legenda seorang anak & bapak yg bijaksana

2
Legenda Seorang Anak & Bapak yg Bijaksana Ada seorang abi dan anaknya yang tengah melakukan sebuah perjalanan menjalani sebuah bukit. Tebing yang terjal dan lembah yang cukup cerun mebuat mereka harus lebih berhati- hati di dalam meniti tiap langkah penumpu. Anak yang bersama ayahnya itu uzur masih muda. Ayahnya memengaruhi anaknya bagi ikut mengerjakan perjalanan bersamanya, untuk menggurui anak itu segala sesuatu tentang wilayah dan isinya. Agar budak tersebut menerima banyak pengetahuan dan kompetensi yang bermanfa’at. Perjalanan yang cukup jauh membuat ayah dan keturunan itu sempurna kelelahan. Hingga tanpa terencana sang bujang terpeleset & hampir jatuh. Dengan serentak anak itu berteriak soalnya kaget. “ Waaaaahhhhh... ”. tapi si ayah dengan cekatan marah tangan anaknya dan membantunya untuk balik berdiri. Bujang itu tertegun, ada sesuatu yang di fikirkanya. Dia ingin mencoba lagi. “Haaaaaaiiiiiiii.... ”. teriak anak itu dari kepada gunung. Lalu dari kejauhan terdengar taklimat yang sama menimpali teriakanya. ” Haaaaaaiiiii... ”. anak ini semakin penasaran. “Siaaapaaaaa kaaaammmuuuuuu...? ”. teriaknya lagi. Serta dari tempat yang jauh pun terkuak hal yang serupa pula “ Siaaapaaaaa kaaammmuuuuu...? “. Anak itu semakin tak mengerti, dia bertambah di lakukan penasaran sama asal dr suara hal itu. “ Aku bertanya di mu, sapa nama mu? ”. Teriakan anak ini lagi. Dan lagi-lagi dia mendapat balasan yang serupa. Anak tersebut di lakukan jengkel sama suara yang tak terbuka itu. “ Kamu tuli ya? Kau gila? dongeng ”. Teriak budak itu juga. Tapi jawaban yang dia terima stabil sama pada apa yang di ucapkanya. Anak ini semakin meramas jantung. “Kamu menghitamkan ku ya? Ku kocokan sama bapak ku kalau kamu kekar.. ”. teriaknya lagi. & lagi-lagi dia mendapat tantangan yang sebagai. Melihat watak polah anaknya, sang bapak hanya dapat tersenyum. Lantas dia memanggil anaknya itu untuk mendekat. “Nak.. sewajarnya kamu teriakan begini.. Kamu tampan.. engkau baik.. kamu anak yang manis.. ”. Kata ayahnya. Sang keturunan pun menjejaki kata-kata ayahnya. Dan anehnya, dia mendengar suara dalam seberang sana juga mengangkat-angkat dia. Sebab rasa sebal, sang budak pun kemudian bertanya pada ayahnya. “ Sebenarnya dia itu siapa yah? Kenapa dia menurut semua yang aku katakan? ’. Bertanya sang keturunan. Sang abi pun dulu menjelaskan.. “ Itu didefinisikan sebagai gema suara nak.. bahana dari suara mu yang di pantulkan oleh tebing dan lurah di gunung ini. Dia membalas setiap apa yang kamu bicarakan. Jika kamu berkata cantik, maka dia juga akan menjawab baik. Jika kau berkata jelek, maka dia pun akan menjawab sesuatu yang jelek pula. Sebab dia terwujud dari apa-apa yang engkau katakan sendiri”. “Begitupun kehidupan.. dalam umur, kamu mau menuai segalanya yang engkau tanam. Apabila kamu mengerjakan baik di dalam sesama, maka kamu hendak mendapat tangkisan yang baik pula. Apabila kamu perbuatan jahat pada sesama, oleh karena itu kamu pula biar

Upload: currierao99

Post on 07-Jul-2016

213 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Ada seorang abi dan anaknya yang tengah melakukan sebuah perjalanan menjalani sebuah bukit. Tebing yang terjal dan lembah yang cukup cerun mebuat mereka harus lebih berhati-hati di dalam meniti tiap l

