lembar kerja penyusunan statuta filekementerian riset, teknologi, dan pendidikantinggi lembar kerja...

30
Kementerian Riset,Teknologi, dan PendidikanTinggi Lembar Kerja Teknik Penyusunan Peraturan Badan Penyelenggara Tentang Statuta Perguruan Tinggi Swasta Lokakarya Penguatan Tata Kelola PTS Oleh Prof.Dr. Bernadette M.Waluyo, SH.,M.H.,CN. Kementerian Riset,Teknologi, dan PendidikanTinggi Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Direktorat Pengembangan Kelembagaan 2019

Upload: tranxuyen

Post on 28-May-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Kementerian Riset, Teknologi, dan PendidikanTinggi

Lembar Kerja

Teknik Penyusunan Peraturan Badan Penyelenggara Tentang Statuta Perguruan Tinggi SwastaLokakarya Penguatan Tata Kelola PTS

Oleh

Prof.Dr. Bernadette M.Waluyo, SH.,M.H.,CN.

Kementerian Riset,Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti

Direktorat Pengembangan Kelembagaan

2019

Kementerian Riset, Teknologi, dan PendidikanTinggi

Tahap Penyusunan Statuta PTS (khususTata Kelola)

1. Pemimpin PTS membentukTim Penyusun Rancangan Statuta PTS;

Tahap yang dilatihkan:

2. Tim Penyusun Rancangan Statuta PTS melakukan kegiatan:

a. Menetapkan organ pokok PTS yang akan diatur dalam Statuta;

b. Merumuskan Kewenangan Badan Penyelenggara dan PTS;

c. Menyusun Urusan PTS;

d. Menuangkan Isi Bagan ke dalam Statuta PTS dalam bentuk Pasal- Pasal;

a. Rancangan Statuta PTS yang telah disusun disampaikan kepada senat

PTS;

b. dst.

TUGAS KELOMPOK1. Menetapkan organ atau organ pokok yang akan diatur dalam statuta PTS (Kerjakan pada Lembar Kerja

Nomor 1)

Organ Pokok PTS yang akan diatur aras kewenangannya secara rinci di dalam Statuta antara lain adalah:

a. Pengurus Badan Penyelenggara;

b. Rektor, Ketua, atau Direktur; dan

c. Senat Perguruan Tinggi Swasta.

Organ lain selain yang disebutkan di atas, antara lain organ Fakultas, organ Lembaga lain (al: LPPM), dan organ Biro, di

dalam Statuta PTS hanya akan diatur tentang jumlah maksimum organ tersebut. Nama dan aras kewenangan dari setiap

organ lain, diatur dalam Peraturan Badan Penyelenggara (terpisah dan berkedudukan lebih rendah dari Statuta PTS) yang

memiliki fleksibilitas lebih tinggi daripada Statuta PTS. Fleksibilitas ini diperlukan untuk mengantisipasi perubahan tata

kelola PTS untuk menghadapi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan tinggi dalam suatu masa tertentu.

• Badan Penyelenggara dapat menetapkan bahwa semua organ di dalam PTS diatur dalam statuta PTS yang bersangkutan.

LEMBAR KERJA NOMOR 1 : ORGAN POKOK DAN/ATAU ORGAN LAIN YANG AKAN DIATURDALAM STATUTA PTS

Organ Pokok PTS yang akan diatur aras kewenangannya secara rinci di dalam Statuta antara lain adalah:

No Organ Pokok

Badan Penyelenggara

Organ Pokok

PTS

Organ Lain

(jika ada)

1

2

3

4

5

6

7

2. Menetapkan Aras Kewenangan Badan Penyelenggara dan PTS (Kerjakan pada Lembar Kerja Nomor 2)

Penetapan aras kewenangan organ pokok sangat diperlukan agar dapat dicegah konflik kewenangan antara badan

penyelenggara dengan PTS yang dapat berakibat negatif pada perkembangan PTS.

