laporan - universitas negeri yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/laporan...

69
LAPORAN PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI PUSDI: PENDIDIKAN DASAR, MENENGAH, DAN KEJURUAN TAHUN ANGGARAN 2019 JUDUL PENELITIAN: LITERACY SKILL GURU AKUNTANSI SMK BISNIS DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Oleh: Dra. Isroah, M.Si. NIP. 19660704 199203 2 003 Ani Widayati, S.Pd., M.Pd., Ed.D. NIP. 19730908 200112 2 001 Eka Ary Wibawa, S.Pd., M.Pd. NIP. 19900614 201903 1 013 Yuliana Latifah NIM. 15803241022 Denisa Nugrah Anggraeni NIM. 15803241015 Irsan Aidil Akbar NIM. 15803241053 Dibiayai oleh DIPA BLU Universitas Negeri Yogyakaryta dengan SK Rektor UNY Nomor 1.30/UN34/IV/2019 tanggal 30 April 2019 tentang Penetapan Pemenang Penelitian dan PPM Dana Internal UNY Tahun Anggaran 2019 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2019 Tema: Peningkatan Kompetensi Guru

Upload: others

Post on 11-Oct-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

LAPORAN PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

PUSDI: PENDIDIKAN DASAR, MENENGAH, DAN KEJURUAN

TAHUN ANGGARAN 2019

JUDUL PENELITIAN:

LITERACY SKILL GURU AKUNTANSI

SMK BISNIS DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Oleh:

Dra. Isroah, M.Si. NIP. 19660704 199203 2 003

Ani Widayati, S.Pd., M.Pd., Ed.D. NIP. 19730908 200112 2 001

Eka Ary Wibawa, S.Pd., M.Pd. NIP. 19900614 201903 1 013

Yuliana Latifah NIM. 15803241022

Denisa Nugrah Anggraeni NIM. 15803241015

Irsan Aidil Akbar NIM. 15803241053

Dibiayai oleh DIPA BLU Universitas Negeri Yogyakaryta dengan SK Rektor UNY Nomor

1.30/UN34/IV/2019 tanggal 30 April 2019 tentang Penetapan Pemenang Penelitian dan PPM

Dana Internal UNY Tahun Anggaran 2019

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TAHUN 2019

Tema: Peningkatan Kompetensi Guru

Page 2: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

ii

PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-

Nya sehingga tim peneliti dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Penelitian Unggulan

Perguruan Tinggi dengan judul “Literacy Skill Guru Akuntansi SMK Bisnis dan Manajemen

di Daerah Istimewa Yogyakarta” ini dengan baik. Laporan penelitian ini disusun sebagai salah

satu bentuk komitmen tim peneliti untuk melaksanakan tri dharma perguruan tinggi dan

peningkatan kompetensi guru akuntansi.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya keterampilan literasi (literacy skill) bagi

guru akuntansi SMK Bisnis dan Manajemen di era revolusi industri 4.0. Keterampilan literasi

merupakan salah satu keterampilan penting yang perlu dikuasai oleh guru Akuntansi agar

mampu menjalankan tugas, pokok, dan fungsinya dengan baik di era revolusi industri 4.0.

Terlebih dengan adanya gerakan literasi sekolah yang mengharuskan adanya aktivitas literasi

pada setiap tingkat satuan pendidikan.

Tim peneliti menyadari bahwa laporan penelitian ini masih belum sempurna, oleh

karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai bahan

masukan yang bermanfaat demi perbaikan pada laporan penelitian. Tak lupa tim peneliti juga

mengucapkan banyak terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam proses

penyusunan laporan penelitian ini.

Akhirnya tim peneliti berharap semoga laporan Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi

ini dapat memberikan sumbangsih pemikiran untuk perkembangan pengetahuam bagi tim

peneliti maupun bagi pihak yang berkepentingan.

Yogyakarta, September 2019

Tim Peneliti

Page 3: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : LITERACY SKILL GURU AKUNTANSI SMK BISNIS

DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama lengkap : Dra. Isroah, M.Si. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta NIDN : 0004076604 Jabatan Fungsional : Lektor Kepala Program Studi : Pend. Akuntansi - S1 Nomor HP : +6281328185235 Alamat surel (e-mail) : [email protected] Anggota (1) Nama Lengkap : Eka Ary Wibawa, S.Pd., M.Pd. NIDN : 8883860018

Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta Anggota (1) Nama Lengkap : Ani Widayati, S.Pd., M.Pd., Ed.D. NIDN : 0008097303 Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Yogyakarta Institusi Mitra (jika ada) Nama Institusi Mitra : Alamat Institusi Mitra : Penanggung Jawab : Tahun Pelaksanaan : Biaya Tahun Berjalan : Rp. 25.000.000,00

Mengetahui, Yogyakarta, 28 Oktober 2019 Ketua LPPM, Ketua Pelaksana

Prof. Dr. Suyanta, M.Si. Dra. Isroah, M.Si. NIP 19660508 199203 1 002 NIP 19660704 199203 2 003

Page 4: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

iv

LITERACY SKILL GURU AKUNTANSI SMK BISNIS DAN MANAJEMEN

DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Isroah, Ani Widayati, Eka Ary Wibawa

Abstrak

Dunia kita sekarang ini tengah mulai memasuki era revolusi industri 4.0 yang berdampak

pada semua bidang kehidupan tidak terkecuali bidang pendidikan. Salah satu kemampuan yang

harus dimiliki oleh guru akuntansi di era revolusi industri 4.0 yaitu skill literasi baru yang

terdiri atas literasi digital, literasi teknologi, dan literasi manusia. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui literacy skill guru akuntansi SMK Bisnis dan Manajemen di DIY.

Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan desain cross-sectional survey dengan

pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan selama 7 bulan yaitu bulan April sampai

dengan Oktober 2019 dengan mengambil lokasi penelitian di DIY. Populasi penelitian ini yaitu

guru akuntansi di DIY sebanyak 240 guru dengan sampel penelitian sebanyak 150 guru. Teknik

pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Teknik pengumpulan data

menggunakan angket dan dokumentasi. Instrumen penelitian ini yaitu angket dan daftar cek

dokumentasi. Pembuktian validitas instrumen angket penelitian dilakukan dengan analisis

faktor eksploratori, sedangkan estimasi reliabilitasnya menggunakan formula Cronbach Alpha.

Teknik analisis data menggunakan teknik statistik deskriptif kuantitatif dilanjutkan dengan

pengkategorisasian data.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Literacy skill Guru Akuntansi SMK Bisnis dan

Manajemen di Daerah Istimewa Yogyakarta ditinjau dari dimensi digital literacy skill masuk

dalam kategori baik dengan skor 69,09; 2) Literacy skill Guru Akuntansi SMK Bisnis dan

Manajemen di Daerah Istimewa Yogyakarta ditinjau dari dimensi technological literacy skill

masuk dalam kategori baik dengan skor 73,07; 3) Literacy skill Guru Akuntansi SMK Bisnis

dan Manajemen di Daerah Istimewa Yogyakarta ditinjau dari dimensi human literacy skill

masuk dalam kategori baik dengan skor 81,07; dan 4) secara umum literacy skill Guru

Akuntansi SMK Bisnis dan Manajemen di Daerah Istimewa Yogyakarta masuk dalam kategori

baik.

Kata kunci: literacy skill, digital literacy, technological literacy, human literacy, guru

akuntansi

Page 5: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

v

DAFTAR ISI

PRAKATA .......................................................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................ iii

ABSTRAK .......................................................................................................................... iv

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................................vii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 4

E. Roadmap Penelitian ................................................................................................ 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................................. 5

A. Era Revolusi Industri 4.0 ........................................................................................ 5

B. Literasi Digital ........................................................................................................ 9

C. Literasi Teknologi ................................................................................................... 14

D. Literasi Manusia...................................................................................................... 17

E. Penelitian yang Relevan .......................................................................................... 18

F. Pertanyaan Penelitian .............................................................................................. 20

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................................... 21

A. Desain Penelitian .................................................................................................... 21

B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................................. 21

C. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................................. 21

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data .............................................................. 22

E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ....................................................................... 23

F. Teknik Analisis Data............................................................................................... 25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................ 26

A. Hasil Penelitian ....................................................................................................... 26

B. Pembahasan............................................................................................................. 33

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 40

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 40

B. Saran ....................................................................................................................... 40

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 42

LAMPIRAN ........................................................................................................................ 46

Page 6: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Rincian Jumlah Sampel Penelitian ........................................................21

2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ...............................................................22

3. Hasil Pembuktian Validitas ...................................................................23

4. Hasil Estimasi Reliabilitas .....................................................................24

5. Kategorisasi Tingkat Literacy Skill Guru Akuntansi .............................25

6. Statistik Deskriptif Literacy Skill Guru Akuntansi ................................26

7. Kategorisasi Digital Literacy Skill Guru Akuntansi ..............................28

8. Kategorisasi Technlogical Literacy Skill Guru Akuntansi ....................29

9. Kategorisasi Human Literacy Skill Guru Akuntansi..............................30

10. Kategorisasi Tingkat Literacy Skill Guru Akuntansi DIY ...................31

Page 7: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Roadmap Penelitian ..................................................................................... 4

2. Histogram Literacy Skill Guru Akuntansi SMK Bisnis dan Manajemen

di DIY .......................................................................................................... 27

3. Infografis Digital Literacy Skill Guru Akuntansi ......................................... 28

4. Infografis Technological Literacy Skill Guru Akuntansi ............................. 29

5. Infografis Human Literacy Skill Guru Akuntansi ........................................ 30

6. Literacy Skill Guru Akuntansi di DIY ......................................................... 31

7. Tingkat Literacy Skill Guru Akuntansi di DIY Per Dimensi Per

Kabupaten/Kota ........................................................................................... 32

Page 8: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Instrumen Penelitian ....................................................................................... 47

2. Tabulasi Data Penelitian ................................................................................. 51

3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian .............................. 55

4. Surat Kontrak Penelitian ................................................................................. 59

Page 9: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dinamika kehidupan manusia senantiasa akan terus berkembang sesuai kondisi

zaman. Dunia kita sekarang ini tengah mulai memasuki era revolusi industri 4.0. Suatu era

dimana teknologi menjadi aspek penting dalam berbagai aspek kehidupan. Perkembangan

pesat dengan teknologi, perubahan iklim, demografi, dan mobilitas orang memengaruhi

cara kita bekerja, hidup, dan belajar (UNESCO-UNEVOC TVET, 2018: 3). Era revolusi

industri 4.0 menggambarkan dunia industri digital telah menjadi suatu paradigma dan

acuan dalam tatanan kehidupan saat ini (Rozak, 2018). Pada era ini Perubahan pada era

revolusi industri 4.0 berdampak pada sebagian besar aspek kehidupan sehinga

membutuhkan adaptasi dengan gaya hidup, bisnis, dan orientasi kerja baru.

Dunia pendidikan juga terkena imbas dari adanya era revolusi industri 4.0 juga

merambah. Sukartono (2018: 2) mengemukakan bahwa era revolusi industri 4.0 mengubah

cara pandang tentang pendidikan yang tidak hanya sekadar cara mengajar tetapi juga inti

dari pendidikan itu sendiri. Perubahan di bidang pendidikan ini ditandai dengan semakin

pentinya peran teknologi cyber dan digital dalam pembelajaran (Priatmoko, 2018: 2).

Direktorat Pembelajaran Ditbelmawa Kemristekdikti juga menegaskan bahwa pendidikan

tinggi harus memahami revolusi industri 4.0 dan memetakan kebutuhan bangsa untuk

landasan membuat road-map pendidikan berkaitan pembagian tugas kerja produktif di

Indonesia (Kemristekdikti, 2018b: 59).

Revolusi industri 4.0 menuntut setiap individu untuk memiliki keterampilan (skill)

tertentu yang relevan dengan kondisi saat ini. Skill yang dibutuhkan di era industri antara

lain yaitu keterampilan berpikir kritis dan kreatif, literasi, kolaborasi, metakognisi,

fleksibilitas, kemampuan beradaptasi, pemecahan masalah, kepemimpinan, dan digital

citizenship (Kemristekdikti, 2018a; Mutiara, 2018; Greenstein, 2012; Trilling & Fadel,

2009). Semua skill tersebut sangat penting untuk dikuasai, terutama bagi insan pendidikan

seperti seorang guru. Skill literasi sangat diperlukan dalam dunia pendidikan, baik oleh

kepala sekolah, guru maupun siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal di

era revolusi industri 4.0.

Ada paradigma literacy skill baru yang perlu dikuasai di era revolusi industri 4.0

saat ini. Sebagaimana yang disampaikan oleh Rozak (2018) bahwa dalam rangka

menghadapi revolusi industri 4.0 diperlukan “literasi baru” yang mencakup literasi

Page 10: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

2

data/digital, literasi teknologi, dan literasi manusia. Literasi digital yang juga dikatakan

literasi data terkait dengan kemampuan membaca, menganalisis, dan menggunakan

informasi di dunia digital atau big data (Aoun, 2017). Literasi teknologi terkait dengan

kemampuan untuk menggunakan, mengelola, mengkases, dan memahami teknologi.

Sementara itu literasi manusia terkait dengan kemampuan komunikasi, kolaborasi,

berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. Hal ini menggambarkan bahwa skill literasi baru

menjadi hal yang penting untuk dimiliki oleh setiap individu di era revolusi industri 4.0,

tak terkecuali oleh guru.

Urgensi skill literasi baru bagi guru yakni dengan literacy skill (digital, technology,

and human) akan membantu guru dalam menyiapkan lulusan yang kompetitif di era

revolusi industri 4.0. Intan Ahmad, Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Kemristekdikti, menyatakan bahwa agar lulusan bisa kompetitif di era revolusi industri

4.0, kurikukum perlu orientasi baru, tidak hanya cukup literasi lama (membaca, menulis,

& matematika), tetapi juga literasi baru yang meliputi literasi data/digital, literasi teknologi

dan literasi manusia (Kemristekdikti, 2018c: 4). Betapa pentingnya literacy skill ini, Yahya

(2018: 20) mempertegas bahwa era revolusi ndustri 4.0 membutuhkan tenaga kerja yang

memiliki keterampilan dalam literasi digital, literasi teknologi, dan literasi manusia.

Dengan demikian penyelenggara pendidikan harus mampu membekali lulusan dengan

ketiga literasi tersebut melalui revitalisasi sistem pembelajaran, satuan pendidikan, peserta

didik, pendidik, dan tenaga kependidikan

Literasi digital, teknologi, dan manusia perlu diintegrasikan dan dimanfaatkan pada

proses pembelajaran. Hasil penelitian Kavanagh & O'Rourke (2016: 7) menunjukkan

bahwa bahwa literasi digital dan teknologi di kelas dapat membantu mengembangkan dan

memperluas penggunaan teknologi untuk meningkatkan kreativitas, ekspresi diri, serta

pemahaman yang lebih komprehensif tentang apa yang mahasiswa lakukan. Selanjuttnya

Pianfetti (2001) menjelaskan mengenai kebutuhan guru akan literasi teknologi. Guru perlu

meningkatkan kemampuannya untuk mengakses dan menyebarluaskan informasi dengan

menggunakan teknologi agar dapat membekali peserta didiknya untuk mampu bekerja

dengan dominasi teknologi. Dalam rangka mempersiapkan peserta didik siap bekerja

dengan jenis pekerjaan yang didominasi oleh teknologi, guru juga harus belajar dan

meningkatkan literasi digitalnya. Usaha tersebut harus dilakukan sejak dini bahkan sejak

menjadi mahasiswa. Oleh karena itu, sebagai bekal dalam mengajar siswa SMK, penting

bagi mahasiswa guru Akuntansi untuk memiliki dan meningkatkan skill literasinya.

Page 11: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

3

Selanjutnya seperti dikutip dari World Economic Forum, menjelang tahun 2020

robot akan banyak menggantikan posisi manusia dalam bekerja sehingga akan banyak

jenis pekerjaan yang hilang dan berubah seiring perkembangan akibat revolusi industri

4.0, namun demikian kreativitas tidak dapat dimiliki oleh robot (World Economic Forum,

2016) dan hanya manusia yang akan memilikinya. Creativity skills akan terbentuk melalui

budaya literasi. Sebagaimana hasil penelitian Appleton, Montero, & Jones (2017: 147)

yang menemukan bahwa pendekatan literasi perlu dikembangkan melalui pembelajaran

yang menggunakan literasi informasi untuk meningkatkan kreatifitas peserta didik.

