lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2723/3/bab ii.pdf · dengan...
TRANSCRIPT
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
10
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1 Penelitian Terdahulu
Sebagai bahan acuan dan referensi, penelitian ini menggunakan dua
penelitian terdahulu yang sejenis mengenai marketing public relations dan
kampanye public relations.
2.1.1 Penelitian 1
Penelitian yang pertama, yang dijadikan sebagai pedoman referensi adalah
penelitian dari Drara Novia Dwi Asrini, mahasiswi dari Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga, 2013 yang berjudul “Manajemen Kampanye Public Relations
dalam Menghadapi Isu (Studi Deskriptif Kualitatif Kegiatan Factory Visit di PT
Djarum Kudus)”.
Fokus penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui bagaimana
perencanaan, pengimpelentasian serta evaluasi dalam kegiatan Factory Visit untuk
manajemen isu kegiatan di pabrik rokok.
Penelitian tersebut dilakukan dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif
dengan pendekatan studi kasus.
Hasil temuan dari penelitian ini adalah Salah satu kegiatan yang dilakukan
oleh departemen Corporate Affairs kepada publiknya adalah dengan mengadakan
kegiatan factory visit. Bertujuan untuk memberikan edukasi serta informasi
mengenai kegiatan operasional perusahaan. Hal tersebut sudah tepat dilakukan,
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
11
dalam hal manajemen isu. Karena dengan adanya kegiatan factory visit tersebut,
jumlah pengunjung naik dari tahun ke tahun dan mereka dapat mengahadapi isu
mengenai rokok yang beredar di masyarakat.
Ada pun pengembangan yang dilakukan peneliti berdasarkan penelitian
sebelumnya ini, peneliti berfokus pada model perencanaan strategis yang
digunakan perusahaan dalam merancang strategi marketing public relations.
Penelitian ini memiliki kesamaan pada bagaimana sebuah program kampanye
dapat dilakukan untuk berbagai bentuk tujuan perusahaan.
2.1.2 Penelitian 2
Penelitian yang kedua, yang dijadikan pedoman referensi adalah penelitian
dari Anisa Chandra Dewanti, mahasiswi dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa,
2011 yang berjudul “Peran program Marketing Public Relations Perusahaan Jasa
Asuransi Dalam Mempertahankan Produk”.
Fokus penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui bagaimana peran
sebuah program Marketing Public Relations dalam mempertahankan produk yang
meliputi 5 aspek yaitu Relaunching, Revitalizing, Repositioning, Sustaining
Mature Priduct, dan Talking Up Declining.
Penelitian tersebut dilakukan dengan jenis penelitian kualitatif deskriotif
dengan pendekatan studi kasus. Menggunakan metode pengumpulan data dengan
wawancara mendalam serta studi pustaka.
Pengembangan yang dilakukan peneliti dari penelitian sebelumnya ini
adalah dengan melakukan penelitian mengenai strategi marketing public relations
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
12
melalui penjabaran model perencanaan strategis, yang tidak dibahas dalam
penelitian terdahulu. Pada penelitian terdahulu penjelasan strategi hanya dibahas
melalui kegiatan perusahaan yang didasarkan pada proses Relaunching,
Revitalizing, Repositioning, Sustaining Mature Priduct, dan Talking Up
Declining.
Judul Penelitian Manajemen Kampanye Public
Relations dalam Menghadapi Isu
(Studi Deskriptif Kualitatif Kegiatan
Factory Visit di PT Djarum Kudus)
Peran program Marketing Public
Relations Perusahaan Jasa
Asuransi Dalam Mempertahankan
Produk
Oleh Drara Novia Dwi Asrini Anisa Chandra Dewanti
Universitas Universitas Islam Negri Sunan
Kalijaga
Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa
Tahun 2013 2011
Teori dan
konsep
Kampanye public relations,
Manajemen kampanye public
relations, evaluasi kampanye, Teori
corporate campaign , Teori issue life
cycle.
Komunikasi, Public Relations,
Marketing Public Relations
Pendekatan Kualitatif Kualitatif
Metode Studi kasus Studi kasus
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
13
Hasil Salah satu kegiatan yang dilakukan
oleh departemen Corporate Affairs
kepada publiknya adalah dengan
mengadakan kegiatan factory visit.