Aras kewenangan antara lain dapat terdiri atas empat macam*, yaitu:

• mengusulkan, dengan keluaran berupa naskah usulan, studi kelayakan, atau naskah akademik;

• mempertimbangkan, dengan keluaran berupa dokumen/berita acara pemberian pertimbangan, saran, atau

rekomendasi atas suatu usul;

• memutuskan, dengan keluaran berupa surat keputusan atau peraturan;

• melaksanakan, berupa laporan pelaksanaan;

• mengawasi, berupa okumen pengawasan;

Keterangan

• * dapat ditambah antara lain kewenangan ‘mengesahkan’, menetapkan, mengendalikan, meningkatkan

LEMBAR KERJA NOMOR 2 : ARAS KEWENANGAN BADAN PENYELENGGARA DAN PTS

No Aras Kewenangan Keluaran

1

2

3

4

5

6

7

3. Menetapkan Urusan PTS (Kerjakan pada Lembar Kerja Nomor 3)

Aras kewenangan adalah aras kewenangan dalam pengelolaan berbagai urusan PTS, yang dapat dibagi dalam:

• urusan dalam Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi (Tridharma)

a. penyelenggaraan pendidikan;

b. penyelenggaraan penelitian; dan

c. penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat, sesuai dengan ketentuan peraturan per-uu-an.

• Urusan dalam Pengelolaan Perguruan Tinggi

a. otonomi PT

b. Pola pengelolaan

c. Tata kelola PT

d. akuntabilitas publik perguruan tinggi swasta,

yang ditetapkan oleh badan penyelenggara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

CONTOH URUSAN PTS

1. Urusan Penyelenggaraan PendidikanTinggi :

a. Jenis pendidikan, program pendidikan, dan Program studi yang diselenggarakan.

b. Penyusunan Kurikulum;

c. Penyelenggaraan pembelajaran (metode, bentuk, jumlah sks dan mekanisme pembelajaran);

d. Penilaian hasil belajar (mekanisme dan tata cara penilaian);

e. Administrasi penyelenggaraan pendidikan tinggi (penerimaan mahasiswa, registrasi,

administrasi perkuliahan, ujian, yudisium, wisuda);

f. Kalender akademik,

g. Bahasa pengantar

LEMBAR KERJA NOMOR 3: URUSAN PTS

Ibu/Bapak cukup mengambil contoh beberapa bidang saja dan kemudian urusan apa saja yang terdapat di dalam bidang

tersebut.

No Bidang Urusan

1 Penyelenggaraan pendidikan tinggi a. Jenis pendidikan, program pendidikan dan program studi yang diselenggarakan

b. Penyusunan kurikulum

c. Penyelenggaraan Pembelajaran (Metode, bentuk, jumlah sks dan mekanisme

pembelajaran)

d. Penilaian hasil belajar

e. Administrasi penyelenggaraan pendidikan tinggi (penerimaan mahasiswa, registrasi,

administrasi perkuliahan, ujian, yudisium, wisuda)

f. Etika akademik dan kode etik (pengaturan etika akademik bagi sivitas akademika,

pengaturan kode etik bagi sivitas akademika dan tenaga kependidikan di

lingkungan PTS)

g. Kebebasan akademik , kebebasan mimbar akademik dan otonomi keilmuan ( tata

cara pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik dan otonomi

keilmuan sesuai dengan peraturan perundangan)

h. SPMI ( kebijakan SPMI, kedudukan SPMI dalam SPM Dikti)

j. Persyaratan pimpinan dan anggota organ serta masa jabatan

k. tata cara pengangkatan pimpinan dan organ lain

l. pengaturan dosen dan tenaga kependidikan

m. pengaturan mahasiswa dan alumni

LEMBAR KERJA NOMOR 3: URUSAN PTS

Ibu/Bapak cukup mengambil contoh beberapa bidang saja dan kemudian urusan apa saja yang terdapat di dalam bidang

tersebut.

