lingkungan sekolah

3
Aku Adalah Warga Sekolah Bagi siswa dan siswi sekolah adalah tempat mereka menghabiskan waktu. Kurang lebih selama enam sampai tujuh jam, mereka dituntut untuk tetap mengikuti pelajaran disekolah dan tentunya tetap berada di lingkungan sekolah setiap harinya mulai hari Senin sampai Sabtu. Ditambah lagi jika mereka mengikuti kegiatan ekstrakulikuler yang tentunya juga dilangsungkan di lingkungan sekolah. Oleh karena itu, siswa sudah seharusnya menyayangi, merawat, dan menjaga lingkungan sekolah mereka. Meskipun siswa dan siswi menghabiskan sebagian waktunya di sekolah, bukan berarti mereka boleh menata tata ruang kelas dan sebagainya sesuai keinginan mereka seperti halnya rumah mereka sendiri. Tentunya, mereka tetap harus menjaga peraturan-peratuan sekolah demi mewujudkan kenyamanan dan ketertiban seluruh guru, siswa, staff, dan yang lainnya. Oleh sebab itu, semua guru, siswa, staff, dan siapapun orang yang aktif berada di lingkungan sekolah disebut sebagai warga sekolah. Dan setiap warga sekolah harus mematuhi peraturan-peraturan sekolah dan ikut menjaga lingkungan sekolah. Di tempat aku bersekolah, di SMA N 1 Situbondo, aku dan teman-temanku pun dituntut untuk menjaga kelestarian lingkungan sekolah. Setiap hari kami bergantian menyapu ruang kelas dan menata kembali ruangan sepulang sekolah

Upload: anggundiantriana

Post on 24-Jan-2017

111 views

Category:

Environment


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lingkungan sekolah

Aku Adalah Warga Sekolah

Bagi siswa dan siswi sekolah adalah tempat mereka menghabiskan waktu. Kurang

lebih selama enam sampai tujuh jam, mereka dituntut untuk tetap mengikuti

pelajaran disekolah dan tentunya tetap berada di lingkungan sekolah setiap harinya

mulai hari Senin sampai Sabtu. Ditambah lagi jika mereka mengikuti kegiatan

ekstrakulikuler yang tentunya juga dilangsungkan di lingkungan sekolah. Oleh karena

itu, siswa sudah seharusnya menyayangi, merawat, dan menjaga lingkungan sekolah

mereka. Meskipun siswa dan siswi menghabiskan sebagian waktunya di sekolah,

bukan berarti mereka boleh menata tata ruang kelas dan sebagainya sesuai

keinginan mereka seperti halnya rumah mereka sendiri. Tentunya, mereka tetap

harus menjaga peraturan-peratuan sekolah demi mewujudkan kenyamanan dan

ketertiban seluruh guru, siswa, staff, dan yang lainnya. Oleh sebab itu, semua guru,

siswa, staff, dan siapapun orang yang aktif berada di lingkungan sekolah disebut

sebagai warga sekolah. Dan setiap warga sekolah harus mematuhi peraturan-

peraturan sekolah dan ikut menjaga lingkungan sekolah.

Di tempat aku bersekolah, di SMA N 1 Situbondo, aku dan teman-temanku pun

dituntut untuk menjaga kelestarian lingkungan sekolah. Setiap hari kami bergantian

menyapu ruang kelas dan menata kembali ruangan sepulang sekolah sesuai jadwal

piket yang telah kami sepakati. Tidak hanya itu, OSIS SMAN 1 Situbondo juga

seringkali mengadakan lomba kebersihan kelas untuk meningkatkan semangat siswa-

siswi dalam menjaga kebersihan kelasnya. Semangat para siswa tercermin melalui

beragam kreasi mereka dalam menata dan menghias ruang kelas dengan bahan-

bahan hasil daur ulang sampah. Pihak sekolah juga memfasilitasi “Bank Sampah” bagi

para siswa. Bank Sampah berfungsi sebagai tempat dikumpulkannya sampah

anorganik atau sampah daur ulang yang diperoleh dari para siswa. Siswa bertugas

memilah sampah-sampah di sekitar mereka dan mengumpulkan sampah daur ulang.

Kemudian sampah daur ulang itu dapat mereka jual ke Bank Sampah. Uang yang

Page 2: Lingkungan sekolah

mereka dapatkan dari hasil penjualan sampah daur ulang, dapat mereka gunakan

untuk keuangan kas kelas mereka.

Pengolahan sampah di SMAN 1 Situbondo bertujuan untuk mengatasi banyaknya

jumlah sampah di sekolah yang cukup mengganggu. Tidak hanya sampah anorganik

yang mendapat perhatian, sampah organik pun diolah menjadi pupuk kompos.

Ekstrakulikuler KIR (Karya Ilmiah Remaja) SMAN 1 Situbondo mencoba menerapkan

ilmu yang mereka miliki untuk memproduksi kompos dari sampah di lingkungan

sekolah. Dan hasilnya cukup memuaskan, mereka berhasil memproduksi kompos dan

memasarkannya.

Dalam hal merawat lingkungan SMAN 1 Situbondo, beberapa perkumpulan siswa

yang seperti ekstrakulikuler Pecinta Alam (PA), ekstrakulikuler KIR, dan Tim Desa

Binaan mengerahkan tenaga dan pikiran mereka untuk memajukan teknologi yang

berbasis lingkungan. Seperti yang dilakukan oleh Tim Desa Binaan SMAN 1

Situbondo, tim yang bertujuan untuk membantu desa tertinggal di Kabupaten

Situbondo, mereka mengaplikasikan sistem pertanian hidroponik yang kemudian

sayuran hidroponik itu mereka pasarkan kepada warga sekolah lainnya. Hasil

penjualan sayuran ini pun mereka simpan untuk tujuan utama mereka yakni

membantu desa tertinggal.

Aku sangat bangga dapat bersekolah di SMAN 1 Situbondo, disamping fasilitas

sekolah yang sangat memperhatikan lingkungan, para siswa pun selalu aktif dan

kreatif mengembangkan karya-karya mereka melaui aplikasi Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi (IPTEK) yang mereka miliki. Lingkungan sekolah adalah tanggung jawab

seluruh warga sekolah. Semakin nyaman dan sehat lingkungan sekolah, tentunya

akan semakin mendukung seluruh kegiatan sekolah.