limbah medis.ppt

43
LIMBAH MEDIS LIMBAH MEDIS Benni benyamin

Upload: happy-septyanmuna

Post on 28-Nov-2015

401 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: limbah medis.ppt

LIMBAH MEDISLIMBAH MEDISBenni benyamin

Page 2: limbah medis.ppt

Menurut peraturan Menurut peraturan Departemen Kesehatan RI pada RI pada tahun tahun 2002, limbah medis dikategorikan , limbah medis dikategorikan berdasarkan potensi bahaya yang terkandung di berdasarkan potensi bahaya yang terkandung di dalamnya serta volume dan sifat persistensinya dalamnya serta volume dan sifat persistensinya yang dapat menimbulkan berbagai masalah.yang dapat menimbulkan berbagai masalah.[2] Kategori tersebut adalahKategori tersebut adalah[2]:: Limbah benda tajam seperti jarum suntik, perlengkapan intravena,

pipet Pasteur, pecahan gelas, dan lain-lain. Limbah infeksius. Limbah infeksius adalah limbah yang berkaitan

dengan pasien yang memerlukan isolasi penyakit menular (perawatan intensif) dan limbah laboratorium. Limbah ini dapat menjadi sumber penyebaran penyakit pada petugas, pasien, pengunjung, maupun masyarakat sekitar. Oleh karena itu, limbah ini memerlukan wadah atau kontainer khusus dalam pengolahannya.

Limbah patologi. Limbah ini merupakan limbah jaringan tubuh yang terbuang dari proses bedah atau autopsi.

Limbah sitotoksik, yaitu bahan yang terkontaminasi selama peracikan, pengangkutan, atau tindakan terapi sitotoksik.

Limbah farmasi, yang merupakan limbah yang berasal dari obat-obatan yang kadaluarsa, obat-obat yang terbuang karena tidak memenuhi spesifikasi atau kemasan yang terkontaminasi, obat-obat yang dibuang pasien atau oleh masyarakat, obat-obatan yang tidak diperlukan lagi oleh institusi bersangkutan, dan limbah yang dihasilkan selama produksi obat-obatan.

Limbah kimia yang dihasilkan dari penggunaan kimia dalam tindakan medis, laboratorium, proses sterilisasi dan riset.

Limbah radioaktif, yaitu limbah yang terkontaminasi dengan radioisotop yang berasal dari penggunaan medis atau riset radionukleotida.

Page 3: limbah medis.ppt

Limbah MedisLimbah Medis Berdasarkan Depkes RI 1992 :  sampah dan limbah

rumah sakit adalah semua sampah dan limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah sakit dan kegiatan penunjang lainnya. Secara umum sampah dan limbah rumah sakit dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu sampah/limbah klinis dan non klinis baik padat maupun cair.

Limbah non medis : sampah makanan, kertas, maupun alat lain yang tidak kontak langsung dengan penderita

Sumber limbah medis : Unit pelayanan kesehatan dasarUnit pelayanan kesehatan rujukanUnit pelayanan kesehatan penunjang ( laboratorium)Unit pelayanan non kesehatan ( farmasi )

Page 4: limbah medis.ppt

Limbah Medis, klasifikasi Limbah Medis, klasifikasi Limbah medis dapat diklasifikasikan

berdasarkan potensi bahaya yang terkandung didalamnya, maupun berdasarkan bentuknya (cair dan padat)

Klasifikasi limbah medis utama : Limbah umumLimbah benda tajamLimbah patologisLimbah farmasiLimbah genotoksikLimbah kimia Limbah alat yang mengandung logam beratLimbah radioaktifWadah bertekanan tinggi

Page 5: limbah medis.ppt

Limbah Medis, klasifikasiLimbah Medis, klasifikasi Limbah umum : limbah yang tidak berbahaya

dan tidak membutuhkan penanganan khusus, contoh : limbah domestik, limbah kemasan non infectious

Limbah benda tajam : obyek atau alat yang memiliki sudut tajam, sisi, ujung atau bagian menonjol yang dapat memotong atau menusuk kulit seperti jarum hipodermik, perlengkapan intravena, pipet pasteur, pecahan gelas, pisau bedah