No Bidang Urusan

Penyelenggaraan penelitian a.Arah dan peta jalan penelitian

b. Keterlibatan sivitas akademika dan tenaga kependidikan

c. Publikasi hasil penelitian

d. Penilaian hasil belajar

e. Pemanfaatan hasil penelitian

Penyelenggaraan Pengabdian Kepada Masyarakat

f. Hak Kekayaan Intelektual (HKI)

a. Arah dan peta jalan pengabdian kepada masyarakat.

b. Keterlibatan sivitas akademika dan tenaga kependidikan

c. Publikasi hasil pengabdian kepada masyarakat

d. Pemanfaatan hasil pengabdian kepada masyarakat

LEMBAR KERJA NOMOR 3: URUSAN PTS

Ibu/Bapak cukup mengambil contoh beberapa bidang saja dan kemudian urusan apa saja yang terdapat di dalam bidang

tersebut.

No Bidang Urusan

2.

Pengaturan Pengelolaan

PT

Otonomi PT a. akuntabilitas

b. Transparansi

c. Nirlaba

d. Efektivitas dan efisiensi

Pola Pengelolaan

a. Pengelolaan sarana dan prasarana

b. Pengelolaan anggaran

c. Pengelolaan kerjasama

d. Pengelolaan pendanaan dan kekayaan

e. Bentuk dan tata cara penetapan peraturan

Tata Kelola PT a. identitas

b. visi, misi dan tujuan PT

c. Pengaturan organisasi PT

d. Akuntabilitas PT

Ketentuan lain Perubahan statute, ketentuan peralihan dan ketentuan

penutup

4. Menyusun bagan Hubungan Pembagian Urusan Pengelolaan PTS dan Aras

Kewenangan Badan Penyelenggara dan PTS (Kerjakan pada Lembar Kerja

Nomor 4)

5. Menyusun Draft Statuta (Kerjakan pada Lembar Kerja Nomor 5)

LEMBAR KERJA NOMOR 4: BAGAN HUBUNGAN PEMBAGIAN URUSAN PENGELOLAAN PTS DAN ARAS KEWENANGAN BADAN PENYELENGGARA DAN PTS

No Urusan

ARAS KEWENANGAN ORGAN POKOK

Unsur Penyusun Kebijakan * Unsur Pelaksana Akademik* Unsur Pengawas Bidang Akademik*

Pengurus Badan Penyelenggara Rektor/Ketua/Direktur Senat Perguruan Tinggi Swasta

Memutus-kan Memper-

timbangkan

Mengesah-kan Melaksana-

kan

Memutus-

kan

Menusul-kan Melaksa-

nakan

Memutus-

kan

Mempertim-

bangkan

Mengusul-

kan

Melaksa-

nakan

1

2

3

4

5

8

7

* Ingat !

Menurut UU Dikti, Organisasi penyelenggara paling sedikit terdiri atas unsur:

a. penyusun kebijakan;

b. pelaksana akademik;

c. pengawas dan penjaminan mutu;

d. penunjang akademik atau sumber belajar; dan

e. pelaksana administrasi atau tata usaha.

STATUTA

Peraturan Yayasan….

Nomor..... Tahun......

Tentang

Statuta

Universitas/Institut/Sekolah Tinggi/Politeknik

Akademi/Akademi Komunitas

.................................................

Logo Perguruan Tinggi

Yayasan .....................................

2018

PTS DISELENGGARAKAN OLEH BADAN HUKUM ANTARA LAIN, YAYASAN, PERKUMPULAN, PERSYARIKATAN, ORMAS, PAGUYUBAN. OLEH KARENA ITUSTATUTA DIBERLAKUKAN DENGAN PERATURAN BADAN HUKUM YANG MENYELENGGARAKANNYA. SEBAGIAN BESAR BADAN HUKUM YANGMENYELENGGARAKAN PTS BERBENTUK YAYASAN, SEHINGGA CONTOH PERATURAN YANG AKAN DIBERIKAN ADALAH PERATURAN PENGURUSYAYASAN.

