lebih dari 50

Upload: rachmadwrn

Post on 04-Mar-2016

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dokumen

TRANSCRIPT

Lebih dari 50% kawasan darat di Indonesia adalah hutan. Hutan merupakan kawasan yang ditumbuhi beragam jenis pohon. Di kawasan hutan, biasanya tinggal berbagai jenis binatang yang menggantungkan kehidupannya pada hasil-hasil hutan. Sebagai negara yang berada di lintang khatulistiwa, Indonesia memiliki banyak hutan karena curah hujan yang tinggi.

Hutan di Indonesia dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain sebagai berikut.

a. Berdasarkan Asalnya atau Terjadinya Hutan

1) Hutan alami, yaitu hutan yang tumbuh secara almiah. Contoh: hutan rimba.

2) Hutan buatan, yaitu hutan yang sengaja dibuat oleh manusia untuk diambil hasil kayunya untuk industri. Contoh: hutan karet dan hutan jati.

b. Berdasarkan Jenis Tanamannya

1) Hutan homogen, yaitu hutan yang hanya terdiri atas satu jenis tanaman saja. Contoh: hutan jati dan hutan pinus.

2) Hutan heterogen, yaitu hutan yang terdiri atas bermacammacam jenis tanaman, biasanya merupakan hutan alami.

c. Berdasarkan Fungsi atau Manfaatnya

1) Hutan produksi, yaitu hutan yang ditanam untuk dimanfaatkan kayunya, getahnya, dan sebagainya. Contoh hutan jati, hutan pinus, dan hutan karet.

2) Hutan lindung, yaitu hutan yang difungsikan untuk melindungi tanah dari erosi dan untuk konservasi hutan. Hutan ini banyak dijumpai di pegunungan atau lerenglereng bukit.

3) Hutan suaka, yaitu hutan yang difungsikan untuk melindungi jenis tumbuhan (cagar alam) dan jenis hewan tertentu (suaka margasatwa). Contoh: Kebun Raya Bogor dan Ujung Kulon (badak bercula satu).

4) Hutan wisata, yaitu hutan yang difungsikan untuk wisata dan rekreasi.

Secara umum fungsi dan manfaat hutan dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu sebagai berikut.

a. Fungsi hidrologis yaitu dapat menyimpan cadangan air.

b. Fungsi ekonomis yaitu dapat diambil hasilnya untuk kegiatan produksi sehingga mendatangkan devisa bagi negara.

c. Fungsi klimatologis yaitu dapat mengatur cuaca atau iklim dan menyegarkan udara.

d. Fungsi orologis yaitu untuk menjaga keseimbangan lingkungan hidup.

Oleh karena begitu pentingnya fungsi hutan bagi kehidupan, maka kelestariannya perlu dijaga dari kerusakan, baik dari kebakaran hutan dan penebangan hutan secara liar (ilegal logging).HUTAN PRODUKSI

Pengertian dan Definisi dari Hutan Produksi adalah areal hutan yang dipertahankan sebagai kawasan hutan dan berfungsi untuk menghasilkan hasil hutan bagi kepentingan konsumsi masyarakat, industri dan eksport. Hutan ini biasanya terletak di dalam batas-batas suatu HPH (memiliki izin HPH) dan dikelola untuk menghasilkan kayu. Dengan pengelolaan yang baik, tingkat penebangan diimbangi dengan penanaman dan pertumbuhan ulang sehingga hutan terus menghasilkan kayu secara lestari. Secara praktis, hutan-hutan di kawasan HPH sering dibalak secara berlebihan dan kadang ditebang habis.

Hutan produksi dapat dibagi menjadi hutan produksi tetap (HP), Hutan Produksi Terbatas (HPT) dan Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK).Hutan Produksi Tetap (HP)merupakan hutan yang dapat dieksploitasi dengan perlakuan cara tebang pilih maupun dengan cara tebang habis.Hutan Produksi Terbatas (HPT)merupakan hutan yang hanya dapat dieksploitasi dengan cara tebang pilih. Hutan Produksi Terbatas merupakan hutan yang dialokasikan untuk produksi kayu dengan intensitas rendah. Hutan produksi terbatas ini umumnya berada di wilayah pegunungan di mana lereng-lereng yang curam mempersulit kegiatan pembalakan.Hutan Produksi Yang Dapat Dikonversi (HPK)a. Kawasan hutan dengan faktor kelas lereng jenis, tanah dan intensitas hujan setelah masing-masing dikalikan dengan angka penimbang mempunyai nilai 124 atau kurang di luar hutan suaka alam dan hutan pelestarian alamb. Kawasan hutan yang secara ruang dicadangkan untuk digunakan bagi pengembangan transmigrasi, permukiman pertanian dan perkebunan. Pengertian Hak Pengusahaan Hutan (HPH) Kriteria Kelestarian Hasil Hutan Dampak Pemanenan Kayu Hutan Manfaat Ekonomi dan Dampak Ekologis Pengusahaan Hutan Pengertian Riap Pertumbuhan Pengertian Pengelolaan Kawasan Hutan Produksi

Faktor Ekslpoitasi (FE)Pengertian Hutan Produksi adalahPengertian/definisi Hutanadalah lahan luas yang ditumbuhi berbagai pohon liar maupun budi daya. Hutan banyak memberikan hasil berupa kayu, rotan, getah damar, getah jelutung, kemenyan, dan sebagainya. Hutan produksi adalah hutan yang memberikan hasil hutan berupa kayu, rotan, kemenyan, dan hasil hutan lainnya.

