laporan uji lengkung lengkap

24
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Laporan ini merupakan bentuk penyampaian penulis kepada pembimbing tentanng hal-hal yang telah dilakukan selama melakukan pratikum Uji Lengkung. Hal ini sangat diperlukan agar tujuan dari pelaksaan praktek dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Sesuai dengan tuntutan kurikulum dari pemerintah dan tuntutan dari industri,maka setiap Mahasiswa diwajibkan mengikuti kegiatan uji coba dilaboratorium pengujuian bahan. Dengan adanya partikum ini,maka kemampuan Mahasiswa untuk menganalisa setelah melakukan praktek semakin berkembang. Ini merupakan bekal seorang Mahasiswa yang akan terjun kedunia industri setelah tamat nanti. Apalagi dewasa ini Dunia industri sangat selktif dalam menerima tenaga kerja yang akan ditempatkan pada perusahaannya. Jadi bukan hal yang mudah bagi kita untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang kita miliki. Oleh karena itu dengan berbekal ilmu inilah agar mahasiswa dapat bersaing dengan lulusan perguruan tinggi lainnya. Seiring dengan kemajuan teknologi saat ini,maka sangat dibutuhkan seseorang yang bisa memperhitungkan kekuatan kontruksi dari suatu elemen mesin dari suatu bahan yang akan dibuat. Makanya karakteristik dari suatu bahan harus diketahui baik beban maksimalnya, daerah elastisitas dan plastisnya,momen inersia,dan lainnya agar kontruksi tersebut tidak gagal dan aman. Dari pengujian lengkung inilah kita dapat mengetahui berapa kekuatan dari suatu bahan. I.1 Tujuan Adapun tujuan dari pratikum ini adalah sebagai berikut : 1.Mempelajari defleksi pada batang 2.Mempelajari pengaruh momen inersia 3.Mempelajari pengaruh pembebanan dan letak tumpuan 1

Upload: hendri-ananda-sumerry

Post on 24-Nov-2015

295 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUANI.1 Latar Belakang

Laporan ini merupakan bentuk penyampaian penulis kepada pembimbing tentanng hal-hal yang telah dilakukan selama melakukan pratikum Uji Lengkung. Hal ini sangat diperlukan agar tujuan dari pelaksaan praktek dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Sesuai dengan tuntutan kurikulum dari pemerintah dan tuntutan dari industri,maka setiap Mahasiswa diwajibkan mengikuti kegiatan uji coba dilaboratorium pengujuian bahan. Dengan adanya partikum ini,maka kemampuan Mahasiswa untuk menganalisa setelah melakukan praktek semakin berkembang. Ini merupakan bekal seorang Mahasiswa yang akan terjun kedunia industri setelah tamat nanti.

Apalagi dewasa ini Dunia industri sangat selktif dalam menerima tenaga kerja yang akan ditempatkan pada perusahaannya. Jadi bukan hal yang mudah bagi kita untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang kita miliki. Oleh karena itu dengan berbekal ilmu inilah agar mahasiswa dapat bersaing dengan lulusan perguruan tinggi lainnya.

Seiring dengan kemajuan teknologi saat ini,maka sangat dibutuhkan seseorang yang bisa memperhitungkan kekuatan kontruksi dari suatu elemen mesin dari suatu bahan yang akan dibuat. Makanya karakteristik dari suatu bahan harus diketahui baik beban maksimalnya, daerah elastisitas dan plastisnya,momen inersia,dan lainnya agar kontruksi tersebut tidak gagal dan aman. Dari pengujian lengkung inilah kita dapat mengetahui berapa kekuatan dari suatu bahan.I.1 Tujuan

Adapun tujuan dari pratikum ini adalah sebagai berikut :

1.Mempelajari defleksi pada batang

2.Mempelajari pengaruh momen inersia

3.Mempelajari pengaruh pembebanan dan letak tumpuan

4.Menghitung modulus elastisitas bahan

5.Membuat diagram pembebanan dengan defleksi

BAB II. LANDASAN TEORIII.1 Teori Dasar

Pada waktu benda dibengkokkan, maka akan terjadi perubahan bentuk pada bagian yang dibengkokkan. Bagian luar akan mendapat tarikan, sedangkan bagian dalam akan mendapat tekanan dan di tengah netral. Besarnya defleksi ini tergantung dari jenis bahan, dimensi bahan dan beban yang bekerja.

