latar belakang kasih sayang dalam cerpen denis karya guy de
TRANSCRIPT
Latar Belakang Kasih Sayang
dalam Cerpen Denis Karya Guy de Maupasant
Disusun oleh:
ADLIN SHABILLA MULYA
1006701195
MAKALAH-NON SEMINAR UNTUK MEMENUHI TUGAS AKHIR
SEBAGAI SYARAT LULUS SARJANA S1
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya
Universitas Indonesia
2014
Latar belakang…, Adlin Shabilla Mulya, FIB UI, 2014
Latar Belakang Kasih Sayang dalam Cerpen Denis
Karya Guy de Maupassant
Adlin Shabilla Mulya
Program Studi Prancis, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia
Depok, Jawa Barat, Indonesia
Abstrak
Artikel ini mengungkapkan latar belakang kasih sayang yang ditampilkan oleh masing-masing tokoh utama, yaitu Denis dan M. Marambot dalam cerita pendek berjudul Denis karya Guy de Maupassant. Penelitian pada artikel ini menggunakan pendekatan struktural dari Roland Barthes. Dari analisis skema aktan, ditemukan bahwa cerpen ini memiliki keunikan karena meskipun subjek dari cerpen ini adalah tokoh Denis, penggerak cerita dalam cerpen bukanlah Denis melainkan M. Marambot. Gambaran kedua tokoh serta hubungan kasih sayang antartokoh yang diperkuat oleh latar ruang, waktu, dan suasana memperlihatkan bagaimana hubungan tersebut mengalir. Hubungan kasih sayang yang terjalin selama kurang lebih 20 tahun tersebut ternyata dapat berubah karena uang. Meskipun demikian, ditemukan bahwa kasih sayang M. Marambot lebih kuat daripada kesedihan dan kekecewaan atas penyerangan Denis. Kebaikan Denis terhadapnya sebelum penyerangan meluluhkan M. Marambot dan kebaikan M. Marambot untuk tidak menghukum Denis juga mengutuhkan kembali hubungan kasih sayang tersebut. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa meskipun secara kasat mata kedua tokoh hanya memiliki hubungan sebatas majikan dan pelayan, ternyata mereka memiliki ikatan yang lebih erat. Kekurangan dan kelebihan maupun kekhilafan ataupun kesalahan yang mungkin terjadi selama kurun waktu tersebut dapat teratasi dengan baik berkat adanya kasih sayang.
Kata Kunci: ambisi; kasih sayang; kesetiaan; pengabdian
Latar belakang…, Adlin Shabilla Mulya, FIB UI, 2014
THE BACKGROUND OF AFFECTION
IN DENIS BY GUY DE MAUPPASANT
Abstract
This article reveals the background of affection which is shown by the characters of M. Marambot and Denis from Guy de Maupassant’s short story titled Denis. This study used the Roland Barthes’ structural approach. Based on actant scheme analysis, it was found that this short story is unique because eventhough the subject in this story is Denis, but M. Marambot is the one who made the story. Description of both characters and the relation of affection between characters strengthened by the setting of space, time, and ambiance showed how the relationship flowed. The affection bond existed for more than 20 years could in fact change because of money. However, it was found that M. Marambot’s affection was stronger than his sadness and disappointment over Denis’ assault. Denis’ kindness softened M. Marambot and the M. Marambot’s kindness not punishing Denis reunited their bond of affection. Thus, it can be said that although both characters are seen to be only having a master-servant relationship, they have a tighter bond. All the ups and downs as well as the mistake or the wrongdoing that may occur during that time could be overcome with love and affection.
Keyword: ambition; affection; loyality; devotion
1. Latar Belakang
Henri René Albert Guy de Maupassant lahir pada tanggal 5 Agustus 1850 di Château de
Miromesniel, Dieppe. Ia merupakan anak dari Laure Le Poittevin dan Gustave de Maupassant
yang merupakan keluarga dari kalangan burgeoise. Ayah dari ibunda Maupassant yang bernama
Paul Le Poittevin merupakan bapak baptis dari Gustave Flaubert. Maupassant menghabiskan
masa kecilnya di Normandia, tempat yang ia jadikan sebagai latar belakang di beberapa karyanya.