Keterampilan lain yang tidak bisa dimiliki oleh robot yakni humanities atau rasa

kemanusiaan, karena hanya akan dimiliki oleh manusia yang memiliki perasaan secara

utuh. Humanities inilah merupakan salah satu tolak ukur human literacy skill, sebagaimana

disampaikan oleh Intan Ahmad (Kemristekdikti, 2018c: 4). Dalam proses pembelajaran

tentu saja guru harus menguasai skill literasi baru (digital, teknologi, dan manusia) dengan

baik. Hal ini bertujuan untuk menjamin proses pembelajaran di era revolusi industri 4.0

berjalan optimal sehingga menghasilkan lulusan yang kompetitif. Semua guru dituntut

untuk menguasai skill literasi ini, tak terkecuali guru akuntansi di Daerah Istimewa

Yogyakarta (DIY). Terlebih DIY terkenal dengan sebutan kota pelajar yang menjadi

barometer pendidikan di Indonesia.

Berdasarkan paparan permasalahan di atas, tim peneliti tertarik untuk mengetahui

tingkat literacy skill guru akuntansi SMK Bisnis dan Manajemen di DIY. Penelitian ini

selaras dengan Rencana Induk Penelitian UNY 2016-2020 dalam sub bidang

pengembangan Profesionalisme Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta selaras dengan

tema Pusat Studi Pendidikan Dasar, Menengah, dan Kejuruan LPPM UNY tentang

peningkatan kompetensi guru. Harapannya hasil penelitian ini dapat dijadikan

pertimbangan dalam pengembangan literacy skill guru akuntansi untuk meningkatkan

kualitas proses dan hasil pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah didiskusikan, rumusan masalah penelitian

ini yaitu bagaimanakah literacy skill guru akuntansi SMK Bisnis dan Manajemen di

Daerah Istimewa Yogyakarta?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui literacy skill guru akuntansi

SMK Bisnis dan Manajemen di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Page 12: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

4

D. Manfaat penelitian

Penelitian ini akan memberikan manfaat untuk mengetahui tingkat literacy skill

guru akuntansi SMK Bisnis dan Manajemen di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan

diketahuinya tingkat literacy skill guru akuntansi, kita dapat memilah aspek mana yang

belum bagus. Selanjutnya penelitian ini berusaha memberikan saran bagi guru akuntansi

untuk meningkatkan literacy skill-nya sehingga mampu menjalankan tupoksinya dengan

baik dan optimal di era revolusi industri 4.0.

E. Roadmap Penelitian

Penelitian ini mengacu pada Rencana induk penelitian LPPM UNY 2016- 2020

dan mengikuti tema-tema penelitian pada salah satu Pusat Studi LPPM UNY. Roadmap

di bawah ini menunjukkan posisi dan peran penelitian ini dalam kaitannya dengan tema

penelitian pada Rencana Induk Penelitian UNY 2016-2020 dan tema penelitian Pusat Studi

Pendidikan dasar, Menengah, dan Kejuruan LPPM UNY. Roadmap penelitian ini

disajikan dalam Gambar 1 sebagai berikut.

Gambar 1. Roadmap Penelitian

Page 13: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Era Revolusi Industri 4.0

1. Pengertian Revolusi Industri 4.0

Pendiri dan Ketua Eksekutif World Economic Forum (WEF) menjelaskan

bahwa revolusi industri 4.0 ditandai dengan lahirnya teknologi digital yang

berdampak masif pada kehidupan manusia di seluruh dunia dan kinerja manusia

secara fundamental dengan memiliki ruang lingkup dan kompleksitas yang lebih

luas (Schwab, 2016). Revolusi industri 4.0 mendorong semua proses aktivitas secara

otomatis, sehingga teknologi internet yang semakin masif telah menjadi basis bagi

transaksi perdagangan dan transportasi secara online. Zimmerman (2018)

menyebutkan bahwa istilah industri 4.0 lahir dalam kelompok riset pemerintah

Jerman yang mengembangkan strategi teknologi tinggi yang menggambarkan

keterkaitan industri manufaktur dengan teknologi informasi dan komunikasi modern

yang menggunakan sistem teknologi cyber-fisik dan internet of things (IoT).

Revolusi Industri 4.0 merupakan perubahan kondisi yang terjadi secara besar-

besaran dalam berbagai bidang tanpa adanya sekat antar dunia digital, biologi, dan

fisik yang melalui perpaduan teknologi (Wurianto, 2018: 89).

Menurut Lee et al. (2013) revolusi industri 4.0 ditandai dengan empat faktor

yang mendorong adanya peningkatan digital manufaktur yaitu: 1) peningkatan

volume data, kekuatan komputasi, dan konektivitas; 2) munculnya analisis,

kemampuan, dan kecerdasan dalam berbisnis; 3) terjadinya bentuk interaksi baru

antara mesin dan manusia; dan 4) perbaikan intruksi transfer digital ke dunia fisik.

Sedangkan Sukartono (2018) berpendapat bahwa revolusi industri 4.0 merupakan

gabungan dari teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber yang merupakan tren

otomatisasi dan pertukaran data dalam teknologi manufaktur. Revolusi industri

mengalami puncaknya saat ini (revolusi industri 4.0) dengan lahirnya teknologi

digital yang berdampak masif terhadap hidup manusia di seluruh dunia (Rosyadi,

2018).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa era revolusi industri 4.0 merupakan era

perubahan secara masif bidang industri melibatkan teknologi digital dengan ruang

lingkup dan kompleksitas tinggi yang berdampak pada berbagai bidang kehidupan

Page 14: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

6

manusia. Teknologi internet di era ini yang semakin masif dan menjadi basis utama

dalam bidang industri, perdagangan, dan transportasi.

2. Karakteristik Revolusi Industri 4.0

Hermann, Pentek, & Otto (2016) menjelaskan bahwa terdapat empat desain

prinsip industri 4.0 yakni: 1) Interkoneksi: kemampuan mesin, perangkat, sensor,

dan orang untuk terhubung dan berkomunikasi satu sama lain melalui internet of

things (IoT) atau internet of people (IoP); 2) Transparansi informasi: kemampuan

sistem informasi untuk menciptakan salinan virtual dunia fisik dengan memperkaya

model digital dengan data sensor termasuk analisis data dan penyediaan informasi;

3) Bantuan teknis yang terdiri atas: (a) kemampuan sistem bantuan untuk

mendukung manusia dengan menggabungkan dan mengevaluasi informasi secara

sadar untuk membuat keputusan yang tepat dan memecahkan masalah mendesak

dalam waktu singkat; (b) kemampuan sistem untuk mendukung manusia dengan

melakukan berbagai tugas yang tidak menyenangkan, terlalu melelahkan, atau tidak

aman; (c) meliputi bantuan visual dan fisik; dan (4) keputusan terdesentralisasi:

kemampuan sistem fisik maya untuk membuat keputusan sendiri dan menjalankan

tugas seefektif mungkin. Tjandrawina (2016) menyebutkan bahwa terdapat

karakteristik unik pada revolusi industri 4.0 yakni pengaplikasian kecerdasan buatan

atau artificial intelligenc. Selanjutnya Zimmerman (2018) megungkapkan bahwa

pada era revolusi industri 4.0 dan era selanjutnya sekitar 75% pekerjaan melibatkan

kemampuan sains, teknologi, teknik dan matematika, internet of things, dan

pembelajaran sepanjang hayat.

3. Skill di Era Revolusi Industri 4.0

Dalam rangka menghadapi perkembangan dunia yang memasuki era revolusi

industri 4.0 maka ada perubahan pada kebutuhan sumber daya manusia yang

menguasai skill tertentu. Skill yang dibutuhkan di era revolusi industri antara lain

yaitu keterampilan berpikir kritis dan kreatif, literasi digital, kolaborasi,

metakognisi, fleksibilitas, kemampuan beradaptasi, pemecahan masalah,

kepemimpinan, dan digital citizenship (Kemristekdikti, 2018a; Mutiara, 2018;

Greenstein, 2012; Trilling & Fadel, 2009).

World Economic Forum (2016) menyatakan bahwa untuk dapat beradaptasi

dengan perubahan sebagai dampak revolusi industri 4.0, seorang pekerja harus

memiliki kemampuan yang tidak akan bisa dilakukan oleh mesin, misalnya

kemampuan memecahkan masalah atau kreativitas. World Economic Forum (2016)

Page 15: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

7

merilis 10 skills yang mutlak dibutuhkan para pekerja industri untuk bisa

menghadapi perubahan karena adanya revolusi industri 4.0. Sepuluh skills tersebut

antara lain: (1) pemecahan masalah yang kompleks; (2) berpikir kritis; (3)

kreativitas; (4) manajemen manusia; (5) koordinasi dengan orang lain; (6)

kecerdasan emosional; (7) penilaian dan pengambilan keputusan; (8) berorientasi

servis; (9) negosiasi; (10) fleksibilitas kognitif. Dari kesepuluh skills tersebut, yang

paling dominan adalah soft skills. Artinya, soft skills menjadi faktor yang paling

penting untuk menghadapi industri 4.0, sehingga para generasi penerus bangsa harus

memulai untuk mengasah soft skills-nya karena merekalah yang akan berperan

dalam masa depan bangsa.

Jadi, skill yang dibutuhkan pada era revolusi industri 4.0 antara lain yaitu

critical thinking, creative thinking, literasi digital, kolaborasi, metakognisi,

fleksibilitas, kemampuan beradaptasi, pemecahan masalah kompleks,

kepemimpinan, dan digital citizenship, penilaian dan pengambilan keputusan, dan

berorientasi servis.

4. Revolusi Industri 4.0 pada Dunia Pendidikan

Revolusi industri 4.0 akan mempengaruhi pendidikan, terutama peran

pendidik. Pendidik harus menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi yang

ada demi menghadapi revolusi industri 4.0. Adanya revolusi industri 4.0 bisa

dimanfaatkan oleh pendidik untuk menunjang pembelajaran. Pada era revolusi

industri 4.0, dikenal istilah Pendidikan 4.0. Pendidikan 4.0 merupakan istilah umum

yang digunakan pada teori pendidikan untuk menggambarkan berbagai cara untuk

mengintegrasikan teknologi cyber dalam bentuk fisik maupun tidak ke dalam

pembelajaran (Imaduddin, 2018)

Pembelajaran pada abad ke 21 ini harus menyesuaikan dengan perkembangan

teknologi dan informasi termasuk perkembangan pada revolusi industri 4.0. Menurut

Trilling & Fadel (2009) muatan pembelajaran diharapkan mampu memenuhi 21st

century skills yaitu: 1) pembelajaran dan keterampilan inovasi meliputi penguasan

pengetahuan dan keterampilan yang beraneka ragam, pembelajaran dan inovasi,

berpikir kritis dan penyelesaian masalah, komunikasi dan kolaborasi, dan kreativitas

dan inovasi; 2) keterampilan literasi digital meliputi literasi informasi, literasi media,

dan literasi ICT; 3) karir dan kecakapan hidup meliputi fleksibilitas dan

adaptabilitas, inisiatif, interaksi sosial dan budaya, produktivitas dan akuntabilitas,

dan kepemimpinan dan tanggung jawab.

Page 16: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

8

Pada framework yang dikembangkan oleh P21 (Partnership for 21st Century

Learning) menuntut peserta didik untuk memiliki pengetahuan dan kemampuan

dibidang teknologi, literasi informasi, media dan teknologi, keterampilan

pembelajaran dan inovasi serta keterampilan hidup dan karir. Menurut Irianto

(2017), struktur keterampilan di era revolusi industri 4.0 menjadi: 1) pemecahan

masalah yang kompleks; 2) kerjasama dengan orang lain; 3) manajemen orang; 4)

berpikir kritis; 5) negosiasi; 6) kontrol kualitas; 7) orientasi layanan; 8) penilaian

dan pengambilan keputusan; 9) mendengarkan secara aktif; dan 10); kreativitas.

Selain itu, Irianto (2017) mengemukakan bahwa pada tahun 2020 struktur kerja akan

berubah menjadi: 1) pemecahan masalah yang kompleks; 2) berpikir kritis; 3)

kreativitas; 4) manajemen orang; 5) kerjasama dengan orang lain 6) kecerdasan

emosional; 7) penilaian dan pengambilan keputusan; 8) orientasi layanan; 9)

negosiasi; dan 10) fleksibilitas kognitif.

Revolusi industri 4.0 juga akan mempengaruhi pendidikan dalam jenjang

pendidikan tinggi. Ali Ghufron Mukti (2018), Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu

Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, pada era revolusi industri 4.0

mahasiswa perlu mengembangkan aspek 4 C, yaitu Critical Thinking, Creativity

Communicative, dan Collaboration. Sementara itu, Iswan dan Herwina (2018)

mengungkapkan bahwa revolusi industri 4.0 berciri kreativitas, leadershirp

(kepemimpinan) dalam mengembangkan pendidikan yang berkualitas, modern

mengikuti perkembangan dinamika teknologi yang cepat, dan mampu menanamkan

jiwa enterpreneurship (kewirausahaan) bagi mahasiswa atau generasi revolusi

industri 4.0, yang mampu mendobrak mindset cara bekerja dalam era milenial yang

sangat kompetitif dari revolusi industri sebelumnya. Mahasiswa pada era revolusi

industri 4.0 dibawa ke era untuk akrab dengan kebiasaan menggunakan sarana

teknologi atau komputer yang terhubung dengan sistem internet untuk berinteraksi

dengan lingkungannya (Sriyanto, Subiantoro, & Nasution, 2018).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pada era revolusi industri 4.0 dunia pendidikan

akan dipengaruhi dengan adanya perkembangan tersebut. Pada era revolusi industri

4.0 memunculkan istilah baru yaitu pendidikan 4.0, dimana istilah pendidikan 4.0

merupakan istilah yang menggambarkan usaha untuk mengintegrasikan teknologi

cyber pada proses pembelajaran. Era revolusi industri 4.0 akan mempengaruhi dunia

pendidikan terutama kepada peran pendidik yang dituntut untuk mengikuti dan

mengembangkan kemampuan pada bidang teknologi digital. Perguruan tinggi pun

Page 17: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

9

tidak luput dari perkembangan era revolusi industri 4.0 dimana mahasiwa perlu

mengembangkan aspek 4C, yaitu Critical Thinking, Creativity Communicative, dan

Collaboration. Yang tidak kalah penting lagi, mahasiswa harus mampu

meningkatkan skill literasi digitalnya untuk menunjang kesuksesan belajar mereka.

Pada era revolusi 4.0 mahasiswa akan diarahkan untuk lebih mengakrabkan diri

untuk berinteraksi dengan teknologi digital dan internet sehingga membutuhkan

literasi digital yang mumpuni.

B. Literasi Digital

1. Definisi Literasi Digital

Menurut UNESCO (2018) literasi digital adalah kemampuan untuk mengakses,

mengelola, memahami, mengintegrasikan, berkomunikasi, mengevaluasi, dan

membuat informasi secara aman dan tepat melalui teknologi digital yang mencakup

literasi komputer, literasi TIK, literasi informasi dan literasi media. Bawden (2001) juga

menyatakan bahwa literasi digital merupakan literasi komputer dan literasi informasi.

Selanjutnya Phuapan, Viriyavejakul, & Pimdee (2015) menjelaskan bahwa literasi

digital merupakan kemampuan untuk menggunakan teknologi digital, perangkat

komunikasi dan jaringan di lingkungan digital untuk menjalani kehidupan secara

efisien.

Literasi digital merupakan kecakapan menggunakan media digital dengan

beretika dan bertanggung jawab untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi

(Kemendikbud, 2017). Literasi digital atau disebut juga dengan literasi informasi

digital (Bawden, 2001: 2) merupakan suatu konsep yang menjelaskan mengenai konsep

literasi di era digital. Literasi digital dapat diartikan sebagai kemampuan individu untuk

menerapkan keterampilan fungsional pada perangkat digital sehingga ia dapat

menemukan dan memilih informasi, berpikir kritis, berkreativitas, berkolaborasi

bersama orang lain, berkomunikasi secara efektif, dan tetap menghiraukan keamanan

elektronik serta konteks sosial-budaya yang berkembang (Hague & Payton, 2010).

Jadi, literasi digital merupakan suatu kemampuan seseorang untuk membaca,

menulis, merangkai, memahami, mengakses informasi, pengetahuan mengolah

informasi yang diperoleh dari berbagai sumber digital melalui media elektronik.

2. Pentingnya Literasi Digital

Page 18: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

10

Menurut Kemendikbud (2017) pentingnya literasi digital bagi geenerasi bangsa

yaitu memiliki kecakapan (life skills) yang tidak hanya melibatkan kemampuan

menggunakan perangkat teknologi, informasi, dan komunikasi, tetapi juga kemampuan

bersosialisasi, kemampuan dalam pembelajaran, dan memiliki sikap, berpikir kritis,

kreatif, serta inspiratif sebagai kompetensi digital. Literasi digital membuat masyarakat

bijaksana dalam mengakses, memilah, dan memahami berbagai jenis informasi yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup (Kemendikbud, 2017).

Menurut Rohmadi (2018), pentingnya penggunaan literasi digital antara lain

sebagai berikut:

1. Literasi digital akan menciptakan tatanan masyarakat dengan pola pikir dan

pandangan yang kritis-kreatif.