Defleksi yang terjadi dapat diukur dengan alat pengukur (Dial Indikator) dan dari hasil yang diperoleh kemudian dapat menghitung modulus elastisitasnya. Menurut ilmu gaya dipakai, defleksi Y dapat dihitung berdasarkan rumus :

A. Reaksi Pada Tumpuan dan Momen1.Jarak a sama dengan b (a=b) a F b

A y B RA = RB = RA I RB

X = 0 Mx = MA = RA.0 = 0X = a Mx = MF = RA.a=

X = l Mx = MB = RA.l-F.b = -F.b = 0

FRA RB

M

2.Jarak a tidak sama dengan b (ab) a F b

A y BRB I RB MA = 0 Searah jarum jam = +

RA.0 + F.a RB.l = 0RB =

MB = 0 Searah jarum jam = +

RB.0 - F.b + RA.l = 0

RA =

X = 0 Mx = MA = RA.0 = 0

X = a Mx = MF = RA.a=

X = l Mx = MB = RA.l-F.b = -F.b = 0

F

Ra Rb

M

RA = RB =

Dimana :F = Besarnya beban

1 = Jarak antara titik tumpuan

I = Momen inersia

E = Modulus elastisitas

Y = defleksitas

C. Momen Inersia dan Momen Tahanan

a. Penampang bulat

y

Ix = Iy = I

I =

X x

y =

d

Wb = =

b. Penampang Benda Pejal

Ix = d

Wb = =

D

c. Penampang persegi

F y

x xhIx = b.h3 b y

Wx = b.h2 F y

y y b

Iy = h.b3

Wy = h.b2 x

h

a

a

D. Tegangan Bengkok

1.) Cantilever F l

=

2.) Beam

FRA

RB

a b

Untuk benda bulat maka :

=

dUntuk Benda Pejal maka :

= d

D

E. Elastisitas

1. Jarak sama dengan b (a=b) a b

maka

2. Jarak a tidak sama dengan b (ab)

a b

maka

BAB III ALAT DAN MATERIAL YANG DIGUNAKAN

III.1 Alat Percobaan

Adapun peralatan percobaan yang digunakan dalam pratikum ini adalah sebagai berikut :

1. Universal Testing Machine RU-102. Dynammeter TK 10A type dengan perlengkapannya

3. Perkakas geser

4. Jangka sorong

5. Benda kerja dengan ukuran :

MaterialPanjang (mm)Lebar (mm)Tebal (mm)Posisi Beban

A20020,015,0a = b

B20015,020,0a = b

C20014,514,5a = b

D20015,015,0a b

BAB IV LANGKAH KERJA

IV.1 Langkah Kerja

Pengoperasian Mesin umumnya sama dengan pengoperasian mesin percobaan uji tarik.

A. Pengujian Material A (4a)

1. Persipakan seluruh peralatan yang akan digunakan selama pratikum.

2. Pasang roda penumpu dengan posisi a=b=90 mm

3. Tempatkan batang uji dengan sumbu X=X mendatar.

4. Pasang batang uji menyentuh penekan,kemudian catat kenaikan bebannya (beban awal 45 Kg.f).

5. Atur dial indicator pada posisi nol.

6. Naikan beban pada setiap 25 Kg.f secara bertahap sampai bebannya 225 Kg.f dan catat defleksinya saat itu.

7. Pemberian beban usahakan jangan sampai melebihi 250 Kg.f

8. Kemudian turunkan kembali beban dan catat defleksinya.

9. Kemudian gambar diagram dari data diatas.

B. Pengujian Material B (4b)

Langkah percobaan material B sama dengan 4a tetapi perbedaannya pada posisi batang uji dengan sumbu X=X tegak.

