lele bakar
DESCRIPTION
lwleTRANSCRIPT
1
A. JUDUL
“Bakso Ikan Lele Bakar”.
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Ikan lele merupakan ikan tawar yang dapat hidup ditempat-tempat kritis, seperti
rawa, sungai, sawah bahkan tempat berlumpur yang kekurangan oksigen. Ikan lele
mempunyai keunggulan tersendiri dibandingkan dengan hewan lainnya, karena ikan
lele kaya akan kandungan Leusin dan Lisin. Berdasarkan kajian ilmiah ikan lele
memiliki kandungan protein yang cukup tinggi didalamnya yaitu sekitar 17%,tak
hanya itu ikan ini juga memiliki berbagai macam asam lemak,esensial yang dapat
mencukupi kabutuhan akan asam lemak harian kita sekitar 9%. Namun batasi
konsumsi ikan ini,karena kandungan kolesterolnya juga lumayan tinggi. 1 hari 2 ekor
sudah cukup memberikan banyak manfaat. Ikan lele sangat banyak mengandung gizi
dalam tubuh manusia ,disamping itu juga ikan lele dapat membantu pertumbuhan
janin bagi ibu hamil, pertembuhan balita serta sangat baik bagi kesehatan jantung
karena rendah lemak.
Komposisi nilai gizi pada ikan lele adalah sebagai berikut:
o Protein= 17,37 %
o Lemak= 4,8 %
o Mineral= 1,2 %
o Air= 75,1 %
Namun saat ini pemanfaat ikan lele hanya sebagai lauk saja. Sekarang ini belum
ada kreasi olahan makan baru dengan bahan ikan lele. Ikan lele cukup mudah
ditemukan dipasaran. Harga ikan lele sangat terjangkau, kira-kira harganya berkisar
Rp16.000 s.d Rp22.000 per kilogramnya, dan mudah untuk mendapatkan ikan lele
memberikan peluang memanfaatkan ikan lele untuk menambahkan nilai ekonominya.
Cara memanfaat ikan lele yaitu dilakukan dengan berbagai macam olahan, salah
satunya dengan bahan baku utama daging ikan lele dibuat bakso.
Bakso merupakan bulatan daging sapi, yang sangat popular diIndonesia. Umumnya
bakso terbuat dari campuran daging sapi giling dan tepung tapioca. Dalam
penyajiannya, bakso umumnya disajikan panas-panas dengan kuah kaldu sapi bening,
dicampur mie, bihun, tahu, terkadang telur, ditaburi bawang gorerng dan seledri. Aneka
2
bakso seperti bakso urat, bakso isi telur, bakso mercon, bakso krikil dan bakso-bakso
lainnya. Bakso sangat popular diindonesia dari gerobak pedagang kaki lima hingga
restoran. Berbagai jenis bakso sekarang banyak di tawarkan dalam bentuk makanan
beku yang dijual di pasar swalayan dan mall-mall. Irisan bakso dapat juga dijadikan
pelengkap jenis makanan lain seperti mi goreng, nasi goreng, atau cap cai. Bakso yang
dibuat dari daging lele kemungkinan dapat menambah aneka bakso yang telah ada
dipasaran. Kota Semarang merupakan salah satu kota kunjungan wisata di pulau jawa
membuat kota ini banyak kuliner yang dijajakan. Melihat peluang pasar begitu besar,
terutama di Semarang, saya terdorong untuk menyajikan olahan baru dari bahan daging
lele yang terjangkau dan mudah didapat yaitu Bakso Lele Bakar. Tidak hanya cita
rasanya , tetapi manfaat bagi tubuh kita. Kami ingin merubah pikaran masyarakat
semua, bahwa ikan lele itu tidak digubakan buat lauk saja, namun dapat dijadikan
sebagai olahan yang ekonominya tinggi.
Oleh karena itu penulis karya ini bertujuan untuk menciptakan bakso yang beda dari yang lainnya yaitu bakso dari ikan lele yang dibakar dengan arang dan disajikan dengan sambal kacang. Saya berharap Bakso lele bakarini dapat menjadi makanan yang unik yang diminati oleh konsumen.
C. RUMUSAN MASALAH
Harga ikan lele yang relatife murah dari daging sapi atupun kambing di daerah
Semarang. Dan juga sedikitnya makanan atau produk olahan berbahan dasar lele yang
haraganya terjangkau, enak, dan bervariasi karena kurangnya kreatifitas masyarakat
pada umunya, kurangnya kesadaran, minat pada nilai ekonomis dan kualitas daripada
ikan lele, serta persepsi atau pencitraan kurang baik terhadap pola makan ikan lele
yang cenderung rakus, pemakan kotoran (kurang higienis), pemakan bangkai, dsb.
Salah cara untuk menanggulangi masalah tersebut, kami berusaha mempersiapkan
informasi selengkap-lengkapnya mengenai produk perikanan inovatif berbahan dasar
lele. Usaha penjualan produk lele yang akan kami laksanakan ini memiliki prospek
yang sangat menjanjikan, karena produk saya baru, ekonomis, bergizi tinggi dan unik.
