larutan elektrolit dan non-elektrolit
DESCRIPTION
KimiaTRANSCRIPT
SMAN 1 Singaraja
[2010]
LAPORAN HASIL PRAKTIKUMLARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
OLEH:
KADEK DWIKA YUNDARANI
PUTU TEJA ISMAYA BUANA
NI PUTU YENA YOSSIANA DEVI
KADEK YUDA DIRA PRATAMA
GEDE YUDA SUGIARTA
LUH NOVITA ARI WARDANI
I. Judul : Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
II. Tujuan : Mengetahui suatu larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan
percobaan.
III. Landasan teori : Teori Ion Svante Arrjenius: menyatakan bahwa larutan elektrolit
dapat menghantarkan listrik karena mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas.
Ion-ion itulah yang menghantar arus listrik melalui larutan.
IV.Cara Kerja :
1. Menyiapkan alat dan bahan untuk membuat alat uji elektrolit.
2. Memberikan tanda pada gelas beaker sesuai dengan jenis
larutan yang di uji.
3. Memasukkan 100 mL larutan A ke dalam gelas beaker yang
bertanda A.
4. Mencelupkan kedua elektroda ke dalam gelas yang berisi
larutan A.
5. Mengamati apa yang terjadi.
6. Mencuci elektroda dengan aquades dan mengeringkan
menggunakan tisu atau kain yang bersih
7. Melakukan hal yang sama untuk larutan yang lain seperti
langkah kerja yang telah diberikan.
V. Pengamatan:
Jenis larutan Rumus Kimia Keadaan Lampu Keadaan elektroda
Menyala Tidak menyalaB HCl √ - Gelembung banyakF C 11 H 22 O 11 - √ Tidak bergelembungA H 2 SO 4 √ - Gelembung sangat
banyakE CH 3 COOH - √ Tidak bergelembungH H 2 O - √ BergelembungI NaCl √ (redup) - BergelembungC NaOH √ (redup) - BergelembungD NH 4 OH - √ BergelembungG H 2 O - √ Tidak bergelembung
VI. Pembahasan:
Dari hasil yang diperoleh pada percobaan yang diamati maka dapat dibahas sebagai
berikut:
a. Larutan B adalah senyawa asam klorida (HCl) yang merupakan senyawa
kovalen polar. Nyala lampu pada alat uji elektrolit saat pengujian larutan B
terjadi karena larutan B dapat terionisasi secara sempurna. Reaksi ionisasinya
dapat dituliskan sebagai berikut: HCl (aq) H+ + Cl-, dengan gelembung gas
yang dihasilkan merupakan gas klorin.
b. Larutan F adalah senyawa Gula (C11H22O11). Pada pengujian larutan F lampu
tidak menyala dan tidak ada gelembung gas yang terbentuk karena senyawa F
tidak dapat terionisasi saat dilarutkan.
c. Larutan A adalah senyawa asam sulfat (H2SO4) yang merupakan senyawa
kovalen polar. Nyala lampu pada alat uji elektrolit saat pengujian larutan A
terjadi karena larutan A dapat terionisasi secara sempurna. Reaksi ionisasinya
dapat dituliskan sebagai berikut H2SO4 2H+ + H2SO42-
d. Larutan E adalah senyawa asam cuka (CH3COOH) yang merupakan senyawa
kovalen. Pada pengujian larutan E lampu tidak menyala dan tidak ada
gelembung gas. Harusnya terdapat gelembung gas, namun pada percobaan
kami mengalami sedikit masalah yang mengakibatkan tidak tampaknya
gelembung gas.
e. Senyawa H adalah senyawa air ledeng (H2O) yang merupakan senyawa
kovalen polar. Pada pengujian larutan H lampu tidak menyala namun terdapat
gelembung gas. Air ledeng dapat menghantarkan listrik karena sudah
terkontaminasi oleh logam dan mineral.
f. Larutan I adalah larutan natrium klorida (NaCl) yang tergolong senyawa ion.
Pada pengujian larutan I lampu menyala redup dan terdapat gelembung gas.
Harusnya lampu menyala terang, namun karena terdapat beberapa masalah
saat pengamatan, hasilnya kurang maksimal.
g. Larutan C adalah larutan natrium hidroksida (NaOH) yang tergolong senyawa
ionic. Pada pengujian larutan C lampu menyala redup dan terdapat gelembung
gas. Harusnya lampu menyala terang, namun karena terdapat beberapa
masalah pada saaat pengamatan sehingga nyala lampu menjadi kurang
maksimal. Reaksi ionisasinya dapat dituliskan sebagai berikut: NaOH 2Na+
+ OH2-
h. Senyawa D adalah senyawa ammonium hidroksida (NH4OH) yang merupakan
senyawa kovalen polar. Pada pengujian larutan D lampu tidak menyala namun
terdapat gelembung gas karena larutan D terionisasi secara tidak sempurna.
Reaksi ionisasinya dapat dituliskan sebagai berikut: NH4OH NH4+ +OH-
i. Larutan G adalah senyawa aquades (H2O) yang merupakan senyawa kovalen
polar. Pada pengujian larutan G lampu tidak menyala dan tidak ada
gelembung gas yang terbentuk karena senyawa G tidak dapat terionisasi saat
dilarutkan.
Larutan-larutan yang dapat menghasilkan gelembung gas dan bahkan hingga
menyalakan lampu disebut larutan elektrolit. Larutan elektrolit dapat menyalakan
lampu karena dapat terionisasi dalam larutanya. Sedangkan larutan yang tidak dapat
menyalakan lampu ataupun menghasilkan gelempung gas disebut larutan
nonelektrolit.
Larutan elektrolit dapat dikelompokan menjadi larutan elektrolit lemah dan
larutan elektrolit kuat berdasarkan derajat ionisasinya. Larutan elektrolit kuat akan
terionisasi sempurna saat silarutkan sedangkan larutan elekrolit lemah saat dilarutkan
tidak semuanya akan terionisasi sehingga dapat berubah kembali ke senyawa asalnya.
Cara kerja larutan elektrolit hingga dapat menyalakan lampu adalah sebagai
berikut, senyawa yang dilarutkan akan terionisasi sehingga menjadi ion positif
(kation) dan negarif (anion) yang bergerak bebas. Selanjutnya kation akan menuju
elekteoda negatif (katoda) dan anion akan menuju elektroda positif (anoda) sehingga
terjadi aliran elektron yang menghantarkan listrik. Lampu akan mati ketika tidak ada
lagi yang dapat terionisasi.
VII. Simpulan:
1. Larutan A, B, C, dan I adalah larutan elektrolit dengan larutan A dan B adalah
elektrolit kuat serta C dan I adalah elektrolit lemah.
2. Larutan D, E, F, G dan H adalah larutan non elektrolit.
VIII. Nama Kelompok:
Nama Tanda Tangan
Kadek Dwika YundaraniPutu Teja Ismaya BuanaNi Putu Yena Yossiana DeviKadek Yuda Dira PratamaGede Yuda SugiartaLuh Novita Ari Wardani
IX. Nama Pembina:
Ida Ayu Putu Widiartini Ratna Widiastuti
NIP. NIP.