lembaga negara

12
 1. a. Lembaga Negara menurut pakar Hans Kelsen Lembaga atau organ negara secara lebih dalam, kita dapat mendekatinya dari  pa ndangan Hans Kelsen mengenai the concept of the State Organ dal am buku nya Gene ral The ory of Law and Sta te. Hans Kelsen men gur aikan bahwa “Whoever ful fil ls a functi on det ermine d by the legal order is an organ Siapa saja yang men jal ankan sua tu fungsi yang ditentukan oleh suatu tata hukum (legal order) adalah suatu organ. Art iny a, organ nega ra it u ti dak sel alu ber bent uk organik. Di sampin g organ yang  berbentuk organik, lebih luas lagi, setiap jabatan yang ditentukan oleh hukum dapat pula disebut organ, asalkan fungsi-fungsinya itu bersifat menciptakan norma (normcreating) dan/atau bersifat menjalankan norma (norm applying). 1 Jimly asshiddiqie  Lembaga negara dal am art i sempit sebagai bada n atau organi sas i yan g menjal anka n fungsi menciptakan hukum dan fungsi menerapkan hukum dalam kerangka struktur dan sistem kenegaraan atau pemerintahan. Dalam pengertian ini, lembaga negara mencakup badan-badan yang dibentuk berdasarkan konstitusi ataupun peraturan  perundang-undangan lain dibawahnya yang berlaku di suatu negara. b Perubahan yang terjadi pada lembaga Negara Undang – undang dibuat harus sesuai dengan keperluan dan harus sesuai perkembangan zaman, artinya aturan yang dibuat oleh para DPR kita sebelum di sahkan menjadi Undang- undang sebelumnya harus disosialisasikan dahulu dengan masyarakat, apakah tidak melanggar norma- norma adat atau melanggar hak – hak asasi manusia. Salah satu bukti bahwa Undang – Undang yang sudah tidak relevan lagi dengan kondisi zamanya adalah Undang-Undang dasar 1  http://irfanlanggo.blogspot.com/2009/11/pengertian-lembaga-negara.html

Upload: gregorius-adi

Post on 10-Jul-2015

1.152 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lembaga Negara

5/11/2018 Lembaga Negara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lembaga-negara-55a0c8ba712ee 1/12

1. a. Lembaga Negara menurut pakar 

Hans Kelsen

Lembaga atau organ negara secara lebih dalam, kita dapat mendekatinya dari

 pandangan Hans Kelsen mengenai the concept of the State Organ dalam bukunya General

Theory of Law and State. Hans Kelsen menguraikan bahwa “Whoever fulfills a function

determined by the legal order is an organ Siapa saja yang menjalankan suatu fungsi yang

ditentukan oleh suatu tata hukum (legal order) adalah suatu organ.

Artinya, organ negara itu tidak selalu berbentuk organik. Di samping organ yang

 berbentuk organik, lebih luas lagi, setiap jabatan yang ditentukan oleh hukum dapat pula disebut

organ, asalkan fungsi-fungsinya itu bersifat menciptakan norma (normcreating) dan/atau bersifat

menjalankan norma (norm applying). 1

Jimly asshiddiqie

Lembaga negara dalam arti sempit sebagai badan atau organisasi yang menjalankan

fungsi menciptakan hukum dan fungsi menerapkan hukum dalam kerangka struktur dan sistem

kenegaraan atau pemerintahan. Dalam pengertian ini, lembaga negara mencakup badan-badan yang

dibentuk berdasarkan konstitusi ataupun peraturan perundang-undangan lain dibawahnya yang berlaku di suatu negara.

b Perubahan yang terjadi pada lembaga Negara

Undang – undang dibuat harus sesuai dengan keperluan dan harus sesuai perkembangan

zaman, artinya aturan yang dibuat oleh para DPR kita sebelum di sahkan menjadi Undang-

undang sebelumnya harus disosialisasikan dahulu dengan masyarakat, apakah tidak melanggar 

norma- norma adat atau melanggar hak – hak asasi manusia. Salah satu bukti bahwa Undang – 

