kajian ekonomi regional provinsi gorontalo triwulan iii 2010 filetabel 2.3 dampak kenaikan tdl...

16
Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2010 BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA

Upload: vannguyet

Post on 02-May-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2010 fileTabel 2.3 Dampak Kenaikan TDL (Analisis Input-Output) 27 Tabel 2.4 ... Tabel 6.1 Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas Menurut

Kajian Ekonomi Regional

Provinsi Gorontalo

Triwulan III 2010

BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA

Page 2: Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2010 fileTabel 2.3 Dampak Kenaikan TDL (Analisis Input-Output) 27 Tabel 2.4 ... Tabel 6.1 Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas Menurut

Visi Bank Indonesia :

“Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional

melalui penguatan nilai-nilai yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil”

Misi Bank Indonesia :

“Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kestabilan moneter

dan pengembangan stabilitas sistem keuangan untuk pembangunan jangka panjang Negara

Indonesia yang berkesinambungan”

Tugas Bank Indonesia :

1. Menentapkan dan melaksanakan kebijakan moneter

2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran

3. Mengatur dan mengawasi bank.

Kritik, saran dan komentar dapat disampaikan kepada

Redaksi :

Kelompok Kajian dan Survey

Bank Indonesia Gorontalo

Jl. Hi. Nani Wartabone No 35 Gorontalo – 96115

Telp : +62 435 824444

Fax : +62 435 827993

Web : www.bi.go.id

Page 3: Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2010 fileTabel 2.3 Dampak Kenaikan TDL (Analisis Input-Output) 27 Tabel 2.4 ... Tabel 6.1 Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas Menurut

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah-Nya sehingga

penyusunan Kajian Ekonomi Regional (KER) Provinsi Gorontalo dapat diselesaikan dengan

baik.

Kajian periode triwulan III-2010 ini merupakan pengejawantahan dari peranan KBI Gorontalo

sebagai ‘economic intelligent and research unit’ yang diharapkan mampu memberikan

informasi ekonomi dan keuangan daerah yang akurat, menyeluruh, dan terkini sebagai

bahan masukan pemangku kepentingan di daerah dan di pusat.

Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan informasi yang

amat bermanfaat bagi penyusunan kajian ini. Di sisi lain, kami juga menyadari bahwa di usia

yang masih sangat muda ini, KBI Gorontalo dari sisi produk dan peran masih jauh dari

kesempurnaan. Untuk itu, kami mengharapkan saran, masukan dan kerjasama dari

berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas produk dan peranan kami di masa yang akan

datang.

Akhir kata, kiranya kajian ini dapat memberikan manfaat yang optimal bagi pengembangan

perekonomian Provinsi Gorontalo.

Gorontalo, 8 November 2010

BANK INDONESIA GORONTALO

Wahyu Purnama A.

Pemimpin

Page 4: Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2010 fileTabel 2.3 Dampak Kenaikan TDL (Analisis Input-Output) 27 Tabel 2.4 ... Tabel 6.1 Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas Menurut

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF i BAB 1. PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL

1.1. Sisi Permintaan 1 1.1.1. Konsumsi 2 1.1.2. Investasi 4 1.1.3. Ekspor-Impor 6

1.2. Sisi Penawaran 8 1.2.1. Sektor Pertanian 9 1.2.2. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 12 1.2.3. Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran 14 1.2.4. Sektor Bangunan 14 1.2.5. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 15 1.2.6. Sektor Industri Pengolahan 16 1.2.7. Sektor Lainnya 17 BOX KER 1 18

BAB 2 PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH

2.1. Inflasi Gorontalo 21 2.1.1 Faktor Fundamental 22 2.1.2 Faktor Non Fundamental 25

2.2. Inflasi Berdasarkan Kelompok Barang/Jasa 28 2.2.1. Inflasi Tahunan (yoy) 28 2.2.2. Inflasi Triwulanan (qtq) 29

Box KER 2 31

BAB 3 PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH 3.1. Fungsi Intermediasi 33

3.1.1. Perkembangan Kantor Bank 33 3.1.2. Penyerapan Dana Masyarakat 33 3.1.3. Penyaluran Kredit 35

3.2. Stabilitas Sistem Perbankan 38 3.2.1. Resiko Kredit 38 3.2.2. Resiko Likuiditas 40 3.2.3. Resiko Pasar 41

Box KER 3 42

BAB 4 KEUANGAN DAERAH 4.1. Pendapatan Daerah 45 4.2. Belanja Daerah 46 4.3. Kontribusi Realisasi APBD Gorontalo terhadap Sektor Riil dan Uang Beredar 48

BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN 5.1. Perkembangan Transaksi Pembayaran Tunai 49 5.1.1 Aliran Uang Kartal (Inflow/Outflow) 49 5.1.2 Penyediaan Uang Kartal Layak Edar 49

Page 5: Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2010 fileTabel 2.3 Dampak Kenaikan TDL (Analisis Input-Output) 27 Tabel 2.4 ... Tabel 6.1 Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas Menurut

5.1.3 Uang Palsu 50 5.2. Perkembangan Transaksi Pembayaran Non Tunai 51 5.2.1 Kliring Non BI di Gorontalo 51 5.2.2 Real Time Gross Settlement (RTGS) 52

BAB 6 KESEJAHTERAAN 6.1. Pengangguran 53 6.2. Kemiskinan 54 6.3 Rasio Gini 55 6.4 IPM 56

BAB 7 OUTLOOK EKONOMI

7.1. Outlook Makro Ekonomi Regional 57 7.2. Outlook Inflasi 58 7.3. Prospek Perbankan 59

LAMPIRAN DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

Page 6: Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2010 fileTabel 2.3 Dampak Kenaikan TDL (Analisis Input-Output) 27 Tabel 2.4 ... Tabel 6.1 Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas Menurut

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pertumbuhan ekonomi Sisi Permintaan 2

Tabel 1.2 Pertumbuhan ekonomi Sisi Penawaran 9

Tabel 1.3 ARAM III Pertanian Padi 11

Tabel 1.4 ARAM III Pertanian Padi 12

Tabel 2.1 Inflasi Tahunan Kelompok Barang dan Jasa (yoy) 22

Tabel 2.2 Inflasi Tahunan Kelompok Makanan (yoy) 22

Tabel 2.3 Dampak Kenaikan TDL (Analisis Input-Output) 27

Tabel 2.4 Inflasi Tahunan Kelompok Barang dan Jasa (y.o.y) 28

Tabel 2.5 Inflasi Tahunan Sub-kelompok Bahan Makanan (y.o.y) 28

Tabel 2.6 Kelompok Barang dan Jasa (q.t.q) 29

Tabel 2.7 Hasil Estimasi Analisis Konvergensi 31

Tabel 4.1 Anggaran Induk dan Realisasi Pendapatan APBD Provinsi Gorontalo 45

Tabel 4.2 Komposisi Pendapatan APBD Provinsi Gorontalo dalam (%) 46

Tabel 4.3 Anggaran Induk dan Realisasi Belanja APBD Provinsi Gorontalo 47

Tabel 4.4 Komposisi Belanja APBD Provinsi Gorontalo 47

Tabel 4.5 Stimulus Fiskal APBD terhadap sektor Riil 48

Tabel 4.6 Dampak APBD terhadap Uang Beredar 48

Tabel 5.1 Rincian Pecahan Uang di Kas Titipan Gorontalo 50

Tabel 5.2 Perkembangan Uang Palsu di Gorontalo 50

Tabel 5.3 Perkembangan Transaksi RTGS di Gorontalo 52

Tabel 6.1 Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas Menurut Kegiatan 53

Tabel 6.2 Penduduk Usia 15 tahun Ke atas Yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan

Utama Februari 2008-Agustus 2009 54

Tabel 6.3 Persentase Penduduk Miskin Provinsi Gorontalo (%) 54

Tabel 6.4 Rasio Gini Provinsi Gorontalo 55

Tabel 6.5 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Gorontalo 56

Tabel 6.6 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Per Kab/Kota Tahun 2006-2007 56

Page 7: Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2010 fileTabel 2.3 Dampak Kenaikan TDL (Analisis Input-Output) 27 Tabel 2.4 ... Tabel 6.1 Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas Menurut

