adhityohidayat.files.wordpress.com · web viewjudul “fruvo catmes ” inovasi. kuliner lele bakar...

23
1 A. JUDUL “FRUVO CATMESInovasi Kuliner Lele Bakar dengan Rasa Buah-Buahan. B. LATAR BELAKANG Lele merupakan menu makanan yang sudah menjadi kebiasaan masyarakat untuk dikonsumsi. Penyajiannyapun beraneka ragam contoh saja pecel lele, manggut lele, lele saus tiram, lele balado, lele asam manis, lele bakar, dan kremes lele. Makanan berbahan dasar lele ini pun menjamur di mana-mana, bahkan penyajian lele sudah mengalami perkembangan. Lele yang biasanya dimasak untuk dijadikan lauk seperti di atas, kini sudah banyak berkembang cara pengolahannya, diantaranya lele yang dijadikan abon, krupuk, dan makanan ringan yang mudah diperoleh di toko-toko makanan ringan. Jadi kita tidak perlu susah mencari makanan ini, karena banyaknya rumah makan serta toko makanan ringan yang menyajikan masakan lele maupun olahan makanan ringan berbahan dasar lele. Bisnis lele saat ini meningkat pesat. Hal ini dapat dilihat banyaknya unit usaha yang bergerak di bisnis ini. Keadaan ini terjadi karena respon pasar yang sangat positif terhadap kehadiran produk dengan bahan dasar lele. Fenomena banyaknya warung makan dengan masakan berbahan dasar lele banyak bermunculan di tempat-tempat umum, misalnya restoran, warung makan (WARTEG), warung tenda di pinggir jalan yang biasanya buka hanya pada malam hari, dan tempat umum lainnya. Pasar untuk bisnis ini sendiri belum jenuh, mengingat dari kebiasaan makan dengan lauk lele yang sudah melekat pada orang Indonesia seperti yang sudah dijelaskan di atas. Dari beberapa pelaku bisnis lele yang ada, semuanya masih sekedar ikut-ikutan tanpa inovasi yang berarti. Salah satu indikator yang bisa diambil adalah cara pemasakan lele yang umumnya pedagang menggunakan minyak jelantah tanpa batasan. Dimana

Upload: others

Post on 02-Feb-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

12

A. JUDUL

“FRUVO CATMES” Inovasi Kuliner Lele Bakar dengan Rasa Buah-Buahan.

B. LATAR BELAKANG

Lele merupakan menu makanan yang sudah menjadi kebiasaan masyarakat untuk dikonsumsi. Penyajiannyapun beraneka ragam contoh saja pecel lele, manggut lele, lele saus tiram, lele balado, lele asam manis, lele bakar, dan kremes lele. Makanan berbahan dasar lele ini pun menjamur di mana-mana, bahkan penyajian lele sudah mengalami perkembangan. Lele yang biasanya dimasak untuk dijadikan lauk seperti di atas, kini sudah banyak berkembang cara pengolahannya, diantaranya lele yang dijadikan abon, krupuk, dan makanan ringan yang mudah diperoleh di toko-toko makanan ringan. Jadi kita tidak perlu susah mencari makanan ini, karena banyaknya rumah makan serta toko makanan ringan yang menyajikan masakan lele maupun olahan makanan ringan berbahan dasar lele.

Bisnis lele saat ini meningkat pesat. Hal ini dapat dilihat banyaknya unit usaha yang bergerak di bisnis ini. Keadaan ini terjadi karena respon pasar yang sangat positif terhadap kehadiran produk dengan bahan dasar lele. Fenomena banyaknya warung makan dengan masakan berbahan dasar lele banyak bermunculan di tempat-tempat umum, misalnya restoran, warung makan (WARTEG), warung tenda di pinggir jalan yang biasanya buka hanya pada malam hari, dan tempat umum lainnya. Pasar untuk bisnis ini sendiri belum jenuh, mengingat dari kebiasaan makan dengan lauk lele yang sudah melekat pada orang Indonesia seperti yang sudah dijelaskan di atas.