Bertujuan untuk memberikan edukasi
serta informasi mengenai kegiatan
operasional perusahaan. Hal tersebut
sudah tepat dilakukan, dalam hal
manajemen isu. Karena dengan
adanya kegiatan factory visit tersebut,
jumlah pengunjung naik dari tahun ke
tahun dan mereka dapat mengahadapi
isu mengenai rokok yang beredar di
masyarakat.
Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui bagaimana
mempertahankan produk melalui
program Marketing Public
Relations yang meliputi 5 aspek
yaitu Relaunching, Revitalizing,
Repositioning, Sustaining Mature
Priduct, dan Talking Up
Declining. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dalam
mengkomunikasikan program
MPR banyak menggunakan
Below The Line, Special Event,
Publikasi untuk menyebarkan
informasi.
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
14
2.2 Konsep yang digunakan
2.2.1 Public Relations
Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan
mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan
publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut
(Cutlip, Center dan Broom, 2006, h.6).
Public Relations adalah proses komunikasi yang strategis untuk
membangun hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dengan
publiknya (The Public Relations Society of America, 2012 dikutip dalam
Smith, 2013, h.3).
Dapat dijelaskan bahwa Public Relations adalah sebagai jembatan untuk
menciptakan hubungan yang baik dan saling menguntungkan antara organisasi
dengan publiknya.
Public Relations memiliki peran dan fungsi yang sangat penting di suatu
perusahaan. Empat peran Public Relations (Ruslan, 2008, h.10) yaitu:
1. Sebagai communicator, penghubung antara organisasi dengan publiknya.
Dengan menyebarkan informasi kepada publik dalam bentuk penyampaian
pesan dan menciptakan opini publik (public opinion).
2. Membina relationship, membangun hubungan yang positif dan saling
menguntungkan dengan pihak internal dan eksternal. Dalam membangun
kepercayaan (mutual understanding) dan saling memperoleh manfaat.
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
15
3. Peranan backup management, sebagai pendukung dalam fungsi
manajemen perusahaan untuk menunjang kegiatan departemen lainnya.
Public Relations melakukan tahapan planning (perencanaan), organizing
(pengorganisasian), actuating (penggiatan), dan controlling (pengawasan).
4. Membentuk Corporate Image, public relations berupaya menciptakan citra
bagi organisasi atau lembaganya.
Public relations memegang peran dan fungsi yang penting didalam sebuah
perusahaan. Dimana public relations tidak hanya sebagai jembatan antara
organisasi dengan publliknya namun juga memegang peranan penting dan saling
berkesinambungan dengan divisi lainnya.
Terdapat sembilan fungsi public relations (Cutlip, Center dan Broom 2006, h. 11-
25), yaitu:
1. Internal Relations (Hubungan Internal)
Public relations memiliki fungsi dalam membangun dan
mempertahankan hubungan yang baik antara manajer dan
karyawan.
2. Publicity (Publisitas)
Public relations sebagai sumber informasi serta menyediakan
informasi untuk media.
3. Advertising (Iklan)
Menempatkan pesan yamg terkontrol melalui media yang berbayar,
agar dapat mencakup khalayak luas.
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
16
4. Press Agentry
Menciptakan berita dan peristiwa yang memiliki nilai untuk media
dan dapat menarik perhatian publik.
5. Public Affairs
Membangun dan mempertahankan hubungan dengan pemerintah
dan komunitas serta menangani kebijakan publik yang
berpengaruh.
6. Lobbying
Membangun dan memelihara hubungan dengan pemerintah agar
dapat memengaruhi kebijakan regulasi.
7. Issue Management (Manajemen Isu)
Mengidentifikasi, menganalisis, menentukan prioritas, memilih
program strategi, mengimplementasi program komunikasi, serta
mengevaluasi hasil dalam mencegah isu yang berkembang.
8. Investor Relations (Hubungan Investor)
Membangun dan menjaga hubungan yang saling menguntungkan
antara perusahaan dengan pemangku kepentingan.
9. Pengembangan
Membangun dan memelihara hubungan dengan komunitas yang
dapat memengaruhi organisasi.
Dari 9 fungsi diatas, peran public relations yang dianggap
sesuai dengan penelelitian ini yaitu peran public relations sebagai
publisitas dimana memberikan informasi kepada media. Serta
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
17
peran Public Relations yang mengontrol issue yang berkembang di
masyarakat (issue management).
