laporan timbang terima
TRANSCRIPT
TUGAS LAPORAN TIMBANG TERIMA
Disusun oleh :
Devi Arista 2009.010.29
Hanum Muhibatun N. 2009.010.52
Henik Nurhidayah 2009.010.54
Hilda Amalia A. 2009.010.55
Ika Mei N. 2009.010.56
Indra Dwi Wahyudi 2009.010.57
Joanes P.S Lowa 2009.010.58
Joko Sutrisno 2009.010.59
Khalaida Faudatun N. 2009.010.60
Kristin Trisnawati L. 2009.010.61
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KARYA HUSADA PARE KEDIRI
2011
BAB I
TIMBANG TERIMA
1.1 Latar Belakang
Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan mengoptimalkan
peran perawat dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri perawat. Hal ini
dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif antarperawat, maupun
dengan tim kesehatan yang lain. Salah satu bentuk komplikasi yang harus ditingkatkan
efektifitasnya adalah saat pergantian shift (timbang terima pasien).
Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan
menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien. Timbang terima pasien
harus dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas, dan lengkap
tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan/belum dan
perkembangan pasien saat itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga
kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima
dilakukan oleh perawat primer keperawatan kepada Perawat Primer (penanggung jawab)
dinas sore atau dinas malam secara tertulis dan lisan.
Di Ruang Matahari telah diadakan timbang terima, tetapi pelaksanaannya belum sesuai
dengan standar MAKP. Isi timbang terima masih berfokus pada masalah medis. Timbang
terima perlu terus ditingkatkan baik tehnik maupun alurnya. Hal ini dilakukan untuk
perbaikan pada masa yang akan datang sehingga timbang terima menjadi bagian penting
dalam menginformasikan permasalahan klien sehari – hari.
Keakuratan data yang diberikan saat timbang terima sangat penting, karena dengan
timbang terima ini maka pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan akan bisa
dilaksanakan secara berkelanjutan, dan mewujudkan tanggungjawab dan tanggunggugat
dari seorang perawat. Bila timbang terima tidak dilakukan dengan baik, maka akan muncul
kerancuan dari tindakan keperawatan yang diberikan karena tidak adanya informasi yang
bisa digunakan sebagai dasar pemberian tindakan keperawatan. Hal ini akan menurunkan
kualitas pelayanan keperawatan dan menurunkan tigkat kepuasan pasien. Kegiatan
timbang terima yang telah dilakukan perlu dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka mahasiswa STIKES KARYA HUSADA akan
melaksanakn timbang terima pasien berdasarkan konsep Model Asuhan Keperawatan
Profesional Primary Nursing di ruang bedah Dahlia RSU Dr. Soetomo Surabaya.
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan timbang terima, maka mahasiswa dan perawat bedah Dahlia
mampu mengkomunikasikan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan klien dengan baik,
sehingga kesinambungan informasi mengenai keadaan klien dapat dipertahankan
2. Tujuan Khusus
a. Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien (data fokus)
b. Menyampaikan hal yang sudah/belum dilakukan dalam asuhan keperawatan
kepada pasien.
c. Menyampaikan hal yang penting yang harus ditindaklanjuti oleh perawat dinas
berikutnya.
d. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
1.3 Manfaat
1. Bagi Perawat
a. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.
b. Menjalin hubungan kerja sama dan bertanggung jawab antar perawat
c. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien yang berkesinambungan
d. Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna.
2. Bagi Pasien
Klien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang belum terungkap.
3. Bagi Rumah Sakit
Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada klien secara komprehensif.
BAB II
MATERI TIMBANG TERIMA
2.1 Pengertian
Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima suatu laporan
yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima merupakan kegiatan yang harus
dilakukan sebelum pergantian shift. Selain laporan antar shift, dapat disampaikan juga
informasi-informasi yang berkaitan dengan rencana kegiatan yang telah atau belum
dilaksanakan.
2.2 Tujuan
a. Menyampaikan kondisi atau keadaan klien secara umum.
b. Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindaklanjuti oleh dinas berikutnya.
c. Tersusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
2.3 Langkah-langkah
a. Kedua kelompok shift dalam keadaan sudah siap.
b. Shift yang akan menyerahkan dan mengoperkan perlu mempersiapkan hal-hal apa yang
akan disampaikan.
c. Perawat primer menyampaikan kepada penanggungjawab shift selanjutnya meliputi :
1) Kondisi atau keadaan klien secara umum.
2) Tindak lanjut atau dinas yang menerima operan.
3) Rencana kerja untuk dinas yang menerima operan.
d. Penyampaian operan di atas harus dilakukan secara jelas dan tidak terburu-buru.
e. Perawat primer dan anggota kedua shift dinas bersama-sama secara langsung melihat
keadaan klien.
2.4 Prosedur Timbang Terima
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur ini meliputi :
a. Persiapan
1) Kedua kelompok sudah dalam keadaan siap.
2) Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan.
b. Pelaksanaan
Timbang terima dilaksanakan oleh perawat primer kepada perawat primer yang
mengganti jaga pada shift berikutnya :
1) Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift atau operan.
2) Di nurse station perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang terima dengan
mengkaji secara komprehensif yang berkaitan tentang masalah keperawatan klien,
rencana tindakan yang sudah dan belum dilaksanakan serta hal-hal penting lainnya
yang perlu dilimpahkan.
3) Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkap sebaiknya
dicatat untuk kemudian diserahterimakan kepada perawat jaga berikutnya.
4) Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima adalah :
a. Identitas klien dan diagnosa medis.
b. Masalah keperawatan yang kemungkinan masih muncul.
c. Data fokus (Keluhan subyektif dan obyektif).
d. Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan .
e. Intervensi kolaboratif dan dependensi.
f. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan
selanjutnya.
5) Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi tanya jawab
terhadap hal-hal yang ditimbang-terimakan dan berhak menanyakan mengenai hal-
hal yang kurang jelas.
6) Penyampaian saat timbang terima secara jelas dan singkat.
7) Lama timbang terima untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit kecuali pada
kondisi khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap dan rinci.
8) Kepala ruangan dan semua perawat keliling ke tiap klien dan melakukan validasi
data.
9) Pelaporan untuk timbang terima ditulis secara langsung pada buku laporan ruangan
oleh perawat primer.
BAB III
KEGIATAN
3.1 Pelaksanaan Kegiatan
Hari / tanggal : Senin, 19 Desember 2011
Pukul : 07.30 – 08.30 WIB
Pelaksana : Dari PP malam ke PP pagi, diikuti PA dan Karu.
Topik : Aplikasi peran, pelaksanaan timbang terima.
Tempat : Ruang Nurse Station dilanjutkan di kamar klien.
Sasaran : Seluruh klien kelolaan.
3.2 Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Hanum Muhibatun N.
PP ( Pagi ) :
- Henik Nurhidayah
- Hilda Amalia A.
PA (Pagi) :
- Devi Arista
- Ika Mei N.
- Indra Dwi W.
- Joanes PS Lowa
PP ( Malam ) : Joko Sutrisno
PA (Malam) :
- Khalaida Faudatun N.
- Kristin Trisnawati L.
3.3 Metode dan Media
Metode :
- Karu memimpin proses Timbang Terima
- Melakukan timbang terima antara Perawat Primer malam dengan Perawat Primer pagi.
- Melaporkan status keadaan klien dari PP malam ke PP pagi.
- Diskusi, tanya jawab dan validasi data kembali.
Media :
- Materi disampaikan secara lisan.
- Dokumentasi klien (status).
- Buku Timbang Terima
3.4 Alur Timbang Terima
3.5 Instrumen
1. Status klien
2. Nursing kid.
3. Buku catatan
3.6 Prosedur Timbang Terima
TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAKSANA
Persiapan 1. Timbang terima dilaksanakan
2. Prinsip timabng terima, semua
pasien baru masuk dan pasien
yang dilakukan timbang terima
khususnya pasien yang memiliki
permasalahan yang belum/dapat
teratasi serta yang membutuhkan
observasi lebih lanjut.
3. PP menyampaikan timbang terima
pada PP berikutnya, hal yang
perlu disampaikan dalam timbang
terima:
Jumlah pasien.
Identitas klien dan diagnosis
medis.
Data (keluhan/subjektif dan
objektif).
5 menit Ners
Station
PP dan PA
PASIEN
DIAGNOSA MEDIS MASALAH KOLABORATIF
DIAGNOSA KEPERAWATAN
RENCANA TINDAKAN
YANG TELAH DILAKUKAN YANG AKAN DILAKUKAN
PERKEMBANGAN /KEADAAN PASIEN
MASALAH :
TERATASIBELUM TERATASITERATASI SEBAGIANMUNCUL MASALAH BARU
Masalah keperawatan yang
masih muncul.
Intervensi keperawatan yang
sudah dan belum dilaksanakan
(secara umum).
Intervensi kolaboratif dan
dependen.
Rencana umum dan persiapan
yang perlu
dilakukan(persiapan operasi,
pemeriksaan penunjang, dan
lain-lain).
Pelaksanaan 1. Kedua kelompok dinas sudah siap
(Shift jaga).
2. Kelompok yang akan bertugas
menyiapkan buku catatan.
3. Kepala ruang membuka acara
timbang terima.
4. Perawat yang melakukan timbang
terima dapat melakukan
klarifikasi, tanya jawab, dan
melakukan validasi terhadap hal-
hal yang telah ditimbang
terimakan dan berhak menanyakan
mengenai hal-hal yang kurang
jelas.
5. Kepala Ruangan /PP menanyakan
kebutuhan dasar pasien.
6. Penyampaian yang jelas, singkat
dan padat.
