laporanakhir · pdf filetabel ii.1.2 sistem pusat kegiatan di provinsi ... gambar 2.1.1 peta...
TRANSCRIPT
PENYUSUNAN MASTERPLANKAWASAN PARIWISATA PANGKAL BABUKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
LAPORAN AKHIR
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN
PENANAMAN MODAL (BAPPEMDAL)TAHUN ANGGARAN 2014
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL i
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Kegiatan Penyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata Pangkal Babu di
Kabupaten Tanjung Jabung Baratmerupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan
oleh Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat untuk dapat mewujudkan
pembangunan berkelanjutan terutama terhadapperkembangan pariwisata. Dalam
laporan akhir ini telah disusun sistematika laporan sesuai dengan arahan Kerangka
Acuan Kerja (KAK) yang terdiri dari Pendahuluan, Tinjauan Kebijakan, Gambaran
Umum, Analisis Site Dan Masterplan terhadap konsep kawasan pariwisata Pangkal
Babu.
Kami berharap laporan ini dapat memberikan manfaat yang optimal kepada
seluruh stakeholders terhadap terhadapperkembangan pariwisatadi Kabupaten
Tanjung Jabung Barat.
Atas perhatian dan kerjasama yang telah terjalin dengan baik selama ini kami
ucapkan terima kasih.
Kuala Tungkal, Desember 2014PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL
KATA PENGANTAR
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL i
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Kegiatan Penyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata Pangkal Babu di
Kabupaten Tanjung Jabung Baratmerupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan
oleh Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat untuk dapat mewujudkan
pembangunan berkelanjutan terutama terhadapperkembangan pariwisata. Dalam
laporan akhir ini telah disusun sistematika laporan sesuai dengan arahan Kerangka
Acuan Kerja (KAK) yang terdiri dari Pendahuluan, Tinjauan Kebijakan, Gambaran
Umum, Analisis Site Dan Masterplan terhadap konsep kawasan pariwisata Pangkal
Babu.
Kami berharap laporan ini dapat memberikan manfaat yang optimal kepada
seluruh stakeholders terhadap terhadapperkembangan pariwisatadi Kabupaten
Tanjung Jabung Barat.
Atas perhatian dan kerjasama yang telah terjalin dengan baik selama ini kami
ucapkan terima kasih.
Kuala Tungkal, Desember 2014PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL
KATA PENGANTAR
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL i
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Kegiatan Penyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata Pangkal Babu di
Kabupaten Tanjung Jabung Baratmerupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan
oleh Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat untuk dapat mewujudkan
pembangunan berkelanjutan terutama terhadapperkembangan pariwisata. Dalam
laporan akhir ini telah disusun sistematika laporan sesuai dengan arahan Kerangka
Acuan Kerja (KAK) yang terdiri dari Pendahuluan, Tinjauan Kebijakan, Gambaran
Umum, Analisis Site Dan Masterplan terhadap konsep kawasan pariwisata Pangkal
Babu.
Kami berharap laporan ini dapat memberikan manfaat yang optimal kepada
seluruh stakeholders terhadap terhadapperkembangan pariwisatadi Kabupaten
Tanjung Jabung Barat.
Atas perhatian dan kerjasama yang telah terjalin dengan baik selama ini kami
ucapkan terima kasih.
Kuala Tungkal, Desember 2014PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL
KATA PENGANTAR
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL ii
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
KATA PENGANTAR iDAFTAR ISI iiDAFTAR TABEL viDAFTAR GAMBAR ixBAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1 – 11.2 Maksud, Tujuan Dan Sasaran 1 – 3
1.2.1 Maksud 1 – 31.2.2 Tujuan 1 – 31.2.3 Sasaran 1 – 3
1.3 Keluaran 1 – 41.4 Dasar Hukum 1 – 41.5 Ruang Lingkup 1 – 5
1.5.1 Ruang Lingkup Wilayah 1 – 51.5.2 Ruang Lingkup Substansi 1 – 51.5.3 Ruang Lingkup Kegiatan 1 – 7
1.6 Sistematika Pelaporan 1 – 8
BAB 2 TINJAUAN KEBIJAKAN2.1. Tinjauan Kebijakan RTRW Provinsi Jambi 2 – 1
2.1.1 Kebijakan Struktur Ruang 2 – 12.2. Tinjauan Kebijakan RTRW Kabupaten Tanjung Jabung Barat 2 – 9
2.2.1 Rencana Struktur Ruang 2 – 9
DAFTAR ISI
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL ii
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
KATA PENGANTAR iDAFTAR ISI iiDAFTAR TABEL viDAFTAR GAMBAR ixBAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1 – 11.2 Maksud, Tujuan Dan Sasaran 1 – 3
1.2.1 Maksud 1 – 31.2.2 Tujuan 1 – 31.2.3 Sasaran 1 – 3
1.3 Keluaran 1 – 41.4 Dasar Hukum 1 – 41.5 Ruang Lingkup 1 – 5
1.5.1 Ruang Lingkup Wilayah 1 – 51.5.2 Ruang Lingkup Substansi 1 – 51.5.3 Ruang Lingkup Kegiatan 1 – 7
1.6 Sistematika Pelaporan 1 – 8
BAB 2 TINJAUAN KEBIJAKAN2.1. Tinjauan Kebijakan RTRW Provinsi Jambi 2 – 1
2.1.1 Kebijakan Struktur Ruang 2 – 12.2. Tinjauan Kebijakan RTRW Kabupaten Tanjung Jabung Barat 2 – 9
2.2.1 Rencana Struktur Ruang 2 – 9
DAFTAR ISI
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL ii
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
KATA PENGANTAR iDAFTAR ISI iiDAFTAR TABEL viDAFTAR GAMBAR ixBAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1 – 11.2 Maksud, Tujuan Dan Sasaran 1 – 3
1.2.1 Maksud 1 – 31.2.2 Tujuan 1 – 31.2.3 Sasaran 1 – 3
1.3 Keluaran 1 – 41.4 Dasar Hukum 1 – 41.5 Ruang Lingkup 1 – 5
1.5.1 Ruang Lingkup Wilayah 1 – 51.5.2 Ruang Lingkup Substansi 1 – 51.5.3 Ruang Lingkup Kegiatan 1 – 7
1.6 Sistematika Pelaporan 1 – 8
BAB 2 TINJAUAN KEBIJAKAN2.1. Tinjauan Kebijakan RTRW Provinsi Jambi 2 – 1
2.1.1 Kebijakan Struktur Ruang 2 – 12.2. Tinjauan Kebijakan RTRW Kabupaten Tanjung Jabung Barat 2 – 9
2.2.1 Rencana Struktur Ruang 2 – 9
DAFTAR ISI
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL iii
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
2.2.2 Rencana Pola Ruang 2 – 132.3. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Tanjung Jabung Barat 2 – 232.3.1 Isu-isu Strategi 2 – 232.3.2 Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran 2 – 232.3.3 Stategi Dan Arahan Kebijakan 2 – 32
BAB 3 GAMBARAN UMUM KECAMATAN TUNGKAL ILIR3.1. Letak Geografis dan Luas Wilayah 3 – 13.2. Kondisi Fisik 3 – 5
3.2.1 Iklim 3 – 53.2.2 Geologi Lingkungan 3 – 63.2.3 Topografi 3 – 63.2.4 Hidrologi 3 – 63.2.5 Jenis Tanah 3– 9
3.3. Kependudukan 3 – 103.3.1 Jumlah Penduduk 3 – 103.3.2 Struktur penduduk Berdasarkan 3 – 12
3.4. Sarana 3 – 143.4.1 Sarana pemerintahan 3 – 143.4.2 Sarana Pendidikan 3 – 143.4.3 Sarana Kesehatan 3 – 153.4.4 Sarana Pendidikan 3 – 153.4.5 Sarana Olahraga 3 – 163.4.6 Sarana Perdagangan Dan Jasa 3 – 17
3.5. Utilitas 3 – 183.5.1 Jaringan Jalan 3 – 183.5.2 Jaringan Air Bersih 3 – 193.5.3 Jaringan Drainase 3 – 203.5.4 Jaringan Listrik 3 – 203.5.5 Jaringan Telepon 3 – 213.5.6 Jaringan Sampah 3 – 21
3.6 Pertanian Dan Peternakan 3 –223.6.1 Sektor Pertanian 3 – 223.6.2 Sektor Perkebunan 3 – 223.6.3 Sektor Pertenakan 3– 23
3.7 Keuangan 3 –24
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL iii
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
2.2.2 Rencana Pola Ruang 2 – 132.3. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Tanjung Jabung Barat 2 – 232.3.1 Isu-isu Strategi 2 – 232.3.2 Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran 2 – 232.3.3 Stategi Dan Arahan Kebijakan 2 – 32
BAB 3 GAMBARAN UMUM KECAMATAN TUNGKAL ILIR3.1. Letak Geografis dan Luas Wilayah 3 – 13.2. Kondisi Fisik 3 – 5
3.2.1 Iklim 3 – 53.2.2 Geologi Lingkungan 3 – 63.2.3 Topografi 3 – 63.2.4 Hidrologi 3 – 63.2.5 Jenis Tanah 3– 9
3.3. Kependudukan 3 – 103.3.1 Jumlah Penduduk 3 – 103.3.2 Struktur penduduk Berdasarkan 3 – 12
3.4. Sarana 3 – 143.4.1 Sarana pemerintahan 3 – 143.4.2 Sarana Pendidikan 3 – 143.4.3 Sarana Kesehatan 3 – 153.4.4 Sarana Pendidikan 3 – 153.4.5 Sarana Olahraga 3 – 163.4.6 Sarana Perdagangan Dan Jasa 3 – 17
3.5. Utilitas 3 – 183.5.1 Jaringan Jalan 3 – 183.5.2 Jaringan Air Bersih 3 – 193.5.3 Jaringan Drainase 3 – 203.5.4 Jaringan Listrik 3 – 203.5.5 Jaringan Telepon 3 – 213.5.6 Jaringan Sampah 3 – 21
3.6 Pertanian Dan Peternakan 3 –223.6.1 Sektor Pertanian 3 – 223.6.2 Sektor Perkebunan 3 – 223.6.3 Sektor Pertenakan 3– 23
3.7 Keuangan 3 –24
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL iii
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
2.2.2 Rencana Pola Ruang 2 – 132.3. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Tanjung Jabung Barat 2 – 232.3.1 Isu-isu Strategi 2 – 232.3.2 Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran 2 – 232.3.3 Stategi Dan Arahan Kebijakan 2 – 32
BAB 3 GAMBARAN UMUM KECAMATAN TUNGKAL ILIR3.1. Letak Geografis dan Luas Wilayah 3 – 13.2. Kondisi Fisik 3 – 5
3.2.1 Iklim 3 – 53.2.2 Geologi Lingkungan 3 – 63.2.3 Topografi 3 – 63.2.4 Hidrologi 3 – 63.2.5 Jenis Tanah 3– 9
3.3. Kependudukan 3 – 103.3.1 Jumlah Penduduk 3 – 103.3.2 Struktur penduduk Berdasarkan 3 – 12
3.4. Sarana 3 – 143.4.1 Sarana pemerintahan 3 – 143.4.2 Sarana Pendidikan 3 – 143.4.3 Sarana Kesehatan 3 – 153.4.4 Sarana Pendidikan 3 – 153.4.5 Sarana Olahraga 3 – 163.4.6 Sarana Perdagangan Dan Jasa 3 – 17
3.5. Utilitas 3 – 183.5.1 Jaringan Jalan 3 – 183.5.2 Jaringan Air Bersih 3 – 193.5.3 Jaringan Drainase 3 – 203.5.4 Jaringan Listrik 3 – 203.5.5 Jaringan Telepon 3 – 213.5.6 Jaringan Sampah 3 – 21
3.6 Pertanian Dan Peternakan 3 –223.6.1 Sektor Pertanian 3 – 223.6.2 Sektor Perkebunan 3 – 223.6.3 Sektor Pertenakan 3– 23
3.7 Keuangan 3 –24
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL iv
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
BAB 4 ANALISA SITE4.1 Analisa Kegiatan 4 – 14.2 Analisis Pengelompokan Kegiatan Dan Kebutuhan Ruang 4 – 44.3 Analisis Peruangan 4 – 7
4.3.1 Analisis Kebutuhan Dan Besaran Ruang 4 – 74.4 Analisis Pola Kegiatan Dan Hubungan Ruang 4 – 134.5 Pola Hubungan Ruang Mikro 4 – 134.6 Analisis Lokasi 4 – 15
4.6.1 Lokasi 4 – 154.6.2 Lingkungan 4 – 174.6.3 Status Lahan Dan Arahan Peruntukan 4 – 184.6.4 Fisik Dasar 4 – 184.6.4 Fisik Binaan 4 – 19
4.7 Analisis Internal 4 – 204.7.1 Fisik Dasar 4 – 214.7.2 Potensi Lahan 4 – 234.7.3 Permasalahan Lahan 4 – 24
4.8 Analisis Ruang 4 – 244.9 Pengolahan Tapak Berdasarkan Zoning 4 – 254.10 Pengolahan Tapak Berdasarkan Sifat Kegiatan 4 – 264.11 Analisis View Dan Orientasi 4 – 274.12 Analisis Lanskap 4 – 284.13 Analisis Pendekatan Bentuk Dan Tampilan Bangunan 4 – 344.14 Analisis Pendekatan Pola Tata Massa 4 – 354.15 Analisis Pendekatan Penampilan Bangunan 4 – 364.16 Analisis Pola Pencapaian Dan Sirkulasi 4 – 384.17 Analisis Struktur Dan Bahan Bangunan 4 – 414.18 Analisis Utilitas Bangunan Dan Kawasan 4 – 43
BAB 5 KONSEP MASTERPLAN KAWASAN PARIWISATA PANGKAL BABU5.1 Konsep Perencanaan 5 – 15.2 Konsep Struktur Peruntukan Lahan 5 – 25.3 Konsep Peruangan 5 – 4
5.3.1 Konsep Pola Kegiatan Ruang Makro 5 – 85.3.2 Konsep Pola Hubungan Ruang Mikro 5 – 9
5.4 Konsep Lokasi 5 – 115.5 Konsep Pengolahan Tapak 5 – 145.6 Konsep Pendekatan Desain 5 – 165.7 Konsep Pendekatan Landscape 5 – 18
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL iv
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
BAB 4 ANALISA SITE4.1 Analisa Kegiatan 4 – 14.2 Analisis Pengelompokan Kegiatan Dan Kebutuhan Ruang 4 – 44.3 Analisis Peruangan 4 – 7
4.3.1 Analisis Kebutuhan Dan Besaran Ruang 4 – 74.4 Analisis Pola Kegiatan Dan Hubungan Ruang 4 – 134.5 Pola Hubungan Ruang Mikro 4 – 134.6 Analisis Lokasi 4 – 15
4.6.1 Lokasi 4 – 154.6.2 Lingkungan 4 – 174.6.3 Status Lahan Dan Arahan Peruntukan 4 – 184.6.4 Fisik Dasar 4 – 184.6.4 Fisik Binaan 4 – 19
4.7 Analisis Internal 4 – 204.7.1 Fisik Dasar 4 – 214.7.2 Potensi Lahan 4 – 234.7.3 Permasalahan Lahan 4 – 24
4.8 Analisis Ruang 4 – 244.9 Pengolahan Tapak Berdasarkan Zoning 4 – 254.10 Pengolahan Tapak Berdasarkan Sifat Kegiatan 4 – 264.11 Analisis View Dan Orientasi 4 – 274.12 Analisis Lanskap 4 – 284.13 Analisis Pendekatan Bentuk Dan Tampilan Bangunan 4 – 344.14 Analisis Pendekatan Pola Tata Massa 4 – 354.15 Analisis Pendekatan Penampilan Bangunan 4 – 364.16 Analisis Pola Pencapaian Dan Sirkulasi 4 – 384.17 Analisis Struktur Dan Bahan Bangunan 4 – 414.18 Analisis Utilitas Bangunan Dan Kawasan 4 – 43
BAB 5 KONSEP MASTERPLAN KAWASAN PARIWISATA PANGKAL BABU5.1 Konsep Perencanaan 5 – 15.2 Konsep Struktur Peruntukan Lahan 5 – 25.3 Konsep Peruangan 5 – 4
5.3.1 Konsep Pola Kegiatan Ruang Makro 5 – 85.3.2 Konsep Pola Hubungan Ruang Mikro 5 – 9
5.4 Konsep Lokasi 5 – 115.5 Konsep Pengolahan Tapak 5 – 145.6 Konsep Pendekatan Desain 5 – 165.7 Konsep Pendekatan Landscape 5 – 18
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL iv
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
BAB 4 ANALISA SITE4.1 Analisa Kegiatan 4 – 14.2 Analisis Pengelompokan Kegiatan Dan Kebutuhan Ruang 4 – 44.3 Analisis Peruangan 4 – 7
4.3.1 Analisis Kebutuhan Dan Besaran Ruang 4 – 74.4 Analisis Pola Kegiatan Dan Hubungan Ruang 4 – 134.5 Pola Hubungan Ruang Mikro 4 – 134.6 Analisis Lokasi 4 – 15
4.6.1 Lokasi 4 – 154.6.2 Lingkungan 4 – 174.6.3 Status Lahan Dan Arahan Peruntukan 4 – 184.6.4 Fisik Dasar 4 – 184.6.4 Fisik Binaan 4 – 19
4.7 Analisis Internal 4 – 204.7.1 Fisik Dasar 4 – 214.7.2 Potensi Lahan 4 – 234.7.3 Permasalahan Lahan 4 – 24
4.8 Analisis Ruang 4 – 244.9 Pengolahan Tapak Berdasarkan Zoning 4 – 254.10 Pengolahan Tapak Berdasarkan Sifat Kegiatan 4 – 264.11 Analisis View Dan Orientasi 4 – 274.12 Analisis Lanskap 4 – 284.13 Analisis Pendekatan Bentuk Dan Tampilan Bangunan 4 – 344.14 Analisis Pendekatan Pola Tata Massa 4 – 354.15 Analisis Pendekatan Penampilan Bangunan 4 – 364.16 Analisis Pola Pencapaian Dan Sirkulasi 4 – 384.17 Analisis Struktur Dan Bahan Bangunan 4 – 414.18 Analisis Utilitas Bangunan Dan Kawasan 4 – 43
BAB 5 KONSEP MASTERPLAN KAWASAN PARIWISATA PANGKAL BABU5.1 Konsep Perencanaan 5 – 15.2 Konsep Struktur Peruntukan Lahan 5 – 25.3 Konsep Peruangan 5 – 4
5.3.1 Konsep Pola Kegiatan Ruang Makro 5 – 85.3.2 Konsep Pola Hubungan Ruang Mikro 5 – 9
5.4 Konsep Lokasi 5 – 115.5 Konsep Pengolahan Tapak 5 – 145.6 Konsep Pendekatan Desain 5 – 165.7 Konsep Pendekatan Landscape 5 – 18
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL v
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
5.8 Konsep Struktur 5 – 215.9 Konsep Jaringan Utilitas 5 – 22
BAB 6 RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN PARIWISATA PANGKALBABU6.1 Site Plan Kawasan Pariwisata Pangkal Babu 6 – 16.2 Rencana Anggaran Biaya (RAB) 6 – 86.3 Pentahapan Pembabangunan 6 – 10
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL v
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
5.8 Konsep Struktur 5 – 215.9 Konsep Jaringan Utilitas 5 – 22
BAB 6 RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN PARIWISATA PANGKALBABU6.1 Site Plan Kawasan Pariwisata Pangkal Babu 6 – 16.2 Rencana Anggaran Biaya (RAB) 6 – 86.3 Pentahapan Pembabangunan 6 – 10
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL v
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
5.8 Konsep Struktur 5 – 215.9 Konsep Jaringan Utilitas 5 – 22
BAB 6 RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN PARIWISATA PANGKALBABU6.1 Site Plan Kawasan Pariwisata Pangkal Babu 6 – 16.2 Rencana Anggaran Biaya (RAB) 6 – 86.3 Pentahapan Pembabangunan 6 – 10
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL vi
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Tabel II.1.1 Peranan dan Fungsi Wilayah Kabupaten/Kota di ProvinsiJambi Tahun 2011 - 2031 2 – 2
Tabel II.1.2 Sistem Pusat Kegiatan di Provinsi JambiTahun 2011 – 2031 2 – 2Tabel II.2.1 Rencana Pusat Kegiatan dan Pelayanan di Kabupaten Tanjung
Jabung Barat 2 – 10Tabel II.2.2 Kebutuhan Minimal Prasarana dan Sarana pada Pusat - Pusat
Kegiatan 2 – 11Tabel II.2.3 LuasKawasanLindungKabupatenTanjungJabungBaratTahun2
011–2031 2 – 14Tabel II.2.4 PotensiRawanBencanadiKabupatenTanjungJabungBarat 2 – 21Tabel II.3.1 Rekapitulasi Isu - Isu Strategis Dalam RPJMD Kabupaten
Tanjung Jabung Barat Yang Terkait Dengan PelaksanaanStudy Kelayakan Kawasan Pariwisata Pangkal Babu 2 – 23
Tabel II.3.2 Keterkaitan Misi, Tujuan dan SasaranPembangunanKabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2011 –2016 2 – 30
Tabel II.3.3 Matriks Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah KebijakanPembangunanKabupaten Tanjung Jabung Barat tahun 2011 – 2016 2 – 36
Tabel III.1.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan Tungkal Ilir Tahun 2012 3 – 2Tabel III.1.2 Jarak dari Ibu Kota Kabupaten ke Ibu kota Kecamatan di
Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2012 3 – 2Tabel III.2.1 Curah dan Jumlah Hari Hujan di Kecamatan Tungkal Ilir 3 – 5
DAFTAR TABEL
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL vi
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Tabel II.1.1 Peranan dan Fungsi Wilayah Kabupaten/Kota di ProvinsiJambi Tahun 2011 - 2031 2 – 2
Tabel II.1.2 Sistem Pusat Kegiatan di Provinsi JambiTahun 2011 – 2031 2 – 2Tabel II.2.1 Rencana Pusat Kegiatan dan Pelayanan di Kabupaten Tanjung
Jabung Barat 2 – 10Tabel II.2.2 Kebutuhan Minimal Prasarana dan Sarana pada Pusat - Pusat
Kegiatan 2 – 11Tabel II.2.3 LuasKawasanLindungKabupatenTanjungJabungBaratTahun2
011–2031 2 – 14Tabel II.2.4 PotensiRawanBencanadiKabupatenTanjungJabungBarat 2 – 21Tabel II.3.1 Rekapitulasi Isu - Isu Strategis Dalam RPJMD Kabupaten
Tanjung Jabung Barat Yang Terkait Dengan PelaksanaanStudy Kelayakan Kawasan Pariwisata Pangkal Babu 2 – 23
Tabel II.3.2 Keterkaitan Misi, Tujuan dan SasaranPembangunanKabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2011 –2016 2 – 30
Tabel II.3.3 Matriks Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah KebijakanPembangunanKabupaten Tanjung Jabung Barat tahun 2011 – 2016 2 – 36
Tabel III.1.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan Tungkal Ilir Tahun 2012 3 – 2Tabel III.1.2 Jarak dari Ibu Kota Kabupaten ke Ibu kota Kecamatan di
Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2012 3 – 2Tabel III.2.1 Curah dan Jumlah Hari Hujan di Kecamatan Tungkal Ilir 3 – 5
DAFTAR TABEL
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL vi
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Tabel II.1.1 Peranan dan Fungsi Wilayah Kabupaten/Kota di ProvinsiJambi Tahun 2011 - 2031 2 – 2
Tabel II.1.2 Sistem Pusat Kegiatan di Provinsi JambiTahun 2011 – 2031 2 – 2Tabel II.2.1 Rencana Pusat Kegiatan dan Pelayanan di Kabupaten Tanjung
Jabung Barat 2 – 10Tabel II.2.2 Kebutuhan Minimal Prasarana dan Sarana pada Pusat - Pusat
Kegiatan 2 – 11Tabel II.2.3 LuasKawasanLindungKabupatenTanjungJabungBaratTahun2