Dari beberapa pelaku bisnis lele yang ada, semuanya masih sekedar ikut-ikutan tanpa inovasi yang berarti. Salah satu indikator yang bisa diambil adalah cara pemasakan lele yang umumnya pedagang menggunakan minyak jelantah tanpa batasan. Dimana jelantah sebenarnya dapat mengakibatkan timbulnya penyakit. Penyakit yang dapat ditimbulkan dari jelantah contohnya adalah hipertensi, penyumbatan peredaran darah, jantung, stroke dan bahkan pemicu penyakit kanker colon.

Bisa dilihat dan dibuktikan penjual makanan di pinggir jalan yang biasanya buka pada malam hari, setiap dijumpai warna minyak yang mendidih selalu berwarna hitam pekat, padahal inilah pemicu timbulnya penyakit. Minyak jelantah dapat didefinisikan sebagai minyak limbah yang bisa berasal dari jenis-jenis minyak goreng seperti minyak jagung, minyak sayur, minyak samin dan masih ada beberapa produk minyak yang lainnya. Minyak jelantah merupakan minyak bekas pemakaian kebutuhan rumah tangga umumnya dan dapat digunakan kembali untuk keperluan kuliner. Ahli gizi IGA Ayu Dastini, B.Sc. memaparkan, karena pemakaian yang berulang-ulang, minyak jelantah mengalami perubahan struktur kimiawinya. Minyak jelantah mengandung asam lemak jenuh tinggi yang berbahaya bagi tubuh, kandungan kolestrol baik (HDL) di dalam minyak semakin berkurang akibat pemanasan berulang-ulang. Sementara kolestrol buruk (LDL)-nya semakin meningkat dan hal inilah yang memicu penyakit hipertensi, penyumbatan peredaran darah, penyakit jantung dan stroke, bahkan lebih dari itu, minyak jelantah dapat mengakibatkan kanker colon pada usus besar. (www.balipost.co.id/10/08/2011).

Permasalahan minyak jelantah tersebut perlu dipecahkan dengan harapan pencinta kuliner masakan berbahan dasar lele bisa menikmati makanan tersebut tanpa harus menanggung resiko penyakit yang disebabkan minyak jelantah tersebut. Resiko tersebut dapat dikurangi dengan penambahan vitamin dalam masakan yang berbahan dasar lele. Penambahan vitamin disini dapat berasal dari buah-buahan. Telah diketahui kandungan vitamin pada buah-buahan yang sering dikonsumsi, dari setiap buah terdapat vitamin yang berbeda-beda, maka dari itulah dalam usaha ini akan mengkombinasikan antara lele dengan buah-buahan yang sering dikonsumsi.

Peluang itulah yang menginspirasi munculnya produk ”Fruvo Catmes”. Produk tersebut merupakan kuliner pertama ikan lele dengan rasa buah yang akan disajikan dalam bentuk lele kremes dengan aneka rasa buah.”Fruvo Catmes” berasal dari kata Fruit Flavoured Catfish Kremes yang artinya lele kremes dengan rasa buah-buahan. ”Fruvo Catmes” merupakan produk warung makan pertama yang kaya akan vitamin di Surakarta. Peluang pasar tentang lele kremes dengan rasa buah masih besar di dunia bisnis kuliner ini. Kesadaran masyarakat akan dampak minyak jelantah yang digunakan berlebihan akan membuat masyarakat beralih ke makanan yang beresiko rendah terhadap penyakit dan kaya vitamin seperti lele kremes rasa buah-buahan ini. Ketersediaan lele dan buah-buahan yang cukup melimpah di daerah Surakarta akan menjamin kontinuitas usaha. Bahan baku lele dapat diperoleh dari peternak lele di Kampung Lele Boyolali dan buah-buahan diperoleh dari petani di sekitar Surakarta.

