laporan tugas akhir cara menghitung pendapatan …
TRANSCRIPT
i
LAPORAN TUGAS AKHIR
CARA MENGHITUNG PENDAPATAN DAN HARGA EMAS PADA PT
PEGADAIAN (PERSERO) CABANG SIMPANG PULAI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya
Disusun Oleh:
VEMA ROSADI
( C0C018011 )
PROGRAM D-III AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JAMBI
2021
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Dengan ini, Dosen Pembimbing Laporan Tugas Akhir, Ketua Program
Studi dan Instruktur Lapangan, menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir yang
disusun oleh:
Nama : VEMA ROSADI
NIM : C0C018011
Program Studi : AKUNTANSI
Judul Laporan : CARA MENGHITUNG PENDAPATAN DAN HARGA
EMAS PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG
SIMPANG PULAI
Telah disetujui dan disahkan sesuai prosedur ketentuan dan kelaziman yang
berlaku dalam Ujian Komprehensif dan Tugas Akhir pada tanggal seperti yang
tertera di bawah ini.
Disetujui Oleh:
Jambi, 2021
Dosen Pembimbing Akhir Instruktur Lapangan
Netty Herawaty, SE,M.Si,AK,CA Nadia Elfira S.E, M.M
NIP. 197311141999032002
Mengetahui
Ketua Program Studi Akuntansi
Dr. Ratih Kusumastuti, S.E., M.M M.Si., AK., CA
NIP. 197904222008122001
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Tugas Akhir ini telah dipertahankan dihadapan Panitia Penguji
Laporan Tugas Akhir dan Ujian Komprehensif Program Studi Akuntansi
Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi Pada:
Hari :
Tanggal :
Jam :
Tempat :
Panitia Penguji :
Jabatan Nama Tanda Tangan
1. Ketua Penguji :
2. Sekretaris :
3. Anggota 1 :
4. Anggota 2 :
Disahkan Oleh :
Ketua Jurusan Akuntansi Ketua Prodi Akuntansi
Dr. Enggar Diah Puspa Arum, S.E. M.Si. AK, CA Dr. Ratih Kusumastuti, S.E. M.M. M.Si. AK. CA
NIP. 197904222008122001 NIP. 197904222008122001
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Dr. Syaparuddin, S.E., M.Si.
NIP. 196808271994031003
iii
ABSTRAK
Laporan magang ini berjudul “Cara Menghitung Pendapatan dan Harga
Emas Pada PT. Pegadaian (persero) Cabang Simpang Pulai”. Penulisan tugas
akhir ini bertujuan untuk mengetahui cara menghitung pendapatan dan harga emas
emas pada PT. Pegadaian Cabang Simpang Pulai. Metode pengumpulan data yang
digunakan oleh penulis dalam menyusun tugas akhir ini adalah survey, wawancara
studi pustaka. Berdasarkan hasil yang didapat bahwa cara menghitung pendapatan
pada Pegadaian ialah menggunakan beberapa tolak ukur (yardstick). Tolak ukur
yang sering digunakan ialah rasio keuangan. Tolak ukur rasio atau indeks dalam
menghitung pendapatan dapat mengetahui pendapatan keuangan yang akan
menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang lainnya. Adapun suatu
cara untuk mengetahui bagaimana menghitung hasil dari suatu nilai harga emas
yang di keluarkan pada PT. Pegadaian yang perlu dipahami, ialah bahwa adanya
rumus di dalam perhitungan tersebut. Beberapa cara mengetahui harga emas
sendiri tergantung berapa karat emas tersebut. Harganya berbeda - beda dengan
harga emas murni dalam bentuk batangan. Hal ini dikarenakan emas seperti ini
sudah tercampur dengan bahan lainnya. Sehingga dapat diketahui jika ada
perbedaan harga antara emas murni, dengan harga jual emas perhiasan.
Kata kunci : Pendapatan, dan Pegadaian
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul
“CARA MENGHITUNG PENDAPATAN DAN HARGA EMAS PADA PT
PEGADAIAN (PERSERO) CABANG SIMPANG PULAI”. Tugas akhir ini
disusun untuk memenuhi syarat memperoleh sebutan Ahli Madya Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi. Berbagai kesulitan saya hadapi
dalam menyusun Tugas Akhir ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak, baik
moral maupun spiritual, lahir maupun batin, dan langsung maupun tidak langsung
saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Dalam kesempatan ini, dengan kerendahan dan ketulusan hati, saya
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Drs. H. Sutrisno, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas
Jambi.
2. Bapak Dr. H. Junaidi, S.E, M.Si Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Jambi.
3. Ibu Dr. Enggar Diah Puspa Arum, S.E. M.Si. AK, CA Selaku Ketua
Program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi.
4. Ibu Ratih Kusumastuti Selaku Ketua Prodi Akuntansi dan Dosen
Pembimbing Akhir yang telah membimbing dalam penulisan laporan
Magang hingga terselesaikan laporan ini.
5. Ibu Aulia Betrecia selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah
memberikan arahan mengenai Praktik Magang.
6. Ibu Netty Herawaty, SE,M.Si,AK,CA selaku Dosen Pembimbing
v
Akademik yang telah membantu urusan mengenai perkuliahan.
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberi
ilmu perkuliahan.
8. Seluruh Staf dan Sekretaris Program Diploma III Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Jambi.
9. Ibu Nadia Elfira S.E, M.M selaku Pimpinan PT Pegadaian (Persero)
Cabang Simpang Pulai.
10. Bapak Ilham Budiono selaku pembimbing selama melaksanakan magang.
11. Terimakasih kepada selaku orang tua saya Bapak Manan Selamat dan Ibu
Amrosvera yang selalu mendoakan, menasehati dan yang selalu
menyemangati.
12. Teman-teman seperjuangan The Best Friend, Terima kasih sudah memberi
dorongan dan dukungan dalam segala hal dan sukses untuk kita semua.