Undang yang sudah tidak relevan lagi dengan kondisi zamanya adalah Undang-Undang dasar 

1

 http://irfanlanggo.blogspot.com/2009/11/pengertian-lembaga-negara.html

Page 2: Lembaga Negara

5/11/2018 Lembaga Negara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lembaga-negara-55a0c8ba712ee 2/12

1945. Dengan mengalami empat kali perubahan yang masing – masing tujuanya tidak lain hanya

untuk bisa sesuai dengan kehendak rakyat dan bangsa kita, dalam arti bisa mewakili aspirasi

rakyat yang disesuaikan zamanya , dimana dalam amandemen yang ke 4 rakyat memegang

kekuasaan yang paling tinggi, sangat berbeda dengan sebelum amandemen yang MPR 

merupakan wakil rakyat untuk mewujudkan aspirasinya yang salah satu tugasnya adalah dalam

memilih Presiden dan Wakil Presiden, karena dianggap sebagai bentuk pemerintahan yang

korup.

Adapun kelembagaan dan tugas kenegaraaan sesudah amandemen ke -4.

Sebagai kelembagaan Negara, MPR RI tidak lagi diberikan sebutan sebagai lembaga

tertinggi Negara dan hanya sebagai lembaga Negara, seperti juga, seperti juga DPR, Presiden,

BPK dan MA. Dalam pasal 1 ayat (2) yang telah mengalami perubahan perihal kedaulatan

disebutkan bahwa kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang-undang

dasar sehingga tampaklah bahwa MPR RI tidak lagi menjadi pelaku/pelaksana kedaulatan rakyat.

Juga susunan MPR RI telah berubah keanggotaanya, yaitu terdiri atas anggota DPR dan Dewan

Perakilan Daerah (DPD), yang kesemuanya direkrut melalui pemilu.

Susunan ketatanegaraan dalam kelembagaan Negara juga mengalami perubahan, dengan

 pemisahan kekuasaan, antara lain adanya lembaga Negara yang dihapus maupun lahir baru, yaitu

sebagai Badan legislative terdiri dari anggota MPR, DPR, DPD, Badan Eksekutif Presiden dan

wakil Presiden, sedang badan yudikatif terdiri atas kekuasaan kehakiman yaitu mahkamah

konstitusi (MK) sebagai lembaga baru, Mahkamah Agung (MA), dan Komisi Yudisial (KY) juga

lembaga baru. Lembaga Negara lama yang dihapus adalah dewan Pertimbangan Agung (DPA),

dan Badan pemeriksa keuangan tetap ada hanya diatur tersendiri diluar kesemuanya/dan sejajar.

Tugas dan kewenangan MPR RI sesudah perubahan, menurut pasal 3 UUD 1945 (perubahan

Ketiga ).

Majelis Permusyawaran Rakyat berwenang mengubah dan menetapkan UUD

Majelis Permusyawaran Rakyat melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden.

Page 3: Lembaga Negara

5/11/2018 Lembaga Negara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lembaga-negara-55a0c8ba712ee 3/12

Majelis Permusyawaran Rakyat hanya dapat memberhentikan presiden dan/atau Wakil

Presiden dalam masa jabatannya menurut undang-undang dasar ( impeachment ).

Undang-Undang Dasar merupakan hukum tertinggi dimana kedaulatan berada di tangan

rakyat dan dijalankan sepenuhnya menurut UUD. UUD memberikan pembagian kekuasaan

(separation of power) kepada 6 Lembaga Negara dengan kedudukan yang sama dan sejajar, yaitu

Presiden, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan

Perwakilan Daerah (DPD), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Mahkamah Agung (MA), dan

Mahkamah Konstitusi (MK).

