learning organization di - · pdf fileperalihan “man • power” ke ... tak...
TRANSCRIPT
LEARNING ORGANIZATION DI
INSTANSI PEMERINTAH
PROF.DR.JUNI PRANOTO
DIKLATPIM II, JAKARTA 16 MARET 2011
ORGANISASI DAN PENTINGNYA
PEMBELAJARAN
PROD TUJUAN
LINGKUNGAN
ORGANISASI
MANAJEMEN
KEPEMIMPINAN
PERLU “CONTINUOUS, IMPROVEMENT” -> MELALUI PEMBELAJARAN
6 MAJOR OBSTACLES:
1. Birokratisme, dimana: Kebijakan, Peraturan, Formalitas dan KesibukanKerja rutin dianggap lebih penting dibandingkan antisipasi perubahan.
2. Competitiveness, yang lebih menekankan persaingan individual daripadaKerjasama Tim yang Kolaboratif.
3. Control (Pengawasan), yang sering diangkat sangat “prioritas tinggi,namun tidak banyak memberikan manfaat / hanya memberi pembelajaranyang “rendah”.
4. Poor Communication, yang disebarkan, banyaknya saringan-saringan,jenjang, sekat, adanya bias, perhatian yang terbatas.
5. Poor Leadership (Kepemimpinan Yang Lemah), lemah konsepsi,kompetensi, komitmen, konsistensi dan network.
6. Rigid Hierarchy. Hubungan vertikal yang kaku, yang membuat orang-orang kehilangan ide kreatif,
DUNIA SELALU BERUBAH
•Eksplosi Teknologi
•Eksplosi Informasi
•Multi Karir
•Peralihan “Man Power” ke “Mind
Power”
•Komputerisasi Tempat Kerja
•Robotik.
Kecepatan
Perubahan Yg
Tinggi
Penuh
Ketidakpastian
• Berkurangnya Sumber Daya
• Pasar Kerja Internasional
• Pertumbuhan Kelas Bawah
• Menurunnya Jumlah Orang yang bekerja Jasa IPTEK
• Tidak ada yang tetap
• Melemahnya dukungan masyarakat
• Anjloknya pendapatan riil
• Tidak ada jaringan pengaman
• Menghilangnya pekerjaan tertentu (20%UNEMPLOYMENT
• Techno Fear
Kompleksitas
Tinggi
Organisasi yang:
• Manusia-manusianya terus-menerus meningkatkan
kapasitasnya untuk menciptakan hasil-hasil yang sungguh-
sungguh mereka inginkan,
•Terus-menerus mengembangkan dan memelihara pola-pola pikir
baru yang sistematik,
•Membebaskan aspirasi-aspirasi kolektif berkembang,
•Terus-menerus belajar bagaimana belajar bersama secara
sinerkik.
ORGANISASI PEMBELAJARAN
3 PROSES PEMBELAJAN (RAKA: 2000)
1. Mempelajari, memahami, menghayati dan melaksanakan paradigma baru.
(LEARNING HOW TO LEARN)
2. Meng-Evaluasi, mengendapkan meninggalkan paradigma yang tidak sesuai dengan kekinian.
(LEARNING HOW TO UNLEARN).
3. Menggali, menemukan dan mendayagunakan kearifan lama.
(LEARNING HOW TO RELEARN)
Pergeseran
Paradigma
Organisasi
Transformasi
Organisasi
Birokrasi
Max Weber
1900
Organisasi
Berbasis
Kinerja
Peter Druckerr
1950
Organisasi
Pembelajaran
Peter Senge
2000
1. Pembelajaran sepanjang hayat ;
2. Membangun Organisasi Pembelajar
dengan menggeser cara berpikir dan
berinteraksi ;
3. Berpikir Kreatif;
4. Berfikir Analitis;
5. Jejaring Hubungan ,dan
Kolaborasi ; dllsb.
