latihan metode ilmiah
TRANSCRIPT
-
5/27/2018 LATIHAN METODE ILMIAH
1/3
LATIHAN METODE ILMIAH
PENGARUH PEMBERIAN AIR REBUSAN SIRIH (Piper betle l)TERHADAP
KADAR AMONIAK FESES PADA BROILER
1.
Latar Belakang
Salah satu masalah yang biasa muncul di peternakan ayam adalah masalah bau kandang.
Kandang yang berbau menyengat biasanya disebabkan oleh kandungan amonia yang
tinggi. Di dalam kandang ayam, konsentrasi amonia cukup bervariasi antara 5-90 ppm.
Sedangkan rekomendasi umum untuk kandungan amonia yang aman dan belum
menimbulkan gangguan pada ayam ialah di bawah 20 ppm (Ritz et al., 2004). Di luar
ambang batas aman ini, amonia akan menimbulkan kerugian pada ayam, baik berupa
kerusakan membran mata dan pernapasan sampai hambatan pertumbuhan dan penurunanproduksi.
Amonia dengan kadar tinggi secara tidak langsung juga bisa memicu kasus infeksi
penyakit saluran pernapasan seperti CRD, korisa, ND, AI, IB dan ILT. Hal ini tidak lain
disebabkan adanya kerusakan membran saluran pernapasan yang merupakan gerbang
pertahanan terhadap infeksi bibit penyakit.
Amonia adalah gas yang dihasilkan dari proses perombakkan sisa-sisa nitrogen yang
terdapat dalam feses oleh bakteri ureolitik. Amonia sendiri di lingkungan terdapat dalam
2 bentuk, yaitu bentuk terikat atau terlarut dalam cairan feses (NH4OH) dan bentuk gas
(NH3).
Adanya zat kimia yang dapat menekan kadar amoniak sangat membantu menurunkan
kadar amoniak yang tinggi. Zat kimia yang dapat dimanfaatkan untuk menekan kadar
amoniak adalah zat yang berkhasiat sebagai antiseptik. Penggunaan Daun sirih (Piper
betle l)berkhasiat sebagai antioksidan, antiseptik, fungisida, dan juga bakterisida karena
mengandung 4,2% minyak atsiri yang sebagian besar terdiri dari betephenol yang
merupakan isomerEuganol allypyrocatechine, Cineo methil euganol, Caryophyllen
(siskuitrpen), kavikol, kavibekol, estragol, dan terpinen (Sastroamidjojo,1997). Air
rebusan daun sirih tersebut diharapkan akan berpengaruh nyata menurunkan kadar
amoniak feses broiler. Oleh karena itu, penelitian ini dirancang untung pengetahui
perbandingan kadar amoniak feses broiler yang dihasilkan dari pemberian air rebusan
daun sirih melalui air minum.
-
5/27/2018 LATIHAN METODE ILMIAH
2/3
2. Perumusan MasalahAdapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Bagaimana pengaruh penggunaan air rebusan daun sirih sebagai air minum terhadap kadar amoniak feses pada broiler ?
3. Kerangka PemikiranBroileradalah istilah untuk menyebutkan strainayam hasil budidaya teknologi yang
memiliki karakteristik ekonomis dengan ciri khas yaitu pertumbuhan yang cepat,
konversi pakan yang baik, dan dapat dipotong pada usia yang relatif muda (Murtidjo,
1992). Pertumbuhan broiler saat ini semakin pesat dan berkembang. Banyak faktor
yang memengaruhinya, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal
sendiri meliputi genetik dan sistem kekemalan tubuh (antibodi), sedangkan faktor
eksternal meliputi tatalaksana pemeliharaan, ransum, iklim, kondisi kandang, serta
pemakaian obat-obatan. Menurut AAK (1986), faktor internal memberikan
sumbangan sebesar 30%, sedangkan faktor eksternal memberikan sumbangan sebesar
70%. Dalam hal ini, kadar amoniak menjadi salah satu faktor ekternal yang sangat
berperan dalam menjaga kesehatan tubuh.
Seiring dengan berkembangnya industri perunggasan, muncul masalah yang
menghambat kegiatan produksi. Masalah tersebut terutama disebabkan oleh infeksi
penyakit saluran pernapasan seperti CRD, korisa, ND, AI, IB dan ILT. Penyakit ini
menyebabkan kerugian ekonomi yang besar bagi industri perunggasan.
Amonia dengan kadar tinggi secara tidak langsung juga memicu kasus infeksi
penyakit saluran pernapasan. Hal ini tidak lain disebabkan adanya kerusakan
membran saluran pernapasan yang merupakan gerbang pertahanan terhadap infeksi
bibit penyakit. Amonia adalah gas yang dihasilkan dari proses perombakkan sisa-sisa
nitrogen yang terdapat dalam feses oleh bakteri ureolitik. Amonia sendiri di
lingkungan terdapat dalam 2 bentuk, yaitu bentuk terikat atau terlarut dalam cairan
feses (NH4OH) dan bentuk gas (NH3). Usaha yang dilakukan untuk mengendalikanpenyakit biasanya dengan pencegahan dan pengobatan. Pencegahan dilakukan
dengan vaksinasi dan pemberian antibiotik. Tindakan pengobatan tidak efisien untuk
-
5/27/2018 LATIHAN METODE ILMIAH
3/3
peternakan broiler mengingat masa panen yang cepat dan besarnya jumlah ayam yang
dipelihara.
Feed additiveadalah suatu bahan atau zat yang dapat dicampurkan dalam ransum atau
air minum. Tujuan pemberianfeed additiveyaitu untuk mendapatkan produksi yang
lebih baik, mencegah unsur nutrisi dari kerusakan atau sebagai bahan pengawet untuk
penyimpanan bahan makanan (Tillman, dkk., 1998). Banyak bahan makanan yang
dapat digunakan sebagai feed additive, beberapa diantaranya yaitu pemanfaatan air
rebusan daun sirih sebagai air minum.
Salah satu zat kimia aktif yang terdapat dalam daun sirih adalah Eugenol. Eugenol
dapat berkhasiat sebagai antiseptik, antibakteri, juga sebagai analgesik dan
antioksidan (Heyne, 1987; Sastrohamidjojo, 2004). Struktur Eugenol dapat dilihat
pada Gambar 1.
Gambar 1. Struktur Kimia Egenol
(DepKes, 1995)
Menurut Wijayakusuma (1992), kandungan eugenol pada tanaman sirih lebih dari 42
persen. Eugenol merupakan senyawa yang mampu menghambat pertumbuhan jamur
bahkan dapat mematikan. Eugenol dapat menyebabkanlisis pada miselium jamur
(Curl dan Johnson, 1972).
Asupan Eugenol melalui air rebusan daun sirih untuk air minum diduga akan
menguragi populasi bakteri dan jamur dalam feses yang dihasilkan sehingga mampu
menekan kadar amoniak yang dihasilkan dari aktifitas mikroorganisme.
4. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Pemberian daun Sirih melalui air minum memberikan pengaruh positif terhadappenurunan kadar amoniak feses pada broiler.