011–2031 2 – 14Tabel II.2.4 PotensiRawanBencanadiKabupatenTanjungJabungBarat 2 – 21Tabel II.3.1 Rekapitulasi Isu - Isu Strategis Dalam RPJMD Kabupaten
Tanjung Jabung Barat Yang Terkait Dengan PelaksanaanStudy Kelayakan Kawasan Pariwisata Pangkal Babu 2 – 23
Tabel II.3.2 Keterkaitan Misi, Tujuan dan SasaranPembangunanKabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2011 –2016 2 – 30
Tabel II.3.3 Matriks Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah KebijakanPembangunanKabupaten Tanjung Jabung Barat tahun 2011 – 2016 2 – 36
Tabel III.1.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan Tungkal Ilir Tahun 2012 3 – 2Tabel III.1.2 Jarak dari Ibu Kota Kabupaten ke Ibu kota Kecamatan di
Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2012 3 – 2Tabel III.2.1 Curah dan Jumlah Hari Hujan di Kecamatan Tungkal Ilir 3 – 5
DAFTAR TABEL
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL vii
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Tabel III.2.2 Jangkauan Pasang Surut Setiap Musim di sepanjang SungaiUtama Kecamatan Tungkal Ilir 3 – 8
Tabel III.2.3 Jenis Tanah Kabupaten Tanjung Jabung Barat 3 – 10Tabel III.3.1 Jumlah penduduk dan Kepadatan Penduduk Kecamatan
Tungkal Ilir Tahun 2012 3– 11Tabel III.3.2 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin Tahun 2012 3 – 11Tabel III.3.3 Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur Tahun 2012 3 – 3Tabel III.4.1 Sarana Pendidikan di Kecamatan Tungkal Ilir Tahun 2012 3 – 14Tabel III.4.2 Sarana Kesehatan di Kecamatan Tungkal Ilir Tahun 2012 3 – 15Tabel III.4.3 Sarana Peribadatan di Kecamatan Tungkal Ilir Tahun 2012 3 – 16Tabel III.4.4 Sarana Olahraga di kecamatan Tungkal Ilir Tahun 2012 3 – 16Tabel III.4.5 Jumlah Sarana Perdagangan di Kecamatan Tungkal Ilir Tahun
2012 3 – 17Tabel III.5.1 Jenis Permukaan Jalan di Kecamatan Tungkal Ilir 3 – 18Tabel III.5.2 Kondisi Permukaan Jalan di Kecamatan Tungkal Ilir 3 – 18Tabel III.5.3 Kondisi Klasifikasi Jalan di Kecamatan Tungkal Ilir 3 – 19Tabel III.5.4 Jumlah Pemakaian Air Bersih Kecamatan Tungkal Ilir Tahun
2012 3 – 19Tabel III.5.5 Jumlah Kebutuhan Listrik di Kecamatan Tungkal Ilir Tahun
2012 3 – 21Tabel III.6.1 Luas Areal, Luas Panen, dan Produksi Tanaman Pangan di
Kecamatan Tungkal Ilir Tahun 2012 3 – 22Tabel III.6.2 Luas Areal dan Produksi Perkebunan di Kecamatan Tungkal
Ilir 3 – 23Tabel III.6.3 Jumlah Populasi Ternak di Kecamatan Tungkal Ilir 3 – 23Tabel III.7.1 Terget Dan Realisasi Penerimaan PBB di Kecamatan Tungkal
Ilir Tahun 2012 3 – 24
Tabel IV.1.1 Karakteristik PelakuKegiatan 4– 2Tabel IV.1.2 Karakteristik Kelompok Umur Kegiatan 4– 2Tabel IV.1.3 Kegiatan utama (wisata) 4– 3Tabel IV.2.1 Jenis dan Kelompok Kegiatan 4– 4Tabel IV.2.2 Kebutuhan Ruang dan Sifat Ruang 4– 4Tabel IV.3.1 Besaran dan Kebutuhan Ruang 4– 8Tabel IV.12.1 Fungsi dan Karakteristik Vegetasi 4– 29Tabel IV.12.2 Jenis Tanaman Yang dapat Ditanam di Area Pantai 4– 30Tabel IV.12.3 JenisMaterialLansekap 4– 34Tabel IV.13.1 Kriteria Pemilihan Bentuk Ruang dan Bangunan 4– 35Tabel IV.17.1 Tabel Jenis Pondasi 4– 42
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL vii
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Tabel III.2.2 Jangkauan Pasang Surut Setiap Musim di sepanjang SungaiUtama Kecamatan Tungkal Ilir 3 – 8
Tabel III.2.3 Jenis Tanah Kabupaten Tanjung Jabung Barat 3 – 10Tabel III.3.1 Jumlah penduduk dan Kepadatan Penduduk Kecamatan
Tungkal Ilir Tahun 2012 3– 11Tabel III.3.2 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin Tahun 2012 3 – 11Tabel III.3.3 Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur Tahun 2012 3 – 3Tabel III.4.1 Sarana Pendidikan di Kecamatan Tungkal Ilir Tahun 2012 3 – 14Tabel III.4.2 Sarana Kesehatan di Kecamatan Tungkal Ilir Tahun 2012 3 – 15Tabel III.4.3 Sarana Peribadatan di Kecamatan Tungkal Ilir Tahun 2012 3 – 16Tabel III.4.4 Sarana Olahraga di kecamatan Tungkal Ilir Tahun 2012 3 – 16Tabel III.4.5 Jumlah Sarana Perdagangan di Kecamatan Tungkal Ilir Tahun
2012 3 – 17Tabel III.5.1 Jenis Permukaan Jalan di Kecamatan Tungkal Ilir 3 – 18Tabel III.5.2 Kondisi Permukaan Jalan di Kecamatan Tungkal Ilir 3 – 18Tabel III.5.3 Kondisi Klasifikasi Jalan di Kecamatan Tungkal Ilir 3 – 19Tabel III.5.4 Jumlah Pemakaian Air Bersih Kecamatan Tungkal Ilir Tahun
2012 3 – 19Tabel III.5.5 Jumlah Kebutuhan Listrik di Kecamatan Tungkal Ilir Tahun
2012 3 – 21Tabel III.6.1 Luas Areal, Luas Panen, dan Produksi Tanaman Pangan di
Kecamatan Tungkal Ilir Tahun 2012 3 – 22Tabel III.6.2 Luas Areal dan Produksi Perkebunan di Kecamatan Tungkal
Ilir 3 – 23Tabel III.6.3 Jumlah Populasi Ternak di Kecamatan Tungkal Ilir 3 – 23Tabel III.7.1 Terget Dan Realisasi Penerimaan PBB di Kecamatan Tungkal
Ilir Tahun 2012 3 – 24
Tabel IV.1.1 Karakteristik PelakuKegiatan 4– 2Tabel IV.1.2 Karakteristik Kelompok Umur Kegiatan 4– 2Tabel IV.1.3 Kegiatan utama (wisata) 4– 3Tabel IV.2.1 Jenis dan Kelompok Kegiatan 4– 4Tabel IV.2.2 Kebutuhan Ruang dan Sifat Ruang 4– 4Tabel IV.3.1 Besaran dan Kebutuhan Ruang 4– 8Tabel IV.12.1 Fungsi dan Karakteristik Vegetasi 4– 29Tabel IV.12.2 Jenis Tanaman Yang dapat Ditanam di Area Pantai 4– 30Tabel IV.12.3 JenisMaterialLansekap 4– 34Tabel IV.13.1 Kriteria Pemilihan Bentuk Ruang dan Bangunan 4– 35Tabel IV.17.1 Tabel Jenis Pondasi 4– 42
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL vii
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Tabel III.2.2 Jangkauan Pasang Surut Setiap Musim di sepanjang SungaiUtama Kecamatan Tungkal Ilir 3 – 8
Tabel III.2.3 Jenis Tanah Kabupaten Tanjung Jabung Barat 3 – 10Tabel III.3.1 Jumlah penduduk dan Kepadatan Penduduk Kecamatan
Tungkal Ilir Tahun 2012 3– 11Tabel III.3.2 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin Tahun 2012 3 – 11Tabel III.3.3 Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur Tahun 2012 3 – 3Tabel III.4.1 Sarana Pendidikan di Kecamatan Tungkal Ilir Tahun 2012 3 – 14Tabel III.4.2 Sarana Kesehatan di Kecamatan Tungkal Ilir Tahun 2012 3 – 15Tabel III.4.3 Sarana Peribadatan di Kecamatan Tungkal Ilir Tahun 2012 3 – 16Tabel III.4.4 Sarana Olahraga di kecamatan Tungkal Ilir Tahun 2012 3 – 16Tabel III.4.5 Jumlah Sarana Perdagangan di Kecamatan Tungkal Ilir Tahun
2012 3 – 17Tabel III.5.1 Jenis Permukaan Jalan di Kecamatan Tungkal Ilir 3 – 18Tabel III.5.2 Kondisi Permukaan Jalan di Kecamatan Tungkal Ilir 3 – 18Tabel III.5.3 Kondisi Klasifikasi Jalan di Kecamatan Tungkal Ilir 3 – 19Tabel III.5.4 Jumlah Pemakaian Air Bersih Kecamatan Tungkal Ilir Tahun
2012 3 – 19Tabel III.5.5 Jumlah Kebutuhan Listrik di Kecamatan Tungkal Ilir Tahun
2012 3 – 21Tabel III.6.1 Luas Areal, Luas Panen, dan Produksi Tanaman Pangan di
Kecamatan Tungkal Ilir Tahun 2012 3 – 22Tabel III.6.2 Luas Areal dan Produksi Perkebunan di Kecamatan Tungkal
Ilir 3 – 23Tabel III.6.3 Jumlah Populasi Ternak di Kecamatan Tungkal Ilir 3 – 23Tabel III.7.1 Terget Dan Realisasi Penerimaan PBB di Kecamatan Tungkal
Ilir Tahun 2012 3 – 24
Tabel IV.1.1 Karakteristik PelakuKegiatan 4– 2Tabel IV.1.2 Karakteristik Kelompok Umur Kegiatan 4– 2Tabel IV.1.3 Kegiatan utama (wisata) 4– 3Tabel IV.2.1 Jenis dan Kelompok Kegiatan 4– 4Tabel IV.2.2 Kebutuhan Ruang dan Sifat Ruang 4– 4Tabel IV.3.1 Besaran dan Kebutuhan Ruang 4– 8Tabel IV.12.1 Fungsi dan Karakteristik Vegetasi 4– 29Tabel IV.12.2 Jenis Tanaman Yang dapat Ditanam di Area Pantai 4– 30Tabel IV.12.3 JenisMaterialLansekap 4– 34Tabel IV.13.1 Kriteria Pemilihan Bentuk Ruang dan Bangunan 4– 35Tabel IV.17.1 Tabel Jenis Pondasi 4– 42
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL viii
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Tabel V.3.1 Besaran dan Kebutuhan Ruang 5– 4Tabel V.7.1 Tabel Jenis Vegetasi Yang Direncanakan 5– 18Tabel V.7.2 Konsep Landscape Furniture 5– 19Tabel V.7.3 Material Yang Digunakan 5– 21
Tabel VI.2.1 Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Kawasan PariwisataPangkal Babu 6– 9
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL viii
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Tabel V.3.1 Besaran dan Kebutuhan Ruang 5– 4Tabel V.7.1 Tabel Jenis Vegetasi Yang Direncanakan 5– 18Tabel V.7.2 Konsep Landscape Furniture 5– 19Tabel V.7.3 Material Yang Digunakan 5– 21
Tabel VI.2.1 Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Kawasan PariwisataPangkal Babu 6– 9
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL viii
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Tabel V.3.1 Besaran dan Kebutuhan Ruang 5– 4Tabel V.7.1 Tabel Jenis Vegetasi Yang Direncanakan 5– 18Tabel V.7.2 Konsep Landscape Furniture 5– 19Tabel V.7.3 Material Yang Digunakan 5– 21
Tabel VI.2.1 Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Kawasan PariwisataPangkal Babu 6– 9
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL ix
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Gambar 2.1.1 Peta Rencana Pengembangan Sistem Perkotaan ProvinsiJambi 2 – 3
Gambar 2.1.2 Peta Rencana Kawasan Stategis Provinsi Jambi 2 – 8Gambar 2.2.1 Peta Rencana Struktur Ruang Kabupaten Tanjung Jabung
Barat 2 – 12Gambar 2.2.2 Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Tanjung Jabung
Barat 2 – 22
Gambar 3.1.1 Administrasi Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat 3 – 3Gambar 3.1.2 Administrasi Wilalyah Kecamatan 3 – 4Gambar 3.3.1 Grafik Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin 3 – 12Gambar 3.3.2 Grafik Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur di
Kecamatan Tungkal Ilir Tahun 2012 3 – 13
Gambar 4.6.1 Peta Administrasi Kecamatan Tungakal Ilir 4 – 16Gambar 4.6.2 Posisi Kawasan Pariwisata Pangkal Babu TerhadapSosial
Masyarkat Kecamatan Tungkal Ilir KabupatenTanjungJabung Barat 4 – 17
Gambar 4.7.1 Analisis Topgrafi Kawasan Pangkal Babu 4 – 21Gambar 4.7.2 Analisis Kondisi Sinar Matahari 4 – 22Gambar 4.7.3 Analisis Kondisi Arah Angin 4 – 23
Gambar 5.4.1 Peta Administrasi Kecamatan Tungakal Ilir 5 – 12
DAFTAR GAMBAR
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL ix
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Gambar 2.1.1 Peta Rencana Pengembangan Sistem Perkotaan ProvinsiJambi 2 – 3
Gambar 2.1.2 Peta Rencana Kawasan Stategis Provinsi Jambi 2 – 8Gambar 2.2.1 Peta Rencana Struktur Ruang Kabupaten Tanjung Jabung
Barat 2 – 12Gambar 2.2.2 Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Tanjung Jabung
Barat 2 – 22
Gambar 3.1.1 Administrasi Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat 3 – 3Gambar 3.1.2 Administrasi Wilalyah Kecamatan 3 – 4Gambar 3.3.1 Grafik Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin 3 – 12Gambar 3.3.2 Grafik Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur di
Kecamatan Tungkal Ilir Tahun 2012 3 – 13
Gambar 4.6.1 Peta Administrasi Kecamatan Tungakal Ilir 4 – 16Gambar 4.6.2 Posisi Kawasan Pariwisata Pangkal Babu TerhadapSosial
Masyarkat Kecamatan Tungkal Ilir KabupatenTanjungJabung Barat 4 – 17
Gambar 4.7.1 Analisis Topgrafi Kawasan Pangkal Babu 4 – 21Gambar 4.7.2 Analisis Kondisi Sinar Matahari 4 – 22Gambar 4.7.3 Analisis Kondisi Arah Angin 4 – 23
Gambar 5.4.1 Peta Administrasi Kecamatan Tungakal Ilir 5 – 12
DAFTAR GAMBAR
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL ix
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Gambar 2.1.1 Peta Rencana Pengembangan Sistem Perkotaan ProvinsiJambi 2 – 3
Gambar 2.1.2 Peta Rencana Kawasan Stategis Provinsi Jambi 2 – 8Gambar 2.2.1 Peta Rencana Struktur Ruang Kabupaten Tanjung Jabung
Barat 2 – 12Gambar 2.2.2 Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Tanjung Jabung
Barat 2 – 22
Gambar 3.1.1 Administrasi Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat 3 – 3Gambar 3.1.2 Administrasi Wilalyah Kecamatan 3 – 4Gambar 3.3.1 Grafik Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin 3 – 12Gambar 3.3.2 Grafik Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur di
Kecamatan Tungkal Ilir Tahun 2012 3 – 13
Gambar 4.6.1 Peta Administrasi Kecamatan Tungakal Ilir 4 – 16Gambar 4.6.2 Posisi Kawasan Pariwisata Pangkal Babu TerhadapSosial
Masyarkat Kecamatan Tungkal Ilir KabupatenTanjungJabung Barat 4 – 17
Gambar 4.7.1 Analisis Topgrafi Kawasan Pangkal Babu 4 – 21Gambar 4.7.2 Analisis Kondisi Sinar Matahari 4 – 22Gambar 4.7.3 Analisis Kondisi Arah Angin 4 – 23
Gambar 5.4.1 Peta Administrasi Kecamatan Tungakal Ilir 5 – 12
DAFTAR GAMBAR
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL x
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Gambar 5.4.2 Peta Aksesibilitas Kawasan 5 – 13Gambar 5.5.1 Konsep Pengolahan Tapak berdasarkan Topografi 5 – 14Gambar 5.5.2 Konsep Pengolahan Tapak berdasarkan Zoning 5 – 14Gambar 5.5.3 Konsep Pengolahan Tapak berdasarkan Letak Kegiatan 5 – 15
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL x
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Gambar 5.4.2 Peta Aksesibilitas Kawasan 5 – 13Gambar 5.5.1 Konsep Pengolahan Tapak berdasarkan Topografi 5 – 14Gambar 5.5.2 Konsep Pengolahan Tapak berdasarkan Zoning 5 – 14Gambar 5.5.3 Konsep Pengolahan Tapak berdasarkan Letak Kegiatan 5 – 15
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL x
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Gambar 5.4.2 Peta Aksesibilitas Kawasan 5 – 13Gambar 5.5.1 Konsep Pengolahan Tapak berdasarkan Topografi 5 – 14Gambar 5.5.2 Konsep Pengolahan Tapak berdasarkan Zoning 5 – 14Gambar 5.5.3 Konsep Pengolahan Tapak berdasarkan Letak Kegiatan 5 – 15
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 1 - 1
1.1 LATAR BELAKANG
Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki potensi pariwisata yang besar,
beragam, unik, dan tersebar di wilayahnya. Namun lokasi yang strategis, belum
didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai serta dirasakan belum sepenuhnya
dikelola dengan optimal, khususnya terkait pengelolaan yang berkontribusi terhadap
perekonomian wilayah, maupun aspek lingkungan setempat. Ke depannya dalam
pengembangan kepariwisataannya, Kabupaten Tanjung Jabung Barat memerlukan
acuan/pedoman yang konkrit yang sekaligus berguna untuk mengatasi permasalahan
yang dihadapinya, agar dapat memberikan dampak yang baik terhadapa kesejahteraan
seluruh masyarakat.
Masterplan kawasan pariwisata Kabupaten Tanjung Jabung Barat merupakan
arahan dan pedoman yang memayungi keseluruhan rencana dan program
pengembangan pariwisata yang lebih rinci dan dijabarkan dalam prinsip
pengembangan kepariwisataan Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan arahan
pengembangan kepariwisataan meliputi visi dan misi, tujuan dan sasaran, arahan
strategi dan kebijakan, serta pengembangan indikasi kegiatan kepariwisataan.
BAB 1
PENDAHULUAN
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Bab 1 - 2
Masterplan pariwisata Kabupaten Tanjung Jabung Barat difokuskan pada
pengembangan kawasan pariwisata Kabupaten Tanjung Jabung Barat di Kawasan
Pangkal Babu dengan menetapkan tema pengembangan produk wisata yang unik di
setiap cluster wisata, memunculkan kekhasan alam dan budaya masyarakat sehingga
saling melengkapi dan meningkatkan daya tarik wisatanya.
Visi yang ingin dicapai adalah terwujudnya Kabupaten Tanjung Jabung Barat
sebagai destinasi pariwisata yang berdaya saing dan berwawasan lingkungan, menuju
terciptanya masyarakat maju, mandiri, dan sejahtera. Visi tersebut dijabarkan dalam 5
misi kepariwisataan Kabupaten Tanjung Jabung Barat yaitu optimalisasi potensi
sumber daya alam, peningkatan daya saing pariwisata, peningkatan kesejahteraan
ekonomi dan sosial budaya, peningkatan kualitas lingkungan fisik dan sosial budaya
yang kondusif, serta penciptaan masyarakat yang maju, mandiri dan bertanggung
jawab.
Selain itu, strategi pengembangan kepariwisataan mengikuti pola 5C strategi,
yaitu (1) Core Strategy, dengan menyebarluaskan konsentrasi perkembangan
pariwisata, (2) Consequency Strategy, melalui pengembangan pusat primer baru bagi
pertumbuhan pariwisata Kabupaten Tanjung Jabung Barat, (3) Customer Strategy,
menciptakan iklim yang kondusif bagi pelaku usaha pariwisata, maupun wisatawan, (4)
Control Strategy, dengan membatasi pengembangan pariwisata untuk meningkatkan
kualitas lingkungan, dan (5) Culture Strategy, berupa peningkatan kesadaran dan
perilaku masyarakat terhadap pariwisata dan konservasi lingkungan. Sedangkan
kebijakan pengembangan pariwisata mencakup aspek kebijakan pengembangan
perwilayahan, pengembangan produk pariwisata, pasar dan pemasaran, kelembagaan,
SDM, dan investasi.
Masterplan pariwisata Kawasan Pangkal Babu ini dilengkapi pula dengan
uraian program-program pengembangan dan indikasi kegiatan yang disusun untuk
jangka menengah 10 tahun, yang melibatkan pihak penanggung jawab dan pihak
pendukung pelaksana program tersebut.
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Bab 1 - 3
1.2 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN
1.2.1 Maksud
Maksud Penyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata Pangkal Babu di
Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah menyusun perencanaan pengembangan
pariwisata baru yang berwawasan lingkungan di Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten
Tanjung Jabung Barat yang terintegrasi dengan obyek-obyek wisata lain yang sudah
ada di sekitar kawasan Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang diharapkan menjadi icon
baru pariwisata untuk Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
1.2.2 Tujuan
Sedangkan tujuannya adalah memberi acuan dan penanganan bagi
pemerintah daerah/ pengelola dalam melaksanakan tahapan pembangunan
infrastruktur dan wahana objek wisata yang akan dikembangkan sebagai pusat
pariwisata baru di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
1. Sebagai Bahan pertimbangan penganggaran pembangunan fisik Kawasan
Pariwisata Pangkal Babu di Kecamatan Tungkal Ilir.
2. Sebagai Pedoman dalam penyusunan Detail Engenering Design (DED)
Pembangunan Kawasan Pariwisata Pangkal Babu.
3. Sebagai Landasan Teknis makro pelaksanaan kegiatan pembangunan Kawasan
Pariwisata Pangkal Babu.
4. Sebagai Dasar Evalusai pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu di Kecamatan Tungkal Ilir.
1.2.3 Sasaran
Berdasarkan maksud dan tujuan diatas, pada dasarnya kegiatan ini ditujukan
dalam pengembangan kawasan pariwisata yang ada di Pangkal Babu di Kabupaten
Tanjung Jabung Barat, yang mempunyai sasaran kegiatan sebagai berikut :
1. Tersusunnya Masterplan Kawasan Pariwisata Pangkal Babu.
2. Terciptanya kawasan Pariwisata Pangkal Babu yang bersifat komprehensif yang
terintegrasi dengan perencanaan perencanaan pembangunan yang lebih makro.
