laporan x
DESCRIPTION
laporan biotekTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI
I. No Percobaan : X
II. Judul Percobaan : Cuka Apel
III. Tujuan Percobaan : Mengetahui cara pembuatan asam cuka dari buah
apel dengan proses fermentasi.
IV. Dasar Teori
Apel adalah jenis buah-buahan, atau buah yang dihasilkan dari pohon buah
apel. Buah apel biasanya berwarna merah kulitnya jika masak dan (siap dimakan),
namun bisa juga kulitnya berwarna hijau atau kuning. Kulit buahnya agak lembek,
daging buahnya keras. Buah ini memiliki beberapa biji di dalamnya. Orang mulai
pertama kali menanam apel di Asia Tengah. Kini apel berkembang di banyak
daerah di dunia yang suhu udaranya lebih dingin. Nama ilmiah pohon apel dalam
bahasa Latin ialah Malus domestica. Apel budidaya adalah keturunan dari Malus
sieversii asal Asia Tengah, dengan sebagian genom dari Malus sylvestris (apel
hutan/apel liar
Buah apel dapat dimakan mentah secara langsung atau melalui berbagai
hidangan seperti salad buah dan custard. Jus apel juga minuman umum di seluruh
dunia. Beberapa kegunaan buah apel bagi kesehatan dan pengobatan:
1. Pencernaan: buah apel yang kaya serat membantu dalam pencernaan.
Konsumsi apel secara teratur memastikan gerakan usus halus dan membantu
dalam mencegah consitipation dan gangguan perut.
2. Anemia: buah apel berguna dalam treting anemia. Anemia adalah kekurangan
hemoglobin dalam darah yang dapat ditingkatkan dengan asupan zat besi
makanan yang kaya seperti apel.
3. Kelemahan: buah apel dikenal untuk menghilangkan kelemahan dan
menambah kekuatan dan vitalitas orang-orang lemah. Oleh karena itu, sering
diberikan kepada pasien untuk membantu mereka cepat sembuh dari penyakit
mereka. Jika ingin mendapatkan berat badan, apel harus menjadi bagian dari
diet sehari-hari. Hal ini juga membantu dalam mendetoksifikasi tubuh dan
meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Pembuatan Cuka Apel
4. Perawatan gigi: makan apel membantu dalam membersihkan gigi dan gusi. Ini
mengurangi kejadian gigi berlubang pada gigi. Ketika makan apel, serat di
dalam apel membersihkan gigi, sedangkan sifat antivirus buah menjaga
bakteri dan virus pergi.
5. Penyakit jantung: buah apel menurunkan tingkat kolesterol dan karena itu
bermanfaat bagi jantung.
6. Rematik: pasien yang menderita rematik bisa mengkonsumsi apel yang sangat
berguna dalam proses penyembuhan.
7. Gangguan mata: buah apel diyakini membuat mata yang kuat dan
meningkatkan penglihatan yang bagus. Hal ini juga membantu dalam
mengobati rabun senja.
8. Perawatan kulit: menyisipkan apel dan madu atau apel dan susu bila
diterapkan pada peningkatan kulit bersinar dan sehat.
9. Membantu dalam mengobati asam urat, dan disentri. Penelitian terbaru juga
mengungkapkan bahwa apel memiliki bahan kimia seperti flavonoid dan
polifenol yang dapat membantu melawan kanker.
Cuka Apel
Cuka apel merupakan sejenis senyawa ataupun larutan yang dihasilkan dari
sari apel yang kemudian difermentasikan menggunakan sejenis ragi. Namun, agar
apel tersebut menghasilkan hasil sari ekstrak yang banyak dan juga bagus, ada
beberapa syarat yang harus dimiliki apel tersebut. Terutama kandungan zat-zat
yang terdapat di dalamnya. Ada beberapa syarat kandungan yang harus dimiliki
apel tersebut agar menghasilkan sari cuka apel yang berkualitas tinggi dan bagus.
Selain,tampilan luar dari pada apel yang harus segar, bersih, dan tampak mulus.
Ada beberapa syarat lain, yaitu :
1. Kandungan Pektin
2. Kandungan glukosa
3. Kandungan vitamin dan mineral
Pembuatan Cuka Apel
Empat hal ini merupakan kriteria yang wajib dipenuhi dalam sebuah cuka
apel, yaitu :
1. Harus berwarna keruh kecoklatan. Hal ini menunjukkan cuka apel benar-benar
terbuat dari buah apel murni yang matang pohon. Kematangan apel ini sangat
berpengaruh terhadap manfaat dan kekhasiatan dari cuka apel itu sendiri. Jadi
jika Anda beroleh cuka apel yang bening, itu berarti kandungan apelnya
sedikit dan manfaatnya pun bisa dibilang hampir tidak ada.
