang ga ada orangnya gitu ya, bule bisa jalan-jalan setengah naked, ga ada

manusia soalnya, Lombok, Nusa Tenggara, NTT, NTB. Kita mungkin budaya

yang membedakan, seperti yang saya bilang tadi di sini jumlah mesjid dengan

jumlah kelenteng sama banyak sehingga alamnya indah, background

chinesenya masih kental. Hampir rata lah di setiap jalan yang kamu lewatin

Strategi Perencanaan Komunikasi..., Merlian Dea Gisela, FIKOM UMN, 2018

Page 18: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6126/8/LAMPIRAN.pdf · Kusmiri ya itu nanti ada di RENSTRA kita. Tapi kalau rohnya, saya pikir visi dan misi kita

162

pasti ada kelenteng, pasti ada kelenteng. Mungkin dari sisi itu sih, dari sisi

budayanya.

P: Selanjutnya, strategi komunikasi pemasaran seperti apa yang dilakukan

DISPARPORA ini dalam menarik minat wisatawan, dan menurut Bapak itu

berhasil atau tidak?

N: Strategi komunikasi pemasaran kita itu selalu tergantung dan dikungkung dan

dikekang oleh anggaran. Kita sebenarnya lima tahun ke belakang sudah mulai

bergeser. Dulunya kita bikin event sebanyak-banyaknya, melibatkan

masyarakat seramai mungkin, Cuma itu mungkin lebih cocok di orde baru

dan orde reformasi di mana kerumunan masa itu semakin banyak dianggap

pemerintahnya semakin berhasil. Event apapun yang semakin ramai

masyarakatnya dianggap pemerintahannya berhasil. Lima tahun terakhir saya

pikir sudah bergeser karena kemajuan pariwisata di suatu daerah itu justru

dinilai dari berapa banyak orang yang datang dan menginap, karena duit

berputar disitu. Bisa aja suatu daerah bikin pasar malem tiap minggu rame

tapi duitnya ga muter, duitnya disitu-situ aja, duit dari luar ga masuk. Nah

kita coba rubah itu sih, lima tahun terakhir ini gimana caranya supaya orang

luar yang dateng. Sehingga eventnya minimal mesti sekelas internasional atau

nasional, regional lah gitu tingkat Asia gitu ya. Berhasil atau tidak kita baru

punya satu event, agak susah bilangnya, Sungailiat Triathlon, tahun ini tahun

yang terakhir berapa negara tuh yang dateng sekitar dua puluh dua sampai

dua puluh tiga negara. Apakah itu keberhasilan dari sisi bahwa brand kota

Sungailiat, Bangka yang ibukotanya Sungailiat itu sangat berhasil saya

bilang. Dulu orang ga kenal Sungailiat, sekarang ada Sungailiat Triathlon,

jadi di depan Triathlon ada kata Sungailiat, sama kaya Bali Triathlon, Bintan

Triathlon. Tiga kota itu ngetopnya karena Triathlon. Bali agak belakangan

karena memang Bali udah hidup duluan baru ada Bali Triathlon. Bintan itu

bareng dia, perkembangan Bintan dengan Bintan Triathlon tuh bareng.

Sungailiat juga demikian. Cuma masalahnya begini, Triathlon itu olehraga

elit, dan ga mungkin Triathlon tuh diikutin lima ribu orang, dia bukan kaya

Strategi Perencanaan Komunikasi..., Merlian Dea Gisela, FIKOM UMN, 2018

Page 19: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6126/8/LAMPIRAN.pdf · Kusmiri ya itu nanti ada di RENSTRA kita. Tapi kalau rohnya, saya pikir visi dan misi kita

163

Fun Run, bukan kaya lari santai kaya Colour Run, ga bisa gitu ga bisa diukur

dari situ. Mungkin sebagian penilai kebijakan itu dia ngomong ah pesertanya

cuma lima ratus, punya kita lima ribu, ya apa dulu pak, kalo Fun Run yang

diikuti anak SMP mah duitnya ga ada. Kita orangnya lima ratus, satu orang

belanjanya lima juta lain gitu. Anak-anak SD dikumpulin ikut Fun Run itu

bisa ribuan. Cuma apakah itu berkembang dan mengembangkan pariwisata,

ya enggak, saya pikir gitu ya. Jadi kita coba, eventnya kita bikin apa namanya

lebih besar dengan mengcover berbagai destinasi unggulan yang ada di Kota

Sungailiat. Tentunya itu memancing beberapa reaksi, pertama kenapa ga,

kenapa ga, kenapa ga gitu. Ya saya bilang, kalo yang mau dijual itu barang

yang jadi, sama kaya Chicken Shit sama Chicken Burger tadi, ga bisa, kenapa

ga dibawa ke Belinyu, ya objeknya belum siap, vasumnya jauh vasusnya ga

ada gitu, yang ada aja dulu gitu kan, itu dulu yang dijual, baru nanti dia akan

bergeser ke wisata tingkat khusus ke pinggir-pinggir gitu.

P: Jadi di dalam strategi komunikasi pemasaran itu kan ada promotion mix ya

pak, nah promotion mix seperti apa saja yang dilakukan DINPARPORA

dalam melakukan promosi pariwisata Kabupaten Bangka ini?

N: Hampir semua dari semua yang kamu tulis disini itu ada, kalau personal

selling kita di pameran juga ada. Hampir setiap tahun kita ikut pameran yang

ada di Jakarta dan ke beberapa daerah lainnya. di TV lokal dan nasional kita

juga melakukan kegiatan promosi, koran lokal juga. Kemudian promosi

penjualan itu biasanya dari vendornya langsung juga dibantu seperti ada

bulan promo ini bulan promo itu dari berbagai hotel dan tempat daerah, direct

marketing mungkin masih mengandalkan media online yang kita punya

medsos, public relations sendiri kita ada press tour walaupun tidak setiap

tahunnya ada, kita juga punya Famtrip yang mengundang seluruh travel

wisata, itu sih saya pikir.

