larutan yang bersifat asam basa
DESCRIPTION
makalah larutan yang bersifat asam basaTRANSCRIPT
LARUTAN YANG BERSIFAT ASAM, BASA DAN NETRAL
A. Pengertian Larutan
Larutan adalah campuran yang bersifat homogen antara molekul, atom ataupun ion
dari dua zat atau lebih. Disebut campuran karena susunannya atau komposisinya dapat
berubah. Disebut homogen karena susunanya begitu seragam sehingga tidak dapat diamati
adanya bagian-bagian yang berlainan, bahkan dengan mikroskop optis sekalipun.
Komponen larutan terdiri dari pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Pelarut adalah
medium bagi zat terlarut yang dapat berperan serta dalam reaksi kimia dalam larutan atau
meninggalkan larutan karena pengendapan atau penguapan. Dan uraian mengenai gejala ini
memerlukan komposisi larutan.dan berdasarkan daya hantarnya larutan dibagi menjadi
larutan elektrolit dan non elektrolit.
1. Komposisi Larutan
Ada beberapa cara untuk menyatakan komposisi larutan. Yaitu dengan Presentase
massa/ persen bobot : presentase berdasarkan massa suatu zat dalam larutan. Dalam kimia
yang paling bermanfaat menyatakan komposisi adalah fraksi mol, molaritas, dan molalitas.
2. Jenis Larutan
Larutan berdasarkan daya hantarnya dibagi menjadi dua yaitu larutan elektrolit dan
larutan non-elektrolit.
a. Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang bisa menghantarkan arus listrik. Pada
larutan ini dibedakan menjadi elektrolit kuat dan elektrolit lemah
1) Elektrolit Kuat
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar listrik
yang kuat, karena zat terlarutnya didalam pelarut (umumnya air), seluruhnya berubah
menjadi ion-ion (alpha = 1).
Yang tergolong elektrolit kuat adalah:
Asam-asam kuat, seperti : HCl, HCl03, H2SO4, HNO3 dan lain-lain.
Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, seperti:
NaOH, KOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.
Garam-garam yang mudah larut, seperti: NaCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain
Partikel-partikel yang ada di dalam larutan elektrolit kuat adalah ion-ion yang
bergabung dengan molekul air, sehingga larutan tersebut daya hantar listriknya kuat.
Hal ini disebabkan karena tidak ada molekul atau partikel lain yang menghalangi
gerakan ion-ion untuk menghantarkan arus listrik, sementara molekul-molekul air
adalah sebagai media untuk pergerakan ion. Misalnya HCl dilarutkan ke dalam air,
maka semua HCl akan bereaksi dengan air dan berubah menjadi ion-ion dengan
persamaan reaksi berikut:
HCl (g) + H2O ( l ) ⎯→ H3O+(aq) + Cl−
(aq)
Reaksi ini biasa dituliskan:
HCl (aq) ⎯→ H+(aq) + Cl−
(aq)
2) Elektrolit Lemah
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah
dengan harga derajat ionisasi sebesar: O < alpha < 1.
Yang tergolong elektrolit lemah:
Asam-asam lemah, seperti : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain
Basa-basa lemah seperti : NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain
Garam-garam yang sukar larut, seperti : AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain
Misalnya CH3COOH dilarutkan ke dalam air, maka sebagian CH3COOH akan
terion dengan persamaan reaksi seperti berikut:
CH3COOH (s) + H2O ( l ) ⎯→ H3O+ (aq) + CH3COO−
(aq)
CH3COOH yang terion reaksinya biasa dituliskan:
CH3COOH (aq) ⎯→ H+ (aq) + CH3COO−
(aq)
Ion-ion yang telah terbentuk sebagian bereaksi kembali membentuk
CH3COOH, sehingga dikatakan CH3COOH yang terion hanya sebagian. Reaksinya
dapat dituliskan:
CH3COOH (aq) ⇔ H+ (aq) + CH3COO−
(aq)
Partikel-partikel yang ada di dalam larutan adalah molekul-molekul senyawa
CH3COOH yang terlarut dan ion-ion H+ dan CH3COO−. Molekul senyawa CH3COOH
tidak dapat menghantarkan arus listrik, sehinggga akan menjadi penghambat bagi ion-
ion H+ dan CH3COO− untuk menghantarkan arus listrik.
b. Larutan Non Elektrolit
Larutan non- elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik, karena zat terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidak
meng-ion).