Setelah perceraian ayah dan ibunya, Maupassant dibesarkan oleh ibunya di Étretat, sebuah kota
kecil yang berdekatan dengan laut. Sebelum melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih
tinggi, ia belajar di Yvetot dan Lycée de Rouen. (http://www.kirjasto.sci.fi/maupassa.htm)
Pada saat Maupassant memasuki usia remaja, ia diperlihatkan sebuah tangan yang
dimumikan oleh seorang penyair bernama Algernon Swinburne. Maupassant menggunakan
gambaran menyeramkan tersebut di cerita pendek pertamanya yang berjudul La Main Ecorchée
(1875). Pada tahun 1869, Maupassant bergabung dengan pialang saham bersaudara di Paris, di
mana ia mulai belajar hukum di Sorbonne dan pada saat ia berusia 20 tahun, ia mengajukan diri
untuk menjadi tentara selama perang Prancis-Prusia. Setelah ia kembali ke Paris, Maupassant
bergabung dengan perkumpulan sastra yang dimiliki oleh Gustave Faubert. Gustave Flaubert
memperkenalkan muridnya tersebut kepada Émile Zola, Ivan Turgenev, dan Henry James.
Latar belakang…, Adlin Shabilla Mulya, FIB UI, 2014
Dalam kurun waktu 1872-1880, Maupassant bekerja sebagai pegawai negeri. Pertama ia bekerja
di kementerian kelautan dan selanjutnya ia bekerja di kementerian pendidikan. Dengan
menggunakan nama samaran Guy de Valmont, Maupassant memberikan kontribusinya dalam
artikel di surat kabar. (http://www.kirjasto.sci.fi/maupassa.htm)
Sebagai seorang penyair, Maupassant memulai debutnya dengan Des Vers yang
dipublikasikan pada tahun 1880. Pada tahun yang sama, bersama dengan penyair beraliran
naturalis lainnya, ia mempublikasikan mahakaryanya Boule de Suif dalam kumpulan puisi Émile
Zola yang berjudul Les Soirées de Medan yang bertemakan perang Prancis-Prusia. Sejak tahun
1880, Maupassant telah menghasilkan tiga ratus buah cerita pendek, enam buah novel, dan tiga
buah buku perjalanan. (http://kirjasto.sci.fi/maupassa.htm) Au Soleil merupakan salah satu buku
perjalanan karya Maupassant yang memiliki kualitas terbaik dari suatu pengamatan yang jelas
dan deksripsi yang sangat tepat. Buku perjalanan tersebut, diterbitkan pada tahun 1884.
(http://www.nndb.com/people/562/000024490)
Pada akhir hayatnya, sebagai akibat dari penyakit saraf yang sudah ia derita sejak lama,
latihan fisik yang berlebihan serta penggunaan obat yang tidak hati-hati, Maupassant mencoba
mengakhiri hidupnya dengan membunuh dirinya sendiri. Ia meninggal dunia pada tanggal 6 Juli
1893 dalam usia 43 tahun dan dimakamkan di Cimetière du Montparnasse, Paris.
(http://www.nndb.com/people/562/000024490)
Denis merupakan salah satu dari sekian banyak cerita pendek yang dibuat oleh
Maupassant. Cerpen ini diterbitkan pada tahun 1883 dan Maupassant mendedikasikan cerpen ini
untuk seorang pengacara, pengarang, dan jurnalis yang bernama Léon Chapron. Menilik dari
judul cerpen ini, pembaca mungkin mengira cerita pendek ini akan berpusat pada tokoh yang
bernama Denis. Meskipun tokoh Denis merupakan subjek cerita, keberadaan M. Marambot
memiliki peran yang sangat penting dalam cerita. Cerpen ini juga memperlihatkan bahwa kasih
sayang dapat berubah. Hal itulah yang membuat penulis tertarik untuk meneliti cerpen ini.
2. Denis
Cerpen Denis menceritakan tentang seorang pelayan yang bernama Denis yang telah
mengabdi kepada tuannya yang bernama M. Marambot selama 20 tahun. Ia merupakan pelayan
yang ceria dan setia kepada tuannya dan kesetiannya telah terkenal di seluruh desa. Denis
Latar belakang…, Adlin Shabilla Mulya, FIB UI, 2014
bekerja kepada M.Marambot yang merupakan seorang penjual obat di desa yang hidup seorang
diri dan menggantungkan hidupnya dengan menjual obat-obatan kepada petani. M. Marambot
merupakan seseorang yang penyabar, memiliki air muka sendu, tidak memiliki kemampuan
dalam melakukan usaha jangka panjang, dan ceroboh dalam hal berbisnis. Suatu hari Denis
memberikan sepucuk surat kepada M. Marambot yang memberi-tahu Denis bahwa surat tersebut
berisi persetujuan Le Père Malois untuk memberikan uang sebanyak 5.000 francs karena ia takut
akan ancaman hukum yang diberikan oleh M. Marambot. Sebenarnya M. Marambot dapat
memiliki pendapatan lebih dibandingkan dengan hasil penjualan obat-obatan apabila ia
mengambil toko yang berada di pusat kota milik rekannya yang telah meninggal dunia dengan
mengambil tempat dan menjalankan bisnisnya. Namun, pikiran M. Marambot akan masalah
perpindahan dan persiapan yang cukup banyak selalu menghentikan langkahnya dengan dalih ia
akan menunggu kesempatan lain yang akan datang dan mempercayai kesempatan yang lain itu
akan lebih baik. Di sisi lain, Denis selalu mendorong tuannya untuk membuka usaha baru. Denis
sendiri pun mempunyai cita-cita untuk kelangsungan hidupnya. Mengetahui bahwa M.
