launching gantry dan traveller -...
TRANSCRIPT
PERENCANAAN METODE KERJA, WAKTU
PELAKSANAAN, DAN ANGGARAN BIAYA
PEMBUATAN BOX GIRDER DENGAN METODE
LAUNCHING GANTRY DAN TRAVELLER
PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN LAYANG
NON-TOL ANTASARI-BLOK M
PLANNING OF WORKING METHOD, SCHEDULING,
AND BUDGETING FOR CONSTRUCTION
OF BOX GIRDER BETWEEN LAUNCHING GANTRY
AND TRAVELLER METHODS AT ANTASARI-BLOK M
NON-TOLL FLY OVER PROJECT
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Diploma III Program Studi Konstruksi Sipil
di Jurusan Teknik Sipil
Oleh : AMIRUL AKBAR NIM. 101121037
BUNGA AYU LARASATI NIM. 101121038
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2013
ii
iii
iv
PERENCANAAN METODE KERJA, WAKTU PELAKSANAAN,
DAN ANGGARAN BIAYA PEMBUATAN BOX GIRDER
DENGAN METODE LAUNCHING GANTRY DAN TRAVELLER
PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN LAYANG NON-TOL
ANTASARI-BLOK M
Amirul Akbar, Bunga Ayu Larasati
Politeknik Negeri Bandung, www.polban.ac.id
ABSTRAK
Box girder beton pada jalan layang atau jembatan memiliki 2 jenis yaitu precast segmen dan cast in site segmen. Pemasangan segmen box girder precast biasa menggunakan metode launching gantry sedangkan pada segmen box girder cast in site biasa dikerjakan dengan metode traveller. Pada proyek pembangunan Jalan Layang Non-Tol Antasari-Blok M dari pier 1 sampai pier 5 digunakan metode launching gantry untuk pemasangan segmen box girder-nya. Tetapi permasalahan yang terjadi pada metode launching gantry adalah terganggunya lalu lintas di bawah bentang akibat aktifitas proyek terutama pada perempatan di antara bentang pier 1 dengan pier 2 yang juga digunakan sebagai tempat menyimpan segmen precast dan peralatan lain sebagai kebutuhan dari pada metode launching gantry. Karena permasalahan tersebut maka diperlukan cara alternatif, yaitu metode traveller. Metode traveller adalah metode yang menggunakan alat yang bernama traveller. Alat ini berupa bekisting gantung yang dapat berjalan sehingga tidak akan mengganggu aktifitas di bawah bentang. Tugas Akhir ini membahas mengenai rencana metode kerja, waktu pelaksanaan, dan rencana anggaran biaya pada kedua metode tersebut.
Pada metode launching gantry, pekerjaan perakitan dan pemasangan peralatan gantry launcher lebih mudah dikerjakan karena perakitan dapat dilakukan di workshop dan pada lokasi proyek hanya tinggal memasangkan elemen yang telah dirakit saja. Berbeda dengan alat traveller yang harus dirakit di lokasi proyek atau di atas pierhead sehingga memerlukan pekerjaan yang lebih banyak. Begitu juga dengan pekerjaan pembuatan segmen box girder pada metode traveller, pekerjaan ini harus dilakukan dengan cara pengecoran di tempat dan tentu saja lebih rumit dalam segi pengerjaannya. Berbeda dengan metode launching gantry yang dapat langsung memasangkan segmen yang telah jadi. Namun pada metode traveller, kemudahan pekerjaan terdapat pada pekerjaan stressing dan grouting segmen yang tidak perlu menggunakan stressing dan grouting bottom tendon dan batas-batas proyek dapat
v
dibuat lebih efisien dan tidak mengganggu akses simpang 4 menjadi keunggulan metode traveller pada proyek tersebut.
Waktu pelaksanaan pemasangan box girder dengan metode launching gantry menghabiskan waktu selama 213 hari kerja sedangkan dengan metode traveller menghabiskan 252 hari kerja. Biaya pelaksanaan metode launching gantry adalah sebeasar Rp. 23.798.213.700,00, sedangkan biaya pelaksanaan metode traveller
adalah sebesar Rp. 29.365.071.200,00. Perbedaan biaya pelaksanaan metode launching gantry lebih murah daripada metode traveller.
Dari kedua metode tersebut, biaya dan waktu pelaksanaan tidak jauh berbeda. Akan tetapi, pelaksanaan metode traveller lebih sulit karena seluruh pekerjaan harus dilakukan di lapangan. Kedua metode tersebut sangat baik untuk diterapkan pada proyek pemasangan atau pembuatan box girder pada jalan layang. Kedua metode atau gabungan dari kedua metode tersebut dapat digunakan sesuai dengan kondisi lapangan.
Kata Kunci: Box Girder, Erection, Launching Gantry, Traveller
vi
ABSTRACT
Concrete box girder in bridge or fly over had 2 methods those are precast
concrete segment and cast in site segment. Precast box girder segment assemble is
usually called launching gantry method whereas cast in site segment production is
usually called traveller formwork methods. Non-Toll Fly Over Project at Antasari-
Blok M Pier 1 until Pier 5 used launching gantry method to assemble those box
girder. The problem recur because this method require place precast segment and
other things on the ground below the fly over. Additionally, at pier 1 to pier 2 is
heavy traffic intersection. To overcome this problem, an alternative method, traveller
method is presented. Traveller method is a method which use a material named
traveller, this material is a hanged formwork which will not disturb the traffic below
the project. This final project describs about planning of working method,
schedulling, and budgeting of both methods.
