laporan tetap biokim 1

Upload: fitriasaid

Post on 03-Apr-2018

253 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 LAPORAN TETAP BIOKIM 1

    1/17

    I. Nomor Percobaan : 01II. Nama Percobaan : Reaksi uji terhadap asam amino.III. Tujuan Percobaan : Untuk mengidentifikasi atau menguji gugus fungsi

    yang terdapat dalam suatu asam amino melalui reaksidengan reagen Millon, Hopkins-Cole, dan Ninhidrin.

    IV. Landasan teori :

    Protein adalah makromolekul yang paling berlimpah di dalam sel hidup dan merupakan50% atau lebih berat kering sel. Protein ditemukan didalam semua sel dan semuabagian sel. Protein juga amat bervariasi; ratusan jenis yang berbeda dapat ditemukandalam satu sel. (Lehninger

    Kunci struktur ribuan protein yang berbeda-beda adalah gugus pada molekul unitpembangun protein yang relative sederhana. Semua protein, baik yang berasal daribakteri yang paling tua atau yang berasal dari bentuk kehidupan tertinggi, dibangun darirangkaian dasar yang sama dari 20 asam amino yang berikatan kovalen dalam urutanyang khas. Karena masing-masing asam amino mempunyai rantai samping yang

    khusus, yang memberikan sifat kimia masing-masing individu, kelompok 20 molekul unitpembangun ini dapat dianggap sebagai abjad struktur protein. (Lehninger, 1982)

    Asam amino adalah senyawa organik yang memiliki gugusfungsionalkarboksil (-COOH) dan amina(biasanya -NH2). Dalam biokimia seringkali pengertiannya

    dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon yang sama (disebut atom C "alfa"atau ). Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikansifat basa. Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik: cenderung menjadiasam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini terjadikarena asam amino mampu menjadizwitter-ion.Asam amino termasuk golongansenyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya sangat pentingdalam organisme, yaitu sebagai penyusun protein.

    Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat empat gugus:gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa

    (R, dari residue) atau disebut juga gugus atau rantai samping yang membedakan satuasam amino dengan asam amino lainnya.

    Gambar Struktur asam -amino, dengan gugus amina di sebelah kiri dan guguskarboksil di sebelah kanan

    Atom C pusat tersebut dinamai atom C ("C-alfa") sesuai dengan penamaan senyawa

    bergugus karboksil, yaitu atom C yang berikatan langsung dengan gugus karboksil.Olehkarena gugus amina juga terikat pada atom Cini, senyawa tersebut merupakan asam

    -amino.

    Asam amino biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantai samping tersebutmenjadi empat kelompok.Rantai samping dapat membuat asam amino bersifat asamlemah, basa lemah, hidrofilik jika polar, dan hidrofobik jika nonpolar.

    Asam amino dalam bentuk tidak terion (kiri) dan dalam bentuk zwitter-ion.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Zwitter-ionhttp://id.wikipedia.org/wiki/Basahttp://id.wikipedia.org/wiki/Amfoterismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Amfoterismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_alfahttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_alfahttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_alfahttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_alfahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Amina&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Biokimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimia_organikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gugus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Gugus_fungsionalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karboksilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Zwitter-ionhttp://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/7d/Amino_acid.svg/150px-Amino_acid.svg.pnghttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karboksilhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Amina&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Organismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Zwitter-ionhttp://id.wikipedia.org/wiki/Amfoterismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Basahttp://id.wikipedia.org/wiki/Asamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_alfahttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Biokimiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Amina&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Karboksilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gugus_fungsionalhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gugus&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kimia_organik
  • 7/29/2019 LAPORAN TETAP BIOKIM 1

    2/17

    Karena asam amino memiliki gugus aktif amina dan karboksil sekaligus, zat ini dapatdianggap sebagai sekaligus asam dan basa (walaupun pH alaminya biasanyadipengaruhi oleh gugus-R yang dimiliki).Pada pH tertentu yang disebut titik isolistrik ,gugus amina pada asam amino menjadi bermuatan positif (terprotonasi, NH3

    +),

    sedangkan gugus karboksilnya menjadi bermuatan negatif (terdeprotonasi, COO-).Titikisolistrik ini spesifik bergantung pada jenis asam aminonya.Dalam keadaan demikian,asam amino tersebut dikatakan berbentuk zwitter-ion. Zwitter-ion dapat diekstrak darilarutan asam amino sebagai struktur kristal putih yang bertitik lebur tinggi karena sifatdipolarnya. Kebanyakan asam amino bebas berada dalam bentuk zwitter-ion pada pHnetral maupun pH fisiologis yang dekat netral.

    Menurut Lehninger (1982), Asam amino dapat digolongkan berdasarkan gugus R.Terdapat empat golongan asam amino: (1) golongan dengan gugus R nonpolar atauhidrofobik, (2) golongan dengan gugus R polar, tetapi tidak bermuatan, (3) golongandengan gugus R bermuatan negatif, dan (4) golongan dengan gugus R bermuatanpositif.

