lemba er - wakatobikab.go.idwakatobikab.go.id/dmjax/b1_text/download/364/perda... · satuan polisi...

10
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN SETDA KABUPATEN WAKATOBI TAHUN 2008

Upload: vonga

Post on 27-Aug-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI NOMOR 7 TAHUN 2008

TENTANG

SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN SETDA KABUPATEN WAKATOBI

TAHUN 2008

DAFTAR ISI

NO. URAIAN HAL

1. PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

1-8

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

NOMOR 7 TAHUN 2008 SERI D

PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI NOMOR 7 TAHUN 2008

TENTANG

SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI WAKATOBI,

Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka Peraturan Daerah Kabupaten Wakatobi Nomor 6 Tahun 2005 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Wakatobi, sudah tidak sesuai lagi sehingga perlu dibentuk Organisasi Perangkat Daerah yang baru;

b. bahwa Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud huruf a, didasarkan atas pertimbangan beban kerja sesuai kewenangan Pemerintah Daerah, potensi, kebutuhan dan kemampuan, ketersediaan sumber daya aparatur serta pengembangan pola kerjasama antar daerah dan atau pihak ketiga;

c. bahwa berhubung dengan maksud tersebut pada huruf a dan b, perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Wakatobi.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1999 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR dan DPRD (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3811);

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

4. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bombana, Kabupaten Wakatobi dan Kabupaten Kolaka Utara di Propinsi Sulawesi Tenggara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2003 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4339);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3373);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263);

9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pedoman Satuan Polisi Pamong Praja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4428);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

12. Peraturan Daerah Kabupaten Wakatobi Nomor Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Wakatobi.

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

KABUPATEN WAKATOBI

dan

BUPATI WAKATOBI

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

a. Daerah adalah Kabupaten Wakatobi.

b. Kepala Daerah adalah Bupati Wakatobi.

c. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.

d. Otonomi Daerah adalah hak, wewenang kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai Peraturan Perundang-undangan.

e. Daerah Otonom, selanjutnya disebut Daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan Pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

f. Perangkat Daerah adalah unsur penunjang dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

g. Jabatan Fungsional adalah jabatan fungsional yang berada dalam lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Wakatobi.

h. Eselon adalah tingkatan jabatan struktural.

i. Satuan Polisi Pamong Praja adalah Perangkat Daerah dalam memelihara dan menyelenggarakan ketenteraman dan ketertiban umum serta menegakkan Peraturan Daerah.

j. Polisi Pamong Praja adalah apatur Pemerintah Daerah yang melaksanakan tugas Kepala Daerah dalam memelihara dan menyelenggarakan ketenteraman dan ketertiban umum, menegakkan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah.

k. Ketenteraman dan ketertiban umum adalah suatu keadaan dinamis yang memungkinkan Pemerintah, Pemerintah Daerah dan masyarakat dapat melakukan kegiatannya dengan tenteram, tertib dan teratur.

BAB II PEMBENTUKAN ORGANISASI

Pasal 2

(1) Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Susunan Organisasi dan Tata

Kerja Satuan Polisi Pamong Praja.

(2) Bagan Susunan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja adalah sebagaimana tercantum pada Lampiran Peraturan Daerah ini yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini.

BAB III KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

Pasal 3

(1) Satuan Polisi Pamong Praja dipimpin oleh seorang Kepala dan

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.

(2) Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas memelihara dan menyelenggarakan ketenteraman dan ketertiban umum, menegakkan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah.

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Satuan Polisi Pamong Praja menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan program dan pelaksanaan ketenteraman dan ketertiban umum, penegakkan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah;

b. Pelaksanaan kebijakan pemeliharaan dan penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum di Daerah;

c. Pelaksanaan kebijakan penegakkan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah;

d. Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan dan penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum serta penegakan Peraturan Daerah, Keputusan Kepala Daerah dengan aparat Kepolisian Negara, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan atau aparatur lainnya; dan

e. Pengawasan terhadap masyarakat agar mematuhi dan mentaati Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah.

BAB IV SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 4

Susunan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja terdiri dari :

a. Kepala; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Pengembangan Kapasitas; d. Seksi Pemeriksaan dan Penyidikan; dan e. Seksi Pembinaan Operasional.

Pasal 5

Penjabaran tugas pokok, fungsi dan tata kerja dari Satuan Polisi Pamong Praja diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah.

