lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2700/4/bab iii.pdf · harga...
TRANSCRIPT
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
39
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Sifat Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Seperti yang
telah diungkapkan oleh Kriyantono ( 2009, h. 56) penelitian kuantitatif sendiri
bertujuan untuk menguji suatu teori dan hipotesis, apakah itu mendukung
bahkan menolak sebuah teori, dan menggunakan data sebagai alat untuk
membuktikan kebenaran suatu teori. Selanjutnya ketika sang peneliti mencari
data dan melakukan sebuah analisis, hasil yang diperoleh akan dibuktikan
kembali atau dicocokkan dengan hipotesis, konsep, maupun teori, dan asumsi
yang sebelumnya telah dikemukakan.
Ciri-ciri riset kuantitatif (Kriyantono, 2012, h. 55):
a. Hubungan riset dengan subjek jauh, karena periset menggangap realitas
yang ada terpisah dan berada di luar dirinya, karena itu ada jarak sehingga
tidak objektif.
b. Riset dilakukan untuk menguji teori maupun hipotesis, mendukung dan
menolak teori. Data sebagai sarana konfirmasi teori atau teori yang
digunakan dibuktikan dengan data yang diperoleh. Jika pada analisis
ditemukan penolakan terhadap hipotesis maupun teori, peneliti tidak
Pengaruh Penggunaan..., Midori Kharisma, FIKOM UMN, 2017
40
langsung menolak hipotesis tersebut, melainkan mengecek dan meneliti
kembali teknik sampling dan konsep dan teori yang digunakan.
c. Prosedur riset rasional-empiris, peneliti melakukan penelitian berangkat
dari konse-konsep atau teori yang sesuai, dibuktikan dengan data yang
dikumpulkan dari lapangan.
Penelitian ini bersifat eksplanatif. Penelitian yang sifatnya eksplanatif
berarti peneliti mencoba untuk menghubungkan atau mencari sebab akibat
dari antara dua atau lebih variabel yang akan diteliti (Kriyantono, 2012, h. 69).
Peneliti sangat membutuhkan definisi konsep, kerangka pemikiran, dan
kerangka teori.
Pada penelitian ini peneliti ingin menjelaskan kedudukan variabel
Brand Ambassador Chelsea Islan dan Word of Mouth terhadap Brand Image
Oppo F1S. Penelitian ini juga menggunakan paradigma positivisme.
Paradigma positivisme ini merupakan suatu keyakinan dasar yang akarnya
berada pada paham ontology realism yang menyatakan bahwa realitas itu ada
pada kenyataan yang berjalan sesuai dengan hukum alam (Salim, 2001, h. 39).
Seperti yang diungkapkan oleh Bungin (2005, h. 32) positivisme sangat
berpengaruh terhadap disiplin ilmu sampai pada saat ini karena ilmu-ilmu
manusia masih berada dibawah satu paradigma yaitu positivistik.
3.2 Metode Penelitian
Pengaruh Penggunaan..., Midori Kharisma, FIKOM UMN, 2017
41
Penelitian ini menggunakan metode survei. Menurut Kriyantono (2012,
h. 59) metode survei merupakan metode riset yang menggunakan kuesioner
sebagai instrument pengumpulan data, dengan tujuan memperoleh informasi
mengenai sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu.
Menurut Bungin (2005, h. 29) penelitian eksplanatif menjelaskan
mengenai hubungan antar satu variabel ke variabel lainnya untuk menguji
sebuah hipotesis penelitian.
Pada penelitian ini, survei dilakukan dengan cara pengumpulan data
melalui kuesioner. Kuesioner adalah kumpulan daftar pertanyaan yang
nantinya akan diisi oleh responden. Pertanyaan dari kuesioner yang dibuat
berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, diolah menjadi dimensi dan
indikator sehingga menjadi pertanyaan pada kuesioner yang sesuai. Ketika
kuesioner sudah disebarkan, maka nantinya peneliti akan mendapatkan data
mentah yang nantinya akan diolah pada program SPSS 20, sehingga
menemukan hasil akhir penelitian dan mendapatkan kesimpulan.
3.3 Populasi Dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi adalah serumpun maupun sekelompok objek yang menjadi
sasaran pada penelitian (Bungin, 2005, h. 99). Populasi dapat berwujud
manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, sikap, nilai, peristiwa dan
lainnnya sehingga objek-objek tersebut dapat menjadi data dalam penelitian.