D. TUJUAN
1. Untuk memanfaatkan limbah pertanian (kulit pisang) sebagai bahan dasar pada
pembuatan kripik kulit pisang.
2. Untuk mensosialisasikan bahwa kripik kulit pisang merupakan makanan ringan yang
meliliki kandungan gizi yang tinggi.
3
3. Meningkatkan harga jual tanaman pisang sehingga meningkatkan pendapatan
masyarakat terutama petani pisang.
4. Untuk mensosialisasikan dan menguatkan bahwa pendirian usaha kripik kulit pisang
profit dan layak untuk dikembangkan.
5. Untuk melatih mahasiswa umumnya dan mahasiswa agribisnis khususnya untuk
menganalisis dan melakukan wirausaha.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Dengan melakukan usaha Bakso lele bakar ini secara langsung dapat memanfaatkan
daging ikan lele yang tadinya hanya digunakan untuk lauk kinidapat diolah menjadi
berbagai macam produk olahan terutama bakso. Kegiatan ini juga dapat memotivasi
mahasiswa untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan sumber daya yang ada untuk dijadikan
sebuah hal yang baru yang bisa digunakan untuk usaha. Menekan angka pengangguran dan
juga menekan angka ketergantungan dengan suatu instansi dengan berwirausaha.
F. KEGUNAAN PROGRAM
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat bahwa ikan lele bisa diolah menjadi bakso
yang bergizi tinggi.
2. Menanamkan jiwa kewirausahaan mahasiswa dan merangsang kreatifitas mahasiswa
untuk bisa memanfaatkan hasil pertanian dan hasil limbah pertanian agar bernilai
ekonomi tinggi.
3. Meningkatkan pendapatan mahasiswa dari usaha penjualan kripik kulit pisang.
G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Bakso lele bakar mempunyai peluang usaha yang cukup representatif
terutama di daerah Ngaliya. Hal ini didukung oleh letak geografis yang strategis
mengingat lokasinya yang dekat kampus serta pasar. Sehingga jika dilihat dari
kondisi tersebut akan mudah dalam memasarkan karena jajanan tersebut
kandungan gizinya tinggi serta harganya yang murah.
Bakso lele mempunyai potensi pasar yang menjamin. Hal ini didukung oleh
minat konsumen yang sebagian besar adalah mahasiswa yang cenderung memilih
4
makanan yang enak, sehat dan ekonomis. Perencanaan pemasaran dalam usaha
bakso lele bakar ini kami jajakan di jalan utama Ngaliyan.
Bakso lele bakar mempunyai prospek usaha yang menjamin, karena usaha
home industri ini di lokasi produksi belum ada yang mengembangkan dan belum
banyak bahan olahan dari ikan lele terutama bakso lele.
Produk olahan kripik kulit pisang ini dibuat dengan sedemikian rupa,
sehingga diharapkan konsumen dapat menikmati dimanapun dan kapanpun. Kripik
tersedia dengan beraneka rasa. Selain rasa original (rasa asli produk), industri
kripik kulit pisang juga menyediakan berbagai rasa yang diminati para konsumen
dari berbagai kalangan, misal rasa keju, pedas, manis, barbeque, sapi panggang dan
banyak juga aneka rasa yang lain.
Kegiatan dalam produksi ini dilakukan setiap hari, dengan sekali produksi 3kg,
sehingga dapat diperkirakan setiap produksi menghasilkan 1000 buah dan akan ditusuk
dengan menggunakan tusuk dari bambu setiap tusuk terdapat 5 buah bakso dan dijual
dengan harga Rp.1.500 per tusuk. Komponen signifikan yang mempengaruhi produk
adalah stabilitas kandungan senyawa gizi yang ada dalam makanan ini dan modal awal
yang digunakan untuk pembelian peralatan dan bahan baku dalam proses produksi
cukup ringan (dapat dibeli dimanapun) sehingga usaha ini cukup menguntungkan.
Berikut rincian analisis usaha secara singkat bahwa usaha ini profit dan layak untuk
dikembangkan.
Analisa Usaha
a. Penerimaan/hari 200 tusuk x Rp. 1.500,- = Rp. 300.000,-Produksi 5 bulan (20 hari/bln) = Rp.30.000.000,-
b. Biaya Produksi :1) Fixed Cost
a) Nilai seluruh peralatan Rp. 425.000,- b) Sewa tempat Rp. 1.500.000,-c) Penyusutan peralatan Rp. 150.000,-
Total Rp. 2.075.000,-
2) Variable Cost
5
a) Bahan-bahan Produksi Rp. 5.580.000,-b) Transportasi Rp. 400.000,-
Total Rp. 5.980.000,-
c. Laba = Penerimaan - (FC+VC)= Rp.30.000.000 – Rp.8.055.000 = Rp. 21,1945
H. METODE PELAKSANAAN
1. Tahap Persiapan Produksi
Dalam tahap ini dilakukan pengurusan surat ijin ke tempat yang akan
digunakan pelaksanaan usaha yaitu di Jl. Prof. Hamka depan kecamatan Ngaliyan
dan pembelian alat serta bahan yang digunakan produksi usaha. Alat dan bahan
yang perlu dipersiapkan antara lain: panci, kompor, sendok, kayu, tusuk sate,
tempat pembakaran, saringan, ikan lele, tepung, bawang, penyedap rasa, mrica,
kacang tanah, kecap, saus.