C. Pengujian Material C (4c)

Langkah percobaan pada material C juga sama dengan 4a.

D. Pengujian Material D (4d)

Langkah percobaan pada material D juga sama,hanya saja batang uji dengan sumbu X=X tegak dan posisi a = 100 mm dan b = 80.

BAB VI PENGOLAHAN DATA HASIL PERCOBAAN

V.1 Material A (a=b)

Lebar = 20 mm

Tebal = 15 mm1. Reaksi Pada Titik Tumpuan

Jika : F = 0 Kg maka RA = RB Kg

F = 25 Kg maka RA = RB Kg

F = 50 Kg maka RA = RB Kg

F = 75 Kg maka RA = RB Kg

F = 100 Kg maka RA = RB Kg

F = 125 Kg maka RA = RB Kg

F = 150 Kg maka RA = RB Kg

F = 175 Kg maka RA = RB Kg

F = 200 Kg maka RA = RB Kg

F = 225 Kg maka RA = RB Kg

2. Momen Inersia

= 20 mm.(15 mm)3 = 5625 mm43. Momen Tahanan Bengkok

= 20 mm.(15 mm)2 = 750 mm3.4. Momen ( M )Jika : F = 0 Kg maka MX = MF .90 mm = 0 Kg.mm F = 25 Kg maka MX = MF .90 mm = 1125 Kg.mm

F = 50 Kg maka MX = MF .90 mm = 2250 Kg.mm

F = 75 Kg maka MX = MF .90 mm = 3375 Kg.mm

F = 100 Kg maka MX = MF .90 mm = 4500 Kg.mm

F = 125 Kg maka MX = MF .90 mm = 5625 Kg.mm

F = 150 Kg maka MX = MF .90 mm = 6750 Kg.mm

F = 175 Kg maka MX = MF .90 mm = 7875 Kg.mm

F = 200 Kg maka MX = MF .90 mm = 9000 Kg.mm

F = 225 Kg maka MX = MF .90 mm = 10125 Kgmm5. Tegangan Bengkok (b)

Jika : F = 0 Kg maka = 0 Kg/mm2

F = 25 Kg maka = 1.5 Kg/mm2

F = 50 Kg maka = 3 Kg/mm2

F = 75 Kg maka = 4.5 Kg/mm2

F = 100 Kg maka = 6 Kg/mm2 F = 125 Kg maka = 7.5 Kg/mm2 F = 150 Kg maka = 9 Kg/mm2 F = 175 Kg maka = 10.5 Kg/mm2 F = 200 Kg maka = 12 Kg/mm2

F = 225 Kg maka = 13.5 Kg/mm26. Elastisitas ( E )

maka

Jika : F = 0 Kg maka E== 0 Kg/mm2F = 25 Kg maka E== 1899.33 Kg/mm2F = 50 Kg maka E== 3527.33 Kg/mm2F = 75 Kg maka E== 4979.25 Kg/mm2F = 100 Kg maka E== 6172.84Kg/mm2F = 125 Kg maka E== 7262.16Kg/mm2F = 150 Kg maka E== 838.74 Kg/mm2F = 175 Kg maka E== 9529.26 Kg/mm2F = 200 Kg maka E== 10217.11Kg/mm2F = 225 Kg maka E== 10928.96Kg/mm2V.2 Material B (a=b)Lebar