Marambot akan mendapatkan uang sebanyak 5.000 francs, Denis berharap ia akan mendapatkan
1.000 francs untuk mewujudkan mimpinya membuka usaha dan mengubah hidupnya. Dengan
semangatnya tersebut Denis mengatakan kepada M. Marambot bahwa ia dapat mengubah
keberuntungannya dengan uang sebanyak 1.000 francs. Beberapa hari kemudian, Denis
memberikan dua amplop tebal yang ia yakini berisi uang untuk M. Marambot yang berasal dari
Le Père Malois. Setelah menerima dua amplop tersebut, M. Marambot mengunci diri di kamar
dan tidak menunjukan gelagat untuk memberikan 1.000 francs kepada Denis. Denis merasa
kecewa dengan M. Marambot yang tidak memberinya 1.000 francs. Hal tersebut berujung pada
penyerangan Denis kepada M. Marambot. Setelah penyerangan berlangsung, Denis menyadari
kesalahannya dan mencoba kembali kepada M. Marambot untuk menebus kesalahannya. M.
Marambot yang menjadi korban juga menerima Denis kembali dan berjanji untuk tidak
melaporkan penyerangan tersebut ke polisi. Meksipun pada akhirnya kasus penyerangan tersebut
disidangkan di pengadilan, berkat kasih sayang yang M. Marambot rasakan terhadap Denis,
Denis terbebas dari hukuman dan dimasukkan ke Rumah Sakit Jiwa sesuai dengan prosedur
hukum.
Latar belakang…, Adlin Shabilla Mulya, FIB UI, 2014
3. Tokoh Utama
Secara keseluruhan, cerpen ini merupakan cerpen sederhana dan tidak memiliki banyak
tokoh utama. Tokoh-tokoh utamanya hanya terdiri atas Denis dan M. Marambot. Tokoh-tokoh
lain dalam cerpen ini seperti polisi, pengacara, dan hakim hanya disebutkan secara sekilas saja.
3.1 Denis
Denis merupakan pelayan yang sudah bekerja kepada M. Marambot selama 20 tahun. Ia
dideksripsikan sebagai pelayan dengan postur pendek dan agak gemuk serta selalu terlihat ceria.
Denis juga merupakan pelayan yang dikenal sebagai contoh pelayan yang baik yang banyak
didambakan orang lain. Kemahiran Denis sebagai pelayan yang selalu dapat menyenangkan
majikannya juga terlihat dari kata-kata yang diungkapkan M. Marambot kepada Denis. Hal
tersebut terlihat pada kalimat-kalimat di bawah ini.
“Denis, depuis vingt ans dans la masion...’’
‘Denis, selama 20 tahun berada di dalam rumah’
“…petit home trapu et jovial.”
‘…lelaki bertumbuh pendek gemuk dan ceria.’
“…qu’on citait dans toute la contrée comme le modèle des domestique …”
‘…yang dikenal di seluruh daerah sebagai pelayan panutan…’
“Il songeait que personne n'aurait pour lui autant d'égards et d'attentions…”
‘Ia berpikir bahwa tidak akan ada orang yang dapat memberikan kepedulian dan
perhatian…’ (seperti Denis).
Selain itu, Denis juga merupakan seseorang yang optimis dan berani dalam bertindak, ia dapat
melihat peluang dalam setiap kesempatan. Denis selalu mendorong M. Marambot untuk bisa
membangun suatu usaha baru. Selama mengabdi kepada M. Marambot, Denis melengkapi hidup
M. Marambot selama 20 tahun. Namun, Denis juga mempunyai harapan dan cita-cita untuk
mengubah hidupnya dan dapat mengatur hidupnya sendiri. Pengetahuan Denis mengenai
Latar belakang…, Adlin Shabilla Mulya, FIB UI, 2014
sejumlah uang yang akan diterima oleh M. Marambot membuatnya berharap banyak akan impian
dan cita-citanya. Kesenangan tersebut Denis tunjukkan dengan bekerja sembari menyanyikan
lagu-lagu dan dengan semangat membersihkan kaca-kaca. Hal tersebut terlihat pada kalimat-
kalimat di bawah ini.
“Denis, au contraire, poussait son maître aux entreprises.”
‘Di sisi lain, Denis selalu mendorong tuannya kepada perusahaan baru.’
