latar belakang masalah

2
Latar belakang masalah Hospital by laws adalah peraturan internal rumah sakit yang dibuat oleh pemilik atau penyelenggara rumah sakit sebagai pedoman bagi direksi dalam mengendalikan atau mengelola rumah sakit. Adapun tujuan Hospital by laws adalah peraturan dasar yang mengatur pemilik atau penyelenggara, direksi, dan tenaga medis atau staf medis, pedoman bagi rumah sakit dalam penyelenggaraanya dan pedoman pembuatan kebijaksanaan teknis operasional. Berdasarkan KEPMENKES No. 772 tahun 2002, maka kedudukan direksi ada dibawah pemilik atau penyelenggara rumah sakit dimana sejajar dengan kedudukan staf medis yang terdiri dari dokter dan dokter gigi. Baik direksi maupun staf medis diangkat oleh pemilik atau penyelenggara rumah sakit. Pertanyaan yang timbul, bagaimana dengan rumah sakit yang didirikan dengan badan hukum perseroan terbatas, yayasan, koperasi, dan sebagainya. Apakah KEPMENKES No. 772 tahun 2002 dapat diterapkan dimana kepimimpinan dalam suatu rumah sakit terdiri dari direksi dan staf medis? Apakah kedudukan direksi sama dengan staf medis? Selama ini yang terjadi bahwa staf medis di rumah sakit tidak pernah mau tunduk dan mengikuti kebijaksanaan direksi, dengan alasan bahwa staf medis dan direksi berkedudukan sama terhadap pemilik atau penyelenggara rumah sakit. Pembahasan Bilamana menelaah apa yang diatur dalam ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan pemilik rumah sakit atau penyelenggara rumah sakit, maka bila rumah sakit didirikan sebagai badan hukum perseroan terbatas sesuai dengan ketentuan undang-undang No. 40 Tahun 2007, pemilik rumah sakit atau penyelenggara rumah sakit berada pada posisi pemilik saham yang terorganisir dalam rapat umum pemegang saham (RUPS), sedangkan direksi sendiri sebagai satu organ tersendiri yang melaksanakan atau mengurus atau mengelola perseroan terbatas. Dan bila dikaitkan dengan kedudukan staf medis sudah tentu harus berada dalam bagian direksi, sebab organ PT hanya 3 yaitu, RUPS, Direksi dan Komisaris, sehingga dapatlah dikatakan apa yang diatur dalam KEPMENKES No. 772 tahun 2002 tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang perseroan terbatas. Bagaimana dengan rumah sakit yang diselenggarakan sebagai badan hukum yayasan. Berdasarkan peraturan Undang-Undang Yayasan No. 16

Upload: tius

Post on 22-Dec-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

WORD

TRANSCRIPT

Page 1: Latar belakang masalah

Latar belakang masalahHospital by laws adalah peraturan internal rumah sakit yang dibuat oleh pemilik atau penyelenggara rumah sakit sebagai pedoman bagi direksi dalam mengendalikan atau mengelola rumah sakit. Adapun tujuan Hospital by laws adalah peraturan dasar yang mengatur pemilik atau penyelenggara, direksi, dan tenaga medis atau staf medis, pedoman bagi rumah sakit dalam penyelenggaraanya dan pedoman pembuatan kebijaksanaan teknis operasional.Berdasarkan KEPMENKES No. 772 tahun 2002, maka kedudukan direksi ada dibawah pemilik atau penyelenggara rumah sakit dimana sejajar dengan kedudukan staf medis yang terdiri dari dokter dan dokter gigi. Baik direksi maupun staf medis diangkat oleh pemilik atau penyelenggara rumah sakit.Pertanyaan yang timbul, bagaimana dengan rumah sakit yang didirikan dengan badan hukum perseroan terbatas, yayasan, koperasi, dan sebagainya. Apakah KEPMENKES No. 772 tahun 2002 dapat diterapkan dimana kepimimpinan dalam suatu rumah sakit terdiri dari direksi dan staf medis? Apakah kedudukan direksi sama dengan staf medis? Selama ini yang terjadi bahwa staf medis di rumah sakit tidak pernah mau tunduk dan mengikuti kebijaksanaan direksi, dengan alasan bahwa staf medis dan direksi berkedudukan sama terhadap pemilik atau penyelenggara rumah sakit.

PembahasanBilamana menelaah apa yang diatur dalam ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan pemilik rumah sakit atau penyelenggara rumah sakit, maka bila rumah sakit didirikan sebagai badan hukum perseroan terbatas sesuai dengan ketentuan undang-undang No. 40 Tahun 2007, pemilik rumah sakit atau penyelenggara rumah sakit berada pada posisi pemilik saham yang terorganisir dalam rapat umum pemegang saham (RUPS), sedangkan direksi sendiri sebagai satu organ tersendiri yang melaksanakan atau mengurus atau mengelola perseroan terbatas. Dan bila dikaitkan dengan kedudukan staf medis sudah tentu harus berada dalam bagian direksi, sebab organ PT hanya 3 yaitu, RUPS, Direksi dan Komisaris, sehingga dapatlah dikatakan apa yang diatur dalam KEPMENKES No. 772 tahun 2002 tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang perseroan terbatas. Bagaimana dengan rumah sakit yang diselenggarakan sebagai badan hukum yayasan. Berdasarkan peraturan Undang-Undang Yayasan No. 16 tahun 2001 (BW) bahwa organ yayasan terdiri dari pembina, pelaksana dan pengawas. Pembina adalah orang-orang yang menentukan kebijakan yayasan dan pelaksanaan harian yayasan yang menjalankan kebijakan tersebut. Bila dikaitkan dengan KEPMENKES No. 772 tahun 2002 , maka jelas juga tidak sejalan. Karena direksi rumah sakit adalah sebagai pelaksana harian yayasan, kedudukan sebagai staf medis berada pada salah satu bagian pelaksana harian.Melihat kenyataan kedua badan hukum tersebut diatas, maka semestinya KEPMENKES No. 772 tahun 2002 mengindahkan apa yang diatur dalam undang-undang tentang perseroan terbatas dan undang-undang tentang yayasan maupun undang-undang koperasi agar tidak terjadi pertentangan aturan tersebut. Bahwa pemilik atau penyelenggara rumah sakit selalu ada pada puncak struktur dan setelah itu berdasarkan Hospital By Laws dibawahnya adalah direksi Rumah Sakit sebagai Direksi dalam perseroan terbatas atau pelaksana harian dalam yayasan. Adapun kedudukan atau tenaga/staf medis dan tenaga kesehatan lain, tenaga administrasi dibawah direksi rumah sakit, sedangkan pasien sendiri mempunyai hubungan terhadap rumah sakit baik terhadap staf medis maupun staf administrasi dan rumah sakit sendiri sebagai badan hukum.KesimpulanKedudukan direksi rumah sakit yang diatur dalam KEPMENKES No. 772 tahun 2002 tentang Hospital

Page 2: Latar belakang masalah

By Laws tidak sejalan dengan apa yang diatur dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang perseroan terbatas dan Undang-Undang No. 16 Tahun 2001 tentang yayasan. Kedudukan direksi rumah sakit bila dalam perseroan terbatas dan yayasan tidak sederajat dengan staf medis.

Daftar Pustaka• Rancangan undang undang tentang Rumah Sakit ;• Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 772 Tahun 2002 tentang Hospital By Laws;• Undang Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; • Undang Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan;• Sabir Alwy, Kedudukan Direksi dan Staf Medis di Rumah Sakit, Jakarta, 2007.