2. Masyarakat tidak akan mudah termakan oleh isu yang provokatif, menjadi korban

informasi hoaks, atau korban penipuan yang berbasis digital.

3. Menjadi literat digital berarti dapat memproses berbagai informasi, dapat

memahami pesan dan berkomunikasi efektif dengan orang lain dalam berbagai

bentuk

4. Membangun budaya literasi digital perlu melibatkan peran aktif masyarakat

secara bersama-sama.

5. Keberhasilan membangun literasi digital merupakan salah satu indikator

pencapaian dalam bidang pendidikan dan kebudayaan

Literasi digital mampu membuat seseorang atau individu dapat memperoleh

informasi dengan cara yang lebih efisien. Misalkan seseorang dapat membaca tidak

hanya menggunakan buku tetapi dapat menggunakan e-book. Dalam memecahkan

masalah dengan adanya literasi digital juga mampu membuat seseorang atau individu

mendapatkan banyaknya informasi dan tidak hanya satu sumber informasi. Sehingga

informasi yang diperoleh tersebut dapat digabungkan dan ditarik kesimpulannya.

3. Karakteristik Literasi Digital

Karateristik literasi digital menunjukkan indikator literasi digital seseorang. Dari

karakteristik ini, kita dapat mengukur tingkat literasi digital seseorang. Ada banyak

tokoh yang mengemukakan teori tentang karakteristik literasi digital. Phuapan,

Viriyavejakul, & Pimdee (2015) menyatakan bahwa skill literasi digital seseorang

terdiri atas 8 elemen yaitu (a) Akses, (b) Kelola, (c) Integrasikan, (d) Evaluasi, (e) Buat,

(f) Komunikasi, (g) Analisis, dan (h) Sintesis. Selanjutnya UNESCO (2018)

mengemukakan bahwa karakteristik konpetensi literasi digital antara lain yaitu:

Page 19: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

11

information and data literacy, communication and collaboration, digital content

creation, safety, dan problem solving.

Greenstein (2012) menjelaskan bahwa karakteristik literasi digital seseorang

dapat dilihat dari beberapa aspek antara lain yaitu:

a. memilih informasi inti dan mengidentifikasi masalah utama dari sejumlah besar data

b. efektif menggunakan kata kunci dan strategi pencarian

c. mengelola aliran informasi dari berbagai sumber

d. mengevaluasi secara kritis dan memverifikasi sumber informasi online untuk

ketepatan dan keandalan informasi

e. mengevaluasi, membandingkan, dan menyintesis informasi dari berbagai sumber

f. menghargai tujuan dan persuasi pesan media

g. mempertimbangkan efek pesan pada keyakinan, perilaku, dan nilai-nilai

h. menggunakan strategi media digital dan tampilan visual untuk menyampaikan

informasi dan meningkatkan presentasi

i. mengumpulkan informasi yang relevan dari berbagai sumber dan menilai

kredibilitas dan akurasinya

j. mengevaluasi argumen dan pernyataan dalam teks untuk validitas dan relevansi

Bawden (2001) menyebutkan bahwa literasi digital menyangkut beberapa aspek

berikut ini:

a. Perakitan pengetahuan yaitu kemampuan membangun informasi dari berbagai

sumber yang terpercaya

b. Kemampuan menyajikan informasi termasuk di dalamnya berpikir kritis dalam

memahami informasi dengan memperhatikan validitas dan kelengkapan sumber dari

internet

c. Kemampuan membaca dan memahami materi informasi

d. Kesadaran tentang arti penting media konvensional dan menghubungkannya dengan

media berjaringan (internet)

e. Penggunaan jaringan terhadap informasi yang akan datang

f. Merasa nyaman dan memiliki akses untuk mengkomunikasikan dan

mempublikasikan informasi

Belshaw (2011) mengatakan bahwa ada delapan elemen esensial untuk

mengembangkan literasi digital, yaitu sebagai berikut.

a. Kultural, yaitu pemahaman ragam konteks pengguna dunia digital;

b. Kognitif, yaitu daya pikir dalam menilai konten;

Page 20: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

12

c. Konstruktif, yaitu reka cipta sesuatu yang ahli dan aktual

d. Komunikatif, yaitu memahami kinerja jejaring dan komunikasi di dunia digital

e. Kepercayaan diri yang bertanggung jawab

f. Kreatif, melakukan hal baru dengan cara baru

g. Kritis dalam menyikapi konten

h. Bertanggung jawab secara sosial.

Gilster (1997) mengidentifikasikan literasi digital ke dalam empat skill inti yang

perlu dimiliki seseorang sehingga dapat dikatakan berliterasi digital. Keempatnya

yaitu:

a. Pencarian di internet (Internet Searching)

Kompetensi ini mencakup beberapa komponen yakni kemampuan untuk

melakukan pencarian informasi di internet, serta melakukan berbagai aktivitas di

dalamnya.

b. Pandu arah hypertext (Hypertextual Navigation)

Kompetensi ini sebagai suatu ketrampilan untuk membaca serta pemahaman secara

dinamis terhadap lingkungan hypertext. Jadi seseorang dituntut untuk memahami

navigasi (pandu arah) suatu hypertext dalam web browser yang tentunya sangat

berbeda dengan teks yang dijumpai dalam buku teks. Kompetensi ini mencakup

beberapa komponen antara lain: Pengetahuan tentang hypertext dan hyperlink

beserta cara kerjanya, Pengetahuan tentang perbedaan antara cara membaca buku

teks degan melakukan browsing via internet, serta Kemampuan memahami

karakteristik halaman web.

c. Penyusunan pengetahuan (Knowledge Assembly)

Kompetensi ini sebagai suatu kemampuan untuk menyusun pengetahuan,

membangun suatu kumpulan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber

dengan kemampuan untuk mengumpulkan dan mengevaluasi fakta dengan baik

serta tanpa prasangka. Kompetensi ini mencakup beberapa komponen yaitu: (1)

kemampuan untuk melakukan pencarian informasi melalui internet, (2)

kemampuan untuk melakukan crosscheck atau memerika ulang terhadap informasi

yang diperoleh, (3) kemampuan untuk menggunakan segala jenis media untuk

membuktikan kebenaran informasi, serta (4) kemampuan untuk menyusun sumber

informasi yang diperoleh di internet dengan kehidupan nyata yang tidak terhubung

dengan jaringan.

d. Evaluasi konten informasi (Content Evaluation)

Page 21: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

13

Kompetensi ini sebagai kemampuan seseorang untuk berpikir kritis dan

memberikan penilaian terhadap apa yang ditemukan secara online disertai dengan

kemampuan untuk mengidentifikasi kebenaran dan kelengkapan informasi yang

direferensikan oleh link hypertext. Kompetensi ini mencakup beberapa komponen

antara lain: (1) kemampuan membedakan antara tampilan dengan konten informasi

yakni persepsi pengguna dalam memahami tampilan suatu halaman web yang

dikunjungi dan (2) kemampuan menganalisis latar belakang informasi yang ada di

internet yakni kesadaran untuk menelususri lebih jauh mengenai sumber dan

pembuat informasi.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

karakteristik literasi digital terdiri atas tiga dimensi yakni memilih informasi,

mengevaluasi informasi, dan mempertimbangkan sumber, pesan, efek informasi.

Memilih informasi terdiri atas: menyeleksi dan mengidentifikasi informasi kunci,

menggunakan kata kunci, dan mengelola informasi dari berbagai sumber.

Mengevaluasi informasi terdiri atas: membandingkan dan mensintesis informasi dari

berbagai sumber, mengevaluasi dan memverifikasi sumber online, dan mengevaluasi

argumen dan pernyataan. Mempertimbangkan sumber, pesan, efek informasi terdiri

atas: menggunakan media digital dan tampilan visual, menghargai tujuan dan persuasi

pesan media, dan mempertimbangkan efek pesan. Karakteristik literasi digital inilah

yang akan digunakan oleh peneliti sebagai kisi-kisi instrumen penelitian.

4. Manfaat Literasi Digital

Terdapat manfaat literasi digital antara lain sebagai berikut (Kemendikbud, 2017):

1. Menghemat waktu

Mencari referensi di internet dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja

2. Belajar lebih cepat dan efisien

Mencari arti kata tertentu menggunakan aplikasi seperti Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI)

3. Memperoleh informasi terkini dengan cepat

4. Memperluas jaringan

Menambah teman baru dari berbagai wilayah dan negara melalui media sosial

5. Ramah lingkungan

Menghemat kertas dengan menggunakan buku elektronik

Jadi literasi digital sangatlah berguna karena dalam mencari sumber informasi dapat

dengan mudah dan cepat karena hanya dengan cara membuka internet, belajar juga

Page 22: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

14

menjadi lebih efisien karena tidak perlu berpindah pindah tempat, informasi yang

diperoleh juga lebih up to date, dan dengan mengunakannya komputer dapat

menghemat kertas karena tidak mencetak.

C. Literasi Teknologi

1. Definisi Literasi Teknologi

Literasi teknologi merupakan salah satu konsep baru literasi abad ke 21. Literasi

teknologi merupakan kempuan untuk memanfaatkan media baru seperti internet untuk

mengakses informasi dari berbagai sumber dan mengkomunikasikan informasi dengan

pengguna lain di berbagai lingkungan (rumah, sekolah, tempat kerja) secara efektif.

Davies (2011:45) menyatakan bahwa “Learners must become aware of the available

technology and its basic purpose, then implement and practice it in authentic situations

if they are to reach the higher levels of technology literacy”. Pernyataan tersebut

mengindikasikan pentinya literasi teknologi untuk dikuasai oleh pemebelajar masa kini.

Terdapat empat bagian dalam literasi teknologi informasi dan komunikasi, yakni

literasi informasi, literasi komputer, literasi digital, dan literasi internet.

Menurut Britanica Encyclopedia, literasi informasi adalah kemampuan

mengakses, mengevaluasi, dan menggunakan informasi dari berbagai bentuk (buku,

surat kabar, video, CD-rom, atau web. Davies (2011: 117) mendefinisikan literasi

teknologi sebagai kemampuan individu untuk mengadopsi, mengadaptasi,

menciptakan, dan mengevaluasi teknologi untuk secara positif memengaruhi

kehidupan, komunitas, dan lingkungannya. Menurut Gilster (1997) literasi digital

adalah kemampuan memahami dan menggunakan informasi dari berbagai sumber

ketika disajikan dalam digital. Menurut Doyle (1966) dalam Indrajit (2006), literasi

internet adalah kemampuan untuk menggunakan teori dan praktik dari pengetahuan

mengenai internet sebagai salah satu media komunikasi dan informasi retrieval. Literasi

teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menurut Young (1999) dalam Indrajit

(2006) merupakan kombinasi dari kemampuan intelektual, konsep fundamental, dan

ketrampilan kontemporer yang harus dimiliki seseorang untuk berlayar dengan

menggunakan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif.

2. Karakteristik Literasi Teknologi

Menurut ITEEA (2009) karakteristik orang yang menguasai literasi teknologi

adalah orang yang nyaman dan objektif terhadap penggunaan teknologi. Baran & Davis

(2010) mengemukakan beberapa elemen dari media literasi, di antaranya, adalah: (1)

Page 23: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

15

An awereness of the impact of media (kesadaran atas dampak media pada individu); (2)

An understanding of the process of mass communication (pemahaman pada proses

komunikasi massa); (3) Strategies of analyzing and discussing media massages

(pengembangan strategi yang digunakan untuk menganalisis dan mendiskusikan pesan-

pesan media); (4) An understanding of media content as a text that provides insight into

our culture and our lives (pemahaman pada konten media sebagai sebuah teks yang

memberi wawasan pada kultur dan kehidupan manusia); (5) The ability to enjoy,

understand, and appreciate media content (kemampuan untuk menikmati, memahami

dan mengapresiasi konten media); (6) An understanding of the ethical and moral

obligations of media practitioners (memahami tuntutan etika dan moral dari para

praktisi media); (7) Development of appropriate and effective production skills

(mengembangkan kemampuan-kemampuan produksi secara memadai dan efektif).

Sementara itu menurut Davies (2011: 48) karakteristik orang dikatakan memiliki

skill literasi teknologi antara lain yaitu:

a. Mendengar tentang teknologi baru

b. Mempelajari kemampuan teknologi baru

c. Mempraktikkan berbagai aplikasi

d. Menggunakan teknologi secara efektif

Karakteristik literasi dari Davies (2011:48) tersebut yang akan digunakan oleh peneliti

sebagai indikator literasi teknologi guru akuntansi dalam penelitian ini.

3. Pentingnya Literasi Teknologi

Literasi teknologi menjadi salah satu prasyarat bagi kesiapan masyarakat

mengoptimalkan pemanfaatan TIK bagi kehidupannya. Pengetahuan tersebut

diperlukan karena merupakan suatu bentuk kesiapan mental yang dapat memberi arah

bagi setiap individu guna memperoleh keuntungan melalui pemanfaatan teknologi

informasi dan komunikasi (Saleh, 2015: 153). Selanjutnya, teknologi informasi dan

komunikasi pada hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan peradaban kehidupan

manusia. Dalam hal ini, semua apek yang melingkupinya akan terdampak dari

kehadiran TIK tersebut. Davies (2011: 47) menegaskan bahwa orang yang memiliki

literasi teknologi tahu teknologi apa yang mampu, mereka mampu menggunakan

teknologi dengan mahir, dan mereka membuat keputusan cerdas tentang teknologi

mana yang akan digunakan dan kapan menggunakannya.

Sebelum merambah bidang pendidikan, TIK juga telah mempengaruhi berbagai

aspek dalam bidang ekonomi. Hal ini semakin jelas terlihat dalam memasuki era pasar

Page 24: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

16

bebas termasuk menyongsong. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Kondisi ini tentu

akan mengubah paradigma negara-negara berkembang dalam strategi

pembangunannya, dari pembangunan industri menuju era informasi.

4. Manfaat Literasi Teknologi

Menurut UNDP (2005: 121-123) manfaat yang terkait dengan penggunaan TIK

dalam pendidikan adalah sebagai berikut.

a. Mengembangkan materi belajar di mana saja dan dapat diakses oleh siswa di mana

saja.

b. Arus informasi gratis di dalam dan antar kelompok siswa.

c. Jaringan TIK memungkinkan interaksi antar siswa dengan guru dan pengembangan

progam pembelajaran.

d. Menghilangkan kendala waktu pada pembelajaran memungkinkan tingkat

kemajuan yang berbeda,

e. Mengurangi kendala fisik pada akses untuk belajar, meminimalkan biaya

perjalanan dan hidup serta jarak tidak lagi menjadi penentu marjinalisasi.

f. Penggunaan jaringan guru dan penasihat untuk menyusun proses dan

mendistribukan ide-ide serta bahan untuk khalayak yang lebih luas.

g. Sistem interaktif dapat menghasilkan data formatif pada kemajuan pembelajaran

dan menghubungkan ke pembelajaran adaptif yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

h. Sistem manajemen keuangan, administrasi dan sumber daya dapat menggunakan

data yang dihasilkan TIK di berbegao tingkat analisis untuk meningkatkan

pelayanan.

i. Siswa dari lokasi yang berbeda dapat belajar dan berbagi sumber belajar secara

bersama-sama.

j. Guru dari tempat yang berbeda dan dengan perspektif yang bervariasi dapat

berbagai pengalaman dan bersama-sama mengembangkan sumber-sumber belajar.

D. Literasi Manusia (Human Literacy)

1. Definisi Human Literacy

Menurut Muhammad (2016), human literacy (literasi manusia) is the process of

becoming and being human through practices that require learning or relearning

behaviors, which allow us to recognize our humanity and the humanity of others.

Pernyataan tersebut berarti bahwa literasi manusia merupakan proses menjadi manusia

melalui praktik belajar dan kebiasaan belajar kembali yang memungkinkan kita untuk

Page 25: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

17

mengenali kemanusiaan kita dan kemanusiaan orang lain. O’Connor (2017)

menjelaskan bahwanya saat ini sedang ada upaya upaya untuk meningkatkan

kecerdasan buatan versus kemampuan bahasa manusia, namun kita harus melakukan

upaya yang lebih kuat untuk meningkatkan literasi manusia. Sementara itu Aoun (2017)

menjelaskan bahwa literasi manusia diarahkan pada peningkatan kemampuan

berkomunikasi dan penguasaan ilmu desain. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan

bahwa literasi manusia merupakan usaha yang dilakukan untuk menjadi manusia yang

memiliki sikap kemanusiaan dan menjadi manusia yang berfungsi dengan baik di

lingkungannya.