2. Harus memiliki aroma khas apel dan berbau seperti tape. Menunjukkan proses
fermentasi berjalan secara alami, yaitu kurang lebih 35 hari. Jika Anda
menemui cuka apel yang berbau pecing, agak busuk atau aroma apelnya
kurang terasa, itu berarti proses fermentasi yang terjadi kurang sempurna.
3. Harus memiliki endapan " mother " dibawah botol. Endapan atau "mother" ini
mutlak harus ada. Karena ini adalah biang cuka apel. Disinilah banyak
terkandung unsur sehat yang sangat bermanfaat untuk menggempur berbagai
penyakit. Jika endapan ini tidak ada, maka cuka apel ini pantas dipertanyakan.
4. Bersifat pekat dan tidak bisa diminum langsung. Jadi, cara minumnya harus
diencerkan dulu dengan air matang. Cuka apel yang siap saji boleh
dikonsumsi, tapi tentu berbeda manfaatnya dengan yang murni.
Beberapa kandungan nutrisi, vitamin dan mineral dalam cuka apel adalah
asam amino, kalium (potasium), magnesium, kalsium, vitamin dan beta karoten,
zat asam serta enzim dan pektin. Komponen cuka apel kaya serat dan
mengandung potasium yang berfungsi menjaga keseimbangan tingkat potasium
(sodium dalam tubuh). Cuka apel mengandung banyak nutrisi menyehatkan,
seperti beta karoten (sejenis antioksidan penengkal kanker), boron (bekerja seperti
estrogen untuk mencegah hilangnya mineral dari tulang, membantu
pendayagunaan vitamin D), kalsium (menjaga tulang dan gigi tetap kuat dan
sehat, membantu mengatur kerja jantung), berbagai enzim (membantu pencernaan
makanan), zat besi (memainkan peran di dalam sistem kekebalan tubuh dan
penting untuk kemampuan mengingat), magabesa (penting untuk menjaga tingkat
kolesterol), karbohidrat dan asam amino (mencegah pikun). Cuka apel membantu
Pembuatan Cuka Apel
menjaga keseimbangan asam/alkali dalam tubuh. Asam hidroklorit pada cuka apel
dapat membantu pencernaan.
V. Alat dan Bahan
Alat
1. Pisau
2. Kompor
3. Panci
4. Blender
5. Kain saring
6. Baskom
7. Timbangan
8. Botol
Bahan
1. Apel ½ kg
2. Gula 125 gr
3. Air 1,5 liter
4. Ragi roti
VI. Prosedur Percobaan
1. Apel dicuci bersih kemudian diiris tipis-tipis dan dihaluskan. Apel yang
telah dihaluskan tersebut direbus dengan air sampai mendidih.
2. Kecilkan api kompor kemudian tambahkan gula. Biarkan selama 30
menit agar aroma buah apel keluar.
3. Kemudian angkat dan saring airnya. Setelah dingin sari apel dimasukkan
ke dalam botol.
4. Tutup botol kaca rapat-rapat agar tidak terjadi kontaminasi dari luar.
5. Biarkan sari apel dingin dalam botol kaca, lalu tambahkan ragi, dan
tutup kembali agar proses fermentasi terjadi dan terbentuk alkohol.
6. Tunggu 1–2 minggu hingga terbentuk alkohol, kemudian buka tutup
botol dan gantikan dengan kain kasa agar terjadi fermentasi anaerob.
7. Fermentasikan lagi selama kurang lebih 2 minggu. Hal ini berguna untuk
memhuat kualitas cuka berada pada pH asam 3–4. Semakin lama
fermentasi dilakukan, maka semakin baik kualitas cuka yang diperoleh.
Pembuatan Cuka Apel
8. Setelah cuka apel siap dikemas, lakukan pasteurisasi untuk mematikan
mikroba pembentuk asam. Cuka apel siap untuk digunakan.
VII.Hasil Pengamatan
Buah apel hijau diiris tipis-tipis lalu dihaluskan dengan menggunakan blender,
kemudian ditambahkan air dan direbus sampai mendidih. Dari hasil pemanasan
diperoleh sari buah apel yang berwarna kuning kecoklatan dan beraroma asam,
kemudian gula dimasukkan dan diaduk-aduk selama 30 menit. Reaksinya adalah
seabagai berikut : Gula Etanol Cuka apel.