Nova (2009, h.41) menjelaskan terdapat tujuh strategi public relations,
atau yang dikenal dengan bauran public relations, sebagai berikut:
1. Publications
Setiap fungsi dan tugas public relations adalah menyelenggarakan
publikasi melalui berbagai media tentang kegiatan perusahaan untuk
diketahui oleh publik.
2. Event
Merancang sebuah event yang bertujuan untuk memperkenalkan produk
dan layanan perusahaan, mendekatkan diri kepada publik dan dapat
memengaruhi opini publik.
3. News (Menciptakan berita)
Berupaya menciptakan berita melalui press release, news letter, bulletin,
dan lain-lain.
4. Community Involvement (kepedulian pada komunitas)
Mengadakan kontak sosial untuk menjaga hubungan baik dengan
kelompok tertentu (community relations and humanity relations) dengan
pihak organisasi atau lembaga yang diwakilinya.
5. Inform or image (memberitahukan atau meraih citra)
Public relations mampu memberikan informasi kepada publik atau
menarik perhatian. Sehingga diharapkan dapat memperoleh tanggapan
berupa citra positif.
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
18
6. Lobbying and negotiation (lobi dan negosiasi)
Dapat melakukan negosiasi untuk mencapai kesepakatan atau memperoleh
dukungan dari individu atau lembaga yang mempengaruhi
keberlangsungan perusahaan.
7. Social responsibility (tanggung jawab sosial)
Memiliki tanggung jawab sosial dalam aktivitas public relations,
menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kepedulian terhadap
masyarakat. Hal ini dapat meningkatkan citra perusahaan dimata publik.
Demi keberlangsungan sebuah perusahaan, setiap perusahaan tidak lepas
dari kegiatan-kegiatan yang sudah dijelaskan diatas. Tanpa melakukan sebuah
strategi public relations, maka publik tidak dapat mengenal apa yang ditawarkan
oleh perusahaan tersebut.
2.2.2 Marketing Public Relations
2.2.2.1 Definisi Marketing Public Relations
Dalam bukunya yang berjudul The Marketer’s Guide to Public Relations,
Thomas L. Harris menjelaskan Marketing Public Relations adalah sebagai strategi
yang dapat dimanfaatkan oleh suatu perusahaan untuk dapat menginformasikan
serta mengkomunikasikan produk atau jasa yang ditawarkan agar dapat terhubung
dengan apa yang menjadi kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan para
konsumen.
Marketing Public Relations digunakan sebagai strategi untuk mencapai
tujuan pemasaran. Tujuan dilakukannya sebuah MPR untuk meningkatkan
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
19
awareness, mendorong penjualan, komunikasi, dan membangun hubungan antara
konsumen, perusahaan dan merek. (Harris, 2006, h.7).
Definisi lain menurut Rene Henry juga dijelaskan dalam buku Thomas L.
Harris dan Patricia T Whalen (2006. h.7) bahwa Marketing Public Relations
adalah sebuah program atau kampanye yang ditujukan kepada target yang telah
ditentukan, untuk mempengaruhi penjualan atau penggunaan produk ataupun jasa
yang ditawarkan oleh perusahaan.
Menurut Webster’s New World Dictionary of Media and Communications,
Marketing Public Relations adalah penggunaan special events, publisitas, dan
teknik public relations untuk mempromosikan produk dan jasa. (Harris, 2006, h.
7).
Marketing public relations dapat digunakan dalam berbagai macam
kegiatan. Harris (2006, h.6) membagi penggunaan MPR menjadi 5 bagian, yaitu :
1) Promosi produk
2) Membangun pasar
3) Marketing
4) Reputasi perusahaan
5) Sales support
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
20
2.2.2.2 MPR Values
Marketing public relations memiliki sebuah keunikan dalam membangun
kredibilitas pada sebuah produk. Teknik MPR memiliki keefektifan yang lebih
daripada periklanan. Sebuah public relations menjadi sumber yang kredibel jika
digunakan sebagai penyampai pesan. Dengan pengunaan pihak ke tiga seperti
media, pesan yang disampaikan akan lebih persuasif (Harris & whalen, 2006,
h.39).
Harris & Whalen (2006, h. 10) menyatakan fungsi dari marketing public
relations difokuskan lebih sempit hanya pada merek sebuah produk dan
pelanggannya. Tujuan utamanya adalah untuk mencapai endorsement dari pihak
ketiga yang merupakan kunci nyata untuk kesuksesan marketing public relations.
