latar belakang bulan bakti

6
A. Latar Belakang Sejak 1990 gangguan penglihatan telah menjadi salah satu topik hangat di kalangan dunia kesehatan, bukan hanya karena telah diderita oleh 285 juta orang diseluruh dunia, namun 39 juta diantaranya mengalami kebutaan. Sembilan puluh persennya merupakan penduduk di berbagai negara berkembang seperti India, Indonesia dan negara-negara lain. Kondisi ini memberi dampak buruk terhadap produktivitas, kualitas hidup, serta kesejahteraan baik individu maupun keluarga, dan dalam lingkup lebih besar, komunitas serta negara. Berdasarkan hal tersebut, pada tahun 2013 akhirnya WHO meluncurkan sebuah inisiasi global yaitu Vision 2020, sebuah program gabungan WHO dengan IAPB (International Agency for the Prevention of Blindness ) untuk memberantas kebutaan di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Vision 2020 memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap penyebab kebutaan dan solusi dari kebutaan tersebut, kemudian meng-advokasi demi mengamankan sumber daya guna melaksanakan Global Action Plan 2014-2019 dan memfasilitasi perencanaan, pengembangan tenaga medis, infrastruktur, dan teknologi. Untuk mewujudkan hal ini bukanlah sesuatu yang tidak mungkin, diperlukan peran seluruh elemen masyarakat untuk mewujudkannya. Pada dokumen WHO, WHA 66.4 tahun 2013, Menuju Universal Eye Health 2014-2019, terdapat tiga indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kemajuan kesehatan mata di tingkat nasional suatu negara, yaitu prevalensi Kebutaan dan gangguan penglihatan, jumlah tenaga kesehatan mata, dan jumlah operasi katarak, yang dapat berupa angka CSR (Cataract Surgical Rate) atau

Upload: juwitavalen

Post on 16-Nov-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Latar Belakang Bulan Bakti

TRANSCRIPT

A. Latar BelakangSejak 1990 gangguan penglihatan telah menjadi salah satu topik hangat di kalangan dunia kesehatan, bukan hanya karena telah diderita oleh 285 juta orang diseluruh dunia, namun 39 juta diantaranya mengalami kebutaan. Sembilan puluh persennya merupakan penduduk di berbagai negara berkembang seperti India, Indonesia dan negara-negara lain. Kondisi ini memberi dampak buruk terhadap produktivitas, kualitas hidup, serta kesejahteraan baik individu maupun keluarga, dan dalam lingkup lebih besar, komunitas serta negara. Berdasarkan hal tersebut, pada tahun 2013 akhirnya WHO meluncurkan sebuah inisiasi global yaitu Vision 2020, sebuah program gabungan WHO dengan IAPB (International Agency for the Prevention of Blindness) untuk memberantas kebutaan di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Vision 2020 memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap penyebab kebutaan dan solusi dari kebutaan tersebut, kemudian meng-advokasi demi mengamankan sumber daya guna melaksanakan Global Action Plan 2014-2019 dan memfasilitasi perencanaan, pengembangan tenaga medis, infrastruktur, dan teknologi. Untuk mewujudkan hal ini bukanlah sesuatu yang tidak mungkin, diperlukan peran seluruh elemen masyarakat untuk mewujudkannya.Pada dokumen WHO, WHA 66.4 tahun 2013, Menuju Universal Eye Health 2014-2019, terdapat tiga indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kemajuan kesehatan mata di tingkat nasional suatu negara, yaitu prevalensi Kebutaan dan gangguan penglihatan, jumlah tenaga kesehatan mata, dan jumlah operasi katarak, yang dapat berupa angka CSR (Cataract Surgical Rate) atau CSC (Cataract Surgical Coverage). Dari ketiga indicator tersebut yang menjadi focus ISMKI adalah jumlah operasi katarak.Seperti yang kita ketahui, katarak merupakan salah satu penyebab kebutaan terbanyak Indonesia maupun di dunia. Perkiraan insiden katarak adalah 0,1%/tahun atau setiap tahun di antara 1.000 orang terdapat seorang penderita baru katarak. Jika di hitung dengan jumlah penduduk Indonesia yang berkisar 250 juta maka Indonesia tiap tahunnya 250.000 menderita katarak. Sedangkan, cataract surgical rate di Indonesia yang sebesar 720 berarti terdapat 180.000 operasi katarak pada 250 penduduk di Indonesia tiap tahunnya. Rendahnya tingkat operasi katarak di Indonesia, diiringi dengan peningkatan kasus baru tiap tahunnya, menyebabkan terjadinya penumpukan kasus katarak.