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Bab 1 - 4
1.3 KELUARAN
Keluaran yang diharapkan dari Pekerjaan Penyusunan Masterplan Kawasan
Pariwisata Pangkal Babu di Kabupaten Tanjung Jabung Barat ini adalah tersusunnya
suatu kajian mengenai penyusunan masterplan kawasan pariwisata yang dapat
menjadikan suatu perkembangan di bidang pariwisata yang mana akan menjadi suatu
icon Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada masa yang akan datang.
1.4 DASAR HUKUM
Peraturan dan Perundangan yang menjadi dasar hukum dalam Penyusunan
Masterplan Kawasan Pariwisata Pangkal Babu Kabupaten Tanjung Jabung Barat
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam
Dan Kawasan Pelestarian Alam.
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar
Budaya
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
5. Undang-Undang No.32 tahun 2004 tentang Pariwisata Daerah;
6. Undang-Undang Nomor 26 ahun 2007 tentang Penataan ruang
7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
8. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 Tentang Kewenangan Pemerintah
dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom.
12. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional;
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Bab 1 - 5
13. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor: KEP-12/MENLH/3/1994
tanggal 19 Maret 1994 tentang Pedoman Umum Upaya Pengelolaan Lingkungan
dan Upaya Pemantauan Lingkungan
1.5 RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan Pekerjaan Penyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata Pangkal
Babu di Kabupaten Tanjung Jabung Barat antara lain :
1.5.1 Ruang Lingkup Wilayah
Lingkup wilayah dalam Penyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata Pangkal
Babu di Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah berada di Kecamatan Tungkal Ilir di
wilayah administrasi Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi.
1.5.2 Ruang Lingkup Substansi
Adapun muatan pekerjaan Pekerjaan Penyusunan Masterplan Kawasan
Pariwisata Pangkal Babu di Kabupaten Tanjung Jabung Barat memuat langkah-langkah
penentuan :
a. Persiapan dan mobilisasi
Mobilisasi tenaga ahli,
Penyiapan ruang kerja,
Penyiapan checklis data,
Penyusunan time schedule kerja maupun keterlibatan tenaga ahli dan
pendukung,
Penyiapan metodologi yang akan dipergunakan
b. Tahap Pengumpulan Data
Survey primer :
1. Observasi lapangan mengenai Masterplan terhadap Kawasan
Pariwisata Pangkal Babu,
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Bab 1 - 6
2. Wawancara dengan narasumber mengenai Masterplan terhadap
Kawasan Pariwisata Pangkal Babu
Survey sekunder :
1. Kebijaksanaan dan rencana tata ruang yang terkait dengan
pengembangan wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat serta
berbagai isu pembangunan regional (Provinsi Jambi dan wilayah
Sumatera)
2. Sosial-kependudukan
3. Kondisi serta peluang usaha dan investasi
4. Kondisi Kawasan terutama mencakup penilaian mengenai kondisi fisik
kawasan baik terkait kelerengan (topografi), status lahan yang akan
dibangun jalan serta kondisi dan situasi pemakaian Rumija untuk
masing-masing ruas jalan.
c. Tahap Pengolahan Data (Analisis)
Tahap Analisis (Identifikasi) Potensi dan Persoalan Pembangunan Kawasan
Pariwisata Pangkal Babu di Kecamatan Tungkal Ilir.
1) Analisis sosial-kependudukan
Analisis ini dilakukan untuk memahami aspek-aspek kependudukan seperti
jumlah penduduk, distribusi, kepadatan, pertumbuhan dan
perkembangannya serta dampak sosial yang timbulkan.
2) Analisis peluang usaha dan investasi
Analisis ini dilakukan untuk memahami karakteristik ekonomi kawasan,
prospek kegiatan usaha dan peluang investasi.
3) Analisis struktur kawasan
Analisis ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang hubungan
ruang-ruang yang direncanakan dalam kawasan wisata sehingga terbentuk
suatu struktur ruang yang harmonis dan humanis.
4) Analisis sistem pola jaringan pendukung berupa:
- Jaringan penerangan;
- Jaringan drainase;
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Bab 1 - 7
- Jaringan aksesbilitas;
- Jaringan air bersih;
- Sistem pengelolaan persampahan;
- Jaringan limbah.
d. Perumusan Rencana Induk Kawasan Pariwisata Pangkal Babu
Perumusan ini merupakan perumusan yang didasari oleh perkiraan kebutuhan
pembangunan dan strategi penanganan kawasan serta rancangan kawasan.
Perumusan rencana ini meliputi:
1) Strategi pengembangan dan penanganan kawasan.
2) Rencana pengembangan dan pembangunan kawasan.
3) Rencana penanganan kawasan.
4) Indikasi program/kegiatan dan perkiraan biaya
e. Tahap Penyusunan Laporan Draf Akhir
f. Tahap Penyusunan Laporan Akhir
1.5.3 Ruang Lingkup Kegiatan
Wilayah kegiatan dari Penyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata Pangkal
Babu di Kabupaten Tanjung Jabung Barat mengacu pada hasil Studi Kelayakan
Kawasan Pariwisata tahun 2013. Berdasarkan hasil studi kelayakan, maka dihasilkan
rencana lokasi pariwisata Pangkal Babu yaitu berada di Kecamatan Tungkal Ilir
Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Ruang lingkup kegiatan ini berfungsi sebagai acuan dan batasan pelaksanaan
pekerjaan penyusunan Masterplan sehingga dalam pelaksanaannya dapat berlangsung
secara spesifik dan terarah sesuai maksud dan tujuan kegiatan. Kegiatan Penyusunan
Masterplan Kawasan Pariwisata Pangkal Babu di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
meliputi beberapa tahapan pekerjaan, yaitu:
a. Survei dan studi banding dalam rangka pendataan potensi, pemetaan kawasan,
kebutuhan kawasan pariwisata, menggali trend dan format baru untuk kawasan
pariwisata Pangkal Babu. Adanya batasan waktu pengerjaan dan nilai pekerjaan,
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Bab 1 - 8
maka studi banding dilakukan diangkat berdasarkan beberapa pengalaman
peneliti, studi literatur. Studi banding yang diangkat berdasarkan pengalaman
peneliti ketika berwisata keluarga seperti wisata wahana pantai.
b. Penyusunan konsep pengembangan kawasan;
c. Penyusunan Masterplan kawasan Pangkal Babu yang meliputi penyusunan
desain, gambar siteplan makro dan mikro, penyusunan program pembangunan
dan penyusunan program investasi;
d. Melakukan paparan untuk pembahasan Masterplan sesuai tahapan yang
meliputi:
Pembahasan pra-rancangan yang meliputi penentuan lokasi objek wisata
sesuai potensi yang akan dikembangkan dengan mempertimbangkan
lahan, aktor yang akan terlibat dalam pengelolaan dan porsi investasi
pembangunan oleh pemerintah, masyarakat dan investor. Dalam
pembahasan tersebut akan dipaparkan pula gagasan desain
pengembangan;
Pembahasan pengolahan Siteplan
Pembahasan konsep gagasan rancangan, konsep porsi investasi dan
konsep pentahapan pembangunan dan rancangan desain
Pembahasan akhir Penyusunan Masterplan Kawasan WIsata, meliputi
penyusunan gambar siteplan makro dan mikro, Gambar ilustrasi 3D (Tiga
Dimensi) dan visualisasi animasi bila diperlukan.
1.6 SISTEMATIKA PELAPORAN
Secara umum sistematika pembahasan laporan draft akhir pekerjaan
Penyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata Pangkal Babu di Kabupaten Tanjung
Jabung Barat terdiri dari :
Bab 1. Pendahuluan
Terdiri dari latar belakang, maksud dan tujuan dan ruang lingkup kegiatan
serta sistematika laporan pendahuluan.
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Bab 1 - 9
Bab 2. Tinjauan Kebijakan
Menerangkan mengenai kebijakan terhadap pengembangan masterplan
kawasan pariwisata Pangkal Babu di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Bab 3. Gambara Umum Wilayah Perencanaan
Menerangkan mengenai gambaran umum kondisi wilayah perencanaan
terhadap masterplan kawasan pariwisata Pangkal Babu di Kabupaten
Tanjung Jabung Barat.
Bab 4. Analisis Site
Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis ruang, analisis lokasi analisis
utilitas dan lain sebagai berkenaan dengan masterplan Pangkal Babu.
Bab 5. Konsep Masterplan Kawasan Pariwisata Pangkal Babu
Menerangkan konsep-konsep terhadap rencana pengembangan kawasan
pariwisata Pangkal Babu.
Bab 6. Rencana Pengembangan Kawasan Pariwisata Pangkal Babu
Menerangkan tahapan dalam pelaksanaan pengembangan kawasan
pariwisata Pangkal Babu.
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 2 - 1
22..11.. TTIINNJJAAUUAANN KKEEBBIIJJAAKKAANN RRTTRRWW PPRROOVVIINNSSII JJAAMMBBII
2.1.1. Kebijakan Struktur Ruang
a. Sistem Perkotaan Provinsi Jambi
Struktur ruang wilayah Provinsi Jambi adalah suatu struktur yang
memperlihatkan dan dibentuk oleh struktur pengembangan sistem pusat
permukiman perkotaan dan perdesaan sebagai pusat pelayanan, jaringan
prasarana transportasi, kelistrikan, telekomunikasi dan sumberdaya air dalam
mendukung fungsi utama pada wilayah perkotaan sebagai pusat pelayanan,
kawasan budidaya dan kawasan fungsional di darat maupun di laut.
Pertimbangan utama dalam penetapan struktur ruang wilayah di Provinsi Jambi
adalah pengembangan struktur ruang yang lebih efisien melalui pembangunan
prasarana transportasi ke arah sentra-sentra produksi sebagai penghasil
sumberdaya primer.
Disamping itu, struktur ruang yang dibentuk memiliki suatu hirarki pusat-pusat
kegiatan sesuai dengan kemampuan pelayanan suatu wilayah perkotaan dan
jaringan pendukungnya dengan tetap memperhatikan aspek keseimbangan
pertumbuhan walayah dalam satuan ruang.
BAB 2
TINJAUAN KEBIJAKAN
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 2 - 2
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam peran dan fungsi wilayah
Kabupaten/Kota di RTRW Provinsi termasuk dalam Pusat Kegiatan Wilayah (PWK)
yakni pusat kegiatan pemerintahan, sosial, ekonomi dan transportasi yaitu wilayah
kabupaten/kotayang berdekatan/berbatasan. Pusat Kegiatan Wilayah di Provinsi
Jambi meliputiPerkotaan Kuala Tungkal dan Perkotaan Muara Bulian.
Tabel II.1.1Peranan dan Fungsi Wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi
Tahun 2011 - 2031
No Kabupaten/Kota Peranan dan Fungsi Keterangan
1 Tanjung JabungBarat
1. Perdagangan dan jasa2. Industri pengolahan dan industri skala besar3. Pelabuhan laut4. Perikanan dan kelautan
PKW
Sumber : RTRW Provinsi Jambi, Tahun 2011 - 2031
Tabel II.1.2Sistem Pusat Kegiatan di Provinsi Jambi
Tahun 2011 – 2031
No.Nama
Kota/PusatPermukiman
HirarkiPelayanan
Peranan dan Fungsi Pusat Kegiatan Keterangan
1. Kuala Tungkal
PKW
1. Pusat pemerintahan kabupaten2. Pusat perdagangan dan jasa regional3. Pusat kesehatan4. Industri perikanan dan kelautan5. Pusat rekreasi dan wisata6. Pusat pendidikan7. Kawasan pertahanan dan keamanan
maritime8. Simpul transportasi
IbukotaKabupaten
TanjungJabung Barat
2. MerlungPKL
1. Simpul transportasi2. Perdagangan dan distribusi barang lokal
Perkotaan diKabupaten
Tanjab Barat3. Tebing Tinggi
PKL1. Industri besar2. Perdagangan dan distribusi barang lokal3. Perumahan skala menengah
Perkotaan diKabupaten
Tanjab Barat4. Serdang Jaya PKL 1. Perdagangan dan jasa
2. Industri Pengolahan3. Simpul transportasi
Perkotaan diKabupaten
Tanjab Barat
Sumber : RTRW Provinsi Jambi, Tahun 2011 - 2031
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 2 - 3
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 2 - 4
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
b. Kawasan Strategis Provinsi Jambi
Kawasan strategis provinsi adalah wilayah yang penataan ruangnya
diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup provinsi
dalam ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan (UU Nomor 26 tahun 2007).
Pelaksanaan penataan ruang kawasan strategis dan pelaksanaan penataan ruang
kawasan strategis provinsi menjadi wewenang pemerintah daerah provinsi dalam
penyelenggaraan penataan ruang.
Dalam penataan ruang kawasan strategis provinsi, pemerintah daerah provinsi
melaksanakan:
a. Penetapan kawasan strategis provinsi;
b. Perencanaan tata ruang kawasan strategis provinsi;
c. Pemanfaatan ruang kawasan strategis provinsi
d. Pengendalian pemanfaatan ruang kawasan strategis provinsi.
Penetapan kawasan strategis dilakukan berdasarkan kepentingan:
Pertahanan dan keamanan;
Pertumbuhan ekonomi;
Sosial dan budaya;
Pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi;
Fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.
Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertahanan dan keamanan
ditetapkan dengan kriteria:
a. Diperuntukkan bagi kepentingan pemeliharaan keamanan dan pertahanan
negara berdasarkan geostrategi nasional;
b. Diperuntukkan bagi basis militer, daerah latihan militer,daerah pembuangan
amunisi dan peralatan pertahananlainnya, gudang amunisi, daerah uji coba
sistem persenjataan, dan/atau kawasan industri sistem pertahanan;
c. Merupakan wilayah kedaulatan negara termasuk pulau-pulau kecil terluar
yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga dan/atau laut lepas.
Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi ditetapkan
dengan kriteria:
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 2 - 5
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh;
Memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi;
Memiliki potensi geo ekonomi;
Didukung jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi;
Memiliki kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi;
Berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan nasional dalam
rangka mewujudkan ketahanan pangan;
Berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi dalam
rangka mewujudkan ketahanan energi nasional;
Ditetapkan untuk mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal.
Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya ditetapkan
dengan kriteria:
a. Merupakan tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya;
b. Merupakan prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya serta jati diri
bangsa;
c. Merupakan aset nasional atau internasional yang harus dilindungi dan
dilestarikan;
d. Merupakan tempat perlindungan peninggalan budaya;
e. Memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman budaya;
f. Memiliki potensi kerawanan terhadap konflik sosial;
Kawasan strategis dari sudut kepentingan pendayagunaan sumberdaya alam
dan/atau teknologi tinggi ditetapkan dengan kriteria:
Diperuntukkan bagi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi berdasarkan lokasi sumberdaya alam strategis, pengembangan
antariksa, serta tenaga atom dan nuklir;
Memiliki sumber daya alam strategis;
Berfungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan antariksa;
Berfungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan nuklir;
Berfungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis.
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 2 - 6
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan
hidup ditetapkan dengan kriteria:
a. Merupakan tempat perlindungan keanekaragaman hayati;
b. Merupakan aset nasional berupa kawasan lindung yang ditetapkan bagi
perlindungan ekosistem, flora dan/atau faunayang hampir punah atau
diperkirakan akan punah yang harus dilindungi dan/atau dilestarikan;
c. Memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang setiap tahun
berpeluang menimbulkan kerugian negara;
d. Memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro;
e. Menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup;
f. Rawan bencana alam nasional;
g. Sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan mempunyai dampak luas
terhadap kelangsungan kehidupan.
Dalam konteks rencana pengembangan wilayah Provinsi Jambi, kawasan
strategis di dalam penanganannya di harapkan dapat mewujudkan pertumbuhan
yang merata di seluruh wilayah Provinsi Jambi dan mendorong percepatan
pengembangan wilayah.
Dalam konteks efisiensi pemanfaatan sumber daya yang diukur dari besarnya
nilai manfaat, kelestarian sumber daya dan dampaknya terhadap lingkungan serta
mengingat kondisi yang berbeda untuk setiap wilayah, pembangunan wilayah
tidak dapat dilakukan serentak dan sama besarnya setiap wilayah dan setiap
kegiatan.
Perlu terlebih dahulu ditentukan titik-titik pertumbuhan dan kegiatan-kegiatan
yang sifatnya strategis yang mampu membangkitkan putaran kegiatan lebih besar
di masing-masing wilayah. Titik-titik tersebut akan diikuti oleh terbentuknya
kawasan-kawasan strategis yang diandalkan daerah karena pengaruhnya terhadap
perekonomian wilayah.
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 2 - 7
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
1. Kawasan strategis Pantai Timur Provinsi Jambi - Kawasan Tanjab Barat dan
Tanjab Timur
Kawasan Pantai Timur Provinsi Jambi merupakan wilayah yang memiliki
potensi sumber daya alam yang banyak khususnya potensi minyak dan gas
bumi. Selain itu tingkat perkembangan ekonomi yang berkembang baik dan
kedekatan dengan wilayah Malaysia dan Singapura telah menempatkan
Kawasan Pantai Timur Provinsi Jambi dalam suatu sistem perdagangan
internasional.
Kawasan Pantai Timur Provinsi Jambi ini diarahkan untuk membangun
kawasan-kawasan ekonomi yang memanfaatkan laut lepas. Secara
administrasi kawasan Pantai Timur Provinsi Jambi meliputi Kabupaten Tanjung
Jabung Timur dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 2 - 8
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 2 - 9
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
22..22.. TTIINNJJAAUUAANN KKEEBBIIJJAAKKAANN RRTTRRWW KKAABBUUPPAATTEENN TTAANNJJUUNNGG JJAABBUUNNGG
BBAARRAATT
Dalam konteks penilaian kesesuaian kebijakan rencana pembangunan pasar
semi modern merlung perlu mempertimbangkan arahan kebijakan yang terdapat
dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tanjung Jabung Barat
(Tanjung Jabung Barat) yang antara lain meliputi arahan struktur ruang, pola ruang
dan indikasi program pembangunan.
2.2.1. Rencana Struktur Ruang
A. Rencana Sistem Pusat Kegiatan
Dalam RTRW Kabupaten Tanjung Jabung Barat rencana sistem pusat kegiatan
yang diarahkan kepada Kecamatan Tungkal Ilir adalah sebagai Pusat Kegiatan
Wilayah (PKW) merupakan kawasan perkotaan dengan fungsi sebagai pusat
pertumbuhan utama dengan orientasi kegiatan berupa pemerintahan,
perdagangan, transportasi dan pelayanan masyarakat serta sebagai pintu
gerbang perdagangan ke luar wilayah Kabupaten dengan kelengkapan sarana
dan tingkat pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Pusat Kegiatan Wilayah di
Perkotaan Kuala Tungkal sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Kabupaten
Tanjung Jabung Barat berfungsi sebagai pusat pemerintahan skala kabupaten,
perdagangan dan jasa skala regional, pusat kesehatan, pusat pemerintahan skala
kabupaten, pusat rekreasi, olahraga dan wisata, pusat pendidikan, pusat
industi pengolahan perikanan, pusat peribadatan, dan simpul pelayanan
transportasi. Lebih jauh lagi peranan tersebut diuraikan sebagai berikut : "Sistem
Perkotaan Tungkal Ilir di Kecamatan Tungkal Ilir yang berfungsi sebagai pusat
pemerintahan kecamatan, perdagangan dan jasa sub regional, pusat kesehatan,
pusat rekreasi, olahraga dan wisata, pusat pendidikan, pusat peribadatan, dan
simpul transportasi".
Sementara jika dilihat konsep arahan tersebut dalam konteks yang lebih luas
terutama dalam hal peran PKW Tungak Ilir maka dapat diketahui bahwa memiliki
jumlah lebih banyak dengan potensi perkembangan dari PKL Merlung terdiri dari
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 2 - 10
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
A = Permukiman C = Perdagangan dan Jasa E = Kesehatan G = PariwisataB = Pemerintahan D = Pendidikan F = Industri H = Koleksi danDistribusi
I = Perikanan
PPK Pelabuhan Dagang, PPK Dusun Kebun, PPL Rantau Badak dan PPL Lubuk
Kambing. Secara sistematis arahan sistem perkotaan dalam struktur ruang RTRW
Kabupaten Tanjung Jabung Barat dapat dilihat pada Tabel II.2.1.
Tabel II.2.1Rencana Pusat Kegiatan dan Pelayanan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
No KecamatanPusat
Kegiatan
Fungsi yang Diemban Pusat Kegiatan
A B C D E F G H I1. Kuala Tungkal PKW X X X X X X X X X2. Serdang Jaya PKL X X3. Tebing Tinggi PKL X X X X X4. Merlung PKL X X X X X5. Bram Itam Kiri PPK X X6. Pelabuhan Dagang PKK X X7. Teluk Nilau PKK X X8. Dusun Kebun PPK X X9. Senyerang PPL X10. Tungkal V PPL X X11. Betara Kiri PPL X12. Rantau Badak PPL X X13. Renah Mendaluh PPL X X
Sumber : RTRW Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2011-2031
Dapat dilihat pada tabel diatas terkait dengan peran PKW yang diembani oleh
Kecamatan Tungkal Ilir terlihat bahwa pusat-pusat kegiatan yang berhubungan
langsung dengan perdagangan dan jasa serta koleksi dan distribusi barang
merupakan salah satu peranan utama yang saat ini sudah berkembang dan
potensinya pertumbuhannya diharapkan menjadi lebih baik dalam menopang
kawasan hinterlandnya hingga 20 tahun mendatang. Disamping itu Kecamatan
Tungkal Ilir juga diarahkan sebagai salah satu kawasan pariwisata, permukiman
dan industri yang merupakan dsalah satu darii pusat kegiatan di PKW. Konteks
penting yang dapat dilihat dari konsep tersebut adalah bahwa Kecamatan Tungkal
Ilir merupakan sebuah kawasan pariwisata potensial yang tentunya secara nyata
membutuhkan suatu dorongan untuk mengembangkan potensi pariwisata yang
akan di kenal di wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada khususnya dan
akan di kenal di wilayah luar Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada umumnya.
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 2 - 11
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Untuk merealisasikan konsep pembentukkan pusat-pusat kegiatan
sebagaimana diarahkan dalam sistem perkotaan tersebut, RTRW Kabupaten
Tanjung Jabung Barat juga merumuskan konsep kebutuhan prasarana dan sarana
minimal yang diperlukan pada pusat-pusat kegiatan tersebut sebagaimana
dirumuskan dalam Tabel II.2.2.
