lingkar pinggang

3
Deteksi Penyakit dari Ukuran Lingkar Pinggang Di balik pinggang melar atau perut buncit ada beberapa penyakit kronis mengintai Anda. Jum'at, 14 Agustus 2009 | 11:02 WIB Oleh : Petti Lubis pinggang (dok. Corbis) <a href='http://ads.viva.co.id/ads/www/delivery/ck.php? n=a16b26fa&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads.viva.co.id/ads/www/delivery/avw.php? zoneid=426&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a16b26fa' border='0' alt='' /></a> VIVAnews - Selama ini untuk mengukur lemak tubuh sebagai cermin kegemukan seringkali digunakan metode indeks massa tubuh (IMT), dengan cara membagi nilai berat badan (kg) dengan tinggi badan (dalam satuan meter dikuadratkan). Jika hasilnya > 25, berarti tubuh kelebihan berat badan atau obesitas. Tapi, ada cara yang relatif lebih mudah dan akurat dalam menakar lemak tubuh yang berlebih. Caranya, ukur lingkar

Upload: ummu-tito

Post on 17-Jan-2016

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

LP

TRANSCRIPT

Page 1: LINGKAR PINGGANG

Deteksi Penyakit dari Ukuran Lingkar Pinggang

Di balik pinggang melar atau perut buncit ada beberapa penyakit kronis mengintai Anda.

Jum'at, 14 Agustus 2009 | 11:02 WIBOleh : Petti Lubis

pinggang  (dok. Corbis)

<a href='http://ads.viva.co.id/ads/www/delivery/ck.php?n=a16b26fa&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads.viva.co.id/ads/www/delivery/avw.php?zoneid=426&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a16b26fa' border='0' alt='' /></a>

VIVAnews - Selama ini untuk mengukur lemak tubuh sebagai cermin kegemukan seringkali digunakan metode indeks massa tubuh (IMT), dengan cara membagi nilai berat badan (kg) dengan tinggi badan (dalam satuan meter dikuadratkan). Jika hasilnya > 25, berarti tubuh kelebihan berat badan atau obesitas.

Tapi, ada cara yang relatif lebih mudah dan akurat dalam menakar lemak tubuh yang berlebih. Caranya, ukur lingkar pinggang Anda menggunakan pita meteran yang biasa dipakai penjahit.

Bila ukurannya melebihi 80 cm, sebaiknya jangan disepelekan. Kondisi ini bisa dijadikan indikator Anda berisiko mengalami sindroma metabolik, sebagai gejala penyakit-penyakit berkaitan dengan kegemukan, seperti jantung koroner dan diabetes melitus. Pada wanita Asia, secara medis ukuran pinggang ideal sebaiknya tidak > 80 cm, sedangkan pada pria ukurannya

Page 2: LINGKAR PINGGANG

tidak > 90 cm.

Mengapa lingkar pinggang? Sebab, distribusi lemak tubuh yang paling dominan adalah pada perut, pinggang dan pinggul. Pasalnya, jaringan lemak lebih banyak di perut, sehingga ‘deposit’-nya lebih banyak di bagian tersebut. Nah, jika lemak sudah menumpuk di tubuh bagian tengah, umumnya dapat terjadi obesitas abdonimal (sentral).

Kondisi ini lebih berbahaya, ketimbang obesitas keseluruhan, karena bagian perut merupakan sentral atau pusat fungsi organ-organ tubuh. Jika bagian sentral terganggu, otomatis dapat mengganggu sistem metabolisme tubuh.

Karena itu, umumnya obesitas abdominal ini dialami pada orang yang memiliki tubuh bentuk apel (android), yang ditandai dengan penumpukkan lemak berlebihan di tubuh bagian atas. Jadi, jika Anda memiliki tubuh bentuk apel, risiko terkena penyakit-penyakit tersebut lebih tinggi, ketimbang yang bertubuh bentuk pir (ginoid)

Selain ukuran lingkar pinggang ideal tidak melebihi 80 cm, ada metode lain yang bisa membuat indikasi ini makin akurat. Berdasarkan distribusi lemak dalam tubuh, untuk mengetahui timbunan lemak pada rongga perut dapat diketahui melalui perbandingan antara ukuran lingkar pinggang dengan lingkar pinggul atau lebih dikenal sebagai nilai rasio lingkar pinggang dan pinggul (waist to hip ratio).

Dengan menggunakan alat sama, lingkar pinggang diukur tepat di atas pusar, sedangkan lingkar pinggul diukur tepat di bagian pertengahan bokong. Jika hasil pembagian besarnya di atas 0,9 dapat dijadikan indikasi berisiko tinggi terkena sindroma metabolik.

Misalnya, ukuran lingkar pinggang Anda sebesar 85 cm, sedangkan ukuran pinggul 90 cm. Setelah 85 dibagi 90, hasilnya 0,94. Ternyata, Anda berisiko tinggi terkena penyakit yang berkaitan dengan kegemukan.

Yang perlu Anda tahu, selain penyakit sejenis kardioserebro vascular, seperti hipertensi, jantung koroner atau stroke, kondisi pinggang ‘melar’ juga seringkali menjadi indikator kuat penyakit diabetes melitus.

Perut buncit tidak langsung juga bisa menyebabkan gangguan fungsi organ tubuh lainnya. Seperti, pembengkakkan hati, penyakit ginjal, bahkan gangguan saluran pencernaan.