    1. Golongan dengan gugus R nonpolar atau hidrofobik

    Gugus R dalam golongan asam amino ini merupakan hidrokarbon, dan bersifathidrofobik. Meliputi lima asam amino dengan gugus R alifatik (alanin, valin, leusin,isoleusin, dan prolin), dua dengan lingkaran aromatic (fenilalanin dan triptofan), dansatu yang mengandung sulfur (metionin).

    2. Golongan dengan gugus R polar tidak bermuatan

    Gugus R dari asam amino polar lebih larut di dalam air, atau lebih hidrofilik,dibandingkan dengan asam amino nonpolar, karena golongan ini mengandung gugusfungsionil yang membentuk ikatan hydrogen dengan air. Meliputi: glisin, serin, treonin,sistein, tirosin, asparagin, dan glutamine.

    3. Golongan dengan gugus R bermuatan negative

    Mengandung gugus R dengan muatan total negative pada pH 7 adalah asam aspartatdan asam glutamate, masing-masing mempunyai tambahan gugus karboksil. Asamamino ini merupakan senyawa induk asparagin dan glutamine berturut-turut.

    4. Golongan dengan gugus R bermuatan positif

    Asam amino yang mengandung gugus R dengan muatan total positif pada pH 7adalah lisin, yang mengandung tambahan gugus amino (kedua) pada posisi dirantai alifatiknya; arginin, yang mengandung gugus guanidine bermuatan positif; danhistidin yang mengandung gugus inidazol yang mengion sedikit.

    Uji asam amino dapat dilakukan melalui reaksi dengan reagen Millon, Hopkins-Cole,dan Ninhidrin.

    1. Uji Millon

    http://id.wikipedia.org/wiki/Zwitter-ionhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Titik_isolistrik&action=edit&redlink=1http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/ad/Amino_acid_zwitterion.png/200px-Amino_acid_zwitterion.png
  • 7/29/2019 LAPORAN TETAP BIOKIM 1

    3/17

    Pereaksi Millon adalah larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat.Apabila pereaksi ini ditambahkan ke dalam larutan protein yang mengandung asamamino dengan rantai samping gugus fenolik, akan menghasilkan endapan putih yangdapat berubah menjadi merah oleh pemanasan. Tetapi khusus untuk proteosa danpepton secara langsung akan menghasilkan larutan berwarna merah. Endapan yangterbentuk berupa garam kompleks dari tirosin yang ternitrasi. Jika larutan proteinyang dianalisis ada dalam sussana basa, maka terlebih dahulu harus dinetralisasidengan asam, karena dalam basa ion merkuri dalam pereaksi akan mengendap

    sebagai Hg(OH)2. Pada penetralan ini digunakan asam selain HCl, karena ion Cl-dapat bereaksi dengan asam nitrat menghasilkan radikal klor (Cl.).Radikal klor dapatmerusak kompleks berwarna.Pada dasarnya reaksi ini positif untuk fenol-fenol,karena terbentuknya senyawa merkuri dengan gugus hidroksi fenil yang berwarna.Protein yang mengandung tirosin akan memberikan hasil yang positif.

    2. Uji Hopkins-Cole

    Reagen Hopkins-Cole mengandung asam glioksilat (HOOC-CHO). Jika reagen iniditambahkan ke dalam larutan senyawa yang mengandung cincin indol dan ditambahlarutan asam sulfat pekat, maka akan terbentuk cincin ungu pada interfase kedua

    cairan tersebut. Karena triptofan merupakan satu-satunya asam amino yangmengandung cincin indol, maka uji ini dipakai untuk identifikasi asam amino triptofandan protein yang mengandung asam amino triptofan.Cincin ungu yang tampak padabidang batas antara kedua cairan adalah hasil kondensasi ttiptofan dengan gugusaldehida dari asam glioksilat dalam suasana asam pekat.

    3. Uji Ninhidrin

    Ninhidrin beraksi dengan asam amino bebas da protein menghasilkan warnaungu.Reaksi ini termasuk yang paling umum dilakukan untuk analisis kualitatif proteindan produk hasil hidrolisisnya.Reaksi ninhidrin dapat pula dilakukan terhadap urin

    untuk mengetahui adanya asam amino atau untuk mengetahui adanya pelepasanprotein oleh cairan tubuh. Apabila ninhidrin (triketohidrin) dipanaskan bersama asamamino, maka akan terbentuk kompleks berwarna ungu. Kompleks berwarna ungudihasilkan dari reaksi ninhdrin dengan hasil reduksinya, yaitu hidrindantin danamonia.Asam amino dapat ditentukan secara kuantitatif dengan jalan mengamatiintensitas warna yang terbentuk sebanding dengan konsentrasi asam aminotersebut.Pada reaksi ini, dilepaskan CO2 dan NH4 sehingga asam amino asam

    amino dapat ditentukan secara kuantitatif dengan mengukur jumlah CO2 dan NH3yang dilepaskan.Prolin dan hidroksi prolin menghasilkan kompleks yang berbedawarnanya dengan asam amino lainya.Kompleks berwarna yang terbentuk

    mengandung dua molekul ninhidrin yang bereaksi dengan amonia yang dilepaskanpada oksidasi asam amino.