Strategi Perencanaan Komunikasi..., Merlian Dea Gisela, FIKOM UMN, 2018

Page 20: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6126/8/LAMPIRAN.pdf · Kusmiri ya itu nanti ada di RENSTRA kita. Tapi kalau rohnya, saya pikir visi dan misi kita

164

P: Lalu apakah promosi tersebut mempengaruhi minat wisatawan?

N: Pasti, cuma sejauh ini kan, gini, saya agak kesulitan dalam meyakinkan orang

bahwa apa yang kita lakukan itu berhasil, karena tolak ukurnya gimana, kalau

misalnya bulan promo katakanlah, hotel tertentu ya, terus kita blast, penuh, eh

belum tentu ternyata ga promo juga penuh juga gitu, artinya bukan karena

bulan promonya, karena emang hotelnya punya nama gitu kan. Eh, atau kita

pameran gitu, pameran ke Jakarta, gimana cara ngukurnya bahwa orang yang

ikut atau liat stand kita itu bakal datang ke Bangka itu ngukurnya gimana,

agak-agak sulit disitu. Tapi kalo dari sisi, eh sisi apa namanya, dari sisi

pengalaman, apapun yang dia lakukan dalam promsi daerah itu pasti ada

impact nya, tinggal tolak ukurnya saja. Nah kalo saya ngambil simplenya dan

itu di accept semua kalangan, ya selama rate pengunjungnya naik berarti

bener “We are doing a good job”. Kecuali kalao misalnya daerah tetangga

kita dari seribu ke seribu dua ratus, kita seribu turun ke lima ratus, berarti ada

something wrong dengan Bangka. Tapi kalau semua naik, dari seribu tahun

kemarin, tahun depan seribu seratus, kita seribu ke seribu tiga ratus, kan we

are doing a good job. Cuma tidak bisa mengharapkan lonjakan yang wah

tanpa sesuatu yang wow juga, mesti wow juga gitu. Kasih saya sepuluh miliar

buat bikin televisi nasional campaign kaya Truly Asia atau Amazing Race,

Amazing Race Asia itu kan sebenarnya menjadi bagian dari program

pemasaran pariwisata, banyak itu di channel TV internasional yang cable,

program-program yang mengangkat pemasaran pariwisata dan dari

internasional malahan. Kaya naik motor keliling dunia kaya Jammie Jamsie

itu, Seek and Ride kalo ga salah nama programnya. Kemudian ada Amazing

Race Asia, ada beberapa inilah gitu kan, ada kuliner keliling dunia, ada

kuliner keliling Indonesia. Nah, hal-hal seperti itu mestinya sudah dari pusat

bukan dari kita lagi, terlalu besar kalau untuk kita bikin seperti itu

P: Proses melakukan kegiatan promosi? Apakah dari Kementerian Pariwisata

yang mengatur dan memberikan perintah atau seperti apa?

Strategi Perencanaan Komunikasi..., Merlian Dea Gisela, FIKOM UMN, 2018

Page 21: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6126/8/LAMPIRAN.pdf · Kusmiri ya itu nanti ada di RENSTRA kita. Tapi kalau rohnya, saya pikir visi dan misi kita

165

N: Itu dari kita dari dana APBD anggaran lokal, apa yang kita punya itu kita

ajukan ke tim anggaran, tim anggaran dengan berbagai prosesnya sampai

diujungnya mengajukan sepuluh, tiga yang terpilih, nah yang tiga itu kita

kelola. Nah kita tidak bisa bergantung di situ saja, setelah tiga itu kita punya,

baru kita minta dukungan ke Kementerian Pariwisata, Kementerian itu

sederhana, kamu mau bikin apa kamu bikin dulu baru kita dukung, jangan

dibalik dia bilang, baru mau bikin tapi udah minta ke Kementerian ya apa

apaan gitu kan. Kamu bikin dulu deh, kita lihat hasilnya, kita lihat impact

nya. Nah itu, bikin dulu event sukses setahun dua tahun, tahun ketiga itu

sudah lebih gampang ke Kementerian.

P: Selanjutnya, aksesibilitas seperti yang sudah bapak sebutkan tadi, nah itu tuh

pihak DISPARPORA punya kerjasama khusus ga antara travel agent dan

transportasi?

N: On going lah, on going dalam proses menuju kerja sama lah, yang penting

sekarang komunikasinya udah jalan, sekian tahun belakangan ini udah jalan,

itu dulu deh, kita kasih berdasarkan data lapangan kita kasih, kita minta

sesuatu ke airlines, ke travel ngomong eh ini bulan kosong loh bikin dong,

tiketnya turunin dong, jadi itu komunikasinya jalan lah. Cuma belum dalam

bentuk MOU itu belum.

P: Hambatan seperti apa yang dirasakan dalam melakukan komunikasi

pemasaran?

N: Gini, kalo dari sisi saya yang paling sederhan tuh begini, ngurusin pariwisata

tuh besar sebetulnya, sangat sangat besar karena dia multi sektor ga bisa

berdiri sendiri. Harusnya dia dinas yang berdiri sendiri ngurusin pariwisata

tok gitu loh. Di Singapore kan ada Singapore Tourism Board, Malaysia juga

begitu, selain dinas dia punya board sendiri. Nah di kita tuh board nya ga ada,

ada pun ga jalan. Masih bergantung pada anggaran dinas. Nah dengan dinas

kita tuh PARPORA itu bayangkan bebannya gimana luar biasanya, ngurusin

pariwisata yang jual prestise. Pariwisata yang jual kan prestise kan. Kita kan

Strategi Perencanaan Komunikasi..., Merlian Dea Gisela, FIKOM UMN, 2018

Page 22: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6126/8/LAMPIRAN.pdf · Kusmiri ya itu nanti ada di RENSTRA kita. Tapi kalau rohnya, saya pikir visi dan misi kita

166

tidak menjual sesuatu yang, intinya kita menjual sesuatu yang bikin wow

orang pengen dateng, itu prestise. PORA itu ngurusin prestasi, jadi dua hal

yang berbeda gitu loh, nah DISPARPORA kebingungan akhirnya, yang

artinya bidang PAR jalan sendiri PORA jalan sendiri. Itu sih intinya, PAR

nya harus punya kewenangan yang lebih besar, anggaran itu nyusul lah gitu

kan, kan bisa diikuti anggaran, yang diurusinnya banyak mau ga mau

anggarannya mesti lebih. Tapi saya ngerasa dengan PARPORA itu agak-agak

apa ya, agak dikebiri gitu loh. BUD nya disana, padahal susah sekali

memisahkan BUD sama PAR, gimana caranya. Nah sekarang BUD nya

masuk ke DIKBUD, muatannya beda, orientasinya beda, PAR nya gabung

sama PORA.