Harris & Whalen (2006, h.10) juga menjelaskan bahwa MPR dapat
menciptakan sebuah word of mouth atau “buzz” mengenai merek dengan
menghasilkan berita tentang produk dan fiturnya, memegang acara khusus untuk
menunjukkan produk, menciptakan materi yang mengedukasi pengunaan produk,
dan menghasilkan goodwill untuk merek dengan menghubungkan tujuan yang
baik. Fungsi ini efektif dalam hal membangun hubungan antara pelanggan dengan
merek produk.
Melalui MPR dapat membangun suatu kredibilitas pesan terhadap sebuah
produk yang dipasarkan. Thomas L harris dan Patricia T Whalen menjelaskan
setidaknya ada 4 (empat) nilai tambah dari MPR/MPR Values (2006, h.39-43)
yaitu:
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
21
1) Cost-effectiveness of MPR
Saat ini peran iklan sudah berkurang dalam hal untuk
mempengaruhi konsumen melakukan keputusan pembelian. MPR
hadir melalui program atau kegiatan yang dilakukan oleh public
relations yang tingkat keefektifannya dapat diukur. Cost effective
MPR adalah suatu nilai tawar bagi sebuah produk untuk dapat
menambah nilai tambah pada produk. Serta lebih efisien dalam
membangun kepercayaan dan kredibilitas jika dibandingkan
dengan pengunaan iklan.
2) Cohesive communication strategies
Peranan PR dalam mendukung program pemasaran tentu juga
didukung dengan bagaimana PR menjalankan perannya pada
perencanaan pemasaran. Pendekatan PR dengan membangun
kepercayaan dan kredibilitas menjadi suatu kesatuan integral pada
proses pemasaran. Kekuatan sebuah MPR ada pada startegi
komunikasi yang digunakan melalui segmentasi primer maupun
sekunder pada pasar maupun terhadap pemilihan media.
3) A Tripartite Approach to Marketing Public Relations
Publisitas sebuah produk merupakan tools yang strategis dalam
MPR, yang menjadi sebuah elemen yang terintegrasi dalam
perencanaan komunikasi marketing. Dalam menjalankan kegiatan
MPR Thomas L Harris memberikan suatu pendekatan baru/taktik
dalam melaksanakan kegiatan MPR yang meliputi strategi
pemasaran tradisional dan dimensi megamarketing.
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
22
Terdapat tiga garis besar dalam melaksanakan kegiatan MPR,
yaitu:
1) Push strategy (mendorong)
Merupakan sebuah upaya mendorong atau merangsang
peningkatan jumlah pembelian sehingga meningkatkan tingkat
penjualan.
2) Pull strategy (menarik)
PR memiliki potensi untuk menyandang suatu taktik untuk
menarik perhatian publik dengan berbagai cara guna untuk
mengupayakan tercapainya tujuan perusahaan serta peningkatan
penjualan baik berupa barang maupun jasa.
3) Pass strategy (menarik)
Sebuah upaya mempengaruhi atau menciptakan opini publik
yang menguntungkan melalui berbagai kegiatan dan partisipasi
kemasyarakatan, atau tanggung jawab sosial serta kepedulian
masalah yang berkaitan dengan kondisi dan lingkungan hidup.
Tabel 2.2 Push, Pull, Pass Public Relations Strategies
Strategy Target PR Type Tools
PUSH Sales forceDealers
Distributors Retailers
MPR Trade showsTrade publicity
Reprints Publications
PULL Consumer / end user MPR Media events Media tours
Story placements Product placement Teleconferences
Exhibits Web sites
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
23
Demonstrations Sampling Surveys
Newsletters PSAs
Symposia Publications
PASS Gatekepeers Public interest groups
Government Community leaders Other influencers
Consumers as publics
CPR
MPR
Assessing issues Advising action
Communication Chaity tie-ens National sponsorships Local sponsorships
(Sumber: The Marketer’s Guide To Public ReHarris & Whallen, 2006, h.43)
4) Marketer’s social responsibility
Peusahaan dalam menjalankan “pass” strategy bertujuan untuk
dapat mempengaruhi target konsumen, perusahaan juga harus
mampu untuk mengaitkan dirinya terhadap berbagai isu yang
menjadi perhatian bagi masyarakat.