Pengaruh Penggunaan..., Midori Kharisma, FIKOM UMN, 2017
42
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Universitas
yang ada di Tangerang yaitu sebanyak 70.547 mahasiswa. Penelitian ini
menggunakan unit analisis individu (mahasiswa).
Mahasiswa di Tangerang dipilih sebagai representatif dari pandangan
remaja mengenai brand image Oppo F1S karena cocok dengan segmentasi
pasar dari Oppo F1S sendiri yang menyasar kalangan menengah dan target
yang menyasar remaja untuk produk Oppo F1S. Kota Tangerang dianggap
sesuai dengan segmentasi market Oppo dilihat dari penetapan UMR Kota
Tangerang pada tahun 2016 sendiri yaitu sebesar, Rp. 3.043.950 (Sekretariat
Kabinet Republik Indonesia, 15 Oktober 2015).
3.3.2. Sampel
Sampel adalah sebuah kesimpulan yang ditarik dari populasi atau
dengan kata lain sebuah populasi ketika digeneralisasikan menjadi sebuah
sampel dan pengambilan sampel bertujuan untuk mewakili seluruh populasi
(Bungin, 2005, h. 99). Sampel merupakan bagian dari populasi yang menjadi
sumber data pada suatu penelitian. Pada penelitian kuantitatif sampel menjadi
hal yang sangat menentukan karena menjadi penentu keabsahan hasil dari
penelitian. Sampel merupakan sebagian dari anggota populasi yang dipilih
sesuai dengan karakter atau ciri yang dapat mewakili populasi tersebut.
Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah cluster
random sampling. Cluster random sampling menurut Neuman (2013, h. 287)
Pengaruh Penggunaan..., Midori Kharisma, FIKOM UMN, 2017
43
adalah jenis sampel acak yang memakai beberapa tahapan dan sering pula
digunakan untuk mengatasi daerah geografis yang luas.
Penepatan jumlah sampel menggunakan tabel sampel yang dibuat oleh
Sugiyono (2009, h. 87) terlampir dalam tabel 3.1. Peneliti menggunakan 346
sampel yang dianggap dapat mewakili 75.000 populasi
Cluster sampling pada penelitian ini dibagi menjadi:
1. Universitas Multimedia Nusantara (6.066 mahasiswa)
2. Universitas Pelita Harapan (8.033 mahasiswa)
3. Universitas Matana (181 mahasiswa)
4. Universitas Swiss German (974 mahasiswa)
5. Univeritas Pamulang (32.213 mahasiswa)
6. Universitas Pramita (2.251 mahasiswa)
7. Universitas Muhammadiyah Tangerang (15.835 mahasiswa)
8. Universitas Pembangunan Jaya (616 mahasiswa)
9. Universitas Surya (1.142 mahasiswa)
10. Universitas Buddhi Dharma (3.236 mahasiswa)
Berikut jumlah sampel yang diambil pada tiap-tiap Universitas.
1. Universitas Multimedia Nusantara (32 responden)
2. Universitas Pelita Harapan (45 responden)
3. Universitas Matana (1 responden)
4. Universitas Swiss German (5 responden)
Pengaruh Penggunaan..., Midori Kharisma, FIKOM UMN, 2017
44
5. Univeritas Pamulang (150 responden)
6. Universitas Pramita (6 responden)
7. Universitas Muhammadiyah Tangerang (80 responden)
8. Universitas Pembangunan Jaya (3 responden)
9. Universitas Surya (8 responden)
10. Universitas Buddhi Dharma (16 responden)
Berdasarkan penggunaan teknik sampling tersebut, penentuan
responden di atas telah diolah menggunakan random.org untuk menentukan
jumlah elemen dalam tiap cluster.
3.4 Operasionalisasi Variabel
Variabel Penelitian Dimensi Indikator Skala
Brand Ambassador
(X1)
(Jurnal Penelitian
R Yogie Prawira,
Slamet Mulyana,
Expertise - Ahli dalam
menyampaikan informasi
produk.
- Informatif.
Likert
Trustworthiness
- Ketika menyampaikan
informasi dapat
meyakinkan
- Dapat dipercaya.
Attractiveness - Memiliki penampilan
menarik.