Pembutan gerobak dengan menggunakan kayu bekas
2. Tahap Pelaksanaan Usaha
Pada tahap ini meliputi kegiatan produksi yaitu pembuatan bakso lele. Pembuatan
bakso lele bakar ini diharapkan dapat mendongrak perekonomian di lingkungan
sekitar. Usaha produksi kripik kulit pisang terdiri dari beberapa bagian penting,
yaitu :
a. proses pembuatan
1. Persiapkan alat dan bahan
2. Campurkan ikan lele yang sudah digiling dengan tepung, masukkan bumbu
berupas merica 3 sendok, penyedap rasa, garam dan air aduk hingga rata
3. Rebus air sampai mendidih lalu kecilkan kompor, mulai menggelindingi
bakso dan masukkan ke dalam air rebusan tadi.
4. Setelah semua sudah digelindingi, tiriskan bakso.
5. Tusuk bakso dengan tusuk sate tiap tusuk terdiri dari 5 buah bakso
6
6. Pembuatan sambal kacang, bawang, gula jawa dan cabai dihaluskan lalu
ditumis.
7. Setelah harum tambahkan sedikit air, masukkan kacang yang sudah
dihaluskan.
b. Pembakaran bakso
Buat bara api dengan arang, oleskan kecap pada bakso, panggang bakso setelah
itu masukkan bakso kedalam sambal kacang selanjutnya dibakar lagi, setelah
agak kecoklatan angkat dan siap disajikan
c. Pemasaran produk
Pemasaran produk bakso lele bakar ini dilakukan melalui promosi danlayanan
pemesanan lewat berbagai media sosial.
3. Tahap Evaluasi Usaha
Pada tahap ini kemungkinan akan dilaksanakan setiap bulan sekali yang berarti
akan diadakan rapat yang tujuannya untuk mengevaluasi usaha yang kita jalankan.
4. Tahap Penyusunan Laporan
Laporan akan disusun sesuai dengan apa yang telah dilaksanakan dan hasil yang
dicapai dari usaha kewirausahaan ini.
I. JADWAL KEGIATAN
Kegiatan kewirausahaan ini rencananya akan dilaksanakan pada bulan ke-1 sampai ke-3
setelah proposal disetujui.
No. Uraian Kegiatan Bulan Ke -
1 2 3 4 5 6
1. Persiapan
2. Pelaksanaan Usaha :
a. Proses Pembuatan
7
b. Pembakaran Bakso
c. Pemasaran Produk
3. Evaluasi Usaha
4. Penyusunan Laporan
J. RANCANGAN BIAYA
No. Keterangan Jmlh Brng Satuan (Rp) Total (Rp)1 Pembelian ATK :
a. HVS A4 1 30,000 30,000 b. Tinta Printer 1 30,000 30,000 c. Spidol 3 5,000 15,000 d. Bolpoin 12 1,200 14,400
2Sewa Tempat selama 5 Bulan
5 300,000 1,500,000
3 Pembelian Bahan-bahan : a. Daging lele (kg) 200 20,000 4.000.000 b. Tepung (kg) 100 8,000 800,000 c. Garam(gr) 200 5,00 10,000 d. Gula Pasir (kg) 20 11,000 220,000 e. arang 100 3,000 300,000 h. gas elpigi (3kg) 10 15,000 150,000 i. tusuk sate (kg) 20 5,000 100,000
4 Peralatan : a. Kompor 1 200,000 200,000 b. panci 1 150,000 150,000 c. kayu 10 7,500 75,000
7 Transportasi 4 100,000 400,0008 Pembuatan Laporan
a. Dokumentasi 1 50,000 50,000 b. Penggandaan Laporan 5 30,000 150,000 c. Penjilidan 5 5,000 25,000
Total Biaya Keseluruhan
8,509,500
Total dana yang dibutuhkan dalam usaha ini sebesar
Rp. 8.509.500,00 (Delapan Juta Lima Ratus Sembilan Ribu Lima Ratus Rupiah)
8
K. DAFTAR PUSTAKA
Bachtiar, Ir, Yusuf. 2006. Panduan Lengkap Budidaya Lele Sangkuriang. Agro Media Pustaka. Jakarta
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. PT Indeks Kelompok Gramedia:
Jakarta.
Mahyudin, Kholis. 2008. Panduan Lengkap Agribisnis Lele. Penebar Swadaya. Jakarta
Muchtadi. 1998. Pengolahan Hasil Pertanian. Nabati II Fatemata Bogor: IPB.
Santoso, Budi. 1995. Petunjuk Praktis Budidaya Ikan Lele Sangkuriang dan Lokal. Kanisius. Yokyakarta.
Suyanto. 1997. Pengolahan Hasil Budidaya Ikan Lele. Penebar Swadaya. Jakarta.