TINDAKAN MENGHADAPI PERUBAHAN
STRATEGI DASAR PEMBAHARUANVISION
FOCUS
ACTION
ALIGNMENT
• Shared – Values
• Equality
• Mutual Benefits
• Networking
• Collaboration
COMMITMENT
• Valid Information
• Choice
• Trust
• Openness
• Responsibility
• Involvement
ALIGNMENT
• Encouragement
• Challenge
• Opportunity
•Training & Guidance
• Support
• Reward
(THINK BIG)
(START SMALL)
ACT NOW
Menggeser cara-berpikir dan cara
berinteraksi•1.Berpikir linier ;
•2. Penguasaan pribadi;
•3. Kompetisi;
•4. Pengambilan keputusan atas-bawah ;
•5. Penguasa tunggal;
•6. Fokus pada struktur
& tugas;
•7. Fragmentasi ;
•8. Aku/Kami/Kalian/MeerekaBagian ;
•9. Sentralisasi;
•10. Kejadian sesaat ;
•11. Debat ;
•12. Mendengar ;
•13. Organisasi Birokratik ;
•1. Berpkir nonlinier (sistem);
•2. Penguasaan-bersama ;
•3. Kolaborasi ;
•4. Makna-bersama & konsensus ;
•5. Kepemimpinan-bersama;
•6. Fokus pada hubungan & proses;
•7. Holistik ; komprehensif ;
•8. Kita/Organisasi keseluruhan
•9. Desentralisasi ;
•10. Dinamika ;
•11. Dialog + Diskusi trampil;
•12. Menyimak;
•13. Organisasi Pembelajaran.
THE KEY OF ECCELERATED
LEARNING
1. M OTIVATING YOUR MIND
2. A QUIRING THE INFORMATION
3. S EARCHING OUT THE MEANING
4. T RIGERING THE MEMORY
5. E XCHIBITING WHAT YOUR KNOW
6. R EFLECTING ON HOW YOU‟VE
LEARNED.
Tingkat-tingkat Pembelajaran:
• Individu,
• Kelompok / Team,
• Organisasi,
• Masyarakat dan
• Bangsa (Nation and Character
Building).
• ADA TUJUAN DAN MOTIVASI YANG KUAT;
• TERJADI PERUBAHAN PERILAKU ;
• ADANYA KONTINUITAS MENJADI KEBIASAAN (HABIT);
• AGAR EFEKTIF SENANTIASA DIGALAKKAN;
• DUKUNGAN PENUH MANAJEMEN ;
• BERSIPAT SOSIAL, AKTIF, TERKAIT DENGAN TEMPAT KERJA.
PRINSIP PEMBELAJARAN EFEKTIF
Perbedaan
pelatihan dengan pembelajaran.
•Dari luar, dilakukan pihak lain;
•Asumsinya keadaan relatif stabil;
•Fokus: pengetahuan & keterampilan;
•Kemampuan & kinerja cocok utk kembangkan kompetensi
dasar;
•Penekanan pada perbaikan ;
•Tak perlu terkait dg misi dan strategi organisasi ;
•Pengalaman belajar terstruktur, dan fokus pada
jangka-pendek.
•Dari dalam , dilakukan sendiri ;
•Asumsinya: perubahan berkelanjutan;
•Fokus : nilai2, sikap, hasilkan inovasi & dampaknya;
•Bantuan pd individu & organisasi belajar bagaimana
belajar & ciptakan solusi;
•Penekanan pada terobosan ;
•Menyatu dg visi organisasi & persyaratan keberhasilan ;
•Formal & informal, orientasi jangka-panjang,& prakarsa
pembelajar.