= 15 mm

Tebal = 20 mm

1. Reaksi Pada Titik Tumpuan

Jika : F = 0 Kg maka RA = RB Kg

F = 25 Kg maka RA = RB Kg

F = 50 Kg maka RA = RB Kg

F = 75 Kg maka RA = RB Kg

F = 100 Kg maka RA = RB Kg

F = 125 Kg maka RA = RB Kg

F = 150 Kg maka RA = RB Kg

F = 175 Kg maka RA = RB Kg

F = 200 Kg maka RA = RB Kg

F = 225 Kg maka RA = RB Kg

2. Momen Inersia

= 15 mm.(20mm)3 = 10000 m43. Momen Tahanan Bengkok

= 15 mm.(20 mm)2 = 1000 mm3.4. Momen ( M )

Jika : F = 0 Kg maka MX = MF .90 mm = 0 Kg.mm

F = 25 Kg maka MX = MF .90 mm = 1125 Kg.mm

F = 50 Kg maka MX = MF .90 mm = 2250 Kg.mm

F = 75 Kg maka MX = MF .90 mm = 3375 Kg.mm

F = 100 Kg maka MX = MF .90 mm = 4500 Kg.mm

F = 125 Kg maka MX = MF .90 mm = 5625 Kg.mm

F = 150 Kg maka MX = MF .90 mm = 6750 Kg.mm

F = 175 Kg maka MX = MF .90 mm = 7875 Kg.mm

F = 200 Kg maka MX = MF .90 mm = 9000 Kg.mm

F = 225 Kg maka MX = MF .90 mm = 10125 Kgmm

5. Tegangan Bengkok (b)

Jika : F = 0 Kg maka = 0 Kg/mm2

F = 25 Kg maka = 1.13 Kg/mm2

F = 50 Kg maka = 2.25 Kg/mm2

F = 75 Kg maka = 3.38 Kg/mm2

F = 100 Kg maka = 4.5 Kg/mm2 F = 125 Kg maka = 5.63 Kg/mm2 F = 150 Kg maka = 6.75 Kg/mm2 F = 175 Kg maka = 7.88 Kg/mm2 F = 200 Kg maka = 9 Kg/mm2

F = 225 Kg maka = 10.13 Kg/mm2

6. Elastisitas ( E )

maka

Jika : F = 0 Kg maka E== 0 Kg/mm2F = 25 Kg maka E== 1262,62 Kg/mm2F = 50 Kg maka E== 2380,95 Kg/mm2F = 75 Kg maka E== 3378,38 Kg/mm2F = 100 Kg maka E== 4273,5 Kg/mm2F = 125 Kg maka E== 5081,3 Kg/mm2F = 150 Kg maka E== 5813,95 Kg/mm2F = 175 Kg maka E== 6628,78 Kg/mm2F = 200 Kg maka E== 7407,40Kg/mm2F = 225 Kg maka E== 7978,72 Kg/mm2V.3 Material C (a=b)Lebar = 14,5 mm

Tebal = 14,5 mm

1. Reaksi Pada Titik Tumpuan

Jika : F = 0 Kg maka RA = RB Kg

F = 25 Kg maka RA = RB Kg

F = 50 Kg maka RA = RB Kg

F = 75 Kg maka RA = RB Kg

F = 100 Kg maka RA = RB Kg

F = 125 Kg maka RA = RB Kg

F = 150 Kg maka RA = RB Kg

F = 175 Kg maka RA = RB Kg

F = 200 Kg maka RA = RB Kg

F = 225 Kg maka RA = RB Kg

2. Momen Inersia

= (14,5 mm)4 = 3683.75 m43. Momen Tahanan Bengkok

= (15 mm)3. = 508.104 mm3.4. Momen ( M )