“Oh ! moi, si j'avais eu le premier capital, j'aurais fait fortune. Seulement mille francs, et
je tenais mon affaire.”
‘Oh! jika saja aku memiliki modal untuk memulai, aku akan membuat
keberuntungan. Aku dapat melakukannya hanya dengan 1.000 francs.’
“Denis, tout le jour, chanta, comme un homme en joie, des refrains et des rondes du pays.
Il montra même une activité inusitée, car il nettoya les carreaux de toute la maison,
essuyant le verre avec ardeur, en entonnant à plein gosier ses couplets.”
‘Sepanjang hari, Denis menyanyikan refren ceria dari lagu rakyat
daerahnya. Ia bahkan menunjukkan aktivitas yang tidak biasa karena ia
membersihkan semua jendela di rumah, mengusap kaca-kacanya dengan
semangat, dan bernyanyi dengan suara tinggi.’
Dari kalimat-kalimat berikut ini terlihat bahwa setelah melakukan penyerangan terhadap M.
Marambot, Denis menyadari kesalahannya tersebut dan kembali kepada M . Marambot. Ia
berjanji untuk mengabdi kepada M. Marambot seperti dulu apabila M. Marambot bersedia untuk
tidak melaporkannya kepada polisi. Denis membayar kesalahannya dengan menunjukkan
kesungguhannya dengan selalu merawat M. Marambot dan bertanya terus-menerus mengenai
keadaan M. Marambot. Perilaku tersebut memperlihatkan bahwa Denis masih peduli terhadap
keadaan M. Marambot, hal ini secara tidak langsung juga memperlihatkan kasih sayang Denis
terhadap M. Marambot. Selain itu, perilaku tersebut juga menunjukkan sifat yang besar hati.
Denis sadar bahwa ia telah melakukan sebuah kesalahan yang besar sehingga ia berusaha untuk
memperbaiki kesalahannya tersebut.
Latar belakang…, Adlin Shabilla Mulya, FIB UI, 2014
“Je suis en train de le reparer, monsieur. Si vous ne me dénoncez pas, je vous servirai
fidélement comme par le passé.”
‘Saya sedang memperbaikinya, tuan. Jika anda tidak melaporkan saya, saya
akan melayani tuan dengan setia seperti dulu.’
“Denis sauva son maître. Il passa les nuits et les jours sans sommeil, ne quitta point la
chambre du malade, lui prépara les drogues, les tisanes, les potions, lui tâtant le pouls,
comptant anxieusement les pulsations, le maniant avec une habileté de garde malade et
un dévouement de fils.”
‘Denis menyelamatkan tuannya. Ia menghabiskan siang dan malamnya tanpa tidur,
tidak pernah meninggalkan tempat M. Marambot, menyiapkan obat-obatan,
minuman panas, ramuan, memeriksa denyut nadi, menghitung detaknya dengan
penuh rasa khawatir, mendampingi M. Marambot dengan keterampilan seorang
perawat dan pengabdian seorang anak.’
“Eh bien, monsieur, comment vous trouvez-vous?.”
‘Bagaimana keadaan tuan?’
3.2 M. Marambot
M.Marambot merupakan seorang pembuat obat tua di suatu desa, tidak menikah, dan
hidupnya bergantung pada pembayaran atas obat yang dibeli oleh petani-petani. Ia juga
merupakan seseorang yang pasrah dan tenang, namun tidak ahli dalam banyak hal dan ceroboh
dalam urusan bisnis.
“M. Marambot n'était pas riche. Ancien pharmacien de village, célibataire, il vivait d'un
petit revenu acquis avec peine en vendant des drogues aux paysans.”
‘M. Marambot bukan orang yang kaya. Seorang pembuat obat tua desa, tidak
menikah, dan ia hidup mengandalkan pendapatan yang ia dapatkan dengan susah
payah melalui penjualan obat kepada petani.’
Banyak sifat baik yang ditunjukkan tokoh M.Marambot dalam cerpen ini. M.Marambot memiliki
sifat kebapaan dengan selalu memanggil Denis dengan sebutan mon garçon. Hal tersebut terlihat
dari kalimat-kalimat di bawah ini.
Latar belakang…, Adlin Shabilla Mulya, FIB UI, 2014
“C'était un homme d'un caractère résigné, plutôt triste que gai, incapable d'un effort
prolongé, nonchalant dans ses affaires.”
‘Ia merupakan seseorang yang pasrah, lebih cenderung sedih daripada ceria,
tidak memiliki kemampuan dalam usaha jangka panjang, dan ceroboh dalam
berbisnis.’