Bisnis “ Fruvo Catmes” diharapkan mampu memberi warna rasa makanan yang bisa diterima oleh konsumen, sebab banyak makanan sehat namun dari rasanya tidak bisa diterima konsumen. Di sini pengolahan lele tidak digoreng melainkan dibakar, namun disisi lain kremes yang juga terdapat pada ” Fruvo Catmes” tetap digoreng, akan tetapi tetap memperhatikan minyak yang digunakan dalam menggoreng kremes. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari pemakaian jelantah, jadi minyak yang digunakan adalah minyak yang jernih. Lele yang dibakar tersebut menggunakan komposisi utama buah-buahan, setelah itu bumbu disesuaikan dengan masakan Indonesia khususnya Jawa. Hal ini dikarenakan pemasaran usaha ini dilakukan di daerah Surakarta sehingga disesuaikan dengan rasa yang biasa dinikmati oleh konsumen di daerah Surakarta. ”Fruvo Catmes” diharapkan menjadi kuliner ikan lele dengan rasa buah yang bervitamin dan rasanyapun dapat diterima oleh konsumen pada umumnya. rasa buah-buahan yang digunakan beraneka macam rasa, misalnya untuk rasa asam diambil dari buah mangga dan nanas, sedangkan untuk rasa manis diambil dari buah strobery. Melalui Pogram Kreativitas Mahasiswa tentang Kewirausahaan yang berjudul ”Fruvo Catmes”, yaitu dibuat masakan yang berbahan dasar lele dan buah-buahan yang inovatif dan higienis serta dari sisi rasanyapun dapat diterima oleh konsumen, juga menjadi jalan keluar dari makanan yang mengandung penyakit yang berawal dari pemasakan dengan menggunakan jelantah.

C. RUMUSAN MASALAH

Perumusan masalah pada program ini adalah :

1. Apakah “Fruvo Catmes” dapat di sukai konsumen?

2. Dapatkah “Fruvo Catmes” menembus pasaran kuliner sehingga terbentuk usaha tersebut?

D. TUJUAN

Tujuan Umum :

1. Meningkatkan motivasi dan jiwa kewirausahaan pada mahasiswa.

2. Meningkatkan kemampuan manajerial dalam pengelolaan bisnis pada diri mahasiswa.

Tujuan Khusus :

1. Memproduksi ”Fruvo Catmes” yang di sukai konsumen.

2. Membuat unit usaha ”Fruvo Catmes”.

3. Mendapatkan keuntungan sebesar- besarnya.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

1. Terciptanya produk ”Fruvo Catmes” yang di sukai konsumen.

2. Terbentuknya unit usaha yang memproduksi ”Fruvo Catmes” yang diterima pasar dan beriorientasi profit.

3. Meningkatkan motivasi, jiwa kewirausahaan dan kemampuan manajerial pada diri mahasiswa.

F. KEGUNAAN

Program kreatifitas mahasiswa ini akan membentuk jiwa wirausaha bagi pelaksana program dengan cara mendirikan unit usaha yang bergerak di sektor makanan “Fruvo Catmes”. Usaha ini merupakan usaha makanan yang akan menambah vitamin pada makanan lele kremes dengan buah-buahan. Usaha ini diharapkan menjadi usaha yang berorientasi konsumen dan mendapatkan laba sebesar-besarnya.

G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

1. Jenis dan nama produk

a) Jenis                : Warung makan

b) Nama produk : ”Fruvo Catmes”

2. Keunggulan

a) Merupakan makanan pertama yang kaya vitamin.

b) Banyak mengandung zat gizi yang berguna bagi tubuh.

c) Pelayanan penyajian yang cepat.

3. Ketersediaan bahan baku

Bahan baku lele diperoleh dari peternak, contohnya perikanan atau penambak ikan lele di daerah Surakarta tepatnya di Kampung Lele Boyolali, Sedangkan untuk buah-buahannya diperoleh dari kelompok tani yang tergabung dalam Koperasi Sumber Agung, Desa Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Bahan baku lele selama ini selalu ada bahkan peternak seringkali kesulitan memasarkan, sehingga banyak lele yang tidak laku dan dibiarkan untuk memelihara hingga besar, karena tidak terjual. Produksi lele rata-rata 2-3 ton per sekali panen. Selama ini peternak memasarkan hanya di pasar-pasar tradisional setempat dan warga di sekitarnya, sehingga banyak ikan lele yang tidak terjual dan buah-buahan yang terdapat dari Tawangmangu terlalu besar dikarenakan mayoritas penduduk bertani sehingga buah-buahan juga banyak yang tidak terjual dan membusuk.