MPR lebih dari sekedar publisitas sederhana, berperan penting dalam
tugas-tugas sebagai berikut (Kotler & Keller, 2006, h. 552):
Assisting in the launch of new products (Membantu
meluncurkan produk baru)
Assisting in repositioning a mature product (Membantu
mereposisikan produk yang telah dewasa)
Building interest in a product category (Membangun
ketertarikan terhadap kategori produk)
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
24
Influencing specific target groups (Mempengaruhi
kelompok sasaran tertentu)
Defending products that have encountered public problems
(Mempertahankan produk-produk yang menemui masalah)
Building the corporate image in a way that reflects
favorably on its products (Membangun citra korporasi
dengan cara yang mencerminkan keunggulan produknya.
Gambar 2.1 The Whalen’s 7-Step Strategic Planning Process
(Sumber: Marketeer’s Guide to Public Relations, Harris dan Whalen 2006, h. 57)
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
25
2.2.3 Perencanaan strategis MPR
Berikut adalah langkah-langkah perencanaan MPR dalam Whalen’s 7-Step
Strategic Planning Process:
1. Situation analysis (analisa situasi)
Langkah pertama dalam proses perencanaan strategis MPR yaitu
melakukan proses penelitian, tingkatan penelitian tersebut akan ditentukan
oleh batasan waktu dan anggaran yang dimiliki.
Penelitian ini dilakukan untuk menentukan SWOT (strength, weakness,
opportunity, threat). Analisis ini mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
merek, dan mengungkap ancaman serta peluang yang dapat muncul dari
sumber eksternal, serta mengidentifikasi ancaman yang mungkin terjadi.
2. Objectives (tujuan)
Tujuan harus spesifik, dapat diukur, dan terkait dengan tujuan bisnis,
langkah ini berkaitan erat dengan tahap perencanaan evaluasi. Tujuan
dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu:
a. Output objectives
Tujuan yang dapat diukur secara langsung, namun memiliki
hubungan yang lemah terhadap tujuan bisnis. Tujuan ini mengukur
kualitas penggunaan produk kampanye, jumlah yang dicapai pada
placement televisi dan media cetak, dan apakah sudah sesuai
dengan budget dan waktu. Output objective penting untuk diukur
karena tujuan ini menjaga kampanye MPR tetap pada sasaran dan
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
26
menyediakan umpan balik pada tim MPR untuk menentukan
perbaikan yang diperlukan di tengah kampanye.
b. Outcome objectives
Tujuan ini meliputi meningkatkan awareness, mengubah sikap,
mempersuasi konsumen untuk mengambil tindakan. Dapat juga
mencakup jumlah hits pada website, permintaan informasi, dan
penyebutan brand messages di media. Outcome objective memiliki
hubungan jelas dengan tujuan bisnis, dan dapat ditelusuri langsung
ke aktivitas MPR
3. Strategy (strategi)
Perencanaan strategi menentukan sebuah sifat dan gaya kampanye dan
menyediakan gambaran luas mengenai perencanaan MPR membahas
tujuannya. Perencanaan pemasaran harus dapat menjelaskan bagaimana
taktik komunikasi dapat mendukung satu sama lain.
4. Targets (sasaran)
MPR dapat menyasar berbagai macam target termasuk menyasar sasaran
sekunder dari khalayak konsumen, opinion leaders, khalayak dagang, dan
lainnya tidak hanya sasaran utama.
5. Messages (pesan)
Pesan yang bermakna dan persuasive tidak bisa dikembangkan pada
sasaran jika wawasan mendalam mengenai sasaran tersebut tidak diketahui
secara mendalam. Maka dari itu, dilakukannya penelitian pada sasaran
sebelum menciptakan “pesan” memiliki peran yang penting dalam hal ini.
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
27
Namun perlu diketahui pula bahwa tidak semua “pesan” yang sama dapat
ditujukan pada grup sasaran yang berbeda. Kuncinya adalah untuk
menggiring pesan mengenai keuntungan yang sesuai dari produk atau
layanan yang di tawarkan kepada tiap-tiap kelompok atau kelas sasaran.