In launching gantry method, assembling of the elements is easier because
those can assembled before at the workshop then just assembling those elements
above the pier. It is different with traveller method that have to assembling all the
elements right on the project so that traveller method needs more work. Also on
making the box girder segment in traveller method, it have to do by concreting or
cast in site of course more complicated. And it is also different with launching gantry
method which just to assembling the precast segment. However, traveller method has
a rashness work those are need not any bottom tendon pre-stressing and grouting
work and more flexibility to make a partition of the project so that will not disturbing
the traffic below the project.
Launching gantry method will need 213 work day in this project whereas
traveller method needs 252 work day. Launching gantry methods will need
Rp.23.798.213.700,00 for this project and traveller methods will need
Rp.29.365.071.200,00. The un-significant cost between these methods makes
traveller method is better than launching gantry method.
vii
Cost and implementation time of both methods are not different significantly.
Depending on site condition, time constraint and budget, we can use one of the
methods or combination of those methods.
Keyword: launching gantry method, erection box girder, traveller method, box
girder.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir
sesuai dengan yang diharapkan dengan judul “Perencanaan Metode Kerja, Waktu
Pelaksanaan, dan Anggaran Biaya Pembuatan Box Girder Dengan Metode
Launching Gantry Dan Traveller Pada Proyek Pembangunan Jalan Layang Non-Tol
Antasari-Blok M” tepat pada waktunya.
Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah pada
semester VI, yang diwajibkan kepada mahasiswa Jurusan Teknik Sipil – Politeknik
Negeri Bandung dan sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman bagi penulis
sendiri.
Penulisan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan tidak lepas dari bimbingan,
arahan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang terkait dalam penulisan Tugas Akhir, yaitu
kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
2. Kedua orang tua tercinta, yang senantiasa memberikan dorongan baik secara
materil maupun moril yang selalu membangkitkan semangat penulis.
3. Ir. Taufik Hamzah, MSA., MBA. selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bandung.
4. Beny Mulyana Sukandar, MSCE. selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan arahan dan masukan kepada penulis untuk penulisan Tugas
Akhir.
5. Ery Radya Juarti, ST., MT. selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan arahan dan masukan kepada penulis untuk penulisan Tugas
Akhir.
6. Ahmad Solieh, ST., MT. dan Ir. Taufik Hamzah, MSA., MBA. selaku tim
penguji Tugas Akhir yang telah memberikan masukan guna perbaikan
terhadap Tugas Akhir yang kami susun.
7. Seluruh dosen dan staf Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung.
ix
8. Pihak-pihak lain yang telah banyak membantu, yang tidak dapat disebutkan
namanya satu persatu.
Semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan sumbangan ilmu dan informasi yang
bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Bandung, Juni 2013
Penulis
x
TUGAS AKHIR INI DIPERSEMBAHKAN UNTUK BAPAK IBNU SOPIAN BESERTA SANG
ISTRI, IBU HARTIWI. BESERTA INI DAN DISELINGI DOA YANG DIPERUNTUKKAN
KEPADA YEYEN SOFIANTI KOMALASARI, BUDI MULYANA, JUNI KUSUMAWATI,
FARID AKBAR, SITI NUR AZIZAH, MUHAMMAD AQILA GUNAWAN, PANJI SUWEDI,
ANINDYA PUTRI GAYATRI, MUHAMMAD MAULANA LUTFI SYAHIR
SAMPAI GENERASI SELANJUTNYA.
TIDAK TERGANTI, YANG TERBAIK, BUNGA AYU LARASATI
- AMIRUL AKBAR -
xi
TUGAS AKHIR INI SAYA PERSEMBAHKAN UNTUK:
TUHAN YESUS KRISTUS
BAPAK NANDANG SAFUDIN DAN IBU ENDANG PRATIWI
TETEH TISA DAN BANG SIDI
TETEH TINA
MAS ARI DAN CHRISTINA
KAKAK SUCI
REKAN, PARTNER, TEMAN, SAHABAT, SAUDARA TERBAIK, AMIRUL AKBAR
KELUARGA KOMISI PEMUDA GEREJA KRISTEN JAWA PEPANTHAN BANDUNG SELATAN
KELUARGA BESAR KSB 2010
RAE LABORA GROUP
ANGKATAN EMAS, SIPIL 2010
KELUARGA BESAR HIMAS POLBAN
YANG SELALU SETIA MENDAMPINGI DAN MENDOAKAN
- BUNGA AYU LARASATI -
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii
ABSTRAK ........................................................................................................... iv
ABSTRACT .......................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii
LEMBAR PERSEMBAHAN ............................................................................. ix
DAFTAR ISI........................................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xix
DAFTAR ISTILAH ............................................................................................ xxiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1-1
1.2. Lokasi Pengamatan............................................................................... 1-4
1.3. Tujuan Penulisan .................................................................................. 1-5
1.4. Ruang Lingkup Pembahasan ................................................................ 1-6
1.5. Metodologi ........................................................................................... 1-6
1.6. Sistematika Penulisan ........................................................................... 1-7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Box Girder ..................................................................................................... 2-1
2.2. Balance Cantilever ........................................................................................ 2-2
2.3. Metode Launching Gantry ............................................................................ 2-3
2.4. Metode Traveller ........................................................................................... 2-4