Saya menyadari Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, saya menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai
pihak dengan hati terbuka. Saya berharap tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
Jambi, 2021
Vema Rosadi
NIM. C0C018011
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. ii
ABSTRAK ................................................................................................................. iii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................... 1
1.2 Masalah Pokok Laporan ................................................................................... 3
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan ......................................................................... 3
1.3.1 Tujuan Penulisan ........................................................................................ 3
1.3.2 Manfaat Penulisan ...................................................................................... 4
1.4 Metode Penulisan .............................................................................................. 4
1.4.1 Jenis Data .................................................................................................... 4
1.4.2 Metode Pengumpulan Data........................................................................ 5
1.5 Waktu Dan Lokasi Magang .............................................................................. 5
1.6 Sistematika Penulisan ....................................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................... 7
2.1 Pendapatan ......................................................................................................... 7
2.1.1 Definisi Pendapatan .................................................................................. 7
2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan ..................................... 8
2.1.3. Pengukuran Pendapatan ........................................................................... 9
2.2 Harga Emas.................................................................................................... 12
2.2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Emas ................................... 13
BAB III PEMBAHASAN ....................................................................................... 14
3.1 Gambaran Umum Perusahaan ....................................................................... 14
3.1.1 Sejarah Singkat PT. Pegadaian (Persero) ................................................ 14
vii
3.1.2 Visi dan Misi PT. Pegadaian (Persero) .................................................. 16
3.1.3 Tujuan Pegadaian .................................................................................... 16
3.1.3 Logo Perusahaan ..................................................................................... 18
3.1.4 Struktur Organisasi PT. Pegadaian (Persero) Cabang Simpang Pulai . 18
3.1.5 Produk Yang Terdapat Di PT. Pegadaian (Persero) Cab. Simpang Pulai
............................................................................................................................. 19
3.2 Cara Menghitung Pendapatan Dan Harga Emas Pada PT. Pegadaian
(persero) Cabang Simpang Pulai .......................................................................... 20
3.2.1 Cara Menghitung Pendapatan Pada PT. Pegadaian Cabang Simpang
Pulai .................................................................................................................... 20
3.2.2 Cara Menghitung Harga Emas Pada PT. Pegadaian Cabang Simpang
Pulai .................................................................................................................... 23
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 27
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... 28
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... 31
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Struktur Organisasi PT. Pegadaian Cab. Simpang Pulai........................ 18
Tabel 3.2 Data Pendapatan Pegadaian Cabang Simpang Pulai
Tahun 2016 - 2020 .................................................................................................... 22
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Gambar Logo Perusahaan .................................................................... 18
Gambar 3.2 Perkembangan Pendapatan Pegadaian Pada Pegadaian Cabang
Simpang Pulai Tahun 2016 – 2020 ......................................................................... 22
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Foto Kegiatan Magang ........................................................................ 28
Lampiran 2 Foto Penilaian Instruktur Magang.................................................... 29 Lampiran 3 Foto Penilaian Dosen Pembimbing Lapangan.................................. 30
Lampiran 4 Daftar Riwayat Hidup........................................................................31
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pegadaian adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang merupakan
lembaga perkreditan kredit, yang memberikan jasa pelayanan kredit berdasarkan
hukum gadai dan berlaku untuk siapa saja dengan syarat jaminan berupa benda-
benda bergerak. Masyarakat yang membutuhkan dan diwajibkan menyerahkan
benda bergerak sebagai jaminan kepada Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian.
Meskipun banyak lembaga keuangan yang menawarkan pinjaman atau kredit,
namun Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian tetap menjadi pilihan masyarakat
yang membutuhkan dana, karena lembaga ini mampu menyediakan dana secara
cepat dengan prosedur yang mudah. Hal ini sesuai dengan semboyan dari
Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian itu sendiri yaitu “Mengatasi Masalah
Tanpa Masalah”.
Pegadaian sangat berpengaruh untuk menghapus bank gelap, praktek ijon,
riba dan lain-lain yang sifatnya lintah darat dan hanya menambah beban serta
masalah bagi masyarakat ekonomi lemah dan demikian juga dapat dikatakan
bahwa Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian mempunyai peranan yang sangat
penting dalam membantu pemerintah untuk meningkatkan pemerataan
pembangunan, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat dalam
rangka program mengentaskan kemiskinan.
Pada umumnya perusahaan senantiasa berupaya agar aktivitas usahanya
berjalan lancar dan berkembang, sehingga mampu mencapai laba yang optimal.
Karena itu, aktivitas operasional perusahaan harus dilakukan secara profesional
2
dengan bersandar pada tindakan manajemen yang efektif dan efisien serta
perhatian yang memadai, salah satunya pengawasan terhadap pendapatan dan
harga emas setiap tahunnya pada PT Pegadaian (persero), untuk mencapai hasil
yang optimal tersebut, maka masalah yang menyangkut keuangan sangat
menentukan bagi suatu perusahaan. Disamping itu perusahaan juga dituntut untuk
dapat mengikuti perubahan agar mampu bertahan dan berkembang secara mantap.
Sehingga perusahaan mampu mempertahankan serta meningkatkan kualitas yang
secara sinergis memanfatkan segala instrumen yang dimiliki perusahaan
seoptimal mungkin.
Pada sebuah keberhasilan operasi, kinerja, dan kelangsungan hidup
perusahaan dalam jangka panjang juga tergantung pada banyak keputusan
individual atau kolektif yang terus menerus dibuat oleh tim manajemen. Setiap
keputusan yang diambil akhirnya akan menyebabkan dampak keuangan atau
ekonomis yang dapat menjadi lebih baik atau lebih buruk terhadap perusahaan.
Pada sebuah proses yang mengelola perusahaan juga melibatkan serangkaian
pilihan ekonomi sehingga mengakibatkan pergerakan sumber daya keuangan
yang mendukung perusahaan.
