li skenario b

17
Nama : Triantami Wijayenti NIM : 0411181419019 Kelas : Alpha 2014 LEARNING ISSUE 1. Homeostasis Cairan dan Elektrolit Tubuh Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan salah satu bagian dari fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya. Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu : cairan intraseluler dan cairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berda di dalam sel di seluruh tubuh, sedangkan cairan ekstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri dari tiga kelompok yaitu : cairan intravaskuler (plasma), cairan interstitial dan cairan transeluler. Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem vaskuler, cairan intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel, sedangkan cairan traseluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal, cairan intraokuler, dan sekresi saluran cerna. Komposisi Cairan Tubuh Cairan dalam tubuh meliputi lebih kurang 60% total berat badan laki-laki dewasa. Prosentase cairan tubuh ini bervariasi antara individu, sesuai dengan jenis kelamin dan

Upload: triantami-wijayenti-h-sarbi

Post on 28-Jan-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Homeostasis Cairan dan Elektrolit Tubuh, Komposisi Cairan Tubuh, Elektrolit Utama Tubuh Manusia, Perpindahan Cairan dan Elektrolit Tubuh, Keseimbangan Cairan dan Elektrolit, Keseimbangan Asam-Basa, Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Tubuh, 2. Hydrochlorthiazine (HCT)

TRANSCRIPT

Page 1: Li Skenario b

Nama : Triantami WijayentiNIM : 0411181419019Kelas : Alpha 2014

LEARNING ISSUE

1. Homeostasis Cairan dan Elektrolit TubuhCairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap

sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan salah satu bagian dari fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh.

Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh.

Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya. Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu : cairan intraseluler dan cairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berda di dalam sel di seluruh tubuh, sedangkan cairan ekstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri dari tiga kelompok yaitu : cairan intravaskuler (plasma), cairan interstitial dan cairan transeluler. Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem vaskuler, cairan intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel, sedangkan cairan traseluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal, cairan intraokuler, dan sekresi saluran cerna.

Komposisi Cairan TubuhCairan dalam tubuh meliputi lebih kurang 60% total berat badan laki-laki dewasa.

Prosentase cairan tubuh ini bervariasi antara individu, sesuai dengan jenis kelamin dan umur individu tersebut. Pada wanita dewasa, cairan tubuh meliputi 50% dari total berat badan. Pada bayi dan anak-anak, prosentase ini relatif lebih besar dibandingkan orang dewasa dan lansia.

Cairan tubuh menempati kompartmen intrasel dan ekstrasel. 2/3 bagian dari cairan tubuh berada di dalam sel (cairan intrasel/CIS) dan 1/3 bagian berada di luar sel (cairan ekstrasel/CES). CES dibagi cairan intravaskuler atau plasma darah yang meliputi 20% CES atau 15% dari total berat badan; dan cairan intersisial yang mencapai 80% CES atau 5% dari total berat badan. Selain kedua kompatmen tersebut, ada kompartmen lain yang ditempati oleh cairan tubuh, yaitu cairan transel. Namun volumenya diabaikan karena kecil, yaitu cairan sendi, cairan otak, cairan perikard, liur pencernaan, dll. Ion Na+ dan Cl- terutama terdapat pada cairan ektrasel, sedangkan ion K+ di cairan intrasel. Anion protein tidak tampak dalam cairan intersisial karena jumlahnya paling sedikit dibandingkan dengan intrasel dan plasma.

Perbedaan komposisi cairan tubuh berbagai kompartmen terjadi karena adanya barier yang memisahkan mereka. Membran sel memisahkan cairan intrasel dengan cairan intersisial, sedangkan dinding kapiler memisahkan cairan intersisial dengan plasma. Dalam keadaan normal, terjadi keseimbangan susunan dan volume cairan antar kompartmen. Bila terjadi perubahan konsentrasi atau tekanan di salah satu kompartmen, maka akan terjadi perpindahan cairan atau ion antar kompartemen sehingga terjadi keseimbangan kembali.

