lembaran daerah kabupaten...

25
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 3 TAHUN 2009 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA (KIBBLA) DI KABUPATEN PURWAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWAKARTA, Menimbang : a. bahwa, kesehatan merupakan kebutuhan dasar bagi setiap orang yang pemenuhannya menjadi tanggungjawab bersama antara individu, keluarga, masyarakat dan pemerintah; b. bahwa Kesehatan Ibu, Bayi Baru lahir, Bayi dan Anak Balita (KIBBLA) merupakan salah satu faktor utama bagi kehidupan keluarga, karena tingkat derajat kesehatan keluarga dapat diukur berdasarkan angka kematian bayi, angka kematian ibu dan gizi buruk;

Upload: lylien

Post on 07-Apr-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTAbagianhukum.purwakartakab.go.id/wp-content/uploads/2014/06/LD-NO-3...9. Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak balita yang selanjutnya disingkat

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

NOMOR : 3 TAHUN 2009 SERI E

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

NOMOR 3 TAHUN 2009

TENTANG

KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA(KIBBLA)

DI KABUPATEN PURWAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURWAKARTA,

Menimbang : a. bahwa, kesehatan merupakan kebutuhan dasarbagi setiap orang yang pemenuhannya menjaditanggungjawab bersama antara individu,keluarga, masyarakat dan pemerintah;

b. bahwa Kesehatan Ibu, Bayi Baru lahir, Bayi danAnak Balita (KIBBLA) merupakan salah satufaktor utama bagi kehidupan keluarga, karenatingkat derajat kesehatan keluarga dapat diukurberdasarkan angka kematian bayi, angkakematian ibu dan gizi buruk;

Page 2: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTAbagianhukum.purwakartakab.go.id/wp-content/uploads/2014/06/LD-NO-3...9. Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak balita yang selanjutnya disingkat

2

c. bahwa dalam rangka meningkatkan KIBBLAperlu dikembangkan jaminan dan kualitaspelayanan kesehatan yang optimal, menyeluruhdan terpadu melalui program-programpembangunan kesehatan yang dapatmeningkatkan kesejahteraan masyarakat;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c diatas, maka dipandang perlu untuk menetapkanPeraturan Daerah tentang Kesehatan Ibu, BayiBaru Lahir, Bayi dan Anak Balita (KIBBLA) diKabupaten Purwakarta.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentangPembentukan Kabupaten Purwakarta danKabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 tahun 1950 tentangPembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalamlingkungan Propinsi Jawa Barat (LNRI Tahun1968 Nomor 31 TLNRI Nomor 2851);

2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentangPengesahan Konvensi Penghapusan MengenaiPenghapusan Segala Bentuk DiskriminasiTerhadap Wanita (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1984 Nomor 29, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor3277);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentangKesehatan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1992 Nomor 100, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor3495);

Page 3: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTAbagianhukum.purwakartakab.go.id/wp-content/uploads/2014/06/LD-NO-3...9. Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak balita yang selanjutnya disingkat

3

4. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentangPerlindungan Konsumen (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 3821);

5. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentangHak Asasi Manusia (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1999 Nomor 165, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor3886);

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentangPerlindungan Anak (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2002 Nomor 109, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor4235);

7. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentangPembentukan Peraturan Perundang-undangan(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4389);

8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentangPenghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2004 Nomor 95, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4419);

9. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentangPraktek Kedokteran (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 116, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor4431);

Page 4: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTAbagianhukum.purwakartakab.go.id/wp-content/uploads/2014/06/LD-NO-3...9. Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak balita yang selanjutnya disingkat

4

10. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4437)sebagaimana telah diubah untuk keduakalinyadengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran NegaraRI Nomor 4844);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1995tentang Penelitian dan PengembanganKesehatan (Lembaran Negara RI Tahun 1995Nomor 67, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3609);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 3637);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005tentang Pengelolaan Keuangan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2005 Nomor 208, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4031);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antaraPemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, danPemerintah Daerah Kabupaten/Kota (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor82, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4737);

Page 5: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTAbagianhukum.purwakartakab.go.id/wp-content/uploads/2014/06/LD-NO-3...9. Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak balita yang selanjutnya disingkat

5

15. Keputusan Presiden Nomor 230 Tahun 1968tentang Pemeliharaan Kesehatan PegawaiNegeri Sipil, Penerima Pensiun serta AnggotaKeluarga;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Purwakarta Nomor3 Tahun 2005 tentang Tata Cara PembentukanPeraturan Daerah.