4. Profil konsumen

Profil konsumen produk ”Fruvo Catmes” antara lain pelajar, mahasiswa, wisatawan, dan masyarakat Surakarta. Produk teresebut untuk sementara akan membidik konsumen dari kalangan pelajar dan mahasiswa dengan harga yang terjangkau.

5. Pasar

Potensi pasar yang tersedia cukup banyak, tetapi untuk sementara usaha ini akan fokus pada potensi pasar yang ada di daerah sekitar kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta yang terletak di Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura, Surakarta. Daerah ini merupakan daerah yang strategis dan mudah dijangkau. Di daerah tersebut juga terdapat banyak kost-kostan pelajar dan mahasiswa, sehingga peluang usaha ini kemungkinan besar dapat terrealisasi dengan baik. Untuk awal usaha potensi pasar yang akan diraih adalah pelajar, dan mahasiswa yang beraktivitas terjangkau. Pemasaran “Fruvo Catmes” untuk sementara dilakukan dengan membuka warung makan di sekitar kampus Universitas Muhammadiyah Surakart. Mayoritas di daerah tersebut banyak terdiri dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Karakteristik dari konsumen ini adalah konsumtif, dan suka hal baru.

6. Media promosi

Media promosi yang digunakan adalah pamflet, banner, radio, dan internet.

7. Pesaing dan peluang pasar

a) Pesaing

(1) Usaha makanan serupa dengan berbagai model pengolahan.

(2) Makanan dengan berbagai macam bahan baku.

b) Peluang pasar

(1) Konsumen mulai beralih kepada makanan yang bervitamin tinggi dan rendah akan bahaya penyakit.

(2) Makanan merupakan kebutuhan sehari-hari manusia.

8. Strategi pemasaran yang akan digunakan

a) Desain stand menarik.

b) Pelayanan cepat dan memuaskan.

c) Harga terjangkau.

d) Promo penjualan secara intensif.

9. Analisis Keuangan

a) Modal awal

Tabel 1 modal awal

No

Uraian

Biaya

1

Sewa tempat

500.000

2

Desain tempat

200.000

Jumlah

700.000

b) Biaya penyusutan

Tabel 2 biaya penyusutan

No

Uraian

Nilai awal (Rp)

Nilai Sisa (Rp)

Umur

(Th)

Depresiasi (Rp)

1

Grobak

2.000.000

200.000

5

360.000

2

Mejikom

200.000

20.000

5

36.000

3

Dispenser

150.000

15.000

5

27.000

4

Wajan

30.000

3.000

5

5.400

5

Panci

30.000

3.000

5

5.400

6

Kompor

150.000

15.000

5

27.000

7

Nampan

30.000

3.000

5

5.400

8

Ember

15.000

1.500

5

2.700

9

Galon

50.000

5.000

5

9.000

10

Sendok

20.000

2.000

5

3.600

11

Piring

80.000

8.000

5

14.400

12

Gelas

50.000

5.000

5

9.000

13

Garpu

20.000

2.000

5

3.600

14

Baskom

20.000

2.000

5

3.600

15

Serbet

10.000

1.000

5

1.800

16

Teko

20.000

2.000

5

3.600

17

Tabung gas

50.000

5.000

5

9.000

18

Kursi

150.000

15.000

5

27.000

19

Meja

300.000

30.000

5

54.000

Jumlah

3.375.000

607.500

Nilai sisa = 10% x nilai awal

Depresiasi = nilai awal-nilai sisa

Umur

c) Biaya promosi

Tabel 3 biaya promosi

No

Uraian

Biaya

1

Media cetak (Pamflet dan Banner)

300.000

2

Media elektronik (Internet dan Radio)

250.000

Jumlah

550.000

· Fixed Cost = Modal awal + Biaya penyusutan + Biaya promosi =700.000 + 607.500 + 550.000