Page 2: Li Skenario b

Elektrolit Utama Tubuh ManusiaZat terlarut yang ada dalam cairan tubuh terdiri dari elektrolit dan nonelektrolit. Non

elektrolit adalah zat terlarut yang tidak terurai dalam larutan dan tidak bermuatan listrik, seperti : protein, urea, glukosa, oksigen, karbon dioksida dan asam-asam organik. Sedangkan elektrolit tubuh mencakup natrium (Na+), kalium (K+), Kalsium (Ca++), magnesium (Mg++), Klorida (Cl-), bikarbonat (HCO3-), fosfat (HPO42-), sulfat (SO42-). Konsenterasi elektrolit dalam cairan tubuh bervariasi pada satu bagian dengan bagian yang lainnya, tetapi meskipun konsenterasi ion pada tiap-tiap bagian berbeda, hukum netralitas listrik menyatakan bahwa jumlah muatan-muatan negatif harus sama dengan jumlah muatan-muatan positif.

Komposisi dari elektrolit-elektrolit tubuh baik pada intarseluler maupun pada plasma terinci dalam tabel di bawah ini :

No. Elektrolit Ekstraseluler Intraseluler Plasma Interstitial1. Kation :

Natrium (Na+) 144,0 mEq 137,0 mEq 10 mEq Kalium (K+) 5,0 mEq 4,7 mEq 141 mEq Kalsium (Ca++) 2,5 mEq 2,4 mEq 0 Magnesium (Mg ++) 1,5 mEq 1,4 mEq 31 mEq

2. Anion :• Klorida (Cl-) 107,0 mEq 112,7 mEq 4 mEq• Bikarbonat (HCO3-) 27,0 mEq 28,3 mEq 10 mEq• Fosfat (HPO4-2-) 2,0 mEq 2,0 mEq 11 mEq• Sulfat (SO42-) 0,5 mEq 0,5 mEq 1 mEq• Protein 1,2 mEq 0,2 mEq 4 mEq

1. Kation : Sodium (Na+) :

o Kation berlebih di ruang ekstraselulero Sodium penyeimbang cairan di ruang eesktraselulero Sodium adalah komunikasi antara nerves dan musculuso Membantu proses keseimbangan asam-basa dengan menukar ion

hidrigen pada ion sodium di tubulus ginjal : ion hidrogen di ekresikano Sumber : snack, kue, rempah-rempah, daging panggang.

Potassium (K+) :o Kation berlebih di ruang intraselulero Menjaga keseimbangan kalium di ruang intraselo Mengatur kontrasi (polarissasi dan repolarisasi) dari muscle dan

nerveso Sumber : Pisang, alpokad, jeruk, tomat, dan kismis.

Calcium (Ca++) :o Membentuk garam bersama dengan fosfat, carbonat, flouride di dalam

tulang dan gigi untuk membuatnya keras dan kuato Meningkatkan fungsi syaraf dan muscleo Meningkatkan efektifitas proses pembekuan darah dengan proses

pengaktifan protrombin dan trombino Sumber : susu dengan kalsium tinggi, ikan dengan tulang, sayuran,

dll.

Page 3: Li Skenario b

2. Anion : Chloride (Cl -) :

o Kadar berlebih di ruang ekstraselo Membantu proses keseimbangan natriumo Komponen utama dari sekresi kelenjar gastero Sumber : garam dapur

Bicarbonat (HCO3 -) :o Bagian dari bicarbonat buffer sistem bereaksi dengan asam kuat untuk

membentuk asam karbonat dan suasana garam untukmenurunkan PH.

Fosfat ( H2PO4- dan HPO42-) :o Bagian dari fosfat buffer systemo Berfungsi untuk menjadi energi pad metabolisme selo Bersama dengan ion kalsium meningkatkan kekuatan dan kekerasan

tulango Masuk dalam struktur genetik yaitu : DNA dan RNA.