    V. Alat dan Bahan

    Alat Bahan

    1. pipet tetes2. gelas ukur3. beker gelas4. neraca analitik5. bunsen6. tabung reaksi7. rak tabung reaksi8. pengaduk9. penjepit tabung

    1. Telur mentah diambil kuning telurdan putih telurnya

    2. Reagen Millon3. Reagen Ninhidrin4. Reagen Hopkins-Cole

    5. H2SO4 pekat6. Susu cair 1 5%7. Alanin 1 5%8. Glisin 1 5%9. Tirosin 1 5%

  • 7/29/2019 LAPORAN TETAP BIOKIM 1

    4/17

    10. Tryptofan 1 5%11. Prolin 1 3%

    VI. Prosedur PercobaanI. Uji Millon

    Tambahkan 5 tetes reagen Millon ke dalam 3 ml larutan protein, panaskancampuran baik-baik. Jika reagen yang digunakan terlalu banyak, maka warna akanhilang pada pemanasan.

    2. Uji Hopkins-Cole

    Ke dalam 2 ml larutan protein tambahkan 2 ml reagen Hopkin Cole. Tambahkansedikit-sedikit kira-kira sebanyak 5 ml H2SO4 pekat melalui sisi tabung. Amati warna

    yang terbentuk pada pertemuan kedua cairan. Jika perlu putar perlahan-lahan tabungtersebut, sampai terbentuk cincin berwarna.

    3. Uji Ninhidrin

    Tambahkan 0,5 ml larutan ninhidrin 0,1 % ke dalam 3 ml larutan protein. Panaskanhingga mendidih. Ulangi percobaan dengan menggunakan glisin.

    VII. Hasil Pengamatan

    PERLAKUAN HASIL PENGAMATAN

    Uji Millon

    a. 3 ml kuning telur 1% + 5 tetesreagen millon lalu dipanaskan

    kuning telur (tidakberwarna) + reagen millon (tidakberwarna) larutan putih keruhdipanaskan larutan putih keruh +endapan merah bata

    b. 3 ml kuning telur 2% + 5 tetesreagen millon. lalu dipanaskan

    kuning telur (tidakberwarna) + reagen millon (tidakberwarna) larutan putih keruh

    dipanaskan larutan sedikit pink +endapan merah bata

    c. 3 ml kuning telur 3% + 5 tetesreagen millon lalu dipanaskan

    kuning telur (tidakberwarna) + reagen millon (tidakberwarna) larutan putih keruhdipanaskan larutan pink muda +endapan merah bata

    d. 3 ml kuning telur 4% + 5 tetesreagen millon lalu dipanaskan

    kuning telur (tidakberwarna) + reagen millon (tidakberwarna) larutan putih keruhdipanaskan larutan pink + merahbata

    e. 3 ml kuning telur 5% + 5 tetesreagen millon

    kuning telur (tidakberwarna) + reagen millon (tidakberwarna) larutan putih keruh

  • 7/29/2019 LAPORAN TETAP BIOKIM 1

    5/17

    lalu dipanaskan endapan merah bata

    a. 3 ml putih telur 1% + 5 tetes reagenmillon lalu dipanaskan

    Putih telur ( tidak berwarna)+reagen millon (tidakberwarna)larutan tidak berwarna

    kemudian dipanaskanlarutan menjadi merah muda

    b. 3 ml putih telur 2% + 5 tetes reagenmillon lalu dipanaskan

    Putih telur (tidak

    berwarna) + reagen millon (tidakberwarna)larutan tidak berwarnakemudian dipanaskan larutanberubah menjadi larutan merah bata+ endapan

    c. 3 ml putih telur 3% + 5 tetes reagenmillon lalu dipanaskan

    Putih telur( tidak berwarna)+reagen millon (tidak berwarna)larutan tidak berwarna kemudiandipanaskan larutan berubah menjadimerah bata + endapan

    d. 3 ml putih telur 4% + 5 tetes reagenmillon lalu dipanaskan

    Putih telur (tidak

    berwarna)+reagen millon(tidakberwarna)larutan tidak berwarnakemudian dipanaskan menghasilkanlarutan berwarna merah bata pekat +ada endapan

    e. 3 ml putih telur 5% + 5 tetes reagenmillon lalu dipanaskan

    Putih telur (tidak berwarna)+reagen millon (tidak berwarna)larutan tidak berwarna kemudiandipanaskan berubah menjadi larutanberwarna merah bata pekat +endapan