Limbah patologis : Jaringan atau potongan tubuh manusia, contoh bagian tubuh, darah dan cairan tubuh yang lain termasuk janin

Limbah farmasi : Limbah yang mengandung bahan farmasi contoh obat-obatan yang sudah kadaluwarsa atau tidak diperlukan lagi

Page 6: limbah medis.ppt

Limbah Medis, klasifikasiLimbah Medis, klasifikasi Limbah genotoksik : limbah yang mengandung

bahan dengan sifat genotoksik contoh limbah yang mengandung obat-obatan sitostatik (sering dipakai dalam terapi kanker), yaitu zat karsinogenik (benzen,antrasen), zat sitotoksik, (tamoksifen, semustin) zat yang mungkin bersifat karsoinogenik (chloramphenicol, chlorozotocin, cisplatin).

Limbah kimia : limbah yang mengandung bahan kimia contoh reagen di laboratorium, film untuk rontgen, desinfektan yang kadaluwarsa atau sudah tidak diperlukan, solven. Limbah ini dikategorikan limbah berbahaya jika memiliki beberapa sifat (toksik, korosif (pH12), mudah terbakar, reaktif (mudah meledak, bereaksi dengan air, rawan goncangan), genotoksik

Page 7: limbah medis.ppt

Limbah Medis, klasifikasiLimbah Medis, klasifikasi Limbah alat yang mengandung logam berat

: Baterai, pecahan termometer, tensimeter Limbah radioaktif : bahan yang

terkontaminasi dengan radio isotop yang berasal dari penggunaan medis atau riset radio nukleida.

Wadah bertekanan tinggi : Tabung gas anestesi, gas cartridge, kaleng aerosol, peralatan terapi pernafasan, oksigen dalam bentuk gas atau cair

Page 8: limbah medis.ppt

Limbah Medis, klasifikasiLimbah Medis, klasifikasi Limbah berpotensi menularkan penyakit

(infectious): mengandung mikroorganisme patogen yang dilihat dari konsentrasi dan kuantitasnya bila terpapar dengan manusia akan dapat menimbulkan penyakit - jaringan dan stok dari agen-agen infeksi dari kegiatan laboratorium, dari ruang bedah atau dari autopsi pasien yang mempunyai penyakit menular- atau dari pasien yang diisolasi, atau materi yang berkontak dengan pasien yang menjalani haemodialisis (tabung, filter, serbet, gaun, sarung tangan dan sebagainya) - atau materi yang berkontak dengan binatang yang sedang diinokulasi dengan penyakit menular atau sedang menderita penyakit menular

Page 9: limbah medis.ppt

Limbah Medis, klasifikasiLimbah Medis, klasifikasiLimbah reaktif yang berasal dari rumah sakit

adalah : Shock sensitive: senyawa-senyawa diazo,

metal azide, nitro cellulose, perchloric acid, garam-garam perchlorat, bahan kimia peroksida, asam picric, garam-garam picrat, polynitroaromatic.

Water reactive: logam-logam alkali dan alkali tanah, reagen alkyl lithium, larutan- larutan boron trifluorida, reagen Grignard, hidrida dari Al, B, Ca, K, Li, dan Na, logam halida dari Al, As, Fe, P, S, Sb, Si, Su dan Ti, phosphorus oxychloride, phosphorus pentoxide, sulfuryl chloride, thionyl chloride.

Bahan reaktif lain: asam nitrit diatas 70%, phosphor (merah dan putih).

Page 10: limbah medis.ppt

Limbah Medis dan Masalah Limbah Medis dan Masalah yang Ditimbulkanyang Ditimbulkan Dari keseluruhan limbah rumah sakit, sekitar

◦ 10 sampai 15 persen diantaranya merupakan limbah infeksius yang mengandung logam berat, antara lain mercuri (Hg).

◦ Sebanyak 40 persen lainnya adalah limbah organik yang berasal dari makanan dan sisa makanan, baik dari pasien dan keluarga pasien maupun dapur gizi.

◦ Selanjutnya, sisanya merupakan limbah anorganik dalam bentuk botol bekas infus dan plastik.

