lapres p3 kel 11

Upload: dhien-kusuma-wardani

Post on 14-Apr-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 Lapres p3 Kel 11

    1/36

    1

    LAPORAN RESMI PERCOBAAN AKUSTIK DAN

    GETARAN

    Getaran Teredam

    Disusun Oleh :

    KELOMPOK 11

    1. Nashrul Haq Al-Masbi (2411 100 009)

    2. Putri Adenary C. (2411 100 012)

    3. Risa Ayu Faizah (2411 100 046)

    4. Afif Rachman Aprianto (2411 100 052)

    5. Vany Arifiansah Djunaedi (2411 100 058)

    6. Hendra Irawan (2411 100 089)

    7. Pandhu W.Y (2411 100 099)

    8. Ibrahim Masud A. (2411 100 124)

    Asisten :

    Danarjati Wisnu W. (2409 100 0xx)

    Program Studi S1 Teknik Fisika

    JURUSAN TEKNIK FISIKA

    Fakultas Teknologi Industri

    Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya 2013

  • 7/27/2019 Lapres p3 Kel 11

    2/36

    LAPORAN RESMI PERCOBAAN AKUSTIK DAN

    GETARAN

    Getaran Teredam

    Disusun Oleh :

    KELOMPOK 11

    1. Nashrul Haq Al-Masbi (2411 100 009)

    2. Putri Adenary C. (2411 100 012)

    3. Risa Ayu Faizah (2411 100 046)

    4. Afif Rachman Aprianto (2411 100 052)

    5. Vany Arifiansah Djunaedi (2411 100 058)

    6. Hendra Irawan (2411 100 089)

    7. Pandhu W.Y (2411 100 099)

    8. Ibrahim Masud A. (2411 100 124)

    Asisten :

    Danarjati Wisnu W. (2409 100 0xx)

    Program Studi S1 Teknik Fisika

    JURUSAN TEKNIK FISIKA

    Fakultas Teknologi Industri

    Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya 2013

  • 7/27/2019 Lapres p3 Kel 11

    3/36

    ABSTRAK

    Telah dilakukan percobaan yang berjudulGetaran Teredam Sistem . Percobaan Getaran Teredam

    bertujuan untuk menentukan konstanta redaman pada suatusistem pegas dan jenis redaman dalam suatu sistem pegas.

    Percobaan ini dilakukan dengan memberikan beban tertentupada dua buah pegas yang memiliki nilai konstanta pegas yangberbeda. Dengan mengetahui besar nilai amplitudo, peluruhanlogaritmik, nilai rasio redaman dan frekuensi natural akan

    diketahui nilai konstanta redaman dari suatu pegas. Gayaredaman selalu berlawanan arah dengan arah gerak suatu

    benda.

    Kata Kunci : Redaman, Pegas

    iii

  • 7/27/2019 Lapres p3 Kel 11

    4/36

    (HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN)

  • 7/27/2019 Lapres p3 Kel 11

    5/36

    ABSTRACT

    Having been performed experiments entitledDamped Vibration Systems. Damped Vibrationexperiment aims to determine the damping constant of

    the spring system and the type of damping in a springsystem. This experiment is done with a particular burdenon the two springs which have different spring constantvalues. By knowing the value of the amplitude, the

    logarithmic decay, damping ratio and natural frequencythe value of the damping constant of a spring would be

    known. Damping force is always opposite to thedirection of motion of an object.

    Keywords: Vibration, Damping, spring

    v

  • 7/27/2019 Lapres p3 Kel 11

    6/36

    (HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN)

  • 7/27/2019 Lapres p3 Kel 11

    7/36

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telahmelimpahkan rahmat dan karunianya sehingga dapat

    menyelesaikan laporan resmi percobaan Akustik dan Getarandengan baik.

    Adanya percobaan ini sangat bermanfaat bagi kita semuakhususnya untuk mengetahui konstanta redaman pada suatusistem pegas dan jenis redaman dalam suatu sistem pegas.Untuk itulah kami mempersembahkan sebuah laporan resmi

    percobaan Akustik dan Getaran dengan harapan dapatmembantu sebagai bahan referensi bagi mahasiswa.