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATENPURWAKARTA

dan

BUPATI PURWAKARTA

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATENPURWAKARTA TENTANG KESEHATAN IBU,BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA(KIBBLA) DI KABUPATEN PURWAKARTA

Page 6: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTAbagianhukum.purwakartakab.go.id/wp-content/uploads/2014/06/LD-NO-3...9. Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak balita yang selanjutnya disingkat

6

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Purwakarta;2. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat;3. Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Propinsi Jawa Barat;4. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Purwakarta;5. Bupati adalah Bupati Purwakarta;6. Organisasi Perangkat Daerah yang membidangi kesehatan

adalah perangkat daerah yang melaksanakan urusan bidangkesehatan;

7. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dansosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secarasosial dan ekonomi;

8. Pelayanan kesehatan adalah interaksi antara pengguna danpenyedia jasa kesehatan;

9. Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak balita yangselanjutnya disingkat KIBBLA adalah paket pelayanan terpadudengan memfokuskan pada intervensi yang terbukti secarailmiah efektif berhasil menurunkan Angka Kematian Ibu, AngkaKematian Bayi dan meningkatkan kesehatan ibu, bayi barulahir dan anak balita;

10. Tenaga KIBBLA adalah setiap orang yang mempunyaikompetensi dalam melakukan pelayanan KIBBLA baik secaralangsung maupun tidak langsung yang bekerja pada saranapelayanan kesehatan pemerintah, swasta maupun mandiri;

11. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang telah memilikiijazah dan/atau sertifikasi melalui pendidikan dan/ataupelatihan di bidang kesehatan yang mengabdikan diri di bidangkesehatan sesuai keahlian dan kompetensi yang dimiliki;

Page 7: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTAbagianhukum.purwakartakab.go.id/wp-content/uploads/2014/06/LD-NO-3...9. Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak balita yang selanjutnya disingkat

7

12. Pos Kesehatan Desa yang selanjutnya disebut Pokesdes adalahfasilitas pelayanan pada jenjang masyarakat yang memberikanpelayanan kesehatan dasar, khususnya bagi ibu dan bayi danmampu memberikan pelayanan obstetri dasar;

13. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebutPuskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas KesehatanKabupaten Purwakarta yang bertanggungjawabmenyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayahkerja;

14. Jaringan Puskesmas adalah unit pelayanan kesehatan di bawahkoordinasi Puskesmas, seperti Puskesmas Pembantu dan BidanDesa;

15. Puskesmas mampu Pelayanan Obstetri Neonatal danEmergensi Dasar yang selanjutnya disebut Puskesmas PONEDadalah Puskesmas dengan fasilitas rawat inap yang mampumemberikan pelayanan rutin dan penanganan dasarkegawatdaruratan kebidanan dan bayi neonatus selama 24 jamdengan fasilitas tempat tidur rawat inap;

16. Rumah Sakit Umum adalah tempat pelayanan kesehatanrujukan dan spesialistik;

17. Surat Ijin Paraktek adalah bukti tertulis yang diberikan kepadatenaga kesehatan tertentu untuk menjalan praktek pelayanankesehatan sesuai dengan kompetensinya di tempat dan atauwilayah tertentu;

18. Audit Medis yang selanjutnya disebut AM adalah prosespenelaahan kasus kesakitan dan kematian ibu dan perinatalserta penatalaksanaannya secara menyeluruh;

19. Air susu ibu eksklusif adalah air susu ibu yang diberikankepada anak usia nol hari sampai enam bulan tanpa pemberianmakanan dan minuman lain;

Page 8: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTAbagianhukum.purwakartakab.go.id/wp-content/uploads/2014/06/LD-NO-3...9. Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak balita yang selanjutnya disingkat

8

20. Imunisasi adalah pemberian vaksin jenis tertentu untukmemberi kekebalan terhadap penyakit tertentu;

21. Desa terpencil adalah desa yang secara geografis sulit

dijangkau;