A. MPR  

Lembaga tinggi negara sejajar kedudukannya dengan lembaga tinggi negara lainnya

seperti Presiden, DPR, DPD, MA, MK, BPK.

Menghilangkan supremasi kewenangannya.

Menghilangkan kewenangannya menetapkan GBHN.

Menghilangkan kewenangannya mengangkat Presiden (karena presiden dipilih secara

langsung melalui pemilu).

Tetap berwenang menetapkan dan mengubah UUD.

Susunan keanggotaanya berubah, yaitu terdiri dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat

dan angota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih secara langsung melalui pemilu.

B. DPR

Posisi dan kewenangannya diperkuat.

Page 4: Lembaga Negara

5/11/2018 Lembaga Negara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lembaga-negara-55a0c8ba712ee 4/12

Mempunyai kekuasan membentuk UU (sebelumnya ada di tangan presiden, sedangkan

DPR hanya memberikan persetujuan saja) sementara pemerintah berhak mengajukan

RUU.

Proses dan mekanisme membentuk UU antara DPR dan Pemerintah.

Mempertegas fungsi DPR, yaitu: fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi

 pengawasan sebagai mekanisme kontrol antar lembaga negara.

C. DPD

Lembaga negara baru sebagai langkah akomodasi bagi keterwakilan kepentingan daerah

dalam badan perwakilan tingkat nasional setelah ditiadakannya utusan daerah dan utusan

golongan yang diangkat sebagai anggota MPR.

Keberadaanya dimaksudkan untuk memperkuat kesatuan Negara Republik Indonesia.

Dipilih secara langsung oleh masyarakat di daerah melalui pemilu.

Mempunyai kewenangan mengajukan dan ikut membahas RUU yang berkaitan dengan

otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, RUU lain yang berkait dengan kepentingandaerah.

D. BPK  

Anggota BPK dipilih DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD.

Berwenang mengawasi dan memeriksa pengelolaan keuangan negara (APBN) dan daerah

(APBD) serta menyampaikan hasil pemeriksaan kepada DPR dan DPD dan

ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum.

Berkedudukan di ibukota negara dan memiliki perwakilan di setiap provinsi.

Mengintegrasi peran BPKP sebagai instansi pengawas internal departemen yang

 bersangkutan ke dalam BPK.

E. PRESIDEN

Page 5: Lembaga Negara

5/11/2018 Lembaga Negara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lembaga-negara-55a0c8ba712ee 5/12

Membatasi beberapa kekuasaan presiden dengan memperbaiki tata cara pemilihan dan

 pemberhentian presiden dalam masa jabatannya serta memperkuat sistem pemerintahan

 presidensial.

Kekuasaan legislatif sepenuhnya diserahkan kepada DPR.

Membatasi masa jabatan presiden maksimum menjadi dua periode saja.

Kewenangan pengangkatan duta dan menerima duta harus memperhatikan pertimbangan

DPR.

Kewenangan pemberian grasi, amnesti dan abolisi harus memperhatikan pertimbangan

DPR.

Memperbaiki syarat dan mekanisme pengangkatan calon presiden dan wakil presidenmenjadi dipilih secara langsung oleh rakyat melui pemilu, juga mengenai pemberhentian

 jabatan presiden dalam masa jabatannya.

F. MAHKAMAH AGUNG

Lembaga negara yang melakukan kekuasaan kehakiman, yaitu kekuasaan yang

menyelenggarakan peradilan untuk menegakkan hukum dan keadilan [Pasal 24 ayat (1)].

Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peaturan perundang-undangan di

 bawah Undang-undang dan wewenang lain yang diberikan Undang-undang.

Di bawahnya terdapat badan-badan peradilan dalam lingkungan Peradilan Umum,

lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan militer dan lingkungan Peradilan

Tata Usaha Negara (PTUN).

G. MAHKAMAH KONSTITUSI

Keberadaanya dimaksudkan sebagai penjaga kemurnian konstitusi (the guardian of 

the constitution).