2.5. Waktu Pelaksanaan Proyek .......................................................................... 2-6
2.6. Jaringan Kerja ................................................................................................ 2-6
2.6.1 ....................................................................................................... CPM
(Chritical Path Method) atau AOA (Activity on Arrow) ...................... 2-6
xiii
2.6.2 ....................................................................................................... PDM
(Precedence Diagram Method) atau AON (Activity On Node) ..................... 2-12
2.7 ............................................................................................................. Diagr
am Batang (Bar Chart) dan Kurva S ............................................................. 2-18
2.8 ............................................................................................................. Work
Breakdown Strusture (WBS) ......................................................................... 2-19
2.9 ............................................................................................................. Estim
asi Biaya Proyek ............................................................................................ 2-19
2.10 ........................................................................................................... Jenis-
jenis Biaya Proyek ........................................................................................ 2-22
BAB III METODOLOGI
3.1. ............................................................................................................ Taha
pan Penulisan Tugas Akhir ............................................................................ 3-1
3.2. ............................................................................................................ Identi
fikasi Masalah ................................................................................................ 3-3
3.3. ............................................................................................................ Tinja
uan Pustaka .................................................................................................... 3-3
3.4. ............................................................................................................ Peng
umpulan Data ................................................................................................ 3-3
3.5. ............................................................................................................ Pemb
ahasan ............................................................................................................ 3-4
3.5.1. ..................................................................................................... Identi
fikasi Alat Metode Traveller dan Metode Launching Gantry .............. 3-4
3.5.2. ..................................................................................................... Meng
hitung Volume Pekerjaan ..................................................................... 3-4
3.5.3. ..................................................................................................... Meng
analisa Harga Satuan ............................................................................ 3-4
3.5.4. ..................................................................................................... Meng
hitung Waktu Pelaksanaan ................................................................... 3-4
3.6. ............................................................................................................ Anali
sa .................................................................................................................... 3-5
xiv
3.7. ............................................................................................................ Kesi
mpulan dan Saran .......................................................................................... 3-5
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1. Jenis Konstruksi ................................................................................... 4-1
4.2. Metode Launching Gantry ................................................................... 4-2
4.2.1. Work Breakdown Strusture (WBS) Metode Launching Gantry ........... 4-4
4.2.2. Metode Kerja pada Metode Launching Gantry .................................... 4-5
4.2.2.1. Pembuatan Segmen Precast Box Girder ................................... 4-11
4.2.2.2. Perakitan Alat Gantry Launcher ............................................... 4-11
4.2.2.3. Surveying ................................................................................... 4-12
4.2.2.4. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ................................... 4-13
4.2.2.5. Mobilisasi Alat Gantry Launcher ke Lapangan ........................ 4-18
4.2.2.6. Erection (Pemasangan) Alat Gantry Launcher ......................... 4-18
4.2.2.7. Mobilisasi Segmen Box Girder ................................................. 4-20
4.2.2.8. Erecion (Pemasangan) Segmen Box Girder ............................. 4-21
4.2.2.9. Stressing Segmen Box Girder Precast ...................................... 4-26
4.2.2.10. Grouting Tendon ....................................................................... 4-29
4.2.2.11. Closure ...................................................................................... 4-31
4.2.3. Volume Pekerjaan Metode Launching Gantry...................................... 4-31
4.2.3.1. Volume Beton Precast ............................................................... 4-32
4.2.3.2. Volume Formwork (Bekisting) ................................................. 4-37