22. Masyarakat adalah masyarakat Kabupaten Purwakarta;

23. Ibu adalah wanita usia subur yang masih dapat hamil, sedanghamil, bersalin, nifas, dan menyusui;

24. Bayi baru lahir atau disebut neonatal adalah anak usia 0 harisampai dengan 28 hari;

25. Bayi adalah anak usia 0 bulan sampai dengan 11 bulan 28 hari;

26. Anak balita adalah anak usia 0 bulan sampai dengan 59 bulan;

27. Sarana pelayanan KIBBLA adalah sarana pelayanan kesehatanyang dilengkapi dengan alat dan sumber daya untukmenyelenggarakan upaya pelayanan KIBBLA baik promotif,preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan olehPemerintah dan atau masyarakat;

28. Penyedia Jasa Pelayanan Kesehatan adalah fasilitas pelayanankesehatan milik pemerintah maupun swasta;

29. Sektor Usaha Swasta adalah kantor dan atau perusahaan yangberbadan hukum.

30. Anggaran Bidang Kesehatan adalah seluruh anggaran yangtersedia pada setiap Organisasi Perangkat Daerah yangmendukung pada sektor kesehatan.

Page 9: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTAbagianhukum.purwakartakab.go.id/wp-content/uploads/2014/06/LD-NO-3...9. Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak balita yang selanjutnya disingkat

9

BAB IIASAS DAN TUJUAN

Bagian KesatuAsas

Pasal 2

Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak balita berasaskan nilaiilmiah, manfaat, keadilan, kemanusiaan, keseimbangan, kesamaan danperlindungan bagi ibu, bayi baru lahir, bayi, anak balita dan TenagaKIBBLA.

Bagian KeduaTujuan

Pasal 3

Tujuan penyelenggaraan pelayanan KIBBLA yaitu :a. terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu, bayi

baru lahir, bayi, dan anak balita;b. tercapainya peningkatan akses pelayanan KIBBLA sehingga

tercapainya percepatan penurunan angka kesakitan dan kematianibu, bayi baru lahir, bayi dan anak balita; dan

c. terjadinya perubahan perilaku masyarakat, pemerintah, danpemberi pelayanan kesehatan dalam penyelenggaraan pelayanankesehatan yang kurang menguntungkan KIBBLA.

Page 10: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTAbagianhukum.purwakartakab.go.id/wp-content/uploads/2014/06/LD-NO-3...9. Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak balita yang selanjutnya disingkat

10

BAB IIIHAK DAN KEWAJIBAN

Bagian KesatuHak

Pasal 4

Setiap ibu berhak:a. mendapatkan pelayanan kesehatan selama kehamilan;b. mendapatkan persalinan dari tenaga kesehatan yang terlatih dan

bersih;c. mendapatkan pelayanan kesehatan masa nifas;d. penanganan kesulitan persalinan yang adekuat;e. mendapatkan kontrasepsi yang sesuai dengan kondisi ibu; danf. menolak pelayanan kesehatan yang diberikan kepadanya dan

anaknya oleh tenaga dan sarana yang tidak memiliki sertifikasi.

Pasal 5

Setiap anak baru lahir berhak mendapatkan:a. pelayanan kesehatan yang adekuat untuk menyelamatkan hidup

dan kualitas hidupnya;b. pencegahan terhadap penurunan suhu tubuh ketika baru lahir;c. air susu kolostrum;d. air susu ibu eksklusif; dane. imunisasi dasar.

Pasal 6

Setiap bayi dan anak balita berhak mendapatkan:a. imunisasi dasar yang lengkap dan berkualitas;b. lingkungan yang bersih dari bahan-bahan yang merugikan

kesehatan dan keselamatan bayi dan anak balita;c. pelayanan kesehatan yang berkualitas untuk memulihkan

gangguan kesehatannya.