Pendapatan perusahaan yang dilihat dalam laporan keuangan disusun
sebagai bentuk pertanggung jawaban manajemen terhadap pihak-pihak yang
berkepentingan dengan kinerja yang dicapai selama periode tertentu. Oleh karena
itu jelas bahwa laporan keuangan harus memenuhi syarat mutu dan karakteristik
kualitatif sebagai informasi. Untuk menghasilkan suatu laporan keuangan maka
perlu adanya sistem akuntansi. Adapun definisi dari sistem akuntansi itu sendiri
Menurut Mulyadi (2013:3) adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang
3
dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Dengan
adanya sistem akuntansi yang benar maka laporan yang dihasilkan akan lebih
akurat dan akhirnya dapat digunakan sebagai patokan atau tolak ukur bagi
pengguna informasi keuangan tersebut.
Pada perusahaan pegadaian baik yang berbasis syariah maupun pegadaian
berbasis konvensional dalam penyajian laporan keuangannya mengakui
pendapatan dari usahanya menggunakan pencatatan secara akrual basis.
Mengingat pentingnya peranan pendapatan ini pada perusahaan, dan merupakan
pos yang sangat erat hubungannya dengan penentuan laba.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengambil judul “Cara
Menghitung Pendapatan, Dan Harga Emas Pada PT. Pegadaian (Persero)
Cabang Simpang Pulai”.
1.2 Masalah Pokok Laporan
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka penulis mengambil
pokok permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah cara menghitung pendapatan pada PT. Pegadaian (persero)
Cabang Simpang Pulai?
2. Bagaimanakah cara menghitung harga emas pada PT. Pegadaian (persero)
Cabang Simpang Pulai?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan
1.3.1 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulis melakukan penulisan laporan ini adalah :
1. Untuk mengetahui cara menghitung pendapatan pada PT. Pegadaian
4
(persero) Cabang Simpang Pulai
2. Untuk mengetahui cara menghitung harga emas pada PT. Pegadaian
(persero) Cabang Simpang Pulai
1.3.2 Manfaat Penulisan
Manfaat yang diharapkan dari kegiatan penulisan laporan ini adalah :
a. Bagi Penulis
Sebagai media dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang
diperoleh selama belajar di bangku kuliah.
b. Bagi Perusahaan
Sebagai sumbangan pemikiran dalam mengevaluasi kebijakan
pengiriman dan penerimaan barang yang telah dilakukan.
c. Bagi Pihak Lain
Diharapkan hasil dari penulisan laporan ini dapat digunakan
sebagai bahan masukan untuk penulisan laporan yang sejenis.
1.4 Metode Penulisan
1.4.1 Jenis Data
a. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dengan
cara melakukan pengamatan dilapangan serta wawancara langsung terkait
prosedur penyaluran kredit gadai pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang
Simpang Pulai.
b. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang bersumber dari buku-buku yang
diperoleh dengan cara membaca, mencatat, melalui internet, serta literatur
5
yang berkaitan dan mengamati bagaimana prosedur penyaluran kredit
gadai pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Simpang Pulai.
1.4.2 Metode Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data, ada beberapa metode yang dilakukan, yaitu :
a. Survey
Penulisan laporan ini dilakukan dengan cara survey secara langsung
kelapangan pada perusahaan yang dijadikan objek laporan, sehingga akan
diperoleh bahan – bahan yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan
b. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk lebih memperjelas data – data yang
diperoleh dari lapangan yang dilakukan kepada pihak perusahaan PT.
Pegadaian (persero) Cabang Simpang Pulai.
c. Studi Pustaka
Untuk kesempurnaan penulisan laporan ini penulis mempelajari
buku atau referensi tentang pemasatan, dokumen – dokumen serta studi
literatur yang ada kaitannya dengan obyek laporan.
1.5 Waktu Dan Lokasi Magang
1. Waktu Magang
Magang dilaksanakan mulai dari 1 Februari 2021 – 1 April 2021
2. Lokasi Magang
Magang bertempat di PT. Pegadaian (persero) Cabang Simpang
Pulai yang beralamat di Jl. Prof M Yamin Sh No. 17-18 Rt. 42 Kel. Payo
Lebar Kec. Jelutung Kota Jambi 36135
6
1.6 Sistematika Penulisan
Penulisan tugas akhir ini terdiri dari empat bab dengan sistematika
penulisan sebagai berikut :
BAB 1 : PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang, masalah pokok laporan,
tujuan dan manfaat penulisan, metode penulisan, waktu dan lokasi magang, dan
sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab ini menjelaskan tentang konsep yang digunakan untuk
pembahasan dan data-data yang berhubungan erat dengan judul dan pokok
pembahasan laporan.
BAB III : PEMBAHASAN
Pada bab ini menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan seperti
sejarah singkat, visi misi, logo, struktur organisasi, produk yang dijual, serta
pembahasan materi.
BAB IV : PENUTUP
Pada bab penutup ini berisi tentang kesimpulan hasil penulisan dan saran
bagi perusahaan tempat magang dan bagi program studi.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pendapatan
2.1.1 Definisi Pendapatan
Definisi pendapatan menurut PSAK No. 23 paragraph 07 (2015) adalah
arus kas bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas
selama satu periode jika arus tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak
berasal dari kontribusi penanaman modal. Dapat disimpulkan bahwa pendapatan
merupakan arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas
normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu mengakibatkan
kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal (Undang-
Undang Republik Indonesia, 1998). Menurut UU RI Nomor 10 tahun 1998.
Menurut Boediono pendapatan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara
lain dipengaruhi :
1) Jumlah faktor-faktor produksi yang dimiliki yang bersumber pada, hasil-hasil
tabungan tahun ini dan warisan atau pemberian.
2) Harga per unit dari masing-masing faktor produksi, harga ini ditentukan oleh
penawaran dan permintaan di pasar faktor produksi.
3) Hasil kegiatan anggota keluarga sebagai pekerjaan sampingan.
Pendapatan sangat berpengaruh bagi keseluruhan hidup perusahaan,
semakin besar pendapatan yang diperoleh maka semakin besar kemampuan
perusahaan untuk membiayai segala pengeluaran dan kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan oleh perusahaan.
8
Terdapat sumber-sumber pendapatan yang dapat dikelompokkan menjadi
2 sumber pendapatan yaitu :
1. Pendapatan operasional, yaitu pendapatan yang berasal dari aktivitas utama
perusahaan sesuai dengan jenis usahanya yang berlangsung secara berulang-
ulang dan berkesinambungan tiap periode.