Bagian Pembukaan, berisi:

a. Nomor dan Judul Peraturan Pengurus Yayasan;

b. Organ yang menerbitkan Peraturan Pengurus

Yayasan;

c. Bagian ‘Menimbang’, berisi latar belakang perlunya

penetapan Peraturan Pengurus Yayasan. Dimulai

dengan kata “bahwa”.....

d. Bagian ‘Mengingat’, berisi dasar hukum yang relevan

dengan Peraturan Pengurus Yayasan, mulai dari

Undang-Undang, PP sampai Anggaran Dasar Yayasan.

Penulisannya dengan angka Arab.

PERATURAN YAYASAN -------

Nomor: ..... Tahun …………….

Tentang

STATUTA ---- (nama PT)

Yayasan ….................. (namaYayasan),

Menimbang: bahwa .....

bahwa......

bahwa......

bahwa berdasarkan pertimbangan pada

huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu

menetapkan PeraturanYayasan ..... (nama

Yayasan) Tentang Statuta ........ (nama PT);

Mengingat

Menetapkan:

1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentangYayasan sebagaimana telah diubah

dengan Undang- Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang

Nomor 16 Tahun 2001 tentangYayasan;

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi

dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;

4. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 16 Tahun 2018 tentang

Pedoman Tata Cara Penyusunan Statuta Perguruan Tinggi Swasta;

5. Keputusan Menteri …… tentang izin pendirian PT…………dan

6.Anggaran DasarYayasan ...... (nama Yayasan) sebagaimana diatur dalam Akta Pendirian

Nomor ... tanggal ......, dan terakhir diubah dengan Akta Notaris ...... Nomor .... tanggal ....

dan disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia dengan Keputusan Nomor

.......

MEMUTUSKAN

PERATURAN YAYASAN................(nama Yayasan) TENTANG STATUTA ......... (nama PT)

Bab I mengatur tentang

Ketentuan Umum.

Pasal 1:

berisi tentang nomenklatur,

yaitu definisi tentang istilah yang

digunakan dalam Statuta ini.

Contoh!BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Statuta ini yang dimaksudkan dengan:

1. Statuta ..........., selanjutnya disebut Statuta, adalah peraturan dasar yang digunakan sebagai dasar

penyelenggaraan Universitas/Institut/Sekolah Tinggi/Politeknik/Akademi/Akademi Komunitas ……… (nama

PT).

2. Rencana Pengembangan Jangka Panjang , selanjutnya disebut RPJP adalah rumusan arah pengembangan

Universitas/Institut/Sekolah Tinggi/Politeknik/Akademi/Akademi Komunitas ……… (nama PT) dalam

bidang akademik dan nonakademik untuk jangka waktu ….. (tuliskan …………) tahun.

3. Rencana Strategis selanjutnya disebut Renstra, adalah rumusan strategi pencapaian RIP untuk jangka waktu

5 (lima) tahun.

4. Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan, selanjutnya disebut RKAT adalah rumusan rencana kerja yang

merupakan penjabaran Renstra untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dan rincian penghasilan dan pengeluaran

keuangan untuk mewujudkan rencana kerja tersebut.

5. Yayasan ....... (namaYayasan) , selanjutnya disebutYayasan, adalah badan penyelenggara

Universitas/Institut/Sekolah Tinggi/Politeknik/Akademi/Akademi Komunitas ……… (nama PT), sebagaimana

disahkan dengan Surat Keputusan Menkumham No. ....... Tanggal ...........

6. Universitas/Institut/SekolahTinggi/Politeknik/Akademi/Akademi Komunitas ...................., selanjutnya disebut

........, adalah satuan pendidikan tinggi yang menyelenggarakan Tridharma Perguruan Tinggi.

7. Senat Universitas/Institut/SekolahTinggi/Politeknik/Akademi/Akademi Komunitas ............. (nama PT),

selanjutnya disebut ......................., adalah organ normatif tertinggi yang bertugas memberikan

pertimbangan dalam bidang akademik kepada Rektor/Ketua/Direktur …………………………….(nama PT).