    Kami tak lupa mengucapkan terimakasih kepada:1. Ketua Jurusan Teknik Fisika2. Dosen Pengajar mata kuliah Akustik dan Getaran3. Asisten laboratotrium Rekayasa Akustik dan Fisika

    Bangunan4. Seluruh teman-teman Teknik Fisika yang telah membantu

    kelancaran tersusunnya laporan resmi ini.Akhirnya, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi

    semua yang membacanya serta kami mengharapkan kritik dansaran demi kemajuan susunan laporan yang lebih baik lagi.

    Surabaya, 6 Mei 2013

    Penulis

    vii

  • 7/27/2019 Lapres p3 Kel 11

    8/36

    (HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN)

  • 7/27/2019 Lapres p3 Kel 11

    9/36

    DAFTAR ISI

    Halaman Judul iAbstrak iiiDaftar Gambar vDaftar Tabel viiBAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar belakang 11.2 Permasalahan 11.3 Tujuan 11.4 Sistematika Laporan 2

    BAB II DASAR TEORI2.1 Osilasi Harmonik 3

    2.2 Osilasi Teredam 32.3 Accelerometer 7

    BAB III METODOLOGI3.1 Peralatan Percobaan 9

    3.2 Prosedur Percobaan 9BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

    4.1 Analisa Data 114.2 Pembahasan 13

    BAB V PENUTUP5.1 Kesimpulan5.2 Saran

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    ix

  • 7/27/2019 Lapres p3 Kel 11

    10/36

    (HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN)

  • 7/27/2019 Lapres p3 Kel 11

    11/36

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Gambar amplitudo ke n pada getaran yangteredam 5

    Gambar 2.2 Respon osilasi getaran pada under damped 6Gambar 2.3 Respon osilasi getaran pada kritis 6

    Gambar 2.4 Respon osilasi getaran pada over damped 7Gambar 2.5 Accelerometer 8Gambar 3.1 Skema susunan alat 9Gambar 4.1 Hasil Getaran Pegas 1 dengan Damper 1 12

    Gambar 4.2 Hasil Getaran Pegas 1 dengan Damper 2 12Gambar 4.3 Hasil Getaran Pegas 2 dengan Damper 1 12

    Gambar 4.4 Hasil Getaran Pegas 2 dengan Damper 2 13

    xi

  • 7/27/2019 Lapres p3 Kel 11

    12/36

    (HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN)

  • 7/27/2019 Lapres p3 Kel 11

    13/36

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Hasil Percobaan 10Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan 11

    xiii

  • 7/27/2019 Lapres p3 Kel 11

    14/36

    (HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN)

  • 7/27/2019 Lapres p3 Kel 11

    15/36

    BAB IPENDAHULUAN

    1.1. Latar BelakangGetaran adalah suatu gerak bolak-balik disekitar

    kesetimbangan. Kesetimbangan disini maksudnya adalah

    keadaan dimana suatu benda berada pada posisi diam jikatidak ada gaya yang berkerja pada benda tersebut. Getaranmempunyai amplitude (jarak simpangan terjauh dengan titiktengah) yang sama.

    Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi sudahsemakin maju dan berkembang dengan pesat sehingga

    menimbulkan persaingan yang ketat. Secara otomatis adatuntutan agar selalu berkreatifitas dan terus mengikutiperkembangan tersebut, dengan ilmu pengetahuan dantekhnologi yang memadahi, manusia dapat mengembanganpotensi-potensi disekelilingnya.

    Karena dirasa penting bagi kita untuk mengetahui dan

    menguasainya, dilakukanlah praktikum untuk memperdalammateri fisika tentang getaran pegas selanjutnya, untukmelengkapi praktikum tersebut disusunlah laporan praktikum.Isi dari laporan ini tak lain adalah getaran pegas, hasil-hasilpengamatan dan pembahasan hal-hal yang telah terjadi dalampraktikum.