Perpindahan Cairan dan Elektrolit TubuhPerpindahan cairan dan elektrolit tubuh terjadi dalam tiga fase yaitu a. Fase I

Plasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem sirkulasi, dan nutrisi dan oksigen diambil dari paru-paru dan tractus gastrointestinal.

b. Fase IICairan interstitial dengan komponennya pindah dari darah kapiler dan sel

c. Fase IIICairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari cairan interstitialmasuk ke dalam sel. Pembuluh darah kapiler dan membran sel yang merupakan membran semipermiabel mampu memfilter tidak semua substansi dan komponen dalam cairan tubuh ikut berpindah. Metode perpindahan dari cairan dan elektrolit tubuh dengan cara :• Diffusi• Filtrasi• Osmosis• Aktif Transport

Diffusi dan osmosis adalah mekanisme transportasi pasif. Hampir semua zat berpindah dengan mekanisme transportasi pasif. Diffusi sederhana adalah perpindahan partikel-partikel dalam segala arah melalui larutan atau gas. Beberapa faktor yang mempengaruhi mudah tidaknya difusi zat terlarut menembus membran kapiler dan sel yaitu :

• Permebelitas membran kapiler dan sel• Konsenterasi• Potensial listrik• Perbedaan tekanan.Osmosis adalah proses difusi dari air yang disebabkan oleh perbedaan konsentrasi.

Difusi air terjadi pada daerah dengan konsenterasi zat terlarut yang rendah ke daerah dengan konsenterasi zat terlarut yang tinggi. Perpindahan zat terlarut melalui sebuah membrane sel yang melawan perbedaan konsentrasi dan atau muatan listrik disebut transportasi aktif. Transportasi aktif berbeda dengan transportasi pasif karena memerlukan energi dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP). Salah satu contonya adalah

Page 4: Li Skenario b

transportasi pompa kalium dan natrium. Natrium tidak berperan penting dalam perpindahan air di dalam bagian plasma dan bagian cairan interstisial karena konsentrasi natrium hampir sama pada kedua bagian itu. Distribusi air dalam kedua bagian itu diatur oleh tekanan hidrostatik yang dihasilkan oleh darah kapiler, terutama akibat oleh pemompaan oleh jantung dan tekanan osmotik koloid yang terutama disebabkan olehalbumin serum. Proses perpindahan cairan dari kapiler ke ruang interstisial disebut ultrafilterisasi. Contoh lain proses filterisasi adalah pada glomerolus ginjal.

Meskipun keadaan di atas merupakan proses pertukaran dan pergantian yang terus menerus namun komposisi dan volume cairan relatif stabil, suatu keadaan yang disebut keseimbangan dinamis atau homeostatis.

Keseimbangan Cairan dan ElektrolitPengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan dua parameter penting, yaitu

volume cairan ekstrasel dan osmolaritas cairan ekstrasel. Ginjal mengontrol volume cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan garam dan mengontrol osmolaritas cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan cairan. Ginjal mempertahankan keseimbangan ini dengan mengatur keluaran garam dan air dalam urine sesuai kebutuhan untuk mengkompensasi asupan dan kehilangan abnormal dari air dan garam tersebut.

1. Pengaturan volume cairan ekstrasel. Penurunan volume cairan ekstrasel menyebabkan penurunan tekanan darah arteri dengan menurunkan volume plasma. Sebaliknya, peningkatan volume cairan ekstrasel dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah arteri dengan memperbanyak volume plasma. Pengontrolan volume cairan ekstrasel penting untuk pengaturan tekanan darah jangka panjang. Mempertahankan keseimbangan asupan dan keluaran (intake dan output) air. Untuk mempertahankan volume cairan tubuh kurang lebih tetap, maka harus ada keseimbangan antara air yang ke luar dan yang masuk ke dalam tubuh. hal ini terjadi karena adanya pertukaran cairan antar kompartmen dan antara tubuh dengan lingkungan luarnya. Water turnover dibagi dalam: 1. eksternal fluid exchange, pertukaran antara tubuh dengan lingkungan luar; dan 2. Internal fluid exchange, pertukaran cairan antar pelbagai kompartmen, seperti proses filtrasi dan reabsorpsi di kapiler ginjal. Memeperhatikan keseimbangan garam. Seperti halnya keseimbangan air, keseimbangan garam juga perlu dipertahankan sehingga asupan garam sama dengan keluarannya. Permasalahannya adalah seseorang hampir tidak pernah memeprthatikan jumlah garam yang ia konsumsi sehingga sesuai dengan kebutuhannya. Tetapi, seseorang mengkonsumsi garam sesuai dengan seleranya dan cenderung lebih dari kebutuhan. Kelebihan garam yang dikonsumsi harus diekskresikan dalam urine untuk mempertahankan keseimbangan garam.ginjal mengontrol jumlah garam yang dieksresi dengan cara: 1. mengontrol jumlah garam (natrium) yang difiltrasi dengan pengaturan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)/ Glomerulus Filtration Rate (GFR).2. mengontrol jumlah yang direabsorbsi di tubulus ginjalJumlah Na+ yang direasorbsi juga bergantung pada sistem yang berperan mengontrol tekanan darah. Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron mengatur reabsorbsi Na+ dan retensi Na+ di tubulus distal dan collecting. Retensi Na+