Pengaruh Penggunaan..., Midori Kharisma, FIKOM UMN, 2017
45
Teddy Kurnia
Wirakusumah
“Hubungan
Karakteristik
Brand Ambassador
Honda Spacy
Helm-In dengan
Tahapan
Keputusan
Pembelian
Konsumen (Vol. 1,
No. 1, 2012)
- Memiliki popularitas.
Power - Kekuatan yang dimiliki
ambassador (positif,
kharismatik).
Word of Mouth
(X2)
(Jurnal Penelitian)
Resa Alfina
Pengaruh
Komunikasi Word
of Mouth terhadap
Brand Awareness
Talkers - Ketika seseorang berbagi
informasi mengenai
produk.
- Ketika seseorang
menyebutkan informasi
mengenai produk
Likert
Topics - Informasi produk
menjadi topik
pembicaraan.
Pengaruh Penggunaan..., Midori Kharisma, FIKOM UMN, 2017
46
Koultura Coffe
Shop tahun 2012.
- Keunggulan produk
menjadi pembicaraan.
Tools - Alat Penyebaran
informasi produk.
Volume - Frekuensi pembicaraan
atau diskusi mengenai
produk dilakukan dalam
suatu pembicaraan.
- Frekuensi tahap
merekomendasikan
produk dilakukan dala
suatu pembicaraan.
Dispersion - Jangkauan pembicaraan
mengenai produk kepada
orang lain.
Brand Image
(Y)
(Jurnal Penelitian
Dyah Ayu Anisha
Universitas
Corporate Image - Nama besar perusahaan
pada saat ini.
- Jaringan dan
pendistribusian
penjualan.
User Image - Yang dirasakan oleh
Pengaruh Penggunaan..., Midori Kharisma, FIKOM UMN, 2017
47
Hassanudin
“Pengaruh Brand
Image Terhadap
Loyalitas
Konsumen Produk
Oli Pelumas PT
Pertamina Enduro
Di Makasar, 2012)
pengguna ketika
menggunakan produk.
Likert
Product Image - Ragam atau Jenis yang
dimiliki beragam.
- Harga yang ditawarkan
terjangkau.
- Kualitas produk yang
ditawarkan baik.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data sangat perlu dilakukan pada suatu penelitian untuk
memperoleh informasi yang dapat memenuhi kebutuhan peneliti untuk melakukan
penelitian. Menurut Kriyantono (2012, h. 95) metode dalam pengumpulan data
merupakan teknik atau cara yang digunakan peneliti untu mengumpulkan data.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data, primer
dan sekunder.
1. Data Primer
Kuesioner digunakan sebagai instrumen pada penelitian ini. Kuesioner
pada penelitian ini ditujukan kepada mahasiswa Universitas di Kota Tangerag
Kuesioner yang dibagikan akan menggunakan skala likert, yakni skala yang
Pengaruh Penggunaan..., Midori Kharisma, FIKOM UMN, 2017
48
digunaka untuk mengukur sikap, pendapat, maupun persepsi seseorang dan
kelompok mengenai fenomena sosial.
Skala likert yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan skala empat
poin yakni:
1. Nilai 1 : Sangat Tidak Setuju (STS)
2. Nilai 2 : Tidak Setuju (TS)
3. Nilai 3 : Setuju (S)
4. Nilai 4 : Sangat Setuju (SS)
Peneliti menggunakan skala likert empat poin, untuk menghindari
jawaban ragu-ragu.
2. Data Sekunder
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka
dan observasi. Seperti yang sudah diungkapkan oleh Ruslan (2010, h. 31) riset
kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data melalui jurnal ilmiah, buku
referensi, online, dan bahan publikasi resmi lainnya.
3.6 Teknik Pengukuran Data
3.6.1. Uji Validitas
Validitas merupakan derajat ketepatan diantara data yang terjadi pada
objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh si peneliti. Menurut
Nasution (2007, h. 12) alat pengukur dikatakan valid, jika alat itu benar
mengukur apa yang harus diukur oleh alat itu.
Pengaruh Penggunaan..., Midori Kharisma, FIKOM UMN, 2017
49
(Kriyantono, 2012, h. 70) berpendapat bahwa ada beberapa kriteria
dalam validitas penelitian kuantitatif:
a. Validitas internal
- Apakah alat ukur sesuai dengan yang diukur
- Pemilihan teori dan konsep
- Pengukuran konsep, pada definisi operasional.
b. Validitas eksternal
- Pemilihan sampel, apakah sudah representatif atau belum,
pada penelitian kuantitatif dimaksudkan untuk melakukan
generalisasi pada hasil riset, yakni temuan data pada
kelompok sampel yang diteliti mewakili populasi yang
lebih besar.
