latar belakang penelitian
DESCRIPTION
Berita Politik dan Perubahan Tanggapan Kognitif Pemilih Pemula di Kota Bandung Tentang Fungsi-fungsi Sistem Politik Oleh: Karim Suryadi Syaifullah Prayoga Bestari. Latar Belakang Penelitian. Pemilih pemula selalu menjadi isu yang seksi ketika pemilihan umum tiba. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
Berita Politik dan Perubahan Tanggapan Berita Politik dan Perubahan Tanggapan Kognitif Pemilih Pemula di Kota Bandung Kognitif Pemilih Pemula di Kota Bandung
Tentang Fungsi-fungsi Sistem PolitikTentang Fungsi-fungsi Sistem Politik
Oleh:Oleh:Karim SuryadiKarim Suryadi
SyaifullahSyaifullahPrayoga BestariPrayoga Bestari
Latar Belakang PenelitianLatar Belakang Penelitian
Pemilih pemula selalu menjadi isu yang seksi Pemilih pemula selalu menjadi isu yang seksi ketika pemilihan umum tiba.ketika pemilihan umum tiba.
perilaku memilih kelompok pemilih pemula perilaku memilih kelompok pemilih pemula disebut-sebut sebagai bakal menjadi penentu disebut-sebut sebagai bakal menjadi penentu kemenangan salah satu kandidat.kemenangan salah satu kandidat.
tidak ada fakta empirik yang mampu tidak ada fakta empirik yang mampu menjelaskan bagaimana preferensi pemilih menjelaskan bagaimana preferensi pemilih pemula, dan faktor-faktor apa yang pemula, dan faktor-faktor apa yang membentuknya. membentuknya.
belum terjelaskan secara faktual, apakah belum terjelaskan secara faktual, apakah terpaan berita politik di media massa terpaan berita politik di media massa berkontribusi terhadap pembentukan berkontribusi terhadap pembentukan kesadaran mereka untuk memilih. kesadaran mereka untuk memilih.
dalam kehidupan politik pada umumnya, dalam kehidupan politik pada umumnya, pemilih pemula yang berasal dari kelompok pemilih pemula yang berasal dari kelompok siswa SMA dinisbatkan sebagai elemen siswa SMA dinisbatkan sebagai elemen generasi muda yang penting.generasi muda yang penting.
Perumusan MasalahPerumusan Masalah
Bagaimana peranan terpaan berita politik yang Bagaimana peranan terpaan berita politik yang disajikan surat kabar disajikan surat kabar Pikiran RakyatPikiran Rakyat dalam dalam membentuk tanggapan kognitif siswa SMA membentuk tanggapan kognitif siswa SMA tentang fungsi-fungsi sistem politik. tentang fungsi-fungsi sistem politik.
Identifikasi MasalahIdentifikasi Masalah
Seberapa erat korelasi terpaan berita politik yang disajikan Seberapa erat korelasi terpaan berita politik yang disajikan Pikiran RakyatPikiran Rakyat dengan tanggapan kognitif Siswa SMA di dengan tanggapan kognitif Siswa SMA di Kota Bandung tentang fungsi input sistem politik ?Kota Bandung tentang fungsi input sistem politik ?
Seberapa erat korelasi terpaan berita politik yang disajikan Seberapa erat korelasi terpaan berita politik yang disajikan Pikiran RakyatPikiran Rakyat dengan tanggapan kognitif Siswa SMA di dengan tanggapan kognitif Siswa SMA di Kota Bandung tentang fungsi konversi sistem politik ?Kota Bandung tentang fungsi konversi sistem politik ?
Seberapa erat korelasi terpaan berita politik yang disajikan Seberapa erat korelasi terpaan berita politik yang disajikan Pikiran RakyatPikiran Rakyat dengan tanggapan kognitif Siswa SMA di dengan tanggapan kognitif Siswa SMA di Kota Bandung tentang fungsi output sistem politik ?Kota Bandung tentang fungsi output sistem politik ?
Seberapa erat korelasi terpaan berita politik yang disajikan Seberapa erat korelasi terpaan berita politik yang disajikan Pikiran RakyatPikiran Rakyat dengan tanggapan kognitif Siswa SMA di dengan tanggapan kognitif Siswa SMA di Kota Bandung tentang fungsi kapabilitas sistem politik ?Kota Bandung tentang fungsi kapabilitas sistem politik ?