BAB V KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Pasal 6

Kelompok Jabatan Fungsional dapat dibentuk sesuai kebutuhan berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

BAB VI

TATA KERJA

Pasal 7

Dalam melaksanakan tugas Kepala Unit Satuan Kerja Perangkat Daerah wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antara Satuan Kerja Perangkat Daerah lainnya.

Pasal 8

(1) Kepala Unit Satuan Kerja Perangkat Daerah melaksanakan tugasnya berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.

(2) Kepala Unit Satuan Kerja Perangkat Daerah wajib memberikan petunjuk, pembinaan, membimbing dan mengawasi pekerjaan unsur-unsur pembantu dan pelaksana yang berada didalam lingkungannya.

(3) Dalam hal Kepala Unit Satuan Kerja Perangkat Daerah berhalangan menjalankan tugasnya dan atau menjalankan tugas keluar daerah, maka dapat menunjuk salah seorang pejabat yang berada 1 (satu) tingkat di bawahnya untuk melaksanakan tugasnya.

BAB VII

PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN

Pasal 9

(1) Pejabat Eselon III dan IV pada Satuan Polisi Pamong Praja diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Daerah atas Usul Sekretaris Daerah.

(2) Pengangkatan dan Pemberhentian Pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilimpahkan kepada Sekretaris Daerah.

BAB VIII ESELON

Pasal 10

Eselon Jabatan perangkat daerah terdiri dari :

a. Kepala Satuan Poloisi Pamong Praja merupakan jabatan struktural eselon III.a;

b. Kepala Sub Bagian merupakan jabatan struktural eselon IV.a; dan c. Kepala Seksi pada Satuan Polisi Pamong Praja merupakan jabatan

struktural eselon IV.a.

BAB IX PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN ORGANISASI

Pasal 11

Pembinaan dan pengendalian Satuan Polisi Pamong Praja sebagai Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten dilakukan oleh Gubernur.

Pasal 12

(1) Pembinaan dan pengendalian organisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dilaksanakan dengan menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi dalam penataan Organisasi Perangkat Daerah.

(2) Pembinaan dan pengendalaian Organisasi Perangkat Daerah dilakukan melalui fasilitasi terhadap Rancangan Peraturan Daerah tentang Organisasi Perangkat Daerah yang telah dibahas bersama antara Pemerintah Daerah dengan DPRD.

(3) Rancangan Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada Gubernur.

Pasal 13

(1) Peraturan Daerah Kabupaten Wakatobi tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja harus disampaikan kepada Gubernur paling lama 15 (lima belas) hari kerja setelah ditetapkan, dengan tembusan Menteri.

(2) Peraturan Daerah Kabupaten Wakatobi tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja dan Peraturan pelaksanaannya yang bertentangan dengan ketentuan dalam Peraturan Daerah ini dapat dibatalkan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan.

Pasal 14

(1) Menteri Dalam Negeri melakukan pemantauan dan evaluasi penataan Organisasi Perangkat Daerah.

(2) Dalam melakukan pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Dalam Negeri berkoordinasi dengan Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendayagunaan Aparatur Negara.

BAB X KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 15

Pelaksanaan tugas dan fungsi perangkat daerah yang ada sebelum ditetapkannya Peraturan Daerah ini dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Daerah ini.

BAB XI KETENTUAN PENUTUP

Pasal 16

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2005 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Wakatobi dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 17

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Wakatobi.

Ditetapkan di Wangi-Wangi pada tanggal 26 Juni 2008

BUPATI WAKATOBI,

Ttd/ cap

H U G U A Diundangkan di Wangi-Wangi pada tanggal 26 Juni 2008 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN WAKATOBI,

ANAS MAISA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI TAHUN 2008 NOMOR 7 SERI D

LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBINOMOR : 7 TAHUN 2008TANGGAL : 26 JUNI 2008.

BAGAN SUSUNAN ORGANISASISATUAN POLISI PAMONG PRAJA

KABUPATEN WAKATOBI

KEPALA

SUB BAGIANKELOMPOK

JABATAN FUNGSIONAL TATA USAHA

SEKSI

PENGEMBANGAN PEMBINAAN

SEKSI

PEMERIKSAAN DAN

SEKSI

KAPASITAS OPERASIONAL

BUPATI WAKATOBI,

H U G U A

PENYIDIKAN

Ttd/Cap