“Oui, mon garçon. Le père Malois recule devant le procès dont je le menace…”
‘Ya anakku. Tuan Malois takut pada proses hukum yang aku ancamkan
kepadanya…’
Kalimat-kalimat di bawah ini menunjukkan bahwa selain itu, M.Marambot juga merupakan
sosok yang cukup bijaksana. Hal tersebut terlihat dari reaksinya saat Denis kembali setelah
melakukan penyerangan terhadapnya, M.Marambot tidak menampakkan kemarahannya secara
langsung kepada Denis, ia hanya mengatakan kepada Denis untuk membasuh lukanya dan ia
telah melakukan kejahatan besar. M. Marambot sangat menyayangi Denis meskipun pelayannya
tersebut menyerang dirinya karena masalah uang. Hal tersebut terlihat dari kesungguhannya
untuk tidak menyebarkan penyerangan yang dilakukan oleh Denis, serta usahanya untuk
melupakan kejadian penyerangan Denis terhadapnya.
“Opère les lavages et les pansements avec de l'eau coupée de coaltar saponiné !”
‘Basuh lukanya dengan larutan cair asam karbol!’
“Tu as commis un grand crime”
‘Kamu telah melakukan sebuah kejahatan besar.’
“ Je te jure de ne pas te dénoncer.”
‘Saya yakinkan kamu kalau saya tidak akan melaporkan kamu.’
“Je te jure devant Dieu , mon garçon, que je ne t'ai pas dénoncé…”
‘Saya bersumpah di hadapan Tuhan, anakku, bahwa saya tidak melaporkan
kamu…’
Meskipun pernah terlintas di pikiran M. Marambot untuk menyingkirkan Denis selepas dirinya
sembuh, keinginan tersebut memudar seteleh melihat perlakuan Denis terhadapnya. Sifat M.
Marambot yang memang merupakan seseorang yang pemaaf mengalahkan keinginannya untuk
menyingkirkan Denis. M. Marambot merasa tidak pernah mendapatkan curahan perhatian seperti
yang ia dapatkan dari Denis. Air mata M. Marambot di pengadilan dan keinginannya untuk tetap
Latar belakang…, Adlin Shabilla Mulya, FIB UI, 2014
mempertahankan Denis menjadi bukti kasih sayang yang dirasakan M Marambot terhadap Denis.
Hal tersebut terlihat dari kalimat-kalimat di bawah ini.
“Il entrait maintenant en convalescence et remettait de jour en jour le moment de se
séparer de son meurtrier. Il songeait que personne n'aurait pour lui autant d'égards et
d'attentions…”
‘M. Marambot mulai pulih dan dari hari ke hari ia ingin menunda
menyingkirkan pembunuhnya. Ia berpikir bahwa tidak akan ada orang yang dapat
memberikan kepedulian dan perhatian…’ (seperti Denis).
“Regardez, regardez, regardez, messieurs les jurés, regardez ces larmes.”
‘Lihatlah, lihatlah, lihatlah, para juri, lihatlah air mata itu.’
4. Skema Aktan
Skema aktan yang dikembangkan A. J. Greimas digunakan untuk meneliti tindakan-
tindakan tokoh yang dianggap sentral dalam cerita; berikut obsesi dan motivasinya, yang
mewakili peristiwa-peristiwa utama di dalam alur cerita (Herbert, 2011). Skema aktan diambil
dari fungsi utama sebuah cerita karena fungsi utama mewakili peristiwa-peristiwa yang ada di
dalam cerita. Dalam skema aktan, suatu tindakan dapat dibagi menjadi enam komponen atau
aktan. Enam komponen tersebut adalah pengirim, penerima, subjek, objek, penolong, dan
penentang (Herbert, 2011:63).
Inti cerita akan dijabarkan dalam skema aktan berikut.
Denis (Subjek)
Uang sebesar 5.000 francs yang akan dimiliki oleh M. Marambot. (Pengirim)
Keinginan Denis untuk mendapatkan 1.000 francs (Objek)
Penyerangan Denis terhadap M. Marambot. (Penerima)
M. Marambot (Penghalang) M. Marambot
(Penolong)
Latar belakang…, Adlin Shabilla Mulya, FIB UI, 2014
Pengirim adalah seseorang atau sesuatu yang menjadi sumber ide dan berfungsi sebagai
penggerak cerita. Pengirim ini yang menimbulkan keinginan bagi subjek untuk mendapatkan
objek. Kemudian, penerima adalah seseorang atau sesuatu yang yang menerima objek hasil
perjuangan subjek. Subjek adalah seseorang atau sesuatu yang ditugasi oleh pengirim untuk
mendapatkan objek yang diinginkannya. Objek adalah seseorang atau sesuatu yang diinginkan
atau dicari oleh subjek. Penolong adalah seseorang atau sesuatu yang membantu memudahkan
usaha subjek dalam mendapatkan objek sebagai keinginannya, sedangkan penghalang adalah
seseorang atau sesuatu yang menghalangi usaha atau perjuangan subjek dalam mendapatkan
objek. (Jabrohim, 1996:13).