    1.2. Rumusan MasalahRumusan masalah dalam percobaan kali ini adalah

    sebagai berikut :a. Konstanta redaman pada suatu sistem pegasb. Jenis Redaman dalam suatu sistem pegas

    1.3. TujuanTujuan dalam percobaan kali ini adalah sebagai berikut :

    a. Untuk menentukan redaman pada suatu sistem pegasb. Untuk menentukan jenis peredaman dalam suatu sistem

    pegas

    1

  • 7/27/2019 Lapres p3 Kel 11

    16/36

    2

    1.4. Sistematika Laporan

    Sistematika laporan yang digunakan dalam penyusunanlaporan ini adalah sebagai berikut:

    Bab I PENDAHULUANBerisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan,

    dan sistematika laporan.Bab II DASAR TEORI

    Berisi tentang teori-teori tingkat tekanan bunyi untukjarak yang berbeda.

    Bab III METODOLOGI PERCOBAANBerisi tentang peralatan percobaan dan langkah-langkah

    percobaan.Bab IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

    Berisi tentang analisa hasil percobaan tingkat tekananbunti fungsi jarak.Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

    Berisi tentang hasil yang diperoleh dari analisa data

    dan saran. Lampiran beserta daftar pustaka.

  • 7/27/2019 Lapres p3 Kel 11

    17/36

    BAB IIDASAR TEORI

    2.1 Osilator HarmonikDitinjau sebuah gerak ayunan (getaran) sebuah partikel,

    dimana partikel dalam kedudukan setimbang (stabil) kita pilih

    sebagai pusat koordinat. Jika partikel itu berpindah dari pusatkoordinat maka suatu gaya akan berusaha mengembalikanpartikel itu kepada tempat asalnya. Gaya ini disebut gayapulih, yang besarnya sebagai fungsi jarak perpindahan.

    Secara kasar dapat dituliskan dalam persamaan :F(x) = kx.....................................(1)

    sistem sistem fisis yang digambarkan melalui pers(1) dikenal dengan hukum hooke. Selama perpindahan itukecil dan batas elastik tidak dilampaui, maka gaya pulih lineardapat digunakan pada soal pegas teregang, pegas elastik, danlain-lain. Hukum hooke ini merupakan cara pendekatan saja,karena sebenarnya setiap gaya pulih dialam ini didapati lebih

    rumit.Persamaan gerak ayunan harmonik sederhana

    diperoleh jika gaya hukum hooke pers.(1)dimasukkan dalam persamaan gerak Newtonian, F=ma, jadi:

    -kx = mx..........................................(2)sehingga:

    x + 02x= 0....................................(3)

    dimana frekuensi sudut 0 ; dan periode getaran diperolehT=2 m/k sehingga frekuensinya:

    f = 1/T = 1/2 k/m...............................(4)kecepatan partikel yang bergerak ayunan harmonik sederhana

    dapat diperoleh dengan mendiferensialkan simpangan.

    2.2 Osilasi TeredamGerak partikel dinyatakan oleh ayunan harmonik

    sederhana disebut ayunan bebas. Begitu ayunan (bergetar),

    gerak itu tidak akan pernah berhenti. Kejadian ini merupakan

    3

  • 7/27/2019 Lapres p3 Kel 11

    18/36

    4

    suatu hal yang sangat sederhana sekali. Getaran yang terdapatgaya penghambat atau gaya gesekan yang pada akhirnya

    getaran itu akan berhenti. Gaya penghambat itu dikenaldengan gaya redam. Gaya redam merupukan fungsi linier dari

    kecepatan,Fd = - dx/dt.jika suatu partikel bermassa m bergerak di bawah

    pengaruh gaya pulih linier dan gaya hambat, makapersamaannya menjadi:

    mx + x + kx = 0.............................(5)yang dapat dituliskan menjadi:

    x + 2x + 02

    x = 0..........................(6)dimana /2m, yang merupakan parameter redam; dan 02 =

    k/m sebagai frekuensi asli.Jika persamaan (5) dibandingkan dengan persamaan (6), makadidapatkan 2o = c/m dan