    a. 3 ml susu 1% + 5 tetes reagen millon

    susu (putih keruh) +reagen millon (tidak berwarna) larutan putih keruh + endapan putihdipanaskan larutan bening +endapan merah bata

    b. 3 ml susu 2% + 5 tetes reagen millon

    susu (putih keruh) +reagen millon (tidak berwarna) larutan putih keruh + endapan putihdipanaskan larutan putih keruh +endapan merah bata (endapan lebih

    banyak dari 1%)

    c. 3 ml susu 3% + 5 tetes reagen millon

    susu (putih keruh) +reagen millon (tidak berwarna) larutan putih keruh + endapan putihdipanaskan larutan sedikit pink +endapan merah bata (endapan lebihbanyak dari 2%)

    d. 3 ml susu 4% + 5 tetes reagen millonlalu dipanaskan

    susu (putih keruh) +reagen millon (tidak berwarna) larutan putih keruh + endapan putihdipanaskan larutan pink + endapanmerah bata (endapan lebih banyakdari 3%)

    e. 3 ml susu 5% + 5 tetes reagen millonlalu dipanaskan

    susu (putih keruh) +reagen millon (tidak berwarna) larutan putih keruh + endapan putih

  • 7/29/2019 LAPORAN TETAP BIOKIM 1

    6/17

    dipanaskan larutan pink keruh +endapan merah bata (endapan lebihbanyak dari 4%/paling banyak)

    a. 3 ml glisin 1% + 5 tetes reagenmillon lalu dipanaskan.

    Glisin (tidak berwarna) +reagen millon (tidak berwarna) larutan tidak berwarna dipanaskanlarutan tidak berwarna.

    b. 3 ml glisin 2% + 5 tetes reagenmillon lalu dipanaskan.

    Glisin (tidak berwarna) +

    reagen millon (tidak berwarna) larutan tidak berwarna dipanaskanlarutan tidak berwarna.

    a. 3 ml alanin 1 % + 5 tetes reagenmillon lalu dipanaskan.

    Alanin (tidak berwarna) + reagenmillon (tidak berwarna) larutan

    tidak berwarnadipanaskan larutan tidak berwarna.

    b. 3 ml alanin 2 % + 5 tetes reagenmillon lalu dipanaskan.

    Alanin (tidak berwarna) +reagen millon (tidak berwarna) larutan tidak berwarna dipanaskanlarutan tidak berwarna.

    a. 3 ml prolin 1 % + 5 tetes reagenmillon dipanaskan

    Prolin (tidak berwarna) +

    reagen millon (tidak berwarna)larutan tidak berwarna dipanaskanlarutan tidak berwarna

    b. 3 ml prolin 1 % + 5 tetes reagenmillon dipanaskan

    Prolin (tidak berwarna) +

    reagen millon (tidak berwarna)larutan tidak berwarna dipanaskanlarutan tidak berwarna

    a. 3 ml tirosin 1 % + 5 tetes reagenmillon, lalu dipanaskan.

    Tirosin ( tidak berwarna )+ reagen

    millon( tidak berwarna) Larutan tidak berwarnadipanaskan Larutan merah adaendapan merah bata.

    b. 3 ml tirosin 2 % + 5 tetes reagenmillon, lalu dipanaskan

    Tirosin ( tidak berwarna )+ reagen

    millon( tidak berwarna) Larutan tidak berwarnadipanaskan Larutan merah adaendapan merah bata.

    c. 3 ml tirosin 3 % + 5 tetes reagenmillon, lalu dipanaskan

    Tirosin ( tidak berwarna )+ reagen

    millon( tidak berwarna) Larutan tidak berwarnadipanaskan Larutan merah adaendapan merah bata.

    d. 3 ml tirosin 4 % + 5 tetes reagenmillon, lalu dipanaskan

    Tirosin ( tidak berwarna )+ reagen

    millon( tidak berwarna)

    Larutan tidak berwarnadipanaskan Larutan merah adaendapan merah bata.

    e. 3 ml tirosin 5 % + 5 tetes reagen

    Tirosin ( tidak berwarna )+ reagen

  • 7/29/2019 LAPORAN TETAP BIOKIM 1

    7/17

    millon, lalu dipanaskan

    Larutan tidak berwarnadipanaskan Larutan merah adaendapan merah bata.

    a. 3 ml triptofan 1% + 5 tetes reagenmillon dipanaskan

    Triptofan (tidak berwarna)

    + reagen millon (tidak berwarna)larutan berwarna coklat dipanaskanterbentuk endapan berwarna coklat

    b. 3 ml triptofan 2% + 5 tetes reagenmillon dipanaskan

    Triptofan (tidak berwarna)+ reagen millon (tidak berwarna)larutan berwarna coklat dipanaskanterbentuk endapan berwarna coklat

    c. 3 ml triptofan 3% + 5 tetes reagenmillon dipanaskan

    Triptofan (tidak berwarna)