Berdasarkan skema aktan tersebut, dapat diketahui bahwa Denis adalah subjek dalam
cerita. Meskipun subjek dari cerita adalah Denis, keberadaan M. Marambot sebagai pengirim
menduduki posisi penting karena keberadaan M. Marambot merupakan penggerak cerita.
Keberadaan M. Marambot yang diceritakan akan mendapatkan uang sebesar 5.000 francs
menyebabkan munculnya keinginan Denis untuk mendapatkan 1.000 francs (objek). Perjuangan
Denis dalam mendapatkan 1.000 francs berujung pada penyerangan yang ia lakukan terhadap M.
Marambot.
Dalam mencapai tujuannya, M. Marambot selaku pemilik uang dapat menjadi penolong
Denis jika saja M. Marambot memberi uang tersebut kepada Denis. Namun, karena M.
Marambot tidak menunjukkan gelagat untuk memberikan uang, M. Marambot juga dapat
dikatakan menjadi penghalang bagi Denis dalam mencapai tujuannya tersebut.
5. Latar Waktu, Ruang, dan Suasana
Latar memiliki fungsi penting bagi sebuah cerita. Latar adalah latar belakang peristiwa
atau kejadiaan yang terjadi dalam cerita atau karya sastra (Lestari, 2005:105). Latar dapat
berperan untuk menjelaskan atau menghidupkan peristiwa yang ada di cerita. Dalam hal latar
waktu, ruang, dan suasana, cerita pendek ini tidak begitu menonjolkan latar waktu. Namun,
terdapat beberapa latar waktu saat kejadian-kejadian dalam cerpen ini terjadi, seperti latar waktu
malam hari pada saat Denis melakukan penyerangan terhadap M. Marambot dan latar waktu pagi
hari pada saat penangkapan Denis oleh dua anggota kepolisian.
Latar belakang…, Adlin Shabilla Mulya, FIB UI, 2014
“La nuit vint. M. Marambot se coucha…”
‘ Malam tiba. M. Marambot tidur…’
“…un matin, comme il achevait de déjeuner, il entendit tout à coup un grand bruit dans
la cuisine.”
‘Pada suatu pagi, setelah ia menyelesaikan sarapan, ia mendengar suara keras dari
dapur.’
Dalam hal latar ruang, cerpen ini mengambil latar ‘rumah’ la maison.
“Denis, depuis vingt ans dans la maison”
‘Denis, selama 20 tahun berada di rumah.’
La maison pada cerpen ini mengacu pada ruang di mana sebagian besar peristiwa dalam cerpen
ini terjadi. Rumah merupakan tempat di mana M.Marambot dan Denis tinggal. Di rumah tersebut,
selama 20 tahun, Denis telah menjadi pelayan setia M.Marambot. Di rumah itu pula kesetiaan
Denis terhadap M.Marambot selama 20 tahun terakhir menumbuhkan rasa kasih sayang diantara
keduanya. M.Marambot pun menganggap Denis sebagai anaknya sendiri. Selain rumah, salah
satu ruang yang menjadi latar dalam cerpen ini adalah pengadilan. Kata messieurs les jurés ‘para
hakim’ mengindikasikan bahwa latar tempat pada adegan tersebut adalah pengadilan.
“Regardez, regardez, regardez, messieurs les jurés, regardez ces larmes.”
‘Lihatlah, lihatlah, lihatlah, para juri, lihatlah air mata itu.’
Di pengadilan ini pula diperlihatkan, kasih sayang yang dimiliki M.Marambot untuk pelayan
kesayangannya yang melakukan penyerangan terhadapnya. Ia membela Denis dengan
meyakinkan para hakim bahwa penyakitnya dapat disembuhkan. Bahkan di tempat ini pula air
mata M.Marambot menetes mengingat kesetiaan Denis yang telah melayaninya selama 20 tahun.
Kasih sayang itu membuat Denis terbebas dari hukuman dan mendapatkan perawatan di RSJ.
Sementara dalam hal suasana, pada awal cerpen digambarkan suasana ceria di kediaman M.
Marambot.
“Monsieur est content, monsieur a reçu une bonne nouvelle ? ”
‘Apakah tuan senang, apakah tuan sudah menerima kabar baik ?’
Suasana ceria tersebut berasal dari interaksi Denis dan M. Marambot yang menggambarkan
hubungan yang harmonis dan penuh kasih sayang antara majikan dan pelayan. Kemudian,
suasana yang ceria tersebut berubah menjadi suasana yang mencekam dan menyeramkan pada
saat Denis melakukan penyerangan terhadap M. Marambot.