Tergolong ke dalam jenis ini misalnya:
Larutan urea
Larutan sukrosa
Larutan glukosa
Larutan alkohol dan lain-lain
Ada 2 reaksi dalam larutan, yaitu:
a) Eksoterm, yaitu proses melepaskan panas dari sistem ke lingkungan, temperatur
dari campuran reaksi akan naik dan energi potensial dari zat- zat kimia yang
bersangkutan akan turun.
b) Endoterm, yaitu menyerap panas dari lingkungan ke sistem, temperatur dari
campuran reaksi akan turun dan energi potensial dari zat- zat kimia yang
bersangkutan akan naik.
Berdasarkan jenuh atau tidaknya larutan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
a) Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung zat terlarut (solute) kurang dari
yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang
partikel- partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih bisa
melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion < Ksp
berarti larutan belum jenuh ( masih dapat larut).
b) Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah zat terlarut (solute)
yang larut dan mengadakan kesetimbangn dengan pelarut (solute) padatnya. Atau
dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tepat habis bereaksi dengan
pereaksi (zat dengan konsentrasi maksimal). Larutan jenuh terjadi apabila bila hasil
konsentrasi ion = Ksp berarti larutan tepat jenuh.
c) Larutan sangat jenuh (kelewat jenuh) yaitu suatu larutan yang mengandung lebih
banyak zat terlarut (solute) daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh. Atau
dengan kata lain, larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut (solute)
sehingga terjadi endapan. Larutan sangat jenuh terjadi apabila bila hasil kali
konsentrasi ion > Ksp berarti larutan lewat jenuh (mengendap).
Berdasarkan sifat kualitatif, larutan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
a) Larutan pekat yaitu larutan yang mengandung relatif lebih banyak zat terlarut (solute)
dibanding pelarut (solvent).
b) Larutan encer yaitu larutan yang relatif lebih sedikit zat terlarut (solute) dibanding
pelarut (solvent).
B. Sifat Fisika dan Kimia Larutan Asam, Basa, dam Netral
Kita dapat mengenali asam dan basa dari rasanya. Namun, kita dilarang mengenali
asam dan basa dengan cara mencicipi karena cara tersebut bukan merupakan cara yang aman.
Ada beberapa bahan bersifat asam maupun basa yang boleh kita cicipi, karena tidak
berbahaya. Dan ada beberapa bahan bersifat asam/basa yang merupakan racun bagi tubuh
kita. Seandainya kita ingin mengetahui apakah air aki bersifat basa ataukah asam, kita
dilarang untuk mencicipinya, karena itu sangat berbahaya dan lidah kita dapat terbakar. Maka
dari itu, untuk mengidentifikasi asam dan basa, kita dapat menggunakan indikator. Indikator
yaitu suatu bahan yang dapat bereaksi dengan asam, basa, atau garam yang akan memberikan
warna yang berbeda, sehingga kita dapat mengetahui zat tersebut asam atau basa tanpa harus
mencicipinya.
1. Asam
Kata asam berasal dari bahasa latin “acidum” atau “acid” dalam bahasa inggris. Asam
merupakan larutan elektrolit yang dalam air terurai menghasilkan ion positif dan ion negatif.
Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion hidrogen (H+) (Syukri,
1999: 387).
Dengan kata lain, pembawa sifat asam adalah ion H+. Asam Arhenius dapat
dirumuskan sebagai HxZ dan dalam air mengalami ionisasi sebagai berikut:
HxZ(l) →H+(aq) + Zx-
(aq)
Menurut Bronsted Lowry, asam adalah spesi yang member proton.
Zat yang bersifat asam contohnya asam klorida (HCl), asam asetat (HBr), cuka
(CH3COOH) dan lain sebagainya.
a. Sifat-sifat asam:
1. Mempunyai rasa asam dan bersifat korosif.
2. Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi kertas lakmus merah.
3. Menghantarkan arus listrik
4. Bereaksi dengan logam menghasilkan gas hidrogen
5. Menghasilkan ion H+ jika dilarutkan dalam air.
6. Memiliki pH kurang dari 7 (pH < 7).
Di bawah ini adalah beberapa jenis asam :
Berdasarkan asalnya, asam dikelompokkan dalam 2 golongan, yaitu asam organic dan
asam anorganik. Asam organic umumnya bersifat asam lemah, korosif, dan banyak terdapat
di alam. Sedangkan asam anorganik umumnya bersifat asam kuat dan korosif. Karena sifat
itulah, asam-asam anorganik banyak digunakan diberbagai kebutuhan manusia.
b. Pengelompokan asam
Berdasarkan kekuatannya, asam itu terbagi menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Asam kuat, yaitu asam yang banyak menghasilkan ion yang ada dalam larutannya
(asam yang terionisasi sempurna dalam larutannya).
2. Asam lemah, adalah asam yang sedikit menghasilkan ion yang ada dalam larutannya
(hanya terionisasi sebagian).
Asam juga berguna dalam kehidupan sehari-hari kita , contohnya adalah sebagai
berikut:
1. Proses dalam pembuatan pupuk
2. Proses dalam Pembuatan obat-obatan
3. Pembersih permukaan logam
4. Proses pembuatan Bahan peledak
5. Proses pembuatan Pengawet makanan.
2. Basa
Dalam keadaan murni, basa umumnya berupa kristal padat dan bersifat kaustik.
Beberapa produk rumah tangga seperti deodoran, obat maagh (antacid) dan sabun serta
deterjen mengandung basa. Menurut Arhenius, basa adalah senyawa yang dalam air dapat
menghasilkan ion hidroksida (OH–). Jadi, pembawa sifat basa adalah ion OH–. Basa arhenius
merupakan hidroksida logam, dan dapat dirumuskan sebagai M(OH)xdalam air mengalami
ionisasi sebagai berikut
M(OH)x (aq)→ M+(aq) + xOH–
Jumlah ion OH– yang dapat dilepaskan oleh satu molekul basa disebut valensi basa.
Menurut Bronsted Lowry, basa adalah spesi yang menerima proton pada suatu reaksi
pemindahan proton. Basa dapat menetralisasi asam (H+) sehingga dihasilkan air (H2O).
Beberapa basa yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari,ditunjukkan dalam tabel berikut
a. Karakteristik basa
Suatu zat dapat dikatakan basa jika zat tersebut punya sifat sebagai berikut.
1. Rasanya itu Pahit dan terasa licin pada kulit.
2. Apabila dilarutkan dalam air zat tersebut akan akan menghasilkan ion OH”.
3. Memiliki pH di atas 7 (pH > 7).
4. Bersifat elektrolit.
5. Mengubah lakmus merah menjadi biru
6. Menetralkan sifat asam.
b. Pengelompokan basa
Berdasarkan kemampuan melepaskan ion OH”, basa dapat terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Basa kuat, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH dalam jumlah yang besar. Basa
kuat biasanya disebut dengan istilah kausatik. Contohnya kayak Natrium hidroksida,
Kalium hidroksida, dan Kalsium hidroksida.
2. Sedangkan Basa lemah, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH” dalam jumlah
kecil.Contohnya kayak ammonia.
Penggunaan basa dalam suatu kehidupan sehari-hari
1. Bahan dalam pembuatan semen.
2. Pembuatan deterjen/sabun.
3. Baking soda dalam pembuatan kue.
3. Garam
Garam adalah senyawa yang terbentuk dari reaksi aam dan basa. Contoh garam dalam
kehidupan sehari-hari adalah garam dapur atau NaCl, CaCl2, ZnSO4. Asam bereaksi dengan
basa membentuk zat netral dan tidak bersifat basa maupun asam. Sebagai contoh asam
klorida bereaksi dengan natrium hidroksida akan membentuk garam dapur dan air. Jika
dengan penguapan, maka air akan menguap dan tersisa endapan garam dapur.
HCl + NaOH→ NaCl + H2O
Reaksi kimia yang dapat menghasilkan garam, antara lain
1. Asam + basa menghasilkan garam dan air
2. Basa + oksida asam menghasilkan garam dan air
3. Asam + oksida basa menghasilkan garam dan air
4. Oksida asam + oksida basa menghasilkan garam
5. Logam + asam menghasilkan garam + H2
Ion-ion ini akan bergabung membentuk senyawa ion yang disebut garam. Bila garam
yang terbentuk ini mudah larut dalam air, maka ion-ionnya akan tetap ada di dalam larutan.