Page 11: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTAbagianhukum.purwakartakab.go.id/wp-content/uploads/2014/06/LD-NO-3...9. Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak balita yang selanjutnya disingkat

11

d. air susu ibu yang eksklusif selama enam bulan; dane. makanan dan minuman yang bergizi serta bersih dari pencemaran

biologis dan kimia.Bagian Kedua

Kewajiban

Pasal 7

Pemerintah daerah wajib:a. menyediakan pelayanan KIBBLA yang terjangkau, efektif dan

berkualitas bagi ibu, bayi baru lahir, bayi dan anak balita secaraberjenjang dan berkesinambungan;

b. menyediakan kebutuhan tenaga, alat, dana dan lainnya terutamauntuk sarana pelayanan kesehatan pemerintah sesuai dengankebutuhan dan kemampuan daerah;

c. menyediakan data KIBBLA baik yang digunakan untuk pemerintahdaerah maupun untuk lintas pemerintah;

d. melakukan pengaturan, pengawasan, dan pembinaan dalam bidangpelayanan KIBBLA;

e. melakukan perencanaan dan penganggaran terhadap pelayananyang secara ilmiah terbukti efektif dan efisien;

f. melakukan koordinasi pelayanan KIBBLA dengan lintas sektor danlintas tingkat pemerintah;

g. melakukan Audit Medis di fasilitas kesehatan pemerintah dan swastaapabila ditemukan kasus kematian ibu dan bayi baru lahir;

h. menjamin ketersediaan sarana pelayanan ibu bersalin yang berisikotinggi;

i. mengembangkan program jaminan pelayanan kesehatan yangberbasis asuransi kesehatan;

j. menjamin pembiayaan pelayanan KIBBLA untuk penduduk miskinsesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku;dan

k. menjamin kualitas vaksin sesuai dengan prosedur.

Page 12: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTAbagianhukum.purwakartakab.go.id/wp-content/uploads/2014/06/LD-NO-3...9. Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak balita yang selanjutnya disingkat

12

Pasal 8

Penyedia jasa pelayanan kesehatan wajib :a. memberi pelayanan KIBBLA yang sesuai dengan standar pelayanan;b. mengutamakan pelayanan KIBBLA kepada bayi, ibu dalam kondisi

darurat tanpa menanyakan status ekonomi dan jaminan uangmuka;

c. meningkatkan kemampuan keahlian tenaga dan sarana pendukunglainnya sesuai dengan standar pelayanan medis minimum KIBBLA.

Pasal 9

(1) Masyarakat wajib :a. memenuhi kebutuhan pelayanan KIBBLA sesuai dengan

anjuran Tenaga KIBBLA;b. memudahkan dan membantu ibu, bayi baru lahir, bayi dan

anak balita dalam mendapatkan pelayanan KIBBLA;c. memberikan perlindungan; rasa aman dan nyamand. terlibat aktif dalam memberikan perhatian dan perlindungan

untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian Ibu, bayidan balita; dan/atau

e. memprioritaskan asupan makanan yang bergizi kepada ibu,bayi baru lahir, bayi dan anak balita sesuai dengan anjuranTenaga KIBBLA.

(2) Sektor usaha swasta wajib:a. memenuhi kebutuhan pelayanan KIBBLA sesuai dengan

anjuran Tenaga KIBBLA;b. memudahkan dan membantu ibu, bayi baru lahir, bayi dan

anak balita dalam mendapatkan pelayanan KIBBLA, danc. memberikan perlindungan terhadap hak normatif pekerja

perempuan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 13: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTAbagianhukum.purwakartakab.go.id/wp-content/uploads/2014/06/LD-NO-3...9. Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak balita yang selanjutnya disingkat

13

BAB IVWEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DAERAH

Bagian KesatuWewenang

Pasal 10

(1) Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan pelayanan KIBBLA,berwenang:a. memberi pendidikan, penerangan dan penyuluhan KIBBLA

kepada masyarakat;b. melakukan pembinaan dan pengawasan kepada penyedia jasa

pelayanan kesehatan baik perorangan maupun yang beradapada institusi pemerintah dan swasta yang melakukanpelayanan KIBBLA;

c. melakukan Audit Medis terhadap setiap kasus yang terkaitdengan kematian Ibu dan Bayi;

d. melakukan peringatan dan mencabut ijin praktik fasilitaskesehatan.

(2) Pelaksanaan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dapat didelegasikan pada Organisasi Perangkat Daerah yangmembidangi kesehatan;

(3) Pendelegasian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkandengan Keputusan Bupati.