7. Perawat yang melaksanakan
timbang terima mengkaji secara
penuh terhadap masalah
keperawatan kebutuhan dan
tindakan yang telah/belum
dilaksanakan serta hal-hal penting
lainnya selama masa perawatan.
8. Hal-hal yang sifatnya khusus dan
memerlukan perincihan yang
matang sebaiknya dicatat secara
khusus untuk kemudian diserah
terimakan kepada petugas
20 menit Ners
Station
Ruang
perawatan
KARU, PP dan
PA
berikunya.
9. Lama timbang erima untuk tiap
pasien tidak lebih dari 5 menit
kecuali pada kondisi khusus dan
memerlukan keterangan yang
rumit.
1. Diskusi
2. Pelaporan untuk timbang terima
dituliskan secara langsung pada
format timbang erima yang
ditanda tangani oleh PP yang aga
saat itu dan PP yan jaga
berikutnya diketahui oleh kepala
ruangan.
3. Ditutup oleh kepala ruangan.
5 menit Ners
Station
KARU, PP dan
PA
3.7 Evaluasi
1. Evaluasi
Struktur
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia
antara lain : Catatan timbang terima, status klien dan kelompok shift timbang terima.
Kepala ruangan selalu memimpin kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada
pergantian shift yaitu malam ke pagi, pagi ke sore. Kegiatan timbang terima pada shift
malam ke pagi dipimpin oleh perawat primer atau perawat assosiate yang bertugas
saat itu.
2. Evaluasi Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dan dilaksanakan oleh
seluruh perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti shift. Perawat primer
malam mengoperkan ke perawat primer berikutnya yang akan mengganti shift.
Timbang terima pertama dilakukan di nurse station kemudian ke bed klien dan
kembali lagi ke nurse station. Isi timbang terima mencakup jumlah klien, masalah
keperawatan, intervensi yang sudah dilakukan dan yang belum dilakukan serta pesan
khusus bila ada. Setiap klien dilakukan timbang terima tidak lebih dari 5 menit saat
klarifikasi ke klien.
3. Evaluasi Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap perawat
dapat mengetahui perkembangan klien. Komunikasi antar perawat berjalan dengan
baik.
FORMAT TIMBANG TERIMA
Nama Pasien : Ny. S Tanggal : 19 Desember 2011
Umur : 45 th Dx Medis :
No Reg : 22815
Asuhan KeperawatanTimbang Terima
Shift Malam
Data
DS : px mengatakan nyeri pada luka mamae sinistra, skala : 7
DO: luka ca pada mamae sinistra diameter 3 cm, mengeluarkan nanah,
berbau tidak enak, px kelihatan kesakitan.
Masalah Keperawatan Nyeri
Intervensi yang sudah
dilakukan
- Observasi TTV
- Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi
- Ganti balutan
- Injeksi Tramadol 1 ampul
- njeksi Cefotaxim 500 mg.
Intervensi yang belum
dilakukan
- Rawat luka
- Observasi tanda-tanda infeksi
Evaluasi
S : px mengatakan masih nyeri
O: luka diameter 3 cm, bernanah, px kelihatan kesakitan
A: masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Hal – hal yg perlu
diperhatikan ( lab,
obat, advis medis )
- Lab DL
- Tramadol 3x1 amp
- Cefotaxim 2 x 500 mg
- Infus NaCl 20 tts/mnt
Tanda tangan
PP
PP Malam : PP Pagi :
Karu :
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima suatu laporan
yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima merupakan kegiatan yang harus
dilakukan sebelum pergantian shift. Selain laporan antar shift, dapat disampaikan juga
informasi-informasi yang berkaitan dengan rencana kegiatan yang telah atau belum
dilaksanakan.
Timbang terima bertujuan untuk kesinambungan informasi mengenai keadaan klien
secara menyeluruh sehingga tercapai asuhan keperawatan yang optimal.
Pelaksanaan timbang terima pada hari Jumat, 13 Mei 2008 terhadap seluruh klien
kelolaan di ruang bedah Dahlia sebanyak 8 klien. Pelaksanaan dapat berjalan dengan
lancar sesuai perencanaan dan semua personal dapat melaksanakan kegiatan sesuai peran
masing-masing.
4.2 Saran
- Perawat primer saat mengklarifikasi atas data yang ditimbang-terimakan
hendaknya dilakukan tiap satu pasien untuk mengurangi resiko lupa.
- Tidak harus selalu Karu yang memperkenalkan siapa perawat yang akan bertugas
menggantikan, lebih fleksibel tapi komunikatif.
- Saat menvalidasi data objektif dan subjektif klien, hendaknya perawat
memperhatikan respons klien juga, seperti nyeri akibat sumbatan keteter atau
ketidaktahuan klien terhadap prosedur yang akan dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam. 2002. Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan
Profesional. Jakarta : Salemba Medika
Nursalam. 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik. Jakarta :
Salemba Medika