lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5747/1/bab iii.pdf11 bab iii...

36
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Upload: others

Post on 28-Oct-2019

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5747/1/BAB III.pdf11 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Objek Penelitian Di dalam kisah Sangkuriang ada nilai-nilai

Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP 

 

 

 

 

 

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Page 2: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5747/1/BAB III.pdf11 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Objek Penelitian Di dalam kisah Sangkuriang ada nilai-nilai

11

BAB III

METODOLOGI PERANCANGAN

3.1. Objek Penelitian

Di dalam kisah Sangkuriang ada nilai-nilai alam Jawa Barat yang tidak

dapat terlihat jika cerita tersebut hanya disampaikan dengan kata-kata; padahal

sebenarnya lingkungan Jawa Barat, daerah dari mana legenda Sangkuriang

berasal, memiliki banyak keindahan alam yang menarik untuk diperlihatkan; salah

satunya mengenai rumah adat dan vegetasinya.

3.2. Posisi Penulis

Proyek limited animation ini merupakan karya yang dikerjakan secara

individu. Penulis berperan sebagai pembuat konsep secara keseluruhan, pembuat

aset, dan animator.

Penulis mengambil environment sebagai bagian yang dibahas di dalam

laporan ini, secara spesifik mengenai perancangan rumah tradisional Sunda yang

akan digunakan di dalam cerita, yakni julang ngapak.

3.3. Metode perancangan

Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian kualitatif, dengan

sumber studi pustaka berupa literatur yang menyangkut environment yang sesuai

latar cerita rakyat yang digunakan di dalam tugas akhir ini. Referensi yang didapat

Perancangan Environment Daerah..., Shienny Jusuf, FSD UMN, 2017

Page 3: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5747/1/BAB III.pdf11 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Objek Penelitian Di dalam kisah Sangkuriang ada nilai-nilai

12

dari observasi dan studi literatur digunakan sebagai acuan untuk membantu

penyesuaian aplikasi gaya environment pada limited animation.

Penelitian dimulai dengan menentukan cerita yang mengangkat cerita

rakyat untuk dijadikan animasi, serta mencari referensi gaya dari animasi yang

sudah ada. Cerita yang diangkat ke dalam limited animation ini adalah cerita

rakyat Jawa Barat, Sangkuriang. Sebagai referensi visual, penulis mengambil full-

featured animations dari Cartoon Salon berjudul The Secret of Kells (2009).

Setelah cerita ditentukan, dipilihlah tema yang lebih spesifik, yakni mengenai

environment yang sesuai dengan cerita rakyat yang telah terpilih. Environment ini

dibagi ke dalam dua bagian yang lebih spesifik lagi, yakni mengenai vegetasi dan

rumah adat yang sesuai dengan cerita rakyat “Sangkuriang”.

Selama studi pustaka dan eksperimen environment berlangsung, proses

praproduksi dijalankan; dari pembuatan cerita, script, desain konsep, dan

storyboard. Proses ini dilakukan mengacu pada hasil studi yang sudah ada dan

cerita yang sudah ditentukan. Perbaikan terhadap desain awal dilakukan seiring

dengan berjalannya studi literatur serta hasil observasi langsung.

Setelah proses praproduksi selesai, proses produksi dimulai; desain

environment akhir dimasukkan sesuai dengan komposisi ke dalam shot. Shot

tersebut lantas difinalisasi dan dipindahkan ke dalam After Effects untuk

dianimasikan.

Terakhir, pada tahap pasca produksi, hasil animating sederhana tersebut

digabungkan menjadi satu video dan ditambahkan audio.

Perancangan Environment Daerah..., Shienny Jusuf, FSD UMN, 2017

Page 4: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5747/1/BAB III.pdf11 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Objek Penelitian Di dalam kisah Sangkuriang ada nilai-nilai

13

Skema 3.1 Metode Perancangan

Perancangan Environment Daerah..., Shienny Jusuf, FSD UMN, 2017

Page 5: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5747/1/BAB III.pdf11 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Objek Penelitian Di dalam kisah Sangkuriang ada nilai-nilai