2. Karakteristik Human Literacy

Menurut Kemenristekdikti (2018) indikator literasi manusia anatara lain yaitu:

a. Kepemimpinan (leadership)

b. Mampu bekerja dalam tim (team work)

c. Memiliki kelincahan dan kematangan budaya (cultural agility)

d. Memiliki jiwa entrepreneurship

Senada dengan hal itu, Ramli (2018) menjelaskan karakteristik human literacy antara

lain:

a. Memiliki sifat kepemimpinan

b. Dapat bekerja dalam tim

c. Dapat bekerja dalam lingkungan yang berbeda

d. Kewirausahaan menjadi kapasitas dasar yang harus dimiliki

Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa indikator literasi manusia yakni

leadership, team work, cultural agility, dan enterprenuership. Indikator inilah yang

akan dipakai untuk mengukur literas manusia dalam penelitian ini.

3. Manfaat Literasi Manusia

Literasi Manusia merupakan literasi baru di era Revolusi Industri 4.0. Literasi

manusia diarahkan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi dan penguasaan ilmu

(Aoun, 2017). Literasi manusia wajib dikuasai karena menunjukan elemen softskill atau

pengembangan karakter individu untuk bisa berkolaborasi, adaptif dan menjadi arif di

era “banjir” informasi (Rosyadi, 2018). Dunia pendidikan, salah satunya universitas,

perlu mencari metoda untuk mengembangkan kapasitas kognitif manusia. Literasi

manusia memiliki manfaat untuk memberikan penguatan SDM yang memiliki

keunggulan komunikasi dan desain atau rancangan (Ibda, 2018). Literasi manusia

Page 26: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

18

memberikan manfaat terkait dengan kemampuan komunikasi, kolaborasi, berpikir

kritis, kreatif dan inovatif (Suwardana, 2017).

4. Pentingnya Literasi Manusia

Literasi manusia menjadi penting untuk bertahan di era Revolusi Industri 4.0,

tujuannya manusia bisa berfungsi baik di lingkungannya dan dapat memahami interaksi

dengan manusia (Ibda, 2018). Literasi manusia sangat penting untuk keterampilan

memimpin, kemampian bekerja dalam tim serta keterampilan memahami budaya orang

lain serta menjalin hubungan dengan manusia, untuk menjalin komunikasi yang baik.

Sehingga, literasi manusia sangat penting untuk pengetahuan seseorang dalam

berkomunikasi di dalam masyarakat. Literasi manusia menjadi penting untuk bertahan

di era ini, tujuannya adalah agar manusia bisa berfungsi dengan baik dilingkungan

manusia dan dapat memahami interaksi dengan sesama manusia

E. Penelitian yang relevan

1. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kaeophanuek, Na-Songkhla, & Nilsook (2018)

menemukan bahwa untuk mengembangkan informasi literasi digital, mereka harus

mempraktikkan 3 keterampilan yaitu keterampilan manajemen informasi,

penggunaan peralatan digital, serta pembuatan konten baru dan konsolidasi

informasi. Tiga keterampilan tersebut berdasarkan pada proses pengembangan

keterampilan kognitif, yang mana harus diintegrasikan kesetiap langkah proses

pengembangan. Relevansi penelitian ini adalah keduanya sama-sama ingin

mengetahui sejauhmana informasi literasi digital yang diketahui guru akuntansi.

2. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Metz (2017) menunjukkan bahwa lebih dari

80% siswa tidak dapat membedakan iklan dengan cerita baru, membedakan antara

sumber asli dan palsu, mengidentifikasi bias dalam tulisan, atau menentukan jika

apakah website bisa dipercaya. Relevansi penelitian ini adalah keduanya sama-sama

ingin mengetahui sejauhmana informasi literasi. Penelitian ini akan memberikan

saran untuk peningkatan literasi bagi guru.

3. Hasil penelitian Osterman (2012) menemukan bahwa perubahan sikap tantangan

baru untuk individu dalam mengevaluasi dan memahami informasi dan keterampilan

tambahan lainnya perlu ditingkatkan agar literasi lebih efektif. Perubahan tersebut

juga memberikan bukti bahwa membaca secara online harus berdasarkan pada

keterampilan literasi baik secara tekno-prosedural dan kognitif pada dasarnya.

Page 27: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

19

Relevansi penelitian ini adalah keterampilan memahami literasi digital bagi guru

akuntansi

4. Hasil penelitian Cordell (2013) menunjukkan bahwa literasi informasi dan literasi

digital bukan merupakan konsep yang berlawanan. Hal tersebut merupakan hal yang

dasar untuk siswa di pendidikan tinggi. Konsep keterampilan dan literasi digital

dapat menyediakan lingkungan digital yang dasar kepada peserta didik yang ingin

sukses dalam studi literasi informasi. Relevansinya adalah sama-sama penelitian

yang cakupannya literasi informasi dan teknologi.

5. Penelitian yang dilakukan Cam & Kiyici (2017) menyatakan bahwa tingkat literasi

digital dari calon guru dianalisis dalam hal mereka memiliki koneksi internet yang

terkoneksi atau tidak; tingkat literasi digital calon guru yang memiliki koneksi

internet terus menerus ditemukan lebih tinggi daripada mereka yang tidak memiliki.

Tingkat literasi digital dari calon guru dianalisis saat menghadiri kuliah di perguruan

tinggi mereka. Literasi informasi, literasi perangkat lunak, literasi teknologi, dan

literasi komputer dari calon guru yang belajar di jurusan pendidikan komputer dan

teknologi pengajaran ditemukan lebih tinggi daripada tingkat literasi digital dari

calon guru yang belajar di jurusan lain. Tingkat literasi digital calon guru dianalisis

berdasarkan tingkat pendapatan pribadi mereka. Relevansi dengan penelitian ini

karena sama-sama ingin mengetahui tingkat literasi digital. Penelitian ini akan

memberikan saran untuk peningkatan literasi bagi guru akuntansi SMK Bisnis dan

Manajemen di DIY

F. Pertanyaan penelitian

Berdasarkan kajian pustaka dan peneitian yang relevan, dapat disusun beberapa

pertanyaan penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimanakah literacy skill Guru Akuntansi SMK Bisnis dan Manajemen di

Daerah Istimewa Yogyakarta ditinjau dari dimensi digital literacy skill?

2. Bagaimanakah literacy skill Guru Akuntansi SMK Bisnis dan Manajemen di

Daerah Istimewa Yogyakarta ditinjau dari dimensi technological literacy skill?

3. Bagaimanakah literacy skill Guru Akuntansi SMK Bisnis dan Manajemen di

Daerah Istimewa Yogyakarta ditinjau dari dimensi human literacy skill?

Page 28: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan menggunakan desain cross-

sectional survei. Hal ini dipilih karena penelitian ini berusaha untuk mengetahui literacy

skill Guru Akuntansi SMK Bisnis dan Manajemen di Daerah Istimewa Yogyakarta saat ini.

Pendekatan yang dipilih yaitu pendekatan kuantitatif karena data yang akan dihasilkan

berupa angka-angka dengan tujuan memudahkan analisis literacy skill yang belum optimal.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan selama 6 bulan yakni dari tanggal 2 Mei 2019

sampai dengan 30 Oktober 2019. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMK Bisnis dan

Manajemen Daerah Istimewa Yogyakarta.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini yaitu guru akuntansi SMK Bisnis dan Manajemen di DIY

sebanyak 240 guru akuntansi. Penghitungan ukuran jumlah sampel dilakukan dengan rumus

Yamane (1967) sehingga memperoleh sampel penelitian sebanyak 150 guru adalah sebagai

berikut.

n = 𝑁

1+𝑁(𝑒2)

n = 240

1+240(0,052)

n = 150

Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Adapun rinciannya

adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Rincian Jumlah Sampel Penelitian

No Keterangan/Cluster Jumlah Guru Jumlah Sampel

1 Kota Yogyakarta 47 29

2 Kab Sleman 66 41

3 Kab Bantul 39 25

4 Kab Kulon Progo 43 27

5 Kab Gunung Kidul 45 28

Jumlah 240 150

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Page 29: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

21

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah angket dan

dokumentasi. Angket tertutup dengan lima alternatif jawaban yang dikembangkan

berdasarkan pada Skala Likert digunakan untuk mengetahui literacy skill guru akuntansi.

Kisi-kisi instrumen angket disajikan pada Tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Variabel Dimensi Indikator Nomor

item

Jumlah

Item

Sumber

Data

Literacy

Skill

Digital

Literacy

1. menyeleksi informasi

kunci

1,2,3 3 Guru

Akuntansi

2. menggunakan kata

kunci

4,5 2

3. mengelola informasi

dari berbagai sumber

6,7,8 3

4. membandingkan dan

mensintesis informasi

dari berbagai sumber

9,10,11 3

5. mengevaluasi dan

memverifikasi sumber

online

12, 13,14 3

6. menggunakan media

digital dan tampilan

visual

15,16,17,

18

4

7. menghargai tujuan dan

persuasi pesan media

19,20,21 3

8. mempertimbangkan

efek pesan

22,23,24,

25,26

5

Technolog

ical

Literacy

1. Mendengar tentang

teknologi baru

27,28,29 3 Guru

Akuntansi

2. Mempelajari

kemampuan teknologi

baru

30,31,32,

33

4

3. Mempraktikkan

berbagai aplikasi

34,35 2

4. Menggunakan

teknologi secara

efektif

36,37,38,

39,40

5

Human

Literacy 1. Leadership

41,42,43,

44,45

5 Guru

Akuntansi

2. Teamwork 46,47,48 3

3. Cultural agility

49,50,51,

52

4

4. Enterprenuership

53,54,55,

56

4

Jumlah 56

Page 30: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

22

Sementara itu, teknik dokumentasi digunakan untuk mendokumentasikan beberapa

catatan, alat, dan dokumen yang berkaitan dengan literasi digital, teknologi dan manusia

yang digunakan oleh responden. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

yakni angket dan daftar cek dokumentasi.

E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Indikator instrumen penelitian yang berkualitas yakni valid dan reliabel. Pembuktian

validitas instrumen angket dilakukan dengan analisis faktor eksploratori. Langkah-langkah

analisis faktor yaitu: (1) menguji kelayakan analisis, (2) menyajikan matrik korelasi, (3)

melakukan ekstraksi, (4) melakukan rotasi, dan (5) menentukan faktor dan butir.

Estimasi reliabilitas instrumen angket dilakukan dengan formula Cronbach Alpha

dengan formula sebagai berikut.

( )

−=

2

2

11 t

i

n

n

Keterangan:

r : reliabilitas yang dicari

n : banyaknya item

: jumlah varians skor tiap-tiap item

: varians total

(Mardapi, 2017)

1. Rekap Hasil Pembuktian Validitas

Tabel 3. Hasil Pembuktian Validitas

Variabel Dimensi Indikator Nomor

item

Nomor

Item

Gugur

Nomor

Item

Valid

Literacy

Skill

Digital

Literacy

1. menyeleksi

informasi kunci

1,2,3 1 2,3

2. menggunakan kata

kunci

4,5 4,5

3. mengelola informasi

dari berbagai sumber

6,7,8 6,7,8

4. membandingkan dan

mensintesis

informasi dari

berbagai sumber

9,10,11 9 10,11

5. mengevaluasi dan

memverifikasi

sumber online

12, 13,14 12,13,14

Page 31: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

23

Variabel Dimensi Indikator Nomor

item

Nomor

Item

Gugur

Nomor

Item

Valid

6. menggunakan media

digital dan tampilan

visual

15,16,17,

18

15,16,17

,

18

7. menghargai tujuan

dan persuasi pesan

media

19,20,21 20 19,21

8. mempertimbangkan

efek pesan

22,23,24,

25,26

23 22,24,

25,26

Technolog

ical

Literacy

1. Mendengar tentang

teknologi baru

27,28,29 27,28,29

2. Mempelajari

kemampuan

teknologi baru

30,31,32,

33

30,31,32

, 33

3. Mempraktikkan

berbagai aplikasi

34,35 34,35

4. Menggunakan

teknologi secara

efektif

36,37,38,

39,40

38,39,

40

36, 37

Human

Literacy 1. Leadership

41,42,43,

44,45

45 41,42,43

, 44

2. Teamwork 46,47,48 46,47,48

3. Cultural agility

49,50,51,

52

49,50,51

4. Enterprenuership

53,54,55,

56

55 52,53,54

,56

Jumlah 56 9 47

2. Rekap Hasil Estimasi Reliabilitas

Tabel 4. Hasil Estimasi Reliabilitas

Koefisien Reliabilitas

Cronbach's Alpha

Jumlah Item

0,936 47

Hasil estimasi reliabilitas instrumen Literacy Skill Guru Akuntansi menunjukkan bahwa

besarnya koefisien reliabilitas 0,936 yang berarti bahwa tingkat reliabilitas instrumen

penelitian sangat tinggi.

Page 32: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

24

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik statistik deskriptif

kuantitatif. Statistik deskriptif yang digunakan yaitu mean, median, modus, maximum,

minimum, standar deviasi, dan varians. Setelah analisis statistik deskriptif selesai dilakukan,

selanjutnya melakukan pengkategorisasian literacy skill guru akuntansi. Untuk

mengkategorisasikannya penelitian ini menggunakan perhitungan mean ideal dan standard

deviasi ideal dan kategorisasi sebagai berikut.

Mi = (ST + SR) / 2

SDi = (ST - SR) / 6

Keterangan

Mi : mean ideal

SDi : standar deviasi ideal

ST : skor ideal tertinggi

SR : skor ideal terendah

Kategorisasi Tingkat Literacy Skill Guru Akuntansi

Tabel 5. Kategorisasi Tingkat Literacy Skill Guru Akuntansi

No Interval Skor Kategori

1 di atas (Mi + 1,8 SDi) s.d. (M + 3 SDi) di atas 84 s.d. 100 Sangat baik

2 di atas (Mi + 0,6 SDi) s.d. (M + 1,8 SDi) di atas 68 s.d. 84 Baik

3 di atas (Mi – 0,6 SDi) s.d. (M + 0,6 SDi) di atas 52 s.d. 68 Cukup

4 di atas (Mi – 1,8 SDi) s.d. (M – 0,6 SDi) di atas 36 s.d. 52 Tidak baik

5 (Mi – 3 SDi) s.d. (Mi – 1,8 SDi) 20 s.d. 36 Sangat tidak baik

Sumber: Wagiran (2015: 337)

Perhitungan:

Mi = (Skor Tertinggi + Skor Terendah) / 2 = (100 + 20) / 2 = 60

Sdi = (Skor Tertinggi - Skor Terendah) / 6 = (100 - 20) / 6 = 13,33

Page 33: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

25

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan ukuran-ukuran

statistik data hasil penelitian secara umum. Adapun rangkuman hasil statsistik deskriptif

literacy skill Guru Akuntansi tersebut disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6 . Statistik Deskriptif Literacy Skill Guru Akuntansi

No Keterangan Skor

1 N 150

2 Mean 74,41

3 Median 72,21

4 Modus 68,51

5 Variansi 71,23

6 Standar deviasi 8,44

7 Skewness 0,075

8 Kurtosis -0,283

9 Minimum 54,47

10 Maximum 93,62

Tabel 6 menunjukkan bahwa rerata skor literacy skill Guru Akuntansi SMK

Bisnis dan Manajemen di DIY sebesar 74,41. Nilai median skor literacy skill Guru

Akuntansi SMK Bisnis dan Manajemen di DIY sebesar 72,21 dan nilai modus skor

literacy skill sebesar 68,51. Ketiga ukuran tendensi sentral tersebut memiliki nilai yang

hampir sama, hal ini mengindikasikan jika data menyebar secara normal. Hal ini juga

didukung dengan nilai skewness sebesar 0,075 yang berarti bahwa tingkat kemiringan

distribusi data mendekati 0 sehingga data cenderung berdistribusi normal. Nilai kurtosis

sebesar -0,283 menunjukkan bahwa skor mendekati nilai 0 maka data cenderung normal

dan keruncingan distribusi datanya adalah tumpul. Selanjutnya besarnya nilai variansi

yaitu 71,23 dengan standar deviasi sebesar 8,44. Skor minimum literasi skill guru

akuntansi sebesar 54,47 sedangkan skor maksimumnya sebesar 93,62. Data tingkat

literacy skill Guru Akuntansi SMK Bisnis dan Manajemen di DIY selanjutnya dapat

digambarkan dalam histogram yang disajikan pada Gambar 2 berikut.

Page 34: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

26

Gambar 2. Histogram Literacy Skill Guru Akuntansi SMK Bisnis dan Manajemen

di DIY

Gambar 2 menunjukkan bahwa data literasi digital mahasiswa pendidikan

akuntansi memiliki distribusi yang normal dan cenderung homogen sesuai dengan nilai

statistik deskriptif skewness dan kurtosis. Histogram yang disajikan pada Gambar 2

memberikan informasi bahwa sebagian besar skor atau data literacy skill Guru Akuntansi

SMK Bisnis dan Manajemen di DIY berada pada rentang skor 65 sampai dengan 80.

Secara umum kondisi tersebut menggambarkan bahwa tingkat keterampilan literacy skill

Guru Akuntansi SMK Bisnis dan Manajemen di DIY sudah baik namun belum optimal.

