leaflet dipsomania
TRANSCRIPT
Bagaimana Pengobatannya?
What Is Dipsomania?
Dipsomania berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti dipso=haus dan mania=mania. Dipsomania sendiri digunakan pada abad ke-19 untuk menggambarkan berbagai masalah yang berhubungan dengan alkohol, dan pada hari ini sebagian besar masyarakat lebih mengenal istilah alkoholisme. Tetapi, kadang-kadang dipsomania digunakan untuk menggambarkan suatu kondisi periodik tertentu, dan merupakan gejala kompulsif. Meskipun istilah dipsomania yang digunakan dalam berbagai cara agak kontradiktif oleh individu yang berbeda, pada akhir abad ke-19 istilah ini biasanya digunakan untuk menggambarkan kondisi periodik atau akut, berbeda dengan mabuk kronis. Hal ini masih disebutkan dalam ICD 10 WHO sebagai deskripsi alternatif untuk sindrom ketergantungan alkohol, episodik penggunaan (F1x.26).
Pada orang yang mengalami dipsomania, orang tersebut akan mengkonsumsi alkohol dalam jangka waktu yang cukup lama. Dan dapat menimbulkan ciri-ciri:
Kerusakan pada sel-sel dan saraf otak yang tidak dapat dipulihkan lagi sehingga terjadi kemunduran mental yang progresif, serta tremor.
Gangguan orientasi waktu dan tempat
Daya ingat dan konsentrasi berkurang.
Norma-norma moral dan etis makin memburuk.
Sering disertai arteriosklerosis, neuritis, radang ginjal, hati, serta gangguan pada sistem kardiovaskuler dan gastrointestinal.
Tidak berdaya melakukan sesuatu (lemah mental)
Menjadi ceroboh dan apatis, mengarah kepada paranoid.
Impotensi dan homoseksualitas sering berlangsung pada pasien dipsomania.
Dipsomania biasa terjadi pada pasie-pasien yang mengalami gangguan obsesif-kompulsif. Beberapa penyebabnya adalah:
DIPSOMANIA
What Is Dipsomania?
Definition of Dipsomania
Dipsomania is an historical term describing a medical condition involving an uncontrollable craving for HYPERLINK "http://en.wikipedia.org/wiki/Alcoholic_beverage"alcohol
Dipsomania adalah istilah yang menggambarkan suatu kondisi medis yang melibatkan keinginan tak terkendali untuk mengkonsumsi alkohol.
UPF/Lab Ilmu Kedokteran Jiwa
FKUNLAM-RSUD Anshari Saleh
Banjarmasin
Oleh:
Rahmad Budi Prasetyo
I1A010077
Pembimbing:
Dr. Achyar Nawi Husin, Sp. KJ
Date of publication
Ciri-ciri Dipsomania
Penyebab Dipsomania
Genetik (Keturunan)
Berkaitan dengan Kemurungan
Konflik
Pengalaman Masa Lalu
Kepribadian
Organik
Terapi Dipsomania
Psikoterapi: Psikoterapi dilakukan agar penderita lebih memahami pertentangan batin yang mungkin melatarbelakangi penyakit ini.
Farmakoterapi: Pengobatan yang bisa diberi adalah obat-obat anti obsesfi-kompulsif yaitu klomipramin, fluoksetin, dan fluvoksamin.
Kombinasi dari psikoterapi dan farmakoterapi merupakan pengobatan yang terbaik.