meningkatkan retensi air sehingga meningkatkan volume plasma dan menyebabkan peningkatan tekanan darah arteri.Selain sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron, Atrial Natriuretic Peptide (ANP) atau hormon atriopeptin menurunkan reabsorbsi

Page 5: Li Skenario b

natrium dan air. Hormon ini disekresi leh sel atrium jantung jika mengalami distensi peningkatan volume plasma. Penurunan reabsorbsi natrium dan air di tubulus ginjal meningkatkan eksresi urine sehingga mengembalikan volume darah kembali normal. 

2. Pengaturan Osmolaritas cairan ekstrasel.Osmolaritas cairan adalah ukuran konsentrasi partikel solut (zat terlarut) dalam suatu larutan. semakin tinggi osmolaritas, semakin tinggi konsentrasi solute atau semakin rendah konsentrasi solutnya lebih rendah (konsentrasi air lebih tinggi) ke area yang konsentrasi solutnya lebih tinggi (konsentrasi air lebih rendah).Osmosis hanya terjadi jika terjadi perbedaan konsentrasi solut yang tidak dapat menmbus membran plasma di intrasel dan ekstrasel. Ion natrium menrupakan solut yang banyak ditemukan di cairan ekstrasel, dan ion utama yang berperan penting dalam menentukan aktivitas osmotik cairan ekstrasel. sedangkan di dalam cairan intrasel, ion kalium bertanggung jawab dalam menentukan aktivitas osmotik cairan intrasel. Distribusi yang tidak merata dari ion natrium dan kalium ini menyebabkan perubahan kadar kedua ion ini bertanggung jawab dalam menetukan aktivitas osmotik di kedua kompartmen ini.pengaturan osmolaritas cairan ekstrasel oleh tubuh dilakukan dilakukan melalui: Perubahan osmolaritas di nefronDi sepanjang tubulus yang membentuk nefron ginjal, terjadi perubahan osmolaritas yang pada akhirnya akan membentuk urine yang sesuai dengan keadaan cairan tubuh secara keseluruhan di dukstus koligen. Glomerulus menghasilkan cairan yang isosmotik di tubulus proksimal (300 mOsm). Dinding tubulus ansa Henle pars decending sangat permeable terhadap air, sehingga di bagian ini terjadi reabsorbsi cairan ke kapiler peritubular atau vasa recta. Hal ini menyebabkan cairan di dalam lumen tubulus menjadi hiperosmotik.Dinding tubulus ansa henle pars acenden tidak permeable terhadap air dan secara aktif memindahkan NaCl keluar tubulus. Hal ini menyebabkan reabsobsi garam tanpa osmosis air. Sehingga cairan yang sampai ke tubulus distal dan duktus koligen menjadi hipoosmotik. Permeabilitas dinding tubulus distal dan duktus koligen bervariasi bergantung pada ada tidaknya vasopresin (ADH). Sehingga urine yang dibentuk di duktus koligen dan akhirnya di keluarkan ke pelvis ginjal dan ureter juga bergantung pada ada tidaknya vasopresis (ADH). Mekanisme haus dan peranan vasopresin (antidiuretic hormone/ADH)peningkatan osmolaritas cairan ekstrasel (>280 mOsm) akan merangsang osmoreseptor di hypotalamus. Rangsangan ini akan dihantarkan ke neuron hypotalamus yang mensintesis vasopresin. Vasopresin akan dilepaskan oleh hipofisis posterior ke dalam darah dan akan berikatan dengan reseptornya di duktus koligen. ikatan vasopresin dengan reseptornya di duktus koligen memicu terbentuknya aquaporin, yaitu kanal air di membrane bagian apeks duktus koligen. Pembentukkan aquaporin ini memungkinkan terjadinya reabsorbsi cairan ke vasa recta. Hal ini menyebabkan urine yang terbentuk di duktus  koligen menjadi sedikit dan hiperosmotik atau pekat, sehingga cairan di dalam tubuh tetap dipertahankan.selain itu, rangsangan pada osmoreseptor di hypotalamus akibat peningkatan osmolaritas cairan ekstrasel juga akan dihantarkan ke pusat haus di hypotalamus sehingga terbentuk perilaku untuk membatasi haus, dan cairan di dalam tubuh kembali normal.