Ignorance(=Incompetence)
Competence
Unconscious
Conscious
Unconscious Ignorance
(U.incompetence) :“ I don’t know
What I don’t know
UnconsciousCompetence :“ I don’t knowWhat I already
know
Conscious Ignorance( C. Incompetence)
“ I knowWhat I don’t know
ConsciousCompetence :
“ I knowWhat I know
*) Tobin, Daniel R : “Transformational Learning”, 1996
THE PURSUIT OF KNOWLEDGE
Stage I
Stage II
Stage III
Stage IV
Data + Relevance + Purpose
Information + Application
Knowledge + Intuition
Wisdom
*) Tobin, Daniel R : “Transformational Learning”, 1996
THE 4 STAGE OF LEARNING
ORGANISASI MANUSIA
TEKNOLOGIPENGETAHUAN
PEMBELAJARAN
PENGEMBANGAN MODEL SISTEM
ORGANISASI PEMBELAJAR
PEMBELAJARAN
Tingkat•Individu
•Kelompok
•Organisasi
Tipe•Mudah beradaptasi
•Antisipatif
•Deutro
•Kegiatan
Keterampilan•Berpikir serba sistem
•Model-model mental
•Penguasaan pribadi
•Pembelajaran kelompok
•Visi bersama
•Dialog
•
SUBSISTEM
PEMBELAJARAN
Memampukan orang
Integrasi kualitas dan
kuantitas kehidupan kerja
Menciptakan ruang bebas
untuk pembelajaran
Meningkatkan mencari tahu
Menciptakan kesempatan
belajar yang
berkesinambungan
Kolaborasi
dan perolehan
bersama
Organisasi
Tim
Individu
MenujuORGANISASI
PEMBELAJAR
MODEL TIM PEMBELAJARAN
(Dari Watkins, Karen, dan Victoria Marsick
dalam Marquardt, 1996 : 36)
1. Dapat mengantisipasi,maupun beradaptasi
terhadap perubahans yang terjadi ;
2.Terhindar dari berulangnya kesalahans ;
3. Dapat mempertahankan kearifan &
pengetahuan lama yang kritikal (yang mungkin
dapat lenyap / dilupakan).
4. Mampu mempercepat pengembangan produk dan
jasa secara signifikan;
5. Memperlancar pengaliran pengetahuan keseluruh
jajaran organisasi ;
6. Mudah belajar, baik dari pesaing maupun kolaboran;
7. Dapat mempersingkat waktu untuk melakukan
perubahans stratejik.
PERAN BARU PEMIMPIN
SEBAGAI PERANCANG
1.Membangun arsitektur sosial
organisasi ( visi,nilai-nilai inti dan
tujuan )
» Merancang kebijakan-kebijakan,
struktur dan strategi;
» Merancang proses pembelajaran
yang berkesinambungan.
VISI NEGARA RI
NEGARA YANG BERKEDAULATAN RAKYAT
Dengan berdasar kepada:
KETUHANAN YANG MAHA ESA,
KEMANUSIAAN YANG BERADABL
PERSATUAN INDONESIA,
KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT
KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN
PERWAKILAN, SERTA DENGAN MEWUJUDKAN
KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT
INDONESIA.
VISI PEMERINTAHAN NEGARA INDONESIA
PEMERINTAH NEGARA INDONESIA YANG:
Melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan
Untuk memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan Bangsa
dan
Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial.
VISI KEMENTRIAN
(Sepanjang masa)
KEMENTRIAN …. yang
Melindungi segenap bangsa Indoensia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan
Untuk memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan Bangsa
dan
Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.
(sesuai dengan ruang lingkup bidang tugas dan fungsinya)
17 NILAI-NILAI KEPEMIMPINAN PENYELENGGARA
NEGARA
1. Ketuhanan Yang Maha Esa 10. Kecerdasan Hidup
2. Kemanusiaan 11. Ketertiban
3. Keadilan 12. Perdamaian Abadi
4. Peradaban 13. Kerakyatan
5. Perjuangan 14. Kebijaksanaan Permusyawaratan
6. Kemerdekaan (Kehidupan Kebangsaan 15. Transparansi
yang Bebas 16. Partisipasi
7. Persatuan 17. Akuntabilitas
8. Kedaullatan Rakyat
9. Kemakmuran / Kesejahteraan Umum
PERAN PEMIMPIN SEBAGAI GURU
• Membantu para anggota untuk memiliki wawasan mengenai realita saat ini ;
• Mendorong agar terjadinya pergeseran pikiran secara mendasar ;
• Menjadi Fasilitator, Coach pada saat diperlukan ;
• Memelihara tegangan-kreatif .