Tabel II.2.2Kebutuhan Minimal Prasarana dan Sarana pada Pusat - Pusat Kegiatan
No HierarkiKebutuhan Pengembangan
Prasarana Sarana
1 PKW
Jaringan jalan arteri primer, kolektorprimer, arteri sekunder
Terminal tipe B Moda angkutan micro bus Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu
(TPST) IPAL sistem terpusat
Sarana perdagangan regional, Mall,Pertokoan modern
Pendidikan tinggi/Universitas/Sekolahtinggi
Rumas Sakit Umum Daerah, RS Tipe B,Puskesmas Rawat Inap
Perumahan perkotaan Taman Kota/Alun-Alun GSG/Convention Center
2 PKL
Jaringan jalan arteri sekunder dankolektor sekunder
Terminal tipe C Moda transportasi micro bus Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu
(TPST) IPAL sistem setempat
Sarana perdagangan skalakawasan/kota, pertokoan modern
Pendidikan menengah – tinggi Puskesmas Rawat Inap Taman kota Perumahan perkotaan
3 PPK
Jaringan jalan kolektor sekunder danlokal sekunder
Terminal tipe C Moda transportasi angkutan kota/desa TPST
Sarana perdagangan skalakawasan/kota, pertokoan modern
Pendidikan dasar – menengah Puskesmas Rawat Inap Taman kecamatan
4 PPL Jaringan jalan lokal dan lingkungan Sokli dan TPST
Sarana perdagangan skala kecamatan(pasar)
Pendidikan dasar – menengah Taman lingkungan
Sumber : RTRW Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2011-2031
Sebagai salah satu variabel yang dipertimbangkan dalam menilai kelayakan
kawasan pariwisata di Kecamatan Tungkal Ilir, arahan struktur ruang yang dalam
hal ini masih membahas dalam ruang lingkup konsep sistem perkotaan serta
kebutuhan minimal prasarana dan sarana yang dibutuhkan pada pusat-pusat
kegiatan sudah mengindikasikan adanya kebutuhan kawasan pariwisata bagi
Kecamatan Tungkal Ilir. Disamping memberikan legitimasi dalam konteks
kelayakan rencana pembangunannya secara legal-formal, kajian diatas juga
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 2 - 12
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
memberikan gambaran bahwa pengembangan kawasan pariwisata di Kecamatan
Tungkal Ilir lebih dari sekedar sebagai pemenuhan kebutuhan minimal, tetapi juga
sebagai katalisator dalam memicu pertumbuhan dan perkembangan wilayah
dalam hal pemenuhuan kebutuhan dalam hiburan alam yaitu kawasan pariwisatan.
Dengan demikian jenis fasilitas yang paling mendukung untuk perwujudan fungsi
tersebut tentunya adalah kawasan pengembangan pariwisata.
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 2 - 13
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 2 - 14
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
2.2.2. Rencana Pola Ruang
A. Rencana Penggunaaan Ruang Kawasan Lindung
Pemanfaatan ruang kawasan lindung merupakan upaya mewujudkan
pemanfaatan ruang di kawasan lindung sebagaimana yang telah direncanakan,
dimana langkah kegiatan dapat berupa mempertahankan yang sudah ada, alih
fungsi lahan sesuai peruntukannya ataupun memberikan fungsi lindung pada
kawasan budidaya (misalnya hutan produksi atau tanaman tahunan yang diberi
fungsi lindung).
Mengingat beberapa jenis kawasan lindung mempunyai tumpang tindih
fungsi dan perannya masing-masing, maka pendeliniasian masing-masing kawasan
didasarkan pada prioritas dalam penempatan fungsi lindungnya, seperti yang
termuat dalam Keppres 32 tahun 1990 yaitu : Kawasan yang memberikan
perlindungan kawasan bawahannya terutama berkaitan dengan fungsi hidrologis
untuk pencegahan banjir, menahan erosi dan sedimentasi, serta mempertahankan
fungsi peresapan bagi air tanah. Di Kabupaten Tanjung Jabung Barat jenis kawasan
ini hanya dalam bentuk Kawasan Lindung Bergambut.
Kawasan yang berfungsi sebagai Suaka Alam dan Margasatwa untuk
melindungi keanekaragaman hayati, ekosistem, dan keunikan alam. Kawasan ini
terdiri dari kawasan Taman Nasional Bukit Tigapuluh, dan Cagar Alam Hutan Bakau
Pantai Timur.
Kawasan perlindungan setempat yang berfungsi melestarikan fungsi badan
perairan dari kerusakan oleh kegiatan budidaya. Kawasan ini terdiri dari Sempadan
Pantai, dan Sempadan Sungai serta Sempadan Danau.
Berdasarkan hasil kesepakatan antara Provinsi dan Kabupaten/Kota serta
berdasarkan hasil perhitungan maka luas kawasan lindung di Kabupaten Tanjung
Jabung Barat adalah 36.300,29 Ha, atau 7,25 % dari luas areal Kabupaten Tanjung
Jabung Barat. Luas dan penyebaran masing-masing kawasan lindung dapat di
lihat pada Tabel II.2.3 dibawah ini.
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 2 - 15
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Tabel II.2.3Luas Kawasan Lindung Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2011 – 2031
No Jenis KawasanPerkiraanLuas (Ha)
% thd luasKab
.
IKAWASAN YANG MEMBERIKAN PERLINDUNGANKAWASAN BAWAHANNYA 15.050,00 3,00
1 Hutan Lindung Gambut 15.050,00 3,00
II KAWASAN PERLINDUNGAN SETEMPAT 9239,00 1,84
1 Sempadan Pantai 2.250,00 0,45
2 Sempadan Sungai 6.989,00 1,40
III KAWASAN SUAKA ALAM DAN CAGAR BUDAYA 12.014,18 2,40
1 Taman Nasional Bukit Tigapuluh 11.520,00 2,30
2 Cagar Alam Hutan Bakau Pantai Timur 126,09 0,03
3 Konservasi Kerang Darah 365,3 0,07
LUAS KAWASAN LINDUNG 36.300,29 7,25
LUAS WILAYAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT 500.982,00Sumber : RTRW Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2011-2031
Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama
menjaga kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya buatan yang
merupakan modal dasar untuk pembangunan yang berkelanjutan. Tujuan
pemantapan kawasan lindung adalah mengurangi resiko kerusakan lingkungan
hidup dan kehidupan sebagai akibat dari kegiatan pembangunan sedangkan
sasarannya adalah:
1. Meningkatkan fungsi lindung terhadap tanah, air dan iklim.
2. Mempertahankan keanekaragaman flora, fauna dan tipe ekosistem serta
keunikan alam.
3. Menyediakan dan mempersiapkan lingkungan hidup (habitat) untuk suku-
suku terasing.
4. Mempertahankan keanekaragaman flora, fauna, tipe ekosistem dan keunikan
alam serta mempertahankan cagar budaya sebagai warisan budaya.
5. Meningkatkan siklus hidrologis pada satuan wilayah sungai untuk
menghindarkan bahaya banjir dan bencana alam lainnya.
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 2 - 16
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Berdasarkan tujuan tersebut, maka arah pelestarian kawasan lindung
kedepan adalah sebagai berikut :
1. Mencegah perambahan dan alih fungsi kawasan seperti kawasan hutan yang
dilindungi oleh kegiatan budidaya yang mengganggu fungsi lindung yang
bersangkutan.
2. Mempertahankan kawasan hutan berfungsi lindung yang belum mengalami
perambahan.
3. Memperbaiki/mengembalikan fungsi lindung dari kawasan lindung yang
dirambah.
4. Mempertahankan ekosistem mangrove sebagai penahan abrasi, tempat
pengendapan lumpur, tempat asuhan post larva, tempat bertelur, tempat
memijah dan tempat mencari makan biota perairan.
5. Mengendalikan pemanfaatan lahan bergambut oleh kegiatan budidaya
sehingga tidak menimbulkan dampak lingkungan.
6. Meningkatkan kemampuan satuan wilayah sungai untuk melangsungkan daur
hidrorologisnya agar kinerja jaringan irigasi maupun fungsi pematusan dapat
dilangsungkan.
7. Melindungi cagar budaya melalui rehabilitasi, renovasi dan penetapan zona
cagar budaya.
8. Mengendalikan pembangunan fisik dan perkembangan aktivitas binaan pada
kawasan yang potensial mengalami gerakan tanah.
9. Melestarikan cagar alam untuk dimanfaatkan bagi kepentingan pendidikan,
pariwista dan ilmu pengetahuan.
10. Mencegah pemanfaatan bantaran sungai sebagai badan sungai dan daerah
retensi yang berfungsi sebagai pengendali bahaya banjir.
B. Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Kawasan Bawahannya
Kawasan lindung yang memberikan perlindungan pada kawasan bawahannya
merupakan kawasan hutan yang memiliki sifat khas dan mampu memberikan
perlindungan kepada kawasan sekitar maupun kawasan bawahannya sebagai
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 2 - 17
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
pengatur tata air, pencegah banjir dan erosi serta pemeliharaan kesuburan tanah.
Dengan ditetapkannya lokasi kawasan ini diharapkan dapat mencegah
terjadinya erosi tanah, bencana alam banjir, sedimentasi serta untuk menjaga
fungsi hidrologi tanah dan menjamin ketersediaan unsur hara tanah, air tanah dan
air permukaan.
Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya terdiri
dari 2 (dua) jenis kawasan yaitu kawasan hutan lindung dan kawasan bergambut.
Namun, di Kabupaten Tanjung Jabung Barat hanya terdapat Kawasan
Bergambut.
1. Kawasan Bergambut
Kawasan bergambut adalah kawasan yang unsur pembentuk tanahnya sebagai
dasar berupa sisa-sisa bahan organic yang tertimbun dalam waktu lama. Luas
kawasan ini di Kabupaten Tanjung Jabung Barat mencapai 15.050,00 Ha
atau 3,00 % dari luas Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang terdapat di
Kecamatan Betara.
Tujuan pemantapan kawasan hutan gambut adalah melindungi kawasan ini
dari gangguan/kerusakan yang dapat mengganggu kelestarian fungsi
utamanya serta penyediaan air tawar di daerah dataran rendah/rawa.
Berdasarkan tujuan tersebut maka arah pengelolaan kawasan ini adalah:
a. Meningkatkan fungsi lindung terhadap tanah, air, dan iklim (Hidrorologi).
b. Mempertahankan keanekaragaman flora, fauna, dan tipe ekosistem,
serta keunikan alam.
Perlindungan kawasan bergambut air di Tanjung Jabung Barat meliputi:
Kecamatan Bram Itam;
Kecamatan Pengabuan;dan
Kecamatan Betara
2. Kawasan Resapan Air
Perlindungan kawasan resapan air di Tanjung Jabung Barat meliputi :
a. Kecamatan Renah Mendaluh;
b. Kecamatan Tungkal Ilir;
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 2 - 18
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
c. Kecamatan Batang Asam; dan
d. Kecamatan Muara Papalik;
C. Kawasan yang Memberikan Perlindungan Setempat
Pengelolaan Kawasan Lindung yang berfungsi untuk memberikan
perlindungan setempat lebih ditujukan untuk memberikan perlindungan terhadap
kawasan sekitarnya untuk mempertahankan fungsi lindungnya serta pelestarian
sumberdaya alam kawasan sekitarnya.
Fungsi kawasan yang memberikan perlindungan setempat adalah untuk
menjamin kelestarian sumberdaya yang ada di wilayah tersebut. Kawasan ini terdiri
dari beberapa sub kawasan yaitu : (i) Kawasan Jalur Hijau, (ii) Kawasan Sempadan
Pantai dan (iii) Kawasan Sempadan Sungai.
1. Kawasan Sempadan Pantai
Maksud ditetapkannya Kawasan Sempadan Pantai adalah untuk melindungi
wilayah pantai dari kegiatan yang dapat mengganggu kelestarian fungsi
pantai. Kawasan ini meliputi sempadan pantai Tanjung Labu, sempadan pantai
Pangkal Babu dan sempadan pantai Sungai Dualap dengan luas areal mencapai
2.250 Ha (0,45 % dari luas seluruh wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat).
Sempadan pantai ditetapkan selebar 500 meter diukur dari titik pasang
tertinggi kearah darat meliputi:
a. Pantai timur di Kecamatan Seberang Kota
b. Pantai timur di Kecamatan Tungkal Ilir
c. Pantai timur di Kecamatan Kuala Betara
Berdasarkan tujuan pemantapan kawasan ini maka arah pengelolaan
kawasan Sempadan Pantai adalah :
a. Pencegahan kegiatan budidaya di sepanjang pantai yang dapat
mengganggu kelestarian fungsi pantai.
b. Pengendalian kegiatan disekitar sempadan pantai
c. Pengembalian fungsi lindung pantai yang mengalami kerusakan
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 2 - 19
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
2. Sempadan Sungai
Tujuan ditetapkannya Sub Zona Sempadan Sungai adalah untuk melindungi
sungai dari kegiatan yang dapat merusak kualitas air sungai, fisik tepi dan
dasar sungai serta mengamankan aliran sungai. Kawasan Sempadan Sungai
meliputi sempadan sungai Pengabuan, sempadan sungai Betara dan
sempadan sungai Pangkal Duri. Sempadan sungai ditetapkan selebar 50 – 100
meter di kiri dan kanan sungai di luar kawasan pemukiman, dan 10 – 15 meter
di kiri dan kanan sungai di dalam kawasan pemukiman.
Kawasan sempadan sungai berupa sempadan berjarak 100 (seratus) meter
dari bibir sungai besar meliputi:
a. Sungai Betara;
b. Sungai Pengabuan ; dan
c. Sungkai Pangkal Duri.
Kawasan sempadan sungai dengan luas kurang lebih 6.989 Ha (1,40%) dari
luas wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat terdapat di sepanjang sungai
Pengabuan, Sungai Betara dan Sungai Pangkal Duri seluas kurang lebih
3. Ruang Terbuka Hijau
Kawasan ruang terbuka hijau di Kabupaten Tanjung Jabung Barat ditetapkan
dengan proporsi paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari luas kawasan
perkotaan Kabupaten Tanjung Jabung Barat meliputi:
a. RTH publik berupa taman kota, taman pemakaman umum, dan jalur hijau
sepanjang jalan, sungai, dengan luas kurang lebih 34.973 (tiga puluh
empat ribu Sembilan ratus tujuh puluh tiga) hektar atau kurang lebih 21%
(dua puluh satu) persen dari luas seluruh perkotaan ;
b. RTH privat berupa kebun atau halaman rumah/gedung milik
masyarakat/swasta yang ditanami tumbuhan dengan luas kurang lebih
18.319 (delapan belas ribu tiga ratus Sembilan belas) Ha dengan
proporsi 11% (sebelas) persen dari luas seluruh perkotaan; dan
c. Ketentuan lebih lanjut mengenai RTH Perkotaan sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan b diatur dalam Rencana Detail Tata Ruang.
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 2 - 20
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
D. Kawasan Suaka Alam dan Cagar Alam
Kawasan suaka dan cagar alam adalah kawasan yang memiliki ekosistem khas
yang merupakan habitat alami yang memberikan perlindungan bagi
perkembangan flora dan fauna yang khas dan keanekaragaman plasma nutfah.
Perlindungan ini ditujukan melindungi keanekaragaman biota, tipe ekosistem,
gejala dan keunikan alam bagi kepentingan plasma nutfah, ilmu pengetahuan
dan pembangunan pada umumnya.
1. Taman Nasional
Taman nasional yang berada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat berupa
Taman Nasional Bukit Tiga Puluh di Kecamatan Batang Asam dan
Kecamatan Renah Mendaluh dengan luas kurang lebih 11.520 (sebelas ribu
lima ratus dua puluh) hektar. Hutan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh yang juga
berfungsi sebagai pelindung daerah imbuhan air tanah dalam khususnya untuk
wilayah perkotaan Kuala Tungkal agar dilestarikan vegetasinya.
Taman Nasional Bukit Tigapuluh merupakan hutan hujan tropis dataran rendah
yang mempunyai nilai konservasi luar biasa dan keanekaragaman hayati yang
sangat tinggi karena didalamnya terdapat 246 jenis tumbuhan obat
tradisional, 51 jenis tumbuhan obat dan 8 jenis cendawan obat serta flora
endemik seperti Cendawan Muko Rimau (Rafflesia hasseltii), Salo
(Johannesteijsmannia altifrons) dan bunga bangkai (Amorphopalus titanium).
TNBT juga tempat bernaungnya 42 jenis mamalia, 7 jenis primata, 11 jenis tupai
/ bajing, 193 jenis burung yang merupakan sepertiga jenis burung di Sumatera,
134 jenis kupu-kupu dan 97 jenis ikan dari 25 suku dan 52 marga
2. Kawasan Suaka alam Laut dan perairannya
Kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya di Kabupaten Tanjung Jabung
Barat meliputi:
a. Kawasan Konservasi kerang darah dengan luas kurang lebih 365,3 Ha di
Kecamatan Seberang Kota;
b. Suaka perikanan perairan umum sungai Pematang Lumut di Kecamatan
Betara;
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 2 - 21
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
3. Cagar Alam
Cagar Alam berhutan bakau berupa Hutan Mangrove di Kabupaten Tanjung
Jabung Barat terdapat di Kuala Betara dengan luas kurang lebih 126 (seratus
dua puluh enam) hektar.
Usaha yang dilakukan terhadap kawasan pantai berhutan bakau yaitu
Melestarikan keberadaan hutan bakau sebagai pembentuk ekosistem hutan
bakau dan tempat berkembang biaknya berbagai biota laut disamping
sebagai pelindung pantai dan pengikisan air laut serta pelindung usaha
budidaya dibelakangknya.
Usaha yang dilakukan terhadap kawasan pantai berhutan bakau yaitu
Melestarikan keberadaan hutan bakau sebagai pembentuk ekosistem hutan
bakau dan tempat berkembang biaknya berbagai biota laut disamping sebagai
pelindung pantai dan pengikisan air laut serta pelindung usaha budidaya
dibelakangknya.
4. Taman Wisata Alam
Potensi Pariwisata di Kabupaten Tanjung Jabung Barat tersebar di beberapa
Kecamatan. obyek wisata unggulan yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung
Barat antara lain:
Taman Nasional Bukit Tiga puluh di Kecamatan Batang Asam;
Air Terjun Gemuruh Tiga puluh di Kecamatan Batang Asam;
Air Terjun Bukit Pinang Bawah Tiga puluh di Kecamatan Batang Asam;
Air Terjun Suban di Kecamatan Batang Asam;
Arung Jeram Sei. Tantang di Kecamatan Batang Asam;
Air Terjun Pelangi di Kecamatan Tungkal Ulu;
Air Terjun Danau Alo di Kecamatan Renah Mendaluh;
Air Terjun Lanparin di Kecamatan Renah Mendaluh;dan
Air Terjun Langpinai di Kecamatan Renah Mendaluh
Hutan Lindung gambut
Kawasan lindung pantai mangrove dan Cagar alam Pantai Timur.
Pada dasarnya pemantapan kawasan ini bertujuan untuk melestarikan
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 2 - 22
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
lingkungan dan melindungi keanekaragaman biota serta ekosistemnya.
Berdasarkan tujuan ini kebijaksanaan yang ditetapkan meliputi :
Pengelolaan kawasan suaka alam (cagar alam, suaka marga satwa
dan hutan wisata) sesuai dengan tujuan perlindungannya masing-masing.
Pelarangan dilakukannya kegiatan budidaya apapun, kecuali kegiatan yang
berkaitan dengan fungsinya dan tidak mengubah bentang alam,
kondisi penggunaan lahan serta ekosistem alami yang ada pada tiap jenis
kawasan suaka alam.
Pengelolaan Taman Nasional (didalamnya termasuk Cagar Alam dan
Marga satwa) dengan mengembangkan zona-zona pemanfaatan ruang
untuk pengembangan ilmu pengetahuan, pariwisata, rekreasi dan
pendidikan.
E. Kawasan Rawan Bencana Alam
Kawasan rawan bencana, merupakan kawasan yang berpotensi tinggi
mengalami bencana alam banjir. Beberapa kawasan yang rawan terhadap bencana
tersebut hendaknya dijadikan kawasan lindung dan aktivitas pada kawasan
tersebut dibatasi agar jatuhnya korban akibat bencana alam dapat diminimalisir.
Secara alamiah, pada umumnya banjir disebabkan oleh curah hujan yang
tinggi dan di atas normal, sehingga sistim pengaliran air yang terdiri dari sungai
dan anak sungai alamiah serta sistem saluran drainase dan kanal penampung
banjir buatan tidak mampu menampung akumulasi air hujan sehingga meluap.
Kemampuan/daya tampung sistem pengaliran air berkurang akibat sedimentasi,
maupun penyempitan sungai akibat fenomena alam dan manusia. Secara umum
pada sebuah sistem aliran sungai yang memiliki tingkat kemiringan (gradien)
sungai yang relatif tinggi (lebih dari 30%) apabila di bagian hulunya terjadi
hujan yang cukup lebat, maka potensi terjadinya banjir bandang relatif tinggi.
Tingkat kemiringan sungai yang relatif curam ini dapat dikatakan sebagai faktor
“bakat” atau bawaan. Sedangkan curah hujan adalah salah satu faktor pemicu.
Kawasan rawan bencana di Tanjung Jabung Barat terdapat:
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 2 - 23
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
1. Kecamatan Kuala Betara,
2. Kecamatan Tungkal Ilir dan
3. Kecamatan Batang Asam.
Tabel II.2.4Potensi Rawan Bencana di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Kecamatan Bencana Jalur Evakuasi Bencana
Kuala Betara Banjir
Pengembangan ruas jalan SungaiDualap – Betara Kanan – TelukSialang – Sei. Gebar – SerdangJaya
Tungkal Ilir Kebakaranpengembangan ruas jalanKihajar Dewantara – StadionPersitaj
Batang AsamDesa Lubuk Bernai
Banjir
Menuju Kecamatan BatangAsam Dievakuasi ke sekitarkantor Kecamatan BatangAsam
Sumber : RTRW Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2011-2031
Jalur evakuasi bencana di Kabupaten Tanjung Jabung Barat untuk selanjutnya
perlu ditetapkan melalui studi mitigasi bencana, sehingga dapat diketahui detail
dari upaya mitigasi jika terjadi bencana.
F. Kawasan Lindung Lainnya
Kawasan/daerah perlindunga laut (DPL) sebagaimana dimaksud pada pasal 26
huruf f, berupa Kawasan/Daerah Perlindungan Laut (DPL) seluas kurang lebih
1.292,7 (seribu dua ratus sembilan puluh dua koma tujuh) hektar yang terletak
Kecamatan Kuala Betara, Kecamatan Tungkal Ilir dan Kecamatan Seberang Kota.
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 2 - 24
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 2 - 25
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
22..33.. RREENNCCAANNAA PPEEMMBBAANNGGUUNNAANN JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH DDAAEERRAAHH
((RRPPJJMMDD)) KKAABBUUPPAATTEENN TTAANNJJUUNNGG JJAABBUUNNGG BBAARRAATT
Secara sistematis, RPJMD Kabupaten Tanjung Jabung Barat terdiri dari 11
substansi. Namun dalam konteks penilaian kelayakan rencana pembangunan pasar
modern Merlung, setidaknya terdapat 4 (empat) subtansi yang paling signifikan untuk
dijadikan variabel penilaian. Substansi tersebut terdiri dari :
1. Isu - Isu Strategis;
2. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran;
3. Strategi dan Arah Kebijakan;
4. Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan; dan
2.3.1. Isu-isu Strategi
Konsep dasar penyusunan RPJMD tentunya adalah dalam hal penyelesaian
permasalahan pembangunan yang berkembang. Untuk itu dengan melakukan
pembahasan dimulai dari uraian isu-isu strategis maka diharapkan essensi rencana
pembangunan kawasan pariwisata Pangkal Babu dapat semakin ditegaskan. Beberapa
isu - isu strategis yang terkait dan dirumuskan dalam RPJMD antara lain dapat dilihat
pada Tabel II.3.1.
Tabel II.3.1Rekapitulasi Isu - Isu Strategis Dalam RPJMD Kabupaten Tanjung Jabung Barat Yang Terkait
Dengan Pelaksanaan Study Kelayakan Kawasan Pariwisata Pangkal Babu
No Bidang Sub Bidang Isu Strategis Korelasi Keterangan
1. Sosial Budaya Ketenagakerjaan 1. Pertumbuhanangkatan kerjameningkat cukuptinggi namunketersediaankesempatan kerjasangat terbatas.
Kawasan wisata memberikankesempatan kepadamasyarakat untukberwirausaha.