DAFTAR GRAFIK Grafik 1.1 Pertumbuhan ekonomi Gorontalo 1

Grafik 1.2 Perkembangan APBD Pemprov 2

Grafik 1.3 Perkembangan APBD Kab/Kota-Prov 2

Grafik 1.4 Survei Konsumen BI 3

Grafik 1.5 Perkembangan NTP 3

Grafik 1.6 Perkembangan Tabungan/Deposito 3

Grafik 1.7 Kredit Konsumsi 3

Grafik 1.8 Konsumsi BBM 4

Grafik 1.9 Konsumsi Listrik 4

Grafik 1.10 Realisasi Pajak 4

Grafik 1.11 Perkembangan Kredit Investasi 5

Grafik 1.12 Realisasi Belanja Modal Pemprov 5

Grafik 1.13 Realisasi Fisik dan Keuangan Belanja Daerah 5

Grafik 1.14 Perkembangan Ekspor Luar Negeri 7

Grafik 1.15 Perkembangan Harga Gula Internasional 7

Grafik 1.16 Struktur Ekspor Luar Negeri Gorontalo 7

Grafik 1.17 Perkembangan Harga Gula Internasional 7

Grafik 1.18 Ekspor Antar Provinsi 7

Grafik 1.19 Impor Semen 7

Grafik 1.20 Impor Antar Provinsi 8

Grafik 1.21 Ekspor Kayu Ke Luar Negeri 9

Grafik 1.22 Ekspor Rotan Ke Luar Negeri 9

Grafik 1.23 Survei Kegiatan Dunia Usaha Pertanian 10

Grafik 1.24 Realisasi Panen Pertanian Tabama 10

Grafik 1.25 Perkembangan Kredit Pertanian 10

Grafik 1.26 Perkembangan Luas Panen Jagung 11

Grafik 1.27 Perkembangan Luas Panen Padi 11

Grafik 1.28 Perkembangan Luas Tanam Jagung 11

Grafik 1.29 Perkembangan Luas Tanam Padi 11

Grafik 1.30 Perkembangan Penumpang Pesawat 12

Grafik 1.31 Perkembangan Pajak Kendaraan Bermotor 13

Grafik 1.32 Realisasi Penjualan BBM Transportasi 13

Grafik 1.33 Perkembangan Penumpang Ferry dan Kapal Laut 13

Grafik 1.34 Perkembangan Kargo Laut 13

Grafik 1.35 Kredit Perdagangan 14

Grafik 1.36 Volume Muat Pelabuhan 14

Grafik 1.37 Tingkat Hunian Hotel 14

Grafik 1.38 Kredit Konstruksi 15

Grafik 1.39 Penjualan Semen 15

Grafik 1.40 NIM Perbankan 15

Grafik 1.41 Perkembangan Pendapatan/Beban 15

Grafik 1.42 Ekspor Rotan Poles Ke Luar Negeri 16

Grafik 1.43 Perkembangan Kredit Perdagangan 16

Page 8: Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2010 fileTabel 2.3 Dampak Kenaikan TDL (Analisis Input-Output) 27 Tabel 2.4 ... Tabel 6.1 Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas Menurut