P: Selanjutnya yang ingin saya tanyakan adalah mengenai brand destinasi yang

digunakan dalam mempromosikan pariwisata di Bangka ini seperti apa?

Seperti logo dan taglinenya?

N: Untuk brand destinasi sendiri kita menggunakan Come and Explore Bangka

Belitung Archipelago.

P: Yang terakhir yang saya ingin tanyakan, saran Bapak untuk pariwisata

Kabupaten Bangka ini kedepannya seperti apa?

N: Balik ke awal tadi bahwa pengambil kebijakannya dengan pendukung

kebijakannya, penentu kebijakan itu kan DPR ya, itu mesti satu sinkron dulu,

yang mau dikejar apa dulu nih, kita mau kejar eventnya dibanyakin apa

destinasinya, ya sudah jangan ngarepin event, destinasinya dulu bagusin, lalu

kita jualan, atau kita jualan sambil menata, bisa dua-duanya kan. Atau kita

jualan dulu, dateng kesini, destinasinya jelek nanti orang ga bail lagi, gapapa

nanti jualan lagi, nah kan mereka mesti sepakat dulu disitu, baru yang bawah

lebih jelas, kebijakan-kebijakan itu maunya kaya gimana. Kemudian yang

kedua, kewenangannya. Yang ngurusin pariwisata ini kan sekarang sekelas

eselon tiga. Agak sulit gitu untuk menggerakkan dinas lain. Kalau Dinas

Pariwisata itu berdiri sendiri dia enak ngomong sama Dinas PU, eh jalan

Strategi Perencanaan Komunikasi..., Merlian Dea Gisela, FIKOM UMN, 2018

Page 23: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6126/8/LAMPIRAN.pdf · Kusmiri ya itu nanti ada di RENSTRA kita. Tapi kalau rohnya, saya pikir visi dan misi kita

167

tolong bikin ya gue mau ngembangin daerah ini, tolong dalam dua tahun

kedepan programkan bikin jalan ke daerah ini, itu ada pantai luar biasa bagus

sekali. Nah ini kita susah karena kewenangannya terbatas. Kemudian

segmentasi itu paling penting, saya pikir dengan duitnya sedikit gitu kan

pengennya dapetnya banyak harusnya sudah ada prioritas lah, segmenting

yang prioritas. Kita mau ngejer apa dulu nih, msu ngejer insentif, MICE, atau

backpacker gitu kan. Dari segmen market yang ada kan existing itu sudah

bisa dibuat. Oh orang banyak bikin outbond disini atau insentif perusahaan di

sini. Yaudah kita arahin ke sana gitu, kalau ini masih ngacak saya bilang

pembangunan destinasi yang dilakukan saat ini di Kabupaten Bangka eh

Pulau Bangka pada umumnya untuk memfasilitas publik, bukan wisatawan.

Jadi yang dibanyakin tuh fasilitas seperti WC sama lapangan parkir. Padahal

wisatawan itu ga butuh banyak-banyak, dua cukup WC tapi bagus. Ya kan,

dia ga perlu banyak-banyak. Dua tiga bagus, ada kamar bilas yang bagus. Ini

engga tiga empat biji kamar bilasnya tapi dari karung gitu kan, terus liat di

sepanjang pantai itu saungnya banyak ada lima puluh enam puluh biji

saungnya sepanjang pantai di bikin pondok, jelek. Mau bule nongkrong

disitu? Gamau. Bikin lima biji gitu kan tapi representatif, itu jadi ada dua hal

yang berbeda, satu orientasinya ke publik, karena tuntutat ya masyarakat kan.

Ini juga hal berbeda, membangun destinasi untuk wisatawan dan membangun

destinasi untuk publik itu dua hal yang berbeda. Orientasinya berbeda, ciri

bangunannya berbeda, tipe fasilitasnya berbeda. Nah kita segmentingnya

mesti jelas tuh disitu, bisa jalan dua-duanya lah kalo begitu, misal ini pantai

publik khusus untuk masyarakat, yaudah masyarakat kita kan ga butuh yang

bagus-bagus, yang penting ada WC, ada air bersih. Oh ini buat bule, buat opa

oma yang duitnya banyak, ya dipermudah gitu, jalannya jangan terlalu

menanjak menurun, dia mau jalan yang landai-landai saja. Mereka udah pasti

opa oma itu ga bakal berenang di laut dia, ya kan? Mereka duduk di pinggir

pantai, nah siapkanlah tempat duduk yang enak, yang nyaman gitu kan,

masyarakat kita ke laut berenang, opa oma yang dari Palembang itu ga

berenang mereka, mereka duduk di pinggir, maunya mereka tuh duduk di

Strategi Perencanaan Komunikasi..., Merlian Dea Gisela, FIKOM UMN, 2018

Page 24: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6126/8/LAMPIRAN.pdf · Kusmiri ya itu nanti ada di RENSTRA kita. Tapi kalau rohnya, saya pikir visi dan misi kita

168

tempat yang laut deket terus bisa kelapa dua, pijit kaki, pijit kepala, itu

maunya. Kita enggak, kita semua disamain, pembangunan destinasi kita

disamaratakan. Segmentingnya lah, baru prioritas. Nah itu memungkinkan

dengan dana yang apa adanya, segmentingnya jelas, lima tahun ke depan

kelihatan gitu.