2. Tenaga kerja sebagianbesar memilikiketerampilan, keahliandan penguasaanteknologi yang relatifrendah.
Tidak dibutuhkan keterampilan,keahlian ataupun penguasaanteknologi khusus bagiwirausahawan
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 2 - 26
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
No Bidang Sub Bidang Isu Strategis Korelasi Keterangan
3. Belum ada BalaiLatihan atau Lembagapelatihan tenaga kerjayang berkompeten diKab. Tanjabbar.
Lingkungan wisata relatif masihbersifat hiburan dimanaMasyarakat dapat berkerja diwilayah wisata tidak akankesulitan untuk menyesuaikandiri dan memperolehketerampilan
2. Ekonomi KeuanganDaerah
1. Penerimaan PADKab. Tanjabbar masihbelum dapatmengandalkan darisumber yangberkelanjutan danketergantungan daripusat masih sangattinggi.
Fasilitas wisata menjanjikankonsep penerimaan yangberkelanjutan melalui retribusimasuk lokasi areal wisata.
2. SKPD yang memilikipotensi sumberpendapatan belummampu menggalipotensi secaramaksimal sehinggakontribusinya masihkecil terhadap PAD.
Keberadaan fasilitas wisatamenjadikan suatu sumberpenerimaan bagiSKPD terutama DinasPariwisata, Dinas Kebersihandan Dinas Parkir.
3.Pembangunan
Pedesaan
1. Kurangnya keterkaitankegiatan ekonomi baiksecara sektoralmaupun spasial dalampelaksanaanpembangunanpedesaan.
Keberadaan kawasan wisatadapat mengembangkan potensialam yang dimanfaatkansehingga dapat mempertegasorientasi kawasan wisata yangdikembangkan.
2. Rendahnya aksesmasyarakat desaterhadap permodalan.
Keberadaan kawasan wisatadapat memicu terbentuknyaaglomerasi kegiatanperdagangan dan jasa termasukjasa keuangan yang menjadisumber permodalanmasyarakat di pedesaan.
1. Terputusnya informasitentang hargaberbagai komoditasyang dihasilkan petani.
Jarak kawasan wisata yangmenjadi semakin dekat denganvolume usaha yang semakinmeningkat dapat berkontribusidalam hal penyampaianinformasi yang dihasilkansehingga dapat menjamintransparansi
5.Peningkatan
Kesejahteraan
1. Tingginyaketimpanganpendapatan antarkelompok masyarakatdisertai kurang
Kawasan wisata memberikanalternatif lapangan usaha bagimasyarakat dengan tingkatketerampilan, keahlian danpenguasaan teknologi
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 2 - 27
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
No Bidang Sub Bidang Isu Strategis Korelasi Keterangan
meratanyapembangunan antarkecamatan dan desa.
sehingga dampaknya dapatmeningkatkan kesejahteraanmasyarakat.
Sumber : RPJMD Kab. Tanjung Jabung Barat, Tahun 2011-2016
Dari hasil tabulasi diatas, dapat dilihat bahwa cukup banyak isu-isu strategis
yang dapat dikorelasikan dengan rencana pembangunan kawasan wisata Pangkal
Babu. Namun demikian hal ini belum dapat dijadikan justifikasi untuk menilai kelayakan
pembangunan kawasan wisata Pangkal Babu sebelum melihat tindak lanjut isu-isu
tersebut dalam dokumen RPJMD yang diakomodir dalam visi, misi, tujuan dan sasaran
sampai dengan indikasi program prioritas dan kebutuhan pendanaan pembangunan.
2.3.2. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
1) Visi Pembangunan
Visi pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2011 - 2016 adalah
sebagai berikut :
VISITERWUJUDNYA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
MAJU, AMAN, ADIL DAN MERATA BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA
Sejahtera : Mengandung makna bahwa kondisi semua lapisan masyarakat
secara menyeluruh dapat terpenuhi hak-hak dasarnya, baik
dibidang sosial, ekonomi dan budaya, terutama pangan,
sandang dan pangan secara merata.
Maju : Mengandung makna bahwa adanya pergerakan kondisi kearah
yang lebih baik yang tergambar dari pertumbuhan ekonomi
yang berkualitas dibarengi dengan berkurangnya angka
pengangguran dan menurunnya angka kemiskinan serta tetap
terjaganya kelestarian alam dan lingkungan hidup. Selain itu,
juga ditandai dengan struktur ekonomi yang kokoh yang
ditopang oleh produktifitas tinggi yang berbasis pada ilmu
pengetahuan dan teknologi.
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 2 - 28
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Aman : Mengandung makna bahwa terciptanya suatu keadaan yang
menggambarkan perwujudan kehidupan yang lebih aman dan
kepercayaan yang tinggi kepada pemerintah sehingga dapat
menikmati kehidupan yang lebih bermutu dan maju, serta
memilliki pilihan yang luas dalam seluruh kehidupannya, yang
dilandasi supremasi hukum dan Hak Azazi Manusia yang tinggi.
Adil & Merata : Mengandung makna bahwa terwujudnya pembangunan yang
adil dan merata, tanpa diskriminasi, baik antar individu maupun
antar wilayah dalam Kabupaten Tanjung Jabung Barat, sehingga
hasil-hasil pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan
masyarakat.
Iman dan taqwa : Merupakan persyaratan mutlak untuk dapat terwujudnya
kehidupan agamis dan menjadikan masyarakat yang saleh serta
taat pada tuntunan ajaran agama yang diyakini. Pembangunan
di bidang atau sektor apapun tidak akan mendatangkan
kemaslahatan dan keberkahan tanpa dilandasi oleh iman dan
taqwa. Kemajuan ekonomi sebagai salah satu tujuan
pembangunan yang bermuara pada masyarakat sejahtera. Namun
demikian, kemajuan ekonomi dapat menjadi tidak bermakna tanpa
dilandasi kehidupan masyarakat yang penuh magfiroh.
Visi pembangunan belum dapat dijadikan acuan dalam menilai kelayakan kawasan
pariwisata Pangkal Babu yang direncanakan di Kecamatan Tungkal Ilir karena visi
masih bersifat pandangan umum yang merepresentasikan sikap Pemerintah
Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam memandang permasalahan ketersediaan
kawasan wisata. Hal - hal yang merupakan tindak lanjut dari dari pandangan
umum tersebut tentunya dapat dilihat dari uraian lebih lanjut terkait misi, tujuan
dan sasaran serta hal-hal lain yang merupakan turunan dari pandangan umum
tersebut.
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 2 - 29
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
2) Misi Pembangunan
Misi pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2011 - 2016 adalah
sebagai berikut :
a. Meningkatkan Kualitas dan Ketersediaan Infrastruktur Pelayanan Umum.
b. Meningkatkan Kesejahteraan Melalui Pengentasan Kemiskinan, Penciptaan
Lapangan Kerja dan Pemerataan Pendapatan.
c. Meningkatkan Kualitas Pendidikan, Kesehatan, Kehidupan Beragama dan
Berbudaya.
d. Meningkatkan Perekonomian Daerah dan Pendapatan Masyarakat berbasis
SDA, Agribisnis dan Agroindustri yang Berwawasan Lingkungan.
e. Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan, Kepastian Hukum dan HAM serta
Kesetaraan Gender.
Misi pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat ke - a, ke - b dan ke - d adalah
misi - misi yang setidaknya dapat dihubungkan baik secara langsung maupun tidak
langsung terkait rencana pembangunan kawasan wisata di Kecamatan Tungkal Ilir.
Dasar dari argumentasi tersebut antara lain adalah :
Kawasan wisata termasuk infrastruktur pelayanan umum untuk
mengakomodir kegiatan pariwisata dengan konsep pengembangan semi
modern adalah suatu upaya untuk menjamin kualitas pelayanan atas sarana
tersebut.
Kawasan wisata merupakan wadah transaksi, lapangan usaha bagi
wirausahawan lokal sekaligus lapangan kerja yang mana tujuan akhirnya
adalah meningkatkan kesejahteraan dan tentunya harapan untuk pemerataan
pendapatan.
Kawasan wisata dengan skala pelayanan antar kecamatan, antar kabupaten
sebagaimana yang direncanakan di Kecamatan Tungkal Ilir ini merupakan
sarana untuk meningkatkan perekonomian daerah dan pendapatan
masyarakat dan pendapatan daerah.
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 2 - 30
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
3) Tujuan Pembangunan
Tujuan pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2011 - 2016 adalah
sebagai berikut :
a. Mewujudkan ketersediaan infrastruktur pelayanan umum yang berkualitas
dan lebih baik.
b. Mewujudkan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Tanjung
Jabung Barat Melalui Pengentasan Kemiskinan, Penciptaan Lapangan Kerja
dan Pemerataan Pendapatan
c. Mewujudkan Peningkatan kualitas pendidikan, kualitas pelayanan kesehatan
dan berkehidupan beragama dan berbudaya yang aman.
d. Mewujudkan Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan struktur ekonomi yang
kokoh berbasis Agribisnis dan Agroindustri yang Berwawasan Lingkungan
e. Mewujudkan Peningkatan kualitas kinerja birokrasi pemerintahan secara
efisien dan profesional dalam memberikan pelayanan dan memenuhi
kepentingan umum
Sebagaimana terlihat pada uraian tujuan pembangunan Kabupaten Tanjung
Jabung Barat diatas dapat dilihat bahwa tujuan tersebut berkorelasi positif dengan
misi pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat sehingga dengan demikian
argumentasi yang mengaitkan essensi pembangunan sarana pasar sebagaimana
telah dirumuskan dalam misi pembangunan masih cukup konsisten untuk
dipertahankan sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya.
4) Sasaran Pembangunan
Dalam RPJMD Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2011 - 2016 terdapat 26
sasaran pembangunan, namun sasaran yang berkorelasi langsung dengan rencana
pembangunan sarana pasar di Kecamatan merlung antara lain :
1. Terselenggaranya Percepatan Pembangunan Infrastruktur Jalan dan jembatan
2. Terselenggaranya Pembangunan Infrastruktur energi dan listrik
3. Terciptanya kualitas sumberdaya air bersih dan ketersediaan jaringan irigasi
yang lebih merata
4. Terpenuhinya pembangunan infrastruktur pendidikan dan kesehatan
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 2 - 31
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
5. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat pedesaan, berkurangnya jumlah
penduduk miskin dan meningkatnya taraf pendidikan dan kesehatan
masyarakat.
6. Peningkatan distribusi pendapatan dan berkurangnya kesenjangan
pembangunan antar kecamatan
7. Perbaikan iklim pasar kerja yang lebih berpihak pada tenaga kerja lokal
sehingga dapat mengurangi angka pengangguran.
8. Meningkatnya kualitas pelayanan, rehabilitasi, bantuan sosial dan jaminan
kesejahteraan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial.
9. Terkendalinya pertumbuhan penduduk dan meningkatnya keluarga kecil
berkualitas
10. Terwujudnya pemerataan akses terhadap pendidikan berkualiatas
11. Terwujudnya pemerataan akses layanan kesehatan masyarakat
12. Terwujudnya kualitas pelayanan dan pemahaman agama serta kehidupan
beragama
13. Terwujudnya Pengengembangan nilai-nilai budaya daerah
14. Terciptanya peran pemuda dan prestasi olahraga (prestise daerah)
15. Terciptanya peningkatan perlindungan dan kesejahteraan sosial
16. Terciptanya stabilitas makro ekonomi dalam mendukung tercapainya
pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas serta peningkatan
kemampuan pendanaan pembangunan.
17. Terwujudnya iklim investasi yang sehat melalui reformasi kelembagaan
ekonomi yang mampu mengurangi praktek ekonomi biaya tinggi.
18. Terwujudnya pengembangan investasi, ekspor dan Kepariwisataan daerah
melalui berbagai aktivitas.
19. Terlaksananya pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
20. Terselenggaranya Revitalisasi sektor pertanian
21. Terwujudnya pengembangan Agribisnis dan Agroindustri
22. Terwujudnya Ketahanan pangan, optimalisasi pemanfataan SDA yang
berwawasan lingkungan
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 2 - 32
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
23. Terselenggaranya Tata Pemerintahan yang baik, bersih, efisien, berwibawa,
transparan dan profesional.
24. Terwujudnya jaminan kepastian Hukum dan perlindungan Hak Asasi Manusia
secara adil
25. Terwujudnya Kesetaraan Gender yang proporsional dalam pembangunan
daerah yang berorientasi pada profesionalisme.
26. Terwujudnya standar pelayanan minimal bagi masyarakat
Tabel II.3.2Keterkaitan Misi, Tujuan dan Sasaran PembangunanKabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2011 – 2016
No Misi Tujuan Sasaran
1 Meningkatkan Kualitas danKetersediaan InfrastrukturPelayanan Umum
Mewujudkan ketersediaaninfrastruktur pelayananumum yang berkualitas
1. Terselenggaranya PercepatanPembangunan Infrastruktur Jalandan jembatan
2. Terpenuhinya PembangunanInfrastruktur energi dan listrik
3. Terciptanya kualitas sumberdayaair bersih dan ketersediaanjaringan irigasi yang lebih merata
4. Terpenuhinya pembangunaninfrastruktur pendidikan,kesehatan dan perumahan rakyat
2 Meningkatkan KesejahteraanMelalui Pengentasan Kemiskinan,Penciptaan Lapangan Kerja danPemerataan Pendapatan.
Mewujudkan KesejahteraanMasyarakat MelaluiPengentasan Kemiskinan,Penciptaan Lapangan Kerjadan Pemerataan Pendapatan
1. Meningkatnya kesejahteraanmasyarakat berkurangnya jumlahpenduduk miskin danmeningkatnya taraf pendidikandan kesehatan masyarakat.
2. Peningkatan distribusipendapatan dan berkurangnyakesenjangan pembangunan antarkecamatan dan desa
3. Perbaikan iklim pasar kerja yanglebih berpihak pada tenaga kerjalokal sehingga dapat mengurangiangka pengangguran.
4. Meningkatnya kualitas pelayanan,rehabilitasi, bantuan sosial danjaminan kesejahteraan sosial bagipenyandang masalahkesejahteraan sosial.
5. Terkendalinya pertumbuhanpenduduk dan meningkatnyakeluarga kecil berkualitas
3 Meningkatkan KualitasPendidikan, Kesehatan,
Mewujudkan kualitaspendidikan, kualitas
1. Terwujudnya pemerataan aksesterhadap pendidikan berkualiatas
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 2 - 33
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
No Misi Tujuan Sasaran
Kehidupan Beragama danBerbudaya.
pelayanan kesehatan danberkehidupan beragama danberbudaya.
2. Terwujudnya pemerataan akseslayanan kesehatan masyarakat
3. Terwujudnya kualitas pelayanan,pemahaman dan pengamalanagama dalam kehidupanbermasyarakat
4. Terwujudnya Pengengembangannilai-nilai budaya daerah
5. Terciptanya peran pemuda danprestasi olahraga (prestisedaerah)
6. Terciptanya peningkatanperlindungan dan kesejahteraansosial
4 Meningkatkan PerekonomianDaerah dan PendapatanMasyarakat berbasis SumberdayaAlam, Agribisnis danAgroindustri yang BerwawasanLingkungan
Mewujudkan KabupatenTanjung Jabung Baratdengan struktur ekonomiyang kokoh berbasis SDA,Agribisnis dan Agroindustriyang BerwawasanLingkungan
1. Terciptanya stabilitas ekonomimakro dalam mendukungtercapainya pertumbuhanekonomi yang tinggi danberkualitas serta peningkatankemampuan pendanaanpembangunan daerah
2. Terwujudnya iklim investasi yangsehat melalui reformasikelembagaan ekonomi yangmampu mengurangi praktekekonomi biaya tinggi.
3. terwujudnya pengembanganekspor dan Kepariwisataandaerah berbasis potensi lokal
4. Terlaksananya pemberdayaanUsaha Mikro Kecil dan Menengah(UMKM)
5. Terwujudnya pengembanganAgribisnis dan Agroindustriberbasis potensi lokal
6. Menciptakan pengelolaansumberdaya alam secara terpadudengan mengede- pankanpenataan ruang dan lingkungan
7. Penerapan tata ruang wilayahsebagai acuan kebijakanpembangunan kewilayahan yangberkelanjutan
5 Meningkatkan Tata KelolaPemerintahan, Kepastian Hukumdan HAM serta KesetaraanGender.
Mewujudkan kualitas kinerjabirokrasi pemerintahansecara efisien dan profesionaldalam memberikanpelayanan umum
1. Terselenggaranya TataPemerintahan yang baik, bersih,efisien, berwibawa, transparandan profesional.
2. Terwujudnya jaminan kepastianHukum dan perlindungan HakAsasi Manusia secara adil.
3. Terwujudnya Kesetaraan Gender
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 2 - 34
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
No Misi Tujuan Sasaran
yang proporsional dalampembangunan daerah yangberorientasi padaprofesionalisme.
4. Terwujudnya standar pelayananminimal bagi masyarakat
Sumber : RPJMD Kab. Tanjung Jabung Barat, Tahun 2011-2016
2.3.3. Strategi dan Arahan Kebijakan
1) Stategi Pembangunan
Strategi pada dasarnya merupakan langkah-langkah yang memuat program
indikatif untuk mewujudkan Visi dan Misi yang telah dirumuskan dengan kriteria
mencakup (a) hubungan yang rasional antara visi dan misi dengan prioritas
program kepala daerah (b) hubungan yang kuat dengan analisis daerah dan isu-isu
strategik (c) pernyataan yang umum guna memandu pengembangan program
pembangunan tahunan selama lima tahun dan (d) dikembangkan dalam suatu
pemetaan strategi daerah. Strategi diperlukan untuk memperjelas arah
pengembangan program prioritas kepala daerah.
Secara umum, strategi kebijakan pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung
Barat Tahun 2011-2016 yang merupakan “Grand Strategy” dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelaksanaaan pembangunan lima tahun kedepan adalah :
a) Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih dan Berpihak pada Rakyat.
Penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan memiliki keberpihakan pada
rakyat merupakan suatu hal yang menjadi prasyarat utama dalam pencapaian
visi misi pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Guna menjamin
efektivitas dan efisiensi jalannya pemerintahan maka harus dimulai dari
adanya jaminan pemerintahan yang profesional, akuntabel, transparan,
akseptabel, efektif, partisipatif, bersih dari KKN dan sebagai institusi publik
berdasarkan prinsip good governance dan clean government agar mampu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 2 - 35
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
b) Percepatan Pembangunan Infrastruktur
Strategi percepatan pembangunan Infrastruktur, baik pembangunan jalan dan
jembatan yang mampu memperpendek jarak dari daerah produksi ke daerah
pusat-pusat distribusi serta pembangunan jaringan listrik, irigasi dan air bersih
akan mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat.
c) Pemerataan Pembangunan dan Hasil-Hasilnya
Percepatan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya melalui program
Gertak Paduka dan Gertak Birahi akan dapat memicu peningkatan produksi
pertanian tanaman pangan, yang berimplikasi pada peningkatan ketahanan
pangan dan pencapaian kesejahteraan masyarakat.
d) Sumberdaya Manusia Motor Penggerak Pembangunan
Peranan sumber daya manusia dalam proses pembangunan Kabupaten
Tanjung Jabung Barat merupakan kunci sukses pencapaian visi misi. Oleh
sebab itu, peningkatan kualitas dan optimalisasi peran masyarakat merupakan
modal utama sebagai penggerak pembangunan Kabupaten Tajung Jabung Barat.
Selain memperluas akses dan peran masyarakat dalam proses pembangunan,
peningkatan kualitas SDM melalui penyediaan institusi pendidikan yang berbasis
kompetensi daerah merupakan suatu keharusan.
e) Optimalisasi Pemanfaatan Sumberdaya Alam
Prinsip pembangunan yang berkelanjutan (sustainable devlopment) harus
menjadi pegangan utama ketika sumber daya alam diharapkan menjadi
penggerak roda pembangunan. Pengembangan sistem agribisnis dan
pengembangan agroindustri (industri hilir) sanagat diperlukan untuk
menghasilkan produk-produk turunannya pada sektor pertanian. Sejalan
dengan itu juga dikembangkan sektor jasa dan perdagangan, sehingga mampu
menghasilkan peningkatan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan
masyarakat, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan mengurangi
ketergantungan daerah.
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 2 - 36
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
f) Keselarasan Pertumbuhan dan Pemerataan
Menciptakan keselarasan antara pertumbuhan dan pemerataan (Growth with
Equity dengan mempertimbangkan pelestarian, pemanfaatan dan
pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup secara berkelanjutan
g) Kemitraan Akademisi, pelaku Bisnis dan Pemerintah (Kemitraan ABG)
Pola synergisitas sangat diperlukan guna mempercepat akserelasi
pembangunan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Synergisitas dalam bentuk
kemitraan antara akademisi, pelaku bisnis dan pemerintah sangat diperlukan.
Demikian juga dalam hal pendanaan dan pelaksanaan kegiatan pembangunan,
dijalin kemitraan antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah
kabupaten dan swasta.
2) Arahan Kebijakan
Arah kebijakan pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat di fokuskan
pada upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam rangka percepatan
pembangunan diperlukan adanya grand strategi daerah yang kemudian akan
menetapkan menjadi arah kebijakan pembangunan selama 5 (lima) tahun ke
depan. Arah Kebijakan pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Barat
merupakan derivasi dari arah kebijakan pembangunan Provinsi Jambi (RPJM
Provinsi) dengan mempertimbangkan potensi sumberdaya dan kearifan lokal
masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Secara garis besar, arah kebijakan umum pembangunan Kabupaten Tanjung
Jabung Barat Tahun 2011-2016 meliputi :
1. Arah kebijakan umum untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang
berkualitas tercermin dari meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan
pemerataan pendapatan. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang
didukung oleh pengurangan angka kemiskinan, pengurangan tingkat
pengangguran yang diwujudkan dengan pelaksanaan bebrapa program yang
menyentuh langsung kepada masyarakat seperti (a) perbaikan kualitas sumber
daya manusia melalui pendidikan dan kesehatan (b) peningkatan kualitas dan
ketersediaan infrastruktur dasar (c) pemenuhan kebutuhan pangan (d)
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 2 - 37
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
penciptaan lapangan kerja secara luas (e) optimalisasi pemanfaatan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup (f) pengembangan agribisnis dan agroindustri dan
(g) optimalisasi pengelolaan perikanan dan kelautan.
2. Arah kebijakan umum untuk menjaga kestabilan ekonomi makro yang ditandai
dengan meningkatnya daya beli masyarakat, kestabilan harga kebutuhan
pokok masyarakat yang didukung oleh kondisi keamanan yang kondusif. Hal
ini akan diwujudkan melalui beberapa program strategis (a) peningkatan
pendapatan masyarakat melalui perluasan aktivitas ekonomi yang didukung
oleh berbagai kemudahan (b) menjaga ketersediaan kebutuhan pokok
masyarakat melalui peningkatan koodinasi lintas bidang, termasuk perbaikan
infrastruktur ekonomi (c) peningkatan rasa aman dalam berinvestasi dan
berusaha melalui penataan peraturan daerah dan kepastian hukum.
3. Arah kebijakan umum untuk memperkuat dimensi pembangunan yang
berkeadilan termasuk pengurangan kesenjangan pendapatan, pengurangan
ketimpangan pembangunan antar kecamatan dan desa serta memperkuat
sektor pertanian sebagai basis ekonomi pedesaan. Hal ini akan diwujudkan
melalui sentuhan beberapa program, diantaranya (a) menciptakan kawasan
ekonomi tumbuh cepat (b) melakukan distribusi belanja langsung di 13
kecamatan dan 68 desa/kelurahan yang lebih merata secara proposional dan
(c) melaksanakan revitalisasi sektor pertanian dengan menerapkan secara
bertahap program Gertak Paduka dan Gertak Birahi berbasis potensi lokal
yang didukung percepatan pembangunan sarana dan prasarana ekonomi yang
bersifat strategis.