Page 6: Li Skenario b

Faktor yang Berpengaruh pada Keseimbangan Cairan dan ElektrolitFaktor-faktor yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh yaitu :a. Umur

Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia akan berpengaruh pada luas permukaan tubuh, metabolisme, dan berat badan. Infant dan anak-anak lebih mudah mengalami gangguan keseimbangan cairan dibanding usia dewasa. Pada usia lanjut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan dikarenakan gangguan fungsi ginjal atau jantung.

b. Iklim Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban udaranya rendah memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan elektrolit melalui keringat. Sedangkan seseorang yang beraktifitas di lingkungan yang panas dapat kehilangan cairan sampai dengan 5 L per hari.

c. Diet Diet seseorang berpengaruh terhadap intake cairan dan elktrolit. Ketika intake nutrisi tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak sehingga akan serum albumin dan cadangan protein akan menurun padahal keduanya sangat diperlukan dalam proses keseimbangan cairan sehingga hal ini akan menyebabkan edema.

d. Stress Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, glukosa darah, dan pemecahan glykogen otot. Mrekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan retensi air sehingga bila berkepanjangan dapat meningkatkan volume darah.

e. Kondisi Sakit Kondisi sakit sangat berpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh Misalnya : o Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air melalui IWL.o Penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses regulator

keseimbangan cairan dan elektrolit tubuho Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami gangguan

pemenuhan intake cairan karena kehilangan kemampuan untuk memenuhinya secara mandiri.

f. Tindakan MedisBanyak tindakan medis yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh seperti : suction, nasogastric tube dan lain-lain.

g. PengobatanPengobatan seperti pemberian deuretik, laksative dapat berpengaruh padakondisi cairan dan elektrolit tubuh.

h. PembedahanPasien dengan tindakan pembedahan memiliki resiko tinggi mengalami gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh, dikarenakan kehilangan darah selama pembedahan.

Keseimbangan Asam-BasaKeseimbangan asam-basa terkait dengan pengaturan konsentrasi ion H bebas dalam

cairan tubuh. pH rata-rata darah adalah 7,4; pH darah arteri 7,45 dan darah vena 7,35. Jika pH <7,35 dikatakan asidosi, dan jika pH darah >7,45 dikatakan alkalosis. Ion H terutama diperoleh dari aktivitas metabolik dalam tubuh. Ion H secara normal dan kontinyu akan ditambahkan ke cairan tubuh dari 3 sumber, yaitu:

Page 7: Li Skenario b

1. pembentukkan asam karbonat dan sebagian akan berdisosiasi menjadi ion H dan bikarbonat.

2. katabolisme zat organic3. disosiasi asam organik pada metabolisme intermedia, misalnya pada metabolisme

lemak terbentuk asam lemak dan asam laktat, sebagian asam ini akan berdisosiasi melepaskan ion H.

Fluktuasi konsentrasi ion H dalam tubuh akan mempengaruhi fungsi normal sel, antara lain:1. perubahan eksitabilitas saraf dan otot; pada asidosis terjadi depresi susunan saraf

pusat, sebaliknya pada alkalosis terjadi hipereksitabilitas.2. mempengaruhi enzim-enzim dalam tubuh3. mempengaruhi konsentrasi ion K

Bila terjadi perubahan konsentrasi ion H maka tubuh berusaha mempertahankan ion H seperti nilai semula dengan cara:1. mengaktifkan sistem dapar kimia2. mekanisme pengontrolan pH oleh sistem pernafasan3. mekasnisme pengontrolan pH oleh sistem perkemihan

Ada 4 sistem dapar:1. Dapar bikarbonat; merupakan sistem dapar di cairan ekstrasel terutama untuk

perubahan yang disebabkan oleh non-bikarbonat2. Dapar protein; merupakan sistem dapar di cairan ekstrasel dan intrasel3. Dapar hemoglobin; merupakan sistem dapar di dalam eritrosit untuk perubahan asam

karbonat4. Dapar fosfat; merupakan sistem dapar di sistem perkemihan dan cairan intrasel.