2. Pendapatan non operasional, yaitu pendapatan yang berasal dari transaksi
penjualan yang tidak berulang-ulang dan insidentil, yang secara tidak
langsung berhubungan dengan aktivitas perusahaan. Misalnya penjualan
aktiva tetap perusahaan kepada pihak lain.
2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan
Pendapatan secara umum merupakan penghasilan yang diterima baik
berupa gaji atau upah,pendapatan dari usaha,maupun pendapatan dari yang
lainnya. Seperti halnya dalam pengertian pendapatan pribadi,pendapatan diartikan
sebagai semua jenis pendapatan, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa
memberikan sesuatu kegiatan apapun, yang diterima oleh penduduk suatu Negara.
Adapun terdapat pula beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi volume
pendapatan dalam perusahaan adalah sebagai berikut :
1) Kondisi dan kemampuan penjualan
2) Kondisi pasar
3) Modal
4) Kondisi operasional perusahaan
9
Terdapat juga pendapatan yang dipengaruhi oleh beberapa factor lain yaitu
sebagai berikut :
a. Produk
Salah satu tugas utama dari manajemen penjualan adalah desain produk yaitu
mereka merupakan pemberi saran perbaikan yang diperlukan desain produk
dengan akibat dari keluhan para pelanggan.
b. Harga Jumlah uang yang harus dibayarkan konsumen untuk mendapatkan suatu
produk dengan akibat dari keluhan para pelanggan.
c. Distribusi
prantara barang dari produsen ke konsumen, semakin luas pendistribusiannya
maka akan mempengaruhi penjualan promosi.
d. Promosi
Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan dengan tujuan utama
menginformasikan, mempengaruhi dan mengingatkan konsumen agar memilih
program yang diberikan perusahaan
2.1.3. Pengukuran Pendapatan
Secara umum pengukuran pendapatan akan diakui secara:
1. Accrual Basis
2. Critical Event Basis
3. The Mathcing Principle
Berikut penjelasan pengakuan pendapatan:
a. Accrual Basis
Pengakuan pendapatan secara accrual basis berarti bahwa pendapatan
harus dilaporkan selama kegiatan produksi (dimana laba dapat dihitung secara
10
proporsional dengan penyelesaian pekerjaan).
b. Critical Event Basis
Dalam metode ini yang diperhatikannya adalah kejadian-kejadian penting
dalam siklus operasi perusahaan, kejadian kritis itu dapat berupa:
• Pada saat penjualan
• Pada saat selesainya proyek
• Pada saat pembayaran setelah dilakukan penjualan
c. The Mathcing Principle
Prinsip ini mengatur agar pembebanan biaya harus dilakukan pada priode
yang sama dengan priode pengakuan hasil. Ada empat pengukuran pendapatan
menurut ikatan akuntansi indonesia (IAI) PSAK No. 23 yaitu:
1) Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang
dapat diterima.
2) Jumlah pendapatan yang timbul dari suatu transaksi biasanya ditentukan oleh
persetujuan antara perusahaan dan pembeli atau pemakaian aktiva tersebut.
3) Imbalan tersebut berbentuk kas dan setara kas dan jumlah pendapatan adalah
jumlah kas atau setara kas yang diterima atau yang dapat diterima namun arus
masuk dari kas atau setara kas ditangguhkan, nilai wajar dari imbalan tersebut
mungkin kurang dari jumlah nominal dari kas yang diterima atau yang dapat
diterima.
4) Bila barang atau jasa dipertukarkan (barter) untuk barang atau jasa dengan sifat
dan nilai yang sama, maka pertukaran tersebut tidak dianggap sebagai suatu
transaksi yang mengakibatkan pendapatan.
11
Akuntansi juga mempunyai unsur penting dalam pendapatan seperti
mempunyai fungsi pendapatan sebagai arus masuk atau kenaikan-kenaikan
lainnya dari nilai harta suatu satuan usaha atau penghentian utang-utangnya atau
kombinasi dari keduanya dalam suatu periode. Selain itu, termasuk juga akibat
dari penyerahan atau produksi barang-barang, penyerahan jasa-jasa, atau
pelaksanaan aktivitas-aktivitas lainnya yang membentuk operasi-operasi utama
atau sentral yang berlanjut terus dari satuan usaha tersebut. Terdapat rumus
sederhana untuk menghitung pendapatan yang terbagi menjadi :
1. Untuk Perusahaan Jasa :
a. Harta = Utang + Modal
b. Modal = Harta - Utang
c. Laba bersih = Pendapatan - Beban
d. Laba = Modal akhir + Prive - Modal awal
e. Pendapatan = Laba + Beban
f. Modal awal = Modal akhir-Laba bersih+Prive/Modal akhir-Laba bersih +
Prive
g. Modal akhir = Modal awal + Laba bersih - Prive
h. Beaban = Pendapatan - Laba/Pendapatan + Rugi
2. Untuk Perusahaan Dagang :
a. Pembelian bersih = Pembelian + Beban angkut pembelian-Retur pembelian-
Potongan pembelian
b. BTUD (barang yang tersedia untuk dijual) = Persediaan awal barang dagang
+ Pembelian bersih
12
c. HPP (harga pokok penjualan) = BTUD - Persediaan akhir barang dagang
d. Penjualan bersih = Penjualan-Potongan penjualan - Retur penjualan
e. Laba kotor (bruto) = Penjualan bersih - HPP
f. Laba bersih (neto) = Laba kotor - Beban
g. Laba bersih setelah pajak = Laba kotor - Beban - Pajak
2.2 Harga Emas
Emas adalah jenis logam yang memiliki nilai berharga yang banyak
digunakan sebagai cadangan devisa, standar keuangan suatu negara, bahan dasar
perhiasan maupun bahan elektronik. Emas digunakan sebagai standar keuangan
dibanyak negara dan juga digunakan sebagai perhiasan dan elektronik. Emas
merupakan sejenis logam mulia dikenal sepanjang sejarah kehidupan manusia,
bukan hanya sekedar perhiasan emas juga banyak dijadikan sebagai alternatif
investasi, selain itu emas juga menjadi suatu indikator dari tingkat kekayaan
individu maupun suatu bangsa.