    Nilai rasio redaman dapat dihitung dengan persamaan berikut :

    Dimana merupakan peluruhan logaritmik yang

    dipresentasikan dengan persamaan di bawah ini :

    n = bilangan bulat untuk menyatakan urutan amplitudo satu

    gelombangA= Amplitudo (m)

  • 7/27/2019 Lapres p3 Kel 11

    19/36

    5

    Gambar 2.1 Gambar amplitudo ke n pada getaran yangteredam

    Dalam gerak ayunan teredam terdapat tiga jenis gerakteredam, yaitu:

    a) Kurang redam, jika 02 > 2

    Untuk gerak ayunan kurang redam kita definisikan1

    2 = o2 2; dimana 1

    2> 0 ; 1= frekuensi ayunanredam. Sebenarnya tidaklah mungkin menentukan

    frekuensi dengan adanya redaman, sebab gerak itu tidakperiodik lagi. Jika redaman kecil, maka frekuensi tersebutakan mendekati frekuensi asli artinya gerak partikel

    tersebut berayun harmonik.Amplitudo maksimum gerak ayunan redam

    menurun menurut waktu yang disebabkan oleh faktor e -t,dimana > 0. hal ini dikarenakan bentuk persamaanlintasannya:

    X(t) = Ae-tcos (1t - )..............................(8)

  • 7/27/2019 Lapres p3 Kel 11

    20/36

    6Gambar 2.2 respon osilasi getaran pada under damped

    b) Redaman kritis, jika 02 = 2jika gaya redam cukup besar, dimana 0

    2 = 2,sistem akan dicegat dari melakukan gerak ayunan.Perpindahan atau simpangan akan menurun secaramonoton dari nilai permulaanya kekedudukan setimbang(x=0).

    Untuk suatu ayunan redam kritis akan mendekati

    kesitimbangan dengan suatu kadar laju yang lebih cepat

    daripada gerak terlampau redam maupun gerak kurangredam. Sifat ini penting guna mendesain suatu sistemayunan praktis, misalnya galvanometer.

    Gambar 2.3 Respon osilasi getaran pada kritis

    c) Terlampau redam, jika 02 < 2

    Pada gerak terlampau redam tidakmenggambarkan periodik,simpangan ayunan akanberkurang atau sama sekali tidak bergerak tetap berada

    posisi kesetimbangan.

  • 7/27/2019 Lapres p3 Kel 11

    21/36

    7

    Gambar 2.4 Respon osilasi getaran pada over damped

    2.3 AccelerometerAccelerometer adalah sebuah tranduser yang berfungsi

    untuk mengukur percepatan, mendeteksi dan mengukurgetaran, ataupun untuk mengukur percepatan akibat gravitasi

    bumi. Accelerometer juga dapat digunakan untuk mengukur

    getaran yang terjadi pada kendaraan, bangunan, mesin, danjuga bisa digunakan untuk mengukur getaran yang terjadi didalam bumi, getaran mesin, jarak yang dinamis, dan kecepatandengan ataupun tanpa pengaruh gravitasi bumi.

    Percepatan merupakan suatu keadaan berubahnyakecepatan terhadap waktu. Bertambahnya suatu kecepatandalam suatu rentang waktu disebut juga percepatan

    (acceleration). Jika kecepatan semakin berkurang daripada

    kecepatan sebelumnya, disebut deceleration. Percepatan jugabergantung pada arah/orientasi karena merupakan penurunankecepatan yang merupakan besaran vektor. Berubahnya arahpergerakan suatu benda akan menimbulkan percepatan pula.