Mempunyai kewenangan: Menguji UU terhadap UUD, Memutus sengketa

kewenangan antar lembaga negara, memutus pembubaran partai politik, memutus

sengketa hasil pemilu dan memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan

 pelanggaran oleh presiden dan atau wakil presiden menurut UUD.

H. KOMISI YUDISIAL

Page 6: Lembaga Negara

5/11/2018 Lembaga Negara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lembaga-negara-55a0c8ba712ee 6/12

Tugasnya mencalonkan Hakim Agung dan melakukan pengawasan moralitas dank ode

etik para Hakim.2

2. Persoalan Ketatanegaraan DPD

Pasca Orde baru, UUD 1945 telah empat kali diubah. Empat kali perubahan tersebut

dapat dilihat sebagai satu paket, yang dilakukan oleh MPR hasil Pemilu 1999. Kini, wacana

 perubahan UUD 1945 kembali mengemuka, dengan adanya usulan perubahan UUD 1945 yang

disampaikan oleh Pimpinan DPD kepada Pimpinan MPR. DPD mengusulkan agar DPD diberi

hak untuk menyetujui atau menolak RUU yang berkaitan dengan otonomi daerah; hubungan

  pusat dan daerah; pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah; pengelolaan sumber 

daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah

yang telah disetujui oleh DPR.

DPD menyampaikan usulan ini untuk mengefektifkan posisi DPD dalam

memperjuangkan kepentingan daerah, serta dalam rangka meningkatkan peran DPD dalam

sistem ketatanegaraan dalam mengembangkan sistem checks and balances.

Keadaan ketatanegaraan yang lebih baik dan lebih sempurna adalah tujuan yang hendak 

dicapai oleh MPR periode 1999-2004 ketika melakukan perubahan UUD 1945. Perubahan yang

dilandasi oleh keinginan untuk mewujudkan perbaikan tersebut, ternyata masih menimbulkan

sejumlah masalah ketatanegaraan, yang mungkin belum sempat terpikirkan pada saat rumusan

  perubahan disepakati. Masalah menyangkut MA, MK dan KY dapat dijadikan contoh. Ini

menyadarkan kita bahwa ketentuan-ketentuan dalam UUD 1945, yang dalam hal-hal tertentu

tidak cukup terperinci, dapat memunculkan sejumlah masalah. Ini menunjukkan  bahwa dalam

UUD 1945 ada kekurangan yang perlu dibenahi dan disempurnakan.

DPD adalah lembaga negara yang dilahirkan oleh perubahan UUD 1945. Wacana yang

 berkembang dalam pembahasan perubahan UUD 1945 saat itu adalah bahwa anggota DPR   berasal dari partai politik, sedangkan anggota DPD tidak berasal dari partai politik; DPR 

mewakili orang (rakyat), sedangkan DPD mewakili daerah.3 

2 http://rizaltiertakasirin.blogspot.com/

3 http://jazuni.com/index.php?option=com_content&task=view&id=23&Itemid=2

Page 7: Lembaga Negara

5/11/2018 Lembaga Negara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lembaga-negara-55a0c8ba712ee 7/12

Keberadaan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) sejatinya merupakan perangkat

kenegaraan yang menyeimbangkan peran dan fungsi Dewan Perwakilan rakyat. Pilihan untuk 

menegaskan sistem parlemen dua kamar (bicameral) diasumsikan sebagai bagian dari

 pembenahan tata politik yang berpegang pada konsepsi system demokrasi, di mana perwakilan

 populasi lewat saluran partai politik, harus juga diikuti dengan perwakilan wilayah, yang proses

dan pemilihannya sama dengan proses pemilihan perwakilan populasi. Substansi yang

membedakannya hanyalah pada calon perorangan dari perwakilan wilayah haruslah bukan

anggota atau kader dari suatu partai politik, dengan terlebih dahulu mendapatkan dukungan dari

 populasi di wilayah tersebut yang diatur dalam UU No. 12 Tahyn 2003 Tentang Pemilihan

Anggota DPR, DPRD, dan DPD.