Emas merupakan sejenis logam mulia terpercaya uang bisa
mempertahankan nilainya dan digunakan dalam transaksi, selain itu emas
mempunyai sifat yang unik dan langka karena terbuat dari proses magmatis atau
pengkonsentrasian dipermukaan bumi berbentuk logam yang bersifat lunak, tahan
korosi dan mudah diterpa sehingga dalam perkembangannya emas dapat
dibentuk menjadi perhiasan, emas sudah dikenal sebelum masehi dan
digunakan sebagai alat untuk bertransaksi. Saat ini, emas menjadi salah satu
investasi atau pemberi devisa terbesar bagi negara.
Menemukan harga yang pas saat membeli dan menjual emas merupakan
faktor penting dalam mengestimasi besar risk dan return dari hasil investasinya.
13
Harga emas tidak hanya tergantung pada situasi permintaan dan penawaran,
melainkan juga dipengaruhi situasi perekenomian secara keseluruhan . Fluktuasi
kenaikan ataupun penurunan harga emas dapat mempengaruhi penyaluran
pembiayaan gadai kredit cepat aman pada PT. Pegadaian (persero). Semakin
tinggi harga emas, maka semakin tinggi pula penyaluran pembiayaan gadai kredit
cepat aman pada PT. Pegadaian (persero) begitupula sebaliknya. Berdasarkan
pendapat diatas maka harga emas adalah nilai suatu barang atau jasa yang diukur
dengan sejumlah uang untuk memperoleh emas.
2.2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Emas
Faktor-faktor yang mempengaruhi harga emas menurut (Abdullah, 2013)
adalah :
a. Kenaikan Harga Minyak yang Siginifikan
Ketika harga minyak mentah dunia naik secara signifikan, maka harga emas
pun ikut mengalami kenaikan. Jika invasi ini terusterusan terjadi, maka
kenaikan harga minyak dunia tidak dapat dielak lagi.
b. Permintaan Emas
Harga emas akan terus naik jika permintaan emas dunia yg terus naik
berbanding terbalik dengan pasokan emas yang ada. Inilah yang dinamakan
sebagai hukum supply demand.
c. Kondisi Politik di Dunia
Ketidakpastian ekonomi adalah akibat dari suhu politik dunia yang tinggi
karena ketegangan yang terjadi antar negara-negara di dunia. Harga emas juga
turut terpengaruhi karena faktor yang satu ini.
14
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Gambaran Umum Perusahaan
3.1.1 Sejarah Singkat PT. Pegadaian (Persero)
Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Belanda (VOC)
mendirikan Bank Van Leening yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit
dengan sistem gadai, lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal 20
Agustus 1746. Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan Indonesia dari tangan
Belanda (1811-1816), Bank Van Leening milik pemerintah dibubarkan, dan
masyarakat di beri keleluasaan untuk mendirikan usaha pegadaian asal mendapat
lisensi dari Pemerintah Daerah setempat (“licentie stelsel”), metode tersebut
berdampak buruk pemegang lisensi menjalankan praktik rentenir atau lintah darat
yang dirasakan kurang menguntungkan pemerintah berkuasa (Inggris). Oleh
karena itu metode “licentie stelsel” diganti menjadi “pacth stelsel” yaitu pendirian
pegadaian diberikan kepada umum yang mampu membayar pajak yang tinggi
kepada pemerintah daerah.
Pada saat Belanda, pacth stelsel tetap dipertahankan dan menimbulkan
dampak yang sama. Pemegang hak ternyata banyak melakukan penyelewengan
dalam menjalankan bisnisnya. Selanjutnya pemerintah Hindia Belanda menerapkan
apa yang disebut dengan “cultur stelsel” dimana dalam kajian tentang pegadaian
saran yang dikemukakan adalah sebaiknya kegiatan pegadaian ditangani sendiri
oleh pemerintah agar dapat memberikan perlindungan dan manfaat yang lebih besar
bagi masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pemerintah Hindia Belanda
15
mengeluarkan Staatsblad No. 131 tanggal 12 Maret 1901 yang mengatur bahwa
usaha Pegadaian merupakan monopoli Pemerintah dan tanggal 1 April 1901
didirikan Pegadaian Negara pertama di Sukabumi, Jawa Barat. Selanjutnya setiap
tanggal 1 April diperingati sebagai hari ulang tahun Pegadaian.
Pada masa pendudukan Jepang gedung kantor pusar Jawatan Pegadaian
yang terletak di jalan Kramat Raya No. 162, Jakarta dijadikan tempat tawanan
perang dan kantor pusat Jawatan Pegadaian dipindahkan ke jalan Kramat Raya
No.132. Tidak banyak perubahan yang terjadi pada masa pemerintahan Jepang
baik dari sisi kebijakan maupun struktur organisasi Jawatan Pegadaian dalam
bahasa Jepang disebut “Sitji Eigeikyuku”, Pimpinan Jawatan Pegadaian dipegang
oleh orang Jepang yang bernama Ohno-San dengan wakilnya orang pribumi yang
bernama M. Saubari.
Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, Kantor Jawatan
Pegadaian sempat pindah ke Karanganyar, Kebumen karena situasi perang yang
kian memanas. Agresi Militer II memaksa kantor Jawatan Pegadaian dipindah lagi
ke Magelang. Pasca perang kemerdekaan Kantor Jawatan Pegadaian kembali lagi
ke Jakarta dan Pegadaian dikelola oleh Pemerinta Republik Indonesia. Dalam masa
ini, Pegadaian sudah beberapa kali berubah status, yaitu sebagai Perusahaan Negara
(PN) sejak 1 Januari 1961, kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7/1969
menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN), dan selanjutnya berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 10/1990 (yang diperbaharui dengan Peraturan Pemerintah No.