    + reagen millon (tidak berwarna)larutan berwarna coklat dipanaskanterbentuk endapan berwarna coklat

    d. 3 ml triptofan 4% + 5 tetes reagenmillon dipanaskan

    Triptofan (tidak berwarna)

    + reagen millon (tidak berwarna)larutan berwarna coklat dipanaskanterbentuk endapan berwarna coklat

    e. 3 ml triptofan 5% + 5 tetes reagenmillon dipanaskan

    Triptofan (tidak berwarna)

    + reagen millon (tidak berwarna)larutan berwarna coklat dipanaskanterbentuk endapan berwarna coklat

    Uji Hopkins Cole

    a. 2 ml reagen Hopkins coleditambah 2 ml tryptofan 5 % , laluditambah lagi H

    2SO

    418 M secara

    perlahan lahan hingga 5 ml

    2 ml reagen Hopkins cole ( bening )+ 2 ml tryptofan 5% ( bening ) larutan bening + H

    2SO

    418M ( bening )

    terbentuk cincin didalam tabungreaksi.

    a. 2 ml susu cair 5% + 2 ml reagenHopkins cole + 5 ml H2SO4 18 M

    secara perlahan-lahan hingga 5 ml

    Susu cair (putih) + reagen Hopkinscole (tidak berwarna) larutanberwarna putih. Pada saatpenambahan H2SO4 (tidak berwarna)

    larutan menjadi putih keruhberendapan dan terbentuk cincinberwarna coklat.

    Uji Ninhidrin

    a. 3 ml kuning telur 1% + 10 tetesreagen ninhidrin lalu dipanaskan

    kuning telur (bening) +ninhidrin (bening) larutan putih keruhdipanaskan larutan bening + sedikitendapan putih

    b. 3 ml kuning telur 2% + 10 tetesreagen ninhidrin lalu dipanaskan

    kuning telur (bening) +ninhidrin (bening) larutan putih keruhdipanaskan larutan putih keruh +sedikit endapan putih (endapan lebihbanyak dari 1%)

    c. 3 ml kuning telur 3% + 10 tetesreagen ninhidrin lalu dipanaskan

    kuning telur (bening) +

    ninhidrin (bening) larutan putih keruhdipanaskan larutan ungu bening +sedikit endapan putih (endapan lebihbanyak dari 2%)

    kuning telur (bening) +

  • 7/29/2019 LAPORAN TETAP BIOKIM 1

    8/17

    d. 3 ml kuning telur 4% + 10 tetesreagen ninhidrin lalu dipanaskan

    ninhidrin (bening) larutan putih keruhdipanaskan larutan ungu + sedikitendapan putih (endapan lebih banyakdari 3%)

    e. 3 ml kuning telur 5% + 10 tetesreagen ninhidrin lalu dipanaskan

    kuning telur (bening) +ninhidrin (bening) larutan putih keruhdipanaskan larutan ungu keruh +sedikit endapan putih (endapan lebih

    banyak dari 4%/paling banyak)a. 3 ml larutan putih telur 1% + 10

    tetes ninhidrin 0,1% laludipanaskan

    Ninhidrin (tidak berwarna) +

    putih telur (tidak berwarna) larutantidak berwarna dipanaskan larutanberwarna ungu

    b. 3 ml larutan putih telur 2% + 10tetes ninhidrin 0,1% laludipanaskan

    Ninhidrin (tidak berwarna) +

    putih telur (tidak berwarna) larutan

    tidak berwarna dipanaskan larutanberwarna ungu

    c. 3 ml larutan putih telur 3% + 10tetes ninhidrin 0,1% laludipanaskan

    Ninhidrin (tidak berwarna) + putih telur

    (tidak berwarna) larutan tidakberwarna dipanaskan

    larutan berwarna ungu

    d. 3 ml larutan putih telur 4% + 10tetes ninhidrin 0,1% laludipanaskan

    Ninhidrin (tidak berwarna) +

    putih telur (tidak berwarna) larutantidak berwarna dipanaskan larutan

    berwarna ungue. 3 ml larutan putih telur 5% + 10

    tetes ninhidrin 0,1% laludipanaskan

    Ninhidrin (tidak berwarna) +

    putih telur (tidak berwarna) larutantidak berwarna dipanaskan larutanberwarna ungu

    a. 3 ml susu cair 1% + 10 tetesreagen ninhidrin lalu dipanaskan

    Susu cair (putih)+ reagenninhidrin (tidak berwarna) larutanputih kemudian dipanaskan larutanberwarna ungu pekat

    b. 3 ml susu cair 2% + 10 tetesreagen ninhidrin lalu dipanaskan

    Susu cair (putih)+ reagenninhidrin (tidak berwarna) larutanputih kemudian dipanaskan larutanberwarna ungu pekat

    c. 3 ml susu cair 3% + 10 tetesreagen ninhidrin lalu dipanaskan

    Susu cair (putih)+ reagenninhidrin (tidak berwarna) larutanputih kemudian dipanaskan larutanberwarna ungu pekat sedang

    d. 3 ml susu cair 4% + 10 tetesreagen ninhidrin lalu dipanaskan

    Susu cair (putih) _ reagenninhidrin (tidak berwarna) larutanputih. dipanaskan larutan berwarna

    ungu.