3. Lingkup kewenangan pemeriksaan BPK 

A. Pemeriksaan Keuangan

Pemeriksaan keuangan adalah pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah (Pusat,

daerah, BUMN maupun BUMD), dengan tujuan pemeriksaan memberikan pernyataan

  pendapat/opini tentang tingkat kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan

keuangan pemerintah pusat/daerah Kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam

laporan keuangan didasarkan atas empat kriteria:

• Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintah

• Kecukupan pengungkapan

• Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan

• Efektifitas sistem pengendalian intern

Pernyataan pendapat/opini sebagai hasil pemerikasaan dimaksud terdiri dari pendapat

”Wajar Tanpa Pengecualian”, pendapat ”Wajar Dengan Pengecualian”, pendapat ”Tidak 

Memberikan Pendapat” dan pendapat ”Tidak Wajar”

B. Pemeriksaan Kinerja

Page 8: Lembaga Negara

5/11/2018 Lembaga Negara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lembaga-negara-55a0c8ba712ee 8/12

Pemeriksaan kinerja adalah pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negara yang terdiri

atas pemeriksaan aspek ekonomi dan efisiensi serta pemeriksaan aspek efektivitas. Dalam

melakukan pemeriksaan kinerja pemeriksa juga menguji kepatuhan terhadap ketentuan

 peraturan perundang-undangan serta pengendalian intern. Pemeriksaan kinerja dilakukan

secara obyektif dan sistematik terhadap berbagai macam bukti/dokumen, untuk dapat

melakukan penilaian secara objektive atas kinerja organisasi atau program/kegiatan yang

diperiksa. Pemeriksaan kinerja menghasilkan informasi yang berguna untuk 

meningkatkan kinerja suatu organisasi/SKPD dan memudahkan pengambilan keputusan

 bagi gubernur selaku pimpinan tertinggi dari unit kerja dilingkungan pemerintah daerah

Pemeriksaan kinerja menghasilkan temuan, simpulan, dan rekomendasi. Tujuan

 pemeriksaan yang menilai hasil dan efektivitas suatu program adalah mengukur sejauh

mana suatu program mencapai tujuannya. Sedangkan tujuan pemeriksaan yang menilai

aspek ekonomi dan efisiensi berkaitan dengan apakah suatu organisasi/SKPD telah

menggunakan sumber dayanya dengan cara yang paling produktif di dalam mencapai

tujuan program.

C. Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu

Pemeriksaan dengan tujuan adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan tujuan khusus, di

luar pemeriksaan keuangan dan pemeriksaan kinerja. Termasuk dalam pemeriksaan

tujuan tertentu ini adalah pemeriksaan atas hal-hal lain yang berkaitan dengan keuangan,

 pemeriksaan investigatif, dan pemeriksaan atas sistem pengendalian intern pemerintah.

Pemeriksaan dengan tujuan tertentu bertujuan untuk memberikan simpulan atas suatu hal

yang diperiksa. Pemeriksaan dengan tujuan tertentu dapat bersifat: eksaminasi , reviu ,

atau prosedur yang disepakati Pemeriksaan dengan tujuan tertentu meliputi antara lain

  pemeriksaan atas hal-hal lain di bidang keuangan, pemeriksaan investigatif, dan

 pemeriksaan atas sistem pengendalian intern. Pemeriksaan dengan tujuan tertentu, sering juga dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari pemeriksaan laporan keuangan yang telah

dilaksanakan sebelumnya. Sebagai contoh adalah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang

direncanakan dilakukan pemeriksaan dengan tujuan terntentu /pemeriksaan investigatif,

setelah BPK RI memberikan pendapat disclaimer. Apabila pemeriksa melakukan

  pemeriksaan dengan tujuan tertentu berdasarkan permintaan, maka BPK harus

Page 9: Lembaga Negara

5/11/2018 Lembaga Negara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lembaga-negara-55a0c8ba712ee 9/12

memastikan melalui komunikasi tertulis yang memadai bahwa sifat pemeriksaan dengan

tujuan tertentu adalah telah sesuai dengan permintaan. Laporan hasil pemeriksaan dengan

tujuan tertentu memuat kesimpulan. Apabila dalam pemeriksaan ditemukan unsur pidana,