Latar belakang…, Adlin Shabilla Mulya, FIB UI, 2014
“Il fut réveillé par un bruit singulier. Il s'assit aussitôt dans son lit et écouta. Mais
brusquement sa porte s'ouvrit, et Denis parut sur le seuil, tenant une bougie d'une main,
un couteau de cuisine de l'autre, avec de gros yeux fixes, la lèvre et les joues contractées
comme celles des gens qu'agite une horrible émotion, et si pâle qu'il semblait un
revenant.”
‘Ia (M. Marambot) dibangunkan oleh suara berisik yang aneh. Ia duduk di tempat
tidurnya dan mendengarkan. Secara tiba-tiba, pintu kamar terbuka dan Denis
muncul, memegang lilin di satu tangan dan di tangan satu lagi memegang pisau
dapur, matanya menatap dengan tajam, wajahnya tegang seolah digerakkan oleh
emosi yang menyeramkan, dan wajahnya pucat seperti hantu.’
“M. Marambot, interdit, le crut devenu somnambule, et il allait se lever pour courir au-
devant de lui, quand le domestique souffla la bougie en se ruant vers le lit.”
‘M. Marambot, terkejut, ia mengira Denis sedang mengigau, dan ia ingin bangun
dari tempat tidur dan menghampiri Denis pada saat pelayannya tersebut
mematikan lilin sembari bergegas berlari ke arah tempat tidur.’
Suasana mencekam dan menyeramkan itu juga didukung oleh latar waktu yang terjadi pada
malam hari.
Selain itu, dalam cerpen ini juga diperlihatkan latar suasana mengharukan yang terjadi
pada saat proses peradilan Denis di pengadilan. Latar suasana mengharukan tersebut terlihat dari
jatuhnya air mata M. Marambot yang teringat akan pengabdian yang telah Denis lakukan
terhadapnya.
“Regardez, regardez, regardez, messieurs les jurés, regardez ces larmes. Qu'ai-je à dire
maintenant pour mon client ? Quel discours, quel argument, quel raisonnement
vaudraient ces larmes de son maître ! Elles parlent plus haut que moi, plus haut que la
loi ; elles crient : “ Pardon pour l'insensé d'une heure ! ” Elles implorent, elles absolvent,
elles bénissent ! ”
‘Lihatlah, lihatlah, lihatlah, para juri, lihatlah air mata itu. Apa lagi yang dapat
saya katakan untuk klien saya? Omongan, argumen, alasan apalagi yang sepadan
dengan air mata tuannya! Air mata tersebut berbicara lebih tinggi dari saya, lebih
tinggi dari hukum; air mata itu menjerit: “Maafkanlah jiwa yang melayang sesaat
tersebut! Air mata itu memohon, memberi pengampunan, dan memberkati.’
Latar belakang…, Adlin Shabilla Mulya, FIB UI, 2014
6. Latar Belakang Kasih Sayang
Kasih sayang merupakan perasaan yang melibatkan dua orang di dalamnya. Dalam hal
cerpen ini, kasih sayang melibatkan dua tokoh utama yaitu tokoh Denis dan tokoh M. Marambot.
Latar belakang kasih sayang dalam cerpen ini dapat terlihat dari masing-masing tokoh utama,
yaitu Denis dan M. Marambot. Dari sisi Denis, latar belakang kasih sayang dapat terlihat dari
perilaku Denis baik sebelum maupun sesudah penyerangan. Sebelum penyerangan, Denis
merupakan pelayan yang sangat baik bagi M. Marambot, ia selalu menunjukkan perilaku yang
bersifat positif dengan selalu melayani tuannya dengan penuh kasih sayang. Denis pun merasa
bahwa M. Marambot merupakan majikan yang baik. Dengan latar waktu dan suasana di pagi hari
yang melambangkan kehangatan, serta diiringi dengan obrolan-obrolan ringan antara Denis dan
M. Marambot, suasana kasih sayang yang utuh dari kedua belah pihak sangat jelas terasa.
Penyerangan mengindikasikan kasih sayang yang Denis rasakan terhadap M. Marambot
menghilang sesaat dan digantikan dengan penyerangan tanpa belas kasihan. Kehangatan yang
biasanya mengisi rumah, hilang tergantikan dengan malam yang dingin dan menegangkan.