Jika : F = 0 Kg maka MX = MF .90 mm = 0 Kg.mm

F = 25 Kg maka MX = MF .90 mm = 1125 Kg.mm

F = 50 Kg maka MX = MF .90 mm = 2250 Kg.mm

F = 75 Kg maka MX = MF .90 mm = 3375 Kg.mm

F = 100 Kg maka MX = MF .90 mm = 4500 Kg.mm

F = 125 Kg maka MX = MF .90 mm = 5625 Kg.mm

F = 150 Kg maka MX = MF .90 mm = 6750 Kg.mm

F = 175 Kg maka MX = MF .90 mm = 7875 Kg.mm

F = 200 Kg maka MX = MF .90 mm = 9000 Kg.mm

F = 225 Kg maka MX = MF .90 mm = 10125 Kgmm

5. Tegangan Bengkok (b)

Jika : F = 0 Kg maka = 0 Kg/mm2

F = 25 Kg maka = 2.21 Kg/mm2

F = 50 Kg maka = 4.43 Kg/mm2

F = 75 Kg maka = 6.64 Kg/mm2

F = 100 Kg maka = 8.86 Kg/mm2 F = 125 Kg maka = 11.1 Kg/mm2 F = 150 Kg maka = 13.3 Kg/mm2 F = 175 Kg maka = 15.5 Kg/mm2 F = 200 Kg maka = 17.7 Kg/mm2

F = 225 Kg maka = 19.9 Kg/mm2

6. Elastisitas ( E )

maka

Jika : E = 0 Kg maka E== 0 Kg/mm2E = 25 Kg maka E== 1899,33 Kg/mm2E = 50 Kg maka E== 3527,33 Kg/mm2E = 75 Kg maka E== 4979,25 Kg/mm2E = 100 Kg maka E== 6172,84Kg/mm2E = 125 Kg maka E== 7262,16Kg/mm2E = 150 Kg maka E== 8385,74 Kg/mm2E = 175 Kg maka E== 9529,26 Kg/mm2E = 200 Kg maka E== 10217,11Kg/mm2E = 225 Kg maka E== 10928,96Kg/mm2V.4 Material D (ab)Lebar = 15 mm

Tebal = 15 mm

a = 100 mm b = 80 mm

1. Reaksi Pada Titik Tumpuan

Jika : F = 0 Kg maka RA Kg

RB = 0 Kg

F = 25 Kg maka RA 10 Kg

RB = 12,5 Kg

F = 50 Kg maka RA 20 Kg

RB = 25 Kg

F = 75 Kg maka RA

30 Kg

RB = 37,5 Kg

F = 100 Kg maka RA 40 Kg RB = 50 Kg

F = 125 Kg maka RA 50 Kg RB = 62,5 Kg

F = 150 Kg maka RA 60 Kg RB = 75 Kg

F = 175 Kg maka RA 70 Kg RB = 87,5 Kg

F = 200 Kg maka RA 80 Kg RB = 100 Kg

F = 225 Kg maka RA 90 Kg

RB = 112,5 Kg2. Momen Inersia

= (15 mm)4

= 4218,75 m43. Momen Tahanan Bengkok

= (15 mm)3. = 562,5 mm3.4. Momen ( M )

Jika : F = 0 Kg maka MX = MF .90 mm = 0 Kg.mm

F = 25 Kg maka MX = MF .90 mm = 1125 Kg.mm

F = 50 Kg maka MX = MF .90 mm = 2250 Kg.mm

F = 75 Kg maka MX = MF .90 mm = 3375 Kg.mm

F = 100 Kg maka MX = MF .90 mm = 4500 Kg.mm

F = 125 Kg maka MX = MF .90 mm = 5625 Kg.mm

F = 150 Kg maka MX = MF .90 mm = 6750 Kg.mm

F = 175 Kg maka MX = MF .90 mm = 7875 Kg.mm

F = 200 Kg maka MX = MF .90 mm = 9000 Kg.mm

F = 225 Kg maka MX = MF .90 mm = 10125 Kgmm

5. Tegangan Bengkok (b)

Jika : F = 0 Kg maka = 0 Kg/mm2

F = 25 Kg maka = 1,78 Kg/mm2

F = 50 Kg maka = 3,56 Kg/mm2

F = 75 Kg maka = 5,33 Kg/mm2

F = 100 Kg maka = 7,11 Kg/mm2 F = 125 Kg maka = 8,99 Kg/mm2 F = 150 Kg maka = 10,67 Kg/mm2 F = 175 Kg maka = 12,44 Kg/mm2 F = 200 Kg maka = 14,22 Kg/mm2

