lembaga negara
TRANSCRIPT
5/11/2018 Lembaga Negara - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lembaga-negara-55a0c8ba712ee 1/12
1. a. Lembaga Negara menurut pakar
Hans Kelsen
Lembaga atau organ negara secara lebih dalam, kita dapat mendekatinya dari
pandangan Hans Kelsen mengenai the concept of the State Organ dalam bukunya General
Theory of Law and State. Hans Kelsen menguraikan bahwa “Whoever fulfills a function
determined by the legal order is an organ Siapa saja yang menjalankan suatu fungsi yang
ditentukan oleh suatu tata hukum (legal order) adalah suatu organ.
Artinya, organ negara itu tidak selalu berbentuk organik. Di samping organ yang
berbentuk organik, lebih luas lagi, setiap jabatan yang ditentukan oleh hukum dapat pula disebut
organ, asalkan fungsi-fungsinya itu bersifat menciptakan norma (normcreating) dan/atau bersifat
menjalankan norma (norm applying). 1
Jimly asshiddiqie
Lembaga negara dalam arti sempit sebagai badan atau organisasi yang menjalankan
fungsi menciptakan hukum dan fungsi menerapkan hukum dalam kerangka struktur dan sistem
kenegaraan atau pemerintahan. Dalam pengertian ini, lembaga negara mencakup badan-badan yang
dibentuk berdasarkan konstitusi ataupun peraturan perundang-undangan lain dibawahnya yang berlaku di suatu negara.
b Perubahan yang terjadi pada lembaga Negara
Undang – undang dibuat harus sesuai dengan keperluan dan harus sesuai perkembangan
zaman, artinya aturan yang dibuat oleh para DPR kita sebelum di sahkan menjadi Undang-
undang sebelumnya harus disosialisasikan dahulu dengan masyarakat, apakah tidak melanggar
norma- norma adat atau melanggar hak – hak asasi manusia. Salah satu bukti bahwa Undang –
Undang yang sudah tidak relevan lagi dengan kondisi zamanya adalah Undang-Undang dasar
1
http://irfanlanggo.blogspot.com/2009/11/pengertian-lembaga-negara.html
5/11/2018 Lembaga Negara - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lembaga-negara-55a0c8ba712ee 2/12
1945. Dengan mengalami empat kali perubahan yang masing – masing tujuanya tidak lain hanya
untuk bisa sesuai dengan kehendak rakyat dan bangsa kita, dalam arti bisa mewakili aspirasi
rakyat yang disesuaikan zamanya , dimana dalam amandemen yang ke 4 rakyat memegang
kekuasaan yang paling tinggi, sangat berbeda dengan sebelum amandemen yang MPR
merupakan wakil rakyat untuk mewujudkan aspirasinya yang salah satu tugasnya adalah dalam
memilih Presiden dan Wakil Presiden, karena dianggap sebagai bentuk pemerintahan yang
korup.
Adapun kelembagaan dan tugas kenegaraaan sesudah amandemen ke -4.
Sebagai kelembagaan Negara, MPR RI tidak lagi diberikan sebutan sebagai lembaga
tertinggi Negara dan hanya sebagai lembaga Negara, seperti juga, seperti juga DPR, Presiden,
BPK dan MA. Dalam pasal 1 ayat (2) yang telah mengalami perubahan perihal kedaulatan
disebutkan bahwa kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang-undang
dasar sehingga tampaklah bahwa MPR RI tidak lagi menjadi pelaku/pelaksana kedaulatan rakyat.
Juga susunan MPR RI telah berubah keanggotaanya, yaitu terdiri atas anggota DPR dan Dewan
Perakilan Daerah (DPD), yang kesemuanya direkrut melalui pemilu.
Susunan ketatanegaraan dalam kelembagaan Negara juga mengalami perubahan, dengan
pemisahan kekuasaan, antara lain adanya lembaga Negara yang dihapus maupun lahir baru, yaitu
sebagai Badan legislative terdiri dari anggota MPR, DPR, DPD, Badan Eksekutif Presiden dan
wakil Presiden, sedang badan yudikatif terdiri atas kekuasaan kehakiman yaitu mahkamah
konstitusi (MK) sebagai lembaga baru, Mahkamah Agung (MA), dan Komisi Yudisial (KY) juga
lembaga baru. Lembaga Negara lama yang dihapus adalah dewan Pertimbangan Agung (DPA),
dan Badan pemeriksa keuangan tetap ada hanya diatur tersendiri diluar kesemuanya/dan sejajar.