Mendiskusikan solusi dan menciptakan inovasi juga merupakan hal yang
penting dalam merancang “pesan”
6. Tactics (taktik)
Taktik merupakan suatu tahap dari perencanaan yang bertujuan untuk
menarik liputan media. Seperti wawancara, media tur, konferensi pers,
presskit atau peluncuran video yang sangat berguna untuk mendukung
usaha MPR. Pada tahap ini juga meliputi acara, sponsorship, dan taktik
lainnya yang dilakukan untuk mencapai sasaran audience secara langsung
tanpa melalui media. Pelaksanaan taktit harus dilakukan secara terperinci
dan terhitung biayanya secara akurat juga dijabarkan ke dalam timeline
yang fungsional.
7. Evaluating the results of MPR (mengevaluasi hasil dari MPR)
Setiap perencanaan PR harus dilakukan komponen evaluasi untuk
seberapa sukses suatu program dalam mencapai tujuannya. Evaluasi
dilakukan untuk mengukur efektifitas MPR. Marketing management
menempatkan banyak atau sedikitnya perhatian didalam pengukuran
tergantung mana yang lebih penting.
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
28
2.2.4 Kampanye Public Relations
Kampanye merupakan kegiatan komunikasi yang bertujuan untuk
menciptakan dampak tertentu kepada khalayak sasaran dalam periode waktu
tertentu (Ruslan, 2008, h.22 ).
Komunikasi kampanye Public Relations dilakukan untuk menciptakan
pengetahuan, pengertian, pemahaman, kesadaran, minat, serta dukungan dari
berbagai pihak. Komunikasi secara efektif (Ruslan, 2008, h.37) adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana mengubah sikap (how to change attitude)
2. Mengubah opini (to change opinion)
3. Mengubah perilaku (to change behaviour)
Tujuan kampanye dibagi menjadi tiga level (Gregory, 2010, h.90) :
1. Awareness.
Tahap membuat khalayak sasaran sadar dan memahami mengenai sebuah
hal.
2. Attitudes and Opinions.
Tahap membuat khalayak sasaran membuat sikap dan opini tertentu.
3. Behaviour.
Tahap membuat public sasaran bertindak sesuai degan yang diinginkan.
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
29
Terdapat beberapa tujuan dalam pelaksanaan kegiatan kampanye Public
Relations menurut (Patrick Jackson dalam Ruslan, 2008, h.96) yaitu:
1. Public Awareness
Kampanye dilakukan dalam upaya untuk menciptakan kesadaran publik
akan pesan yang ingin disampaikan dalam kampanye tersebut.
2. Offer Information
Kampanye dilakukan dengan memberikan informasi secara mendalam
melalui media pendukung seperti spanduk, brosur, dan lainnya.
3. Public Education
Kampanye dilakukan untuk mengedukasi dan mendidik public dengan
dukungan materi kampanye.
4. Reinforce the attitude and behavior
Kampanye dilakukan untuk menerapkan serta memperkuat nilai-nilai dan
mengubah perilaku public.
Dalam kampanye, terdapat beberapa unsur komunikasi (Ruslan, 2008, h.28-35),
yaitu:
1. Komunikator
Public Relations Officer menjadi komunikator dalam kampanye PR.
Komunikator harus mampu menjelaskan atau menyampaikan pesan-pesan
yang terdapat pada kampanye. Sekaligus bertindak sebagai mediator antara
perusahaan/organisasi dengan publiknya.
2. Pesan
Merupakan sesuatu yang perlu disampaikan dalam kampanye PR. Bentuk
pesan yang disampaikan dapat berupa ide, gagasan, informasi, aktivitas,
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
30
atau kegiatan tertentu. Pesan tersebut disebarluaskan dengan tools
kampanye kepada publik.
3. Media
Media merupakan sarana untuk menyampaikan pesan dari komunikator
kepada komunikan. KomunikanPublik yang menjadi sasaran penerima
pesan dalam kampanye PR.
4. Efek
Respon atau reaksi yang menimbulkan feedback dari publik.
Terdapat beberapa jenis kampanye untuk mencapai tujuan tertentu (Ruslan, 2013,
h.25-26) yaitu:
1. Product-Oriented Campaigns
Kampanye yang dilakukan untuk mempromosikan sebuah produk atau
memperkenalkan sebuah produk baru.
2. Candidate-Oriented Campaigns
Kampanye yang dilakukan untuk kepentingan politik.
3. Ideological or Cause – oriented Campaigns
Kampanye yang dilakukan untuk perubahan social.