F = 225 Kg maka = 16 Kg/mm2

6. Elastisitas ( E )

maka

Jika : E = 0 Kg maka E== 0 Kg/mm2E = 25 Kg maka E== 1755,83 Kg/mm2E = 50 Kg maka E== 3083,41 Kg/mm2E = 75 Kg maka E== 4213,99 Kg/mm2E = 100 Kg maka E== 5056,79 Kg/mm2E = 125 Kg maka E== 5852,77 Kg/mm2E = 150 Kg maka E== 6653,67 Kg/mm2E = 175 Kg maka E== 7253,59 Kg/mm2E = 200 Kg maka E== 7779,68Kg/mm2E = 225 Kg maka E== 8012,52 Kg/mm2BAB VI ANALISA

VI.1 Material A (a=b)

Dari hasil pengolahan data dan percobaan yang telah dilakukan ada beberapa hal yang dapat dianalisa pada data ini :

1. Elastisitas material A sampai dengan gaya 125 Kg dengan defleksi 0,51 mm.2. Defleksi maksimal 0,61 mm pada gaya 225 Kg.3. Momen inersia 5625 mm4 dan momen tahanan bengkok 750 mm3 .4. Tegangan bengkok maksimal 13,5 Kg/mm2 terjadi pada gaya 225 Kg.

5. Modulus elastisitas maksimal 10928 Kg/mm2 .

VI.2 Material B (a=b)

Dari hasil pengolahan data ini dapat dianalisa beberapa hal :1. Elastisitas material sampai dengan gaya 150 kg dengan defleksi 0,43 mm2. Defleksi maksimal 0,47 mm pada gaya 225 Kg.

3. Momen inersia 10000 mm4 dan momen tahanan bengkok 1000 mm3 .

4. Tegangan bengkok maksimal 10,13 Kg/mm2 terjadi pada gaya 225 Kg.

5. Modulus elastisitas maksimal 7978,72 Kg/mm2 .

VI.3 Material C (a=b)

Dari hasil pengolahan data ini dapat dianalisa beberapa hal :

1. Elastisitas material sampai dengan gaya 175 kg dengan defleksi 0,63 mm

2. Defleksi maksimal 0,70 mm pada gaya 225 Kg.

3. Momen inersia 3683,75 mm4 dan momen tahanan bengkok 508,104 mm3 .

4. Tegangan bengkok maksimal 19,93 Kg/mm2 terjadi pada gaya 225 Kg.

5. Modulus elastisitas maksimal 14542,6 Kg/mm2 .

VI.4 Material D (ab)

Dari hasil pengolahan data ini dapat dianalisa beberapa hal :