    Prinsip kerja dari tranduser ini berdasarkan hukum fisika

    bahwa apabila suatu konduktor digerakkan melalui suatumedan magnet, atau jika suatu medan magnet digerakkan

    melalui suatu konduktor, maka akan timbul suatu tegangan

    induksi pada konduktor tersebut. Accelerometer yang

  • 7/27/2019 Lapres p3 Kel 11

    22/36

    8

    diletakan di permukaan bumi dapat mendeteksi percepatan 1g(ukuran gravitasi bumi) pada titik vertikalnya, untuk

    percepatan yang dikarenakan oleh pergerakan horizontal makaaccelerometer akan mengukur percepatannya secara langsung

    ketika bergerak secara horizontal. Hal ini sesuai dengan tipedan jenis sensor Accelerometer yang digunakan karena setiap

    jenis sensor berbeda-beda sesuai dengan spesifikasi yangdikeluarkan oleh perusahaan pembuatnya. Saat ini hampersemua sensor/tranduser accelerometer sudah dalam bentukdigital (bukan dengan sistem mekanik) sehingga cara kerjanya

    hanya bedasarkan temperatur yang diolah secara digital dalamsatu chip.

    Gambar 2.5 Accelerometer

  • 7/27/2019 Lapres p3 Kel 11

    23/36

    BAB IIIMETODOLOGI PERCOBAAN

    3.1 Peralatan Percobaan1) 1 buah statif2) 2 buah pegas

    3) 2 buah damper4) 1 kg beban5) Accelerometer6) Seperangkat DAQ (Data Acquisition + laptop)

    3.2 Prosedur Percobaan1) Nilai konstanta pegas dicari dengan memasangnya

    pada statif dan diberi beban lalu ukur pertambahan

    panjang pegas . Lalu dihitung dengan persamaan

    (1)

    2) Alat dan bahan disiapkan seperti gambar berikut :

    Gambar 3.1 Skema susunan alat

    3) Beban disimpangkan ke bawah sejauh 5 cm danditahan tidak dilepas terlebih dahulu

    4) Software DAQ di run pada laptop

    5) Beban dilepaskan secara perlahan dan ditunggusampai getaran berhenti (amplitudo kecil)

    9

  • 7/27/2019 Lapres p3 Kel 11

    24/36

    10

    6) Damper diubah dan dilakukan kembali langkah (1)sampai (5)

    7) Pegas ditambah secara paralel, kemudian dilakukankembali langkah (1) sampai (6) masing-masingminimal 3 kali

    8) Kemudian diplot pada grafik dan konstanta redamandihitung menggunakan persamaan (7) dan (8) untuk n= 1,2,dam 3. Data di masukkan dalam tabel berikut :

    Tabel 3.1 Hasil Perrcobaan

    No

    Sistem

    Konstanta

    pegask

    (N/m)

    o(rad/

    s)

    rata-rata

    Rasioreda

    man

    Konstanta

    redaman c

    (kg/s)

    9) Analisa dilakukan pada hasil perhitungan dan darimasing-masing sistem ditentukan jenis peredamnya

  • 7/27/2019 Lapres p3 Kel 11

    25/36

    BAB IVANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

    4.1 Analisis DataPercobaan dilakukan dua kali dengan menggunakan 2pegas, masing-masing memiliki konstanta sebesar 200 dan

    333,33 N/m. Data hasil percobaan disajikan dalam bentuktabel sebagai berikut:

    Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan

    No Sistem

    Konstantapegas

    k

    (N/m)

    o(rad/s)

    rata-

    rata

    Rasioredaman

    Konstantaredaman c

    (kg/s)