Bagian KeduaTanggung Jawab

Pasal 11

(1) Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan pelayanan KIBBLA,bertanggungjawab:a. mengatur, membina, dan mengevaluasi penyelenggaraan

pelayanan KIBBLA;

Page 14: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTAbagianhukum.purwakartakab.go.id/wp-content/uploads/2014/06/LD-NO-3...9. Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak balita yang selanjutnya disingkat

14

b. menyelenggarakan pelayanan KIBBLA yang merata danterjangkau oleh masyarakat;

c. menjamin pelayanan KIBBLA bagi masyarakat tidak mampu,dibiayai oleh pemerintah dan Pemerintah Daerah;

d. melakukan perencanaan, penganggaran dan evaluasi KIBBLA.

(2) Masyarakat tidak mampu yang mendapatkan jaminan pelayananKIBBLA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c berdasarkanperaturan perundang-undangan.

(3) Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab Pemerintah Daerahselanjutnya diatur dalam Peraturan Bupati.

BAB VPELAYANAN KESEHATAN IBU

Bagian KesatuIbu dan pasangan Usia Subur

Pasal 12

(1) Setiap ibu dan pasangan usia subur harus mendapatkan informasiyang cukup terhadap kesehatan reproduksi, kehamilan,persalinan, gizi dan perawatan anak.

(2) Pasangan usia subur secara bersama-sama berhak merencanakankehamilan dan pilihan kontrsepsi.

(3) Tenaga KIBBLA dan atau tokoh masyarakat dapat membantu ibumemberikan informasi untuk meyakinkan suami dalammerencanakan kehamilan dan pilihan kontrasepsi.

Bagian KeduaPelayanan Kesehatan Ibu Hamil

Pasal 13

(1) Pemerintah daerah menjamin kemudahan mendapatkanpelayanan pemeriksaan kehamilan yang sesuai dengan standarpelayanan pemeriksaan bagi ibu hamil.

Page 15: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTAbagianhukum.purwakartakab.go.id/wp-content/uploads/2014/06/LD-NO-3...9. Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak balita yang selanjutnya disingkat

15

(2) Pemerintah daerah memprioritaskan pelayanan pemeriksaankehamilan dan penambahan gizi bagi ibu hamil yang menderitagizi kurang dari kelompok keluarga miskin dan atau terpencil.

(3) Tata cara pelayanan pemeriksaan kehamilan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dalam PeraturanBupati.

Pasal 14

(1) Tenaga KIBBLA harus menyampaikan informasi kepada suami dankeluarganya mengenai ibu hamil yang terdeteksi memiliki risikotinggi.

(2) Suami dan keluarga harus memberikan perlindungan terhadap Ibu hamil yang terdeteksi memiliki risiko tinggi.

Bagian KetigaPelayanan Persalinan

Pasal 15

(1) Ibu yang akan bersalin di fasilitasi pelayanan KIBBLA milikpemerintah maupun milik masyarakat harus segera ditangani olehTenaga KIBBLA yang bekerja pada sarana pelayanan kesehatantersebut.

(2) Apabila terdapat ibu bersalin dalam kondisi gawat darurat dirujukatau datang tanpa rujukan, maka seluruh unit di sarana pelayananKIBBLA harus segera memberi pelayanan sesuai dengan proseduryang telah ditetapkan.

(3) Dalam hal dokter ahli KIBBLA tidak dapat dihubungi, makapetugas rumah sakit wajib menjemput dokter ahli tersebut biladokter ahli berada dalam radius yang memungkinkan untukdijemput.

Page 16: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTAbagianhukum.purwakartakab.go.id/wp-content/uploads/2014/06/LD-NO-3...9. Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak balita yang selanjutnya disingkat

16

Pasal 16

Pemerintah daerah menjamin ketersediaan darah yang cukup danberkualitas untuk ibu yang membutuhkannya ketika bersalin.

Pasal 17

(1) Tenaga KIBBLA yang menyelenggarakan Persalinan pada fasilitaspelayanan KIBBLA harus menjaga kebersihan diri, tempat dansterilitas alat.

(2) Tenaga KIBBLA dan keluarga ibu yang menyelenggarakanpersalinan di rumah, harus menyiapkan material yangmemungkinkan si ibu bersalin pada tempat yang bersih.

(3) Setiap tenaga KIBBLA mencatat seluruh kondisi ibu dalam bentukpencatatan medis, termasuk grafik persalinan atau partograf.