TRANSCRIPT

Legenda Seorang Anak & Bapak yg Bijaksana

Ada seorang abi dan anaknya yang tengah melakukan sebuah perjalanan menjalani sebuah

bukit. Tebing yang terjal dan lembah yang cukup cerun mebuat mereka harus lebih berhati-

hati di dalam meniti tiap langkah penumpu. Anak yang bersama ayahnya itu uzur masih

muda. Ayahnya memengaruhi anaknya bagi ikut mengerjakan perjalanan bersamanya, untuk

menggurui anak itu segala sesuatu tentang wilayah dan isinya. Agar budak tersebut

menerima banyak pengetahuan dan kompetensi yang bermanfa’at.

Perjalanan yang cukup jauh membuat ayah dan keturunan itu sempurna kelelahan. Hingga

tanpa terencana sang bujang terpeleset & hampir jatuh. Dengan serentak anak itu berteriak

soalnya kaget. “ Waaaaahhhhh... ”. tapi si ayah dengan cekatan marah tangan anaknya dan

membantunya untuk balik berdiri. Bujang itu tertegun, ada sesuatu yang di fikirkanya. Dia

ingin mencoba lagi. “Haaaaaaiiiiiiii.... ”. teriak anak itu dari kepada gunung. Lalu dari

kejauhan terdengar taklimat yang sama menimpali teriakanya. ” Haaaaaaiiiii... ”. anak ini

semakin penasaran.

“Siaaapaaaaa kaaaammmuuuuuu...? ”. teriaknya lagi. Serta dari tempat yang jauh pun

terkuak hal yang serupa pula “ Siaaapaaaaa kaaammmuuuuu...? “. Anak itu semakin tak

mengerti, dia bertambah di lakukan penasaran sama asal dr suara hal itu. “ Aku bertanya di

mu, sapa nama mu? ”. Teriakan anak ini lagi. Dan lagi-lagi dia mendapat balasan yang

serupa. Anak tersebut di lakukan jengkel sama suara yang tak terbuka itu.

“ Kamu tuli ya? Kau gila? dongeng ”. Teriak budak itu juga. Tapi jawaban yang dia terima

stabil sama pada apa yang di ucapkanya. Anak ini semakin meramas jantung. “Kamu

menghitamkan ku ya? Ku kocokan sama bapak ku kalau kamu kekar.. ”. teriaknya lagi. &

lagi-lagi dia mendapat tantangan yang sebagai. Melihat watak polah anaknya, sang bapak

hanya dapat tersenyum. Lantas dia memanggil anaknya itu untuk mendekat. “Nak..

sewajarnya kamu teriakan begini.. Kamu tampan.. engkau baik.. kamu anak yang manis.. ”.

Kata ayahnya.

Sang keturunan pun menjejaki kata-kata ayahnya. Dan anehnya, dia mendengar suara

dalam seberang sana juga mengangkat-angkat dia. Sebab rasa sebal, sang budak pun

kemudian bertanya pada ayahnya. “ Sebenarnya dia itu siapa yah? Kenapa dia menurut

semua yang aku katakan? ’. Bertanya sang keturunan. Sang abi pun dulu menjelaskan.. “ Itu

didefinisikan sebagai gema suara nak.. bahana dari suara mu yang di pantulkan oleh tebing

dan lurah di gunung ini. Dia membalas setiap apa yang kamu bicarakan. Jika kamu berkata

cantik, maka dia juga akan menjawab baik. Jika kau berkata jelek, maka dia pun akan

menjawab sesuatu yang jelek pula. Sebab dia terwujud dari apa-apa yang engkau katakan

sendiri”.

“Begitupun kehidupan.. dalam umur, kamu mau menuai segalanya yang engkau tanam.

Apabila kamu mengerjakan baik di dalam sesama, maka kamu hendak mendapat tangkisan

yang baik pula. Apabila kamu perbuatan jahat pada sesama, oleh karena itu kamu pula biar

akan menelan balasan yang serupa juga”. Jelas sang ayah. Serta anak hal itu pun mulai dari

mengerti pendapat dari 1 buah kehidupan. Soalnya sebenarnya, sukma adalah penjelasan

dari serong balik segalanya yang kita lakukan.