Sistem dapat kimia hanya mengatasi ketidakseimbangan asam-basa sementara. Jika dengan dapar kimia tidak cukup memperbaiki ketidakseimbangan, maka pengontrolan pH akan dilanjutkan oleh paru-paru yang berespon secara cepat terhadap perubahan kadar ion H dalam darah akinat rangsangan pada kemoreseptor dan pusat pernafasan, kemudian mempertahankan kadarnya sampai ginjal menghilangkan ketidakseimbangan tersebut. Ginjal mampu meregulasi ketidakseimbangan ion H secara lambat dengan menskresikan ion H dan menambahkan bikarbonat baru ke dalam darah karena memiliki dapar fosfat dan amonia.

Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit TubuhTiga kategori umum yang menjelaskan abnormalitas cairan tubuh adalah :• Volume• Osmolalitas• KomposisiKetidakseimbangan volume terutama mempengaruhi cairan ekstraseluler (ECF) dan

menyangkut kehilangan atau bertambahnya natrium dan air dalam jumlah yang relatif sama, sehingga berakibat pada kekurangan atau kelebihan volume ekstraseluler (ECF).

Ketidakseimbangan osmotik terutama mempengaruhi cairan intraseluler (ICF) dan menyangkut bertambahnya atau kehilangan natrium dan air dalam jumlah yang relatif tidak seimbang. Gangguan osmotik umumnya berkaitan dengan hiponatremia dan hipernatremia sehingga nilai natrium serum penting untuk mengenali keadaan ini.

Kadar dari kebanyakan ion di dalam ruang ekstraseluler dapat berubah tanpa disertai perubahan yang jelas dari jumlah total dari partikel-partikel yang aktif secara osmotik sehingga mengakibatkan perubahan komposisional.

a. Ketidakseimbangan Volume

Page 8: Li Skenario b

kurangan Volume Cairan Ekstraseluler (ECF)Kekurangan volume ECF atau hipovolemia didefinisikan sebagai kehilangan cairan tubuh isotonik, yang disertai kehilangan natrium dan air dalam jumlah yang relatif sama. Kekurangan volume isotonik sering kali diistilahkan dehidrasi yang seharusnya dipakai untuk kondisi kehilangan air murni yang relative mengakibatkan hipernatremia.- Cairan Isotonis adalah cairan yang konsentrasi/kepekatannya sama dengancairan tubuh, contohnya : larutan NaCl 0,9 %, Larutan Ringer Lactate (RL).- Cairan hipertonis adalah cairan yang konsentrasi zat terlarut/kepekatannya melebihi cairan tubuh, contohnya Larutan dextrose 5 % dalam NaCl normal, Dextrose 5% dalam RL, Dextrose 5 % dalam NaCl 0,45%.- Cairan Hipotonis adalah cairan yang konsentrasi zat terlarut/kepekataannyakurang dari cairan tubuh, contohnya : larutan Glukosa 2,5 %., NaCl.0,45 %, NaCl 0,33 %

Kelebihan Volume ECF :Kelebihan cairan ekstraseluler dapat terjadi bila natrium dan air kedua-duanya tertahan dengan proporsi yang kira- kira sama.Dengan terkumpulnya cairan isotonik yang berlebihan pada ECF (hipervolumia) maka cairan akan berpindah ke kompartement cairan interstitial sehingga mnyebabkan edema. Edema adalah penunpukan cairan interstisial yang berlebihan. Edema dapat terlokalisir atau generalisata.