Menurut Arikunto (2010, h. 211) validitas beararti suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Menurut
Ghazali (2011, h. 53) uji validias dilakukan lewat uji signifikansi, dengan cara
membandingkan r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2.
Pada penelitian ini, peneliti menyebarkan kuesioner kepada 32
responden untuk diuji terlebih dahulu dan diolah menggunakan SPSS for
Windows Version 20. Penelitian ini juga menggunakan korelasi Pearson
Validity yaitu two tailed test of significance yakni product moment, pada
setiap skor tiap item dikorelasikan dengan skor total. Instrumen dikatakan
Pengaruh Penggunaan..., Midori Kharisma, FIKOM UMN, 2017
50
valid jika nilai signifikansi (Sig.< 0,05) dan r hitung lebih besar dari r tabel (r
hitung > r tabel). (Terlampir tabel r product moment pada lampiran 3.5).
3.6.1.1. Uji Instrumen Validitas Data Pre-test
Penulis menggunakan SPPS versi 20 untuk melakukan uji
instrument validitas ini. Peneliti menyebarkan kuesioner secara online
kepada 32 responden. Berdasarkan lampiran 3.4 dapat dilihat bahwa
nilai r tabel untuk responden (n=32) adalah 0,349 sehingga r hitung
harus lebih besar dari 0,349 (r hitung > 0,349).
Tabel 3.1
Uji Validitas Data Pre-test Variabel Brand Ambassador (X1)
Indikator r hitung Sig. Kriteria Uji
Expertise
X1.1 .610 .000 Valid
X1.2 .562 .001 Valid
X1.3 .669 .000 Valid
X1.4 .690 .000 Valid
Trustworthiness
X1.5 .687 .000 Valid
X1.6 .887 .000 Valid
X1.7 .658 .000 Valid
Pengaruh Penggunaan..., Midori Kharisma, FIKOM UMN, 2017
51
X1.8 .914 .000 Valid
Attractiveness
X1.9 .187 .307 Tidak Valid
X1.10 .515 .003 Valid
X1.11 .515 .003 Valid
X1.12 .075 .684 Tidak Valid
Power
X1.13 .105 .569 Tidak Valid
X1.14 .515 .003 Valid
X1.15 .515 .003 Valid
X1.16 .515 .003 Valid
Sumber: Data Primer, diolah, 2016.
Berdasarkan tabel 3.1 diketahui bahwa masing-masing
indikator yang digunakan dalam variavel brand ambassador (X1)
memiliki nilai siginifikan dibawah 0,05 dan r hitung lebih besar dari
0,349 sehingga indikator dalam penelitian dapat dinyatakan layak
maupun valid sebagai pengumpul data, kecuali untuk pertanyaan X1.9,
X1.12, X1.13 karena nilai signifikasi melebihi 0,05 dan nilai r hitung
lebih kecil dari r tabel 0,349.
Berdasarkan tabel 3.1, peneliti menghilangkan pertanyaan
yang tidak valid, yaitu pertanyaan X1.9, X1.12 X1.13, sehingga yang
Pengaruh Penggunaan..., Midori Kharisma, FIKOM UMN, 2017
52
awalnya terdiri atas 16 pertanyaan tersisa 13 pertanyaan yang dapat
digunakan sebagai pertanyaan untuk variabel brand ambassador (X1).