    1Pegas 1 +damper 1

    200 102 0,227 0,036 1,018

    2 Pegas 1 +damper 2

    200 102 0,107 0,017 0,48

    3Pegas 2 +damper 1

    333,3 18,25 0,164 0,026 0,952

    4Pegas 2 +damper 2

    333,3 18,25 0,28 0,044 1,625

    11

  • 7/27/2019 Lapres p3 Kel 11

    26/36

    12Gambar 4.1 Hasil Getaran Pegas 1 dengan Damper 1

    Gambar 4.2 Hasil Getaran Pegas 1 dengan Damper 2

    Gambar 4.3 Hasil Getaran Pegas 2 dengan Damper 1

    Gambar 4.4 Hasil Getaran Pegas 2 dengan Damper 2

    4.2 PembahasanNama : Nashrul Haq Al-Masbi

    NRP : 2411100009

  • 7/27/2019 Lapres p3 Kel 11

    27/36

    13

    Percobaan kali ini adalah getaran teredam denganmenggunakan pegas dan damper dana hasil getaran dianalisa

    sehingga hasil percobaan yang dilakukan, analisa data diatasbahwa Rangkaian pegas dan massa merupakan sistem yang

    mempunyai frekuensi pribadi (natural frequency) yangnilainya merupakan fungsi dari kekakuan (stiffness) pegas dan

    massa beban. Sebelum itu didapatkan amplitudo dari masingmasing pegas dan beban yang kemudian dari amplitudetersebut didapatkan frekuensi natural. Dari frekuensi naturaldidapatkan pula rasio redaman dan akhirnya didapatkan

    konstanta redaman. konstanta redaman inilah yangmenentukan baik tidaknya sebuah peredam atau damper. Jika

    konstanta redaman tinggi , maka kemampuan peredamtersebut untuk meredam semakin tinggi pula.

    Dari data didapatan bahwaa semua redamanunderdamped, artinya tidak teredam. Tetapi yang paling tingginilainya adalah redaman dengan oli yang kotor. Kemungkinanhal itu terjadi karena viscositas atau kekentalan oli kotor lebih

    kental dari oli yang masih baru, sehingga berpenngaruhterhadap kontanta redaman. Aplikasinya bisa kita lihat padashock breaker pada mobil yang dimana fungsi pegasdigunakan untuk meredam dan menetralkan gelombang. Danfungsi dari peredam yang membatasi getaran yang hasilkankandari fungsi pegas tersebut dan biasanya peredam berisi fluida

    cair guna meredam getaran tersebut

    Nama : Putri Adenary C.NRP : 2411100012

    Pada praktikum P3 Akustik dan Getaran kali ini

    mempelajari mengenai getaran peredam. Pada praktikum inikami diharuskan mencari nilai peluruhan logaritmik, rasioredaman, konstanta redaman. Sehingga, dari praktikum yangdilakukan dapat menentukan seberapa pengaruh besaran besaran diatas terhadap sistem peredam dan getaran.

  • 7/27/2019 Lapres p3 Kel 11

    28/36

    14

    Besar data yang didapatkan dari praktikum adalahketika menggunakan pegas jenis 1 tanpa beban didapatkan

    nilai konstanta redamannya adalah 1,018. Sedangkan jikadiberi dumper besar nilai konstanta redaman adalah 0,48.

    Selain itu juga ketika menggunakan pegas jenis 2 tanpa bebandidapatkan nilai konstanta redamannya adalah 0,952. Ketika

    diberi dumper besarnya adalah 1,625. Nilai yang diperlukanadalah konstanta redamannya karena berpengaruh dari nilaiamplitudonya.

    Berdasarkan nilai peluruhan logaritmik, rasio redaman

    dan konstanta redaman yang kami dapatkan dari praktikumdengan menggunakan pegas jenis 1 dan 2 serta dengan

    menggunakan 1 sistem peredam bahwa semakin besarpeluruhan logaritmik maka akan semakin besar rasioredamannya. Sehingga, konstanta redamannya akanberpengaruh pada besar amplitude yang dihasilkan.

    Nama : Risa Ayu FaizahNRP : 2411100046

    Dari praktikum yang dilakukan didapatkan dataseperti pada tabel 4.1. Hasil praktikum disajikan dalamgambar, pada gambar 4.1-4.4. Dapat dilihat bahwa getaranyang dihasilkan termasuk dalam getaran kurang redam (under-

    damped), karena nilai rasio redaman berada pada rentang 0-1.Kesulitan dalam praktikum ini adalah pemasangan

    akselerometer yang kurang pas, sehingga pengambilan data

    kurang akurat. Selain itu, rangkaian percobaan beberapa kaliterlepas, sehingga praktikan mengulang pengambilan databeberapa kali.