    e. 3 ml susu cair 5% + 10 tetesreagen ninhidrin lalu dipanaskan

    Susu cair (putih)+ reagenninhidrin (tidak berwarna) larutanputih kemudian dipanaskan larutanberwarna ungu bening dan ada

  • 7/29/2019 LAPORAN TETAP BIOKIM 1

    9/17

    endapan

    a. 3 ml glisin 1 % + 10 tetes reagenninhidrin, lalu dipanaskan

    10 tetes reagen ninhidrin ( bening ) + 3ml glisin ( bening) Larutan bening

    dipanaskan larutanberubah menjadi ungu bening.

    b. 3 ml glisin 2 % + 10 tetes reagenninhidrin, lalu dipanaskan

    10 tetes reagen ninhidrin (bening ) + 3 ml glisin ( bening) Larutan bening dipanaskan larutan

    berubah menjadi ungu .

    c. 3 ml glisin 3 % + 10 tetes reagenninhidrin, lalu dipanaskan

    10 tetes reagen ninhidrin (bening ) + 3 ml glisin ( bening) Larutan bening dipanaskan larutanberubah menjadi ungu .

    d. 3 ml glisin 4 % + 10 tetes reagenninhidrin, lalu dipanaskan

    10 tetes reagen ninhidrin (bening ) + 3 ml glisin ( bening) Larutan bening dipanaskan larutanberubah menjadi ungu pekat.

    e. 3 ml glisin 5 % + 10 tetes reagenninhidrin, lalu dipanaskan

    10 tetes reagen ninhidrin (bening ) + 3 ml glisin ( bening) Larutan bening dipanaskan larutanberubah menjadi ungu sangat pekat.

    a. 3ml larutan prolin 1%+ 10 tetesreagen ninhidrin lalu dipanaskan

    Prolin (tidak berwarna) +reagen ninhidrin (tidak berwarna)larutan tidak berwarna kemudiandipanaskan larutan menjadi berwarnakuning bening

    b. 3ml larutan prolin 2%+ 10 tetesreagen ninhidrin lalu dipanaskan

    Prolin (tidak berwarna) +

    reagen ninhidrin (tidak berwarna)larutan tidak berwarna kemudiandipanaskan larutan menjadi berwarnakuning bening pekat

    c. 3ml larutan prolin 3%+ 10 tetesreagen ninhidrin lalu dipanaskan

    Prolin (tidak berwarna) +reagen ninhidrin (tidak berwarna)larutan tidak berwarna kemudiandipanaskan larutan menjadi berwarnakuning bening pekat.

    a. 3 ml alanin 1 % + 10 tetes larutan

    ninhidrin 0,1% lalu dipanaskan

    Ninhidrin ( bening/ tak

    berwarna) + alanin (bening/takberwarna) dipanaskan ungu muda

    b. 3 ml alanin 2 % + 10 tetes larutanninhidrin 0,1% lalu dipanaskan

    Ninhidrin ( bening/ takberwarna) + alanin (bening/takberwarna) dipanaskan ungu tua

    c. 3 ml alanin 3 % + 10 tetes larutanninhidrin 0,1% lalu dipanaskan

    Ninhidrin ( bening/ takberwarna) + alanin (bening/takberwarna) dipanaskan ungu pekat

    d. 3 ml alanin 4 % + 10 tetes larutanninhidrin 0,1% lalu dipanaskan

    Ninhidrin ( bening/ takberwarna) + alanin (bening/takberwarna) dipanaskan ungu pekat

    e. 3 ml alanin 5 % + 10 tetes larutan

    Ninhidrin ( bening/ tak berwarna) +

  • 7/29/2019 LAPORAN TETAP BIOKIM 1

    10/17

    , alanin (bening/tak berwarna)dipanaskan ungu pekat

    a. 3 ml triftofan 1 % + 10 tetes larutanninhidrin 0,1% lalu dipanaskan

    Ninhidrin ( bening/ takberwarna) + triftofan (bening/takberwarna) dipanaskan ungu

    b. 3 ml triftofan 2 % + 10 tetes larutanninhidrin 0,1% lalu dipanaskan

    Ninhidrin ( bening/ tak

    berwarna) + triftofan (bening/takberwarna) dipanaskan ungu

    c. 3 ml triftofan 3 % + 10 tetes larutanninhidrin 0,1% lalu dipanaskan

    Ninhidrin ( bening/ tak berwarna) +triftofan (bening/tak berwarna)

