latar belakang masalah fisiologi tumbuhan

2
Latar Belakang Masalah Pohon mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) dari suku Thymelaceae merupakan salah satu jenis tanaman obat yang sedang populer untuk dikonsumsi saat ini. Tanaman ini dikenal sebagai tanaman obat yang berasal dari daratan Papua atau Irian Jaya. Hampir sebagaian besar masyarakat Indonesia menanam tanaman mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) sebagai tanaman obat keluarga. Buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) terdiri dari kulit, daging buah, cangkang buah, dan biji buah. Selama ini masyarakat Indonesia memanfaatkan kulit, daging dan cangkang buah sebagai bahan baku obat guna menyembuhkan berbagai macam penyakit. Sedangkan biji mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) dibuang karena dianggap kurang berguna dan kurang dimanfaatkan bagi dunia pengobatan. Didalam biji mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) mengandung toksisitas atau senyawa racun yang tinggi. Biji yang tergigit atau terkonsumsi dapat menyebabkan pembengkakan di mulut. Selain itu dapat pula menyebabkan lidah kaku, mati rasa, mabuk, pusing bahkan pingsan. Oleh karena itu biji mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) kurang dimanfaatkan secara maksimal dan dibuang begitu saja. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan modern yang semakin pesat dan canggih di zaman sekarang ini, ternyata tidak mampu menggeser atau mengesampingkan begitu saja obat tradisional, tetapi justru hidup berdampingan dan saling melengkapi. Hal ini terbukti dari banyaknya peminat pengobatan tradisional. Namun yang menjadi masalah dan kesulitan bagi para peminat obat tradisional adalah kurangnya pengetahuan dan informasi yang memadai mengenai berbagai jenis tumbuhan yang dipakai sebagai obat tradisional untuk pengobatan penyakit tertentu (Dalimartha, 2000). Prospek pengembangan produksi tanaman obat semakin pesat saja mengingat perkembangan industri obat modern dan obat tradisional terus meningkat. Kondisi ini turut dipengaruhi oleh kesadaran masyarakat yang semakin meningkat tentang manfaat tanaman sebagai obat. Masyarakat semakin sadar akan pentingnya kembali ke alam (back to nature) dengan memanfaatkan obat-obat alami. Banyak masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatannya dengan mengkomsumsi produk alami (Djauhariyah, 2004).

Upload: yanuar-pandu-pertiwi

Post on 29-Jan-2016

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

FISTUM

TRANSCRIPT

Page 1: Latar Belakang Masalah Fisiologi Tumbuhan

Latar Belakang Masalah

Pohon mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) dari suku Thymelaceae merupakan salah satu jenis tanaman obat yang sedang populer untuk dikonsumsi saat ini. Tanaman ini dikenal sebagai tanaman obat yang berasal dari daratan Papua atau Irian Jaya. Hampir sebagaian besar masyarakat Indonesia menanam tanaman mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) sebagai tanaman obat keluarga.

Buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) terdiri dari kulit, daging buah, cangkang buah, dan biji buah. Selama ini masyarakat Indonesia memanfaatkan kulit, daging dan cangkang buah sebagai bahan baku obat guna menyembuhkan berbagai macam penyakit. Sedangkan biji mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) dibuang karena dianggap kurang berguna dan kurang dimanfaatkan bagi dunia pengobatan. Didalam biji mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) mengandung toksisitas atau senyawa racun yang tinggi. Biji yang tergigit atau terkonsumsi dapat menyebabkan pembengkakan di mulut. Selain itu dapat pula menyebabkan lidah kaku, mati rasa, mabuk, pusing bahkan pingsan. Oleh karena itu biji mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) kurang dimanfaatkan secara maksimal dan dibuang begitu saja.

Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan modern yang semakin pesat dan canggih di zaman sekarang ini, ternyata tidak mampu menggeser atau mengesampingkan begitu saja obat tradisional, tetapi justru hidup berdampingan dan saling melengkapi. Hal ini terbukti dari banyaknya peminat pengobatan tradisional. Namun yang menjadi masalah dan kesulitan bagi para peminat obat tradisional adalah kurangnya pengetahuan dan informasi yang memadai mengenai berbagai jenis tumbuhan yang dipakai sebagai obat tradisional untuk pengobatan penyakit tertentu (Dalimartha, 2000).

Prospek pengembangan produksi tanaman obat semakin pesat saja mengingat perkembangan industri obat modern dan obat tradisional terus meningkat. Kondisi ini turut dipengaruhi oleh kesadaran masyarakat yang semakin meningkat tentang manfaat tanaman sebagai obat. Masyarakat semakin sadar akan pentingnya kembali ke alam (back to nature) dengan memanfaatkan obat-obat alami. Banyak masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatannya dengan mengkomsumsi produk alami (Djauhariyah, 2004).

Salah tumbuhan yang berkhasiat obat dan dikenal masyarakat adalah tumbuhan mahkota dewa (Phaleria Macrocarpa) dari suku Thymelaeceae. Tumbuhan ini mempunyai khasiat diantaranya menurunkan tekanan darah tinggi, obat kencing manis dan asam urat. Kemampuan mahkota dewa sebagai obat disebabkan adanya kandungan senyawa aktif seperti alkaloid, saponin, flavonoid, dan polifenol (Rostinawati, 2007).

Rumusan Masalah :

1. Bagaimanakah klasifikasi tumbuhan mahkota dewa?2. Apa sajakah senyawa metabolisme primer yang dikandungnya dan fungsinya?3. Dimana senyawa hasil metabolisme primer tersebut disimpan? 4. Apa sajakah senyawa metabolisme sekunder dan fungsinya?

Page 2: Latar Belakang Masalah Fisiologi Tumbuhan

5. Senyawa metabolit apakah yang dapat dimanfaatkan untuk bahan obat?

Tujuan :

1) Untuk mengetahui klasifikasi dan ciri dari tanaman mahkota dewa (Phaleria macrocarpa).2) Untuk mengetahui senyawa metabolit apa saja yang terkandung dalam tanaman mahkota

dewa (Phaleria macrocarpa).3) Untuk mengetahui manfaat pada senyawa-senyawa metabolit primer dan sekunder pada

tanaman mahkota dewa (Phaleria macrocarpa).4) Untuk mengidentifikasi pemanfaatan senyawa-senyawa tersebut dalam bidang farmasi dan

kesehatan.