4.2.3.3. Volume Tulangan ...................................................................... 4-39
4.2.3.4. Volume Material Stressing ........................................................ 4-45
4.2.3.5. Volume Pekerja ......................................................................... 4-49
4.2.4. Waktu Pelaksanaan Metode Launching Gantry .................................... 4-49
4.2.4.1. Bar Chart dan Kurva S Metode Launching Gantry .................. 4-52
4.2.4.2. Jaringan Kerja CPM (Chritical Path Method) atau AOA
(Activity on Arrow) pada Metode Launching Gantry ............... 4-54
4.2.4.3. Jaringan Kerja PDM (Precedence Diagram Method) atau
AON (Activity On Node) pada Metode Launching Gantry ...... 4-64
4.2.5. Biaya Pelakanaan Metode Launching Gantry ....................................... 4-65
4.2.5.1. Analia Harga Satuan (AHS) Metode Launching Gantry .......... 4-65
xv
4.2.5.2. Rancangan Anggaran Biaya (RAB) Metode Launcing Gantry ........ 4-81
4.2.5.3. Rekapitulasi Biaya Metode Launching Gantry ......................... 4-82
4.3. Metode Traveller .................................................................................. 4-83
4.3.1. Work Breakdown Strusture (WBS) Metode Traveller .......................... 4-85
4.3.2. Metode Kerja Pada Metode Traveller ................................................... 4-97
4.3.2.1. Surveying ................................................................................... 4-92
4.3.2.2. Kesehatan dan Keelamatan Kerja (K3) ..................................... 4-93
4.3.2.3. Mobilisasi Alat Traveller .......................................................... 4-94
4.3.2.4. Perakitan Alat Traveller ............................................................ 4-95
4.3.2.5. Pemasangan Baja Tulangan dan Tendon .................................. 4-104
4.3.2.6. Pengecoran Segmen Box Girder ............................................... 4-105
4.3.2.7. Stressing Segmen Box Girder ................................................... 4-106
4.3.2.8. Launching Traveller .................................................................. 4-108
4.3.2.9. Closure ...................................................................................... 4-111
4.3.3. Volume Pekerjaan Metode Traveller .................................................... 4-111
4.3.4. Waktu Pelaksanaan Metode Traveller .................................................. 4-112
4.3.4.1. Bar Chart dan Kurva S Metode Traveller ................................ 4-114
4.3.4.2. Jaringan Kerja CPM (Chritical Path Method) atau AOA
(Activity on Arrow) pada Metode Traveller ............................. 4-116
4.3.4.3. Jaringan Kerja PDM (Precedence Diagram Method) atau
AON (Activity On Node) pada Metode Traveller ..................... 4-137
4.3.5. Biaya Pelaksanaan Metode Traveller .................................................... 4-138
4.3.5.1. Analia Harga Satuan (AHS) Metode Traveller ......................... 4-138
4.3.5.2. Rancangan Anggaran Biaya (RAB) Metode Traveller ............. 4-154
4.3.5.3. Rekapitulasi Biaya Metode Traveller ....................................... 4-155
4.4. ............................................................................................................ Anali
sa Perbandingan Metode Launching Gantry dengan Traveller ..................... 4-156
4.4.1. Perbandingan Pekerjaan Stressing Segmen Box Girder ....................... 4-165
4.4.2. Perbandingan Pekerjaan Grouting Tendon ........................................... 4-165
4.4.3. Perbandingan Biaya Metode Launching Gantry dan Traveller ............ 4-166
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 5-1
xvi
5.2 Saran ............................................................................................................... 5-2
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xxx
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... xxxi
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Letak Traveller di Jalan Jendral Sudirman yang Tidak
Mengganggu Aktifitas Bawah Bentang ........................................ 1-2
Gambar 1.2 Penutupan Lalu Lintas Pada Perempatan Jalan Puri Mutiara
Untuk Pemasangan Segmen Box Girder....................................... 1-3
Gambar 1.3 Lokasi JLNT Antasari-Blok M Paket Pasar Cipete ..................... 1-5
Gambar 2.1 (a) I Girder; (b) Box Girder ........................................................ 2-2
Gambar 2.2 Flowchart Pemasangan Box Girder Precast ................................ 2-3
Gambar 2.3 Contoh Aplikasi Alat Gantry Launcher ....................................... 2-4
Gambar 2.4 (a) Traveller Hidrolis; (b) Traveller Manual ................................. 2-5
Gambar 2.5 Contoh Aplikasi Alat Traveller .................................................... 2-5
Gambar 2.6 Jaringan Kerja CPM atau AOA .................................................... 2-6
Gambar 2.7 EET dan LET Suatu Kegiatan ...................................................... 2-9
Gambar 2.8 Denah Yang Lazim Pada Node PDM ........................................... 2-13
Gambar 2.9 Konstrain pada PDM .................................................................... 2-15
Gambar 2.10 Satu Kegiatan Mempunyai Hubungan Konstrain dengan Lebih
dari Satu Kegiatan ......................................................................... 2-15
Gambar 2.11 Multikonstrain Antar Kegiatan ..................................................... 2-15
Gambar 2.12 Menghitung ES dan EF ................................................................ 2-16
Gambar 2.13 Menghitung LS dan LF ................................................................ 2-16
xviii
Gambar 3.1 Metodologi Penulisan Tugas Akhir .............................................. 3-2
Gambar 4.1 Eksisting Single Pier ..................................................................... 4-1