Bagian KeempatPelayanan Nifas

Pasal 18

Pemerintah Daerah melalui Organisasi Perangkat Daerah yangmembidangi kesehatan wajib memberikan pelayanan nifas sesuaiprosedur yang ditetapkan dan melakukan pendidikan kesehatanterhadap kesehatan ibu dan anak.

Bagian KelimaPelayanan Kontrasepsi

Pasal 19

Pemerintah daerah memberikan dan menyediakan:a. informasi yang berkesinambungan kepada masyarakat tentang

manfaat dan efek samping kontrasepsi;b. pelayanan kontrasepsi bagi pasangan usia subur yang tidak mampu;

dan

Page 17: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTAbagianhukum.purwakartakab.go.id/wp-content/uploads/2014/06/LD-NO-3...9. Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak balita yang selanjutnya disingkat

17

c. pelatihan Tenaga KIBBLA dalam upaya pelayanan kontrasepsi yangberkualitas.

BAB VIPELAYANAN KESEHATAN BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK

BALITA

Pasal 20

(1) Pemerintah daerah melalui Organisasi Perangkat Daerah yangmembidangi kesehatan menggalakkan program pemberian AirSusu Ibu (ASI) eksklusif.

(2) Tenaga KIBBLA dan keluarga dilarang melakukan tindakan yangmenyebabkan bayi baru lahir mengalami penurunan suhu tubuhnormalnya.

(3) Tenaga KIBBLA harus melakukan inisiasi menyusu dini danmelakukan rawat gabung.

(4) Tenaga KIBBLA dan tenaga kesehatan lainnya serta fasilitaspelayanan kesehatan dilarang memberikan air susu selain ASI dancenderamata susu formula.

(5) Pemberian air susu selain ASI harus mendapat indikasi yang kuatdan atas anjuran dokter.

(6) Ibu harus memberikan ASI eksklusif.(7) Suami dan anggota keluarga lainnya harus mendukung ibu dalam

memberikan ASI eksklusif.

Pasal 21

(1) Pemerintah daerah, melalui Organisasi Perangkat Daerah yangmembidangi kesehatan :a. memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak

balita;b. menggalakkan program pola asuh dan gizi anak kepada ibu,

keluarga dan masyarakat; danc. pemberian makanan tambahan pada anak balita kurang gizi

dari keluarga tidak mampu.

Page 18: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTAbagianhukum.purwakartakab.go.id/wp-content/uploads/2014/06/LD-NO-3...9. Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak balita yang selanjutnya disingkat

18

(2) Keluarga dan masyarakat harus terlibat aktif dalam memantaupertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita.

(3) Tugas Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaturdalam Peraturan Bupati.

BAB VIISUMBER DAYA KIBBLA

Bagian KesatuTenaga KIBBLA

Pasal 22

(1) Setiap tenaga KIBBLA wajib memiliki surat izin praktek yangsesuai dengan peraturan perundangan.

(2) Pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan memberikanpelatihan atau pendidikan kepada tenaga KIBBLA agar lebihkompeten dan keahlian yang ada tetap terpelihara.

(3) Jenis tenaga kesehatan yang termasuk tenaga KIBBLA diatur lebihlanjut dalam Peraturan Bupati.

Pasal 23

(1) Pemerintah daerah melalui Organisasi Perangkat Daerah yangmembidangi kesehatan dapat merekrut dan mendidik tenagaKIBBLA bagi tenaga yang berasal dari desa terpencil denganperlakuan khusus.

(2) Pemerintah daerah melalui Organisasi Perangkat Daerah yangmembidangi kesehatan mengatur penempatan tenaga kesehatanuntuk pemerataan penyelenggaraan pelayanan KIBBLA.

(3) Ketentuan mengenai penempatan tenaga kesehatan sebagaimanadimaksud pada ayat (2) ditetapkan lebih lanjut dalam KeputusanBupati.

Page 19: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTAbagianhukum.purwakartakab.go.id/wp-content/uploads/2014/06/LD-NO-3...9. Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak balita yang selanjutnya disingkat

19

Pasal 24

(1) Pemerintah daerah harus menjamin kesejahteraan tenagakesehatan KIBBLA yang layak sesuai dengan tingkat tanggungjawab dan keahliannya.