PERAN PEMIMPIN SEBAGAI
STEWARD
• Terus berkomunikasi dan bersosialisasi;
• Memotivasi pengembangan visi-pribadi;
• Senantiasa siap apabila dimintai
bantuan untuk memperlancar proses
pembelajaran;
• Membedakan visi-positif dengan visi-
negatif;
Keterampilan Pemimpin LO
(Disiplin LO, Senge):
a. Penguasaan-pribadi ( Personal mastery );
b. Model-model mental ( Mental models ) ;
c. Membangun visi-bersama (Building
Shared Vision)
d.Tim-pembelajaran ( Team Learning ) ;
e.Berfikir serba-sistem ( Systems Thinking )
f. Dialog ( Dialogue ) (Marquardt).
• terus menerus mengklarifikasi dan
mendalami visi-pribadi,
• memfokuskan energi,
• mengembangkan kesabaran,
• serta melihat realita secara obyektif.
Disiplin ini dianggap sebagai landasan
spiritual dari organisasi-pembelajar.
DISIPLIN 1: PENGUASAAN PRIBADI
(PERSONAL MASTERY)
• asumsi-asumsi yang tertanam dengan
dalam dibenak kita;
• generalisasi, atau bahkan gambaran-
gambaran yang mempengaruhi kita dalam
memahami dunia ini;
• mempengaruhi bagaimana kita
bersikap,berperilaku, serta bertindak.
DISIPLIN 2: MENTAL MODEL
Disiplin 3: Membangun Visi-Bersama
(Building Shared Vision)
kapasitas mempertahankan gambaran masa
depan bersama yang ingin diciptakan. Jika
telah ada visi bersama yang murni orang-
orang akan menonjol, dan belajar bukan
karena diperintah, melainkan karena
keinginan mereka sendiri.
• Pembelajaran Tim adalah Disiplin LO yang berhubungan dengan kapasitas anggota-
anggota Tim untuk menunda asumsi-asumsinya, dan masuk ke dalam suatu
pemikiran-bersama yang murni. Disiplin ini dimulai dengan dialog, yang menghendaki pembelajaran bagaimana mengenali pola-
pola interaksi dalam Tim yang dapat merongrong pembelajaran.
DISIPLIN 4 : PEMBELAJARAN TIM
• Landasan-konseptual pembangunan learning organization ;
• Berpengaruh terhadap disiplin-disiplin organisasi pembelajaran lainnya;
• Berhubungan dengan pergeseran pikiran (shift of mind = metanoia) :
• dari melihat bagian-bagian menjadi melihat keseluruhan;
• dari melihat orang sebagai reaktif dan tak becus menjadi melihatnya sebagai peserta yang aktif berpartisipasi membangun realitanya,
• dari senang bereaksi saat ini menjadi menciptakan masa depan.
(PETER M SENGE).
DISIPLIN 5: BERPIKIR SERBA SISTEM
(SYSTEM THINKING)
=kerangka kerja konseptual, sosok pengetahuan
dan metode analisis, serta bahasa khusus, yang
dapat memudahkan seseorang / kelompok atau
organisasi memahami seluruh pola interaksi
sistemik, sekaligus membantunya bagaimana
mengubah pola-pola interaksi tersebut secara
efektif.
Berpikir … (lanjutan)
DIALOG adalah disiplin LO (Marquardt)berupa konversasi, dan komunikasi yangmendalam dengan tingkat dan mutu yangtinggi, dimana diperlukan kemampuanmenyimak dan saling berbagi pandangan,fikiran dan pendapat. Untuk itu dituntutkemampuan memahami isu-isu peka secarabebas dan kreatif, disamping kemampuanuntuk saling menyimak dengan seksamapendapat pihak lain , serta menunda asumsisendiri sebelum asumsi pihak lain selesaidisampaikan.
DISIPLIN 6: DIALOG
•Dialog adalah konversasi yang penuh dengan
, perhatianseni bagaimana memfokuskan
mendukung inquiryyang perilaku, dan sikap
dalam yang mengemuka ( dan advocacy)
konversasi tersebut ;
•proses yang hidupSeni dialog adalah suatu
Dialog itu sekaligus .dan interaktif
membentuk dan dibentuk oleh orang-orang
yang terlibat di dalamnya.