= Rp 1.857.500,00 per tahum

= Rp 154.791,67 per bulan

Perhitungan biaya tidak tetap (variable cost)

Tabel 4 penghitungan biaya tidak tetap

No

Uraian

Biaya/bln

1

Lele

1.170.000

2

Beras

675.000

3

Buah-buahan

360.000

4

Bumbu

200.000

5

Lalapan

100.000

6

Teh

200.000

7

Gula

400.000

8

Sedotan

50.000

9

Es batu

100.000

10

Air isi ulang

100.000

11

Gas

200.000

Jumlah

3.555.000

· Biaya tenaga kerja Rp 800.000

· Biaya tidak tetap (variable cost) = Biaya bahan baku + Biaya

tenaga kerja

= 3.555.000+ 800.000

= Rp 4.355.000,00

· Biaya produksi= Biaya tetap  + Biaya tidak tetap

    = 154.791,67 + 4.355.000

= Rp 4.509.791,67 per bulan

· Modal Usaha  = Modal awal + Biaya variable +

Biaya peralatan

= 700.000+ 3.555.000 + 3.375.000

= Rp 7.630.000,00

Harga pokok penjualan

Dalam 1 bulan produksi menghasilkan 900 porsi Fruvo Catmes

Harga pokok  = Biaya produksi

Produksi

= 4.509.791,67

900

= Rp 5.010,88 per Fruvo Catmes

Harga jual        = Rp 8.000,00 per Fruvo Catmes

Hasil penjualan= Harga jual x Kapasitas produksi

= Rp 8.000/porsi x 900/porsi

= Rp 7.200.000

Laba                    = Hasil penjualan – Biaya produksi

= Rp 7.200.000 – 4.509.791,67

= Rp 2.690.208,33

Return of Investment = Laba x 100%

Modal

= 2.690.208,33x 100%

    7.630.000

= 35, 26 %

Break Event Point= Biaya produksi

Harga jual

= 4.509.791,67

  8000

= 563,72

Payback period = Biaya Produksi

Laba

= 4.509.791,67 x 1 bulan

    2.690.208,33

= 1,67 bulan.

H. METODE PELAKSANAAN

1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Tempat produksi dilakukan di Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura, Surakarta 57102, sedangkan untuk pemasaran langsung di tempat produksi. Waktu pelaksanaan dimulai dari bulan ke-1 sampai bulan ke-5 sejak proposal disetujui.

2. Bahan dan Alat

a) Bahan

     Bahan yang digunakan untuk memproduksi ”Fruvo Catmes” ini antara lain lele, beras, buah-buahan, bumbu, lalapan, teh, gula, sedotan, air isi ulang.

b) Alat

Alat yang diperlukan saat proses produksi gerobak, magic com, wajan, panci, dispanser, kompor, nampan, ember, galon, sendok, piring, gelas, garpu, baskom, serbet, teko, tabung gas, kursi dan meja .

3. Tahapan Pelaksanaan

a) Tata laksana

Tahapan pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan ini antara lain sebagai berikut :

(1) Pra pelaksanaan

· Konsultasi dengan dosen pembimbing

Kegiatan ini berupa konsultasi dengan dosen pembimbing mengenai teknis pelaksanaan program kewirausahaan ”Fruvo Catmes”. Kegiatan ini bertujuan untuk mendapat masukan atau saran dari dosen pembimbing sehingga pelaksanaan program bisa berjalan sesuai rencana. Kegiatan ini dilaksanakan selama satu minggu bulan kesatu pelaksanaan program kewirausahaan ”Fruvo Catmes”.

· Survey lapangan

Survey lapangan dilakukan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan saat pelaksanaan program, misalnya tempat pembelian bahan dan alat, tempat produksi, tempat pemasaran dan promosi. Adanya survey ini akan memberikan gambaran apa saja yang perlu dipersiapkan saat proses produksi. Dengan demikian, proses produksi bisa efektif dan efisien. Survey lapangan dilaksanakan selama tiga minggu pada bulan kesatu pelaksanaan program kewirausahaan ”Fruvo Catmes”. 