103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan Umum (PERUM). Kemudian pada
tahun 2011, perubahan status kembali terjadi yakni dari Perum menjadi Perseroan
yang telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 51/2011 yang
16
ditandatangani pada tanggal 13 Desember 2011. Perubahan tersebut efektif setelah
anggaran dasar diserahkan ke pejabat berwenang yaitu pada 1 April 2012.
3.1.2 Visi dan Misi PT. Pegadaian (Persero)
Adapun Visi dan Misi dari PT. Pegadaian ( Persero ) adalah sebagai berikut:
1. Visi PT. Pegadaian ( Persero )
Sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasis gadai yang selalu
menjadi market leader dan mikro berbasis fidusia selalu menjadi yanng terbaik
untuk masyarakat menengah kebawah.
2. Misi PT. Pegadaian ( Persero )
a) Memberikan pembiayaan tercepat, termudah, aman, dan selalu
memberikan pembinaan terhadap usaha golongan menengah kebawah
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
b) Memastikan pemerataan pelayanan dan infrastruktur yang memberikan
kemudahan dan kenyamanan di seluruh Pegadaian dalam mempersiapkan
diri menjadi pemain regional dan tetap menjadi pilihan utama masyarakat.
c) Membantu Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
golongan menengah kebawah dan melaksanakan usaha lain dalam rangka
optimalisasi sumber daya perusahaan.
3.1.3 Tujuan Pegadaian
Sifat usaha pegadaian pada prinsipnya adalah menyediakan pelayanan bagi
kemanfaatan umum dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip
pengelolaan. Sifat yang lain adalah memberi pinjaman untuk jangka waktu
pendek, yaitu berkisar antara 3 sampai 6 bulan dalam jumblah yang relative kecil.
Pinjaman jangka menengah dan panjang tidak diberikan oleh pegadaian. Oleh
17
karena itu pegadaian mempunai tujuan sebagai berikut:
1.Turut melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijakan dan program
pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya
melalui penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai.
2. Pencegahan praktik ijon, pegadaian gelap, riba dan pinjaman tidak wajar
lainnya.
Agar tujuannya tercapai, pegadaian perlu melakukan upaya strategis, yaitu:
1. Melakukan penelitian melalui lembaga keuangan (formal atau informal) yang
melakukan praktik pelepasan uang, mempunyai tujuan dan misi yang sama
dengan pegadaian. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kelebihan dan
kelemahan lembaga tersebut dalam melakukan operasinya. Cara ini memang
membutuhkan sumber daya dan waktu yang cukup besar dan lama, namun
pemberian cakrawala tentang aktivitas pelepasan uang dan menjadi dasar
pemikiran dalam menyusunstrategi selanjutnya.
2. Reorentasi pasar.
Dalam mengembangkan sayap usahanya perlu melakukan reorentasi pasar,
karena pegadaian berkonsentrasi pada daerah perkotaan di jawa. Dalam
perwujudannya, tetap berpegang pada perinsip efisien. Artinya, tidak harus
membangun kantor secara fisik, tetapi berkerja sama dengan perusahaan yang
bergerak dibidang gedung perkantoran. Demikian pula waktu dan dana yang
dibutuhkan untuk merealisasikannya relatif cepat dan kecil.
18
3.1.3 Logo Perusahaan
Setiap perusahaan besar pastilah memiliki sebuah logo dengan ciri khas
masing-masing sehingga tidak ada yang bisa menirunya dan salah satu nya ialah
logo milik PT. Pegadaian ( Persero ) seperti yang terdapat dibawah ini :
Gambar 3.1 Gambar Logo Perusahaan
(Sumber : PT. Pegadaian ( Persero) , 2020)
3.1.4 Struktur Organisasi PT. Pegadaian (Persero) Cabang Simpang Pulai
Struktur organisasi juga termasuk salah satu unsur dari manajemen yang
harus dijalankan oleh perusahaan, dan berikut ini adalah struktur organisasi yang
dimiliki PT. Pegadaian ( Persero ) Cabang Simpang Pulai :
(Sumber : Google, 2020)
Tabel 3.1 Struktur Organisasi PT. Pegadaian Cab. Simpang Pulai
19
3.1.5 Produk Yang Terdapat Di PT. Pegadaian (Persero) Cab. Simpang
Pulai
PT. Pegadaian memberikan kredit dengan sistem kredit gadai. Kredit gadai
adalah pemberian pinjaman kredit dalam jangka waktu tertentu kepada para
nasabah atas dasar hukum gadai dengan persyaratan tertentu yang ditetapkan oleh
perusahaan. Adapun jenis kredit gadai yang ditawarkan oleh PT. Pegadaian yaitu:
1) GADAI ( Rahn ) adalah pembiayaan dengan system gadai yang diberikan
kepada golongan nasabah baik untuk kebutuhan konsumtif maupun kebutuhan
produktif.
2) KCA (Kredit Cepat Aman) Adalah kredit gadai dengan menggunakan barang-
barang berharga atau berang-barang bergerak sebagai jaminannya, misalnya
perhiasan, kendaraan bermotor, dan lain-lain dan jangka waktu pelunasannya
yakni 15 hari.
3) KREASI (Kredit Angsuran Sistem Fidusia) Adalah kredit jangka menengah
yakni mulai dari 1-3 tahun sesuai dengan kebutuhan, digunakan untuk
mengembangkan usaha yang telah ada dengan menjaminkan BPKB kendaraan
bermotor.
4) KRASIDA (Kredit Angsuran Sistem Gadai) Merupakan pemberian pinjaman
kepada para pengusaha Mikro dan kecil (dalam rangka pengembangan usaha)
atas dasar gadai dengan pengembalian pinjaman dilakukan melalui
mekanisme angsuran.
5) MPO adalah layanan pembayaran berbagai tagihan bulanan seperti listrik,
telepon, PDAM, dan layanan lainnya secara Online di outlet Pegadaian di
seluruh Indonesia.