Hutan produksi adalahkawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan.

Pengertian Hutan Produksi adalahsuatu areal hutan yang sengaja dipertahankan sebagai kawasan hutan dan berfungsi untuk menghasilkan atau memproduksi hasil hutan bagi kepentingan masyarakat, dibidang industri dan ekspor. Hutan ini ditentukan dengan batas-batas suatu HPH (Hak Penguasaan Hutan) dan dikelola untuk menghasilkan kayu. Dengan pengelolaan yang baik, tingkat penebangan diimbangi dengan penanaman kembali dan pertumbuhan ulang sehingga hutan terus menghasilkan kayu secara lestari. Secara praktis, hutan-hutan di kawasan HPH sering dibalak secara berlebihan dan kadang ditebang habis.

Hutan produksi dikelompokkan menjadi 3, yaitu hutan produksi tetap (HP), Hutan Produksi Terbatas (HPT) dan Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK):1. Hutan Produksi Tetap (HP) merupakan hutan yang dapat dieksploitasi dengan perlakuan cara tebang pilih maupun dengan cara tebang habis.2. Hutan Produksi Terbatas (HPT) merupakan hutan yang hanya dapat dieksploitasi dengan cara tebang pilih. Hutan Produksi Terbatas ini merupakan hutan yang dialokasikan untuk produksi kayu dengan intensitas yang rendah. Hutan produksi terbatas ini pada umumnya berada di wilayah pegunungan di mana lereng-lereng yang curam mempersulit kegiatan pembalakan.3. Hutan Produksi Yang Dapat Dikonversi (HPK): a) Kawasan hutan yang dipengaruhi faktor kelas lereng, jenis tanah dan intensitas hujan setelah masing-masing dikalikan dengan angka penimbang mempunyai nilai 124 atau kurang di luar hutan suaka alam dan hutan pelestarian alam. b) Kawasan hutan yang memiliki ruang dicadangkan untuk digunakan bagi pengembanganpermukiman,transmigrasi, pertanian danperkebunan.Kegiatan yang diizinkan untuk Hutan Produksi adalah untuk Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan alam (HPH) dan hutan tanaman (HTI).

Untuk Hutan Produksi Terbatas karena pertimbangan kelerengan maka tidak diperbolehkan melakukan tebang habis (land clearing) untuk HTI biasanya HPT pengelolaannya dengan Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI). Sedangkan Hutan Produksi Konversi aktivitas yang dilakukan lebih kepada penggunaan sektor non-kehutanan.