(2) Pelaksanaan

· Produksi

Pada kegiatan produksi ini diproduksi ”Fruvo Catmes” sesuai rencana. Kegiatan produksi dilakukan pada hari Senin sampai hari Sabtu selama 25 kali selama satu bulan. Kapasitas produksi ”Fruvo Catmes” . Adapun cara pembuatan ”Fruvo Catmes” sebagai berikut :

I. Jadwal Pelaksanaan

Tabel 5 jadwal pelaksanaan

No

Kegiatan

Bulan I

Bulan II

Bulan III

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

Pra pelaksanaan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Konsultasi dengan dosen pembimbing

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Survey lapangan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Persiapan bahan dan alat

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2

Pelaksanaan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Produksi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Promosi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pemasaran

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4

Evaluasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5

Pembuatan laporan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

J. RANCANGAN BIAYA

Tabel 6 rancangan biaya

No.

Rincian

Satuan

Volume

Harga satuan

Jumlah

1.

Bahan

 

 

 

 

 

Lele

Kg

90

13.000

1.170.000

 

Beras

Kg

90

7.500

675.000

 

Buah-buahan

 

 

 

 

a. Nanas

Kg

40

3000

120.000

b. Mangga

Kg

20

6000

120.000

c. Strobery

Kg

12

10000

120.000

 

Lalapan

Kg

25

4000

100.000

 

Bumbu-bumbu

Kg

4

50000

200.000

 

Teh

Bungkus

40

5.000

200.000

 

Gula

Kg

40

10000

400000

 

Sedotan

Bungkus

20

2500

50.000

 

Air isi ulang

Unit

25

4000

100.000

2.

Alat penunjang

 

 

 

 

 

Gerobak

Unit

1

2.000.000

2.000.000

 

Magic com

Unit

1

200.000

200.000

 

Wajan

Unit

1

30.000

30.000

 

Panci

Unit

1

30.000

30.000

 

Dispenser

Unit

1

150.000

150.000

No.

Rincian

Satuan

Volume

Harga satuan

Jumlah

 

Kompor

Unit

1

150.000

150.000

 

Nampan

Unit

5

6.000

30.000

 

Ember

Unit

1

15.000

15.000

 

Galon

Unit 

1

50.000

50.000

 

Sendok

Lusin

2

10.000

20.000

 

Piring

Lusin

2

40.000

80.000

 

Gelas

Lusin

2

25.000

50.000

 

Garpu

Lusin

2

10.000

20.000

 

Baskom

Unit

4

5.000

20.000

 

Teko

Unit

1

20.000

20.000

 

Tabung gas

Unit

1

50.000

50.000

 

Kursi

Unit

10

15.000

150.000

 

Meja

Unit

3

100.000

300.000

3.

Sewa tempat

Paket

1

500.000

500.000

4.

Desain tempat

Paket

1

200.000

200.000

5.

Promosi

Paket

1

550.000

550.000

6.

Biaya pekerja

Bulan

1

400.000

800.000

7.

Transportasi

Kali

25

20.000

500.000

8.

Pembuatan laporan

 

 

 

 

 

Kertas HVS

Rim

1

40.000

40.000

 

Tinta printer

Paket

3

30.000

90.000

 

Penggandaan laporan

Paket 

6

20.000

120.000

 

CD

Keping

2

5.000

10.000

9.

Penjilidan

Paket

5

15.000

75.000

10.

Dokumentasi

Paket

1

100.000

100.000

11.

Lain-lain

Paket

1

350.000

350.000

TOTAL

9.955.000

K. LAMPIRAN

Daftar Riwayat Hidup Ketua Pelaksana

Nama lengkap

: M. Adityo Hidayat

Tempat, tanggal lahir

: Sragen, 30 November 1989

Alamat Rumah

: Giren, Girimargo, Miri, Sragen 57276

Alamat Kos

: Gathak, Pabelan, Kartasura

Hp: 08562518685

E-mail [email protected]

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Jurusan

: Pendidikan Matematika

Universitas

: Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pengalaman Organisas

:1. Wakil Ketua Osis SMP

2. Ketua Osis SMA

3. Ketua Bidang 2 PPSDM (Penalaran dan

PengembanganSumber Daya Manusia)

Karya Ilmiah

: 1. Pembelajaran Matematika Kontekstual di

Sekolah

Alternatif SMP Qaryah Thayyibah.