    dipanaskan ungu

    d. 3 ml triftofan 4 % + 10 tetes larutanninhidrin 0,1% lalu dipanaskan

    Ninhidrin ( bening/ takberwarna) + triftofan (bening/takberwarna) dipanaskan ungu

    e. 3 ml triftofan 5 % + 10 tetes larutanninhidrin 0,1% lalu dipanaskan

    Ninhidrin ( bening/ takberwarna) + triftofan (bening/takberwarna) dipanaskan ungu

    a. 3 ml tirosin 1 % + 10 tetes larutanninhidrin 0,1% lau dipanaskan

    Ninhidrin ( bening/ takberwarna) + tirosin (bening/takberwarna) dipanaskan ungu muda

    b. 3 ml tirosin 2 % + 10 tetes larutanninhidrin 0,1% lau dipanaskan

    Ninhidrin ( bening/ takberwarna) + tirosin (bening/tak

    berwarna) dipanaskan ungu tua

    c. 3 ml tirosin 3 % + 10 tetes larutanninhidrin 0,1% lalu dipanaskan

    Ninhidrin ( bening/ takberwarna) + tirosin (bening/takberwarna) dipanaskan ungu pekat

    d. 3 ml tirosin 4 % + 10 tetes larutanninhidrin 0,1% lalu dipanaskan

    Ninhidrin ( bening/ takberwarna) + tirosin (bening/takberwarna) dipanaskan ungu pekat

    e. 3 ml tirosin 5 % + 10 tetes larutanninhidrin 0,1% lalu dipanaskan

    Ninhidrin ( bening/ takberwarna) + tirosin (bening/takberwarna) dipanaskan ungu pekat

    VIII. Persamaan Reaksi

    Uji Millon

    COOH

  • 7/29/2019 LAPORAN TETAP BIOKIM 1

    11/17

    H2N C H + Hg(NO3)2 (tidak bereaksi)

    CH3

    Alanin

    COOH

    H2N C H + Hg(NO3)2 (tidak bereaksi)

    H

    Glisin

    Uji Hopkins cole

    Uji Ninhidrin

  • 7/29/2019 LAPORAN TETAP BIOKIM 1

    12/17

    IX. Pembahasan

    Praktikum kali ini mengenai reaksi uji terhadap asam amino dengan menggunakanreagen Millon, reagen Hopkins cole, dan reagen Ninhidrin. Praktikum kali ini bertujuanuntuk mengidentifikasi atau menguji gugus fungsi

    yang terdapat dalam suatu asam amino melalui reaksi dengan reagen-reagen tersebut.Pada praktikum kali ini kami menggunakan beberapa sampel diantaranya telur mentahyang diambil putih telur beserta kuning telurnya yang sebelumnya sudah dibuat dengankonsentrasi masing-masing 1-5%. Kemudian kami juga menggunakan susu sebagai

    sampel untuk diuji gugus asam aminonya. Selanjutnya kami juga menggunakan asamamino antara lain alanin, tirosin, tryptofan, glisin, dan prolin dengan masing-masingkonsentarsi yang berbeda.

    Pada uji pertama yaitu uji millon, saya melakukan uji tehadap asam amino alanindengan menggunakan reagen millon. Seperti pada teorinya dikatakan positif apabilaterjadinya perubahan pada larutan, perubahan itu ditunjukkan dengan adanya endapanmerah bata pada terhadap asam amino yang diuji. Pereaksi Millon adalah larutanmerkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat, bila direaksikan dengan senyawa yangmengandung gugus fenol akan membentuk endapan merah dengan pemanasan Padaalanin saya mencoba dengan kosentrasi 1 - 2%, pada saat percampuran maupun

    setelah dipanaskan tidak terjadi perubahan pada larutan, warna larutan tetap beningatau tidak berwarna. Selanjutnya pada glisin dengan konsentrasi 1 - 2%, sama sapertialanin tidak terjadi perubahan, larutan tidak berwarna baik setelah dilakukanpemanasan. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa baik alanin maupun glisinmemberikan uji negatif karena larutan tersebut tidak berwarna.

    Reagen Hopkins-Cole mengandung asam glioksilat (HOO-CHO). Jika reagentersebut ditambahkan dengan senyawa yang mengandung cincin indol dan ditambahkandengan asam sulfat maka akan membentuk cincin ungu pada interfase kedua cairantersebut. Pada uji Hopkins cole, saya melakukan uji terhadap larutan susu denganreagen Hopkins cole. Susu mengandung asam amino esensial termasuk tryptofan, maka

    pada larutan susu ini akan menghasilkan cincin ungu tersebut. Larutan susuditambahkan dengan reagen tersebut larutan menjadi putih keruh kemudianditambahkan dengan H2SO4 secara perlahan-lahan dibagian dinding tabung reaksi

    dengan cara memutar tabung reaksi. Terlihat perubahan yaitu terdapat endapan putihkekuningan, lama-kelamaan endapan itu menghilang dan terbentuk cincin coklat antara