b. Ketidakseimbangan Osmolalitas dan perubahan komposisionalKetidakseimbangan osmolalitas melibatkan kadar zat terlarut dalam cairan- cairan tubuh. Karena natrium merupakan zat terlarut utama yang aktif secara osmotik dalam ECF maka kebanyakan kasus hipoosmolalitas (overhidrasi) adalah hiponatremia yaitu rendahnya kadar natrium di dalam plasma dan hipernatremia yaitu tingginya kadar natrium di dalam plasma. Pahami juga perubahan komposisional di bawah ini : Hipokalemia adalah keadaan dimana kadar kalium serum kurang dari 3,5

mEq/L. Hiperkalemia adalah keadaan dimana kadar kalium serum lebih dari atau sama

dengan 5,5 mEq/L. Hiperkalemia akut adalah keadaan gawat medik yang perlu segera dikenali,

dan ditangani untuk menghindari disritmia dan gagal jantung yang fatal.

Sumber : Hasim, Wahyuni. Fisiologi Cairan dan Elektrolit . Tersedia di :https://www.scribd.com/doc/155479014/Makalah-Fisiologi-Cairan-Dan-Elektrolit#download diakses pada 9 Maret 2015 pukul 20.00 WIB.

2. Hydrochlorthiazine (HCT)Mengapa obat ini diresepkan?

Hidroklorotiazid, digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan retensi cairan yang disebabkan oleh berbagai kondisi, termasuk penyakit jantung. Hal ini membantu ginjal untuk membuang air dan garam yang tidak dibutuhkan tubuh melalui urin.Bagaimana obat ini digunakan?

Sediaan hidroklorotiazid berbentuk tablet. Biasanya diminum sekali atau dua kali sehari. Jika anda meminum obat ini sekali sehari, minumlah obat ini di pagi hari, jika Anda meminum obat ini dua kali sehari, minumlah obat ini di pagi dan sore hari untuk menghindari buang air kecil di malam hari. Minumlah obat ini dengan makanan atau snack. Ikuti petunjuk pada label resep Anda secara hati-hati, dan mintalah dokter atau

Page 9: Li Skenario b

apoteker untuk menjelaskan bagian yang tidak Anda mengerti. Minumlah hidroklorotiazid persis seperti yang dianjurkan. Jangan meminum obat ini lebih atau kurang daripada yang disarankan oleh dokter Anda. Hidroklorotiazid berguna mengontrol tekanan darah tinggi tetapi tidak menyembuhkan. Lanjutkan untuk meminum hidroklorotiazid walaupun Anda merasa baik. Jangan berhenti meminum hidroklorotiazid tanpa berbicara dengan dokter Anda.Kegunaan lainnya dari obat ini

Hidroklorotiazid juga dapat digunakan untuk mengobati pasien dengan diabetes insipidus dan gangguan elektrolit tertentu dan untuk mencegah batu ginjal pada pasien dengan kadar kalsium yang tinggi dalam darah mereka. Bicaralah dengan dokter Anda tentang risiko penggunaan obat ini pada kondisi Anda sekarang.

Apa efek samping dapat disebabkan obat ini?Sering buang air kecil setelah Anda menggunakan hidroklorotiazid selama beberapa

minggu.Beritahu dokter jika ada gejala yang parah atau yang berlangsung lama: . misalnya :- kelemahan otot- pusing- haid- haus- sakit perut- mual- muntah- diare- hilangnya nafsu makan- sakit kepala- rambut rontokJika Anda mengalami gejala berikut, segera hubungi dokter Anda:- sakit tenggorokan dengan demam- perdarahan yang tidak biasa atau memar- ruam kulit berat dengan kulit mengelupas- kesulitan bernapas atau menelanSelain, HCT juga dapat menyebabkan hipokalemia, hipomagnesemia, hiponatremia.

Keadaan kekurangan elektrolit di dalam darah ini terjadi karena terbuang bersamaan urine.Apa tindakan khusus yang harus saya ikuti?