Gambar 4.2 Elemen-elemen Gantry Launcher ................................................ 4-3
Gambar 4.3 WBS Metode Launching Gantry ................................................... 4-4
Gambar 4.4 Flowchart Metode Launching Gantry ........................................... 4-5
Gambar 4.5 (a)-(j) Urutan Pemasangan Box Girder Metode Launching Gantry ...... 4-10
Gambar 4.6 Perakitan Main Trusses Gantry Launcher ..................................... 4-11
Gambar 4.7 Akesibilitas Kendaraan pada Metode Launching Gantry ............. 4-12
Gambar 4.8 Penempatan Tangga Mobililasi ..................................................... 4-13
Gambar 4.9 Pemasangan Pagar Pembatas ......................................................... 4-17
Gambar 4.10 Gantry Launcher yang telah Dimobilissasi ke Lapangan ........... 4-18
Gambar 4.11 (a) Pemasangan Longitudinal Beam; (b) Under Roller yang
sudah Terpasang ........................................................................... 4-19
Gambar 4.12 Main Trusses yang telah Diletakkan di Atas Pierhead ................. 4-19
Gambar 4.13 Main Winch ................................................................................... 4-20
Gambar 4.14 Hanger Frame ............................................................................... 4-21
Gambar 4.15 Pemasangan Spreader Beam ......................................................... 4-22
Gambar 4.16 Pengecoran Wet Joint .................................................................... 4-23
Gambar 4.17 (a) Bracket bagian Inside Box Girder; (b) Brakcet bagian Top
8Box Girder .................................................................................... 4-24
Gambar 4.18 Proses Pengolesan Epoxy .............................................................. 4-25
Gambar 4.19 Pemasangan Angkur ...................................................................... 4-27
xix
Gambar 4.20 Pemasangan Hydraulic Jack.......................................................... 4-27
Gambar 4.21 Grout Pump ................................................................................... 4-29
Gambar 4.22 Penggunaan Alat Grout Pump ....................................................... 4-30
Gambar 4.23 Selang Grout Vent ......................................................................... 4-31
Gambar 4.24 Dimensi Box Girder ...................................................................... 4-32
Gambar 4.25 Bengkokan Tulangan Segmen Box Girder .................................... 4-40
Gambar 4.26 Bengkokan Tulangan Segmen Closure ......................................... 4-43
Gambar 4.27 Jaringan Kerja CPM pada Metode Launching Gantry .................. 4-54
Gambar 4.28 Jaringan Kerja PDM pada Metode Launching Gantry .................. 4-64
Gambar 4.29 Elemen-elemen Traveller .............................................................. 4-84
Gambar 4.30 WBS Metode Traveller ................................................................. 4-86
Gambar 4.31 Flowchart Metode Traveller ......................................................... 4-87
Gambar 4.32 (a)-(h) Urutan Pemasangan Box Girder Metode Traveller ........... 4-91
Gambar 4.33 Aksesibilitas Kendaraan pada Metode Traveller .......................... 4-92
Gambar 4.34 Penempatan Akses Naik-Turun Pier ............................................. 4-93
Gambar 4.35 Pemasangan Pagar dan Jaring-jaring Pengaman pada Pierhead ... 4-94
Gambar 4.36 Flowchart Perakitan Alat Traveller............................................... 4-95
Gambar 4.37 Stress Bar....................................................................................... 4-96
Gambar 4.38 Perakitan Bottom Slab Span .......................................................... 4-97
Gambar 4.39 Pemasangan Bottom Slab .............................................................. 4-98
Gambar 4.40 (a) Rail Beam; (b) Front Hydraulic; (c) Rear Hydraulic ............. 4-99
Gambar 4.41 Pemasangan Main Frame .............................................................. 4-100
xx
Gambar 4.42 Pemasangan Rear Truss dan Front Truss ...................................... 4-101
Gambar 4.43 Inner Beam .................................................................................... 4-102
Gambar 4.44 Outer Wing Form dan Outer Side Form........................................ 4-102
Gambar 4.45 Inner Form..................................................................................... 4-103
Gambar 4.46 Pengaturan Inner Form.................................................................. 4-103
Gambar 4.47 Pemasangan Tendon, Install Strand, dan Pembersihan Ruang Kerja ..... 4-105
Gambar 4.48 Urutan Pengecoran Box Girder ..................................................... 4-106
Gambar 4.49 Pembongkaran End Form .............................................................. 4-107
Gambar 4.50 Hydraulic Pump............................................................................. 4-108
Gambar 4.51 Pengangkatan Traveller Bagian Rear ............................................ 4-109
Gambar 4.52 Pengangkatan Traveller bagian Front .......................................... 4-110
Gambar 4.53 Pemindahan Traveller ................................................................... 4-110
Gambar 4.54 Pemasangan Stressbar ke Lubang Insert ....................................... 4-111
Gambar 4.55 Jaringan Kerja CPM pada Metode Traveller................................. 4-116
Gambar 4.56 Jaringan Kerja PDM pada Metode Traveller ................................ 4-137
xxi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Simbol dalam Jaringan Kerja CPM atau AOA .................................. 2-7
Tabel 2.2 Persyaratan dalam Jaringan Kerja CPM atau AOA ........................... 2-7
Tabel 2.3 Cara Membaca Hubungan antar Kegiatan ......................................... 2-8