20
3.2 Cara Menghitung Pendapatan Dan Harga Emas Pada PT. Pegadaian
(persero) Cabang Simpang Pulai
3.2.1 Cara Menghitung Pendapatan Pada PT. Pegadaian Cabang Simpang
Pulai
Suatu cara untuk mengetahui bagaimana cara menghitung hasil sebuah
pendapatan yang telah di capai pada PT. Pegadaian perlu beberapa tolak ukur
(yardstick). Tolak ukur yang sering digunakan ialah rasio keuangan. tolak ukur
rasio atau indeks dalam mengitung pendapatan dapat mengetahui pendapatan
keuangan yang akan menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang
lainnya. Analisis dan interpretasi dari macam-macam rasio keuangan dapat
memberikan pandangan yang lebih baik tentang kondisi keuangan dan
prestasi/kinerja keuangan perusahaan, dari pada analisis yang hanya didasarkan
atas data keuangan sendiri-sendiri yang tidak berbentuk rasio. Untuk mendapatkan
hasil yang realistis tentang kondisi dan prestasi keuangan yang di dapatkan oleh
perusahaan pada PT. Pegadaian ini dengan cara menggunakan metode analisis
rasio, maka perlulah angka-angka rasio yang didapatkan tersebut untuk
diperbandingkan dengan angka rasio yang akan dijadikan sebagai pembanding.
Karena sebuah rasio tidak mempunyai arti dalam dirinya sendiri, ia harus
diperbandingkan dengan sesuatu agar berguna.
Dengan hal ini mengemukakan empat angka rasio yang dapat dijadikan
sebagai sumber pembanding, yaitu:
1. Standard ratio atau rasio rata-rata dari seluruh industri semacam di mana
perusahaan yang data keuangannya sedang dianalisis menjadi anggotanya.
2. Rasio yang telah ditentukan dalam budget perusahaan yang bersangkutan.
21
3. Rasio-rasio yang semacam di waktu - waktu yang lalu (rasio historis) dari
perusahaan yang bersangkutan.
4. Rasio keuangan dari perusahaan lain yang sejenis yang merupakan pesaing
perusahaan yang dinilai cukup baik/berhasil dalam usahanya,
Berhubung banyaknya rasio yang dapat dibuat sesuai dengan tujuan, maka
penulis membatasi analisis rasio dalam ruang lingkup atau skala pembahasan,
yaitu yang menyangkut rasio pengukuran tingkat efektivitas dan efisiensi biaya,
terdiri dari: (1) Rasio biaya pegawai (Salary Expenses Ratio), (2) Rasio biaya
administrasi (Administrative Expenses Ratio), (3) Rasio Biaya Umum (General
Expenses Ratio).
Rasio biaya pegawai terhadap pendapatan usaha (salary expenses ratio)
dihitung dengan formula:
Rasio Biaya Pegawai =Biaya Pegawai
Pendapatan Usahax 100%
Rasio biaya administrasi terhadap pendapatan usaha (administrative
expenses ratio) dihitung dengan formula:
Rasio Biaya Administrasi =Biaya Administrasi
Pendapatan Usahax 100%
Rasio biaya umum terhadap pendapatan usaha (general expenses ratio)
dihitung dengan formula:
Rasio Biaya Umum =Biaya Umum
Pendapatan Usahax 100%
Berdasarkan penjelasan yang dapat mengetahui pendapatan diatas, penulis
juga memperhatikan kondisi perekonomian seperti tingkat harga emas dan
pendapatan pada perusahaan PT. Pegadaian yang mengalami perkembangan
22
secara signifikan yang diperoleh dari pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu
barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa/upah, tanpa
diikuti pemindahan kepemilikan barang itu sendiri. Kenaikan pendapatan
pegadaian setiap tahunnya juga mampu meningkatkan jumlah pembiayaan rahn
yang disalurkan pegadaian.
Tabel 3.2
Data Pendapatan Pegadaian Cabang Simpang Pulai
Tahun 2016 - 2020
Tahun Pendapatan Pegadaian (Rupiah)
2016 945.721.077
2017 1.075.486.213
2018 1.507.310.192
2019 1.575.519.041
2020 1.950.864.805
Sumber: PT. Pegadaian Cabang Simpang Pulai
Berdasarkan tabel 3.2 dan gambar 3.2 dapat dilihat yang menunjukkan
bahwa pendapatan pegadaian mengalami peningkatan dari tahun 2016 sampai
tahun 2020, dari Rp. 945.721.077 ditahun 2016 meningkat menjadi Rp.1.950
2.500.000.000
2.000.000.000
1.950.864.805
1.507.310.192 1.575.519.041
1.075.486.213 1.000.000.000
945.721.077
500.000.000
0 2016 2017 2018 2019 2020
Tahun
2021
Ru
pia
h
Gambar 3.2
Perkembangan Pendapatan Pegadaian Pada Pada Pegadaian Cabang
Simpang Pulai Tahun 2016 - 2020
23
Miliar pada tahun 2020. Ini menunjukkan bahwa pegadaian semakin berkembang
dengan banyaknya pendapatan yang diperoleh. Pendapatan yang meningkat setiap
tahunnya mampu meningkatkan penyaluran pembiayaan rahn.
Pendapatan pegadaian sendiri didapat dari pendapatan administrasi,
pendapatan sewa modal, barang yang dilelang, jasa titipan, pendapatan usaha, dan
lain sebagainya. Kemudian, dana dari pendapatan ini akan disalurkan kembali
kepada masyarakat dalam produk-produk pegadaian yang ditawarkan, salah
satunya adalah produk gadai (Rahn). Pegadaian terus berupaya meningkatkan
fasilitas yang diberikan untuk meningkatkan pendapatan pegadaian, semakin
banyak pendapatan yang diperoleh maka semakin banyak pula pembiayaan yang
dapat disalurkan oleh pegadaian kepada nasabahnya.