14

3.4. Sinopsis

Zaman dahulu kala, di Jawa Barat, hiduplah seorang puteri raja. Namanya

Dayang Sumbi. Dayang Sumbi memiliki seorang anak laki-laki bernama

Sangkuriang dan seekor anjing yang disayanginya, Tumang. Suatu hari, mereka

bertiga pergi ke hutan untuk berjalan-jalan. Tiba-tiba Sangkuriang berteriak dan

Tumang menggonggong keras. Dayang Sumbi menemukan seekor macan sedang

berdiri di depan mereka, hendak menyerang suami dan anaknya. Macan tersebut

menerkam, namun ternyata Tumang meloncat melindunginya sehingga ia selamat,

namun di sisi lain Tumang seketika jatuh terkapar. Sangkuriang berlari kabur dan

sang macan mengejarnya. Dayang Sumbi mencoba mengikuti dari kejauhan,

hanya untuk melihat sang macan mencakar punggung Sangkuriang sebelum

keduanya jatuh ke dalam jurang. Dayang Sumbi hanya bisa menangis tersedu-

sedu.

Tahun demi tahun berlalu, Dayang Sumbi hidup sendiri, tidak mengetahui

bahwa putranya Sangkuriang masih hidup dan sedang mencari istri. Sangkuriang

pergi berkelana untuk memenuhi tujuannya itu. Suatu ketika ia berburu di hutan;

matanya bersinar saat ia melihat seorang wanita ayu lewat di depannya. Apa yang

tidak diketahuinya adalah wanita tersebut merupakan ibunya sendiri. Sangkuriang

melamarnya, dan Dayang Sumbi menerima.

Sekali waktu, Dayang Sumbi lewat di depan kamar Sangkuriang yang

pintunya terbuka. Ketika ia melihat sebuah luka besar di punggung Sangkuriang,

Dayang Sumbi terkejut; bekas luka tersebut mirip dengan luka anaknya. Ia

Perancangan Environment Daerah..., Shienny Jusuf, FSD UMN, 2017

Page 6: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5747/1/BAB III.pdf11 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Objek Penelitian Di dalam kisah Sangkuriang ada nilai-nilai

15

semakin terperanjat setelah mendengar cerita Sangkuriang mengenai bekas luka

tersebut. Di saat itulah Dayang Sumbi sadar ia akan menikahi buah hatinya

sendiri.

Dayang Sumbi lantas meminta Sangkuriang agar rencana pernikahan

mereka dibatalkan. Sangkuriang tentu tidak menyetujuinya. Dayang Sumbi

berpikir keras mencari jalan agar Sangkuriang tidak jadi menikahinya.

Dayang Sumbi akhirnya memberi syarat kepada Sangkuriang untuk bisa

menikahinya. Sangkuriang harus membendung sungai dan membuat sampan besar

untuk menyeberanginya. Syarat tersebut harus diselesaikan Sangkuriang sebelum

pagi menjelang. Kalau tidak, pernikahan mereka akan dibatalkan.

Sangkuriang menyanggupinya. Sangkuriang pun menggunakan

kesaktiannya untuk memanggil jin temannya dan membantunya menyelesaikan

pekerjaan tersebut. Diam-diam, Dayang Sumbi mengamati Sangkuriang bekerja.

Dayang Sumbi menjadi panik ketika tanggul dan sampan besar yang dimintanya

hampir selesai, padahal fajar masih belum menjelang. Dayang Sumbi lalu

meminta bantuan dari beberapa tetangga untuk menggelar kain merah di sebelah

timur kota.

Melihat warna kemerahan di ufuk timur, Sangkuriang mengira pagi sudah

menjelang. Ia merasa kecewa karena gagal memenuhi permintaan Dayang Sumbi.

Sangkuriang lantas menendang sampan yang telah dibuatnya hingga terbalik.

Sampan itu disebut-sebut menjadi gunung yang saat ini kita kenal dengan nama

Tangkuban Perahu.

Perancangan Environment Daerah..., Shienny Jusuf, FSD UMN, 2017

Page 7: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5747/1/BAB III.pdf11 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Objek Penelitian Di dalam kisah Sangkuriang ada nilai-nilai

16

3.5. Breakdown Environment

Kisah Sangkuriang ini diambil dari legenda tradisional Sunda dengan

perubahan seperlunya. Sangkuriang menceritakan tentang asal-usul terjadinya

Gunung Tangkuban Perahu, sebuah gunung berapi aktif yang berada di daerah

Jawa Barat. Aslinya, cerita tersebut diambil dari catatan seorang pengembara

bernama Pangeran Jaya Pakuan (Noorduyn, 1982) dari Kerajaan Sunda Galuh

yang dicatat kurang lebih pada abad 15. Catatan tersebut dibuatnya saat ia berada

di kota Bandung.