Tugas dan kewenangan MPR RI sesudah perubahan, menurut pasal 3 UUD 1945 (perubahan
Ketiga ).
Majelis Permusyawaran Rakyat berwenang mengubah dan menetapkan UUD
Majelis Permusyawaran Rakyat melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden.
5/11/2018 Lembaga Negara - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lembaga-negara-55a0c8ba712ee 3/12
Majelis Permusyawaran Rakyat hanya dapat memberhentikan presiden dan/atau Wakil
Presiden dalam masa jabatannya menurut undang-undang dasar ( impeachment ).
Undang-Undang Dasar merupakan hukum tertinggi dimana kedaulatan berada di tangan
rakyat dan dijalankan sepenuhnya menurut UUD. UUD memberikan pembagian kekuasaan
(separation of power) kepada 6 Lembaga Negara dengan kedudukan yang sama dan sejajar, yaitu
Presiden, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan
Perwakilan Daerah (DPD), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Mahkamah Agung (MA), dan
Mahkamah Konstitusi (MK).
A. MPR
Lembaga tinggi negara sejajar kedudukannya dengan lembaga tinggi negara lainnya
seperti Presiden, DPR, DPD, MA, MK, BPK.
Menghilangkan supremasi kewenangannya.
Menghilangkan kewenangannya menetapkan GBHN.
Menghilangkan kewenangannya mengangkat Presiden (karena presiden dipilih secara
langsung melalui pemilu).
Tetap berwenang menetapkan dan mengubah UUD.
Susunan keanggotaanya berubah, yaitu terdiri dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat
dan angota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih secara langsung melalui pemilu.
B. DPR
Posisi dan kewenangannya diperkuat.
5/11/2018 Lembaga Negara - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lembaga-negara-55a0c8ba712ee 4/12
Mempunyai kekuasan membentuk UU (sebelumnya ada di tangan presiden, sedangkan
DPR hanya memberikan persetujuan saja) sementara pemerintah berhak mengajukan
RUU.
Proses dan mekanisme membentuk UU antara DPR dan Pemerintah.
Mempertegas fungsi DPR, yaitu: fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi
pengawasan sebagai mekanisme kontrol antar lembaga negara.
C. DPD
Lembaga negara baru sebagai langkah akomodasi bagi keterwakilan kepentingan daerah
dalam badan perwakilan tingkat nasional setelah ditiadakannya utusan daerah dan utusan
golongan yang diangkat sebagai anggota MPR.
Keberadaanya dimaksudkan untuk memperkuat kesatuan Negara Republik Indonesia.
Dipilih secara langsung oleh masyarakat di daerah melalui pemilu.
Mempunyai kewenangan mengajukan dan ikut membahas RUU yang berkaitan dengan
otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, RUU lain yang berkait dengan kepentingandaerah.
D. BPK
Anggota BPK dipilih DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD.
Berwenang mengawasi dan memeriksa pengelolaan keuangan negara (APBN) dan daerah
(APBD) serta menyampaikan hasil pemeriksaan kepada DPR dan DPD dan
ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum.
Berkedudukan di ibukota negara dan memiliki perwakilan di setiap provinsi.
Mengintegrasi peran BPKP sebagai instansi pengawas internal departemen yang
bersangkutan ke dalam BPK.
E. PRESIDEN
5/11/2018 Lembaga Negara - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lembaga-negara-55a0c8ba712ee 5/12
Membatasi beberapa kekuasaan presiden dengan memperbaiki tata cara pemilihan dan
pemberhentian presiden dalam masa jabatannya serta memperkuat sistem pemerintahan
presidensial.
Kekuasaan legislatif sepenuhnya diserahkan kepada DPR.