    Nama : Afif Rachman ApriyantoNRP : 2411100052

    Praktikum kali ini adalah berkaitan dengan mencarikonstanta redaman dan mengelompokan jenis redaman yang

    dicari. Praktikum kali ini dilakukan sesuai dengan prosedur

  • 7/27/2019 Lapres p3 Kel 11

    29/36

    15

    yang telah dijelaskan pada bab 3. Setelah mendapatkan dataamplutido lewat akselerometer, data dimasukkan dalam rumus

    dan table untuk menentukan beberapa variable redaman.Variabel itu diantaranya adalah konstansta pegas, rasio

    redaman, algoritma redaman dan konstanta redaman. Darianalisis data yang telah disebutkan pada subbab 4.1, ada

    beberapa kendala yang terjadi diantaranya seperti nilai erornyaredaman. Hal ini dikarenakan, saat redaman akan diukurredaman yang dipakai mengalami masalah. Belum lagi talipada akselerometer juga sedikit bermasalah. Namun dari

    praktikum kali ini praktikan bisa mengetahui bahwa gayaredam adalah gaya gaya penghambat yang pada akhirnya akan

    berhenti.

    Nama : Vany ArifiansyahNRP : 2411100059

    Pada percobaan ketiga akustik dan getaran praktikan

    melakukan praktikum tentang getaran teredam. Praktikum inibertujuan untuk menentukan kontansta redaman pada suatusistem pegas dan menentukan jenis peredaman dalam suatusistem pegas. Adapun peralatan yang digunakan antara lainpegas, damper, statif, beban 1kg, seperangkat DAQ,accelerometer. Yang pertama kali menggunakan statif yang

    diberi beban lalu ukur panjang pegas. Data diambil sebanyak 1kali dengan menyimpangkan lurus ke bawah beban sejauh 5cm Pada model yang sederhana redaman yang dianggap dapat

    diabaikan dan tidak ada gaya luar yang mempengaruhi massa.Dalam keadaan ini gaya yang berlaku pada pegas sebandingdengan panjang peregangan x Jika suatu pegas diberi beban

    kemudian ditarik maka diperoleh simpangan tertentukemudian tarikan dilepaskan, maka pegas bergerak bolak-balik

    melalui suatu titik yang seimbang.

    Nama : Hendra Irawan

  • 7/27/2019 Lapres p3 Kel 11

    30/36

    16

    NRP : 2411100089Praktikum kali ini adalah memahami tentang getaran

    teredam, dari hasil yang didaptkan pada bab 4, diketahui ada 2jenis peredam yaitu peredam yang berisi oli bekas dan oli

    baru, variabel manipulasi pada prktikum ini adalah konstantapegas dan jenis peredam sedangkan variabel terikat pada

    praktikum ini adalah rasio redaman () dan konstanta redaman(c). Pada penggunan peredam yang sama yaitu oli baru padakonstanta pegas 200 N/m adalah 0,48 kg/s dan pada 333,3N/m adalah 1,625 kg/s. Hal ini menunkjukkan bahwa

    konstanta pegas mempengaruhi konstanta redaman, semakinbesar konstanta pegas maka semakin besar pula konstanta

    redamannya, hal ini sesuai dengan dasar teori.Begitupun dengan rasio redaman, pada penggunaan redamanyang sama dengan konstanta pegas 200 N/m dan 333,3 N/mdidapatkan rasio redaman pada oli bekas 200 N/m adalah0,036 dan pada konstanta pegas 333,3 N/m adalah 0,04. Halini menunjukkan bahwa konstanta pegas mempengaruhi rasio

    redaman, semakin besar konstanta pegas maka semakin kecilrasio redaman begitupun sebaliknya semakin kecil konstantapegas maka semakin besar rasio redaman.Baik rasio redaman maupun konstanta redaman pada oli bekasselalu lebih besar daripada oli baru, ini menunjukkan bahwaoli bekas dapat meredam getaran dengan cukup baik daripada

    oli baru, hal ini dikarenakan oli bekas mempunyai viskositaslebih tinggi sehingga bisa meredam lebih banyak, sedangkanpada oli baru tingkat viskositasnya lebih rendah sehingga

    kurang bagus untuk meredam suatu getaran.