Tabel 4.1 Peralatan K3 ....................................................................................... 4-13
Tabel 4.2 Rambu-rambbu K3 ............................................................................. 4-15
Tabel 4.3 Peralatan Stressing ............................................................................. 4-28
Tabel 4.4 Material Penyusun Grouting .............................................................. 4-30
Tabel 4.5 Perhitungan Volume Beton Segmen Box Girder ............................... 4-33
Tabel 4.6 Perhitungan Volume Beton Wet Joint ................................................ 4-34
Tabel 4.7 Perhitungan Volume Beton Closure .................................................. 4-35
Tabel 4.8 Perhitungan Volume Formwork Wet Joint ........................................ 4-37
Tabel 4.9 Perhitungan Volume Formwork Closure ........................................... 4-38
Tabel 4.10 Perhitungan Volume Tulangan Box Girder ....................................... 4-41
Tabel 4.11 Perhitungan Volume Tulangan Wet Joint .......................................... 4-42
Tabel 4.12 Perhitungan Volume Tulangan Closure ............................................. 4-44
Tabel 4.13 Perhitungan Volume Duct .................................................................. 4-45
Tabel 4.14 Perhitungan Volume Strand Top Tendon .......................................... 4-46
Tabel 4.15 Perhitungan Volume Strand Bottom Tendon ..................................... 4-47
Tabel 4.16 Perhitungan Volume Material Grouting ............................................ 4-48
xxii
Tabel 4.17 Jumlah Pekerja ................................................................................... 4-49
Tabel 4.18 Waktu Pelaksanaan Pemasangan Gantry Launcher ........................... 4-50
Tabel 4.19 Waktu Pelaksanaan Erection Box Girder Precast ............................. 4-51
Tabel 4.20 Waktu Pelaksanaan 4 Pekerjaan Closure ........................................... 4-51
Tabel 4.21 Bar Chart dan Kurva S Metode Launching Gantry ........................... 4-52
Tabel 4.22 Float Metode Launching Gantry ........................................................ 4-55
Tabel 4.23 Daftar Harga Alat, Bahan, dan Upah Metode Launching Gantry ...... 4-65
Tabel 4.24 AHS Segmen Box Girder ................................................................... 4-67
Tabel 4.25 AHS Perakitan Elemen Gantry .......................................................... 4-67
Tabel 4.26 AHS Mobilisasi Elemen Gantry ........................................................ 4-68
Tabel 4.27 AHS Pemasangan Elemen Gantry ..................................................... 4-69
Tabel 4.28 AHS Mobilisasi Segmen Box Girder ................................................. 4-69
Tabel 4.29 AHS Erection Box Girder .................................................................. 4-70
Tabel 4.30 AHS Pembuatan Bakisting Wet Joint ................................................ 4-71
Tabel 4.31 AHS Pemasangan Tulangan Wet Joint .............................................. 4-71
Tabel 4.32 AHS Pengecoran Wet Joint ................................................................ 4-72
Tabel 4.33 AHS Perawatan Wet Joint .................................................................. 4-72
Tabel 4.34 AHS Stressing Segmen Box Girder ................................................... 4-73
Tabel 4.35 AHS Grouting Tendon ....................................................................... 4-74
Tabel 4.36 AHS Pembuatan Bekisting Closure ................................................... 4-75
Tabel 4.37 AHS Pemasangan Tulangan Closure ................................................. 4-76
Tabel 4.38 AHS Pengecoran Closure .................................................................. 4-76
xxiii
Tabel 4.39 AHS Perawatan Closure .................................................................... 4-77
Tabel 4.40 AHS Pembongkaran Bekisting Closure ............................................. 4-77
Tabel 4.41 AHS Pembongkaran AlatGantry Launcher ....................................... 4-78
Tabel 4.42 AHS Pembersihan Lahan ................................................................... 4-79
Tabel 4.43 Biaya Survveying ................................................................................ 4-79
Tabel 4.44 AHS Launching Gantry ..................................................................... 4-80
Tabel 4.45 RAB Metode Launching Gantry ........................................................ 4-81
Tabel 4.46 Rekapitulasi Biaya Metode Launching Gantry .................................. 4-82
Tabel 4.47 Bar Chart Perakitan Elemen Traveller .............................................. 4-113
Tabel 4.48 Bar Chart Pembuatan Segmen Box Girder dengan Metode Traveller ........ 4-113
Tabel 4.49 Bar Chart dan Kurva S Metode Traveller ......................................... 4-114
Tabel 4.50 Float Metode Traveller ...................................................................... 4-117
Tabel 4.51 Jumlah Segmen Box Girder tiap Pier ................................................ 4-136
Tabel 4.52 Daftar Harga Alat, Bahan, dan Upah Metode Traveller .................... 4-138
Tabel 4.53 AHS Mobilisasi Elemen Traveller ..................................................... 4-140
Tabel 4.54 AHS Pemasangan Alat Traveller ....................................................... 4-141
Tabel 4.55 AHS Pengangkatan Elemen Traveller ............................................... 4-141
Tabel 4.56 AHS Perakitan Elemen Traveller....................................................... 4-142
Tabel 4.57 AHS Pengaturan Formwork Traveller ............................................... 4-142
Tabel 4.58 AHS Pemasangan Besi Tulangan dan Tendon Segmen 1 ................. 4-143