  • 7/29/2019 LAPORAN TETAP BIOKIM 1

    13/17

    kedua cairan, bagian bawah bening, bagian tengah terbentuk cincin coklat dan bagianatas berwarna merah muda. Disini saya mencoba dan mengulang beberapa kali untukmendapatkan cincin antara kedua cairan itu. Mungkin karena factor dari larutan susutersebut yang membuat saya mengulang melakukan uji ini, karena kemungkinan larutansusu ini sudah basi, sehingga merusak asam amino yang terkandung dalam larutan susutersebut yang mengakibatkan cincin yang terbentuk berwarna coklat.

    Uji terakhir uji ninhidrin, disini saya melakukan uji terhadap larutan susu dengan

    konsentrasi 4 5 %. Apabila ninhidrin dipanaskan bersama asam amino, maka akanterbentuk larutan yang berwarna ungu. Seperti yang diketahui larutan susu mengandungasam asam amino esensial dan terbukti bahwa larutan susu ini memberikan uji positifkarena setelah dipanaskan larutan berubah warna menjadi ungu.

    X. Kesimpulan1. Pada uji millon, asam amino akan memberikan uji positif apabila ditunjukkan dengan

    adanya endapan merah bata pada larutan.2. Pemanasan pada uji Millon dan Ninhidrin bertujuan untuk mempercepat reaksi yang

    terjadi.3. Reagen Hopkins-Cole mengandung asam glioksilat (HOO-CHO). Jika reagen tersebut

    ditambahkan dengan senyawa yang mengandung cincin indol dan ditambahkan denganasam sulfat maka akan membentuk cincin ungu pada interfase kedua cairan tersebut.4. Pada uji Hopkins cole, larutan susu memberikan uji positif dengan terbentuknya cincin

    coklat pada interfase kedua cairan tersebut.5. Jika Ninhidrin dipanaskan bersama asam amino, maka akan terbentuk larutan yang

    berwarna un u

  • 7/29/2019 LAPORAN TETAP BIOKIM 1

    14/17

    6. Larutan susu mengandung asam amino esensial dengan bukti bahwa larutan susu inimemberikan uji positif karena setelah dipanaskan larutan berubah warna menjadi ungu.

    XI. Daftar Pustaka

    Fessenden, R.J. dan Fessenden, J.S., 1994, Kimia Organik, Erlangga, Jakarta

    Lehninger, A.L., 1997, Dasar-dasar Biokimia Jilid 1 , Erlangga, Jakarta.

    Poedjiadi, A., 1994, Dasar-dasar Biokimia. UI-Press, Jakarta

    Sukaryawan, Made. 2011. Petunjuk Praktikum Biokimia. UniversitasSriwijaya:Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

    http://jlcome.blogspot.com/2007/10/pengetahuan-protein.html(diakses pada 28februari 2012)

    http://jlcome.blogspot.com/2007/10/pengetahuan-protein.html
  • 7/29/2019 LAPORAN TETAP BIOKIM 1

    15/17

    XII. Pertanyaan dan Jawaban

    a. Uji Millon

    1. Apa yang terjadi jika garam merkuri ditambahkan ke dalam protein?

    Jawaban: Larutan akan berubahan berwarna merah, dan terbentuk garam merkuri dari

    tirosin yang ternitrasi2. Mengapa larutan albumin terkoagulasi?

    Jawaban: Hal ini telah terjadi akibat adanya perubahan struktur tersier ataupunkwartener pada albumin, sehingga protein tersebut mengendap.

    3. Larutan protein yang mana yang memberikan uji negatif? Mengapa?

    Jawaban: Larutan yang memberikan uji negatif adalah valin, leusin, glisin, glutamin,asam aspartat, triftofan, dan arginin. Hal ini dikarenakan di dalam larutan tersebut tidakmemiliki gugus fenol.

    b. Uji Hopkins-Cole

    1. Protein apakah yang tidak memberikan uji positif?

    Jawaban: Hampir semua protein uji tidak memberikan hasil uji positif, kecuali triptofan,kuning telur dan putih telur

    c. Uji Ninhidrin

    1. Warna apa yang terbentuk?

    Jawaban: Warna yang terbentuk adalah warna biru, namun khusus untuk prolin berwarnakuning

    2. Gugus apa yang memberikan uji positif?

  • 7/29/2019 LAPORAN TETAP BIOKIM 1

    16/17

    Jawaban: Gugus Non Polar

    XIII. Gambar

    I

    I

    Penjepit tabung tabung reaksi

    I

    I

    Gelas ukur Bunsen

    I

    I

    Beker gelas Pengaduk

  • 7/29/2019 LAPORAN TETAP BIOKIM 1

    17/17

    I

    Neraca digital Pipet tetes