Membatasi masa jabatan presiden maksimum menjadi dua periode saja.
Kewenangan pengangkatan duta dan menerima duta harus memperhatikan pertimbangan
DPR.
Kewenangan pemberian grasi, amnesti dan abolisi harus memperhatikan pertimbangan
DPR.
Memperbaiki syarat dan mekanisme pengangkatan calon presiden dan wakil presidenmenjadi dipilih secara langsung oleh rakyat melui pemilu, juga mengenai pemberhentian
jabatan presiden dalam masa jabatannya.
F. MAHKAMAH AGUNG
Lembaga negara yang melakukan kekuasaan kehakiman, yaitu kekuasaan yang
menyelenggarakan peradilan untuk menegakkan hukum dan keadilan [Pasal 24 ayat (1)].
Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peaturan perundang-undangan di
bawah Undang-undang dan wewenang lain yang diberikan Undang-undang.
Di bawahnya terdapat badan-badan peradilan dalam lingkungan Peradilan Umum,
lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan militer dan lingkungan Peradilan
Tata Usaha Negara (PTUN).
G. MAHKAMAH KONSTITUSI
Keberadaanya dimaksudkan sebagai penjaga kemurnian konstitusi (the guardian of
the constitution).
Mempunyai kewenangan: Menguji UU terhadap UUD, Memutus sengketa
kewenangan antar lembaga negara, memutus pembubaran partai politik, memutus
sengketa hasil pemilu dan memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan
pelanggaran oleh presiden dan atau wakil presiden menurut UUD.
H. KOMISI YUDISIAL
5/11/2018 Lembaga Negara - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lembaga-negara-55a0c8ba712ee 6/12
Tugasnya mencalonkan Hakim Agung dan melakukan pengawasan moralitas dank ode
etik para Hakim.2
2. Persoalan Ketatanegaraan DPD
Pasca Orde baru, UUD 1945 telah empat kali diubah. Empat kali perubahan tersebut
dapat dilihat sebagai satu paket, yang dilakukan oleh MPR hasil Pemilu 1999. Kini, wacana
perubahan UUD 1945 kembali mengemuka, dengan adanya usulan perubahan UUD 1945 yang
disampaikan oleh Pimpinan DPD kepada Pimpinan MPR. DPD mengusulkan agar DPD diberi
hak untuk menyetujui atau menolak RUU yang berkaitan dengan otonomi daerah; hubungan
pusat dan daerah; pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah; pengelolaan sumber
daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah
yang telah disetujui oleh DPR.
DPD menyampaikan usulan ini untuk mengefektifkan posisi DPD dalam
memperjuangkan kepentingan daerah, serta dalam rangka meningkatkan peran DPD dalam
sistem ketatanegaraan dalam mengembangkan sistem checks and balances.
Keadaan ketatanegaraan yang lebih baik dan lebih sempurna adalah tujuan yang hendak
dicapai oleh MPR periode 1999-2004 ketika melakukan perubahan UUD 1945. Perubahan yang
dilandasi oleh keinginan untuk mewujudkan perbaikan tersebut, ternyata masih menimbulkan
sejumlah masalah ketatanegaraan, yang mungkin belum sempat terpikirkan pada saat rumusan
perubahan disepakati. Masalah menyangkut MA, MK dan KY dapat dijadikan contoh. Ini
menyadarkan kita bahwa ketentuan-ketentuan dalam UUD 1945, yang dalam hal-hal tertentu
tidak cukup terperinci, dapat memunculkan sejumlah masalah. Ini menunjukkan bahwa dalam
UUD 1945 ada kekurangan yang perlu dibenahi dan disempurnakan.