Temuan ini merupakan hasil penelitian Bapedalda Jabar bekerja sama dengan Departemen Kesehatan RI, serta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) selama tahun 1998 sampai tahun 1999. Secara terpisah, mantan Ketua Wahana Lingkungan (Walhi) Jabar, Ikhwan Fauzi mengatakan, volume limbah infeksius dibeberapa rumah sakit bahkan melebihi jumlah yang ditemukan Bapedalda. Limbah infeksius ini lebih banyak ditemukan di beberapa rumah sakit umum, yang pemeliharaan lingkungannya kurang baik (Pristiyanto. D, 2000).

Page 11: limbah medis.ppt

Limbah Medis dan Masalah Limbah Medis dan Masalah yang Ditimbulkanyang Ditimbulkan Pengolahan limbah medis bukanlah hal mudah

dilakukan. Di Indonesia sendiri, pengolahan limbah medis masih belum tertangani dengan serius, baik di kota kecil maupun kota besar di Indonesia. Kurangnya sosialisasi pemerintah dan badan yang terkait mengenai efek yang ditimbulkan dari pembuangan limbah medis secara sembarangan dan ketertarikan investor dalam mengolah limbah rumah sakit menjadi masalah utama. Salah satu bukti, menurut hasil survei pada tahun 2003 dari 107 rumah sakit di Jakarta, hanya 10 rumah sakit yang memiliki insinerator (tungku pembakar). (Suara Pembaharuan, 20 Oktober 2003) Tentu saja hal ini sangat memprihatinkan, apalagi jumlah dan jenis penyakit semakin bertambah setiap tahunnya, demikian pula dengan limbah yang dihasilkan.

Page 12: limbah medis.ppt

Limbah Medis dan Masalah Limbah Medis dan Masalah yang Ditimbulkanyang Ditimbulkan Contoh kasus lainnya adalah pembuangan limbah

medis ke TPA Ciangir, Tasikmalaya. Akibatnya beberapa pekerja terpaksa dirawat beberapa minggu karena menginjak sampah alat suntik. Kejadian ini selain merugikan pekerja tersebut juga merugikan pihak TPA karena harus bekerja ekstra untuk memisahkan sampah medis dari sampah rumah tangga. (Pikiran Rakyat, 7 April 2005)

Di RS sering kali terjadi infeksi silang (nosokomial). Sebagai contoh, limbah medis tajam seperti alat suntik. Karena berhubungan langsung dengan penderita, alat itu mengandung mikroorganisme, atau bibit penyakit. Bila pengelolaan pembuangannya tidak benar, alat suntik dapat menularkan penyakit kepada pasien lain, pengunjung RS dan puskesmas, petugas kesehatan, maupun masyarakat umum.

Page 13: limbah medis.ppt

Limbah Medis dan Masalah Limbah Medis dan Masalah yang Ditimbulkanyang Ditimbulkan

Data P2M-PL menunjukkan : limbah alat suntik di Indonesia khusus untuk imunisasi diperkirakan sekitar 66 juta per tahun (36,8 juta limbah alat suntik imunisasi bayi, 10 juta imunisasi ibu hamil/wanita usia subur, 20 juta imunisasi anak sekolah (BIAS)) limbah alat suntik secara kuratif sekitar300 juta per tahun.

◦ Insinerasi juga tidak menyelesaikan masalah karena pembakaran hanya mengubah volume limbah menjadi lebih kecil. Belum lagi debu yang juga sangat berbahaya dan harus dipindahkan atau ditentukan lagi tempat pembuangannya yang kedap air. Debu hasil insinerasi yang tak terurai dan materi tetap ada menjadi sangat berbahaya karena dapat menghasilkan dioksin.

Page 14: limbah medis.ppt

Pengelolaan Limbah MedisPengelolaan Limbah Medis

Page 15: limbah medis.ppt

Pengelolaan Limbah MedisPengelolaan Limbah Medis Point penting dalam pengelolaan limbah

medis adalah sterilisasi, kemudian pengurangan (reduce) dalam volume, penggunaan kembali (reuse) dengan sterilisasi, daur ulang (recycle), dan pengolahan (treatment).

Sebelum diolah, limbah medis harus dipisahkan berdasarkan potensi bahaya yang ditimbulkan.