2. Optimasi Limbah Mebeler sebagai Alat Peraga Matematika untuk Peningkatan Pemahaman Konsep Bangun Ruang

Moto Hidup

: Bersabarlah dan bekerja keras semua akan indah

pada Waktunya

Ketua pelaksana kegiatan

M. Adityo Hidayat

Daftar Riwayat Hidup Anggota Pelaksana I

Nama lengkap

: Farida Esti Widayati

Tempat,tanggal lahir

: Karanganyar, 02 juli 1992

Alamat Rumah

: Sumber trangkilan Rt 03/14, Banjarsari, Surakarta

Jenis Kelamin

: Perempuan

Organisasi

: Anggota HMP matematika bidang 2

Motto hidup

: Kesuksesan itu datangnya dari 1% bakat dan 99%

Usaha

Anggota pelaksana kegiatan

Farida Esti Widayati

Daftar Riwayat Hidup Anggota Pelaksana II

Nama lengkap

:  Yumi Prima Andriyana

Tempat,tanggal lahir

:  Wonogiri, 3 Juli 1992

Alamat Rumah

: Ndangkrang Rt. 02/04, Purwantoro, Wonogiri 57695

Alamat Kos

: Gatak 2 Rt. 02/02, Pabelan, Sukoharjo

HP: 085293754824

Email:[email protected]

Jenis Kelamin

: Perempuan

Organisasi

: Anggota HMP matematika bidang 2

Moto hidup

: Sekecil-kecilnya usaha tidak ada yang sia-sia.

Anggota pelaksana

Yumi Prima Andriyana

Curriculum Vitae Pembimbing

A. Identitas

1.

Nama Lengkap dengan Gelar

: Rita Pramujiyanti Khotimah, S.Si., M.Sc.

2.

NIP / NIK

: 926

3.

Tempat / Tanggal Lahir

: Klaten / 6 Februari 1976

4.

Jenis Kelamin

: Perempuan

5.

Pangkat / Golongan

: Penata Tingkat I/ IIIa

6.

Jabatan Fungsional

: Asisten Ahli

7.

Bidang Keahlian

: Matematika

8.

Pekerjaan

: Staf Pengajar UMS

9.

Alamat kantor & Nomor Telp.

: Program Studi Pend.Matematika FKIP

 

Jl.A.Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura

 

Surakarta 57102

 

telp. 0217-717417 ext 147

10.

Email

: [email protected]

11.

Alamat Rumah dan nomor tlf

: Jl.Anggur 01/07 Ngadirejo Kartasura

Sukoharjo, 0271-7652385 / 08122633127

B. Riwayat Pendidikan

No.

Jenjang Pendidikan

Gelar

Institusi

Kota

Tahun Lulus

Bidang

1.

S2

M.Sc.

UGM

Yogyakarta

2008

Matematika

2.

S1

S.Si.

UGM

Yogyakarta

2000

Matematika

C. Riwayat Pekerjaan dan Jabatan

No.

Pekerjaan / Jabatan

Tempat

Tahun

1.

Dosen Tetap Yayasan UMS

Pend. Matematika FKIP

2001 – sekarang

2.

Sekertaris Program Studi

Pend. Matematika FKIP

2002 – 2006

3.

Ketua Penjaminan Mutu

Pend. Matematika FKIP

2008 – 20010

4.

Sekertaris Program Studi

Pend. Matematika FKIP

2010- sekarang

D. Pengalaman Penelitian

No

Judul

Tahun

Sumber Dana

Kedudukan

1.

Penerapan Metode Beda Hingga Order Empat dan Full Multigrid untuk Menyelesaikan Persamaan Poisson dan Laplace

2007

Dikti

Ketua

2.

Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Melalui Model Pembelajarn Matematika Kontekstual

2007

PHK A2

Ketua

4.