Sebagai tema bahasan dari laporan tugas akhir ini, penulis merancang

environment yang sesuai dengan cerita tersebut. Environment yang dibahas di

dalam laporan ini terdiri atas vegetasi sekitar dan rumah adat yang menjadi tempat

tinggal Dayang Sumbi.

3.6. Referensi

3.6.1. Vegetasi

Daerah Jawa Barat tempat Sangkuriang diceritakan terjadi merupakan

daerah yang dikelilingi oleh gunung-gunung api, salah satunya adalah gunung

Tangkuban Perahu, dengan hutan yang terdiri atas pohon-pohon besar dan

sejumlah sungai yang membelah wilayahnya. Daerah ini lebih dikenal dengan

nama Cekungan Bandung.

Perancangan Environment Daerah..., Shienny Jusuf, FSD UMN, 2017

Page 8: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5747/1/BAB III.pdf11 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Objek Penelitian Di dalam kisah Sangkuriang ada nilai-nilai

17

Gambar 3.1 Cekungan Bandung

(Sumber: http://citarum.org/images/Content_Image/fakta_citarum/cekungan_bandung.png)

Daerah tersebut berada pada ketinggian kurang lebih 1000 – 2000 meter

dpl, membuat cekungan tersebut dikategorikan pada zona sub-pegunungan hingga

zona pegunungan.

Gambar 3.2 Pembagian Zona Berdasar Ketinggian

(Sumber: dok. pribadi)

Vegetasi yang tumbuh di daerah tersebut juga dikategorikan vegetasi hutan

hujan dataran rendah dan hutan hujan pegunungan.

Perancangan Environment Daerah..., Shienny Jusuf, FSD UMN, 2017

Page 9: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5747/1/BAB III.pdf11 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Objek Penelitian Di dalam kisah Sangkuriang ada nilai-nilai

18

Gambar 3.3 Contoh Jenis Tumbuhan Pegunungan

(Sumber: dok. pribadi)

Dari foto di atas, disebutkan beberapa nama spesies tanaman yang umum

tumbuh di dataran tinggi Jawa Barat. Penulis mengambil beberapa tanaman yang

berguna untuk bertahan hidup (memperhitungkan karakter Dayang Sumbi yang

bertahan sendirian di tengah hutan) dan dimasukkan ke dalam environment limited

animation Sangkuriang.

Cantigi ungu / Vaccinium varingiaefolium: umum ditemukan di

daerah pegunungan Jawa (1500m – 3300m dpl), ukuran bervariasi

dari seukuran semak-semak hingga setinggi 20 meter. Cantigi ungu

memiliki buah dan daun yang dapat dimakan serta batang yang

dapat dibuat menjadi arang.

Perancangan Environment Daerah..., Shienny Jusuf, FSD UMN, 2017

Page 10: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5747/1/BAB III.pdf11 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Objek Penelitian Di dalam kisah Sangkuriang ada nilai-nilai

19

Gambar 3.4 Cantigi Ungu

(Sumber: http://wallacefund.info/files/vaccinium.jpg)

Sembung langu/ Blumea Balsamifera: umum ditemukan di daerah

Asia Timur dan Asia Tenggara, sembung langu yang sering

dianggap sebagai gulma ini merupakan tanaman obat tradisional

yang banyak digunakan untuk mengobati berbagai penyakit seperti

diare, sakit perut, kolera, hingga batu ginjal. Ukuran sembung langu

bervariasi dari satu hingga empat meter, dengan batang setengah

berkayu dan daun berbentuk memanjang dengan tekstur berbulu

halus.

Perancangan Environment Daerah..., Shienny Jusuf, FSD UMN, 2017

Page 11: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5747/1/BAB III.pdf11 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Objek Penelitian Di dalam kisah Sangkuriang ada nilai-nilai

20

Gambar 3.5 Sembung Langu

(Sumber: http://www.biodiversitywarriors.org/images/f8056d655be48383ef1733439971561f.jpg)

Totongoan/ Debregeasia longifolia: tanaman semak dengan ukuran

yang dapat mencapai kurang lebih 5 meter. Totongoan umum

ditemukan di daerah bertanah subur atau tepi sungai, pada

ketinggian 500m – 2200m dpl. Daun totongoan dapat dimakan untuk

bertahan hidup, dan kayunya dapat dibuat menjadi arang. Bagian

luar batangnya juga dapat dibuat menjadi benang dan tali yang kuat.