Berdasarkan hal diatas dapat disimpulkan pencapaian Vision 2020 masih harus melalui perjalan yang panjang. Hal inilah yang menjadikan Vision 2020 pondasi pembuatan manual Bulan Bakti Vision 2020. Mengingat hal ini bukan lagi sebuah hal yang sepele melainkan sebuah perhatian internasional, ISMKI mengajak mahasiswa kedokteran di seluruh Indonesia mewujudkan perannya dalam mengabdikan diri pada masyarakat. Melalui tenaga dan pikiran memberantas kebutaan dan memberikan hak masyarakat untuk melihat, bersama pemerintah dan pemberi layanan kesehatan mencapai keberhasilan Vision 2020.B. Dasar Kegiatan1. Katarak sebagai penyebab utama kebutaan di Indonesia yang berdampak buruk terhadap produktivitas, kualitas hidup, serta kesejahteraan penderita dan caregiver.2. Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap resiko kebutaan pada katarak3. Rendanya cataract surgical rate dan cataract surgical covered4. Adanya rasa tangung jawab mahasiswa kedokteran Indonesia untuk meningkatkan kuallitas penglihatan rakyat IndonesiaC. Tujuan Kegiatan1. Menanggulangi katarak di Indonesia2. Ikut turut andil dalam usaha meningkatkan cataract surgical rate3. Mencapai keberhasilan vision 2020 bersama seluruh elemen masyarakat khususnya pemerintah dan pemberi layanan kesehatan. 4. Menumbuhkan kepedulian mahasiswa dan masyarakat terhadap penyakit serta penderita katarak.5. Merupakan wujud pengamalan dari salah satu tri dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian

D. Nama KegiatanBulan Bakti Oftalmologi

E. Tema KegiatanUntuk tema kegiatan bulan bakti tahun ini adalah Oftalmologi sebagai program untuk pencapaian target vision 2020

F. Sasaran KegiatanPenderita katarak kurang mampuG. Waktu KegiatanBulan Bakti ini dilaksanakan pada April dan September. Diberikan jangka waktu satu bulan dan diserahkan kepada masing-masing institusi untuk teknis pelaksanaannya lebih lanjut. Namun untuk pelaksanaan operasi katarak, akan dilaksanakan pada bulan September.

H. Tempat Pelaksanaan KegiatanDitentukan oleh institusi pelaksana bulan bakti

I. Peserta Pelaksana KegiatanFakultas Kedokteran di Indonesia yang tergabung dengan Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia

J. Anggaran KegiatanBerikut anggaran untuk satu institusi dengan 50 peserta operasi katarak :NoUraianJumlah

Kesekretariatan

1.Kertas concorde 3 pak @Rp.10.000,-Rp.30.000,-

2.Print hitam putih surat 300 [email protected],-Rp.90.000,-

3.Print warna proposal 15 buah @Rp.25.500,-Rp.382.500,-

4.Jilid spiral proposal sponsor10 buah @Rp.7.000,-Rp.70.000,-

5.Photo copyRp.170.000,-

6.Amplop besar-kecil-coklatRp.50.000,-

TotalRp.792.500,-

Medis

7.E. Touce Glucose150 strip @Rp.3.500,-Rp.525.000,-

8.Baterai AAA3 pasang @Rp.20.000,-Rp.60.000,-

9.Obat-obatan: Nifedipin2 box @Rp.20.000,- Kaptopril 8 box @Rp.20.000,- Glibenklamid3 box @Rp.10.000,- Metformin3 box @Rp.10.000,- Obat tetes mata50 Tube @ Rp.5.000,-

Rp.40.000,-

Rp.160.000,-

Rp.30.000,-

Rp.30.000,-

Rp.250.000,-

10.Gunting alis 5 buah @Rp.10.000,-Rp.50.000,-

11.Alcohol swab 4 box @Rp.15.000,-Rp.60.000,-

12.Kasa steril 50 kotak @7.500,-Rp375.000,-

13.Alkohol 4 liter @Rp.15.000,-Rp.60.000,-

14.Povidine Iodine 1 liter 3 botol @Rp 50.000,-Rp.150.000,-

15.Sarung tangan 2 box @Rp.45,000,-Rp.90.000,-

16.Masker 2 box @Rp.40.000,-Rp.80.000,-

17.Biaya operasi dan tenaga dokter Unit cost pasien50 orang @Rp.600.000,- Transportasi