Tabel 4.59 AHS Pemasangan Besi Tulangan dan Tendon Segmen .................... 4-144
Tabel 4.60 AHS Pengecoran Segmen 1 ............................................................... 4-145
xxiv
Tabel 4.61 AHS Pengecoran Segmen ................................................................. 4-146
Tabel 4.62 AHS Perawatan Beton........................................................................ 4-147
Tabel 4.63 AHS Stressing Segmen Box Girder ................................................... 4-147
Tabel 4.64 AHS Grouting Tendon ....................................................................... 4-148
Tabel 4.65 AHS Pengaturan Formwork Closure ................................................. 4-149
Tabel 4.66 AHS Pemasangan Tulangan Closure ................................................. 4-150
Tabel 4.67 AHS Pengecoran Closure .................................................................. 4-150
Tabel 4.68 AHS Perawatan Closure .................................................................... 4-151
Tabel 4.69 AHS Pembongkaran Alat Gantry Launcher ...................................... 4-152
Tabel 4.70 AHS Pembersihan Lahan ................................................................... 4-152
Tabel 4.71 AHS Surveying ................................................................................... 4-153
Tabel 4.72 AHS Launching Traveller .................................................................. 4-153
Tabel 4.73 RAB Metode Traveller ...................................................................... 4-154
Tabel 4.74 Rekapitulasi Biaya Metode Traveller ................................................ 4-155
Tabel 4.75 Perbandingan Metode Kerja Launching Gantry dan Traveller .......... 4-156
Tabel 4.76 Perbandingan Waktu Pelaksanaan Metode Launching Gantry
dan Traveller ...................................................................................... 4-161
Tabel 4.77 Perbandingan Biaya Pelaksanaan Metode Launching Gantry
dan Traveller ...................................................................................... 4-162
Tabel 4.78 Perbandingan Metode Jaringan Kerja CPM dan PDM ...................... 4-164
Tabel 4.79 Biaya Stressing Metode Traveller Setelah Pengurangan ................... 4-165
Tabel 4.80 Biaya Grouting Metode Traveller Setelah Pengurangan ................... 4-166
xxv
Tabel 4.81 Perbandingan Metode Launching Gantry dan Traveller ................... 5-1
DAFTAR ISTILAH
A
Activity : Kegiatan
Activity on Arrow : Kegiatan yang dilambangkan dengan tanda
panah
Activity on Node : Kegiatan yang dilambangkan dengan lingkaran
Anchor Head : Angkur penahan strand yang di stressing
As Built Drawing : Gambar bangunan nyata
B
Balanced Cantilever System : Sistem pemasangan gelagar dengan
menyeimbangkan sisi-sisi yang berlawanan
Bar Chart : Diagram batang
Bar Jack : Alat penarik strand berjumlah satuan
Bleeding : Berlebihnya unsur air pada beton segar
Boom : Kapasitass panjang truk trailer
Bottom Slab : Elemen traveller yang berfungsi sebagai lantai
kerja bagian bawah
Box Girder : Balok beton penyambung antar pier
Bracket : Pengikat sementara box girder pada saat di-
erection
Bundle Strand : Gulungan strand
C
Cast in Situ : Pengecoran di tempat proyek
Chain Block : Alat pengangkat dan penarik barang berat
Closure : Pekerjaan segmen box girder terakhir
Concrete Pump : Alat pompa beton segar ke titik pengecoran
xxvi
Concrete Vibrator : Alat perata beton segar pada saat pengecoran
Container : Kendaraan besar pengangkut barang
Contigencies : Tak terduga
Critical Path Method : Metode jaringan kerja yang menunjukkan jalur
kritis pada suatu kegiatan proyek
Curing : Perawatan alat/Perawatan beton segmen
D
Deck Slab : Pelat lantai
Designer : Pembuat/perancang
Direct Cost : Biaya langsung
Double Pier : Tiang penyangga jembatan tipe portal
Downstream : Arah ke angka yang mengecil
Ducting : Pemasangan duct (selongsong seng tempat
tendon)
Dummy : Tanda kegiatan yang tidak terikat waktu dan
sumber daya
E
Earlist Event Time : Waktu/durasi yang tercepat
End Form : Bekisting paling ujung untuk menahan beton
segar agar sesuai dimensinya
Engineer : Teknisi/ operator ahli
Epoxy : Perekat khusus beton precast
Equipments : Perlengkapan
Erection Box Girder : Pemasangan box girder ke pier head
Event : Acara/kegiatan
F
Final Force : Pemberian tegangan terakhir
Fixed Price : Harga tetap/pasti
Formwork : Acuan dan Perancah
xxvii
Flowchart : Bagan alir sebagai urutan pekerjaan
Fly Over : Jalan layang
Free Float : Jumlah waktu yang diperlukan untuk suatu
kegiatan boleh ditunda atau terlambat tanpa
mempengaruhi atau menyebabkan
keterlambatan pada kegiatan berikutnya
G
Gantry Launcher : Alat pemasang box girder tipe beton precast
Girder : Gelagar jembatan
Grouting : Kegiatan mengisi bahan grout ke dalam tendon
yang telah di stressing
H
Hammer Test : Pengecekan kekerasan beton dengan
menggunakan alat ukur bernama hammer
Hanger Frame : Rangka penggantung sementara box girder
precast pada saat pekerjaan erection
Hydraulic Jack : Mesin yang digunakan untuk stressing beton
Hydraulic Pump : Mesin tenaga fluida untuk menggerakkan alat
traveller
Hidrolis : Mesin bersumber tenaga dari cairan
I
Include : Termasuk
Indirect Cost : Biaya tidak langsung
Inner Beam : Rel bagian dalam jalur traveller berjalan
Inner Form : Bekisting bagian dalam segmen box girder
Insert : Lubang tempat memasang stress bar
J
JLNT : Jalan Layang Non-Tol
xxviii
L
Launching : Menggerakkan alat traveller atau gantry
launcher ke depan/ ke belakang
Launching Gantry : Metode pemasangan box girder tipe beton
precast
Latest Event Time : Waktu/durasi yang terlama
Longitudinal Beam : Elemen gantry launcher yang berfungi sebagai
penopang main trusses di bawah under roller
Lumpsum : Harga keseluruhan tidak berpengaruh
perubahan pada saat di lapangan