P: Baik pak, itu saja yang saya ingin tanyakan, sebelumnya terima kasih karena

sudah mau diganggu waktunya dan memberikan waktu saya untuk saya bisa

wawancara. Terima kasih banyak ya pak.

Strategi Perencanaan Komunikasi..., Merlian Dea Gisela, FIKOM UMN, 2018

Page 25: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6126/8/LAMPIRAN.pdf · Kusmiri ya itu nanti ada di RENSTRA kita. Tapi kalau rohnya, saya pikir visi dan misi kita

169

Transkrip Wawancara

Informan : Dr. Ilham Prisgunanto, S.S., M.Si.

: Informan (Dosen IMC)

Tempat dan Waktu Wawancarara : Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian-

PTIK

Jakarta

Kamis, 11 Januari 2018

(13.00 WIB – 13.30. WIB)

Keterangan : P (Pewawancara): Merlian Dea G.

N (Narasumber): Ilham Prisgunanto

P: Selamat sore, pak. Saya Merlian Dea Gisela dari Universitas Multimedia

Nusantara ingin mewawancarai Bapak sebagai salah satu informan saya. Bisa kita

mulai pak?

N: Ya boleh-boleh.

P: Jadi pak, yang pertama itu saya ingin menanyakan menurut Bapak, bentuk

komunikasi pemasaran seperti apa yang cocok digunakan dalam memasarkan

produk pariwisata yang ada di Indonesia?

N: Jadi gini ya, kalo kita ngomongin komunikasi pemasaran untuk pariwisata di

Indonesia, eh memang ya kenapa sih negara Indonesia itu dijajah, negara

Indonesia itu dijajah karena keindahan alamnya sebenarnya ya, tapi kan

dipelesetkan dengan rempah-rempah. Nah, kenapa sih luar negeri itu tertarik

dengan Indonesia? Ini nanti berkaitan dengan komunikasi pemasaran ya, karena

Strategi Perencanaan Komunikasi..., Merlian Dea Gisela, FIKOM UMN, 2018

Page 26: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6126/8/LAMPIRAN.pdf · Kusmiri ya itu nanti ada di RENSTRA kita. Tapi kalau rohnya, saya pikir visi dan misi kita

170

begitu eksotiknya Indonesia, nah apa eksotiknya itu? Keaslian Indonesianya, jadi

kalau anda bilang komunikasi pemasaran apa pak yang bagus untuk Indonesia, ini

kan komunikasi pemasaran termasuk tagline, termasuk nanti hastag yang dipake

ya, termasuk logo. Artinya ya gunakanlah keaslian dari Indonesia. Misalnya,

menggunakkan istilah-istilah Indonesia banget gitu loh, jangan menggunakan

istilah-istilah asing. Banyak kita menggunakan tagline dan hastag itu

menggunakan punya orang lain gitu loh, ya misalnya bebas narkoba, itu kan free

drugs, itu kan istilah-istilah asing. Maksud saya ya gunakanlah yang Indonesia

banget gitu. Kalo perlu ya kayak Malaysia yang berani ngomong Truly Asia. Jadi,

kalo menurut saya kalau anda mengatakan komunikasi pemasaran apa yang

cocok, gunakan local genius seperti itu.

P: Baik pak, jadi selanjutnya disini kan saya meneliti mengenai salah satu Dinas

Pariwisata di daerah yaitu di Bangka, bagaimana menurut Bapak sebaiknya suatu

institusi DISPARPORA Bangka ini sebaiknya melakukan komunikasi

pemasarannya?

N: Gini, kalo kita ngomong komunikasi pemasaran, kita ga akan berbeda dan lari

dari komunikasi organisasi. Artinya apa? Organisasinya bagusin dulu. Kalau anda

mengatakan bagaimana komunikasi Dinas Pariwisata di daerah. Kebanyakan

Dinas Pariwisata itu, modelnya masih “Gue ngomong, terserah lu mau terima atau

engga.” Jadi modelnya kaya orde baru banget gitu. Misalnya saya buat logo,

logonya misalnya badak, badaknya tapi badak anime yang di Jepang, nah itu ga

menarik. Kaya saya di kepolisian ya, polisi buat anime, anime Jepang banget gitu.

Nah tau film Juki kan? Juki itu kan Indonesia banget, itu kan modelnya ga kaya

gitu, gitu loh. Jadi menurut saya, kalau anda megatakan bagaimana ya Dinas ini,

ya ubah paradigmanya dulu deh. Kita paham loh komunikasi pemasaran yang

dilakukan oleh lembaga-lembaga plat merah rata-rata kan asal jadi, ya gitu kan,

mereka ga mau dengerin bottom up-nya masyarakat maunya apa, atau yang

namanya konsumen maunya apa, dia ga tau. Bagaimana mereka dapat menarik

wisatawan domestik atau wisatawan asing itu dateng, kan mereka harus tau

tentang keluhannya mereka apa. Anda percaya ga di Singapore itu, ketika mereka

Strategi Perencanaan Komunikasi..., Merlian Dea Gisela, FIKOM UMN, 2018

Page 27: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6126/8/LAMPIRAN.pdf · Kusmiri ya itu nanti ada di RENSTRA kita. Tapi kalau rohnya, saya pikir visi dan misi kita

171

mengatakan salah satu destinasi wisata mereka bener-bener loh, ketika mereka

complain soal sampah, sampah diabisin. Ketika mereka complain soal muka asem

langsung berubah. Di kita, maksud saya gini loh, kalau anda mengatakan, apa ya,

pertama Indonesia itu miskin dengan information, sangat miskin informasinya.