4. Arah Kebijakan umum untuk Tata kelola pemerintahan yang baik yang
berorientasi pada peningkatan pelayanan pada masyarakat dengan penerapan
prinsip-prinsip antara lain: transparansi, akuntabilitas, efektivitas dan efisiensi,
supremasi hukum, keadilan dan partisipasi. Masyarakat. Penerapan tatakelola
pemerintahan yang baik secara konsisten dan berkelanjutan dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah mempunyai peranan yang sangat
penting dan strategis bagi tercapainya sasaran pembangunan daerah, dan
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 2 - 38
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
dapat menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi secara efektif dan
efisien.
Dalam menetapkan arah kebijakan pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung
Barat, sesungguhnya lebih menekankan pada sinergitas dari kebijakan Provinsi Jambi
menjadi kebijakan Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan mengedepankan pada
penanganan berdasarkan pada fungsi pelayanan umum. Selain itu, dalam Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Tahun 2005 - 2025 disebutkan bahwa salah satu misi pembangunan Kabupaten
Tanjung Jabung Barat adalah mewujudkan pembangunan yang merata dan
berkeadilan dengan mengurangi kesejangan sosial secara menyeluruh,
keberpihakan kepada masyarakat, kelompok dan wilayah/daerah yang tertinggal,
menanggulangi kemiskinan secara bertahap, menyediakan akses yang sama bagi
masyarakat terhadap berbagai pelayanan sosial serta sarana dan prasarana
ekonomi, dan menghapuskan diskriminasi dalam berbagai aspek kehidupan
termasuk diskriminasi gender.
22..44.. KKEESSIIMMPPUULLAANN KKEEBBIIJJAAKKAANN
Hasil dari kebijakan RTRW Provinsi Jambi, RTRW Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan
RPJMD Kabupaten Tanjung Jabung Barat terhadap pengembangan kawasan Periwisata
Pangkal Babu yakni :
1. Kawasan Pantai Timur Provinsi Jambi merupakan wilayah yang memiliki potensi
sumber daya alam dimana akan sangat berpengaruh terhadap pengembangan
potensi kawasan yang ada di Pangkal Babu tuk dijadikan kawasan wisata. Selain itu
akan meningkatnya pengembangan ekonomi di Provinis Jambi khususnya
Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan ada lokasi pengembangan kawasan
tersebut.
2. Kawasan Pantai Timur Provinsi Jambi ini diarahkan untuk membangun kawasan-
kawasan ekonomi yang memanfaatkan laut lepas. Secara administrasi kawasan
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 2 - 39
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Pantai Timur Provinsi Jambi meliputi Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan
Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
3. Melestarikan cagar alam untuk dimanfaatkan bagi kepentingan pendidikan,
pariwista dan ilmu pengetahuan.
4. Kawasan wisata memberikan alternatif lapangan usaha bagi masyarakat dengan
tingkat keterampilan, keahlian dan penguasaan teknologi sehingga dampaknya
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
5. Akan berpengaruhnya terhadap peningkatan kualitas dan ketersediaan
infrastruktur pelayanan umum dengan adanya pengembangan kawasan di Pangkal
Babu
6. Meningkatnya pengembangan investasi dengan pengembangan kawasan Pangkal
Babu sebagai kawasan pariwisata melalui berbagai aktivitas yang dapat
meningkatnya investasi.
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 3- 1
3.1. LETAK GEOGRAFIS DAN LUAS WILAYAH
Kecamatan Tungkal Ilir adalah salah satu kecamatan yang berada dalam
wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi. Kecamatan Tungkal Ilir
secara geografis dengan luas wilayah 98,11 Km2. Dapat dilihat pada gambar
Adapun Batas administrasi Kecamatan Tungkal Ilir adalah :
- Sebelah Utara : Kecamatan Seberang Kota
- Sebelah Timur : Selat Berhala
- Sebelah Selatan : Kecamatan Kuala Bertala
- Sebelah Barat : Kecamatan Bram Itam
Jarak dari Ibu kota Kecamatan ke beberapa desa/kelurahan yang ada di
Kecamatan Tungkal Ilir antara lain :
- Tungkal Harapan : 2,0 Km
- Tungkal IV Kota : 1,2 Km
- Tungkal III : 0,7 Km
- Tungkal II : 0,7 Km
- Tungkal I : 4,0 Km
- Teluk Sialang : 6,0 Km
BAB 3
GAMBARAN UMUMKECAMATAN TUNGKAL ILIR
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 3- 2
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
- Sungai Nibung : 2,0 Km
- Sriwijaya : 2,5 Km
- Patunas : 2,5 Km
- Kp. Nelayan : 2,0 Km
-
Tabel III.1.1Luas Wilayah Menurut Kecamatan Tungkal Ilir Tahun 2012
No. Desa/Kelurahan Luas (Km2) %1 Tungkal Harapan 1.65 1.682 Tungkal IV Kota 2.80 2.853 Tungkal III 3.32 3.384 Tungkal II 16.52 16.845 Tungkal I 46.78 47.686 Teluk Sialang 8.39 8.557 Sungai Nibung 11.08 11.298 Sriwijaya 2.08 2.129 Patunas 4.16 4.2410 Kp. Nelyan 1.33 1.36
Jumlah 98.11 100.00Sumber : Tungkal Ilir Dalam Angka, Tahun 2013
Tabel III.1.2Jarak dari Ibu Kota Kabupaten ke Ibukota Kecamatan
di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2012
No.Desa /
Kelurahan
Jarak (Km2)TungkalHarapan
TungkalIV Kota
TungkalIII
Tungkal II
TungkalI
TelukSialang
SungaiNibung
Sriwijaya
PatunasKp.
Nelayan
1TungkalHarapan 0.0 0.5 1.0 2.0 4.0 7.0 1.0 1.5 2.0 2.5
2Tungkal IVKota
0.5 0.0 0.5 1.0 4.0 7.0 2.0 1.0 1.0 1.5
3 Tungkal III 1.0 0.5 0.0 0.5 4.0 7.0 2.5 2.5 1.0 1.5
4 Tungkal II 2.0 1.0 0.5 0.0 3.0 7.0 2.7 2.7 2.0 1.0
5 Tungkal I 4.0 4.0 4.0 3.0 0.0 10.0 4.0 4.0 4.0 2.0
6 Teluk Sialang 7.0 7.0 7.0 7.0 10.0 0.0 5.0 3.0 3.0 7.0
7 SungaiNibung
1.0 2.0 2.5 2.7 4.0 7.0 0.0 1.0 1.0 3.0
8 Sriwijaya 1.0 2.0 2.5 2.7 4.0 6.0 1.0 0.0 1.0 3.0
9 Patunas 2.0 2.0 1.0 2.0 4.0 5.0 1.0 1.0 0.0 3.0
10 Kp. Nelyan 2.0 2.0 1.5 1.0 2.0 8.0 3.0 3.0 3.0 0.0Sumber : Tungkal Ilir Dalam Angka, Tahun 2013
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 3- 3
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
PEN
YUSU
NA
N M
AST
ERPL
AN
KA
WA
SAN
PA
RIW
ISA
TAPA
NG
KA
L B
AB
U
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 3- 4
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
PEN
YUSU
NA
N M
AST
ERPL
AN
KA
WA
SAN
PA
RIW
ISA
TAPA
NG
KA
L B
AB
U
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 3- 5
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
3.2. KONDISI FISIK
3.2.1 Iklim
Iklim merupakan faktor lingkungan yang berpengaruh cukup besar terhadap
berhasil tidaknya pembangunan pertanian maupun non pertanian. Kondisi iklim secara
makro sangat sulit untuk dikendalikan karakteristiknya, karena dipengaruhi oleh letak
geografis dan bentuk kawasan. Dalam hal ini kegiatan yang disesuaikan dengan kondisi
iklim setempat.
Unsur Iklim yang terpenting di Kecamatan Tungkal Ilir adalah curah hujan,
karena curah hujan merupakan satu-satunya unsur iklim yang paling bervariasi baik
menurut skala waktu maupun lokasi. Sedangkan termpratur tidak banyak variasinya
menurut skala waktu, tetapi bervariasi menurut lokasi ini pun karena perbedaan letak
ketinggiannya. Pada tabel dibawah ini akan memperlihatkan curah dan jumlah hari
hujan di Kecamatan Tungkal Ilir. Dapat dilihat pada Tabel III.2.1 sebagai berikut.
Tabel III.2.1Curah dan Jumlah Hari Hujan Di Kecamatan Tungkal Ilir
No. Bulan Jumlah Hujan Curah Hujan1 Januari 170 122 Februari 380 113 Maret 364 184 April 90 105 Mei 82 126 Juni 96 157 Juli 197 168 Agustus 143 129 September 204 1810 Oktober 188 1111 November 296 1312 Desember 119 14
Jumlah 2.329 162Rata-rata 194,08 13,5
Sumber : Tungkal Ilir Dalam Angka, Tahun 2013
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 3- 6
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
3.2.2 Geologi Lingkungan
Kondisi Geologi Kecamatan Tungkal Ilir tersebut atas formasi Geologi sebagai
Pretersier, Tersier, dan Kuarter.Kecamatan Tungkal Ilir memiliki 2 formasi geologi
antara lain formasi aluvium dengan luas + 32,33 Km2 dan formasi palembang dengan
luas + 6,39 Km2.
3.2.3 Topografi
Kemiringan tanah atau lereng adalah sudut yang terbentuk antara permukaan
tanah dengan bidang horizontal. Lereng sangat erat kaitannya dengan unsur-unsur
kemampuan tanah lainnya seperti drainase permukaan, kedalaman efektif, erosi
maupun tekstur tanah. Semakin miring tanah maka drainase permukaan akan
bertambah cepat dan disamping itu kerusakan tanah akibat erosi semakin meningkat.
Wilayah Tungkal Ilir memiliki ketinggian antara 0 - 2 % dan 2 - 15 % jadi wilayah
Kecamatan Tungkal Ilir termasuk pada datar dan ada sedikit landai dari tektur
wilayahnya.
3.2.4 Hidrologi
Kondisi hidrologi di Kecamatan Tungkal Ilir sangat beragam baik itu dari sungai
dan DAS maupun air permukaan dan air tawar.
a. Sungai dan Daerah Aliran Sungai ( DAS )
Sebagian wilayah Kecamatan Tungkal Ilir merupakan bagian dari kawasan pantai
Timur Sumatera yang ditunjukan dengan ciri-ciri tenggelamnya dataran rendah
dibawah permukaan pada zaman Kuarter Tua. Oleh sebab itu daerah ini agak
datar dan keadaan tata airnya dikendalikan oleh gradien sungai sehingga
drainase terhambat dengan akibat penggenangan yang luas dan bersifat
permanen.
Beberapa sungai yang relatif besar di Kecamatan Tungkal Ilir semuanya bermuara
ke Selat Berhala yaitu : Sungai Pengabuan, Sungai Tungkal, Sungai Betara, dan
beberapa sungai kecil lainya. Sesuai dengan karakteristik wilayah dan letak
Kecamatan Tungkal Ilir yang berbatasan langsung dengan laut, maka masing-
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 3- 7
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
masing sungai mempunyai sistem yang khas baik ditinjau dari daerah asal, pola
drainase maupun kualitas airnya. Masing-masing sistem sungai tersebut adalah
sebagai berikut :
Sistem perairan hulu, terbentuk dari sungai-sungai yang berasal dari daerah
perbukitan berlitologi kompleks. Sungai utama pada sistem ini adalah Sungai
Pengabuan dan Sungai Tungkal yang merupakan berdasarkan sistem sungai
tersebut maka di Kecamatan Tungkal Ilir terdapat sistem daerah aliran sungai
(DAS) yaitu : DAS Sungai Tungkal Terdapatnya beberapa sistem aliran sungai di
daerah ini menyebabkan perbedaan terhadap potensi wilayah terdapat pada
DAS. Pada daerah yang dilalui oleh Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berhulu pada
daerah perbukitan dan pegunungan mempunyai potensi yang baik bagi
pengembangan pertanian, hal ini karena sungai-sungai mengangkut sedimen
aluvial yang berasal dari erosi formasi batuan tersier dibagian atas. Sementara
daerah yang berbeda Daerah Aliran Sungai (DAS) kecil yang berasal dari daerah
bergambut dimana kondisi tanah sangat miskin unsur hara akan kurang
berpotensi bagi pengembangan pertanian. Sedang daerah yang berada diantara
ketiga sistem tersebut memiliki potensi sedang bagi pengembangan pertanian.
Penyebaran masing-masing Daerah Aliran Sungai.
b. Air Permukaan dan Air Tawar
Kondisi air permukaan dan air tanah di Kecamatan Tungkal Ilir dipengaruhi oleh
musim dan fluktuasi pasang surut. Pada saat musim penghujan fluktuasi air tanah
dan permukaan akan tinggi sehingga menyebabkan dibeberapa tempat terjadi
genangan atau banjir sedangkan pada saat kemarau dimana air sungai rendah
dan terjadi penyusupan air laut jatuh ke wilayah pedalaman.
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 3- 8
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Tabel III.2.2Jangkauan Pasang Surut Setiap Musim di Sepanjang Sungai Utama
Kecamatan Tungkal Ilir Tahun 2012
Sungai
Jangkauan Pasang Surut
Langsung Tidak Langsung
Musim Hujan Musim Kemarau Musim Hujan Musim Kemarau
Pengabuan Sungai Serindit Teluk Nilau - Pelabuhan Dagang
Betara Kuala Betara 27,5 Km dan Muara * - Pematang Laut*Keterangan : - Tidak persediaan.
- Team Survei IPB Bogor ( 1969 - 1975 ).
Dibagian muara sungai dan pesisir keadaan tata airnya sangat tergantung
pada pengaruh pasang surut yang terjadi di Selat Berhala Laut Cina Selatan.
Frekuwensi pasang surut terjadi pada setiap 12 jam dengan amplitudo antara 2-3 meter,
bahkan pada saat pasang besar (spring tide) dapat lebih tinggi lagi. Batas jangkauan
pasang surut yang langsung maupun yang tidak sehingga intrupsi air laut dapat
berpindah-pindah sesuai dengan keadaan sungai dan pergantian musim. Berdasarkan
pengaruh pasang surut pada dataran rendah dapat diidentifikasikan sebagai daerah
yang sedikit atau sama sekali tanpa pengaruh pasang surut yakni jalur aliran sungai
perential dan tawar, dataran banjir musiman dan daerah belakang.
Pengaruh langsung terhadap fluktuasi pasang surut dan intrusi air laut
dibeberapa sungai dikawasan ini terlihat pada tidak seimbangnya fluktuasi air tanah
dan rendahnya kualitas air permukaan dan air tanah. Hasil penelitian yang dilakukan
oleh IPB periode 1982-1984 tentang kualitas air permukaan dibeberapa sungai di
kawasan ini menunjukan adanya indikasi bahwa peningkatan konsentrasi C1 semakin
rendah pada saat musim hujan.
Upaya pemanfaatan air permukaan masih terbatas pada keperluan rumah
tangga seperti mandi, mencuci dan pengembalaan. Sedangkan pemanfaatan air tanah
dalam bentuk keperluan air minum dibatasi oleh kendala kualitasnya yang tidak sesuai
lagi bagi keperluan air minum, disamping itu biaya pembuatan sumur bor dalam masih
relatif mahal. Meskipun demikian untuk kota kecamatan yang berada di wilayah pesisir
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 3- 9
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
telah dimanfaatkan air tanah dalam hal ini sebagai alternatif untuk keperluan rumah
tangga pada saat musim kemarau seperti Kuala Tungkal.
3.2.5 Jenis Tanah
Kecamatan Tungkal Ilir di dominasi oleh tanah-tanah yang jenuh air, memiliki
permukaan air tanah yang tinggi atau sering tergenang. Hal ini disebabkan oleh
rendahnya ketinggian rata-rata dari permukaan air laut sehingga sebagain besar
daerah rentan terhadap banjir oleh air laut serta banyaknya sungai-sungai besar dan
kecil yang melewati daerah ini.
Uraian jenis tanah Kabupaten Tanjung Jabung Barat diperoleh dari peta satuan
lahan yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian Tanah Bogor, tahun 1987 skala 1 : 250.000
dengan menggunakan klasifikasi USDA berdasarkan Soil Taxonomy (1975).
Berdasarkan informasi tanah yang diperoleh dari peta satuan lahan tersebut di
Kecamatan Tungkal Ilir berkembang lima jenis tanah yaitu : Entisols, Inceptisols,
Histosols, Ultisols dan Oxisols.
Tabel III.2.3 menunjukkan bahwa jenis tanah Kabupaten Tanjung Jabung dominanasi
oleh Padzolik dengan luas 226.608,7 hektar atau sekitar 45,46 % dari luas wilayah
kabupaten. Sementara jenis tanah Organosol luasnya mencapai 113.421,7 hektar atau
sekitar 22,75 % dari luas wilayah kabupaten. sedangkan jenis Andosol merupakan jesni
tanah yang paling sedikit, hanya mencapai seluas 3.418,3 hektar atau sekitar 0,69 % dari
luas wilayah kabupaten.
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 3- 10
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Tabel III.2.3Jenis Tanah Kabupaten Tanjung Jabung Barat
KecamatanJenis Tanah Jumlah
(Ha)Organosol Alluvial Padzolik Gleisol Andosol
Tungkal Ulu - 15.942,0 18.627,4 - - 34.569,4Merlung - - 24.348,7 - - 24.348,7Batang Asam 5.657,4 19.108,6 68.421,7 11.049,1 - 104.236,8Tebing Tinggi 4.766,5 6.992,6 10.485,0 12.044,8 - 34.288,9Renah Mendaluh - - 50.691,4 - - 50.691,4Muara Papalik - - 36.865,7 - - 36.865,7Pengabuan 27.936,8 1.289,2 - 14.787,2 - 44.013,2Senyerang 27.039,0 - - 15.624,3 - 42.663,3Tungkal Ilir 2.187,0 - - 6.132,5 1.711,5 10.031,0Bram Itam 19.235,8 3.142,6 - 7.644,0 - 30.022,4Seberang Kota 2.644,4 - - 8.519,8 964,3 12.128,5Betara 13.755,5 13.469,2 17.168,8 11.583,0 - 55.976,5Kuala Betara 10.199,3 - - 7.647,7 742,5 18.589,5
Jumlah (Ha) 113.421,7 59.944,2 226.608,7 95.032,4 3.418,3 498.425,3Persentase (%) 22,75 12,03 45,46 19,07 0,69 100,00
Sumber : Badan Pertanahan Nasional Kab. Tanjung Jabung Barat
3.3. KEPENDUDUKAN
Dalam proses penyusunan Studi Kelayakan Pariwisata di Kabupaten Tanjung
Jabung Barat, analisis yang berhubungan dengan kependudukan perlu dilakukan,
karena penduduk pada hakekatnya merupakan subyek dan sekaligus obyek dari
pembangunan.
3.3.1. Jumlah Peduduk Dan Kepadatan Penduduk
Jumlah penduduk Kecamatan Tungkal Ilir pada tahun 2012 sebesar 70.682 jiwa.
Jumlah penduduk paling banyak terdapat di Kelurahan Tungkal II sebanyak 10.832 jiwa
(15,32 %), sedangkan yang paling sedikit terdapat di Desa Tungkal I sebanyak 2.224 jiwa
(3,15 %) dan Desa Teluk Sialang sebanyak 2.219 jiwa (3,14 %). Kepadatan penduduk
Kecamatan Tungkal Ilir tahun 2012 sebesar 720 jiwa/km2, sedangkan kepadatan
tertinggi terdapat di Kelurahan Tungkal IV Kota dengan kepadatan sebesar 7.545
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 3- 11
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
jiwa/Km2, sedangkan yang terendah terdapat di Desa/kelurahan Tungkal I sebesar 48
Jiwa/Km2.
Tabel III.3.1Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk
Kecamatan Tungkal Ilir Tahun 2012
No. Desa/KelurahanLuas
(Km2)
Jumlah Penduduk (Jiwa) KepadatanPenduduk
(Jiwa/Km2)2011 2012 %
1 Tungkal Harapan 1.65 15,646 12,449 17.61 7,5452 Tungkal IV Kota 2.8 12,036 6,412 9.07 2,2903 Tungkal III 3.32 16,688 8,489 12.01 2,5574 Tungkal II 16.52 20,092 10,832 15.32 6565 Tungkal I 46.78 2,165 2,224 3.15 486 Teluk Sialang 8.39 2,948 2,219 3.14 2647 Sungai Nibung 11.08 * 3,629 5.13 3288 Sriwijaya 2.08 * 5,955 8.43 2,8639 Patunas 4.16 * 8,658 12.25 2,08110 Kp. Nelyan 1.33 * 9,815 13.89 7,380
Jumlah 98.11 69,575 70,682 100.00 720Sumber : Tungkal Ilir Dalam Angka, Tahun 2013
Banyaknya jenis kelamin penduduk di Kecamatan Tungkal Ilir yang paling
dominan yaitu jenis kelamin laki-laki sebanyak + 35.639 jiwa dan jenis kelamin
perempuan sebanyak + 35.043 jiwa. Dapat di lihat pada Tabel III.3.2 dan Gambar 3.3.1
sebagai berikut:
Tabel III.3.2Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012
No. Desa/Kelurahan Laki-Laki (Jiwa) Perempuan (jiwa)Jumlah
Penduduk1 Tungkal Harapan 6,281 6,168 12,4492 Tungkal IV Kota 3,408 3,004 6,4123 Tungkal III 4,154 4,335 8,4894 Tungkal II 5,451 5,381 10,8325 Tungkal I 1,135 1,089 2,2246 Teluk Sialang 1,134 1,085 2,2197 Sungai Nibung 1,886 1,743 3,6298 Sriwijaya 2,818 3,137 5,9559 Patunas 4,429 4,229 8,65810 Kp. Nelyan 4,943 4,872 9,815
Jumlah 35,639 35,043 70,682Sumber : Tungkal Ilir Dalam Angka, Tahun 2013
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 3- 12
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Gambar 3.3.1Grafik Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
3.3.2. Struktur Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur
Struktur penduduk menurut umur di Kecamatan Tungkal Ilir dapat
menggambarkan usia produktif, usia anak-anak dan usia tidak produktif. Penduduk
yang termasuk dalam kelompok usia non produktif dibedakan menjadi dua yaitu usia
balita sampai sekolah (di bawah 15 tahun) dan usia yang sudah tidak produktif lagi (di
atas 60 tahun). Kelompok usia balita sampai sekolah adalah antara usia 0 - 14 tahun
yang merupakan tanggungan dari orangtua, karena mereka belum bisa bekerja, dan
yang termasuk dalam kelompok usia yang tidak produktif lagi adalah usia 60 tahun ke
atas. Sedangkan kelompok usia yang termasuk dalam usia produktif adalah usia 15 - 59
tahun.
Berdasarkan kelompok umur di Kecamatan Tungkal Ilir yang paling dominan
pada kelompok umur di usia produktif yaitu sebanyak + 46.594 jiwa atau sekitar 65,92%
dan yang paling sedikit di usia 50 keatas sebanyak + 6.857 jiwa atau sekitar 9,7 %.