BPK-RI segera melaporkan hal tersebut kepada instansi yang berwenang sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan

 Perbedaan tugas dan wewenang BPK sebelum dan sesudah amandemen UUD 1945

 yaitu :

Sebelum dilakukan amendemen, BPK hanya melingkupi satu ayat, namun kini dibahas

dalam satu bab khusus dengan tiga pasal dan sejumlah ayat. Kewenangan BPK, menurut

Jimly, dulu hanya pemeriksa pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

(APBN) dan dilaporkan ke pusat. Namun, sekarang bukan hanya APBN, pelaksanaan

anggaran negara secara umum ikut diperiksa dan harus dilaporkan sesuai kewenangan

masing-masing termasuk Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan DPRD di daerah.

4. Wewenang MPR sebelum dan sesudah perubahan

Wewenang Majelis Permusyawaratan Rakyat sebelum Perubahan UUD 1945

Dalam Pasal 3 dan Pasal 6 UUD 1945 sebagai berikut:

1) menetapkan Undang Undang Dasar 

2) menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Negara.

3) memilih (dan mengangkat) presiden dan wakil Presiden.4

Wewenang MPR RI dalam UUD 1945 sesudah amandemen :

1) Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan menetapkan Undang-

Undang Dasar 1945. (Pasal 3 ayat 1 Perubahan Ke III UUD 1945).

2) Majelis Permusyawaratan Rakyat hanya dapat memberhentikan Presiden dan atau Wakil

Presiden dalam masa jabatannya menurut UUD (Pasal 3 ayat 3 Perubahan ke III UUD

1945).

4 Sri Soemantri, Tentang Lembaga-Lembaga Negara Menurut UUD 1945, PT. Citra Aditya

Bakti, Bandung h.84

Page 10: Lembaga Negara

5/11/2018 Lembaga Negara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lembaga-negara-55a0c8ba712ee 10/12

3) Memilih Presiden atau Wakil Presiden pengganti sampai terpilihnya Presiden dan atau

Wakil Presiden sebagaimana mestinya. ( Pasal 8 ayat 3 Perubahan Keempat).5

Posisi MPR tidak perlu lagi dipertahankan di masa yang akan dating, karena wewenang

MPR sudah semakin terbatas. MPR tidak dapat lagi memilih Presiden dan Wakilnya. Tugas

utamanya hanya mengamandemen UUD’45 saja, namun hal tersebut tidak dilakukan setiap saat.

Kalau ada amandemen dapat dilakukan dengan DPR. MPR hanya mengikuti saja.

5. A Bicameral System

adalah praktik pemerintahan yang menggunakan dua kamar legislatif atau parlemen. Jadi,

 parlemen dua kamar (bikameral) adalah parlemen atau lembaga legistlatif yang terdiri

atas dua kamar. Di Britania Raya sistem dua kamar ini dipraktikkan dengan

menggunakan Majelis Tinggi (House of Lords) dan Majelis Rendah (House of 

Commons). Di Amerika Serikat sistem ini diterapkan melalui

kehadiran Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat.Indonesia juga menggunakan sistem yang

agak mendekati sistem dua kamar melalui kehadiran Majelis Permusyawaratan 

Rakyat (MPR) yang terdiri dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan 

Daerah (DPD), meskipun dalam praktiknya sistem ini tidak sempurna karena masih

terbatasnya peran DPD dalam sistem politik di Indonesia6

B. State Auxilliary Organ

Auxiliary State`s Organ yang apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti

institusi negara penunjang atau organ negara penunjang. Para ahli hukum tata negara

Indonesia tidak memiliki padanan kata yang sama untuk menyebut lembaga ini ada yang

menyebut lembaga negara pembantu, lembaga negara penunjang, lembaga negara

melayani, lembaga negara independen dan lembaga negara mandiri.