4. Peranan Budi Daya Hutan Dalam KehutananBudi daya hutan berkaitan erat dengan control terhadap proses pertumbuhan pohon.Komposisi jenis tumbuhan dan kualitas tegakan hutan dan pohon hutan seperti bagaimana mereka tumbuh berproduksi dan bereaksi terhadap perubahan lingkungan dipelajari dalam lingkungan kehutanan yang disebut dengan silvika. Silvika merupakan dasar ilmu budi daya pohon yang mengandung aspek-aspek penerapan metode penanganan hutan berdasarkan silvika yang dimodifikasi sesuai dengan keadaan dan tujuan pengolahan hutan.Untuk dapat menguasai seni menghasilkan hutan tidak cukup hanya mengetahui prinsip dan cara teknis budi daya pohon saja tetapi juga harus mencakup praktik budi daya pohon secara terinci untuk semua jenis kayu yang berharga danjuga tipe-tipe hutannya. Pengendalian dan control terhadap struktur tegakan hutan menghendaki kaidah-kaidah yang memadukan pengetahuan biologi, pengolahan dan ekonomi.Konsep dasar budi daya pohon adalah bahwa pemilihan perlakuan silvicultur yang tepat, baik pada hutan alam maupun hutan tanaman bergantung pada tingkat control interaksi genotif-genotif lingkungan terhadap perkembangan fisiologis tegakan.Status Hukum Fungsi PenggunaanHutanJune 7, 2012Marisa Febby Aryanni Pengantar Ilmu Kehutanan hutan adat,hutan hak,hutan komunal,hutan konservasi,hutan lindung,hutan masyarakat,hutan negara,hutan produksi,ilmu,kehutanan,kehutanan sebagai kegiatan,lahan hutan,profesi,sistem kehutanan,Status Hukum Fungsi Penggunaan Hutan Leave a commentStatus Hukum Fungsi Penggunaan Hutan :1)Hutan Lindung(Protection forest):Kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut dan memelihara kesuburan tanah (UU No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan).2)Hutan produksi(Production forest):Kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok produksi hasil hutan, yaitu : benda-benda hayati, non hayati dan turunannya, serta jasa yang berasal dari hutan (UU No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan)3)Hutan konservasi(Conservation forest):Kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya (UU No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan)Status Hukum Lahan Hutan :1)Hutan negara(State forest):Hutan yang berada pada tanah yang tidak dibebani hak atas tanah (UU No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan).2)Hutan hak(Private forest):Hutan yang berada pada tanah yang dibebani hak atas tanah (UU No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan). Termasuk hutan milik, yaitu hutan yang berada pada tanah yang dibebani hak milik atas tanah.3)Hutan adat(Traditional law socienty forest):Hutan yang berada pada tanah dalam wilayah masyarakat hukum adat. Dalam UU No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan, hutan ini termasuk ke dalam hutan negara (UU No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan).Status Hukum Lahan Hutan :1)Hutan Masyarakat(Community forest):Hutan yang dimiliki dan pada umumnya dikelola oleh masyarakat yang setiap anggotanya dapat berperan serta dalam pengelolaan dan mendapatkan manfaat dari hutan tersebut (Helms, 1998)2)Hutan komunal(Communal forest):Hutan yang dimiliki dan umumnya dikelola oleh pemegang kekuasaan di desa, kota, masyarakat adat, atau pemerintah setempat, yang setiap aggotanya dapat ikut mendapatkan manfaatnya dan berperan serta dalam pengelolaan (Helms, 1998).3)Hutan rakyat(Social forest):Lahan milik rakyat atau milik adat atau ulayat yang secara terus menerus diusahakan untuk usaha perhutanan (Dephut, 1990).Kehutanan Sebagai Kegiatan, Ilmu, Profesi dan SistemForestry(kehutanan) Forestis silva(latin kuno) Pohon-pohon di luar dinding taman Ilmu, seni, praktek untuk mengkonservasikan, membangun dan mengelola hutan secara berkelanjutan, melalui pembangunan kembali, membina dan memanen pohon dan hasil hutan lainnya, serta mengelola komponen lain yang terdapat di dalam hutan.Kehutanan Sebagai Kegiatan, Ilmu, Profesi dan SistemKehutanan Kegiatan Kegiatan yang bersangkutan dengan hutan dan pengurusannya, serta pengelolaan hutan secara ilmiah untuk kelangsungan hasil berupa benda dan jasa Jenis-jenis hasil hutan kayu yang dimanfaatkan dikelompokkan; Kelompok Meranti terdiri dari; Matoa (Pometia spp.), Merbau (Instiaspp.), Mersawa (Anisoptera spp.),Kenari (Canarium spp.), Nyatoh (Palaquium spp.), Resak (Vatica spp.), Pulai (Alstonia spp.), Damar (Agathis spp.), Araucaria (Araucaria spp.), Kapur (Dryobalanops spp.), Batu (Shorea spp.), Mangga hutan (Mangifera spp.), Celthis (Celthisspp.), dan Kayu Cina (Podocarpus spp.)Kelompok Kayu Campuran terdiri dari; Ketapang, Binuang, Bintangur, Terentang,Bipa, Kayu Bugis, Cempaka, Pala hutan. Kelompok Kayu Indah terdiri darijenis; Dahu (Dracontomelon spp.),Linggua (Pterocarpus spp.), dan Kuku.Potensi kayu ini sudah dimanfaatkan, diusahakan dalam bentuk Hak Pengusahaan Hutan (HPH) dan industri pengolahan kayu.Berdasarkan jenis pohon yang dominanhutan jati (teak forest), misalnya di Jawa Timur.hutan pinus (pine forest), di Aceh.hutan dipterokarpa (dipterocarp forest), di Sumatra dan Kalimantan.hutan ekaliptus (eucalyptus forest) di Nusa Tenggara.Kawasan hutan produksi di Indonesia diharapkan berfungsi untuk memproduksi hasil hutan, utamanya adalah kayu dan/atau nir-kayu seperti lateks, resin, kopal, gom, buah, biji, dan lain sebagainya. Jadi, hutan tanaman industri misalnya itu merupakan hutan produksi yang diharapkan menghasilkan bahan baku untuk pengembangan industri kehutanan (industri kertas, tekstil, dan kayu komposit). Bagaimana industri kehutanan bisa berkembang jika hutan tanaman industrinya menghasilkan singkong, padahal masyarakat juga memerlukan kertas, benang, kain, dan kayu (kayu asli maupun kayu komposist) untuk kelayakan hidupnya. Kemajuan bidang pendidikan, administrasi, informasi, dan bidang-bidang lainnya tidak terlepas dari sarana yang berbahan kertas misalnya buku cetak, buku tulis, amplop, dan lain sebagainya