HAMBATAN BELAJAR(RESISTANCE TO CHANGE / DISABILITY TO
LEARN):
1. Saya dalam Posisi Saya
Musuh Ada di Luar Saya
Perumpamaan “Kodok Rebus”
Bayangan Pengalaman Belajar
Ilusi Mengambil Tanggung Jawab
Fiksasi/Pendapat mendalam atas
peristiwa
Mitos Manajemen Tim
HOW DO YOU KNOW IF YOUR ORGANIZATION IS LEARNING
(Daftar Simak/Evaluasi)
1. A feeling of spirit and energy throughout the Organization;
2. A sense of alignment ;
3. A willingness among staff to continually test their favored diagnoses ;
4. People will begin to talk about their jobs in terms of purpose, the customers they serve, and their work interacts with others ;
5. Improvement in the quality of dialogue
( to be continued)
HOW DO YOU KNOW IF YOUR
ORGANIZATION IS LEARNING
6. An atmosphere of questioning are experimentation at all levels ;
7. A healthy conflict of ideas , a joint inquiry ;
8. Challenging the status quo ;
9. Attempts to understand others mental models;
10. Greater collective intelligence .
(PETER SENGE)
ORGANIZATION LEARNING CULTURE (CONTOH/MODEL: CRAY RESEACH)
1. Kita sangat serius dengan sesuatu yang dilakukan, tetapi tidak membuat diri kita terlalu serius;
2. Kita bangga dengan institusi kita. Professionalisme kita utamakan. Semua orang kitaperlakukan sebagai professional. Tetapi seorang professional tidak harus “kaku”. (Stuffy);
3. Orang-orang disini “Trust” satu dengan yang lain dan akan melakukan “job” nya dengan baiksesuai standar yang tinggi. Kita peduli satu sama lain;
4. Kita sangat komit dengan kualitas; mutu produk, dan layanan, hasil finansial dan lingkungankerja, orang-orang dengan siapa kita kerjasama, dalam memilih alat-alat yang kita gunakan,dan komponen yang kita pakai;
5. Kita yakin manfaat ekonomis datang karena nilai yang tinggi; bukan dari biaya yang rendah.Estetika adalah bagian penting dari kualitas;
6. Pertama-tama kita meillih “Customer”, “mutu institusi kita” dankemudian “We do our best”setiap hari untuk memenuhinya;
7. Kita selalu berusaha keras meningkatkan „Significant Return” kepada Stoke Holder yangberinvestasi dan kepada masyarakat dimana kita bekerja dan hidup;
8. Pendekatan institusi kita selalu „informal” dan “non bureucratic”, melakukan “follow through”.Semua orang bisa di “Access” pada “Semua level”, di sini;
9. Komunikasi adalah “Kunci Utama”. Kita selalu “Calling” setiap ada kesempatan. Membuatorang lain “informed” adalah bagian dari pekerjaan/tugas anggota/karyawan. Orang-orangmerasakan adanya “Fun Working” di sini, termasukketawa-ketawa di lobby maupun dalamrapat/diskusi yang serius. Lebih dari semuanya institusi ini”Personableand Approachable”,tetapi selalu “Berdedikasi Tinggi” untuk “Getting the Job Done”.
Diolah JP: Sumber M.J.Marquardt, 1996, BLO: A System Approach to Quantum Improvement and global Success.
PROFILE ORGANISASI YANG BELAJAR
(Indikator: M.J.Marquardt,221)
Learning
Dynamics:
-Individu
-Group/Team
-OrganizationTecgnology
Application:-Information
System
-Technology Base-
Learning &
-E-Performance
Support-Systems
Organization
Transformation:
- Vision- Culture
- Strategy
-Structure OTI-LS
Knowledge –
Management- Acquisition
- Creation
-:Storage/Retrieval
-Transfer/
Utilization
People
Empowerment:- Employee
- Manager
- Customer
- Alliance
- Partner, &
- Community
Communication &
Learning
Across Level
MENGAPA DINOSAURUS
PUNAH ?
Fokus Pembelajaran
Proses dan Metode
Kelompok Individu
yang Ego Sentris
Team
Matang/EffektifBLC
DINOSAURUS
BEE