8. Senat Fakultas (jika ada) ......................... (nama Fakultas) adalah organ normatif tertinggi tingkat Fakultas

yang bertugas memberikan pertimbangan dalam bidang akademik kepada Dekan .......... (nama Fakultas)

9. Fakultas (jika ada) adalah pengelola kegiatan akademik dalam satu atau sekelompok

bidang ilmu, teknologi, atau seni di lingkungan Universitas atau Institut ............. (nama

PT).

10. Jurusan adalah pengelola kegiatan akademik dalam satu bidang ilmu, teknologi, atau

seni di lingkungan Universitas/Institut/SekolahTinggi/Politeknik/Akademi/Akademi

Komunitas ............. (nama PT).

11. Dosen adalah pelaksana kegiatan akademik di Jurusan.

12. Tenaga Kependidikan adalah pelaksana kegiatan nonakademik.

13. PengurusYayasan adalah organ Yayasan yang bertanggungjawab atas kepengurusan

Yayasan.

14. Rektor/Ketua/Direktur adalah pemimpin tertinggi Universitas/Institut/SekolahTinggi/

Politeknik/Akademi/Akademi Komunitas ............. (nama PT).

15. Dekan adalah pemimpin tertinggi Fakultas (jika ada).

16. Ketua Jurusan adalah pemimpin tertinggi Jurusan.

17. Menteri adalah menteri yang bertanggungjawab di bidang riset, teknologi dan

pendidikan tinggi.

Bab II Tridharma

Perguruan Tinggi:1. Penyelenggaraan pendidikan

tinggia. Jenis pendidikan, program

pendidikan, program studi yang

diselenggarakan oleh PTS.

b. Kurikulum penddikan tinggi yang

berbasis kompetensi;

c. Penyelenggaraan pembelajaran

(metode, bentuk, jumlah sks, dan

mekanisme pembelajaran)

d. Penilaian hasil belajar ( bentuk,

mekanisme, dan tata cara

penilaian)

e. Administrasi penyelenggaraan

pendidikan tinggi (penerimaan

mahasiswa, registrasi, administrasi

perkuliahan, ujian, yudisium,

wisuda dll)

f. Kalender akademik

g. Bahasa pengantar;

h. Hal lain

Bagian isi, dirumuskan dalam pasal dan ayat

BAB II

Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi

Pasal 2

(1) Jenis pendidikan tinggi yang diselenggarakan PT terdiri atas:

a. Pendidikan Akademik: ........ (jika ada)

b. Pendidikan Vokasi: .............. (jika ada)

c. Pendidikan Profesi: ............. (jika ada)

2). Program pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang diselenggarakan PT terdiri atas:

Program Diploma Satu ............ (jika ada)

Program Diploma Dua ............. (jika ada)

Program Doktor Terapan ......... (jika ada)

Program Doktor ....................... (jika ada)

(3). Unit pengelola program studi (bisa jurusan, departemen, bagian, atau sekolah) dapat membina dan mengembangkan

berbagai bidang ilmu, teknologi, atau seni dalam satu jenis pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan satu

atau lebih program pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

(4). Ketentuan lebih lanjut mengenai pembukaan, perubahan, dan penutupan program studi ditetapkan dalam Peraturan

Pengurus Yayasan atas usul Pemimpin PT setelah mendapat persetujuan Senat PT.

Pasal 3

(1) Pendidikan tinggi yang diselenggarakan dalam suatu program studi didasarkan pada kurikulum yang

disusun berdasarkan: (visi, tujuan unit pengelola PS, perkembangan ilmu dan teknologi, kebutuhan

masyarakat, tantangan masa depan).

(2).Kurikulum program studi dapat mencakup satu atau beberapa disiplin ilmu, teknologi, atau seni.

(3). Ketentuan lebih lanjut mengenai kurikulum program studi yang disusun dan diusulkan oleh …….(Unit

Pengelola Prodi), untuk ditetapkan dalam Peraturan Rektor/Ketua/Direktur .......... (nama PT) setelah

mendapat persetujuan Senat PT.