Analisis terhadap setiap aspek atau dimensi keterampilan literacy skill Guru Akuntansi

SMK Bisnis dan Manajemen di DIY perlu dilakukan untuk mengetahui aspek mana saja

yang belum optimal sehingga dapat dirumuskan rekomendasi atau saran untuk

peningkatan literacy skill Guru Akuntansi SMK Bisnis dan Manajemen di DIY.

2. Literacy Skill Guru Akuntansi ditinjau dari Dimensi Digital Literacy Skill

Digital literacy skill merupakan salah satu dimensi dari literacy skill Guru

Akuntansi. Digital literacy skill dapat diketahui melalui keterampilan menyeleksi

informasi kunci, menggunakan kata kunci, mengelola informasi dari berbagai sumber,

membandingkan dan mensintesis informasi dari berbagai sumber, mengevaluasi dan

memverifikasi sumber online, menggunakan media digital dan tampilan visual,

Page 35: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

27

menghargai tujuan dan persuasi pesan media, dan mempertimbangkan efek pesan. Data

penelitian yang menggambarkan literacy skill ditinjau dari dimensi digital literacy skill

Guru Akuntansi disajikan pada infografis gambar 3 dan pengkategorisasian data

disajikan pada Tabel 7.

Gambar 3 . Infografis Digital Literacy Skill Guru Akuntansi

Tabel 7. Kategorisasi Digital Literacy Skill Guru Akuntansi

No Keterangan Skor Kategori

1 Menyeleksi informasi kunci 62,31 Cukup

2 Menggunakan kata kunci 74,33 Baik

3 Mengelola informasi dari berbagai sumber 65,73 Cukup

4 Membandingkan dan mensintesis informasi dari

berbagai sumber

66,60 Cukup

5 Mengevaluasi dan memverifikasi sumber online 66,84 Cukup

6 Menggunakan media digital dan tampilan visual 70,03 Baik

7 Menghargai tujuan dan persuasi pesan media 67,07 Cukup

8 Mempertimbangkan efek pesan 75,37 Baik

Keterampilan guru akuntansi dalam mempertimbangkan efek pesan memiliki

skor paling tinggi yakni 75,37 yang masuk ke dalam kategori baik. Selanjutnya

keterampilan guru akuntansi dalam menggunakan kata kunci memiliki skor sebesar

74,33 dan keterampilan dalam menggunakan media digital dan tampilan visual memiliki

skor 70,03 dimana kedua kategori tersebut masuk ke dalam kategori baik. Kemudian

keterampilan guru akuntansi dalam menghargai tujuan dan persuasi pesan media

memiliki skor sebesar 67,07, keterampilan mengevaluasi dan memverifikasi sumber

online skor sebesar 66,84, keterampilan membandingkan dan mensintesis informasi dari

Page 36: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

28

berbagai sumber memiliki skor sebesar 66,60, dan keterampilan mengelola informasi

dari berbagai sumber memiliki skor sebesar 65,73, dimana keempat keterampilan

tersebut termasuk ke dalam kategori cukup. Sementara itu keterampilan Guru Akuntansi

pada dimensi digital literacy skill yang paling rendah yakni keterampilan menyeleksi

informasi kunci dengan skor sebesar 62,31 yang masuk ke dalam kategori cukup.

3. Literacy Skill Guru Akuntansi ditinjau dari Dimensi Technological Literacy Skill

Technological literacy skill merupakan salah satu dimensi dari literacy skill guru

Akuntansi. Technological literacy skill dinilai dari indikator mendengar teknologi baru,

mempelajari kemampuan teknologi baru, mempraktikkan berbagai aplikasi, dan

menggunakan teknologi secara efektif. Data hasil penelitian yang menggambarkan

literacy skill guru akuntansi dilihat dari dimensi technological literacy skill disajikan

pada infografis Gambar 4. Selanjutnya kategorisasinya disajikan pada Tabel 8.

Gambar 4. Infografis Technological Literacy Skill Guru Akuntansi

Tabel 8. Kategorisasi Technological Literacy Skill Guru Akuntansi

No Indikator Skor Kategori

1 Mendengar teknologi baru 74,80 Baik

2 Mempelajari kemampuan teknologi baru 74,30 Baik

3 Mempraktikkan berbagai aplikasi 65,20 Cukup

4 Menggunakan teknologi secara efektif 75,87 Baik

Indikator penggunaan teknologi secara efektif memiliki skor paling tinggi yakni

75,87 yang masuk ke dalam kategori baik. Selanjutnya indikator mendengar teknologi

baru memiliki skor 74,80 yang masuk ke dalam kategori baik dan indikator mempelajari

kemampuan teknologi baru memiliki skor sebesar 74,30 yang masuk ke dalam kategori

Page 37: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

29

baik. Sementara itu yang paling rendah yakni indikator mempraktikkan berbagai aplikasi

dengan skor sebesar 65,20 yang masuk ke dalam ketegori cukup.

4. Literacy Skill Guru Akuntansi ditinjau dari Dimensi Human Literacy Skill

Human literacy skill merupakan salah satu dimensi dari literacy skill guru Akuntansi.

Human literacy skill dinilai dari indikator leadership, teamwork, cultural agility, dan

enterprenuership. Data hasil penelitian yang menggambarkan literacy skill guru

akuntansi dilihat dari dimensi human literacy skill disajikan pada infografis Gambar 5.

Selanjutnya kategorisasinya disajikan pada Tabel 9.

Gambar 5. Infografis Human Literacy Skill Guru Akuntansi

Tabel 9. Kategorisasi Human Literacy Skill Guru Akuntansi

No Indikator Skor Kategori

1 Leadership 74,00 Baik

2 Teamwork 79,42 Baik

3 Cultural agility 90,27 Sangat Baik

4 Enterprenuership 82,47 Baik

Indikator cultural agility memiliki skor paling tinggi yakni 90,27 yang masuk ke

dalam kategori sangat baik. Selanjutnya indikator enterprenuership memiliki skor 82,47

yang masuk ke dalam kategori baik dan indikator teamwork memiliki skor sebesar 79,42

yang masuk ke dalam kategori baik. Sementara itu yang paling rendah yakni indikator

leadership dengan skor sebesar 74,00 yang masuk ke dalam ketegori baik.

5. Literacy Skill Guru Akuntansi SMK Bisnis dan Manajemen di DIY

Page 38: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

30

Setelah dipaparkan deskripsi data hasil penelitian terkait dengan literacy skill Guru

Akuntansi yang ditinjau per dimensi, selanjutnya pada bagian ini akan dipaparkan hasil

penelitian yang menunjukkan literacy skill Guru Akuntansi secara umum. Tingkat

literacy skill pada Guru Akuntansi SMK Bisnis dan Manajemen di DIY dinilai dari tiga

aspek, yaitu digital literacy skill, technological literacy skill, dan human literacy skill.

Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian, menunjukkan bahwa tingkat literacy

skill ditinjau dari ketiga aspek tersebut disajikan pada Gambar 6 Adapun katerogisasi

tingkat literacy skill Guru Akuntansi di DIY disajikan dalam Tabel 10.

Gambar 6. Literacy Skill Guru Akuntansi di DIY

Tabel 10. Kategorisasi Tingkat Literacy Skill Guru Akuntansi DIY

No Keterangan Skor Kategori

1 Tingkat Digital Literacy Skill 69,09 Baik

2 Tingkat Technological Literacy Skill 73,07 Baik

3 Tingkat Human Literacy Skill 81,07 Baik

Hasil analisis tingkat literacy skill Guru Akuntansi SMK Bisnis dan Manajemen di

DIY ditinjau dari aspek digital literacy skill, technological literacy skill, dan human

literacy skill memiliki skor yang bervariasi. Aspek digital literacy skill dengan skor 69,09

masuk dalam kategori baik dan merupakan aspek dengan nilai paling rendah

dibandingkan dengan aspek lainnya. Aspek technological literacy skill memiliki skor

73,07 masuk dalam kategori baik, sedangkan aspek human literacy skill mendapat skor

tertinggi yaitu sebesar 81,07 termasuk dalam kategori baik. Meskipun semua aspek

masuk dalam kategori baik, namun terdapat beberapa indikator yang belum optimal dan

perlu ditingkatkan.

Page 39: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

31

Secara umum, dari ketiga aspek literacy skill yang diteliti, aspek human literacy

skill memperoleh skor hasil yang paling tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa Guru

Akuntansi SMK Bisnis dan Manajemen di DIY memiliki kemampuan yang sangat baik

dalam hal leadership, team work, cultural ability, dan entrepreneurship. Sementara pada

aspek digital literacy skill dan technological skill dengan rerata skor yang lebih rendah

memiliki arti bahwa Guru Akuntansi di DIY masih perlu memperbaiki dan meningkatkan

keterampilan dalam hal literasi digital dan literasi teknologinya.

6. Literacy Skill Guru Akuntansi Per Dimensi Per Kabupaten/Kota

Sampel dalam penelitian ini terdiri atas Guru Akuntansi SMK Bisnis dan

Manajemen di Daerah Istimewa Yogyakarta yang terbagi dalam empat Kabupaten dan

satu Kotamadya, yaitu Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul,

Kabupaten Kulonprogo, dan Kota Yogyakarta. Data hasil penelitian diolah dan dianalisis

lebih lanjut guna mengetahui tingkat literacy skill Guru Akuntansi pada masing-masing

dimensi dan masing-masing Kabupaten/Kota. Adapun data hasil literacy skill Guru

Akuntansi per dimensi dan per Kabupaten/Kota disajikan dalam Gambar 7.

Gambar 7. Tingkat Literacy Skill Guru Akuntansi di DIY Per Dimensi Per

Kabupaten/Kota

Gambar 7 menunjukkan bahwa tingkat literacy skill Guru Akuntansi SMK Bisnis dan

Manajemen di DIY dinilai dari tiga aspek utama, yaitu digital literacy skill, technological

literacy skill, dan human literacy skill. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ketiga aspek

tersebut yang memiliki skor tertinggi diperoleh oleh Kabupaten Bantul, di mana aspek digital

Page 40: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

32

literacy skill mendapatkan skor 75,57, aspek technological literacy skill dengan skor 76,52,

dan aspek human literacy skill dengan skor 83,35. Sementara untuk skor terendah pada aspek

digital literacy skill didapatkan oleh Kota Yogyakarta dengan perolehan skor 53,06, aspek

technological literacy skill dan aspek human literacy skill dengan skor terendah oleh

Kabupaten Kulonprogo dengan perolehan skor 69,35 dan 77,86.

Secara umum pada Gambar 7 menunjukkan bahwa hampir di setiap Kabupaten/Kota,

aspek digital literacy skill memiliki nilai yang paling rendah dibandingkan dengan aspek

lainnya. Artinya perlu adanya usaha peningkatan yang lebih intensif dalam aspek digital

literacy skill, meliputi menyeleksi informasi kunci, menggunakan kata kunci yang tepat,

mengelola informasi dari berbagai sumber, mensintesis informasi dari berbagai sumber,

melakukan verifikasi, mengevaluasi argument dan pernyataan, bijaksana dalam menggunakan

media digital dan visual, menghargai tujuan persuasi pesan media, dan mempertimbangkan

efek pesan dari informasi yang ada.

B. PEMBAHASAN

1. Literacy Skill Guru Akuntansi ditinjau dari Dimensi Digital Literacy Skill

Profil literacy skill Guru Akuntansi SMK Bisnis dan Manajemen di DIY ditinjau

dari dimensi digital literacy skill dapat dikatakan sudah cukup baik. Hal ini didukung

dengan keterampilan guru akuntansi dalam mempertimbangkan efek pesan termasuk

dalam kategori baik. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Kaeophanuek, Na-Songkhla, & Nilsook (2018) bahwa diperlukan 3 keterampilan dalam

mengembangkan literasi digital, yaitu keterampilan manajemen informasi, penggunaan

peralatan digital, serta pembuatan konten baru dan konsolidasi informasi. Ketiga

keterampilan tersebut harus diintegrasikan dalam proses pengembangan keterampilan

kognitif (Kaeophanuek, Na-Songkhla, & Nilsook, 2018).

Kemampuan guru akuntansi dalam mempertimbangkan efek pesan sangat

diperlukan. Hal tersebut sangat berguna untuk guru akuntansi dalam menghindari

mudahnya termakan oleh isu yang provokatif, informasi hoaks, atau menjadi korban

penipuan yang berbasis digital (Rohmadi, 2018). Ketika guru akuntansi mempunyai

kemampuan dalam mempertimbangkan efek pesan, guru akuntansi dapat memilah dan

memilih informasi yang akan disampaikan kepada muridnya sehingga menghindari

tersebarnya hoaks atau informasi yang menyesatkan kepada siswa. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa keterampilan dalam mempertimbangkan efek pesan sangat

Page 41: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

33

diperlukan oleh guru akuntansi untuk digunakan dalam memilih dan memilah informasi

yang didapatkan untuk disampaikan kepada siswa untuk menghindari tersebarnya berita

hoaks.

Hasil penelitian menunjukan bahwa guru akuntansi di Provinsi DIY dalam

keterampilan menyeleksi informasi kunci memiliki skor yang paling rendah dalam

dimensi digital literacy. Guru akuntansi cenderung dalam mencari informasi atau berita

dalam internet atau media sosial masih sering membaca informasi atau berita yang

kurang relevan dengan yang sedang dicari. Perubahan sikap tantangan baru untuk

individu dalam mengevaluasi dan memahami informasi dan keterampilan tambahan

lainnya perlu ditingkatkan agar literasi lebih efektif (Osterman, 2012). Dengan demikian,

diperlukan peningkatan literasi digital guru terutama dalam keterampilan menyeleksi

informasi kunci agar guru akuntansi dapat fokus dalam mencari informasi yang dicari

dan tidak terpecah dengan informasi yang tidak relevan dengan apa yang sedang dicari.

Selanjutnya keterampilan menyeleksi informasi kunci masih kurang baik. Guru

akuntansi memerlukan keterampilan tersebut untuk meningkakan keefektifan dan

keefisienan dalam mencari informasi yang sedang dicari. Greenstein (2012) menyatakan

bahwa seseorang perlu memiliki keterampilan efektif menggunakan kata kunci dan

strategi pencarian dalam menunjang kemampuan literasi digital seseorang. Literasi

digital membuat masyarakat bijaksana dalam mengakses, memilah, dan memahami

berbagai jenis informasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup

(Kemendikbud, 2017). Salah satu indikator pencapaian dalam bidang pendidikan dan

kebudayaan adalah keberhasilan dalam membangun literasi digital (Rohmadi, 2018).

2. Literacy Skill Guru Akuntansi ditinjau dari Dimensi Technological Literacy Skill

Literacy skill Guru Akuntansi SMK Bisnis dan Manajemen di DIY ditinjau dari

dimensi technological literacy skill sudah cukup baik. Hal ini didukung dengan skill guru

Akuntansi dalam mendengar teknologi baru, mempelajari kemampuan teknologi baru,

mempraktikkan berbagai aplikasi, dan menggunakan teknologi secara efektif. Hasil

penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Davies (2011) bahwa

pentingnya literasi teknologi untuk dikuasai pembelajar masa kini dengan kemampuan

individu mengadopsi, mengadaptasi, menciptakan dan mengevaluasi teknologi sehingga

dapat mempengaruhi kehidupan, komunitas dan lingkungannya. Apabila seorang guru

mampu menggunakan teknologi dengan mahir dan dapat membuat keputusan cerdas

tentang teknologi yang mana akan digunakan dan kapan menggunakannya (Davies:

2007).

Page 42: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

34

Guru Akuntansi harus menguasai technological literacy skill sehingga guru mampu

mengetahui apa teknologi terbaru yang dapat digunakan untuk pembelajaran Akuntansi.

Selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Saleh (2015) bahwa pengetahuan tentang

literasi teknologi diperlukan untuk membentuk suatu kesiapan mental yang dapat

memberikan arah bagi setiap individu guna memperoleh keuntungan melalui

pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Kemudian guru mempelajari

teknologi tersebut dan mempraktikkan teknologi tersebut dalam pembelajaran.

Penggunaan teknologi secara tepat dapat membuat pembelajaran Akuntansi di kelas

efektif.

Guru Akuntansi SMK Bisnis dan Manajemen di DIY sebagian besar sudah

mengetahui, mempelajari, dan mempraktikkan teknologi baru dalam pembelajaran

Akuntansi di kelas. Sehingga pembelajaran tersebut dapat dilakukan secara efektif.

Pengaplikasian teknologi dalam dunia pendidikan sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Imaduddin (2018) yang menyatakan bahwa pada pendidikan 4.0

mengintegrasikan teknologi cyber dalam bentuk fisik maupun tidak ke dalam

pembelajaran.