Grafik 1.44 SKDU Industri Pengolahan 17

Grafik 1.45 Survei Industri Pengolahan Besar/Sedang 17

Grafik 1.46 Realisasi Penjualan Listrik PLN 17

Grafik 1.47 Realisasi Kredit Jasa-jasa 17

Grafik 1.48 Bobot Faktor Investasi Nasional 19

Grafik 1.49 Bobot Faktor Investasi Regional 19

Grafik 2.1 Disagregasi Inflasi Gorontalo 21

Grafik 2.2 Indeks Keyakinan Konsumen 23

Grafik 2.3 Perkembangan Nilai Tukar Petani 23

Grafik 2.4 Perkembangan Realisasi Harga Jual 24

Grafik 2.5 Perkembangan Harga Komoditas Impor di Gorontalo 24

Grafik 2.6 Perkembangan Inflasi kelompok Bahan makanan 25

Grafik 2.7 Persentase Responden Terpengaruh Kebijakan TDL 27

Grafik 2.8 Persentase Kenaikan Biaya Produksi Akibat Kebijakan TDL 27

Grafik 2.9 Perkembangan Harga-harga 30

Grafik 2.10 Inflasi Gorontalo–Sulut–Sulteng 32

Grafik 2.11 Inflasi Gorontalo – Nasional 32

Grafik 3.1 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga 34

Grafik 3.2 Komposisi Dana Pihak Ketiga 34

Grafik 3.3 Pertumbuhan Kredit Penggunaan 36

Grafik 3.4 Komposisi Kredit Penggunaan 36

Grafik 3.5 Pertumbuhan Kredit Sektoral 37

Grafik 3.6 Komposisi Kredit Sektoral 37

Grafik 3.7 Pertumbuhan Kredit UMKM 38

Grafik 3.8 Perkembangan NPL 39

Grafik 3.9 NPL per Sektor 39

Grafik 3.10 Konsentrasi Kredit 39

Grafik 3.11 Perkembangan Protofolio DPK 40

Grafik 3.12 Perkembangan LDR Perbankan Gorontalo 41

Grafik 3.13 Perkembangan Kurs USD dan BI-Rate 41

Grafik 5.1 Netflow Kas Titipan Gorontalo 49

Grafik 5.2 Perkembangan Netflow Bulanan 49

Grafik 5.3 Perputaran Kliring di Gorontalo 51

Grafik 5.4 Rata-rata Perputaran Kliring Per Hari 51

Grafik 5.5 Rasio Warkat dan Nominal Cek/BG Kosong Kliring Non BI Gorontalo 51

Grafik 7.1 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo 57

Grafik 7.2 SKDU Triwulan III-2010 57

Grafik 7.3 Proyeksi Inflasi Tahunan (yoy) Provinsi Gorontalo (%) 58

Grafik 7.4 Perubahan Umum 3 Bulan Yang Akan Datang 58

Grafik 7.5 Indeks Ekspektasi Tabungan 6 bulan yad 59

Page 9: Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2010 fileTabel 2.3 Dampak Kenaikan TDL (Analisis Input-Output) 27 Tabel 2.4 ... Tabel 6.1 Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas Menurut

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Daya Tarik Investasi Daerah 18

Gambar 1.2 Penilaian Untuk Prov. Gorontalo 20

Gambar 3.1 Sistem Resi Gudang 43

Page 10: Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2010 fileTabel 2.3 Dampak Kenaikan TDL (Analisis Input-Output) 27 Tabel 2.4 ... Tabel 6.1 Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas Menurut

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 11: Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2010 fileTabel 2.3 Dampak Kenaikan TDL (Analisis Input-Output) 27 Tabel 2.4 ... Tabel 6.1 Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas Menurut

BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2010 i

RINGKASAN EKSEKUTIF

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO

Perekonomian Gorontalo

pada triwulanI II-2010

melambat 5,71% (y.o.y).

Perekonomian Provinsi Gorontalo secara year on year (y.o.y)

pada triwulan III-2010 tetap tumbuh positif walaupun mengalami

perlambatan jika dibandingkan triwulan sebelumnya. Dengan

pertumbuhan sebesar 5,71% (y.o.y) maka pertumbuhan pada

triwulan III-2010 lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada

triwulan I-2010 dan triwulan II-2010 yang masing-masing sebesar

8,36% (y.o.y) dan 7,33% (y.o.y). Penurunan laju pertumbuhan di

sisi penggunaan diantaranya disebabkan oleh menurunnya

konsumsi pemerintah, yakni sebesar 16,82%(y.o.y) yang

selanjutnya berimplikasi pada penurunan laju pertumbuhan pada

beberapa sektor ekonomi terkait. Namun efek perlambatan

pertumbuhan pada konsumsi pemerintah terminimalisir oleh

tetap terjaganya kinerja pertumbuhan konsumsi swasta, investasi

dan ekspor impor.

Konsumsi Pemerintah

melemah mendorong

perlambatan

pertumbuhan ekonomi

sisi permintaan

Dari sisi penawaran, secara tahunan seluruh sektor tumbuh

secara positif. Walaupun tumbuh positif, namun hampir seluruh

sektor tumbuh melambat kecuali sektor perdagangan dan sektor

pengangkutan. Perlambatan pertumbuhan tersebut disebabkan

oleh berbagai hal, di antaranya adalah faktor melambatnya

pertumbuhan pembiayaan APBD menyebabkan kinerja sektor

bangunan, pertambangan, dan jasa-jasa mengalami perlambatan

cukup signifikan. Hal ini terkait kinerja sektor bangunan masih

didominasi proyek APBD sementara kinerja jasa-jasa lebih

didominasi oleh jasa pemerintahan umum (76,60%).

Melemahnya kinerja sektor bangunan berdampak kepada kinerja

sektor pertambangan, mengingat sektor tersebut lebih

didominasi oleh bahan galian C (95,35%). Sementara itu kinerja

sektor utama pertanian relatif stabil, walaupun produksi tabama

mengalami peningkatan namun melemahnya kinerja perkebunan

mendorong pertumbuhan sektoral secara umum relatif sama

dengan triwulan sebelumnya.