1. Elastisitas material sampai dengan gaya 175 kg dengan defleksi 0,63 mm

2. Defleksi maksimal 0,71 mm pada gaya 225 Kg.

3. Momen inersia 4218,75 mm4 dan momen tahanan bengkok 562,5 mm3 .

4. Tegangan bengkok maksimal 16 Kg/mm2 terjadi pada gaya 225 Kg.

5. Modulus elastisitas maksimal 8012,52 Kg/mm2 .

PAGE 13

_1271534421.unknown

_1272293855.unknown

_1272347911.unknown

_1272349846.unknown

_1272350188.unknown

_1272686894.unknown

_1272686973.unknown

_1272687707.unknown

_1272688013.unknown

_1272688051.unknown

_1272688082.unknown

_1272688130.unknown

_1272688023.unknown

_1272687976.unknown

_1272687979.unknown

_1272687862.unknown

_1272687935.unknown

_1272687716.unknown

_1272687027.unknown

_1272687034.unknown

_1272687568.unknown

_1272687009.unknown

_1272686930.unknown

_1272686946.unknown

_1272686912.unknown

_1272350906.unknown

_1272686862.unknown

_1272686876.unknown

_1272350912.unknown

_1272350253.unknown

_1272350269.unknown

_1272350203.unknown

_1272350005.unknown

_1272350085.unknown

_1272350094.unknown

_1272350014.unknown

_1272349921.unknown

_1272349936.unknown

_1272349868.unknown

_1272348033.unknown

_1272349705.unknown

_1272349759.unknown

_1272349788.unknown

_1272348913.unknown

_1272348940.unknown

_1272349082.unknown

_1272348895.unknown

_1272347972.unknown

_1272347998.unknown

_1272348013.unknown

_1272347986.unknown

_1272347956.unknown

_1272347966.unknown

_1272347946.unknown

_1272347410.unknown

_1272347587.unknown

_1272347718.unknown

_1272347743.unknown

_1272347773.unknown

_1272347780.unknown

_1272347754.unknown

_1272347729.unknown

_1272347696.unknown

_1272347711.unknown

_1272347688.unknown

_1272347455.unknown

_1272347462.unknown

_1272347422.unknown

_1272346951.unknown

_1272347159.unknown

_1272347299.unknown

_1272347324.unknown

_1272347336.unknown

_1272347319.unknown

_1272347269.unknown

_1272347063.unknown

_1272347156.unknown

_1272347028.unknown

_1272294055.unknown

_1272346343.unknown

_1272346823.unknown

_1272294056.unknown

_1272293912.unknown

_1272294054.unknown

_1272293874.unknown

_1272261580.unknown

_1272262330.unknown

_1272293625.unknown

_1272293806.unknown

_1272293837.unknown

_1272293787.unknown

_1272262349.unknown

_1272262374.unknown

_1272261670.unknown

_1272261978.unknown

_1272262003.unknown

_1272262231.unknown

_1272261758.unknown

_1272261632.unknown

_1271534816.unknown

_1271999954.unknown

_1272002935.unknown

_1272003010.unknown

_1272003027.unknown

_1272002989.unknown

_1272000092.unknown

_1271534947.unknown

_1271534949.unknown

_1271994184.unknown

_1271534948.unknown

_1271534851.unknown

_1271534717.unknown

_1271534766.unknown

_1271534793.unknown

_1271534636.unknown

_1271533186.unknown

_1271534010.unknown

_1271534097.unknown

_1271534175.unknown

_1271534289.unknown

_1271534142.unknown

_1271533673.unknown

_1271533878.unknown

_1271534004.unknown

_1271533827.unknown

_1271533454.unknown

_1270498028.unknown

_1271531286.unknown

_1271531353.unknown

_1271531723.unknown

_1271530580.unknown

_1271531080.unknown

_1271531134.unknown

_1271531197.unknown

_1271531224.unknown

_1271531246.unknown

_1271531174.unknown

_1271531109.unknown

_1271531022.unknown

_1271531053.unknown

_1271530753.unknown

_1270750125.unknown

_1270837828.unknown

_1270837792.unknown

_1270837825.unknown

_1270837747.unknown

_1270752291.unknown

_1270499864.unknown

_1270501347.unknown

_1270501432.unknown

_1270501226.unknown

_1270499605.unknown

_1270499854.unknown

_1270498053.unknown

_1270495113.unknown

_1270496657.unknown

_1270497401.unknown

_1270497884.unknown

_1270497989.unknown

_1270497373.unknown

_1270495984.unknown

_1270496500.unknown

_1270495880.unknown

_1270495207.unknown

_1270414345.unknown

_1270493161.unknown

_1270493884.unknown

_1270414647.unknown

_1270414700.unknown

_1270414373.unknown

_1270414018.unknown

_1270414095.unknown

_1270413525.unknown