Sebelum meminum hidroklorotiazid,- Beritahu dokter dan apoteker jika Anda alergi terhadap hidroklorotiazid, obat-obatan golongan sulfa, atau obat lain.- Beritahu dokter dan apoteker tentang obat-obatan yang sedang Anda gunakan, terutama obat-obatan lainnya untuk tekanan darah tinggi. Jika Anda juga meminum kholestiramin atau kolestipol, minumlah sedikitnya 1 jam setelah meminum hidroklorotiazid.- Beritahu dokter Anda jika Anda memiliki atau pernah menderita diabetes, asam urat, atau ginjal, hati, tiroid, atau penyakit paratiroid.- Beritahu dokter Anda jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau menyusui. Jika Anda hamil sewaktu meminum hidroklorotiazid, hubungi dokter Anda segera.- Jika Anda akan dioperasi, termasuk operasi gigi, beritahu dokter atau dokter gigi bahwa Anda meminum hidroklorotiazid.

Page 10: Li Skenario b

- Anda harus tahu bahwa obat ini mungkin akan membuat Anda mengantuk. Jangan mengendarai mobil atau mengoperasikan mesin sampai Anda tahu bagaimana obat ini mempengaruhi Anda.- Ingat bahwa alkohol dapat menambah rasa kantuk yang disebabkan oleh obat ini.- Hindari paparan yang tidak perlu atau yang terlalu lama dengan sinar matahari dan gunakan pakaian pelindung, kacamata hitam, dan tabir surya. Hidroklorotiazid dapat membuat kulit Anda sensitif terhadap sinar matahari.

Mekanisme KerjaObat hidroklorotiazid biasa disingkat HCT merupakan obat golongan diuretik yang

digunakan untuk menurunkan tekanan darah. Obat ini bekerja di ginjal agar terjadi peningkatan pengeluaran cairan melalui urine. Dengan berkurangnya cairan di dalam pembuluh darah, maka jumlah darah yang masuk kembali ke dalam jantung akan berkurang. Dengan berkurangnya jumlah darah yang masuk kembali ke dalam jantung, maka curah jantung pun akan berkurang. Dan hal inilah yang mengakibatkan penurunan tekanan darah. Inilah mekanisme utama mengapa HCT dapat menurunkan tekanan darah. HCT dikatakan juga dapat menurunkan resistensi perifer yang berperan dalam menurunnya tekanan darah, namun kerja HCT yang utama adalah sebagai obat diuretik (water pill).

Sebenarnya mekanisme kerja HCT bukanlah untuk meningkatkan pengeluaran cairan

dalam tubuh melalui urine, namun menghambat ginjal untuk menahan cairan. HCT akan menghambat terjadinya penyerapan kembali Natrium (Na) atau sodium di tubulus convuluted bagian distal. Terganggunya transpor Natrium masuk ke dalam tubuh kembali akan mengakibatkan natriuresis atau pengeluaran Natrium lewat urine. Dan inilah yang mengakibatkan volume urine yang dikeluarkan akan meningkat. Bersamaan dengan proses ini, HCT juga dapat meningkatkan penyerapan ion kalsium masuk ke dalam tubuh. Oleh karena itu salah satu efek samping penggunaan HCT jangka panjang adalah hiperkalsemia.

HCT merupakan obat generik. HCT biasanya dikemas bergabung dengan kandungan obat lain menjadi merk paten. Contohnya adalah exforge adalah obat paten yang berisi kandungan aktif amlodipine dan hydrochlorothizide (HCT).Sediaan HCT

Obat HCT hanya tersedia dalam bentuk sediaan oral dalam bentuk tablet yang diminum satu kali sehari pada pagi hari. Mengapa pagi hari? Karena sifat obat HCT yang merangsang terbentuknya urine. Jika HCT diminum saat menjelang tidur dapat Anda bayangkan betapa terganggunya tidur Anda karena harus buang air kecil.

HCT termasuk dalam obat golongan thiazide terkadang digunakan secara tidak benar oleh atlet binaraga atau tinju. Terkadang para atlet menggunakan obat ini untuk

Page 11: Li Skenario b

mengurangi berat badan saat timbang badan. Ya berat badan akan berkurang namun keadaan ini lebih disebabkan karena kurangnya cairan di dalam tubuh atau dehidrasi.  Dan keadaan ini justru akan memperburuk performa atlet saat bertanding.

Sumber : https://www.scribd.com/doc/33392098/HCT-AntiHipertensi-Baru-NEW-RESEARCHhttp://internis.org/apa-itu-hidroklorotiazid-hcthttp://diu.ff.unair.ac.id/files/drugs/HIDROKLOROTIAZID.pdf