Page 12: Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2010 fileTabel 2.3 Dampak Kenaikan TDL (Analisis Input-Output) 27 Tabel 2.4 ... Tabel 6.1 Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas Menurut

ii KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2010 | BANK INDONESIA

PERKEMBANGAN INFLASI

Pada triwulan III-2010,

inflasi tahunan Gorontalo

tercatat sebesar7,63%

(yoy), lebih tinggi

dibandingkan triwulan

sebelumnya sebesar

2,73% (yoy)

Lonjakan permintaan

masyarakat selama

Ramadhan mendorong

inflasi.

Pada triwulan III-2010, inflasi tahunan Gorontalo tercatat sebesar

7,60% (y.o.y), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya

sebesar 2,73% (y.o.y). Lonjakan harga yang sangat tinggi

tersebut menyebabkan laju inflasi di Kota Gorontalo termasuk

yang tertinggi di Indonesia. Laju inflasi yang tinggi tersebut

merupakan gabungan faktor fundamental dan faktor non

fundamental.

Lonjakan permintaan masyarakat menyambut Bulan Ramadhan

di tengah terkendalanya aspek produksi memberikan dampak

yang besar pada peningkatan harga-harga di Gorontalo. Selain

itu, faktor ekspektasi dari para pedagang juga turut

mempengaruhi proses pembentukan harga di tingkat konsumen.

Hal tersebut menyebabkan para pedagang besar di Gorontalo

cenderung akan menaikkan harga jika di daerah-daerah lain

terjadi kenaikan harga. Sementara itu, beberapa sumber tekanan

inflasi lainnya meliputi kenaikan TDL, faktor preferensi

konsumen, dan distorsi pasar turut memberikan kontribusi

terhadap kenaikan harga jual barang/jasa kepada masyarakat.

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH

Perkembangan fungsi

intermediasi perbankan

pada triwulan III-2010

menunjukkan kinerja

yang cukup

menggembirakan.

Kinerja perbankan di Provinsi Gorontalo selama triwulan III-2010

menunjukkan perkembangan yang cukup baik, tercermin dari

beberapa indikator seperti penghimpunan Dana Pihak Ketiga

(DPK), penyaluran kredit dan rasio kredit bermasalah/Non

Performing Loans (NPLs). Pertumbuhan penyaluran kredit diikuti

oleh risiko kredit yang relatif terkendali seperti tercermin dari

indikator NPLs yang masih berada pada level aman (<5%).

Dana pihak ketiga

tumbuh 10,47% (y.o.y)

lebih tinggi dibandingkan

triwulan sebelumnya

Pada posisi akhir triwulan III-2010 dana yang dihimpun tercatat

sebesar Rp2,06 triliun, tumbuh sebesar 10,47% (y.o.y) lebih

tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar

6,79% (y.o.y). Tabungan sebagai komponen DPK dengan share

terbesar 52,58% mengalami pertumbuhan sebesar 9,20% (y.o.y)

lebih rendah dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya

yang terealisasi sebesar 11,31% (y.o.y). Giro dengan share

Page 13: Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2010 fileTabel 2.3 Dampak Kenaikan TDL (Analisis Input-Output) 27 Tabel 2.4 ... Tabel 6.1 Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas Menurut

BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2010 iii

Kredit yang disalurkan

perbankan Gorontalo

masih tumbuh positif

dengan laju pertumbuhan

sebesar 29,49%

terhadap DPK sebesar 19,98% mengalami pertumbuhan tertinggi

pada triwulan laporan, yaitu sebesar 38,86% (y.o.y), lebih tinggi

dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 15,79% (y.o.y).

Sementara itu deposito mengalami kontraksi sebesar 1,94%

(y.o.y). Kontraksi pada deposito sejalan dengan tren penurunan

suku bunga deposito.

Kredit yang disalurkan perbankan Gorontalo masih tumbuh

positif dengan laju pertumbuhan sebesar 29,49%, yang berasal

dari pertumbuhan kredit investasi sebesar 39,50%; kredit

konsumsi sebesar 36,84% dan kredit modal kerja sebesar

15,84%. Jika dilihat menurut sektor penyaluran kredit, beberapa

sektor menunjukkan adanya kontraksi kredit, namun sektor-

sektor utama penyaluran kredit masih tumbuh secara positif.