3. Literacy Skill Guru Akuntansi ditinjau dari Dimensi Human Literacy Skill

Skill yang dimiliki Guru Akuntansi di era revolusi industri 4.0 ditinjau dari dimensi

human literacy skill termasuk dalam kategori baik. Pada era revolusi industri 4.0, Guru

Akuntansi memang harus memiliki skill tersebut. Karena revolusi industri 4.0

mempengaruhi pendidikan dalam jenjang pendidikan tinggi. Skill yang harus dimiliki

Guru Akuntansi yakni pertama leadership. Selaras dengan penelitian yang dilakukan

oleh Iswan & Herwina (2018) menyatakan harus memiliki jiwa kepemimpinan dalam

mengembangkan pendidikan yang berkualitas dan modern mengikuti dinamika teknologi

yang cepat. Kedua, guru Akuntansi harus memiliki jiwa entrepreneurship untuk

mendobrak mindset siswa dalam bekerja di era milenial yang sangat kompetitif dari

revolusi industri lainnya. Ketiga, Guru Akuntansi harus memiliki skill untuk dapat

bekerja dengan tim (Ramli, 2018).

Guru Akuntansi penting untuk menguasai human literacy untuk dapat bertahan di

era revolusi industri 4.0. Tujuannya adalah agar bisa berfungsi dengan baik di lingkungan

sekitar dan dapat memahami interaksi dengan sesama manusia (Ibda, 2008). Guru

Akuntansi perlu menguasai literasi manusia karena menunjukkan pengembangan

karakter individu atau softskill untuk bisa berkolaborasi, adaptif dan menjadi arif di era

“banjir” informasi (Rosyadi, 2018). Hal ini juga selaras dengan penelitian yang dilakukan

Page 43: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

35

oleh Suwardana (2017) bahwa literasi manusia memberikan manfaat terkait dengan

kemampuan komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis, kreatif dan inovatif. Literasi manusia

juga memiliki manfaat untuk memberikan penguatan SDM yang memiliki keunggulan

komunikasi dan desain atau rancangan (Ibda, 2018).

4. Literacy Skill Guru Akuntansi

Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat tiga dimensi yang menjadi

karakteristik dalam mengukur tingkat literacy skill Guru Akuntansi SMK Bisnis dan

Manajemen di DIY. Dimensi literacy skill tersebut meliputi aspek digital literacy skill,

technological literacy skill, dan human literacy skill. Ketiga aspek dalam literacy skill

tersebut perlu dikuasai, terutama bagi insan pendidikan seperti seorang guru. Skill literasi

sangat diperlukan dalam dunia pendidikan, baik oleh kepala sekolah, guru maupun siswa

untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal di era revolusi industri 4.0. Hal ini

selaras dengan pendapat Rozaq (2008), yang menyatakan bahwa dalam rangka

menghadapi revolusi industri 4.0 diperlukan “literasi baru” yang mencakup literasi

data/digital, literasi teknologi, dan literasi manusia. Betapa pentingnya literacy skill ini,

Yahya (2018: 20) juga mempertegas bahwa era revolusi industri 4.0 membutuhkan

tenaga kerja yang memiliki keterampilan dalam literasi digital, literasi teknologi, dan

literasi manusia.

Urgensi literacy skill dalam dunia pendidikan menggambarkan bahwa skill literasi

baru menjadi hal yang penting untuk dimiliki oleh setiap individu di era revolusi industri

4.0, tak terkecuali oleh guru. Sebagaimana hasil penelitian Appleton, Montero, & Jones

(2017: 147) yang menemukan bahwa pendekatan literasi perlu dikembangkan oleh guru

melalui pembelajaran yang menggunakan literasi informasi untuk meningkatkan

kreatifitas peserta didik. Selain itu skill literasi baru bagi guru yakni dengan literacy skill

(digital, technology, and human) akan membantu guru dalam menyiapkan lulusan yang

kompetitif di era revolusi industri 4.0.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan capaian skor pada

masing-masing dimensi literacy skill pada Guru Akuntansi SMK Bisnis dan Manajemen

di DIY. Aspek digital literacy skill memperoleh skor 69,09 termasuk ke dalam kategori

baik, aspek technological literacy skill memiliki skor 73,07 termasuk dalam kategori

baik, sedangkan aspek human literacy skill mendapat skor tertinggi yaitu sebesar 81,07

termasuk dalam kategori baik. Perbedaan capaian skor pada masing-masing dimensi

literacy skill pada Guru Akuntansi SMK Bisnis dan Manajemen di DIY ini masih perlu

ditingkatkan dan diseimbangkan, mengingat bahwa literasi di kelas dapat membantu

Page 44: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

36

mengembangkan dan memperluas penggunaan teknologi untuk meningkatkan

kreativitas, ekspresi diri, serta pemahaman yang lebih komprehensif tentang apa yang

peserta didik lakukan (Kavanagh & O'Rourke, 2016: 7).

Dimensi digital literacy skill yang merupakan dimensi dengan capaian terendah,

mengindikasikan bahwa kemampuan Guru Akuntansi dalam memilih informasi,

mengevaluasi informasi, dan mempertimbangkan sumber, pesan, efek informasi masih

rendah. Sementara digital literacy skill merupakan aspek yang penting dalam

menghadapi era revolusi 4.0, di mana digital literacy skill ini mendorong masyarakat

untuk menjadi lebih bijaksana dalam mengakses, memilah, dan memahami berbagai jenis

informasi (Kemendikbud, 2017). Dalam bidang pendidikan pun penguasaan dalam

digital literacy skill ini membuat guru lebih mampu mengontrol proses pembelajaran di

kelas, karena digital literacy skill bermanfaat dalam penyelenggaraan pembelajaran yang

lebih efektif dan efisien karena banyaknya referensi belajar yang bisa didapatkan dari

intenet (Gilster, 1997). Hal tersebut semakin menguatkan alasan bahwa digital literacy

skill pada Guru Akuntansi perlu semakin ditingkatkan.

Pada dimensi technological literacy skill memiliki skor 73,07 yang

menggambarkan bahwa tingkat literasi teknologi Guru Akuntansi SMK Bisnis dan

Manajemen di DIY termasuk dalam kategori baik. Namun demikian tetap perlu adanya

peningkatan dan keberlanjutan dalam technological literacy skill. Hal ini disebabkan

karena technological literacy skill merupakan salah satu konsep baru literasi abad ke 21

yang perlu dikuasi oleh pembelajar masa kini (Davies, 2011: 45). Tidak dapat dipungkiri

bahwa era revolusi 4.0 tidak terlepas dari kecanggihan teknologi informasi dan

komunikasi, untuk itulah masyarakat perlu memiliki kemampuan intelektual, konsep

fundamental dan ketrampilan kontemporer dalam menggunakannya (Indrajit, 2006).

Selain itu pentingnya guru memiliki skill dalam literasi teknologi, bertujuan agar guru

mampu mengembangkan materi belajar yang dapat diakses oleh siswa dimana saja dan

kapan saja (UNDP, 2005: 121-123).

Capaian skor literacy skill tertinggi yakni pada aspek human literacy skill dengan

skor sebesar 81,07 yang termasuk dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa

tingkat literasi manusia pada Guru Akuntansi SMK Bisnis dan Manajemen di DIY telah

dilakukan secara optimal. Aspek yang ada dalam kategori human literacy skill seperti

yang disampaikan oleh Ramli (2018) yang berupa leadership, team work, cultural agility,

dan jiwa entrepreneur telah tertanam dengan sangat baik pada Guru Akuntansi SMK

Bisnis dan Manajemen di DIY. Dalam menghadapi abad pengetahuan ini, literasi

Page 45: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

37

manusia menjadi wajib untuk dikuasai karena menunjukan elemen softskill atau

pengembangan karakter individu untuk bisa berkolaborasi, adaptif dan menjadi arif di

era “banjir” informasi (Rosyadi, 2018). Dunia pendidikan, salah satunya universitas,

perlu mencari metoda untuk mengembangkan kapasitas kognitif manusia. Literasi

manusia memiliki manfaat untuk memberikan penguatan SDM yang memiliki

keunggulan komunikasi dan desain atau rancangan (Ibda, 2018).

5. Literacy Skill Guru Akuntansi Per Dimensi Per Kabupaten/Kota

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Bantul merupakan kabupaten

yang memperoleh skor tertinggi dalam ketiga dimensi literacy skill yaitu 75,57 pada

dimensi digital literacy skill, 76,52 pada dimensi technological literacy skill, dan skor

83,35 pada dimensi human literacy skill dengan skor. Rerata skor yang didapatkan oleh

Kabupaten Bantul dalam literacy skill yaitu 78,48 yang termasuk dalam kategori Baik.

Hal tersebut menunjukkan bahwa Guru Akuntansi yang berapa di wilayah Kabupaten

Bantul telah berusaha mengdongkrak tingkat literacy skill yang dimilikinya dengan baik.

Namun tetap perlu adanya peningkatan agar diperoleh hasil yang lebih baik di kemudian

hari mengingat urgensi literacy skill bagi guru ialah akan membantu guru dalam

menyiapkan lulusan yang kompetitif di era revolusi industri 4.0. Hal ini sejalan dengan

pernyataan Intan Ahmad, Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Kemristekdikti, menyatakan bahwa agar lulusan bisa kompetitif di era revolusi industri

4.0, kurikukum perlu orientasi baru, tidak hanya cukup literasi lama (membaca, menulis,

& matematika), tetapi juga literasi baru yang meliputi literasi data/digital, literasi

teknologi dan literasi manusia (Kemristekdikti, 2018c: 4).

Sementara untuk skor terendah pada aspek digital literacy skill didapatkan oleh

Kota Yogyakarta dengan skor perolehan 53,06 yang termasuk dalam kategori cukup.

Guru Akuntansi di Kota Yogyakarta perlu lebih melakukan upaya peningkatan terkait

dengan kemampuannya dalam membaca, menulis, merangkai, memahami, mengakses

informasi, pengetahuan mengolah informasi yang diperoleh dari berbagai sumber digital

melalui media elektronik. Mengingat pentingnya literasi digital dalam bidang pendidikan

terutama pada bagi guru agar mampu menghasilkan lulusan responsif, adaptif, dan

kompetitif di era revolusi industri 4.0, maka diperlukan kerjasama yang terintegrasi baik

dari pihak guru itu sendiri, sekolah, masyarakat dan pemerintah sebagai pihak utama

dalam penyelenggaran pendidikan di Indonesia

Pada aspek human literacy skill, Kabupaten Kulonprogo dengan perolehan skor

perolehan terendah sebesar 77,86 yang termasuk dalam kategori baik. Sehingga secara

Page 46: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

38

umum bahwa perolehan skor human literacy skill di wilayah lain selain Kabupaten

Kulonprogo di DIY telah memperoleh skor yang baik. Namun bukan berarti tidak perlu

upaya peningkatan, karena pada dasarnya dunia terus mengalami perkembangan,

termasuk dalam bidang teknologi dan informasi, sehingga manusia selaku user utama

perlu meningkatkan kapasitas diri. Urgensi human literacy skill ini mendorong manusia

agar dapat berfungsi baik di lingkungannya dan dapat memahami interaksi dengan

manusia (Ibda, 2018).

Page 47: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

39

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan dalam Bab IV,

maka dapat dirumuskan beberapa kesimpulan sebagai berikut.

1. Literacy skill Guru Akuntansi SMK Bisnis dan Manajemen di Daerah Istimewa

Yogyakarta ditinjau dari dimensi digital literacy skill masuk dalam kategori baik dengan

skor 69,09. Keterampilan menggunakan kata kunci, menggunakan media digital dan

tampilan visual, dan mempertimbangkan efek pesan masuk dalam kategori baik.

Sedangkan keterampilan menyeleksi informasi kunci, mengelola informasi dari berbagai

sumber, membandingkan dan mensintesis informasi dari berbagai sumber, mengevaluasi

dan memverifikasi sumber online, dan menghargai tujuan dan persuasi pesan media

dalam kategori cukup.

2. Literacy skill Guru Akuntansi SMK Bisnis dan Manajemen di Daerah Istimewa

Yogyakarta ditinjau dari dimensi technological literacy skill masuk dalam kategori baik

dengan skor 73,07. Keterampilan guru dalam menggunakan teknologi secara efektif,

mendengar teknologi baru, dan mempelajari kemampuan teknologi baru masuk dalam

kategori baik, sedangkan keterampilan dalam mempraktikkan berbagai aplikasi masuk

dalam kategori cukup.

3. Literacy skill Guru Akuntansi SMK Bisnis dan Manajemen di Daerah Istimewa

Yogyakarta ditinjau dari dimensi human literacy skill masuk dalam kategori baik dengan

skor 81,07. Keterampilan guru dalam indikator cultural agility masuk dalam kategori

sangat baik, sedangkan keterampilan leadership, teamwork, dan enterpreneurship masuk

dalam kategori baik.

4. Literacy skill Guru Akuntansi SMK Bisnis dan Manajemen di Daerah Istimewa

Yogyakarta masuk dalam kategori baik.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan simpulan penelitian, maka dapat

dirumuskan beberapa saran sebagai berikut.

1. Bagi Guru Akuntansi

a. Sebaiknya guru akuntansi menyeleksi informasi kunci dari berbagai informasi

yang didapatkan dari media digital

b. Sebaiknya guru akuntansi mengelola informasi dari berbagai sumber media digital

Page 48: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

40

c. Sebaiknya guru akuntansi embandingkan dan mensintesis informasi dari berbagai

sumber

d. Sebaiknya guru akuntansi mengevaluasi dan memverifikasi sumber online

e. Sebaiknya guru akuntansi menghargai tujuan dan persuasi pesan media

f. Sebaiknya guru akuntansi mempraktikkan berbagai aplikasi yang mendukung

kegiatan pembelajaran akuntansi

2. Bagi MGMP Akuntansi

a. Sebaiknya MGMP Akuntansi memberikan sarana untuk meningkatkan literasi

guru akuntansi melalui sarasehan, seminar, dan pelatihan

b. Sebaiknya MGMP Akuntansi memiliki dan memperkuat jaringan komunikasi

digital antar guru akuntansi se DIY

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

Dengan melihat hasil penelitian yang menunjukkan bahwa literacy digital skill Guru

Akuntansi SMK Bisnis dan Manajemen di DIY masih rendah, maka pnelitian

selanjutnya perlu memfokuskan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Perubahan zaman yang terjadi pada era revolusi industri 4.0 saat ini juga menuntut Guru

Akuntansi mampu dan terampil menguasai keterampilan literasi digital.

Page 49: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

41

DAFTAR PUSTAKA

Aoun, J.E. (2017). Robot-proof: Higher education in the age of artificial intelligence.

Massachusetts: MIT Press.

Appleton, L., Montero, G. G., & Jones, A. (2017). Creative approaches to information

literacy for creative arts students. Communications in information literacy, Vol. 11, No.

1, 2017, 147–167. https://doi.org/10.15760/comminfolit.2017.11.1.39.

Baran, S. & Davis, D. (2010). Mass Communication Teory: Foundations, Frement and

Future. (Terjemahan). Jakarta: Salemba Humanika.

Bawden, D. (2001). Information and digital literacies: A review of concepts. Journal of

Documentation, 57(2), 218–259. https://doi.org/10.1108/EUM0000000007083.

Belshaw, D. A. J. (2011). What is digital literacy? A Pragmatic investigation. Thesis.

Department of Education, Durham University.

Cam, E., & Kiyici, M. (2017). Perceptions of Prospective Teachers on Digital Literacy.

Malaysian online journal of educational technology, Vol. 5.

Cordell, R.M. (2013). Information Literacy and Digital Literacy- Competing Or

Complementary? Communications in information literacy. Vol. 7, No. 2.

Davies, R. S. (2011). Understanding Technology Literacy: A Framework for Evaluating

Educational Technology Integration. TechTrends, Volume 55, Number 5.

Gilster, P. (1997). Digital Literacy. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Greenstein, L. M. (2012). Assessing 21st century skills: A guide to evaluating mastery and

authentic learning. Thousand Oaks: Corwin Press.

Hague, C., & Payton, S. (2010). Digital literacy across the curriculum: A futurelab

handbook. Futurelab, 63. Retrieved from www.futurelab.org.uk/ projects/digital-

participation.

Hermann, M., Pentek, T., & Otto, B. (2016). Design principles for industrie 4.0 scenarios.

Proceedings of the Annual Hawaii International Conference on System Sciences (Vol.

2016-March, pp. 3928–3937). IEEE Computer Society. https://doi.org/10.1109/

HICSS.2016.488.

Ibda, H. (2018). Penguatan Literasi Baru pada Guru Madrasah Ibtidaiyah dalam Menjawab

Tantangan Era Revolusi Industri. JRTIE: Journal of Research and Thought of Islamic

Education.1. 1. 1-21.

ICT Watch. (2018). Kerangka Literasi Digital Indonesia. Diakses pada tanggan 11 Januari

2019 dari http://literasidigital.id/books/kerangka-literasi-digital-indonesia.

Page 50: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

42

Imaduddin, M. (2018). Membuat Kelas Online Berbasis Android dengan Google

Classroom: Terobosan Pembelajaran Era Revolusi Industri 4.0. Yogyakarta: Penerbit

Garudhawaca.