Bab II Tridharma

Perguruan Tinggi:1. Penyelenggaraan pendidikan

tinggi.

i. etika akademik dan kode

etik.

j. kebebasan akademik,

kebebasan mimbar

akademik dan otonomi

keilmuan.

k. SPMI.

l. Gelar dan penghargaan

Pasal 4

(1). Proses pembelajaran didasarkan pada kurikulum yang direncanakan dan dilaksanakan oleh Jurusan,

Fakultas, dan Universitas.

(2). Materi pembelajaran didasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh dosen secara individual

dan/atau institusional, baik pada aras lokal, nasional, maupun global.

(3). Metode pembelajaran berpusat pada mahasiswa yang dilakukan secara interaktif, dialogis, dan

partisipatoris dengan mengutamakan tradisi berpikir kritis, obyektif, sistematik, dan mandiri, serta dapat

dilaksanakan melalui pendidikan jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi informasi.

(4). Bahasa pengantar untuk proses pembelajaran adalah Bahasa Indonesia, sedangkan bahasa asing dapat

digunakan sebagai bahasa pengantar dalam upaya menjadi bagian komunitas akademik global.

(5). Ketentuan lebih lanjut mengenai proses, materi, metode, dan bahasa pengantar disusun dan diusulkan

oleh Jurusan atau Fakultas, untuk ditetapkan dalam Peraturan Universitas

Pasal 5

Lulusan PT ditujukan menjadi manusia mandiri, dan berbudaya yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi,

dan seni, yaitu:

a. memiliki semangat terus belajar untuk memperluas wawasan dan memperdalam ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni, meningkatkan keterampilan, mematangkan kepribadian;

b. mampu bekerjasama dengan berbagai kalangan sesuai dengan profesinya untuk memecahkan berbagai

permasalahan, baik aras lokal, aras nasional, maupun aras global;

c. memiliki komitmen untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dengan moralitas,

spiritualitas, dan religiositas;

d. memiliki tanggungjawab sosial sebagai profesional dan warganegara untuk mengembangkan keunggulan

lokal dan berdialog dengan kebudayaan; dan

e. memiliki semangat pengabdian kepada masyarakat, khususnya yang tersisih.

4. Pengaturan Etika akademik dan Kode

Etik.

a. etika akademik yang berlaku bagi sivitas akademika PTS;

b. kode etik yang berlaku bagi sivitas akademika dan tenaga

kependidikan di PTS.

5. Pengaturan Kebebasan Akademik, Kebebasan mimbar

akademik dan otonomi keilmuan.

6. Pengaturan sistem penjaminan mutu internal.

7. Pengaturan Gelar dan penghargaan

BAB III

KEBEBASAN AKADEMIK DAN OTONOMI KEILMUAN

Pasal

(1). Kebebasan akademik merupakan kebebasan para guru besar

untuk mengungkapkan buah pemikiran atau hasil penelitiannya

dalam rangka tanggung jawabnya untuk mengembangkan ilmu,

teknologi, atau seni.

(2). Otonomi Keilmuan merupakan kemandirian yang dimiliki sivitas

akademika dengan memegang teguh etika akademik,

menghargai dan menjaga hakekat setiap ilmu, teknologi, atau

seni, tatacara pemikiran, penulisan dan penyampaian kegiatan

ilmiah sesuai metode ilmiah yang dianutnya.

Pasal

(1).PT memberikan ijazah dan gelar kepada mahasiswa yang

memenuhi persyaratan akademik dan administratif.

(2). PT dapat menganugerahkan gelar doktor kehormatan (doctor

honoris causa), apakah syarat yang harus dipenuhi, bagaimana

prosedurnya?

4. Pengaturan Etika akademik dan Kode

Etik.

a. etika akademik yang berlaku bagi sivitas akademika

PTS;

b. kode etik yang berlaku bagi sivitas akademika dan

tenaga kependidikan di PTS.