Kajian TeoriKajian Teori
Merril (1971)mengungkapkan kecenderungan umum Merril (1971)mengungkapkan kecenderungan umum dimana media massa tunduk pada sistem pers, dimana media massa tunduk pada sistem pers, sedangkan sistem pers sendiri tunduk pada sistem sedangkan sistem pers sendiri tunduk pada sistem politik dimana sistem pers tersebut dikembangkan. politik dimana sistem pers tersebut dikembangkan.
Sherman dan Kolker (1987) menegaskan adanya Sherman dan Kolker (1987) menegaskan adanya indikasi pengaruh kognisi warga negara terhadap indikasi pengaruh kognisi warga negara terhadap tingkat partisipasi politik dan reaksi-reaksinya tingkat partisipasi politik dan reaksi-reaksinya tentang mekanisme sistem politik khususnya dan tentang mekanisme sistem politik khususnya dan pembangunan politik pada umumnya. pembangunan politik pada umumnya.
Easton (1965) melukiskan atribut-atribut Easton (1965) melukiskan atribut-atribut sistem politik yang sekurang-kurangnya sistem politik yang sekurang-kurangnya mengindikasikan tiga hal, yakni (1) interaksi mengindikasikan tiga hal, yakni (1) interaksi antara lingkungan dan sistem politik, termasuk antara lingkungan dan sistem politik, termasuk batas-batas (batas-batas (boundariesboundaries) dan tekanan ) dan tekanan lingkungan, (2) proses transaksi input – sistem lingkungan, (2) proses transaksi input – sistem (proses politik) – output, dan (3) umpan balik.(proses politik) – output, dan (3) umpan balik.
Dalam proses pengorganisasian media, dua Dalam proses pengorganisasian media, dua faktor sangat menentukanfaktor sangat menentukanyaitu pyaitu pertama, faktor ertama, faktor stimulus, berupa faktor-faktor yang berasal stimulus, berupa faktor-faktor yang berasal dari sifat objek stimulus eksternal. Faktor dari sifat objek stimulus eksternal. Faktor stimulus lainnya adalah frekuensi, intensitas, stimulus lainnya adalah frekuensi, intensitas, gerakan dan perubahan, serta jumlah objek.gerakan dan perubahan, serta jumlah objek.
Faktor kedua yang menentukan Faktor kedua yang menentukan pengorganisasian kognisi adalah faktor pengorganisasian kognisi adalah faktor personal. Dimaksudkan dengan faktor personal personal. Dimaksudkan dengan faktor personal adalah faktor-faktor yang berasal dari adalah faktor-faktor yang berasal dari karakteristik tanggapan individual. karakteristik tanggapan individual.
Keterlibatan faktor kognitif dalam komunikasi Keterlibatan faktor kognitif dalam komunikasi dijelaskan Ross (1974, dalam Rakhmat, 1986: dijelaskan Ross (1974, dalam Rakhmat, 1986: 4) yang menganggap komunikasi sebagai 4) yang menganggap komunikasi sebagai proses transaksional yang meliputi pemisahan proses transaksional yang meliputi pemisahan dan pemilihan bersama lambang kognitif, dan pemilihan bersama lambang kognitif, sedemikian rupa sehingga membantu orang sedemikian rupa sehingga membantu orang lain untuk mengeluarkan dari pengalamannya lain untuk mengeluarkan dari pengalamannya sendiri arti atau respon yang sama dengan sendiri arti atau respon yang sama dengan yang dimaksud oleh sumberyang dimaksud oleh sumber
Metode PenelitianMetode Penelitian
Metode yang digunakan dalam peneltian ini Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah korelasional, yang mampu adalah korelasional, yang mampu mengidentifikasi keeratan hubungan di antara mengidentifikasi keeratan hubungan di antara variabel-variabel (Rakhmat, 1985). variabel-variabel (Rakhmat, 1985).
Variabel bebas dalam penelitin ini adalah terpaan Variabel bebas dalam penelitin ini adalah terpaan berita politik yang disajikan Pikiran Rakyat dalam berita politik yang disajikan Pikiran Rakyat dalam kurun 27 Maret sampai 9 April 2008. Mengacu kurun 27 Maret sampai 9 April 2008. Mengacu kepada Rosengren (Jalaluddin Rakhmat, 1989), kepada Rosengren (Jalaluddin Rakhmat, 1989), variabel terpaan berita politik media massa variabel terpaan berita politik media massa dioperasionalisasikan sebagai jumlah jam yang dioperasionalisasikan sebagai jumlah jam yang dihabiskan khalayak untuk menyimak isi berita yang dihabiskan khalayak untuk menyimak isi berita yang disajikan radio, televisi, dan surat kabar. disajikan radio, televisi, dan surat kabar.