DPD adalah lembaga negara yang dilahirkan oleh perubahan UUD 1945. Wacana yang
berkembang dalam pembahasan perubahan UUD 1945 saat itu adalah bahwa anggota DPR berasal dari partai politik, sedangkan anggota DPD tidak berasal dari partai politik; DPR
mewakili orang (rakyat), sedangkan DPD mewakili daerah.3
2 http://rizaltiertakasirin.blogspot.com/
3 http://jazuni.com/index.php?option=com_content&task=view&id=23&Itemid=2
5/11/2018 Lembaga Negara - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lembaga-negara-55a0c8ba712ee 7/12
Keberadaan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) sejatinya merupakan perangkat
kenegaraan yang menyeimbangkan peran dan fungsi Dewan Perwakilan rakyat. Pilihan untuk
menegaskan sistem parlemen dua kamar (bicameral) diasumsikan sebagai bagian dari
pembenahan tata politik yang berpegang pada konsepsi system demokrasi, di mana perwakilan
populasi lewat saluran partai politik, harus juga diikuti dengan perwakilan wilayah, yang proses
dan pemilihannya sama dengan proses pemilihan perwakilan populasi. Substansi yang
membedakannya hanyalah pada calon perorangan dari perwakilan wilayah haruslah bukan
anggota atau kader dari suatu partai politik, dengan terlebih dahulu mendapatkan dukungan dari
populasi di wilayah tersebut yang diatur dalam UU No. 12 Tahyn 2003 Tentang Pemilihan
Anggota DPR, DPRD, dan DPD.
3. Lingkup kewenangan pemeriksaan BPK
A. Pemeriksaan Keuangan
Pemeriksaan keuangan adalah pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah (Pusat,
daerah, BUMN maupun BUMD), dengan tujuan pemeriksaan memberikan pernyataan
pendapat/opini tentang tingkat kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan pemerintah pusat/daerah Kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam
laporan keuangan didasarkan atas empat kriteria:
• Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintah
• Kecukupan pengungkapan
• Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
• Efektifitas sistem pengendalian intern
Pernyataan pendapat/opini sebagai hasil pemerikasaan dimaksud terdiri dari pendapat
”Wajar Tanpa Pengecualian”, pendapat ”Wajar Dengan Pengecualian”, pendapat ”Tidak
Memberikan Pendapat” dan pendapat ”Tidak Wajar”
B. Pemeriksaan Kinerja
5/11/2018 Lembaga Negara - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lembaga-negara-55a0c8ba712ee 8/12
Pemeriksaan kinerja adalah pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negara yang terdiri
atas pemeriksaan aspek ekonomi dan efisiensi serta pemeriksaan aspek efektivitas. Dalam
melakukan pemeriksaan kinerja pemeriksa juga menguji kepatuhan terhadap ketentuan
peraturan perundang-undangan serta pengendalian intern. Pemeriksaan kinerja dilakukan
secara obyektif dan sistematik terhadap berbagai macam bukti/dokumen, untuk dapat
melakukan penilaian secara objektive atas kinerja organisasi atau program/kegiatan yang
diperiksa. Pemeriksaan kinerja menghasilkan informasi yang berguna untuk
meningkatkan kinerja suatu organisasi/SKPD dan memudahkan pengambilan keputusan
bagi gubernur selaku pimpinan tertinggi dari unit kerja dilingkungan pemerintah daerah
Pemeriksaan kinerja menghasilkan temuan, simpulan, dan rekomendasi. Tujuan
pemeriksaan yang menilai hasil dan efektivitas suatu program adalah mengukur sejauh
mana suatu program mencapai tujuannya. Sedangkan tujuan pemeriksaan yang menilai
aspek ekonomi dan efisiensi berkaitan dengan apakah suatu organisasi/SKPD telah
menggunakan sumber dayanya dengan cara yang paling produktif di dalam mencapai
tujuan program.
C. Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu
Pemeriksaan dengan tujuan adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan tujuan khusus, di
luar pemeriksaan keuangan dan pemeriksaan kinerja. Termasuk dalam pemeriksaan
tujuan tertentu ini adalah pemeriksaan atas hal-hal lain yang berkaitan dengan keuangan,
pemeriksaan investigatif, dan pemeriksaan atas sistem pengendalian intern pemerintah.
