latar belakang masalah

3
LATAR BELAKANG MASALAH Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik dipengaruhi oleh perkembangan perusahaan publik pada umumnya. Semakin banyak perusahaan publik, semakin banyak pula jasa akuntan publik yang dibutuhkan (Sumadi, 2010). Banyaknya kebutuhan akan jasa akuntan publik disebabkan oleh keinginan perusahaan publik untuk menyajikan laporan keuangan secara wajar. Laporan keuangan merupakan dasar bagi pihak yang menggunakan laporan keuangan. Laporan keuangan dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan terhadap kinerja perusahaan seperti pemegang saham, pimpinan perusahaan, investor, kreditur, dan pihak-pihak lainnya. Oleh karena itu, informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus benar adanya sehingga memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam menjalankan tugasnya, auditor menghadapi konflik peran karena mereka berusaha untuk mempertahankan

Upload: michaelferonatambunan

Post on 12-Jan-2016

4 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Latar belakang

TRANSCRIPT

Page 1: LATAR BELAKANG MASALAH

LATAR BELAKANG MASALAH

Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik dipengaruhi oleh

perkembangan perusahaan publik pada umumnya. Semakin banyak perusahaan

publik, semakin banyak pula jasa akuntan publik yang dibutuhkan (Sumadi, 2010).

Banyaknya kebutuhan akan jasa akuntan publik disebabkan oleh keinginan

perusahaan publik untuk menyajikan laporan keuangan secara wajar.

Laporan keuangan merupakan dasar bagi pihak yang menggunakan laporan

keuangan. Laporan keuangan dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan

terhadap kinerja perusahaan seperti pemegang saham, pimpinan perusahaan, investor,

kreditur, dan pihak-pihak lainnya. Oleh karena itu, informasi yang disajikan dalam

laporan keuangan harus benar adanya sehingga memberikan manfaat bagi pihak-

pihak yang berkepentingan.

Dalam menjalankan tugasnya, auditor menghadapi konflik peran karena

mereka berusaha untuk mempertahankan norma-norma profesional dan pada saat

yang sama harus mempertimbangkan keinginan manajer (Chadegani et al., 2011).

Jika auditor tetap mempertahankan independensinya maka manajer akan memutuskan

untuk memberhentikan auditor tersebut dan menggantinya dengan yang baru.

Hubungan kerja yang panjang antara auditor dan klien akan menimbulkan

keakraban yang lebih sehingga mengancam independensi auditor tersebut. Karena

alasan itulah muncul gagasan adanya rotasi audit secara mandatory.

Fenomena kasus Enron yang terjadi pada tahun 2001 yang melibatkan Kantor

Akuntan Publik (KAP) Arthur Andersen, menimbulkan pertanyaan apakah

Page 2: LATAR BELAKANG MASALAH

sebenarnya yang menyebabkan kegagalan tersebut. Banyak pihak berpendapat bahwa

kegagalan tersebut karena hubungan kerja yang panjang antara KAP dan klien yang

menciptakan suatu risiko excessive familiarity (berlebihnya keakraban) yang dapat

mempengaruhi obyektivitas dan independensi KAP (Prastiwi dan Wilsya, 2009). Hal

inilah yang membuat perusahaan diwajibkan untuk melakukan rotasi audit.

Adanya kewajiban rotasi auditor tersebut mengakibatkan timbulnya perilaku

perusahaan untuk melakukan auditor switching. Auditor switching merupakan

perpindahan auditor ke auditor lain yang dilakukan oleh perusahaan baik secara

voluntary ataupun mandatory. Jika dilakukan secara mandatory berarti perusahaan

melakukan auditor switching karena adanya peraturan, sebaliknya jika dilakukan

secara voluntary maka pergantian auditor dilakukan bukan karena adanya peraturan

yang diwajibkan.

Adapun judul dalam penelitian adalah “Analisis Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Auditor Switching”