Perancangan Environment Daerah..., Shienny Jusuf, FSD UMN, 2017

Page 12: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5747/1/BAB III.pdf11 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Objek Penelitian Di dalam kisah Sangkuriang ada nilai-nilai

21

Gambar 3.6 Totongoan

(Sumber: https://www.promessedefleurs.com/blogwp/wp-content/uploads/2015/01/Debregeasia-

longifolia.jpg)

Akasia perak/ Acacia decurrens: pohon yang dapat tumbuh hingga

mencapai ketinggian 15 meter, memiliki batang pohon cokelat

kehijauan dan bunga berwarna kuning. Bunga akasia perak dapat

dimakan, dan digunakan sebagai pewarna kuning. Batangnya

memiliki getah karet yang juga dapat dimakan, umum digunakan

sebagai agen pengikat, pengemulsi dan pemberi tekstur kenyal pada

permen gummy dalam industri makanan.

Perancangan Environment Daerah..., Shienny Jusuf, FSD UMN, 2017

Page 13: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5747/1/BAB III.pdf11 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Objek Penelitian Di dalam kisah Sangkuriang ada nilai-nilai

22

Gambar 3.7 Akasia Perak

(Sumber: http://www.globalspecies.org/images/a/Acacia_decurrens_1.jpg)

3.6.2. Eksterior Rumah

Oleh karena lokasinya yang berada di atas banyak patahan, rumah adat

daerah Jawa Barat mengambil rupa rumah panggung dengan kaki penyangga

setinggi 40cm – 60cm yang diperkuat batu untuk mengurangi dampak gempa

hasil pergerakan patahan tersebut. Material yang digunakan di dalam pembuatan

rumah juga ringan dan fleksibel atas dasar yang sama; terlebih lagi bahan

bangunan berat seperti batu bata dapat membahayakan penghuni apabila gempa

yang terjadi melebihi kapasitas ketahanan rumah.

Perancangan Environment Daerah..., Shienny Jusuf, FSD UMN, 2017

Page 14: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5747/1/BAB III.pdf11 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Objek Penelitian Di dalam kisah Sangkuriang ada nilai-nilai

23

Gambar 3.8 Rumah Adat Sunda

(Sumber: http://pusatkajianarsitektur.staf.upi.edu/files/2017/06/Ramah-Gempa.jpg)

Rumah adat Jawa Barat sendiri memiliki nama berbeda-beda sesuai dengan

bentuk atapnya.

Gambar 3.9 Suhunan Julang Ngapak

(Sumber: http://anjjabar.go.id/rumah-tradisional)

Perancangan Environment Daerah..., Shienny Jusuf, FSD UMN, 2017

Page 15: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5747/1/BAB III.pdf11 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Objek Penelitian Di dalam kisah Sangkuriang ada nilai-nilai

24

Suhunan julang ngapak memiliki atap yang berbentuk seperti burung

sedang mengepak. Julang ngapak terdiri atas dua buah sisi yang berlipat

membentuk sudut tumpul di tengahnya.

Gambar 3.10 Suhunan Togog Anjing

(Sumber: http://anjjabar.go.id/rumah-tradisional)

Togog anjing memiliki makna “anjing duduk”, suhunan jenis ini diberi

nama demikian karena bentuknya menyerupai anjing yang sedang duduk. Atap

bagian belakang togog anjing lebih panjang dari dari bagian depannya karena atap

depannya membentuk sudut tumpul.

Gambar 3.11 Suhunan Jolopong

(Sumber: http://anjjabar.go.id/rumah-tradisional)

Perancangan Environment Daerah..., Shienny Jusuf, FSD UMN, 2017

Page 16: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5747/1/BAB III.pdf11 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Objek Penelitian Di dalam kisah Sangkuriang ada nilai-nilai

25

Suhunan jolopong memiliki atap yang berbentuk segitiga sama sisi, nama

dari jenis atap ini berarti “memanjang”.