    Nama : Pandhu W.YNRP : 2411100099

    Praktikum kali ini adalah mencari konstanta

    redaman dan mengelompokkan beberapa jenis redamanyang akan dicari. Praktikum ini menggunakan media bata

    dan oli sebagai damper. Pengambilan data dilakukan

  • 7/27/2019 Lapres p3 Kel 11

    31/36

    17

    dengan akselerometer yang disambungkan dengan batadan tersambung dengan laptop yang telah terinstal

    dengan LabView untuk akuisisi datanya. Setelahmendapatkan data amplutido lewat akselerometer, datadimasukkan dalam rumus dan table untuk menentukan

    beberapa variable redaman diantaranya konstansta pegas,rasio redaman algoritma redaman dan konstanta redaman.Dari hasil percobaan dapat dilihat bahwa konstantaredaman damper 1 lebih besar dari damper 2. Damper 1

    adalah oli bekas dan damper 2 adalah oli baru. Dalampraktikum praktikan menemui sedikit kendala dalam

    pengambilan data seperti nilai eror redamannya. Hal inidisebabkan damper yang digunakan mengalami sedikitmasalah

    Nama : Ibrahim Masud Abdurrahman

    NRP : 2411100124

    Dari data yang didapat, terlihat bahwa semua getarantergolong kedalam jenis getaran kurang redam (under-damped), karena nilai rasio redaman dari semua getaranterletak antara 0 dan 1. Pada pegas 1, rasio redaman daridamper 1 lebih besar dari damper 2. Pada pegas 2 sebaliknya,

    rasio redaman damper 2 lebih besar dari damper 1. Hal inidipengaruhi dari konstanta pegas yang berbeda antara pegas 1dan 2. Damper yang digunakan adalah fluida cair. Damper 1memiliki viskositas yang lebih besar dari damper 2. Untukmenambah redaman (menjadi getaran jenis critically-dampedatau over-damped ) maka rasio redamannya harus diperbesar,

    atau konstanta redaman dari peredamnya diperbesar. Kendalayang bisa menimbulkan error dari praktikum ini adalah

    pemasangan accelerometer yang ditempel ke beban yangkurang pas, pengambilan data yang kurang cermat, sertakesalahan dalam perhitungan.

  • 7/27/2019 Lapres p3 Kel 11

    32/36

    18

  • 7/27/2019 Lapres p3 Kel 11

    33/36

    BAB VPENUTUP

    5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang didapatkan dari praktikum iniadalah sebagai berikut:

    1. Getaran yang terdapat gaya penghambat atau gayagesekan yang pada akhirnya getaran itu akanberhenti.

    2. Getaran teredam dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu

    getaran under-damped, getaran redaman kritis, dangetaran terlampau redam.

    5.2 SaranDari praktikum yang telah dilakukan, saran yang

    diberikan adalah sebaiknya perlatan percobaan dirangkaisedemikian rupa sehingga tidak mudah terlepas pada saatpercobaan dilakukan.

    19

  • 7/27/2019 Lapres p3 Kel 11

    34/36

    (HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN)

  • 7/27/2019 Lapres p3 Kel 11

    35/36

    DAFTAR PUSTAKA

    Asisten Laboratorium Akustik dan Fisika Bangunan. 2013.Modul 3 Getaran Teredam. Surabaya : LaboratoriumAkustik dan Fisika Bangunan.

    21

  • 7/27/2019 Lapres p3 Kel 11

    36/36

    (HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN)