larutan yang bersifat asam basa

15
LARUTAN YANG BERSIFAT ASAM, BASA DAN NETRAL A. Pengertian Larutan Larutan adalah campuran yang bersifat homogen antara molekul, atom ataupun ion dari dua zat atau lebih. Disebut campuran karena susunannya atau komposisinya dapat berubah. Disebut homogen karena susunanya begitu seragam sehingga tidak dapat diamati adanya bagian-bagian yang berlainan, bahkan dengan mikroskop optis sekalipun. Komponen larutan terdiri dari pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Pelarut adalah medium bagi zat terlarut yang dapat berperan serta dalam reaksi kimia dalam larutan atau meninggalkan larutan karena pengendapan atau penguapan. Dan uraian mengenai gejala ini memerlukan komposisi larutan.dan berdasarkan daya hantarnya larutan dibagi menjadi larutan elektrolit dan non elektrolit. 1. Komposisi Larutan Ada beberapa cara untuk menyatakan komposisi larutan. Yaitu dengan Presentase massa/ persen bobot : presentase berdasarkan massa suatu zat dalam larutan. Dalam kimia yang paling bermanfaat menyatakan komposisi adalah fraksi mol, molaritas, dan molalitas. 2. Jenis Larutan Larutan berdasarkan daya hantarnya dibagi menjadi dua yaitu larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit. a. Larutan Elektrolit

Upload: punkgayo

Post on 06-Feb-2016

15 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

makalah larutan yang bersifat asam basa

TRANSCRIPT

Page 1: Larutan Yang Bersifat Asam basa

LARUTAN YANG BERSIFAT ASAM, BASA DAN NETRAL

A. Pengertian Larutan

Larutan adalah campuran yang bersifat homogen antara molekul, atom ataupun ion

dari dua zat atau lebih. Disebut campuran karena susunannya atau komposisinya dapat

berubah. Disebut homogen karena susunanya begitu seragam sehingga tidak dapat diamati

adanya bagian-bagian yang berlainan, bahkan dengan mikroskop optis sekalipun.

Komponen larutan terdiri dari pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Pelarut adalah

medium bagi zat terlarut yang dapat berperan serta dalam reaksi kimia dalam larutan atau

meninggalkan larutan karena pengendapan atau penguapan. Dan uraian mengenai gejala ini

memerlukan komposisi larutan.dan berdasarkan daya hantarnya larutan dibagi menjadi

larutan elektrolit dan non elektrolit.

1. Komposisi Larutan

Ada beberapa cara untuk menyatakan komposisi larutan. Yaitu dengan Presentase

massa/ persen bobot : presentase berdasarkan massa suatu zat dalam larutan. Dalam kimia

yang paling bermanfaat menyatakan komposisi adalah fraksi mol, molaritas, dan molalitas.

2. Jenis Larutan

Larutan berdasarkan daya hantarnya dibagi menjadi dua yaitu larutan elektrolit dan

larutan non-elektrolit.

a. Larutan Elektrolit

Larutan elektrolit adalah larutan yang bisa menghantarkan arus listrik. Pada

larutan ini dibedakan menjadi elektrolit kuat dan elektrolit lemah

1) Elektrolit Kuat

Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar listrik

yang kuat, karena zat terlarutnya didalam pelarut (umumnya air), seluruhnya berubah

menjadi ion-ion (alpha = 1).

Yang tergolong elektrolit kuat adalah:

Asam-asam kuat, seperti : HCl, HCl03, H2SO4, HNO3 dan lain-lain.

Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, seperti:

NaOH, KOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.

Garam-garam yang mudah larut, seperti: NaCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain

Page 2: Larutan Yang Bersifat Asam basa

Partikel-partikel yang ada di dalam larutan elektrolit kuat adalah ion-ion yang

bergabung dengan molekul air, sehingga larutan tersebut daya hantar listriknya kuat.

Hal ini disebabkan karena tidak ada molekul atau partikel lain yang menghalangi

gerakan ion-ion untuk menghantarkan arus listrik, sementara molekul-molekul air

adalah sebagai media untuk pergerakan ion. Misalnya HCl dilarutkan ke dalam air,

maka semua HCl akan bereaksi dengan air dan berubah menjadi ion-ion dengan

persamaan reaksi berikut:

HCl (g) + H2O ( l ) ⎯→ H3O+(aq) + Cl− 

(aq)

Reaksi ini biasa dituliskan:

HCl (aq) ⎯→ H+(aq) + Cl− 

(aq)

2) Elektrolit Lemah

Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah

dengan harga derajat ionisasi sebesar: O < alpha < 1.

Yang tergolong elektrolit lemah:

Asam-asam lemah, seperti : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain

Basa-basa lemah seperti : NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain

Garam-garam yang sukar larut, seperti : AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain

Misalnya CH3COOH dilarutkan ke dalam air, maka sebagian CH3COOH akan

terion dengan persamaan reaksi seperti berikut:

CH3COOH (s) + H2O ( l ) ⎯→ H3O+ (aq) + CH3COO− 

(aq)

CH3COOH yang terion reaksinya biasa dituliskan:

CH3COOH (aq) ⎯→ H+ (aq) + CH3COO− 

(aq)

Ion-ion yang telah terbentuk sebagian bereaksi kembali membentuk

CH3COOH, sehingga dikatakan CH3COOH yang terion hanya sebagian. Reaksinya

dapat dituliskan:

CH3COOH (aq) ⇔ H+ (aq) + CH3COO− 

(aq)

Partikel-partikel yang ada di dalam larutan adalah molekul-molekul senyawa

CH3COOH yang terlarut dan ion-ion H+ dan CH3COO−. Molekul senyawa CH3COOH

Page 3: Larutan Yang Bersifat Asam basa

tidak dapat menghantarkan arus listrik, sehinggga akan menjadi penghambat bagi ion-

ion H+ dan CH3COO− untuk menghantarkan arus listrik.

b. Larutan Non Elektrolit 

Larutan non- elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus

listrik, karena zat terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidak

meng-ion).

Tergolong ke dalam jenis ini misalnya:

Larutan urea

Larutan sukrosa

Larutan glukosa

Larutan alkohol dan lain-lain

Ada 2 reaksi dalam larutan, yaitu:

a) Eksoterm, yaitu proses melepaskan panas dari sistem ke lingkungan, temperatur

dari campuran reaksi akan naik dan energi potensial dari zat- zat kimia yang

bersangkutan akan turun.

b) Endoterm, yaitu menyerap panas dari lingkungan ke sistem, temperatur dari

campuran reaksi akan turun dan energi potensial dari zat- zat kimia yang

bersangkutan akan naik.

Berdasarkan jenuh atau tidaknya larutan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:

a) Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung zat terlarut (solute) kurang dari

yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang

partikel- partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih bisa

melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion < Ksp

berarti larutan belum jenuh ( masih dapat larut).

b) Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah zat terlarut (solute)

yang larut dan mengadakan kesetimbangn dengan pelarut (solute) padatnya. Atau

dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tepat habis bereaksi dengan

pereaksi (zat dengan konsentrasi maksimal). Larutan jenuh terjadi apabila bila hasil

konsentrasi ion = Ksp berarti larutan tepat jenuh.

c) Larutan sangat jenuh (kelewat jenuh) yaitu suatu larutan yang mengandung lebih

banyak zat terlarut (solute) daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh. Atau

dengan kata lain, larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut (solute)

Page 4: Larutan Yang Bersifat Asam basa

sehingga terjadi endapan. Larutan sangat jenuh terjadi apabila bila hasil kali

konsentrasi ion > Ksp berarti larutan lewat jenuh (mengendap).