Gambar 3.12 Badak Heuay

(Sumber: http://anjjabar.go.id/rumah-tradisional)

Seperti namanya, bentuk atap ini terlihat seperti badak yang sedang

menguap, dengan kedua sisi atap berbentuk asimetris dan titik tumpu atap berada

tidak di tengah.

Gambar 3.13 Parahu Kumereb

(Sumber: http://anjjabar.go.id/rumah-tradisional)

Perancangan Environment Daerah..., Shienny Jusuf, FSD UMN, 2017

Page 17: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5747/1/BAB III.pdf11 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Objek Penelitian Di dalam kisah Sangkuriang ada nilai-nilai

26

Atap parahu kumereb berbentuk prisma dengan trapesium sama kaki

sebagai sisi-sisi utamanya, seperti sebuah perahu yang terbalik dan menutupi

bagian atap rumah.

Selain nilai fungsi, rumah-rumah tersebut dibangun dengan nilai tradisi

yang kuat (Balai Pengelolaan Anjungan Jawa Barat, 2016), dan nama dari atap

tersebut diambil berdasarkan bentuknya. Atap rumah adat Jawa Barat yang akan

digunakan sebagai acuan di dalam limited animation ini dirancang berdasarkan

suhunan julang ngapak, berbentuk seperti sayap burung terbuka. Secara bentuk,

julang ngapak dinilai memiliki sirkulasi dan ketahanan terhadap angin yang baik.

Gambar 3.14 Referensi Julang Ngapak

(Sumber: dok. pribadi)

Suhunan julang ngapak tradisional juga memiliki kayu/ bambu menyilang di

bagian atasnya bernama cagak gunting, fungsinya sebagai penahan rembesan air.

Perancangan Environment Daerah..., Shienny Jusuf, FSD UMN, 2017

Page 18: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5747/1/BAB III.pdf11 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Objek Penelitian Di dalam kisah Sangkuriang ada nilai-nilai

27

Gambar 3.15 Cagak Gunting pada Atap

(Sumber: https://dearchitectblog.files.wordpress.com/2017/01/panenjoan-rumahadat.jpg

3.6.3. Interior Rumah

Ruang-ruang dari rumah adat Jawa Barat beratap julang ngapak sendiri

terdiri atas empat bagian besar: teras atau emper, ruangan tengah atau tengah

imah, kamar tidur atau pangkeng, dan dapur atau pawon (Muanas, 1998, hal. 47).

Keempat ruang tersebut merupakan bagian esensial untuk memenuhi kebutuhan

sehari-hari manusia seperti makan, beristirahat, bersosialisasi, memasak, dan

tidur.

Selain ruangan, ada pula perkakas-perkakas tradisional yang mengisi

ruangan tersebut. Berikut merupakan gambar-gambar referensi ruangan serta

perkakas tradisional dari rumah adat di Jawa Barat.

Perancangan Environment Daerah..., Shienny Jusuf, FSD UMN, 2017

Page 19: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5747/1/BAB III.pdf11 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Objek Penelitian Di dalam kisah Sangkuriang ada nilai-nilai

28

Gambar 3.16 Referensi Dapur Tradisional

(Sumber: dok. pribadi)

Gambar di atas memperlihatkan gambaran besar dapur tradisional Jawa

Barat yang tersimpan di dalam museum Sri Baduga, Bandung, Jawa Barat.

Gambar 3.17 Referensi Kompor Kayu Bakar

(Sumber: dok. pribadi)

Perancangan Environment Daerah..., Shienny Jusuf, FSD UMN, 2017

Page 20: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5747/1/BAB III.pdf11 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Objek Penelitian Di dalam kisah Sangkuriang ada nilai-nilai

29

Gambar 3.18 Referensi Perkakas Dapur Tradisional

(Sumber: dok.pribadi)

Dapur tradisional Jawa Barat masih menggunakan kompor kayu bakar.

Perkakas yang digunakan biasanya diletakkan di rak bambu sekitar kompor, di

lantai, atau digantung di dinding. Perkakas-perkakas ini banyak yang terbuat dari

besi, kayu, atau tanah liat.

Gambar 3.19 Referensi Kamar Tidur Tradisional

(Sumber: dok. pribadi)

Perancangan Environment Daerah..., Shienny Jusuf, FSD UMN, 2017

Page 21: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5747/1/BAB III.pdf11 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Objek Penelitian Di dalam kisah Sangkuriang ada nilai-nilai

30

Kamar tradisional rumah adat Jawa Barat tidak terlalu besar, dalam rumah

keluarga umumnya hanya memuat sebuah ranjang queen size dari kayu atau

bambu serta lemari pakaian, dan meja rias sebagai tambahan bila dibutuhkan.