5 Jimly Asshiddiqie, Struktur Ketatanegaraan Indonesia Setelah Perubahan Keempat UUD

Tahun 1945, disampaikan dalam Simposium Nasional yang diadakan oleh BPHN dan DEPKEH

HAM , Bali, Juli 2003, h.9

6 http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_dua_kamar 

Page 11: Lembaga Negara

5/11/2018 Lembaga Negara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lembaga-negara-55a0c8ba712ee 11/12

auxiliary state`s bodies merupakan bagian dari struktur ketatanegaraan. Keberadaannya

dalam struktur ketatanegaraan dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, lembaga

negara pembantu dapat berupa bagian dari fungsi-fungsi kekuasaan negara yang ada

(legislatif, eksekutif, dan yudikatif) atau dibentuk di luar bagian fungsi kekuasaan negara

tersebut. Kedua, sifat kekuasaan yang dapat dimiliki oleh lembaga pembantu dapat

 berbentuk quasi atau semi pemerintahan, dan diberi fungsi tunggal atau kadang-kadang

fungsi campuran, seperti di satu pihak sebagai pengatur, tetapi juga menghukum seperti

yudikatif yang dicampur dengan legislatif. Ketiga, lembaga-lembaga tersebut ada yang

  bersifat permanen dan tidak permanen (ad hoc). Keempat, sumber hukum

 pembentukannya dapat bersumber pada konstitusi atau undang-undang.7

C. Fungsi legislasi

Fungsi Legislasi, yaitu fungsi yang dimiliki DPRD untuk membentuk Peraturan Daerah

yang dilakukan bersama-sama Kepala Daerah.

D. Check and Balances System

Check and Balances System adalah saling kontrol dan seimbang, maksudnya adalah

antara lembaga negara harus saling mengontrol kekuasaan satu dengan kekuasaan yang

lainnya agar tidak melampaui batas kekuasaan yang seharusnya dan saling menjatuhkan.

Hal ini sangat penting agar dapat terciptanya kestabilan pemerintahan didalam negara

atau tidak terjadi percampuradukan antar kekuasaan dan kesewenang – wenangan

terhadap kekuasaan.8

DAFTAR PUSTAKA

Jimly Asshiddiqie,  Format Kelembagaan Negara dan Peregeseran Kekuasaan dalam UUD

1945, FH UII Press, Yogyakarta, 2004

7 http://ilhamendra.wordpress.com/2009/02/19/1konsep-tentang-lembaga-negara-

penunjang/

8 http://pugara.blogspot.com/2010/06/mengoptimalkan-checks-and-balances.html

Page 12: Lembaga Negara

5/11/2018 Lembaga Negara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/lembaga-negara-55a0c8ba712ee 12/12

Jimly Asshiddiqie, Hukum Tata Negara Darurat , PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007

Moh Kusnardi dan Harmaily Ibrahim,  Hukum Tata Negara Indonesia, Pusat Studi Hukum Tata

 Negara Fakultas Hukum UI, Jakarta, 1983

Sri Soemantri, Tentang Lembaga-Lembaga Negara Menurut UUD 1945, PT. Citra Aditya Bakti,

Bandung h.84

http://pugara.blogspot.com/2010/06/mengoptimalkan-checks-and-balances.html

http://ilhamendra.wordpress.com/2009/02/19/1konsep-tentang-lembaga-negara-penunjang/

http://jazuni.com/index.php?option=com_content&task=view&id=23&Itemid=2

http://irfanlanggo.blogspot.com/2009/11/pengertian-lembaga-negara.html

http://rizaltiertakasirin.blogspot.com/