Sebagian besar kredit yang disalurkan merupakan kredit skala

mikro, kecil dan menengah. Sementara itu, pengelolaan kredit

bermasalah masih cukup baik yang ditunjukkan oleh tingkat Non

Performing Loans (NPLs) bank umum yang secara keseluruhan

masih berada pada level 1,90% (bruto) lebih rendah

dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 2,03%.

PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH

Kinerja pendapatan dan

belanja daerah terlihat

lebih baik dibandingkan

periode triwulan III-2009

Kinerja pendapatan dan belanja daerah terlihat lebih baik

dibandingkan periode triwulan III-2009. Kinerja pendapatan

didorong oleh peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD),

terutama penghimpunan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).

Sementara itu realisasi dana perimbangan secara nominal relatif

mengalami penurunan walaupun secara persentase mengalami

peningkatan terhadap target anggaran. Hal ini terkait

menurunnya target anggaran dana perimbangan pada APBD-P

2010 dibandingkan APBD-P 2009. Penurunan terutama

disebabkan berkurangnya Dana Alokasi Khusus (DAK) dari

Pemerintah Pusat dibandingkan tahun sebelumnya Di sisi lain

peningkatan belanja tidak langsung telah mendorong realisasi

belanja pada level yang lebih baik dibanding triwulan III-2009.

Dengan pencapaian realisasi sebesari 60,94%, lebih tinggi

dibandingkan triwulan III-2009 dengan pencapaian 57,85%

Page 14: Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2010 fileTabel 2.3 Dampak Kenaikan TDL (Analisis Input-Output) 27 Tabel 2.4 ... Tabel 6.1 Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas Menurut

iv KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2010 | BANK INDONESIA

PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN

Transaksi sistem

pembayaran nasional di

Gorontalo pada triwulan

III-2010 diwarnai oleh net

inflow serta

berkembangnya transaksi

kliring dan RTGS.

Transaksi sistem pembayaran tunai di Gorontalo pada triwulan

III-2010 diwarnai oleh net inflow dan peningkatan uang kartal

layak edar. Sementara itu, sistem pembayaran non tunai

menunjukkan berkembangnya transaksi RTGS. Kondisi net

inflow pada triwulan laporan disebabkan karena uang yang

beredar untuk kegiatan transaksi pada bulan Ramadhan dan Hari

Raya Idul Fitri telah kembali masuk ke perbankan. Secara

bulanan, pada Agustus 2010 aliran uang tercatat net outflow

sebesar Rp38,50 miliar yang disebabkan karena maraknya

transaksi masyarakat terkait bulan Ramadhan dan perayaan Hari

Raya Idul Fitri, sementara pada September 2010 aliran uang

tercatat net inflow sebesar Rp93,47 miliar yang disebabkan

kembalinya uang yang telah ditarik masyarakat ke perbankan.

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Tingkat kesejahteraan

mengalami

peningkatan.

Jumlah kemiskinan di

Gorontalo mengalami

penurunan

Tingkat kesejahteraan masyarakat di Provinsi Gorontalo

mengalami peningkatan yang ditandai oleh tingkat pengangguran

dan tingkat kemiskinan yang menurun. Kondisi ini diperkirakan

antara lain sebagai dampak dari mulai membaiknya kinerja

beberapa sektor utama di Provinsi Gorontalo.

Persentase penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan

pada tahun 2010 (data bulan Maret) di Provinsi Gorontalo

sebesar 23,19% atau mengalami penurunan dibandingkan

periode Maret 2009 yang tercatat sebesar 25,01%. Kemiskinan

Gorontalo masih yang tertinggi di Sulawesi serta masih jauh di

atas persentase nasional yang berada di tingkatan 14,15%.

Sementara itu garis kemiskinan di Provinsi Gorontalo pada bulan

Maret 2010 sebesar Rp171.371 per kapita per bulan atau

mengalami kenaikan sebesar Rp 9.182 perkapita per bulan

dibandingkan dengan bulan Maret 2007 yang tercatat sebesar

Rp162.189 perkapita per bulan.