Berdasarkan sifat kualitatif, larutan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

a) Larutan pekat yaitu larutan yang mengandung relatif lebih banyak zat terlarut (solute)

dibanding pelarut (solvent).

b) Larutan encer yaitu larutan yang relatif lebih sedikit zat terlarut (solute) dibanding

pelarut (solvent).

B. Sifat Fisika dan Kimia Larutan Asam, Basa, dam Netral

Kita dapat mengenali asam dan basa dari rasanya. Namun, kita dilarang mengenali

asam dan basa dengan cara mencicipi karena cara tersebut bukan merupakan cara yang aman.

Ada beberapa bahan bersifat asam maupun basa yang boleh kita cicipi, karena tidak

berbahaya. Dan ada beberapa bahan bersifat asam/basa yang merupakan racun bagi tubuh

kita. Seandainya kita ingin mengetahui apakah air aki bersifat basa ataukah asam, kita

dilarang untuk mencicipinya, karena itu sangat berbahaya dan lidah kita dapat terbakar. Maka

dari itu, untuk mengidentifikasi asam dan basa, kita dapat menggunakan indikator.  Indikator

yaitu suatu bahan yang dapat bereaksi dengan asam, basa, atau garam yang akan memberikan

warna yang berbeda, sehingga kita dapat mengetahui zat tersebut asam atau basa tanpa harus

mencicipinya.

1. Asam

Kata asam berasal dari bahasa latin “acidum” atau “acid” dalam bahasa inggris. Asam

merupakan larutan elektrolit yang dalam air terurai menghasilkan ion positif dan ion negatif.

Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion hidrogen (H+) (Syukri,

1999: 387).

Dengan kata lain, pembawa sifat asam adalah ion H+. Asam Arhenius dapat

dirumuskan sebagai HxZ dan dalam air mengalami ionisasi sebagai berikut:

HxZ(l)  →H+(aq) + Zx-

(aq)

Menurut Bronsted Lowry, asam adalah spesi yang member proton.

Zat yang bersifat asam contohnya asam klorida (HCl), asam asetat (HBr), cuka

(CH3COOH) dan lain sebagainya.

a. Sifat-sifat asam:

Page 5: Larutan Yang Bersifat Asam basa

1. Mempunyai rasa asam dan bersifat korosif.

2. Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi kertas lakmus merah.

3. Menghantarkan arus listrik

4. Bereaksi dengan logam menghasilkan gas hidrogen

5. Menghasilkan ion H+ jika dilarutkan dalam air.

6. Memiliki pH kurang dari 7 (pH < 7).

Di bawah ini adalah beberapa jenis asam :

Berdasarkan asalnya, asam dikelompokkan dalam 2 golongan, yaitu asam organic dan

asam anorganik. Asam organic umumnya bersifat asam lemah, korosif, dan banyak terdapat

di alam. Sedangkan asam anorganik umumnya bersifat asam kuat dan korosif. Karena sifat

itulah, asam-asam anorganik banyak digunakan diberbagai kebutuhan manusia.

b. Pengelompokan asam

Berdasarkan kekuatannya, asam itu terbagi menjadi dua kelompok, yaitu:

Page 6: Larutan Yang Bersifat Asam basa

1. Asam kuat, yaitu asam yang banyak menghasilkan ion yang ada dalam larutannya

(asam yang terionisasi sempurna dalam larutannya).

2. Asam lemah, adalah asam yang sedikit menghasilkan ion yang ada dalam larutannya

(hanya terionisasi sebagian).

Asam juga berguna dalam kehidupan sehari-hari kita , contohnya    adalah sebagai

berikut:

1. Proses dalam pembuatan pupuk

2. Proses dalam Pembuatan obat-obatan

3. Pembersih permukaan logam

4. Proses pembuatan Bahan peledak

5. Proses pembuatan Pengawet makanan.

2. Basa

Dalam keadaan murni, basa umumnya berupa kristal padat dan bersifat kaustik.