Rp.30.000.000,-Rp.3.000.000,-

18.Penlight 5 buah @Rp.30.000,-Rp.150.000,

TotalRp.35.110.000,-

Dokumentasi

19.Standing Banner2 buah @Rp.50.000,-Rp.100.000,-

20.Banner10 buah @Rp.100.000,-Rp.1.000.000,-

21.Poster 20 buah @Rp.15.000,-Rp.300.000,-

22.LeafletRp.300.000,-

23.Kaos / Seragam Panitia 60 buah @Rp.75.000,-Rp.4.500.000,-

24.ID Card Panitia 60 buah @Rp.5.000,-Rp.300.000,-

25.ID Card Peserta50 buah @Rp.5.000,-Rp.250.000,-

26.Sertifikat Dokter10 buah @Rp.10.000,-Rp.100.000,-

27.Sertifikat Panitia60 buah @Rp.10.000,-Rp.600.000,-

28.Dekorasi Tempat Papan Peenerangan ATK Peralatan & Bahan Diskusi

Rp.500.000,-

29.Dokumentasi Kamera Handycam CD Handycam Baterai

Rp.250.000,-

TotalRp.8.200.000,-

Perlengkapan

30.Gunting kecil 20 buah @Rp.6.000,-Rp.120.000,-

31.Tissue 20 roll @Rp.4.000,-Rp.80.000,-

32.Ember 10 buah @Rp.15.000Rp.150.000,-

33.Sandal jepit 30 buah @Rp.10.000,-Rp.300.000,-

34.Trash bagRp.50.000,-

35.Spidol white board10 buah x @Rp.5.000,-Rp.50.000,-

36.Pad tintaRp.20.000,-

37.Pulpen 2 lusinRp.48.000,-

38.Tali tambang 5 gulung Rp.25.000,-

39.Buku Registrasi2 buah @Rp.30.000,-Rp.60.000,-

40.Plastik 100 buah @Rp.1.000,-Rp.100.000,-

41.Tali kur 4 [email protected],-Rp.12.000,-

42.TotalRp.1.015.000,-

Konsumsi

43.Pasien:Snack 50 buah @5.000,-Makan siang 50 buah @Rp. 20.000,- Rp.250.000,-Rp.1.000.000,-

44.Dokter:Operasi :Snack 10 buah @Rp.10.000,-Makan siang10 buah @Rp.30.000,-Pasca Operasi : Makan Siang 10 buah @Rp.30.000,-

Rp.100.000,-

Rp.300.000,-

Rp.300.000,-

45.Panitia:Operasi Snack 60 buah @Rp. 5.000Makan Siang 60 [email protected],-Pasca OperasiSnack 60 buah @Rp.5.000,-

Rp.300 .000,-

Rp.1.200.000,-

Rp.300. 000,-

46.Air mineral 600 ml 4 dus @Rp.30.000,-Rp.120.000,-

47.Air mineral 240 ml 16 dus @Rp.15.000,-Rp.240.000,-

TotalRp.4.110.000,-

Danus

49.Komunikasi dan transportasiRp. 500.000,-

Total Rp. 500.000,-

Humas

50.TransportasiRp.500.000,-

50.KomunikasiRp.400.000,-

TotalRp.900.000,-

Total PengeluaranRp.50.627.500,-

Total dana yang dibutuhkan untuk institusiBiaya Per-InstitusiTotal institusiTotal

Rp.50.627.000

K. PenutupKami menyadari bahwa acara Bakti Bakti oftalmolgi ini tidak mungkin terlaksana tanpa izin Tuhan YME serta kerja sama dari semua pihak yang mendukung acara ini baik moral, spiritual maupun materil. Dengan demikian, semoga acara ini dapat berjalan dengan baik, bermanfaat serta menjadi amal ibadah kita di sisi Tuhan YME. Atas perhatian dan partisipasi semua pihak yang terlibat dalam menyukseskan kegiatan ini, Kami mengucapkan terima kasih.