Terdapat 5 tipe kampanye persuasive (Bobbit, h.11), yaitu:
1. Political campaigns (kampanye politik)
Kampanye yang dirancang untuk mempromosikan kandidat politik atau
isu-isu politik.
2. Commercial campaigns (kampanye komersil)
Kampanye untuk mempromosikan produk baru sebuah perusahaan atau
jasa atau perusahaan baru.
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
31
3. Reputation campaigns (kampanye reputasi)
kampanye yang tidak menjual sebuah produk namun untuk meningkatkan
persepsi public mengenai sebuah perusahaan/organisasi.
4. Educational or public awareness campaigns
Kampanye yang digunakan oleh organisasi non-profit atau grup advokasi
lainnya. Kampanye ini dilakukan untuk perubahan perilaku dan mengajak
audiens untuk melakukan seseuatu yang belum pernah dilakukan.
5. Social actions campaigns
Kampanye yang mengangkat mengenai isu-isu sosial masyarakat.
2.2.5 Brand Image
2.2.5.1 Brand
Brand merupakan sebuah nama, ketentuan, tanda, simbol, atau bentuk,
atau gabungan dari semuanya, yang bertujuan untuk mengidentifikasi sebuah
barang dan jasa untuk membedakan dari kompetitor (American Marketing
Asociation dalam Kottler dan keller, 2012, h.263)
Brand tidak hanya nama dan sebuah logo, merek merupakan sebuah
janji dari organisasi kepada konsumen untuk menyampaikan apa yang merek
itu perjuangkan tidak hanya melalui keuntungan fungsional tetapi juga fungsi
emosional, kebebasan berekspresi dan keuntungan sosial (Aaker,2014, h.1).
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
32
2.2.5.2 Image (Citra)
Citra adalah perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan,
organisasi atau lembaga; kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu
objek, orang atau organisasi. Citra dengan ssengaja diciptakan agar bernilai
positif. Citra itu sendiri merupakan salah satu aset terpenting dari suatu
perusahaan atau organisasi. Istilah lain citra adalah opini publik yang
menguntungkan (Ardianto, 2011, h.62).
Citra adalah gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi,
perusahaan, organisasi atau produk. Frank Jefkins, pakar PR dari Inggris,
mengatakan bahwa citra adalah kesan seseorang atau individu tentang sesuatu
yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan atau pengalamannya. Citra adalah
kesan yang diperoleh berdasarkan pengetahuan dan pengertian seseorang
tentang fakta-fakta atau kenyataan (Ardianto, 2011, h.62).
2.2.5.3 Brand Image
Brand image merupakan sebuah persepsi konsumen mengenai sebuah
brand, yang dicerminkan oleh brand itu sendiri. Proses dimana seseorang
memilih, mengorganisasikan, dan mengartikan masukan informasi untuk
menciptakan suatu gambaran yang berarti. Brand image merupakan
pemahaman konsumen mengenai merek secara keseluruhan dimana tidak
semata ditentukan oleh bagaimana pemberian nama yang baik kepada sebuah
produk, tetapi juga dibutuhkan bagaimana cara memperkenalkan produk
tersebut agar menjadi sebuah memori bagi konsumen dalam membentuk suatu
persepsi akan sebuah produk (Kotler dan keller, 2009, h.260).
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
33
(Susetyarsi, 2012, h.3) Brand image terdiri dari tiga bagian, yaitu:
1. Corporate image (citra perusahaan)
Persepsi konsumen terhadap perusahaan yang menciptakan produk atau
jasa, seperti kredibilitas perusahaan dan jaringan yang dimiliki.
2. User image (citra pemakai)
Persepsi konsumen terhadap pengguna produk atau jasa yang ditawarkan
perusahaan tersebut. Misalnya gaya hidup dan status social.
3. Product image (citra produk)
Persepsi konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Misalnya manfaat
produk dan jaminan yang ditawarkan.
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017
34
2.3 Kerangka Pemikiran
Public Relations
Kampanye Public Relations
Strategi Marketing Public Relations
Perencanaan strategis Marketing Public Relations The 7 steps Whalen:
1. Situation analysis
2. Setting objectives
3. Defining strategy
4. Identifying the Targets
5. Creating Messages
6. Identifying Tactics
7. Evaluating theEffectiveness of the plan
Marketing public relations strategic planning process
Mempertahankan Brand Image
Strategi Kampanye..., Nisa Novalita, FIKOM UMN, 2017