Pemeriksaan dengan tujuan tertentu bertujuan untuk memberikan simpulan atas suatu hal
yang diperiksa. Pemeriksaan dengan tujuan tertentu dapat bersifat: eksaminasi , reviu ,
atau prosedur yang disepakati Pemeriksaan dengan tujuan tertentu meliputi antara lain
pemeriksaan atas hal-hal lain di bidang keuangan, pemeriksaan investigatif, dan
pemeriksaan atas sistem pengendalian intern. Pemeriksaan dengan tujuan tertentu, sering juga dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari pemeriksaan laporan keuangan yang telah
dilaksanakan sebelumnya. Sebagai contoh adalah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang
direncanakan dilakukan pemeriksaan dengan tujuan terntentu /pemeriksaan investigatif,
setelah BPK RI memberikan pendapat disclaimer. Apabila pemeriksa melakukan
pemeriksaan dengan tujuan tertentu berdasarkan permintaan, maka BPK harus
5/11/2018 Lembaga Negara - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lembaga-negara-55a0c8ba712ee 9/12
memastikan melalui komunikasi tertulis yang memadai bahwa sifat pemeriksaan dengan
tujuan tertentu adalah telah sesuai dengan permintaan. Laporan hasil pemeriksaan dengan
tujuan tertentu memuat kesimpulan. Apabila dalam pemeriksaan ditemukan unsur pidana,
BPK-RI segera melaporkan hal tersebut kepada instansi yang berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
Perbedaan tugas dan wewenang BPK sebelum dan sesudah amandemen UUD 1945
yaitu :
Sebelum dilakukan amendemen, BPK hanya melingkupi satu ayat, namun kini dibahas
dalam satu bab khusus dengan tiga pasal dan sejumlah ayat. Kewenangan BPK, menurut
Jimly, dulu hanya pemeriksa pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) dan dilaporkan ke pusat. Namun, sekarang bukan hanya APBN, pelaksanaan
anggaran negara secara umum ikut diperiksa dan harus dilaporkan sesuai kewenangan
masing-masing termasuk Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan DPRD di daerah.
4. Wewenang MPR sebelum dan sesudah perubahan
Wewenang Majelis Permusyawaratan Rakyat sebelum Perubahan UUD 1945
Dalam Pasal 3 dan Pasal 6 UUD 1945 sebagai berikut:
1) menetapkan Undang Undang Dasar
2) menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Negara.
3) memilih (dan mengangkat) presiden dan wakil Presiden.4
Wewenang MPR RI dalam UUD 1945 sesudah amandemen :
1) Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan menetapkan Undang-
Undang Dasar 1945. (Pasal 3 ayat 1 Perubahan Ke III UUD 1945).
2) Majelis Permusyawaratan Rakyat hanya dapat memberhentikan Presiden dan atau Wakil
Presiden dalam masa jabatannya menurut UUD (Pasal 3 ayat 3 Perubahan ke III UUD
1945).
4 Sri Soemantri, Tentang Lembaga-Lembaga Negara Menurut UUD 1945, PT. Citra Aditya
Bakti, Bandung h.84
5/11/2018 Lembaga Negara - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lembaga-negara-55a0c8ba712ee 10/12
3) Memilih Presiden atau Wakil Presiden pengganti sampai terpilihnya Presiden dan atau
Wakil Presiden sebagaimana mestinya. ( Pasal 8 ayat 3 Perubahan Keempat).5
Posisi MPR tidak perlu lagi dipertahankan di masa yang akan dating, karena wewenang
MPR sudah semakin terbatas. MPR tidak dapat lagi memilih Presiden dan Wakilnya. Tugas
utamanya hanya mengamandemen UUD’45 saja, namun hal tersebut tidak dilakukan setiap saat.
Kalau ada amandemen dapat dilakukan dengan DPR. MPR hanya mengikuti saja.