Jadi, kalau anda mengatakan, kenapa sih pak Belitung dengan Bangka lebih orang

kenal Belitung, kenapa? Ya karena, boomingnya laskar pelangi, ketika itu

booming orang terkaget-kaget, ada yah pantai itu di Indonesia, oh ada ya begini

begini begini. Dimasukinlah ke instagram, mereka menggunakanlah hastag Laskar

Pelangi, orang dateng, mereka gak akan ngomong soal Babelnya, mereka

ngomongnya Belitungnya, bahkan Laskar Pelangi ya kan, dikatakan oh yang ini

saya udah pernah tuh yang ada adegan di laskar pelangi dan ini akan terjadi. Saya

takutnya, Bangka Belitung itu, Belitung terutama itu seperti Bali nantinya, orang

luar negeri tau Bali tapi ga tau Indonesia, ini jadi masalah menurut saya. Jadi kalo

anda mengatakan, apa yang harus dilakukan Dinas Pariwisata? Pertama, ubah

mindset mereka melayani dan mereka harus local genius. Yang kedua, sumber

dayanya dibagusin dulu. Masa orang-orang Dinas Pariwisata itu yang dateng dan

masuk kesana itu bukan orang communication misalnya. Yang ga tau tentang

strategi apa yang ada di komunikasi pemasaran, lalu berkaitan dengan gaptek.

Mana? Kita ga pernah tuh dengen tentang sosialisasi campaign yang dilakukan

Dinas Dinas itu ga nyampe. Kebanyakan hastag-nya malah dari orang lain.

instagramnya juga dari instagram orang lain, dari traveler yang dibuat wadah gitu

kan? Ini aja jadi masalah menurut saya, akhirnya apa? Mereka punya follower

banyak, ketika orang ngomong itu ngikut semua. Ini jadi masalah, tidak ada

counter, itu ga sembarangan, itu komunikasi pemasaran loh dan itu ada rancangan

besarnya. Lu mau bawa kemana nih? Misalnya saya mau ngomong soal mulai

masuknya timah ke Belitung, jadi semua orang pada ngeliat semua kan, kan

menarik sebenernya, tapi dimainkan. Belitung tuh kaya nyerah gitu aja. Jadi,

kalau anda mengatakan pak komunikasi pemasaran apa yang bagus, yang bagus

menurut saya mainnya di digital, kalau seperti yang saya bilang IMC yang

berkatan dengan model-model pemasaran digital, itu udah ga bisa dibohongin

lagi. Ga bisa. Anda pengen pake apa? Pengen pake advertising gitu? Pasang

Strategi Perencanaan Komunikasi..., Merlian Dea Gisela, FIKOM UMN, 2018

Page 28: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6126/8/LAMPIRAN.pdf · Kusmiri ya itu nanti ada di RENSTRA kita. Tapi kalau rohnya, saya pikir visi dan misi kita

172

baliho gede gede, misalnya di mana, lu orang jadul amat, ga bakal kena, ga bakal

kena. Word of mouthnya mana? Ga ada. Istri saya maksa maksa mau ke Belitung,

saya bilang sama istri saya, saya udah pernah ke Belitung dan anda kalo ke

Belitung jangan gambarkan dia seperti Bali, fasilitasnya jauh, hotel-hotelnya

bagus sih, tapi sendalnya beli, bener gak? Saya udah pernah kesana, dan apa ya?

Kayanya sih infrastrukturnya bagus, jadi apa masyarakatnya yang belum mau

nerima gitu ya, kurang terbuka, kalo Bali kan terbuka itu yang membuat mereka

akhirnya seneng kesana. Maaf ya, biasanya kan kalo di Bali orang di pantai bisa

mabok, orang Bali nganggepnya it’s okay, tapi kalo disana ga bisa, orang

mesjidnya ada di mana-mana. Ya itu kalo menurut saya, terus apa lagi?

P: Kemarin kan saya juga sudah melakukan penelitian langsung juga kesana ke

DISPARPORA-nya. Mereka juga bilang mereka sudah melakukan komunikasi

pemasaran melalui iklan di media cetak, media elektronik, dan new media,

kemudian melakukan promosi penjualan juga, hubungan masyarakat juga, event

internasional, personal selling juga ketika ada pameran yang diselenggarakan oleh

KEMENPAR secara nasional, dan ia juga melakukan internet marketing melalui

website dan sosial media. Tetapi tingkat awareness mereka sendiri masih rendah.

Nah itu menurut Bapak bagaimana?

N: Karena ga tepat sasaran. Kalo menurut saya gini non. Kalo anda orang PR,

kalo saya kan memang kekhususannya itu komunikasi organisasi, PR dan IMC

Marcomm ya. Harus dipahami ketika dia membuat advertising, ketika dia

booming promotion, ketika dia melakukan sosialisasi campaign, apa pun, harus

ditentukan dulu yang namanya STP-nya, segmentation, targeting dan positioning.

Gimana? Jadi ga membabi buta. Sekarang you mau main apa, segmented-nya

siapa? Segmented ga bisa sembarangan, oh kita mau eksekutif muda. Ya incer

eksekutif muda. Oh saya pengen golongan menengah, mainkan disitu. Jadi artinya

tidak membabi buta. Ini karena tidak paham gitu loh, Bali itu dia menggunakan

sangan segmented, terutama yang dikejar sama Bali adalah mereka-mereka yang

muda, makanya ada pray, eat, and love. Itu di supply oleh pemerintah dari Bali

untuk menulis itu. Jadi apa? Jadi semua orang yang jatuh cinta itu datang ke Bali.