Tetapi jika garam itu sukar larut dalam air, maka ion-ionnya akan bergabung membentuk
suatu endapan. Jadi, reaksi asam dengan basa disebut juga reaksi penggaraman karena
membentuk senyawa garam.
Walaupun reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan, tetapi hasil reaksi
(garam) tidak selalu bersifat netral. Sifat asam basa dari larutan garam bergantung pada
kekuatan asam dan basa penyusunnya.
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral, disebut garam
normal, contohnya NaCl dan KNO3. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah
bersifat asam dan disebut garam asam, contohnya adalah NH4Cl. Garam yang berasal dari
asam lemah dan basa kuat bersifat basa dan disebut garam basa, contohnya adalah
CH3COONa.
Contoh asam kuat adalah HCl, HNO3, H2SO4. Adapun KOH, NaOH,
Ca(OH)2 termasuk basa kuat.
Beberapa garam diberikan pada tabel berikut ini
C. Pengujian Kualitatif dan Kuantitatif Sifat Asam, Basa dan Netral Suatu Larutan
Banyak sekali larutan di sekitar kita, baik yang bersifat asam, basa, maupun netral.
Cara menentukan sifat asam dan basa larutan secara tepat yaitu menggunakan indikator.
Indikator yang dapat digunakan adalah indikator asam basa. Indikator adalah zat-zat yang
menunjukkan indikasi berbeda dalam larutan asam, basa, dan garam. Cara menentukan
senyawa bersifat asam, basa, atau netral dapat menggunakan kertas lakmus dan larutan
indikator atau indikator alami.
Berikut adalah beberapa cara menguji sifat larutan.
1. Identifikasi dengan Kertas Lakmus
Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa dan larutan bersifat netral
berbeda. Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat dari
masing-masing kertas lakmus tersebut adalah sebagai berikut.
a. Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa
berwarna biru.
b. Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna
biru.
c. Lakmus merah maupun biru dalam larutan netral tidak berubah warna.
2. Identifikasi Larutan Asam dan Basa Menggunakan Indikator Alami
Cara lain untuk mengidentifikasi sifat asam atau basa suatu zat dapat menggunakan
indikator alami. Berbagai bunga yang berwarna atau tumbuhan, seperti daun, mahkota bunga,
kunyit, kulit manggis, dan kubis ungu dapat digunakan sebagai indikator asam basa. Ekstrak
atau sari dari bahan-bahan ini dapat menunjukkan warna yang berbeda dalam larutan asam
basa.
Warna Bunga
Nama Bunga Warna Air Bunga
Warna Air Bunga Keadaan Asam
Warna Air Bunga Keadaan Basa
Merah Kembang sepatu
Ungu muda Merah Hijau tua
Kuning Terompet Kuning keemasan
Emas muda Emas tua
Ungu Anggrek Ungu tua Pink tua Hijau kemerahanMerah Asoka Coklat muda Oranye muda CoklatKuning Kunyit Oranye Oranye cerah Coklat kehitamanUngu Bougenville Pink tua Pink muda Coklat tehPink Euphorbia Pink keputih-
putihanPink muda Hijau lumut
Merah Kamboja Coklat tua Coklat oranye Coklat kehitamanIndikator Alami
Sebagai contoh, ambillah kulit manggis, tumbuklah sampai halus dan campur dengan
sedikit air. Warna kulit manggis adalah ungu (dalam keadaan netral). Jika ekstrak kulit
manggis dibagi dua dan masing-masing diteteskan larutan asam dan basa, maka
dalam larutan asam terjadi perubahan warna dari ungu menjadi cokelat kemerahan. Larutan
basa yang diteteskan akan mengubah warna dari ungu menjadi biru kehitaman.
DAFTAR PUSTAKA
Any Winarsih, dkk. 2008. IPA Terpadu untuk SMP/ MTS Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Purba, Michael. 2007. Kimia Untuk Sma Kelas Xi. Jakarta: Erlangga.
Teguh Sugiyarto. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 1 untuk SMP/ MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
http://www.artikelbagus.com/2011/07/sifat-asam-basa-dan-garam.html di akses tgl 18 april
2015
https://regnoe.wordpress.com/ipa-1/klasifikasi-zat/asam-basa-dan-garam/ di akses tgl 18 april
2015