Keinginan Denis untuk mengubah hidupnya membuat Denis mengorbankan kasih sayang yang
selama ini ada di antara Denis dan M. Marambot. Namun, sesaat setelah Denis menyadari
kesalahannya, ia kembali kepada M. Marambot dan benar-benar berusaha untuk membayar
kesalahannya dengan mengabdi kepada M. Marambot dengan tulus seperti sedia kala. Sikap
Denis yang dengan sungguh-sungguh merawat M. Marambot menunjukkan bahwa kasih sayang
yang sebelumnya berubah telah kembali kepada kasih sayang yang seperti dulu.
Sementara itu, dari sisi M. Marambot, latar belakang kasih sayang ia tunjukkan dari
sikapnya yang seakan-akan menganggap penyerangan yang Denis lakukan tidak mengubah kasih
sayang yang M. Marambot rasakan terhadap Denis. Namun, sebagai seseorang yang pernah
disakiti, sempat terlintas di benaknya untuk menyingkirkan Denis. Pikiran tersebut menunjukkan
kasih sayang yang sempat berubah sebelum akhirnya kembali pada keadaan semula pada saat
proses peradilan Denis. Di tempat tersebut, air mata M. Marambot menetes mengingat masa-
masa indah yang telah ia lalui bersama Denis. Air mata tersebut merupakan bukti kasih sayang
seorang tuan kepada pelayannya meskipun hal tersebut tidak dapat membawa Denis kembali
kepada M. Marambot karena adanya proses hukum yang tidak dapat ditangguhkan.
Latar belakang…, Adlin Shabilla Mulya, FIB UI, 2014
7. Kesimpulan
Cerpen Denis karya Guy de Maupassant ini memperlihatkan latar belakang kasih sayang
yang dapat terlihat atas inti cerita, skema aktan, penokohan tokoh utama, dan latar ruang, waktu,
dan suasana. Cerpen ini memiliki keunikan karena meskipun subjek dari cerpen ini adalah tokoh
Denis, penggerak cerita dalam cerpen bukanlah Denis melainkan M. Marambot sehingga posisi
M. Marambot dalam hal jalannya cerita sangatlah penting.
Dalam cerita pendek ini, kedua tokoh sama-sama menunjukkan latar belakang kasih
sayang. Namun, keutuhan dari kasih sayang antara M. Marambot dan Denis mulai retak pada
saat terjadi penyerangan yang dilakukan oleh Denis. Latar belakang kasih sayang yang Denis
bangun selama 20 tahun kepada M. Marambot seolah lenyap pada saat penyerangan tersebut
berlangsung. Keinginan Denis untuk mengubah hidupnya membuat Denis mengorbankan kasih
sayang yang selama ini ada di antara Denis dan M. Marambot. Sementara itu bagi M. Marambot,
penyerangan tersebut sempat membuat keutuhan kasih sayang yang M. Marambot rasakan untuk
Denis retak digantikan dengan kekecewaan. Namun, kasih sayang tersebut kembali menjadi utuh
ketika M. Marambot mengingat kembali kebaikan Denis pada saat di pengadilan.
Sebagai seorang penulis yang beraliran realisme, Maupassant banyak menyajikan cerita
yang menggambarkan kehidupan secara nyata. Kisah dalam cerita Denis merupakan salah satu
potret kenyataan dalam hidup yang dapat terjadi pada kehidupan seseorang. Setiap manusia tidak
ada yang sempurna, meskipun dalam cerita digambarkan 20 tahun kebersamaan telah
menjadikan kedua tokoh saling menyayangi, hal tersebut tidak menutup kemungkinan adanya
permasalahan yang dapat merenggangkan ikatan yang telah lama terjalin. Namun, dengan
adanya kasih sayang, seberat apapun masalah yang dihadapi, dapat diatasi dengan baik.
Daftar Pustaka
http://www.nndb.com/people/562/000024490/ (biografi Guy De Maupassant) Endang, Dwi Lestari, dkk. (2005). Pelajaran Bahasa Sastra dan Indonesia. Klaten: PT Intan Pariwara Herbert, Louis. (2011). Tools for Text and Image Analysis an Introduction to Applied Semiotics. Quebéc. 13 Oktober 2011. (Penjelasan mengenai skema aktan) http://www.signosemio.com/.../Louis-Hebert-Tools-for-Texts-and-Images.pdf Jabrohim. (1996). Pasar dalam Perspektif Greimas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Latar belakang…, Adlin Shabilla Mulya, FIB UI, 2014
Liukkonen, Petri dan Pesonen, Ari. Guy de Maupassant (1850-1893) in full Henry-René- Albert-Guy de Maupassant. 2008. 12 Desember 2012. http://www.kirjasto.sco.fi/maupassa.htm Schmitt, M.P dan Viala, A. (1982). Savoir Lire. Paris : Didier. Zaimar, Okke K.S. (2008). Semiotik dan Penerapannya dalam Karya Sastra. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Latar belakang…, Adlin Shabilla Mulya, FIB UI, 2014