3.2.2 Cara Menghitung Harga Emas Pada PT. Pegadaian Cabang Simpang
Pulai
Setiap tahunnya Emas memiliki tingkat harga yang berbeda – beda, hal ini
biasanya disebabkan oleh beberapa hal seperti Kelangkaan perolehan emas
ataupun Nilai mata uang dollar yang sedang meningkat. Harga setiap emasnya
juga memiliki harga yang sesuai dengan kadar yang terkandung didalamnya
seperti Emas 70, Emas 75, Emas Putih, Emas Murni, dan Logam Mulia (baik
dalam bentuk perhiasan ataupun dalam bentuk emas Batangan). Suatu cara untuk
mengetahui bagaimana menghitung hasil dari suatu nilai harga emas yang di
keluarkan pada PT. Pegadaian yang perlu dipahami, ialah bahwa adanya rumus di
dalam perhitungan tersebut. Rumus menghitung emas perhiasan yakni :
(Harga emas X jumlah kadar emas di dalam perhiasan)
24
Jumlah kadar emas di dalam perhiasan ini sebelumnya sudah diketahui yakni
75%. Untuk harga emas sendiri tergantung berapa karat emas tersebut.
Sebagai contoh saat menggunakan rumus perhitungan di atas, harga emas
yang diambil adalah harga emas 24 karat. Secara global harga emas tersebut di
angka Rp 500 ribu per gram. Jadi jika dimasukkan ke rumus, maka hasilnya :
500 ribu X 75% = Rp 375 ribu untuk satu gramnya
Hasil penjelasan diatas menunjukan bagaimana cara menghitung harga jual
emas perhiasan. Harganya lumayan berbeda dengan harga emas murni dalam bentuk
batangan. Hal ini dikarenakan emas seperti ini sudah tercampur dengan bahan lainnya.
Sehingga dapat diketahui jika ada perbedaan harga antara emas murni, dengan harga jual
emas perhiasan.
25
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Menghitung pendapatan perusahaan pada Pegadaian ialah menggunakan
beberapa tolak ukur (yardstick). Tolak ukur yang sering digunakan ialah rasio
keuangan. Tolak ukur rasio atau indeks dalam menghitung pendapatan dapat
mengetahui pendapatan keuangan yang akan menghubungkan dua data
keuangan yang satu dengan yang lainnya.
2. Mengetahui bagaimana menghitung hasil dari suatu nilai harga emas yang di
keluarkan pada PT. Pegadaian yang perlu dipahami, ialah bahwa adanya
rumus di dalam perhitungan tersebut. Untuk mengetahui harga emas sendiri
tergantung berapa karat emas tersebut. Harganya berbeda - beda dengan
harga emas murni dalam bentuk batangan. Hal seperti ini dikarenakan emas
sudah tercampur dengan bahan lainnya. Sehingga dapat diketahui jika ada
perbedaan harga antara emas murni, dengan harga jual emas perhiasan.
4.2 Saran
Saran yang dapat diberikan kepada PT. Pegadaian (persero) Cabang
Simpang pulai adalah sebagai berikut :
1. Sebaiknya Rasio Biaya Pegawai dengan Rasio Biaya umum disatukan
dikarenakan mengingat cara perhitungannya yang sama, sehingga membuat
rasio yang digunakan oleh PT. Pegadaian menjadi lebih Efisien .
2. Sebainya PT. Pegadaian lebih teliti lagi dalam menaksir Kadar yang
26
terkandung, dikarenakan banyaknya perhiasan - perhiasan yang sudah
teercampur oleh bahan zat lain dan juga pada saat pengukuran berat emas,
sebaiknya menggunakan berat asli dari emas tersebut atau dikurangi dengan
berak pernak pernik seperti berlian, Liontin, dan batu permata
27
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Thamrin dan Francis Tantri. 2014. Bank dan Lembaga
Keuangan.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Bitar. 2021. Pengertian Kredit-Tujuan, Jenis, Unsur, Persyaratan, Dasar,
Pencegahan, Proses, Perjanjian, Para Ahli. Tersedia pada
www.gurupendidikan.co.id :Jakarta
Catur, Agustin, dkk. 2018. Akuntansi Suatu Pengantar. Salemba Empat : Jakarta.
Intan Sukma. 2016. Analisis Proses Penyaluran Kredit Kreasi Multiguna dan
Pengendalian Kredit Kreasi Multiguna Macet pada PT. Pegadaian
(Persero) Cabang Tapi Bandar. Padang
Ivan, Putra. 2013. Prosedur Pemberian Kredit Usaha Mikro Kecil dan
Menengah pada PT. Pegadaian Cabang Sigaraja. Universitas
Pendidikan Ganesha : Bali.
Kasmir. 2016. Dasar-dasar Perbankan. PT RajaGrafindo Persada : Jakarta.
Kasmir. 2011. Pengantar Manajemen Keuangan. Kencana : Jakarta.
Mulyadi. 2014. Akuntansi Biaya. Universitas Gajah Mada : Yogyakarta.
Wiratna Sujarweni. 2018. Analisis Laporan Keuangan. Pustaka Baru Press :
Yogyakarta.
Wangsawidjaja. 2012. Pembiayaan Bank Syariah. Gramedia Pustaka Utama :
Jakarta
31
Lampiran 4
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Program Studi : D-3 Akuntansi
1. Nama Lengkap : Vema Rosadi
2. No. HP : 085378899091
3. Tempat/ Tanggal Lahir : Jambi, 21 Maret 2001
4. Alamat Rumah : Jl. Pintu Besi Rt 28 Kec. Kotabaru. Kel. Paal V
5. Alamat : Jl. Pintu Besi Rt 28 Kec. Kotabaru. Kel. Paal V
6. e-mail : [email protected]
7. Riwayat Pendidikan :
NO Nama
Pendidikan
Tempat Tahun Spesialisasi
Bidang Dari Sampai
1 TK Aisiyah Jambi 2005 2006 Umum
2 SD N 74 Jambi Jambi 2006 2012 Umum
3 SMP N 14 Jambi Jambi 2012 2015 Umum
4 SMA N 6 Jambi Jambi 2015 2018 IPA
5 Universitas Jambi Jambi 2018 Sekarang Akuntansi
8. Khursus dan Pelatihan
Waktu Kursus dan Pelatihan Tempat
2013 Yamaha Music School Yamaha Music
2015 Paskibraka SMA N 6 Jambi
2019 Himade Universitas Jambi
2020 Simposium Nasional Akuntansi Universitas Jambi
Jambi...........................2021
Vema Rosadi NIM. C0C018011