Page 15: Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2010 fileTabel 2.3 Dampak Kenaikan TDL (Analisis Input-Output) 27 Tabel 2.4 ... Tabel 6.1 Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas Menurut

BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2010 v

PROSPEK PEREKONOMIAN

Sampai dengan akhir

2010 pertumbuhan

ekonomi diperkirakan

sebesar 6,9-7,4% (y.o.y)

Inflasi di Kota Gorontalo

pada tahun 2010

diperkirakan sebesar 7%

±1 dengan komoditas-

komodtas volatile yang

masih akan menjadi

penyumbang utama

Sampai dengan akhir 2010 pertumbuhan ekonomi diperkirakan

sebesar 7,1-7,6% (y.o.y) dengan didorong berbagai faktor

penunjang. Dari sisi penggunaan, dorongan perekonomian akan

berasal dari suatu kondisi ekonomi yang memiliki nuansa

musiman, yakni kecenderungan bahwa realisasi proyek

pemerintah banyak dilakukan pada triwulan IV pada tiap

tahunnya karena akan segera berakhirnya tahun anggaran.

Selain itu konsumsi rumah tangga diperkirakan juga akan tetap

tumbuh secara positif karena adanya dua momen musiman,

yakni Hari Raya Iedul Adha dan Natal/Tahun Baru yang

diperkirakan akan meningkatkan konsumsi masyarakat walaupun

tidak setinggi pada saat Lebaran.

Dari sisi sektoral, perekonomian akan terdrive oleh aktivitas

sektor konstruksi yang pada tahun ini diperkirakan akan

meningkat aktivitasnya pada triwulan IV-2010. Sektor

perdagangan, hotel dan restoran diperkirakan juga akan

mengalami peningkatan aktivitas yang didorong oleh kegiatan

kedinasan pemerintah yang cenderung meningkat di akhir tahun

serta faktor seasonal adanya hari besar keagamaan. Selain itu,

diperkirakan sektor pertanian masih akan tumbuh positif,

walaupun adanya gangguan banjir yang dialami oleh beberapa

area pertanian akan memberikan sedikit tekanan terhadap

aktivitas pada sektor tersebut.

Inflasi di Kota Gorontalo pada tahun 2010 diperkirakan sebesar

7% ±1 dengan komoditas-komodtas volatile yang masih akan

menjadi penyumbang utama. Pada triwulan IV-2010, tekanan

inflasi yang terjadi diperkirakan akan mulai berkurang jika

dibandingkan dengan inflasi pada triwulan III-2010. Namun,

komoditas seperti ikan, daging, tepung, rica dan beras

diperkirakan masih akan memberikan dorongan kenaikan harga

walaupun diyakini masih dalam taraf yang terkendali.

Hal yang kemungkinan bisa mengganggu pasokan di Gorontalo

adalah alokasi komoditas yang seharusnya ke Gorontalo

Page 16: Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo Triwulan III 2010 fileTabel 2.3 Dampak Kenaikan TDL (Analisis Input-Output) 27 Tabel 2.4 ... Tabel 6.1 Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas Menurut

vi KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2010 | BANK INDONESIA

Pada perbankan di

triwulan IV-2010,

pertumbuhan kredit akan

sedikit tertahan, namun

diperkirakan akan tetap

meningkat.

dipindahkan ke daerah lain yang sedang memiliki permintaan

tinggi sehingga menyebabkan terjadi kenaikan harga di

Gorontalo. Kondisi tersebut sangat mungkin terjadi mengingat

banyak penduduk daerah sekitar Gorontalo akan merayakan

Natal pada Bulan Desember 2010.

Pada perbankan di triwulan IV-2010, diperkirakan akan terjadi

pelunasan proyek-proyek konstruksi pemerintah sehingga akan

menyebabkan pertumbuhan kredit akan sedikit tertahan, namun

diperkirakan akan tetap meningkat. Perkembangan DPK

diperkirakan akan tetap positif namun sedikit tertahan karena

sebagian kecil masyarakat akan menarik simpanannya di bank

untuk berbagai kebutuhan menjelang Natal dan Iedul Adha

namun uang yang ditarik pada triwulan III-2010 pada saat

Lebaran telah kembali masuk sistem perbankan. Selain itu, pada

triwulan IV-2010 direncanakan akan dicanangkan kegiatan

“Gerakan Siswa Gorontalo Menabung” yang diharapkan akan

mampu mendorong pengumpulan DPK di Gorontalo. Dengan

kegiatan tersebut dan program yang akan menindaklanjutinya,

diperkirakan akan mampu meningkatkan rekening tabungan

masyarakat, khususnya para pelajar.