Hubungan Antara Fungsi Terintegral Henstock dengan Fungsi Terintegral Denjoy Khusus pada [a,b]

2009

UMS

Ketua

5.

Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Index Card Match dan Giving Question and Getting Answer Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa (Penelitian Kolaboratif)

2010

UMS

Ketua

7.

Peningkatan Motivasi Belajar Siswa melalui Model Pembelajaran ATI pada materi segiempat

2011

UMS

Ketua

E. Pengalaman Pengabdian

No

Judul

Tahun

Sumber Dana

Kedudukan

1

IbM Kelompok Guru Sekolah dasar daerah Marginal yang Mengalami Kesulitan dalam Pembelajaran Matematika

2010

Dikti

Ketua

2

Pembelajaran tematik di SD kelompok gugus Pajang

2010

UMS

Anggota

3

Pendalaman materi untuk guru-guru matematika SMP/SMA/SMK se Kab. Klaten

2011

UMS

Narasumber

4

Pendampingan pembuatan proposal PTK bagi guru-guru Sekolah Dasar gugus RA Kartini dan Dr. Soetomo Purwodadi

2011

Dinas

Instruktur

F. Kegiatan Ilmiah yang Diikuti

No.

Judul Kegiatan

Tahun

Tempat

Kedudukan

1.

Seminar Nasional Matematika dan temu Alumni Pendidikan Matematika FKIP UMS

24-Jul-11

UMS

Pemakalah

2.

Seminar Nasional Kontribusi Penelitian Pendidikan dalam Membentuk Karakter Bangsa

27 November 2010

UNY

Pemakalah

4.

Workshop pembelajaran Active Learning Matematika Guru-guru SMP/SMA se Sukoharjo

31-Okt-10

UMS

Instruktur

5.

Pelatihan Penelusuran Jurnal Online Emerald

2010

UMS

Peserta

6.

Outbond Pimpinan

2010

Hotel Sunan & UMS

Peserta

7

Pelatihan Audit Mutu Akademik Internal (AMAI) dan Kinerja Unit

2009

UMS

Peserta

8

Workshop Rancangbangun Dokumen Mutu Universitas

2009

UMS

Peserta

11

Pelatihan Bahasa Inggris

2009

UMS

Peserta

12

International Conference on Mathematics and Its Applications

2009

UGM

Pemakalah

13

Pelatihan Program Applied Approach (AA)

2008

UMS

Peserta

14

Simposium Analisis Matematika dan Aplikasinya

2008

UGM

Peserta

15

Workshop Desain Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah

2007

UMS

Peserta

G. Publikasi Artikel / Buku

1. Peningkatan Kompetensi Guru Sekolah Dasar melalui Lesson Study. Warta,Vol 13, No 1, Maret 2010.

2. Peningkatan Kompetensi Guru Sekolah Dasar dalam Implementasi Pendidikan Matematika Realistik (PMR) Melalui Lesson Study. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika ISBN : 978-979-16353-5-6, UNY, November 2010.

3. Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Melalui Metode Team Quiz dan Learning Cell Ditinjau dari Aktivitas belajar Siswa. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA ISBN: 978-979-99314-5-0. UNY, Mei 2011.

4. Teorema-Teorema Kekonvergenan pada Integral Riemann, Lebesgue dan Henstock. Prosiding Seminar nasional Matematika, ISBN : 978-979-636-131-1, UMS, Juli 2011.

H. Mata Kuliah yang Diampu

1. Kalkulus I, Pend. Matematika FKIP 2001 – 2010

2. Kalkulus II, Pend. Matematika FKIP 2001 – 2010

3. Pengantar Analisis Riil, Pend. Matematika, 2001 – sekarang.

4. Persamaan Differensial, Pend. Matematika, 2001 – sekarang.

5. Real Analysis, Mathematics International Program, 2011.

6. Differential Equations, Mathematics International Program, 2011.

7. Masalah Syarat Batas, Pend. Matematika 2001 – 2007.

Surakarta, 19 September 2011

Rita Pramujiyanti K, S.Si, M.Sc

NIK. 926