Strategi Perencanaan Komunikasi..., Merlian Dea Gisela, FIKOM UMN, 2018

Page 29: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6126/8/LAMPIRAN.pdf · Kusmiri ya itu nanti ada di RENSTRA kita. Tapi kalau rohnya, saya pikir visi dan misi kita

173

Itu Bali tu hajar habis-habisan itu, dimana ada kegiatan-kegiatan anak muda,

seperti misalnya ada wedding exhibition, langsung Bali. Nah orang luar negeri

taunya itu. Makanya kan sekarang orang kalo prewedd di Bali, bulan madu ke

Bali itu dibuat, jadi Bali itu khusus untuk itu kena sasarannya. Nah itu ya

segmentation targeting and positioning, kalo ga gitu ga akan kena non, kalau

dikatakan kenapa ya ga kena. Karena tidak distrategikan dan kalau menurut saya

kalau anda orang Bangka ya anda harus ngomong, ini babi buta nih, kalau masarin

begini aja semua orang juga bisa. Gimana kita mau masarin tas ini? Apa yang

anda lihat keunikan dari tas ini, itu kan brand. Apa brand anda yang dimainkan,

pokoknya harus tas ini, ya susah orang ga akan melihat seperti itu. Terus apa lagi?

P: Jadi yang terakhir saya mau nanya, saran Bapak sendiri untuk komunikasi

pemasaran seperti apa yang harus dilakukan DISPARPORA agar orang dapat

lebih tertarik lagi untuk datang dan berwisata ke Bangka?

N: Kalau menurut saya ya, bisa gak dalam komunikasi pemasaran ya dirancang

khusus, dirancang, dibuat template supaya semua orang itu ngelihat ke suatu

daerah itu semua. Itu gampangnya. Bom Marriot. Bom Kuningan. Dulu kuningan

sebelum om itu ada ga ada yang melirik, siapa sih yang kenal dengan Marriot? Ga

ada. Hotel marriot kan hotel gembel, saya fair-fair-an aja ya. Ketika di bom,

semua mata kesitu, bermainlah polisi, wah langsung ditutup segala macem,

politisi ngomongin apa, itu semua mata kesitu.ketika semua mata kesitu, itu

mudah sekali. Jadi buatlah sesuatu yang dirancang khusus. Ketika dirancang

khusus, kena ga? Kalau tanpa itu ga bakal ada. Apakah perancangan tersebut

dapat kita buat dalam konteks yang aneh-aneh gitu, yang ga aneh-aneh juga bisa.

Seperti mengadakan, misalnya Rolling Stone panggil, konser disana. Atau

misalnya Justin Bieber panggil konser kesana, itu akan booming, semua mata

akan kesitu. Ketika semua mata kesitu, mainkan. Apa yang unik dari Bangka.

yang menarik di Bangka misalnya makanannya, berani ga Bangka mengalahkan

Palembang dalam bentuk makanan seperti itu. Itu misalnya seperti tradisi Ceng

Beng. Itu ga ada loh, Cuma di Bangka ada. Ceng Beng kan biasa aja, daripada

arwah dateng ke rumah mendingan kita dateng ke sana kan, pesta disana. Cba

Strategi Perencanaan Komunikasi..., Merlian Dea Gisela, FIKOM UMN, 2018

Page 30: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6126/8/LAMPIRAN.pdf · Kusmiri ya itu nanti ada di RENSTRA kita. Tapi kalau rohnya, saya pikir visi dan misi kita

174

ketika itu dilaksanakan ada ga booming? Ga ada. Padahal orang Bangka ketika

Ceng Beng pada pulang semua. Begitu. Kenapa sih ga diadain pesta? Sekalian aja

seluruh Indonesia seluruh dunia ingin nonton Ceng Beng itu silahkan. Kalau perlu

dibikin hotel di pinggir kuburan. Ya gak papa. Tradisi kuburan loh. Karena di

dunia tuh Cuma di bangka yang ada. Kenapa Bangka kalah? Bangka dulunya

adalah budak, budak yang disuruh ngambil timah. Kenapa itu ga diambil?

Dijadikan keunikan dan memanfaatkan kesempatan. Bangka itu sebenernya

banyak wisatanya. Jadi yang harus dihancurkan tentang Bangka Belitung adalah

cap bahwa mereka adalah Bangko loh, wong bangko kok. Bangko itu apa? Pelit.

Dia leih pelit daripada Palembang. Lebih kejam daripada Palembang. Dulu orang

ga ada yang mau ke Bangka, orang takut. Sekarang ketika Belitung rame, pada

lari ke Belitung bukan ke Bangka. bisa ga dihancurkan itu? PR keras itu untuk

Bangka. Sekarang kan mulai ada Aston, udah mulai aman. Ketika infrastruktur

udah ada, tinggal pemerintah daerahnya memainkan itu. Jadi memang berat,

jangankan bangka ya, Thailand itu sendiri tuh berat. Thailand itu pernah loh, jadi

dia timah semua, sekarang sudah berubah menjadi tempat wisata, itu perlu

bertahun-tahun. Komunikasi pemasarannya ya itulah, beradu antara pemain timah

dan pemain pariwisata. Menghilangkan citra buruk Bangka itu menurut saya

sangat penting dan ga bisa setengah-setengah. Dan yang lebih penting lagi non,

orang Bangka kalo udah sukses diluar ga mau balik lagi ke Bangka. Seharusnya

mereka kembali ke Bangka dan mengembangkan daerahnya. Generasi-generasi

seperti anda ini kan sebenarnya berpotensi dalam mengembangkan pariwisata.

Artinya apa? Jadi buatlah program U turn, kembali ke daerahnya dan membangun

daerahnya. Jadi gitu ya, kalo ngomongin komunikasi pemasaran, pertama itu

harus distrategikan dulu, saya yakin seyakin-yakinnya Bangka tidak bermain.