Gambar 3.20 Referensi Ruang Keluarga Tradisional

(Sumber: dok. pribadi)

Ruang keluarga tradisional rumah adat Jawa Barat sendiri tidak memiliki

banyak furnitur, biasanya hanya diisi dengan meja serta kursi atau tempat duduk

panjang yang bisa digunakan untuk beristirahat, bersantai, dan makan.

3.6.4. Referensi Style Tekstur dari Animasi The Secret of Kells

The Secret of Kells (2009) merupakan animasi dua dimensi sepanjang 75

menit hasil produksi Cartoon Saloon yang terkenal dengan style gambar uniknya.

Dirilis pada tahun 2010, The Secret of Kells bercerita mengenai petualangan

seorang anak kecil bernama Brendan untuk melengkapi Book of Kells. Animasi

ini dilengkapi dengan gaya penggambaran khas Cartoon Saloon yang banyak

Perancangan Environment Daerah..., Shienny Jusuf, FSD UMN, 2017

Page 22: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5747/1/BAB III.pdf11 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Objek Penelitian Di dalam kisah Sangkuriang ada nilai-nilai

31

menggunakan palet sederhana, serta tekstur gambar yang dibuat berbentuk garis-

garis, lalu diberikan overlay tambahan.

Gambar 3.21 The Secret of Kells

(Sumber: http://static.rogerebert.com/uploads/movie/movie_poster/the-secret-of-kells-

2010/large_5B7V6paZJPduO3Wlqd0Q5xWDZJR.jpg)

Gambar 3.22 Salah Satu Adegan di Dalam The Secret of Kells

(Sumber: https://s-media-cache-

ak0.pinimg.com/originals/93/11/ca/9311cab46c426179ff2ded2617cc8d74.jpg)

Perancangan Environment Daerah..., Shienny Jusuf, FSD UMN, 2017

Page 23: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5747/1/BAB III.pdf11 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Objek Penelitian Di dalam kisah Sangkuriang ada nilai-nilai

32

Texturing style The Secret of Kells dipilih sebagai referensi sebagai contoh

animasi dua dimensi yang juga menggunakan teknik limited animation.

3.7. Eksplorasi

Limited animation Sangkuriang dikerjakan dalam 3 tahapan, yakni

praproduksi, produksi, dan pasca-produksi. Tahap praproduksi menekankan

pembuatan konsep, tahap produksi menekankan pembuatan aset dan animasi,

tahap pasca-produksi akan menjadi tahap penyelesaian dengan editing akhir agar

hasil akhir yang dicapai bisa lebih maksimal.

Dalam tahap praproduksi, ditentukan cerita yang akan digunakan, konsep

karakter serta environment, gaya visual yang akan digunakan, serta dibuta

storyboard kasar. Proses ini dilakukan secara manual dan dipindahkan ke bentuk

digital dengan menggunakan Paint Tool SAI serta Adobe Photoshop.

Dalam proses produksi aset dibuat dan dianimasikan. Proses ini dilakukan

dengan menggunakan Paint Tool SAI untuk membuat aset, Adobe Photoshop

untuk merapikan aset, serta Adobe After Effects untuk melakukan animating.

Terakhir, di dalam proses pasca-produksi, akan dilakukan editing akhir

dengan menggunakan Adobe After Effects dan compiling dengan Adobe Premiere

Pro.

Sebagai penuntun produksi, cerita dalam bentuk teks diterjemahkan secara

visual ke dalam storyboard.

Perancangan Environment Daerah..., Shienny Jusuf, FSD UMN, 2017

Page 24: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5747/1/BAB III.pdf11 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Objek Penelitian Di dalam kisah Sangkuriang ada nilai-nilai

33

Gambar 3.23 Storyboard Bagian Pertama

(Sumber: dok. pribadi)

Perancangan Environment Daerah..., Shienny Jusuf, FSD UMN, 2017

Page 25: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5747/1/BAB III.pdf11 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Objek Penelitian Di dalam kisah Sangkuriang ada nilai-nilai

34

Gambar 3.24 Storyboard Bagian Kedua

(Sumber: dok. pribadi)

Scene di dalam storyboard yang memunculkan hasil penelitian dari rumah

adat Jawa Barat adalah scene 7 (menampilkan eksterior rumah), 9 dan 10

(menampilkan interior serta bahan bangunan rumah). Di luar scene spesifik

Perancangan Environment Daerah..., Shienny Jusuf, FSD UMN, 2017

Page 26: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5747/1/BAB III.pdf11 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Objek Penelitian Di dalam kisah Sangkuriang ada nilai-nilai

35

tersebut, hasil penelitian eksterior berupa tanaman yang tumbuh di daerah tempat

Sangkuriang diceritakan terjadi juga ditampilkan.