5. Pengaturan Kebebasan Akademik, Kebebasan mimbar

akademik dan otonomi keilmuan.

6. Pengaturan sistem penjaminan mutu internal.

7. Pengaturan Gelar dan penghargaan.

8. Pengaturan SPMI

BAB V

SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

(1). Komunitas ..................... (nama PT) menerapkan Sistem

Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi dalam dalam bidang

akademik dan bidang non-akademik.

(2). Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi terdiri atas:

a. Sistem Penjaminan Mutu Internal yang dilaksanakan oleh

Universitas/Institut/SekolahTinggi/

Politeknik/Akademi/Akademi Komunitas .....................

(nama PT);

b. Sistem Penjaminan Mutu Eksternal atau Akreditasi yang

dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan

Tinggi dan/atau lembaga akreditasi mandiri yang diakui

Menteri.

(3). Sistem Penjaminan Mutu Internal sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) huruf a meliputi kegiatan penetapan,

pelaksanaan, evaluasi pelaksanaan, pengendalian pelaksanaan,

dan peningkatan Standar Pendidikan Tinggi.

(4). Standar Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat

(3) merupakan Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan

Standar Pendidikan Tinggi yang ditetepkan oleh

Universitas/Institut/SekolahTinggi/

Politeknik/Akademi/Akademi Komunitas ..................... (nama

PT) sendiri.

(5). Pengelolaan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

2. Penyelenggaraan Penelitian:

a. arah dan peta jalan penelitian yang

diselenggarakan oleh PTS;

b. keterlibatan sivitas akademika dan tenaga

kependidikan;

c. publikasi hasil penelitian;

d. pemanfaatan hasil penelitian;

e. hak kekayaan intelektual (HKI);

f. Hal lain

Pasal 6

(1) PT membina dan mengembangkan penelitian untuk inovasi dan

invensi dalam berbagai bidang ilmu, teknologi, atau seni, baik

secara mono, inter, dan/atau multi disipliner berdasarkan suatu

peta penelitian PT.

(2) Hasil penelitian ditujukan untuk: …..................................................

(3).Penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh

dosen secara individual dan/atau institusional oleh PT.

(4). Ketentuan lebih lanjut mengenai peta, hasil, dan pelaksanaan

penelitian secara individual dan/atau institusional disusun dan

diusulkan oleh …..(unit Pengelola Prodi), untuk ditetapkan dalam

Peraturan Pemimpin PT setelah mendapat persetujuan Senat PT.

3. Penyelenggaraan Pengabdian kepada

masyarakat.

a. arah dan peta jalan PKM;

b. keterlibatan sivitas akademika dan tenaga

kependidikan;

c. publikasi hasil kegiatan PKM;

d. pemanfaatan hasil PKM

e. hal lain

Pasal 7

(1). PT membina dan mengembangkan pengabdian kepada masyarakat

untuk mengaplikasikan inovasi dan invensi hasil penelitian ilmu,

teknologi, atau seni berbagai bidang ilmu, teknologi, atau seni, baik

secara mono, inter, dan/atau multi disipliner

(2). Hasil pengabdian kepada masyarakat ditujukan untuk:

(3). Pengabdian kepada masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dilakukan oleh dosen secara individual dan/atau institusional

oleh PT.

(4). Ketentuan lebih lanjut mengenai hasil dan pelaksanaan pengabdian

kepada masyarakat secara individual atau institusional disusun dan

diusulkan oleh …..(unit Pengelola PS), untuk ditetapkan dalam

Peraturan Pemimpin PT setelah mendapat persetujuan Senat PT.

PENGATURAN PENGELOLAAN PTS

Otonomi PT

Pola Pengelolaan

Tata Kelola PT

Prinsip pengelolaan

Universitas/Institut/SekolahTinggi/Politeknik/Akademi/Akademi

Komunitas ..................... (nama PT) (misalnya):

a. Nirlaba;

b. akuntabilitas;

c. penjaminan mutu;

d. transparansi;

e. akses berkeadilan;

f. kolegialitas;

g. subsidiaritas.