Kemudian, proud orang Bangka dinaikkan, dan merangkul paguyuban-paguyuban

orang Bangka yang ada di luar Bangka di dalam dan di luar negeri. Tanya kepada

mereka, apa sih yang menjadi kekurangan dari pariwisata di Bangka, atau

misanya ada orang di luar negeri, mana sih yang berpotensi untuk datang ke

Bangka. Nah masukkan-masukkan dari mereka itu harus diambil gitu loh. Jadi

bottom up. Ngambil yang di bawah apa maunya. Jadi menurut saya, kepala dinas

Strategi Perencanaan Komunikasi..., Merlian Dea Gisela, FIKOM UMN, 2018

Page 31: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6126/8/LAMPIRAN.pdf · Kusmiri ya itu nanti ada di RENSTRA kita. Tapi kalau rohnya, saya pikir visi dan misi kita

175

pariwisata di Bangka itu seharusnya anak muda dan tidak berorientasi pada

politik, yang ebrdasarkan kecintaan dia gitu loh. Karena disana permainannya

politik semua. Nah itu menurut saya, potensi yang dimiliki Bangka ini luar biasa.

Nah, gitu.

Strategi Perencanaan Komunikasi..., Merlian Dea Gisela, FIKOM UMN, 2018

Page 32: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6126/8/LAMPIRAN.pdf · Kusmiri ya itu nanti ada di RENSTRA kita. Tapi kalau rohnya, saya pikir visi dan misi kita

176

Transkrip Wawancara

Informan : Utari Zulmy

: Informan (Wisatawan)

Tempat dan Waktu Wawancarara : Pantai Parai Tenggiri

Sungailiat, Bangka

Selasa, 26 Desember 2017

(15.00 WIB – 15.20 WIB)

Keterangan : P (Pewawancara): Merlian Dea G.

N (Narasumber): Utari Zulmy

P: Selamat siang mba, saya boleh tanya-tanya sedikit tentang pariwisata yang ada

di Bangka?

N: Oh iya boleh silahkan

P: Sebelumnya, asal mba ini darimana?

N: Saya dari Palembang.

P: Oh dari Palembang, kalau saya boleh tau mba kesini untuk liburan atau untuk

bussines trip?

N: Saya liburan sih disini bareng sama keluarga.

P: Oh begitu, saya boleh nanya-nanya sedikit ya mba. Sebelumnya mba tau

tentang pariwisata di Bangka ini darimana sih?

N: Saya tau tentang Bangka, pertama saya liat di sosial media sih khususnya

instagram, disitu saya liat banyak wisata yang ada di Bangka yang buat saya

tertarik untuk berwisata kesini.

Strategi Perencanaan Komunikasi..., Merlian Dea Gisela, FIKOM UMN, 2018

Page 33: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6126/8/LAMPIRAN.pdf · Kusmiri ya itu nanti ada di RENSTRA kita. Tapi kalau rohnya, saya pikir visi dan misi kita

177

P: Destinasi wisata seperti apa saja yang mba ketahui ?

N: Ada beberapa yang saya lihat di instagram itu seperti pantainya, budayanya,

bangunan seperti puri tri agung dan makanannya juga banyak.

P: Mba mendapatkan informasi mengenai pariwisata di Bangka ini melalui media

apa saja sih? Apakah lewat iklan, baliho, sosial media, atau melalui media

lainnya?

N: Sejauh ini saya melihatnya kebanyakan sih di sosial media instagram ya, dari

upload-an temen-temen saya yang berlibur kesini, kemudian sebelum berangkat

kesini saya juga mencari tempat-tempat apa saja yang dapat dikunjungi melalui

website Bangka dan kemaren saya juga sempet lihat tuh instagramnya si explore

Bangka, disana kan banyak foto-foto tentang wisata alam yang ada di Bangka ya,

nah kira-kira dari situ sih. Oh kalo baliho di bandara palembang saya pernah

melihat baliho yang terpasang tentang pariwisata di Bangka. Hm, itu sih sejauh ini

yang saya tau.

P: Baik mba, oh iya mba saya boleh minta sarannya mba untuk DISPARPORA

yang mengurus pariwisata di Bangka ini, sebaiknya melakukan

pengkomunikasian pariwisatanya harus bagaimana, boleh mba?

N: Hm, gini ya. Karena Bangka ini kan punya potensi pariwisata yang menurut

saya baik ya, tetapi kan komunikasinya ke masyarakat itu masih kurang karena

yang orang tahu kan selama ini Bangka Belitung itu lebih ke pariwisata yang ada

di Belitungnya. Ada baiknya, pemerintah juga tidak lupa bahwa Bangka juga

memiliki potensi pariwisata yang sama dengan yang ada di Belitung. Contohnya

saja seperti pantai parai ini kan tidak kalah dengan pantai yang ada di Belitung,

fasilitas yang ditawarkan juga saya rasa juga baik, jadi ya pemerintah harusnya

juga gencar melakukan pariwisata yang ada di Bangka selain yang ada di

Belitung. Itu sih menurut saya.

P: Media seperti apa yang menurut mba dapat menarik minat orang untuk dapat

berwisata ke Bangka ini mba?

Strategi Perencanaan Komunikasi..., Merlian Dea Gisela, FIKOM UMN, 2018

Page 34: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6126/8/LAMPIRAN.pdf · Kusmiri ya itu nanti ada di RENSTRA kita. Tapi kalau rohnya, saya pikir visi dan misi kita

178

N: Melalui sosial media ya, karena kan sekarang ini kita sudah memasuki era

yang dimana-mana orang sudah menggunakan internet. Nah internet ini menurut

saya bisa menjadi media yang seharusnya digunakan dalam melakukan

pemasaran. Gitu sih.

P: Baiklah mba, terima kasih atas waktunya ya.

Strategi Perencanaan Komunikasi..., Merlian Dea Gisela, FIKOM UMN, 2018

Page 35: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6126/8/LAMPIRAN.pdf · Kusmiri ya itu nanti ada di RENSTRA kita. Tapi kalau rohnya, saya pikir visi dan misi kita

179

Transkrip Wawancara

Informan : Irania Ramadhani

: Informan (Calon Wisatawan)

Tempat dan Waktu Wawancarara : -

Keterangan : P (Pewawancara): Merlian Dea G.

N (Narasumber): Dhana Rachmatika

P: Selamat siang mba, saya boleh tanya-tanya sedikit mengenai pariwisata di

Bangka?