Indrajit, R. E. (2006). Mynistry of Communication And Information Technology : The

Strategic Blue Print of Planning And Developing The ICT-Literate Human Resources

in Indonesia, Version 1.0-Desember 2006.

Irianto, D. (2017). Industry 4.0: The Challenges of Tomorrow. Makalah. Disampaikan pada

Seminar Nasional Teknik Industri, Malang.

ITTEA. (2019). Technological Literacy Standards. ITEEA.

Kaeophanuek, S., Na-Songkhla, J. & Nilsook, P. (2018). How to Enhance Digital Literacy

Skills among Information Sciences Students. International Journal of Information and

Education Technology, Vol. 8, No. 4, 292-297.

Kavanagh, A. & O'Rourke, K.C. (2016). Digital literacy: Why it matters. Dublin: Learning,

Teaching & Technology Centre, Dublin Institute of Technology.

Kemendikbud. (2017). Materi pendukung literasi digital. Jakarta: Kemendikbud.

Kemristekdikti. (2018a). Mempersiapkan SDM Indonesia di era industri 4.0. Jakarta:

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

____________. (2018b). Memandang revolusi industri dan dialog pendidikan karakter di

perguruan tinggi Indonesia. Jakarta: Direktorat Pembelajaran Ditjenbelmawa

Kemristekdikti.

____________. (2018c). Proses pembelajaran digital dalam era revolusi industri 4.0.

Jakarta: Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Mardapi, D. (2017). Pengukuran, penilaian, dan evaluasi pendidikan, Edisi 2. Yogyakarta:

Nuha Litera.

Metz, S. (2017). Digital Literacy-Is it Real? Literacy in Science, Vol. 84, No. 1.

Muhammad, M. (2016). Human Literacy. Diakses pada tanggal 13 Maret 2019 pukul 09.28

WIB pada halaman web https://humanliteracy.weebly.com/

Mukti, A.G. (2018). Menilik Revolusi Industri 4.0 dari Aspek Pendidikan. Diakses pada

tanggal 14 Januari 2019 dari http://fia.ub.ac.id/blog/berita/menilik-revolusi-industri-4-

0-dari-aspek-pendidikan.html.

Mutiara, A. B. (2018). Era IR4 dan Disruption: Issue Strategis TIK dan Dampaknya.

diakses pada tanggal 11 Januari 2019 dari https://www.researchgate.net/

publication/327105999.

Page 51: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

43

O’Connor, B. (2017). 2027: Human vs Machine Literacy. Diakses dari

https://www.projectliteracy.com/sites/default/files/Downloads/2027%20Human%20v

s%20Machine%20Literacy%20UK.pdf pada tanggal 13 Maret 2019.

Osterman, M. D. (2012). Digital literacy: Definition, theoretical framework, and

competencies. In M. S. Plakhotnik, S. M. Nielsen, & D. M. Pane (Eds.), Proceedings

of the 11th Annual College of Education & GSN Research Conference (pp. 135-141).

Phuapan, P., Viriyavejakul, C., & Pimdee, P. (2016). An analysis of digital literacy skills

among Thai University seniors. International Journal of Emerging Technologies in

Learning, 11(3), 24–31. https://doi.org/10.3991/ijet.v11i03.5301.

Pianfetti, E. S. (2001). Teachers and Technology: Digital Literacy through Professional

Development. Language Arts, 78, Diakses pada tanggal 13 Januari 2019 dari

https://www.researchgate.net/publication/234670089_Teachers_and_Technology_Dig

ital_Literacy_through_Professional_Development.

Priatmoko, S. (2018). Memperkuat Eksistensi Pendidikan Islam di Era 4.0. TA’LIM: Jurnal

Studi Pendidikan Islam, Vol.1, No.2, 1-19.

Ramli, K. (2018). Matematika dan Industri 4.0: Antara Big Data, Artificial Intelligence,

and Data/Network Security. Jakarta: Universitas Indonesia.

Rohmadi, M. (2018). Literasi digital. Diakses pada tanggal 11 Januari 2019 dari

http://lib.um.ac.id/wp-content/uploads/2018/03/Workshop-Literasi-Digital-

Rohmadi.pdf.

Rosyadi, S. (2018). Revolusi industri 4.0: Peluang dan tantangan bagi alumni universitas

terbuka. Diakses pada tanggal 11 Januari 2019 dari https://www.researchgate.net/

publication/324220813_REVOLUSI_INDUSTRI_40.

Rozak, A. (2018). Perlunya Literasi Baru Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0. Diakses

dari https://www.uinjkt.ac.id/id/perlunya-literasi-baru-menghadapi-era-revolusi-

industri-4-0/ pada tanggal 13 Maret 2019.

Schwab, K. (2016). 1.14 The Fourth Industrial Revolution: What it means and how to

respond. World Economic Forum, 1–7. https://doi.org/10.1080/0308569042000

238082.

Sriyanto, D., Subiantoro, N., & Nasution, C. (2018). Peranan Fasilitas Perguruan Tinggi

Berbasis IT dalam Aktivitas Proses Belajar Mengajar Menuju Pembangunan

Berwawasan Lingkungan di Era 4.0. Prosiding Seminar Nasional Era Industri (SNEI)

4.0. 1, 172-179.

Sukartono. (2018). Revolusi Industri 4.0 dan Dampaknya terhadap Pendidikan di

Indonesia, Diakses pada tanggal 11 Januari 2019 dari http://fkip.ums.ac.id/wp-

content/uploads/sites/43/2018/12/Revolusi-Industri-4.0-dan-Dampaknya-terhadap-

Pendidikan-di-Indonesia-Dr.-Sukartono.doc.

Page 52: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

44

Suwardana, Hendra. (2017). Revolusi Industri 4.0 Berbasis Revolusi Mental. JATI UNIK,

1, 2, 102-110.

Trilling, B & Fadel, C. (2009). 21st-century skills: Learning for life in our times. San

Francisco, CA: John Wiley & Sons.

UNDP. (2005). Promoting ICT for Human Development in Asia: Realizing the Millennium

Development Goals. UNDP New Delhi

UNESCO. (2018). A global framework of reference on digital literacy skills for indikator

4.4.2. Montreal, Quebec: UNESCO.

UNESCO-UNEVOC TVET. (2018). Managing skills in a time of disruption. Diakses pada

tanggal 11 Januari 2019 dari www.unevoc.unesco.org/learningforum.

Wagiran. (2015). Metodologi penelitian pendidikan: Teori dan implementasi. Yogyakarta:

Deepublish.

World Economic Forum. (2016). The Global Competitiveness Report 2016–2017. Diakses

pada tanggal 13 Januari 2019 dari http://www3.weforum.org/docs/GCR2016-2017/05

FullReport/TheGlobalCompetitivenessReport2016-2017_FINAL.pdf.

Yahya, M. (2018). Era Industri 4.0: Tantangan dan Peluang Perkembangan Pendidikan

Kejuruan Indonesia. Makalah. Disampaikan pada Sidang Terbuka Luar Biasa Senat

Universitas Negeri Makassar Tanggal 14 Maret 2018.

Yamane, T. (1967). Statistics: An Introductory Analysis, 2nd Ed., New York: Harper and

Row.

Zimmerman, T. (2018). Industry 4.0: Nothing Is More Steady Than Change. Diakses pada

tanggal 15 Januari 2019 dari https://www.igi-global.com/chapter/industry-40/208707.

Page 53: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

45

Page 54: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

46

Lampiran 1. Instrumen Penelitian

ANGKET PEMETAAN LITERACY SKILL GURU AKUNTANSI

Nama lengkap dan gelar : ……………………....

NIP : ……………………....

Golongan/ruang : ……………………....

Sertifikasi : Sudah / Belum (lingkari salah satu)

Jumlah mapel yg diampu : ……………………....

Asal Sekolah : ……………………....

Bapak Ibu Guru Akuntansi yang kami hormati, penyebaran angket ini bertujuan

untuk membantu Bapak Ibu dalam memetakan keterampilan literasi (literacy skill) guru

akuntansi.

• Kami mohon kesediaannya untuk memberikan jawaban sesuai dengan kebiasaan yang

Bapak Ibu lakukan.

• Kami akan menjaga kerahasiaan tentang identitas diri Bapak Ibu.

• Kami berharap Bapak Ibu berkenan mengisi identitas dengan benar agar tidak tertukar

datanya dengan orang lain.

• Atas kesediaan Bapak Ibu dalam pengisian angket ini, kami sampaikan terima kasih.

• Berikanlah jawaban atas pernyataan di bawah ini dengan memberikan tanda checklist

(√) pada alternatif pilihan jawaban yang telah tersedia, dimana:

Kode Jawaban Keterangan Rubrik

SL Selalu dari 10 kali, Anda melakukan 10 kali

SR Sering dari 10 kali, Anda melakukan 7-9 kali

KD Kadang-kadang dari 10 kali, Anda melakukan 4-6 kali

JR Jarang dari 10 kali, Anda melakukan 1-3 kali

TP Tidak pernah dari 10 kali, Anda tidak melakukan sama sekali

Yogyakarta, Juli 2019

Hormat kami,

Isroah

Ani Widayati

Eka Ary Wibawa

Page 55: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

47

ANGKET LITERACY SKILL GURU AKUNTANSI

No Pernyataan SL SR KD JR TP

1 Saya membaca semua informasi di internet

2

Saya mampu menemukan gagasan utama dari suatu artikel di

internet

3

Saya membaca berita media sosial meskipun kurang relevan

dengan yang saya cari

4 Saya menggunakan kata kunci ketika mencari informasi di internet

5

Saya menambahkan keterangan jenis dokumen (pdf, doc, xls) pada

kolom pencarian Google

6

Saya menyimpan alamat website ketika mengunduh sesuatu di

internet

7

Saya mengumpulkan informasi dari banyak sumber seperti jurnal

online, online book, dan artikel online.

8 Saya langsung mempercayai informasi dari satu sumber di internet

9

Saya senang membaca informasi dari banyak sumber tanpa

menyimpulkannya karena akan menguras waktu

10

Saya memastikan kredibilitas sumber informasi sebelum

memakainya

11 Saya mampu menilai sumber informasi yang valid

12 Saya membuktikan kebenaran semua informasi yang saya peroleh

13

Saya melakukan cross check informasi yang saya peroleh dengan

mencari informasi yang sama dari sumber lain

14 Saya melakukan pengecekan berita yang saya baca

15

Saya menggunakan media digital (laptop, smartphone, tablet)