5. A Bicameral System
adalah praktik pemerintahan yang menggunakan dua kamar legislatif atau parlemen. Jadi,
parlemen dua kamar (bikameral) adalah parlemen atau lembaga legistlatif yang terdiri
atas dua kamar. Di Britania Raya sistem dua kamar ini dipraktikkan dengan
menggunakan Majelis Tinggi (House of Lords) dan Majelis Rendah (House of
Commons). Di Amerika Serikat sistem ini diterapkan melalui
kehadiran Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat.Indonesia juga menggunakan sistem yang
agak mendekati sistem dua kamar melalui kehadiran Majelis Permusyawaratan
Rakyat (MPR) yang terdiri dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan
Daerah (DPD), meskipun dalam praktiknya sistem ini tidak sempurna karena masih
terbatasnya peran DPD dalam sistem politik di Indonesia6
B. State Auxilliary Organ
Auxiliary State`s Organ yang apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti
institusi negara penunjang atau organ negara penunjang. Para ahli hukum tata negara
Indonesia tidak memiliki padanan kata yang sama untuk menyebut lembaga ini ada yang
menyebut lembaga negara pembantu, lembaga negara penunjang, lembaga negara
melayani, lembaga negara independen dan lembaga negara mandiri.
5 Jimly Asshiddiqie, Struktur Ketatanegaraan Indonesia Setelah Perubahan Keempat UUD
Tahun 1945, disampaikan dalam Simposium Nasional yang diadakan oleh BPHN dan DEPKEH
HAM , Bali, Juli 2003, h.9
6 http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_dua_kamar
5/11/2018 Lembaga Negara - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lembaga-negara-55a0c8ba712ee 11/12
auxiliary state`s bodies merupakan bagian dari struktur ketatanegaraan. Keberadaannya
dalam struktur ketatanegaraan dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, lembaga
negara pembantu dapat berupa bagian dari fungsi-fungsi kekuasaan negara yang ada
(legislatif, eksekutif, dan yudikatif) atau dibentuk di luar bagian fungsi kekuasaan negara
tersebut. Kedua, sifat kekuasaan yang dapat dimiliki oleh lembaga pembantu dapat
berbentuk quasi atau semi pemerintahan, dan diberi fungsi tunggal atau kadang-kadang
fungsi campuran, seperti di satu pihak sebagai pengatur, tetapi juga menghukum seperti
yudikatif yang dicampur dengan legislatif. Ketiga, lembaga-lembaga tersebut ada yang
bersifat permanen dan tidak permanen (ad hoc). Keempat, sumber hukum
pembentukannya dapat bersumber pada konstitusi atau undang-undang.7
C. Fungsi legislasi
Fungsi Legislasi, yaitu fungsi yang dimiliki DPRD untuk membentuk Peraturan Daerah
yang dilakukan bersama-sama Kepala Daerah.
D. Check and Balances System
Check and Balances System adalah saling kontrol dan seimbang, maksudnya adalah
antara lembaga negara harus saling mengontrol kekuasaan satu dengan kekuasaan yang
lainnya agar tidak melampaui batas kekuasaan yang seharusnya dan saling menjatuhkan.
Hal ini sangat penting agar dapat terciptanya kestabilan pemerintahan didalam negara
atau tidak terjadi percampuradukan antar kekuasaan dan kesewenang – wenangan
terhadap kekuasaan.8
DAFTAR PUSTAKA
Jimly Asshiddiqie, Format Kelembagaan Negara dan Peregeseran Kekuasaan dalam UUD
1945, FH UII Press, Yogyakarta, 2004
7 http://ilhamendra.wordpress.com/2009/02/19/1konsep-tentang-lembaga-negara-
penunjang/
8 http://pugara.blogspot.com/2010/06/mengoptimalkan-checks-and-balances.html
5/11/2018 Lembaga Negara - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/lembaga-negara-55a0c8ba712ee 12/12
Jimly Asshiddiqie, Hukum Tata Negara Darurat , PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007
Moh Kusnardi dan Harmaily Ibrahim, Hukum Tata Negara Indonesia, Pusat Studi Hukum Tata
Negara Fakultas Hukum UI, Jakarta, 1983
Sri Soemantri, Tentang Lembaga-Lembaga Negara Menurut UUD 1945, PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung h.84
http://pugara.blogspot.com/2010/06/mengoptimalkan-checks-and-balances.html
http://ilhamendra.wordpress.com/2009/02/19/1konsep-tentang-lembaga-negara-penunjang/
http://jazuni.com/index.php?option=com_content&task=view&id=23&Itemid=2
http://irfanlanggo.blogspot.com/2009/11/pengertian-lembaga-negara.html
http://rizaltiertakasirin.blogspot.com/