latar belakag ppt parasit

3
BAB I PENDHULUAN A. Latar Belakang Serangga telah ada di muka bumi jauh sebelum adanya manusia dan hingga saat ini serangga seringkali berkompetisi dengan manusia, misalnya dalam hal untuk mendapatkan makanan. Dengan demikian banyak serangga dikatakan sebagai hama. Walaupun demikian banyak juga serangga yang menguntungkan atau berguna bagi manusia, misalnya sebagai polinator, penghasil madu, sutera dan lain-lain. Serangga selain memiliki peranan yang penting bagi kehidupan manusia ternyata juga memiliki peranan negatif bagi kehidupan manusia, peranan negatif itu dapat dijumpai pada beberapa jenis serangga yang menjadi beberapa vektor dari penyakit yang menyerang manusia. Vektor adalah arthropoda atau binatang tidak bertulang belakang lain yang secara aktif menularkan mikroorganisme penyebab penyakit dari penderita kepada orang sehat, contonya saja nyamuk Aedes Aegepti yang menjadi vektor dari penyakit demam berdarah danggue.

Upload: rizki-pratiwi

Post on 02-Oct-2015

220 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

latar belakang parasit

TRANSCRIPT

BAB IPENDHULUAN

A. Latar Belakang

Serangga telah ada di muka bumi jauh sebelum adanya manusia dan hingga saat ini serangga seringkali berkompetisi dengan manusia, misalnya dalam hal untuk mendapatkan makanan. Dengan demikian banyak serangga dikatakan sebagai hama. Walaupun demikian banyak juga serangga yang menguntungkan atau berguna bagi manusia, misalnya sebagai polinator, penghasil madu, sutera dan lain-lain.Serangga selain memiliki peranan yang penting bagi kehidupan manusia ternyata juga memiliki peranan negatif bagi kehidupan manusia, peranan negatif itu dapat dijumpai pada beberapa jenis serangga yang menjadi beberapa vektor dari penyakit yang menyerang manusia. Vektor adalah arthropoda atau binatang tidak bertulang belakang lain yang secara aktif menularkan mikroorganisme penyebab penyakit dari penderita kepada orang sehat, contonya saja nyamuk Aedes Aegepti yang menjadi vektor dari penyakit demam berdarah danggue.Pengendalian vektor (Vector control) merupakan usaha untuk menekan populasi vektor penyakit sampai berada di bawah batas kemampuan dalam menularkan penyakit sehingga angka kesakitan dapat diturunkan, sehingga penyakit itu tidak menjadi masalah kesehatan utama bagi masyarakat.Upaya-upaya pengendalian nyamuk untuk mengurangi kejadian penyakit arthropod-born viral disease telah banyak dilakukan. Pengendalian tersebut meliputi pengendalian fisik, pengendalian hayati, pengendalian kimiawi, pengendalian genetik maupun pengendalian terpadu. Pengendalian fisik dilakukan dengan mengelola lingkungan sehingga keadaan lingkungan tidak sesuai bagi perkembangbiakan nyamuk, pengendalian hayati dilakukan dengan memanfaatkan organisme predator dan patogen, pengendalian kimiawi dilakukan dengan menggunakan insektisida sintetis untuk membunuh nyamuk, pengendalian genetik dilakukan dengan menyebarkan pejantan mandul ke dalam ekosistem, dan pengendalian terpadu dilakukan dengan menggabungkan berbagai teknik pengendalian yang ada (Wakhyulianto, 2005). Pengendalian hayati atau sering disebut pengendalian biologis dilakukan dengan mengunakan kelompok hidup, baik dari golongan mikroorganisme, hewan infertebrata, atau hewan vertebrata. Sebagai pengendalian hayati dapat berperan sebagai patogen, parasit, atau pemangsa. Sebagai patogen, seperti dari golongan virus, bakteri, fungi, atau protozoa dapat dikembangkan sebagai pengendali hayati nyamuk di tempat perindukan.Pengendalian populasi nyamuk Aedes aegepti pada tahap larva lebih mudah dilakukan dibandingkan tahap lain dari fase hidup nyamuk. Pengendalian hayati yang telah dilaporkan pada larva nyamuk ini antara lain menggunakan jamur air Lagenidium giganteum (Sri Pujianto, 2008).