Beberapa produk rumah tangga seperti deodoran, obat maagh (antacid) dan sabun serta

deterjen mengandung basa. Menurut Arhenius, basa adalah senyawa yang dalam air dapat

menghasilkan ion hidroksida (OH–). Jadi, pembawa sifat basa adalah ion OH–. Basa arhenius

merupakan hidroksida logam, dan dapat dirumuskan sebagai M(OH)xdalam air mengalami

ionisasi sebagai berikut

M(OH)x (aq)→ M+(aq) + xOH–

Jumlah ion OH– yang dapat dilepaskan oleh satu molekul basa disebut valensi basa.

Menurut Bronsted Lowry, basa adalah spesi yang menerima proton pada suatu reaksi

pemindahan proton. Basa dapat menetralisasi asam (H+) sehingga dihasilkan air (H2O).

Beberapa basa yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari,ditunjukkan dalam tabel berikut

a. Karakteristik basa

Suatu zat dapat dikatakan basa jika zat tersebut punya sifat sebagai berikut.

Page 7: Larutan Yang Bersifat Asam basa

1. Rasanya itu Pahit dan terasa licin pada kulit.

2. Apabila dilarutkan dalam air zat tersebut akan akan menghasilkan ion OH”.

3. Memiliki pH di atas 7 (pH > 7).

4. Bersifat elektrolit.

5. Mengubah lakmus merah menjadi biru

6. Menetralkan sifat asam.

b. Pengelompokan basa

Berdasarkan kemampuan melepaskan ion OH”, basa dapat terbagi menjadi 2 yaitu :

1. Basa kuat, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH dalam jumlah yang besar. Basa

kuat biasanya disebut dengan istilah kausatik. Contohnya kayak Natrium hidroksida,

Kalium hidroksida, dan Kalsium hidroksida.

2. Sedangkan Basa lemah, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH” dalam jumlah

kecil.Contohnya kayak ammonia.

Penggunaan basa dalam suatu kehidupan sehari-hari

1. Bahan dalam pembuatan semen.

2. Pembuatan deterjen/sabun.

3. Baking soda dalam pembuatan kue.

3. Garam

Garam adalah senyawa yang terbentuk dari reaksi aam dan basa. Contoh garam dalam

kehidupan sehari-hari adalah garam dapur atau NaCl, CaCl2, ZnSO4. Asam bereaksi dengan

basa membentuk zat netral dan tidak bersifat basa maupun asam. Sebagai contoh asam

klorida bereaksi dengan natrium hidroksida akan membentuk garam dapur dan air. Jika

dengan penguapan, maka air akan menguap dan tersisa endapan garam dapur.

HCl + NaOH→ NaCl + H2O

Reaksi kimia yang dapat menghasilkan garam, antara lain

1. Asam + basa menghasilkan garam dan air

Page 8: Larutan Yang Bersifat Asam basa

2. Basa + oksida asam menghasilkan garam dan air

3. Asam + oksida basa menghasilkan garam dan air

4. Oksida asam + oksida basa menghasilkan garam

5. Logam + asam menghasilkan garam + H2

Ion-ion ini akan bergabung membentuk senyawa ion yang disebut garam. Bila garam

yang terbentuk ini mudah larut dalam air, maka ion-ionnya akan tetap ada di dalam larutan.

Tetapi jika garam itu sukar larut dalam air, maka ion-ionnya akan bergabung membentuk

suatu endapan. Jadi, reaksi asam dengan basa disebut juga reaksi penggaraman karena

membentuk senyawa garam.

Walaupun reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan, tetapi hasil reaksi

(garam) tidak selalu bersifat netral. Sifat asam basa dari larutan garam bergantung pada

kekuatan asam dan basa penyusunnya.

Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral, disebut garam

normal, contohnya NaCl dan KNO3. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah

bersifat asam dan disebut garam asam, contohnya adalah NH4Cl. Garam yang berasal dari

asam lemah dan basa kuat bersifat basa dan disebut garam basa, contohnya adalah

CH3COONa.

Contoh asam kuat adalah HCl, HNO3, H2SO4. Adapun KOH, NaOH,

Ca(OH)2 termasuk basa kuat.

Beberapa garam diberikan pada tabel berikut ini

C. Pengujian Kualitatif dan Kuantitatif Sifat Asam, Basa dan Netral Suatu Larutan

Banyak sekali larutan di sekitar kita, baik yang bersifat asam, basa, maupun netral.

Cara menentukan sifat asam dan basa larutan secara tepat yaitu menggunakan indikator.

Indikator yang dapat digunakan adalah indikator asam basa. Indikator adalah zat-zat yang

Page 9: Larutan Yang Bersifat Asam basa

menunjukkan indikasi berbeda dalam larutan asam, basa, dan garam. Cara menentukan

senyawa bersifat asam, basa, atau netral dapat menggunakan kertas lakmus dan larutan

indikator atau indikator alami.

Berikut adalah beberapa cara menguji sifat larutan.

1. Identifikasi dengan Kertas Lakmus

Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa dan larutan bersifat netral

berbeda. Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat dari

masing-masing kertas lakmus tersebut adalah sebagai berikut.

a. Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa

berwarna biru.

b. Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna

biru.

c. Lakmus merah maupun biru dalam larutan netral tidak berubah warna.

2. Identifikasi Larutan Asam dan Basa Menggunakan Indikator Alami

Cara lain untuk mengidentifikasi sifat asam atau basa suatu zat dapat menggunakan

indikator alami. Berbagai bunga yang berwarna atau tumbuhan, seperti daun, mahkota bunga,

kunyit, kulit manggis, dan kubis ungu dapat digunakan sebagai indikator asam basa.  Ekstrak

atau sari dari bahan-bahan ini dapat menunjukkan warna yang berbeda dalam larutan asam

basa.

Warna Bunga

Nama Bunga Warna Air Bunga

Warna Air Bunga Keadaan Asam

Warna Air Bunga Keadaan Basa

Merah Kembang sepatu

Ungu muda Merah Hijau tua

Kuning Terompet Kuning keemasan

Emas muda Emas tua

Ungu Anggrek Ungu tua Pink tua Hijau kemerahanMerah Asoka Coklat muda Oranye muda CoklatKuning Kunyit Oranye Oranye cerah Coklat kehitamanUngu Bougenville Pink tua Pink muda Coklat tehPink Euphorbia Pink keputih-

putihanPink muda Hijau lumut

Merah Kamboja Coklat tua Coklat oranye Coklat kehitamanIndikator Alami

Sebagai contoh, ambillah kulit manggis, tumbuklah sampai halus dan campur dengan

sedikit air. Warna kulit manggis adalah ungu (dalam keadaan netral). Jika ekstrak kulit

manggis dibagi dua dan masing-masing diteteskan larutan asam dan basa, maka

Page 10: Larutan Yang Bersifat Asam basa

dalam larutan asam terjadi perubahan warna dari ungu menjadi cokelat kemerahan. Larutan

basa yang diteteskan akan mengubah warna dari ungu menjadi biru kehitaman.

Page 11: Larutan Yang Bersifat Asam basa

DAFTAR PUSTAKA

Any Winarsih, dkk. 2008. IPA Terpadu untuk SMP/ MTS Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional

Purba, Michael. 2007. Kimia Untuk Sma Kelas Xi. Jakarta: Erlangga.

Teguh Sugiyarto. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 1 untuk SMP/ MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

http://www.artikelbagus.com/2011/07/sifat-asam-basa-dan-garam.html di akses tgl 18 april

2015

https://regnoe.wordpress.com/ipa-1/klasifikasi-zat/asam-basa-dan-garam/ di akses tgl 18 april

2015