Setelah didinginkan, sari buah apel yang berwarna kuning kecoklatan dan
berasa asam disaring atau dipisahkan dari rebusan apelnya. Sari apel dimasukkan
dalam botol, diberi ragi ± 1 gram.
Sebelum fermentasi :
Kegiatan Kondisi Hasil pegamatan
Perebusan irisan apel yang halus Hingga suhu mendidih Aroma apel mulai tercium
Penambahan gula pasir Kompor dimatikan Larutan berbau menyengat
Penambahan ragi roti Suhu kamar Ragi mengendap didasar botol
Pembuatan Cuka Apel
VIII. Reaksi
Persamaan reaksi kimianya:
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan : 118 kJ/mol)
Dijabarkan menjadi : Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol) +
Karbon dioksida + Energi (ATP)
Fermentasi pada cuka apel dilakukan dengan 2 tahap yaitu, fermentasi alkohol dan
fermentasi asam asetat (asetilasi). Pada fermentasi alkohol, beberapa mikroba
mengalami peristiwa pembebasan energi karena asam piruvat diubah menjadi
asam asetat dan CO2 selanjutnya asam asetat diubah menjadi alkohol. Reaksinya:
a. Gula (C6H12O6) → asam piruvat (glikolisis)
b. Dekarboksilasi asam piruvat : Asam piruvat → asetaldehid + CO2.
c. Asetaldehid oleh alkohol dehidrogenase diubah menjadi alkohol (etanol).
2 CH3CHO + 2 NADH2 → 2 C2H5OH + 2 NAD
Reaksi diatas menjadi :
C6H12O6 → 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 NADH2 + ATP
Pada fermentasi asam asetat, berlangsung dalam keadaan aerob. Fermentasi ini
dilakukan oleh bakteri asam cuka (Acetobacter aceti) dengan substrat etanol.
Energi yang dihasilkan 5 kali lebih besar dari energi yang dihasilkan oleh
fermentasi alkohol secara anaerob. Jika diberikan oksigen yang cukup, bakteri-
bakteri ini dapat memproduksi cuka dari sari buah apel. Reaksinya adalah sebagai
berikut :
C6H12O6 →2 C2H5OH 2 CH3COOH + H2O + 116 kal
Proses fermentasi menjadi cuka adalah suatu proses yang panjang yang diawali
oleh senyawa berbahan dasar jenis gula (karbihidrat) melalui proses yang disebut
dengan glikolisis yang kemudian diubah menjadi produk akhir adalah :
Piruvat → Asetalaldehid →Alkohol → Cuka
Pembuatan Cuka Apel
aerob
Bakteri Asam Cuka Asam CukaGlukosa
IX. Pembahasan
Pada percobaan kali ini adalah mengenai cuka apel. Pemilihan buah apel
yang baik untuk diolah menjadi cuka apel adalah jenis apel yang berwarna hijau
dan rasanya lebih asam. Hal ini bertujuan agar rasa dan aroma khas dari buah apel
lebih dominan sehingga tidak meninggalkan cita rasa buah apel aslinya. Ragi yang
digunakan pada proses pembuatan cuka apel adalah ragi roti. Ragi roti yang
digunakan mengandung mikroorganisme agar proses fermentasi dapat terjadi.
Mikroorganisme yang digunakan adalah Saccharomyces Sp.
Cuka apel ini dibuat dari sari buah apel yang ditambahkan dengan gula
dan ragi roti. Sari buah apel disini dibuat dari buah apel yang diiris tipis-tipis yang
kemudian dihaluskan dan ditambahkan dengan aquadest yang kemudian
dipanaskan diatas kompor. Proses pemanasan apel dilakukan hingga mendidih,
proses ini dilakukan untuk mengambil sari atau kandungan yang terdapat dalam
buah apel sampai aroma khas dari buah apel dapat dirasakan oleh indra
penciuman. Larutan ini harus sering diaduk agar lebih banyak sari apel yang
terlarut. Setelah mendidih, sari buah apel ini kemudian ditambahkan dengan gula
dan dipanaskan lagi sampai tercium aroma apelnya. Gula ini harus benar-benar
larut dalam larutan. Gula yang ditambahkan bertujuan agar proses fermentasi
dapat berjalan lebih efektif pada saat penambahan mikroba sehingga aroma apel
dapat keluar lebih banyak. Selain itu juga dibutuhkan dalam proses fermentasi,
dimana glukosa akan diubah menjadi etanol dan selanjutnya diproses untuk
membentuk asam asetat (cuka apel).
Setelah rebusan apel dipisahkan dari larutannya, larutan yang masih panas
didinginkan terlebih dahulu. Pada waktu didinginkan, larutan ini direndam di
dalam air dan sekali-sekali air yang digunakan untuk merendam larutan ini diganti
bila airnya sudah panas. Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses
pendinginan. Pendinginan ini bertujuan agar proses fermentasi dapat berlangsung,
karena apabila masih panas maka bakteri pada ragi akan mati dan asam yang
diinginkan tidak terbentuk. Setelah dingin, larutan disaring agar sisa-sisa apel
yang tidak berubah menjadi larutan dapat diambil. Proses penyaringan
menggunakan kain saring dan didapat sari apel yang kita inginkan.
Pembuatan Cuka Apel
Sari apel dimasukkan ke dalam botol dan diberi ragi. Bakteri yang terdapat
diragi adalah Saccharomyces cereviseae. Botol harus ditutup rapat-rapat agar
proses fermentasi tidak terkontaminasi udara bebas atau zat lain pada lingkungan
sekitar, karena proses ini merupakan proses anaerob (tidak memerlukan oksigen)
yang menghasilkan gas CO2. Hal inilah yang menyebabkan terbentuknya
gelembung-gelembung gas kecil yang merupakan gas CO2 setelah penambahan
ragi roti pada larutan sari apel ini. Proses pembuatan cuka apel adalah fermentasi
anaerob, maka proses penutupan untuk pembuatan cuka apel ini ditutup rapat
sehingga dipakailah tutup yang rapat sebagai penutup botol tempat cuka apel
berada.
Penyajian apel dalam bentuk cuka berkaitan dengan pengoptimalan zat
yang terkandung dalam buah apel. Melalui proses fermentasi, kandungan
nutrisinya bertambah kaya, terutama enzim dan asam amino. Dalam pembuatan
cuka apel ini, alat-alat yang akan digunakan dicuci terlebih dahulu menggunakan
air, selanjutnya disterilkan menggunakan air panas atau dengan mengkukus alat-
alat yang akan digunakan. Hal ini dilakukan agar larutan tidak mengandung
mikroorganisme lain yang dapat mengganggu jalannya proses fermentasi dan bila
ada salah satu yang tidak steril, maka proses fermentasi ini tidak akan berhasil.
Pembuatan Cuka Apel
X. Kesimpulan
1. Cuka apel adalah salah satu produk yang dihasilkan dari buah apel
melalui proses fermentasi menggunakan Saccharomyses cerevisiae.
2. Dalam proses pembuatan asam asetat dari apel ini melalui tahapan
glukosa menjadi alkohol kemudian dikonversi menjadi asam asetat.
3. Apel yang bagus untuk dibuat menjadi cuka apel adalah apel yang
mengandung banyak kandungan glukosa atau yang mengandung banyak
kandungan gula, misalnya apel Malang.
4. Proses fermentasi pada percobaan ini harus terhindar dari lingkungan
sekitar dan dengan suhu rendah/suhu kamar. Sehingga tidak akan
mengganggu ataupun juga bisa membunuh bakteri pada ragi yang dapat
menyebabkan proses fermentasi menjadi gagal.
5. Fermentasi yang dilakukan termasuk dalam fermentasi anaerob karena
setelah penambahan mikroba, cuka apel ditutup dengan rapat untuk
mengkondisikan agar tidak ada oksigen.
6. Penambahan gula pasir bertujuan untuk membantu agar proses
fermentasi dapat berlangsung lebih efektif pada saat penambahan
mikroba, dimana glukosa akan diubah menjadi etanol dan selanjutnya
diproses agar terbentuk asam asetat (cuka apel).
7. Fermentasi pada cuka apel dilakukan dengan 2 tahap yaitu, fermentasi
alkohol dan fermentasi asam asetat (asetilasi). Pada fermentasi alkohol,
beberapa mikroba mengalami peristiwa pembebasan energi karena asam
piruvat diubah menjadi asam asetat dan CO2 selanjutnya asam asetat
diubah menjadi alkohol.
Pembuatan Cuka Apel
XI. Daftar Pustaka
Dahlan, H.M.Hatta. 2011. Penuntun praktikum Teknologi Bioproses.
Laboratorium Teknologi Bioproses: Universitas Sriwijaya.
Prawirahartono, S. 1991. Pelajaran SMA Biologi. Erlangga: Jakarta.
Ratna Djuita. 1990. Penuntun praktikum Mikrobiologi. Laboratorium
Mikrobiologi : Fakultas Teknik Unsri.
Pembuatan Cuka Apel
XII.Gambar Alat
Pisau
Kompor
Panci
Blender
Pembuatan Cuka Apel
Pembuatan Cuka Apel