Berdasarkan storyboard yang telah ada, dibuatlah sketsa untuk tanaman-

tanaman yang berada di lingkungan sekitar rumah, serta rumah adat Jawa Barat

yang menjadi tempat tinggal Dayang Sumbi dan Sangkuriang.

3.7.1. Vegetasi

Berikut merupakan proses pembuatan desain vegetasi yang berada di

lingkungan sekitar rumah Sangkuriang dan Dayang Sumbi.

Tabel 3.1 Sketsa Vegetasi

Tanaman Referensi Sketsa

Cantigi

Ungu

(Sumber:

http://wallacefund.info/files/vacciniu

m.jpg)

Sketsa bentuk dasar pohon dan skema

warna, beserta referensi kecil untuk

warna daun

Perancangan Environment Daerah..., Shienny Jusuf, FSD UMN, 2017

Page 27: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5747/1/BAB III.pdf11 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Objek Penelitian Di dalam kisah Sangkuriang ada nilai-nilai

36

Sketsa kasar pohon

Bentuk dan warna final, tanpa tekstur

Perancangan Environment Daerah..., Shienny Jusuf, FSD UMN, 2017

Page 28: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5747/1/BAB III.pdf11 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Objek Penelitian Di dalam kisah Sangkuriang ada nilai-nilai

37

Bentuk dan warna final, dengan tekstur

Sembung

Langu

(Sumber:

http://www.biodiversitywarriors.org/i

mages/f8056d655be48383ef1733439

971561f.jpg)

Sketsa awal bentuk dasar tanaman dan

daun serta skema warna

Sketsa kasar pertama tanaman

Perancangan Environment Daerah..., Shienny Jusuf, FSD UMN, 2017

Page 29: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5747/1/BAB III.pdf11 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Objek Penelitian Di dalam kisah Sangkuriang ada nilai-nilai

38

Sketsa kasar kedua tanaman

Bentuk dan warna akhir tanaman

Totongoan

(Sumber:

https://www.promessedefleurs.com/b

logwp/wp-

content/uploads/2015/01/Debregeasia

-longifolia.jpg)

Sketsa awal bentuk dan ukuran semak-

semak serta skema warna

Perancangan Environment Daerah..., Shienny Jusuf, FSD UMN, 2017

Page 30: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5747/1/BAB III.pdf11 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Objek Penelitian Di dalam kisah Sangkuriang ada nilai-nilai

39

Sketsa kasar tanaman

Bentuk dan warna final

Akasia

Perak

(Sumber:

http://www.globalspecies.org/images

/a/Acacia_decurrens_1.jpg)

Sketsa awal bentuk dasar pohon dan

daun serta skema warna

Perancangan Environment Daerah..., Shienny Jusuf, FSD UMN, 2017

Page 31: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5747/1/BAB III.pdf11 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Objek Penelitian Di dalam kisah Sangkuriang ada nilai-nilai

40

Sketsa kasar pohon

Bentuk dan warna final, tanpa tekstur

Perancangan Environment Daerah..., Shienny Jusuf, FSD UMN, 2017

Page 32: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5747/1/BAB III.pdf11 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Objek Penelitian Di dalam kisah Sangkuriang ada nilai-nilai

41

Bentuk dan warna final, dengan tekstur

3.7.2. Eksterior Rumah Adat Jawa Barat

Berikut merupakan proses pembuatan desain rumah adat Jawa Barat yang

menjadi tempat tinggal Dayang Sumbi.