PENGATURAN PENGELOLAAN PTSOtonomi PT

Pola Pengelolaan

Tata Kelola PT:

• mengatur tentang tata kelola,

yang mengatur tentang siapa

yang menjadi organ pokok dalam

yayasan, organ pokok di PT,

organ lain dalam aras universitas

maupun fakultas, masa jabatan

pimpinan PT, ketentuan lebih

lanjut tentang jenis, jumlah, dan

tata kelola organ lain PT yang

akan diatur dalam peraturan

pengurus yayasan atas usul

pemimpin PT setelah mendapat

persetujuan senat PT.

(1).Organ pokok Yayasan adalah Pengurus Yayasan.

(2). Organ pokok .....(PT) terdiri atas:

a. Rektor/Ketua/Direktur ...................................................; dan

b. Senat..........

(3). Organ lain ........ dapat terdiri atas:

a. pada aras ........... :

1. ..............................................................................................

2. . ..............................................................................................

b. pada aras ............:

1. ................................................................................................

2. ................................................................................................

(4). Bagaimana penerapan prinsip subsidiaritas di PT (misalnya prinsip

SADAR)

(5). Masa jabatan Pimpinan PT.

(6). Bagaimana Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis, jumlah, dan tata

kelola organ lain PT sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan

ditetapkan dimana? ( misalnya dalam Peraturan Pengurus Yayasan

atas usul Rektor setelah mendapat persetujuan Senat PT).

PENGATURAN PENGELOLAAN PTSTata Kelola PT:

• Pengaturan tentang jabatan

pemimpin PT dan Senat PT

• Pengaturan tentang pengelolaan

tugas dan wewenang serta

hubungan antar organ pokok,

misalnya wewenang

mengusulkan, wewenang

mempertimbangkan, wewenang

memutuskan, wewenang

melaksanakan

Disini cukup diatur tentang:

• nama pemimpin PT dan wakilnya serta jumlahnya, masa jabatannya

dan apakah masa jabatan tersebut dapat diperpanjang.

• Senat, anggota Senat, masa jabatan dan pengaturan lebih lanjut

tentang Senat dan anggota Senat.

(1). Pengelolaan tugas dan wewenang serta hubungan antar organ pokok

sebagaimana dimaksud dalam Pasal ..... didasarkan pada 4 (empat)

macam aras tugas dan wewenang yaitu:

a. tugas dan wewenang mengusulkan dengan keluaran berupa

..................;

b. tugas dan wewenang mempertimbangkan dengan keluaran

berupa.......;

c. tugas dan wewenang memutuskan dengan keluaran berupa ..........;

d. tugas dan wewenang melaksanakan dengan keluaran berupa ...........

(2). Tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan

tugas dan wewenang untuk mengelola urusan PT yang terdiri atas:

a......misalnya: identitas, isi kurikulum, dosen, tenaga kependidikan,

mahasiswa dan kemahasiswaan, proses pembelajaran, penilaian

pendidikan, dst (lihat Permenristek dikti No 44 Tahun 2015)

b. .....

PENGATURAN PENGELOLAAN PTSTata Kelola PT:

• Pengaturan tentang jabatan

pemimpin PT dan Senat PT

• Pengaturan tentang pengelolaan

tugas dan wewenang serta

hubungan antar organ pokok,

misalnya wewenang

mengusulkan, wewenang

mempertimbangkan, wewenang

memutuskan, wewenang

melaksanakan

1. Tugas dan wewenang Pengurus Yayasan:

.....

......

2. Tugas dan wewenang Pemimpin PT:

.....

.....

3. Tugas dan wewenang Senat ……( Senat PT):

……

......

PENGATURAN LAIN

Ketentuan lain Perubahan statuta, syarat dan prosedur

Ketentuan Peralihan :Masa transisi

Ketentuan Penutup :Masa berlaku