Tabel 3.2
Uji Validitas Data Pre-test Variabel Word of Mouth (X2)
Indikator r hitung Sig. Kriteria Uji
Talkers
X2.1 .703 .000 Valid
X2.2 .583 .000 Valid
X2.3 .687 .000 Valid
X2.4 .583 .000 Valid
Topics
X2.5 .530 .002 Valid
X2.6 .762 .000 Valid
X2.7 .720 .000 Valid
X2.8 .720 .000 Valid
Tools
X2.9 .233 .119 Tidak Valid
X2.10 .234 .117 Tidak Valid
X2.11 .530 .002 Valid
X2.12 .530 .002 Valid
53
X2.13 .506 .003 Valid
Volume
X2.14 .720 .000 Valid
X2.15 .620 .000 Valid
X2.16 .573 .001 Valid
X2.17 .721 .000 Valid
X2.18 .720 .000 Valid
X2.19 .620 .000 Valid
X2.20 .573 .000 Valid
X2.21 .679 .000 Valid
Dispersion
X2.22 .703 .000 Valid
X2.23 .678 .000 Valid
X2.24 .596 .000 Valid
X2.25 .654 .000 Valid
X2.26 .649 .000 Valid
X2.27 .707 .000 Valid
Sumber: Data Primer, diolah, 2016
Berdasarkan tabel 3.2 diketahui bahwa masing-masing
pertanyaan yang digunakan dalam variavel word of mouth (X2)
memiliki nilai siginifikan dibawah 0,05 dan r hitung lebih besar dari
54
0,349 sehingga pertanyan dalam penelitian dapat dinyatakan layak
maupun valid sebagai pengumpul data, kecuali untuk pertanyaan X2.9
dan X2.10 karena nilai signifikasi melebihi 0,05 dan nilai r hitung
lebih kecil dari r tabel 0,349. Berdasarkan tabel 3.2, peneliti
menghilangkan pertanyaan yang tidak valid, yaitu indikator X2.9 dan
X2.10, sehingga yang awalnya terdiri atas 27 pertanyaan tersisa 25
pertanyaan yang dapat digunakan untuk variabel word of mouth (X2).
Tabel 3.3
Uji Validitas Data Pre-test Variabel Brand Image (Y)
Indikator r hitung Sig. Kriteria Uji
Corporate Image
Y1.1 .245 .176 Tidak Valid
Y1.2 .547 .001 Valid
Y1.3 .673 .000 Valid
User Image
Y1.4 .609 .000 Valid
Y1.5 .661 .000 Valid
Y1.6 .789 .000 Valid
Product Image
55
Y1.7 .772 .000 Valid
Y1.8 .676 .000 Valid
Y1.9 .676 .000 Valid
Sumber: Data Primer, diolah, 2016
Berdasarkan tabel 3.3 diketahui bahwa masing-masing
pertanyaan yang digunakan dalam variavel brand image (Y1)
memiliki nilai siginifikan dibawah 0,05 dan r hitung lebih besar dari
0,349 sehingga indikator dalam penelitian dapat dinyatakan layak
maupun valid sebagai pengumpul data, kecuali untuk pertanyaan Y1.1
karena nilai signifikasi melebihi 0,05 dan nilai r hitung lebih kecil dari
r tabel 0,349. Berdasarkan tabel 3.3, peneliti menghilangkan
pertanyaan yang tidak valid, yaitu indikator Y1.1, sehingga yang
awalnya terdiri atas 9 pertanyaan tersisa 8 pertanyaan yang dapat
digunakan sebagai indikator untuk variabel brand image (Y1).
3.6.2 Uji Reliabilitas
Penelitian ini menggunakan pengujian reliabilitas menggunakan
metode Alpha Cronbach. Seperti yang diungkapkan oleh (Triton, 2006, h. 248)
cara untuk mengukur reabilitas adalah melakukan perbandingan pengujian
antara tabel reliability statistic dengan tabel tingkat reliabilitas berdasarkan
56
tingkat Alpha. Jika nilai Alpha hitung lebih besar dari r tabel, maka
instrument penelitian dinyatakan reliabel.
Alpha Tingkat Reliabilitas
0.00 s/d 0.20 Kurang reliabel
0.20 s/d 0.40 Agak reliabel
0.40 s/d 0.60 Cukup reliabel
0.60 s/d 0.80 Reliabel
0.80 s/d 1.00 Sangat reliabel
3.6.2.1. Uji Instrumen Reliabilitas Data Pre-test
Peneliti menggunakan metode penjuian reliabilitas dengan
metode alpha Cronbach’s. Pengujian yang telah dilakukan dapat
dibandingkan dengan tabel realibility statistic. Nilai Alpha Alpha (α)
hitung lebih besar daripada Rtabel (Ra > Rtabel) maka instrumen
penelitian dinyatakan reliabel (Triton, 2006:248).
Tabel 3.4
Uji Reliabilitas Data Pre-test Variabel Brand Ambassador (X1)
Cronbach’s Alpha
Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha N of Items
57
Sumber: Data Primer, Diolah, 2016
Berdasarkan tabel 3.4 hasil dari Cronbach’s Alpha adalah
0,844. Hal ini menunjukkan bahwa variabel brand ambassador (X1)
dapat digunakan atau sudah reliabel karena nilai Ra > Rtabel dimana
0,844 > 0,600.