Tabel 3.2 Sketsa Eksterior Rumah

Referensi Sketsa

Rumah Adat Jawa Barat

(Sumber:

https://dearchitectblog.files.wordpress.com/

2017/01/panenjoan-rumahadat.jpg)

Sketsa awal bentuk rumah dan lingkungan

sekitarnya, atap memiliki cagak gunting

Perancangan Environment Daerah..., Shienny Jusuf, FSD UMN, 2017

Page 33: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5747/1/BAB III.pdf11 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Objek Penelitian Di dalam kisah Sangkuriang ada nilai-nilai

42

Rumah Adat Jawa Barat

(Sumber: dok. pribadi)

Sketsa tampak depan rumah dengan Dayang

Sumbi sebagai skala

Sketsa tampak depan, belakang, dan samping

rumah

Tekstur Dalam "The Secret of Kells"

(Sumber: https://s-media-cache-ak0.

pinimg.com/originals/e6/46/c5

/e646c5b49af43dd9d7e9e851508d2ccd.jpg)

Implementasi tekstur pada dinding rumah

Perancangan Environment Daerah..., Shienny Jusuf, FSD UMN, 2017

Page 34: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5747/1/BAB III.pdf11 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Objek Penelitian Di dalam kisah Sangkuriang ada nilai-nilai

43

3.7.3. Interior Rumah Adat Jawa Barat

Gambar 3.25 Floor Plan

(Sumber: dok. pribadi)

Untuk membantu visualisasi bagian dalam rumah, dibuat juga floor

plan dari rumah yang didasari pada pembagian ruangan rumah adat Jawa Barat

menurut Muanas (1998), dan pertimbangan cerita bahwa Dayang Sumbi tinggal di

rumah tersebut seorang diri sebelum Sangkuriang datang dan singgah. Secara

kasar, rumah dibuat berbentuk studio (tanpa ruangan) berukuran panjang 5.5

meter dan lebar 3.5, dengan bagian dalam dibagi ke dalam empat ruang:

1. Teras depan (emper), bagian di antara undakan naik dan pintu

masuk ke dalam rumah, lebar 50 sentimeter

2. Ruang tengah, digunakan untuk beristirahat, makan, dan

bersosialisasi, diletakkan dua buah tempat duduk panjang di bagian

Perancangan Environment Daerah..., Shienny Jusuf, FSD UMN, 2017

Page 35: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5747/1/BAB III.pdf11 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Objek Penelitian Di dalam kisah Sangkuriang ada nilai-nilai

44

kiri dan kanan pintu, di depan tempat duduk bagian kiri diletakkan

juga sebuah meja.

3. Dapur, tempat untuk memasak dan diletakkannya kayu bakar untuk

kompor, posisi sedikit lebih rendah dari ruangan lainnya; di bagian

belakang dapur diletakkan pintu keluar belakang rumah yang

mengarah ke sungai di mana kamar mandi dan kakus berada.

4. Tempat tidur, berada di samping dapur, lebar ruang hanya sebatas

ukuran ranjang (150 sentimeter), berisi ranjang dan sebuah lemari

pakaian, ada pembatas ruangan berupa dinding anyaman bambu di

antara tempat tidur dan dapur.

Bagian dalam rumah juga dibuat sketsanya mengikuti referensi yang telah

ada, serta floor plan yang telah dibuat sebelumnya. Sketsa bagian dalam dibuat

dari sudut pandang dua pintu yang berbeda, yakni sudut pandang pintu depan

menuju ke arah dapur dan sudut pandang pintu dapur menuju ke arah depan.

Sketsa pertama memperlihatkan posisi kamar dan dapur secara kasar, sementara

sketsa kedua memperlihatkan ruang utama rumah dan visualisasi bagian dalam

rumah secara lebih detil, seperti apa atap rumah dilihat dari bagian dalam, detil

dinding bilik dan lantai kayu.

Berikut merupakan sketsa bagian dalam rumah tempat Dayang Sumbi

tinggal.

Perancangan Environment Daerah..., Shienny Jusuf, FSD UMN, 2017

Page 36: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5747/1/BAB III.pdf11 BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Objek Penelitian Di dalam kisah Sangkuriang ada nilai-nilai

45

Tabel 3.3 Sketsa Interior Rumah

Referensi Sketsa

Referensi Dapur Tradisional Jawa Barat

(Sumber: dok. pribadi)

Sketsa kasar bagian dapur rumah (pawon)

Sketsa bagian dalam rumah dilihat dari dapur

Perancangan Environment Daerah..., Shienny Jusuf, FSD UMN, 2017