Variabel tak bebas dalam penelitian ini adalah Variabel tak bebas dalam penelitian ini adalah tanggapan kognitif siswa SMA tentang fungsi-tanggapan kognitif siswa SMA tentang fungsi-fungsi sistem politik Indonesia, yang fungsi sistem politik Indonesia, yang mencakup kemampuan untuk memberikan mencakup kemampuan untuk memberikan deskripsi, ekplanasi, dan preskripsi (Danziger, deskripsi, ekplanasi, dan preskripsi (Danziger, 1990), tentang fungsi input, proses konversi, 1990), tentang fungsi input, proses konversi, fungsi output, dan kapabilitas sistem politik fungsi output, dan kapabilitas sistem politik Indonesia, sebagai implikasi Indonesia, sebagai implikasi model sistem model sistem politik yang disederhanakanpolitik yang disederhanakan (Easton, 1965). (Easton, 1965).
Hasil PenelitianHasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara terpaan berita politik yang korelasi antara terpaan berita politik yang disajikan Pikiran Rakyat dengan tanggapan disajikan Pikiran Rakyat dengan tanggapan kognitif siswa SMA di Kota Bandung tentang kognitif siswa SMA di Kota Bandung tentang fungsi input sistem politik. Berdasarkan uji fungsi input sistem politik. Berdasarkan uji statistic diperoleh koefisien korelasi (r = statistic diperoleh koefisien korelasi (r = 0,678530) yang menurut aturan Guilford 0,678530) yang menurut aturan Guilford hubungannya tergolong kuat.hubungannya tergolong kuat.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat korelasi Hasil penelitian menunjukkan terdapat korelasi antara terpaan berita politik yang disajikan antara terpaan berita politik yang disajikan Pikiran Rakyat dengan tanggapan kognitif Pikiran Rakyat dengan tanggapan kognitif siswa SMA di Kota Bandung tentang fungsi siswa SMA di Kota Bandung tentang fungsi Konversi Sistem Politik. Berdasarkan uji Konversi Sistem Politik. Berdasarkan uji statistik besarnya koefiesien korelasi sebesar statistik besarnya koefiesien korelasi sebesar (r = 0,768342), yang menurut aturan Guilford (r = 0,768342), yang menurut aturan Guilford tergolong kuat.tergolong kuat.
Data hasil penelitian dipertegas lagi dengan Data hasil penelitian dipertegas lagi dengan hasil wawancara yang menunjukkan lebih dari hasil wawancara yang menunjukkan lebih dari 80% responden mengakui sajian berita politik 80% responden mengakui sajian berita politik PR menjelang pemilihan Gubernur Jawa Barat PR menjelang pemilihan Gubernur Jawa Barat sangat penting dalam menggali informasi sangat penting dalam menggali informasi seputar pemilihan gubernur tersebut, seperti seputar pemilihan gubernur tersebut, seperti (a) partai politik pengusung calon; (b) visi dan (a) partai politik pengusung calon; (b) visi dan misi para calon; (c) program kegiatan yang misi para calon; (c) program kegiatan yang ditawarkan oleh pasangan calon. ditawarkan oleh pasangan calon.
Hasil perhitungan statistik menunjukkan Hasil perhitungan statistik menunjukkan terdapat korelasi positif antara terpaan berita terdapat korelasi positif antara terpaan berita politik yang disajikan Pikiran Rakyat dan politik yang disajikan Pikiran Rakyat dan perubahan tanggapan kognitif siswa SMA perubahan tanggapan kognitif siswa SMA tentang fungsi-fungsi sistem politik (fungsi tentang fungsi-fungsi sistem politik (fungsi input, fungsi proses, fungsi konversi, fungsi input, fungsi proses, fungsi konversi, fungsi kapabilitas).kapabilitas).
Kognisi siswa SMA tentang kapabilitas sistem Kognisi siswa SMA tentang kapabilitas sistem politik jauh lebih tinggi dibandingkan dengan politik jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kognisi tentang fungsi sistem politik. Hal ini kognisi tentang fungsi sistem politik. Hal ini terjadi karena materi kapabilitas sistem politik terjadi karena materi kapabilitas sistem politik lebih menonjol dan lebih sering ditemui oleh lebih menonjol dan lebih sering ditemui oleh siswa SMA, terutama di media massa Koran siswa SMA, terutama di media massa Koran PR maupun media massa lainnya seperti TV, PR maupun media massa lainnya seperti TV, Radio, Majalah, Tabloid, dan sebagainya.Radio, Majalah, Tabloid, dan sebagainya.