Selanjutnya, peneliti melakukan uji hasil Cronbach’s Alpha
variabel brand ambassador (X1) dengan menghilangkan pertanyaan
yang tidak valid.
Tabel 3.5
Uji Reliabilitas Data Pre-test Variabel Brand Ambassador (X1)
Cronbach’s Alpha
Reliability Statistics
Sumber: Data Primer, Diolah, 2016
.844 16
Cronbach’s Alpha N of Items
.895 13
58
Berdasarkan tabel 3.5 diketahui hasil Cronbach’s Alpha
dari variabel brand ambassador (X1) setelah menghilangkan
indikator yang tidak valid adalah 0,895 dengan 13 jumlah
pertanyaan. Dengan menghilangkan pertanyaan yang tidak valid,
hasil Cronbach’s Alpha menjadi lebih besar dari sebelumnya.
Tabel 3.6
Uji Reliabilitas Data Pre-test Variabel Word of Mouth
(X2)
Cronbach’s Alpha
Reliability Statistics
Sumber: Data Primer, Diolah, 2016.
Berdasarkan tabel 3.6 hasil dari Cronbach’s Alpha adalah
0,919. Hal ini menunjukkan bahwa variabel word of mouth (X2) dapat
digunakan atau sudah sangat reliabel karena nilai Ra > Rtabel dimana
0,919 > 0,600.
Selanjutnya, peneliti melakukan uji hasil Cronbach’s Alpha
variabel word of mouth (X2) dengan menghilangkan pertanyaan yang
tidak valid.
Cronbach’s Alpha N of Items
.919 27
59
Tabel 3.7
Uji Reliabilitas Data Pre-test Variabel Word of Mouth (X2)
Cronbach’s Alpha
Reliability Statistics
Sumber: Data Primer, Diolah, 2016
Berdasarkan tabel 3.7 diketahui diketahui hasil
Cronbach’s Alpha dari variabel word of mouth (X2) setelah
menghilangkan pertanyaan yang tidak valid dengan 25 jumlah
pertanyaan hasil Cronbach’s Alpha menjadi lebih besar dari
sebelumnya.
Tabel 3.8
Uji Reliabilitas Data Pre-test Variabel Brand Image (Y1)
Cronbach’s Alpha
Reliability Statistics
Sumber: Data Primer, Diolah, 2016
Cronbach’s Alpha N of Items
.926 25
Cronbach’s Alpha N of Items
.777 9
60
Berdasarkan tabel 3.8 hasil dari Cronbach’s Alpha adalah
0,777. Hal ini menunjukkan bahwa variabel brand image (Y) dapat
digunakan atau sudah reliabel karena nilai Ra > Rtabel dimana 0,777 >
0,600.
Selanjutnya peneliti melakukan uji hasil Cronbach’s Alpha
variabel brand image (Y) dengan menghilangkan pertanyaan yang
tidak valid.
Tabel 3.9
Uji Reliabilitas Data Pre-test Variabel Brand Image (Y1)
Cronbach’s Alpha
Reliability Statistics
Sumber: Data Primer, Diolah, 2016
Berdasarkan tabel 3.9 diketahui hasil Cronbach’s Alpha
dari variabel brand image (Y) setelah menghilangkan pertanyaan
yang tidak valid adalah 0,802 dengan 8 jumlah pertanyaan.
Dengan menghilangkan indikator yang tidak valid. Hasil
Cronbach’s Alpha menjadi sangat reliabel.
3.7.1. Analisis Deskriptif
Cronbach’s Alpha N of Items
.802 8
61
Analisis deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan keadaan maupun
gejala yang telah didapatkan melalui alat ukur yang kemudian akan diolah.
Hasil pengolahn dipaparkan dalam bentuk angka yang akan memudahkan bagi
peneliti dan pembaca dalam melihat makna mengenai informasi tersebut. Oleh
karena itu analisis deskriptif ini berfungsi untuk mengorganisasi dan
menganalisis data angka untuk memberikan gambaran secara teratur, ringkas,
dan jelas.
Adapun langkah yang dapat dilakukan untuk melakukan analisis
deskriptif adalah sebagai berikut:
1. Setiap indikator diklarrifikasikan dalam 4 alternatif jawaban.
Peringkat jawaban setiap indikator diberi skor 1-4.