(2) Bagi tenaga KIBBLA yang bertugas di desa terpencil diberikanfasilitas tambahan.

(3) Penentuan desa terpencil dan fasilitas tambahan sebagaimanadimaksud pada ayat (2) ditetapkan dalam Keputusan Bupati.

Pasal 25

(1) Pemerintah Daerah menjamin ketersediaan dokter ahli dalampenanganan kesehatan ibu, bayi baru lahir, bayi dan anak balita difasilitas kesehatan rujukan (RS. Pemerintah).

(2) Apabila tenaga dokter ahli sebagaimana dimaksud ayat (1)berhalangan, maka dokter ahli yang berhalangan tersebut dapatmenunjuk pengganti sementara waktu baik dari dalam daerahmaupun dari luar daerah.

Pasal 26

(1) Tenaga pertolongan persalinan tradisional dapat membantupertolongan persalinan.

(2) Tenaga pertolongan persalinan tradisional harus menjalinkemitraan dengan tenaga kesehatan terlatih dalam bentukmemberikan bantuan non medis kepada ibu, bayi baru lahir, bayidan anak balita .

(3) Kemitraan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjutdengan Peraturan Bupati.

Page 20: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTAbagianhukum.purwakartakab.go.id/wp-content/uploads/2014/06/LD-NO-3...9. Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak balita yang selanjutnya disingkat

20

Bagian KeduaSarana Pelayanan Kesehatan

Pasal 27

(1) Setiap sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakanpelayanan KIBBLA harus memiliki kualifikasi dan standar yangditetapkan pemerintah.

(2) Pemerintah daerah harus mampu meningkatkan sarana pelayanankesehatan dalam pelayanan obstetri neonatal emergensi dasardan pelayanan obstetri neonatal emergensi komprehensif.

Pasal 28

(1) Sarana pelayanan kesehatan dilarang meminta uang jaminandimuka kepada keluarga sebelum memberikan pelayanan KIBBLA.

(2) Apabila ibu, bayi baru lahir, bayi dan anak balita ternyata darikelompok keluarga miskin yang dibuktikan dengan buktikepesertaan jaminan pelayanan kesehatan masyarakat miskinsesuai dengan peraturan yang berlaku, maka segala biayaditanggung oleh Pemerintah dan atau pemerintah daerah sesuaidengan tarif yang berlaku.

(3) Sarana pelayanan kesehatan yang tidak mampu memberikanpelayanan kesehatan ibu, bayi baru lahir, bayi dan anak balitaharus segera merujuk ke sarana pelayanan kesehatan lain yangmampu dan dipastikan mendapat pelayanan.

Pasal 29Jenis sarana pelayanan kesehatan dan kualifikasi yang dibutuhkanuntuk dapat melayani KIBBLA yang berkualitas diatur lebih lanjutdengan Peraturan Bupati.

Page 21: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTAbagianhukum.purwakartakab.go.id/wp-content/uploads/2014/06/LD-NO-3...9. Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak balita yang selanjutnya disingkat

21

Bagian KetigaPendanaan Kesehatan

Pasal 30(1) Biaya pelayanan kesehatan ibu, bayi baru lahir, bayi dan anak

balita dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan BelanjaDaerah Kabupaten Purwakarta, pemerintah provinsi, danpemerintah pusat serta sumber pendanaan lain yang sah dantidak mengikat.

(2) Pemerintah daerah berkewajiban melakukan perencanaan danpenganggaran KIBBLA setiap tahun sesuai dengan tahappencapaian kinerja program KIBBLA.

(3) Biaya Pelayanan kesehatan ibu, bayi baru lahir, bayi dan anakbalita bagi masyarakat dibiayai melalui sistem jaminan kesehatandaerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(4) Pelaksanaan sistem jaminan kesehatan daerah sebagaimanadimaksud pada ayat(3), selanjutnya diatur oleh peraturantersendiri.

Bagian KeempatTim Perencana Terpadu

Pasal 31

(1) Untuk percepatan Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan AnakBalita, Pemerintah Daerah membentuk Tim Perencana Terpadu.

(2) Tim Perencana Terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dibentuk oleh Bupati dengan susunan keanggotaan terdiri dariunsur Organisasi Perangkat Daerah.