N: Iya silahkan

P: Sebelumnya saya boleh bertanya, asal mba darimana?

N: Oh saya dari Cirebon.

P: Baik mba, kan saya lihat mba mengikuti salah satu instagram jasa tour and

travel yang menyediakan jasa untuk berlibur ke Bangka. Apakah mba mengikuti

akun tersebut karena tertarik untuk berwisata ke Bangka atau bagaimana mba?

N: Oh itu, saya kemarin sempet lihat temen saya berlibur ke Bangka dan saya juga

tertarik untuk berwisata ke Bangka bersama keluarga saya makanya saya mencari

tahu tentang jasa travel yang menawarkan paket liburan disana.

P: Apakah mba sudah tau akan berwisata ke wisata seperti apa saja di Bangka?

N: Pantai sih yang pasti ya karena kan saya lihat di foto-foto itu pantainya bagus-

bagus.

P: Setelah dari Bangka apakah mba juga akan pergi ke Belitung?

Strategi Perencanaan Komunikasi..., Merlian Dea Gisela, FIKOM UMN, 2018

Page 36: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6126/8/LAMPIRAN.pdf · Kusmiri ya itu nanti ada di RENSTRA kita. Tapi kalau rohnya, saya pikir visi dan misi kita

180

N: Rencananya sih begitu, nanti kan setelah dari Bangka rencananya kita mau

langsung nyebrang ke Belitungnya.

P: Mba sendiri mendapatkan informasi mengenai Bangka ini tuh darimana mba?

N: Saya sih taunya dari televisi, website dan sosial media ya.

P: Berarti Cuma melalui televisi, website dan sosial media aja ya mba?

N: Hm iya

P: Mba boleh saya minta sarannya untuk pariwisata dan pemasarannya sebaiknya

seperti apa?

N: Menurut saya mungkin lebih banyak juga mengiklankan pariwisatanya agar

orang lebih tau apa saja yang ditawarkan Bangka kalo kita datang kesana. Kadang

juga kan masih banyak yang bingung pariwisata di Bangka dan Belitung.

P: Baik mba terima kasih sudah mau diganggu waktunya.

Strategi Perencanaan Komunikasi..., Merlian Dea Gisela, FIKOM UMN, 2018

Page 37: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6126/8/LAMPIRAN.pdf · Kusmiri ya itu nanti ada di RENSTRA kita. Tapi kalau rohnya, saya pikir visi dan misi kita

181

Transkrip Wawancara

Informan : Ivone

: Informan (Staff Promosi Pariwisata)

Tempat dan Waktu Wawancarara :

Keterangan : P (Pewawancara): Merlian Dea G.

N (Narasumber): Ivone

P: Siang, bu Ivone.

N: Iya siang.

P: Bu saya boleh tanya-tanya sedikit mengenai promosi pariwisata di Bangka ini?

N: Ya boleh silahkan.

P: Menurut ibu kegiatan komunikasi seperti apa sih yang bisa memengaruhi

wisatawan untuk datang ke Bangka?

N: Hmm, begini. Kegiatan komunikasi kita yang saat ini yang paling

memengaruhi datangnya wisatawan itu melalui event. Seperti yang kemarin kita

selenggarakan itu ada Sungailiat Triathlon. Nah, Sungailiat Triathlon ini kan

merupakan salah satu ajang bergengsi ya. Ini juga yang dateng dari luar negeri

banyak. Otomatis dengan diadakannya event ini kita bisa melakukan komunikasi

pariwisata kita ke mereka. Karena kan event itu dilakukannya di Sungailiat. Kita

adakan dekat dengan objek-objek wisata yang ada di Sungailiat. Seperti

contohnya yang dekat dengan pantai Parai. Seperti itu.

P: Ibu Ivone ini sendiri tugasnya disini sebagai apa?

N: Saya disini yang membantu Pak Indrata, dan di sini saya banyak memegang

website dan sosial medianya.

Strategi Perencanaan Komunikasi..., Merlian Dea Gisela, FIKOM UMN, 2018

Page 38: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/6126/8/LAMPIRAN.pdf · Kusmiri ya itu nanti ada di RENSTRA kita. Tapi kalau rohnya, saya pikir visi dan misi kita

182

P: Oh iya, sosial media yang digunakan oleh DISPARPORA Bangka ini seperti

apa dan informasi yang disampaikan tuh apa aja bu?

N: Kita disini pakai website sama facebook, kita juga di bantu oleh salah satu

akun instagram yang dikelola oleh anak muda Bangka yaitu seperti explore

Bangka. Untuk informasi yang disampaikan sih kita menggunakan website itu

untuk event Sungailiat Triathlon. Jadi sudah pasti informasi yang disampaikan

seputar itu dan website itu juga kita memasukan tentang pariwisata Bangka. ini

website kan dilihat oleh orang yang akan mendaftar Sungailiat Triathlon, jadi

tidak ada salahnya kita manfaatkan juga sebagai media untuk memasarkan

pariwisata. Seperti itu. Kalau yang lainnya sih kita lebih ke informasi tentang

kegiatan pariwisata apa saja yang ada di Bangka. gitu.

P: Jadi, pembuatan website dan sosial media ini lebih ke untuk menyampaikan

informasi kepada calon wisatawan ya dibandingkan mengajak mereka untuk

datang?

N: Hm iya, kita lebih menginformasikan kepada mereka, event atau kegiatan apa

yang sedang kita lakukan.

P: Menurut ibu, apakah efektif melakukan komunikasi pemasaran melalui website

seperti itu?

N: Sampai saat ini sih efektif ya karena pengunjung website itu sendiri bisa

puluhan perharinya. Berarti kan mereka pasti buka dan mencari tahu, ada apa sih

di Bangka ini?

P: Baik bu, terima kasih ya bu sudah mau diganggu waktunya.

N: Ya gapapa. Iya sama sama.

Strategi Perencanaan Komunikasi..., Merlian Dea Gisela, FIKOM UMN, 2018