Adapun tahap pengolahan limbah medis antara lain : 1. Pemisahan 2. Penyimpanan3. Pengangkutan4. Penanganan5. Pembuangan

Page 16: limbah medis.ppt

Pemisahan dan Pemisahan dan Penyimpanan Limbah MedisPenyimpanan Limbah Medis• Limbah medis yang akan dibuang

dipisahkan menggunakan kantong plastik berwarna yang berlabel. Berikut adalah contoh warna kantong menurut DepKes RI :

Kantong hitam : limbah umumKantong kuning : limbah yang harus diinsinerasi Kantong kuning strip hitam : limbah yang sebaiknya diinsinerasi, tetapi dapat dibuang ke landfillKantong biru muda : limbah yang harus disterilisasi

• Limbah infectious dan patologis dipisahkan tersendiri. Kedua jenis limbah ini harus disterilisasi terlebih dahulu.

• Limbah yang dapat didaur ulang termasuk dalam kategori limbah umum.

Page 17: limbah medis.ppt

Pengangkutan Limbah Pengangkutan Limbah MedisMedisLimbah medis diangkut dengan

kontainer tertutup. Untuk keamanan, pengangkutan limbah radioaktif sebaiknya dipisahkan dengan limbah kimia yang bersifat reaktif, mudah terbakar, korosif.

Alat pengangkutan harus dirawat dan dibersihkan secara rutin untuk mencegah adanya limbah yang tercecer akibat pengangkutan dan mengurangi resiko kecelakaan saat pengiriman limbah.

Page 18: limbah medis.ppt

Penanganan Limbah Penanganan Limbah MedisMedisLimbah umum yang dapat didaur ulang

dapat langsung dibawa ke tempat pengumpul limbah daur ulang.

Limbah radioaktif biasanya dapat disimpan terlebih dahulu sampai masa aktifnya terlampaui.

Limbah kimia yang tidak berbahaya dapat dibuang ke dalam saluran pembuangan air, contoh : limbah asam amino, gula, ion-ion anorganik (Ca,K, Mg, I, Cl, F dll)

Limbah kimia berbahaya dapat didaur ulang dengan distilasi, ekstraksi, elektrolisis

Limbah yang tidak dapat didaur ulang akan dibakar (insinerasi)

Wadah bertekanan dapat dibuang ke dalam landfill, maupun didaur ulang.

Page 19: limbah medis.ppt

Sterilisasi limbah dengan Sterilisasi limbah dengan rotoclaverotoclave

Rotoclave (http://tempico.gostrategic.com/newsIm/

HopkinsP1010465.jpg)

Page 20: limbah medis.ppt

Penanganan Limbah Penanganan Limbah Suntik Suntik Penggunaan disposable syringeSaat ini ada beberapa alat untuk

mengatasi limbah berupa jarum suntik, yaitu alat pemisah jarum, alat penghancur jarum, tempat pembuangan jarum khusus (needle pit), syringe safety box, dan insinerator SICIM.

Page 21: limbah medis.ppt

Skema Alternatif Reuse & Recycle Skema Alternatif Reuse & Recycle Limbah MedisLimbah Medis

Page 22: limbah medis.ppt

Insinerator Insinerator Kriteria yang ditentukan oleh Organisasi

Kesehatan Dunia (WHO) yang diantaranya adalah sebagai berikut:

Pengurangan sampah yang efektif Lokasi jauh dari area penduduk Adanya sistem pemisahan sampah Desain yang bagus Pembakaran sampah mencapai suhu 1000

derajat Emisi gas buang memenuhi standar baku

mutu. Perawatan yang teratur/periodik Ada Pelatihan Staf dan Manajemen

Page 23: limbah medis.ppt

Insinerator Insinerator Keputusan Bapedal No 03 tahun 1995. Peraturan

tersebut mengatur tentang kualitas incinerator dan emisi yang dikeluarkannya. Incinerator yang diperbolehkan untuk digunakan sebagai penghancur limbah B3 harus memiliki efisiensi pembakaran dan  efisiensi penghancuran / penghilangan (Destruction Reduction Efisience) yang tinggi.