(3) Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Tatalaksana Tim PerencanaTerpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) selanjutnya diaturdengan Peraturan Bupati.

Page 22: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTAbagianhukum.purwakartakab.go.id/wp-content/uploads/2014/06/LD-NO-3...9. Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak balita yang selanjutnya disingkat

22

BAB VIIIPEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PELAPORAN

Bagian kesatuPembinaanPasal 32

(1) Bupati melalui Organisasi Perangkat Daerah yang membidangikesehatan melakukan pembinaan pelayanan KIBBLA.

(2) Pembinaan pelayanan KIBBLA sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dilaksanakan melalui:a. pendidikan dan pelatihan petugas pelayanan;b. fasilitasi teknis pelayanan;c. konsultasi teknis pelayanan; dand. koordinasi pelayanan.

Bagian keduaPengawasan

Pasal 33

(1) Bupati melalui Organisasi Perangkat Daerah yang membidangikesehatan melakukan pengawasan terhadap semua kegiatanyang berkaitan dengan penyelenggaraan pelayanan KIBBLA yangdilakukan oleh Pemerintah, swasta dan mandiri.

(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:a. perijinan;b. standar kinerja tenaga KIBBLA;c. standar sarana pelayanan kesehatan KIBBLA; dand. standar operasional prosedur pelayanan KIBBLA;

(3) Bagi petugas yang melakukan pengawasan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) wajib memberikan laporan pelaksanaanpengawasan kepada Bupati melalui Organisasi Perangkat Daerahyang membidangi kesehatan.

Page 23: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTAbagianhukum.purwakartakab.go.id/wp-content/uploads/2014/06/LD-NO-3...9. Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak balita yang selanjutnya disingkat

23

Bagian KetigaPelaporan

Pasal 34

Setiap tenaga kesehatan dan sarana pelayanan kesehatan yangmenyelenggarakan pelayanan KIBBLA diwajibkan melaporkanpelaksanaan kegiatannya kepada Bupati melalui Organisasi PerangkatDaerah yang membidangi kesehatan.

BAB IXPENGADUAN

Pasal 35(1) Penerima pelayanan kesehatan apabila tidak menerima pelayanan

sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku dapat melaporkankepada Bupati melalui Organisasi Perangkat Daerah yangmembidangi kesehatan dan Tim Perencana Terpadu.

(2) Organisasi Perangkat Daerah yang membidangi kesehatanbersama Tim Perencana Terpadu melakukan verifikasi terhadaplaporan yang disampaikan pelapor.

(3) Tata cara pengaduan dan verifikasi sebagaimana dimaksud ayat(1) dan (2) diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati.

BAB XKETENTUAN SANKSI

Pasal 36

(1) Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 8, pasal 9 ayat (2), pasal22 ayat (1) dan pasal 28 ayat (1) dapat dikenai sanksi administrasiberdasarkan ketentuan perundang-undangan;

(2) Sanksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupaperingatan lisan, peringatan tertulis, penutupan sementara,pencabutan izin, dan penutupan kegiatan dan atau sanksiadministrasi kepegawaian lainnya.

Page 24: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTAbagianhukum.purwakartakab.go.id/wp-content/uploads/2014/06/LD-NO-3...9. Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak balita yang selanjutnya disingkat

24

BAB XIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 37

Peraturan Daerah ini diberlakukan secara bertahap sesuai dengantingkat kesiapan pelaksanaan.

Pasal 38

Ketentuan pelaksanaan dari peraturan daerah ini harus sudah dibentukselambat-lambatnya 6 (enam) bulan sejak Peraturan Daerah inidiundangkan.

Pasal 39

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Daerah ini dalam Lembaran DaerahKabupaten Purwakarta.

Ditetapkan di Purwakarta pada tanggal 10 Maret 2009

BUPATI PURWAKARTA, Ttd

DEDI MULYADI

Diundangkan di Purwakarta Pada tanggal 10 Maret 2009

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

DRS. H. MAMAN ROSAMA,KM.MMPERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2009 SERI E

Page 25: LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTAbagianhukum.purwakartakab.go.id/wp-content/uploads/2014/06/LD-NO-3...9. Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak balita yang selanjutnya disingkat

25