Dapat dilihat pada Tabel III.3.3 dan Gambar 3.3.2 sebagai berikut:
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 3- 13
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Tabel III.3.3Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
di Kecamatan Tungkal Ilir Tahun 2012
No.Kelompok
UmurLaki-Laki
(Jiwa)Perempuan
(Jiwa)Jumlah(Jiwa)
1 0 - 4 3,593 3,627 7,2202 5 - 9 3,717 3,529 7,2463 10 - 14 3,684 3,498 7,1824 15 -19 3,558 3,525 7,0835 20 - 24 2,762 3,025 5,7876 25 - 29 3,035 3,233 6,2687 30 - 34 3,085 3,049 6,1348 35 - 39 2,887 2,799 5,6869 40 - 44 2,476 2,379 4,85510 45 - 49 2,087 1,837 3,92411 50 - 54 1,665 1,498 3,16312 55 - 59 1,162 975 2,13713 60 - 64 808 749 1,55714 65 - 69 499 528 1,02715 70 - 74 309 357 66616 75+ 312 435 747
Jumlah 35,639 35,043 70,682Sumber : Tungkal Ilir Dalam Angka, Tahun 2013
Gambar 3.3.2Grafik Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
di Kecamatan Tungkal Ilir Tahun 2012
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 3- 14
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
3.4. SARANA
3.4.1 Sarana Pemerintahan
Berdasarkan data yang ada, bahwa sarana pemerintahan yang ada di
Kecamatan Tungkal Ilir ini merupakan pelayanan masyarakat dalam skala sedang yaitu
kantor Kecamatan, kecuali kantor swasta yang merupakan pelayanan lokal. Sarana
pemerintahan yang ada di Kecamatan Tungkal Ilir ini memilik 7 unit kantor pelayanan
pemerintah yaitu 1 unit Kantor Kecamatan dan 8 unit Kantor Kelurahan dan 2 unit
Kantor Desa.
3.4.2 Sarana Pendidikan
Sarana Pendidikan yang ada di Kecamatan Tungkal Ilir untuk sarana
pendidikan memiliki TK/RA sebanyak 15 unit, SD sebanyak 30 unit, SMP sebanyak 7
unit, dan SMA/SMK sebanyak 6 unit. Dapat dilihat pada Tabel III.4.1.
Tabel III.4.1Sarana Pendidikan di Kecamatan Tungkal Ilir Tahun 2012
No. Desa/KelurahanKegiatan Pendidikan
TK SD SMP SMA/SMK1 Tungkal Harapan 1 5 1 -2 Tungkal IV Kota 3 3 2 13 Tungkal III 4 4 1 -4 Tungkal II 5 4 1 25 Tungkal I - 2 - 16 Teluk Sialang - 2 - -7 Sungai Nibung 1 2 1 -8 Sriwijaya - 2 1 -9 Patunas 1 3 - 210 Kp. Nelyan - 3 - -
Jumlah 15 30 7 6Sumber : Tungkal Ilir Dalam Angka, Tahun 2013
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 3- 15
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
3.4.3 Sarana Kesehatan
Keberadaan sarana kesehatan yang ada di Kecamatan Tungkal Ilir ini memiliki
saran kesehatan yang berupa Rumah Sakit Umum sebanyak 1 unit, Puskesmas
sebanyak 2 unit, puskesmas pembantu sebanyak 7 unit, Posyandu sebanyak 36 unit,
dan Praktek bidan sebanyak 10 unit. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel III.4.2.
Tabel III.4.2Sarana Kesehatan di Kecamatan Tungkal Ilir Tahun 2012
No. Desa/Kelurahan
Kegiatan PendidikanRumah
SakitUmum
PuskesmasPuskesmasPembantu
PosyanduKlinik /Balai
Kesehatan
Polindes /Praktek
Bidan1 Tungkal Harapan - - 1 6 - 22 Tungkal IV Kota - 1 - 4 3 43 Tungkal III - - - 3 - -4 Tungkal II 1 1 2 4 - -5 Tungkal I - - 1 3 - 16 Teluk Sialang - - 1 3 - 17 Sungai Nibung - - - 1 - 18 Sriwijaya - - 1 4 - 19 Patunas - - 1 5 - -10 Kp. Nelyan - - - 3 - -
Jumlah 1 2 7 36 3 10Sumber : Tungkal Ilir Dalam Angka, Tahun 2013
3.4.4 Sarana Peribadatan
Untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan tempat ibadah hampir semua
wilayah kelurahan yang ada di Kecamatan Tungkal Ilir terdapat sarana peribadatan
yang berupa masjid, langgar, gereja, dan wihara. Kecamatan Tungkal Ilir memiliki
Masjid sebanyak 31 unit, Langgar sebanyak 54 unit, Gereja sebanyak 3 unit Vihara
sebanyak 1 unit dan Klenteng sebanyak 2 unit. Jumlah sarana peribadatan dapat dilihat
pada Tabel III.4.3.
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 3- 16
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Tabel III.4.3Sarana Peribadatan di Kecamatan Tungkal Ilir Tahun 2012
No. Desa/KelurahanKegiatan Peribadatan
Mesjid Langgar Gereja Vihara Klenteng1 Tungkal Harapan 4 10 2 - -2 Tungkal IV Kota 2 4 - - -3 Tungkal III 3 4 - - -4 Tungkal II 4 7 - - -5 Tungkal I 3 9 - - -6 Teluk Sialang 3 2 - - -7 Sungai Nibung 2 4 1 1 28 Sriwijaya 3 4 - - -9 Patunas 5 6 - - -10 Kp. Nelyan 2 4 - - -
Jumlah 31 54 3 1 2Sumber : Tungkal Ilir Dalam Angka, Tahun 2013
3.4.5 Sarana Olahraga
Untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan tempat olahraga hampir semua
wilayah kelurahan yang ada di Kecamatan Tungkal Ilir terdapat sarana olahraga yang
berupa lapangan sepak bola sebanyak 3 unit, lapangan bola volly sebanyak 7 unit,
lapangan bulu tangkis sebanyak 7,lapangan Futsal 7 unit, lapangan tenis sebanyak 1
unit, dan Lapangan Basket 1 unit. Jumlah sarana olahraga dapat dilihat pada Tabel
III.4.4.
Tabel III.4.4Sarana Olahraga di Kecamatan Tungkal Ilir Tahun 2012
No. Desa/Kelurahan
Kegiatan OlahragaLapangan
SepakBola
LapanganBolaVolly
LapanganBulu
Tangkis
LapanganFutsal
LapanganTenis
LapanganBasket
1 Tungkal Harapan - - 1 - - -2 Tungkal IV Kota 1 2 1 - 1 13 Tungkal III - 1 1 1 - -4 Tungkal II - 2 2 2 - -5 Tungkal I 1 - - - - -6 Teluk Sialang 1 - 2 - - -7 Sungai Nibung - - - - - -
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 3- 17
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
No. Desa/Kelurahan
Kegiatan OlahragaLapangan
SepakBola
LapanganBolaVolly
LapanganBulu
Tangkis
LapanganFutsal
LapanganTenis
LapanganBasket
8 Sriwijaya - - - 2 - -9 Patunas - 2 - 2 - -10 Kp. Nelyan - - - - - -
Jumlah 3 7 7 7 1 1Sumber : Tungkal Ilir Dalam Angka, Tahun 2013
3.4.6 Sarana Perdagangan Dan Jasa
Sektor perdagangan dan jasa merupakan salah satu sektor ekonomi
penunjang di Kecamatan Tungkal Ilir ini. Sarana dan prasarana perekonomian terdapat
6 buah pasar yang tersebar di setiap kelurahan, sementara jumlah rumah makan
sebanyak 32, warung kopi sebanyak 152, toko sebanyak 1.012.
Tabel III.4.5Jumlah Sarana Perdagangan di Kecamatan Tungkal Ilir Tahun 2012
No. Desa/ Kelurahan
PasarPermanen
/ SemiPermanen
PasarTanpa
Bangunan
MiniMarket
RumahMakan
WarungWarung
KopiToko
1 Tungkal Harapan 1 - - 6 6 32 1062 Tungkal IV Kota 1 - 2 16 12 32 2543 Tungkal III 1 - - 6 26 38 2694 Tungkal II 1 - - - 6 8 945 Tungkal I - 1 - - - 2 86 Teluk Sialang 1 - - - 2 6 497 Sungai Nibung - - - - 4 6 468 Sriwijaya - - - 4 6 6 649 Patunas - - 2 - 4 14 9410 Kp. Nelyan - - - - - 8 28
Jumlah 5 1 4 32 66 152 1,012Sumber : Tungkal Ilir Dalam Angka, Tahun 2013
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 3- 18
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
3.5. UTILITAS
3.5.1 Jaringan Jalan
Jaringan jalan yang ada di Kecamatan Tungkal Ilir membentuk pola linier
dengan jenis permukaan jalan yang ada di Kelurahan Tungkal Ilir untuk jenis jalan aspal
sepanjang 53,906 Km2, untuk jenis jalan kerikil / koral sepanjang 40,034 Km2, untuk
jenis jalan tanah sepanjang 13,945 Km2, dan untuk jenis jalan beton sepanjang 16,467
Km2. Sedangkan dilihat dari kondisi jalan yang ada di Kecamatan Tungkal Ilir dengan
kondisi jalan baik sepanjang 35,280 Km2., untuk kondisi jalan sedang sepanjang 32,560
Km2., untuk kondisi jalan rusak ringan sepanjang 18,560 Km2., untuk kondisi jalan rusak
berat sepanjang 21,485 Km2, dan untuk kondisi jalan baik sepanjang 16,467 Km2..
Dilihat dari klasifikasi kelas jalan bahwa di Kecamatan Tungkal Ilir termasuk
dalam kelas jalan III A sepanjang 6,800 Km2, untuk kelas jalan III B sepanjang 32,400
Km2, sedangkan untuk kelas jalan III C sepanjang 53,850 Km2, dan untuk kelas jalan
lainnya sepanjang 31,302 Km2. Untuk lebih jelas dapat di lihat pada tabel dibawah.
Tabel III.5.1Jenis Permukaan Jalan di Kecamatan Tungkal Ilir
No.Jenis Permukaan
JalanPanjang Jalan (Km2)
2010 2011 20121 Aspal 42,143 43,738 53,9062 Kerikil / Koral 35,356 35,456 40,0343 Tanah 5,801 4,872 13,9454 Beton 8,000 10,259 16,467
Jumlah 91,300 94,325 124,352Sumber : Tungkal Ilir Dalam Angka, Tahun 2013
Tabel III.5.2Kondisi Permukaan Jalan di Kecamatan Tungkal Ilir
No. Kondisi PermukaanPanjang Jalan (Km2)
2010 2011 20121 Baik 38,161 32,772 35,2802 Sedang 23,673 24,560 32,5603 Rusak Ringan 8,234 8,234 18,5604 Rusak Berat 13,232 18,500 21,4855 Beton 8,000 10,259 16,467
Jumlah 91,300 94,325 124,352Sumber : Tungkal Ilir Dalam Angka, Tahun 2013
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 3- 19
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Tabel III.5.3Kondisi Permukaan Jalan di Kecamatan Tungkal Ilir
No. Kelas JalanPanjang Jalan (Km2)
2010 2011 2012
1 III A 6,800 6,800 6,800
2 III B 23,430 23,430 32,400
3 III C 46,340 52,850 53,850
4 Lainnya 14,730 11,245 31,302
Jumlah 91,300 94,325 124,352Sumber : Tungkal Ilir Dalam Angka, Tahun 2013
3.5.2 Jaringan Air Bersih
Jaringan air bersih yang ada di Kecamatan Tungkal Ilir menggunakan untuk air
minum menggunakan air kemasan dan untuk kebutuhan MCK menggunakan air hujan,
karena untuk kebutuhan air bersih di Kecamatan Tungkal Ilir tidak terlayani oleh
PDAM. Penyediaan air bersih bagi lingkungan permukiman yang tidak terlayani PDAM
menggunakan sumur pompa dan galian.
Tabel III.5.4Jumlah Pemakaian Air Bersih di Kecamatan Tungkal Ilir Tahun 2012
No. Desa/ KelurahanSumber Air Minum
JumlahAir Kemasan Air Hujan
1 Tungkal Harapan 822 1,923 2,7452 Tungkal IV Kota 634 951 1,5853 Tungkal III 531 1,591 2,1224 Tungkal II 446 1,808 2,2545 Tungkal I 57 570 6276 Teluk Sialang 68 490 5587 Sungai Nibung 213 637 8508 Sriwijaya 399 929 1,3289 Patunas 498 1,576 2,07410 Kp. Nelyan 534 1,687 2,221
Jumlah 4,202 12,162 14,143Sumber : Tungkal Ilir Dalam Angka, Tahun 2013
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 3- 20
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
3.5.3 Jaringan Drainase
Sistem jaringan drainae yang ada di Kecamatan Tungkal Ilir sebagian terbentuk
di setiap sisi jaringan jalan. Kondisi fisik jaringan drainase buangan akan di alirikan ke
sungai-sungai untuk Kecamatan Tungkal Ilir ini limpahan dari air hujan akan di buang ke
langsung ke muara (laut) karena wilayah Kecamatan Tungkal Ilir berada di pesisir
laut/pantai, jadi untuk pengaliran dari saluran drainase lansung dilepaskan kemuara
pesisir laut/pantai.
Daerah permukiman dan fasilitas pelayanan umum akan mengalirkan air hujan
ke saluran-saluran lain yang ada dengan memanfaatkan kemiringan tanah permukaan
persisnya ke air hujan. Saluran primer akan menampung aliran-aliran dari saluran
sekunder dan daerah sekitarnya, yang selanjutnya lansung diarahkan ke muara
laut/pantai. Hal ini mempengaruhi lingkungan permukiman-permukiman disekitarnya.
Untuk mengatasi hal ini pada beberapa saluran alam harus dilakukan normalisasi untuk
mempercepat proses pengaliran air.
3.5.4 Jaringan Listrik
Jaringan listrik yang ada di Kecamatan Tungkal Ilir adalah sebagai sarana
penerangan untuk kegiatan rumah tangga, perdagangan dan jasa, pemerintahan serta
fasilitas sosial maupun penerangan umum di layani oleh PT. PLN (Persero) Tungkal.
Dari data yang diperoleh dan hasil survey lapangan menunjukan bahwa seluruh rumah
maupun kegiatan perdagangan dan jasa serta aktivitas lainnya sudah menggunakan
fasilitas listrik yang disalurkan oleh PLN tersebut. Sistem Jaringan listrik sudah tertata
dengan baik yaitu mengikuti jaringan jalan yang ada di sepanjang jalan kemudian
didistribusikan ke rumah-rumah penduduk melalui gardu pembagian.
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 3- 21
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Tabel III.5.5Jumlah Kebutuhan Listrik di Kecamatan Tungkal Ilir Tahun 2012
No. Desa/ KelurahanSumber Penerangan Utama
JumlahListrik PLNMeteran
Listrik PLNnon Meteran
ListrikNon PLN
BukanListrik
1 Tungkal Harapan 2,168 577 - - 2,7452 Tungkal IV Kota 1,252 333 - - 1,5853 Tungkal III 1,676 446 - - 2,1224 Tungkal II 2,141 176 181 86 2,5845 Tungkal I 163 - 91 373 6276 Teluk Sialang 435 37 27 59 5587 Sungai Nibung 712 45 27 66 8508 Sriwijaya 1,129 199 - - 1,3289 Patunas 1,713 176 185 - 2,07410 Kp. Nelyan 1,755 466 - - 2,221
Jumlah 13,144 2,455 511 584 16,694Sumber : Tungkal Ilir Dalam Angka, Tahun 2013
3.5.5 Jaringan Telephon
Jaringan telepon / alat komunikasi merupakan alat perhubungan dan / atau
media informasi yang disalurkan dan dapat diterima langsung, baik secara perorangan,
lembaga / instansi dalam jarak yang tak terbatas. di Kecamatan Tungkal Ilir memiliki
Kantor Pos dan Warung Internet masing-masing 1 unit. Akan tetapi untuk sarana
jaringan telekomunikasi yang ada di Kecamatan Tungkal Ilir ini hanya digunakana untuk
perdagangan dan jasa seperti perkantoran.
3.5.6 Jaringan Sampah
Sebagian warga masyarakat yang ada di Kecamatan Tungkal Ilir membuang
sampah dengan melakukan pembuangan ke tempat pembuangan sampah yang sudah
di sediakan oleh Dinas Kebersihan (TPS) dan ada pula yang melakukan pembakaran
sampah di halaman perkarangan rumah warga. Sistem pembuangan yang dilakukan
oleh Dinas Kebersihan dengan mengumpulkan di tempat pembuangan sementara lalu
dilakukan dengan pengangkutan dengan menggunakan roda 2 dan roda 4.
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 3- 22
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
3.6. PERTANIAN DAN PETERNAKAN
3.6.1 Sektor Pertanian
Sektor pertanian yang ada di Kecamatan Tungkal Ilir ini meliputi luas
produksi tanaman pangan yang dapat di kembangkan di Kecamatan Tungkal Ilir di tiap
desa/kelurahan. Luas panen padi sawah di Kecamatan Tungkal Ilir seluas 425 hektar
dengan produksi sebanyak 14.875 kwintal gabah kering panen. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Tabel III.6.1.
Tabel III.6.1Luas Areal, Luas Panen, dan Produksi Tanaman Pangan
di Kecamatan Tungkal Ilir Tahun 2012
No. Desa/KelurahanLuasArea
LuasPanen
Produksi(Kw)
1 Tungkal Harapan - - -2 Tungkal IV Kota - - -3 Tungkal III - - -4 Tungkal II 25 25 8755 Tungkal I - - -6 Teluk Sialang 250 250 8,7507 Sungai Nibung 75 75 2,6258 Sriwijaya 50 50 1,7509 Patunas 25 25 87510 Kp. Nelyan - - -
Jumlah 425 425 14,875Sumber : Tungkal Ilir Dalam Angka, Tahun 2013
3.6.2 Sektor Perkebunan
Sektor perkebunan yang ada di Kecamatan Tungkal Ilir ini meliputi produksi
yang dapat dikembangkan di Kecamatan Tungkal Ilir antara lain, Perkebunan Kelapa
dan Perkebunan Pinang. Untuk jelasnya dapat dilihat pada Tabel III.6.2.
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 3- 23
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
Tabel III.6.2Luas Areal dan Produksi Tanaman Perkebunan di kecamatan Tungkal Ilir
No. Desa/KelurahanKelapa Pinang
LuasTanam
Produksi(Ton)
LuasTanam
Produksi(Ton)
1 Tungkal Harapan - - - -2 Tungkal IV Kota - - - -3 Tungkal III - - - -4 Tungkal II 501 492 11 95 Tungkal I 3,849 4,126 102 1356 Teluk Sialang 485 792 252 3247 Sungai Nibung 115 91 11 158 Sriwijaya 70 77 18 189 Patunas 102 75 32 3710 Kp. Nelyan - - - -
Jumlah 5,122 5,653 426 538Sumber : Tungkal Ilir Dalam Angka, Tahun 2013
3.6.3 Sektor Peternakan
Sektor peternakan yang ada di Kecamatan Tungkal Ilir ini paling dominan yaitu
ayam Buras sebanyak 11.690 ekor dan itik sebanyak 2.109 ekor. Sedangkan yang paling
sedikit yaitu babi sebanyak 12 ekor. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel III.6.3.
Tabel III.6.3Jumlah Populasi Ternak di Kecamatan Tungkal Ilir
No. Desa/Kelurahan Sapi Kambing BabiAyamBuras
Ayam RasPedaging
Itik Angsa
1 Tungkal Harapan - 15 - 1,540 - 380 -2 Tungkal IV Kota 14 - - 700 - - -3 Tungkal III 12 25 - 500 - 150 124 Tungkal II - 10 - 500 287 100 55 Tungkal I 2 30 - 2,300 - 110 156 Teluk Sialang 4 20 - 3,600 - 500 177 Sungai Nibung - - 12 450 300 300 -8 Sriwijaya - 10 - - 340 200 -9 Patunas 21 - - 1,800 220 369 -10 Kp. Nelyan - - - 300 - - -
Jumlah 53 110 12 11,690 1,147 2,109 49Sumber : Tungkal Ilir Dalam Angka, Tahun 2013
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 3- 24
LAPORAN AKHIRPenyusunan Masterplan Kawasan Pariwisata
Pangkal Babu Kabupaten Tanjab Barat
3.7. KEUANGAN
Keuangan di Kecamatan Tungkal Ilir pada tahun 2012 terhadap pencapaian
PBB sebesar 152,9 % atau sekitar Rp. 1.126367.375,- dari target pencapaian sebesar Rp.
736.659.646,- itu berarti menunjukan peningkatan. Dilihat pada Tabel II.7.1 bahwa
untuk pencapaian PBB yang tertinggi berada di Desa Tungkal I sebesar 252,24 %,
kemudian Desa Teluk Sialang 118,39 %, Kelurahan Tungkal II 110,05 %, Kelurahan Tungkal
IV Kota 106,85 % dan Kelurahan Tungkal Harapan sekitar 96,89 %.
Tabel III.7.1Target Dan Realisasi Penerimaan PBB di Kecamatan Tungkal Ilir Tahun 2012
No. Desa/Kelurahan Target (Rp.) Realisasi (Rp.) Presentase (%)1 Tungkal Harapan 87,227,921 84,512,269 96.892 Tungkal IV Kota 198,004,987 211,568,565 106.853 Tungkal III 91,861,971 96,557,330 105.114 Tungkal II 75,334,859 82,909,637 110.055 Tungkal I 234,833,144 592,338,891 252.246 Teluk Sialang 49,396,764 58,480,683 118.397 Sungai Nibung * * *8 Sriwijaya * * *9 Patunas * * *10 Kp. Nelyan * * *
Jumlah Tahun 2012 736,659,646 1,126,367,375 152.90Tahun 2011 937,273,872 1,032,352,160 134.55Tahun 2010 905,070,207 986,928,577 109.04
Ket : *) Masih Bergabung Dengan Kelurahan IndukSumber : Tungkal Ilir Dalam Angka, Tahun 2013
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 6 - 1
6.1 SITE PLAN KAWASAN PARIWISATA PANGKAL BABU
Berikut ini adalah siteplan Pengembangan Kawasan Pariwisata Pangkal Babu
yang akan datang, baik pengembangan terhadap bangunan gedung maupun terhadap
landscape kawasan pariwisata Pangkal Babu.
BAB 6
RENCANAPENGEMBANGANKAWASAN PARIWISATAPANGKAL BABU
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 6 - 1
6.1 SITE PLAN KAWASAN PARIWISATA PANGKAL BABU
Berikut ini adalah siteplan Pengembangan Kawasan Pariwisata Pangkal Babu
yang akan datang, baik pengembangan terhadap bangunan gedung maupun terhadap
landscape kawasan pariwisata Pangkal Babu.
BAB 6
RENCANAPENGEMBANGANKAWASAN PARIWISATAPANGKAL BABU
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL Bab 6 - 1
6.1 SITE PLAN KAWASAN PARIWISATA PANGKAL BABU
Berikut ini adalah siteplan Pengembangan Kawasan Pariwisata Pangkal Babu
yang akan datang, baik pengembangan terhadap bangunan gedung maupun terhadap
landscape kawasan pariwisata Pangkal Babu.