Baku Mutu DRE untuk Incinerator

No Parameter Baku Mutu DRE

 

1. POHCs 99.99%

2. Polychlorinated biphenil (PCBs) 99.9999%

3. Polychlorinated dibenzofuran (PCDFs) 99.9999%

4. Polychlorinated dibenzo-p-dioksin 99.9999%

Page 24: limbah medis.ppt

Insinerator Insinerator Disamping itu, persyaratan lain yang harus dipenuhi dalam

menjalankan incinerator adalah emisi udara yang dikeluarkannya harus sesuai dengan baku mutu emisi untuk incinerator.

Baku Mutu Emisi Udara untuk IncineratorNo Parameter Kadar Maksimum 

(mg/Nm2)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12

13

14

Partikel

Sulfur dioksida (SO2)

Nitrogen dioksida (NO2)

Hidrogen Fluorida (HF)

Karbon Monoksida (CO)

Hidrogen Chlorida (HCl)

Total Hidrocarbon (sbg CH4)

Arsen (As)

Kadmiun (Cd)

Kromium (Cr)

Timbal (Pb)

Merkuri (Hg)

Talium (Tl)

Opasitas

50

250

300

10

100

70

35

1

0.2

1

5

0.2

0.2

10%

Page 25: limbah medis.ppt

Insinerator MaxpellInsinerator MaxpellTeknologi Ramah Lingkungan pada

incinerator Maxpell : pada tungku Maxpell limbah ditempatkan dalam ruangan yang kedap, lalu disuntikkan bahan bakar yang sudah dicampur oksigen dan terbakar dengan suhu yang tinggi. Asap hasil pembakaran direaksikan dengan molekul air sehingga asap yang keluar menjadi hidrokarbon yang akan terbakar habis pada secondary chamber. Dengan demikian asap akan bersih dan ramah lingkungan.

Page 26: limbah medis.ppt

Insinerator MaxpellInsinerator Maxpell Insinerator Maxpell adalah alat penghancur limbah

berupa tungku pembakaran yang didesain secara sempurna dalam sistem pembakaran dengan menggunakan berbagai media bahan bakar yang terus dikembangkan baik dari sisi teknologi maupun kapasitas. Insinerator Maxpell dirancang mudah dioperasikan. Beberapa keunggulan insinerator ini adalah: ◦ Tidak membutuhkan tempat luas; ◦ Bisa membakar sampah kering hingga sampah basah; ◦ Daya musnah sistem pembakaran mencapai suhu diatas

1000 C; ◦ Bekerja efektif dan irit bahan bakar; ◦ Tingkat dari pencemaran rendah. Dalam operasional

dibeberapa tempat terbukti asap hasil pembakaran yang keluar dari cerobong hampir tidak kelihatan dan tidak mengeluarkan bau yang menganggu;

◦ Suhu pembuangan udara panas pada cerobong asap terkendali secara konstan;

◦ Suhu dinding luar tetap dingin sama dengan suhu udara luar;

◦ Perawatan yang mudah dan murah; ◦ Abu sisa pembakaran bisa diolah menjadi beragam produk

bahan bangunan

Page 27: limbah medis.ppt

Skema Pengolahan Limbah Medis Skema Pengolahan Limbah Medis dengan Insinerator Maxpelldengan Insinerator Maxpell

Page 28: limbah medis.ppt

Alternative Medical Waste Treatment TechnologiesAlternative Medical Waste Treatment TechnologiesApproved by the California Department of Public HealthApproved by the California Department of Public Health

company Device Type of Treatment Approved for

BioMedical Tech.Solutions

Demolizer System Heat Red Bag/sharps

Honua Tech Pyrolitic Destructor Heat red bag /sharps /path /trace

chemo /pharms

Scientific Ecology Group,

Inc

Synthetica Detoxifie Process

Steam heat red bag/ sharps

UnitedRecycling Technology, Inc

Gasification System (Gasf)

Heat-gas burner red bag/sharps/path/

trace chemo/pharms

Stericycle, Inc Electro- Thermal Deactivation

Radiowaves-heat red bag/ sharps

sanitec HG-A-100, HG-A-250 Microwaves red bag/sharps/path

Modifikasi metode digunakan untuk destruksi/penghancuran limbah patologis

Page 29: limbah medis.ppt
Page 30: limbah medis.ppt
Page 31: limbah medis.ppt
Page 32: limbah medis.ppt

SIMPULAN DAN SARANSIMPULAN DAN SARANPermasalahan limbah rumah sakit di Indonesia yakni limbah rumah sakit yang dihasilkan diperkirakan secara nasional produksi sampah (Limbah Padat) sebesar 376.089 ton per hari dan produksi air limbah sebesar 48.985,70 ton per hari. Angka ini sangat berpotensi limbah rumah sakit untuk mecemari lingkungan dan membahayakan manusia bila tidak dikelola dengan baik, seperti beberapa kasus limbah medis yang sudah terjadi di Indonesia akibat penanganan yang buruk. Buruknya pengelolaan limbah rumah sakit dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya :◦ pengelolaan limbah belum menjadi syarat

akreditasi rumah sakit◦ peraturan proses pembungkusan limbah padat

yang diterbitkan Departemen Kesehatan pada 1992 pun sebagian besar tidak dijalankan dengan benar

Page 33: limbah medis.ppt

SIMPULAN DAN SARANSIMPULAN DAN SARANSebelum ditangani limbah medis dan limbah

nonmedis harus dipisahkan terlebih dahulu untuk menghindari pencampuran antara limbah medis dan nonmedis. Pengolahan limbah RS dilakukan dengan berbagai cara. Yang diutamakan adalah sterilisasi, yakni berupa pengurangan (reduce) dalam volume, penggunaan kembali (reuse) dengan sterilisasi lebih dulu, daur ulang (recycle), dan pengolahan (treatment). Sterilisasi dapat juga dilakukan dengan insenerator. Namun abu dari insenerator juga dapat membahayakan sehingga perlu dilakukan pengelolaan lanjutan.

Dalam pengelolaan limbah padatnya, rumah sakit diwajibkan melakukan pemilahan limbah dan menyimpannya dalam kantong plastik yang berbeda beda berdasarkan karakteristik limbahnya.

Page 34: limbah medis.ppt

metode pemisahan jenis metode pemisahan jenis limbah kedokteran gigi limbah kedokteran gigi berdasarkan warna container berdasarkan warna container (color coding for waste (color coding for waste disposal), yang diadopsi dari disposal), yang diadopsi dari NHS ScotlandNHS Scotland::

Page 35: limbah medis.ppt

Limbah dengan risiko Limbah dengan risiko rendahrendahOrange Stream Waste Untuk keperluan dental sehari-hari ,

kantung oranye ini meliputi limbah berupa:Dressings and Swabs;Benda sekali pakai: sarung tangan, apron,

masker, lap yang terkontaminasi Benda-benda lain yang berkontak dengan

pasien (plastik untuk wrapping DU, misalnya)

Semua limbah jenis ini sebaiknya dikelola dengan Heat Disinfection System (HDS) atau dengan disinfeksi panas. Plastik yang digunakan berkode warna oranye

Page 36: limbah medis.ppt

Untuk gelas pecahCairan terkontaminasi dan darah,

termasuk kantung dan tube, masuk ke kontainer oranye

namun berbahan keras yang tidak mudah bocor (orange stream bin) digambar nampak berwarna kuning =)

Page 37: limbah medis.ppt

Limbah risiko tinggiLimbah risiko tinggi Yellow Stream Waste Untuk keperluan dental, kontainer ini akan

banyak dipakai di ranah bedah. Limbah yang termasuk golongan ini: 

Bagian tubuh yang diambil seperti: gigi dengan tumpatan, TAPI BUKAN tumpatan AMALGAM

Cairan farmasi seperti obat-obatan dan bahan anestesi

Benda tajam seperti matrix band, scalpel blade, jarum suntik sekali pakai

Vial obat seperti cartridge dan ampul Bagian metal terkontaminasi seperti instrument

bedah yang rusak/sekali pakai: bur dan file endodontic

Limbah yang sangat infeksius, seperti darah yang terinfeksi

Page 38: limbah medis.ppt

Semua limbah tersebut diolah secara insinerasi atau pembakaran.

Persyaratan container: rigid, sukar dibuka, tidak mudah bocor

Page 39: limbah medis.ppt

Limbah SpesialLimbah Spesial Red Stream Waste Digunakan untuk limbah yang tidak bisa di insinerasi

dan membutuhkan pemrosesan kembali oleh tenaga ahli, sehingga nantinya bahan kimia yang ada dapat ditangani untuk meminimalisasi kerusakan lingkungan.

Jenis limbah yang dibuang ke red stream bin: Amalgam; Kapsul Amalgam Gigi dengan tumpatan Amalgam Cairan X-Ray Individual Cairan Developer Cairan fotokimia lainnya: fixer, air yang

terkontaminasi developer Lead Foils; atau benda lain yang mengandung metal “berat”

Page 40: limbah medis.ppt

syarat: leakproof, rigid Untuk Amalgam; Kapsul Amalgam Gigi dengan tumpatan

Amalgam

UntukCairan X-Ray IndividualCairan DeveloperCairan fotokimia lainnya: fixer, air yang terkontaminasi developer

Untuk benda-benda lain yang mengandung metal berat.

Page 41: limbah medis.ppt

General Dental Service General Dental Service Waste Waste IssuesIssuesPenanganan Limbah Dental secara Penanganan Limbah Dental secara UmumUmum Seluruh container limbah (kantung dan wadah/

bags and bins) harus menunjukkan identitas lokasi untuk kantung limbah ditandai dengan tag (label) identifikasi, sementara untuk bins/wadah dengan label cetak yang disediakan.

Tipe limbah yang ditulis pada label identifikasi usahakan dalam mode BOLD.

Kantung harus dibuang secara berkala, terutama jika ¾ nya sudah penuh. Jangan sampai limbah melebihi 4 kg. Kantung harus diiikat dengan kencang dan diamankan.

Ada pula dokumentasi legal yang harus diisi sebelum dan saat pengangkutan limbah dental. Dokumen ini harus ditandatangani oleh orang yang ada di lokasi, yang bertindak sebagai  penghasil limbah atau “producer of the waste”.

Page 42: limbah medis.ppt

General “Household” General “Household” WasteWasteLimbah Rumah TanggaLimbah Rumah TanggaSaat ini juga diistilahkan sebagai

Mixed Municipal Waste, yakni limbah yang tidak terkontaminasi, tidak berbahaya dan tidak infeksius (bukan limbah klinis). Limbah ini ditempatkan pada kantung hitam dan dapat diangkut oleh petugas kebersihan pada umumny

Page 43: limbah medis.ppt

ReferensiReferensi BAPEDAL. 1999. Peraturan tentang Pengendalian Dampak Lingkungan. Depkes RI. 2002. Pedoman Umum Hygene Sarana dan Bangunan Umum. Departemen Kesehatan RI. 1992. Peraturan Proses Pembungkusan Limbah

Padat. Departement Kesehatan RI. 1997. Profil Kesehatan Indonesia. Sarwanto, Setyo. 2009. Limbah Rumah Sakit Belu Dikelolah Dengan Baik.

Jakarta : UI Departemen Kesehatan Republik Indonesia 1995. Pedoman Teknik Analisa Mengenai dampak Lingkungan Rumah Sakit.

Moersidik, S.S. 1995, Pengelolaan Limbah Teknologi Pengelolaan Limbah Rumah Sakit dalam Sanitasi Rumah Sakit, Pusat Penelitian Kesehatan Lembaga Penelitian Universitas Indonesia. Depok.

Damanhuri, Enri. 2010. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Diktat Kuliah TL-3204. Program Studi Teknik Lingkungan. Institut Teknologi Bandung.

http://uwityangyoyo.wordpress.com/2009/10/19/pengelolaan-limbah-medis-rumah-sakit/

http://www.bplhdjabar.go.id/index.php/bidang-pengendalian/subid-pembinaan-pencemaran/245-pengelolaan-limbah-medis?start=1

http://www.ampl.or.id/detail/detail01.php?tp=artikel&jns=wawasan&kode=117

Http://www.maxpelltechnology.com/incineratormedis http://www.cdph.ca.gov/certlic/medicalwaste/Documents/MedicalWaste/

Alt_Med_Waste.pdf