M
Main Frame : Rangka utama penahan elemen traveller
Main Trusses : Rangka utama pada gantry launcher sebagai rel
penggerak/mobilisasi alat gantry launcher
Main Winch : Elemen gantry launcher yang berfungsi
sebagai pengangkat segmen box girder precast
Man Powers : Tenaga kerja
Mobile Crane : Alat pengangkat peralatan berat
N
Network Planning : Perencanaan jaringan kerja
Non-shrinkage additives : Bahan campuran yang tidak menyusutkan
O
Outer Form : Bekisting bagian luar segmen box girder
Overhead : Kelebihan biaya
Owner : Pemilik proyek
P
xxix
Permanently Stressing : Pemberian tegangan tetap pada segmen beton
Pier : Tiang penyangga jembatan
Platform : Area
Post-tensioning : Pekerjaan stressing yang dilakukan pada saat
setelah beton mengeras
Precast : Beton yang sudah jadi tinggal dipasang
Precedence Diagram Method : Metode jaringan kerja yang menunjukkan
kegiatan yang dapat diutamakan dan ditunda
Preliminary Design : Pekerjaan perancangan/perencanaan
Pre-tensioning : Pekerjaan stressing yang dilakukan pada saat
setelah pemasangan tulangan dan tendon dan
sebelum pengecoran
Pressure injeksi grout : Daya tekan mesin grouting
Profit : Keuntungan
R
Rail Beam : Rel jalur traveller berjalan
Rafter Crane : Tipe mobile crane
Real Cost : Nilai sesungguhnya
Rear : Bagian tengah
Rekapitulasi : Penyatuan
Release Pressure : Pelepasan tekanan tetap
RKS : Rencana kerja dan syarat-syarat
S
S Curve : Kurva S
Scaffolding : Rangka rakitan yang dapat digunakan sebagai
penopang dan lain sebagainya
Segment : Segmen
Sheet Pile : Tembok penahan tanah
Shop Drawing : Gambar kerja
Single Pier : Tiang penyangga jembatan tipe tunggal
xxx
Span : Bentang
Spare Part : Peralatan
SPK : Surat Perjanjian Kerja
Spreader Beam : Alat dari main winch yang dipasang ke segmen
box girder untuk diangkat ke atas
Standard : Standar
Strand : Kabel ulir baja sebagai media stressing
Stress Bar : Baja ulir yang dapat diikatkan sebagai penahan
elemen traveller
Stressing : Kegiatan pemberian tegangan kepada beton
Supplier : Penyedia
Surveying : Kegiatan persiapan dalam pekerjaan proyek
T
Temporary Stressing : Pemberian tegangan sementara pada beton
Temporary Support : Rangka penahan segmen box girder precast
sementara sebelum di-erection
Tendon : Jalur pemberian tegangan pada beton
Time Schedule : Jadwal
Total Float : Jumlah waktu yang diperlukann untuk suatu
kegiatan boleh ditunda atau terlambat, tanpa
mempengaruhi jadwal pelaksanaan proyek
secara keseluruhan
Traveller : Alat pemasangan box girder tipe cast in situ
Truss : Elemen traveller yang berfungsi sebagai
penahan alat traveller bagian kanan dan kiri
U
Under Roller : Elemen gantry launcher sebagai roda main
trusses
Upstream : Arah urutan angka yang membesar
xxxi
V
Variasi Efisiensi : Efisiensi dari buruh, peralatan, dan material
W
Website : Halaman dari internet
Wet Joint : Sambungan beton segar yang dicetak berbentuk
box girder pada saat pemasangan segmen box
girder precast ke pierhead
Workshop : Tempat/ gudang/ ruangan perakitan
Work Breakdown Structure : Urutan pekerjaan berdasarkan level pekerjaan
xxxii
DAFTAR PUSTAKA
.2009.Manual Operational Traveller Formwork.Jakarta:P.T VSL Indonesia.
. 2011. “Pembangunan Jalan Layang Casablanca Kemacetan Bertambah 20 Persen”. 28 Januari. http://epaper.korantempo.com/KT/KT/2011/01/28/index.shtml. 1 Maret 2013.
.2011. “CEBEX 100 (24x0.227Kg)”. TT. http://www.buildershoponline.co.uk/grouts-anchor/cebex_100_24_x_0227_kg/. 1 Juni 2013.
Abdi Putra Bayu Lingga, CV.2012. “Mobile Crane For Rental”.TT. http://www.abdiputrasemarang.indonetwork.co.id/4106445/mobile-crane-for-rental.htm. 1 Juni 2013.
Akbar, Amirul dan Bunga Ayu Larasati. 2012. Tinjauan Pelaksanaan Pembuatan
Box Girder dengan Metode Traveller dari Pier 2U sampai Pier 5U pada
Proyek Pembangunan Jalan Layang Non-Tol Kampung Melayu-Tanah
Abang Paket Mas Mansur. Bandung: Politeknik Negeri Bandung.
Anton. 2011. “Pekerjaan Proyek Jalan Nontol Antaaro Bikin Macet dan Bising”, Poskota Online. Jakarta:Poskota
Bisma.2010.Metode Pelaksanaan Box Girder.Jakarta:P.T VSL Indonesia.
Cahyadi, Ahmad Dwi dan Rizky Harja Dwinata. 2012. Pelaksanaan dan Anggaran
Biaya Pekerjaan Box Girder dengan Metode Balnce Cantilever pada Proyek
Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Antasari-Blok M Paket Prapanca. Bandung: Politeknik Negeri Bandung.
Ervianto, Wulfram I. 2003. Teori Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi. D. I. Yogyakarta: Andi Offset.
Ervianto, Wulfram I. 2006.Cara Tepat Menghitung Biaya Bangunan. D. I. Yogyakarta: Andi Offset.
Jauhari, Zulfikar. 2011. Manajemen Pelaksanaan Jalan Tol Mojokerto-Kertosono
STA 5+350-STA 10+350 Menggunakan Perkerasan Kaku Kabupaten
Mojokerto Jawa Timur. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Nusantara Perkasa, CV.2012. “Sewa Concrete Pump (pompa beton) dan jual beton (Readymix Concrete)”. 23 April 2012. http://www.m. olx.co.id/item/show/261863765. 1 Juni 2013.
Soeharto, Iman. 1995. Manajemen Proyek Jilid I. Jakarta: Erlangga.
xxxiii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I
I – 1 : Formulir Asistensi Penulisan Tugas Akhir
I – 2 : Lembar revisi dan masukan seminar Asistensi Tugas Akhir
LAMPIRAN II
II – 1 : Dimensi Beton Box Girder
II – 2 : Dimensi Beton Wet Joint
II – 3 : Dimensi Beton Closure
II – 4 : Gambar Formwork Wet Joint
II – 5 : Gambar Formwork Closure
II – 6 : Gambar Tulangan Segmen Box Girder
II – 7 : Gambar Tulangan Segmen Wet Joint
II – 8 : Gambar Tulangan Segman Closure
II – 9 : Layout Tendon
II – 10 : Bar Chart dan Kurva S Rencana Metode Launching Gantry (Harian)
II – 11 : Jaringan Kerja CPM pada Metode Launching Gantry
II – 12 : Jaringan Kerja PDM pada Metode Launching Gantry
II – 13 : Bar Chart dan Kurva S Rencana Metode Traveller (Harian)
II – 14 : Jaringan Kerja CPM pada Metode Traveller
II – 15 : Jaringan Kerja PDM pada Metode Traveller