BAB 6
RENCANAPENGEMBANGANKAWASAN PARIWISATAPANGKAL BABU
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL
LAPORAN AKHIRPenyusunanMasterplanKawasanPariwisataPangk
alBabuKabupatenTanjab Barat
Bab 6 - 2
1 2
4
56
8
97
10 10
10
66
9
1112
1213
14
1415
16 17
18
183
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL
LAPORAN AKHIRPenyusunanMasterplanKawasanPariwisataPangk
alBabuKabupatenTanjab Barat
Bab 6 - 2
1 2
4
56
8
97
10 10
10
66
9
1112
1213
14
1415
16 17
18
183
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL
LAPORAN AKHIRPenyusunanMasterplanKawasanPariwisataPangk
alBabuKabupatenTanjab Barat
Bab 6 - 2
1 2
4
56
8
97
10 10
10
66
9
1112
1213
14
1415
16 17
18
183
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL
LAPORAN AKHIRPenyusunanMasterplanKawasanPariwisataPangk
alBabuKabupatenTanjab Barat
Bab 6 - 3PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL
LAPORAN AKHIRPenyusunanMasterplanKawasanPariwisataPangk
alBabuKabupatenTanjab Barat
Bab 6 - 3PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL
LAPORAN AKHIRPenyusunanMasterplanKawasanPariwisataPangk
alBabuKabupatenTanjab Barat
Bab 6 - 3
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL
LAPORAN AKHIRPenyusunanMasterplanKawasanPariwisataPangk
alBabuKabupatenTanjab Barat
Bab 6 - 4PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL
LAPORAN AKHIRPenyusunanMasterplanKawasanPariwisataPangk
alBabuKabupatenTanjab Barat
Bab 6 - 4PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL
LAPORAN AKHIRPenyusunanMasterplanKawasanPariwisataPangk
alBabuKabupatenTanjab Barat
Bab 6 - 4
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL
LAPORAN AKHIRPenyusunanMasterplanKawasanPariwisataPangk
alBabuKabupatenTanjab Barat
Bab 6 - 5PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL
LAPORAN AKHIRPenyusunanMasterplanKawasanPariwisataPangk
alBabuKabupatenTanjab Barat
Bab 6 - 5PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL
LAPORAN AKHIRPenyusunanMasterplanKawasanPariwisataPangk
alBabuKabupatenTanjab Barat
Bab 6 - 5
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL
LAPORAN AKHIRPenyusunanMasterplanKawasanPariwisataPangk
alBabuKabupatenTanjab Barat
Bab 6 - 6PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL
LAPORAN AKHIRPenyusunanMasterplanKawasanPariwisataPangk
alBabuKabupatenTanjab Barat
Bab 6 - 6PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL
LAPORAN AKHIRPenyusunanMasterplanKawasanPariwisataPangk
alBabuKabupatenTanjab Barat
Bab 6 - 6
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL
LAPORAN AKHIRPenyusunanMasterplanKawasanPariwisataPangk
alBabuKabupatenTanjab Barat
Bab 6 - 7PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL
LAPORAN AKHIRPenyusunanMasterplanKawasanPariwisataPangk
alBabuKabupatenTanjab Barat
Bab 6 - 7PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL
LAPORAN AKHIRPenyusunanMasterplanKawasanPariwisataPangk
alBabuKabupatenTanjab Barat
Bab 6 - 7
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL
LAPORAN AKHIRPenyusunanMasterplanKawasanPariwisataPangk
alBabuKabupatenTanjab Barat
Bab 6 - 8
6.2 RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
Dalam menghitung pembiayaan pembangunan Pengembangan Kawasan
Pariwisata Pangkal Babu berdasarkan pada aturan yang berlaku. Pembiayaan
pembangunan gedung terdiri dari biaya pekerjaan standar dan biaya pekerjaan non
standar. Selanjutnya juga memperhatikan komponen biaya pembangunan lainya yaitu
biaya konstruksi fisik, biaya perancangan, biaya pengawasan/manajemen konstruksi
dan biaya pengelolaan proyek. Adapun rencana rekapitulasi biaya dalam pelaksanaan
pembangunan kawasan pariwisata Pangkal Babu antara lain :
Berdasarkan persyaratan bangunan gedung negara yang termasuk pekerjaan
standar bangunan gedung negara meliputi pekerjaan:
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL
LAPORAN AKHIRPenyusunanMasterplanKawasanPariwisataPangk
alBabuKabupatenTanjab Barat
Bab 6 - 8
6.2 RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
Dalam menghitung pembiayaan pembangunan Pengembangan Kawasan
Pariwisata Pangkal Babu berdasarkan pada aturan yang berlaku. Pembiayaan
pembangunan gedung terdiri dari biaya pekerjaan standar dan biaya pekerjaan non
standar. Selanjutnya juga memperhatikan komponen biaya pembangunan lainya yaitu
biaya konstruksi fisik, biaya perancangan, biaya pengawasan/manajemen konstruksi
dan biaya pengelolaan proyek. Adapun rencana rekapitulasi biaya dalam pelaksanaan
pembangunan kawasan pariwisata Pangkal Babu antara lain :
Berdasarkan persyaratan bangunan gedung negara yang termasuk pekerjaan
standar bangunan gedung negara meliputi pekerjaan:
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL
LAPORAN AKHIRPenyusunanMasterplanKawasanPariwisataPangk
alBabuKabupatenTanjab Barat
Bab 6 - 8
6.2 RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
Dalam menghitung pembiayaan pembangunan Pengembangan Kawasan
Pariwisata Pangkal Babu berdasarkan pada aturan yang berlaku. Pembiayaan
pembangunan gedung terdiri dari biaya pekerjaan standar dan biaya pekerjaan non
standar. Selanjutnya juga memperhatikan komponen biaya pembangunan lainya yaitu
biaya konstruksi fisik, biaya perancangan, biaya pengawasan/manajemen konstruksi
dan biaya pengelolaan proyek. Adapun rencana rekapitulasi biaya dalam pelaksanaan
pembangunan kawasan pariwisata Pangkal Babu antara lain :
Berdasarkan persyaratan bangunan gedung negara yang termasuk pekerjaan
standar bangunan gedung negara meliputi pekerjaan:
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL
LAPORAN AKHIRPenyusunanMasterplanKawasanPariwisataPangk
alBabuKabupatenTanjab Barat
Bab 6 - 9
Tabel VI.2.1Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Kawasan Pariwisata Pangkal Babu
Besaran biaya pembangunan Kawasan Pariwisata Pangkal Babu membutuhkan
dana sebesar Rp. 271.144.000.000,-. Jika biaya tersebut dikenakan pajak 10% maka
total biaya pembangunan Kawasan Pariwisata Pangkal Babu membutuhkan dana
sebesar Rp. 298.258.000.000,-.
JUMLAH HARGA( Rp.)1 PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PENDAHULUAN 500,000,000.002 PEMATANGAN LAHAN 3,500,000,000.003 PEMBANGUNAN JALAN KAWASAN 56,000,000,000.004 PEMBANGUNAN DRAINASE KAWASAN 16,800,000,000.005 PEMBANGUNAN ELEKTRIKAL KAWASAN 8,500,000,000.006 PEMBANGUNAN PLUMBING/SANITASI KAWASAN 12,000,000,000.007 PEMBANGUNAN DERMAGA 1,023,000,000.008 PEMBANGUNAN TURAP 3,686,000,000.009 PEMBANGUNAN PANGGUNG TERBUKA/PENTAS SENI 17,640,000,000.0010 PEMBANGUNAN GAZEBO 240,000,000.0011 PEMBANGUNAN PEDESTRIAN DAN POT BUNGA 11,200,000,000.0012 PEMBANGUNAN TAMAN DAN AREA PUBLIK 9,800,000,000.0013 PEMBANGUNAN AREAL PARKIR KAWASAN 16,900,000,000.0014 PEMBANGUNAN GERBANG KAWASAN 800,000,000.0015 PEMBANGUNAN PONDOK ISTIRAHAT MANGROVE 3,600,000,000.0016 PEMBANGUNAN GARDU PANDANG 1,500,000,000.0017 PEMBANGUNAN PEDESTRIAN MANGROVE 1,467,000,000.0018 PEMBANGUNAN KANTOR PENGELOLA 5,400,000,000.0019 PEMBANGUNAN COTTAGE/PENGINAPAN 3,888,000,000.0020 PEMBANGUNAN KOLAM RENANG 14,850,000,000.0021 PEMBANGUNAN KOLAM PANCING 3,750,000,000.0022 PEMBANGUNAN TAMBAK BUDIDAYA PERIKANAN 35,000,000,000.0023 PEMBANGUNAN MASJID KAWASAN 12,500,000,000.0024 PEMBANGUNAN AULA SERBAGUNA 10,500,000,000.0025 PEMBANGUNAN KIOS SOUVENIR DAN MAKANAN 10,800,000,000.0026 PEMBANGUNAN OUTBOND DAN JOGING TRACK 5,800,000,000.0027 KONSERVASI MANGROVE 3,500,000,000.00
271,144,000,000.00
NO. URAIAN PEKERJAAN
JUMLAH TOTAL
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL
LAPORAN AKHIRPenyusunanMasterplanKawasanPariwisataPangk
alBabuKabupatenTanjab Barat
Bab 6 - 9
Tabel VI.2.1Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Kawasan Pariwisata Pangkal Babu
Besaran biaya pembangunan Kawasan Pariwisata Pangkal Babu membutuhkan
dana sebesar Rp. 271.144.000.000,-. Jika biaya tersebut dikenakan pajak 10% maka
total biaya pembangunan Kawasan Pariwisata Pangkal Babu membutuhkan dana
sebesar Rp. 298.258.000.000,-.
JUMLAH HARGA( Rp.)1 PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PENDAHULUAN 500,000,000.002 PEMATANGAN LAHAN 3,500,000,000.003 PEMBANGUNAN JALAN KAWASAN 56,000,000,000.004 PEMBANGUNAN DRAINASE KAWASAN 16,800,000,000.005 PEMBANGUNAN ELEKTRIKAL KAWASAN 8,500,000,000.006 PEMBANGUNAN PLUMBING/SANITASI KAWASAN 12,000,000,000.007 PEMBANGUNAN DERMAGA 1,023,000,000.008 PEMBANGUNAN TURAP 3,686,000,000.009 PEMBANGUNAN PANGGUNG TERBUKA/PENTAS SENI 17,640,000,000.0010 PEMBANGUNAN GAZEBO 240,000,000.0011 PEMBANGUNAN PEDESTRIAN DAN POT BUNGA 11,200,000,000.0012 PEMBANGUNAN TAMAN DAN AREA PUBLIK 9,800,000,000.0013 PEMBANGUNAN AREAL PARKIR KAWASAN 16,900,000,000.0014 PEMBANGUNAN GERBANG KAWASAN 800,000,000.0015 PEMBANGUNAN PONDOK ISTIRAHAT MANGROVE 3,600,000,000.0016 PEMBANGUNAN GARDU PANDANG 1,500,000,000.0017 PEMBANGUNAN PEDESTRIAN MANGROVE 1,467,000,000.0018 PEMBANGUNAN KANTOR PENGELOLA 5,400,000,000.0019 PEMBANGUNAN COTTAGE/PENGINAPAN 3,888,000,000.0020 PEMBANGUNAN KOLAM RENANG 14,850,000,000.0021 PEMBANGUNAN KOLAM PANCING 3,750,000,000.0022 PEMBANGUNAN TAMBAK BUDIDAYA PERIKANAN 35,000,000,000.0023 PEMBANGUNAN MASJID KAWASAN 12,500,000,000.0024 PEMBANGUNAN AULA SERBAGUNA 10,500,000,000.0025 PEMBANGUNAN KIOS SOUVENIR DAN MAKANAN 10,800,000,000.0026 PEMBANGUNAN OUTBOND DAN JOGING TRACK 5,800,000,000.0027 KONSERVASI MANGROVE 3,500,000,000.00
271,144,000,000.00
NO. URAIAN PEKERJAAN
JUMLAH TOTAL
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL
LAPORAN AKHIRPenyusunanMasterplanKawasanPariwisataPangk
alBabuKabupatenTanjab Barat
Bab 6 - 9
Tabel VI.2.1Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Kawasan Pariwisata Pangkal Babu
Besaran biaya pembangunan Kawasan Pariwisata Pangkal Babu membutuhkan
dana sebesar Rp. 271.144.000.000,-. Jika biaya tersebut dikenakan pajak 10% maka
total biaya pembangunan Kawasan Pariwisata Pangkal Babu membutuhkan dana
sebesar Rp. 298.258.000.000,-.
JUMLAH HARGA( Rp.)1 PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PENDAHULUAN 500,000,000.002 PEMATANGAN LAHAN 3,500,000,000.003 PEMBANGUNAN JALAN KAWASAN 56,000,000,000.004 PEMBANGUNAN DRAINASE KAWASAN 16,800,000,000.005 PEMBANGUNAN ELEKTRIKAL KAWASAN 8,500,000,000.006 PEMBANGUNAN PLUMBING/SANITASI KAWASAN 12,000,000,000.007 PEMBANGUNAN DERMAGA 1,023,000,000.008 PEMBANGUNAN TURAP 3,686,000,000.009 PEMBANGUNAN PANGGUNG TERBUKA/PENTAS SENI 17,640,000,000.0010 PEMBANGUNAN GAZEBO 240,000,000.0011 PEMBANGUNAN PEDESTRIAN DAN POT BUNGA 11,200,000,000.0012 PEMBANGUNAN TAMAN DAN AREA PUBLIK 9,800,000,000.0013 PEMBANGUNAN AREAL PARKIR KAWASAN 16,900,000,000.0014 PEMBANGUNAN GERBANG KAWASAN 800,000,000.0015 PEMBANGUNAN PONDOK ISTIRAHAT MANGROVE 3,600,000,000.0016 PEMBANGUNAN GARDU PANDANG 1,500,000,000.0017 PEMBANGUNAN PEDESTRIAN MANGROVE 1,467,000,000.0018 PEMBANGUNAN KANTOR PENGELOLA 5,400,000,000.0019 PEMBANGUNAN COTTAGE/PENGINAPAN 3,888,000,000.0020 PEMBANGUNAN KOLAM RENANG 14,850,000,000.0021 PEMBANGUNAN KOLAM PANCING 3,750,000,000.0022 PEMBANGUNAN TAMBAK BUDIDAYA PERIKANAN 35,000,000,000.0023 PEMBANGUNAN MASJID KAWASAN 12,500,000,000.0024 PEMBANGUNAN AULA SERBAGUNA 10,500,000,000.0025 PEMBANGUNAN KIOS SOUVENIR DAN MAKANAN 10,800,000,000.0026 PEMBANGUNAN OUTBOND DAN JOGING TRACK 5,800,000,000.0027 KONSERVASI MANGROVE 3,500,000,000.00
271,144,000,000.00
NO. URAIAN PEKERJAAN
JUMLAH TOTAL
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL
LAPORAN AKHIRPenyusunanMasterplanKawasanPariwisataPangk
alBabuKabupatenTanjab Barat
Bab 6 - 10
6.3 PENTAHAPAN PEMBANGUNAN
1) Pembangunan konstruksi bangunan yang ada di kawasan pariwisata Pangkal Babu
dilakukan secara bertahap.
2) Pembangunan landscape dilakukan secara bertahap setelah bangunan kawasan pariwisata
Pangkal Babu.
3) Pemugaran lahan yang berupa semak atau lahan perkebunan yang ada di lokasi secara
bertahap (disesuaikan dengan tahapan pembangunan kawasan pariwisata Pangkal Babu)
Uraian Pekerjaan Tahap I Tahap II Tahap III Tahap IVPEKERJAAN PERSIAPAN DAN PENDAHULUAN 500,000,000.00PEMATANGAN LAHAN 3,500,000,000.00PEMBANGUNAN JALAN KAWASAN 28,000,000,000.00 28,000,000,000.00PEMBANGUNAN DRAINASE KAWASAN 8,400,000,000.00 8,400,000,000.00PEMBANGUNAN ELEKTRIKAL KAWASAN 8,500,000,000.00PEMBANGUNAN PLUMBING/SANITASI KAWASAN 12,000,000,000.00PEMBANGUNAN DERMAGA 1,023,000,000.00PEMBANGUNAN TURAP 3,686,000,000.00PEMBANGUNAN PANGGUNG TERBUKA/PENTAS SENI 17,640,000,000.00PEMBANGUNAN GAZEBO 240,000,000.00PEMBANGUNAN PEDESTRIAN DAN POT BUNGA 11,200,000,000.00PEMBANGUNAN TAMAN DAN AREA PUBLIK 9,800,000,000.00PEMBANGUNAN AREAL PARKIR KAWASAN 16,900,000,000.00PEMBANGUNAN GERBANG KAWASAN 800,000,000.00PEMBANGUNAN PONDOK ISTIRAHAT MANGROVE 3,600,000,000.00PEMBANGUNAN GARDU PANDANG 1,500,000,000.00PEMBANGUNAN PEDESTRIAN MANGROVE 1,467,000,000.00PEMBANGUNAN KANTOR PENGELOLA 5,400,000,000.00PEMBANGUNAN COTTAGE/PENGINAPAN 3,888,000,000.00PEMBANGUNAN KOLAM RENANG 14,850,000,000.00PEMBANGUNAN KOLAM PANCING 3,750,000,000.00PEMBANGUNAN TAMBAK BUDIDAYA PERIKANAN 35,000,000,000.00PEMBANGUNAN MASJID KAWASAN 12,500,000,000.00PEMBANGUNAN AULA SERBAGUNA 10,500,000,000.00PEMBANGUNAN KIOS SOUVENIR DAN MAKANAN 10,800,000,000.00PEMBANGUNAN OUTBOND DAN JOGING TRACK 5,800,000,000.00KONSERVASI MANGROVE 3,500,000,000.00Jumlah Biaya Per Tahapan Pembangunan 32,000,000,000.00 56,900,000,000.00 74,789,000,000.00 107,455,000,000.00
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL
LAPORAN AKHIRPenyusunanMasterplanKawasanPariwisataPangk
alBabuKabupatenTanjab Barat
Bab 6 - 10
6.3 PENTAHAPAN PEMBANGUNAN
1) Pembangunan konstruksi bangunan yang ada di kawasan pariwisata Pangkal Babu
dilakukan secara bertahap.
2) Pembangunan landscape dilakukan secara bertahap setelah bangunan kawasan pariwisata
Pangkal Babu.
3) Pemugaran lahan yang berupa semak atau lahan perkebunan yang ada di lokasi secara
bertahap (disesuaikan dengan tahapan pembangunan kawasan pariwisata Pangkal Babu)
Uraian Pekerjaan Tahap I Tahap II Tahap III Tahap IVPEKERJAAN PERSIAPAN DAN PENDAHULUAN 500,000,000.00PEMATANGAN LAHAN 3,500,000,000.00PEMBANGUNAN JALAN KAWASAN 28,000,000,000.00 28,000,000,000.00PEMBANGUNAN DRAINASE KAWASAN 8,400,000,000.00 8,400,000,000.00PEMBANGUNAN ELEKTRIKAL KAWASAN 8,500,000,000.00PEMBANGUNAN PLUMBING/SANITASI KAWASAN 12,000,000,000.00PEMBANGUNAN DERMAGA 1,023,000,000.00PEMBANGUNAN TURAP 3,686,000,000.00PEMBANGUNAN PANGGUNG TERBUKA/PENTAS SENI 17,640,000,000.00PEMBANGUNAN GAZEBO 240,000,000.00PEMBANGUNAN PEDESTRIAN DAN POT BUNGA 11,200,000,000.00PEMBANGUNAN TAMAN DAN AREA PUBLIK 9,800,000,000.00PEMBANGUNAN AREAL PARKIR KAWASAN 16,900,000,000.00PEMBANGUNAN GERBANG KAWASAN 800,000,000.00PEMBANGUNAN PONDOK ISTIRAHAT MANGROVE 3,600,000,000.00PEMBANGUNAN GARDU PANDANG 1,500,000,000.00PEMBANGUNAN PEDESTRIAN MANGROVE 1,467,000,000.00PEMBANGUNAN KANTOR PENGELOLA 5,400,000,000.00PEMBANGUNAN COTTAGE/PENGINAPAN 3,888,000,000.00PEMBANGUNAN KOLAM RENANG 14,850,000,000.00PEMBANGUNAN KOLAM PANCING 3,750,000,000.00PEMBANGUNAN TAMBAK BUDIDAYA PERIKANAN 35,000,000,000.00PEMBANGUNAN MASJID KAWASAN 12,500,000,000.00PEMBANGUNAN AULA SERBAGUNA 10,500,000,000.00PEMBANGUNAN KIOS SOUVENIR DAN MAKANAN 10,800,000,000.00PEMBANGUNAN OUTBOND DAN JOGING TRACK 5,800,000,000.00KONSERVASI MANGROVE 3,500,000,000.00Jumlah Biaya Per Tahapan Pembangunan 32,000,000,000.00 56,900,000,000.00 74,789,000,000.00 107,455,000,000.00
PEMERINTAHAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATBAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL
LAPORAN AKHIRPenyusunanMasterplanKawasanPariwisataPangk
alBabuKabupatenTanjab Barat
Bab 6 - 10
6.3 PENTAHAPAN PEMBANGUNAN
1) Pembangunan konstruksi bangunan yang ada di kawasan pariwisata Pangkal Babu
dilakukan secara bertahap.
2) Pembangunan landscape dilakukan secara bertahap setelah bangunan kawasan pariwisata
Pangkal Babu.
3) Pemugaran lahan yang berupa semak atau lahan perkebunan yang ada di lokasi secara
bertahap (disesuaikan dengan tahapan pembangunan kawasan pariwisata Pangkal Babu)
Uraian Pekerjaan Tahap I Tahap II Tahap III Tahap IVPEKERJAAN PERSIAPAN DAN PENDAHULUAN 500,000,000.00PEMATANGAN LAHAN 3,500,000,000.00PEMBANGUNAN JALAN KAWASAN 28,000,000,000.00 28,000,000,000.00PEMBANGUNAN DRAINASE KAWASAN 8,400,000,000.00 8,400,000,000.00PEMBANGUNAN ELEKTRIKAL KAWASAN 8,500,000,000.00PEMBANGUNAN PLUMBING/SANITASI KAWASAN 12,000,000,000.00PEMBANGUNAN DERMAGA 1,023,000,000.00PEMBANGUNAN TURAP 3,686,000,000.00PEMBANGUNAN PANGGUNG TERBUKA/PENTAS SENI 17,640,000,000.00PEMBANGUNAN GAZEBO 240,000,000.00PEMBANGUNAN PEDESTRIAN DAN POT BUNGA 11,200,000,000.00PEMBANGUNAN TAMAN DAN AREA PUBLIK 9,800,000,000.00PEMBANGUNAN AREAL PARKIR KAWASAN 16,900,000,000.00PEMBANGUNAN GERBANG KAWASAN 800,000,000.00PEMBANGUNAN PONDOK ISTIRAHAT MANGROVE 3,600,000,000.00PEMBANGUNAN GARDU PANDANG 1,500,000,000.00PEMBANGUNAN PEDESTRIAN MANGROVE 1,467,000,000.00PEMBANGUNAN KANTOR PENGELOLA 5,400,000,000.00PEMBANGUNAN COTTAGE/PENGINAPAN 3,888,000,000.00PEMBANGUNAN KOLAM RENANG 14,850,000,000.00PEMBANGUNAN KOLAM PANCING 3,750,000,000.00PEMBANGUNAN TAMBAK BUDIDAYA PERIKANAN 35,000,000,000.00PEMBANGUNAN MASJID KAWASAN 12,500,000,000.00PEMBANGUNAN AULA SERBAGUNA 10,500,000,000.00PEMBANGUNAN KIOS SOUVENIR DAN MAKANAN 10,800,000,000.00PEMBANGUNAN OUTBOND DAN JOGING TRACK 5,800,000,000.00KONSERVASI MANGROVE 3,500,000,000.00Jumlah Biaya Per Tahapan Pembangunan 32,000,000,000.00 56,900,000,000.00 74,789,000,000.00 107,455,000,000.00