dalam mencari informasi

16

Saya memperhatikan tampilan gambar dari media digital yang

saya gunakan

17

Saya memperhatikan kualitas suara dari media digital yang saya

gunakan

18

Saya memperhatikan aspek audio visual dari media digital yang

saya gunakan

19

Saya menghargai tujuan dari pesan yang disampaikan oleh sumber

informasi

20

Saya mengikuti ajakan dari pesan yang disampaikan oleh sumber

informasi

21

Saya memperhatikan aspek propaganda dari pesan yang

disampaikan oleh sumber informasi

22

Saya mempertimbangkan efek dari pesan yang disampaikan oleh

media sosial pada keyakinan yang saya anut

23

Saya mengabaikan efek pesan yang disampaikan oleh media sosial

pada perilaku saya

Page 56: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

48

No Pernyataan SL SR KD JR TP

24

Saya mempertimbangkan efek dari pesan yang disampaikan oleh

media sosial pada nilai-nilai yang saya yakini

25

Saya mempertimbangkan efek dari pesan yang disampaikan

sumber informasi pada cara pandang saya terhadap lingkungan

26

Saya mempertimbangkan efek dari pesan yang disampaikan oleh

sumber informasi pada cara pandang saya terhadap orang lain

No Pernyataan SL SR KD JR TP

27

Saya tidak ketinggalan informasi perkembangan teknologi masa

kini

28 Saya mendengar adanya teknologi baru di bidang gaya hidup

29 Saya mendengar adanya teknologi baru di bidang pendidikan

30 Saya mencari informasi perkembangan teknologi masa kini

31 Saya senang mempelajari kemampuan teknologi baru

32

Saya bertanya kepada ahli tentang teknologi baru yang sedang

booming saat ini

33

Saya meng-update pengetahuan tentang teknologi masa kini di

bidang pendidikan

34 Saya meng-install aplikasi kekinian di smartphone saya

35 Saya mencoba-coba aplikasi kekinian di smartphone saya

36

Saya mampu menggunakan teknologi secara efektif dalam

pembelajaran

37 Saya menggunakan teknologi untuk mempercepat kerja saya

38

Saya menggunakan aplikasi kamus online atau sejenisnya untuk

menunjang tugas saya

39

Saya menggunakan aplikasi seperti GOJEK atau GRAB untuk

memudahkan transportasi

40

Saya menggunakan aplikasi seperti Bukalapak, Tokopedia,

Shopee, OLX untuk memudahkan jual beli online

No Pernyataan SL SR KD JR TP

41 Saya mampu untuk memimpin guru lain

42

Saya mampu berkomunikasi secara efektif sehingga dapat

memimpin rapat atau diskusi

43 Saya berperilaku sopan santun kapanpun dan dimanapun

44 Saya mempunyai pengalaman sebagai pemimpin

45

Saya menciptakan kebebasan dengan mendorong dan memberikan

kebebasan guru lain untuk memimpin dan melayani

46

Saya memberikan (sharing) tanggung jawab kepada guru lain

sama besar dengan tanggung jawab saya

47

Saya memiliki fokus pada tujuan yang sama dengan guru lain di

sekolah

48

Saya memberikan tanggapan yang cepat jika ada pertanyaan dari

guru lain

49 Saya bersikap terbuka terhadap perbedaan kultur guru

Page 57: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

49

No Pernyataan SL SR KD JR TP

50 Saya menyadari adanya perbedaan kultur dengan guru

51 Saya menghormati perbedaan budaya dengan guru atau siswa

52 Saya mampu beradaptasi dengan kultur baru dalam pekerjaan saya

53 Saya mengasah keterampilan mengajar saya

54 Saya meng-update materi yang saya ajarkan

55 Saya menciptakan inovasi dalam pembelajaran saya

56 Saya mengevaluasi ketidakberhasilan saya kemudian bangkit lagi

-- TERIMAKASIH --

Page 58: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

50

Lampiran 2. Tabulasi Data Penelitian

TABULASI DATA LITERACY SKILL GURU AKUNTANSI SMK BISNIS DAN MANAJEMEN DI DIY

No Asal Sekolah Rerata

DL Skor DL

Rerata TL

Skor TL

Rerata HL

Skor HL

1 SMK Putratama Bantul 2,77 55,45 2,91 58,18 2,93 58,57

2 SMK N 1 Bantul 3,82 76,36 4,27 85,45 3,93 78,57

3 SMK Muhammadiyah Kretek 4,23 84,55 4,00 80,00 4,57 91,43

4 Smk Santo Paulus Sedayu 4,32 86,36 3,91 78,18 4,79 95,71

5 SMK N 1 Bantul 3,64 72,73 3,18 63,64 4,36 87,14

6 SMK PUTRATAMA 3,77 75,45 3,91 78,18 3,64 72,86

7 SMK Negeri 1 Bantul 3,50 70,00 2,91 58,18 3,50 70,00

8 SMK BUDHI DHARMA PIYUNGSN 4,09 81,82 3,73 74,55 4,14 82,86

9 SMK Budhi Darma Piyungan 3,27 65,45 3,36 67,27 4,36 87,14

10 SMK Tamansiswa 1 Imogiri 3,95 79,09 3,82 76,36 4,36 87,14

11 SMK Muhammadiyah 2 Bantul 3,95 79,09 3,27 65,45 4,00 80,00

12 SMK Tamansiswa 1 Imogiri 4,05 80,91 3,45 69,09 4,07 81,43

13 SMK Tamansiswa 1 Imogiri 3,91 78,18 3,55 70,91 4,43 88,57

14 SMK TAMANSISWA 1 IMOGIRI 3,86 77,27 3,91 78,18 4,43 88,57

15 SMK Negeri 1 Bantul 3,45 69,09 3,91 78,18 4,43 88,57

16 SMKN 1 Bantul 3,68 73,64 3,45 69,09 3,43 68,57

17 SMK Putratama Bantul 2,55 50,91 4,36 87,27 4,21 84,29

18 SMKN 1 BANTUL 4,50 90,00 4,55 90,91 4,21 84,29

19 SMK PUTRATAMA BANTUL 2,55 50,91 2,64 52,73 3,71 74,29

20 SMK 17 BANTUL 4,41 88,18 4,55 90,91 4,21 84,29

21 SMK MUH KRETEK 3,41 68,18 3,73 74,55 3,93 78,57

22 SMK BUDI DHARMA 3,73 74,55 2,82 56,36 3,07 61,43

23 SMKN 1 BANTUL 4,23 84,55 4,36 87,27 4,71 94,29

24 SMK Muhammadiyah I Patuk 4,05 80,91 4,18 83,64 4,00 80,00

25 SMK N I Wonosari 4,05 80,91 4,18 83,64 4,00 80,00

26 SMK MUHAMMADIYAH KARANGMOJO 3,95 79,09 3,64 72,73 4,00 80,00

27 SMK Dominikus Wonosari 4,32 86,36 4,18 83,64 4,57 91,43

28 SMK Muhammadiyah Karangmojo 3,36 67,27 4,00 80,00 4,36 87,14

29 SMKN 1 WONOSARI 3,50 70,00 3,64 72,73 4,00 80,00

30 SMK MUHAMMADIYAH 2 PLAYEN 3,18 63,64 3,64 72,73 4,50 90,00

31 SMK Muhamammadiyah Wonosari 3,73 74,55 3,36 67,27 3,79 75,71

32 SMKN 1 Nglipar & SMK Muhammadiyah Semin 3,36 67,27 3,09 61,82 3,93 78,57

33 SMK Negeri 1 Wonosari 3,45 69,09 3,55 70,91 4,21 84,29

34 SMK MUH KARANGMOJO 3,45 69,09 3,82 76,36 4,64 92,86

35 SMK N 1 GIRISUBO 3,50 70,00 3,45 69,09 4,07 81,43

36 SMK Negeri 1 Wonosari 3,86 77,27 3,27 65,45 3,93 78,57

Page 59: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

51

37 SMK N 1 Wonosari 3,55 70,91 3,45 69,09 4,36 87,14

38 SMK Muhammadiyah Tepus 3,09 61,82 3,45 69,09 4,57 91,43

39 SMK Muhammadiyah Karangmojo 3,32 66,36 3,55 70,91 3,71 74,29

40 SMKN 2 Gedangsari 4,09 81,82 3,82 76,36 3,79 75,71

41 SMK N 2 GEDANGSARI 3,95 79,09 3,36 67,27 3,36 67,14

42 SMKN 2 GEDANGSARI 4,00 80,00 4,45 89,09 4,43 88,57

43 SMK N I Wonosari Gunungkidul 3,27 65,45 3,64 72,73 3,43 68,57

44 SMKN 1 Wonosari 3,09 61,82 3,09 61,82 3,64 72,86

45 SMK N 1 Wonosari 2,91 58,18 2,64 52,73 3,50 70,00

46 Smk MuhammadiyahvWonosari 3,73 74,55 4,09 81,82 4,64 92,86

47 Smk N 1 Wonosari 3,55 70,91 3,64 72,73 3,64 72,86

48 SMK MUHAMMADIYAH 2 PLAYEN 3,23 64,55 4,09 81,82 4,00 80,00

49 SMK Muhammadiyah Wonosari 4,05 80,91 3,55 70,91 4,36 87,14

50 Smkn 1 Wonosari 3,50 70,00 3,00 60,00 3,36 67,14

51 SMK N 1 Nglipar Gunungkidul 4,18 83,64 3,18 63,64 4,07 81,43

52 SMKN 2 GEDANGSARI 3,23 64,55 3,36 67,27 4,21 84,29

53 SMK N 1 WONOSARI 3,50 70,00 4,00 80,00 4,50 90,00

54 SMK Muhammadiyah Semin 2,32 46,36 2,27 45,45 3,71 74,29

55 SMK Bhina Karya 1 Rongkop 3,68 73,64 2,91 58,18 3,50 70,00

56 SMK Muhammadiyah Semin 3,50 70,00 3,36 67,27 3,43 68,57

57 SMKN 1 Nglipar 2,86 57,27 2,18 43,64 3,14 62,86

58 SMKN 1 Bantul 4,32 86,36 4,45 89,09 4,64 92,86

59 SMKN 1 WONOSARI 3,41 68,18 2,91 58,18 3,86 77,14

60 SMKN 2 GEDANGSARI 4,64 92,73 4,82 96,36 4,64 92,86

61 SMK MUH WONOSARI 4,23 84,55 4,73 94,55 3,93 78,57

62 SMKN 1 NGLIPAR 3,77 75,45 4,18 83,64 4,14 82,86

63 SMK MUH SEMIN 3,64 72,73 4,27 85,45 4,50 90,00

64 SMK Pembangunan Karangmojo 3,00 60,00 4,00 80,00 4,71 94,29

65 SMK N 1 PENGASIH 2,50 50,00 4,18 83,64 4,43 88,57

66 SMKN 1 Samigaluh 2,36 47,27 3,09 61,82 4,00 80,00

67 SMK Negeri 1 Kokap 2,73 54,55 3,82 76,36 4,07 81,43

68 SMK N 1 SAMIGALUH 2,86 57,27 3,27 65,45 4,64 92,86

69 SMK BOPKRI Wates 2,91 58,18 2,73 54,55 3,07 61,43

70 SMK Negeri 1 Pengasih 2,82 56,36 3,91 78,18 4,14 82,86

71 SMKN 1 Pengasih 2,64 52,73 3,82 76,36 4,29 85,71

72 SMK PGRI 1 SENTOLO 2,77 55,45 3,45 69,09 3,14 62,86

73 smk Tamansiswa Nanggulan 2,86 57,27 3,36 67,27 3,07 61,43

74 SMK N 1 SAMIGALUH 3,00 60,00 2,82 56,36 3,71 74,29

75 Smkn1 Samigaluh 2,50 50,00 4,00 80,00 4,43 88,57

76 SMK Negeri 1 Yogyakarta 2,73 54,55 3,00 60,00 2,64 52,86

77 SMK N 1 Girimulyo 2,64 52,73 3,91 78,18 4,36 87,14

78 SMK Negeri 1 Girimulyo 3,41 68,18 3,55 70,91 3,64 72,86

79 SMK N 1 Depok 3,50 70,00 3,36 67,27 3,86 77,14

Page 60: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

52

80 SMK N 1 Depok 3,68 73,64 4,00 80,00 4,07 81,43

81 SMK HAMONG PUTERA PAKEM 3,68 73,64 4,00 80,00 4,07 81,43

82 Smk Ma'arif 1 Sleman 4,55 90,91 4,45 89,09 4,50 90,00

83 Smk Muh Cangkringan 3,59 71,82 3,45 69,09 4,29 85,71

84 SMK Sanjaya Pakem 3,41 68,18 3,00 60,00 3,64 72,86

85 SMK YPKK 2 Sleman 3,86 77,27 3,82 76,36 4,00 80,00

86 SMK N 1 DEPOK SLEMAN 3,59 71,82 3,09 61,82 3,50 70,00

87 SMK N 1 Depok 3,86 77,27 4,18 83,64 4,00 80,00

88 SMK YPKK 2 Sleman 3,73 74,55 3,82 76,36 4,57 91,43

89 SMKN 1 GODEAN 3,77 75,45 4,09 81,82 4,14 82,86

90 SMK negeri 1 tempel 3,59 71,82 3,55 70,91 4,21 84,29

91 SMK 17 Seyegan 3,64 72,73 4,00 80,00 3,86 77,14

92 SMK YAPEMDA 1 SLEMAN 4,09 81,82 4,55 90,91 4,57 91,43

93 SMKN 1 Depok 3,23 64,55 3,18 63,64 3,57 71,43

94 SMK MUHAMMADIYAH 1 TURI 3,91 78,18 3,18 63,64 3,86 77,14

95 SMK N 1 Godean 3,91 78,18 3,73 74,55 4,57 91,43

96 SMK N 1 Tempel 3,50 70,00 3,18 63,64 4,21 84,29

97 SMK MUH. CANGKRINGAN 3,50 70,00 3,36 67,27 4,00 80,00

98 SMK Muhammadiyah 2 Moyudan 4,09 81,82 4,27 85,45 4,64 92,86

99 SMK Muh. 2 Moyudan 4,45 89,09 5,00 100,00 4,64 92,86

100 SMK YPKK 2 SLEMAN 4,00 80,00 4,18 83,64 4,36 87,14

101 SMK 17 Seyegan 3,86 77,27 4,09 81,82 3,86 77,14

102 SMKN 1 Godean 3,14 62,73 3,36 67,27 3,64 72,86

103 SMK M 2 Moyudan 3,73 74,55 3,73 74,55 3,93 78,57

104 SMK n 1 tempel 4,05 80,91 4,73 94,55 4,86 97,14

105 SMK N 1 Godean 3,14 62,73 3,00 60,00 3,71 74,29

106 SMK YPKK 1 Sleman 3,55 70,91 3,09 61,82 3,50 70,00

107 SMK YPKK 1 Sleman 3,27 65,45 3,27 65,45 4,00 80,00

108 SMK YPKK 1 SLEMAN 3,09 61,82 3,18 63,64 3,79 75,71

109 SMK Negeri 1 Depok Sleman 3,32 66,36 2,64 52,73 3,71 74,29

110 SMK Muhammadiyah 2 Moyudan 4,32 86,36 4,55 90,91 4,64 92,86

111 SMK Muhammadiyah Tepus 2,73 54,55 3,27 65,45 3,36 67,14

112 SMKN 1 GODEAN 4,27 85,45 3,64 72,73 4,43 88,57

113 SMK MUH 1 TURI 3,73 74,55 3,27 65,45 4,29 85,71

114 SMK YPKK 2 SLEMAN 3,77 75,45 4,00 80,00 4,07 81,43

115 SMK YPKK 3 SLEMAN 2,86 57,27 2,00 40,00 3,86 77,14

116 SMK SANJAYA PAKEM 3,73 74,55 4,00 80,00 4,00 80,00

117 SMK SANJAYA PAKEM 3,77 75,45 3,73 74,55 4,07 81,43

118 SMKN 1 GODEAN 3,59 71,82 4,36 87,27 4,93 98,57

119 SMKN 1 DEPOK 4,05 80,91 4,55 90,91 4,86 97,14

120 SMK MA'ARIF 1 SLEMAN 3,64 72,73 3,91 78,18 3,79 75,71

121 SMKN 1 DEPOK 4,32 86,36 4,55 90,91 4,71 94,29

122 SMKN 1 GODEAN 2,73 54,55 2,45 49,09 3,36 67,14

Page 61: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

53

123 SMKN 1 GODEAN 3,23 64,55 3,00 60,00 3,57 71,43

124 SMKN 1 GODEAN 3,27 65,45 3,91 78,18 4,29 85,71

125 SMKN 1 TEMPEL 3,73 74,55 4,36 87,27 3,79 75,71

126 SMKN 1 TEMPEL 3,38 67,62 3,91 78,18 3,79 75,71

127 SMKN 1 GODEAN 3,73 74,55 3,18 63,64 4,14 82,86

128 SMKN 1 TEMPEL 3,41 68,18 4,00 80,00 4,00 80,00

129 SMKN 1 GODEAN 4,09 81,82 4,00 80,00 4,36 87,14

130 SMKN 1 GODEAN 3,32 66,36 3,18 63,64 3,79 75,71

131 SMKS Yapemda 1 Sleman 2,68 53,64 3,00 60,00 2,93 58,57

132 Smk n 7 yogyskarta 2,55 50,91 3,45 69,09 4,29 85,71

133 SMK Koperasi Yogyakarta 2,95 59,09 3,36 67,27 3,64 72,86

134 Smk koperasi yogyakarta 2,73 54,55 2,82 56,36 3,93 78,57

135 SMKN 7 Yogyakarta 2,91 58,18 4,91 98,18 4,57 91,43

136 SMKN 7 Yogyakarta 2,73 54,55 3,09 61,82 4,36 87,14

137 SMK N 7 YOGYAKARTA 2,86 57,27 3,27 65,45 3,71 74,29

138 SMK N 7 YK 2,82 56,36 3,27 65,45 3,79 75,71

139 SMK Negeri 1 Yogyakarta 3,00 60,00 3,55 70,91 4,36 87,14

140 SMK Pembangunan Yogyakarta 2,55 50,91 3,64 72,73 4,64 92,86

141 SMKN 1 Yogyakarta 2,73 54,55 3,45 69,09 3,86 77,14

142 SMK BOPKRI 1 Yogyakarta 2,41 48,18 4,09 81,82 4,21 84,29

143 SMKN 1 Yogyakarta 2,50 50,00 4,09 81,82 4,29 85,71

144 SMKN 1 YOGYAKARTA 3,05 60,91 4,09 81,82 4,57 91,43

145 SMK Koperasi Yogyakarta 2,77 55,45 3,64 72,73 4,57 91,43

146 Smf indonesia 2,73 54,55 4,18 83,64 4,36 87,14

147 SMK PIRI 3 YOGYAKARTA 2,64 52,73 3,91 78,18 4,21 84,29

148 Smk Koperasi Yogyakarta 2,64 52,73 3,73 74,55 4,50 90,00

149 SMK Putratama Bantul 2,86 57,27 4,09 81,82 4,07 81,43

150 SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta 4,14 82,73 4,55 90,91 4,29 85,71

Page 62: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

54

Lampiran 3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Factor Analysis

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.

,774

Bartlett's Test of Sphericity

Approx. Chi-Square

3424,877

df 1275

Sig. ,000

Total Variance Explained

Component

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared

Loadings Rotation Sums of Squared

Loadings

Total % of

Variance Cumulative

% Total % of

Variance Cumulative

% Total % of

Variance Cumulative

%

1 15,223 29,849 29,849 15,223 29,849 29,849 8,587 16,838 16,838

2 3,788 7,428 37,277 3,788 7,428 37,277 7,354 14,419 31,257

3 2,972 5,828 43,106 2,972 5,828 43,106 6,043 11,849 43,106

4 2,831 5,552 48,658

5 2,132 4,181 52,838

6 2,008 3,937 56,776

7 1,734 3,401 60,177

8 1,577 3,092 63,269

9 1,275 2,499 65,768

10 1,192 2,338 68,106

11 1,148 2,252 70,358

12 1,044 2,047 72,405

13 ,963 1,888 74,293

14 ,953 1,869 76,161

15 ,898 1,760 77,922

16 ,788 1,545 79,467

17 ,763 1,497 80,964

18 ,718 1,409 82,372

19 ,692 1,357 83,729

20 ,664 1,303 85,032

21 ,630 1,235 86,267

22 ,566 1,110 87,377

23 ,546 1,070 88,447

24 ,478 ,937 89,384

25 ,468 ,918 90,302

26 ,426 ,836 91,138

27 ,409 ,803 91,941

28 ,369 ,724 92,665

29 ,357 ,701 93,366

Page 63: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

55

30 ,322 ,631 93,997

31 ,314 ,616 94,612

32 ,278 ,546 95,158

33 ,249 ,489 95,647

34 ,246 ,482 96,129

35 ,223 ,437 96,566

36 ,203 ,399 96,965

37 ,180 ,353 97,317

38 ,178 ,350 97,667

39 ,155 ,304 97,972

40 ,154 ,302 98,273

41 ,140 ,274 98,547

42 ,131 ,257 98,804

43 ,114 ,224 99,029

44 ,088 ,173 99,201

45 ,083 ,163 99,364

46 ,080 ,157 99,521

47 ,062 ,121 99,643

48 ,059 ,116 99,759

49 ,050 ,098 99,857

50 ,043 ,084 99,941

51 ,030 ,059 100,000

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Rotated Component Matrixa

Component

1 2 3 Butir1 -,490

Butir2 ,651 Butir3 ,561 Butir4 ,615 Butir5 ,511 Butir6 ,582 Butir7 ,712 Butir8 ,354 Butir10 ,530 Butir11 ,607 Butir12 ,659 Butir13 ,547 Butir14 ,594 Butir15 ,457 Butir16 ,320 Butir17 ,414 Butir18 ,523 Butir19 ,404

Page 64: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

56

Butir20 Butir21 ,320 Butir22 ,524 Butir24 ,486 Butir25 ,561 Butir26 ,532 Butir27 ,539 Butir28 ,507 Butir29 ,417 Butir30 ,427 Butir31 ,406 Butir32 ,496 Butir33 ,523 Butir34 ,544 Butir35 ,528 Butir36 ,398 Butir37 ,372 Butir38 Butir41 ,714 Butir42 ,634 Butir43 ,615 Butir44 ,320 Butir46 ,341 Butir47 ,469 Butir48 ,612 Butir49 ,735 Butir50 ,760 Butir51 ,794 Butir52 ,647 Butir53 ,524 Butir54 ,518 Butir55 ,533 Butir56 ,481 Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 9 iterations.

Component Transformation Matrix

Component 1 2 3 1 ,651 ,572 ,499

2 -,719 ,675 ,165 3 ,242 ,466 -,851

Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.

Page 65: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

57

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 95 100,0

Excludeda 0 0,0

Total 95 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

,936 47

Page 66: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

58

Lampiran 4. Surat Kontrak Penelitian

Page 67: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

59

Page 68: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

60

Page 69: LAPORAN - Universitas Negeri Yogyakartastaffnew.uny.ac.id/upload/11709900614656/penelitian/Laporan Akhir... · DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Peneliti/Pelaksana Nama

61