2. Menghitung total skor tiap alternatif yang sudah diisi oleh
responden.
3. Mendeksripsikan alternatif jawaban responden yang paling
banyak dipilih.
3.8.1. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan uji yang harus dilakukan atau sebagai
langkah awal untuk setiap analisis multivariate. Jika terdapat normalitas,
maka residual akan dengan baik terdistribusi secara normal dan independen,
walaupun uji normalitas untuk suatu variabel sebenarnya tidak selalu
diperlukan akan tetapi hasil uji statistic akan lebih baik jika semua variabel
62
berdistribusi normal atau mendekati normal (Ghozali, 2012, h. 29-30).
Normalitas sebuah data dapat diketahui dengan melihat titik persebaran data
pada sumbu diagonal lewat grafik histogram, data dapat dikatakan
berdistribusi normal jika menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogramnya. Data dikatakan tidak
berdistribusi normal jika menyebar jauh dari garis atau tidak mengikuti
diagonal atau garis histogramnya (Pramesti, 2014, h. 24).
Hasil uji normalitas dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 3.1
63
Sumber: Data Primer, diolah, 2016.
Gambar 3.2
64
Sumber: Data Primer, diolah, 2016.
Berdasarkan gambar pada grafik histogram (gambar 3.1) dan grafik plot
(gambar 3.2 dapat dilihat bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang
melenceng ke kanan yang artinya data berdistribusi normal. Selanjutnya untuk
gambar P-Plot terlihat titik-titik yang mengikuti dan mendekati garis diagonalnya
sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi juga memenuhi asumsi normalitas.
65
3.9.1. Uji Korelasi
Uji korelasi memiliki tujuan untuk mengukur kekuatan hubungan
linear antara dua variabel. Analisis korelasi juga tidak membedakan antara
variabel dependen dan independen. (Ghozali, 2012, h. 96).
Tabel 3.10
Tabel Hubungan koefisien Korelasi dengan Tingkat Korelasi
Koefisien Korelasi Tingkat Korelasi
0 Tidak ada korelasi
> 0 – 0,25 Korelasi sangat lemah
> 0,25 – 0,5 Korelasi cukup
> 0,5 – 0,75 Korelasi kuat
> 0,75 – 0,99 Korelasi sangat kuat
1 Korelasi sempurna
Sarwono, 2006.
Uji korelasi sendiri memiliki tiga metode sederhana, diantaranya
Pearson Correlation, Kendall’s tau-b dan Spearman Correlation, menurut
Sarwono (2006, h. 64) Pearson Correlation cocok digunakan untuk data
berskala interval atau rasio, sedangkan Kendall’s tau-b dan Spearman
Correlation cocok untuk skala berskala ordinal.
66
Penelitian ini menggunakan uji korelasi Pearson nilai (r) berkisar
antara 1 hingga -1, nilai semakin mendeketai satu maupun -1 memiliki
hubungan variabel yang semakin kuat, sehingga ketika nilai mendekati 0
berarti hubungan antara dua variabel lemah.
3.10.1. Uji Regresi
Menurut (Moelong, 2000, h 103) analisis data sebagai sebuah proses
mengorganisir dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan
uraian.
Pada uji regresi sendiri terdapat dua uji yang dapat dilakukan yaitu uji
regresi linear sederhana dan uji regresi multi linear.
Regresi Linear Sederhana
Y =a + bX
Brand Ambassador (X1) dengan Brand Image (Y)
Y = Variabel tidak bebas atau dependent
a = nilai intercept (konstan) atau harga Y bila X = 0
b = koefisien regresi, yakni angka peningkatan atau perumusan
variabel yang didasarkan pada variabel independent. Jika b (+) maka
naik, jika b (-) maka terjadi penurunan.
Y = a + bX
Word of Mouth (X2) dengan Brand Image (Y)
67
Y = Variabel tidak bebas atau dependent
a = nilai intercept (konstan) atau harga Y bila X = 0
b = koefisien regresi, yakni angka peningkatan atau perumusan
variabel yang didasarkan pada variabel independent. Jika b (+) maka
naik, jika b (-) maka terjadi penurunan.
Multiple Linear Regression
Y = a + b1X1+ b2X2
Y = Brand Image
X1 = Brand Ambassador
X2 = Word of Mouth